PLASTIK SEBAGAI BAHAN KEMASAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN (oleh: Bambang S. Ariadi)
1. PENDAHULUAN Pengembangan industri plastik mempunyai peranan yang besar dalam menunjang cabang industri lainnya, mulai dari alat-alat rumah tangga, kemasan, alat elektronika dan komunikasi, alat kantor, mainan anak-anak,sandang, farmasai, alat pertanian/perikanan/peternakan sampai kepada industri otomotif. Secara umum saat ini aneka ragam barang-barang platik sudah kita gunakan dalam berbagai kebutuhan sehari-hari. Namun di sisi lain, palstik mempunyai beberapa keuanggulan dalam penggunaannya, tetapi juga mempunyai sifat yang tidak menguntungkan yang dapat membahayakan keselamatan konsumen. Hal ini disebabkan karena pada plastik terdapat residu polimer yang bersifat racun, antara lain bahan dasar pembuat polimer, katalis serta aditif lainnya yang dapat berpindah ke makanan yang dikemas, baik selama proses pengemasan maupun penyimpanan sebelum dikonsumsi. 2. PLASTIK SEBAGAI BAHAN KEMASAN Plastik mempunyai peranan yang penting dalam pengemasan, umumnya dalam bentuk coating atau laminating karena memiliki sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh bahan pengemas lainnya. Keuntungan menggunakan plastik sebagai bahan kemasan adalah harga yang rendah, mudah dibentuk, ulet dan fleksibel, mudah diwarnai, kaku dan tahan terhadap bahan kimia bila dibandingkan dengan gelas atau kaleng. Kemasan atau wadah disebut juga pembungkus merupakan bahan yang penting dalam berbagai industri. Pengemasan diduga pertama kali dikenal saat berlangsungnya pertukaran barang antara Mesir dan Mesopotamia, demikian halnya antara CIna dan India, kira-kira 4000 tahun sebelum masehi. 2.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan bahan pangan berkaitan dengan jenis kemasan yang digunakan dapat dibagi 2, yaitu: a. Kerusakan yang lebih ditentukan oleh sifat alamiah dari produk dan tidak dapat dicegah dengan pengemasan saja. b. Kerusakan yang bergantung pada lingkungan dan hampir keseluruhan dapat dikontrol dengan kemasan yang digunakan. Kerusakan ini biasanya karena perubahan kadar air, absorpsi dan interaksi dengan oksigen.
Jenis plastik yang banyak digunakan di Indonesia antara lain: a. Polyethylene (PE) digunakan antara lain sebagai pengemas mentega, kecap, saus sambal dan shampoo.
b. Polyvinyl chloride (PVC) Dapat dibuat dalam bentuk kemasan yang kaku maupun fleksibel. PVC banyak digunakan untuk kemasan mentega, air mineral, kosmetik, sari buah dan sebagainya. Plasticized PVC digunakan untuk membungkus daging segar, ikan, buah dan sayur.
c. Polypropylene (PP) Termasuk jenis plastik olefin, lebih kaku dari polyethylene (PE) memiliki kekuatan tarik dan kejernihan yang lebih baik. Jenis plastik ini banyak digunakan untuk tempat biskuit, snack food, gula, kerupuk dan sayuran.
d. Polystyrene (PS) Dibuat dari minyak bumi dengan jalan polimerisasi styrene. Plastik jenis ini biasanya digunakan untuk kemasan buah, yoghurt, es krim, madu, sirup dan lain sebagainya.
2.2. Plastik sebagai Kemasan Makanan dan Minuman Sifat plastik yang dikehendaki untuk pengemas makanan dan minuman adalah absorpsi air, permeabilitas terhadap uap air dan gas O2 dan CO2, tahan terhadap asam dan basa, minyak dan lemak, dan terhadap pelarut organic. Sebagai panduan untuk mengetahui cara memilih jenis bahan pengemas yang paling tepat dan ekonomis untuk suatu bahan makanan tertentu perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Sifat bahan pengemas 1. Permeabilitas 2. Daya tahan terhadap panas 3. Daya tahan terhadap kimia 4. Daya tahan terhadap kekuatan mekanis b. Bahan dasar/bahan makanan 1. Jenis makanan atau komponen yang menyusunnya 2. PH (derajat keasaman) makanan 3. Reaktivitas dari bahan makanan, misalnya degradasi dari makanan tersebut karena pengaruh sinar, panas, uap air dan oksigen 4. Bentuk fisik makanan c. Faktor eksternal 1. Kelembaban 2. Suhu ruang 3. Kebersihan lingkungan 3. FUNGSI KEMASAN Kemasan mempunyai peranan penting dalam mempertahankan mutu bahan. Saat ini pengemasan dianggap sebagai bagian integral dari proses produksi, selain itu kemasan yangmenarik juga sangat berperan terhadap keberhasilan suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen. Sebagai wadah bahan makanan dan minuman, maka funsgi kemasan harus mencakup aspek sebagai berikut: 3.1. Sebagai wadah untuk menempatkan produk dan memberi bentuk, sehingga memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. 3.2. Memberi perlindungan terhadap mutu produk dari kontaminasi luar dan kerusakan 3.3. Memberi perlindungan terhadap makanan dari kerusakan fisik, kadar air dan cahaya, ataupun kontaminasi lain. 3.4. Harus mempunyai kemudahan dalam membuka atau meunutu dan juga memudahkan dalam tahaptahap penanganan melalui gudang dan pengangkutan selama distribusi.
3.5. Ukuran, bentuk dan bobot dari wadah (kemasan) harus tertentu. 3.6. Sebagai wahana iklan (promosi) untuk menarik konsumen agar melihat, mencermati kemudia mau membeli. Referensi: 1. Australian Standard 2070, 1977. Plastics Material for Food Contact Use Part I, Polyethylene Standards Association of Australia. 2. Anonymous, Pengetahuan Bahan Kemas, PT. Bhanda Ghara Reksa