BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Upaya Implementasi terhadap akuntabilitas kinerja dalam mendiskripsikan capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang. Perjanjian Kinerja merupakan wujud komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi perangkat daerah dalam mencapai target kinerja dari tujuan dan sasaran pembangunan . Selanjutnya dilakukan pengukuran kinerja yang merupakan perbandingan antara target kinerja (performance
plan) yang telah ditetapkan dengan realisasinya (performance result) untuk mengetahui celah kinerja (performance gap). Atas celah tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui penyebab keberhasilan dan kegagalannya. Jika berhasil akan menjadi dasar dalam penetapan target tahun berikutnya, dan jika gagal akan menjadi bahan perbaikan untuk peningkatan kinerja di masa datang (performance improvement). Untuk lebih menggambarkan keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan sasaran maka digunakan skala pengukuran sebagai berikut : Skala Lebih dari 100% 75 s/d 100% 55 s/d 75% Kurang dari 55
Kategori Sangat Berhasil/sangat baik Cukup Berhasil/cukup baik Kurang Berhasil/kurang baik Tidak Berhasil/tidak baik
A. CAPAIAN KINERJA IKU Perjanjian kinerja tahun 2015 Pemerintah daerah Kabupaten Semarang yang disusun pada awal tahun 2015 memasukkan perjanjian kinerja pencapaian IKU Pemerintah Kabupaten Semarang. Oleh karena itu laporan kinerja tahun 2015 menyajikan capaian kinerja yang mendukung pencapaian IKU Pemerintah Daerah Kab.Semarang tahun 2015 adalah sebagai berikut : Tujuan 1 Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat 1. Sasaran 1 : Terpenuhinya jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin No 1
Indikator Kinerja Utama Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Prosentase pelayanan Jamkesmas
Sat
%
Target 2015
30.75
Realisasi 2014
4.78
2015
95.57
Capaian (%)
2.007
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 38
Prosentase Pelayanan Jamkesda Prosentase Pelayanan Puskesmas kepada Maskin Rata – Rata Capaian Kinerja IKU
%
4.164
4.164
5.258
126.2
%
30
43.28
53.83
179.4 102.5
Rata Rata Capaian Kinerja Terpenuhinya jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin pada tahun 2014 sebesar 102.5 % atau sangat baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian Indikator Kinerja yang telah memenuhi target. Faktor-faktor pendukung tercapainya sasaran Terpenuhinya jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin pada tahun 2015 antara lain : 1.
Dana untuk memenuhi kebutuhan obat baik esensial maupun generic tersedia dengan cukup. Sumber anggaran untuk memenuhi kebutuhan obat pada tahun 2015 sebagian besar berasal dari dana alokasi khusus bidang kesehatan sub bidang pelayanan kefarmasian, BPJS dan anggaran pendapatan dan belanja daerah.
2.
Pengawasan obat pada sarana distribusi obat terlaksana seratus persen karena ada komunikasi yang baik antara dinas kesehatan dengan pemilik sarana apotek maupun apoteker penanggung jawab apotek.
Prosentase pelayanan jamkesmas dan jamkesda terlaksana di atas target kinerja disebabkan karena : 1.
Adanya program Jaminan Kesehatan Nasional yang diperluas dengan Jamkesda Integrasi ke BPJS. UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional mengamanatkan Jaminan Sosial wajib bagi seluruh penduduk termasuk
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(JKN)
melalui
suatu
Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Semarang terdiri dari quota Jaminan Kesehatan Masyarakat sebesar 270.834 orang yang secara otomatis menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional ditambah dengan Jamkesda integrasi yaitu peserta Jaminan Kesehatan Daerah yang didaftarkan menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Semarang sebesar 36.131 orang. Jamkesda integrasi terdaftar sebagai Peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Semarang sebesar 29.485 orang dan 6.646 orang dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 2.
Adanya kerjasama yang baik dengan Rumah Sakit di Kabupaten Semarang maupun luar Kabupaten Semarang. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 39
3.
Terjangkaunya jarak fasilitas kesehatan.
Pada program upaya kesehatan, kegiatan pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas dan jaringannya dan kegiatan peningkatan pelayanan dan penanggulanngan masalah kesehatan. Dinas Kesehatan telah merealisasikan pembangunan 7 unit PKD, 1 unit Puskesmas dan 6 unit Ambulance serta 3 paket alkes. Gambaran jumlah sarana kesehatan di Kabupaten Semarang pada tahun 2014 adalah sebagai berikut : Tabel III.1 Fasilitas Kesehatan Kabupaten Semarang Tahun 2010-2015 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1612 1625 1.626 1.636 1645 1656 25 27 27 21 21 18 152 152 155 157 157 162
FASILITAS Posyandu Polindes PKD Puskesmas a. Induk : Perawatan Non perawatan b. Pembantu c. Keliling d. BP/klinik Rumah Sakit Umum Daerah Tipe C Rumah Sakit Umum Swasta Tipe C Tipe D Apotek
Sumber Data Dinas Kesehatan Tahun 2015
12 14 68 45 67
12 14 68 45 69
12 14 68 38 68
12 14 68 34 70
12 14 68 36 23
12 14 68 36 48
2
2
2
2
2
2
2 64
1 1 73
1 1 77
1 1 79
1 1 91
1 57
Rata-rata capaian kinerja pada sasaran Terpenuhinya jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin tidak dapat dibandingkan dengan rata-rata capaian tahun sebelumnya karena perbedaan pengelompokkan indikator kinerja. Pada tahun 2015 prosentase pelayanan BPJS melampaui target yang ditetapkan. Target pada tahun 2015 sebesar 17,05% terealisasi 49,54%. Angka ini meningkat dibanding tahun 2014 dimana kunjungan peserta Jamkesmas yang telah berintegrasi ke JKN di puskesmas tahun 2014 sebesar 39,22%. Jika dilihat dari jumlah kunjungan BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) baik rawat inap maupun rawat jalan di puskesmas tahun 2015 cenderung meningkat dibandingkan tahun 2014 yaitu dari 111.317 kunjungan menjadi 152.069 kunjungan. Hal ini selain disebabkan karena meningkatnya jumlah kepesertaan BPJS PBI juga dikarenakan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berobat ke sarana pelayanan kesehatan LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 40
menggunakan fasilitas jaminan kesehatan yang dimiliki. Cakupan pelayanan kesehatan pasien miskin melalui kegiatan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) pada tahun 2015 melampaui target yang ditetapkan. Target pada tahun 2015 sebesar 4,78% terealisasi 95,97%. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2014 dimana cakupan pelayanan Kesehatan bagi masyarakat miskin melalui Jamkesda tahun 2014 sebesar 30,75%. Jumlah pasien Jamkesda tahun 2015 cenderung menurun dibandingkan tahun 2014 yaitu dari 11.517 orang menjadi 8.637 orang. Hal ini selain disebabkan berkurangnya peserta Jamkesda yang menggunakan SKTM di Kabupaten Semarang karena telah didaftarkan sebagai peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) Daerah juga dikarenakan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berobat ke sarana pelayanan kesehatan. Meskipun kategori rata-rata capaian indikator kinerja Pemerintah Daerah sangat baik, namun, masih terdapat indikator kinerja yang belum dapat memenuhi target, yaitu Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk. Tidak maksimalnya capaian indikator kinerja tersebut karena adanya regulasi baru terkait dengan perijinan klinik yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014. Di dalam Permenkes tersebut mengatur bahwa semua fasilitas kesehatan yang masih berstatus Balai Pengobatan /Rumah Bersalin harus berubah menjadi klinik. Pada tahun 2015 dari 69 (enam puluh Sembilan) fasilitas kesehatan tingkat pertama milik swasta ( Balai Pengobatan/Rumah bersalin) yang telah mengajukan ijin klinik baru sejumlah 48 klinik. a. Sasaran 2 : Meningkatnya akses kesehatan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas Realisasi
No
Indikator Kinerja Utama
Sat
Target 2015
1
Rasio posyandu (per satuan balita) Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk Rasio dokter persatuan penduduk Rasio tenaga medis persatuan penduduk Cakupan pelayanan puskesmas Prosentase Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
%
22
2014 22.93
%
0,38
0.30
%
0,0004
0.004
%
0,24
% % %
2 3 4 5 6 7
Capaian (%) 2015 23.2 105.45 0 0.14 37.24
0.39
0.00 4 0.36
80 150
0,31
0.39
0.41
132.26
136,84 100
136,84
136,84
100
100
100 100
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 41
Realisasi
No
Indikator Kinerja Utama
Sat
Target 2015
2014
8
Prosentase jumlah indicator kinerja SPM Pelayanan Kesehatan yang memenuhi target RPJMD Rata – Rata Capaian Kinerja
%
100
87,5
Capaian (%) 2015 72
72
89.23
Rata Rata Capaian Kinerja Meningkatnya akses kesehatan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas pada tahun 2015 sebesar 89.23 % atau BAIK.
Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 8
(delapan) Indikator Kinerja yang telah memenuhi target. Pada tahun 2015 di Kabupaten Semarang terdapat 4 unit Rumah sakit, yang terdiri dari 2 rumah sakit pemerintah yaitu RSUD Ungaran dan RSUD Ambarawa, dan 2 rumah sakit swasta yaitu RS Bina kasih dan RS Ken Saras. Rasio rumah sakit di Kabupaten Semarang sebesar 0,004 per 1000 penduduk. Jumlah puskesmas tahun 2015 di Kabupaten Semarang sebanyak 26 puskesmas yang tersebar di 19 kecamatan, dengan jumlah puskesmas perawatan sebanyak 12 puskesmas dan non perawatan sebanyak 14 puskesmas. Puskesmas pembantu sebanyak 67 unit, Pos Kesehatan Desa (PKD) sebanyak 162 unit, polindes sebanyak 18 unit. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.9 Tahun 2014 semua fasilitas kesehatan yang berstatus Balai Pengobatan /Rumah Bersalin harus berubah menjadi klinik. Data Tahun 2014 di Kabupaten Semarang terdapat 69 (enam puluh sembilan ) fasilitas kesehatan tingkat pertama milik swasta (Balai Pengobatan/Rumah Bersalin ) yang terdaftar sebagai klinik sebanyak 23 unit, angka ini meningkat di tahun 2015 menjadi 48 unit klinik. Total jumlah puskesmas, pustu, PKD, polindes, dan klinik sebanyak 321 unit, bila dibandingkan dengan jumlah penduduk 2015 sebanyak 996.346 jiwa diperoleh angka rasio sebesar 0,32 per 1000 penduduk atau 3 per 10.000 penduduk. Rasio tersebut sudah memenuhi standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan dimana rasio puskesmas, poliklinik dan pustu persatuan penduduk adalah 1 fasilitas kesehatan per 10.000 penduduk. Cakupan puskesmas sebesar 136,84% dan cakupan pustu sebesar 28,94%. Cakupan rawat jalan di Puskesmas Kabupaten Semarang sebesar 25.87 % di atas target nasional sebesar 15%. Pelayanan kesehatan di puskesmas dan jejaringnya yang bebas biaya dan mudah diakses sehingga tingkat kunjungan di puskesmas cenderung mengalami peningkatan. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 42
Berikut merupakan capaian SPM Pelayanan Kesehatan Kabupaten Semarang apabila dibandingkan dengan target RPJMD tahun 2015 : Tabel III.2 Capaian SPM Pelayanan Kesehatan Tahun 2015 dengan Target RPJMD Tahun 2015
No 1
2
Indikator Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Cakupan kunjungan bayi. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI). Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit Penemuan Pasien Baru TBC BTA Positif Penderita DBD yang Ditangani Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin. Jamkesmas Jamkesda
Sumber Dinas Kesehatan Tahun 2015
Target RPJMD Tahun 2015 95
%
2014
2015
93.72
99.85
105.11
98.20 100
93.78 100
98.12 100
99.91 100
100
100
100
100
70
17.87
24.95
35.64
100
100
100
100
17.05 4.78
39.22 30,75
49.54 290.56 95.97 2007.74
Capaian Prosentase jumlah indicator kinerja SPM Pelayanan Kesehatan yang memenuhi target RPJMD pada tahun 2015 adalah 75 % atau 6 indikator dari 8 Indikator yang tercantum dalam RPJMD. Indikator yang belum memenuhi target SPM adalah Cakupan Penemuan Pasien Baru TBC BTA Positif. Cakupan penemuan penderita TBC BTA (+) meningkat dibanding tahun 2014 sebesar 24,95 % ( 264 orang jumlah BTA positif dibagi 1.058 orang jumlah penduduk perkiraan BTA positif). Angka ini masih rendah karena untuk penemuan pasien baru TB BTA (+) baru tercapai 264 pasien baru TB BTA (+) yang ditemukan dan diobati dari 1.058 perkiraan pasien baru TB BTA positif. Persentase kesembuhan penderita TBC BTA (+) Tahun 2015 sebesar 89,22 % (jumlah pasien TB yang sembuh 240, dibagi jumlah pasien yang diobati LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 43
269 pasien), angka ini menurun dibandingkan dengan tahun 2014 dimana angka kesembuhan 97,38 % (jumlah pasien TB yang sembuh 186, dibagi jumlah pasien yang diobati 191 pasien). Persentase kesembuhan penderita TBC BTA (+) tercapai sesuai target berkat kesadaran masyarakat yang secara konsisten menjalani proses pengobatan sesuai standar pengobatan penyakit TBC dengan pendampingan dari pengawas minum obat (PMO). 1. Sasaran 3 : Terwujudnya pola hidup bersih dan sehat pada masyarakat No 1 5
Indikator Kinerja Utama
Sat
Rata rata Angka Harapan Hidup pertahun Cakupan Desa Siaga Aktif Rata –Rata capaian kinerja
/kh
Target 2015 72,50
%
80
Indikator Kinerja Utama
Sat
Rata Rata Angka Kematian Bayi Rata Rata Angka Kematian Ibu
/kh
Target 2015 8
/kh
102
144,31
120.34
117.98
Rata Rata Angka Kematian Balita Rata –Rata capaian kinerja
/kh
9.5
10,90
12.46
109
No 2 3 4
Realisasi 2014 2015 72,50 75.50 77.02
16.17
% 104.14 20.21 124.35
Realisasi % 2014 2015 10,25 11.18 139.80
122.26
Keterangan untuk 2 (dua) tabel sebagai berikut : a. Rata
–
rata
capaian kinerja
Pemerintah Kabupaten Semarang dalam
mewujudkan sasaran pola hidup bersih dan sehat pada masyarakat pada tahun 2015 terbagi dalam 2 type dikarenakan table yang pertama menunjukan angka yang tinggi adalah jhasil yang positif. Yaitu 124.35% atau sangat baik bahwa angka harapan hidup di Kabupaten Semarang cenderung konstan dibandingkan tahun 2014 lalu tapi terjadi kenaikan dari target yang telah ditetapkan di RPJMD. Namun cakupan Desa Siaga yang aktif menurun drastis dari target 80 % hanya tercapai 16,17 % hal ini disebabkan adanya perubahan regulasi dari pusat berkaitan dengan penetapan Desa Siaga Aktif. b. Angka Kematian Bayi (AKB) di tahun 2015 sebesar 11.18 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini meningkat dibandingkan kondisi di tahun 2014 dimana AKB sebesar 10.25 per 1000 kelahiran hidup. Jumlah kasus kematian bayi usia 0-1 tahun di tahun 2015 sebanyak 158 kasus. Jumlah ini meningkat dibandingkan LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 44
jumlah kematian bayi di tahun sebelumnya, dimana di tahun 2014 jumlah bayi meninggal sebanyak 142 kasus. Dari 158 kasus kematian bayi di tahun 2015, penyebab terbesar adalah BBLR 40,14% dan asfiksia 18.75%, sedangkan sisanya disebabkan penyakit infeksi, aspirasi (tersedak), kelainan kongenital (kelainan bawaan), illeus, diare, pneumonia, dan lain-lain. Bila dilihat dari umur kematian bayi, terbanyak pada usia 0-7 hari yaitu sebesar 66.64% (112 bayi), usia 29 hari-1 tahun sebesar 15.34% (27 bayi) dan usia 8-28 hari sebesar 10.79% (19 bayi). Tabel III.3 Data Kematian Bayi Tahun 2015 N o
Penyebab Kematian Bayi
1 2 3 4 5 6
BBLR Asfiksia TN Infeksi Aspirasi Kelainan congenital 7 Illeus 8 Diare 9 DBD 10 Pneumonia Meningitis Lain-lain Jumlah Prosentase kematian bayi berdasar usia
Jumlah bayi meninggal berdasarkan usia kematian 0-7 hari 8-28 29 harihari 1 tahun 55 7 0 33 0 0 0 1 0 8 2 0 2 4 4 12 2 0 0 0 0 0 0 2 112 66.64
0 0 0 0 0 3 19 10.79
1 5 0 5 0 12 27 15.34
Jumlah
% Penyebab
1-5 tahun 0 0 0 1 0 2
62 33 1 11 10 16
40.14 18.75 0.57 6.25 5.68 9.09
1 1 0 3 4 6 18 10.23
2 6 0 8 4 23 176 100
1014 3.41 0 4.54 2.27 13.07 100
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2015
Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2015 sebesar 120.34 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini menurun signifikan dibandingkan tahun 2014 dimana AKI di tahun 2014 sebesar 144,31 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu hamil/bersalin/nifas pada tahun 2015 sebanyak 17 orang dan di tahun 2014 sebanyak 20 orang. Dari 17 kematian ibu, penyebab kematian terbesar adalah kasus pre eklampsi/ eklampsi sebanyak 5 (lima) kasus, pendarahan dalam kehamilan 4 (empat) kasus, emboli air ketuban 1 (satu) kasus, encepalitis 1 kasus,
cardiomyopatipost partum1 kasus, Sepsis 1 kasus, penyakit jantung 1 kasus dan infeksi an aerob 1 kasus. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 45
Dalam rangka peningkatan kesehatan ibu, beberapa upaya telah dilakukan di tahun 2015, antara lain : a. Peningkatan kualitas SDM dengan mengikutsertakan bidan pada Pelatihan Penanganan Gawat Darurat Obstetri dan Neonatal, Pelatihan Asuhan Persalinan Normal, dan Pelatihan Clinical Instructur. Serta peningkatan kompetensi bidan dengan kasus kematian ibu melalui magang di Rumah Sakit Umum Daerah. b. Peningkatan Manajemen dengan melaksanakan jejaring ibu bayi selamat dan
Maternal Mortality Meeting (M3) di tingkat kecamatan dan tingkat desa.Jejaring ibu bayi selamat adalah suatu kegiatan pelayanan kesehatan yang melibatkan semua elemen terkait untuk menyelamatkan ibu hamil, bersalin, dan nifas, beserta bayinya dengan membentuk kemitraan. Strategi yang diterapkan dalam kegiatan jejaring ibu bayi selamat antara lain mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada secara komprehensif, efektif, dan efisien, mengoptimalkan peran seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung program, dan membangun kemitraan dengan membentuk jejaringkomunikasidan informasi yang efektif-efisien. Dalam jejaring ibu bayi selamat kegiatan yang dilaksanakan antara lain deteksi dini ibu hamil resiko tinggi, perencanaan persalinan utamanya yang beresiko, penanganan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal, menyusun dan memberlakukan protap rujukan, menentukan jejaring rujukan dengan rumah sakit, danmemanfaatkan teknologi informasi untuk pelaksanaan program. Angka Kematian Balita (AKABA) umur 0-5 tahun di tahun 2015 sebesar 12.46 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun 2014 dimana AKABA di tahun 2014 sebesar 10.99 per 1.000 kelahiran hidup.Jumlah balita 0-5 tahun yang meninggal di tahun 2015 sebanyak 176 balita. Sedangkan kematian balita berumur 1-5 tahun yang meninggal pada tahun 2015 sebanyak 18 balita, naik dibandingkan tahun 2014 sebanyak 9 balita. Penyebab kematian 18 balita usia 1-5 tahun antara lain: diare 1 balita, meningitis 4 kasus, gagal jantung /kelainan jantung 2 kasus, kejang demam 2 kasus, pneumonia /BRPN 3 kasus, KEP 1 kasus, gagal ginjal 1 kasus dan lain-lain 4 kasus.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 46
Tabel III.4 Data Series AKI, AKB, AKABA Kabupaten Semarang Tahun 2011-2015 NO
INDIKATOR
1 2 3
AKI AKB AKABA
SATUAN Per 100.000 KH Per 100.000 KH Per 100.000 KH
Sumber Dinas Kesehatan Tahun 2015
TAHUN 2011 2012 2013 146.2 78.01 120.22 13.37 13.20 11.95 143.50 14.47 13.44
2014 144.31 10.25 10.90
2015 120.34 11.18 12.46
5. Sasaran 5 : Terpenuhinya kebutuhan gizi ibu hamil dan menyusui, anak balita serta anak sekolah dasar Realisasi Target Capaian 2015 2014 2015 (%)
No
Indikator Kinerja Utama
Sat
1
Prosentase balita gizi buruk mendapat perawatan Persentase pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 24 bulan keluarga miskin Rata – Rata Capaian Kinerja
%
100
100 35.10
%
100
100
2
%
100
0
0 50
Rata Rata Capaian Kinerja Terpenuhinya kebutuhan gizi ibu hamil dan menyusui, anak balita serta anak sekolah dasar pada tahun 2015 sebesar 50 % atau Kurang Baik.
Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian
2(dua) Indikator Kinerja yang
satu telah memenuhi target sedangkan lainnya
belum. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal yang kemudian dijabarkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin adalah pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin selama 90 (Sembilan puluh) hari. Makanan pendamping ASI yang dimaksud dalam indikator SPM ini adalah Makanan Pendamping ASI pabrikan berupa bubuk instan untuk bayi usia 6-11 bulan dan biskuit untuk anak usia 12-24 bulan. Di Kabupaten Semarang belum ada pengadaan Makanan Pendamping ASI pabrikan sehingga untuk indikator Persentase pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 624 bulan keluarga miskin capaiannya adalah 0 % Makanan pendamping ASI yang diberikan di wilayah Kabupaten Semarang berbentuk Makanan Pendamping ASI local. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 47
6. Sasaran 6 : Terwujudnyanormakeluargakecil yang berkualitasdansejahtera No 1 2 3 4
Indikator Kinerja Utama
Sat
RasioAkseptorKeluargaBeren % cana Rata ratajumlahanak per Per keluarga klrg ProsentaseKeluarga % Sejahtera Kat. I Prosentase Keluarga Pra % Sejahtera Rata Rata Capaian
Realisasi
Target 2015
2014
2015
Capaian (%)
110
80.09
95.48
86.60
3.22
3.37
3.16
101.89
23.2
18,63
18.34
79.05
22.1
25.63
25.48
86.73 87.62
Rata-rata capaian kinerja IKU yang menggambarkan sasaran strategis Pemerintah Daerah terkait urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebesar 87.62% atau dalam kategori Baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian rata-rata target terhadap sasaran dalam tujuan 1 meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat pada sasaran 1.6 yaitu terwujudnya norma keluarga kecil yang berkualitas dan sejahtera dimana hanya 1 indikator yang dapatmemenuhi target. Capaian kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015.Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) tahun 2015 sejumlah 192.239. Peserta KB aktif sejumlah 159.904 peserta, sedangkan jumlah peserta KB baru mengalami kenaikan yang sebelumnya tahun 2014 berjumlah 23.513 pada tahun 2015 menjadi 23.653 akseptor.Total Fertility Rate (TFR) tahun 2014 sebanyak 1,95 pada tahun 2015 menjadi 1,95. Pada tahun 2015 telah ditetapkan sasaran peserta KB baru sebesar 29.850 akseptor, sedangkan realisasinya jauh dari target yaitu hanya mencapai 23.653 akseptor atau 79,23%. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab naiknya capaian akseptor baru diantaranya: a. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam ber-KB b. Semakin bertambahnya jumlah bidan desa dan dokter yang bersertifikasi c.
Meningkatnya kualitas pelayanan KB. Sedangkan terkait kondisi kependudukan saat ini, jumlah keluarga di
Kabupaten Semarang tahun 2015 sebanyak 306.731 KK terdiri dari pra KS berjumlah 78.164 KK sedangkan di tahun 2014 keluarga pra sejahtera sebesar 73.465 atau terjadi peningkatan sebesar 4.699 KK atau sebesar 6,39%. Keluarga Sejahtera I berjumlah 56.257 KK,Keluarga Sejahtera II 74.789 KK. Keluarga LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 48
Sejahtera III 87.827 KK, Keluarga Sejahtera III plus 9.694 KK. Berdasarkan hasil pendataan tersebut terlihat bahwa 25,48% dari jumlah KK yang ada masih memerlukan penanganan tersendiri,sesuai dengan kewenangan menangani masalah kemiskinan. Terjadinya peningkatan jumlah keluarga Pra sejahtera pada tahun 2015 disebabkan oleh beberapa hal antara lain variabel pada keiukutsertaan masyarakat dalam kegiatan kelompok di masyarakat seperti halnya: keikutsertaan BKB, BKR, BKL, UPPKS, dan PIK remaja. Semakin banyak kegiatan yang diikuti semakin tinggi tahapan keluarga sejahteranya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa meningkatnya jumlah keluarga Pra Sejahtera disebabkan oleh rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan kelompok di masyarakat. Tabel III.5 Tahapan Keluarga SejahteraTahun 2013-2015 No 1 2 3 4 5
Uraian Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III plus Jumlah
2013 KK 64.201 70.204 57.380 82.662 7.649 282.096
2014
% KK 22,76 73.465 24,89 53.114 20,34 69.526 29,30 83.716 2,71 6.195 100,00 286.016
% 25,69 18,57 24,30 19,27 2,17 100,00
2015 KK 78.164 56.257 74.789 87.827 9.694 306.731
% 25,48 18,34 24,38 28,63 3,17 100,00
Sumber:Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan tahun 2015
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran pemerintah daerah terkait urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebagai berikut : 1.
Komitmen dari seluruh jajaran mulai dari pengambil kebijakan sampai lini lapangan dalam penggerakan program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera semakin meningkat.
2.
Peran serta Institusi Masyarakat Pedesaan khusunya, Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD), Sub PPKBD, Kelompok KB Desa, PIK Remaja, Kelompok Tri Bina plus maupun unsur masyarakat lainnya.
3.
Dukungan sarana dan prasarana operasional.
Disamping keberhasilan tersebut, masih terdapat indikator kinerja yang belum dapat memenuhi target, yaitu Rasio Akseptor KB yang capaian kinerjanya sebesar 95,48% dari target sebesar 110%. Tidak maksimalnya capaian indikator kinerja tersebut karena masih banyaknya pasangan usia subur yang tidak ber KB karena alasan ingin anak segera dan ingin anak lagi tetapi ditunda. Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja IKU pada tahun 2014 maka capaian kinerja IKU pada tahun 2015
mengalami penurunan karena
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
ada | 49
beberapa IKU yang tidak tercapai. Apabila dibandingkan dengan target kinerja akhir tahun periode RPJMD, maka beberapa capaian kinerja IKU telah melampaui/telah dapat memenuhi, yaitu prosentase keluarga sejahtera I (satu). Namun, dengan memperhatikan kecenderungan kenaikan capaian kinerja IKU 2015 maka target kinerja akhir tahun periode RPJMD IKU 2015 diperkirakan dapat tercapai sedangkan apabila dibandingkan dengan pencapaian SPM Pelayanan Kesehatan pada indicator peserta KB aktifsebesar 70 % padaTahun 2015 maka capaian Pemerintah Kabupaten Semarang tahun 2015 telah melampaui target dengan capaian kinerja sebesar 83,17 % atau 159.904 Peserta Aktif dari 192.239 Pasangan usia subur. 7. Sasaran 7: Terwujudnya sarana dan prasarana kesehatan di wilayah selatan No 1
Indikator Kinerja Utama prosentase tahapan pendirian Rumah Sakit Rata – Rata Capaian Kinerja
Sat %
Target 2015 100
Realisasi 2014 0
Capaian (%) 2015 0
0 0
Rata-rata capaian kinerja IKU yang menggambarkan sasaran strategis Pemerintah Daerah terkait Terwujudnya sarana dan prasarana kesehatan di wilayah selatan sebesar 0 % atau tidak berhasil. Sebagai upaya mewujudkan sarana parasarana kesehatan diwilayah selatan dengan mengedepankan efektifitas dan efesiensi kinerja anggaran, Pemerintah Kabupaten Semarang menetapkan kebijakan untuk memenuhi pelayanan kesehatan di wilayah selatan, dengan mengembangkan sarana pelayanan kesehatan yang telah ada yaitu Puskesmas Tengaran sebagai puskesmas plus atau diharapkan setara dengan Rumah sakit type D dengan kelengkapan fasilitas yang memadai antara lain : a. Ketersediaan ruang pelayanan dan Ruang rawat inap yang lebih lengkap dengan gedung menjadi 2 lantai. b. Ketersediaan alat alat medis penunjang pelayanan kesehatan yang lebih lengkap. c. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan penambahan jumlah dokter spesialis yang bertugas di puskesmas tersebut. Sehingga walaupun secara penganggaran atau pencapaian target RPJMD,progress indicator kinerja utama dimaksud tidak tercapai tetapi pemenuhan sarana dan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 50
prasarana pelayanan kesehatan masyarakat untuk wilayah selatan diharapkan dapat dipenuhi dengan kinerja diatas.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 51
Tujuan 2 Mewujudkan masyarakat cerdas, Kreatif, berbudaya,berkarakter dan menguasai ilmu pengetahuan teknologi dan Ketaqwaan 1. Sasaran 1 : Meningkatnya akses pelayanan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing pada semua jenjang pendidikan No
Indikator Kinerja Utama
1 2
Sat
Angka Partisipasi PAUD Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI R SMP/MTs a SMA/SMK/MA Angka Partisipasi Kasar (APK) R3 SD/MI a SMP/MTs t SMA/SMK/MA Angka Putus Sekolah a4 SD/MI SMP/MTs r SMA/SMK/MA Angka Melanjutkan dari a5 SD/Mi ke SMP/MTs t Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK a Angka Melek Huruf usia > 15 th Rata-rata R Capaian Kinerja IKU
Target 2015
Realisasi
Capaian (%)
%
2014 2015 40.92 47.18 54.92
% % %
93.13 81.84 40.1
95.15 81.8 40.1
95.16 81.81 43.41
100.03 99.96 108.25
% % %
104.98 96.04 52.91
105 96 58.64
104,51 96.28 69.09
99.55 100.25 114.98
% % % %
0.11 0.21 0.7
0.1 0.41 0.75
0.09 0.20 0.68
122.22 105 102.94
92
91.66
94.16
102.35
69
75.11
82.61
119.72
99,98
99.97
99.98
100
% %
134.21
108.42
ata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah dimana pengumpulan data kinerjanya menjadi tanggungjawab Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang adalah sebesar 108.42% atau sangat baik.Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 11 IKU pada sasaran 1 yang memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015 pelayanan pendidikan di Kabupaten Semarang secara umum telah melampaui dari target yang ditentukan. Tercapainya APK APM yang lebih dari 100% menunjukkan bahwa kesadaran untuk berpendidikan di masyarakat tinggi. Tercapainya APK PAUD 54.92% dapat diartikan bahwa sejumlah 54.92% dari jumlah penduduk usia 0-6 tahun telah terlayani di lembaga Pendidikan Anak usia Dini (PAUD).APM SD sejumlah 95,16% menunjukkan bahwa sejumlah 95,16% penduduk berusia 7-12 LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 52
tahun telah terlayani di Sekolah Dasar, APM SMP sebesar 81,81% menunjukkan bahwa sejumlah 81,81% dari penduduk usia 13-15 telah terlayani di jenjang SMP, sedangkan APM SMA/SMK sejumlah 43,41 % menunjukkan bahwa sejumlah 43,41%
penduduk
usia
16-18
telah
terlayani
di
jenjang
pendidikan
menengah.Angka Kelulusan dari jenjang SD sampai SMA/SMK telah mencapai di atas 90%, dapat diartikan bahwa di atas 90% peserta didik lulus sekolah di semua jenjang pendidikan.Sedangkan angka putus sekolah tahun 2015 dicapai lebih rendah dari yang ditargetkan. Pada jenjang SD/MI tercapai sebesar 0,09 atau 0.9% dibandingkan dengan target sebesar 0,11% dan jenjang SMP/MTs sebesar 0,20 atau 0.95% dari target 0,21% karena adanya program pemberian beasiswa untuk siswa kurang mampu serta program pemberian BOS dan BOSDA untuk semua siswa. Demikian pula pada jenjang SMA/MA/SMK angka putus sekolah menunjukkan tercapainya target tahun 2015sebesar 0,68 atau 0.97% dari target 0,70% karena mulai tahun 2015 pemberian Dana Operasional Sekolah (BOS) sudah dilaksanakan penuh dan adanya program bea siswa kurang mampu baik dari APBD kabupaten, bantuan Provinsi dan APBN. Angka melanjutkan SD/MI ke SMP/MTs sejumlah 94,16 menunjukkan bahwa sejumlah 94,16% lulusan SD/MI meneruskan sekolah ke jenjang SMP/MTs. Angka melanjutkan SMP/MTS ke SMA/SMK sejumlah 82.61 menunjukkan bahwa sejumlah 82.61% lulusan SMA/MTs melanjutkan ke jenjang SMA/SMK. Angka melanjutkan SD/MI ke SMP/MTs dan SMP/MTs ke SMA/SMA mengalami peningkatan dibandingkatn tahun sebelumnya, hal ini menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat untuk berpendidikan lebih tinggi. Angka melek hurus sebesar 99,98 mencerminkan bahwa sejumlah 99,98% penduduk usia di atas 15-59 tahun bisa membaca dan menulis.Capaian ini menunjukkan bahwa Kabupaten Semarang menuju tuntas buta aksara. Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Mewujudkan masyarakat cerdas, kreatif, berbudaya, berkarakter dan menguasai ilmu pengetahuan tehnologi dan ketagwaan, adalah sebagai berikut : a. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan kebudayaan semakin meningkat b. Adanya
dana
bantuan
keuangan
bidang
pendidikan
sejumlah
Rp.
13.381.232.000 untuk Program Pendidikan Anak Usia Dini, program Wajib Belajar Sembilan Tahun, Program Pendidikan Menengah, program Pendidikan Non Formal, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Program Manajemen LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 53
Pelayanan Pendidikan sangat mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan pendidikan c. Adanya Program Bantuan Operasional Sekolah untuk siswa SD, SMP, SMA dan SMK sangat membantu operasional kegiatan belajar mengajar di sekolah. d. Adanyaprogram bea siswa kurang mampu baik dari APBD kabupaten, bantuan Propinsi dan APBN. Ketercapaian IKU Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan bahwa pelayanan
pendidikan
di
Kabupaten
Semarang
mengalami
peningkatan
dibandingkan dengan tahun lalu. Dari 13 indikator sebanyak 1 indikator mengalami penurunan yaitu capaian APK SD?MI sebesar 0.49% . Hal ini dikarenakan jumlah siswa SD/MI di Kabupaten Semarang pada tahun pelajaran 2015 mengalami penurunan sebanyak 566 siswa atau 0.53% Apabila dibandingkan dengan capaian indikator kinerja tingkat Propinsi dan nasional, masih ada beberapa indikator yang masih dibawah capaian tingkat Propinsi dan nasional sebagai berikut :
No 1 2
3
4
5
6
Tabel III.6 Capaian Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dibandingkan dengan Realisasi Provinsi dan Nasional Realisasi Target Indikator Kinerja Utama Sat 2015 2015 2014 Angka Partisipasi PAUD Angka Partisipasi Murni (APM) - SD/MI - SMP/MTs - SMA/SMK/MA Angka Partisipasi Kasar (APK) - SD/MI - SMP/MTs - SMA/SMK/MA Angka Kelulusan - SD/MI - SMP/MTs - SMA/SMK/MA Angka Putus Sekolah - SD/MI - SMP/MTs - SMA/SMK/MA Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah - SD/MI - SMP/MTs - SMA/SMK/MA
Capaian (%)
%
40,92
47.18
54,92
134,20
% % %
95,13 81,84 40,10
95.15 81.80 40.10
95,16 81,81 43,41
100,03 99,96 108,25
% % %
104,98 96,04 52,91
105.00 96.00 58.64
104,51 96,28 69,09
99,55 100.25 130,58
% % %
99,98 99,65 99,05
100.00 99.99 99.96
100,00 100,00 100,00
100,02 100,35 100,96
% % %
0,11 0,21 0,70
0.10 0.41 0.75
0,09 0,20 0,68
111,11 105,00 102,94
% % %
0,80 0,31 0,15
0.75 0.28 0.15
0,72 0,30 0,18
90,00 96,77 120,00
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 54
No
Indikator Kinerja Utama
Sat
7
Angka Melanjutkan dari SD/Mi ke SMP/MTs 8 Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK 9 Angka Melek Huruf usia > 15 th 10 Guru yang berpendidikan S1/DIV - TK/RA, SD/MI - SMP/MTs - SMA/MA/SMK 11 Guru bersertifikat pendidik - SD - SMP - SMA/SMK 12 Ruang kelas SD/MI sesuai standar 13 Ruang kelas SMP/MTs sesuai standar 14 Ruang kelas SMA/SMK sesuai standar 15 Jumlah grup kesenian 16 Jumlah gedung kesenian 17 Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya 18 Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya 19 Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan Rata-rata Capaian Kinerja IKU
Target 2015
Realisasi 2014 2015
Capaian (%)
%
92,00
91.66
94,16
102,35
%
69,00
75.11
82,61
119,72
%
99,98
99.97
99,98
100,00
% % %
61,00 94,00 98,00
73.76 90.37 97.66
80,00 90,39 97,70
131,15 96,16 99,69
% % % %
84,00 86,00 89,00 90,00
60.83 60.49 38.51 91.18
56,10 61.51 35.83 92,00
66,79 70,57 40,47 102,22
%
90,00
97.41
97,44
108,27
%
41,00
97.98
98,02
239,07
Group Buah Keg
1.200 0 10
2410 0 34
2.696 1 34
224,67 100,00 340,00
Buah
5
5
5
100,00
Buah
34
85
87
255,88 121,12
Sumber dinas pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015
Apabila dibandingkan dengan capaian tingkat Propinsi maupun nasional beberapa indikator lebih tinggi, ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan dai Kabupaten Semarang sudah cukup baik. APK disemua jenjang pendidikan lebih rendah dibandingkan capaian Propinsi dan Nasional. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan masih perlu ditingkatkan. Dari tabel di atas diketahui bahwa tidak semua indikator kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang bisa dibandingkan dengan capaian Nasional ataupun Propinsi, hal ini dikarenakan tidak semua indikator Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang menjadi indikator kinerja Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah ataupun indikator kinerja Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 55
2. Sasaran 2 : Meningkatnya jumlah dan kualitas pendidikan baik formal maupun non formal No
Indikator Kinerja Utama
1 Prosentase Ruang kelas sekolah dasar yang sesuai standar ketentuan 2 Prosentase Ruang kelas Sekolah menengah yang sesuai standar ketentuan 3 Prosentase Ruang kelas sekolah menengah atas dan Kejuruan yang sesuai standar ketentuan 4 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA 5 Prosentase Angka Kelulusan - SD/MI - SMP/MTs - SMA/SMK/MA Rata – Rata Capaian Kinerja
Sat
Target 2015
%
Realisasi
90
2014 91.18
Capaian (%) 2015 92 102,22
%
90
97.41
97,44
108,27
%
41
97,98
98,76
240,88
% % %
0,8 0,31 0,15
0.75 0.28 0,15
0,72 0,3 0,18
90,00 96,77 120,00
% % %
99,05 99,98 99,65
99.96 100.00 99,99
100 100 99,99
100,96 100,02 100,34 117.71
Rata – rata capaian kinerja dalam Meningkatnya jumlah dan kualitas pendidikan baik formal maupun non formal adalah sebesar 117.71 % atau SANGAT BAIK. Hal tersebut ditunjukkan oleh capaian 5 (lima) indikator kinerja yang telah dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, capaian ruang kelas sesuai standar mencerminkan bahwa kondisi ruang kelas di semua jenjang pendidikan lebih dari 90% telah memenuhi standar. Sedangkan untuk angka kelulusan Pendidikan Khusus mencapai 100% atau kategori sangat baik. Dilihat dari capaian tahun lalu tidak mengalami penurunan, dilihat dari target RPJMD juga telah memenuhi. Capaian ini sama dengan capaian angka kelulusan Pendidikan Khusus tingkat Propinsi. Hal ini didukung oleh adanya bantuan secara langung dari Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah, seperti terlihat pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 56
Tabel III.7 Tingkat Kelulusan pada Pendidikan Dasar, Pertama Dan Menengah Jenjang /Indikator Kinerja SD/MI/SDLB Tingkat Kelulusan Nilai US SMP/MTs/SMPLB Tingkat Kelulusan Nilai UN SMA/MA/SMK/SMALB Tingkat Kelulusan Nilai UN
No. I. 1 2 II. 1 2 III. 1 2
2012/ 2013
2013/ 2014
2014/ 2015
+/(-)
100 7,64
100 7,48
100 7,64
0 0.16
99.91 7.35
99,99 6,69
100,00 0.01 5.9 (0.79)
99,97 7.65
99,96 6,51
100 0.04 6.43 (0.08)
Sumber: Dinas Pendidikan & KebudayaanKab Semarang, Tahun 2015
Dari data tersebut di atas di ketahui bahwa tingka kelulusan mengalmi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, namun nilai ujian nasional menunjukkan adanya penurunan pada jenjang pendidikan SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA. Hal ini
dikarenakan adanya perubahan kebijakan dari Pemerintah Pusat (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ) bahwa nilai hasil ujian nasional tidak mempengaruhi kelulusan peserta didik berdampak pada menurunnya semangat belajar siswa juga karena adanya kebijakan nasional bahwa prosentase soal yang dikatagorikan sulit naik 10% dan pelaksanaan tryout tingkat kabupaten hanya satu kali.
Hal ini
menunjukkan bahwa perlu adanya koordinasi lebih intensif dalam peningkatan mutu dengan Kemenag, peran serta antara siswa, guru, orang tua,sekolah dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta menambah anggaran untuk kegiatan tryout lebih dari satu kali. Faktor
–
faktor
yang
mendukung
keberhasilan
capaian
kinerja
sasaran
Meningkatnya jumlah dan kualitas pendidikan baik formal maupun non formal, adalah sebagai berikut: a. Kegiatan try out ujian untuk siswa SD, SMP, SMA/SMK, yang didanai adri APBD II Kabupaten Semarang serta sosialisasi persiapan Ujian Nasional mendukung tercapainya tingkat kelulusan siswa di semua jenjang pendidikan.
b. Adanya Dana Alokasi khusus Bidang Pendidikan untuk SD, SMP, SMA/SMK pada tahun 2015 untuk rehabilitasi ruang kelas, pemenuhan sarana prasarana dan peningkatan mutu pendidikan sejumlah Rp. 10.943.470.000 sangat mendukung proses pembangunan pendidikan di Kabupaten Semarang.
c. Adanya
dana
bantuan
keuangan
bidang
pendidikan
sejumlah
Rp.
13.381.232.000 untuk Program Pendidikan Anak Usia Dini, program Wajib LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 57
Belajar Sembilan Tahun, Program Pendidikan Menengah, program Pendidikan Non Formal, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan sangat mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan pendidikan Tabel III.2 Capaian Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dibandingkan dengan Realisasi Provinsi dan Nasional Urusan Dan Indikator 1
Sat
Angka Kelulusan SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Ruang kelas SD/MI sesuai standar Ruang kelas SMP/MTs sesuai standar Ruang kelas SMA/SMK sesuai standar
2 3 4
Capaian Prov. Jateng tahun 2015
Capaian 2015
% % % % %
100.00 100.00 100.00 92.00 97.44
99.95 99.98 99.94 95.02 98.82
%
98.02
82.00
3. Sasaran 3 : Tersedianya tenaga pendidikan dan tenaga kependididkan yang memenuhi kompetensi yang memiliki intellengence quotient (daya tangkap),emotional quotient (kecerdasan emosional),spiritual quotient (kecerdasan spiritual) N o 1
2
3
Indikator Kinerja Utama
Sat Target 2015
Guru yang berpendidikan S1/DIV TK/RA, SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK Prosentase Guru bersertifikat pendidik - SD/MI - SMP/MTs - SMA/SMK/MA Jumlah tenaga pendidik yang mengikuti diklat//pelatihan Rata – Rata Capaian Kinerja
% % %
% % % org
Realisasi
Capaian (%)
2014
2015
73.76 90.37 97.66
80.00 90.39 97.70
131.15 96.16 99.69
84 60.83 86 60.49 89 38.51 6.901 5.229
56.10 60.49 36.02 4750
66.79 70.75 40.47 68,83
61 94 98
84,26
Rata – rata capaian kinerja dalam Tersedianya tenaga pendidikan dan tenaga kependididkan yang memenuhi kompetensi yang memiliki intellengence quotient (daya tangkap),emotional quotient (kecerdasan emosional),spiritual quotient (kecerdasan spiritual) adalah sebesar 84,26 % atauCukup.Hal tersebut LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 58
dilihat dari capaian 3 (dua) indikator kinerja yang tidak dapat memenuhi target. Capaian kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015 kualifikasi dan kompetensi pendidik masih perlu ditingkatkan, Sampai dengan tahun 2015 jumlah guru yang telah memenuhi kualifikasi D4/S1 sebanyak 10.324 guru SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK ( 88,57 %) dari jumlah guru sebanyak 11.656 guru.Guru yang telah bersertifikat sebanyak 4.987 guru SD, SMP, SMA dan SMK ( 53,12 %) dari jumlah guru sebanyak 9.388. Hal ini menunjukkan belum terpenuhinya kualifikasi S1/DIV sesuai dengan ketentuan UU 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Apabila dibandingkan dengan capaian guru berkualifikasi pendidik S1/D4 Kabupaten Semarang lebih rendah daripada capaian propinsi dan nasional, hal ini di karenakan beberapa faktor diantaranya karena guru yang belum berkualifikasi S1/D4 rata-rata adalah guru yang memasuki usia pensiun, sehingga motivasi untuk berpendidikan lebih tinggi kurang. Disamping itu tidak adanya dana bantuan dari APBD II untuk peningkatan kualifikasi Pendidik ini juga menjadi salah satu faktor tidak tercapainya indikator kinerja ini.. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, indikator sasaran ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya tetapi apabila dibandingkan dengan target akhir tahun RPJMD indikator untuk kualifikasi pendidik S1/D4 belum tercapai khusunya untuk guiru berkualifikasi S1/D4 SMP/MTS dan SMA/SMK/MA. Sedangkan capaian angka sertifikasi pendidik untuk jenjang SD sejumlah 3.019 dari 5.381 guru atau 56.10% telah bersertifikat pendidik, untuk jenjang SMP sejumlah
1.275 dari 2.073 guru atau 61.51% telah bersertifikat pendidik, dan
untuk jenjang SMA/SMK sejumlah
693 dari 1.934 guru atau 5.83% telah
bersertifikat pendidik.dilihat dari capaian tersebut,total 11.656 orang Jumlah tenaga pendidik yang telah mengikuti diklat peningkatan kompetensi guru pada tahun 2015adalah 4.750 atau hanya 40,75 %. Disamping keberhasilan tersebut, namun masih terdapat indikator kinerja yang belum dapat memenuhi target, yaitu Prosentase Guru bersertifikat pendidikSMA/SMK/MA yang capaian kinerjanya sebesar 36.02% dari target sebesar 78,00%. Tidak maksimalnya capaian indikator kinerja tersebut sebagaimana seperti yang ditargetkan RPJMD karenaproses sertifikasi tenaga pendidik yang sebelumnya dengan metode portofolio, apabila tidak lulus baru mengikuti PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru) namun saat ini semua harus melalui metode PLPG dan didahului dengan uji kompetensi awal (UKA) secara online, sehingga jumlah guru LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 59
yang lulus sertifikasi tidak bisa sesuai dengan target namun hal ini lebih disebabkan karena kurangnya sosialisasi terkait penerapan sistem penilaian baru kepada pada peserta sertifikasi. Dan proses sertifikasi setiap tahun metodenya semakin sulit sehingga menuntut peningkatan kompetensi dan kapasitas sumber daya manusia yang mampu beradaptasi mengikuti perkembangan dan tuntutan dunia pendidikan secara aktif. 4.
Sasaran 4 : Tersedianya sekolah sekolah kejuruan yang sinergi dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industry No 1 2
Indikator Kinerja Utama
Sat
Prosentase kurikulum pendidikan % kejuruan yang berbasis industri Prosentase ketersediaan % laboratorium industri pada persekolahan Rata – Rata Capaian Kinerja
Realisasi
Target 2015
Capaian (%) 2015
2014
100
100
100
100
100
95,1
90,91
90,91 95,45
Rata – rata capaian kinerja dalam adalah sebesar 95,45 % atau baik. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, dari 44 Sekolah Menengah Kejuruan telah menerapkan kurikulum pendidikanberbasis industri namun hanya 40 sekolah menengah Kejuruan yang memiliki laboratorium industri, sehingga apabila dibandingkan dengan tahun 2014, capaian ini mengalami penurunan..Penurunan ini dikarenakan adanya SMK baru yang beroperasional pada tahun 2015 belum dilengkapi dengan laboraturium industri yang memadai. Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran tersedianya sekolah sekolah kejuruan yang sinergi dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan respon Sekolah Menengah Kejuruan sehingga mempunyai prospektif sebagai pendidikan yang mampu diberdayakan dan berkelanjutan. 2. Terwujudnya pembangunan sistem manajemen mutu dan peningkatan standar kualifikasi lulusan; 3. Peningkatan kerjasama dengan pihak industri untuk bisa terlibat dalam evaluasi kualitas pendidikan; 4. Meningkatnya fasilitasi dalam pemberian pelatihan dan penngkatan kualitas serta kompetensi tenaga pendidik.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 60
5.
Sasaran 5 : Tersedianya tenaga kerja terampil dan berkualitas sesuai kebutuhan serta memiliki daya saing No
Indikator Kinerja Utama
Sat
1
Prosentase Tenaga Kerja yang Mendapatkan Pelatihan Berbasis Kompetensi Rata – Rata Capaian Kinerja
%
Realisasi
Target 2014
2014
48
70
Capaian (%) 2015 48
100 100
Rata – rata capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Semarang dalam Tersedianya tenaga kerja terampil dan berkualitas sesuai kebutuhan serta memiliki daya saing pada tahun 2015 adalah sebesar 100 % atau baik. Keberhasilan tersebut ditunjukkan oleh capaian satu indikator kinerja yang telah dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, dari 48 orang pendaftar pelatihan dengan basis masyarakat juja 48 orang atau 100% yang diterima mengikuti pelatihan kerja, capaian ini meningkat dibandingkan dengan realisasi jumlah pendaftar yang diterima
mengikuti pelatihan pada tahun 2014
yang sebesar 70 %. Berikut merupakan daftar capaian dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten semarang
dalam memfasilitasi peningkatan kualitas sumber daya
ketenagakerjaan melalui pelatihan : Tabel III.3 Jumlah tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
Tenaga kerja yang Pendaftar pelatihan dilatih tenaga kerja 324 540 368 600 100 160 32 46 190 190
Sumber Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi tahun 2015
Selama Tahun 2014 telah dilaksanakan pelatihan-pelatihan dalam rangka menyediakan tenaga kerja yang kompeten dan produktif sesuai dengan pasar kerja nasional dan luar negeri sebagaimana tabel berikut: Tabel III.4 Jenis Dan Jumlah Peserta Pelatihan Yang Dilaksanakan Dinas No 1 2
Pelatihan Ketrampilan Menjahithigh speed Mekanik sepeda motor
Satuan Orang Orang
2013 60 100
2014 72 0
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
2015 56 20 | 61
No 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pelatihan Ketrampilan Mekanik mobil Las listrik/karbit Bordir Sablon Potong rambut Pembuatan rambut palsu/Wig Aneka kerajinan (pembuatan boneka) Tata rias pengantin Pembuatan jamur Aneka makanan Kecil Service HP
Sumber Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi tahun 2015
Satuan Orang Orang Orang Orang Orang Orang
2013 0 40 20 40 0 20
2014 0 0 20 0 0 40
2015 0 0 36 0 0 40
Orang
0
0
0
Orang Orang Orang Orang
0 0 0 0
0 20 0 20
0 20 0 20
Dengan melihat tabel diatas bahwa jumlah pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan pada Tahun 2015 ada pelatihan yang mengalami peningkatan dibanding tahun 2014 yaitu pelatihan ketrampilan bordir, sedangkan pelatihan menjahit high speed mengalami penurunan dan pembuatan rambut palsu/wig, pelatihan pembuatan jamur dan Service HP. Hal ini yang banyak diminati oleh masyarakat Kabupaten Semarang. Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Tersedianya tenaga kerja terampil dan berkualitas sesuai kebutuhan serta memiliki daya saing adalah sebagai berikut a. Peningkatan sarana prasarana pelatihan kerja yang memadai. b. Pemenuhan instruktur kerja yang berkompeten dibidangnya. c. Peningkatan kualitas materi pelatihan melalui kerjasama aktif dengan perusahaan perusahaan serta sektor usaha yang membutuhkan tenaga kerja. Namun, dengan memperhatikan capaian kinerja IKU Prosentase Tenaga Kerja yang Mendapatkan Pelatihan Berbasis Kompetensi maka target kinerja akhir tahun periode RPJMD dan SPM tingkat nasional Bidang ketenagakerjaan sebesar 75 % diperkirakan indikator kinerja Prosentase Tenaga Kerja yang Mendapatkan Pelatihan Berbasis Kompetensi dapat tercapai karena pada akhir tahun 2015. 6.
Sasaran 6 : Tumbuhnya sikap dan perilaku kewirausahaan masyarakat sehingga mampu menciptakan lapangan kerja. No 1 2
Indikator Kinerja Utama Jumlah industri Rumah Tangga Jumlah Industri Kecil Menengah
Sat
Target 2015 10.368 1.505
Realisasi Capaian (%) 2014 2015 10.368 9.558 101 1.531
1.660
100
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 62
No 3
Indikator Kinerja Utama
Sat
Jumlah Tenaga Kerja Sektor Industri Rata – Rata Capaian Kinerja
Target 2015 102.534
Realisasi Capaian (%) 2014 2015 102.864 94.821 92.48 97.8
Rata – rata capaian kinerja Pemerintah Daerah dalam Tumbuhnya sikap dan perilaku kewirausahaan masyarakat sehingga mampu menciptakan lapangan kerja pada tahun 2015 adalah sebesar 97.8% atau baik. Keberhasilan tersebut ditunjukkan oleh capaian 3 (tiga) indikator kinerja yang telah dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, sebagai upaya menumbuhkan sikap dan perilaku kewirausahaan masyarakat, jumlah industri kecil Menengah di Kabupaten Semarang bertambah unitnya dibandingkan dengan ketersediaanya pada tahun 2014 sedangkan industri rumah tangga tidak mengalami penambahan unit usahanya. Pertumbuhan industri diukur dari penerbitan Tanda Daftar Industri (TDI) Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu dan pada tahun 2015 ini hanya diterbitkan sebanyak38 buah TDI baru. Pertumbuhan industri di Kabupaten Semarang hanya mencapai 2,30% dari target 6,77% yang telah ditetapkan. Sedangkan bila dibandingkan dengan capaian tahun 2013 yang mencapai 2,60%, pertumbuhan
industri
Tahun
2014
menurun
sebesar
11,56%.
Kurangnya
pencapaian target pertumbuhan industritahun 2014 ini disebabkan adanya salah satu persyaratan TDI yang harus melampirkan IMB, HO, dan UKL/UPL, sehingga banyak pengusaha Industri Kecil yang tidak mampu mengurus TDI. Padahal sesuai dengan Perda No. 4 Tahun 2004 dan Peraturan Menteri Perindustrian No.41/MIND/PER/6/2008 Tahun 2008, hal ini tidak dipersyaratkan. Pada Tahun 2014 ini hanya diterbitkan sebanyak38 buah TDI baru. Tabel .III 5 Industri Berdasarkan Skala Produksi Di Kabupaten Semarang No 1
2
Uraian Indutri Rumah Tangga Unit Usaha Tenaga Kerja Nilai Produksi Indutri kecil Unit Usaha Tenaga Kerja
Tahun 2014
2015
9.558 17.016 162.812.977.306
9.558 17.016 162.812.977.306
1.614 13.161
1.660 13.483
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 63
3
Nilai Produksi Indutri Menengah Unit Usaha Tenaga Kerja Nilai Produksi
590.427.036
601.999.445
190 72.278 3.067.129
194 72.482 3.202.629
Sumber Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan tahun 2015
Tabel III.6 Industri Kecil di Kabupaten Semarang No Jenis Produksi satuan 2014 1 Industri Makanan /Minuman unit 554 2 Industri Kayu unit 119 3 Industri Logam unit 98 4 Industri KainTenun unit 3 5 Industri Gerabah dll unit 14 6 Industri pengolahan kulit unit 8 7 Industri Furniture unit 201 8 Industri percetakan unit 56
2015 471 110 62 1 0 8 217 53
Sumber Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan tahun 2015
Terkait penyerapan tenaga kerja sektor industri di Kabupaten Semarang mengalami penurunan
0,08 % pada tahun 2015 dibandingkan dengan penyerapan tahun
2014 yang terdata sebanyak 102.864 orang tenaga kerja. Tabel III.7 Penyerapan Tenaga Kerja pada sektor Industri di Kabupaten Semarang No 1 2 3
Jenis industri Industri Kecil Industri Besar Industri Industri Rumah Tangga
satuan Orang Orang Orang
2014 12.049 72.290 18.525
Sumber Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan tahun 2015
2015 13.483 72.183 17.016
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Tumbuhnya sikap dan perilaku kewirausahaan masyarakat sehingga mampu menciptakan lapangan kerja adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya orientasi
dalam berinovasi masyarakat untuk menciptakan
peluang usaha 2. Fasilitasi dari pemerintah daerah dalam mengembangkan kreatifitas usaha melalui pembinaan dan pameran produk industi local 3. Pemberian modal usaha bagi industri rumah tangga serta pelaksanaan fasilitasi terhadap pemasaran produk serta kerjasama usaha.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 64
7.
Sasaran 7 : Terwujudnya sinergitas antara pemerintah, lembaga social kemasyarakatan dan keagamaan dalam pendidikan budi pekerti, budaya dan agama No
Indikator Kinerja Utama
Sat
Target 2015
1
Cakupan ketersediaan sarana dan prasarana pertunjukan kesenian Cakupan pembinaan organisasi kesenian Jumlah Organisasi Kepemudaaan Jumlah Organisasi Olahraga Jumlah pencapaian prestasi olahraga tingkat provinsi Jumlah pencapaian prestasi Olah raga tingkat nasional Rata – Rata Capaian Kinerja
ged
5
grup
1200
1132
1200
100
kel kel Kejua raan Kejua raan
18 150 12
21 194 12
18 199 16
100 132 130
6
6
15
250
2 3 4 5 6
Realisasi Capaian (%) 2014 2015 1 1 100
135
Rata-rata capaian sasaran Terwujudnya sinergitas antara pemerintah, lembaga social kemasyarakatan dan keagamaan dalam pendidikan budi pekerti, budaya dan agama di Tahun 2014 adalah sebesar 135% atau Sangat Baik. Capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh 6 capaian IKU. Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Terwujudnya sinergitas antara pemerintah, lembaga social kemasyarakatan dan keagamaan, adalah sebagai berikut : a. Target kinerja yang dicapai adalah target peran serta OKP/KWP yang mengikuti kegiatan event Nasional, Provinsi dan Kabupaten. Capaian tahun 2015 terjadi peningkatan dari target 18 tercapai 31, hal tersebut karena adanya event di tingkat Provinsi yang banyak melibatkan OKP/KWP. b. Prestasi Olah Kabupaten Semarang mengalami peningkatan dibanding tahun 2014. Kejuaran yang diikuti antara lain Pekan Olah Raga Pelajar Daerah (POPDA), Pekan Olah Raga Pelajar Nasional (POPNAS), Kejuaraan Daerah (Kejurda) maupun Kejuaran Nasional (Kejurnas) dan kejuaraan Internasional. Jumlah total medali yang diperoleh : Tahun 2015 berjumlah 198 medali, terdiri dari 70 medali emas, 57 medali perak dan 71 medali perunggu. Tahun 2014 berjumlah 115 medali, terdiri dari 52 medali emas, 35 medali perak dan 28 medali perunggu. Tahun 2013 berjumlah 175 medali, terdiri dari 48 medali emas, 55 medali perak dan 72 medali perunggu. Dibandingkan tahun 2012 yang memperoleh 163 medali. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 65
c. Jumlah klub olahraga di tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi 155 klub yang semula di tahun 2014 sebanyak 154 klub olahraga. Target 2015 adalah 150 klub. Kenaikan jumlah organisasi yang melebihi target yang ditentukan dikarenakan di Kabupaten Semarang telah diresmikan Cabang Olahraga PBTI (Persatuan Bola Tangan Indonesia) yang berdampak pada penambahan jumlahn klub. Disamping keberhasilan tersebut, masih terdapat indikator kinerja yang belum dapat memenuhi target, seperti : a. Jumlah organisasi Pemuda tahun 2015 menurut data berjumlah 18 organisasi terdiridari 27 Organisasi Kelompok Kepemudaan (OKP) dan 19 Kelompok Wirausaha Pemuda (KWP). Jumlah Organisasi tahun 2014 sebanyak 21 organisasi sehingga tahun 2015 mengalami penurunan sebanyak 4 organisasi. Jumlah Organisasi tahun 2015 sebanyak 18 organisasi mengalami penurunan sebanyak 4 organisasi, jika dibandingkan tahun 2014, hal tersebut disebabkan karena OKP belum menyesuaikan Undang-undang nomor 40 tentang Kepemudaan, kurang aktif pindah diluar Kabupaten Semarang sehingga organisasi kelompok Kepemudaan (OKP) kurang berkembang. Tabel III.8 Jumlah Organisasi Kepemudaan Kabupaten Semarang Tahun 2013 – 2015 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
ORGANISASI
GP ANSOR DPD PEMUDA MUHAMMADIYAH DPD NASYIATUL AISYIAH PC IPNU PC IPPNU PEMUDA PANCA MARGA PEMUDA PANCASILA DPD AMPI DPC GM FKPPI DPC PEMUDA KA’BAH Gerakan Muda Pembangunan Indonesia AMPG BM PKPI BM Penegak Keadilan BM PAN Satuan Pelajar & Mahasiswa Pemuda Pancasila 17 Fatayat 18 Pemuda Persatuan 19 Pemuda Katholik
2013 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TAHUN 2014 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -
2015 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -
1 1 1
1 1
1
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 66
NO 20 21 22 23 24 25 26 27
ORGANISASI Taruna Merah Putih Banteng Muda Indoensia Badan Koordinasi Remaja Masjid Ikatan Pelajar Muhammadiyah Garda bangsa Gema MKGR GM Kosgoro MAPANCAS JUMLAH
2013 1 1 1 1 1 1 1 1 27
TAHUN 2014 1 1 1 1 1 1 21
2015 1 1 1 1 1 18
Sumber data :Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Tahun 2015
Tabel III.9 Daftar Kelompok Pemuda Produktif (KUPP) Kabupaten Semarang Tahun 2014 No Nama KUPP 1 “Syarina Production“ 2 “Bangkit“ 3 4 5
“Melati Muda Tani“ “Tri Karya“
6
“Taruna Karya Mandiri“ “Ungaran Barat”
7
“Mekar Jaya”
8
“Arisda”
9
“Nyi Ageng Pandanaran” “Alam Cipta Karya “ “Wirausaha Cinta Karya” “Mina Sejahtera “Khanza”
10 11 12 13
Jenis Usaha Kerajinan Enceng Gondok Budidaya Jamur Kuping Budidaya Ikan Pembibitan Ikan Lele Jasda Komputer Otomotif Perbengkelan Konveksi/Garmen Tanaman Hias bunga potong Batik Kerajinan Pengolahan Sabun Susu Herbal Perikanan Air Tawar Bengkel AC dan Power Steering
Sumber data :Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Tahun 2015
Alamat Ds. Kebondowo Kec. Banyubiru Dsn. Sedono Genting Kec.Jambu Kel. Kupang Kec.Ambarawa RT.5/RW.2 Dsn Samban Kec. Bawen Jln. Moh yamin RT.4/RW 1 Kec, Ungaran Barat Karang Taruna Kec. Ungaran Barat Pendem RT4/RW3 Kec.Bandungan Kel.Bandungan Ds. Gemawang Kec.Jambu Ds. Kuwarasan Kec.Jambu Ds. Wates Kec. Getasan Ds. Mlilir Kec. Bandungan Jl. Diponegoro no.52 Ungaran
Dengan adanya Kelompok Usaha Pemuda Produktif ini diharapkan dapat meningkatan kemampuan wirausaha mandiri dikalangan generasi muda dalam kegiatan perekonomian masyarakat, dan generasi dalam pengembangan produk-produk olahan dan karya pemuda. Jumlah organisasi olah raga di Kabupaten Semarang tahun 2015 sebanyak 155 organisasi mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014 LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 67
sejumlah 154. Hal ini karena ada organisasi olahraga yang baru yaitu cabang olahraha PBTI (Persatuan Bola tangan Indonesia) yang saat ini sudah terdaftar 2 club. Tabel III.10 Organisasi Olah Raga Kabupaten Semarang Tahun 2013 – 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Uraian Anggar Angkat Besi Atletik Gerak Jalan Balap Sepeda BaseBall/Softball Bola Basket Billyard Bola Volley Bulu Tangkis Catur Tenis Lapangan Menembak Sepak bola Tenis meja Karate Taekwondo Judo Balap Motor Tinju Drumband Pencak Silat Sepak Takraw Renang Sepatu Roda Dansa Wushu Senam JUMLAH
2013 1 1 7 6 1 9 6 20 7 6 4 2 25 4 34 60 1 1 1 1 1 198
Sumber data :Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Tahun 2015
Tahun 2014 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 194
2015 1 1 7 6 1 9 6 20 8 6 5 2 25 4 34 60 1 1 1 1 199
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 68
Tujuan 3 Meningkatnya Kegiatan Usaha Daerah Dengan Memanfaatkan Sumber Daya Local 1. Sasaran 1 : Terwujudnya sentra/klaster usaha skala umkm dengan produk khas daerah yang memiliki daya saing No 1 2
Indikator Kinerja Utama
Sat
Target 2014
Jumlah UMKM yang aktif Jumlah sentra /klaster skala UMKM Rata – Rata Capaian Kinerja
unit %
26.561 8.302
Realisasi 2014 63.146 7.278
2015 63.146 10.173
Capaian (%) 237.7 122.5 180
Rata – rata capaian kinerja Terwujudnya sentra/klaster usaha skala umkm dengan produk khas daerah yang memiliki daya saing pada tahun 2015 adalah sebesar 360.2% atau sangat baik. Faktor– faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Terwujudnya sentra/klaster usaha skala umkm dengan produk khas daerah yang memiliki daya saing adalah sebagai berikut : Jumlah UMKM mengalami kenaikan yang signifikan disebabkan oleh penyesuaian data UMKM dari BPS hasil sensus ekonomi sejumlah 63.146 UMKM. Sesuai dengan UU No. 20 Tahun 1998 yang disebut UMKM adalah semua usaha produktif yang menghasilkan barang / jasa oleh perorangan / badan usaha yang kriterianya dibatasi oleh asset dan omzet. Sensus ekonomi baru akan dilaksanakan kembali pada tahun 2016 sehingga data untuk tahun 2015 belum mengalami perubahan. Untuk indikator jumlah UMKM yang terbina di tahun 2015 melebihi target dikarenakan intensitas dan kualitas pembinaan UMKM semakin meningkat serta adanya kerjasama dengan PT, Lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan swasta, dan adanya tenaga pendamping UMKM yang difasilitasi oleh dana APBN. Keberhasilan kinerja tersebut didukung oleh 8 kegiatan yaitu : a. Kegiatan Fasilitasi pengembangan usaha kecil dan menengah b. Kegiatan Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM c. Kegiatan Fasilitasi pengembangan sarana promosi hasil produksi d. Kegiatan pelatihan manajemen pengelolaan koperasi / KUD e. Kegiatan Sosialisasi dukungan informasi penyediaan permodalan f. Kegiatan Pengembangan sarana pemasaran produk UMKM g. Kegiatan Jaringan kerjasama antar lembaga LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 69
h. Kegiatan Sosialisasi prinsip – prinsip pemahaman perkoperasian Disamping factor-faktor pendukung keberhasilan masih terdapat pula kendala seperti : a. Keterbatasan SDM dan sarana prasarana. b. Karena sifatnya non formal, maka tidak ada kewajiban untuk melapor perkembangan usahanya kepada SKPD terkait (pemerintah), sehingga ada kendala kesulitan mendapatkan data bagi usaha baru atau yang sudah berhenti. 2. Sasaran 2 : Terwujudnya kawasan industry yang menyerap tenaga kerja lokal No
Indikator Kinerja Utama
1 Jumlah Kawasan Industri 2 Prosentase Penyerapan Tenaga Kerja Lokal Rata – Rata Capaian Kinerja
Sat lok %
Target 2015 3 21.25
Realisasi 2014 3 69,1
Capaia n 2015 (%) 3 100 82.6 389 6 244
Rata – rata capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang
dalam
Terwujudnya kawasan industry yang menyerap tenaga kerja local pada tahun 2015 adalah sebesar 244 % atau sangat baik. Capain tersebut ditunjukkan oleh pencapaian 2 (satu) indikator kinerja yang dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, Ketersediaan kawasan industri di Kabupaten Semarang yang lokasi di Kecamatan Pringapus, Kecamatan Tengaran dan Kecamatan Bawen mampu menyerap secara maksimal target pemenuhan tenaga kerja lokal pada tahun 2015 mencapai 191.649 tenaga kerja. Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Terwujudnya kawasan industry yang menyerap tenaga kerja local adalah Meningkatnya jumlah ketersediaan sumber daya tenaga kerja local yang berkualitas dan berkompeten. 3. Sasaran 3 : Meningkatnya akses petani terhadap sarana produksi, modal dan pemasaran No
Indikator Kinerja Utama
Sat Target Realisasi Capaian 2014 2014 2015 (%) produksi % 0,56 0.69 0.88 157
1 Prosentase peningkatan Petani 2 Jumlah ketersediaan GAPOKTAN kel yang aktif
234
234
234
100
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 70
No
Indikator Kinerja Utama Rata – Rata Capaian Kinerja
Sat Target Realisasi Capaian 2014 2014 2015 (%) 128.5
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah adalah sebesar 128.5% atau sangat baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 2 IKU yang
telah dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut
mencerminkan bahwa pada tahun 2015, Produksi padi meningkat sebesar 19.322 Ton di tahun 2015 atau 8.8 % dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 204.658 Ton dan melampaui target indikator kinerja daerah yang hanya sebesar 0,56 % pada tahun 2015 sedangkan peningkatan indeks produksi padi /holtikultura pada tahun 2014 meningkat menjadi 56.82 ton/pertahun atau sebesar 218.818 Ton untuk produksi padi dan 169.565 ton untuk produksi holtikultura, capaian ini meningkat sebesar 7,96 % dibandingkan dengan tahun 2014. Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran meningkatnya akses petani terhadap sarana produksi, modal dan pemasaran adalah, sebagai berikut : a. Pemberian bantuan pinjaman modal Aneka Usaha Pertanian secara bergulir untuk penguatan modal usaha. b. Penyediaan sarana produksi, pupuk, obat dan bibit sebagai usaha dalam meningkatkan produksi pertanian c. Upaya peningkatan Pengetahuan Sikap dan Kemampuan (PSK) petani dan petugas diadakan pelatihan, kaji terap teknologi d. dilaksanakannya promosi produk unggulan pada tingkat Nasional, Regional dan Lokal serta pengembangan fungsi STA Jetis. Tabel III.11 Klasifikasi Kemampuan Kelompok Tani S No u m b 1 e 2 r
3
Uraian (Kelompok) Kelas Pemula Kelas Lanjut Kelas Madya Kelas Utama jumlah
2010
2011
2012
2013
2014
2015
123 230 56 4 413
123 230 56 4 413
666 416 64 9 1155
123 230 56 4 413
720 696 155 20 1591
891 873 90 11 1865
D 4 i n sumber Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
Klasifikasi kemampuan kelompok tani pada tahun 2015 meningkat cukup tajam dibanding tahun 2014. Hal ini disebabkan mulai tahun 2015 ini telah dilakukan pendataan kelompok tani menggunakan secara elektronik dengan aplikasi eLAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 71
poktan. Perkembangan kelompok tani cukup dinamis dari tahun ke tahun. Pembentukan kelompok tani adalah sebagai salah satu syarat dalam menerima bantuan dari pemerintah baik dalam dana, materi ataupun pembinaan. Pembinaan kelompoktani bermaksud untuk membantu para petani agar mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses teknologi, permodalan, pasar dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas,
efisiensi
usaha,
pendapatan
dan
kesejahteraannya,
serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Tabel III.12 Produksi Pertanian dan Perkebunan No Uraian (ton) 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Padi 196.030 193.253 205.242 202.676 218.818 238.140 2 Jagung 65.333 50.043 60.123 61.161 714.86 76.177 2 Kedelai 1.472 431 157 134 199 121 3 Kacang 1.309 1.934 2.919 3.394 3.126 3.462 Tanah 4 Ubi Kayu 33.264 42.744 58.373 49.511 34.812 39.231 5 Ubi Jalar 14.860 29.803 29.803 24.547 19.904 21.971
Sumber Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
Terkait pencapaian hasil produksi pertanian dan perkebunan masih terkendala beberapa permasalahan antara lain : a. Masih minimnya pengetahuan petani tentang pertanian. b. Petani masih mengharapkan bantuan pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah c. Dari dinas sudah berupaya untuk membentu dan mengupayakan tentang pembrantasan hama dan penyakit pada tanaman. d. Petani masih menggantungkan bantuan dari pemerintah. Tabel III.13 Luas Lahan Pertanian Dan Perkebunan No
2010
2011
5.981.17
5.981.17
4.256,83
3.635,72
3.635,72
4.265
3.427,89
3.427,89
5.063,43
5.504,20
5.504,20
5.078
8.750,49
8.750,49
6.607,68
7.191,81
7.191,81
6.624
5.966,87
5.966,87
7.317,33
6.834,53
7.624,44
7.336
P5 23.978,29 23.978,29 e r 5.120,61 5.120,61 t6 Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
23.325,75
24.604,2 3 4.580,02
27.462,57
26.340,28
13.619
6.166,79
S u1 m b2 e r D3 i n a4 s
Uraian (Ha) Sawah Teknis Sawah Setengah teknis Sawah Sederhana Sawah Tadah Hujan Tanah Tegalan Kebun
2012
4.439,50
2013
2014
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
2015
| 72
Berdasarkan data pada tabel diatas penurunan Jumlah luas lahan pertanian perkebunan disebabkan lahan banyak alih fungsi diantaranya untuk pembuatan jalan tol, jalan lingkar Ambarawa, perumahan dan pendirian industri/pabrik sehingga pengaruh pada prosentase peningkatan hasil produksi pertanian dan perkebunan pada setiap tahunnya. Tabel III.14 Tingkat Produktivitas Pertanian Dan Perkebunan No Uraian (Ku/Ha) 2010 2011 2012 2013 1 Padi 53.56 54.22 56.61 53.18 2 Jagung 50.32 37.94 48.07 43.44 2 Kedelai 12.92 13.22 12.36 13.54 3 Kacang Tanah 10.70 10.61 11.39 13.45 4 Ubi Kayu 174.33 272.78 277.97 253.25 5 Ubi Jalar 222.46 309.8 296.7 253.06
2014 56.82 52.61 13.72 13.59 191.06 167.82
2015 57.08 59.98 13.01 16.69 200.87 223.96
Sumber Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
Produksi pertanian mengalami kenaikan produksi utamanya tanaman palawija diantaranya Padi, Jagung , Ubi kayu dan Kacang tanah sedangkan kedelai mengalami penurunan dikarenakan banyak petani beralih ketanaman yang lain dan yang menguntungkan. Petani masih mengharapkan bantuan pupuk non subsidi untuk meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan. Pada Tahun Anggaran 2015 sumber pangan utama di Kabupaten Semarang seperti produksi padi
pada Bulan Desember 2015
telah tercapai 19.322 ton,
jagung 59.98 ton, kacang tanah 16.69 ton , ubi kayu 200.06 ton, dan ubi jalar 223.96 ton. Dalam
rangka
mendukung
pelaksanaan
peningkatan
produksi,
produktivitas pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani diperlukan dukungan baik sarana, prasarana maupun dana yang memadai. Upaya-upaya yang telah dilakukan memberikan bantuan kepada kelompok tani atau masyarakat berupa hibah untuk mendukung kegiatan tersebut diatas, adapun penerima bantuan pada tahun 2015 sebagai berikut : Tabel II.15 DAFTAR PENERIMA BANTUAN HIBAH PERTANIAN TAHUN 2015 No Jenis Bantuan 1 NPK Pupuk Organik Pupuk Organik Cair
Jumlah Bantuan 250 kg 400 kg 3 lt
Jumlah Penerima 3 kelompok tani
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 73
No
2 3 4
5
6 7
8 9 9 10 11 12
13
Jenis Bantuan Corine Bacterium Buvaria Mesin Penumbuk Kopi Peralatan pengolah kripik singkong Traktor roda dua Cultivator Benih padi Benih padi Benih jagung komposit Pembangunan Jalut Pembangunan Jitut Traktor Bibit Tembakau, Pupuk Majemuk KN Pupuk Majemuk NPK, Pestisida Sistemik, Pupuk Organik Bibit Nilam, Pupuk Bokhasi, Pupuk Cair, Pestisida Hayati Mesin pengupas kulit kopi Bibit Karet Bibit Organik Bibit Jeruk Purut Alat Sablon Plastik Rubuha Jalut Bibit Alpukat = 750 btg Bibit Sengon = 750 btg Benih jahe Bibit Sengon Pupuk majemuk Bibit Sengon Pupuk majemuk Alat pengolah empon-empon Pengembangan Jitut Rehabilitasi jitut Irigasi air permukaan Jalut
Jumlah Bantuan 1 lt 1 kg 3 unit 5 paket
Sumber Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
Dalam
rangka
mendukung
Jumlah Penerima
3 kelompok tani
14 unit 1 unit 550 kg 525 kg 250 kg 18 unit 10 unit 25 unit
5 kelompok tani 14 Kelompok Tani 1 kelompok tani 1 kelompok tani 1 kelompok tani 1 kelompok tani 18 kelompok tani 10 kelompok tani 25 kelompok tani
19 paket
19 kelompok tani
4 paket
4 kelompok tani
5 unit 1.100 batang 3.300 kg 1.400 btg 10 unit 40 unit 14 unit 750 batang 750 batang 667 kg 4.000 btg 463 kg 4.000 btg 467 kg 11 paket 28 unit 30 unit 15 unit 21 unit
4 kelompok tani 5 kelompok tani
pelaksanaan
10 kelompok tani 10 kelompok tani 10 kelompok tani 14 kelompok tani 2 kelompok tani 6 kelompok tani 11 kelompok tani 1 kelompok tani 11 kelompok tani 28 kelompok tani 30 kelompok tani 15 kelompok tani 21 kelompok tani
peningkatan
produksi,
produktivitas Perkebunan dan peningkatan kesejahteraan petani diperlukan dukungan baik sarana, prasarana maupun dana yang memadai. Upaya-upaya yang telah dilakukan memberikan bantuan berupa alat – alat pertanian, bibit dan pembangunan jaringan irigasi/pembangunan jalan usaha tani adapun yang LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 74
menerima bantuan hibah pada tahun 2014 sebagai berikut: Tabel III.16 Daftar Penerima Bantuan Hibah Pertanian Tahun 2015 No
1 Jalan Usaha Tani (JALUT) 2 Jaringan Tingkat Usaha (JATUT) 3 Hand Sprayer 4 Timbangan Digital 5 Bibit Tembakau 6 7 8 9 10 11 12 13
Jumlah Bantuan 48 Unit 12 Unit
Jenis Bantuan Tani
Jumlah Penerima 48 kelompok tani 12 Kelompok Tani
7 Unit 7 Unit 168.000 Batang 2.100 Kg 250 Kg 70 Liter 400 Kg 2 Unit 1 Unit 3000 batang 15.900 batang 1 Unit
Pupuk majemuk Pupuk NPK Pestisida sistimik Pupuk Organik Pulper kopi Huller Kopi Bibit Karet Bibit cengkih
14 Alat penyuling minyak atsiri
7 Kelompok Tani 7 Kelompok Tani 7 Kelompok Tani 3 Kelompok Tani 3 Kelompok Tani 7 Kelompok Tani 3 Kelompok Tani 2 Kelompok Tani 1 Kelompok Tani 5 Kelompok Tani 1 kelompok tani
Sumber Dinas Pertanian perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
TABEL III.16 Penggunaan Lahan Pertanian dan Perkebunan Luas (ha)
No
1 2 3 4 5
S
Jenis Penggunaan lahan Sawah teknis Sawah setengah teknis Sawah Sederhana Sawah tadah Hujan Tanah Tegalan Kebun
2010
2011
2012
2013
2014
2015
5.981,17 3.427,89 8.750,49 5.966,87 23.978,29 5.123,61
5.981,17 3.427,89 8.750,49 5.966,87 23.978,29 5.0120,61
4.256,83 5.063,43 6.607,68 7.317,33 23.325,7 5 4.439,50
3.635,72 5.504,20 7.191,81 6.834,53 24.604,2 3 4.580,02
3.635,72 5.504,20 7.191,81 7.624,44 27.462.5 7 4.580,02
4.265 5.078 6.624 7.336 26.340,2 8 6.166,79
umber Dinas Pertanian perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
4. Sasaran 4 : Terwujudnya diversifikasi usaha pertanian, menuju agrobisnis, agroindustri dan agro wisata dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk dan daya tarik usaha sector pertanian No 1
Indikator Kinerja Utama Prosentase peningkatan
Sat
Target 2015
Realisasi 2014 9
Capaian (%)
2015 7.9
8.8
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
9.8 | 75
No
Indikator Kinerja Utama produksi padi palawija dan holtikultura Padi Palawija Holtikultura
2
Sat
ton ton ton
Target 2015
227.231 139.871 1.876.05 5
Realisasi 2014
2015
218.818 150.906 1.690.935
Kontribusi PDRB Rp Pertanian (Juta) 183.901,5 166.432,30 Jumlah agrobisnis, lokasi 4 4 agrowisata & agro industri Rata-rata Capaian Kinerja
3
Capaian (%)
238.140 140.962 1.914.342
104.8 100.7 102
183.123,87 4
99.57 100 101.4
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah dalam mewujudkan diversifikasi usaha pertanian, menuju agrobisnis, agroindustri dan agro wisata dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk dan daya tarik usaha sector pertanian adalah sebesar 101.4 % atau sangat baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 4 IKU yang
telah dapat memenuhi target.
Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, Produksi padi meningkat sebesar 10.909 Ton atau 1.09 % dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 218.818 Ton dan melampaui target indikator kinerja daerah yang hanya sebesar 1.04 % pada tahun 2015, sedangkan peningkatan indeks produksi
holtikultura
pada
tahun
2015
meningkat
menjadi
1.914.324
ton/pertahun, capaian ini meningkat sebesar 1.13 % dibandingkan dengan tahun 2014. Faktor-faktor
yang
mendukung
keberhasilan
capaian
kinerja
sasaran
Terwujudnya diversifikasi usaha pertanian ,menuju agrobisnis, agroindustri dan agro wisata dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk dan daya tarik usaha sector pertanian adalah sebagai berikut : 1.
Memberikan bantuan alat-alat pertanian guna menunjang peningkatan produksi dan ketrampilan tenaga kerja sektor pertanian dan perkebunan.
2.
Monitoring,
pemantauan
dan
pengendalian
secara
kontinyu
tentang
pengelolaan serangan OPT dengan mengalokasikan dana pada setiap tahun anggaran serta penyediaan sarana pendukung. 3.
Pengembangan Kebun Bibit Unggul Pertanian di Pakopen, Kesongo dan Mulyorejo sebagai fasilitas pengembangan pembenihan untuk mendukung pembangunan pertanian LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 76
5. Sasaran 5 : Diterapkannya teknologi tepat guna berwawasan lingkungan dalam rangka pengembangan jenis dan kualitas produk industry local No
Indikator Kinerja Utama
1
Jumlah Teknologi Tepat Guna Berwawasan Lingkungan Jumlah Pengembangan Produk Industri Local Rata – Rata Capaian Kinerja
2
Sat Target 2015 bh 2
Realisasi 2014 2015 2 2
%
78,6
52,5
Capaian (%) 100
64
122 86
Rata-rata capaian kinerja sasaran Diterapkannya teknologi tepat guna berwawasan lingkungan dalam rangka pengembangan jenis dan kualitas produk industry local adalah sebesar 86 % atau Cukup Baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian IKU yang telah dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2014, prosentase indsutri kerajinan yang terbina adalah sebesar 64.08 % dari target yang ditetapkan sebesar 52.50 %. Sedangkan IKU dengan indikator jumlah penerapan teknologi tepat guna berwawasan lingkungan dalam rangka pengembangan jenis dan kualitas produk industry local hanya ada satu yaitu pelatihan penerapan teknologi pengolahan tahu untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan limbah tahu. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Diterapkanya teknologi tepat guna Berwawasan Lingkungan Dalam Rangka Pengembangan Jenis dan Kualitas Produk Industry Local adalah sebagai berikut: a.
Sudah terbentuknya kelompok – kelompok IKM per komoditas sehingga mempermudah dalam akses pembinaan.
b.
Sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang cukup dan memadai.
kendala capaian kinerja sasaran Diterapkanya teknologi tepat guna Berwawasan Lingkungan Dalam Rangka Pengembangan Jenis dan Kualitas Produk Industry Local adalah sebagai berikut: a. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi tepat guna. b. Kesadaran pengusaha kecil untuk mengajukan perijinan legal formal usahanya yang masih kurang 6. Sasaran 6 : Berkembangnya industry pariwisata yang berbasis masyarakat dan budaya local No
Indikator Kinerja Utama
1 Prosentase peningkatan
Sat Target 2015 %
10
Realisasi 2014 2015 12
Capaian (%) 41
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
410
| 77
No
Indikator Kinerja Utama
jumlah kunjungan wisata 2 Kontribusi PDRB Pariwisata 3 Jumlah promosi budaya Rata – Rata Capaian Kinerja Rata-rata
capaian
Sat Target 2015
juta
3.654.095
kel
kinerja
IKU
Realisasi 2014 2015
Capaian (%)
3.408.758 3.662.786
9
9
Pemerintah
Daerah
100,2
12
pada
133 214
sasaran
Berkembangnya industry pariwisata yang berbasis masyarakat dan budaya local adalah sebesar 214 % atau Sangat Baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 3 IKU yang telah dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, berkembangnya industri pariwisata
yang berbasis masyarakat dan budaya local
meningkat melampaui target indikator kinerja daerah , seperti Jumlah kunjungan wisata tahun 2015 sebanyak 2.161.803 wisatawan, melebihi target RPJMD sebanyak 1.305.100 orang atau 165.6 %, serta meningkat dari tahun 2014 sebanyak 1.528.202 wisatawan. Peningkatan sebanyak 633.601 wisatawan atau 41 % jumlah kunjungan wisata tersebut terdiri dari
wisatawan domestik wisatawan asing. Jumlah
kunjungan wisata meningkat dikarenakan adanya kegiatan promosi bersama dengan pelaku pariwisata antara lain biro perjalanan dan pengelola obyek wisata swasta serta informasi pariwisata melalui media cetak dan media elektronik. Jumlah
kunjungan
wisata
ini
berdampak
langsung
pada
peningkatan
PendapatanAsli Daerah (PAD), Realisasi PAD retribusi tempat wisata tahun 2015 Rp 3.662.786.320 sedangkan tahun 2014 sebesar Rp. 3.479.361.000,- naik dari realisasi dan tahun 2013 sebesar Rp. 3.198.152.640,- atau mengalami kenaikan sebesar 8,84%. Penerimaan retribusi dari tempat wisata terinci sebagai beriku Tabel III.17 Realisai Penerimaan Retribusi Tempat Wisata No
Obyek Wisata
1 Candi Gedong songo Sewa Kios Candi Gedongsongo Kolam Rendam air panas Restribusi kendaraan
2013 2.139.343.500 13.400.000
Tahun 2014 2015 2.319.170.500 2.422.476.000 19.200.000 22.605.000
39.200.000
40.990.000
41.000.000
49.000.000
49.200.000
51.000.000
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 78
No 2
3
4
5 6 7 8 9 10 11 12 13
Obyek Wisata OW.Gedogsongo Pemandian Muncul Sewa kios OW.Pemandian Muncul Restribusi kendaraan OW.Pemandian Muncul Bukit cinta brawijaya Sewa Kios bukit cinta Restribusi kendaraan OW.Bukit Cinta Museum Palagan Restribusi kendaraan OW.Palagan Ambarawa Retribusi tempat Khusus Parkir Wana Wisata Penggaron Wana Wisata air terjun Wana Wisata umbul songo Langen tirto muncul The fountain water park and resto Sewa lahan depot ikan muncul Sewa lapangan olahraga Penerimaan Lainnya Jumlah
Tahun 2014
2013
2015
495.944.500 3.070.000
521.902.000 3.600.000
555.809.000 3.600.000
5.190.000
6.600.000
8.400.000
179.659.000 2.750.000
192.636.000 4.800.000
227.256.000 4.800.000
-
11.862.000
13.533.000
159.663.000 -
165.185.000 10.018.000
160.363.000 11.071.000
-
5.110.000
10.830.000
5.878.080.
2.656.800
-
9.252.730. 3.039.830.
6.412.320 470.160
-
5.500.000 3.600.000
5.500.000 3.600.000
3.510.000 3.600.000
54.121.000
72.030.320
66.163.320
10.641.000
24.265.000
45.280.000
18.900.000 15.550.000 7.350.000 3.198.152.640,- 3.479.361.000,- 3.662.786.320
Sumber Dinas Pemuda,olahraga dan pariwisata Tahun 2015
7. Sasaran 7 : Tumbuhkembangnya kelompok usaha produktif badan usaha milik petani dan lembaga keuangan mikro antara lain melalui kemitraan bisnis dan pengembangan program tanggungjawab social perusahaan ( corporate social responsibility ) No 1
Indikator Kinerja Utama
Sat
Jumlah peningkatan kelompok usaha petani melalui program CSR Rata – Rata Capaian Kinerja
kel
Target 2015 40
Realisasi Capaian (%) 2014 2015 40 40 100 100
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah adalah sebesar 100% atau sangat LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 79
baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 1 IKU yang telah memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015 tumbuh kembangnya kelompok usaha produktif badan usaha milik petani dan lembaga keuangan mikro antara lain melalui kemitraan bisnis dan pengembangan program tanggungjawab social perusahaan (corporate social
responsibility) meningkat sebesar 44 kelompok Tani atau 35.8 % dari 234 gapoktan di kabupaten semarang menerima bantuan Dana Bagi hasil cukai hasil tembakau berupa pendukung usaha bibit unggul pertanian/ perkebunan senilai Rp. 1.624.052.000,- dan
Kegiatan pengembangan diversifikasi tanaman senilai
Rp.3.880.803.750,Faktor yang menjadi kendala atau hambatan
dalam menumbuhkembangkan
kelompok usaha produktif badan usaha milik petani dan lembaga keuangan mikro antara lain melalui kemitraan bisnis dan pengembangan program tanggungjawab social perusahaan (corporate social responsibility) antara lain : 1. Belum mencukupinya kebutuhan peningkatan kualitas tembakau. 2. Masih rendahnya tingkat kemampuan petani dalam budidaya pertanian dan perkebunan secara intensif. 3. Masih belum memadainya jalan usaha tani mengakibatkan biaya sarana produksi cukup tinggi.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 80
Tujuan 4 Mewujudkan pelaksanaan pemerintahan, pelayanan masyarakat dan pembangunan yang efektif efesien dan akuntabel 1. Sasaran 1 : Mantapnya
adminsitrasi
pemerintahan
dalam
penerapan
informastion
communication and technology (ICT) melalui electronic government dalam rangka peningkatan kualitas,pemerataan pelayanan public dan pembangunan system data(data base) No 1 2
Indikator Kinerja Utama
Sat
Jumlah ketersediaan sistem informasi manajemen Cakupan jumlah desa dengan akses internet Rata – Rata Capaian Kinerja
%
Target 2015 10
desa
70
Realisasi Capaian (%) 2014 2015 10 10 100 41
70
100 100
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah adalah sebesar 100 % atau sangat baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 2 IKU
yang
telah
dapat
memenuhi
target.
Keberhasilan
kinerja
tersebut
mencerminkan bahwa pada tahun 2015, penerapan teknologi informasi
pada
pelaksanaan tata kelola pemerintahan sebagai upaya peningkatan kualitas, pemerataan pelayanan public dan pembangunan system data (data base) ditunjukkan dengan ketersediaan 10 sistem informasi manajemen yang merupakan aplikasi yag mendukung aksestabilitas data dan informasi yang lebih valid. Dalam rangka penerapan teknologi informasi pada wilayah pedesaan di Kabupaten Semarang,
pada tahun 2015, telah terbangun jaringan akses internet pada 40
wilayah pedesaan, sehingga terdata sampai pada tahun 2015 sebanyak 33,6 % dari 208 desa diwilayah Kabupaten semarang telah memiliki akses layanan internet sehingga diharapkan mampu memberikan lebih kemudahan informasi
bagi
masyarakat perdesaan. Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Mantapnya adminsitrasi pemerintahan dalam penerapan informastion communication and technology ( ICT ) melalui electronic government dalam rangka peningkatan kualitas,pemerataan pelayanan public dan pembangunan system data(data base), adalah sebagai berikut
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 81
a. Penyediaan infrastruktur dan
jaringan teknologi informasi
yang memadai
untuk memenuhi kebutuhan akses informasi bagi masyarakat sebagai sarana diseminasi informasi kepada publik b. Pelatihan dan pendidikan teknis bagai aparatur dan Peningkatan Kapasitas penguasan teknologi informasi secara regular dan berkesinambungan 2. Sasaran 2 : Meningkatnya disiplin, kompetensi dan profesionalisme aparatur pemerintah, sehingga redponsif terhadap perubahan paradigma pemerintahan No 1 2 3
Indikator Kinerja Utama
Sat
Prosentase aparatur yang % sesuai kompetensi jabatannya Prosentase penyelesaian % penanganan kasus pelanggaran PNS Prosentase menurunnya kasus % pelanggaran oleh PNS Rata – Rata Capaian Kinerja
Target 2015 100
Realisasi Capaian (%) 2014 2015 74 89 89
100
100
100
100
0,00 4
0,00 5
0,00 3
80 89,6
Rata-rata capaian kinerja IKU Meningkatnya disiplin, kompetensi dan profesionalisme aparatur pemerintah, sehingga redponsif terhadap perubahan paradigma pemerintahan adalah sebesar 89,6 % atau BAIK. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 1 dari 3 IKU yang telah memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, 89 % atau 8647 orang dari 9716 orang
aparatur pemerintah kabupaten semarang telah
memenuhi kompetensi dibutuhkan jabatan, capaian ini meningkat sekitar 15 % atau 1467 orang yang terdiri dari 425 orang dalam kapasitas memenuhi kompetensi pada jabatan structural dan fungsional umum dan 1042 orang untuk memenuhi kompetensi pada jabatan fungsional tertentu, Capaian kinerja ini meningkat disebabkan karena beberapa factor antara lain : a. Meningkatnya kebutuhan aparatur dalam upaya pemenuhan kompetensi teknis dan administrasi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya b. Meningkatnya penyelenggaraan berbagai jenis Diklat teknis dan fungsional dari berbagai badan diklat c. Peningkatan alokasi anggaran dalam rangka pemenuhan kebutuhan diklat aparatur Namun masih terdapat kendala dalam rangka peningkatan kinerja kebutuhan LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 82
kompetensi aparatur antara lain : a. Keterbatasan jumlah kuota peserta pada beberapa pelaksanaan diklat aparatur sehingga Badan Diklat tidak mampu mengakomodir seluruh kebutuhan daerah terhadap peningkatan kompetensi aparatur, antara lain pada pemenuhan diklat PIM bagi structural. b. Kurangnya
ketersediaan
aparatur
yang
dapat
memenuhi
persyaratan
kompetensi dasar sebagai peserta diklat teknis pada fungsional khusus sehingga tidak dapat memenuhi kuota pada diklat teknis tertentu. Sedangkan untuk capaian kinerja dalam rangka menurunkan tingkat pelanggaran disiplin aparatur dan penyelesaian permasalahan pelanggaran aparatur pada tahun 2015, terdapat perbaikan kinerja yang antara lain adalah menurunnya kasus pelanggaran sebanyak 33 % atau hanya terdapat 6 kasus pelanggaran oleh PNS dibanding tahun 2014 yang terdapat 9 kasus, yang pada tahun 2015 telah dapat diselesaikan 9 kasus atau 100% dengan pengenaan sanksi administrasi berbeda berdasarkan tingkat pelanggaran sesuai ketentuan perundang undangan yang berlaku. Dalam mewujudkan pembinaan peningkatan produktivitas kerja aparatur melalui diterbitkannya PP 53 tahun 2010, PNS diharapkan memahami tentang peraturan disiplin PNS yang telah diatur secara tegas dan eksplisit di dalam peraturan tersebut, dimana PP 53 tahun 2010 memuat tentang kewajiban, larangan dan jenis hukuman disiplin yang dapat dijtuhkan kepada PNS yang telah terbukti melakukan pelanggaran, mulai dari jenis hukuman disiplin ringan, sedang hingga berat. Meskipun kategori rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah sangat baik, namun, masih terdapat beberapa kendala permasalahan terkait pencapaian sasaran strategis antara lain masih banyak SKPD yang belum melaporkan hukuman disiplin ke Badan Kepegawaian Daerah. 3. Sasaran 3 : Meningkatanya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan satuan kerja perangkat daerah No
Indikator Kinerja Utama
Sat
1
Rata Rata skor evaluasi lakip SKPD 2014
Nilai
Nilai Lakip 2013 = Kategori nilai CC
Rata – Rata Capaian Kinerja
Target Realisasi Capaian 2015 2014 2015 (%) CC C CC 64
41,66 65 64
Rata-rata capaian kinerja IKU Meningkatanya kapasitas kelembagaan dan LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 83
ketatalaksanaan satuan kerja perangkat daerah adalah sebesar 63% dalam kategori Kurang (C) sesuai dengan standar penilaian LAKIP. Faktor – faktor yang melatarbelakangi tidak
tercapainya kinerja sasaran
Meningkatanya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan satuan kerja perangkat daerah, adalah sebagai berikut : 1. Masih rendahnya sinergitas dan konsistensi penyusunan dokumen perencanaan SKPD sehingga menyulitkan evaluasi capaian kinerja dalam setiap tahapan pembangunan. 2. Masih lemahnya komitmen pelaksanaan pemerintahan dalam menyusun perencanaan kinerja dengan implementasi manajemen kinerja untuk mencapai visi misi Daerah. 3. Belum adanya keselarasan antara RPJMD, IKU dan LAKIP. Jika dibandingkan dengan target kinerja Rata Rata skor evaluasi lakip SKPD 2014, maka capaian indikator kinerja Rata Rata skor evaluasi lakip SKPD 2015 Kabupaten Semarang sebesar 64 % tersebut jauh dibawah standar yang ditargetkan. 4. Sasaran 4 : Terciptanya transparansi dan pelaksanaan pembangunan No 1 2
3
Indikator Kinerja Utama
Sat
Jumlah media informasi Media pembangunan dan pemerintahan Jumlah informasi Kali pembangunan dan pemerintahan yang dimuat dalam media informasi Prosentase SKPD yang aktif % menginformasikan pelaksanaan pembangunan Rata – Rata Capaian Kinerja
Target 2015 4
Realisasi Capaian (%) 2014 2015 4 4 100
2500
2500
2500
100
100
100
100
100 100
Rata – rata capaian kinerja pemerintah Kabupaten Semarang dalam mewujudkan Terciptanya transparansi dan pelaksanaan pembangunan melalui penyampaian informasi pembangunan daerah secara transparan pada tahun 2015 adalah sebesar 100 % atau baik ,Keberhasilan tersebut ditunjukkan oleh capaian 3 (tiga) indikator kinerja yang telah dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, Jumlah media informasi milik Pemda sejumlah 4 media antara lain website Kabupaten Semarang, Majalah Gema serasi,Majalah Interupsi dan Radio Suara Serasi sedangkan untuk
,
Informasi pembangunan yang dimuat media massa pada LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 84
tahun 2015 mencapai 2500 kali selanjutnya untuk keterbukaan informasi Pembangunan semua 73 SKPD kabupaten telah secara regular menyampaikan pelaporan capaian kinerja dan kegiatan sehingga bisa diukur progress capaian kinerjanya , Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Meningkatnya akuntabilitas pelaksanaan
pemerintahan daerah melalui
penyampaian informasi pembangunan daerah secara transparan adalah sebagai berikut 1.
adanya media informasi dari pemerintah seperti majalah Gema Serasi dan Interupsi, siaran LPPL Radio Suara Serasi Kabupaten Semarang, serta Buletin Perpustakaan Kabupaten Semarang yang berfungsi sebagai jembatan informasi kegiatan pemerintah daerah maupun kegiatan pembangunan pemerintah daerah kepada masyarakat. Melalui keberadaan media tersebut, pemerintah berusaha menginformasikan perkembangan maupun kemajuan bahkan proses pembangunan kepada masyarakat.
2. Adanya Informasi pembangunan yang dimuat media massa membuka informasi kepada masyarakat luas akan keberhasilan maupun perkembangan kemajuan pembangunan pemerintah daerah, sehingga selain sebagai media informasi juga sebagai media control masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah 3. Perencanaan
Target
kegiatan
dibuat
secara
cermat
dengan
mempertimbangkan sumber daya yang ada 4. Seluruh kegiatan dilaksanakan secara konsisten sesuai target yang telah direncanakan. 5. Sasaran 5 : Meningkatnya kemampuan manajemen pemerintahan dan pembangunan melalui perencanaan dan penganggaran yang responsif gender dan berbasis data dan arah kebijakan prioritas yang didukung pengendalian dan pengawasan secara optimal No
Indikator Kinerja Utama
Sat
1
Prosentase SKPD yang mengakomodir penganggaran yang responsive gender Prosentase penerapan system pengendalian intern pemerintah
%
2
%
Target 2015
Realisasi Capaian (%) 2014 2015
10,97
10,97
10,97
100
100
100
100
100
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 85
Rata – Rata Capaian Kinerja
100
Rata Rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah
dalam mewujudkan
Meningkatnya kemampuan manajemen pemerintahan dan pembangunan melalui perencanaan dan penganggaran yang responsif gender dan berbasis data dan arah kebijakan prioritas yang didukung pengendalian dan pengawasan secara optimal adalah sebesar 100 % atau sangat baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 2 IKU yang telah dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2014, SKPD yang mengakomodir penganggaran yang responsive gender sebanyak 7 SKPD antara lain Sekretariat Daerah, Badan KB dan PP, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kantor Ketahanan Pangan, Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Pengimplementasian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah secara baik dan memadai tahun 2015, Inspektorat Kabupaten Semarang telah melaksanakan pantauan terhadap 57 SKPD yang telah melaksanakan tahapan dasar penerapan sistem pengendalian intern pemerintah, pemantauan diharapkan untuk dapat mengindentifikasi sebagai upaya preventif mengatasi risiko salah kelola (mismanagement). upaya peningkatan frekuensi monitoring dalam rangka pengawasan internal terdata pada tahun 2015 terlaksana 100 kali kegiatan monitoring pada SKPD dan dukungan ketersediaan aparatur pengawasan yang meningkat menjadi 18 orang dibanding tahun 2014 yang hanya 15 orang diharapkan mampu mendorong
peningkatan
kualitas
kinerja
aparatur
pengawasan
serta
mengintensifkan implementasi tahapan dasar pelaksanaan SPIP pada SKPD. Dalam pelaksanaan pengawasan, penggalian informasi yang bersumber dari masyarakat merupakan upaya mendiskripsikan secara objektif penerapan tata kelola pemerintah dapat berhasil guna dan berdayaguna bagi masyarakat terkait perilaku aparatur, pelaksanaan kebijakan yang menjadi kewenangan SKPd
serta
bagaimana
peraturan
perundang
undang
yang
berlaku
diimplementasikan dengan baik.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 86
Tabel III.18 Pengaduan Masyarakat No uraian 2011 2012 2013 2014 2015 1 Displin pegawai 6 4 6 3 1 2 Penyalagunaan Kewenangan 3 5 4 2 1 3 Pelanggaran PerUU 11 3 2 3 3
Sumber Inspektorat Kabupaten Semarang Tahun 2015
Tabel III.19 Tindak lanjut Pengaduan Masyarakat No 1 2 3 4
uraian Jumlah aduan Aduan yang ditindaklanjuti Aduan tidak terbukti Aduan terbukti
2011 2012 2013 2014 2015 20 11 12 8 5 20 11 12 8 5 14 1 12 5 2 6 10 3 3
Sumber Inspektorat Kabupaten Semarang Tahun 2015
Sedangkan untuk pelaksanaan audit kinerja APIP pada tahun 2015, terdapat 579 kejadiaan dalam berbagai macam variabel pemeriksaan yang antara lain 507 (lima Ratus Tujuh) temuan yang diklasifikan sebagai ketidakpatuhan terhadap peraturan dengan kinerja penyelesaian mencapai 90,7% atau 460 kasus. Sedangkan untuk kejadian karena adanya
kelemahan sistem pengendalian
intern sebanyak 65 (enam puluh lima ) temuan dan 78,4 % atau 51 kasus dapat diselesaikan sampai akhir tahun 2015. Kemudian hasil temuan yang
mengindikasikan adanya ketidakefesien,
ketidakefektifan dan adanya pemborosan pada pengelolaan keuangan di tahun 2015 terdapat 7 kasus dan 6 diantaranya dapat terselesaikan. Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Meningkatnya kemampuan manajemen pemerintahan dan pembangunan melalui perencanaan dan penganggaran yang responsif gender dan berbasis data dan arah kebijakan prioritas yang didukung pengendalian dan pengawasan secara optimal, adalah sebagai berikut : a. Meningkatnya pemahaman terhadap implementasi SPIP pada b. Penetapan kebijakan kepala daerah terhadap implementasi SPIP c. Peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan pembinaan secara reguler dan berkesinambungan d. Peningkatan
kapasitas
kegiatan
melalui
perencanaan
dan
alokasi
penganggaran terhadap aplikasi responsif gender agar tepat sasaran
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 87
6. Sasaran 6 : Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik meliputi SDM aparatur, system manajemen dan kelembagaan N o 1 2
Indikator Kinerja Utama
Sat
Opini BPK terhadap laporan opini Keuangan daerah Prosentase SKPD yang menerapkan % SPM Rata – Rata Capaian Kinerja
Target Realisasi Capaian 2014 2013 2014 (%) WTP
WTP
24,6 24,6
WTP
100
24,6
100 100
Rata – rata capaian kinerja dalam Meningkatnya disiplin, kompetensi dan profesionalisme aparatur pemerintah, sehingga responsive terhadap perubahan paradigma pemerintahan pada tahun 2015 adalah sebesar 94,44% atau Baik. Keberhasilan tersebut ditunjukkan oleh
capaian 2 indikator kinerja yang telah
dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, tingkat kedisiplinan, kompetensi dan profesionalisme pengelolaan keuangan dan aset daerah sudah baik. Sedangkan untuk pelaksanaan pelayanan SPM, dari 16 (enam belas) SPM kementerian yang ada, telah diampu oleh 13 SKPD dan 2 Unit Kerja Bagian Pada Sekretariat Daerah dalam pencapaian indicatornya sehingga dari jumlah SPM Kementerian yang harus dilaksanakan telah 100 % dilaksanakan secara penuh dalam pencapaian kinerjanya. Tabel III.20 Capaian Indikator pada Standar Pelayanan Minimal Kabupaten Semarang Tahun 2015 No. 1.
Indikator SPM Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Balita (AKABA) Persentase Balita Gizi Buruk Cakupan balita gizi buruk mendpat perawatan : Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani : Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan : Cakupan desa/kelurahan universal child immunization (UCI) : Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA :
Capaian 2014 107/100.000 kh 8,06/1.000 kh 5,2/1.000 kh 0,11 % 100%
Capaian 2015 104/100.000 kh 7.9/1.000 kh 4.9/1.000 kh 0,6 % 100%
100%
100%
94,5%
99,85 %
100%
100%
60%
50%
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 88
No.
2.
3.
4.
Indikator SPM Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD : Cakupan kunjungan bayi : Rasio Posyandu per satuan balita : Rasio puskemas, poliklinik, pustu per satuan penduduk : Rasio Rumah sakit per satuan penduduk : Rasio dokter per satuan penduduk : Rasio tenaga medis per satuan penduduk : Cakupan Puskesmas : Cakupan Puskesmas Pembantu : Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Jamkesmas Jamkesda Prosentase penduduk miskin : Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial Persentase penanganan sampah : Rasio Tepat Pembuangan Sampah (TPS) persatuan penduduk : Cakupan pantauan pencemaran status mutu air Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dn sumber mata air Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal, UKL-UPL, SPPL Pelayanan tindaklanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dan penegakan hukum lingkungan Rasio penduduk ber-KTP per satuan penduduk Kepemilikan akta kelahiran per1.000 penduduk Rasio pasangan ber-akte nikah : Rasio bayi ber-akte kelahiran : Kepemilikan KTP : Penerapam KTP Nasional berbasis NIK
Capaian 2014 100%
Capaian 2015 100%
92% 92% 22 / 1.000 balita 25 / 1.000 balita 0,38/1.000 0,4/1.000 penduduk penduduk 0,004/1.000 0,005/1.000 penduduk penduduk 0,23/1.000 0,26/1.000 penduduk penduduk 0,/1.000 penduduk 0,/1.000 penduduk 136,84% 28,94%
136,84% 28,94%
18,91% 9,97% 7,16% 39 buah
20% 11.7% 7,3 % 39 buah
2,06%
3.1 %
79,20% 0,23 persatuan penduduk 9 titik
0.35 persatuan penduduk 9 Titik
14 Ha
14 Ha
13 pelaku usaha
14 pelaku usaha
10 kasus
10 Kasus
92.85
95.7
610
631
58, 100 735.666 orang 100%
62 100 742.086 orang 100%
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 89
No.
5.
6.
7.
8.
Indikator SPM Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per-10.000 penduduk Jumlah linmas per-10.000 penduduk : Rasio siskamling per jumlah Desa/Kelurahan Angka kriminalitas Jumlah demo Cakupan patroli petugas satpol-PP Petgas Linmas : 1,03% Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan) Penegakan Perda : Tingkat waktu tanggap daerah layanan kebakaran wilayah manajemen kebakaran : Cakupan pelayanan bencana kebakaran Rasio rumah layak huni : Rumah tangga bersanitasi : Rasio permukiman layak huni : Prosentase Keluarga Pra KS Prosentase Keluarga KS1 Rasio akseptor KB Cakupan peserta KB aktif Rata-rata jumlah anak per keluarga : Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Persentase Jumlah Tenaga Kerja dibawah umur Partisipasi angkatan kerja perempuan Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan Angka pertumbuhan penduduk : Rata-rata jumlah anak per keluarga Rasio akseptor KB : Cakupan peserta KB aktif : Persentase penduduk berusia lebih dari 15 th melek huruf Angka Partisipasi Pendidikan Anauk Usia Dini : Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A SMP/MTS/Paket B SMA/SMK/MA/Paket C
Capaian 2014 84%
Capaian 2015 84 %
103,38 per10.000 penduduk 13,481 per desa/kelurahan 540 kasus 22kegiatan 501 kegiatan
104 per10.000 penduduk 13.7 per desa/kelurahan 525 kasus 15 kegiatan 501 kegiatan
88%
90 %
182 kasus 100%
185 kasus 100%
0,00032%
0.00035 %
75,60% 55,09% 76,23% 20% 22% 107% 82,5% 3 orang
75,61 % 57% 78% 15% 27 % 100% 83.6% 2.1%
5,44%
6.31 %
0,96%
0.64%
29%
32 %
0,03%
0.07%
1,30% 3 orang
1.08%
106% 82% 99,97%
100% 83.6% 99.9%
39,36% 95,11% 81,78% 39,90%
95.16% 81.81% 43.41%
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 90
No.
9.
Indikator SPM Angka Partisipasi Kasar (APK) : SD/MI : SMP/MTS: SMA/SMK/MA : Angka Putus Sekolah (APS) : SD/MI : SMP/MTS: SMA/SMK/MA : Angka kelulusan (AL): SD/MI : SMP/MTS: SMA/SMK/MA : Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs : dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA : Guru yang berpendidikan S1/DIV, TK/RA dan SD/MI : SMP/MTs : SMA/MA/SMK : Persentase guru bersertifikat pendidik SD/MI : SMP/MTs : SMA/SMK : Ruang kelas SD/MI sesuai standard : Ruang kelas SMP/MTs sesuai standard : Ruang kelas SMA/MA sesuai standard : Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik : Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase (lebar > 1,5m) Drainase dalam kondisi baik Luas irigasi dalam kondisi baik Persentase Rumah Tangga pengguna air bersih Persentase Rumah Tangga yang menggunakan listrik Rasio bangunan ber-IMB persatuan bangunan Luas wilayah produktif Luas wilayah industri Luas wilayah kebanjiran (perkotaan)
Capaian 2014
Capaian 2015
104,95% 96% 58.64%
105 % 96.28 % 69.09 %
0,11% 0,45% 0,75%
0.09% 0.20% 0.68%
99,97% 99,60% 99,04%
99,9% 99,6% 99,1%
91,50%; 68,80%
94.16% 82.61%
52%, 90%, 97%
53%, 90%, 97%
72% 74% 78% 82,23%
72% 74% 78% 82,23%
89,75%
90%
40%
41%
65%
70.06%
70%
71%
26%
28%
65% 69,39% 90,01%
65% 69,39% 90,01%
99%
99%
72,50%
73%
44,015 Ha 1.855 Ha 0,14 Ha
44,015 Ha 1.855 Ha 0,14 Ha
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 91
No.
10.
11.
12. 13.
14.
15.
Indikator SPM Luas wilayah kekeringan : Luas wilayah perkotaan Tingkat partisipasi angkatan kerja Pencari kerja yang ditempatkan : Rasio penduduk yang bekerja : Angka sengketa pengusaha – pekerja pertahun : Keselamatan dan perlindungan : Jumlah jaringan komunikasi Jumlah surat kabar nasional / lokal Jumlah penyiaran radio/TV lokal : Website milik Pmerintah Daerah : Ketersediaam pangan utama : Pola pangan harapan Kunjungan wisata Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB : Jumlah grup kesenian Jumlah gedung kesenian Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya : Pemasangan rambu-rambu Rasio ijin trayek Jumlah terminal bis : Rasio panjang jalan perjumlah kendaraan Angkutan darat Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) Lama proses perizinan Pameran / ekspo : Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN
Capaian 2014 4.035 Ha 8.744,286 Ha 87,15% 19,95% 52,10% 3,7%
Capaian 2015 4.035 Ha 8.744,286 Ha 87,15% 19,95% 52,10% 3,7%
73% 200 unit 12 buah
73% 200 unit 12 buah
9 buah
9 buah
35 sub domain
35 sub domain
164,04% 88 skor 1.285.084 orang Rp. 2.881.763.000
164,04% 88 skor 1.285.084 orang Rp. 2.881.763.000
1.154 grup 1 buah 10 kali
1.154 grup 1 buah 10 kali
5 buah
5 buah
686 buah 1,10% 1 tipe A, 4 tipe C 0,0052%
686 buah 1,2% 1 tipe A, 4 tipe C 0,0056%
0,0185% 8 buah
0,019% 8 Buah
Rp. 173 Milyar 3 s/d 14 hari 2 kali Rp. 8 Milyar
Rp.215 Milayar 3 s/d 14 hari 2 kali Rp.7.3 Milyar
Sumber data : Bagian tata Pemerintahan Tahun 2015
Faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Meningkatnya disiplin, kompetensi dan profesionalisme aparatur pemerintah, sehingga responsive terhadap
perubahan
paradigma
pemerintahan
karena
Dinas
Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang ditentukan. Walau rata-rata capaian kinerja sasaran Meningkatnya disiplin, kompetensi dan LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 92
profesionalisme aparatur pemerintah, sehingga responsive terhadap perubahan paradigma pemerintahan sudah terbilang cukup baik, namun ada satu kegiatan yang memiliki capaian kinerja kurang (50%) yaitu Penyelesaian Administrasi Kerugian Daerah. Hal ini disebabkan karena ada beberapa orang yang tidak biasa menyelesaikan administrasi dengan alasan meninggal dunia. Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja sasaran pada tahun 2013, maka kinerja sasaran tahun 2014 tidak mengalami kenaikan ataupun kemunduran karena target dan realisasi yang di tentukan bernilai sama. 7. Sasaran 7 : Terwujudnya pelayanan masyarakat yang bermutu N o 1 2
Indikator Kinerja Utama
Sat
Prosentase SKPD yang menerapkan standar pelayanan Publik Prosentase SKPD yang memperoleh skor baik penilaian IKM Rata – Rata Capaian Kinerja
%
Target 2015 100
%
100
Realisasi 2014 2015 100 100 100
100
Capaian (%) 100 100 100
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah adalah sebesar 100 %
atau sangat baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh
capaian 2 IKU yang telah dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015,dari 73 SKPD pada pemerintah kabupaten Semarang telah menyusun Standar pelayanan sebagai bentuk jaminan dan kepastian pelayanan pada setiap jenis pelayanan yang diberikan kepada masyarakat yang ditetapkan dalam meliputi
Undang undang nomor 25 Tahun 2009
Dasar hukum pemberian pelayanan,persyaratan pelayanan,sistematika
,mekanisme dan prosedur pelayanan. Dalam dokumen standar pelayanan juga memuat jangka waktu penyelesaian ,biaya tarif yang harus dibayarkan pengguna layanan,jenis produk layanan yang diberikan,sarana prasarana atau fasilitas yang bisa dimanfaatkan, ditunjukan juga kompetensi pelaksana layanan dan prosedur pengawasan internal yang diharapkan mampu memberikan rasa nyaman terhadap kepastian pelayanan yang diberikan. Terkait ketidakpuasan terhadap pemberian layanan, pengguna layanan disediakan fasilitas pengaduan,saran dan masukan guna perbaikan kualitas pelayanan pada masing masing SKPD yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, sehingga seluruh pelaksanaan pelayanan mampu menjadi komitmen bersama aparatur pelayanan dalam memberikan rasa aman,bebas dan percaya. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 93
Selanjutnya untuk pengukuran secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan pendapat masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik dengan membandingkan harapan dan kebutuhan, survey terhadap kepuasan masyarakat bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan pada masing masing SKPD pemerintah Kabupaten semarang.Pada Tahun 2015 73 (tujuh puluh tiga) dari keseluruhan jumlah SKPD pemerintah kabupaten semarang secara berkala telah melaksanakan survey
tersebut sebagai dasar penetapan kebijakan dalam
peningkatan kualitas pelayanan publik yang lebih efetif,efesien dan profesional sesuai kebutuhan masyarakat. `Tabel III.21 Capaian Tingkat Kepuasan masyarakat terhadap Kinerja Pelayanan pada 73 SKPD Uraian Nilai Rata Rata Indeks Kepuasan
Var.1 3.30
Var.2 Var.3 Var.4 Var.5 Var.6 Var.7 Var.8 Var.9 3.25 3.15 3.67 3.32 3.28 3.39 3.38 3.53
82.4
81.3
78.8
91.8
82.9
82.1
84.7
84.4
88.4
Sumber Bagian Organisasi Setda Tahun 2015
Dalam penilaian
survei kepuasan masyarakat pada SKPD diperoleh hasil
yang beragam, hal ini wajar karena respons masyarakat di setiap pelayanan yang diberikan juga tidak sama serta pengisian kuesioner yang memerlukan waktu. Berikut adalah kesimpulan dari masing masing variable daam pengumpulan hasil kuesioner : 1. Persyaratan pelayanan (variable 1) Indeks kepuasan masyarakat terhadap persyaratan pelayanan mendapatkan nilai 82,40 atau 3,30 poin oleh para responden pada tahun 2015, capaian ini menggambarkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap ketersedian informasi terkait persyaratan dalam mendapatkan pelayanan lebih mudah untuk diakses/didapat pada area pelayanan, sehingga memudahkan masyarakat melengkapi dokumen yang dibutuhkan. 2. Prosedur pelayanan (variable 2) Tingkat kepuasan masyarakat terhadap prosedur pelayanan yang harus dilalui mencapai indeks 81,3 atau 3,25 poin oleh tiap responden, capaian ini menjelaskan bahwa tingkat kepuasan terhadap standar operasional prosedur pelayanan yang diterapkan mampu memberikan ketepatan dan tidak adanya diskriminasi dalam pemberian layanan.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 94
3. Waktu pelayanan (variable 3) Tingkat kepuasan masyarakat terhadap jangka waktu dalam pemberian layanan hanya mendapatkan indeks penilaian sebesar 78,84 atau 3,15 oleh masyarakat yang menjadi responden. Indeks tersebut memperlihatkan bahwa masih kurangnya tingkat kepuasan terhadap standar pelayanan yang diberikan,hal ini disebabkan lebih pada ketepatan waktu pemberian layanan yang disebabkan karena beberapa faktor, antara lain belum adanya standarisasi sarana dan prasana pelayanan, tingkat kedisplinan dan kapabilitas SDM terhadap pemenuhan standar pelayanan yang ditentukan. 4. Biaya / Tarif (variable 4) Tingkat kesesuaian ketetapan biaya berdasar regulasi yang berlaku mendapat penilaian masyarakat pengguna layanan sebesar 92.9 atau 3,67 poin oleh masyarakat yang menjadi responden, hal ini memperlihatkan bahwa ketentuan biaya pelayanan, keterlambatan hingga pengenaan denda telah diinformasikan secara baik dan transparansi oleh SKPD pemberi layanan sehingga masyarakat mendapatkan kepastian biaya yang dikeluarkan. 5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan(variable 5) Tingkat kesesuaian dan ketentuan pada setiap spesifikasi dan jenis dari hasil pelayanan yang diberikan mendapatkan tingkat kepuasan sebesar 80.97 atau 3,32 poin oleh setiap responden hal ini memperlihatkan bahwa Rata-rata masyarakat menilai bahwa hasil atau jenis pelayanan yang mereka terima adalah baik karena dilihat dari bentuk fisik suatu dokumen perijinan yang diterima. Hanya sedikit yang menyatakan kurang puas dengan hasil produk yang diterima masyarakat. 6. Kompetensi Pelaksana (variable 6) Tingkat kepuasan terhadap kompetensi pelaksana layanan tahun 2015 hanya mendapatkan nilai sebesar 79,85 atau nilai rata 3,19 poin oleh tiap responden, hal ini disebabkan belum adanya standarisasi kompetensi pelaksana layanan. 7. Perilaku Pelaksana (variable 7) Penilaian terhadap sikap, perilaku dann etika pemberi layanan mendapatkan penilaian kepuasan sebesar 84.71 atau nilai rata rata 3.39 poin oleh tiap responden, hal ini memperlihatkan bahwa sikap dan perilaku pemberi layanan pada SKPD sudah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, karena hal ini merupakan variabel yang terpenting dalam mencapai indeks kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 95
8. Maklumat Pelayanan (variable 8) Tahun 2015, kepuasan masyarakat terhadap ketersediaan maklumat pelayanan sebagai variabel indeks sebesar 82,83 atau skor A dengan tingkat kepuasan oleh tiap responden mencapai 3.31, namun capaian ini tidak dapat dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 93,33 atau 3,73 sebagai nilai rata rata kepuasan per responden karena masih menggunakan metode pengukuran yang berbeda. hanya Ketersediaan
maklumat pelayanan yang menjadi dasar pernyataaan
komitmen pelayanan SKPD dan penilaian masyarakat terhadap komitmen petugas pemberi layanan dalam melaksanakan maklumat pelayanan diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik pada SKPD. 9. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan (variable 9) Indek kepuasan masyarakat terhadap penanganan,pengaduan saran dan masukan tahun 2015 mencapai 88,36 atau nilai 3,53 pada tingkat kepuasan per responden, capaian ini menerangkan bahwa penanganan pengaduan pada proses pemberian layanan pada SKPD sudah ditindaklanjuti secara baik.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 96
Tujuan 5 Menciptakan iklim yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan investasi 1. Sasaran 1 : Tersedianya Dokumen Tata Ruangan sebagai Acuan Pemanfaatan Ruang N o 1
Indikator Kinerja Utama
Sat
Jumlah ketersediaan dokumen penataan ruang Rata – Rata Capaian Kinerja
do k
Target 2015 2
Realisasi 2014 2015 3 -
Capaian (%) 0 -
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Tersedianya Dokumen Tata Ruangan sebagai Acuan Pemanfaatan Ruang adalah sebesar 0 % atau Tidak tercapai . Namun capaian ini bukan merupakan kegagalan kinerja hal ini terjadi dikarenakan evaluasi terhadap peraturan daerah tentang RTRW hanya dapat dilaksanakan
setiap
5
(lima)
tahun
sekali.
Kemudian
sebagai
penunjang
pengendalian dan pengawasan pemanfaatan tata ruang, pada tahun 2015 telah tersusun Peta Digitasi Citra Satelit Resolusi Tinggi dan Kajian evaluasi Perda. Dalam rangka mewujudkan ruang wilayah yang memenuhi kebutuhan pembangunan yang berwawasan lingkungan, efisiensi dan bersinergi terhadap alokasi investasi, Pengawasan dan Pengendalian penataan ruang diharapkan untuk dapat : a. Memberikan kepastian hukum dalam hal pemanfaatan ruang sehingga diharapkan mampu merangsang partisipasi masyarakat dan minat investasi masyarakat dunia usaha. Sebagai payung hukum dalam penyelenggaraan penataan ruang, maka Peraturan Penataan Ruang diharapkan dapat mewujudkan rencana tata ruang yang dapat mengoptimalisasikan dan memadukan berbagai kegiatan sektor pembangunan,
baik
dalam
pemanfaatan
sumberdaya
alam
maupun
sumberdaya b. Sebagi upaya mengkoordinasikan antar sektor pembangunan kabupaten sehingga diharapkan adanya keserasian antara pembangunan antar wilayah. Capaian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kemampuan suatu daerah menyediakan dan menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan yang sehat bagi penduduk maka semakin tinggi pula pemerintah daerah menyediakan lingkungan yang nyaman bagi penduduk.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 97
c. Mengarahkan
pembangunan
yang
lebih
tegas
dalam
rangka
upaya
pengendalian pengawasan pelaksanaan pembangunan fisik secara teratur baik kualitas maupun kuantitasnya sehingga mampu meningkatkan daya guna dan hasil guna pelayanan pemanfaatan ruang secara optimal. 2. Sasaran 2 : Meningkatanya pelayana perijinan yang tertib,tepat waktu transparan dan akuntabel No 1 2
Indikator Kinerja Utama
Sat
Prosentase Jumlah ijin yang diterbitkan Prosentase penerbitan perijinan yang tepat waktu Rata – Rata Capaian Kinerja
%
Target 2015 100
Realisasi Capaian (%) 2014 2015 108,6 100 100
%
100
63
100
100 100
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah dalam Meningkatanya pelayana perijinan yang tertib,tepat waktu transparan dan akuntabel adalah sebesar 85.8 % atau baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 2 (dua) Indikator Kinerja yang telah dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, Permohonan Ijin yang diterbitkan sebanyak 3760 Ijin meningkat 502 atau 15,4 % dibandingkan dengan capaian 2014 yang hanya 3.258
ijin dengan 46 jenis
perijinan. Hal ini disebabkan oleh kesadaran masyarakat dalam mengurus dan memiliki surat ijin kepemilikan dan dibandingkan dengan capaian kinerja sasaran pada tahun 2014, maka kinerja sasaran tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,55 % yang capaiannya hanya 3000 ijin dengan, Sebagai gambaran kepuasan masyarakat terhadap kinerja BPMPTSP. Indeks kepuasan masyarakat tahun 2015 meningkat menjadi 83,38 % dari capaian tahun 2014 yang sudah mencapai 80,8 % atau Kategori Baik Keberhasilan Kinerja ini dapat dicapai melalui kebijakan kebijakan yang antara lain : a. Menciptakan iklim yang kodusif dan memanfaatkan potensi serta peluang penanaman modal; b. Memberikan intensif untuk menarik minat investor. c. Meningkatkan profesionalisme SDM dan kualitas Sarana dan Prasarana penunjang pelayanan perizinan LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 98
Dalam upaya mendorong peningkatan Penanaman Modal dan Investasi melalui Kebijakan bidang perijinanan,Tahun 2015, implementasi kebijakan tersebut belum mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan nilai investasi yang hanya mencapai Rp. 377.509.000.000 atau hanya mencapai 94,08 % dari target Daerah yang sebesar Rp.401.230.000.000,- atau turun 10,24 % dibanding capaian nilai investasi tahun 2014. Prosentase penerbitan perijinan yang tepat waktu sebesar 100 % atau sebanyak 3760 ijin yang diterbitkan dapat terselesaikan sesuai prosedur pelayanan berlaku Tahun 2015, Rasio Bangunan ber IMB baru mencapai 1,6 % atau baru sekitar 4177 bangunan berijin dari 254.982 Total jumlah bangunan yang ada dikabupaten semarang, capain ini meningkat dengan Pengajuan permohonan IMB yang pada tahun 2015 sebesar 1142 pengajuan IMB atau meningkat 13,3 % dibanding tahun 2014. Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Mewujudkan tranparansi Pelayanan perijinan adalah sebagai berikut : a. Peningkatan Efesiensi Dalam dalam memberikan Pelayanan melalui peningkatan kerjasama sector pelayanan b. Mengimplementasikan Prosedur Pelayanan sebagai bentuk kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. c. Mendorong kreatifitas dan responsivitas Pegawai sebagai upaya memahami kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, serta mengembangkan program-program sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. d. Sarana dan Prasarana sebagai penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan public 3. Sasaran 3 : Meningkatnya keamanan dan budaya tertib masyarakat, penegakan keadilan serta supremasi hukum No
Indikator Kinerja Utama
1 Prosentase penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan) 2 Prosentase Penurunan pelanggaran ketertiban Rata – Rata Capaian Kinerja
Sat %
Target Realisasi Capaian 2015 (%) 2014 2015 100 97,12 93,10 93.1
%
0,102
0,86
0,1
102 96,55
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 99
Rata – rata capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Semarang dalam Meningkatnya keamanan dan budaya tertib masyarakat, penegakan keadilan serta supremasi hukum pada tahun 2015 adalah sebesar 96,55 % atau sangat baik . Keberhasilan tersebut ditunjukkan oleh capaian 1 (satu) indikator kinerja yang telah dapat memenuhi target. Dari 255 kasus pelanggaran K3 yang dapat terselesaikan pada tahun 2015 adalah sebanyak 237 kasus, dalam hal ini pelanggaran yang ditangani oleh satuan polisi pamong praja menurun signifikan sebesar 27,3 % atau dibandingkan kasus pelanggaran yang terjadi dan dapat diseleseaikan pada tahun 2014 yang sebanyak 351 Pelanggaran. selanjutnya sebagai upaya peningkatan keamanan dan ketertiban pada masyarakat, melalui peningkatan pelaksanaan koordinasi lintas sektoral yang melibatkan seluruh aspek masyarakat dan aparat pemerintah ternyata mampu menurunkan tingkat pelanggaran ketertiban kabupaten semarang sebesar 0,1 % atau 85 kasus, capaian ini meningkat dibandingkan dengan capaian tahun 2014 yang mencapai 625. kasus hal ini disebabkan oleh ; a. Peningkatan kompetensi SDM Ketertiban melalui pendidikan dan pelatihan secara reguler b. Peningkatanalokasi
anggaran
yang
diberikan
oleh
Pemerintah
ternyata
memberikan pengaruh cukup signifikan terhadap kinerja ; c. Pemenuhan Ketersedian sarana dan prasarana yang tersedia untuk melakukan penegakan Perda dan menciptakan ketentraman serta ketertiban di tengah masyarakat ; d. Sosialisasi dan pembinaan terkait antisipasi konflik ketentraman dan ketertiban mampu memberikan pengaruh secara signifikan terhadap penciptaan kondisi ketentraman dan ketertiban dimasyarakat 4. Sasaran 4 : Tersedianya regulasi dan promosi yang mendukung investasi No 1 2
Indikator Kinerja Utama
Sat
Jumlah Kebijakan yang mendukung iklim usaha Jumlah promosi yang mendukung investasi Rata – Rata Capaian Kinerja
dok
Target Realisasi 2015 2014 2015 2 4 2
%
2
4
2
Capaian (%) 100 100 110
Rata – rata capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Semarang Dalam Menyediakan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 100
regulasi dan Promosi yang mendukung investasi pada tahun 2015 adalah sebesar 100% atau sangat baik. Keberhasilan tersebut ditunjukkan oleh capaian 2 indikator kinerja yang telah dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, telah ditetapkan kebijakan tentang penanaman
modal
dan
perijinan
yang
antara
lain
mengatur
tentang
penyederhanaan proses pelayanan perijinan, transparansi pelayanan perijinan, peningkatan pelayanan public dan Peningkatan promosi potensi daerah. Dan Untuk lebih mengenalkan potensi di Kabupaten Semarang kepada calon investor yang telah dilakukan antara lain mengikuti pameran/ekspo sebanyak 2 kali, yaitu Kabupaten Semarang Expo dan CJIBF Jakarta Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Menyediakan regulasi dan Promosi yang mendukung investasi adalah sebagai berikut : 1. Pelaksanaan evaluasi terhadap kebijakan kebijakan daerah bidang penanaman modal (deregulasi) sehingga sesuai dengan kondisi terkini. 2. Meningkatanya profesionalitas aparatur daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 101
Tujuan 6 Mewujudkan infrastruktur pembangunan yang berkualitas dan merata di seluruh wilayah 1. Sasaran 1 : Tersedianya sarana prasarana transportasi yang berkualitas dan merata No 1 2 3 4 5
Indikator Kinerja Utama
Sat
Jumlah Angkutan umum yang unit layak jalan Prosentase pemenuhan sarana % prasarana kelengkapan pelayanan terminal angkutan Prosentase ketersediaan rambu % rambu lalu lintas Prosentase panjang jalan dalam % kondisi baik Prosentase Jembatan dalam % kondisi baik Rata – Rata Capaian Kinerja
Target 2015 1028
Realisasi Capaian (%) 2014 2015 849 1104 107
100
100
100
100
100
36,44
45,41
45,4
75
66 70,06
101,5
75
66
70
105 91.7
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah pada sasaran Tersedianya sarana prasarana transportasi yang berkualitas dan merata tahun 2014 adalah sebesar 108,08 % atau Sangat Baik. Capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 4 IKU Indikator Kinerja yang
sudah dapat memenuhi target dan 1
Indikator Kinerja SKPD belum dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, prosentase pemenuhan sarana prasarana kelengkapan pelayanan terminal angkutan sebanyak 100 % atau dapat disampaikan bahwa pada tahun 2015 ketersediaan sarana penunjang pelayanan pada terminal sudah memenuhi standar kenyamanan. Kebutuhan rambu – rambu lalu lintas pada tahun 2015 hanya dapat terpenuhi sebanyak 208 unit atau sebanyak 45.41% atau meningkat 8,97% dibandingkan capaian kinerja tahun 2014 yang sebanyak
36.44% ,hal ini tercapai karena
kebutuhan alokasi anggaran mengalami peningkatan walaupun masih belum dapat terealisasi 100%.sehingga pada realisasi pemenuhannya,diprioritaskan pada lokasi lokasi vital dan urgen. Jumlah pemenuhan ketersediaan rambu lalu lintas Jumlah sebanyak 250 atau meningkat 14.16% dibandingkan capaian kinerja tahun 2013 yang sebanyak 219 walaupun belum mampu memenuhi target RPJMD yang sebanyak 686 buah hal ini lebih disebabkan karena pengalihan pengalokasian anggaran untuk prioritas lain. Keberadaan Angkutan umum di wilayah kabupaten Semarang yangdalam LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 102
kondisi
layak jalan sebanyak 1104 unit atau meningkat sekitar 7,23 %
dibandingkan dengan capaian tahun 2014 yang sebanyak 1.028 unit atau dapat disampaikan bahwa pada tahun 2015 seluruh angkutan umum diwilayah Kabupaten Semarang dalam kategori layak jalan sesuai standar uji kelayakan jalan Dinas Perhubungan dan Kominfo Kabupaten Semarang. Jumlah angkutan barang yang memiliki ijin sebanyak 292 atau menurun 4.07% dibandingkan capaian kinerja tahun 2014 yang sebanyak 447 , hal ini dikarenakan menurunnya tingkat kesadaran pengusaha angkutan barang terhadap kebutuhan legalisasi usaha pengangkutan, sehingga pada tahun 2016 diwacanakan untuk kegiatan penegakan displin terhadap legalisasi angkatan. Tahun 2015, Kondisi jalan kabupaten semarang yang berkondisi baik mencapai sepanjang 515,07, Km atau 70,06% dari keseluruhan panjang jalan kabupaten semarang yang mencapai 735,825 Km, capaian ini meningkat 4,06 % atau 29,87 Km dibandingkan dengan capaian 2014, sedangkan untuk pemenuhan rehabilitasi kondisi jembatan pada tahun 2015 tercapai 70,06.% atau 442,81km jembatan dalam kondisi baik,hal ini meningkat dibandingkan dengan capaian tahun 2014 yang mencapai 417,15 km. Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Tersedianya Sarana Prasarana Transportasi Yang Berkualitas Dan Merata adalah sebagai berikut : a. Adanya kesadaran dari pemilik angkutan barang dan orang untuk melakukan pengujian kendaraan b. Adanya penambahan kendaraan baru, mutasi masuk dan numpang uji dari daerah lain 2. Sasaran 2 : Tersedianya jaringan irigasi dan sumber air untuk pertanian No 1 2
Indikator Kinerja Utama
Sat
Rasio jaringan irigasi dalam % kondisi baik Prosentase lahan pertanian yang % teraliri jaringan irigasi Rata – Rata Capaian Kinerja
Target 2015 70.39
Realisasi 2014 2015 37.83 44.2
100
80.0 6
Capaian (%) 58,91
86.30 86.30 72.6
Rata-rata capaian kinerja IKU pada sasaran Tersedianya jaringan irigasi dan sumber air untuk pertanian pada tahun 2015 adalah sebesar 72.6% atau Cukup Tahun 2015, capaian jaringan irigasi yang berkondisi baik mencapai 44,2 % 341.135 m² dari 866.184 m² luas jaringan irigasi yang ada diwilayah kabupaten
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 103
Semarang, walaupun belum dapat memenuhi target kinerja, namun capain ini meningkat 6,37 % atau bertambah 14.448 m² dari capaian kinerja kondisi jaringan irigasi dalam kondisi baik tahun 2014 yang telah mencapai 326.687 m² . Berdasar data diatas, Kondisi jaringan tersebut mencerminkan menurunnya fungsi jaringan irigasi yang akan berakibat pada menurunnya tingkat produktivitas lahan pertanian secara optimal. Dari fungsi jaringan irigasi yang menurun tersebut dan dengan adanya peningkatan kebutuhan pangan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, maka akan mengancam upaya perwujudan ketahanan pangan. Untuk menjamin berlangsungnya manajemen irigasi yang baik, sebagai upaya pemeliharaan irigasi dengan melibatkan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Semarang melalui Dinas Pertanian, Perkebunan Kehutanan dan Dinas Pekerjaan Umum
juga mengupayakan
kerjasama dengan institusi terkait lainnya untuk
menghadapi permasalahan dengan
bertambah langkanya sumber air yang
mengakibatkan lambatnya pertumbuhan hasil pertanian yang teririgasi. Tantangan dalam menghadapi langkanya sumber air diperbesar dengan terus bertambahnya biaya dalam penyediaan sumber air baru, pencemaran tanah di daerah irigasi, penipisan persediaan air tanah, polusi air dan penurunan mutu ekosistem yang berhubungan dengan air, serta pemborosan penggunaan air di tempat suplai air yang telah selesai dibangun, Penurunan mutu air sebagai akibat hilangnya lapisan tumbuhan pelindung karena penggundulan hutan dan praktek pengelolaan tanah yaang buruk.Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik meningkat menjadi 44.2 % atau hanya tercapai 58.9%
dari target 543.268 m² pada tahun 2015, Hal ini
disebabkan oleh Penggunaan lahan produktif pertanian/irigasi untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan lingkar, perumahandan alih fungsi lahan untuk kawasan terbangun sehingga mengurangi luas sawah irigasi dan luas jaringan irigasi. Tabel III.22 Kondisi jaringan Irigasi Kondisi Baik Sedang Rusak Jumlah
Capaian 2013 (%) (m) 26,71 234.456 58,29 511.661 15,00 131.668 100,00 877.785
Realisasi 2014 % (m) 326.687 37,83 385.966 44,56 152.540 17,61 866.184 100,00
Sumber: Dinas Pekerjaan Umumdan Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan , 2015
Realisasi 2015 % (m) 341.135 44.2 292.571 39.9 138.092 15,9 771.798 100
Sedangkan untuk lahan pertanian persawahan yang teraliri oleh irigasi pada tahun 2015 mencapai 86.30 % atau 34.574 ha dari 40.063 ha luas lahan pertanian persawahan pada data Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan tahun 2015, LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 104
capaian ini meningkat dibanding tahun 2014 yang hanya mencapai 32.533 Ha atau 80.06 %, namun capaian ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan mengingat menurunnya luasan area persawahan pada tahun 2015, 3. Sasaran 3 : Tersedianya prasarana olahraga, ruang public dan ruang terbuka hijau diperkotaan No
Indikator Kinerja Utama
Sat
1
Prosentase penyediaan Luasan Ruang Terbuka Hijau untuk publik Jumlah sarana olahraga Rata – Rata Capaian Kinerja
%
2
Target 2015 7,3
unit
19
Realisasi 2014 2015 2.21 2.23 19
Capaian (%) 31,3
19
100 65.6
Rata – rata capaian kinerja sasaran Tersedianya prasarana olahraga, ruang public dan ruang terbuka hijau diperkotaan pada tahun 2014 adalah sebesar 65.6 % atau Cukup . Kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 1 indikator kinerja yang telah dapat memenuhi target. Penyedian ruang terbuka hijau berdasarkan Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau adalah 30 % dari luas wilayah kabupaten/kota, dengan luas wilayah 95.021 hektar, ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Kabupaten semarang sampai pada tahun 2015 baru mencapai 529,52 hektar atau hanya 2,23 % dari 23.755 hektar luas minimal ruang terbuka hijau yang harus tersedia. Akan tetapi apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 terdapat kenaikan 0,31 Hektar pada tahun 2015. Tabel III.23 Rasio Penyediaan Ruang Terbuka Hijau per satuan wilayah No Uraian ( Ha) 2010 2011 2012 2013 2014 1 Luas RTH 501,6 501.7 501.9 521.6 529.21 2 Luas wilayah Ber 749 749 749 749 749 HPL/HGB 4 lahan Pertanian 60.332.8 60.332 60.312 60.303 60.296 3 Luas Wilayah 95.021 95.021 95.021 95.021 95.021
2015 529.52 749 60.250 95.021
Sumber :Bappeda,Dinas PU dan Dinas TanBunhut tahun 2015
Berdasar tabel diatas,memperlihatkan bahwa dari luas wilayah kabupaten semarang dapat diklasifikasikan bahwa 63,4 % merupakan lahan pertanian aktif, 0,7 % merupakan areal perumahan dan 2,23 % merupakan areal ruang terbuka hijau. Namun sebagai bahan pertimbangan kebijakan perencanaan lima tahun mendatang, ketentuan terkait penyediaan ruang terbuka hijau
berdasarkan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 105
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman penyediaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, Ruang terbuka
hijau
adalah
area
memanjang/jalur
dan/ataumengelompok,
yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam sehingga pemanfatannya lebih bersifat pengisian hijau tanaman atau tumbuh-tumbuhan secara alamiah ataupun budidaya tanaman seperti lahan pertanian, pertamanan, perkebunan dan sebagainya Sedangkan Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau adalah bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika yang penyediaan dan pemeliharaannya menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten/Kota dan dikelola oleh Pemerintah Daerah dengan melibatkan para pelaku pembangunan,tidak dapat dialihfungsikan serta pemanfaatannya dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga ataupun antar pemerintah daerah, apabila mengacu pada Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau maka luasan RTH akan menjadi lebih sedikit luasannya 4. Sasaran 4 : Tersedianya sarana dan prasarana air bersih yang memadai No 1 2
Indikator Kinerja Utama Prosentase rumah tangga yang menggunakan air bersih Jumlah instalasi PDAM Rata – Rata Capaian Kinerja R
Sat %
Target 2015 83,12
Realisasi 2014 2015 79,29 82,9
Capaian (%) 92,10
unit
35.640
31.273
74,98 83,54
26.723
Rata-rata capaian sasaran Tersedianya sarana dan prasarana air bersih yang memadai
adalah sebesar 83,54 % atau Baik. Hal ini ditunjukan bahwa
penyediaan sarana air bersih dan optimalisasi sarana air bersih, telah meningkatkan persentase penduduk berakses air minum pada tahun 2015 sebesar 82,91% naik dibanding tahun 2014 sebesar 79,29%, angka ini lebih rendah dari target 2014 yaitu 83,12%. Sedangkan untuk Jumlah Rumah Tangga Menggunakan Fasilitas PDAM telah mencapai 26.723 atau 74,98 % dari target 35.640 unit pada tahun 2014 yang LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 106
ditetapkan hal ini disebabkan karena anggaran yang diterima tidak sesuai dengan anggaran tematik yang telah direncanakan. 5. Sasaran 5 : Tersedianya rumah layak huni dan rumah bersanitasi No 1 2
Indikator Kinerja Utama
Sat
Prosentase rumah tangga layak % huni Prosentase rumah tangga % bersanitasi Rata – Rata Capaian Kinerja R
Target 2015 82.5
Realisasi Capaian (%) 2014 2015 75.59 77.72 94.2
85,44
76,88
79,68
93.2 93.7
Rata-rata capaian kinerja IKU pada sasaran Tersedianya rumah layak huni dan rumah bersanitasi Tahun 2015 adalah sebesar 93.7 % atau BAIK. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan dengan prosentase rumah tangga layak huni pada tahun 2015 sebesar 77,72 % atau 198.172 rumah dari 254.982 jumlah keseluruhan rumah tangga capaian ini meningkat 5.431 atau 2,12. hal ini disebabkan oleh Kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang bersih, nyaman dan layak juga dikarenakan oleh kegiatan fasilitasi pembangunan prasarana dan sarana dasar pemukiman berbasis masyarakat Sedangkan untuk Prosentase rumah tangga bersanitasi mencapai 79,68% mengalami kenaikan sebesar 2.2 % dari tahun 2014 atau hanya mampu mencapai 93.2 % dari target kinerja yang ditetapkan tahun 2015. hal ini disebabkan adanya Program Lingkungan Sehat Permukiman untuk Tahun 2015 terkait dengan pembangunan dan peningkatan infrastruktur sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat, dalam terpenuhinya kebutuhan air bersih dan sarana sanitasi bagi masyarakat miskin dianggarkan 45 lokasi untuk sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin serta terbangunnya sarana dan prasarana lingkungan sehat permukiman di 93 ruas jalan, 30 paket talud, 15 paket saluran, 38 lokasi swakelola Dalam penanganan masalah rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap kelayakan sistem sanitasi lingkungan dan tingginya angka rumah tidak layak huni, pemerintah Kabupaten semarang
memerlukan banyak dukungan sumber daya,
baik berupa pendanaan maupun peran aktif berbagai stakeholder. Dalam Pengembangan sanitasi lingkungan berskala komunitas , Permasalahan yang timbul karena Keterbatasan lahan yang tersedia sebagai upaya perbaikan kondisi sanitasi telah diantisipasi dengan pemanfaatan lahan-lahan kosong milik umum/individu LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 107
maupun jalan lingkungan yang telah disepakati bersama selain perlu adanya pelaksanaan kebijakan yang harus terintegrasi dengan program lain yang terkait peningkatan kualitas hidup masyarakat. 6. Sasaran 6 : Tersedianya saran dan prasarana pengelolaan sampah No 1 2
Indikator Kinerja Sat Target Utama 2014 Rasio ketersediaan Per 1.000 0.80 tempat pembuangan penduduk sampah Prosentase Penanganan % 89.50 sampah Rata – Rata Capaian Kinerja
Realisasi 2013 2014 0.63 0.77 79,55
Capaian (%) 96.2
80,72
90.1 93.15
Rata – rata capaian kinerja sasaran Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah pada tahun 2015 adalah sebesar 93,15 % atau Baik. Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum, pada Tahun 2015, Penanganan sampah telah mencapai 0,77 m³ perhari dengan produksi sampah perhari 0,96 m³ pada setiap harinya, atau hanya sekitar 80,72 % sampah telah dapat dikelola dan tertangani dengan baik dari 0.89 m³ sampah yang ditargetkan tertangani dalam satu
harinya,
namun
capain
kinerja
ini
mengalami
sedikit
peningkatan
dibandingkan capaian tahun 2014 yang hanya 0.75 meter² perhari hal ini disebabkan oleh upaya mendorong terciptanya pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup dengan tetap menjaga kelestariannya sesuai dengan Misi ke 6 RPJMD Kabupaten Semarang Tahun 2010-2015 serta untuk mencapai sasaran tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah pada kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang tahun 2015 melaksanakan pengadaan kontainer sebanyak 8 unit, revitalisasi TPS sebanyak 6 unit dan terlaksananya peningkatan operasional pengangkutan sampah permukiman di 15 Kecamatan dan 112 TPS. Volume sampah yang masuk ke TPA Blondo rata-rata ±121,940 m³/hari sehingga volume sampah yang diproses di TPA Blondo mencapai ±150.616 m³. Sedangkan untuk ketersediaan tempat pembuangan sampah pada rasio kebutuhan pada 1000 orang penduduk, pada tahun 2015 telah mencapai 0.77 unit pada tiap penduduk atau telah tersedia 1.293.980 tempat sampah untuk melayani 990.365 penduduk kabupaten semarang, capaian ini meningkat 0.14 unit dibanding capaian tahun 2014. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 108
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Tersedianya saran dan prasarana pengelolaan sampah adalah sebagai berikut : a.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang bersih, nyaman dan layak huni, sehingga memanfaatkan media pembuangan sampah yang telah disediakan pemerintah.
b.
Tehnologi pengolahan sampah sebagai sarana untuk mengolah sampah sebagai barang tidak berguna menjadi barang yang bisa dimanfaatkan kembali.
7. Sasaran 7 : Terpenuhinya kebutuhan energi listrik No
Indikator Kinerja Utama
Sat
1 Prosentase Rumah tangga % pengguna listrik 2 Jumlah instalasi listrik PLN unit Rata – Rata Capaian Kinerja
Target 2015
Realisasi 2014
2015
Capaian (%)
100
94,8
97,6
97,6
253.380
240.205
247.324
97.6 97.6
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah pada sasaran Terpenuhinya kebutuhan energi listrik pada tahun 2015
adalah sebesar 97.6 % atau Baik.
Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, 247.324 keluarga atau 97.6 % dari 315.472 Jumlah Rumah tangga yang menjadi penduduk kabupaten semarang telah mengunakan listrik. Berdasarkan data dari profil daerah Kabupaten Semarang Tahun 2015, penggunaan listrik oleh penduduk dapat berdasar daya yang digunakan : Tabel III.24 Pengguna Listrik berdasarkan Daya yang digunakan No 1 2 3 4 5
Daya Listrik 2200 watt 2200 watt 1300 watt 900 watt 450 watt
2014 1608 5385 14045 92289 240205
Sumber profil daerah kabupaten semarang tahun 2015
Faktor-faktor
yang
mendukung
keberhasilan
2015 1656 5508 13931 98891 247324 capaian
+/48 123 - 114 6602 7119 kinerja
sasaran
Tersedianya Terpenuhinya kebutuhan energi listrik adalah sebagai berikut : a. Komunikasi, kerjasama dan koordinasi antara beberapa pihak yang terkait (pemerintah, pelaksana dan warga masyarakat) terhadap program yang dilaksanakan. b. Anggaran yang mencukupi dan fasilitas penunjang yang mendukung. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 109
c. Pelaksana yang komitmen terhadap program sehingga apapun tantangan yang ditemui dapat diatasi. 8. Sasaran 8 : Terpenuhinya sarana dan prasarana perdagangan No 1 2
Indikator Kinerja Utama Jumlah pasar tradisional memenuhi standar Jumlah pasar modern memenuhi standar Rata – Rata Capaian Kinerja
Sat yang
unit
yang
unit
Target Realisasi Capaian 2015 2014 2015 (%) 33 12 19 57,6 89
87
89
100 78.8
Rata-rata capaian kinerja IKU pada sasaran Terpenuhinya sarana dan prasarana perdagangan Tahun 2014
adalah sebesar 78.8 %
atau cukup. Hal tersebut
mencerminkan bahwa pada tahun 2015, pasar tradisional yang memenuhi standar sebanyak 19 unit atau 57,6 % dari yang ditargetkan pada tahun 2015 sebanyak 33 unit capaian tersebut meningkat 42.4 % dibandingkan capain 2014 yaitu 12 Unit pasar yang memenuhi standar hal ini disebabkan karena: a. Bervariasinya kemampuan SDM pengelola pasar dalam menyesuaikan tuntutan perbaikan tata kelola pasar. b. Dalam proses revitalisasi ada beberapa pedagang yang belum siap untuk direlokasi ke pasar sementara, sehingga mengganggu proses pembangunan. c. Dalam proses penempatan kembali pedagang pasca revitalisasi pasar sering terjadi perbedaan pendapat antara pedagang dengan pemerintah dalam menata zona jenis dagangan. sedangkan fasilitas pasar yang berkondisi baik meningkat sebesar 42.4 % dibandingkann capaian tahun 2014 yang hanya 36.4 % . Selanjutnya pasar modern yang memenuhi standar sebanyak 89 unit sama jika dibanding dengan capaian pada tahun 2014.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 110
Tujuan 7 Mewujudkan peran serta dan kemandirian masyarakat dalam pembangunan tanpa membedakan gender dengan memperhatikan hak-hak anak 2. Sasaran 1 : Meningkatnya peran serta dan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan daerah No 1 2
Indikator Kinerja Utama
Sat
Jumlah usulan pembangunan dalam musrenbang Jumlah kegiatan pembangunan swadaya oleh masyarakat Rata – Rata Capaian Kinerja
dok
Target 2015 1.700
keg
4
Realisasi Capaian (%) 2014 2015 1659 1253 73.7 4
4
100 100
Rata–rata capaian kinerja pada sasaran Meningkatnya peran serta dan partisipasi masyrakat dalam proses pembangunan daerah pada Tahun 2015 adalah sebesar 100 % atau Baik. Keberhasilan tersebut ditunjukkan oleh capaian 2 (dua) indikator kinerja bahwa pada tahun 2015 Jumlah usulan pembangunan dalam musrenbang mencapai 1253 atau hanya 73.% dari target tahun 2015 hal ini tercapai melalui partisipasi masyarakat dalam musrenbang yang yang hadir sebanyak 85 % tingkat kehadiran peserta. Namun dari realisasi 70 % atau 1161 usulan yang terakomodir dalam RKPD pemerintah Kabupaten semarang tahun 2015 bukan merupakan usulan dari masyarakat tetapi merupakan Program/Kegiatan pembangunan yang mengacu pada RPJMD. 3. Sasaran 2 : Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan penyandang masalah social dalam proses pembangunan disegala bidang guna peningkatan kualitas hidup No 1 2 3 4
Indikator Kinerja Utama Prosentase Partisipasi angkatan kerja perempuan Prosentase Partisipasi perempuan dilembaga Pemerintah Prosentase Partisipasi perempuan di lembaga swasta Prosentase penurunan angka penyandang masalah kesejahteraan sosial Rata – Rata Capaian Kinerja
Sat
Target 2015
%
60,88
38.19
51.45
84.5
%
5,44
3.53
3.56
65.4
28,18
34.66
% %
50
Realisasi Capaian (%) 2014 2015
79.82
47.89 169.9 49.2 5
98.5 104.5
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 111
Rata
rata
capaian
Kinerja
Pemerintah
Kabupaten
Semarang
dalam
meningkatkan pemberdayaan perempuan dan penyandang masalah sosial dalam proses pembangunan disegala bidang guna peningkatan kualitas hidup tahun 2015 sebesar 104.5 % atau Sangat Baik. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa dari 332.305 penduduk usia kerja perempuan pada tahun 2015, Partisipasi angkatan kerja perempuan mencapai 170.971 atau meningkat 13.26% dibanding capaian tahun 2014
yang hanya 126.907 orang, Sedangkan untuk partisipasi
perempuan pada lembaga pemerintahan dan lembaga swasta pada tahun 2015 mengalami peningkatan yang signifikan, berdasarkan data Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Semarang tercatat ada sekitar 11,830 penduduk perempuan dikabupaten Semarang bekerja pada instansi pemerintah, capaian ini meningkat 0,03 % dibanding kondisi tahun 2014. Kemudian untuk penduduk perempuan di wilayah kabupaten semarang yang bekerja pada lembaga swasta meningkat signifikan sebanyak 13,23 % atau
sekitar 43.964 penduduk
perempuan dibanding kondisi tahun 2014. Sebagai upaya peningkatan dan perluasan akses lapangan pekerjaan bagi perempauan berikut merupakan langkah langkah yang ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Semarang melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi : a. Inventarisasi data
dan penyebarluasan informasi yang berkaitan dengan
kendala yang dihadapi perempuan dalam partisipasi setara dan mengakses perekonomian formal
dengan upaya perbaikan komitmen hokum dan
implementasi kebijakan local terkait pemanfaatan tenaga kerja perempuan. b. Melibatkan secara penuh stakeholder dari swasta dalam memperkuat kesetaraan gender dalam mengatasi presepsi diskriminatif ,melalui upaya penguatan kelembagaan
kesetaraan gender sehingga mampu memberikan
jaminan terhadap hak hak pekerja perempuan. Sebagai upaya mengimplementasikan program pembangunan kesejahteraan social dalam mempercepat penurunan angka penyandang masalah kesejahteraan masyarakat pada kabupaten semarang tahun 2015, Berdasarkan data Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi , terjadi penurunan kinerja pembinaan PMKS, dari 124.401 penyandang PMKS yang terdata pada tahun 2015 hanya mampu terbina sekitar 49,25 % atau 61.267 penyandang PMKS atau menurun 30.57% dengan jumlah objek pembinaan yang sama. Selain menurunnya alokasi anggaran pada program penurunan PMKS, capaian kinerja penurunan jumlah penyandang kesejahteraan masyarakat miskin di LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 112
Kabupaten Semarang terkendala : a. Kurangnya partisipasi masyarakat, termasuk dunia usaha dalam penanganan PMKS; b. Masih
tingginya
ketergantungan
PMKS
terhadap
bantuan
sosial
dari
Pemerintah; c. Masih terbatasnya Balai Rehabilitasi Sosial yang menampung PGOT (Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar); d. Masih kurangnya Sumber Daya Manusia Pekerja Sosial di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Semarang. Upaya sebagai alternatif solusi dilakukan dengan: a. Mengadakan komunikasi, koordinasi dan kerjasama yang intensif dengan CFCD
(Comunity Forum For Comunication Development) Kabupaten Semarang; b. Pembinaan dan pelatihan keterampilan berusaha bagi PMKS agar dapat hidup mandiri; c. Penambahan Balai Rehabilitasi Sosial atau penambahan kapasitas penampungan PGOT; d. Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia Pekerja Sosial dan Memberdayakan TKSK (Tenaga Kerja Sukarela Kecamatan) yang ada di setiap kecamatan. Tabel III.24 Data PMKS Kabupaten Semarang JENIS Anak jalanan (Org) Gembel dan pengemis(Org) Penderita HIV/AIDS(Org) Pecandu Narkoba(Org) Fakir Miskin(Org) Bayi Terlantar(Org) Anak Terlantar(Org) Lanjut Usia terlantar(Org) Komunitas adat terpencil(Org) Penyandang cacat(Org) Penyandang tuna netra Penyandang tuna Wicara rungu(Org) Penyandang tuna daksa(Org) Penyandang Tuna grahita(Org) Penyandang cacat jiwa(Org) Penyandang cacat ganda(Org) Pengungsi korban bencana Tuna susila(Org) Bekas Narapidana(Org)
2012 137 72 12 58 186.333 1,509 4,940 5,157 248 6,440 845 981 2,800 944 472 398 108 580 398
2013 2014 2015 258 84 84 19 97 64 44 115 45 212 21 20 47,615 102.938 206.288 1,168 887 880 3,866 2540 2865 6,325 3392 4408 121 221 497 9,194 5631 875 775 4446 926 902 608 2,720 924 472 308 117 449 332
1744 552 418 147 137 407 276
1881 596 478 208 507 318
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 113
Korban penyalagunaan NAPZA(Org) 212 53 Jumlah 212,688 76,068
115 37 121.514 224.230
Sumber :Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi tahun 2015
4. Sasaran 3 : Meningkatnya pemenuhan kebutuhan terhadap hak hak anak melalui sinergitas pemerintah masyarakat dan swasta No 1 2
Indikator Kinerja Utama
Sat
Target 2015
Realisasi Capaian (%) 2014 2015
Prosentase tenaga kerja dibawah umur Prosentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak Rata – Rata Capaian Kinerja
%
0,93
0,14
0.14
14,58
%
0,03
0,02
0,02
70 42.29
Rata-rata capaian kinerja IKU yang menggambarkan sasaran strategis Pemerintah Daerah terkait Meningkatnya pemenuhan kebutuhan terhadap hak hak anak melalui sinergitas pemerintah masyarakat dan swasta sebesar 42,29 %. capaian kinerja tersebut menunjukkan bahwa kebijakan dalam menekan jumlah tenaga kerja dibawah umur efektif berjalan sehingga dari 0,93% dari target anak usia sekolah yang menjadi pekerja mampu ditekan hanya menyisakan 0,14 % atau 21.570 anak yang menjadi pekerja dari 154.075 klasifikasi usia 5-15 tahun sebagai anak usia sekolah (berdasarkan data SIAK Dinas Kepndudukan dan Catatan sipil
Tahun 2015), Hal ini terjadi karena rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terkait arti pentingnya pendidikan pada anak usia sekolah sehingga muncul tenaga kerja dibawah umur yang bekerja di sektor informal untuk memenuhi kebutuhan hidup. sedangkan
untuk
perempuan dan anak
penyelesaian
yang
pengaduan
belum dapat
terhadap
perlindungan
memenuhi target. Namun Masih
rendahnya capaian kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, Sedangkan untuk penyelesaian pengaduan perlindungan terhadap KDRT pada perempuan dan anak, pada tahun 2015 terdata sebanyak 106 kasus yang terjadi yang terdiri dari 41 kasus terhadap anak dan 65 kasus terhadap perempuan hal ini lebih disebabkan karena Kurangnya SDM yang menangani pendampingan korban dan kurang efektifnya fasilitasi dalam upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan walaupun pada tahun 2015 tercatat terdapat 25 bantuan dana untuk penyelesaian kasus tersebut, namun sampai pada akhir tahun 2015 terdata baru 2 kasus yang terselesaikan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 114
4. Sasaran 4 : Meningkatnya pemberdayaan kelembagaan desa dan masyarakat No 1 2 3
Target 2015 Jumlah PKK aktif kel 8001 Jumlah Posyandu Aktif kel 1400 Jumlah lembaga Pemberdayaan kel 235 Masyarakat yang aktif Rata – Rata Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama
Sat
Rata – rata capaian kinerja
dalam
Realisasi 2014 2015 8001 8903 100 1644 235 235
Capaian (%) 111,27 117,42 100 109,56
Meningkatnya pemberdayaan
kelembagaan desa dan masyarakat adalah sebesar 109,56% atau Sangat Baik. Keberhasilan tersebut ditunjukkan oleh
capaian 3 (tiga) indikator kinerja yang
telah memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, jumlah swadaya masyarakat melalui pembangunan
infrastruktur
dan
PNPM
Dana Alokasi Umum Desa,
mengalami
peningkatan.
Swadaya
masyarakat pada tahun 2015 sebesar 103,95 % atau sangat baik dengan melalui PNPM, DAUD, Infrastruktur. Di tahun 2015 swadaya masyarakat dapat mencapai sebesar 105,95 %, karena pada tahun tersebut ada kegiatan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni. Di kabupaten Semarang jumlah PKK aktif ada 235 yang tersebar di Desa/ Kelurahan sedangkan kelompok binaan ada 8.001 unit. Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Meningkatnya pemberdayaan kelembagaan desa dan masyarakat adalah sebagai berikut : a. Menciptakan suasana atau iklim yangyang memungkinkan berkembangnya potensi atau daya yang dimiliki masyarakat; b. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat. Upaya yang dilakukan dengan pemberian input, berupa bantuan dana, pembangunan sarana dan prasarana pendukung, pengembangan lembaga pendanaan, serta pemberian kemudahan akses dan berbagai peluang yang akan membuat masyarakat menjadi semakin berdaya; c. Melindungi masyarakat melalui pemihakan masyarakat yang lemah.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 115
TUJUAN 8 Memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan 1. Sasaran 1 : Diterapkannya teknologi tepat guna dalam upaya pelestarian sumber daya alam No
Indikator Kinerja Utama
Realisasi Target 2015 2014 2015 produk 3 3 3 Sat
1 Jumlah penerapan tehnologi tepat guna dalam upaya pelestarian SDA Rata – Rata Capaian Kinerja
Capaian (%) 100
100
Rata-rata capaian kinerja IKU pada sasaran Diterapkannya teknologi tepat guna dalam upaya pelestarian sumber daya alam tahun 2015 adalah sebesar 100 %
atau Sangat Baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh
capaian 1 IKU yang telah dapat memenuhi target. Indikator Kinerja Utama adalah Jumlah Teknologi tepat guna dalam rangka upaya pelestarian SDA telah memenuhi target yang telah ditetapkan. Keberhasilan kinerja
tersebut mencerminkan bahwa
pada tahun 2015,
penggunaan teknologi dalam rangka upaya pelestarian SDA mencapai 100 % sesuai target yang telah ditetapkan atau sekitar 30 perusahaan di Kabupaten Semarang. Faktor
–
faktor
yang
mendukung
keberhasilan
capaian
kinerja
Diterapkannya teknologi tepat guna dalam upaya pelestarian sumber daya ala tersebut adalah : a. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk pengujian kualitas lingkungan. b. Fasilitasi penanganan sengketa lingkungan yang berjalan dengan baik. c.
Penerapan teknologi tepat guna dalam upaya pelestarian SDA mencapai 100% dengan penerapan 3 jenis aplikasi teknologi tepat guna yang antara lain :
d. Komposter sebagai alat untuk merubah sampah organic menjadi kompos sehingga dapat mengurangi sampah yang diaplikasikan untuk pengolahan sampah rumah tangga e. Biopori manual yang difungsikan sebagai resapan air berskala kecil serta memanfaatkan sampah dedaunan yang dimasukkan kedalam lubang sebagai humus yang akan diuraikan oleh cacing dan mikroba LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 116
f.
Sumur resapan yang konstruksinya dibuat sebagai bak penampungan air hujan yang berguna untuk mengurangi resiko bahaya banjir. Didalam
menerapkan
dan
mengembangkan
serta
menyebarluaskan
teknologi tepat guna, perlu memperhatikan dan menjaga tata kelestarian lingkungan hidup, penggunaan secara maksimal bahan baku lokal, menjamin mutu (kualitas) dan jumlah (kuantitas) produksi, secara teknis efektif dan efisien, mudah perawatan dan operasi, serta relatif aman dan mudah menyesuaikan terhadap perubahan. kesimpulan yang didapat bahwa dampak lingkungan yang disebabkan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) harus lebih kecil dibandingkan pemakaian teknologi tradisional maupun teknologi maju. Sedangkan untuk upaya
peningkatan
penerapan
teknologi
di
kabupaten
Semarang
bisa
ditingkatkan dengan mengimplentasikan inovasi inovasi baru antara lain : a. Tungku Hemat Energi Industri Kecil Menengah b. Unit Pengeringan Bijian, Fanili, Rempah2, Kayu c.
Unit Destilasi Minyak Atsiri
d. Unit Ekstraksi Minyak Nabati Sampai dengan tahun 2015, capaian kinerja Jumlah teknologi tepat guna dalam rangka upaya pelestarian SDA, Jumlah Penerapan kerjasama pengelolaan SDA dan Lingkungan, serta Cakupan Pantauan Pencemaran lingkungan berkisar sebesar 98,50 % dengan demikian maka diperkirakan pada akhir periode RPJMD akan memenuhi target sebesar 100 %. 2. Sasaran 2 : Terwujudnya jejaring kerjasama dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan No 1
Indikator Kinerja Utama
Sat
Jumlah penerapan kerjasama pengelolaan SDA dan lingkungan Rata – Rata Capaian Kinerja
obyek
Target 2015 5
Realisasi 2014 2015 5 5
Capaian (%) 100 100
Rata-rata capaian kinerja sasaran Terwujudnya jejaring kerjasama dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan pada tahun 2015 adalah sebesar 100% atau Sangat Baik. Indikator Kinerja Utama yaitu Jumlah Penerapan kerjasama pengelolaan SDA dan Lingkungan telah tercapai 100 % atau sekitar 5 obyek kerjasama lingkungan serta kerjasama penanganan LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 117
kerusakan lingkungan telah disepakati bersama, melalui pelaksanaan kerjasama dengan : a. GIZ
(Duetsche Gesellschaft Fur international
Zusammenarbeit)
dalam
kerjasama penyusunan profil emisi gas rumah kaca dan strategi perubahan iklim serta opsi kerjasama pengawasan kondisi sungai b. OPSI (organisasi Pelestari Sungai) dalam Kerjasama pemeliharaan dan Pengawasan Daerah Aliran Sungai c. SAKA KALPATARU dalam Kerjasama kegiatan pelestarian lingkungan d. PT DAMATEX pada kerjasama pelestarian mata air senjoyo e. UNNES (Universitas Negeri Semarang) dalam kerjasama Penyusunan Kajian Kerusakan Tanah (biomassa) Peningkatan jumlah penduduk yang memanfaatkan lingkungan dan sumber daya alam akan membawa dampak bagi mata rantai suatu ekosistem dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya menyebabkan Perubahan ekosistem lingkungan. Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan,berikut upaya dasar pemerintah kabupaten Semarang Melalui Badan Lingkungan Hidup dalam mengatasi permasalahan lingkungan hidup : a. Menerapkan kebijakan daerah yang mengatur penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya. b. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. c. Melaksanakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi. d. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif e. Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang sudah ada sebelumnya. f. Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan global.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 118
3. Sasaran 3 : Terkendalinya pengelolaan sumber daya alam dan kerusakan lingkungan No 1 2 3
Indikator Kinerja Utama Prosentase peningkatan jumlah DAS yang terlindungi Jumlah penurunan pertambangan tanpa ijin Cakupan pantauan pencemaran lingkungan Rata – Rata Capaian Kinerja
Sat Target Realisasi 2015 2014 2015 % 100 100 100 lok
6
9
%
100
98.06
Capaian (%) 100
7
116,7
100
100 104,9
Rata-rata capaian kinerja IKU pada sasaran Terkendalinya pengelolaan sumber daya alam dan kerusakan lingkungan adalah sebesar 104,9 %
atau SANGAT
BAIK. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 3 IKU yang telah dapat memenuhi target. Terkait peningkatan perlindungan DAS (Daerah Aliran Sungai) yang melewati Kabupaten Semarang yang antara lain Wilayah Sungai Jratunseluna meliputi DAS Garang, DAS Babon, DAS Dolog, DAS Jragung, DAS Tuntang dan DAS Serang Lusi, serta WS lintas Kabupaten yaitu Wilayah Sungai Bodri-Kuto yang meliputi DAS Bodri, telah diupayakan untuk pelestarian lingkungannya dengan tahapan perbaikan kualitas melalui : a. Pelaksanaan koordinasi dalam pemanfaatan dan pemeliharaan jaringan sumber daya air terutama wilayah sungai strategis nasional yang melintas pada wilayah Kabupaten Semarang. b. Pelaksanaan rekayasa daerah tangkapan air untuk meningkatkan resapan air dengan membuat dam penahan, sumur resapan, biopori dan bangunan lainnya terutama di Kecamatan Jambu, Ambarawa, Sumowono, Getasan, Bandungan, Bergas, Banyubiru dan Ungaran Barat, Ungaran Timur, Tuntang, Tengaran; dan c. Pelaksanaan revitalisasi dan optimalisasi fungsi waduk alam Rawa Pening. d. Penataan
ruang
dan
rekayasa
pada
DAS
dan
Sub-DAS
sehingga
pembudidayaan / pendayagunaan lahan tidak merusak kondisi hidrologi DAS dan tidak memperbesar masalah banjir. Sedangkan untuk penanganan perusakan lingkungan yang diakibatkan kegiatan pertambangan
tanpa
ijin,
Penutupan
Penambangan
tanpa
ijin
dapat
direalisasikan 7 unit, lebih tinggi dari target sebesar 6 unit dan jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami penurunan 2 unit dari sebanyak 9 unit. Penutupan LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 119
kegiatan penambangan tanpa ijin di lokasi yang dapat menimbulkan dampak lingkungan secara luas dilakukan untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya kerusakan lingkungan yang lebih parah telah diatur melalui kebijakan : a. Penetapan Zonasi untuk kawasan peruntukan penambangan yang diatur dalam Peraturan RTRW kabupaten Semarang. b. pengaturan kawasan tambang dengan memperhatikan keseimbangan antara biaya dan manfaat serta keseimbangan antara resiko dan manfaat. c. Pengaturan bangunan di sekitar lokasi kegiatan penambangan yang berpotensi menimbulkan bahaya dengan memperhatikan kepentingan umum. d. Pengawasan terhadap kegiatan lain penduduk bahwa hanya kegiatan pertanian, perkebunan dan industri pengolahan hasil penambangan yang diperbolehkan pada kawasan ex penambangan. e. Setiap pelaku penambang diharuskan/ diberikan sanksi untuk melakukan reklamasi pada lahan bekas tambang. f. Dalam pemberian ijin penambangan skala besar perlu adanya kajian analisis dampak lingkungan untuk penambangan. Terkait dengan pengendalian pencemaran lingkungan tercapai 100 % telah melampaui capaian indikator provinsi yang hanya 96%, hal ini dilihat dari titik pemantauan lingkungan, tahun 2015
meningkat sebanyak 5 titik sedangkan
ditemukannya 10 (sepuluh) perusahaan yang membuang air limbah tidak sesuai dengan baku mutu air limbah yang dipersyaratkan semuanya telah tertangani dengan baik melalui mediasi dalam mengedepankan perbaikan aspek lingkungan dan aspek sosial. Faktor faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja dicapai melalui : 1. Sosialisasi kebijakan pengawasan dalam menumbuhkan kesadaran pelau usaha/industri dalam melaksanakan produksi bersih 2. Optimalisasi pengawasan dan pengujian kondisi lingkungan secara rutin. 4. Sasaran 4 : Terwujudnya konservasi lahan melalui pengembangan hutan rakyat No 1
Indikator Kinerja Utama Prosentase pengembangan hutan rakyat Rata – Rata Capaian Kinerja
Sat Target Realisasi 2014 2013 2014 % 7,2 6,5 7,2
Capaian (%) 100 100
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 120
Rata-rata capaian kinerja sasaran Terwujudnya konservasi lahan melalui pengembangan hutan rakyat adalah sebesar
100 %
atau Sangat Baik.
Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 1(satu) IKU yang telah dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, pengembangan fungsi hutan rakyat meningkat sebesar. 0,7 % dibandingkan dengan capaian tahun 2014 atau sekitar 49,5 hektar hutan rakyat mengalami peningkatan fungsi. Penurunan dan kenaikan jumlah luasan area kehutanan dipengaruhi oleh beberapa hal yang antara lain kurangnya penanganan lahan erosi akibat pengrusakan hutan oleh penduduk sekitar hutan, dari 95.020,67 hektar luas wilayah kabupaten semarang, dengan 28.321,06 atau 29,80 % merupakan lahan hutan yang antara lain terdiri dari 12.707,96 hektar adalah hutan Negara dan 7.073 hektar hutan rakyat, terdapat sekitar 6.258,5 hektar lahan kritis yang sampai pada tahun 2015 sudah 17,98 % atau 1.125 hektar yang sudah dapat tertangani atau direhabilitasi. Tabel III.26 Potensi Hutan No Uraian (Ha) 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Hutan 15.734,50 16.059,50 16.059,50 14.596,31 15.412,85 15.412,85 Rakyat 2 Hutan Negara: a. Hutan 7.611,80 7.611,80 7.611,80 7.611,80 7.611,80 7.611,80 Produksi b. Hutan 1.593,01 1.593,01 1.593,01 1.593,01 1.593,01 1.593,01 Lindung c. Cagar 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 Alam
Sumber Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
Faktor – faktor untuk mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Terwujudnya konservasi lahan melalui pengembangan hutan rakyat melalui : 1. Pelaksanaan Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan serta pembinaan dan penyuluhan secara terus menerus kepada masyarakat sekitar hutan dan daerah aliran sungai mengenai pentingnya konsevasi lahan. 2. Kegiatan OBIT (one billion Indonesian tree) pada lahan kritis seluas 1.021,7 hektar atau berhasil mengurangi 75% dari 1.125 hektar target penanganan lahan kritis pada tahun 2015.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 121
5. Sasaran 5 : Meningkatnya penggunaan pupuk organic dalam pengembangan usaha pertanian No 1 2
Indikator Kinerja Utama
Sat
Rata rata Penyediaan pupuk per masa tanam Prosentase pemenuhan kebutuhan pupuk untuk petani Rata – Rata Capaian Kinerja
ton %
Target 2015 43.68 1 100
Realisasi Capaian (%) 2014 2015 30.00 43.68 100 0 1 100 100 100 100
Rata-rata capaian kinerja sasaran Meningkatnya penggunaan pupuk organic dalam pengembangan usaha pertanian adalah sebesar 100% atau BAIK. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 2 (dua) IKU yang telah dapat memenuhi target. capaian kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, penyedian pupuk pada setiap masa tanam di tahun 2015 dapat memenuhi target kebutuhan 43.681 ton
atau meningkat 45,6 % dibanding
kebutuhan tahun 2014 yang hanya 30.000 Ton permasa tanam. Peningkatan kebutuhan ini lebih disebabkan meningkatnya luas sasaran penanaman tanaman padi yang meningkat seluas 41.601 hektar pada tahun 2015
dan menutupi
kebutuhan pupuk kandang pada tahun tahun sebelumnya. Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Meningkatnya penggunaan pupuk organic dalam pengembangan usaha pertanian adalah sebagai berikut : a. Pembinaan dan pengendalian tentang pengelolaan lahan dalam menjaga keseimbangan lahan secara optimal. b. Peningkatan dan pemeliharaan jaringan irigasi sehingga indek tanaman naik. c. Pemberian bantuan pinjaman modal Aneka Usaha Pertanian secara bergulir untuk penguatan modal usaha. d. Penyediaan sarana produksi, pupuk, obat dan bibit sebagai usaha dalam meningkatkan produksi pertanian e. Upaya peningkatan Pengetahuan Sikap dan Kemampuan (PSK) petani dan petugas diadakan pelatihan, kaji terap teknologi f. dilaksanakannya promosi produk unggulan pada tingkat Nasional, Regional dan Lokal serta pengembangan fungsi STA Jetis. Tabel III.27 Sarana pengairan pertanian dan perkebunan No Uraian (Ha) 2010 2011 2012 2013 1 Jalut 7 17 13 42
2014 76
2015 63
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 122
No Uraian (Ha) 2 Embung 3 Irigasi/Jitut
2010 12 39
2011 11 54
2012 7 131
2013 0 72
2014 5 89
2015 16 251
Sumber Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
Berdasarkan data tersebut diatas berikut merupakan penjelasan dari upaya Peningkatan Kinerja produksi pertanian dan perkebunan : 1.
Penggunaan / pembangunan jalan usaha tani yaitu untuk memperlacar pengangkutan hasil pertanian dan perkebunan dari lahan ke pasar dan pemeliharaan ini sudah diserahkan ke masyarakat atau kelompok tani di hibahkan dan digunakan sesuai dengan fungsinya.
2. Embung untuk penampungan air guna kelancaran pengairan pertanian dll. 3. Pembangunan irigasi untuk mempercar pengairan pertanian. 4. Dari bangunan tersebut diatas sudah dihibahkan semua ke masyarakat atau kelompok tani Tabel III.28 Alokasi kebutuhan pupuk No Uraian (ton) 2010 2011 2012 2013 1 Jumlah Kebutuhan 0 14.197 13.611 13.274 Pupuk daerah 2 Jumlah Alokasi 0 20.200 24.406 15.000 pupuk 3 Luas lahan 0 56,78 54,44 53,09 pertanian yang mendapat subsidi pupuk 4 Luas lahan 23,50 13,54 24,38 24,49 perkebunan yang mendapat subsidi pupuk
2014 2015 13.626 13.390 13.739 14.400 54,50
67.97
31,06
35.8
Sumber Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
Penggunaan pupuk secara berimbang belum di laksanakan di tingkat masyarakat atau kelompok tani. pada tahun 2011 – 2013 banyak pupuk subsidi dari luar daerah masuk di wilayah Kabupaten semarang, umumnya terjadi di daerah perbatasan. RDKK ( Rencana difinitif kebutuhan kelompok) yang dibuat oleh kelompok tani belum mencerminkan komodity yang akan di pupuk sehingga alokasi distribusi pupuk kurang mampu mengakomodir kebutuhan pupuk seluruh petani, kebutuhan pupuk menurut RDKK tahun 2015 sebanyak 19.699 ton dengan 67,97 % nya merupakan pupuk yang mendapatkan subsidi.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 123
6. Sasaran 6 : Terkendalinya pemanfaatan lahan untuk pembangunan ekonomi dan investasi daerah yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Desain Tata Ruang No
Indikator Kinerja Utama
Sat
1
Prosentase optimalisasi pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk pembangunan ekonomi dana investasi sesuai dengan RTRW dan RDTR Rata – Rata Capaian Kinerja
%
Target 2015 45.870
Realisasi 2014 2015 45.190 42.213
Capaian (%) 92
92
Rata – rata capaian kinerja sasaran Terkendalinya pemanfaatan lahan untuk pembangunan ekonomi dan investasi daerah yang sesuai dengan
Rencana Tata
Ruang Wilayah dan Rencana Desain Tata Ruang pada tahun 2014 adalah sebesar 92 % atau Baik, Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam perijinan pendirian bangunan dan semakin membaiknya pelayanan IMB yang diberikan pemerintah daerah, baik pada tingkat Kabupaten maupun Kecamatan. Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Mewujudkan tranparansi Pelayanan perijinan adalah sebagai berikut : a. Adanya fasilitas untuk mempermudah pengurusan/pembuatan ijin b. Pelayanan yang baik sesuai dengan misi, tepat, mudah dan cepat c. Luas Wilayah Produktif, lebih rendah dari target karena adanya alih fungsi lahan produktif menjadi pemukiman, jalan tol dan industri, sedangkan Luas Wilayah Industri luas wilayah industri tahun 2015 mencapai 1.721,10 ha, atau 92,78%, lebih rendah dari target tahun 2014 seluas 1.855 ha, dan mengalami peningkatan sekitar 16,5 ha jika dibanding dengan realisasi tahun 2014 seluas 1.705 Ha. Kenaikan ini terjadi karena naiknya kebutuhan lahan untuk industri. Prosentase penerbitan perijinan yang tepat waktu sebesar 63 % atau sebanyak 3.258 ijin yang diterbitkan capaian tersebut meningkat dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 yang sebesar 2.967 ijin yang diterbitkan, sedangkan jumlah jenis perijinan yang dilayani pada tahun 2015 sebanyak jenis meningkat sekitar 29 jenis dibandingkan dengan tahun 2014, kemudian untuk ijin yang diterbitkan prosentasenya mencapai 100 % atau 3.258 ijin meningkat sebesar
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 124
91 % atau 291 ijin yang terdiri pengajuan ijin konstruksi sejumlah 21 jin menurun sebesar 112 ijin apabila dibandingkan tahun 2013, pengajuan ijin non fasilitas dan Penanaman Modal sejumlah 542 ijin meningkat sebesar 90 ijin apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2013, pengajuan ijin Penanaman Modal sebanyak 26 ijin meningkat 8 ijin dibanding tahun 2013 yang sebesar 8 ijin. Sedangkan untuk Rasio Bangunan ber IMB sebesar 1,19% atau sekitar 3.035 unit bangunan dari 254.982 total jumlah bangunan yang ada di Kabupaten Semarang, meningkat dibanding capaian 2013 yang sebesar 0,63% selanjutnya Jumlah Pengajuan permohonan IMB pada tahun 2014 sekitar 1.008 permohonan dibandingkan capaian tahun 2014 yang sebesar 846 pemohon capaian tersebut mengalami peningkatan. B. CAPAIAN REALISASI KEUANGAN Dalam rangka mewujudkan sasaran Daerah tersebut diatas, Pemerintah Kabupaten Semarang telah melaksanakan program dan kegiatan yang dibiayai dari APBD Kabupaten Semarang. Anggaran dan realisasi biaya pelaksanaan program per sasaran adalah sebagai berikut : No 1 1
2
Sasaran Daerah /Program 2 Terpenuhinya jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin Program standarisasi pelayanan kesehatan Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Program Pelayanan Kesehatan Balita Program Pelayanan Kesehatan UPT Puskesmas dan Jaringanya Program Pelayanan Peserta BPJS dipuskesmas dan jaringannya Meningkatnya akses kesehatan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat.
Anggaran 3
Realisasi 4
% 5 75.45
23.438.000
20.983.000
89.53
14.711.000
14.711.000
100
19.206.000
15.384.000
80.10
4.890.991.000
4.366.276.693
89,27
26.705.145.000
24.528.146.616
91,85
87.21
2.249.522.000
2247.818.404
99,92
360.000.000
336.567.000
93,49
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 125
No 1
3
Sasaran Daerah /Program 2 Program pengadaan peningkatan sarana dan prasarana RS/RSJ/RS paru/RS mata Program Peningkatan Pelayanan Rumah sakit BLUD Terwujudnya pola hidup bersih dan sehat pada masyarakat Program Upaya Kesehatan Masyarakat. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
4
5
6
Program Pengawasan Obat dan Makanan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Meningkatnya sanitasi lingkungan dan terpenuhinya kebutuhan air bersih Program Pengembangan Lingkungan Sehat Terpenuhinya kebutuhan gizi ibu hamil dan menyusui,anak balita serta anak sekolah dasar Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan anak balita Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Terwujudnya norma keluarga kecil yang berkualitas dan sejahtera Program Keluarga Berencana Program Pengembangan Bahan Informasi tentang pengasuhan dan
Anggaran 3 13.242.784.000
Realisasi 4 11.039.376.084
% 5 83,36
102.957.795.000
74.207.004.412
72,08 91.67
33.606.537.000
31.017.198.442
92,30
624.803.000
600.651.500
93,44
29.414.000
29.166.400
99,16
592.346.000
491.489.127
82,97 89.37
211.976.000
1.89.451.500
89,37 91.7
192.070.000
186.318.880
97,01
19.020.000
15.384.000
80.88
150.101.000
146.080.429
97,32 95.4
2.141.695.000
2037.473.380
95.13
174.459.000
168.503.000
96.59
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 126
No 1
7 8
9
10
11
Sasaran Daerah /Program 2 pembinaan tumbuh kembang anak Program Pelayanan Kontrasepsi Terwujudnya sarana prasarana kesehatan diwilayah selatan Meningkatnya akses pelayanan pendidikan yang berkualitas dan berdayasaing pada semua jenjang pendidikan Program Pendidikan Menengah Program Pendidikan Anak Usia Dini Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Program Wajib Belajar Sembilan Tahun Meningkatnya jumlah dan kualitas pendidikan baik formal maupun non formal Program Pendidikan Non Formal Tersediannya tenaga pendidikan dan tenaga kependididkan yang memenuhi kompetensi yang memiliki intellengence quotient (daya tangkap),emotional quotient (kecerdasan emosional), spiritual quotient (kecerdasan spiritual) Program Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Tersedianya sekolah sekolah kejuruan yang sinergi dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem
Anggaran 3
2.540.000
Realisasi 4
% 5
2.400.000
94,49 0 86.64
16.153.723.000
12.521.023.453
77,51
591.034.000
496.410.000
83,99
793.169.000
756.863.375
95,42
15.302.030.000
13.939.928.928
91,1 70.53
274.518.000
193.608.000
70,53 84.2
1.745.203.000 17.305.291.000
1.676.853.300 12.509.648.875
96,08 72,29 97.94
50.646.000
49.601.000
97,94
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 127
No 1 12
13
14
15
16
Sasaran Daerah /Program 2 Produksi Tersediannya tenaga kerja terampil dan berkualitas sesuai kebutuhan serta memiliki daya saing Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Tumbuhnya sikap dan perilaku kewirausahaan masyarakat sehingga mampu menciptakan lapangan kerja Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Program Penciptaan Iklim Usaha menengah yang Kondusif Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Program Transmigrasi Lokal Terwujudnya sinergitas antara pemerintah, lembaga social kemasyarakatan dan keagamaan dalam pendidikan budi pekerti, budaya dan agama Program Pengembangan Nilai Budaya Program pengelolaan kekayaan budaya Program Perkembangan keragaman Budaya Daerah Terwujudnya sentra/klaster usaha skala UMKM dengan produk khas daerah yang memiliki daya saing Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Terwujudnya kawasan industri yang menyerap
Anggaran 3
Realisasi 4
% 5 99.94
510.741.000
510.428.500
99.94
96.97
306.800.000
302.501.266
98.6
93.000.000
93.000.000
100
242.676.000
216.680.000
89,29
7.879.000
7.879.000
100 96.87
296.163.000
295.888.000
99.91
138.361.000
136.881.000
93,99
274.497.000
265.472.000
96.71 99.1
455.759.000
451.677.200
99,1
84.41 LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 128
No 1
17
18
Sasaran Daerah /Program 2 tenaga kerja local Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Meningkatnya akses petani terhadap sarana produksi,modal dan pemasaran Program Peningkatan kesejahteraan petani Program Peningkatan Produksi Pangan Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan Program Peningkatan Ketahanan Pangan Terwujudnya diversifikasi usaha pertanian , menuju agrobisnis, agroindustri dan agro wisata dalam rangka meningktkan nilai tambah produk dan daya tarik usaha sector pertanian Peningkatan produksi pangan Program pengembangan budidaya perikanan Program pengembangan perikanan tangkap Program pengembangan sistem
Anggaran 3
Realisasi 4
% 5
22.213.000
20.723.000
93.29
82.268.000
54.798.000
66,61
280.175.000
261.524.400
93.34 95.1
196.488.000
191.517.000
97,47
16.574.853.000
16.148.780.535
97.43
961.019.000
724.271.000
75.36
3.360.000.000
3.301.264.000
98.25
36.020.000
35.820.000
99,44
1.931.491.000
1.906.990.000
98.73
673.539.960
99,31
678.220.000
97.1
16.574.853.000
16.148.780.535
97,43
576.643.000
556.869.000
96.57
120.000.000
118.372.500
98,64
28.660.000
28.492.000
99.41
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 129
No 1
19
20
21
22
Sasaran Daerah /Program 2 Penyuluhan perikanan Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat Veteriner Diterapkannya teknologi tepat guna berwawasan lingkungan dalam rangka pengembangan jenisdan kualitas produk industry local Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH Berkembangnya industri pariwisata yang berbasis masyarakat dan budaya local Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Program Pengembangan Kemitraan Tumbuhkembangnya kelompok usaha produktif badan usaha milik petani dan lembaga keuangan mikro antara lain melalui kemitraan bisnis dan pengembangan program tanggungjawab social perusahaan ( corporate social responsibility ) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan Mantapnya adminsitrasi
Anggaran 3 65.000.000
Realisasi 4
% 5
63.545.000
97.76
405.217.000
397.562.800
2.060.603.000
1.918.952.260
5.691.114.000 704.156.000
5.341.228.540 699.430.750
98.11 93.13 93.85 99.33 92.12
1.896.023.000
1.746.672.255
92.12 97.6
598.551.000 673.241.000 218.537.000
591.536.000 669.835.000 206.611.000
98.83 99.49 94.54 98.7
1.931.491.000
1.906.990.000
98.73 95.6
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 130
No 1
23
24
Sasaran Daerah /Program 2 pemerintahan dalam penerapan informastion communication and technology ( ICT ) melalui electronic government dalam rangka peningkatan kualitas,pemerataan pelayanan public dan pembangunan system data(data base) Program Pengembangan komunikasi informasi dan media masa Program fasilitasi peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi Program Optimalisasi pemanfaatan tehnologi informasi Program pengembangan data/informasi/statistik daerah Meningkatnya disiplin,kompetensi dan profesionalisme aparatur pemerintah,sehingga redponsif terhadap perubahan paradigma pemerintahan Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan disiplin Aparatur Program Pendidikan Kedinasan (Kepegawaian) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur (Kepegawaian) Meningkatanya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan satuan kerja perangkat daerah Program penataan Kelembagaan ,Ketatalaksanaan dan Pendayagunaan
Anggaran 3
Realisasi 4
% 5
1.436.327.000
1.375.118.275
95.74
22.685.000
22.561.000
99.45
108.564.000
95.593.800
88.05
256.575.000
254.654.900
99.25
94.5
3.331.414.000
3.208.678.301
96.32
523.302.000
502.828.800
96.09
792.741.000
791.947.000
99.90
674.854.000
584.987.776
86.68 83.8
245.484.000
138.199.060
56.3
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 131
No 1
25
26
Sasaran Daerah /Program 2 aparatur daerah Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Terciptanya transparansi dalam pelaksanaan pembangunan Program Peningkatan sarana dan Prasarana Pelayanan Umum Program Kerjasama informasi dan media massa Program Perencanaan Program Perencanaan Pembangunan Daerah Meningkatnya kemampuan manajemen pemerintahan dan pembangunan melalui perencanaan dan penganggaran yang responsive gender dan berbasis data dan arah kebijakan prioritas yang didukung pengendalian dan pengawasan secara optimal Program Keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan
Anggaran 3
Realisasi 4
% 5
2.314.769.000
2.300.184.050
99.37
42.821.000
42.249.500
56.3
4.000.000
4.000.000
100
4.000.000
4.000.000
100
2.408.090.708
2.195.797.000
91.18
92.8 692.932.000
682.098.154
98.44
1.975.098.000
1.785.940.338
90.42
1.116.639.800 1.142.320.000
990.807.850 1.073.044.006
88.73 93.94 96.59
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 132
No 1
27
28
29
30
Sasaran Daerah /Program 2 Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan anak Program Peningkatan Kualitas hidup dan perlindungan perempuan Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik meliputi sdm aparatur,system manajemen dan kelembagaan Program pelayanan administrasi Perkantoran Program Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Pengembangan Peningkatan Pendapatan Daerah Terwujudnya pelayanan masyarakat yang bermutu Program Program penataan Kelembagaan ,Ketatalaksanaan dan Pendayagunaan aparatur daerah Program Kerjasama Pembangunan Daerah Program peningkatan kualitas pelayanan informasi Tersedianya Dokumen Tata Ruangan sebagai Acuan Pemanfaatan Ruang Program Perencanaan Tata Ruang Meningkatanya keamanan dan budaya tertib masyarakat,penegakan keadilan serta supremasi hukum Program Penataan Peraturan Perundang undangan
Anggaran 3
Realisasi 4
267.766.000
266.035.600
% 5 99.35
96.737.000
90.765.000
93.83
81.75
33.314.703.100
30.032.560.622
90.15
2.467.115.968
85.08
19.866.073.000
10.588.733.773
53.30
1.364.361.000
1.220.571.528
98.47
2.899.732.000
95.6 247.649.000
243.849.200
98.47
291.062.000
280.418.775
96.34
131.005.000
120.610.376
92.07 55.37
152.924.000
84.667.875
55.37 86.95
781.451.000
761.262.150
97.42
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 133
No 1
31
32
33
34
Sasaran Daerah /Program 2 Program Penyelesaian perkara peradilan Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal Tersedianya regulasi dan promosi yang mendukung investasi Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi Program Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi Tersedianya sarana prasarana transportasi yang berkualitas dan merata Program Peningkatan Pelayanan angkutan Program Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan Program Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ Program Pmebangunan sarana dan prasarana perhubungan Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Tersedianya jaringan irigasi dan sumber sumber air untuk pertanian Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya Tersedianya prasarana olahraga,ruang public dan ruang terbuka hijau diperkotaan Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Program Peningkatan
Anggaran 3
Realisasi 4
21.902.000
12.598.750
% 5 57.52
4.387.638.000
4.075.013.000
92.87
135.046.000
135.046.000
100
91.5 480.805.000
398.271.920
97.42
270.516.000
232.001.921
85.67 87.15
826.591.000
730.322.580
88.35
988.039.000
781.367.000
79.08
294.419.000
277.170.012
94.14
121.452.000
115.959.200
95.48
47.271.869.400
78.67
60.085.098.000
88 32.682.599.000
28.759.221.150
88
92.6
5.332.200.000
4.641.823.000
87.05
4.968.746.000
4.884.100.000
98.3
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 134
No 1
35
36
37
38
39
40
Sasaran Daerah /Program 2 Sarana dan Prasarana Olahraga Tersedianya sarana dan prasarana air bersih yang memadai Program Lingkungan Sehat Perumahan Tersedianya rumah layak huni dan rumah bersanitasi Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Pengembangan Perumahan Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Terpenuhinya kebutuhan energi listrik Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan,Energi dan Migas Terpenuhinya sarana dan prasarana perdagangan Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima Program Peningkatan efesiensi Perdagngan Dalam Negeri Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Meningkatnya peran serta dan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan daerah Program Kerjasama Pembangunan
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi,
Anggaran 3
Realisasi 4
% 5
95.01 158.815.055.000
150.897.430.000
95.01 89.3
16.815.055.000
16.089.743.000
95.69
401.000.000
332.763.398
82.98 86.07
7.362.800.000
6.337.036.786
86.07
86.42 44.475.000.000
38.434.226.060
86.42
84.06 1.297.960.000
1.149.440.750
88.56
199.830.000
197.194.500
98.68
4.466.760.000
2.188.583.900
49.00
12.874.000
12.874.000
100 94.56
491.713.000
481.069.781
97.84
293.626.000
258.522.650
88.04
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 135
No 1
Sasaran Daerah /Program 2
Program Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya Peningkatan PartisipasiMasyarakat dalam membangun desa Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan 411. Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan penyandang masalah social dalam proses pembangunan disegala bidang guna peningkatan kualitas hidup Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan 42 1. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan terhadap hak hak anak melalui sinergitas pemerintah masyarakat dan swasta Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak 43 Meningkatnya pemberdayaan kelembagaan desa dan masyarakat Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Des Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa
Anggaran 3 445.891.000
Realisasi 4 416.949.949
% 5 93.51
615.277.000
615.074.400
99.97
84.610.000
79.122.000
93.51 98.9
18.477.000
18.477.000
100
364.873.000
356.516.500
97.71 99.35
267.766.000
266.035.600
99.35
99.2
362.013.000
361.935.824
99.98
364.873.000
356.516.500
97.71
615.277.000
615.074.400
99.97
73.598.000
73.045.200
99.25
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 136
No 1 44
45
46
47
48
Sasaran Daerah /Program 2 Terwujudnya jejaring kerjasama dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH Terkendalinya pengelolaan sumber daya alam dan kerusakan lingkungan program Perlindungan dan Konservasi SDA Program peningkatan pengendalian polusi Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan dan Air Tanah Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan Terwujudnya konservasi lahan melalui pengembangan hutan rakyat Program perlindungan dan konservasi sumber daya hutan Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan Program rehabilitasi hutan dan lahan Meningkatnya penggunaan pupuk organic dalam pengembangan usaha pertanian Peningkatan Produksi Pangan Terkendalinya pemanfaatan lahan untuk pembangunan ekonomi dan investasi daerah yang sesuai dengan Rencana
Anggaran 3
1.896.623.000
Realisasi 4
1.746.672.255
% 5 92.09
92.09 93.5
495.000.000
484.776.000
97.93
141.000.000
131.446.250
93.22
70.000.000
69.470.500
99.24
120.000.000
105.823.000
88.19
80.000.000
75.835.000
94.79
92.3
149.525.000
143.068.000
95.68
300.879.000
266.662.263
88.63
2.034.888.000
1.883.859.200
92.58 99.76
71.340.000
71.166.000
99.76 85.8
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 137
No 1
Sasaran Daerah /Program 2 Tata Ruang Wilayah dan Rencana Desain Tata Ruang Program Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana dan Prasarana Daerah Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Jumlah Total
Anggaran 3
Realisasi 4
% 5
873.000.000
714.460.500
81.84
365.000.000
327.649.300
89.77
730.888.037.000
619.172.720.600
Berdasarkan tabel diatas, Alokasi Anggaran keuangan untuk mewujudkan kinerja Pemerintah Kabupaten Semarang adalah sebesar Rp 730.888.037.000 dengan realisasi sebesar Rp. 619.172.720.600 Tingkat efisiensi penyerapan anggaran tertinggi terjadi pada biaya pencapaian Tujuan 6 (Keenam ) pada sasaran ke 8 (delapan), yaitu : Terpenuhinya sarana dan prasarana perdagangan, dari penetapan biaya sebesar Rp 44.66.760.000 terserap Rp 2.188.583.900 sehingga efisiensi ada anggaran sebesar 49 % .
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
| 138