PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009
ISSN 1693-3591
EVALUASI KADAR VITAMIN C PADA BUAH NAGA PUTIH (Hylocereus undatus) DAN BUAH NAGA KUNING (Selenicereus megalanthus) DENGAN 2,6 DIKLOROFENOLINDOFENOL Nia Kurnia, Eddy Soemardi, Dwi Hartanti Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto
[email protected]
Abstrak Buah Naga termasuk buah baru diIndonesia dan mengandung vitamin C. Buah Naga terdiri atas beberapa spesies, yang paling populer adalah Hylocereus undatus (buah naga putih) dan Selenicereus megalanthus (buah naga kuning). Dari dua spesies tersebut mempunyai kandungan vitamin C yang berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kandungan vitamin C pada buah Naga putih dan buah naga kuning. Pengukuran vitamin C pada buah naga dilakukan dengan titrasi 2,6 Diklorofenolindofenol. Analisis statistik yang digunakan adalah T-test untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang bermakna antara kandungan vitamin C pada buah naga putih dan buah naga kuning. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna antara buah naga putih (rata-rata 10,71403 mg/100g, ±SD 0,5270612) dan buah naga kuning (rata-rata 12,54929 mg/100g, ±SD 1,0806851). Kata kunci: Vitamin C, Buah Naga Putih (Hyosereus undatus), Buah Naga Kuning (Selenicereus undatus),2,6 Diklorofenolindofenol.
Abstract Dragon fruit is a popular newcomer in Indonesia, beside of its interesting look, also contains various beneficial compounds such as Vitamin C. The most popular is Hylocereus undatus (white dragon fruit), and Selenicereus megalanthus (yellow dragon fruit). Those two species might contain different total concentration of vitamin C. This research was to determine the vitamin C concentration of White Dragon Fruit and Yellow Dragon Fruit. Vitamin C concentration was determined using 2,6 diclorofenolindophenol titration for three times replication. The data was then analyzed by T-test. The result showed that there was significant different of vitamin C content between white dragon fruit (mean 10,71403 mg/100g with SD=0,5270612) and yellow dragon fruit (mean 12,54929mg/100g with SD=1,0806851). Keywords: Vitamin C, White Dragon Fruit (Hylocereus undatus), Yellow Dragon Fruit (Selenicereus undatus), 2,6 diclorofenolindophenol
28
PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009
ISSN 1693-3591
Pendahuluan
mencegah timbulnya jerawat (Warjimin,
Vitamin C merupakan sumber
2008).
gizi yang harus ada dalam menu
Buah naga terdiri dari sekitar 16
makanan kita karena vitamin C mudah
species.Yang paling populer adalah
terserap cepat dari alat pencernaan kita
Hylocereus
masuk
dan
berwarna merah dan berdaging putih),
dibagikan ke seluruh jaringan tubuh
dan Selenicereus megalanthus (kulit
sehingga tubuh menahan vitamin C
buah kuning tanpa sisik). Dari dua
hanya sedikit (Sunita, 2002).
species tersebut kandungan vitamin C
dalam
saluran
darah
undatus
(kulit
buah
Vitamin C yang telah dikenal
nya mungkin berbeda, dan belum ada
memiliki kemampuan serta daya kerja
penelitian tentang kandungan ini. Untuk
yang begitu menakjubkan. Selain dapat
itu perlu diadakan penelitian untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
mengetahui kadar vitamin C pada buah
vitamin C juga berguna untuk menjaga
naga (Kristanto, 2008).
kekuatan jaringan ikat, memperkuat elastisitas jaringan ikat dan tulang
Metode Penelitian
rawan pada sela-sela sendi di tulang
Tempat Penelitian
belakang, meningkatkan penyerapan
Penelitian
ini
dilakukan
di
kalsium untuk pembentukan tulang,
Laboratorium Kimia Analisis, Fakultas
mempengaruhi pembentukan sel-sel
Farmasi, Universitas Muhammadiyah
darah merah pada sum-sum tulang
Purwokerto.
belakang (Anjarsari, 2008).
Sampel Penelitian
Salah
satu
tanaman
yang
Pada penelitian ini subjek yang
mengandung vitamin C yaitu buah naga
diteliti adalah buah Naga Putih yang
atau disebut dragon fruit, buah naga
diambil dari daerah Sleman,Yogyakarta
mempunyai nilai ekonomis tinggi juga
dan buah Naga kuning yang diambil dari
memiliki
khasiat
kesehatan
daerah Malang. Sampel buah naga kulit
manusia,
diantaranya
meningkatkan
merah berdaging putih dan berkulit
bagi
daya tahan tubuh, penyeimbang kadar
kuning masing-masing 50 gram.
gula
Alat dan Bahan
darah,
mengurangi
pencegah kolesterol,
kanker, pencegah
Alat-alat
pendarahan, menghaluskan kulit, dan
yang
digunakan:
timbangan analitik kepekaan 0,1 mg
29
PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009
ISSN 1693-3591
(Shimadzu), blender (Philips), alat-alat
c. Larutan2,6
gelas.
–Diklorofenolindofenol
10 mg% Bahan-bahan yang digunakan:
Melarutkan 50
mg
buah Naga Putih yang diambil dari
diklorofenol
petani di daerah Yogyakarta dan buah
disimpan dalam desikator, kemudian di
Naga Kuning yang diambil dari petani di
tambahkan 50 ml air yang megandung
daerah
–
40 mg Na bikarbonat pekat apabila
diklorofenolindofenol (Merck), asam
sudah larut di tambahkan air sampai
askorbat (Merck), asam asetat glasial
200
(Merck), aquades, asam metaphospat
diklorofenolindofenol yang telah dibuat
asetat (Merck), natrium bikarbonat
tadi, encerkan 100 ml sampai tanda.
pekat (APS Ajax Finecham). Semua
Kemudian disaring ke dalam botol
bahan
bersumbat
Malang,
yang
2,6
digunakan
berderajat
ml,
indofenol
Na-2,6-
pipet
kaca
yang
40
telah
ml
berwarna
2,6
coklat.
proanalisis
Larutan baku 2,6-diklorofenol indofenol
Pembuatan Larutan Pereaksi
digunakan dalam waktu 3 hari dan
a. Larutan Asam Asetat Metafosfat
distandarisasi sebelum digunakan.
Melarutkan
15
g
asam
Pelaksanaan Penelitian
metafosfat dalam 40 ml asam asetat
Buah Naga putih dan kuning
glasial pekat dan 200 ml aquadest
segar yang sudah dibersihkan 50 gram.
dalam labu takar 500 ml kemudian
Kemudian
dikocok
berikut :
kuat-kuat
dan
diencerkan
sampai dengan 500 ml. Larutan disaring
dilakukan
kerja
sebagai
a. Penyiapan sampel
kemudian di masukkan ke dalam botol
Diambil 50 gram buah Naga
gelap tertutup di simpan dalam lemari
segar kemudian diblender setelah itu
pendingin, larutan dapat bertahan 7-10
disentrifugasi selama 10 menit sehingga
hari.
timbul endapan dan supernatan.
b. Larutan Standar Asam Askorbat 5
b.
Titrasi Sampel
mg /100 ml
Diambil 5ml supernatan buah
Melarutkan 5 mg Vitamin C dalam
metafosfat
kemudian
Naga dimasukan dalam erlenmeyer
di
100ml
ditambahkan
2ml
asam
masukkan dalam labu takar 100 ml
metafosfat dan dikocok kuat kemudian
diencerkan sampai tanda.
larutan
30
titrasi
dengan
2,6-
PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009
diklorofenolindofenol
dan
ISSN 1693-3591
titrasi
student T-test dengan menggunakan
dihentikan sampai larutan merah muda.
SPSS. Analisis statistik ini di gunakan
Banyaknya titran dicatat (SP).
untuk
c. Titrasi Blanko
perbedaan bermakna antara kandungan
Diambil 5ml aquades dimasukan
mengetahui
apakah
ada
Vitamin C pada buah naga putih dan
dalam erlenmeyer 100ml kemudian
kuning.
ditambahkan asam metafosfat dan kocok kuat kemudian larutan dititrasi
Hasil dan Pembahasan
dengan 2,6-diklorofenolindofenol titrasi
Penelitian
diawali
tanaman,
dengan
dihentikan sampai larutan merah muda.
determinasi
determinasi
Banyak titran dicatat (BL).
terhadap tanaman yang akan diteliti
d. Titrasi Standar Asam Askorbat
bertujuan
untuk
mendapatkan
Diambil 5ml asam askorbat
kebenaran identitas dari tanaman yang
standar masukan ke dalam erlenmeyer
akan diteliti mungkin mengandung
100ml kemudian ditambahkan asam
kesalahan dalam pengumpulan bahan
metafosfat dan kocok kuat kemudian
utama atau tercantumnya tanaman
larutan
2,6-
yang akan di teliti dengan tanaman lain.
diklorofenolindofenol titrasi dihentikan
Determinasi terhadap tanaman
dititrasi
dengan
sampai larutan merah muda. Banyak
yang
titran dicatat (ST).
Laboratorium
e. Setiap perlakuan diulang 3 kali
Fakultas Biologi Universitas Jendral
Dari hasil percobaan diatas
diteliti
Soedirman
dilaksanakan
di
Taksonomi Tumbuhan
Purwokerto.
Dari
hasil
dapat dihitung kandungan vitamin C
determinasi ini diperoleh bahwa telah
dalam setiap 100 gram buah naga yang
terdeterminasi dua jenis tumbuhan,
diteliti. Berat buah naga n gram maka :
determinasi
K=
tumbuhan
ini
menggunakan literatur Flora of Java
100 SP BL x x standar n ST BL
Vol. I (Backer and Bakhuizen van den
xpengenceran
Brink,
1963).
tersebut Analisis Hasil
Spesimen
tumbuhan
adalah Hyloceres
undatus
(Haw.) Brit and Rose (buah naga merah
Analisis statistik yang digunakan
daging
dalam penelitian ini adalah uji statistik
putih)
megalanthus
31
dan
(buah
Selenicereus naga
kuning
PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009
ISSN 1693-3591
berdaging putih) sinonim dari tanaman
vitamin C buah naga menggunakan
ini adalah dragon fruit.
metode
2,6
diklorofenolindofenol.
Sampel yang digunakan yaitu
Dasar titrasi adalah asam askorbat
buah naga merah daging putih yang
dioksidasi oleh larutan berwarna dari
diambil
daerah
2,6 diklorofenolindofenol menjadi asam
Yogyakarta dan dibawa ke Purwokerto
dehidroaskorbat, pada saat yang sama
dengan menggunakan alat transportasi
2,6
berupa bus umum, sedangkan buah
menjadi
naga kuning daging putih yang diambil
(Andrawulan, 1986) (Gambar 4).
dari
petani
di
dari petani di daerah Malang Jawa
diklorofenolindofenol senyawa
Dari
hasil
tidak
titrasi
direduksi berwarna
dihitung
Timur dan dibawa ke Purwokerto
kandungan vitamin C dalam buah naga
menggunakan
merah daging putih dan buah naga
transportasi
berupa
travel.
kuning daging putih dalam setiap 100 Penelitian
dilakukan
dengan
gram buah. Kadar vitamin C per 100
metode pengamatan secara laboratoris
gram buah naga merah daging putih
di Laboratorium Kimia Analisis Fakultas
dan buah naga kuning daging putih
Farmasi Universitas Muhammadiyah
dapat dilihat pada tabel 1.
Purwokerto. Pengukuran kandungan
Tabel 1. Kadar vitamin C per 100 gram buah naga merah daging putih dan buah naga kuning daging putih Buah Naga Putih (mg/100g) Titrasi I Titrasi II Titrasi III 9,453 10,727 9,665 9,453 9,134 13,913 10,621 10,621 11,046 10,825 10,503 10,932 10,610 10,503 11,361 11,897 11,897 10,289 9,829 10,042 9,829 10,042 10,897 10,897 11,965 10,363 11,965
32
Buah Naga Kuning (mg/100g) Titrasi I Titrasi II Titrasi III 13,660 13,871 13,146 14,596 14,699 13,146 14,699 14,596 11,801 13,467 12,089 11,346 12,937 12,089 11,876 12,937 13,467 11,876 12,014 9,943 12,532 10,460 12,014 10,460 9,943 12,532 12,532
PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009
ISSN 1693-3591
Gambar 4. reaksi yang terjadi selama titrasi dengan 2,6 diklorofenolindofenol
Tabel 2. Rata-rata kadar vitamin C per 100 gram buah Naga Putih dan buah Naga Kuning No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Rata-rata ±SD
Buah naga putih 9,94833 10,83333 10,76266 10,75333 10,82466 11,36100 9,90000 10,61200 11,43100 10,71403 0,5270612
Buah naga kuning 13,55900 14,14700 13,69866 12,30066 12,30066 12,76000 11,52966 10,97800 11,66900 12,54929 0,3602284
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan
yang
bermakna
vitamin C pada buah naga merah daging
antara
putih dibanding buah naga kuning
kandungan vitamin C pada buah naga
daging putih yang signifikan (P=0,05).
merah daging putih dan buah naga
Dari
hasil
yang
bahwa
ada
kuning daging putih dilakukan uji
dilakukan
statistik T-test. Pada tabel 3 dan tabel 4
perbedaan kandungan vitamin C buah
dapat dilihat hasil uji T-test antara
naga putih dengan buah naga kuning
kandungan vitamin C pada buah naga
dimungkinkan karena: 1) Sampel yang
merah daging putih dan buah naga
digunakan diambil dari tempat yang
kuning daging putih.
berbeda
Berdasarkan hasil perhitungan
terlihat
penelitian
dan
kemungkinan
kandungan kimia dalam
variasi tanaman
diperoleh harga t hitung >t tabel yaitu
berbeda karena pengaruh kondisi iklim
4,579 > 1,75 ini berarti bahwa terdapat
dan lingkungan yang berbeda dapat
perbedaan yang bermakna antara kadar
menyebabkan kandungan enzim dalam
33
PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009
ISSN 1693-3591
tanaman yang bervariasi. 2) Karena
merusak sel-sel dan membebaskan
diambil dari perkebunan yang berbeda,
enzim
kemasakan pada saat pemanenan juga
(Bastian,2008).
mempengaruhi kandungan vitamin C.
Kesimpulan
Buah yang masih muda lebih banyak
asam
askorbat
oksidase
Dari penelitian dan analisis yang
mengandung vitamin C, semakin tua
telah
buah maka kandungan vitamin C nya
bahwa
makin
bermakna antara kandungan vitamin C
berkurang
(Tranggono
dan
dilakukan
dapat
terdapat
bervariasi
10,71403mg/100g; ±SD 0,5270612) dan
mempengaruhi
kandungan
asam
putih
yang
pada
penyimpanan
naga
perbedaan
Suparno,1990). 3) Penanganan yang selama
buah
disimpulkan
(rata-rata
buah naga kuning (rata-rata 12,54929
askorbat salah satu penyebab turunnya
mg/100g; ±SD 1,0806851).
kandungan asam akorbat ini disebabkan oleh aktivitas enzim asam askorbat
DAFTAR PUSTAKA
oksidasi yang terdapat dalam sel-sel
Alasketu, 2008, Khasiat Buah Naga,
tanaman, yang menaikkan kecepatan
http://www.wonogiri.org,
oksidasi. Dalam sel-sel yang utuh enzim
diakses pada tanggal 18 Juni
tersebut terpisah dari vitamin, tetapi
2008
bila buah memar, dipotong atau diiris,
Andrawulan dan Koswara, 1989. Kimia
asam askorbat akan kontak dengan
Vitamin, Rajawali Press, Jakarta.
enzim
Hal.33, 34.
dan
mengalami
kerusakan
(Tranggono dan Sutardi, 1989). 4) Karena
diambil
dari
Anonim, 1995. Farmakope Indonesia,
tempat yang
Departemen
berbeda, perbedaan perlakuan selama
Ed.IV,
distribusi dapat mempengaruhi mutu
Jakarta. Hal.39.
Kesehatan
Universitas
RI.
Indonesia,
fisik dan asam askorbat karena vitamin
Anonim. 1996. Official methods of
C mudah rusak dibanding vitamin lain,
Analysis of AOAC International.
besarnya kehilangan vitamin C akibat
Ed 16. volume II, Galthers Burg:
distribusi
Maryland USA. P. 16.
sangat
tergantung
pada
metode yang digunakan, salah dalam perlakuan
distribusi
Bastian, 2008, Mempelajari Pengaruh
dapat
Suhu Penyimpanan Terhadap
mengakibatkan memar sehingga dapat
Mutu Buah Apel Varietas Red
34
PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009
ISSN 1693-3591
Delicious,
of Biochemical, ECG, Jakarta.
http://www.trubus.com,
Hal. 130.
diakses
pada
tanggal
19
Muchtadi dkk, 1990. Metabolisme Zat
Desember 2008 Gaman
dan
Gizi dan Pangan. Pustaka Sinar
Sherington,
1994.
Harapan, Jakarta. Hal. 120.
Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi
Sediaoetama, 1987. Ilmu Gizi, Masalah
dan mikrobiologi, Ed.II, Gajah
Gizi
Mada
perbaikannya,
University
Press,
Yogyakarta. Hal.108.
Basis
of
Terapi,
Dian
Publishing
Bagian
Farmakologi
FKUI, Jakarta. Hal.713-723.
dev.
Tranggono, Suhardi, Gardjito, Naruki,S.,
Hal.17,67.
Murdiati,A. dan Sudarmanto.
Harper, H.A. and Rodwel, A.W. 1980. Review
IV,
Sulistia gan, 1995. Farmakologi dan
Theraupetic, Ed.X, Mc.Graw Hill, Medical
Ed.
dan
Rakyat, Jakarta. Hal.105.
Hardman dan gilman’s, 2001. The pharmacological
Indonesia
of
1990. Petunjuk Laboratorium
Physicological
Praktikum
Fisiologi
dan
Chemistry EGC, Jakarta. P. 159-
Teknologi Pasca Panen. PAU
160.
Pangan
Kristianto, Daniel, 208, Buah Naga –
Penebar
UGM.
Tranggono dan Sutardi, 1989. Biokimia
Swadaya,
dan Teknologi Pasca Panen.
Jakarta
Pusat Antar Universitas Pangan
Lawrence J. Machlin, 1984. Hand Book of
Gizi
Yogyakarta.
Pembudidayaan di Pot dan di Kebun,
dan
Vitamin,
Dan
Nutritional,
Gizi,
Gadjah
Mada
University Press, Yogyakarta.
Biochemical and Clinical aspect,
Wiki,
2008,
Buah
Naga,
Marchel Dekker Inc, New York
http://www.id.wikipedia.org/wi
and Bassel. Hal.145.
ki, diakses pada tanggal 16 Juni
Martin D.W, 1980. Vitamin Yang Larut Dalam
Air.
Dalam
2008
Iyan
Winarno, 1995, Kimia Pangan dan Gizi,
Darmawan, Ed. Harper’s Review
Gramedia Pustaka, Jakarta: 89.
35