PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009
ISSN 1693-3591
UJI PENDAHULUAN EFEK HAIR TONIC MINYAK BIJI WIJEN ( Sesamum indicum L ) TERHADAP PERTUMBUHAN RAMBUT KELINCI JANTAN Ratno Subekhi, Sudarso, Dwi Hartanti Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto
[email protected]
ABSTRAK Telah dilakukan uji pendahuluan efek hair tonic minyak wijen (oleum sesame) terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah minyak dari biji tanaman wijen ( Sesamum indicum L ) mempunyai efek mempercepat pertumbuhan rambut kelinci jantan. Minyak wijen dibuat dengan memeras serbuk biji wijen yang telah dicampur air panas. Punggung kelinci dicukur persegi dengan sisi 2,5 cm. Kotak 1 diolesi minyak cem-ceman sebagai kontrol positif, kotak 2 diolesi aquades sebagai kontrol negatif, kotak 3 diolesi minyak wijen sabagai sampel. Pengukuran pertumbuhan rambut dilakukan setiap 3 hari sekali selama 18 hari. Data pertumbuhan rambut rata-rata perhari yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis variansi yang dilanjutkan dengan uji tukey dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak wijen dapat mempercepat pertumbuhan rambut kelinci jantan. Kata kunci : Biji wijen, memeras, pertumbuhan rambut, kelinci jantan.
ABSTRACT A screening test of hair tonic effect of sesame oil (oleum sesame) to growth of rabbit hair has been done. This study was aimed to prove whether sesame oil influence the growth of rabbit hair. Sesame oil was made by squeezing sesame seed (Sesamum indicum L ) powder after mixed it with hot water. The back of rabbit was shaved into square with sides each 2,5 cm. Box 1 was treated with cem-ceman oil as positive control, box 2 was treated with aquades as negative control and box 3 was treated with sesame oil as sample. The measurement of hair growth was done every 3 days for 18 days. The daily average of hair growth was analyzed with analysis of variance and continued with tukey test at 95% significancy level. The result showed that sesame oil influence the growth of rabbit hair. Keywords: Sesame seed, squeeze, growth hair, rabbit.
22
PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009
ISSN 1693-3591
Pendahuluan
untuk tujuan tertentu, dari pengobatan
Kerontokan
rambut
dapat
kerontokan rambut, mengatasi kulit
tidak
normal
kepala yang kering sehingga dapat
tergantung dari banyaknya helai rambut
mencegah ketombe, dan pertumbuhan
yang rontok setiap hari. Seseorang yang
rambut menjadi lebih baik (Balsam,
sehat dengan kulit kepala bersih, sehat
1970).
terjadi
normal
atau
dan terawat, angka berkisar antara 0
Sediaan
perangsang
sampai 40 jika angka kerontokan tidak
pertumbuhan
melebihi 40, masih disebut normal
dimasukkan dalam kondisioner rambut
(Anonim, 1985).
baik dalam bentuk sediaan bilas atau
Faktor lingkungan yang terjadi
rambut
adakalanya
sediaan penata rambut, fungsi sediaan
terus menerus
dan
berulang-ulang
perangsang
mengakibatkan
kulit
kepala
dimaksudkan
akan
pertumbuhan untuk
rambut
menciptakan
menjadi kasar, terjadi pigmentasi atau
rambut bersih dan sehat serta sebagai
depigmentasi dan gangguan keratinasi,
perawatan
akhirnya terjadi kerontokan rambut.
rambut
Minyak
dari
berbagai
tumbuhan
perubahan cuaca yang ekstrim. Suhu
memperbaiki
yang terlalu panas, dan infeksi jasad
materi yang digunakan adalah biji dari
renik, iritasi zat kimia, atau penutupan
tanaman yang mengandung minyak.
dan penekanan rambut berikut kulit
Penelitian ini menggunakan minyak
kepala
wijen (Oleum sesame) karena mudah
pemakaian
topi,
kerudung atau helm (Anonim, 1985). Perawatan
rambut
digunakan
jenis
Faktor lingkungan demikian meliputi
seperti
dapat
(Anonim,1985).
pertumbuhan
untuk rambut,
didapatkan dan tersedia dalam jumlah
yang
yang
cukup
banyak
tetapi
dengan
baik,
belum
sempurna tidak cukup hanya dengan
dimanfaatkan
baru
menggunakan shampo dan kondisioner
sebatas untuk penyedap dan tambahan
saja, karena rambut merupakan sel
makanan (Ketaren,1986).
yang hidup, maka perlu dipelihara,
Minyak wijen sebagai penyubur
dirawat dan diberi pupuk sehingga
rambut dan mencegah kerontokan
dapat hidup dan indah salah satu
rambut dan penggunaan sudah banyak
caranya adalah dengan menggunakan
dikenal
hair tonic. Hair tonic telah lama dikenal
temurun
23
masyarakat namun
secara
belum
ada
turun data
PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009
penelitiannya. wijen
Pengambilan
dalam
ISSN 1693-3591
minyak
penelitian
diproduksi di Jakarta kontrol negatif
ini
yang digunakan adalah akuades.
menggunakan cara tradisional karena
Komposisi
dari
minyak
cem-
lebih mudah dilakukan, lebih ekonomis,
ceman : Henna Extrak 5%, urang-aring
kualitas minyak lebih terjamin tetap
Extrak 4%, Tocopheryl Acetate 1%,
baik dan tidak berbeda jauh dengan
Coconut Oil, Palm Kemel Oil, Candle Nut
menggunakan cara yang lebih baru
oil, Canangae Oil, Jasmine Oil, PEG-40
(Hatta, 2002).
Hydrogenated Castor Oil.
Minyak trigliserida,
wijen
Hewan
uji
yang
digunakan
sesamolin,
adalah 5 ekor kelinci jantan jenis Flame
sesamol, lignans, pedaliin, planteose,
Zeorus yang mempunyai umur 2-3
vitamin A dan E. Asam -asam lemak
bulan dan berat 1-2 kg.
yang terkandung dalam minyak wijen
Alat
komposisi
sesamin,
mengandung
terbesarnya
yaitu
asam
Peralatan
yang
digunakan
linoleat 40,4% dan asam arakidat 9,1%.
dalam pembuatan minyak wijen adalah
Kedua
beker glass 1 liter, pengaduk, corong
asam
tersebut
merupakan
bagian dari hair tonic (Ketaren, 1986).
plastik, kain flanel, pisau dan blender.
Metode Penelitian
Alat
Waktu dan Tempat Penelitian
pertumbuhan rambut meliputi gunting,
Tempat penelitian dilaksanakan
yang
digunakan
uji
pencukur rambut, pinset, disposable
di Laboratorium Biologi Farmasi dan
injection,
Laboratorium Farmakologi Toksikologi
sorong.
Fakultas
Jalannya Penelitian
Farmasi,
dalam
Universitas
objek
glass,
dan
jangka
Muhammadiyah Purwokerto selama 2
Determinasi tanaman dan identifikasi
bulan.
biji yang digunakan
Bahan dan alat
Tanaman sebelum digunakan
Bahan sampel yang digunakan
harus dipastikan terlebih dahulu bahwa
dalam penelitian ini adalah biji wijen
yang akan digunakan adalah benar.
yang
daerah
Determinasi tanaman dan identifikasi
Jawa
biji wijen dilakukan dengan mengacu
Tengah. Kontrol positif yang digunakan
pada buku acuan Flora of Java karangan
adalah
C.A
diperoleh
Tawangmangu,
minyak
dari
dari
Karanganyar,
cem-ceman
murni
24
Backer
(1986).
Determinasi
PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009
tanaman
wijen
dilakukan
ISSN 1693-3591
di
Penelitian menggunakan 5 ekor
Laboratorium Balai Besar Penelitian dan
kelinci jantan galur Flame Zeorus, umur
Pengembangan Tanaman Obat dan
2-3 bulan, berat badan 1,5-2,0 kg.
Obat Tradisional Tawangmangu.
Kelinci
Pengumpulan Bahan
diadaptasikan terlebih dahulu terhadap
Biji wijen didapat dari tanaman
sebelum
digunakan
perlu
tempat atau kandangnya selama 2
wijen yang diambil dari polong biji wijen
minggu,
yang dikupas dan dikumpulkan pada
selama digunakan kelinci diberi makan
wadah yang bersih dan kering.
dengan jenis dan jumlah yang sama.
Pembuatan
minyak
wijen
(Oleum
selama
Kelinci
sesame).
diadaptasikan
sebelum
dan
dan
sesudah
diadaptasikan harus ditimbang untuk
Biji wijen ( Sesamum indicum L )
memastikan
bahwa
deviasi
bobot
sebanyak 200 gr diblender terlebih
kelinci tidak lebih dari 10%, sehingga
dahulu ditambahkan air panas sebanyak
dapat
200 ml lalu digojog kemudian diperas
(Anonim,
dengan sedikit penekanan, ekstrak
punggung kelinci dicukur sampai bersih
dimasukan dalam bekker glass dan
menggunakan
diamkan
hingga
dibagi 3 kotak yang berbentuk persegi
terbentuk 2 lapisan yaitu lapisan atas
dengan ukuran 2,5 cm, dengan jarak
adalah minyak, lapisan bawah air,
antar kotak 1 cm yang masing-masing
Pembuatan ini dilakukan sebanyak 5
telah ditentukan letaknya.
kali.
Pengolesan pada bagian punggung
Identifikasi kandungan kimia
kelinci
a.
selama
1-2
jam
Uji asam lemak dengan prinsip
digunakan 1989).
untuk
Rambut
pencukur,
Pengolesan
penelitian pada
kemudian
dilakukan
pada
saponifikasi dengan 5 tetes minyak
setiap kotak 2 kali sehari tiap pagi dan
ditambah 5 tetes NaOH dan 5 tetes
sore. Setiap pengolesan sebanyak 0,5ml
aquades lalu dipanaskan.
menggunakan spuit injeksi tanpa jarum.
b.
Pembagian
Uji gliserol dengan memasukkan
daerah
pengolesan
ini
lapisan KHSO4 dan ditambahkan 5 tetes
dilakukan dengan cara punggung kelinci
minyak lalu dipanaskan dengan hati-
yang
hati.
menggunakan gunting atau alat cukur,
Persiapan hewan uji
kemudian dibagi menjadi 3 kotak yang
25
dicukur
sampai
bersih
PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009
ISSN 1693-3591
berbentuk persegi panjang dengan sisi
lebih 10 helai setiap bagian, kemudian
2.5 cm, jarak antar kotak 1 cm.
dipilih 5 helai yang terpanjang (Palupi,
Pengamatan
1994).
dan
pengukuran
pertumbuhan rambut Rambut kemudian
diukur.
Pengukuran
setelah Rambut
panjang
rambut
tumbuh
dilakukan menggunakan jangka sorong
diambil
diukur setiap 3 hari selama 18 hari ( 6
secara acak dicabut sebanyak kurang
kali pengukuran ).
1 2
3
Gambar 1. Sketsa pengujian pada punggung kelinci. 1 : Minyak wijen (Oleum sesame), 2: aquades (kotrol negatif ), 3: Minyak cem-ceman murni (kontrol positif ). Analisis data
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan data panjang rambut
Determinasi Tanaman
yang diperoleh, dihitung pertambahan panjang
rambut
kelinci
Determinasi dilakukan di Balai
perharinya
Besar Penelitian dan Pengembangan
dengan rumus panjang hari ke-18
Tanaman Obat dan Obat Tradisional,
dikurangi panjang rambut hari pertama
Tawangmangu,
rambut tumbuh dibagi 15 (Sariasih,
Karanganyar.
1996).
dilakukan dengan menggunakan buku
Kabupaten Determinasi
tanaman
Data pertumbuhan rambut kelinci
acuan Flora of Java karangan C.A Backer
diperoleh kemudian dianalisis statistik
(1986). Determinasi tersebut dilakukan
dengan anava satu jalan. Bila ada
dengan mencocokkan tanaman dengan
perbedaan maka dilanjutkan uji Post
kunci-kunci
Hoc Test berupa tukey.
dipastikan benar tidaknya tanaman
determinasi
sehingga
yang akan digunakan dalam penelitian.
26
PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009
ISSN 1693-3591
Hasil determinan menyatakan
Dari hasil pembuatan minyak
bahwa tanaman yang diteliti adalah
wijen yang dilakukan sebanyak 5 kali
Tanaman wijen (Sesamum indicum L ).
hingga diperoleh 100,70 ml minyak
Pembuatan minyak wijen
wijen dengan nilai rata-rata setiap
Bagian tanaman wijen yang
pembuatan
20,14
ml
dan
nilai
digunakan sebagai bahan pembuatan
rendemen sebesar 10,07%. Minyak
minyak wijen adalah bagian biji. Biji dari
wijen yang diperoleh berupa minyak
tanaman wijen diambil dari daerah
wijen minyak wijen
Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar
berwarna kuning keemasan, berbau
pada bulan November 2008. Bahan biji
khas dan wangi.
dengan ciri-ciri
yang telah kering dibersihkan dari
Dari ekstraksi minyak wijen
kotoran-kotoran yang berada bersama
tersebut kemudian dilakukan pengujian
biji wijen. Timbang biji kering wijen
kualitas dari minyak wijen dengan hasil
sekitar 200 gr lalu diblender sehingga
tercantum pada tabel 1. Dari hasil uji
diperoleh
yang
kualitas minyak wijen yang tercantum
kemudian dicampur dengan aquades
dalam tabel 1 dapat dilihat bahwa
sebanyak 100 ml dan dipanaskan.
minyak wijen mengandung asam lemak
Tujuan pemanasan adalah agar minyak
tak jenuh dimana disebutkan dalam
yang terkandung didalam serbuk biji
pustaka minyak wijen mengandung
wijen
sehingga
asam lemak tak jenuh berupa oleat,
didapatkan campuran seperti santan
linoleat, linolenat dan asam lemak
berwarna abu-abu. Saring campuran
jenuh
tersebut,
(Ketaren, 1986).
serbuk
mudah
sari
biji
wijen
tersarikan
dari
penyaringan
dmasukkan dalam bekker glass dan diamkan
selama
1-2
jam
palmitat,
stearat,
arachidat
Uji efek hair tonic terhadap sampel
hingga
Dalam penelitian ini digunakan
diperoleh 2 lapisan yaitu lapisan minyak
5 kelinci dimana pada setiap kelinci
pada bagian atas dan sari biji wijen
diperlakukan 3 perlakuan yaitu daerah
pada lapisan bawahnya. Dari 200 gr biji
kontrol positif, daerah sampel dan
wijen kering dapat diperoleh kurang
daerah kontrol negatif. Dari 5 ekor
lebih 20 ml minyak wijen dengan ciri-
kelinci
ciri berwarna kuning keemasan, berbau
pertumbuhan rambut selama 18 hari,
khas dan wangi.
pengukuran kemudian dirata-rata.
27
diperoleh
data
pengukuran
PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009
Pada metode
perlakuan
yang
hewan
dilakukan
ISSN 1693-3591
uji,
0,1 mm dibandingkan mikrometer yang
dalam
hanya mencapai 1 mm.
penelitian ini adalah pengamatan, dan
Pengamatan
dimulai
setelah
perlakuan yang diberikan pencukuran.
pertumbuhan rambut mulai merata
Pemilihan metode pencukuran karena
sehingga hasil pengukuran lebih bagus,
metode pencukuran lebih baik dari
hari pertama pengukuran ditetapkan
pada metode perontokan. Metode
setelah
pencukuran
menunjukkan
kerusakan
tidak
mengakibatkan
sel-sel
berpengaruh
kulit
pada
yang
daerah
kontrol
negatif
pertumbuhan
yang
merata, karena kontrol negatif dianggap
pertumbuhan
menimbulkan
efek
pertumbuhan
rambut. Namun metode pencukuran
rambut yang paling lambat. Pengukuran
mempunyai kelemahan yaitu
dilakukan sampai 18 hari dengan tiap
tidak
mampu mendapatkan punggung yang
pengukuran
benar-benar bersih. Dalam melakukan
(6×pengukuran).
penelitian
ini
3
hari
ditemukan
Dari data pengukuran panjang
masalah dalam teknis pelaksanaanya,
rambut selama 15 hari penelitian
diantaranya masalah pengukuran yang
kemudian dirata-rata dengan panjang
sangat
rambut
menentukan
pengukuran, digunakan
banyak
berselang
dalam jangka
data
yang
pengukuran sorong
yang
diperoleh,
dihitung
pertambahan panjang rambut kelinci
yang
perharinya dengan rumus panjang hari
mempunyai ketelitian yang lebih akurat
ke-18 dikurangi panjang rambut hari
karena batas pengukuran bisa sampai
pertama rambut tumbuh dibagi 15.
Tabel 1. Hasil uji kualitas minyak wijen Uji Uji asam lemak 5 tetes minyak wijen + 5 tetes NaOH + 5 aquades dipanaskan Uji gliserol 5 tetes minyak wijen + 5 tetes KHSO4+ 5 tetes aquades
Hasil Timbul busa putih, terbentuk 2 lapisan : atas berwarna kuning lapisan bawah putih
Pustaka Timbul lapisan berwarna (Ketaren,1986)
Terbentuk 2 lapisan , lapisan atas berwarna kuning dan lapisan berwarna bening.
Terbentuk 2 lapisan, lapisan atas berwarna kuning dan lapisan bawah kuning muda (Ketaren, 1986)
28
busa putih
Kesimpulan Minyak wijen mengandung asam lemak tak jenuh
Minyak wijen mengandung gliserol yang mengikat asam lemak
PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009
ISSN 1693-3591
Tabel 2. Panjang rata-rata pertumbuhan rambut dari 5 ekor kelinci selama 18 hari Pertumbuhan rambut rata-rata (mm) Kontrol (+) Kontrol (-) 0,364 0,187 0,363 0,108 0,432 0,178 0,384 0,178 0,318 0,099 0,372 0,150
Replikasi 1 2 3 4 5 Rata-rata
Data
pengukuran
panjang
mencegah
pertumbuhan rambut rata-rata.
menghitamkan
Dari data panjang pertumbuhan
kerontokan
rambut,
rambut,
mengatasi
rambut beruban dan sebagai penyubur
rambut rata-rata pada tabel 2,terlihat
rambut
pada
Wijayakusuma, 2002).
kontrol
positif
Sampel 0,364 0,356 0,445 0,417 0,295 0,375
pertumbuhan
(Sastramidjojo,
1965
;
rambut berkisar antara 0,350 mm
Kandungan
sampai dengan 4,20 mm, untuk kontrol
bertanggaungjawab
negatif pertumbuhan rambut berkisar
peningkatan pertumbuhan rambut rata-
0,100 mm sampai dengan 1,80 mm dan
rata kelinci adalah adanya asam linoleat
sampel berkisar 0,300 sampai dengan
(Vitamin F) dimana asam ini merupakan
4,400 mm.
hair
Perbedaan
pertumbuhan
tonic
yang terhadap
berperan
efek
sebagai
zat
kondisioner rambut yang berfungsi
rambut rata-rata kelinci diduga karena
untuk
adaya pengaruh dari kandungan minyak
merangsang pertumbuhan rambut, dan
wijen.
mengandung
mencegah kerontokan rambut. Pada
gliserida (asam oleat, linoleat, asam
gambar 3 menunjukkan struktur dari
arakidonat,
dan
vitamin F (asam Linoleat) merupakan
sesamolin,
asam lemak tak jenuh yang terkandung
sesamol, lignans, pedaliin, planteose,
didalam minyak wijen (Oleum Sesame)
vitamin A, B1, Dan E. Minyak wijen
dimana zat ini yang berperan dalam
bermanfaat sebagai obat batuk, obat
meningkatkan pertumbuhan rata-rata
gosok pada reumatik, sakit perut, diare,
rambut
Minyak
miristinat),
wijen
palmitat, sesamin,
stearat,
29
memperbaiki
kelinci
rambut,
jantan.
PHARMACY,, Vol.06 No. 03 Desember 2009
ISSN 1693-3591
Gambar 3. Struktur vitamin F (asam linoleat)
Dari data-data data pertumbuhan
wijen) tidak berbeda bermakna yang
panjang rambut kelinci rata-rata pada
berarti
tabel lampiran 7 apabila ditampilkan
pertumbuhan rambut rata rata-rata kelinci
dalam bentuk kurva antara rata-rata rata
antara sampel ampel dan kontrol positif sama.
pertumbuhan rambut (mm) dengan
Efek peningkatan pertumbuhan rambut
waktu pengukuran dapat dilihat pada
rata-rata rata kelinci diduga karena adanya
gambar 5.
kandungan asam linoleat dalam minyak
Hasil analisis data menunjukkan
efek
meningkatkan
wijen karena asam linoleat merupakan
sampel (minyak wijen) dengan kontrol kontro
hair
tonic
negatif berbeda bermakna, atau minyak
kondisioner rambut yang berfungsi
wijen mempunyai efek meningkatkan
untuk
pertumbuhan rambut rata-rata rata kelinci.
merangsang pertumbuhan rambut, dan
Kontrol positif dengan sampel (minyak
mencegah
8
berperan
sebagai
memperbaiki perbaiki
kerontokan
rambut,
rambut.
kontrol (+)
7 6
sampel
5 4
kontrol (-)
3 2 1 0
0
3
6
9 Hari
12
15
18
Gambar 4. Grafik hubungan panjang pertumbuhan rambut (mm) vs waktu (hari)
30
zat
PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009
ISSN 1693-3591
Kesimpulan
W. Penerbit Erlangga , Jakarta,
Minyak
wijen
dapat
hal.206-213
meningkatkan pertumbuhan rata-rata rambut
kelinci
perhari
Dalimarta, S., dan Soedibyo M., 1999,
dimana
Perawatan
Rambut
aktivitasnya sebanding dengan minyak
Tumbuhan
Obat
cem-ceman.
Suplemen,
Kandungan
aktif
yang
diduga memiliki efek hair tonic adalah
Penerbit
asam
hal.1-13
linoleat
dengan
mekanisme
sebagai zat kondisioner rambut.
dengan
dan
cetakan swadata,
Diet ke-2,
Jakarta,
Hatta, S., 2002 , Budidaya Wijen dan Aspek Ekonominya, Kanisius,
Daftar Pustaka
Yogyakarta. hal.15-17.29-23
Anonim, 1985. Formularium Kosmetika
Ketaren, 1986, Pengantar Teknologi
Indonesia. Jakarta, hal.201-207,
Minyak dan Lemak pangan, UI,
252-260
press , Jakarta , hal.261-268
Anonim,
1989,
Materi
Medika
Palupi, L., 1994, Pengaruh Sari Alkohol
Indonesia, Jilid 5, Departemen
Daun Ageratum conyzoides L.
Kesehatan Republik Indonesia,
Terhadap
Jakarta, hal.112-113
Rambut
Becker, C.A., Van den Brink, F.C.B.,
Pertumbuhan Kelinci
Skrining
Jantan
dan
Fitokimianya,
1968, Flora of Java, Vol I
Skripsi,Fakultas Farmasi, UGM,
Publised Under Auprices of the
Yogyakarta, hal.19
Ricksherbarium,
Teyden,
P.
Sariasih, A., 1996, Uji Pertumbuhan
hal.529
Rambut dan Pengawasan Mutu
Balsam, 1972, Cosmetic Science and
Sediaan Hair tonik dengan Daun
Technology, Volume 2, edisi I .
waru (Hibiscus filiaceus), Skripsi,
Interscience Publication John
Fakultas
Willy and sinc. New york,
Yogyakarta, hal.77
hal.128-129
Sastromidjojo,
Bevelander, G., and Ramley, J.A., 1988 ,
Farmasi
1965,
Obat
UGM,
Asli
Indonesia, Penerbit Dian rakyat,
Dasar-dasar Histologi, Edisi 8,
Jakarta , hal.12
diterjemahkan oleh Gunarso ,
Wikipedia.com, 2009, Artikel tentang asam vitamin
31
F,
PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009
ISSN 1693-3591
http://id.wikipedia.org/wiki/vitamin
Rimpang dan Ubi , penerbit
F, Akses Maret 2009
Milenia Populer, hal.195-197.
Wasitaatmadja, S.M., 1997, Penuntun
Wirakusumah ,E.s dan Setyowati , R.N,
Ilmu Kosmetik Medik, UI press,
2000. Cantik dan Bugar dengan
Jakarta, hal.9,202,211.
Ramuan nabati Jilid V, Penebar
Wijayakusuma, H., 2002, Tanaman Berkhasiat
Obat
Swadaya , Jakarta , hal.11-16,0-
Indonesia,
51.
32