PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017
p-ISSN 1693-3591; e-ISSN 2579-910X
PENGARUH PEMBERIAN FLYER TERHADAP PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN TERAPI PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS SIDOMULYO KOTA PEKANBARU
EFFECT OF FLYER ON KNOWLEDGE AND COMPLIANCE THERAPY LUNG TUBERCULOSIS PATIENTS IN PUSKESMAS SIDOMULYO PEKANBARU
Husnawati, Febby Agustia Armi, Tiara Tri Agustini, Fina Aryani, Septi Muharni Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau Jl. Kamboja Sp. Baru, Pekanbaru, Indonesia Email:
[email protected] (Husnawati)
ABSTRAK Pengetahuan dan kepatuhan pasien dalam menjalankan pengobatan merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan terapi, termasuk pada pangobatan tuberkulosis paru. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan adalah dengan cara memberikan informasi tentang penyakit dan pengobatan yang sedang dijalankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian flyer terhadap pengetahuan dan kepatuhan terapi pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Sidomulyo. Metoda yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan non randomized control group pretest and posttest design. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dengan jumlah sampel yang didapat sebanyak 36 responden yang dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Data dianalisis dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari pemberian flyer terhadap pengetahuan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dengan nilai p=0,000. Akan tetapi, tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap kepatuhan terapi dengan nilai p=0,314 pada pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru. Kata kunci: pengetahuan, ketaatan, flyer, TBC. ABSTRACT Knowledge and compliance with therapy in the treatment of patient is one of the factors that determine the success of theraphy of lung tuberculosis patients. One of efforts to improve the knowledge and compliance is providing information on the diasease and its treatments. This study aims to determine the effects of flyer on knowledge and therapy compliance in patients with lung tuberculosis in Puskesmas Sidomulyo. The method used in this study was a quasi experimental with non randomized control group pretest and posttest design. This research was carried out for two months with total sample of 36
86
PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017
p-ISSN 1693-3591; e-ISSN 2579-910X
respondents that were devided into two groups, they were control and intervention group. Data were analyzed using Mann-Whitney test. The result showed that flyer influence the knowledge of control and intervention group with p value of 0.000. But there were no significant influence of complience with p value of 0.314 in the treatment of lung tuberculosis in Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru. Key words: knowledge, compliance, flyer, tuberculosis.
87
PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017
p-ISSN 1693-3591; e-ISSN 2579-910X
Pendahuluan
merupakan prioritas paling penting.
Tuberkulosis (TB) adalah suatu
Ketidakmampuan pasien menyelesaikan
penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium infeksi
bisa
tuberkulosis. bersifat
regimen self-administered,
Kondisi
sunyi
akan menyebabkan terjadinya
(silent),
kegagalan
pengobatan, kemungkinan
tersembunyi (laten) dan juga aktif
kambuh penyakitnya, resisten terhadap
(Dipiro, 2006). Infeksi ini paling sering
obat,
terjadi di paru-paru (sekitar 80%) dan
mentransmisikan infeksi (Murtiwi, 2006).
juga dapat menyebar melalui darah dan
dan
akan
terus-menerus
Ketidakpatuhan
berobat
limfa ke ginjal, tulang, dan pada anak-
mengakibatkan
anak menimbulkan meningitis di otak.
kambuh dengan kuman yang resisten
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi
terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT),
paling
penyebab
sehingga menjadi sumber penularan
kematian nomor dua akibat penyakit
kuman resisten dan gagal pengobatan.
infeksi tunggal, setelah penyakit jantung
Hal itu mengakibatkan pengobatan ulang
(Tjay & Rahardja, 2007). Tuberkulosis
TB lebih sulit, waktu pengobatan lebih
sampai
lama dan dana yang dikeluarkan lebih
mematikan
dengan
merupakan kesehatan
dan
saat
salah bagi
ini
satu
masih masalah
masyarakat
penderita
TB
dapat
banyak (Amril, 2003).
lokal
Kepatuhan dapat dipengaruhi
maupun global (Depkes RI, 2011).
oleh beberapa faktor, antara lain kurang
Diperkirakan seorang pasien TB dewasa
pahamnya
akan kehilangan waktu kerjanya sekitar
pengobatan (Siregar dan Endang, 2006).
3-4 bulan, dalam hal ini kerugian
Salah satu upaya dalam meningkatkan
ekonomi yang disebabkan oleh TB cukup
pengetahuan dan kepatuhan pasien
besar (Depkes RI, 2014)
adalah dengan menyampaikan informasi
Salah satu penyebab utama
tentang
pasien
tentang
pengobatan
melalui
tujuan
media
ketidakberhasilan pengobatan adalah
edukasi. Edukasi pasien merupakan salah
karena
satu
ketidakpatuhan
berobat
pilar
penting
untuk
penderita masih tinggi. Oleh karena itu,
mengoptimalkan terapi. Jika edukasi
masalah
dapat dijalankan secara efektif, dapat
kepatuhan
menyelesaikan
pasien
program
dalam
pengobatan
meningkatkan
88
kepatuhan
dan
PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017
p-ISSN 1693-3591; e-ISSN 2579-910X
pengelolaan diri sendiri oleh pasien
pemberian
terhadap penyakitnya (Adawiyani, 2013).
langsung yang cukup efektif dalam upaya
Hasil penelitian yang dilakukan
informasi
meningkatkan
secara
tidak
pengetahuan
dan
oleh Kumboyono (2011) bahwa ada
kepatuhan terapi khususnya pada pasien
perbedaan
TB paru.
yang
signifikan
pada
pengetahuan pasien tuberkulosis yang diberi penyuluhan kesehatan dengan
Metode Penelitian
menggunakan media cetak pada saat pretest
dan
posttest
dengan
Penelitian
nilai
metode
signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Berdasarkan peneliti
uraian
merasa
mengetahui
bagaimana
eksperimental
menggunakan semu
(quasi
experiment), dengan rancangan non
tersebut,
tertarik
ini
randomized
untuk
posttest
pengaruh
control design.
group
pretest
Populasi
dalam
penelitian ini adalah pasien yang sedang
pemberian flyer terhadap pengetahuan
menjalankan
dan kepatuhan terapi TB paru di
Puskesmas Sidomulyo pada periode
Puskesmas Sidomulyo. Penelitian ini
Februari-April 2016 yaitu sebanyak 47
bertujuan untuk menganalisis pengaruh
pasien. Sampel pada penelitian ini
pemberian flyer tentang informasi terapi
adalah pasien yang sedang menjalankan
obat
dan
terapi TB Paru di Puskesmas Sidomulyo
kepatuhan terapi pasien TB paru di
yang memenuhi kriteria inklusi dengan
puskesmas tersebut. Flyer merupakan
teknik
salah satu media pendidikan kesehatan
sebanyak 36 orang.
yang lebih informatif dan relatif lebih
menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok
murah karena menggunakan kertas A5
kontrol
(Notoatmodjo, 2003).
Pengumpulan data melalui penyebaran
terhadap
pengetahuan
Adapun manfaat dari penelitian ini
diharapkan
menjadi
terapi
purposive
dan
TB
Paru
sampling,
di
yaitu
Sampel dibagi
kelompok
perlakuan.
kuesioner untuk kelompok kontrol dan
bahan
perlakuan. Untuk kelompok perlakuan,
pertimbangan dan masukan bagi tenaga
setelah
diberikan
kuesioner
kefarmasian di Puskesmas Sidomulyo
pretest,
diberikan
flyer,
maupun
lainnya
kemudian baru dilakukan postest. Untuk
bahwa media flyer merupakan salah satu
kelompok kontrol, tanpa diberi flyer,
media
tenaga
edukasi
kesehatan
sebagai
alternatif
89
2
untuk minggu
PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017
p-ISSN 1693-3591; e-ISSN 2579-910X
hanya diberikan kuesioner untuk pretest
menjalani
pengobatannya,
dan postest.
pertanyaan
tentang
seperti
penularan
penyakit, gejala penyakit dan efek Hasil dan Pembahasan
samping pengobatan.
Analisis Univariat
Berdasarkan data medis pasien,
1. Analisis tingkat pengetahuan responden
dari total 36 responden terdapat 25 responden pada tahap lanjutan dan
Dari hasil analisis terlihat bahwa mayoritas
responden
11 responden lainnya masih pada
mempunyai
tahap intensif dalam menjalankan
kategori pengetahuan yang tinggi baik pada
kelompok
kontrol
terapi
maupun
Sidomulyo.
kelompok perlakuan (Tabel 1). Hal ini mungkin
dikarenakan
pengalaman
berasal
responden
Hal
di ini
Puskesmas menunjukkan
telah cukup lama menjalankan terapi TB
pengetahuan umumnya mengandung yang
Paru
bahwa sebagian besar responden
pertanyaan-
pertanyaan pada kuesioner tingkat
pertanyaan
TB
Paru
sehingga
pengalaman
dari
tersendiri
mempunyai tentang
penyakit dan pengobatan yang sedang
dalam
mereka jalankan.
Tabel 1. Hasil analisis tingkat pengetahuan responden No. 1 2
Kontrol Pretest Posttest n % N % 5 27,8 4 22,2 13 72,2 14 77,8 18 100 18 100
Kategori Pengetahuan Rendah Tinggi Total
Pengalaman responden pemahaman
yang
akan
didapatkan
pertanyaan pada saat ditanyakan.
memberikan
tersendiri
Perlakuan Pretest Posttest n % N % 5 27,8 0 0 13 72,2 18 100 18 100 18 100
Seperti
yang
diungkapkan
oleh
tentang
Notoadmojo (2010) bahwa semakin
pengobatan dan penyakit TB paru
banyak pengalaman seseorang maka
yang diderita, sehingga sebagian besar
semakin
responden menjawab benar beberapa
90
luas
pengetahuannya.
PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017
p-ISSN 1693-3591; e-ISSN 2579-910X
Pengalaman dapat diperoleh dari diri
berkaitan
sendiri maupun dari orang lain.
pengetahuan
dengan
masalah
dan
perilaku
Dari hasil analisis yang diperoleh
masyarakat. Penyuluhan dilaksanakan
bahwa rata-rata responden untuk
dengan menyampaikan pesan penting
kelompok kontrol masih tetap pada
tentang tuberkulosis secara langsung
jawaban pada saat pretest sehingga
ataupun
ketika dilakukan posttest tidak banyak
Penyuluhan langsung bisa dilakukan
mengalami
secara perorangan atau berkelompok
perubahan
tingkat
pengetahuan. Berbeda kelompok perubahan pada
dan dengan
menggunakan
penyuluhan
tidak
media.
langsung
responden
dengan menggunakan media, dalam
perlakuan,
terjadi
bentuk cetak seperti leaflet, poster,
pengetahuan
terutama
atau spanduk juga media massa yang
pertanyaan-pertanyaan
yang
dapat berupa media cetak seperti
pada saat pretest banyak menjawab
koran,
salah dan ketika ditanyakan kembali
elektronik seperti radio dan televisi.
pada saat posttest
banyak yang
perlakuan
informasi-informasi pernyataan responden
tersebut banyak
media
Hasil analisis tingkat kepatuhan
flyer yang diberikan kepada
kelompok
maupan
2. Analisis tingkat kepatuhan responden
menjawab benar, hal ini dikarenakan pada
majalah,
responden untuk kelompok kontrol
terdapat
dengan kategori kepatuhan rendah
mengenai
terdapat sebanyak 5 responden atau
sehingga yang
dengan
lebih
kepatuhan
persentase
16,8%
dan
tinggi
sebanyak
13
mengetahui tentang pengobatan yang
responden atau dengan persentase
sedang mereka jalankan dibandingkan
83,2%. Sedangkan untuk kelompok
dengan kelompok kontrol yang tidak
perlakuan dengan kategori kepatuhan
diberikan
ini
rendah sebanyak 6 responden atau
menunjukan bahwa media flyer cukup
dengan persentase 33,3% dan jumlah
efektif sebagai media penyampaian
responden
informasi Penyuluhan
media
secara
flyer.
Hal
kategori
tidak
langsung.
kepatuhan tinggi yaitu sebanyak 12
kesehatan
tentang
responden atau dengan persentase
tuberkulosis perlu dilakukan karena masalah
dengan
tuberkulosis
66,7% (Tabel 2).
banyak
91
PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017
p-ISSN 1693-3591; e-ISSN 2579-910X
Tabel 2. Hasil analisis tingkat kepatuhan responden
1 2
Kontrol Pretest Posttest n % N % 5 27,8 3 16,8 13 72,2 15 83,2 18 100 18 100
Kategori Kepatuhan
No.
Rendah Tinggi Total
Jenis ketidakpatuhan yang paling
Perlakuan Pretest Posttest n % N % 6 33,3 1 5,6 12 66,7 17 94,4 18 100 18 100
kelompok
perlakuan
maupun
banyak dilakukan oleh responden
kelompok kontrol. Hal ini bisa dilihat
adalah tidak tepat waktu dalam
dari nilai median yang didapatkan
minum obat atau waktu minum obat
yaitu dengan nilai median 6, yang
selalu berubah-ubah. Sebagian besar
artinya sebagian besar responden
responden yang tidak patuh berada
menjawab pertanyaan dengan total
pada pengobatan tahap lanjutan,
skor 6 (total skor maksimum). Peneliti
dikarenakan pada tahap ini frekuensi
berpendapat bahwa salah satu alasan
dalam meminum obat hanya tiga kali
mayoritas responden sudah dalam
seminggu tidak seperti pada tahap
kategori kepatuhan tinggi karena obat
intensif yang menggunakan terapi
yang digunakan oleh pihak puskesmas
OAT
sudah dalam bentuk paket Kombinasi
setiap
hari,
sehingga
kemungkinan besar responden tidak
Dosis
patuh dalam menjalankan terapinya.
Combination yang regimen terapinya
Alasan
lebih
yang
paling
banyak
dari
Tetap
atau
sederhana
Fix
sehingga
ketidakpatuhan tersebut disebabkan
meningkatkan
oleh berbagai aktivitas atau kesibukan
menjalankan pengobatan.
mereka sehari-hari, selain karena rasa
hasil
menunjukkan kepatuhan
Kementerian analisis bahwa
responden
kepatuhan
akan dalam
Hal ini juga didukung oleh
bosan dan malas. Dari
Dose
Kesehatan
Republik
tersebut
Indonesia yang menyatakan bahwa
distribusi
paduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
dalam
disediakan
dalam
bentuk
paket,
menjalankan terapi pengobatan TB
dengan tujuan untuk memudahkan
sebagian besar termasuk ke dalam
pemberian
kategori kepatuhan tinggi, baik untuk
kelangsungan
92
obat
dan
menjamin (kontinuitas)
PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017
p-ISSN 1693-3591; e-ISSN 2579-910X
pengobatan sampai selesai. Satu (1)
bahwa tidak terdapat perubahan
paket untuk satu (1) pasien
dalam
skor pengetahuan yang signifikan
satu (1) masa pengobatan (Depkes RI,
antara pretest dan posttest pada
2014).
kelompok kontrol (tanpa pemberian
Analisis Bivariat
flyer). Hal ini mungkin disebabkan
1. Hasil analisis perubahan skor pengetahuan dan kepatuhan responden pretest dan posttest
karena pengetahuan tidak tercipta ketika edukasi
Dari hasil analisis uji Wilcoxon
pasien
tidak
tentang
diberikan
penyakit
dan
pengobatan yang sedang mereka
didapatkan p value sebesar 0,157
jalankan (Tabel 3).
(p>0,05), maka dapat disimpulkan
Tabel 3. Hasil analisis perubahan skor pengetahuan dan kepatuhan responden pretest dan posttest No.
Keterangan
1
Perubahan skor pengetahuan responden pada saat pretest dan posttest kelompok kontrol (tanpa pemberian media flyer) Perubahan skor pengetahuan responden pada saat pretest dan posttest kelompok perlakuan (dengan pemberian media flyer) Perubahan skor kepatuhan responden pada saat pretest dan posttest kelompok kontrol (tanpa pemberian media flyer) Perubahan skor kepatuhan responden pada saat pretest dan postest kelompok perlakuan (dengan pemberian media flyer)
2
3
4
Sedangkan
untuk
kelompok
p value
Hasil
0,157
Tidak Signifikan
0,001
Signifikan
0,414
Tidak Signifikan
0,034
Signifikan
membuktikan
bahwa
adanya
perlakuan, hasil analisis uji Wilcoxon
pengaruh yang signifikan setelah
didapatkan p value sebesar 0,001
pemberian edukasi melalui media
(p>0,05), maka dapat disimpulkan
flyer
bahwa terdapat perubahan skor
responden kelompok perlakuan.
pengetahuan yang signifikan antara
terhadap
pengetahuan
Hal ini sesuai dengan penelitian
pretest dan posttest pada kelompok
Kumboyono
perlakuan.
perbedaan yang siginifikan pada
Hasil
tersebut
93
(2011)
bahwa
ada
PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017
p-ISSN 1693-3591; e-ISSN 2579-910X
pengetahuan pasien tuberkulosis
media flyer terhadap pengetahuan
antara
responden kelompok perlakuan.
penyuluhan
kesehatan
menggunakan media cetak pada
2. Analisis perubahan skor kepatuhan pretest dan posttest kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
saat pretest dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05).
Berdasarkan hasil analisis uji
Dari hasil analisis uji Wilcoxon
Mann-whitney didapatkan hasil p
didapatkan p value sebesar 0,414
value yaitu p=0,000 (p<0,05) sehingga
(p>0,05), maka dapat disimpulkan
dapat disimpulkan bahwa terdapat
bahwa tidak terdapat perubahan
perbedaan skor pengetahuan yang
tingkat kepatuhan yang signifikan
signifikan antara kelompok perlakuan
antara pretest dan posttest pada
terhadap kelompok kontrol. Dari data
kelompok kontrol (tanpa pemberian
perubahan skor kelompok kontrol
flyer).
didapatkan nilai rata-rata perubahan
Sedangkan perlakuan,
untuk
kelompok
18
responden
dari
kelompok
perlakuan
responden
yang
penurunan
skor
tidak
skor yaitu 0,11. Hal ini menandakan perubahan skor rata-rata cenderung
ada
mengalami kenaikan dari skor pretest
mengalami kepatuhan,
ke skor posttest tetapi tidak terlalu
5
signifikan. Sedangkan untuk kelompok
responden mengalami peningkatan
perlakuan didapatkan nilai rata-rata
skor, dan untuk 13 responden
perubahan skor yaitu 1,39. Hal ini
lainnya tidak mengalami perubahan skor
kepatuhan
menandakan bahwa perubahan skor
setelah
rata-rata
dilakukannya posttest. Dari hasil
pretest ke skor posttest. Hal ini berarti
value sebesar 0,034 (p>0,05), maka
pemberian media edukasi berupa flyer
dapat disimpulkan bahwa terdapat tingkat
mengalami
kenaikan yang signifikan dari skor
analisis uji Wilcoxon didapatkan p
perubahan
cenderung
dapat
pengetahuan
berpengaruh
terhadap
yang signifikan antara pretest dan
pengetahuan
posttest pada kelompok perlakuan.
perubahan pada
signifikan tingkat kelompok
perlakuan yang diberikan intervensi.
Hasil tersebut membuktikan bahwa adanya pengaruh yang signifikan setelah pemberian edukasi melalui
94
PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017
p-ISSN 1693-3591; e-ISSN 2579-910X
Tabel 4. Hasil analisis perubahan skor kepatuhan pretest dan posttest kelompok kontrol dan kelompok perlakuan No. 1
2
Keterangan Perbedaan skor pengetahuan responden antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan Perbedaan skor kepatuhan responden antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan
p value
Hasil
0,000
Signifikan
0,314
Tidak Signifikan
Hasil tersebut sesuai dengan
disajikan lebih lengkap yang nantinya
penelitian Loriana dkk. (2014) yang
akan memaksimalkan pengetahuan
menggunakan
yang
intervensi
berupa
konseling dimana terdapat perbedaan
dan
kepatuhan
oleh
responden
setelah membaca flyer tersebut.
yang bermakna pada pengetahuan, sikap,
didapatkan
Berdasarkan hasil analisis uji
berobat
Mann-whitney didapatkan hasil p
penderita TB Paru sebelum dan
value yaitu p=0,348 (p>0,05) sehingga
sesudah
dapat
mendapatkan
konseling
dengan nilai p 0,00 (p<0,005).
yang
signifikan
antara
kelompok
perlakuan terhadap kelompok kontrol.
seseorang terhadap objek melalui
Hal ini bisa dilihat dari rata-rata
indra yang dimilikinya (mata, hidung,
perubahan skor kepatuhan, untuk
telinga dan sebagainya). Sebagian
kelompok kontrol didapatkan nilai
besar indra seseorang diperoleh dari
rata-rata
pendengaran
penglihatan
menandakan terdapat perubahan dari
(Notoatmodjo, 2010). Dalam hal ini,
skor pretest ke skor posttest kontrol,
media flyer merupakan salah satu dari
namun perubahan tersebut sangat
media cetak yang lebih terfokus pada
kecil
indra penglihatan. Adapun kelebihan
kelompok perlakuan didapatkan nilai
dari media flyer ini salah satunya
rata-rata untuk perubahan dari skor
adalah lebih informatif, dikarenakan
pretest ke skor posttest yaitu 0,33 hal
isi dari flyer tersebut lebih didominasi
ini menandakan terjadi peningkatan
tulisan
dan
sehingga
hasil
tidak
tahu
oleh
manusia,
bahwa
terdapat perbedaan skor kepatuhan
Pengetahuan merupakan hasil pengindraan
disimpulkan
informasi
95
yaitu
sekali.
0,11
Begitu
hal
juga
ini
untuk
PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017
p-ISSN 1693-3591; e-ISSN 2579-910X
skor kepatuhan tetapi tidak terlalu
kelompok kontrol maupun kelompok
signifikan.
perlakuan. Faktor yang menyebabkan
Walaupun pada saat analisis skor kepatuhan
pretest
posttest
dalam kategori tinggi salah satunya
didapatkan hasil yang signifikan dari
adalah pengobatan yang diberikan
pemberian flyer terhadap kelompok
oleh pihak puskesmas sudah dalam
perlakuan,
dilihat
bentuk FDC (Fix Dose Combination).
perbedaan skor kepatuhan antara
Keuntungan dari penggunaan obat
kelompok kontrol dengan kelompok
FDC ini adalah jumlah tablet yang
perlakuan didapatkan hasil yang tidak
ditelan jauh lebih sedikit sehingga
siginifikan. Hasil yang tidak siginifikan
pemberian obat jadi lebih sederhana
diduga
dan akan meningkatkan kepatuhan
tetapi
karena
dan
mayoritas skor kepatuhan responden
ketika
sebagian
besar
responden rata-rata memiliki total
pasien (Depkes RI, 2005).
skor kepatuhan yang tinggi, baik pada Kesimpulan Berdasarkan
hasil
dan kadar hemoglobin ibu hamil. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(2):1-20.
penelitian
yang telah dilakukan pada pasien TB Amril.
Paru di Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian edukasi melalui media flyer terhadap pengetahuan dengan nilai
Depkes RI. 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Tuberkulosis, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
p=0,000. Akan tetapi, pemberian flyer tidak
memberikan
pengaruh
2003. Keberhasilan Directly Obderved Therapy (DOT) pada pengobatan TB paru kasus baru di BP4 Surakarta. Jurnal Respirology Indonesia, 23(2):6774
yang
signifikan terhadap kepatuhan terapi Depkes RI. 2011. Pedoman Pelaksanaan Hari TB Sedunia 2011. Jakarta: Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
dengan nilai p=0,0314.
Daftar Pustaka Adawiyani, R. 2013. Pengaruh pemberian booklet anemia terhadap pengetahuan, kepatuhan minum tablet darah
Depkes RI. 2014. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis.
96
PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017
p-ISSN 1693-3591; e-ISSN 2579-910X
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Dipiro,
Murtiwi. 2004. Kepatuhan berobat pasien tuberkolosis paru di 28 kabupaten di Indonesia tahun 2004. Disertasi. Jakarta. FKM UI.
J.T. 2006. Pharmacotherapy Handbook. New York: Mc Graw Hill Medical Publishing.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Kumboyono. 2011. Perbedaan efek kesehatan menggunakan media cetak dengan media audio visual terhadap peningkatan pengetahuan pasien tuberkulosis. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 7(1):925.
Notoatmodjo, S. 2010. Kesehatan Masyarakat Ilmu Seni. Jakarta: Rineka Cipta. Siregar, C.J.P. & Endang, K. 2006. Farmasi Klinis Teori dan Penerapan. Jakarta: Kedokteran EGC.
Loriana, R., Thaha, R.M., Ramdan, I.M. 2014. Efek konseling terhadap pengetahuan, sikap dan kepatuhan berobat penderita tuberkulosis paru di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Samarinda. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Unhas.
Tjay, H.T. dan Rahardja, K. 2007. ObatObat Penting. Edisi VI. Jakarta: Gramedia.
97