PETUNJUK TEKNIS PELAYANAN KESEHATAN A.
KETENTUAN UMUM 1.
Pelayanan Kesehatan diberikan sesuai fungsi dan kemampuan sarana, prasarana dan tenaga kesehatan yang ada di setiap tingkat fasilitas pelayanan kesehatan dan diberikan sesuai dengan indikasi medis.
2.
Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan berupa pelayanan kesehatan tingkat dasar dan pelayanan kesehatan tingkat lanjut.
3.
Pelayanan kesehatan tingkat dasar berupa Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP), Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) dan penanganan gawat darurat yang diberikan di Puskesmas dan jaringannya.
4.
Pelayanan kesehatan tingkat lanjutan berupa Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL), Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) dan penanganan gawat darurat yang diberikan di Rumah Sakit.
5.
Pada kasus gawat darurat (emergency) seluruh Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) di kabupaten sinjai wajib memberikan pelayanan tanpa terlebih dahulu meminta kartu identitas korban/pasien serta surat rujukan.
6.
Pada keadaan sebagaimana point (6), yang bersangkutan diberi waktu maksimal 2 x 24 jam hari kerja untuk menunjukkan kartu tersebut.
7.
Peserta
yang
tidak
dapat
menunjukkan
kelengkapan
administrasi
sebagaimana point (7), akan dikenakan tarif pelayanan sesuai ketentuan yang berlaku. 8.
Pada pelayanan obat di Rumah Sakit, Puskesmas dan jaringannya berlaku ketentuan sebagai berikut : a. Untuk memenuhi kebutuhan obat formularium (generik) dan bahan habis pakai di Puskesmas dan jaringannya, Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai melaksanakan pengadaan dan pendistribusiannya. b. Untuk memenuhi kebutuhan obat formularium (generik) dan bahan habis pakai di Rumah Sakit, Instalasi Farmasi/Apotek Rumah Sakit bertanggungjawab menyediakan semua obat dan bahan habis pakai untuk pelayanan kesehatan masyarakat yang diperlukan. c. Apabila terjadi kekurangan atau ketiadaan obat sebagaimana butir (b) di atas maka Rumah Sakit berkewajiban memenuhi obat tersebut melalui koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
29
d. Pemberian obat untuk pasien RJTP dan RJTL diberikan selama 3 (tiga) hari kecuali untuk penyakit-penyakit kronis tertentu dapat diberikan lebih dari 3 (tiga) hari sesuai dengan kebutuhan medis. e. Apabila terjadi peresepan obat diluar ketentuan sebagaimana butir (b) di atas maka pihak Rumah Sakit bertanggung jawab atas selisih harga obat tersebut f. Pemberian obat di Rumah Sakit menerapkan prinsip one day dose dispensing. Instalasi Farmasi/Apotek Rumah Sakit dapat mengganti obat sebagaimana butir (b) di atas dengan obat-obatan yang jenis dan harganya sepadan dengan sepengetahuan dokter penulis resep. g. Masyarakat Kabupaten Sinjai yang berobat di Rumah Sakit Umum Sinjai, sedapat mungkin menggunakan obat formularium generik, sesuai ketentuan yang berlaku. h. Dikecualikan
oleh
karena
indikasi
medis,
obat
yang
diresepkan/butuhkan belum tersedia formularium generiknya atau tidak ada dalam Formularium Nasional dan obat tersebut merupakan pilihan satu-satunya,
dapat
diresepkan
atau
disediakan
oleh
Instalasi
Farmasi/Apotek sesuai dengan ketentuan yang berlaku. i. Obat yang diresepkan sebagai mana yang dimaksud pada point (h) diatas di masukkan dalam klaim Pasien sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan komulatif klaim. j. Obat sebagaimana yang dimaksud pada point ( h ) di atas
harus
dengan persetujuan Komite Medik dan Direktur Rumah Sakit. 8.
Apabila dalam proses pelayanan terdapat kondisi yang memerlukan pelayanan khusus dengan diagnosa penyakit/prosedur yang belum tercantum dalam ketentuan, maka Direktur Rumah Sakit memberi keputusan tertulis untuk sahnya penggunaan pelayanan tersebut setelah mendengarkan pertimbangan dan saran dari Komite Medik RS yang tarifnya sesuai dengan Jenis dan Tarif Pelayanan Kesehatan menurut peraturan yang berlaku.
9.
Pelayanan kesehatan dalam program ini menerapkan pelayanan yang terstruktur dan berjenjang berdasarkan rujukan yang diberikan atas dasar indikasi medis dari dokter disertai surat rujukan dan kartu identitas yang bersangkutan.
30
10. Masyarakat kabupaten Sinjai yang dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan Region, Pelayanan kesehatan yang diberikan mengacu kepada Peraturan Gubernur No. 15 Tahun 2008 tanggal 21 Juli 2008 tentang Regionalisasi Sistem Rujukan Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Selatan serta Petunjuk Teknis yang menyertai pelaksanaannya. 11. Pelayanan rujukan bagi masyarakat kabupaten sinjai sebagai mana point 10 diatas berlaku aturan program pelayanan kesehatan gratis provinsi sulawesi selatan. B.
PROSEDUR MENDAPATKAN PELAYANAN Prosedur mendapatkan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat kabupaten sinjai, sebagai berikut : 1.
Masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan dasar berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya.
2.
Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, masyarakat harus menunjukkan KTP/Kartu Keluarga sebagai penduduk sinjai.
3. Untuk memperoleh pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit umum, masyarakat harus menunjukkan KTP/Kartu Keluarga dan surat rujukan dari Puskesmas dan selanjutnya berhak memperoleh pelayanan kesehatan. 4. Untuk memperoleh pelayanan rawat inap di Rumah Sakit umum, masyarakat harus menunjukkan KTP/Kartu Keluarga dan surat rujukan dari Puskesmas dan selanjutnya berhak memperoleh pelayanan kesehatan. 5. Pelayanan kesehatan rujukan di mulai dari Puskesmas (sarana pelayanan kesehatan tingkat dasar) ke Rumah Sakit umum sinjai, selanjutnya ke RS Pusat Rujukan Region dan akhirnya di RS Rujukan Tingkat Akhir. (Gambar 1).
31
6. Masyarakat kabupaten sinjai harus mematuhi Alur Sistem Rujukan tersebut di atas untuk mendapatkan Jaminan Pelayanan Kesehatan Gratis (Bagi masyarakat yang tidak mematuhinya maka tidak berhak mendapatkan Pelayanan Kesehatan) 7. Dikecualikan pada point (6) diatas adalah kasus emergeny dan atau pertimbangan khusus lainnya. ALUR PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT Pemeriksaan penunjang
Pulang Pasien datang
Loket RS
Poliklinik
Apotek
RITL
ALUR PELAYANAN KESEHATAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT Poliklinik
Pasien datang
C.
Sentral opname
Rawat inap
Gawat darurat
JENIS PELAYANAN KESEHATAN GRATIS 1.
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya a. Kegiatan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) yang dilaksanakan dalam gedung meliputi pelayanan : 1) Pendaftaran 2) Pemeriksaan dan konsultasi kesehatan 3) Pelayanan pengobatan dasar, umum dan gigi 4) Tindakan medis kecil (sederhana) 5) Pemberian obat-obatan formularium generik, kecuali obat program tertentu disiapkan oleh Kemenkes RI. 6) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak termasuk pemeriksaan Ibu Hamil dan Ibu Nifas 7) Imunisasi 8) Pelayanan KB (berkoordinasi dengan SKPD/Instansi BKKBN) 9) Pelayanan laboratorium sederhana dan penunjang lainnya 32
b. Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP), dilaksanakan pada Puskesmas Perawatan, meliputi pelayanan : 1) Pelayanan perawatan pasien 2) Persalinan normal, ANC dan PNC sesuai ketentuan. 3) Tindakan medis yang dibutuhkan 4) Pemberian obat-obatan formularium generik, kecuali obat program tertentu disiapkan oleh Kemenkes RI. 5) Pemeriksaan Laboratorium dan penunjang medis lainnya 6) Perawatan perbaikan gizi buruk. c. Pelayanan gawat darurat (emergency) merupakan bagian kegiatan Puskesmas termasuk penanganan Obstetri-Neonatal d. Pelayanan kesehatan Luar Gedung yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringannya, meliputi kegiatan : 1) Pelayanan rawat jalan melalui Puskesmas Keliling roda-4, Pusling perairan maupun roda-2 2) Pelayanan
kesehatan
di
Posyandu,
Polindes/Poskesdes
dan
Poskestren 3) Pelayanan kesehatan melalui kunjungan rumah bagi pasien pasca rawat inap (home care) 4) Penyuluhan kesehatan 5) Imunisasi 6) Pelayanan ibu hamil melalui berbagai kegiatan/program 7) Pelayanan Nifas 8) Surveilans penyakit dan surveilans gizi 9) Kegiatan sweeping 10) Fogging (Pengasapan), Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 11)Pelayanan kesehatan lainnya yang menjadi tugas dan fungsi Puskesmas. 2.
Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit : a. Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL), dilaksanakan di Rumah Sakit melalui poliklinik spesialis yang meliputi: 1) Konsultasi kesehatan, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan oleh dokter spesialis/umum 2) Rehabilitasi medik 3) Penunjang
diagnostik,
laboratorium
klinik,
radiologi
dan
elektromedik 33
4) Tindakan medis kecil dan sedang 5) Pemeriksaan dan pengobatan gigi tingkat lanjutan 6) Pelayanan
KB,
termasuk
persalinan/keguguran,
kontap
penyembuhan
efektif,
kontap
efek
samping
pasca dan
komplikasinya 7) Pemberian obat yang mengacu pada ketentuan formularium generik, kecuali obat program tertentu disiapkan oleh Kemenkes RI melalui Ditjen Yanfar. 8) Pelayanan darah 9) Pemeriksaan kehamilan dengan risiko tinggi dan penyulit b. Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL), dilaksanakan pada ruang perawatan kelas III Rumah sakit, meliputi : 1)
Akomodasi rawat inap pada kelas III
2)
Konsultasi
kesehatan,
pemeriksaan
fisik
dan
penyuluhan
kesehatan 3)
Penunjang diagnostik : laboratorium klinik, Patologi anatomi, radiologi dan elektromedik.
4)
Operasi sedang dan besar
5)
Pelayanan rehabilitasi medis
6)
Perawatan intensif (ICU, ICCU, PICU, NICU, PACU)
7)
Pemberian obat mengacu ketentuan formularium (obat generik)
8)
Pelayanan darah
9)
Bahan dan alat kesehatan habis pakai
10) Persalinan dengan risiko tinggi dan penyulit c. Pelayanan gawat darurat (emergency) 3. Masyarakat kabupaten sinjai yang berkeinginan pindah di kelas yang lebih tinggi pada Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai di mungkinkan untuk membayar selisih. 4. Rincian Paket Pelayanan Kesehatan Gratis 3.1. Pemeriksaan Laboratorium Dasar, yaitu : 3.1.1.
Darah Rutin
3.1.2.
Urine lengkap
3.1.3.
Pemeriksaan Faeces
3.1.4.
Pemeriksaan Widal dan
3.1.5.
Pemeriksaan lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis
34
3.2. Pemeriksaan Laboratorium klinik 3.2.1.
Glukosa Darah Puasa
3.2.2.
Glukosa Darah Post Prandial (sesudah makan)
3.2.3.
Glukosa Darah Sewaktu
3.2.4.
Urine 4 Porsi harian
3.2.5.
SGPT dan SGOT
3.2.6.
Bilirubin Total
3.2.7.
Albumin
3.2.8.
Alkali Phosfat
3.2.9.
Ureum dan Creatinin
3.2.10. Cholesterol Total 3.2.11. Colesterol LDL dan HDL 3.2.12. Trigliserid 3.2.13. Trombosit 3.2.14. Pemeriksaan lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis 3.3. Pemeriksaan Radiodiagnostik 3.3.1.
Photo Thorax
3.3.2.
Photo ekstremitas 2 posisi
3.3.3.
Photo kepala (sinus dan mastoid)
3.3.4.
Photo pelvis 1 posisi
3.3.5.
Photo gigi biasa
3.3.6.
Photo kolumna vertebralis
3.3.7.
Photo jaringan lunak
3.3.8.
BNO photo (photo polos perut)
3.3.9.
USG abdomen, kandungan
3.3.10. Pemeriksaan lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis 3.4. Pemeriksaan Patologi Anatomi 3.4.1.
Pemeriksaan Histolopatologi berupa : Biopsi jaringan kecil, Biopsi jaringan sedang, Biopsi khusus (hati, ginjal, sumsum tulang)
3.4.2.
Pemeriksaan Sitologi berupa : Pap Smear, Sputum 1 x, Sputum 3 x serial cairan, sikatan, aspirasi
3.4.3. Pemeriksaan lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis 3.5. Tindakan Medik Operatif
35
3.5.1.
Bedah Umum Eksisi Clavus dan Keloid Ekstirpasi Kista (ateroma/lipoma/ganglion/fibroma) Ekstraksi kuku Granuloma Pyogenikum Pasang gips Angkat K-Wire dengan hekting Insisi abses glutea/mammae Amputasi jari Injeksi Varises Pemasangan WSD Reposisi dengan anastesi lokal Vasektomi Vena seksi Apendiktomi Hemoroidektomi Herniatomi Kolostomi Hydrokel Ortopedi : angkat pen scerew, debridement fraktur terbuka, fiksasi, amputasi transmeduler, reposisi fraktur/dislokasi, ganglion poplitea, distrikulasi, open reduksi fraktur, fraktur kompleks Laparatomi eksplorisasi Kolesistektomi Atresia ani Repair tendon jari Kontraktur Tindakan lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis
3.5.2.
Bedah Urologi
Businasi
Pasang kateter
Biopsi Prostat
Biopsi testis
Sirkumsisi
Orchidektomi subkapsuler
Spermatocele 36
Ureteostomi
Penektomi
Vericocele/palomo
Prostatektomi
Enukleasi kista
Fistula uterovesika
Tumor buli – buli
Tindakan lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis
3.6. Pelayanan Kebidanan dan Kandungan 3.6.1.
Kuretase
3.6.2.
Tubektomi
3.6.3.
Seksio sesaria
3.6.4.
Explorasi vagina
3.6.5.
Hysterektomi total atau partial
3.6.6.
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
3.6.7.
Kistektomi
3.6.8.
Kolpodeksis
3.6.9.
Laparatomi VC
3.6.10. Operasi perineum dan tumor jinak ovarium 3.6.11. Vulvektomi 3.6.12. Pelayanan lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis 3.7. Gigi dan Mulut 3.7.1.
Angkat K-Wire
3.7.2.
Pengisian saluran akar gigi sulung
3.7.3.
Perawatan saluran akar gigi
3.7.4.
Pulpatomi
3.7.5.
Insisi intra oral
3.7.6.
Pencabutan gigi dengan komplikasi
3.7.7.
Ginggivektomi
3.7.8.
Odontectomy
3.7.9.
Extirpasi tumor
3.7.10. Fraktur rahang simple 3.7.11. Extirpasi plunging granula 3.7.12. Reseksi rahang 3.7.13. Fraktur rahang multiplel 3.7.14. Tindakan lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis
37
3.8. Penyakit Kulit 3.8.1.
Alergi test/patch test
3.8.2.
Condilloma acuminata
3.8.3.
Injeksi kenakort
3.8.4.
Insisi Furunkel
3.8.5.
Kaustik
3.8.6.
Keratosis seboroika
3.8.7.
Nekrotomi
3.8.8.
Dermabrasi
3.8.9.
Neuro fibroma
3.8.10. Nevus 3.8.11. Tandur kulit 3.8.12. Penyakit kulit lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis 3.9. Mata 3.9.1. Anel/canaculi lakrimalis 3.9.2. Campusvisi 3.9.3. Epilasi bulu mata 3.9.4. Sondage canaculi lacrimalis 3.9.5. Spooling bola mata 3.9.6. Streak retinoscopy 3.9.7. Chalazion 3.9.8. Hordeolum / granuloma 3.9.9. Jahit luka palpebra 3.9.10.
Keratometri
3.9.11.
Lithiasis
3.9.12.
Pterygium
3.9.13.
Funduscopi
3.9.14.
Opthalmoscopytonometri
3.9.15.
Refraksi
3.9.16.
Slit lamp examinination
3.9.17.
Katarak (tidak termasuk lensa)
3.9.18.
Penyakit mata lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis
3.10. THT 3.10.1.
Belog tampon
3.10.2.
Corpus alineum
3.10.3.
Cuci sinus
3.10.4.
Punksi Hematoma telinga 38
3.10.5.
Irigasi telinga
3.10.6.
Lobuloplastik 1 atau 2 telinga
3.10.7.
Ekstirpasi polip
3.10.8.
Tonsilektomi
3.10.9.
Turbinektomi
3.10.10.
Bronchoscopy
rigidEksplorasi
abses
para
faringeal,
kista
bronchial, kista duktus tiroglosus 3.10.11. Ethmoidectomi 3.10.12. Pemasangan T tube 3.10.13. Regonal flap 3.10.14. Septum reseksi 3.10.15. Tonsilo adenoidektomi 3.10.16. Tracheostomi 3.10.17. Mastoidektomi radikal 3.10.18. Faringeal flap 3.10.19. Fraktur os nasal 3.10.20. Penyakit THT lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis 3.11. Onkology 3.11.1.
Fibro adenoma mammae
3.11.2.
Biopsi dalam narkose umum
3.11.3.
Eksisi Kista Tiroglosus
3.11.4.
Eksisi kelenjar submandibula
3.11.5.
Mastektomi subkutaneus
3.11.6.
Mandibulektomi marginalis dengan rekonstruksi
3.11.7.
Mastektomi partialis
3.11.8.
Paratiroidektomi radikal
3.11.9.
Tiroidektomi
3.11.10. Tindakan lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis 3.12. NEUROLOGI 3.12.1. Punksi lumbal 3.12.2. Biopsi saraf kutaneus 3.12.3. Blok saraf tepi 3.12.4. Brain mapping 3.12.5. Punksi cairan otak 3.12.6. Tindakan lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis
39
3.13. REHABILITASI MEDIK 3.13.1.
Akupuntur ( 4 x tindakan )
3.13.2.
Fisioterapi dengan alat (4 x tindakan )
3.13.3.
Terapi okupasi ( 4 x tindakan )
3.13.4.
Terapi wicara ( 4 x tindakan )
3.13.5.
Tindakan lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis
3.14. VASKULER 3.14.1
Cimino
3.14.2
Penyakit pembuluh darah perifer
3.14.3
Simpatektomi
3.14.4
Shunting : femoralis, poplitea/tibialis, splenorenal
3.14.5
Tindakan lain yang setara dan belum tertuang dalam Juknis
D.
JENIS
PELAYANAN
KESEHATAN
YANG
TIDAK
DITANGGUNG/
DIJAMIN Pelayanan yang tidak ditanggung/dijamin melalui pelayanan kesehatan gratis ini adalah pelayanan kesehatan yang bersifat private good, yaitu :
a. Pelayanan yang tidak sesuai prosedur dan ketentuan b. Bahan, alat dan tindakan yang bertujuan untuk kosmetika c. General check up ( atas permintaan sendiri ) d. Prothesis gigi tiruan e. Pengobatan alternatif dan pengobatan yang belum terbukti secara ilmiah f. Rangkaian pemeriksaan, pengobatan dan tindakan dalam upaya mendapatkan keturunan, termasuk bayi tabung dan pengobatan impotensi g. Pelayanan kesehatan pada masa tanggap darurat bencana alam (kecuali ada aturan yang mengatur) h. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada kegiatan bakti sosial, baik dalam gedung maupun luar gedung. i. Bedah Pelastik (kecuali kasus-kasus rekonstruksi fungsi organ) j. Penyakit kelamin dan atau penyakit akibat hubungan seksual (untuk kasus HIV/AIDS ditanggung kecuali obat program) k. Alat bantu kesehatan.
40