Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur
“Pesta laut Bontang kuala“
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
© 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR ISI A. Pendahuluan B. Pengertian Warisan Budaya Tak Benda C. Penjelasan Tradisi Pesta Laut Bontang Kuala D. Hasil Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Kota Bontang E. Kesimpulan dan Koreksi Kegiatan
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
© 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur
Latar Belakang dan Tujuan 1.
Membangun satu Master Referensi Nilai Budaya Tak Benda
2.
Membangun Informasi Kebudayaan, Pendidikan dan Bahasa yang terintegrasi
Batasan Verifikasi Validasi 1.
Verifikasi dan Validasi Tradisi Pesta Laut Bontang Kuala di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur
Waktu Pelaksanaan: Tgl 22 s/d 25 November 2016
Yang Terlibat 1.
Tim Pusat a.
Hendri Syam (PDSPK - Kemendikbud)
b.
Gunawan Bayu Aji (PDSPK - Kemendikbud)
2.
Tim Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bontang
3.
Narasumber : Ketua Lembaga Adat Bontang Kuala “Drs. H. Syaiful Anwar. AH, MM”
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
© 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pengertian Warisan Budaya Tak Benda
Warisan Budaya Tak Benda merupakan warisan budaya yang tidak bisa diindera dengan mata dan tangan, namun sebuah warisan budaya tak benda (WBTB) hanya bisa diindera dengan telinga dan akal budi. Warisan Budaya Tak Benda meliputi juga tradisi dan ekspresi lain, termasuk bahasa, seni pertunjukan, adat istiadat masyarakat, ritual dan perayaan perayaan.
Contoh dari macam-macam warisan budaya tak benda antara lain lagu daerah, tarian daerah, upacara adat, makanan tradisional, dan lain sebagainya.
Warisan Budaya Tak Benda Terdiri dari tiga kategori,
yaitu : 1. Kategori daftar representatif, 2. Kategori daftar yang memerlukan perlindungan mendesak, dan 3. Kategori praktek terbaik (best practice).
Sumber : http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/2319/seluk-beluk-warisan-budaya-takbenda
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
© 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pesta Laut Bontang Kuala
A. Penjelasan Singkat Pesta Laut Bontang Kuala adalah acara adat yang digelar sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat nelayan bontang kuala kepada Tuhan atas hasil laut yang berlimpah, serta doa kepada Tuhan agar diberikan perlindungan dan hasil laut yang berlimpah di tahun yang akan datang. Pesta Laut Bontang Kuala sudah diadakan sejak dahulu dan digelar setahun sekali. Biasanya digelar pada bulan November-Desember, akan tetapi untuk menarik wisatawan acara ini akan rutin diadakan setiap tanggal 22 November. Acara ini berlangsung selama 7 hari dengan materi acara yang beragam seperti; ritual adat, tari-tarian, aneka macam perlombaan dan panggung hiburan.
Dalam acara ini, semua masyarakat ikut berpartisipasi terutama masyarakat asli Bontang Kuala. Masyarakat dari berbagai daerah di Bontang pun banyak yang ikut berpartisipasi untuk meramaiakan acara ini. Pemerintahpun mendukung penuh acara ini sebagai usaha pelestarian budaya bangsa. Dengan adanya acara ini, pemerintah berharap masyarakat tidak melupakan budaya yang telah ada.
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
© 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
B. Upacara Adat 1. Mencera Buluh
2. Bebalai
Mencera Buluh (Menjammu Kampung) merupakan pemberitahuan kepada roh penjaga desa di wilayah utara, barat, timur, dan selatan bahwa akan diadakan tradisi Pesta Laut. Daerah- daerah tersebut akan ditandai dengan darah ayam kampung dan meletakkan sesaji, biasanya dilakukan sehari atau dua hari sebelum acara dilangsungkan.
Dalam Upacara Bebalai menggunakan sarana utama yaitu balai. Balai merupakan suatu perangkat alat yang dibuat dari bambu kuning, kayu laut, rotan, janur kuning di ikat dan dianyam sedemikian rupa sehingga berbentuk seperti singgasana. Dalam upcara ini, tamu utama duduk dan ditepung tawari di balai ini. Setelah itu balai digunakan untuk sarana pengobatan tradisional. Pada hari terakhir atau hari 3-5, balai tersebut diturunkan ke perahu untuk dilabuh ke laut.
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
© 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
4. Ance
3. Melabuh Perahu Melabuh Perahu merupakan upacara melabuh perahu layar kecil berwarna kuning diberi nama MAKDANAKAN (persaudaraan). Perahu tersebut berisi sesaji aneka macam makanan dan kue empat puluh macam, dibawa ke laut dengan kapal kemudian dilabuh di tengah laut, diiringi suara Adzan, tabuh gelintangan dan gendang. Upacara ini bertujuan untuk menjauhkan kampung dari musibah dan wabah penyakit.
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
© 2016
Ance/ Salo Mepeno merupakan upacara yang bertujuan untuk menjauhkan dari musibah dan wabah penyakit dimana dalam upacara ini, sesaji berisi makanan, kue-kue, nasi beras ketan, soko empat warna, serta sepasang ayam kampung jantan dan betina diletakkan pada suatu tempat yang terbuat dari bambu kuning persegi empat berukuran 50 x 50 x 50 cm dilabuh ke laut diiringi dengan tabuh gendang dan gong. Upacara adat ini biasanya hanya dilakukan oleh orang yang mempunyai hajat.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
5. Pagar Mayang
6. Belian Samper Pagar Mayang merupakan pengobatan tradisional khususnya bagi penderita hilang ingatan (gila) serta diperuntukkan juga bagi yang memiliki hajat. Pagar Mayang sendiri terbuat dari bambu kuning, kayu laut yang dirakit dengan rotan berukuran 2 m x 1,5 m x 0,75 m dimana di setiap pojoknya didirikan pohon pisang lengkap dengan buahnya. Selain itu, di sekeliling Pagar Mayang ini juga dihiasi dengan janur kuning dan mayang pinang serta di bagian tengah Pagar Mayang didirikan payung kuning.
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Belian Samper merupakan upacara adat untuk menyembuhkan orang sakit. Dalam ritual ini, digunakan daun kelapa dan seekor burung yang terbuat dari kayu yang digunakan dukun untuk digantung sebagai ayunan. Sang dukun dirasuki oleh roh dan kemudian menari-nari serta mengayunayunkan belian samper tersebut.
© 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
C. Pernak-pernik Acara
Perlengkapan Upacara Perlengkapan upacara pada umumnya berupa pakaian dukun yang berwarna serba kuning yang melambangkan warna bendera keraton kutai. Sesaji sebgai pirantai yang digunakan dukun dan alat musik gamelan sebagai alat musik pengiring dalam uapacara adat.
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
© 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tari Jepen Tari Jepen merupakan tari asli budaya Suku Kutai. Tarian ini menyebar di sepanjang sungai mahakam. Tari ini merupakan hasil pengaruh dari budaya melayu dan Islam. Tarian ini awalnya merupakan tarian pergaualan yang dilakukan untuk kesenangan. Lambat laun tarian ini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat kutai dan berkembang menjadi tarian penghibur saat diadakan hajatan. Sekarang ini tari jepen digunakan untuk tarian penyambut tamu pada saat diadakan perhelatan besar. Tarian ini diiringi oleh musik tingkilan.
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
© 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
biola
Tingkilan Tingkilan merupakan kesenian musik tradisional kutai. Kesenian ini terdiri dari beberapa alat musik seperti; gambus, biola, kendang dan gong. Tingkilan berasal dari kata tingkil yang berarti sindir, maksudnya musik tingkilan merupakan sindiran berbentuk pantun yang berisi kritik, nasihat dan saran.
gambus
kendang
gong
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
© 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tari Pedalaman Yang dimaksud tari pedalaman adalah tarian tradisional suku dayak. Biasanya yang disuguhkan adalah tari perang suku dayak (tari mandau) dan tari datun.
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
© 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Lomba Panjat Pinang Atas Air Lomba panjat pinang ini berbeda dengan yang biasa. Lomba panjat pinang ini diadakan di atas laut. Diikuti oleh beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 3 orang. Hadiahnyapun bukan berupa barang yang digantungkan, tetapi berupa uang yang dimasukkan ke dalam botol. Sebenarnya lomba ini tidak rutin, karena setiap tahunnya acara lombanya berganti-ganti tergantung panitia acara. Lomba yang diadakan sebenarnya hanya pelengkap acara pesta laut bontang kauala yang difungsikan sebagai hiburan dan daya tarik wisata.
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
© 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Ketua Lembaga Adat Bontang Kuala Drs. H. Syaiful Anwar. AH, MM adalah ketua lembaga adat bontang kuala. Beliau lahir di kota Bontang pada tanggal 1 Juli 1948.
Drs. H. Syaiful Awar. AH, MM merupakan sosok pekerja keras. Beliau pernah terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Kutai pada tahun 1974-1992, dan Anggota DPRD Prop. Kalimantan Timur periode 1992-1999, serta terpilih kembali menjadi anggota DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara periode 1999-2004. Sekarang ini beliu juga aktif dalam organisasi seperti; Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kaltim, Ketua Umun Gabungan Pengusaha Indonesia (GAPKAINDO) Kaltim, Ketua Umum Kerukunan Keluarga Besar Asli Bontang (KKBAB), Ketua Gabungan Pengusaha Kontraktor Indonesia (GAPEKSINDO) Kalimantan Timur. Disamping itu beliau juga sukses di bidang bisnis yaitu; Direktur Utama PT. Zebra Suryah, Komisaris Utama BPR. Bank Zebra Suryah Samarinda
Sumber: http://syaifulanwarah.blogspot.co.id/
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
© 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dokumentasi Kegiatan Verval WBTB Tradisi Pesta Laut Bontang Kuala
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
© 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
-
Lokasi Desa Bontang Kuala berada wilayang bontang utara, tepi laut Kota Bontang, Kalimantan Timur
-
Jarak Lokasi Desa Bontang Kuala dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bontang kurang lebih 20,7 km
ditempuh
sekitar 36 menit menggunakan kendaraan.
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
© 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kesimpulan Kegiatan
Berdasarkan hasil observasi dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan persepsi masyarakat Kota Bontang terhadap acara pesta laut bontang kuala adalah : 1. Dipengaruhi oleh budaya, karena mereka bertempat tinggal di daerah dilaksanakannya pesta laut dan memiliki keluarga yang telah turun temurun melakukan tradisi pesta laut di Bontang Kuala, sehingga budaya sangat kuat dalam mempengaruhi masyarakat di Bontang Kuala. 2. Dipengaruhi oleh emosi karena sebagian masyarakat diluar Bontang Kuala hanya mengikuti beberapa teman untuk hadir ke penyelenggaraan pesta laut, yaitu berupa perasaan gembira dan senang menghadiri penyelenggaraan pesta laut. 3. Dipengaruhi oleh ekspetasi atau harapan karena pemerintah memberikan harapan agar pesta laut sebagai Warisan Budaya Tak Benda terus bisa dilestarikan dan dijaga sehingga bisa menjadi objek wisata yang baik dan dikenal oleh semua daerah.
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
© 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Koreksi Kegiatan
Tim Pusat 1. Agar memperbanyak referensi dan membuat format list pertanyaan untuk wawancara dengan narasumber (maestro) di daerah.
2. Mencari informasi terkait sanggar, padepokan ataupun tempat belajar yang akan dikunjungi. 3. Membawa cadangan kartu memory dan baterai kamera, karena untuk mode video sangat menguras kapasitas memory dan batery.
Kendala 1, Kedatangan tim PDSPK terlambat sehari dari hari pembukaan tradisi pesta laut bontang kuala, sehingga tim PDSPK melewatkan momen menyaksikan dan mengabadikan acara pembukaan.
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
© 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Arah Integrasi Informasi Berbasis Spasial Yang Terintegrasi Sudah ada di Data Warehouse Kemendikbud Kantor Pendidikan
Overlay dengan Google Maps
Sekolah Cagar Budaya
Rumah Museum
Tempat-tempat Umum
Direktorat Jenderal Kebudayaa n
Kawasan Cagar Budaya
BIG Badan Informasi Geospasial (Kebijakan Satu Peta)
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
Pusat Belajar (Bahasa, Kebudayaan, Ketrampilan, Sanggar, Padepokan dll) © 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
TERIMA KASIH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
BEKERJASAMA DENGAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA BONTANG
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud
© 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan