Me dia Komun ikasi Internal Aerowisata
Perusahaan yang Kuat Pasti Memiliki Culture yang Kuat
Hal.
16
JAN - APR 2014
Hal.
Hal.
Hal.
AERO GUEST
AERO FOOD
AERO LEISURE
23
11
Mig Andamara Tumis Kacang
Panjang Udang
12 Berburu Mentari Pagi di Magelang
Wishes You
Happy Easter!
AERONOTE
“Fly-Hi” Aerowisata
PENANGGUNG JAWAB PT AERO WISATA REDAKSI, DISTRIBUSI & SIRKULASI TIM AEROINFO PELAKSANA PRODUKSI MAJALAH VENUE (PT. DYANDRA MEDIA INTERNATIONAL)
AEROINFO diterbitkan oleh:
MARKETING COMMUNICATION
Aerowisata Building Jl. Prapatan No. 32 Jakarta Pusat Redaksi menerima artikel yang belum pernah dimuat di media manapun, foto dengan caption, disertai nama dan divisi/ unit serta saran dan kritik ke alamat kami:
[email protected]
PADA 2015 pasar bebas ASEAN akan segera diberlakukan. Saat itu, lalu lintas sektor jasa, termasuk perjalanan pariwisata, antarnegara ASEAN akan kian terbuka. Bagi mereka yang siap, itu merupakan peluang besar untuk melakukan ekspansi bisnis. Sebaliknya, yang tak siap akan sekadar menjadi penonton. Sebagai perusahaan karya anak bangsa, Aerowisata akan ambil bagian dalam menghadapi pasar bebas ASEAN agar daya saing Indonesia kian kompetitif. Serangkaian upaya pembenahan pun dilakukan oleh Aerowisata dan anak-anak perusahaannya. Salah satu pembenahan strategis yang dilakukan ialah membangun corporate culture yang kuat guna menghadapi persaingan di pasar global. Nilai-nilai corporate culture Aerowisata itu terangkum dalam kata-kata “Fly-Hi”: efektif dan efisien, loyality, costumer centricity, honesty dan openess, integrity. Bagi Aerowisata, “Fly-Hi” yang mengandung 18 nilai kunci ini merupakan landasan penting dalam menjalankan roda bisnis perusahaan. Mengingat begitu pentingnya penerapan nilai-nilai “FlyHi” bagi roda bisnis perusahaan, maka Aeroinfo memilih tema corporate culture sebagai artikel utama edisi ini. Semoga artikel-artikel yang disajikan dapat bermanfaat bagi seluruh keluarga besar Aerowisata dalam upaya membangun corporate culture yang baik dan kuat.
Aeroinfo
JAN - APR 2014 |
Majalah
3
JAN - APR 2014
Contents
AEROSTORY Alex M.T. Maneklaran
Direktur Utama PT Aero Wisata
Perusahaan yang Kuat Pasti Memiliki yang Kuat
16 7
Aero Hotel
Bersolek agar Terlihat Molek
10
8
Aero Hobby
Kiat Sehat di Kala Penat
MIG ANDAMARA Direktur Aerowisata
23
Aero Words
21
Aero Leisure
12
Aero Tips
15
Aero Transport
14
AEROSCOPE Aero Event | Aero Review | Aero Hotel | Aero Food | Aero Fashion Aero Leisure | Aero Hobby | Aero Transport
Aerowisata Ramaikan GATF 2014
AEROWISATA kembali hadir dalam perhelatan Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2014 yang diselenggarakan pada 11-13 April 2014 di Jakarta Convention Center. Menurut Bapak Erik Meijer, Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia, pelaksanaan GATF ini merupakan upaya Garuda untuk memajukan pariwisata nasional, serta untuk memberikan kemudahaan bagi masyarakat dalam mendapatkan paket wisata yang menarik dengan harga yang terjangkau. Diikuti oleh Garuda Indonesia Group, 34 biro perjalanan, industri perhotelan, dan National Tourism Organization, GATF juga bertujuan memperkenalkan sejumlah destinasi baru yang diterbangi Garuda. “Travel Fair ini sekaligus memperkenalkan destinasidestinasi baru dan layanan baru Garuda Indonesia,
seperti wilayah NTT dan Papua, serta layanan First Class dan armada baru Garuda Indonesia B777-300 ER dan ATR 72-600,” ungkapnya. Besarnya animo masyarakat untuk mengunjungi GATF menginspirasi Garuda Indonesia untuk menggelar pameran ini dua kali dalam setahun, di bulan April dan September. Dari dua pameran tersebut, target pengunjung pameran yang hendak dicapai sebanyak 60 ribu orang dan membukukan transaksi senilai Rp120 miliar. JAN - APR 2014 |
Majalah
5
AEROSCOPE
Aero Event PKB Aerowisata Periode 2014-2016 Dirumuskan
EARTH HOUR Lebih Dari 7 Juta Watt Listrik Berhasil Dihemat Aerowisata Group dalam Satu Jam “Earth Hour” TOTAL ENERGY SAVED - EARTH HOUR 2014 AEROWISATA GROUP
DIVISION
Aerowisata (Head Office Building & Aerotravel)
TOTAL TIME
TOTAL ELECTRICITY SAVED
(HOUR)
(kWh)
1
Hotels and Resorts Services
12.53 5,616.49
Prama Grand Preanger Bandung
1.5
588.94
Prama Sanur Beach Bali & Pool Villa Club Bali
1.5
3,515.00
Kila Senggigi Beach Lombok & Pool Villa Club Lombok
1.5
851.74
Grand Artos Aerowisata Hotel & Convention Magelang
1.5
192.00
Asana Kawanua Jakarta
1.5
153.15
Asana Irian Biak Papua
1
215.37
Asana Agung Putra Bali Asana Mandalika Lombok
1
44.87
1.5
55.42
Transportations Services
1
173.34
Food Services
1
1,920.00
TOTAL
7,722.36
*7723 kWh = 7.723.000 watt
6
Majalah
| JAN - APR 2014
AWAL April 2014 adalah hari-hari bersejarah bagi Serikat Pekerja Aerowisata dan manajemen Aerowisata. Tim pengurus Serikat Pekerja Aerowisata yang diketuai oleh Bambang TDS dan tim perunding PT Aero Wisata yang diketuai oleh Nia Agustini (GM Human Capital PT Aero Wisata) berhasil merumuskan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Aerowisata periode 2014-2016, di Ruang Maribaya, Prama Grand Preanger Bandung, Jawa Barat, 1-4 April 2014. Perumusan PKB adalah suatu kesepakatan secara tertulis yang dibuat secara bersama-sama antara pengusaha dengan serikat pekerja dalam hal mempertegas dan memperjelas hak dan kewajiban pegawai dan pengusaha dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis dalam perusahaan serta untuk mendorong semangat dan kegiatan dalam bekerja yang harus ditaati bersama
TAHUN 2014 adalah tahun ke-6 Indonesia berpartisipasi dalam “Earth Hour”, kampanye inisiasi publik dalam menyatukan masyarakat di seluruh dunia untuk merayakan komitmen gaya hidup hemat energi dengan cara mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai selama 1 jam. Dalam rangka “Earth Hour” ini, Garuda Indonesia Group mengajak seluruh karyawan dan anak perusahaan dalam untuk berpartisipasi menyelamatkan lingkungan dengan aksi yang sederhana, yaitu ikut memadamkan lampu dan alat elektronik selama 1 jam pada 29 Maret 2014 pukul 20.30-21.30 WIB. Bentuk penghematan listrik yang dilakukan Garuda Indonesia Group antara
lain adalah penghematan lampu parkir, lampu taman, signage, lampu billboard, dan lain-lain. Untuk event “Earth Hour” ini, Aerowisata Group yang merupakan bagian dari keluarga besar Garuda Indonesia Group tak ingin ketinggalan ambil bagian dalam gerakan dalam upaya penyelamatan lingkungan ini. Pada event ini, Aerowisata group mulai dari head office, travel & leisure services, hotels and resorts services, transportation services, hingga food services berhasil menghemat penggunaan listrik sebanyak 7.723.000 watt dengan durasi penghematan listrik selama 1-1,5 jam.
AEROSCOPE secara tepat, benar, dan dapat diuji berdasarkan rasa keadilan, kepatutan, kewajaran dan kepentingan bersama. Jalannya perumusan PKB tersebut dilandasi dengan semangat kebersamaan antara tim perunding dari manajemen Aerowisata dengan serikat pekerja Aerowisata dengan melihat berbagai hal secara proposional baik itu halhal yang menyangkut hak kesejahteraan pegawai dan kesinambungan perusahaan kedepannya. Setelah 4 hari membuat rumusan PKB tersebut, terciptalah sebuah pedoman yang akan dijadikan acuan bersama antara manajemen dengan para pegawai. Pedoman tersebut berupa Perjanjian Kerja Bersama yang terdiri dari 17 bab dan 97 pasal yang harus ditaati bersama secara tepat, benar, dan dapat diuji
berdasarkan rasa keadilan, kepatutan, kewajaran dan kepentingan bersama. Dengan adanya PKB, perusahaan akan mendapat penilaian positif dari pemerintah karena dianggap sudah mampu menjalankan hubungan yang harmonis dengan pegawai yang diwakili oleh pengurus serikat pekerja. Hal ini diharapkan akan menciptakan suatu hubungan industrial yang kondusif antara perusahaan dan pegawai karena berkurangya perselisihan kerja. Pegawai juga akan mempunyai kinerja yang lebih produktif dan termotivasi karena semua aturan dijalankan dengan baik sesuai kesepakatan bersama. Kepuasan akan hak memicu pegawai untuk berterima kasih dan menjaga semua aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Perumusan PKB Aerowisata periode 2014 – 2016 dihadiri oleh Pengurus Serikat Pekerja Aerowisata yang terdiri dari: Ketua : Bambang TDS Sekretaris Jenderal : Gatot Chrismiyono Bendahara Umum : Rabin Amiduta Bidang Organisasi dan Umum : Achmad Rully H Bidang Hubungan Industrial : Dimas Destrianto Bidang Hubungan Pegawai : Rivano Ahadian Bidang Kesejahteraan & Fasilitas : FX Rahardian Dan Tim Perunding dari PT Aero Wisata terdiri dari: Nia Agustini : Ketua merangkap anggota Irmayani : Sekretaris merangkap anggota Muhammad Anshary : Anggota Ferry Toga : Anggota Marlina : Anggota Teddy Kustiadi : Anggota Hendra Suherman : Anggota
Aero Review
Tampil Modis Saat Bekerja Bekerja di industri hospitality menuntut kitaFILM untuk selalu tampil apik dan menarik. Pemilihan busana untuk bekerja pun menjadi kunci agar selalu dapat tampil rapi di hadapan klien ataupun bos. Harga busana yang dikenakan tak perlu mahal, yang penting selaras dan pas di badan. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika akan memilih busana sebelum beranjak ke kantor.
The Chef
FILM drama komedi ini bercerita tentang seorang koki yang kerap dilanda ketidakberuntungan karena sifatnya yang keras kepala. Diperankan oleh Michael Youn (Jacky Bonnot), sifat kepala batunya itu membuatnya selalu dipecat dalam setiap pekerjaan masak-memasak. Sementara itu, ada seorang koki ternama yang memiliki restoran sendiri, namun terancam bangkrut karena ide-ide barunya. Koki itu bernama Alexandre Lagarde yang diperankan oleh Jean Reno. Di saat Alexandre terancam kehilangan restorannya, Jacky justru terancam kehilangan pacarnya Beatrice (Raphaelle Agogue) bila dirinya tidak segera mendapatkan pekerjaan tetap. Keduanya akhirnya bertemu saat Jacky sedang bekerja sebagai buruh cat di sebuah panti jompo. Dari pertemuan itu keduanya terlihat saling melengkapi untuk menyelesaikan masalah mereka masing-masing. Jenis Film: Comedy Produser: Sidonie Dumas Produksi: Gaumont Distribution Sutradara: Daniel Cohen Durasi: 84 menit
JAN - APR 2014 |
Majalah
7
AEROSCOPE
Aero Event
Aerowisata Peduli Banjir MEMASUKI awal tahun 2014, banjir telah merendam ribuan rumah di beberapa wilayah di Jabotabek. Bencana tersebut mengakibatkan ribuan orang harus mengungsi, menimbulkan kerugian materiil, dan korban rentan terserang penyakit. Untuk meringankan beban para korban banjir tersebut Aerowisata Grup memberikan bantuan. Aerowisata Peduli Banjir merupakan salah satu bentuk kegiatan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang meliputi kepedulian sosial, lingkungan hidup, dan pendidikan. Aerowisata Peduli Banjir melibatkan seluruh Aerowisata Group yang terdiri dari Aerowisata Kantor Pusat, Food Services, Hotels & Resorts Services, Travel & Leisure Services dan Transportations Services. Program CSR ini mendistribusikan bantuan ke enam wilayah Jabotabek yang terkena banjir. Bantuan disalurkan melalui poskoposko yang berada di Kampung Pulo, Halim, Cileduk, Tanjung Priuk, Bekasi, dan Sangian (Tangerang). Masingmasing posko menerima 100 paket. Setiap paketnya berisi susu kotak, air mineral, selimut, dan peralatan pembersih seperti karbol, cairan pembersih lantai, sikat, dan sabun.
8
Majalah
| JAN - APR 2014
AEROSCOPE
Aero Hotel Aerowisata Hotels & Resorts Services:
BERSOLEK AGAR TERLIHAT MOLEK KOMPETISI dalam industri perhotelan di Indonesia kian meruncing seiring dengan bermunculannya hotel-hotel baru di berbagai kota di Nusantara. Untuk mempertahankan eksistensi di industri hospitality, Aerowisata melakukan rebranding dan perubahan pada konsep pelayanan untuk divisi Hotels & Resorts. Rebranding yang diluncurkan pada medio April 2014 tersebut mengedepankan tiga hal, yakni penataan brand architecture, penajaman brand positioning, dan perubahan brand identity. “Lingkungan bisnis yang semakin kompetitif dan mengalami perubahan menuntut kami untuk berbenah diri dari segi inovasi produk, organisasi, dan sumber daya manusia untuk meningkatkan daya saing perusahaan,” kata Francis Dehnhardt, Executive Vice President Aerowisata Hotels & Resorts Services PT Aero Wisata. Penerapan brand architecture terbagi menjadi tiga kategori pasar, yaitu upscale, midscale dan economy. Pembagian kategori pasar ini dalam rangka mempermudah manajemen dalam mengambil keputusan strategis perusahaan. Sedangkan brand positioning mengacu pada penetapan posisinya sebagai Indonesia chain hotel. Keunggulan yang ditawarkan sebagai Indonesia chain hotel ialah pelayanan yang berbasis pada keramahtamahan Indonesia. Konsep tersebut diterapkan pada lima indera manusia: scent, taste, sound, sight, dan touch. Adapun penjabaran dari kelima indera perasa itu adalah sebagai berikut: scent
Aerowisata Hotels & Resort Services berbenah diri untuk menghadapi pasar yang kian kompetitif. Serangkaian pembenahan yang meliputi inovasi produk, organisasi, dan sumber daya manusia pun dilakukan pada medio April 2014 lalu.
(aromatherapy dan spa di hotel – hotel Aerowisata menggunakan ragam kelopak bunga dan tumbuhan arotik); taste (menu yang ditawarkan berbahan dasar dan berbumbu khas Indonesia); sound (alunan merdu alat musik tradisional mengiringi setiap langkah Anda di hotel); sight (beragam tekstil tradisional dengan warna cerah dan pola unik menjadi dekorasi); touch (menghadirkan kembali guling dalam setiap kamar untuk memberikan kenyamanan). Sedangkan dalam brand identity, Aerowisata mengganti kelas hotel berbintang dengan penggunaan nama hotel yang diusungnya. Kategori upscale yang setaraf bintang lima dinamakan Prama, kelas midscale yang setaraf bintang empat menggunakan nama Kila, dan memilih nama Asana untuk level bintang tiga atau kelas ekonomi. Saat ini jumlah hotel yang dioperasikan oleh Aero Hotel Management sebanyak tujuh hotel dengan 1.188 kamar. Rencananya, hingga tahun 2017 akan ada 35 hotel yang dikelola oleh Aero Hotel Management. Adapun hotel yang akan dibangun dalam waktu dekat ini ialah Kila Widodaren, Surabaya, yang menelan investasi Rp115 miliar.
JAN - APR 2014 |
Majalah
9
AEROSCOPE
Aero Fashion
Tampil Modis Saat Bekerja Bekerja di industri hospitality menuntut kita untuk selalu tampil apik dan menarik. Pemilihan busana untuk bekerja pun menjadi kunci agar selalu dapat tampil rapi di hadapan klien ataupun bos. Harga busana yang dikenakan tak perlu mahal, yang penting selaras dan pas di badan. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika akan memilih busana sebelum beranjak ke kantor.
PRIA Pemilihan Warna Tampil modis boleh asalkan warna kemeja dan celana yang dipilih tidak bertabrakan. Jika sudah bosan dengan kemeja warna putih atau hitam, Anda bisa mencoba kemeja berwarna kalem, seperti biru muda, coklat muda, abu-abu atau warna lain seperti merah marun dan biru dongker juga pas dipasangkan dengan celana berwarna hitam dan coklat.
Dasi Bercorak Untuk dasi, pilihlah yang terkesan simpel namun terlihat modis, dan hindari dasi berwarna polos. Saat ini ada beberapa pilihan dasi yang bercorak unik, seperti tokoh kartun atau pola abstrak. Tentunya corak tersebut juga harus disesuaikan dengan situasi. Jika memang tidak ada meeting penting dengan direksi atau klien, Anda bisa bereksperimen dengan dasi-dasi unik dan lucu tersebut.
10 Majalah
| JAN - APR 2014
Batik Colorful Bila kantor Anda mengharuskan memakai batik saat hari Jumat, ini bisa menjadi ajang berekspresi. Saat ini sudah banyak pilihan busana batik yang penuh warna dan didesain untuk kaum eksekutif muda dan pekerja kantoran. Agar tidak terlihat monoton, pilih warna ceria untuk batik Anda, seperti warna biru langit atau kuning gading. Untuk tampil fashionable, tidak ada salahnya untuk mencoba warna-warna yang “berani”.
Pas di Badan Bagi kaum pria, hindari pemakaian kemeja dan celana yang kebesaran. Saat ini sudah banyak tersedia kemeja dan celana berukuran slim fit. Perhatikan juga panjang celana, jangan sampai menggantung dan membuat kaus kaki Anda terlihat. Potongan kemeja dan celana yang pas akan membuat lebih gagah dan berwibawa.
AEROSCOPE
Simpel nan Elegan
WANITA
Kenakan busana kantor dengan model sesimpel mungkin. Sebagai contoh, Anda bisa memadukan celana panjang atau rok dengan blazer. Untuk busana bagian dalamnya, ada beberapa pilihan: bisa bodysuit berkancing supaya tidak berantakan, kemeja atau blus, baik lengan pendek atau panjang.
Bermain Aksesoris Berpakaian simpel akan terlihat semakin menarik jika ada unsur pemanis. Nah, Anda bisa mengeluarkan koleksi aksesori yang pas dengan busana Anda. Misalnya, bros, scarf, dan kalung. Pemakaian aksesori tersebut harus didampingi dengan kemeja polos atau bermotif garis untuk menghindari unsur “ramai” dalam berpakaian.
Mix and Match
Jika koleksi busana di lemari Anda sangat terbatas, jangan ragu melakukan mix and match. Untuk mempermudah Anda dalam memadu-padankan busana, upayakan memiliki busana dengan warna-warna dasar seperti putih, hitam, abu-abu, dan cokelat tanah. Warna merah marun pun bisa dikelompokkan dalam warna dasar ini. Contohnya, blus marun plus rompi abu-abu dipadukan celana coklat warna gelap sangat pas menemani hari sibuk Anda.
Gamis Modis Untuk Anda yang berjilbab, bisa juga tampil modis. Coba sesekali mengenakan gamis. Gamis dari bahan semi wol dengan jahitan yang rapi mirip jas merupakan pilihan tepat. Untuk pemanis, kenakan ikat pinggang longgar. Pilihan lainnya, dress tanpa lengan sebetis dipadukan dengan kemeja lengan panjang dan celana panjang.
Aero Review
BUKU
Key Management Models
Judul Buku: Key Management Models Penulis: Marcel van Assen, Gerben van Den, & Paul Pietersma
Kemampuan manajerial yang mumpuni sangat bermanfaat guna memastikan proses pencapaian target perusahaan tetap berada di jalur yang benar. Tak ayal seseorang yang menduduki posisi manajer di sebuah perusahaan haruslah terus meningkatkan kemampuan manajerialnya. Buku yang ditulis oleh Marcel van Assen, Gerben van Den, dan Paul Pietersma mungkin dapat dijadikan referensi bagi para manajer yang ingin meningkatkan kemampuan manajerialnya.
Buku ini memaparkan 60 model manajemen yang bermanfaat bagi perusahaan. Ragam manajemen tersebut terbagi dalam tiga kelompok model; strategis, taktis, dan operasional. Model manajemen yang dibahas di antaranya tentang matriks produk yang menawarkan cara logis untuk menentukan ruang lingkup dan arah pengembangan strategis (strategic development) perusahaan guna memenangkan kompetisi. Ada juga model manajemen yang mengulas tentang tujuh langkah generik untuk merumuskan dan membangun strategi perusahaan.
JAN - APR 2014 |
Majalah
11
AEROSCOPE
Aero Hobby
Kiat Sehat di Kala Penat
Meski pekerjaan kian menumpuk, berolahraga tak boleh lapuk. Oleh karena itu, sejak sebulan lalu Aerowisata membentuk klub basket. MATAHARI telah meninggalkan jejaknya. Sinarnya berganti dengan cahaya bulan. Di bawah suasana malam Kota Jakarta, klub basket yang berdiri awal Maret 2014 lalu memulai aktivitasnya. Melempar dan menembakkan bola ke keranjang acap kali dilakukan oleh beberapa pemain yang merupakan karyawan Aerowisata. Sembari diselingi gelak tawa riang, mereka berlari tanpa mengenal lelah. Atribut kantoran seperti kemeja dan sepatu pantofel sudah sirna dan berganti baju santai, celana pendek serta sepatu basket. Keberadaan Aerowisata Basket Club (ABC) ini bukan formalitas semata. Sang ketua klub, Farid Indono, yang gemar dan hobi bermain basket, tak mau larut sendiri dalam kesenangannya. Ia kemudian melakukan survei terhadap karyawan yang punya minat sama. Hasilnya, antusiasme karyawan lumayan tinggi. Ketika itu ada 14 orang yang tertarik untuk bergabung sebagai anggota. Langkah selanjutnya ialah mencari lapangan. Kebetulan di dekat kantor Aerowisata terdapat sekolah PSKD 1. Kemudian, setiap Rabu sekitar pukul 17.30 ditetapkan sebagai ajang pelepas penat dengan cara sehat, yaitu bermain basket. Saat tim Aeroinfo bertandang untuk menyaksikan ABC bermain
12 Majalah
basket, antusiasme anggota klub tercermin dari raut wajah mereka yang ceria. “Di sini kami mainnya santai, tidak ada yang ambisius untuk mencari kemenangan dan kehebatan individu. Kami bermain basket untuk memupuk kebersamaan dan kekompakan antarpemain,” jelas Farid Indono, Ketua ABC. Melalui klub basket juga tercipta rasa solidaritas. Di dalam lapangan, peranan jabatan sudah tak berfungsi. Semua karyawan melebur menjadi satu tim dan larut dalam kesenangan bermain basket. Klub basket pun jadi sarana bagi karyawan untuk lebih dekat dengan antardivisi dan antardepartemen di Aerowisata. Farid juga menegaskan, dengan mengikuti klub basket atau klub olahraga lainnya bisa menghilangkan rasa lelah yang menerpa saat bekerja, sekaligus membangun team work ketika beraktivitas di kantor. Untuk dapat bergabung ke dalam tim sama sekali tidak dipungut biaya. Seluruh anggota keluarga besar Aerowisata boleh bergabung, baik dari kalangan muda hingga senior, mulai dari level staf sampai level direktur. Walaupun ABC baru berumur sebulan, Farid beserta tim menargetkan beberapa program jangka pendek. Antara lain,
| JAN - APR 2014
latihan rutin sekali seminggu, merekrut pelatih, membuat seragam tim dan latih tanding dengan unit usaha Aerowisata. Kegiatan positif seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut di Aerowisata. Dan bagi yang punya minat dan hobi bermain basket, silakan bergabung dengan ABC.
Aerowisata Basket Club (ABC) Berdiri: Maret 2014 Pengurus Pelindung: Geraldine Christine Ketua: Farid Indono Wakil: Danto Silitonga & Muchlis Septadjie Bendahara: Novinanda Nucki Sekretaris: Rully Achmad Jumlah Anggota: 14 orang Alamat Kontak Club: Aerowisata Holding Jln. Prapatan No.32, Jakarta.
AEROSCOPE
Aero Food RUTINITAS pekerjaan di kantor dan waktu makan siang yang singkat kerap membuat kita lupa memperhatikan kandungan nutrisi yang dibutuhkan tubuh ketika memilih menu santap siang. Makanan yang cepat tersaji, enak dikecap, mengenyangkan, dan harga yang relatif murah pun jadi alasan utama dalam memilih menu santap siang. Soal kandungan nutrisi yang diperlukan tubuh menjadi nomor dua. Padahal, aktivitas sejak pagi hingga siang hari banyak menguras energi dalam tubuh. Agar tetap bugar ketika melakukan aktivitas selanjutnya, tubuh memerlukan asupan nutrisi yang cukup seperti karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Tentu kadar masing-masing nutrisi itu harus proposional, tak berlebih atau pun kurang. Agar dapat memastikan menu santap siang itu sesuai dengan kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh, salah satu kiatnya ialah membawa bekal makanan yang dibuat sendiri di rumah. Bekal menu yang dibawa itu setidaknya harus mengandung karbohidrat (nasi), kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau dan merah, protein (daging, ikan, telur), dan vitamin (jus buah). Berikut cara mudah membuat tumis kancang panjang udang, yang dapat dijadikan alternatif menu untuk santap siang.
Tumis Kacang Panjang Udang Bahan:
BEKAL SEHAT UNTUK SANTAP SIANG
• Kacang panjang • Udang • 1 sdm saus tiram • 4 buah cabai merah besar, diiris miring • 4 siung bawang putih, cincang halus
• 3 siung bawang merah, iris tipis • 1/2 sdt garam • 1/4 sdt merica bubuk • 1/2 sdt gula pasir • 250 ml air • 3 sdm margarin • Kecap manis
Cara Membuat: Tumis bumbu hingga harum, kemudian masukkan udang dan aduk sebentar. Masukkan kacang panjang, aduk sebentar dan tambahkan sedikit air. Tambahkan saus tiram dan sedikit kecap manis (sesuai dengan selera), masak sebentar hingga kacang panjang empuk.
JAN - APR 2014 |
Majalah
13
AEROSCOPE
Aero Leisure
Berburu Mentari Pagi di Magelang Panorama di kala mentari pagi menampakkan wajahnya di bumi Magelang memang layak dinikmati sebelum mati. PARIWISATA di Magelang bertumbuh. Aliran kunjungan wisatawan yang meningkat membuat hotel-hotel baru terus bermunculan. Tak hanya turis individu yang bertandang ke Magelang, kalangan korporasi pun telah meliriknya sebagai destinasi tujuan meeting, wisata insentif, atau pun gathering. Pertumbuhan itu tecermin dari tingginya tingkat hunian kamar dan ruang-ruang pertemuan yang dimiliki Grand Artos Aerowisata
14 Majalah
| JAN - APR 2014
Hotel & Convention Magelang, salah satu hotel yang dikelola oleh Aero Hotel Management. Beragam atraksi dan objek wisata yang ditawarkan menjadi pemicu pertumbuhan turisme di Magelang, seperti aktivitas mengunjungi desa wisata yang saat ini tengah menjadi tren di kalangan wisatawan. Di desa wisata, wisatawan tak sekadar ditawari keasrian alam pedesaan, tapi juga diajak melakukan aktivitas yang kerap dilakukan penduduk desa, seperti memandikan kerbau, membajak sawah, atau membuat kerajinan lokal. Salah satu desa yang kerap dikunjungi adalah Desa Wisata Wanurejo yang tak jauh dari Candi Borobudur. Dalam satu tahun, ada ribuan wisatawan mancanegara dan Nusantara yang mengunjungi desa ini. Dari desa wisata Wanurejo, kompleks candi yang dibangun oleh Raja Samaratungga (selesai tahun 824) itu hanya berjarak kurang lebih 1,5 kilometer. Adapun aktivitas yang dapat dilakukan di desa wisata ini mulai dari naik gajah keliling kampung, naik andong, bersepeda, outbound, rafting, membuat kerajinan, hingga camping ground.
AEROSCOPE
Bahkan majalah TIME pernah menuliskan bahwa sunrise di Borobudur merupakan fenomena alam yang layak dinikmati sebelum mati, dalam artikel bertajuk “10 Views You Have To See Before You Die”. Selain berwisata ke desa, aktivitas lain yang saat ini sedang digandrungi oleh para wisatawan ialah berburu mentari terbit dari pucuk ketinggian. Ada beberapa lokasi untuk menikmati munculnya mentari pagi di Magelang: Pelataran tertinggi Candi Borobudur, Punthuk Setumbu, dan Gardu Pandang Ketep Pass. Panorama mentari terbit di antara stupa dan patung Budha di pelantaran Candi Borobudur ini memang telah mendunia. Bahkan majalah TIME pernah menuliskan bahwa sunrise di Borobudur merupakan fenomena alam yang layak dinikmati sebelum mati, dalam artikel bertajuk “10 Views You Have To See Before You Die”. Lokasi lain untuk menyaksikan mentari terbit itu berada di salah satu pucuk bukit yang mengelilingi kompleks candi. Untuk mencapai Punthuk Setumbu yang terdapat di Dusun Karuhan, Desa Karangrejo, Anda dapat berkendara sekitar 20 menit dari kompleks candi. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama kurang
lebih 30 menit menuju puncak bukit. Dari puncak bukit ini, Anda dapat menyaksikan kemegahan bangunan Candi Borobudur di antara awan tipis berwarna jingga dengan latar Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Sedangkan untuk menikmati mentari terbit di Ketep Pass, Anda harus berkendara sekitar 15 menit dari pusat kota Magelang. Dari tempat yang terletak pada ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut ini, Anda dapat menikmati eloknya panorama dengan sajian pemandangan lima Gunung; Merapi, Merbabu, Selamet, Sindoro, Sumbing. Dalam perjalan menuju Ketep Pass, Anda juga akan disuguhi panorama lereng Merapi-Merbabu nan hijau, dan hamparan kebun sayuran penduduk desa.
JAN - APR 2014 |
Majalah
15
AEROSCOPE
Aero Transport PT Aerotrans Services Indonesia
Mengelola Kendaraan
PT Telkom
DALAM upaya mendukung, mengembangkan, dan meningkatkan kinerja bisnis dan strategi perusahaan, PT Aerotrans Services Indonesia melihat sebuah peluang bisnis yang menjanjikan yaitu jasa pengelolaan system management transportasi yang mengedepankan unsur kemudahan, kepraktisan, efektif, dan efisien yang ditunjang dan terintegrasi dengan sistem teknologi IT terkini, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, kontrol, dan pembuatan laporan dari “A” sampai ‘Z” yang disebut dengan Fleet Management System. Usaha PT Aerotrans Services Indonesia dalam mengembangkan bisnis perusahaan ini ternyata membuahkan hasil. Jasa pengelolaan system management transportasi yang dirancang PT Aerotrans Services Indonesia mendapatkan sambutan baik dari PT Graha Sarana Duta yang merupakan anak usaha dari PT Telkom Indonesia tbk. PT Graha Sarana Duta memerlukan mitra kerja untuk melaksanakan pekerjaan jasa pengelolaan transportasi kendaraan milik PT Telkom Indonesia tbk, yang meliputi penyediaan sistem aplikasi Fleet Management, pengelolaan order, pengaturan perjalanan (dispatching), pengelolaan biaya-biaya bahan bakar, tol dan parkir, telematics (tracking dan diagnosa), pengelolaan pengemudi, Health, Safety and Environtment (HSE), Storing and Emergency Road Assistant, penanganan klaim asuransi serta pelaporan dan pengawasan. PT Telkom Indonesia memiliki kendaraan operasional lebih dari 3000 unit. Saat ini yang resmi telah dikelola oleh PT Aerotrans Services
16 Majalah
| JAN - APR 2014
Indonesia sebagai mitra PT Graha Sarana Duta sebanyak 1.320 unit kendaraan. Pengelolan kendaraan atau yang disebut KBM di PT Telkom ini dibagi menjadi 2 jenis KBM, yaitu KBM Managed Services sebanyak 188 unit dan KBM Non-Managed Services sebanyak 1132 Unit, di mana targetnya seluruh KBM PT Telkom tersebut akan diserahkan pengelolaannya kepada PT Graha Sarana Duta dan PT Aerotrans Services Indonesia sebagai mitra kerjanya. KBM Managed Services adalah jenis pengelolaan KBM Full Services dengan menggunakan pengemudi dengan konsep carpooling dan menggunakan filosofi seperti taksi sedangkan KBM Non-Managed Services adalah jenis pengelolaan KBM tanpa pengemudi atau yang disebut dengan lepas kunci. Jumlah staf PT Aerotrans Services Indonesia yang mengelola Project Telkom saat ini sebanyak 87 orang dengan komposisi 8 orang berkedudukan di kantor TMCC (Transport Management Control Centre) Jakarta dan 79 orang staf dispatcher yang berada di 75 Pool di 61 Wilayah Telekomunikasi (Witel) diseluruh Indonesia. TMCC (Transport Management Control Centre) yang berkedudukan di Jalan Matraman Raya No.122-Jakarta, merupakan kantor pusat yang berfungsi memonitor dan mengontrol serta sebagai pusat koordinasi segala aktivitas operasional para dispatcher di masing-masing daerah. Di TMCC ini terdapat 5 staf monitoring yang terbagi menjadi 5 area yaitu area-1 yang meliputi
AEROSCOPE wilayah Sumatera (Aceh, Sumatera Utara Siantar, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau/ Batam, Riau Daratan, Bangka Belitung, Jambi dan Lampung); area-2 meliputi wilayah Jakarta, Serang, Karawang, Bekasi, Purwakarta, dan Bogor; area-3 meliputi wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta; Area-4 meliputi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Ambon sampai dengan Papua; serta Area-5 meliputi wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Sistem monitoring dan kontrol, baik untuk order maupun kendaraan, sudah terintegrasi di Aerotrans Integreted Management System
(AIMS) dan dalam perjalanannya fitur-fitur yang terdapat dalam AIMS terus mengalami penambahan dan pengembangan seiring dengan kebutuhan operasional, semakin informatif dan akurat. AIMS adalah sistem operasional yang transparan dan terbuka. Saat ini, AIMS juga dijadikan sebagai bahan monitoring, tidak hanya oleh para staf sebagai pelaku operasional tetapi juga digunakan oleh staf Telkom dalam memonitor kinerja, efektifitas dan efisiensi pemakaian transportasi di lingkungan Telkom.
Membangun Hubungan yang Positif antara Atasan-Staf
Aero Tips
Oleh: Persis Swift MENCIPTAKAN hubungan baik antara atasan-staf dalam sebuah organisasi atau perusahaan adalah tindakan terpuji. Banyak hal positif muncul ketika atasan dan staf saling menghormati dan saling percaya. Jika hubungan antara atasan dan staf terjalin baik, perusahaan juga merasakan dampak positifnya. Berikut tips yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan hubungan yang baik antara atasan dan staf dalam menciptakan lingungan kerja yang lebih baik. Terbuka dalam Berkomunikasi Komunikasi yang baik antara atasan dan staf sangat penting untuk membangun budaya kerja yang positif. Sebagai atasan, jangan menyembunyikan informasi penting dari staf Anda. Dengan mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan proyek apa yang sedang atau akan mulai dikerjakan membantu karyawan untuk melihat apa peran yang harus
mereka lakukan, dan membuat mereka lebih menghormati serta percaya kepada perusahaan Tunjukkan Apresiasi dan Ucapkan Terima Kasih Mengatakan “tolong” dan “terima kasih” adalah salah satu cara dalam membina hubungan baik antara atasan dan staf. Ketika seorang karyawan secara konsisten melakukan pekerjaannya dengan baik namun tidak menerima pengakuan dan penghargaan, bisa dipastikan kepuasan kerja dan moralnya akan rendah. Memberikan Umpan Balik yang Konsisten Dalam rangka meningkatkan kinerja kerja mereka, seorang karyawan harus menerima umpan
balik, baik yang sifatnya positif atau kritik. Ketika Anda melakukan langkah-langkah ini, Anda akan melihat karyawan Anda akan lebih terlibat dengan pekerjaan mereka. Memegang Komitmen Tidak ada yang membuat Anda kehilangan kredibilitas lebih cepat daripada ketika Anda overpromise dan tidak memberikan hasil yang diharapkan. Sebagai atasan, Anda berutang kepada staf Anda untuk menindaklanjuti komitmen Anda. Jika karyawan ingin bertemu untuk membahas masa depannya di perusahaan, jangan menolaknya untuk pertemuan lain yang kurang penting. Bangunlah kepercayaan dan rasa hormat dari staf Anda dengan menunjukkan bahwa komitmen Anda kepada mereka adalah penting.
JAN - APR 2014 |
Majalah
17
AEROSTORY
ALEX M.T. MANEKLARAN
DIREKTUR UTAMA PT AERO WISATA
PERUSAHAAN YANG KUAT PASTI MEMILIKI YANG KUAT
SEBUAH perusahaan tanpa corporate culture, seperti mencoba membangun sebuah rumah tanpa fondasi - hanya akan terlihat baik untuk sementara waktu, sampai dindingnya runtuh kemudian. Seperti itulah pentingnya corporate culture sebagai fondasi bagi sebuah perusahaan. Apapun bentuknya, budaya perusahaan memainkan peranan besar dalam menentukan seberapa baik bisnis perusahaan akan berjalan. Tanpa corporate culture yang baik, keberlangsungan bisnis perusahaan juga tidak akan baik. Corporate culture adalah gabungan nilai-nilai, kepercayaan, tabu, simbol, ritual, dan mitos sebuah perusahaan yang berkembang dari waktu ke waktu. Baik tertuang dalam bentuk tulisan pernyataan misi sebuah perusahaan atau tertutur, ataupun bahkan hanya sekadar
18 Majalah
| JAN - APR 2014
AEROSTORY
Apapun itu, budaya perusahaan adalah salah satu perekat kebersamaan dan kesolidan sebuah perusahaan
dipahami, corporate cuture menggambarkan budaya perusahaan dan mengatur bagaimana pimpinan perusahaan dan para karyawannya berfikir, merasa, dan bertindak. Bagi sejumlah perusahaan atau organisasi, corporate culture dibentuk mungkin bisa berasal dari kisah sejarah tentang bagaimana perusahaan didirikan atau arti dari simbolsimbol yang digunakan perusahaan. Apapun itu, budaya perusahaan adalah salah satu perekat kebersamaan dan kesolidan sebuah perusahaan dan juga bisa menjadi alasan utama orang tertarik dan ingin bekerja untuk dan dengan sebuah perusahaan tertentu.
Keutamaan dan pentingnya corporate culture bagi perusahaan ini sangat dipahami Aerowisata, salah satu anak perusahaan yang berada di dalam Garuda Indonesia Group yang bergerak di dalam bidang hospitality. Bagi Aerowisata, corporate culture adalah landasan yang penting dalam menjalankan roda bisnis perusahaan. Di Aerowisata, corporate culture dibangun dan dirancang dengan penuh perencanaan dan pertimbangan yang matang dalam segala aspek profesionalisme dan sosial. Dengan persiapan yang baik, Aerowisata berhasil memiliki nilai-nilai yang dianut perusahaan yang terangkum dalam kata yang diberi julukan: “Fly-Hi”. “Fly-Hi” yang terdiri 18 nilai kunci inilah yang menjadi pilar acuan dalam membentuk corporate culture perusahaan. Direktur Utama PT Aero Wisata, Alex M.T. Maneklaran, mengatakan bahwa perusahaan yang punya landasan yang kuat harus dimulai dengan perusahaan yang memiliki budaya yang kuat. Culture yang kuat inilah yang harus ditanamkan dan dibina pada karyawan. Sebab, budaya inilah yang mengatur nilai-nilai, interaksi dengan internal dan eksternal perusahaan. Dan nilai-nilai itulah yang seharusnya dijadikan dasar pengembangan ke depan dengan rencana jangka panjang perusahaan. Values dari culture sangat mempunyai korelasi yang kuat dengan pencapaian kinerja. Lebih lanjut Direktur Utama PT Aero Wisata menjelaskan, “Fly-Hi” adalah culture yang unik yang diciptakan Aerowisata berbeda dengan perusahaan lain. Kendati “Fly-Hi” sebagian mengandung nilai-nilai yang umum seperti: Effective & Efficient, Loyalty, Customer
JAN - APR 2014 |
Majalah
19
AEROSTORY
Centricity, Honesty, Openess, dan Integrity, namun Aerowisata berusaha agar nilai-nilai tersebut terinternalisasi dengan kuat pada karyawan perusahaan sehingga memiliki nilai yang tinggi dalam kehidupannya. Itulah yang akhirnya menjadikan karyawan Aerowisata memiliki ciri khusus yang membedakan dengan perusahaan lain. Direktur Utama PT Aero Wisata menambahkan bahwa pada dasarnya corporate culture yang dianut Aerowisata sama dengan Garuda Indonesia. Sebab, sebagai bagian dari keluarga besar Garuda Indonesia Group, customer Aerowisata dan Garuda Indonesia memiliki perilaku dan background yang relatif sama. Hanya di dalam Aerowisata ada beberapa nilai khusus yang ingin ditonjolkan di karyawan dikembangkan lagi. Menurut Direktur Utama PT Aero Wisata, dalam membangun corporate culture pada sebuah perusahaan tidaklah mudah. Dibutuhkan proses internalisasi yang terus menerus dan harus dimulai dari para top executives perusahaan. Jika semua pimpinan—dimulai dari level paling atas—menjalankan nilai-nilai ini
20 Majalah
| JAN - APR 2014
dan bisa menjadikannya sebagai teladan, hal ini diharapkan akan membantu mempercepat proses internalisasi corporate culture. Namun, jika pimpinan merasa ini sebagai sesuatu yang biasabiasa saja dan kemudian tidak peduli, hal ini akan menjadi hambatan terhadap proses internalisasi. “Para pimpinan harus memberikan contoh dan teladan dengan implementasi dari nilai-nilai itu, sehingga para karyawan mengikuti contoh yang dilakukan pimpinan. Para pimpinan harus mau tampil sebagai “agent of change” di dalam internalisasi implementasi corporate culture.” Dengan adanya nilai-nilai yang sudah dirumuskan Aerowisata, Direktur Utama PT Aero Wisata berharap, terutama kepada para pimpinan perusahaan di Aerowisata untuk menjadi contoh teladan dalam mengimplementasikan nilai-nilai corporate culture sehingga bisa mengajak karyawan dan staf masing-masing untuk ikut bersama-sama mengimplementasikannya. Kuncinya adalah pimpinan harus menjadi contoh bagi karyawan dan lakukan perubahan dimulai dari diri sendiri.
AEROSTORY main customer adalah Garuda Indonesia. Jadi, kalau ada penumpang yang complaint tentang makanan dalam pesawat maka pasti complaint tersebut ditujukan kepada Garuda bukan kepada Aerofood ACS. Nah, karena hygiene dari makanan adalah core business dari Aerofood ACS maka value yang ditetapkan adalah I-FRESH, bukan “Fly-Hi”. Pembeda antara I-FRESH dan “Fly-Hi” adalah dalam “H” yang berarti “Hygiene” di Aerofood ACS. Ini adalah contoh bagaimana penetapan value di Aerowisata Group yang disesuaikan dengan core business anak perusahaan.
Nia Agustini GM Human Capital PT Aero Wisata
“Tanpa corporate culture, perusahaan tidak punya arah” NILAI-NILAI kunci yang dianut Aerowisata dalam membentuk corporate culture merupakan salah satu kekuatan utama dalam menggerakkan roda bisnis perusahaan. “Fly-Hi” yang terdiri dari 18 nilai, dalam penerapannya membutuhkan peran aktif karyawan yang diterjemahkan ke dalam bentuk perilaku positif dalam membentuk corporate culture yang baik. Berikut wawancara dengan Ibu Nia Agustini, GM Human Capital PT Aero Wisata seputar corporate culture Aerowisata. Apa nilai-nilai yang dianut di Aerowisata? “Fly-Hi”, itu sudah dicanangkan. “Fly-Hi” berarti Effective & Efficient, Loyalty, Customer Centricity, Honesty & Openness, dan Integrity. Aerowisata merupakan anak perusahaan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., sehingga value GA kami adaptasi agar terjadi sinergi dengan GA, tetapi value di anak perusahaan yang tergabung dalam Aerowisata Group kami sesuaikan dengan karakteristik bisnis masingmasing. Perbedaan “Fly-Hi” GA dan Aerowisata adalah dalam identifikasi perilaku: Kalau di GA terbagi dalam 10 prilaku sedangkan di Aerowisata terbagi dalam 18 perilaku. Identifikasi ke-18 perilaku merupakan penjabaran lebih detail dari 10 perilaku GA yang kami sesuaikan dengan karakteristik bisnis Aerowisata Group dan dilakukan melalui proses transformasi perusahaan dan tahun ini sudah sampai pada tahapan sosialisasi kepada seluruh pegawai dan beberapa unit bisnis hotel. Aerowisata terbagi dalam empat pilar bisnis yang bervariasi. Sebagai contoh, Aerofood ACS merupakan pilar dalam bidang food industry dengan
Sebagai perusahaan yang bergerak di industri hospitality, Aerowisata tentunya sangat memperhatikan kualitas. Bagaimana hal itu diimplementasikan dalam corporate culture? Budaya itu kan sebenarnya merupakan cara pandang dan cara kerja yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan sehingga membentuk satu kebiasaan. Organisasi merupakan kumpulan individu dengan karakter dan perilaku yang berbeda-beda. Nah, tinggal bagaimana mensinergikan perbedaan-perbedaan sehingga perilaku yang diharapkan perusahaan itu memiliki satu tujuan, sasaran, dan arah yang sama untuk menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas, yang mampu memberikan tingkat kepuasan yang tinggi bagi stakeholder dan shareholder. Produk dan jasa yang berkualitas merupakan hasil akhir dari suatu proses kerja. Nilai-nilai “Fly-Hi” yang telah kami identifikasikan ke dalam 18 perilaku itulah yang menjadi tolok ukur dari suatu proses kerja untuk menghasilkan kualitas. Misalkan, hemat adalah salah satu perilaku dalam value Effective dan Efficient. Bagaimana perilaku hemat yang diharapkan? Jika seluruh karyawan bekerja dengan hemat, sederhana saja misalkan turut memadamkan lampu yang menyala jika tidak perlu, menggunakan kertas bekas, meminimalisir fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi dan lainnya, pasti akan terjadi efisiensi. Mula-mula pasti susah, tapi lama kelamaan karena dipaksakan maka menjadi bisa – jika sudah bisa maka menjadi biasa dan terakhir menjadi budaya. Monitoring terhadap proses pem-budayaan tersebut kita lakukan melalui system yang terukur. System yang kami buat adalah sistem manajemen kinerja. Salah satu indikator kinerja yang kita lakukan adalah penilaian melalui Key Performance Indicator (KPI) setiap karyawan. Namun, terlepas dari semua aspek tersebut – basically, kunci utama corporate culture bisa tersosialisasi dan terinternalisasi dengan baik adalah mesti ada role model. Sederhananya begini, anak-
JAN - APR 2014 |
Majalah
21
AEROSTORY anak dalam keluarga itu, role model pertama yang dilihat adalah orang tua; begitu juga dalam bisnis, role model perusahaan adalah para pemimpin. Kalau kita mencanangkan disiplin kerja dan menuntut karyawan untuk bekerja tepat waktu tetapi role model-nya, dalam hal ini atasannya, selalu datang terlambat maka budaya tersebut sulit untuk tercapai. Contoh lain misalnya, budaya concern terhadap biaya, tetapi atasan selalu melakukan hal-hal yang boros, maka budaya perusahaan yang diharapkan tidak bisa jalan. Jadi, implementasi budaya perusahaan dapat berjalan jika ada kombinasi antara sistem yang mengukur kinerja dan adanya role model sebagai suri tauladan dalam berperilaku. Implementasi penilaian kerjanya bagaimana? Dalam penilaian kinerja, kami tidak hanya melihat dari sisi output tetapi juga dari perilaku. Penilaian terhadap perilaku kami sebut sebagai Key Behaviour Indicator. Sebenarnya, Aerowisata sudah memiliki penilaian untuk KBI dalam sistem yang sekarang, namun subjektivitasnya masih tinggi sehingga sudah kami agendakan untuk dilakukan penyempurnaan agar lebih terukur dan bisa meminimalisir subjektivitas. Jadi, kinerja yang diharapkan adalah kinerja dalam output melalui KPI yang lebih bersifat result oriented dan kinerja dalam input dan process melalui KBI yang lebih bersifat process oriented. Dari sisi produktivitas karyawan seperti apa? Meskipun di Aerowisata terdapat kegiatan operasional, posisi Aerowisata ini lebih ke arah korporasi: Lebih banyak aktivitas yang mengarah kepada penetapan arahan dan kebijakan-kebijakan strategis yang digunakan sebagai koridor bagi anak perusahaan Aerowisata Group dalam melaksanakan operasional; lebih kepada managing performance anak perusahaan. KPI Individu baru kita impelementasikan di tahun ini. KPI individu diturunkan dari sasaran setiap divisi plus aktivitas utama sesuai dengan job description. Sasaran divisi merupakan turunan dari sasaran organisasi. Jadi, kalau berbicara tentang produktivas dilihat dari aspek kinerja yang lebih terukur maka belum terlihat, karena datanya belum lengkap; namun berdasarkan pengalaman dan benchmark, Insya Allah akan terdapat peningkatan produktivtas pegawai karena masing-masing pegawai sudah mengetahui apa yang menjadi KPI-nya. KPI akan dievaluasi secara bulanan sehingga pada saat penilaian tahunan merupakan rekapitulasi hasil penilaian bulanan. Saat ini, pengukuran produktivitas karyawan baru kami ukur dari aspek disiplin kerja saja, belum secara keseluruhan.
22 Majalah
| JAN - APR 2014
Apakah itu menjadi dasar untuk menentukan bonus atau reward bagi masing-masing karyawan? Iya, salah satu dasar penetapan reward bagi karyawan adalah hasil KPI dan KBI. Bagaimana tanggapan karyawan mengenai KPI dan KBI? KBI belum jalan karena penilaian baru akan dilakukan di akhir tahun 2014, kalau KPI saya rasa respons karyawan baik karena sasaran kerja menjadi lebih clear dan semuanya base on data. Misalkan, saat ini sedang kami galakkan disiplin kerja. Karyawan yang sering terlambat akan berpengaruh terhadap nilai akhir kinerja. Mungkin saja dari sisi result-nya tercapai tapi karena dari sisi disiplin kurang baik maka nilai akhir kinerja akan menjadi berkurang. Kami lebih senang kalau karyawan bekerja sesuai dengan jam dan waktu yang telah ditetapkan karena berarti dia bisa mengatur waktu dengan baik, belum tentu pegawai yang on time itu kurang baik dan yang lembur lebih baik. Kondisi tertentu memang perlu lembur tapi kan tidak setiap hari. Bagaimana dengan kepuasan pelanggan? Ukuran kepuasan pelanggan adalah berupa indeks yang dilakukan berdasarkan hasil survei. Terus terang, saya tidak memegang data yang valid, tapi sewaktu saya di Aerofood ACS, setahu saya Aerofood ACS seringkali mendapatkan award terkait dengan kepuasan pelanggan. Seingat saya waktu di Aerofood ACS, dulu Garuda pernah melakukan survei kepuasan pelanggan terhadap makanan di GA. Kalau tidak salah, indeks kepuasan menunjukkan angka 95% lebih….mungkin ada baiknya dicek ulang ke Aerofood ACS supaya lebih valid. Tapi pointnya adalah upaya untuk mendapatkan kepuasaan pelanggan yang tinggi merupakan salah satu bentuk impelementasi dari konsistensi penerapan corporate culture. Komitmen dan konsistensi dalam menerapkan corporate culture merupakan salah satu pendorong kunci sukses perusahaan. Kalau kita perhatikan, keberhasilan perusahaan-perusahaan besar di dunia adalah karena corporate culture sudah terinternalisasi di seluruh lapisan karyawan. Culture adalah sesuatu yang bersifat intangible, sesuatu yang harus dibangun. Akan menjadi corporate culture kalau sudah masuk dalam alam bawah sadar kita. Insya Allah, dengan corporate culture yang sudah terinternalisasi akan mendorong perusahaan menjadi lebih maju.
Aero Words Nama : Dalian Z Nasution Jabatan : VP Information & Communication Technology Masa Kerja : 15 Tahun “Sebagai insan Aerowisata, tentunya saya sudah pernah menerima informasi yang mendalam tentang corporate culture atau budaya perusahaan/ korporat Aerowisata yang sudah dirancang dengan sangat baik oleh tim HRC dan pihak konsultan. Proses sosialiasi dan induksi budaya perusahaan yang dilakukan di Aerowisata Group harus terus dilakukan secara berkesinambungan dan dapat dikomunikasikan secara baik dan menyebar kepada seluruh ‘stakeholder’ Aerowisata, dan merupakan tanggungjawab seluruh Insan Aerowisata untuk berperan aktif dalam melakukan sosialisasi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa langkah dalam membentuk budaya perusahaan yang telah dilakukan di antaranya adalah menjadikan tempat kerja yang merupakan faktor penting dalam produktifitas dengan menerapkan konsep 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), di ataranya dengan melakukan perbaikan fasilitas kerja yang lebih memadai. Dengan penerapan ini diharapkan seluruh pegawai merasakan kenyamanan dalam bekerja sehingga lebih dapat meningkatkan produktifitas.
Langkah lainnya adalah dengan lebih sering dilakukan komunikasi baik yang bersifat formal maupun informal antara pimpinan dengan seluruh anggota tim. Hal ini sangat membantu dalam proses penyelesaian masalah dengan cepat. Hal lain yang juga sudah kami terapkan adalah keterbukaan. Seluruh pihak selalu terbuka dan transparan untuk hal-hal yang bersifat positif. Keterbukaan lebih ditujukan kepada kesediaan untuk saling membantu, membagi pengetahuan, serta kesiapan untuk menerima masukan yang bersifat membangun. Setiap insan ICT Aerowisata juga dituntut untuk terus mengikuti perkembangan teknologi secara cepat, dan membagikan pengetahuannya dengan anggota lainnya. Masih banyak hal lain yang perlu dilakukan dan terus ditingkatkan dalam rangka implementasi Budaya Perusahaan secara baik, dan kami dari ICT Aerowisata sedang mengembangkan konsep aplikasi e-Learning yang diharapkan dapat membantu mempercepat proses sosialisasi budaya perusahaan secara lebih luas lagi, tanpa dibatasi waktu dan tempat, dengan memanfaat teknologi Internet”.
Nama Lengkap : Aswandy “Culture sebenarnya Jabatan : Mechanical and Electrical Specialist sudah kami bawa dari Lama bekerja : 22 tahun diri sendiri. Sudah tertanam, seperti disipin, tanggung jawab dan kantor. Untuk suatu proyek, kerja keras sudah terbawa dari dulu sampai di kerja kami harus efisiensi waktu ini. Ibaratnya dalam membangun satu bangunan, dan biaya. Sangat penting hingga kalau tidak ada yang disiplin dalam satu bidang hasilnya akan baik. Kita harus disiplin, mengerti saja bangunan itu tidak akan jadi. Jadi sudah dari ilmu, menguasai ilmu sehingga mendapatkan diri sendiri sudah tertanam. Kontribusi yang paling hasil yang bagus dan itu musti didukung oleh besar dalam membangun corporate culture adalah kedisiplinan sehingga hasilnya akan baik” disiplin waktu dan efisien, tepat waktu datang ke JAN - APR 2014 |
Majalah
23
Aero Words Nama Lengkap: Dimas Destrianto Jabatan: Legal Specialist Lama bekerja: 4 Tahun “Sebenarnya corporate culture di Aerowisata pada awal saya masuk berbentuk hospitality management yang sebenarnya corporate culture-nya harusnya bersifat hospitallity. Namun, pada saat saya masuk kurang terasa hospitality itu. Ada beberapa yang mungkin ramah, tapi juga ada yang acuh tak acuh. Setelah kemarin dibentuk acara outing untuk internalisasi corporate culture, saya merasa akhir-akhir ini sudah jadi sudah membaur antara satu sama lain. Dalam bekerja, yang berhubungan dengan corporate culture yang menurut saya sekarang sudah saya lakukan adalah saya sudah lebih mencoba untuk lebih baik lagi dalam melayani para customer di Corporate Secretary yang berkenaan dengan legal. Saya dulu keras-keras daja, saklek. Begitu setelah proses internalisasi corporate culture kemarin itu, kami jadi tahu bahwa customer kami (internal dan eksternal) itu bukanlah lawan. Mereka adalah bagian dari kami dan sebaliknya. Bagaimana caranya kami harus menyampaikan sesuatu dengan baik dan melayani dengan baik. Saya jadi lebih baik lagi dalam melayani para customer dan saya merasakan dampak yang baik juga dengan perubahan saya kepada customer, mereka jadi lebih care lagi ke bagian legal. Begitu kami dan customer menyatu, semuanya saling mengisi dan pekerjaan menjadi lebih lancar. Kalau kami saling bersinergi dengan semua pihak akan menciptakan suatu bonding yang akan menghasilkan suatu pekerjaan yang sangat baik”
24 Majalah
| JAN - APR 2014
“Yang akan saya lakukan dalam membentuk corporate culture di Aerowisata yaitu budaya kerja yang berlandaskan pada 2 K yaitu: kebersamaan dan keterbukaan. Kebersamaan: Pada saat rekan kerja ada kesulitan kerja yang sulit terpecahkan, kita bisa mencari solusi bersama-sama untuk dapat menciptakan kebersamaan dalam bekerja. Sedangkan keterbukaan: adanya kesiapan diri dalam membuka peluang berkomunikasi terhadap gagasan, saran, pembaharuan, dan teknologi yang berkembang di luar kita. Keterbukaan akan menumbuhkan sikap dan kekuatan untuk selalu melakukan pembaharuan yang berdayaguna dalam menghadapi persaingan”
Nama lengkap : Nila Iliyanthi Jabatan : Marketing Communication Staff Lama bekerja : 4 tahun
Nama lengkap: Revania Rusanti Jabatan: Marketing Supervisor Lama bekerja: 5 tahun “Yang saya lakukan dalam membentuk corporate culture Aerowisata adalah menerapkan culture tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai bagian dari industri hospitality, nilai ramah-tamah dapat diterapkan selalu”
Nama Lengkap: Sharaeka Pratiwi Jabatan: Internal Audit Officer Lama bekerja: Sejak Okt 2013 “Dengan corporate culture yang sudah terbentuk di Aerowisata, saya sebagai pegawai sangat mendukung culture yang ada di sini makanya saya akan ikut mendukung corporate culture dengan cara saya akan menerapkan prinsipprinsip culture “Fly-Hi” yang ada di perusahaan, karena bagi saya corporate culture ini tidak hanya mengangkat perusahaan, tapi juga sebagai alat pengembangan diri secara pribadi. Jadi ada sinergi saling support antara perusahaan dan diri pribadi sebagai insan Aerowisata”
AEROGUEST
Hijrah ke Dunia KEKIKUKAN sempat dirasakan Bapak Mig Andamara kali pertama bergabung dengan Aerowisata pada awal tahun ini. Mahfum, hampir selama 3 dekade beliau berkutat di industri perbankan yang diselimuti angka-angka, dan jarang berinteraksi dengan banyak orang. Untuk mengenyahkan rasa kikuk itu, beliau pun berupaya mendekatkan diri dengan seluruh keluarga besar Aerowisata. Caranya, mulai dari membuat candaan ringan, menebar senyuman, membuka lebar pintu ruangannya bagi siapa pun yang ingin bertemu, hingga secara berkala mengajak masing-masing unit untuk makan bersama. Beliau menyakini, dengan tak adanya batasan antara atasan dan bawahan, suasana kerja akan lebih baik. “Saya ingin menyatu dengan perusahaan karena dengan bersatu kami akan bekerja lebih baik. Dan harus diingat bahwa kesuksesan yang diraih itu bukan karena satu orang, melainkan kerja sama tim,” kata Bapak Mig, yang pada Januari lalu resmi menduduki posisi sebagai Direktur Aerowisata.
Setelah 29 tahun berkiprah di industri perbankan, Bapak Mig Andamara memutuskan membuka lembaran baru kariernya di bidang hospitality. Ini selaras dengan hobinya yang suka jalan-jalan ke objek wisata di dalam dan luar negeri.
JAN - APR 2014 |
Majalah
25
AEROGUEST Setelah berhasil menyatu dengan seluruh karyawan, beliau kemudian berbagi pengalamannya di bidang perbankan dan berupaya menularkan halhal positif yang relevan diterapkan di Aerowisata. Misalnya soal disiplin kerja, baik itu disiplin dalam berpakaian, ketepatan hadir di kantor, serta menepati jadwal rapat yang telah disepakati. “Ketika rapat, diupayakan efisien, dan fokus pada masalah. Dan siapa pun boleh mengemukakan pendapat atau saran,” kata Bapak Mig. Jaringan luas di industri perbankan yang dimilikinya juga dimanfaatkan oleh beliau untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Ketika perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk melakukan ekspansi bisnis misalnya, maka beliau memanfaatkan relasinya di sejumlah bank nasional guna memuluskan proses pencairan dana. Intinya beliau ingin bekerja keras, jujur, dan baik di ‘rumah’ yang barunya ini. “Prinsip saya, di mana pun berada harus meninggalkan nama baik. Karena nama baik itu menurut saya lebih susah daripada mencari uang,” kata Bapak Mig.
WISATA DAN SEPEDA Di sela rutinitas kantor yang membuatnya sibuk, Bapak Mig masih dapat meluangkan waktunya bersama keluarga. Pada hari libur, beliau kerap mengajak keluarga untuk jalan-jalan, berbelanja, dan juga berburu kuliner. “Kebetulan saya dan keluarga merupakan pencinta kuliner dan hobi jalan-jalan,” kata Bapak Mig. Secara berkala, beliau juga menyediakan waktu dua kali dalam satu tahun untuk berwisata. Biasanya kegiatan
pelesiran itu dilakukannya pada pertengahan tahun dan pada akhir tahun. Selain itu, ketika sang istri, yang kebetulan seorang wanita karier, melakukan perjalanan dinas ke luar kota untuk mengikuti seminar atau rapat, Bapak Mig kerap diminta ikut serta. Usai seminar atau rapat, waktu luang di kota tersebut kemudian dimanfaatkan untuk berwisata. Di kala libur, Bapak Mig juga menyempatkan diri untuk menyalurkan hobi bermain sepeda yang digelutinya sejak tahun 1991. Bahkan Bapak Mig juga tergabung dalam Apache Bikers Community, sebuah komunitas bersepeda yang diprakarsai oleh Bapak Emirsyah Satar. Di dalam komunitas sepeda yang anggotanya terdiri dari para pengusaha, profesional, public figur, birokrat, dan pejabat pemerintahan itu, Bapak Mig dipercaya sebagai bendahara. Salah satu pengalaman yang menarik pada saat bersepeda, awalnya saya selalu dapat mengalahkan beliau (Pak Emirsyah) tetapi sekarang saya yang selalu kalah dalam kecepatan bersepeda, fisik beliau kini jauh lebih baik, dan beliau ternyata sosok yang sportif serta menguasasi banyak bidang olah raga”, kenang Bapak Mig. Beranggotakan sekitar 100 orang, Apache kerap melakukan trip bersepeda ke sejumlah destinasi, baik di dalam maupun luar negeri. Beberapa destinasi yang pernah disambangi Apache di antaranya, Singapura, Jepang, Eropa (Belanda, Belgia, Perancis), Belitung, Yogyakarta, dan banyak lagi. “Dalam waktu dekat ini Apache juga bermain sepeda di Osaka, Jepang,” katanya.
CURRICULUM VITAE Nama : Mig Andamara Tanggal Lahir : 18 Agustus 1958 Pendidikan : PANGUDI LUHUR High School, Jakarta 1978. TRISAKTI University. Economy Faculty 1986. • • • • • • •
26 Majalah
| JAN - APR 2014
Pengalaman Kerja di Bank of America Jakarta Branch Joint the Bank at 1984 as a Junior Staff. L/C Staff – LC Department 1984 – 1988 Treasury Staff 1988 – 1990 Assistant Trader, Treasury 1990 – 2000 Assistant Vice President 2000 – 2002 Vice President, Head of Treasury 2002 – 2013
AEROGALLERY
INTERNALISASI CORPORATE CULTURE Lembang, 21-22 Maret 2014