PERUMUSAN STRATEGI USAHAVNTUK - . PERUSAHAAN SEPATU KULIT PTA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN QSPM ( Quantitative Strategic Planning Matrix)
TESTS MAGISTER
HASTA LIARDY 23498042
BIDANG KHUSUS MANAJEMEN INDUSTRI JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2001
Dr. In S.B. Hari Lubis
In Pamoedji Hardjomidjojo, MM.
2001
Perumusan Strategi Usaha Untuk Perusahaan Sepatu Kulit PTA Dengan Menggunakan Pendekatan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Hasta Liardy* Program Studi Manajemen Industri Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung, 2001 Pembimbing**: Dr. In S.B. Hari Lubis dan Ir. Pamoedji H., MM. ABSTRAK Peneftian ini bertujuan untuk merumuskan strategi usaha bagi PTA yang bergerak di bidang manufaktur sepatu kulit. Untuk itu perlu dilakukan analisis kekuatan dan kelemahan PTA jika dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya, analisis peluang dan ancaman yang ada di dalam fngkungan di mana PT.X berada, menentukan posisi perusahaan berkenaan dengan faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) yang dimiliki, dan merumuskan strategi usaha bagi PT.X dengan menggunakan metode Quantitative Strategic Planning Matrix. Fokus dari tugas akhir im adalah memformulasikan strategi usaha jangka panjang yang diterapkan pada satu perusahaan di dalam industri manufaktur sepatu kulit, yaitu PTX Secara umum sistematika analisis yang ddakukan terdiri dari evaluasi visi, misi, tujuan, kebijakan dan strategi yang telah ada; identifikasi isu pokok dan key success industri sepatu; menganalisis dan mengevaluasi faktor internal dan eksternal perusahaan; dan menghasilkan strategi-strategi terbaik berkaitan dengan kondisi internal maupun eksternal perusahaan. Dengan makin kompleks dan dinamisnya dunia usaha, maka masalah perencanaan dan evaluasi strategi usaha sangat dibutuhkan. Melalui perencanaan strategi yang matang, diharapkan perusahaan dapat memanfaatkan peluang dan kekuatan dengan seoptimal mungkin; serta dapat mengantisipasi dan mengatasi ancaman maupun kelemahan secepat mungkin dengan sebaik-baiknya. Kata Kunci: strategi usaha, metode QSPM, industri sepatu kulit, analisis SWOT.
Business Strategy Formulation for Leather Shoes Company, PT.X with QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Approach Hasta Liardy* Study Program: Industrial Management Graduate Program, Institut Teknologi Bandung, 2001 Thesis Advisors**: Dr. Ir. S.B. Har i Lubis and In Pamoedji H., MM. ABSTRACT The objective of the study was to formulate business strategy for PT.X, a leather shoe's manufacturer company. Therefore, it was necessary to analyze the strengths and weaknesses of PT.X relative to its competitors; to analyze the opportunities and threats from the environment of PT.X; determine the company position base on the external factors (opportunities and threats) and internal factors (strengths and weaknesses); and to formulate PTXs business strategy using Quantitative Strategic Planning Matrix method. The focus of this study was to formulate the long term business strategy which can be implement to a company in leather shoes manufacturer industry, PTX Generally, the analysis systematic include: evaluate current vision, mission, goals, policies, and strategies; identify major issues and key success factors in shoe's industry; analyze and evaluate company's internal and external factors; and generate strategies base on the internal and external conditions of the company. Nowadays, business environment becomes more complex and dynardc; therefore the business strategy planning and evaluating matter become very important. With a good strategy planning, company could take advantage from opportunities and strengths as optimal as possible; and could anticipate and overcome threats and weaknesses well as soon as possible. Key Words: business strategy, QSPM method, leather shoes industry, SWOT analysis.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
VI. 1. KESIIvVULAN Kesimpulan dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu: kesimpulan yang berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang berdasarkan perbandingan antara teori yang digunakan dengan proses penelitian.
A. Kesimpulan berdasarkan hasil analisis: 1. Berdasarkan
hasil analisis,
PT.X dapat dideskripsikan sebagai
perusahaan yang mempunyai posisi grow and build, dengan kekuatan fnansial sedikit di atas rata-rata dan daya saing di atas rata-rata, serta memiliki posisi kompetithf kuat. Sedangkan lingkungan di mana PT.X relatif tidak stabil dengan daya tarik industri cukup menarik tetapi pertun:bukan pasarnya lambat.
2. Berdasarkan tujuan
dari
penyusunan tugas akhir ini, yaitu:
merumuskan usaha bagi PT.X, maka dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa altematif strategi usaha yang sesuai bagi PT.X berdasarkan prioritas adalah sebagai berikut: • Strategi Pengembangan Jan Inovasi Produk Sepat:t Kulit • Strategi
membentuk kerja sama dengan konstituen
mendulaing bisnis sepatu kulit
untuk
• Strategi Revitalisasi Internal: optimalisasi kapasitas produksi, meningkatkan kualitas kinerja perusahaan, meningkatan kualitas SDM dan meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas • Mendirikan saluran pemasaran yang dapat berfringsi sebagai distributor Jan menjaal produk international brand.
3. Selain merumuskan strategi, tujuan lain dari penelitian ini adalah menganalisis kekuatan dan kelemahan utamma PT.X. Kekuatan utama PT.X yang digunakan dalam perumusan strategi: • Tenaga kerja terampil dengan loyalitas dan semangat kerja tinggi. • Reputasi yang baik dan kepercayaan dari merk terkenal. • Saluran pemasaran yang ekonomis, sating menguntungkan, dan sudah sejak lama menjalin hubungan kerja sama. • Pemasaran dalam negeri PT.X yang sudah tersebar luas. • Tidak mengalami kesulitan dalam hat modal usaha. • Working capital, profitabilitas, dan perputaran keuangan PT.X cukup lancar. Kelemahan utama PT.X yang digunakan dalam perumusan strategi: • Lemahnya
koordinasi
(akibat
kurangnya
informasi)
dan
pendelegasian dalam sistem manajemen PT.X. • Belum ada kesamaan visi pada semua anggota perusahaan. • Utilitas mesin produksi tidak optimal dan kurangnya inovasi proses produksi. • Terlalu tergantung pada sales person perusahaan yang berjumlah terbatas.
• Belum mcnerapkan strategi promosi, Man, dan publikasi secara efektif
4. Tujuan lain dari penelitian ini adalah menganalisis peluang dan ancaman utama bagi PTX Peluang utama PT.X yang digunakan dalam perumusan strategi: • Potensi pasar sepatu dalam negeri untuk PT.X masih sangat luas, ditinjau dari jumlah toko sepatu, jumlah dan daya beli serta perilaku konsumen yang ditarget. Peluang pasar sepatu ekspor bagi PT.X masih sangat besar. • Hubungan baik dengan supplier bisa lebih menjamin mutu, ketersediaan, dan kontinuitas pasokan bahan baku. • Entry barriers ben.ipa akses pada toko sepatu dan pengalaman beroperasi membatasi jumlah pendatang bare. • Persaingan yang sehat dan margin keuntungan yang pantas. • Frekuensi pembelian cukup tinggi dan cenderung berulang. • Ketersediaan dan kemudahan mendapatkan tenaga kerja terampil yang produktif Ancaman utama PT.X yang digunakan dalam perumusan strategi: • Tidak ada customer-switching cost pada produk sepatu kulit. • Product/model Life Cycle relatif pendek karena ditiru. • Kondisi politik dan keamanan nasional yang tidak menentu. • Sepatu olah raga dan sepatu impor sebagai produk substitusi bagi produk PT.X. • Bargaining power supplier outsole relatif tinggi.
• Sikap selektif terhadap model dan international brand minded dari konsumen.
B. Kesimpulan berdasarkan perbandingan antara teori yang digunakan dengan proses penelitian: 1. Perbedaan antara teori dengan proses oenelitian yang dilakukan: • Menambahkan/modifikasi model dasar dari David (1997) dengan beberapa hal, antara lain: evaluasi kebijakan dan strategi saat ini, identifikasi
isu-isu
pokok, identifikasi
key success factors,
menggunakan metode pembobotan ABP, serta mempertimbangkan tanggung jawab sosial dan menagement value yang ada. • Untuk alasan kepraktisan, tools pada tahap Matching tidak digunakan sendiri-sendiri, tetapi diakomodasikan dalam matriks SWOT. Di mana matriks IE, SPACE, dan Grand Strategy hanya menghasilkan bentuk strategi umum, selanjutnya bersama-sama dengan faktor-faktor pada matriks IFE dan EFE digunakan untuk mengembangkan alternatif strategi dengan kerangka matriks SWOT.
2. Hasil analisis tidak sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa secara teoritis
berbagai
tools
pada tahap
matching
biasanya
akan
menghasilkan bentuk strategifeasible yang sama. Bentuk strategi yang dihasilkan Grand Strategy berbeda dari bentuk strategi yang dihasilkan oleh matriks IE dan SPACE (Lih. Tabel 5.25). 3. Penggunaan beberapa tools pada tahap matching dalam proses analisis ini
Baling mendukung dalam hal mendeskripsikan PT.X dan
lingkungannya (kesimpulan hasil analisis poin 1) dan dilakukan untuk perbandingan dan saling melengkapi berdasarkan berbagai dimensi evaluasi.
4. Untuk mengantisipasi pemilihan bentuk-bentuk strategi yang saling bertentanganlkonflik, maka alternatif strategi yang dihasilkan perlu diseleksi secara intuitif, berupa: • Penyederhanaan-penyederhanaan
(mencoret/membuang
strategi
yang bertentangan dan tidak urgentlpenting). • Penggabungan-penggabungan untuk beberapa alternatif strategi yang memiliki kemiripan atau kesamaan arah. • Penentuan prioritas bagi strategi-strategi yang dianggap penting.
5. Keunggulan dari pendekatan yang digunakan adalah: • Berbentuk sistematis dan merupakan formalisasi dari proses formulasi strategi, sehingga alur pemikiran yang melandasi proses formulasi dari suatu strategi tertentu relatif tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh orang lain. • Jumlah alternatif tools yang tersedia, sehingga penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, kasus yang dihadapi, dan data yang tersedia. Bahkan dapat saja menambahkan tools lain pada tahapan yang sesuai. • Tidak ada batasan junilah alternatif strategi yang dapat dievaluasi sekaligus dengan menggunakan QSPM.
6. Keterbatasan dari pendekatan yang digunakan adalah: • Selalu memerlukan penilaian intuitif, judgemental, dan asumsi, walaupun harus berdasarkan informasi yang obyektif • Proses
kuantifikasi
(Pembobotan
dan
penilaian)
bisa
jadi
menyebabkan bias dan kehilangan sense dari masalah yang sebenarnya. • Kesalahan yang terjadi pada tiap tahap (tahap analisis awal, input, matching, dan tahap keputusan) terbawa terus dan berakumulasi pada hasil pemilihan strategi.
VI.2. SARAN Seperti haInya kesimpulan, saran yang diusulkan juga dibagi dalam dua kelompok, yaitu: saran yang ditujukan pada PT.X sebagai obyek penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya.
A. Saran bagi PTX 1. Analisis
lingkungan
bisnis
dengan
menggunakan
Strategic
Management sangat tergantung pada penilaian subyektivitas dan pengalaman. Oleh karena itu, sebelum menggunakan alternatif strategi yang diusulkan, PT.X perlu mempelajari kembali analisis internal dan eksternal yang telah dilakukan sebelum penentuan alternatif strategi. 2. Setelah mereview kembali analisis internal dan eksternal, PT.X sebaiknya mengimplementasikan strategi yang telah diusulkan (dengan modifikasi yang diperlukan) dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam era globalisasi.
B. Saran untuk penelitian selanjutnya: 1. Pada tahap analisis awal digunakan metode-metode yang sudah umum, seperti Value Chain dan VRIO (Resourced-Based). Untuk penelitian selanjutnya, metode-metode tersebut bisa saja digantikan atau dilengkapi dengan metode Balance Score Card untuk mengevaluasi hasil kinerja dari strategi dan kebijakan yang ada. 2. Selain menggunakan pendekatan yang dikembangkan oleh Fred R. David, perumusan strategi juga dapat menggunakan pendekatan Generic Competitive Strategies dari Michael E. Porter, ResourceBased Competition dari Gary Hammel & C. K. Prahalad, pendekatan dari Henry Mintzberg, Kenichi Ohmae, dan sebagainya yang tentu saja untuk mempertajam analisis dan melengkapi usulan alternatif strategi yang dapat diberikan.