Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XIX, No. 1, Maret 2011
Pertumbuhan Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
*Hirawati Muliani *Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Hewan Jurusan Biologi F. MIPA UNDIP Abstract The research of white mouse growth after was given with barbados nut’s seed is aimed to know about the effect of barbados nut’s seed on the growth of female white mouse. Thirty two female white mouse were acclimated during 1 week and then alloted into 2 groups, each group was treated as follows : P0 (control): were giving of aquadest; P1: were giving of 0,2 grams barbados nut’s seed powder daily per mouse. Barbados nut’s seed powder were given by pipet to the mouth of the mouse. Long of the treatment was 14 days. Replication was 16 times. Main parameter observed was the change of body weight. Supporting parameter was food consumption. Data was analyzed by varians analysis with Completely Random Design. The result was the given of barbados nut’s seed decrease mouse body weight. Key words : barbados nut’s seed, growth, white mouse Abstrak Penelitian Pertumbuhan Mencit (Mus musculus) Setelah Pemberian Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas) ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biji jarak pagar terhadap pertumbuhan mencit betina. Tiga puluh dua ekor hewan percobaan diaklimasi selama 1 minggu, kemudian dibagi dalam 2 kelompok, masing-masing kelompok mendapat perlakuan sebagai berikut : P0 (kontrol) : diberi akuades; P1: diberi serbuk biji jarak pagar dengan dosis 0,2 gram/ekor/hari. Pemberian bahan uji dilakukan per oral dengan cara memasukkan bahan uji ke dalam pipet yang kemudian diberikan pada hewan uji. Perlakuan diberikan selama 14 hari, setiap perlakuan diulang 16 kali. Parameter utama yang diamati adalah perubahan bobot badan. Parameter penunjang yang diamati adalah konsumsi pakan. Analisis data dilakukan dengan analisis varians, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian biji jarak pagar menurunkan bobot badan mencit. Kaca kunci : biji jarak pagar, pertumbuhan, mencit.
lembaganya terletak di bagian sentral,
PENDAHULUAN Jatropha curcas atau tanaman
hampir seluruh bagian tubuh tanaman ini
jarak pagar tergolong dalam famili
mengandung getah yang terdapat dalam
Euphorbiaceae (Tjitrosoepomo, 2000,
saluran-saluran
Cambie
dikenal dengan nama jarak pagar.
&
Brewis,
1999,
dan
getah.
Tanaman
ini
Areghreore et al., 2003). Tjitrosoepomo
Van Steenis (1997) menyatakan
(2000) menyatakan bahwa tanaman
bahwa tanaman jarak pagar merupakan
Euphorbiaceae
biji
tanaman perdu yang bercabang kuat
besar,
dengan tinggi 1,5 sampai 5 m dengan
dengan
44
ini
endosperm
mempunyai yang
Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XIX, No. 1, Maret 2011 ranting bulat dan tebal. Tangkai daun
karbohidrat total, 15,5 gr serat dan 4,5 gr
3,5 cm sampai 15 cm, helaian daun bulat
abu.
telur dengan pangkal berbentuk jantung.
menyatakan bahwa biji jarak pagar
Bunga dalam mulai rata yang bercabang
bersifat toksik (racun), tetapi dapat
melebar. Daun kelopak berjumlah 5
dimanfaatkan
helai, dengan bentuk bulat telur. Daun
karena mempunyai kandungan minyak.
mahkota berjumlah 5 helai, bersatu
Menurut Cambie & Brewis (1999),
sampai
dengan
kandungan
panjang
trigliserida, asam lemak seperti miristat,
ujung
separuh yang
bagiannya,
membengkok,
Banyak
penelitian
sebagai
minyak
bahan
tersebut
bakar
adalah
berkisar 8 mm. Bunga jantan terdiri dari
palmitat,
benangsari dalam berkas yang berdiri,
tannat dan gallat, serta risin dan
pada
toxalbumin.
pangkalnya
dikelilingi
oleh
stearat,
yang
arachiditat,
oleat,
kelenjar kuning yang berbentuk bulat.
Komponen minyak yang juga
Bunga betina terdiri dari 3 tangkai putik,
terdapat pada biji jarak pagar adalah
pendek
bersatu,
ester iritan terpenoid dari 12-deoksil-16
putik
hidroksiphorbol. Biji jarak pagar juga
dan
berwarna
pangkalnya
hijau,
kepala
membengkok, 5 kelenjar madu, kuning.
mengandung
Buah berbentuk telur lebar, terdapat 3
sakarosa, rafinosa, stachyosa, glukosa,
kendaga, panjang 2 sampai 3 cm.
fruktosa dan galaktosa, juga substansi
Jarak pagar banyak ditemukan di daerah tropis maupun sub tropis, yang
curcin
atau
curcacin,
resin yang beracun (Cambie & Brewis, 1999).
mempunyai tinggi antara 3 sampai 8 m,
Senyawa toksik atau senyawa
dan mensekresikan lateks. Buahnya
iritan yang terdapat pada biji jarak pagar
diproduksi
pada
musim
dingin
meliputi curcin, lektin (Siegel, 1893,
(penghujan)
atau
sepanjang
tahun
Felke, 1913, Stirpe et al., 1976, dalam
serta
Aregheore et al., 2003). Mourque et al.,
temperaturnya cukup tinggi. Biji yang
(1961) dalam Aregheore et al., (2003)
masak ditandai dengan berubahnya kulit
menyatakan bahwa dalam biji jarak
buah dari hijau menjadi kuning, setelah
pagar juga mengandung senyawa seperti
2
flavonoid,
apabila
kelembabannya
sampai
4
baik
bulan dari
fertilisasi
(Anonim, 2005). Duke
&
viteksin
dan
isoviteksin.
Adolf et al., (1984) dalam Aregheore et Atchley
(1984)
al., (2003) menyatakan bahwa senyawa
menyatakan bahwa dalam setiap 100 g
toksik dalam biji jarak pagar adalah 12-
biji jarak pagar mengandung 6,6 gr H2O,
deoksil-16 hidroksiphorbol.
18,2 gr protein, 38,0 gr lemak, 33,5 gr
45
Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XIX, No. 1, Maret 2011 Senyawa toksik dalam biji jarak
mempunyai efek anti-tumor yang dapat
pagar adalah lektin (Cano & Asseleith et
dimanfaatkan dalam bidang kesehatan
al., 1986, Cano & Asseleith et al., 1989
melalui mekanisme tertentu (Lin Juan et
dalam Aregheore et al., 2003) dan
al., 2003).
phorbolester (Makkar & Becker, 1997
Mencit
(Mus
musculus)
dalam Aregheore et al., 2003). Senyawa
merupakan hewan yang termasuk dalam
lektin
dapat
famili Murideae (Anonim, 2005). Mus
toksisitasnya
musculus liar atau Mus musculus rumah
berkurang bahkan hilang, yaitu dengan
adalah hewan satu spesies dengan Mus
pemanasan dan dengan reaksi kimia
musculus laboratorium. Semua galur
(Aregheore et al., 2003. Selain itu, juga
Mus musculus laboratorium sekarang ini
terdapat
merupakan
maupun
terdegradasi
phorbolester
sehingga
agensia
antifertilitas
yang
keturunan
disebut jatrophone, yang dilaporkan
musculus
berperan dalam mempengaruhi fertilitas
peternakan
(Cambie & Brewis, 1999).
Mangkoewidjojo, 1988).
Jatrophone merupakan inhibitor
liar
sesudah
selektif
Rambut
dari
Mus melalui
(Smith
&
Mus musculus liar
yang potensial dalam aktivasi limfosit
berwarna keabu-abuan dan warna perut
sehingga digunakan sebagai antikanker.
sedikit lebih pucat. Mata berwarna hitam
Aksi jatrophone pada sel diketahui
dan
melalui
C
bervariasi, tetapi umumnya pada umur
(Aregheore et al., 2003). Jatrophone
empat minggu berat badan mencapai 18-
juga bersifat sitotoksik (Cambie &
20 gram. Mus musculus liar dewasa
Brewis, 1999). Sifat sitotoksik ini akan
dapat mencapai 30-40 gram pada umur
menurun dengan pemanasan 160C
enam bulan atau lebih. Mus musculus
selama 30 menit (Aregheore et al.,
liar makan segala macam makanan
2003).
(omnivorus) dan mau mencoba makan
jalur
protein
kinase
Lateks dari jarak pagar yang mengandung
komponen
alkaloid
kulit
berpigmen.
Berat
badan
apapun makanan yang tersedia bahkan bahan
yang
tidak
bisa
dimakan.
digunakan sebagai anti kanker. Akar
Makanan yang diberikan untuk Mus
dari tamanan ini juga dapat digunakan
musculus
sebagai penawar racun gigitan ular.
secara tanpa batas (ad libitum). Air
Getahnya
minum dapat diberikan dengan botol-
dapat
digunakan
sebagai
biasanya
berbentuk
pelet
dan
botol gelas atau plastik dan Mus
daunnya digunakan sebagai obat malaria
musculus dapat minum air dari botol
(Anonim,
tersebut
komponen
46
penggumpal 2005).
darah
Senyawa
curcin
melalui
pipa
gelas.
Mus
Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XIX, No. 1, Maret 2011 musculus
liar
lebih
suka
suhu
lingkungan tinggi, namun juga dapat
menjadi agresif jika tidak dibesarkan bersama sejak lahir (Anonim, 2005).
terus hidup dalam suhu rendah. Kandang
Siklus hidup dan reproduksi Mus
Mus musculus berupa kotak sebesar
musculus dinyatakan dalam Anonim
kotak sepatu yang terbuat dari bahan
(2005) bahwa Mus musculus betina
plastik (prolipropilen atau polikarbonat),
memiliki siklus estrus lamanya 4-6 hari,
almunium atau baja tahan karat. Syarat
dengan lama estrus kurang dari 1 hari.
kandang mudah dibersihkan, tahan lama,
Beberapa Mus musculus betina jika
tahan gigitan dan aman (Smith &
hidup bersama dalam keadaan yang
Mangkoewidjojo, 1988).
berdesakan, maka tidak terjadi siklus
Mus musculus jantan dan betina
estrus
pada
saat
itu
tetapi
jika
muda sukar untuk dibedakan. Mus
dirangsang oleh urine Mus musculus
musculus betina dapat dikenali karena
jantan, maka estrus akan terjadi dalam
jarak yang berdekatan antara lubang
72 jam.
anus dan lubang genitalnya. Testis pada
Mus musculus betina pada saat
Mus musculus jantan pada saat matang
kopulasi akan membentuk vaginal plug
seksual terlihat sangat jelas, berukuran
secara alami untuk mencegah terjadinya
relatif besar dan biasanya tidak tertutup
kopulasi kembali. Vaginal plug akan
oleh rambut. Testis dapat ditarik masuk
terjadi selama 24 jam. Masa bunting
ke dalam tubuh. Mus musculus betina
sekitar 19-21 hari dan beranak sebanyak
memiliki lima pasang kelenjar susu dan
4-13 ekor (rata-rata 6-8). Satu Mus
puting susu sedang pada Mus musculus
musculus betina dapat beranak sekitar 5-
jantan tidak dijumpai (Anonim, 2005).
10 kali per tahun, sehingga populasinya
Mus musculus akan lebih aktif
meningkat dengan sangat cepat. Musim
pada senja atau malam hari, mereka
kawin
tidak menyukai terang. Mereka juga
musculus yang baru lahir buta dan tidak
hidup di tempat tersembunyi yang dekat
berambut. Rambut mulai tumbuh tiga
dari sumber makanan dan membangun
hari setelah kelahiran dan mata akan
sarangnya
bermacam-macam
terbuka 1-2 minggu setelah kelahiran.
material lunak. Mus musculus adalah
Mus musculus betina mencapai matang
hewan terrestrial dan satu jantan yang
seksual sekitar 6 minggu dan Mus
dominan
dengan
musculus jantan sekitar 8 minggu, tetapi
beberapa betina dan Mus musculus
keduanya dapat dikawinkan minimal
muda. Jika dua atau lebih Mus musculus
setelah berusia 35 hari (Anonim, 2005).
dari
biasanya
hidup
jantan dalam satu kandang mereka akan
47
terjadi
setiap
tahun.
Mus
Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XIX, No. 1, Maret 2011 Lama hidup mencit satu sampai
besar itu setelah ukuran maksimum
tiga tahun, dengan masa kebuntingan
tercapai tidak akan bertambah besar lagi
yang pendek (18-21 hari) dan masa
dan pertumbuhan terhenti atau terjadi
aktifitas reproduksi yang lama (2-14
pembelahan sel. Menurut Campbell &
bulan)
Mencit
Lasley (1975), dari sudut kimiawi
mecapai dewasa pada umur 35 hari dan
pertumbuhan merupakan penambahan
dikawinkan pada umur delapan minggu
jumlah protein dan zat-zat mineral yang
(jantan dan betina). Siklus reproduksi
diakumulasikan dalam tubuh.
sepanjang
hidupnya.
mencit bersifat poliestrus dimana siklus estrus (berahi) berlangsung sampai lima
Ada tiga proses utama di dalam pertumbuhan :
hari dan lamanya estrus 12-14 jam.
1) Proses
dasar
pertumbuhan
Mencit jantan dewasa memiliki berat 20-
seluler uang meliputi perbanyakan sel
40 gram sedangkan mencit
betina
atau produksi sel-sel baru (hiperplasia)
dewasa 18-35 gram. Hewan ini dapat
yang diikuti oleh pembesaran sel dan
hidup pada temperatur 30C (Smith &
akresi
Mangkoewidjojo, 1988).
struktural nonseluler (hipertropi); 2)
atau
penambahan
material
Pertumbuhan adalah penambahan
Diferensiasi sel-sel induk di dalam
ukuran otot, organ dalam dan bagian-
embrio menjadi ektoderm, mesoderm
bagian tubuh lainnya (Guyer & Lane,
dan endoderm; 3) Kontrol pertumbuhan
1964).
(1992),
dan diferensiasi yang melibatkan banyak
yang
proses (Soeparno, 1992). Henderson &
Menurut
Soeparno
pertumbuhan termasuk proses
kompleks yang tidak dapat didefinisikan
Reaves
secara sederhana, karena tidak hanya
proses ketiga dalam pertumbuhan di atas
meliputi peningkatan ukuran saja tetapi
merupakan
juga
interseluler.
merupakan
peningkatan
berat
badan (bobot hidup), komposisi tubuh,
(1969)
menyatakan
penimbunan
bahwa substansi
Biggers, Rinaldini dan Webb
komponen-
(1969) membagi pertumbuhan dalam
komponen tubuh seperti otot, tulang dan
dua tipe pertumbuhan, yaitu : 1) Dalam
organ-organ lainnya.
populasi sel atau jaringan, pertumbuhan
termasuk
perubahan
menyatakan
terjadi akibat penambahan jumlah sel
bahwa dari segi biologi, pertumbuhan
dan penambahan produk interseluler; 2)
merupakan suatu proses seluler dimana
Dalam sel tunggal, pertumbuhan terjadi
terjadi
sel,
karena adanya peningkatan ukuran sel
penambahan ukuran sel dan substansi
akibat peningkatan akumulasi materi-
interseluler. Sel-sel yang bertambah
materi di dalam sel tunggal itu.
Kimball
48
(1990)
peningkatan
jumlah
Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XIX, No. 1, Maret 2011 Pertumbuhan terjadi karena ada perubahan yang disebabkan oleh : 1)
pertumbuhan itu berupa peningkatan berat badan per satuan waktu.
Penambahan masa akibat perubahan
Brody (1985) dalam Soeparno
imbibisi air; 2) Sintesis protoplasmatis
(1992) menyatakan bahwa pertumbuhan
dengan bahan baku asam amino dari
hewan didasarkan pada kenaikan berat
makanan; 3) Penambahan massa akibat
tubuh per satuan waktu tertentu. Pond
deposit interseluler yang berupa lemak,
& Manner (1974) menyatakan bahwa
glikogen dan material seperti khitin,
laju
kreatin
mineral
pengurangan berat badan akhir dengan
(Dawes, 1952). Menurut Campbell &
berat badan awal dibagi lamanya waktu
Lasley (1975), penambahan akumulasi
pengamatan.
dan
garam-garam
jumlah protein dan mineral ini termasuk
pertumbuhan
Pertumbuhan
dihitung
dari
dipengaruhi
oleh
salah satu proses kimiawi yang akan
beberapa faktor, antara lain: spesies,
merubah ukuran otot.
umur, jenis kelamin, dan makanan yang
Pada hewan, penambahan sel-sel
dikonsumsi.
baru terjadi pada semua bagian tubuh
Pertumbuhan sangat dipengaruhi
dan mengarah ke semua arah sehingga
oleh zat-zat makanan yang terkandung
proporsinya mendekati tetap (konstan).
dalam makanan (nutrisi). Hal ini terbukti
Pertumbuhan yang terjadi hampir di
bahwa apabila seekor hewan kekurangan
seluruh bagian tubuh ini disebabkan
nutrisi atau mengalami defisiensi suatu
karena kebanyakan sel hewan tetap
zat makanan maka laju pertumbuhan
mampu memperbanyak diri meskipun
hewan tersebut akan terhambat (Dawes,
sel-selnya
1952). Pertumbuhan berjalan normal
telah
menunjukkan
diferensiasi. Sebagai pengecualian pada
apabila
tulang,
mengandung zat-zat makanan dalam
selama
perbandingan
masa
pertumbuhan,
bagian-bagian
tulang
berubah-ubah (Anonim, 1985).
kualitas
ransum dan
yang
kuantitas
diberikan yang
baik
(Rasyaf, 1990).
Peningkatan berat badan selama
Makanan
selain
penting
pertumbuhan terutama disebabkan oleh
digunakan untuk pertumbuhan juga
peningkatan akumulasi protein tubuh
dibutuhkan
(Sturkie,
berat
memelihara daya tahan tubuh, dan
badan ini biasanya digunakan sebagai
kesehatan. Makanan yang diperlukan
parameter pertumbuhan (Maynard &
untuk
Loosli,
produksi dan yang digunakan untuk
1976).
1969),
Penambahan
sedangkan
menurut
Williamson & Payne (1993), indikator
49
untuk
berproduksi
produksi,
disebut
kerja,
ransum
Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XIX, No. 1, Maret 2011 hidup pokok disebut ransum pokok
analitis,
hidup (Sosroamidjojo & Soeradji, 1990).
ruangan.
Pertumbuhan
terjadi
apabila
mortir,
pipet,
termometer
Semua hewan uji dipelihara dalam
dalam makanan terkandung protein
kandang
sebagai
jaringan;
mencit
dengan
karbohidrat dan lemak sebagai sumber
dengan
kepadatan
energi utama; vitamin, mineral dan air
kandang. Alas kandang diberi sekam
sebagai pengontrol prosesnya (Santoso,
yang diganti tiap tiga hari sekali. Semua
1969). Menurut Rasyaf (1990) hewan
hewan uji diberi makan dan minum
membutuhkan
secara ad libitum selama pemeliharaan.
bahan pembentuk
protein
dengan
khusus
untuk
memelihara
pencahayaan satu
alami
ekor
kandungan asam amino yang seimbang;
Aklimasi
energi, vitamin, mineral, dan air dalam
menempatkan hewan uji dalam kandang
proporsi yang seimbang.
selama seminggu. Kandang ditempatkan
Sebelum
pada tempat tertentu selama penelitian,
digunakan sebagai bahan obat untuk
sehingga hewan uji mendapatkan faktor
manusia,
dilakukan
lingkungan
penelitian tentang pengaruh pemberian
temperatur
biji jarak pagar terhadap pertumbuhan
homogen dan konstan.
perlu
sehingga
informasi
yang
jarak
dengan
pagar
mencit,
biji
dilakukan
tiap
kiranya
bisa
memberikan
bermanfaat
untuk
pengembangan ilmu pengetahuan.
(antara dan
lain
cahaya,
kelembaban)
yang
Setelah aklimasi selesai, hewan uji ditimbang bobot badannya dan dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan : P0 (Kontrol) : diberi akuades P1
METODOLOGI Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hewan,
Struktur
Jurusan
dan
Fungsi
: diberi serbuk biji jarak pagar dengan dosis 0,2 gram / ekor/ hari
Biologi
FMIPA,
Dosis perlakuan bji jarak pagar
Diponegoro.
Dalam
ditentukan sesuai dengan Cambie &
penelitian ini digunakan 32 ekor mencit
Brewis (1999) yaitu 3,3% dalam diet.
betina umur 30 hari dengan bobot badan
Konsumsi pakan M. musculus dewasa
berkisar
pakan BRII,
sekitar 6g/hari sehingga dosis perlakuan
akuades, air minum, biji jarak pagar.
biji jarak pagar adalah 0,198g/hari
Alat yang digunakan yaitu kandang
dibulatkan menjadi 0,2g/ekor/hari.
Universitas
32,08 gram,
pemeliharaan
mencit
beserta
Biji jarak pagar ditimbang sesuai
perlengkapannya,
timbangan,
neraca
dengan dosis yang akan diberikan kemudian dihancurkan dengan blender
50
Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XIX, No. 1, Maret 2011 dan disaring. Biji jarak pagar yang telah
dengan menggunakan Rancangan Acak
dihaluskan
Lengkap (Gomez & Gomez, 1984).
selanjutnya
dicampurkan
dalam akuades. Pemberian bahan uji dilakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN
per oral dengan cara memasukkan bahan
Dari
pengamatan
yang
uji ke dalam pipet yang kemudian
dilakukan, didapatkan hasil seperti pada
diberikan pada hewan uji. Perlakuan
tabel 1. Hasil perhitungan dengan
diberikan
ANOVA
selama
14
hari.
Setiap
perlakuan diulang 16 kali. perubahan
Parameter
penunjang
parameter
yang
meliputi penurunan bobot badan, dan
Parameter utama yang diamati adalah
terhadap
bobot
badan.
yang
diamati
konsumsi pakan menunjukkan berbeda sangat nyata antara kontrol dengan perlakuan.
Hal
ini
berarti
bahwa
adalah konsumsi pakan. Analisis data
pemberian serbuk biji jarak pagar
dilakukan
berpengaruh terhadap penurunan bobot
dengan
analisis
varians,
badan dan konsumsi pakan mencit.
Tabel 1. Rangkuman data hasil penelitian Perlakuan Variabel Ukur
Rata-rata penurunan bobot badan (gr/ekor) Rata-rata konsumsi pakan (gr/ekor/hari)
P0
P1
1,31a
8,17b
2,63a
1,61b
Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda sangat nyata (P < 0,01) Keterangan :
51
P0
:
kontrol (diberi akuades)
P1
:
diberi serbuk gram/ekor/hari
biji
jarak
pagar
dengan
dosis
0,2
Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XIX, No. 1, Maret 2011 Penelitian laboratorium
ini
dilakukan
dengan
kondisi
di yang
Pertumbuhan
yang
baik
merupakan suatu proses pertambahan
terkontrol, dengan temperatur ruangan
massa,
berkisar antara 28-31°C. (Lampiran 3).
pertambahan bobot badan, pertambahan
Hewan uji dalam penelitian ini adalah
tinggi,
mencit betina dengan bobot badan
pertambahan
berkisar 30-34 gram seperti terlihat
tubuhnya.
dalam Lampiran 1. Temperatur, umur,
pertambahan
dan
keseluruhan
bobot
badan
mencit
selama
sehingga
hewan
pertambahan
mengalami
panjang
kandungan
Menurut
atau
kimiawi
Wiharto (1986)
ukuran
tubuh
merupakan
secara
hasil
dari
penelitian masih dalam kisaran normal,
pertambahan ukuran bagian-bagian atau
hal ini sesuai dengan pendapat Smith &
organ-organ akibat dari pertambahan
Mangkoewidjojo
jaringan
(1988)
yang
mengatakan bahwa temperatur yang
yang
diakibatkan
oleh
pertambahan ukuran sel.
baik untuk pertumbuhan mencit adalah
Dari
hasil
pengamatan
yang
30°C, bobot badan mencit dewasa
didapat dari penelitian ini ternyata
berkisar 18-35 gram dengan umur 35
terjadi penurunan bobot badan mencit.
hari dimana selama penelitian mencit
Hal
betina
konsumsi pakan mencit yang tidak
mencapai
dewasa.
Hal
ini
ini
diduga
memenuhi
yang diperoleh semata-mata merupakan
pertumbuhan.
hasil perlakuan yang diberikan.
(2004) konsumsi pakan mencit adalah 4-
Menurut
terjadinya Kusumawati
oleh
5 gram/ekor/hari, tetapi pada penelitian
faktor internal berupa genetik dan
ini rata-rata konsumsi pakan mencit
hormon serta faktor eksternal seperti
kontrol hanyalah 2,63 gram/ekor/hari
keadaan
makanan.
dan rata-rata konsumsi mencit yang
Pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh
diperlakukan dengan 0,2 gram serbuk
nutrisi
makanan.
biji jarak adalah 1,61 gram/ekor/hari
kekurangan
(Lampiran 2). Jadi konsumsi pakan
nutrisi atau mengalami defisiensi suatu
mencit tersebut sangat tidak memenuhi
zat makanan maka laju pertumbuhan
syarat untuk terjadinya peningkatan
hewan tersebut akan terhambat (Dawes,
pertumbuhan.
Apabila
dipengaruhi
untuk
oleh
menunjukkan bahwa hasil penelitian
Pertumbuhan
syarat
disebabkan
lingkungan yang
ada
seekor
dan dalam
hewan
1952). Pertumbuhan berjalan normal apabila
makanan
yang
diberikan
mengandung nutrisi dalam kualitas dan kuantitas yang baik (Rasyaf, 1990).
52
Pada mencit perlakuan kontrol yang rata-rata konsumsi pakannya tidak memenuhi
syarat,
diduga
hal
ini
Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XIX, No. 1, Maret 2011 disebabkan oleh karena mencit tersebut
pemberian biji jarak pagar selama 14
tidak menyukai pakan yang diberikan.
hari berpengaruh terhadap pertumbuhan
Pada mencit yang diperlakukan dengan serbuk biji jarak pagar 0,2
mencit, yaitu menurunkan bobot badan mencit.
gram/hari ternyata rata-rata konsumsi pakannya lebih rendah daripada mencit
DAFTAR PUSTAKA
perlakuan
Anonim. 1985. Biologi Umum. Penerbit Erlangga. Jakarta. Anonim. 2005. Agrobios Newsletter. Vol III No. 10, Maret. Aregheore, E. M., K. Becker and H. P. S. Makkar, 2003. Detoxification of a toxic variety of Jatropha Curcas using heat and chemical treatments, and preliminary nutritional evaluation with rats. Institute for Animal Production in the Tropics and Subtropics. University of Hohenheim, Germany. Ariens, E. J., Mutschler, E. and A. M. Simon, 1986. Toksikologi Umum Pengantar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Biggers, J. P., L. M. Rinaldini, and M. Webb. 1969. The Biological Action of Growth Substances. Academic Press Inc. New York. Cambie, R. C. and A. A. Brewis. 1999. Anti Fertility Plants of The Pasific. CSIRO, Australia. Campbell, J. R. and J. F. Lesley. 1975. The Science of Animal That Serve Mankind. Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited, New Delhi. Dawes, B. 1952. A Hundred Years of Biology. University of London Inc. London. Duke, J. A. and A. A. Archley. 1984. Proximate Analysis, In : Christie, B. R. The Handbook of Plant Science in Agriculture. CRC Press, Inc. Boca Raton, Florida. Gomez, R. A. and A. A. Gomez. 1984. Statistical Procedures For Agricultural Research. Second Edition. John Wiley & Sons. New York.
kontrol,
diduga
hal
ini
disebabkan oleh karena adanya zat toksik yang terdapat pada serbuk biji jarak pagar menyebabkan nafsu makan mencit makin berkurang oleh karena zat toksik
tersebut
mengganggu
metabolisme tubuh mencit. Adanya zat toksik yang masuk kedalam tubuh juga menyebabkan
mencit
memerlukan
energi yang besar untuk menetralisir zat toksik tersebut, sehingga tidak terjadi pertumbuhan dan malahan bobot badan mencit makin berkurang. Ariens (1986) menyatakan bahwa apabila di dalam tubuh terdapat zat toksik yang sangat tinggi, kemungkinan akan menyebabkan kerusakan sel yang tinggi sehingga banyak sel yang mati. Banyaknya sel yang
mati
akan
menyebabkan
terganggunya proses metabolisme dalam tubuh,
sehingga
dapat
mengganggu
fungsi normal organ yang akhirnya menurunkan
pertumbuhan
dan
menurunkan bobot badan. (Lu, 1995). KESIMPULAN Berdasarkan
hasil
pengamatan
dan uji statistik yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
53
Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XIX, No. 1, Maret 2011 Guyer, M. F. and C. R. Lane. 1964. Animal Biology. Herper and Row Publishers. London. Henderson, H. O. and D. M. Reaves. 1969. Dairy Cattle Feeding and Management. Wiley Eastern Private Ltd., New York. Kimball, F. W. 1990. Biologi. Penerbit Erlangga, Jakarta. Kusumawati, D. 2004. Bersahabat Dengan Hewan Coba. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Lin Yuan, Yan Fang, Tang Lin, Chen Fang. 2003. Antitumor effects of curcin from seeds of Jatropha curcas. Sichuan University, China. Lu, F. E. 1995. Toksikologi Dasar. UI Press, Jakarta. Maynard, L. A. and J. A. Loosli. 1969. Animal Nutrition. Seventh Edition. Tata Mc Graw-Hill Publishing Co. Ltd. Bombay, New Delhi. Pond, W. G. and J. H. Manner, 1974. Swine Production in Temperate and Tropical Environments. W. H. Freeman and Co., New York. Rasyaf. 1990. Bahan Makanan Unggas di Indonesia, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Santoso, U. 1969. Limbah Ransum Unggas yang Rasional. PT. Bharata Karya Aksara, Jakarta. Smith, B. J. dan S. Mangkoewidjojo. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis Indonesia. University Press, Jakarta. Soeparno. 1992. Ilmu dan Teknologi Pedaging. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Sosroamidjojo, M. S. dan D. Soeradji. 1990. Peternakan Umum. CV. Yasaguna. Jakarta. Sturkie, P. D. 1976. Avian Physiology. Cornell University Press, New York. Tjitrosoepomo, G. 2000. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Van Steenis, C. G. G. J. 1997. Flora (untuk sekolah di Indonesia). PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
54
Wiharto, K. 1986. Beternak Ayam Broiler. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Williamson, E. and W. J. A. Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Gadjah Mada University Press., Yogyakarta.