No. 09/02/31/Th.XIX, 6 Februari 2017
PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2016 EKONOMI JAKARTA TAHUN 2016 TUMBUH 5,85 PERSEN
Perekonomian Jakarta tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 2 177,12 triliun dan PDRB perkapita mencapai Rp 207,99 juta atau 15,55 ribu US$. Ekonomi Jakarta tahun 2016 tumbuh 5,85 persen, sedikit melambat dibanding tahun 2015 yang sebesar 5,89 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 11,24 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi LNPRT yaitu sebesar 11,67 persen. Ekonomi Jakarta triwulan IV-2016 bila dibandingkan dengan triwulan IV-2015 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,51 persen, ini lebih lambat bila dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 6,48 persen. Ekonomi Jakarta triwulan IV-2016 tumbuh 1,11 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi lapangan usaha pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha transportasi dan pergudangan (3,61 persen), dan dari sisi komponen pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen net ekspor antar daerah (55,82 persen). Struktur perekonomian Jakarta tahun 2016 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor yang memberi kontribusi sebesar 16,49 persen, industri pengolahan sebesar 13,55 persen dan konstruksi 12,88 persen, dan dari sisi komponen pengeluaran kontribusi tertinggi dicapai oleh pengeluaran konsumsi rumahtangga (58,70 persen) dan pembentukan modal tetap bruto (39,23 persen).
A.
PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA
Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2016 (c-to-c) Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha 2016 11,24
10,82 7,22
8,50
10,45
Perekonomian
persen. Pertumbuhan terjadi pada lapangan
Transportasi Transportasi dan Pergudangan
Informasi dan Komunikasi Pertumbuhan
distribusi
Jasa Keuangan
Jakarta
tahun 2016 tumbuh sebesar 5,85
seluruh
3,51
DKI
menjadi mencapai
dan
lapangan
usaha.
Pergudangan usaha
pertumbuhan
yang
tertinggi
yaitu sebesar 11,24 persen, diikuti oleh informasi dan komunikasi sebesar 10,82 persen dan jasa keuangan sebesar 8,50 persen. Berita Resmi Statistik No. , 5 Februari 2017
1
Struktur
Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Beberapa Lapangan Usaha 2016 5,89
menurut
lapangan
usaha
Jakarta
tahun
2016
didominasi oleh empat lapangan usaha
Lainnya
5,85
perekonomian
utama yaitu: perdagangan besar dan eceran, Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Jasa Keuangan
3,13
3,41
0,44
0,75
1,09
0,91
0,95
1,05
2015
2016
dan reparasi mobil dan sepeda motor (16,49 persen); industri pengolahan (13,55 persen), konstruksi
(12,88
persen)
dan
jasa
keuangan dan asuransi (10,45 persen). Bila dilihat dari penciptaan sumber Informasi dan Komunikasi
pertumbuhan ekonomi Jakarta tahun 2016 yang sebesar 5,85 persen, lapangan usaha informasi dan komunikasi menjadi sumber
pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 1,05 basis poin, diikuti jasa keuangan sebesar 0,91 basis poin; dan perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 0,75 basis poin. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 terhadap Triwulan IV-2015 (y-on-y) Pada triwulan IV-2016 ekonomi Jakarta tumbuh 5,51 persen bila dibandingkan triwulan IV2015 (y-on-y). Lapangan usaha transportasi dan pergudangan merupakan lapangan usaha yang mencapai pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 12,51 persen, diikuti informasi dan komunikasi sebesar 11,33 persen dan jasa perusahaan sebesar 9,97 persen. Tidak semua lapangan usaha mampu tumbuh positif, beberapa lapangan usaha mengalami kontraksi, yaitu pertanian, pertambangan dan penggalian, pengadaan listrik dan gas, pengadaan air. Struktur perekonomian Jakarta pada triwulan IV-2016 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor (16,49 persen); industri pengolahan (13,55 persen); dan konstruksi (12,88 persen). Sumber utama pertumbuhan ekonomi Jakarta Triwulan IV-2016 yang sebesar 5,51 persen berasal dari lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 1,12 basis poin, kemudian perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 0,80 basis poin, diikuti jasa perusahaan sebesar 0,73 basis poin, dan jasa pendidikan sebesar 0,46 basis poin. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 terhadap Triwulan III-2016 (q-to-q) Ekonomi Jakarta triwulan IV-
Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q to q Beberapa Lapangan Usaha
2016 tumbuh sebesar 1,11 persen
3,61
bila dibandingkan dengan triwulan
3,13
III-2016 (q-to-q). Angka ini lebih 3,01
lambat bila dibandingkan dengan I
II
III 2015
Transportasi dan Pergudangan
IV
I
II
III
yang dicapai pada triwulan III-
IV
2016 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa lainnya
2016 yang sebesar 2,25 persen. Beberapa lapangan usaha yang
Berita Resmi Statistik No. , 5 Februari 2017
2
mengalami kontraksi cukup besar diantaranya jasa keuangan dari 5,13 persen pada triwulan III2016 menjadi minus 3,84 persen pada triwulan IV-2016, pengadaan listrik, dan gas dari 3,81 persen menjadi minus 2,95 persen, Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib dari 0,86 persen menjadi minus 3,29 persen. Selain itu, lapangan usaha pengadaan air melambat dari 2,31 persen menjadi 0,55 persen (masih dalam periode yang sama). Sedangkan lapangan usaha pada triwulan IV-2016 yang mampu tumbuh diatas 3 persen adalah transportasi dan pergudangan (3,61 persen), jasa kesehatan dan kegiatan sosial (3,13 persen), dan jasa lainnya (3,01 persen).
B.
PDRB MENURUT PENGELUARAN
Pertumbuhan Kumulatif Triwulan IV-2016 (c-to-c) Dari sisi pengeluaran, enam Grafik 4. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Komponen 2016
komponen
mengalami pertumbuhan positif
58,70
dan dua komponen mengalami
39,23
kontraksi. Pertumbuhan terbesar
14,88
11,67
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
11,77
5,75
5,49
Net Ekspor Antar Daerah
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
1,90
pengeluaran
Distribusi
2,43
terjadi
1,57
pada
pengeluaran
Pengeluaran Pembentukan Konsumsi Modal Tetap Pemerintah Bruto
komponen
konsumsi
LNPRT
sebesar 11,67 persen, diikuti oleh komponen
Pertumbuhan
daerah
net
sebesar
ekspor 5,75
antar persen,
selanjutnya komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5,49 persen, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 2,43 persen, dan komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 1,57 persen. Struktur ekonomi DKI Jakarta tahun Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Beberapa Komponen 2016
2016 menurut pengeluaran didominasi oleh
5,89
komponen 5,85 1,54
1,94
pengeluaran
konsumsi
rumah
tangga (58,70 persen), diikuti pembentukan modal tetap bruto (39,23 persen), dan ekspor luar negeri (15,16 persen).
1,23
0,7
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Jakarta tahun 2016
3,21
3,12
yang sebesar 5,85 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 3,21
2015 PKRT
2016 PMTB
Lainnya
Total PDRB
basis poin, diikuti net ekspor antar daerah sebesar 0,87 basis poin, PMTB sebesar 0,70
Berita Resmi Statistik No. , 5 Februari 2017
3
basis poin, dan konsumsi pemerintah sebesar 0,30 basis poin, sementara sisanya sebesar 0,77 basis poin berasal dari komponen lainnya. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 terhadap Triwulan IV-2015 (y-on-y) Pada triwulan IV-2016 Ekonomi Jakarta tumbuh 5,51 persen bila dibandingkan triwulan IV2015 (y-on-y). Pertumbuhan positif terjadi pada tujuh komponen dan hanya satu komponen yang mengalami kontraksi. Komponen net ekspor antar daerah sebesar 59,40 persen, diikuti komponen pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 19,65 persen, komponen impor luar negeri sebesar 10,23 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) sebesar 5,94 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 3,58 persen, dan ekspor luar negeri sebesar 1,47 persen. Sementara itu, komponen yang mengalami kontraksi adalah komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar minus 11,83 persen. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 Terhadap Triwulan III-2016 (q-to-q) Ekonomi Jakarta triwulan IVGrafik 6. Pertumbuhan PDRB q to q Beberapa Komponen
2016 tumbuh sebesar 1,11 persen, 2,06
lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,25 persen.
0,99 0,11
Pertumbuhan terjadi pada tujuh komponen komponen
I-15
II-15
III-15
IV-15
I-16
II-16
III-16
IV-16
PK LNPRT
PK Pemerintah
hanya
mengalami
satu yang
kontraksi. Pertumbuhan tertinggi pada
PK Rumahtangga
dan
triwulan
komponen
net
ini ekspor
dicapai antar
daerah sebesar 55,82 persen, diikuti komponen impor luar negeri sebesar 21,22 persen, selanjutnya komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 16,75 persen, komponen perubahan inventori sebesar 10,14 persen, komponen pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 5,66 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 3,11 persen, dan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 1,70 persen. Sebagai komponen dengan kontribusi terbesar, perlambatan yang terjadi pada komponen konsumsi rumahtangga berpengaruh secara signifikan terhadap perlambatan ekonomi secara umum. Sementara komponen ekspor luar negeri mengalami kontraksi sebesar minus 3,58 persen.
Berita Resmi Statistik No. , 5 Februari 2017
4
LAMPIRAN. Tabel 1. PDRB DKI Jakarta Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Tahun 2015-2016 (Miliar Rupiah) 2015
2016
Lapangan Usaha (1)
Berlaku
Konstan
Berlaku
Konstan
(2)
(3)
(4)
(5)
DistriLaju busi Pertumb Persen uhan tase (6)
(7)
1 388
0,88
0,09
5 181
2 912
-1,50
0,24
186 809
295 043
193 610
3,64
13,55
6 199
3 924
6 331
3 905
-0,49
0,29
757
652
798
666
2,21
0,04
Konstruksi
261 158
195 805
280 432
198 486
1,37
12,88
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
330 320
234 873
358 898
245 827
4,66
16,49
H
Transportasi dan Pergudangan
66 004
45 558
76 403
50 679
11,24
3,51
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
101 818
72 572
109 182
76 788
5,81
5,01
J
Informasi dan Komunikasi
141 791
141 501
157 158
156 809
10,82
7,22
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
205 724
155 189
227 483
168 375
8,50
10,45
L
Real Estate
125 053
97 810
134 358
102 396
4,69
6,17
Jasa Perusahaan
141 773
106 647
159 380
115 620
8,41
7,32
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
114 110
62 319
123 169
64 389
3,32
5,66
P
Jasa Pendidikan
109 808
71 210
124 726
76 174
6,97
5,73
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
32 676
23 426
36 721
25 256
7,81
1,69
Jasa Lainnya
70 705
51 720
79 871
56 098
8,46
3,67
1 989 330
1 454 346
2 177 120
1 539 377
5,85
100,00
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
1 867
1 375
1 985
B
Pertambangan dan Penggalian
5 043
2 956
C
Industri Pengolahan
274 523
D
Pengadaan Listrik dan Gas
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
F
M,N
R,S, T,U
PDRB
Berita Resmi Statistik No. , 5 Februari 2017
5
Tabel 2. Laju Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Tahun 2016 (Persen)
Lapangan Usaha
Tw III-2016 Terhadap Tw II-2016
Tw IV-2016 Terhadap Tw III-2016
Tw IV-2016 Terhadap Tw IV-2015
Laju Pertumbuhan 2016
Sumber Pertumbuhan 2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
-0,31
0,15
-0,15
0,88
0,00
B
Pertambangan dan Penggalian
0,07
0,07
-2,15
-1,50
0,00
C
Industri Pengolahan
0,17
0,83
3,34
3,64
0,47
D
Pengadaan Listrik dan Gas
-6,39
-2,95
-7,91
-0,49
0,00
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
-1,75
0,55
-0,23
2,21
0,00
F
Konstruksi
1,34
2,13
2,00
1,37
0,18
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
-0,06
2,06
5,03
4,66
0,75
H
Transportasi dan Pergudangan
4,31
3,61
12,51
11,24
0,35
I
Penyedian Akomodasi dan Makan Minum
3,04
2,17
7,26
5,81
0,29
J
Informasi dan Komunikasi
4,92
2,19
11,33
10,82
1,05
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
4,81
-3,84
0,53
8,50
0,91
L
Real Estate
1,35
0,63
4,81
4,69
0,32
Jasa Perusahaan
2,88
2,58
9,97
8,41
0,62
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
5,74
-3,29
2,43
3,32
0,14
P
Jasa Pendidikan
1,81
2,87
9,46
6,97
0,34
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,91
3,13
9,89
7,81
0,13
2,96
3,01
9,59
8,46
0,30
2,25
1,11
5,51
5,85
5,85
M,N
R,S, Jasa Lainnya T,U PDRB
Berita Resmi Statistik No. , 5 Februari 2017
6
Tabel 3. PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 Tahun 2015-2016 (Persen)
Komponen
Berlaku (Miliar Rp)
Konstan (Miliar Rp)
Berlaku (Miliar Rp)
Konstan (Miliar Rp)
Laju Pertumbuhan 2016 (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
2015
1, 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Pengeluaran Konsumsi LNPRT Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto
2016
Distribusi Persentase 2016 (%) (7)
1 162 058
850 790
1 277 890
897 529
5,49
58,70
35 859
27 041
41 305
30 196
11,67
1,90
240 120
179 519
256 313
183 888
2,43
11,77
812 952
654 605
854 178
664 857
1,57
39,23
Perubahan Inventori
17 556
5 602
17 857
9 250
65,11
0,82
Ekspor Barang dan Jasa Dikurangi Impor Barang dan Jasa Net Ekspor Antar Daerah
328 091
227 743
330 150
226 783
-0,42
15,16
942 661
710 306
924 439
705 092
-0,73
42,46
335 355
219 352
323 867
231 965
5,75
14,88
1 989 330
1 454 346
2 177 120
1 539 377
5,85
100,00
PDRB
Tabel 4. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 Tahun 2016 (Persen)
Komponen
Tw III-2016 Terhadap Tw II-2016
Tw IV-2016 Terhadap Tw III-2016
Tw IV-2016 Terhadap Tw IV-2015
Laju Pertumbuhan 2016
Sumber Pertumbuhan 2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
2,38
1,70
5,94
5,49
3,21
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT
9,57
5,66
19,65
11,67
0,22
-1,20
16,75
-11,83
2,43
0,30
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto
0,09
3,11
3,58
1,57
0,70
5. Perubahan Inventori
2,36
10,14
106,95
65,11
0,25
6. Ekspor Barang dan Jasa
3,37
-3,58
1,47
-0,42
-0,07
-9,35
21,22
10,23
-0,73
-0,36
-27,46
55,82
59,40
5,75
0,87
2,25
1,11
5,51
5,85
5,85
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 8. Net Ekspor Antar Daerah PDRB
Berita Resmi Statistik No. , 5 Februari 2017
7
Tabel 5. PDRB Perkapita DKI Jakarta Tahun Dasar 2010 Tahun 2014-2016
Uraian
2014
2015
2016
(1)
(2)
(3)
(4)
PDRB Per kapita Atas Dasar Harga Berlaku - -
Nilai (juta rupiah) Nilai (000 US$)
174,91
195,46
207,99
14,81
14,59
15,55
136,31
142,89
147,06
11,54
10,67
10,99
PDRB Per kapita Atas Dasar Harga Konstan -
Nilai (juta rupiah)
-
Nilai (000 US$)
Berita Resmi Statistik No. , 5 Februari 2017
8
PENJELASAN TEKNIS Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Konsep Definisi : Nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu wilayah dalam suatu jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun),
Rumusan -
Pendekatan Produksi Pendekatan Pengeluaran Pendekatan Pendapatan
Kegunaan a. Indikator untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu daerah; b. Bahan analisis tingkat kemakmuran masyarakat dan tingkat perubahan barang dan jasa; c. Bahan analisis produktivitas secara sektoral d. Alat kontrol dalam menentukan kebijakan pembangunan,
Interpretasi Misalnya pada tahun 2005 diketahui PDB Indonesia adalah sebesar 1,750,815,2 milyar rupiah, yang artinya jumlah barang dan jasa yang dihasilkan di Indonesia pada tahun 2005 adalah 1,750,825,2 milyar rupiah,
Laju Pertumbuhan PDB / PDRB Konsep Definisi Menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu, Rumusan
Kegunaan a. Untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional; b. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional; c. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan,
Berita Resmi Statistik No. , 5 Februari 2017
9
BPS PROVINSI DKI JAKARTA
Informasi lebih lanjut hubungi: Syarifuddin Nawie, SE, M.Si Bidang Neraca Wilayah & Analisis Statistik
Telepon
:
Fax e-mail Homepage
: : :
021-31928493, ext, 600 021-3152004
[email protected] http://jakarta.bps.go.id
Berita Resmi Statistik No. , 5 Februari 2017
10