PERTEMUAN 1 (IDENTIFIKASI PELUANG & SEGMENTASI PASAR) SENIN, 3 OKTOBER 2016
PEMBAGIAN PRODUK PER KELOMPOK
PEMBAGIAN PRODUK TEMA PRODUK: OFFICE EQUIPMENT
PRODUK OFFICE FURNITURE WRITING UTENSILS SMALL MACHINE
KELOMPOK 1, 3, 12, 14, 22, 23, 32 4, 7, 15, 18, 20, 28, 33 2, 5, 16, 21, 24, 31, 34
CONTAINERS
8, 9, 11, 13, 19, 27, 30
MERCHANT SUPPLIES
6, 10, 17, 25, 26, 29, 35
TAHAP PERANCANGAN PRODUK Pernyataan misi menjelaskan ke mana arah yang akan dituju Sebelum memulai proyek pengembangan, dilakukan: • Identifikasi peluang pasar • Identifikasi kendala utama • Menetapkan tujuan proyek
IDENTIFIKASI PELUANG Sumber ide produk baru dan detail produk…
Personal pemasaran dan penjualan
Penelitian dan organisasi pengembang an teknologi
Tim pengembang an produk saat ini
Manufaktur dan operasional organisasi
Pelanggan sekarang atau pelanggan potensial
Pihak ketiga, seperti pemasok, pencipta, dan partner bisnis
IDENTIFIKASI PELUANG Mencatat kegagalan dan keluhan yang dialami pelanggan pada produk yang ada sekarang
Mewawancarai pengguna utama, dengan memfokuskan pada proses inovasi oleh pengguna dan modifiksai yang dilakukan pengguna terhadap produk yang ada
Mempertimbangkan implikasi terhadap adanya kecenderungan dalam gaya hidup, demografis, dan teknologi untuk kategori produk yang ada dan peluang kategori produk baru
Beberapa usulan pelanggan sekarang dikumpulkan secara sistematis melalu tenaga penjualan dan sistem pelayanan pelanggan
Studi para pesaing produk dilakukan secara hati-hati – keunggulan pesaing
Status teknologi yang muncul dilihat kembali untuk memfasilitasi perpindahan teknologi yang tepat dari penelitian ke arah pengembangan produk
Pendekatan proaktif untuk identifikasi peluang
IDENTIFIKASI KENDALA & SEGMENTASI TUJUAN PROYEK
Pengkategorian pelanggan ke dalam segmentasi yang berbeda beda dengan tujuan untuk membagia pasar yang berbeda-beda (heterogen) menjadi kelompok-kelompok pasar yang homogen.
Jenis Jenis Segmentasi Pasar • Dalam bukunya, Philip Kohler membagi segmentasi pasar atas:
GEOGRAFIS - Berdasarkan letak geografis
DEMOGRAFIS Berdasarkan: - Usia -jenis kelamin -pendidikan
SOCIOCULTURE Berdasarkan - Kelas sosial - Budaya
TINGKAH LAKU - Pengetahuan - Sikap penggunan, reaksi terhadap suatu produk
MATRIKS SEGMENTASI
SEGMENTASI PRODUK OTOPED = Kompetitor “Thomas Otoped.“ = Kompetitor “E – Kick Otoped” = Produk otopet yang kita keluarkan
Desain I = Roda otopad 3 Desain II = Roda otopad 3 + bisa dilipat + bel music Desain III = Roda otopad 2 + charge listrik
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN
TAHAP IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN
Mengumpulk an Data Mentah dari Pelanggan
Menginterpr etasi data mentah menjadi kebutuhan pelanggan
Mengorganisas ikan kebutuhan menjadi beberapa hierarki, yaitu kebutuhan primer, sekunder dan tersier (jika diperlukan)
Menetapk an derajat kepentinga n relatif setiap kebutuhan
Menganali sa hasil dan proses
TAHAP 1 - MENGUMPULKAN DATA MENTAH METODE PENGUMPULAN DATA MENTAH INTERVIEW
OBSERVASI PRODUK PADA SAAT DIGUNAKAN
FOCUS GROUP
SURVEI TERTULIS
KUESIONER / ANGKET Kuesioner adalah daftar pertanyaan untuk mendapatkan keterangan dari sample atau sumber yang beranekaragam (agar sampel dapat mewakili populasi).
Macam-macam Kuesioner Kuesioner Terbuka Kuesioner ini memberikan kesempatan penuh memberi jawaban menurut apa yang dirasa perlu oleh responden. Peneliti hanya memberikan sejumlah pertanyaan berkenaan dengan masalah penelitian dan meminta responden menguraikan pendapat atau pendiriannya dengan panjang lebar bila diinginkan.
Kuesioner Tertutup Kuesioner tertutup terdiri atas pertanyaan atau pernyataan dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan. Responden mengecek jawaban yang paling sesuai dengan pendiriannya.
PENGGUNA UTAMA. Mengapa? • Mampu mengkomunikasikan kebutuhan karena mengetahui ketidaksempurnaan produk yang mereka gunakan selama ini • Kadang menemukan solusi untuk memenuhi kebutuhan mereka Orang-orang terkait dengan produk (STAKEHOLDER) yang dianggap penting juga perlu dilakukan pengumpulan data
SIAPA YANG DITUJU
PERTANYAAN UNTUK MENGEKSPLOR KEBUTUHAN PELANGGAN • • • • • •
Kapan dan mengapa anda menggunakan produk sejenis ini? Ceritakan pengalaman menarik anda ketika menggunakan produk ini! Apa yang anda sukai dari produk yang sekarang? Apa yang tidak anda sukai dari produk yang sekarang? Hal-hal apa yang anda pertimbangkan ketika membeli produk ini? Apa perbaikan yang ingin anda lakukan terhadap produk ini?
DOKUMEN HASIL INTERKSI DENGAN PELANGGAN
REKAMAN VIDEO
REKAMAN SUARA
FOTO
CATATAN
METODE SAMPLING Populasi adalah seluruh kumpulan objek-objek atau orang-orang yang akan dipelajari atau diteliti. Karakteristik populasi dinamakan parameter.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang dianggap mewakili populasi. Karakteristik sampel dinamakan statistik
Kenapa dipilih sampling? objek penelitian yang homogeny, Sensus merupakan cara objekdata penelitian yang mudah pengumpulan yang mengambil setiap penghematan elemen rusak, biaya dan populasi atau karakteristik waktu, yang ada dalam populasi. masalah ketelitian, ukuran populasi, dan factor ekonomis. Metode sampling adalah cara pengumpulan data yang hanya mengambil sebagian elemen populasi atau karakteristik yang ada dalam populasi.
METODE SAMPLING SAMPLING RANDOM adalah cara pengambilan sampel dengan semua objek atau elemen populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel SAMPLING NON RANDOM
adalah cara pengambilan sampel yang semua objek atau elemen populasinya tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel
SAMPLING RANDOM
SAMPLING NON RANDOM
Sampling Random Sederhana
Sampling Kuota
Sampling Random Berlapis
Sampling Pertimbangan
Sampling Random Sistematis
Sampling Seadaanya
Sampling Random Berkelompok
METODE SAMPLING RANDOM SEDERHANA • Sampling random sederhana dilakukan apabila Elemen populasi (dianggap) homogeny dan Tidak diketahui elemenelemen populasi yang terbagi ke dalam golongan-golongan • Langkah-langkah : 1. Susun kerangka sampling; 2. Tetapkan jumlah sampel; 3. Tentukan alat pengambilan sampel; 4. Pilih sampel sampai dengan jumlah sampel terpenuhi
BERLAPIS • Dilakukan bila: 1. Elemen populasi heterogen; 2. Ada kriteria yang digunakan sebagai dasar untuk mengklasifikasi populasi ke dalam stratum-stratum; 3. Ada data pendahuluan dari populasi mengenai kriteria yang akan digunakan untuk stratifikasi; 4. Dapat diketahui dengan tepat jumlah satuan-satuan individu dari setiap stratum dalam populasi • Langkah-langkah : 1. Susun kerangka sampling; 2. Bagi kerangka sampling ke dalam strata yang dikehendaki; 3. Tentukan jumlah sampel secara keseluruhan; 4. Tentukan jumlah sampel dalam setiap stratum; 5. Pilih sampel dari setiap stratum secara acak.
METODE SAMPLING RANDOM SISTEMATIS
KELOMPOK
• Dilakukan bila: 1. Identifikasi atau nama dari elemen – elemen dalam populasi itu terdapat dalam suatu daftar; 2. Populasi memiliki pola beraturan • Langkah-langkah : 1. Jumlah elemen populasi dibagi dengan jumlah elemen sampel, sehingga didapatkan subpopulasisubpopulasi yang memiliki jumlah elemen sama (memiliki interval sama); 2. Dari subpopulasi pertama dipilih sebuah anggota dari sampel yang dikehendaki, biasanya menggunakan table bilangan random; 3. Anggota dari subsampel pertama yang terpilih, digunakan sebagai titik acuan untuk memilih sampel berikutnya, pada setiap jarak/interval tertentu
• Bentuk sampling random yang populasinya dibagi menjadi beberapa kelompok (cluster) dengan menggunakan aturan-aturan tertentu, seperti batas alam dan wilayah administrasi pemerintahan • Langkah2 penyelesaian: 1. Membagi populasi ke dalam beberapa kelompok; 2. Memilih satu atau sejumlah kelompok dari kelompok2 tersebut secara random; 3. Menentukan sampel dari satu atau sejumlah kelompok yang terpilih secara random
METODE SAMPLING NONRANDOM KUOTA • Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu hingga jumlah (kuota) yang diinginkan. • Terlebih dahulu menetapkan berapa jumlah quotum → sampel • Anggota populasi manapun yang akan diambil, tidak menjadi masalah, yang penting mempunyai ciri-ciri tertentu dan sesuai dengan jumlah quotum yang ditetapkan.
PERTIMBANGAN • Bentuk sampling non random yang pengambilan sampelnya ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan atau kebijaksanaanny
SEADANYA • Adalah bentuk sampling non random yang pengambilan sampelnya dilakukan seadanya atau berdasarkan kemudahannya mendapat data yang diperlukan. • Adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang tersebut sesuai dengan sumber data.
PENENTUAN JUMLAH SAMPLE Pendapat Solvin Asumsinya bahwa populasi berdistribusi normal
Dengan rumus: n = N/(1+Ne2)
Pendapat Gay Ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan, yaitu sebagai berikut:
untuk populasi
kecil (<10.000)
Dimana: n= ukuran sampel N= ukuran populasi E= persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sample
• Metode deskriptif : 10% populasi, untuk populasi relative kecil minimal 20 % populasi. • Metode deskriptif korelasional, minimal 30 subjek • Metode eksperimental, minimal 15 subjek per kelompok
TAHAP 2 – MENINTERPRETASIKAN DATA MENTAH MENJADI KEBUTUHAN PELANGGAN Tuntunan (Guideline)
Pernyataan Pelanggan
"Apa" bukan "Bagaimana"
Mengapa anda tidak meletakkan lapisan pelindung di sekitar kontak baterai obeng? Saya sering menjatuhkan obeng saya
Spesifik
Positif tidak Negatif
Atribut dari Produk
Hindari harus dan Mesti
Pernyataan Kebutuhan Pernyataan Kebutuhan yang Benar yang Salah Baterai obeng dilindungi dari Kontak baterai obeng kontak pendek dilindungi dengan pintu geser plastik
Obeng dapat beroperasi Permukaan obeng dibuat dengan normal setelah kasar (tidak rata) berkali-kali jatuh Tidak masalah jika hujan, Obeng dapat beroperasi Obeng tidak rusak karena saya perlu bekerja di luar dengan normal pada saat hujan rumah pada hari sabtu hujan Saya suka jika dapat Baterai obeng dapat diisi Adaptor pemantik rokok di mengisi ulang baterai obeng ulang dari api rokok di dalam dalam mobil dapat mengisi dari alat pemantik rokok mobil ulang baterai obeng Saya benci jika saya tidak Obeng dilengkapi indikator Obeng harus dilengkapi tahu berapa banyak lagi isi tingkat energi baterai indikator tingkat energi baterai obeng yang masih baterai tersisa
TAHAP 3 – MENGORGANISASIKAN KEBUTUHAN PELANGGAN MENJADI HIERARKI TUJUANNYA: • Mengorganisasikan kebutuhan-kebutuhan ini menjadi beberapa hierarki • Daftar kebutuhan terdiri dari beberapa kebutuhan primer, masing-masing kebutuhan primer tersusun dari kebutuhan sekunder • Beberapa kasus kebutuhan sekunder dipecah lagi menjadi kebutuhan tertier • Kebutuhan primer: kebutuhan yang paling umum sifatnya • Kebutuhan sekunder dan tertier lebih terperinci
• Bobot Kepentingan Sekunder Ditunjukkan Jumlah Tanda * • *** menunjukkan sangat penting • ! menunjukkan kebutuhan tersembunyi
ATAU PUN Bisa menggunakan filter kebutuhan pelanggan. Kebutuhan pelanggan yang bemacam-macam disaring menjadi sedikit dengan melihat tingkat kemiripannya
CONTOH HIERARKI
CONTOH FILTER
Raw Opportunities Otoped bagus untuk olahraga Desain otoped bagus Bentuk otoped yang berbeda Warna otoped bagus Otoped keren Otoped simpel Otoped mudah digunakan Otoped aman Pegangan otoped nyaman Otoped tidak mudah rusak Otoped mudah dirawat Otoped tahan lama Otoped yang tidak harus di jalan yang mulus Roda dapat disesuaikan dengan medan Otoped untuk jarak jauh Otoped mudah hilang Otoped tidak berukuran kecil Otoped yang memiliki posisi pijakan kaki luas Roda otoped tidak bersuara Putaran roda yang baik Harga otoped murah Otoped berbahan kuat Otoped lipat Gagang otoped fleksibel Tinggi otoped fleksibel Memiliki jagrak (untuk mempermudah parkir) Otoped otomatis Otoped dengan pengaturan kecepatan
Filter I (Exceptional Opportunities) Otoped bagus untuk olahraga
Desain otoped bagus dan simpel
Otoped mudah digunakan Otoped aman
Otoped tahan lama
Roda dapat disesuaikan dengan medan Otoped untuk jarak jauh Otoped mudah hilang Otoped tidak berukuran kecil Putaran roda yang baik Harga otoped murah Otoped berbahan kuat Otoped lipat Otoped fleksibel Memiliki jagrak (untuk mempermudah parkir) Otoped otomatis
SUB BAB LAPORAN BAB I (IDENTIFIKASI PELUANG) 1.1 Metode Identifikasi Peluang 1.2 Studi Literatur dan Benchmarking 1.3 Studi Pasar dan Pelanggan (Kuisioner Terbuka) 1.4 Hasil Identifikasi Peluang BAB II (SEGMENTASI)
PRAKTIKUM PERTEMUAN 1 SELESAI
PENGUMUMAN TAMBAHAN • LAPORAN • MAJU DOSEN • KONSULTASI DOKUMENTASI DAN KUESIONER