Lampiran 4. Diskripsi dan Eksisteni Nilai Konservasi Tinggi di HTI RAPP Blok Teluk Meranti NKT
Evaluasi Rapid Risk Assessment
Kesimpulan Rapid Risk Assessment
NKT 1.1. Kawasan Yang Mempunyai atau Memberikan Fungsi Pendukung Keanekaragaman hayati Bagi kawasan Lindung/atau konservasi
Mengandung NKT 1.1 • Usulan NKT 1.1. pada studi terdahulu tidak memperhatikan arti penting koridor sebagai peran vital dalam konservasi keanekaragaman hayati . • Usulan NKT 1.1. tidak didukung oleh analisis spasial
Memerlukan full assessment untuk melengkapi data dan informasi guna mengidentifikasi areal NKT 1.1. secara tepat
Pertanyaan Terkait Dengan NKT BLOK TELUK MERANTI 1. Apakah di dalam Unit Pengelolaan (UP) terdapat kawasan lindung atau konservasi sesuai dalam aturan/ketetapan pemerintah? 2. Apakah UP merupakan bagain atau zona penyangga dari kawasan lindung/konservasi yang ditetapkan dengan tujuan mempertahankan keanekaragaman hayati (misal Cagar Alam atau Taman Nasional 3. Apakah diperkirakan akan terjadi dampak langsung maupun tidak langsung, terlebih yang berhubungan dengan pembangunan infrastruktur dan perbaikan akses yang diakibatkan oleh kegiatan UP?.
Kesimpulan NKT
Temuan Full Assessment 2010 Present NKT 1.1. • Ditemukan kawasan lindung dan konservasi di Unit Managemen Blok Teluk Meranti, berupa : 1. Kawasan Lindung Gambut (Usulan RTRWP Propinsi Riau) 2. Kawasan Lindung Menurut Keppres 32 Tahun 1990 dan UU 41 2009 3. Zona Penyangga
•
•
•
•
Kawasan lindung Gambut menurut RTRWP yang masuk ke dalam Sektor Meranti, seluas 11.653 Ha Kawasan perlindungan terhadap hutan gambut dengan kedalaman gambut ≥ 3 meter (kubah gambut mikro/micro dome), seluas 11.653 Ha Kawasan Perlindung Sempadan Sungai seluas 11.998 Ha. S. Kampar .3.780 Ha S. Kutub 663 Ha S. Serkap 2.325 Ha S. Turip 2.811 Ha S. Sangar 2.419 Ha Zona Penyangga Suaka Margasatwa Tasik Linau-Tasik Sarang Burung, seluas 249 Ha
NKT
Evaluasi Rapid Risk Assessment
Absent Present NKT 1.2
Keberadaan NKT 1.2 potrensial terdapat di seluruh areal Blok Teluk Meranti
Sangat lemah terkait dengan keberadaan critically endangered species di Teluk Meranri, pada hal Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) dan Ramin (Gonystylus spp.) merupakan jenis-jenis terancamn sehingga perlu keputusn terkait dengan eksistensi NKT 1.2. Usulan areal NKT 1.2. tidak didukung oleh proses spasial analisis.
NKT 1.2. Spesies Hampir Punah
Kesimpulan Rapid Risk Assessment
Diperlukan Full assessment dengan fokus sebagai berikut : (1) Melakukan obervasi terhadap keberadaan observation populasi Harimau Sumatera dan Gonystylus (ramin) (2) Memperluas Areal Management NKT untuk mendukung habitat Harimau Sumatera and Gonystylus (Ramin) (3) Memperluas areal koridor satwaliar untuk mendukung perpindahan harimau sumatera melalui habitat hutan alam.
Pertanyaan Terkait Dengan NKT BLOK TELUK MERANTI 1. Apakah didalam UP terdapat populasi species yang terancam, memiliki penyebaran terbatas atau spesies dilindungi yang mampu bertahan hidup (Viable population)?
Kesimpulan NKT
Temuan Full Assessment 2010 Present NKT 1.2 • Fauna Harimau Sumatera
1)
(Panthera tigris sumatrae), dengan status Vulnerable menurut aturan pemerintah RI, Critically Endangered (CR) menurut IUCN dan Appendix I menurut CITES
di dalam kawasan konsesi : a) areal landclearing PT. RAPP Sektor Meranti (hasil wawancara dengan staf PT. RAPP), b) di sekitar areal kubah gambut mikro; c) di sekitar Muara Sungai Sangar (di dalam areal RKT 2009 PT. RAPP Sektor Meranti), dan d) ujung sebelah timur areal RKT 2009 PT. RAPP Sektor Meranti, Seluas 18.107 Ha
Daerah jelajah harimau dapat mencapai 180 km
NKT 1.2. Spesies Hampir Punah
NKT
Evaluasi Rapid Risk Assessment
Kesimpulan Rapid Risk Assessment
Pertanyaan Terkait Dengan NKT BLOK TELUK MERANTI
Temuan Full Assessment 2010 Batagur borneoensis Critically Endangered (CR) menurut IUCN dan Appendix II menurut CITES
Kesimpulan NKT
1). Seluruh sungai di dalam kawasan HTI RAPP Blok Teluk Meranti seluas 8.116 Ha
NKT
Evaluasi Rapid Risk Assessment
NKT 1.3. Kawasan Yang Merupakan Habitat Bagi Populasi spesies Yang Terancam, Penyebaran Terbatas atau Dilindungi Yang Mapu Bertahan Hidup
Present NKT 1.3 Lemah terkait dengan keberadaan endangered dan vulnerable spesies di Teluk Meranti (yaitu ; Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) dan Ramin (Gonystylus spp.), etc). Usulan areal NKT 1.3 tidak didukung oleh proses analisis spasial
Kesimpulan Rapid Risk Assessment Present NKT 1.3 Potensial terdapat diseluruh areal Blok Teluk Meranti See Figure 6. Diperlukan Full assessment dengan fokus : (1) Melakukan observasi seluruh spesies dengan status vulnerable dan endangered (2) Memperluas areal pengelolaan NKT 1.3. untuk mendukung seluruh spesies dengan status endangered dan vulnerable (3) Memperluas areal koridor satwaliar untuk mendukung seluruh spesies dengan status endangered dan vulnerable terutama untuk jelajah harimau sumatera melalui habitat hutan alam
Pertanyaan Terkait Dengan NKT BLOK TELUK MERANTI 1. Apakah didalam UP terdapat populasi species yang terancam, memiliki penyebaran terbatas atau spesies dilindungi yang mampu bertahan hidup (Viable population)?
Temuan Full Assessment 2010 Present NKT 1.3 • Mamalia Ditemukan 13 jenis mamalia yang termasuk dalam kategori Vulnerable, CR, VU dan appendix I dan II • Burung Ditemukan 52 jenis burung yang termasuk dalam status CR, VU dan appendix I dan II
• Reptil Ditemukan 2 jenis reptil yang termasuk dalam kategori Vulnerable dan appendix I dan II
Kesimpulan NKT
Tersebar di tipe ekosistem riparian, kawasan sempadan sungai, MPSF, TPSF, dengan luas 34.701 Keberadaan NKT 1.3 secara detail disajikan dalam lampiran peta.
Tersebar di tipe ekosistem riparian, sekitar sungai-sungai di Teluk Meranti, MPSF dan TPSF, dengan luas 4.226 Ha Keberadaan NKT 1.3. secara detail disajikan dalam lampiran peta Tersebar di tipe ekosistem MPSF dan TPSF, sekitar sungai Serkap, seluas 1.264 Ha
NKT 1.4. Kawasan yang merupakan habitat bagi spesies atau sekumpulan spesies yang digunakan Secara Temporer
NKT
Evaluasi Rapid Risk Assessment
Kesimpulan Rapid Risk Assessment
Absent Present NKT 1.2
Keberadaan NKT 1.2 potrensial terdapat di seluruh areal Blok Teluk Meranti
Sangat lemah terkait dengan keberadaan spesies migran di Blok Teluk Meranti (seperti burung migrant, arwana) Usulan areal NKT 1.2. tidak didukung oleh proses spasial analisis.
Diperlukan Full assessment dengan fokus sebagai berikut : 1.Melakukan obervasi terhadap keberadaan spesies migran 2.Memperluas Areal Management NKT untuk mendukung seluruh spesies migran 3.Memperluas areal koridor satwaliar untuk mendukung perpindahan seluruh spesies migran melalui habitat hutan alam.
Pertanyaan Terkait Dengan NKT BLOK TELUK MERANTI 1. Apakah terdapat atribut dalam suatu habitat tertentu dimana suatu spesies secara temporer atau berkali-kali berkumpul?. (misalnya gua bagi kelelawar atau burung wallet, danau bagi burung migrant, padang rumput sepanjang tepi sungai bagi buaya bertelur, batu jilat bagi berbagai jenis hewan, tempat tertentu dimana terdapat sumber makanan yang banyak bagi pemakan buah, pohon Ficus dalam jumlah yang banyak pohon yang berlubang yang berupa pohon sarang bagi burung enggang)
Temuan Full Assessment 2010 Present NKT 1.4. Ditemukan 17 jenis burung migran yang melakukan di lokasi HTI Teluk Meranti, diantaranya adalah : 1) bangau bluwok (Mycteria cinerea), 2) baza hitam (Aviceda leuphotes), 3) berkecet biru (Eritacus cyane), 4) blekok cina (Ardeola barchus), 5) cekakak cina (Halycon pileata), 6) elang alap cina (Accipiter soloensis), 7). Kirik-kirik laut (Merops philiphinus), 8) elang alap erasia (Accippiter nesus), 9) elang alap alap nipon (Accippiter gularis), 10) elang ular jari pendek (Circaetus gallicus), 11) elang rawa kelabu (Circus cyaneus), 12) layang-layang api (Hirundo rustica), 13) elang rawa katak (Circus aeruginosus), 14) raja udang erasia (Alcedo atthis), 15) Srigunting hitam (Dicrurus macrocercus), 16) trinil rawa (Tringa stagnatilis), 17) undan paruh totol (Pelecanus philippensis)
Kesimpulan NKT Sungai Serkap, MPSF, TPF, dan Serkap Tengah, TPF dan MPSF daerah Meranti, MPSF dan LPF sekitar Sungai Serkap, S. Serkap bagian bawah dan areal land clearing Sektor Meranti, Tasik Serkap dengan luas 16.086 Ha Detail lokasi NKT 1.4. disajikan dalam lampiran peta.
NKT 2.1. Kawasan Bentang Alam Yang Memiliki Kapasitas Untuk Menjaga Proses dan Dinamika Ekologi
NKT
Evaluasi Rapid Risk Assessment
Kesimpulan Rapid Risk Assessment
Tidak terdapat zona inti di Blok Teluk Meranti
Berdasarkan hasil Rappid Risk Assessment, diidentifikasi tidak terdapat NKT 2.1. di Blok Teluk Meranti
Areal tersebut dibawah batas 20.000 ha Areal NKT 2.1. tidak berdasarkan hasil analisis spasial yang jelas
Pertanyaan Terkait Dengan NKT BLOK TELUK MERANTI Lansekap yang utuh fungsinya dan memiliki kemampuan untuk mempertahankan proses-proses ekologis alamiahnya secara jangka panjang, didefinisikan sebagai mosaik beraneka ekosistem hutan alami yang meliputi (i) zona inti 20.000 hektar, di mana di dalamnya terdapat hanya sedikit fragmentasi atau tidak ada sama sekali, dan (ii) zona penyangga vegetasi dengan luas sedikitnya 3 kilometer dari batas hutan yang mengepung zona inti tersebut. Kedua kriteria baru ini berbeda dengan HCVF Toolkit untuk Indonesia (ver 2003) yang semula di bawah HCV 2.1 mendefenisikan ‘hutan besar di tataran lansekap’ (large landscape level forest) sebagai hutan manapun yang berukuran lebih luas dari 50.000 hektar.
Temuan Full Assessment 2010
Kesimpulan NKT
Berdasarkan kajian peta tutupan vegetasi dan peta tata guna lahan, dan hasil survey lapanga yang dilakukan oleh tim ekologi, maka tidak ditemukan lasekap berukuran besar yang mencakup zona inti seluas minimal 20.000 hektar dengan kawasan penyangganya
Absent NKT Kawasan Teluk Meranti tidak masuk dalam kriteria NKT 2.1, sehingga tidak terdapat NKT 2.1. di blok Teluk Meranti
NKT
Evaluasi Rapid Risk Assessment
NKT 2.2. Kawasan Bentang Alam yang Berisi Dua atau Lebih Ekosistem Dengan Garis Batas Yang Tidak Terputus
Present NKT 2.2.. Blok Teluk Meranti adalah bagian dari kesatuan bentang alam dan disusun dari beberapa tipe ekosistem yang berbeda Usulan areal NKT 2.2. tidak didukung dengan proses analisis spasial yang jelas.
Kesimpulan Rapid Risk Assessment Kandungan NKT 2.2 potentsial tercakup di seluruh Blok Teluk Meranti Tidak ada penambahan areal NKT 2.2. (sudah diidentifikasi oleh studi sebelumnya) Full assessment idiperlukan untuk meguraikan s needed to describe berapa banyak tipe ekosistem yang terdapat di Blok Teluk Meranti
Pertanyaan Terkait Dengan NKT BLOK TELUK MERANTI Apakah UP memiliki dua atau lebih ekosistem alami dengan garis batas yang tidak terputus (daerah ecotone)?
Temuan Full Assessment 2010 Di Sektor Teluk Meranti PT RAPP tidak terdapat ekosistem yang secara ekstrim berbeda karakternya fisiknya. Keberadaan ekosistem riparian merupakan bagian dari ekosistem rawa gambut, bukan merupakan ekosistem tersendiri. Kondisi ekosistem yang dipengaruhi oleh pasang surut genangan air merupakan suatu dinamika ekosistem rawa gambut. Dengan demikian tidak terdapat ekoton di dalam ekosistem rawa gambut. Kedua ekosistem mempunyai perbedaan karakter biofisik vegetasi tegas serta diduga belum ada gangguan. Di Blok Teluk Meranti tidak ditemukan dua tipe ekosistem yang mempunyai perbedaan karakter biofisik vegetasi tegas serta diduga belum ada gangguan. Tidak ditemukan areal yang mempunyai zona ketinggian yang berbeda.
Kesimpulan NKT Absent NKT 2.2. Kawasan Teluk Meranti tidak masuk dalam kriteria NKT 2.2, sehingga tidak terdapat NKT 2.2. di blok Teluk Meranti
Evaluasi Rapid Risk Assessment Present NKT 2.3 Pertimbangan dalam penetapan perwakilan spesies alami sangat lemah, pada kenyataannya tidak ditemukan di Blok Teluk Meranti. Usulan area NKT 2.3. tidak didukung dengan analisis spasiak yang jelas.
NKT 2.3. Kawasan yang mengandung Populasi dari Perwakilan Spesies Alami
NKT
Kesimpulan Rapid Risk Assessment NKT 2.3 potensial diseluruh areal Blok Teluk Meranti Full assessment diperlukan dengan fokus : (1) Melakukan observasi terhadap habitat harimau (2) Memperluas area pengelolaan NKT (HCVMA) untuk mendukung habitat Harimau Sumatra; (3) Memperluas area koridor satwaliar untuk mendukung daya jelajah Harimau Sumatra melalui habitat hutan alam.
Pertanyaan Terkait Dengan NKT BLOK TELUK MERANTI 1. Apakah kawasan teridentifikasi sebagai NKT 1.1? 2. Apakah kawasan teridentifikasi sebagai NKT 2.1? 3. Apakah kawasan masuk NKT 2.2 tapi tidak memenuhi NKT 2.1? 4. Apakah mencakup dari dataran tinggi sampai dataran rendah? 5. Apakah di dalam areal UP terdapat kawasan yang menjadi tempat hidup jenis-jenis satwa yang hampir punah, predator tingkat tinggi? 6. Apakah mengandung jenis yang memerlukan habitat luas untuk bertahan hidup? 7. Apakah dalam waktu belum lama masuk kategori 5 dan 6 tetapi tidak memenuhi karena terdapat kegiatan perburuan dan terjadi kepunahanan lokal?
Kesimpulan NKT
Temuan Full Assessment 2010 Kawasan unit pengelola IUPHHK-HTI PT. RAPP Blok Teluk Meranti memiliki nilai konservasi tinggi (NKT) 1.1. Kawasan unit pengelola IUPHHK-HTI PT. Sektor Teluk Meranti umumnya berada di kedalaman gambut tipis apabila dibandingkan dengan daerah kubah gambut di daerah tengah Semenanjung Kampar. Oleh karena itu tidak ada gradasi di dalam kawasan ini. Di areal Blok Teluk Meranti ditemukan 10 jenis predator tingkat tinggi, yaitu mamalia 1 jenis, burung 5 jenis dan reptil 4 jenis
Present NKT 2.3.
MPSF, Riparian, hutan alam dan sekitar pemukiman dengan luas 31.629 Ha. Detail letak NKT 2.3. disajikan dalam lampiran peta.
NKT 3. Kawasan yang Mempunyai Ekosistem Langka atau Terancam Punah
NKT
Evaluasi Rapid Risk Assessment Present NKT 3 Menurut Toolkit HCV 2008, Secara keseluruhan Blok Teluk Meranti ditemukan lokasi NKT 3 yang sangat luas dengan pertimbangan bahwa lahan gambut adalah areal dengan status terancam. Usulan areal NKT 3 tidak didukung oleh proses analisis spasial yang jelas
Kesimpulan Rapid Risk Assessment
Pertanyaan Terkait Dengan NKT BLOK TELUK MERANTI 1. Apakah ada tipe ekosistem yang Keberadaan NKT 3 mengalami kekurangan 50% atau potensial terdapat diseluruh lebih dari luasan penyebaran areal Blok Teluk Meranti terdahulu? Tidak ada tambahan NKT 3 2. Apakah ekosistem tersebut berada (i) pada kawasan UP atau (sudah ditetapkan oleh studi (ii) di dekatnya dan kemungkinan sebelumnya) akan dipengaruhi pemanfaatan yang direncanakan di UP? Memerlukan full 3. Apakah ada tipe ekosistem pada assessment untuk unit biofisiografis yang akan melengkapi data dan mengalami pengurangan 75% informasi untuk memastikan atau lebih dari luasan area NKT 3 kaitannya penyebaran dulu berdasarkan dengan pengelolaan tata proyeksi konversi hutan? air. 4. Apakah ekosistem tersebut berada (i) pada kawasan UP atau (ii) di dekatnya dan kemungkinan akan dipengaruhi oleh pemanfataan yang direncanakan UP?.
Kesimpulan NKT
Temuan Full Assessment 2010 Identifikasi NKT ini menggunakan pendekatan analitik (Analytical Approach) dalam unit biofisiografis pada suatu pulau. Berdasarkan perbandingan Citra Landsat pada tahun 1990 dan 2009 bahwa LPF mengalami perubahan 43 %, TPF mengalami perubahan 48 %, sedangkan MPF mengalami perubahan sampai dengan 93 %. Landsystem yang ada di Sektor Teluk Meranti PT RAPP adalah MDW (mendawai), berdasarkan pengecekan di lapangan bahwa areal yang termasuk landsystem MDW mempunyai kedalaman gambut lebih dari 3 meter.
Present NKT 3 Berdasarkan hasil kajian di atas, dapat disimpulkan bahwa di Sektor Teluk Meranti PT RAPP terdapat ekosistem langka atau terancam punah. Detail lokasi NKT 3 disajikan pada Lampiran Peta
NKT 4.1. Kawasan atau Ekosistem yang Penting sebagai Penyedia Air dan Pengendalian Bagi Masyarakat Hilir
NKT
Evaluasi Rapid Risk Assessment Present NKT 4.1 diseluruh area riparian yang mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat di Blok Teluk Meranti. Usulan area NKT 4.1 tidak didukung dengan analisis spasial yang clear.
Kesimpulan Rappid Risk Assessment Present NKT 4.1 Tidak ada tambahan area NKT 4.1. sudah teridentifikasi oleh studi sebelumnya. Full assessment diperlukan untuk memonitor efektifitas fungsi dari areal NKT 4.1.
Pertanyaan Terkait Dengan NKT BLOK TELUK MERANTI Apakah didalam UP terdapat kawasan yang memiliki fungsi pengaturan air terhadap wilayah di bagian hilir ?
Apakah tutupan hutan dan kawasan tersebut dalam kondisi baik dan dinilai memberikan jasa terhadap pemenuhan kebutuhan air atau pengendali banjir bagi daerah hilir ?
Temuan Full Assessment 2010
Kesimpulan NKT
Berdasasarkan hasil penilaian kawasan dengan nilai konservasi tinggi, areal HTI RAPP Blok Teluk Meranti merupakan hutan rawa gambut :
Present NKT 4.1. Sebagian dari areal HTI Blok Teluk merupakan bagian dari Micro peat dome yang berfungsi sebagai penyedia air dan pengendali banjir. Dengan demikian Blok Teluk Meranti mengandung NKT 4.1. yaitu berupa kubah gambut kecil (micro peat dome), seluas 5.232 Ha.
Kriteria kawasan bergambut adalah tanah bergambut dengan ketebalan 3 meter atau lebih yang terdapat di bagian hulu sungai dan rawa. Kawasan bergambut yang berfungsi sebagai daerah resapan air bagi daerah di bawahnya adalah daerah sekitar bagian kubah gambut (peat dome), yang dari segi topografi merupakan daerah atas dan perlu dilindungi supaya fungsi hidrologisnya dapat dipertahankan. Kawasan lindung gambut berada di tengah dan dikenal sebagai Core Conservation atau kawasan lindung gambut yang merupakan kawasan NKT 4.1 (areal yang penting sebagai penyedia air dan pengendalian banjir bagi masyarakat).
NKT 4.3. Kawasan Yang Berfungsi Sebagai Sekat Alam Untuk Mencegah Meluasnya Kebakaran Hutan dan Lahan
NKT 4.2. Kawasan Yang Pening Bagi Pencegahan Erosi dan Sedimentasi
NKT
Evaluasi Rapid Risk Assessment Present NKT 4.2 diseluruh area riparian yang berperan penting dalam pencegahan erosi dan sedimentasi di Blok Teluk Meranti. Usulan area NKT 4.2 tidak didukung dengan analisis spasial yang clear.
Present NKT 4.3 diseluruh area riparian yang berfungsi sebagai sekat alam untuk mencegah kebakaran hutan di Blok Teluk Meranti. Usulan area NKT 4.2 tidak didukung dengan analisis spasial yang clear.
Kesimpulan Rappid Risk Assessment Present NKT 4.2 Tidak ada tambahan area NKT 4.2. sudah teridentifikasi oleh studi sebelumnya. Full assessment diperlukan untuk memonitor efektifitas fungsi dari areal NKT 4.2.
Present NKT 4.3 Tidak ada tambahan area NKT 4.3. sudah teridentifikasi oleh studi sebelumnya. Full assessment diperlukan untuk memonitor efektifitas fungsi dari areal NKT 4.3.
Kesimpulan NKT
Pertanyaan Terkait Dengan NKT BLOK TELUK MERANTI Apakah UM mengandung kawasan yang penting bagi pencegahan erosi dan sedimentasi, dalam kondisi vegetasi yang baik dan berada pada areal yang mempunyai tingkat bahaya erosi potensial berat ?
Temuan Full Assessment 2010 Areal HTI Blok Teluk Meranti merupakan hutan rawa gambut. Kemungkinan terjadinya erosi dan sedimentasi sangat kecil. Kondisi tutupan vegetasi yang terdapat pada areal riparian yaitu S. Kutub, S. Turip, S. Serkap dan S. Sangar masih sangat baik sehingga mampu berperan sebagai pengendali terjadinya erosi dan sedimentasi.
Present NKT 4.2.
Apakah UM mengandung kawasan yang mampu melindungi dan mencegah kebakaran hutan atau lahan dalam skala luas ?
Sungai-sungai yang berada di areal HTI Blok Teluk Meranti yaitu S. Kutub, S. Turip, S. Serkap dan S. Sangar mengalir sepanjang musim, pada musim kemarau sungai-sungai tersebut surut dan menambah lebar tepi kanan-kiri sungai dengan lebar antara 50 – 100 meter bahkan di sungai Kutub lebih dari 200 meter sehingga sehingga mampu berperan sebagai sekat alam untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan.
Present NKT 4.3.
Terdapat di daerah riparian S. Kutub, S. Turip, S. Serkap dan S. Sangar, dengan luas 8.116 Ha. Detail lokasi NKT 4.2 disajikan dalam lampiran peta.
Terdapat di daerah riparian S. Kutub, S. Turip, S. Serkap dan S. Sangar, dengan luas 3.022 Ha. Detail lokasi NKT 4.3 disajikan dalam lampiran peta.
NKT 5. Kawasan Yang Mmpunyai Fungsi Penting Untuk Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat Lokal
NKT
Evaluasi Rapid Risk Assessment Present NKT 5 adalah areal riparian yang merupakan areal yang mendukung mata pencaharian masyarakat Tidak mempertimbangkan usulan masyarakat desa Teluk Meranti mengenai wilayah kelola sosial masyarakat, dengan lebar 3 km ke arah hutan mulai dari S, Kutub sampai dengan S. Serkap Usulan NKT 5 tidak didukung dengan proses analisis spasial yang jelas.
Kesimpulan Rappid Risk Assessment Present HCV 5 Full assessment diperlukan untuk melengkapi dan informasi untuk mengidentikasi secara pasti areal NKT 5
Pertanyaan Terkait Dengan NKT BLOK TELUK MERANTI 1. Adakah komunitas dalam, dekat atau pada hilir sungai yang berasal dari lokasi Unit Pengelolaan ? 2. Apakah komunitas lokal tersebut memanfaatkan sumber daya hutan (termasuk sungai) untuk pemenuhan kebutuhan keluarganya ? 3. Berlokasi dimana sumberdaya hutan (termasuk sungai) yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga tersebut ? 4. Jika sebagian atau seluruh kawasan dalam lansekap tersebut dieksploitasi atau dikonversi, apakah akan mempengaruhi ketersediaan sumberdaya hutan yang dimanfaatkan komunitas lokal untuk memenuhi kebutuhan keluarganya
Kesimpulan NKT
Temuan Full Assessment 2010 Masyarakat tinggal didaerah hilir sungai yang berasal dari lokasi HTI Blok Teluk Meranti Masyarakat memanfaatkan sumberdaya hutan dalam memenuhi kebutuhan keluarganya Pada umumnya masyarakat memanfaatkan dari sumberdaya hutan terdekat dalam hal ini areal HTI Blok Teluk Meranti. Kebutuhan dasar yang tidak tergantikan dari kawasan hutan yang ada adalah air baik untuk kepentingan mata pencaharian, kebutuhan keluarga Wilayah Kelola Sosial menjadi penting dan hilang pada saat areal HTI tersebut di land clearing dan berubah menjadi HTI. Wilayah kelola sosial merupakan areal yang dimanfaatkan untuk kepentingan sosial khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pangan
Present NKT 5 Untuk pemenuhan kebutuhan air dan perairan adalah terintegrasi dengan NKT 4.1 dan 4.2, dengan luas 8.255 Ha Potential NKT 5 Kawasan kelola sosial masyarakat Teluk Meranti di pinggir sungai Kampar dengan lebar 1.5 km ke dalam hutan mulai dari S. Kutub sampai S. Serkap dengan luas kurang lebih 6.907 Ha
NKT 6. Kawasan Yang Mempunyai Fungsi Penting Untuk Identitas Budaya Komunitas Lokal
NKT
Evaluasi Rapid Risk Assessment
Kesimpulan Rappid Risk Assessment
Absent NKT 6
Absent NKT 6
Tidak dijumpai kawasan yang termasuk NKT 6 di Blok Teluk Meranti
Tidak dijumpai kawasan yang termasuk NKT 6 di Blok Teluk Meranti
Pertanyaan Terkait Dengan NKT BLOK TELUK MERANTI
Temuan Full Assessment 2010
Mengidentifikasi awal kawasan yang mempunyai fungsi penting untuk identitas budaya komunitas lokal :
Masyarakat yang berdiam di areal HTI Blok Teluk Meranti yaitu Desa Teluk Binjai, Teluk Meranti dan Pulau Muda, adalah etnis Melayu sebagian besar adalah masyarakat pendatang. Dalam Full assessment tidak dijumpai kawasan hutan yang diclaim sebagai wilayah adat.
Apakah ada kawasan hutan yang dianggap oleh masyarakat sebagai wilayah adat mereka ? Apakah ditemukan masyarakat yang memiliki aturan adat dalam memanfaatkan sumberdaya hutan yang menjadi sumber pemenuhan kebutuhan hidupnya ? Apakah ditemukan kawasan hutan dimana masyarakat lokal yang memiliki keterkaitan dengan kawasan tersebut tinggal ?
Aturan adat sudah tidak dijumpai lagi, hukum yang diterapkan dalam menangani permasalahan sosial adalah hukun tarhikh atau hukum Islam
Kesimpulan NKT
Absent NKT 6