KEADILAN, KEADILAN GENDER & TATA KELOLA REDD+
MIA SISCAWATI *BADAN PENGURUS RMI-THE INDONESIAN INSTITUTE FOR FOREST & ENVIRONMENT *DEWAN PENASEHAT LINGKARAN PENDIDIKAN ALTERNATIF UNTUK PEREMPUAN (KAPAL PEREMPUAN)
Lokakarya IGES- RECOFTC
Kemitraan untuk REDD+ Lokakarya Nasional bagi Pemerintah dan Masyarakat Sipil Bogor, 17-19 Maret 2010
PERSPEKTIF KEADILAN DALAM REDD+
Pengaturan Aspek Tenurial berperspektif Keadilan
Tata Ruang berbasis Ekosistem dan berperspektif Keadilan
Mekanisme Kelembagaan yang Adil
Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Penerapan Mekanisme FPIC (Free Prior Informed Consent) Pengakuan dan Perlindungan Hak Perempuan dan Warga Marjinal lainnya Keadilan Gender
1
Gender adalah pembedaan sifat, peran, dan posisi perempuan dan laki-laki yang dibentuk oleh masyarakat dipengaruhi oleh sosial budaya, masyarakat, budaya interpretasi agama, politik, dan sistem ekonomi. Gender bisa berubah dalam kurun waktu, konteks wilayah dan budaya tertentu Sebuah pekerjaan yang dianggap pekerjaan perempuan pe e pua di d satu tempat te pat bisa b sa dianggap d a ggap pekerjaan laki-laki di tempat lain.
Pembedaan perempuan dan laki-laki yang dibentuk secara sosial telah melekat dalam kurun waktu yang panjang sehingga dianggap sebagai sesuatu yang alamiah. alamiah Pembedaan yang ketat antara perempuan dan laki-laki menimbulkan ketidakadilan baik untuk laki-laki maupun perempuan Ketidakadilan tersebut dikenal sebagai ketidakadilan gender
2
KETIDAKADILAN GENDER
Sub-ordinasi Sub ordinasi (penomorduaan)
Marginalisasi (peminggiran)
Double burden (beban ganda)
Violence (kekerasan) ( )
Stereotyping (pemberian label negatif)
HAL-HAL DASAR YANG HARUS DIPENUHI DALAM TATA KELOLA REDD+
Partisipasi
Konsensus
Tanggung gugat (Accountable)
Transparansi (Transparent)
Responsif (Responsive)
Efektif dan Efisien (Effective and Efficient)
Adil dan Inklusif (Equitable and Inclusive)
Peraturan Perundangan yang Mendukung
3
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM REDD+
Proses pengambilan keputusan di tingkat pembuat kebijakan (l (lembaga b eksekutif k k tif d dan llegislatif) i l tif) harus dilakukan melalui proses yang terbuka/transparan, partisipatif, bertanggung-gugat, dan melibatkan wakil para pihak yang terkait, termasuk perempuan dan warga marjinal lainnya Pengambilan keputusan di tingkat komunitas dilakukan dengan menerapkan konsep FPIC (Free Prior Informed Consent) dan menerapkan proses spt tsb di atas
KEADILAN GENDER DALAM REDD+
Seluruh rangkaian proses REDD+ tidak menimbulkan beragam bentuk ketidakadilan gender Perempuan dan Kelompok Marjinal Lainnya memperoleh keuntungan yang adil Kemungkinan dampak REDD+ bagi perempuan dan kaum marjinal lainnya perlu dipahami sejak awal dan direduksi
4
UPAYA MEWUJUDKAN KEADILAN GENDER DALAM REDD+ Perempuan dan warga marjinal lainnya perlu:
memiliki pengetahuan terkait dengan konsep REDD+ dan informasi lengkap tentang seluruh rangkaian proses REDD+ terlibat dalam mekanisme kelembagaan di seluruh tingkatan terlibat dalam seluruh rangkaian proses persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi REDD+ terlibat dalam seluruh rangkaian proses pengambilan keputusan-keputusan
ANALISA GENDER DALAM REDD+
Analisa Gender dalam REDD+ memberikan informasi y yang g akurat tentang pembagian/pembedaan peran, posisi, fungsi perempuan dan laki-laki dalam seluruh rangkaian proses REDD+ Dengan menerapkan Analisa Gender kita terhindar dari kesalahankesalahan dalam pengembangan program yang hanya berdasarkan pada asumsi tentang peran, posisi dan fungsi perempuan dan laki-laki
5
Analisa Gender merupakan proses untuk mengetahui
“siapa melakukan apa siapa memiliki pengetahuan apa, siapa menguasai sumberdaya apa siapa terlibat dalam organisasi apa (formal dan informal) siapa yang mengambil keputusan tentang apa
TERIMA KASIH
6