H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
PERSPEKTIF FIQH DALAM PENANGANAN SAMPAH H. Abu Syhabudin Abstrak Sampah perlu penanganan secara khusus. Karena, jika keadaannya dianggap spele akan berdampak negative bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Dalam pembahasan ini di kaji tentang bagaimana Fiqh memandang akan keberadaan sampah. Fiqh memandang tentang sampah dari segi kebersihan dan manfaatnya. Dalam Fiqh terdapat pembahasan khusus tentang thaharah yang di dalamnya membahas tentang bersuci. Sampah ada yang suci ada yang mengandung najis. Jika yang suci dibiarkan bisa menjadi najis. Sedangkan bersuci dari najis dalam ibadah menjadi wajib karena berkaitan dengan sah dan tidaknya dalam beribadah. Dari segi manfaat sampah jika diabaikan tidak berguna keberadaannya. Akan tetapi jika dimanfaatkan dengan cara pengolahan yang baik akan membawa manfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitar. Dan yang paling utama bagaimana agar sampah tidak berdampak pada keselamatan manusia dan lingkungan alam sekitar. Sebab secara fakta sampah jika tidak ditangani secara khsusus, maka akan berdampak pada kerusakan lingkungan alam sekitar. Abstract Trash need special handling. Because, if the situation is considered spele will impact negatively for humans and the environment. In this discussion in the review of how Fiqh view of the existence of garbage. Fiqh looked about garbage in terms of cleanliness and benefits. In Fiqh there is a discussion of thaharah in which to discuss about purification. There are no pure garbage containing unclean. If the sacred is left could be unclean. While the purification of impure in worship become mandatory as it relates to legitimate and whether in worship. In terms of the benefits of waste if ignored useless existence. However, if used in a way that better treatment will bring benefits to human life and
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
1
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
the environment. And most of all how to trash does not affect the safety of humans and the natural environment. Because in fact a waste if not addressed specifically, it will have an impact on the surrounding natural environment damage.
Pendahuluan Sampah merupakan problem yang muncul dalam kehidupan manusia. Tidak bisa dihindari ketika manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari tidak lepas dari sisa pembuangan habis pakai. Barang yang sudah tidak dipakai itu menjadi sampah, dimana sampah tidak lagi dipergunakan manusia akan tetapi dibuang dan tidak diapaki lagi. Menjadi sesuatu yang logis dan wajar apabila sampah itu ada, karena bukan saja manusia akan tetapi juga hewan dan tumbuhan barang yang sudah tidak digunakan lagi dengan sendirinya menjadi sampah. Bagi hewan dan tumbuhan tidak mempunyai daya kemampuan untuk memelihara alam agar bersih dari sisa pembuangan yang menjadi sampah. Akan tetapi menjadi sangat ironis bagi manusia, yang diberikan kemampuan oleh Allah Swt. agar memelihara lingkungan alam semesta untuk bersih dari sampah. Sekarang sudah nampak jelas di hadapan mata, bahwa sampah sudah bersebaran di mana-mana, disebabkan karena seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia yang semakin
komplek. Sehingga
setiap hari manusia tidak lepas dari pembuangan sampah. Manusia diberikan kemampuan akal dan fisik untuk memelihara alam semesta ini dari sampah. Oleh karena itu tidak layak ketika di sekitar kehidupan manusia masih berserakan sampah bahkan jika membuang sembarang membawa dampak negative akan keberlangsungan kehidupan manusia,
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
2
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
hewan dan tumbuhan di masa yang akan datang. Dalam hal ini dikupas pada pembahasan ini tentang Fiqh dalam penanganan sampah.
A. Pengertian sampah Sampah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi seperti kotoran, daun, kertas dan lain sebagainya.1 Dalam bahasa Arab اﻟﻜﻨﺎﺳﺔ/( اﻟﺰﺑﺎﻟﺔsampah).2 Dan dalam bahasa Inggris rubbish, trash (sampah).3 Walaupun dalam bahasa yang berbeda namun pada prinsipnya bahwa sampah merupakan barang bekas pakai yang tidak dipergunakan lagi selanjutnya dibuang. Kendatipun daun yang berserakan di halaman rumah jatuh dari pohon bisa saja menjadi sampah kalau tidak dibersihkan. Namun yang dimaksud pengertian di sini, sampah merupakan barang bekas habis pakai oleh manusia. Dalam Kamus Lingkungan yang dikutif oleh Basriyanta dalam bukunya Memanen Sampah, sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian; barang rusak atau cacat selama manufaktur; atau materi berkelebihan atau buangan. 4 Berdasar pada beberapa pengertian di atas, pengertian sampah dapat difahami secara umum merupakan barang bekas habis pakai manusia. 1
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Retrieved from September 26, 2014 from http://kamusbahasaindonesia.org/sampah#ixzz3ENhbhjpB. 2 Asad M. Alkalali, Kamus Indonesia Arab, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987), h. 469. 3 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Indonesia Inggris, (Jakrta: PT Gramedia, cet. ke-6, 1998), h. 478. 4 Basriyanta, Memanen Sampah, (Yogyakarta: Kanisius, 2007), cet. ke-1, h. 17.
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
3
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
Walaupun dalam pengertain khusus ada perbedaan dalam memberikan pengertian.
B. Dalil tentang sampah Istilah sampah dalam al-Qur’an terdapat dalam surat al-Mu’minun ayat 41:
Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak dan Kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir.5 Maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu.6 (al-Mu’minun (23): 41). Lafadz yang bermakna sampah pada ayat di atas yaitu (sampah). Lafadz ini bermakna sampah tidak ditujukan pada benda (materi), tapi diutujukan pada manusia. Ini sebagai ibrah, bahwa jika manusia menjadi tidak berguna, maka diibaratkan sampah yang sudah tidak berguna lagi. Kendatipun kata di atas tidak pada materi. Ini berarti kata yang bermakna sampah dalam al-Qur’an dijelaskan, namun secara dhahir lafadz tidak ditujukan pada benda (materi). Akan tetapi pada manusia. Namun secara makna lafadz ada kesamaan antara dhahir dengan makna. Sampah dalam bentuk benda berbeda dengan manusia. Dalam Fiqh Muamalah, manusia 5
Maksudnya: demikian buruknya akibat mereka, sampai mereka tiada berdaya sedikitpun, tak obahnya sebagai sampah yang dihanyutkan banjir, Padahal tadinya mereka bertubuh besar-besar dan kuat-kuat. Soenarjo dkk., Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Mujamma’ Al-Malik Fahd li Thiba’at al-Mushaf Asy-Syarif Medina Munawwarah P.O. Box 6262, Kerajaan Saudi Arabia, t.t.) h. 530. 6 Ibid.
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
4
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
bukan benda, karena jika manusia benda berarti sama dengan harta. Jika harta maka manusia bisa diperjualbelikan, dihibahkan, diwariskan dan seterusnya. Oleh karena manusia bukan benda, maka manusia tidak bisa dilakukan untuk transaksi kebendaan sebagaimana layaknya harta benda. Namun dalam pengertian makna, manusia dan benda ada persamaan dalam hal kegunaan. Benda yang tidak berguna, manusia bisa membuangnya menjadi sampah. Demikian pula manusia yang tidak berguna, Allah jadikan sebagai sampah yang tidak berguna lagi di sisi Allah dan pandangan manusia. Oleh karena itu secara dhahir lafadz bahwa sampah juga diterangkan dalam al-Qur’an, kendatipun bukan ditujukan pada benda.`
C. Macam-macam sampah Berdasarkan
fakta
yang
ada
secara
umum
sampah
dapat
dikelompokkan pada:
1. Sampah organik Sampah Organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik atau pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar.7 Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable.8 Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan 7
Wikipedia, Sampah Organik, Retrieve http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah_organik. 8 Basriyanta, op. cit. h. 18-19.
November
17,
2014
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
from
5
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.9
2. Sampah Anorganik Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahanbahan non hayati, baik berupa produk sinterik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang.10 Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik beruipa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang.11 Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.12
D. Tempat membuang sampah 1. Tempat Pembuanagan Sementara (TPS) 9
LdyputRa, (Jan 25, 2012), Pengertian sampah Organik dan non Organik, Retrieved November 17, 2014 from http://aldyputra.net/2012/01/pengertian-sampahorganik-dan-non-organik/ 10 Wikipedia.org/wiki/Sampah_anorganik, loc. cit. 11 Basriyanta, ibd. h. 19. 12 LdyputRa, loc.cit.
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
6
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
Tempat pembuangan sampah sementara adalah tempat pembuangan sampah untuk disimpan sementara yang nantinya akan di buang ke tempat pembuangan akhir. 2. Tempat Pemerosesan Akhir (TPA) Tempat pmerosesan akhir yaitu tempat pembuangan akahir sehingga sampah itu menjadi hilang lenyap.
E. Madharat sampah 1. Bagi manusia Sampah merupakan pembuangan materi bekas manusia. Tidak mustahil jika sampah tersebut mengandung bakteri. Bakteri jika hidup akan membahayakan kesehatan manusia. Jadi yang namanya sampah dalam keadaan bagaimanapun jika dibiarkan akan membahayakan bagi kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. 2. Lingkungan Lingkunagan yang tidak bersih dari sampah, akan membawa lingkungan tersebut pada dampak negative. Jika itu terjadi, maka suasana lingkungan menjadi tidak bersih dan sehat. Ini juga akan berdampak pada berbagai keadaan. Jadi ternyata lingkungan yang tidak bersih dari sampah akan menjadikan lingkungan tersebut tidak baik bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dalam Fiqh dilarang membuat kemadharatan, baik pada diri sendiri maupun orang lain. Sabda Rasulullah Saw. ()رواه اﺣﻤﺪ واﺑﻦ ﻣﺎﺟﮫ
ﻻ ﺿﺮر وﻻ ﺿﺮار
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
7
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
Tidak boleh membuat kemadharatan pada diri sendiri dan membuat kemadharatan pada orang lain.13 (HR Ahmad dan Ibnu Majah)
F. Manfaat sampah Sampah merupakan dzat atau materi yang sudah dibuang oleh manusia dan tidak dipakai lagi. Namun apabila sampah yang dianggap tidak digunakan lagi untuk kepentingan manusia, jika diolah sedemikian rupa, maka akan bermanfaat bagi khidupan manusia. Sperti firman Allah Swt. dengan mengibaratkan air hujan yang turun.
Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, Maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, Maka arus itu membawa buih yang mengambang. dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; Adapun yang memberi manfaat kepada manusia, Maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan 14 15 . (a-Ra’du (13): 17). 13
Ibnu Majah Abu Abdillah Muhammad bin Yazid al-Quzwainy, Sunan Ibnu Majah, (Maktabah Aby al-Ma’athy, t.t.), juz 3 h. 432. Dalam Jawami’ al-Kalim hadits riwayat Ahmad no. [22272] -(22179) dan dalam Ibnu Majah hadits no. (2341) -(2334), dan dalam Syamilah, Ibnu Majah hadits no. 2341. 14 Allah mengumpamakan yang benar dan yang bathil dengan air dan buih atau dengan logam yang mencair dan buihnya. yang benar sama dengan air atau logam murni
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
8
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
Berdasarkan ayat di atas, Allah menurunkan hujan dari langit, ketika air jatuh ke bumi munculah buih, dalam air itu ada manfaat dan ada buih. Yang bermanfaat akan tetap di bumi dan bermanfaat bagi manusia, sedangkan buih akan hilang. Di sela-sela itu ada yang benar dan yang bathil. Yang benar akan bermanfaat bagi manusia, sedangkan yang bathil akan hilang tidak berharga lagi seperti buih yang hilang. Ini merupakan perumpamaan yang ibaratkan oleh Allah Swt., jika manusia melihat antara air dan buih. Sekiranya sampah yang sudah dibuang diolah kembali oleh manusia menjadi sesuatu yang bermanfaat, maka itu berarti sesuatu yang baik laksana air. Akan tetapi jika dibiarkan, maka itu berarti tidak baik laksana buih yang akan hilang. Karena walau bagaimanapun sampah apabila berjenis plastik, akan membawa dampak kerusakkan karena sampah jenis ini, tidak akan mudah hancur dalam waktu cepat. Pada ayat lain Allah Swt. mempersaksiakn tentang manfaat dari apa yang Allah berikan sebagai rizki. Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang yang bathil sama dengan buih air atau tahi logam yang akan lenyap dan tidak ada gunanya bagi manusia. Soenarjo dkk., op.cit. h. 371. 15 Ibid.
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
9
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.16 (alHaj (22): 28). Pada ayat lain Allah menjelaskan tentang penciptaan alam ada hikmahnya:
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. yang demikian itu adalah anggapan orangorang kafir, Maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.17 (Shad (38): 27). Ayat di atas menerangkan tentang penciptaan alam semesta dengan hikmah, semua yang Allah Swt. ciptakan ada hikmah dan manfaatnya. Kendatipun sampah, jika diolah dengan cara yang baik, maka aka ada manfaatnya. Sampah ababila diolah dengan baik, akan bermanfaat: 1. Bagi manusia a. Proses menjadi bahan baku Sampah bisa diproses menjadi bahan baku. Artinya sampah bisa diolah manusia yang tadinya bahan mentah menjadi bahan baku, seperti sampah organik dapat diolah menjadi pupuk. Yang berguna
16 17
Ibid. h. 516. Ibid. h. 736.
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
10
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
untuk pertumbuhan tumbuh-tumbuhan, di mana tumbuh-tumbuhan berguna untuk kelangsungan hidup manusia. b. Proses menjadi bahan jadi Sampah juga bisa diproses menjadi bahan jadi, seperti sampah anorganik. Jika sampah diolah menajdi alat rumah tangga, plastik pembungkus, dan lain sebagainya. Itu berarti sampah membawa manfaat bagi kehidupan manusia. 2. Lingkungan a. Kesehatan lingkungan Jika sampah diolah menjadi bahan baku dan jadi, maka akan membawa kepada kesehatan lingkungan, sampah tidak lagi menjadi problem bagi lingkunan. Akan tetapi membawa dampak yang baik bagi kesehatan lingkungan. b. Ketertiban lingkungan Jika pembuangan dan pengaturan sampah diatur secara tertib, maka suasana lingkuangan akan nampak tertib dan teratur rapi dalam penataannya. c. Kenyamanan lingkungan Akan dirasakan nyaman bagi manusia dan makhluk lainnya jika sampah tidak berserakan di sembarang tempat. Maka kenyamanan menjadi sangat dirasakan oleh mnusia. Nyaman dari kesehatan sehingga manusia tidak merasa takut adanya bakteri yang memabwa penyakit bagi kesehatan dirinya. d. Keindahan lingkungan
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
11
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
Keindahan akan dirasakan dalam pandangan mata, karena tidak terdapatnya sampah di sembarang tempat. Dengan bersihnya lingkuungan dari sampah, maka ligkungan akan indah dipandang mata. e. Keselamatan lingkungan 1) Banjir Sampah yang dibuang sembarangan akan membahayakan keselamatan manusia. Sampah bisa menyebabkan banjir. Kalau banjir sudah terjadi maka kerugian akan dirasakan oleh manusia. 2) Longsor Longsor juga bisa terjadi, karena tumpukan sampah yang menggunung. Ketika turun hujan, beban air tidak sanggup menahannya, maka longsor juga bisa terjadi. 3) Kekurangan air Kekurangan air akan terjadi dan air menjadi kotor baik di danau, sungai maupun kolam, pada musim kemarau. Di saat tidak ada air, manusia hewan sulit mendapatkan air bersih karena air tersebut menjadi kotor karena penuh dengan limbah sampah dan menimbulkan penyakit jika airnya dimanfaatkan oleh manusia. 4) Pendangkalan lahan: sungai, kolam, danau dan sawah. Sampah yang sudah dibuang dan menyebar ke sungai, danau, dan kolam, akan terjadi pendangkalan, karena sampah terutama pelastik tidak akan hancur begitu saja dalam waktu dekat, bahkan bertahun-tahun tidak hancur. Untuk itu juga akan terjadi pendangkalan lahan harena ketika sampah menumpuk,
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
12
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
maka sungai, danau dan kolam akan dangkal akibat adanya sampah yang menumpuk di tempat tersebut.
G. Bahaya Akibat sampah Akibat sampah akan berdampak pada:18 1.
Dampak terhadap kesehatan Dampaknya yaitu dapat menyebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut: a. Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat b. Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.
2. Dampak terhadap lingkungan Cairan dari limbah-limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tangga ke sungai, sehingga pintu air mampet 18
Pengertian dan Macam-macam Sampah, Retrieved November 17, 2014 from http://www.g-excess.com/pengertian-dan-macam-macam-limbah-atau-sampah.html.
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
13
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
dan pada waktu musim hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat meresahkan para penduduk. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.19 (Al-Qashasah (28): 77).
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).20 (ar-Rum (30); 41). Akibat sampah lingkungan kehidupan bisa menjadi rusak kalau tidak dijaga dari kebersihan sampah. Allah melarang membuat kerusakkan di muka bumi . Sebagaimana firman Allah Swt.
19 20
Soenarjo dkk., op.cit. h. 623. Ibid. h. 647.
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
14
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, …..21 (al-‘Araf (7): 56).
H. Dosa membuang sampah sembarangan Membuang
sampah
sembarangan
berdampak
pada
berlangsungnya kehidupan lingkungan. Besar kecilnya dosa membuang sampah sembarangan berkaitan erat dengan akibat dari bahaya yang ditimbulkan sampahnya itu sendiri. Jika akibat membuang sampah membawa kerusakan tatanan kehidupan makhluk bahkan sampai adanya korban jiwa, maka membuang sampah sembarangan menjadi dosa besar. Karena membunuh jiwa dan merusak alam semesta yang berakibat korban jiwa hukumnya dalam Islam termasuk dosa besar. Akan tetapi sebaliknya jika akibat membuang sampah sembarangan berdampak kerusakan kecil dan tidak berakibat korban jiwa, maka dosanya tidak sebesar dosa dosa korban jiwa.
21
Ibid. h. 230
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
15
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya.22 dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.23 (al-Maidah (5): 32). Dalam Fiqh membunuh itu hukumannya harus di qishah. Sebagaimana firman Allah Swt.:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang
22
Hukum ini bukanlah mengenai Bani Israil saja, tetapi juga mengenai manusia seluruhnya. Allah memandang bahwa membunuh seseorang itu adalah sebagai membunuh manusia seluruhnya, karena orang seorang itu adalah anggota masyarakat dan karena membunuh seseorang berarti juga membunuh keturunannya. Ibid. h. 164 23 Ibid.
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
16
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksa yang sangat pedih.24(al-Baqarah (2): 178). I. Solusi penanganan sampah 1. Dibakar Cara ini dilakukan dengan membakar habis semua sampah, baik yang organik maupun anorganik. Akan tetapi alangkah
lebih
baiknya
jika
sampah
yang
organik
dimanfaatkan untuk menjadi pupuk, sehingga membawa manfaat bagi manusia. 2. Daur ulang a) Organik Cara ini dilakukan dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk yang berguna untuk tumbuhtumbuhan b) Anorganik Cara ini juga agar sampah tidak mubadzir, walaupun sampah adalah barang bekas yang dibuang. Akan tetapi apabila sampah anorganik dimanfaatkan untuk kepentingan manusia dan lingkungan alam sekitar itu lebih baik.
24
Qishaash ialah mengambil pembalasan yang sama. qishaash itu tidak dilakukan, bila yang membunuh mendapat kema'afan dari ahli waris yang terbunuh Yaitu dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar. pembayaran diat diminta dengan baik, umpamanya dengan tidak mendesak yang membunuh, dan yang membunuh hendaklah membayarnya dengan baik, umpamanya tidak menangguh-nangguhkannya. bila ahli waris si korban sesudah Tuhan menjelaskan hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau membunuh si pembunuh setelah menerima diat, Maka terhadapnya di dunia diambil qishaash dan di akhirat Dia mendapat siksa yang pedih. Ibid. h. 43.
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
17
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
J. Hukum menjaga kebersihan lingkungan 1. Wajib Membersihkan sampah adalah wajib apabila membahayakan keselamatan manusia dan lingkungan sekitar. 2. Sunnah Membersihkan sampah sunnat apabila menjaga kebersihan secara rutin dan tidak membahayakan kehidupan manusia dan lingkungan sekitar.
K. Hukum membuang sampah sembarangan 1. Makruh Apabila membuang sampah sembarangan bukan pada tempatnya. 2. Haram Membuang sampah bukan pada tempatnya dan merugikan serta membahayakan keselamatan manusia dan lingkuan alam sekitar. L. Kewajiban menjaga kebersihan Kewajiban menjaga kebersihan lingkungan tersurat dalam al-Qur’an:
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
18
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. dan Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim[89] tempat shalat. dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".25 (alBaqarah (2): 125).
Pada ayat di atas Allah Swt. memerintahkan untuk membersihkan rumah yaitu Ka’bah dengan lafadz an thahira. Lafadz ini dalam bab thaharah memiliki makna bersuci. Bersuci dalam thaharah ada dua yaitu bersuci dari najis dan hadats. Bersuci dari najis dan hadats adalah suatu keharusan agar sah menjalankan ibadah. Maka hal ini harus dilakukan dengan cara menghilangkan najis dari badan dan mandi besar atau wudhu. Nampkanya
ada
keterkaitan
pula
dengan
membersihkan
lingkungan Ka’bah dari berbagai najis yang ada di lingkungan sekitarnya. Dan najis itu dapat dihubungkan dengan keberadaan sampah di lingkungan sekitarnya. Dan sampah walaupun bekasnya dari barang suci jika dibiarkan bisa menjadi najis, apalagi bekas itu merupakan najis secara dzatiyah. Menjaga kesucian merupakan sebaghagian dari iman, sbada Rasulullah Saw.: )رواﻩ
25
َﺎن ِ اﻹﯾﻣ ِ ﺷطُْر َ ُور ُ " اﻟطﱡﻬ: ﻗَﺎ َل َرﺳُو ُل اﻟﻠﱠ ِﻪ: ﻗَﺎ َل، ي َر ﱢ ِ ﺷﻌ ْ َِك اﻷ ٍ َن أَﺑِﻲ ﻣَﺎﻟ ْﻋ (ﻣﺳﻠم
Ibid. h. 33.
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
19
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
Dari Abi Malik al-Asy’ari berkata: Rasulullah bersabda: Bersuci itu sebagian dari iman.26 HR. Muslim.
Dalam hadits lain dijelaskan:
" : َﯾﻘُو ُل، ﱠب ِ ﺳﯾ َ ْن ا ْﻟ ُﻣ َ ﺳﻌِﯾ َد ﺑ َ ْت ُ ﺳ ِﻣﻌ َ : ﻗَﺎل، ﱠﺎن َ ْن أَﺑِﻲ َﺣﺳ ِ ِﺢ ﺑ ِ َن ﺻَﺎﻟ ْﻋ
َﺟوَا ٌد،َب ا ْﻟﻛ ََرم ُﺣ ﱡ ِ ﻛَرِﯾ ٌم ﯾ،َب اﻟ ﱠﻧظَﺎﻓَﺔ ُﺣ ﱡ ِ ﯾف ﯾ ٌ َظ ِ ﻧ،ﱢب َ ب اﻟطﱠﯾ ُﺣ ﱡ ِ ﱢب ﯾ ٌ ِن اﻟﻠﱠ َﻪ طَﯾ إﱠ (… )رواﻩ اﻟﺗرﻣذي.، ﻓَ َﻧظﱢﻔُوا،َب ا ْﻟﺟُود ُﺣ ﱡ ِﯾ
Dari Shalih bin Abi Hasan, ia berkata saya mendengar Sa’id bin Musayyab Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (dan) menyukai kebaikan, bersih (dan) menyukai kebersihan, mulia (dan) menyukai kemuliaan, bagus (dan) menyukai kebagusan. Maka bersihkanlah ! ”.27 (HR. Al- Tirmidzi)
ﻓَِﺈ ﱠﻧ ُﻪ ﻻ،ﯾف ﻓَﺗََﻧظﱠﻔُوا ٌ َظ ِ اﻹﺳْﻼ ُم ﻧ ِ " : ﻗَﺎ َل َرﺳُو ُل اﻟﻠﱠ ِﻪ: َت ْ ﻗَﺎﻟ، ﺷ َﺔ َ َن ﻋَﺎ ِﺋ ْﻋ " ﯾف ٌ َظ ِ ْﺟ ﱠﻧ َﺔ إِﻻ ﻧ َ َﯾ ْد ُﺧ ُل اﻟ
Dari ‘Aisyah r.a., ia berkata: Rasulullah Saw. bersabda: Agama Islam itu adalah agama yang bersih atau suci, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan. Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang suci”.28 (HR. Thabrani).
26
Muslim, Shahih Muslim, (Semarang, Thaha Putra, t.t.), juz ke-1, h. 114. Dalam Jawami’ al-Kalim hadits riwayat Muslim nomor (226) (333). 27 Muhammad bin Isa Abu Isa al-Tirmidzy al-Silmy, Sunan al-Tirmidzy, (Beirut: Dar Ihya al-Tsurats al-‘Aaraby, t.t.), juz 5 h. 111. Dalam Jawami’ al-Kalim hadits nomor (2799) (2742) 28 Dalam Jawami’ al-Kalam hadits no. (4893) (5035)
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
20
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
Berdasar pada dalil di atas baik al-Qur’an maupun al-Hadits memberikan isyarat, bahwa kebersihan sangat diperhatikan. Dalam Fiqh berkaitan dengan ibadah. Jika suci dari najis dan hadats, maka ibadahnya sah. Jika tidak suci dari najis dan hadats, maka ibadahnya tidak sah. Konsekuanesinya berdampak pada kesehatan diri dan lingkungan sekitar. Oleh karenanya sampah harus dihilangkan karena memadharatkan bagi kehidupan dan lingkungan sekitarnya. Sebagaimana kaidah Fqih:
اﻟﻀﺮر ﯾﺰال Kemadharatan itu harus dihilangkan. 29
M. Kewajiban penanganan sampah a) Perorangan 1) Dengan cara membakar sampah di rumah masing-masing, yaitu dengan menyiapkan beberapa buah batu ukuran kepala orang dewasa. Disimpan melingkar, selanjutnya sampah disimpan dalam lingkaran batu kemudian dibakar. 2) Dengan cara diolah menjadi bahan baku atau bahan jadi. b) Kelompok 1) Dengan cara megumpulkan sampah pada suatu tempat untuk kelompok tertentu, setelah terkumpul kemudian dibakar cara ini seperti yang telah diterangkan di atas.
29
Abdul Mudjib, Kaidah-kaidah Ilmu Fiqh (Jakarta: Kalam Mulia, 1996) cet. ke-2, h. 34.
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
21
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
2) Dengan cara mengolah daur ulang secara bersama. Mengolah sampah
organik
secara
bersama
menjadi
pupuk
untuk
dimanfaatkan oleh manusia. 3) Dengan cara mengolah pupuk anorganik menjadi bahan baku atau bahan jadi secara kelompok.
Penutup Sampah memang menjadi problem dalam kesehatan dan kebersihan lingkungan. Akan tetapi problem tersebut akan terselesaikan apabila dikelola secara sistematis. Dibutuhkan kesadaran secara menyeluruh dari berbagai lapisan masyarakat, karena sampah bukan lagi menjadi problem perorangan, akan tetapi menjadi problem seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu perlu kerjasama dari semua pihak agar problem sampah dapat diatasi. Penyelesaian sampah bukan hanya tanggung jawab sepihak, akan tetapi menjadi tanggung jawab semua pihak. Akan terjadi penyelesain yang parsial, apabila di satu pihak sampah di atasi, namn di pihak lain, malah menjadi problem besar. Kiranya perlu manajemen khusus
tentang
penanganan
sampah.
Sebab
pada
kenyataannya
keberadaan sampah dianggap spele. Akan tetapi kalau sudah menjadi problem, bahkan menjadi malapetaka, nampaknya dianggap serius. Padahal seharusnya jauh sebelumnya penanganan sampah harus dilakukan sedidni mungkin. Karena sampah ada atau tidak ada akibat, jika tidak diantaisipasi jauh sebelumnya, suatu saat akan dirasakan akibatnya oleh manusia dan lingkungan alam sekitar.
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
22
H.Abu Syhabudin : Perspektif Fiqih.......
DAFTAR PUSTAKA Abdul Mudjib, Kaidah-kaidah Ilmu Fiqh (Jakarta: Kalam Mulia, 1996). Asad M. Alkalali, Kamus Indonesia Arab, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Retrieved from September 26, 2014 from http://kamusbahasaindonesia.org/sampah#ixzz3ENhbhjpB. Ibnu Majah Abu Abdillah Muhammad bin Yazid al-Quzwainy, Sunan Ibnu Majah, (Maktabah Aby al-Ma’athy, t.t.). John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Indonesia Inggris, (Jakrta: PT Gramedia, cet. ke-6, 1998), h. 478. Basriyanta, Memanen Sampah, (Yogyakarta: Kanisius, 2007). LdyputRa, (Jan 25, 2012), Pengertian sampah Organik dan non Organik, Retrieved November 17, 2014 from http://aldyputra.net/2012/01/pengertian-sampah-organik-dan-nonorganik/ Muhammad bin Isa Abu Isa al-Tirmidzy al-Silmy, Sunan al-Tirmidzy, (Beirut: Dar Ihya al-Tsurats al-‘Aaraby, t.t.). Muslim, Shahih Muslim, (Semarang, Thaha Putra, t.t.). Pengertian dan Macam-macam Sampah, Retrieved November 17, 2014 from http://www.g-excess.com/pengertian-dan-macam-macamlimbah-atau-sampah.html. al-Qaimun ala al-Barnamiz, Jawami’ al-Kalim Hsunu al-Dafa’ al- Awal an al-Sunnah, (al-Idaratul ‘Ammat - lil Auqaf Islam Web Net,t.t.) Soenarjo dkk., Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Mujamma’ Al-Malik Fahd li Thiba’at al-Mushaf Asy-Syarif Medina Munawwarah P.O. Box 6262, Kerajaan Saudi Arabia, t.t.). Wikipedia, Sampah Organik, Retrieve November 17, 2014 from http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah_organik.
Al-Akhbar : Vol.6 No.2 April 2014
23