PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK
Oleh :
Solihin Bunyamin Ahmad
Pendahuluan:
1 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
Syirik adalah sebuah fenomena kemasyarakatan yang muncul akibat jauhnya masyarakat dari ajaran tauhid yang benar. Turunnya Islam sebagai agama terakhir adalah dilatarbelakangi oleh fenomena ini. Ia diturunkan sebagai agama yang sempurna dengan tugas mulia pertama membebaskan manusia dari penyembahan terhadap berhala dan hawa nafsu menuju kepada penyembahan hanya kepada Allah SWT yang telah menciptakan, memelihara, mendidik, mengembangkan dan mengatur alam ini.
Al-Qur’an sebagai hidayah bagi seluruh manusia, sebagaimana memuat tauhid dalam bagian besar, begitu juga ia tidak memuat tauhid, kecuali di situ ada dimuat tentang syirik, karena syirik adalah lawan tauhid.
Dalam pembahasan tentang Perspektif Al-Qur’an Tentang Syirik ini, pemakalah akan memaparkan definisi syirik, jumlah ayat Al-Qur’an yang membicarakan tentang syirik
Definisi Syirik:
Syirik berasal dari kata ﻭ أﺸرﻚ – ﻳﺸﺮ ﻙ – ﺷرﻜﺎ ) ﺷراﻜﺎ(ﺇartinya menyekutukan. Secara istilah syirik adalah menjadikan selain Allah sebagai tuhan tandingan atau tujuan ibadah.
2 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
Ayat-ayat Al-Qur’an Tentang Syirik:
Ayat- ayat Al-Qur’an tentang Syrik banyak sekali. Dari akar katanya ﺷرﻚ , dan derivasinya, syirik disebutkan sebanyak ....kali, dengan rincian sebagai berikut: 1. kata اﻠﺸرﻚ 2. kat
mengingat betapa banyaknya ayat-ayat tentang syirik, maka penulis hanya akan memilih beberapa topik sja tentang syirik. Topik-topik itu adalah sebagai berikut:
Syirik Adalah Dosa Besar:
Syirik adalah dosa besar, karena:
3 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
1. syirik adalah tindakan penyerupaan makhluk dengan khaliq dalam masalah-masalah ketuhanan (uluhiyah). Mensejajarkan (menyekutukan) sesuatu bersama Allah adalah tindak penyerupaan sesuatu itu dengan Allah. Ini adalah kedzaliman yang besar. Allah SWT berfirman [ َﺇِﻥَّ اﻠﺶِّﺭْﻙ ٌﻝَﻅُﻝْﻡٌ ﻉَﻅِﻳﻢ ][1] (sesungguhnya syirik itu benar-benar merupakan kedzaliman yang besar). Dzalim adalah meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya dan mempersembahkannya bukan kepada yang berhak. 2. Allah mengabarkan bahwa Dia tidak mengampuni dosa syirik, jika ia tidak bertaubat. Allah SWT berfirman: [ ُﺇِﻥَّ اﻠﻞَّﻩَ ﻝَﺍ ﻱَﻍْﻑِﺭُ ﺃَﻥْ ﻱُﺵْﺭَﻙَ ﺏِﻩِ ﻭَﻱَﻍْﻑِﺭ ﻡَﺍ ﺩُوﻦَ ﺫَﻝِﻙَ ﻝِﻡَﻥْ ﻱَﺵَاءُ ﻭَﻡَﻥْ ﻱُﺵْﺭِﻙْ ﺏِاﻠﻞَّﻩِ ﻑَﻕَﺩِ اﻒْﺕَﺭَﻯ ﺇِﺙْﻡًﺍ ﻉَﻅِﻳﻢًﺍ ][2] (Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar). 3. Allah mengabarkan bahwa Dia mengharamkan surga bagi orang musyrik dan bahwasanya ia akan kekal dan dikekalkan di neraka jahannam. Allah berfirman: [ ﺇِﻥَّﻩ ُُ ﻡَﻥْ ﻱُﺵْﺭِﻙْ ﺏِاﻠﻞَّﻩِ ﻑَﻕَﺩْ ﺡَﺭَّﻡَ اﻠﻞَّﻩُ ﻉَﻝَﻱْﻩِ اﻞْﺝَﻥَّﺓَ ﻭَﻡَﺃْﻭَاﻪ ٍاﻠﻦَّاﺮُ ﻭَﻡَﺍ ﻝِﻟﻆَّاﻞِﻡِﻳﻦَ ﻡِﻥْ ﺃَﻥْﺹَاﺮ ] [3] (" Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun). 4. Allah memberitakan bahwa syirik itu melenyapkan pahala semua amalan. Allah berfirman: [ َﻭَﻝَﻭْ ﺃَﺵْﺭَﻙُوﺎ ﻝَﺡَﺏِﻁَ ﻉَﻥْﻩُﻡْ ﻡَﺍ ﻙَاﻦُوﺎ ﻱَﻉْﻡَﻝُوﻦ ][4] ( Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan), juga firman-Nya: [ َﻭَﻝَﻕَﺩْ ﺃُوﺢِﻱَ ﺇِﻝَﻱْﻙَ ﻭَﺇِﻝَﻯ اﻞَّﺫِﻳﻦَ ﻡِﻥْ ﻕَﺏْﻝِﻙَ ﻝَﺉِﻥْ ﺃَﺵْﺭَﻙْﺕ َﻝَﻱَﺡْﺏَﻁَﻥَّ ﻉَﻡَﻝُﻙَ ﻭَﻝَﺕَﻙُوﻦَﻥَّ ﻡِﻥَ اﻞْﺥَاﺲِﺭِﻳﻦ ] [5] (Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi) dsb.
4 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
Macam- Macam Syirik:
Tentang macam-macam syirik, ulama berbeda pendapat. Di antara mereka ada yang membaginya menjadi dua, yaitu: syirik besar dan syirik kecil. Ini adalah pendapat kebanyakan ulama. Syirik besar adalah syirik yang membatalkan seluruh amal, sedang syirik kecil, seperti riya’, hanya membatalkan amal yang tercampuri riya’ saja [6]. Ada yang membagi syirik dalam delapan bagian, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
1. اﻠﻨﻘﺺ 2. [ اﻠﺘﻘﻠﺐberubah-ubah] 3. اﻠﻜﺜرﺔ 4. [ اﻠﻌدﺪberbilang ] 5.[ﻛوﻨﻪ ﻋﻠﺔmenjadi sebab] 6. [menjadi akibat] 7.[اﻠأﺸﻜاﻞberbentuk-bentuk] 8.[اﻠأﻀداﺪtandingan-tandingan]
Ini adalah pendapat Abu Ali ar-Radzibari.
ﺳﻤﻌﺖ أﺒﺎ ﻋﻠﻲ: ﺳﻤﻌﺖ أﺒﺎ ﺑﻜﺮ اﻠرازﻲ ﻳﻘوﻞ:وأﺨﺒرﻨﺎ أﺒﻮ ﻋﺒداﻠرﺤﻤﻦ اﻠﺴﻠﻤﻲ ﺑﻘراءﺘﻲ ﻗاﻞ اﻠﻨﻘﺺ واﻠﺘﻘﻞّﺏ واﻠﻜﺜرﺔ واﻠﻌدﺪ وﻜوﻨﻪ ﻋﻞّﺓ: وﺠدﻨﺎ أﻨواﻊ اﻠﺸرﻚ ﺛﻤاﻨﻴﺔ:اﻠروذﺒارﻲ ﻳﻘوﻞ : ﻓﻨﻔﻰ اﻠﻠﻪ ﺗﻌاﻠﻰ ﻋﻦ ﺻﻔﺘﻪ ﻧوﻊ اﻠﻜﺜرﺔ واﻠﻌدﺪ ﺑﻘوﻠﻪ، واﻠأﺸﻜاﻞ واﻠأﻀداﺪ،ًأﻮ ﻣﻌﻠوﻠﺎ ُ ٱﻠﻞَّﻩ2ﺵ112 }ﺱ: ﻕُﻝْ ﻩُﻭَ ٱﻠﻞَّﻩُ ﺃَﺡَﺩٌ{ وﻨﻔﻰ اﻠﺘﻨﻖّﺹ واﻠﺘﻘﻞّﺏ ﺑﻘوﻠﻪ1ﺵ112}ﺱ ﻝَﻡْ ﻱَﻝِﺩْ ﻭَﻝَﻡْ ﻱُوﻞَﺩْ{ وﻨﻔﻰ3ﺵ112 }ﺱ:ٱﻠﺺَّﻡَﺩُ{ وﻨﻔﻰ اﻠﻌﻠﻞ واﻠﻤﻌﻠوﻞ ﺑﻘوﻠﻪ ﻭَﻝَﻡْ ﻱَﻙُﻥْ ﻝَّﻩُ ﻙُﻑُوﺎً ﺃَﺡَﺩٌ{ ﻓﺤﺼﻠﺖ اﻠوﺤداﻨﻴﺔ4ﺵ112 }ﺱ:اﻠأﺸﻜاﻞ واﻠأﻀداﺪ ﺑﻘوﻞ ... اﻠﺒﺤﺖ
(Ats-Tsa’labi mengatakan: Abdurrahman as-Sulami memberitakan kepada kami akan qiraatku, ia mengatakan: saya mendengar Abu Bakr ar-Razi mengatakan: saya mendengar Abu ‘Ali ar-Radzibari mengatakan: “kami menemukan delapan macam syirik, yaitu: an-naqsh, al-katsrah, al’adad, at-taqallub, kaunuhu ‘illat , au ma’lul, asykal dan adldad. Allah menafikan dirinya dari sifat katsrah [banyak] dan al’adad [berbilang] dengan firman-Nya: [َﻕُﻝْ ﻩُﻭ ٌٱﻠﻞَّﻩُ ﺃَﺡَﺩ
5 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
] (katakanlah Dia adalah Allah Yang Esa). Dia menafikan dirinya dari sifat naqsh [kekurangan] dan taqallub [berubah-ubah] dengan firman-Nya [ ُٱﻠﻞَّﻩُ ٱﻠﺺَّﻡَﺩ ] (Allah tempat bergantung). Allah menafikan diri-Nya dari sifat ‘illat dan ma’lul dengan firman-Nya [ ْﻝَﻡْ ﻱَﻝِﺩْ ﻭَﻝَﻡْ ﻱُوﻞَﺩ ] (tidak melahirkan dan tidak dilahirkan) dan menafikan diri-Nya dari segala bentuk dan tandingan dengan firman-Nya: [ ٌﻭَﻝَﻡْ ﻱَﻙُﻥْ ﻝَّﻩُ ﻙُﻑُوﺎً ﺃَﺡَﺩ ] (dan tiada satu pun yang menyamai-Nya) [7] .
Demikian juga ‘Ali bin Abi Thalib ketika ditanya tentang tafsir surah al-ikhlash, beliau mengatakan: [ ﻟﻢ، اﻠﻠﻪ اﻠﺼﻤﺪ ﻟﺎ ﻳﺘﺒﻌﺾ ﺑدﺪ،ﻗﻞ ﻫﻮ اﻠﻠﻪ أﺤﺪ ﺑﻠﺎ ﺗأوﻴﻞ ﻋدﺪ وﻠﻢ ﻳﻜﻦ ﻟﻪ ﻣﻦ ﺧﻠﻘﻪ ﻛﻔؤﺎً أﺤﺪ،ً وﻠﻢ ﻳوﻠﺪ ﻓﻴﻜوﻦ إﻠﻬﺎً ﻡُﺷاﺮَﻛﺎ،ًﻳﻠﺪ ﻓﻴﻜوﻦ ﻫاﻠﻜﺎ ] [8] (katakanlah Allah itu Esa tanpa adanya sedikit pun ta’wil tentang bilangan. Allah tempat bergantung segala sesuatu , tidak terbagi menjadi bercerai berai. Tidak melahirkan sehingga menjadi rusak dan tidak dilahirkan sehingga menjadi tuhan beserta-Nya dan tidak ada satu makhluq pun yang serupa dengan-Nya ].
Sejarah Syirik
6 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
Al-Qur’an menyebutkan bahwa pada mulanya semua menusia bertauhid, lalu mereka menyembah selain Allah. Oleh karena itulah akhirnya Allah menurunkan para nabi untuk memberi kabar gembira dan ancaman. Allah SWT berfirman: (Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.) [9] .
Perintah Membacakan Sejarah Syirik Kaum Nabi Nuh
Banyak kisah syirik di dalam Al-Qur’an, namun yang secara spesifik diperintahkan Al-Qur’an untuk dibacakan sejarahnya adalah syiriknya kaum nabi Nuh [10]. Ini penting mengingat segala prilaku syirik dan akibatnya pernah terjadi di zaman mereka.
[Dan bacakanlah kepada mereka berita penting tentang Nuh di waktu dia berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, jika terasa berat bagimu tinggal (bersamaku) dan peringatanku (kepadamu) dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah-lah aku bertawakkal, karena itu bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku). Kemudian janganlah keputusanmu itu dirahasiakan, lalu lakukanlah terhadap diriku, dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku].
7 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
Ayat ini menunjukkan bahwa Nuh begitu aktif dengan ayat-ayat Allah memperingatkan kaumnya dari bahaya syirik, sehingga da’wahnya membikin kaumnya merasa tidak tenang tinggal bersama Nuh. Bahkan di surat Nuh disebutkan bahwa sampai-sampai kaumnya menutup telinga dan mukanya agar tidak mendengarkan ucapan nabi Nuh dan tidak melihatnya karena muak:
[Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat][11].
Dari ayat itu pula kita dapat mengetahui betapa keberanian nabi Nuh dalam berda’wah. Bahkan beliau mempersilahkan kaumnya untuk secara terang-terangan akan membinasakannya dalam tempo waktu yang tidak ditunda-tunda.
Sebagaimana dulu Rasulullah s.a.w. diperintah membacakan kisah Nabi Nuh di depan kaum kuffar Mekah, maka sekarang kita perlu untuk membacakannya di depan orang-orang musyrik lingkungan kita atau pada keluarga kita sendiri, agar kita dan mereka dapat mengambil pelajaran dari kisah tersebut.
Potret Syirik Dalam Al-Qur’an
8 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
Al-Qur’an menyebutkan bahwa syirik adalah kedzaliman yang sangat besar. Akibat syirik muncul sifat tamak, rakus [12], dengki[13], takut[14], dan tidak konsisten[15]. Sifat-sifat ini mengakibatkan terjadinya sejarah pembantaian manusia bertauhid [16] , pembunuhan terhadap anak-anak [17] , munculnya syari’at bikinan manusia [18] , disejajarkannya sebagian manusia dengan Allah [19] , disembahnya syaitan dan para dewa [20] dengan memberi sesajen [21] ,dsb. Perilaku seperti ini sangat berbahaya, karena akan mengakibatkan bencana.
Di zaman Nuh, kaum musyrikin menyembah berhala bernama Wad, Suwa’, Yaguts, Ya’uq dan Nasr.
Ibnu Abbaas dan lainnya mengatakan: mereka (Wadd, Suwa’, Yaguts, Ya’uq dan Nasr) itu adalah patung-patung dan gambar yang disembah kaum Nuh lalu disembah pula oleh orang-orang Arab. Ini adalah pendapat jumhur[22]. Urwah bin Zubair dan lainnya mengatakan: “Adam mengeluh kesakitan di depan anak-anaknya: Wadd, Suwa’, Yaguts, Ya’uq dan Nasr. Wadd adalah anaknya yang paling besar dan paling shaleh [23] .
9 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
Demikian juga ‘Ad, kaum nabi Hud, mereka menyembah berhala.
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum `Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?" Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami benar-benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang berdusta".Hud berkata: "Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikitpun, tetapi aku ini adalah utusan dari Tuhan semesta alam. Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu" [24] .
Ibnu Abbas berkata: “Hud adalah saudara sebapak kaum ‘Ad”. Sebagian ada yang mengatakan: Hud adalah saudara mereka dalam satu kabilah[25]. Ibnu Ishaq mengatakan: ‘Ad adalah putra ‘Awash bin Iram bin Syalikh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh as. Sedang Hud adalah putra Abdullah bin Rabah bin al-Jalud bin ‘Ad bin ‘Awash bin Iram bin Sam bin Nuh [26] . Para Mufassir menyebutkan bahwa antara Hud dan Nuh ada tujuh kakek. Sedang ‘Ad, dalam salah satu riwayat, memiliki tiga belas kabilah. Mereka adalah kaum nomadis dengan keahlian bercocok-tanam dan mendirikan bangunan. Negeri mereka sangat subur, tetapi Allah murka kepada mereka dan akhirnya negeri mereka Dia jadikan padang sahara. Dalam sebuah riwayat, negeri mereka ada di sekitar Hadramaut di Yaman. Mereka menyembah berhala. Hud, ketika kaumnya dihancurkan, pergi bersama orang-orang yang beriman kepadanya ke Mekah, dan mereka tinggal di sana sampai akhir hayatnya [27] .
10 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
Demikian juga syirik masyarakat di zaman Nabi Ibrahim, sebagaimana yang Allah kisahkan dalam firman-Nya:
“Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya Aazar: "Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata".[28]
Bani Isra’il juga menyembah berhala, meniru kaum yang mereka jumpai setelah mereka diselamatkan dari kejaran Fir’aun pada peristiwa dibelahnya lautan oleh Musa dengan seizin Allah.
Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani Israil berkata: "Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)". Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)"[29].
Potret syirik masyarakat yang mengklaim sebagai bangsa Yahudi dan Nashrani adalah dengan menjadikan nabi mereka sebagai anak Allah. Allah SWT berfirman:
Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dila`nati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling? [30]
11 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
Potret syirik masyarakat di zaman Nabi Muhammad telah mengalami seni dan fariasi yang cukup banyak, antara lain[31]: 1. mereka mengaku mengikuti agama Ibrahim, tetapi mereka beri’tikaf di depan berhala, memohon perlindungan kepadanya, berbisik dan memohon pertolongan kepadanya dengan keyakinan bahwa berhala-berhala itu dapat memberi mereka syafaat di sisi Allah dan mengabulkan segala keinginan mereka. Mereka tidak sudi disebut sebagai penyembah berhala. Mereka mengatakan: kami tidak menyembah mereka. Apa yang kami lakukan hanya agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya" [32]. 2. mereka berhaji kepada berhala, thawaf di sekitarnya, menghinakan diri dan sujud di depannya 3. mereka mendekatkan diri kepada berhala itu dengan berbagai macam cara. Mereka menyembelih dan berkorban untuk berhala itu dan dengan menyebut nama-nama berhala tersebut. Untuk model dua taqarrub ini Allah berfirman: [ ﻭَﻡَﺍ ﺫُﺏِﺡَ ﻉَﻝَﻯ ِاﻠﻦُّﺹُﺏ ] [33] (diharamkan bagi kalian) apa yang disembelih untuk berhala. “Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik [34] . 4. di antara cara taqarrub mereka kepada berhala adalah: mereka mengkhususkan untuk berhala sesajen dari makanan, minuman, hasil pertanian dan peternakan mereka sesuai dengan wangsit yang mereka terima. Al-Qur’an melukiskan hal ini dengan gambaran yang cukup menggelikan, karena ternyata mereka juga memberikan sebagian sesajennya kepada Allah. Dalam hal ini mereka membikin aturan yang dengan aturan itu sesajen untuk Allah menjadi dipindahkan untuk berhala mereka. Tetapi tidak ada aturan dimana sesajen untuk berhala mereka menjadi dipindahkan untuk Allah.Allah SWT berfirman: Dan mereka memperuntukkan bagi Allah satu bahagian dari tanaman dan ternak yang telah diciptakan Allah, lalu mereka berkata sesuai dengan persangkaan mereka: "Ini untuk Allah dan ini untuk berhala-berhala kami". Maka saji-sajian yang diperuntukkan bagi berhala-berhala mereka tidak sampai kepada Allah; dan saji-sajian yang diperuntukkan bagi Allah, maka sajian itu sampai kepada berhala-berhala mereka. Amat buruklah ketetapan mereka itu [35]. 5. diantara cara taqarrub mereka kepada berhala, mereka membikin aturan nazar dengan
12 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
hasil pertanian dan peternakan mereka. Aturan itu Allah lukiskan sebagai berikut: Dan mereka mengatakan: "Inilah binatang ternak dan tanaman yang dilarang; tidak boleh memakannya, kecuali orang yang kami kehendaki" menurut anggapan mereka, dan ada binatang ternak yang diharamkan menungganginya dan binatang ternak yang mereka tidak menyebut nama Allah di waktu menyembelihnya, semata-mata membuat-buat kedustaan terhadap Allah. Kelak Allah akan membalas mereka terhadap apa yang selalu mereka ada-adakan [36] . 6. diantara aturan mereka berkenaan dengan bahirah, saibah, washilah dan hami. Ibnu Ishaq mengatakan: “ Bahirah adalah anak betina Saibah . Saibah adalah unta betina yang melahirkan unta betina sepuluh kali secara berurutan tanpa diselingi unta jantan. Saibah menurut mereka, tidak boleh ditunggangi, bulunya tidak halal, dan susunya tidak boleh diminum kecuali oleh tamu saja. Jika unta betina terlahir lagi darinya, maka ia harus dipotong telinganya dan diumbar bersama induknya, tidak boleh ditunggangi, bulunya tidak halal dan susunya tidak boleh diminum kecuali oleh tamu, sebagaimana perlakuan terhadap induknya. Inilah yang disebut Bahirah binti Saibah . Washilah adalah domba betina yang melahirkan sepuluh betina kembar secara berurutan dalam lima kali lahir dan tidak diselingi anak jantan. Anak yang terlahir setelah itu hanya boleh dimakan kaum lelaki mereka, kecuali jika di antara anak kambing tersebut ada yang mati, maka kambing yang mati itu boleh dimakan bersama laki-laki dan perempuan mereka. Hami adalah unta jantan yang terlahir untuknya sepuluh unta betina secara berurutan tanpa diselingi unta jantan. Hami menurut mereka tidak boleh ditunggangi, tidak halal bulunya dan ia diumbar di antara unta-unta yang lain, tidak boleh diambil manfaatnya kecuali dibiarkan menghamili unta-unta disekitarnya saja [37] . Dala hal ini Allah SWT menurunkan ayat: Allah sekali-kali tidak pernah mensyari`atkan adanya bahiirah, saaibah, washiilah dan haam. Akan tetapi orang-orang kafir membuat-buat kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak mengerti [38] . Dan Allah menurunkan firman-Nya:
13 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
Dan mereka mengatakan: "Apa yang dalam perut binatang ternak ini adalah khusus untuk pria kami dan diharamkan atas wanita kami," dan jika yang dalam perut itu dilahirkan mati, maka pria dan wanita sama-sama boleh memakannya. Kelak Allah akan membalas mereka terhadap ketetapan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui [39] .
Alasan Kaum Musyrikin:
Dari ayat-ayat yang telah kita lewati, terdapat beberapa alasan mereka kenapa mereka syirik. Di zaman Nuh, Hud, dan Ibrahim, mereka menyembah berhala karena mereka menganggapnya sebagai tuhan.. Di zaman Musa, mereka beralasan bahwa mereka menyembah patung lembu, karena orang pintar mereka, Samiri, telah melakukan keluarbiasaan dimana ia dapat merubah perhiasan emas mereka menjadi patung yang dapat bersuara. Samiri sendiri mengklaim dirinya dapat melihat dengan indra keenam dan melihat Jibril[40]. Dalam hal ini Allah memngkisahkan:
Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri, tetapi kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu, maka kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya", kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara, maka mereka berkata: "Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa" [41] .
14 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
Berkata Musa: "Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) hai Samiri?" Samiri menjawab: "Aku dapat melihat dengan sesuatu yang mereka tidak melihat dengannya (indra keenam, pem.), lalu aku ambil segenggam dari jejak rasul lalu aku melemparkannya, dan demikianlah nafsuku membujukku".
Alasan Yahudi mempertuhankan ‘Uzair karena ia hafal taurat tanpa diketahui dari siapa dia belajar[42], dan alasan Nashrani mempertuhankan Isa karena ia tak berayah dsb. Orang Nashrani mengembangkan alasannya kenapa Yesus adalah tuhan, dengan banyak alasan teologi falsafi yang mereka buat-buat, seperti dengan teori Trinitas dsb.
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih”[43].
Alasan kaum jahiliyah menyembah berhala, adalah ikut-ikutan nenek moyang[44], bahkan alasan mereka thawaf di Ka’bah dengan telanjang bulat adalah ikut nenek moyang yang mengatakan kita thawaf sebagaimana saat kita dilahirkan, telanjang dan suci [45] . Mereka beralasan bahwa mereka tidak menyembah berhala, tetapi hanya sebagai perantara yang mendekatkan mereka kepada Allah [46] , dsb.
15 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
Akibat Syirik:
Syirik tidak diridlai Allah, kedzaliman yang besar dan mengakibatkan bencana di dunia dan neraka di akhirat. Orang musyrik akan menyesal di akhirat, tuhan yang mereka sekutukan tidak dapat menolongnya dari azab Allah [47]. Kaum Nabi Nuh ditimpa bencana berupa air bah yang menenggelamkan dunia [48] . Dalam hal ini Allah berfirman:
Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," Dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim."[49].
Kaum ‘Ad disiksa dengan angin sharshar yang membedol manusia seperti batang kurma yang dibedol dari akarnya. Angin sharshar adalah angin yang sangat dingin yang bertiup kencang dengan suara yang sangat ribut[50]. Ath-Thabari, dalam tafsirnya mengatakan: “Kaum ‘Ad, ketika mereka ingkar, ditimpa kemarau yang sangat hebat sehingga mereka merasa susah. Hal itu karena Hud berdo’a kepada Allah buat kehancuran mereka [51] . Lalu Allah mengirimkan angin ‘ aqim , yaitu angin yang memandulkan pepohonan. Ketika mereka melihat angin ini, mereka mengatakan: “ Ini adalah tamu yang akan memberikan hujan kepada kita. Ketika angin itu dekat dengan mereka, mereka melihat angin tadi telah menyapu unta beserta banyak orang. Angin itu membawa mereka terbang di angkasa. Ketika mereka melihat kejadian ini, mereka berseru: “masuklah kalian ke dalam rumah”!. Ketka mereka masuk ke dalam rumah, angin tersebut
16 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
masuk ke dalam rumah mereka dan membinasakan mereka di dalam rumah itu, lalu angin itu menyeret mereka keluar dari rumah. Inilah yang disebut hari nahs yaitu hari pesimis yang berkelanjutan, karena keadaan ini berlangsung selama tujuh malam delapan hari, hari yang anginnya memporak-porandakan semua yang ia lewati. Ketika angin itu mengeluarkan mereka dari rumah mereka, inilah yang Allah katakan: [ ﻙَﺃَﻥَّﻩُﻡْ ﺃَﻉْﺝَاﺰُ ﻥَﺥْﻝٍ ﻡُﻥْﻕَﻉِﺭ، ََﻥْﺯِﻉُ اﻠﻦَّاﺲ ] (angin itu membedol manusia seolah-olah mereka batang kurma yang dibedol dari akarnya). Ketika Allah telah membinasakan mereka, Allah mengirim burung-burung hitam untuk melemparkan mereka ke dalam laut. Itulah yang Allah katakan: [ ْﻑَأﺺْﺏَﺡُوﺎ ﻟﺎ ﻱُﺭَﻯ إﻠﺎَّ ﻡَﺳاﻚِﻥُﻩُﻡ ] (akhirnya mereka tidak terlihat, kecuali tempat tinggal mereka). Tidak pernah ada angin keluar tanpa ukuran kecuali pada hari itu. Angin yang benar-benar memporak-porandakan segala perbendaharaan mereka. Mereka tidak mengetahui berapa kadar angin yang keluar saat itu. Inilah yang Allah katakan [ ٍﻑَﺃُﻩْﻝِﻙُوﺎ ﺏِﺭِﻳﺢٍ ﺹَﺭْﺹَﺭٍ ﻋاﺖِﻱَﺓ ] (mereka dibinasakan dengan angin sharshar yang sangat hebat) [52]
Kaum Tsamud, mereka tidak percaya kepada Shalih, dan menantang agar siksa Allah diturunkan lalu Allah timpakan kepada mereka suara yang mengguntur dan akhirnya mereka mati bergelimpangan di rumah mereka. Allah SWT berfirman:
ْﻭَﺃَﺥَﺫَ اﻞَّﺫِﻳﻦَ ﻅَﻝَﻡُوﺎ اﻠﺺَّﻱْﺡَﺓُ ﻑَﺃَﺹْﺏَﺡُوﺎ ﻑِﻱ ﺩِﻱَاﺮِﻩِﻡ ْ(ﻙَﺃَﻥْ ﻝَﻡْ ﻱَﻍْﻥَﻭْﺍ ﻑِﻳﻪَﺍ ﺃَﻝَﺍ ﺇِﻥَّ ﺙَﻡُوﺪَ ﻙَﻑَﺭُوﺎ ﺭَﺏَّﻩُﻡ67)َﺝَاﺚِﻡِﻳﻦ (68)َﺃَﻝَﺍ ﺏُﻉْﺩًﺍ ﻝِﺙَﻡُوﺪ
Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya. Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud. [53].
Demikianlah sebagian siksa yang pernah Allah timpakan pada kaum musyrikin sebelum kita. Allah mengajak kita untuk mengambil ini sebagai pelajaran. Ia berfirman:
17 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku[54].
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?[55]”
Semestinya Al-Qur’an cukup dijadikan sebagai peringatan dan pelajaran, tidak usah ummat Muhammad disiksa seperti mereka. Tapi apakah ada orang yang mau mengambil Al-Qur’an sebagai pelajaran?.
Sikap Yang Dianjurkan Dalam Menghadapi Kaum Musyrik
Thema Al-Qur’an tentang syirik adalah thema yang sangat serius, mengandung pesan-pesan yang sangat berharga, nasehat-nasehat bijak demi kebaikan dan kesejahteraan ummat manusia. Masalah syirik adalah masalah yang memamng serius, oleh karenanya haruslah kita hadapi dengan serius dan penuh kesabaran. Di bawah ini adalah sikap-sikap yang dianjurkan dalam menghadapi kaum musyrikin sesuai ajaran Al-Qur’an:
18 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
1. Nabi Ibrahim harus dijadikan contoh, seorang nabi yang hanif tidak musyrik[56], selalu berdakwah dengan hikmah , mau’idhah hasanah dan logika sehat [57] . 2. Mencari titik temu dengan kaum musyrikin dan ahlul kitab untuk bertauhid saja (dialog / dakwah billisan) [58] 3. Aktif menyuarakan tauhid dan menginformasikan kesesatan-kesesatan dan kelemahan syirik dan akibatnya [59]. 4. Ikrar tauhid di hadapan Allah dan manusia[60] 5. Tidak menikahkan kaum mu’min dengan kaum musyrikin,baik laki-laki mauun perempuan[ ٌﻭَﻝَﺍ ﺕَﻥْﻙِﺡُوﺎ اﻞْﻡُﺵْﺭِﻙَاﺖِ ﺡَﺕَّﻯ ﻱُﺅْﻡِﻥَّ ﻭَﻝَﺃَﻡَﺓ ﻡُﺅْﻡِﻥَﺓٌ ﺥَﻱْﺭٌ ﻡِﻥْ ﻡُﺵْﺭِﻙَﺓٍ ﻭَﻝَﻭْ ﺃَﻉْﺝَﺏَﺕْﻙُﻡْ ﻭَﻝَﺍ ﺕُﻥْﻙِﺡُوﺎ ْاﻞْﻡُﺵْﺭِﻙِﻳﻦَ ﺡَﺕَّﻯ ﻱُﺅْﻡِﻥُوﺎ ﻭَﻝَﻉَﺏْﺩٌ ﻡُﺅْﻡِﻥٌ ﺥَﻱْﺭٌ ﻡِﻥْ ﻡُﺵْﺭِﻙٍ ﻭَﻝَﻭ ﺃَﻉْﺝَﺏَﻙُﻡْ ﺃُوﻞَﺉِﻙَ ﻱَﺩْﻉُوﻦَ ﺇِﻝَﻯ اﻠﻦَّاﺮِ ﻭَاﻠﻞَّﻩُ ﻱَﺩْﻉُﻭ ﺇِﻝَﻯ ِاﻞْﺝَﻥَّﺓِ ﻭَاﻞْﻡَﻍْﻑِﺭَﺓِ ﺏِﺇِﺫْﻥِﻩِ ﻭَﻱُﺏَﻱِّﻥُ ﺀَاﻲَاﺖِﻩِ ﻝِﻟﻦَّاﺲ َﻝَﻉَﻝَّﻩُﻡْ ﻱَﺕَﺫَﻙَّﺭُوﻦ ][61] (Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mu'min lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu'min) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mu'min lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.) 6. Dalam keadaan perang, mereka harus dibersihkan dari bumi, jangan ada yang tersisa [َﻭ ًﻕَاﺖِﻝُوﺎ اﻞْﻡُﺵْﺭِﻙِﻳﻦَ ﻙَاﻒَّﺓً ﻙَﻡَﺍ ﻱُﻕَاﺖِﻝُوﻦَﻙُﻡْ ﻙَاﻒَّﺓ ] (Dan perangilah orang-orang musyrik secara keseluruhan sebagaimana mereka memerangi kalian semuanya] [62] 7. Jika di antara mereka yang meminta suaka politik, berikanlah sampai mereka mendengar ayat-ayat Allah [ ُﻭَﺇِﻥْ ﺃَﺡَﺩٌ ﻡِﻥَ اﻞْﻡُﺵْﺭِﻙِﻳﻦَ اﺲْﺕَﺝَاﺮَﻙَ ﻑَﺃَﺝِﺭْﻩ ْﺡَﺕَّﻯ ﻱَﺱْﻡَﻉَ ﻙَﻝَاﻢَ اﻠﻞَّﻩِ ﺙُﻡَّ ﺃَﺏْﻝِﻍْﻩُ ﻡَﺃْﻡَﻥَﻩُ ﺫَﻝِﻙَ ﺏِﺃَﻥَّﻩُﻡ َﻕَﻭْﻡٌ ﻝَﺍ ﻱَﻉْﻝَﻡُوﻦ ] (Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.) [63] 8. Dalam keadaan normal, dimana mereka susah diberi peringatan, maka kita diperintah untuk berpaling dari orang-orang musyrik [ ْاﺖَّﺏِﻉْ ﻡَﺍ ﺃُوﺢِﻱَ ﺇِﻝَﻱْﻙَ ﻡِﻥ َﺭَﺏِّﻙَ ﻝَﺍ ﺇِﻝَﻩَ ﺇِﻝَّﺍ ﻩُﻭَ ﻭَﺃَﻉْﺭِﺽْ ﻉَﻥِ اﻞْﻡُﺵْﺭِﻙِﻳﻦ ] [64] (Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu; tidak ada Tuhan selain Dia; dan
19 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
berpalinglah dari orang-orang musyrik.) 9. Tidak boleh memperkenankan orang musyrik masuk masjidil haram [ﻱَاﺄَﻱُّﻩَﺍ َاﻞَّﺫِﻳﻦَ ﺀَاﻢَﻥُوﺎ ﺇِﻥَّﻡَﺍ اﻞْﻡُﺵْﺭِﻙُوﻦَ ﻥَﺝَﺱٌ ﻑَﻝَﺍ ﻱَﻕْﺭَﺏُوﺎ اﻞْﻡَﺱْﺝِﺩ ُاﻞْﺡَﺭَاﻢَ ﺏَﻉْﺩَ ﻉَاﻢِﻩِﻡْ ﻩَﺫَﺍ ﻭَﺇِﻥْ ﺥِﻑْﺕُﻡْ ﻉَﻱْﻝَﺓً ﻑَﺱَﻭْﻑَ ﻱُﻍْﻥِﻳﻚُﻡ ٌاﻠﻞَّﻩُ ﻡِﻥْ ﻑَﺽْﻝِﻩِ ﺇِﻥْ ﺵَاءَ ﺇِﻥَّ اﻠﻞَّﻩَ ﻉَﻝِﻳﻢٌ ﺡَﻙِﻳﻢ ] [65] (Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.) 10. Jangan ada orang musyrik yang ikut meramaikan masjid, sebagaimana jangan ada orang beriman yang tidak meramaikan masjid [ ْﻡَﺍ ﻙَاﻦَ ﻝِﻝْﻡُﺵْﺭِﻙِﻳﻦَ ﺃَﻥ ِﻱَﻉْﻡُﺭُوﺎ ﻡَﺱَاﺞِﺩَ اﻠﻞَّﻩِ ﺵَاﻪِﺩِﻳﻦَ ﻉَﻝَﻯ ﺃَﻥْﻑُﺱِﻩِﻡْ ﺏِاﻞْﻙُﻑْﺭ َﺃُوﻞَﺉِﻙَ ﺡَﺏِﻁَﺕْ ﺃَﻉْﻡَاﻞُﻩُﻡْ ﻭَﻑِﻱ اﻠﻦَّاﺮِ ﻩُﻡْ ﺥَاﻞِﺩُوﻦ ] [66] (Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka.) 11. Kita dilarang memohonkan ampun buat kaum musyrikin [ِّﻡَﺍ ﻙَاﻦَ ﻝِﻟﻦَّﺏِﻱ ﻭَاﻞَّﺫِﻳﻦَ ﺀَاﻢَﻥُوﺎ ﺃَﻥْ ﻱَﺱْﺕَﻍْﻑِﺭُوﺎ ﻝِﻝْﻡُﺵْﺭِﻙِﻳﻦَ ﻭَﻝَﻭْ ﻙَاﻦُوﺎ ﺃُوﻞِﻱ ِﻕُﺭْﺏَﻯ ﻡِﻥْ ﺏَﻉْﺩِ ﻡَﺍ ﺕَﺏَﻱَّﻥَ ﻝَﻩُﻡْ ﺃَﻥَّﻩُﻡْ ﺃَﺹْﺡَاﺐُ اﻞْﺝَﺡِﻳﻢ ] [67] (Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahannam) 12. Orang musyrik tidak boleh menikah dengan orang beriman. Pezina boleh menikah dengan orang musyrik [ ًاﻠﺰَّاﻦِﻱ ﻝَﺍ ﻱَﻥْﻙِﺡُ إﻞَّﺍ ﺯَاﻦِﻱَﺓً ﺃَﻭْ ﻡُﺵْﺭِﻙَﺓ ﻭَاﻠﺰَّاﻦِﻱَﺓُ ﻝَﺍ ﻱَﻥْﻙِﺡُﻩَﺍ ﺇِﻝَّﺍ ﺯَاﻦٍ ﺃَﻭْ ﻡُﺵْﺭِﻙٌ ﻭَﺡُﺭِّﻡَ ﺫَﻝِﻙَ ﻉَﻝَﻯ َاﻞْﻡُﺅْﻡِﻥِﻳﻦ ][68] (Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mu'min) 13. Jika orang tua memaksa anda untuk berbuat syirik, jangan ditaati, tatpi tetap harus dipergauli di dunia ini dengan baik, [ ﻭَﺇِﻥْ ﺝَاﻪَﺩَاﻚَ ﻉَﻟﻰ ﺃَﻥْ ﺕُﺵْﺭِﻙَ ﺏِﻱ ﻡَﺍ ﻝَﻱْﺱَ ﻝَﻙَ ﺏِﻩِ ﻉِﻝْﻡٌ ﻑَﻝَﺍ ﺕُﻁِﻉْﻩُﻡَﺍ ﻭَﺹَاﺢِﺏْﻩُﻡَﺍ ﻑِﻱ اﻠﺪُّﻥْﻱَﺍ ﻡَﻉْﺭُوﻒًﺍ ][69] (Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,
20 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.)
Taubat dari Syirik
Syirik tidak diampuni, kecuali jika pelakunya bertaubat sebelum ajalnya.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar [70].
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [71].
Kesimpulan:
21 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
Dari uraian tersebut di atas kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Syirik adalah kedzalima yang sangat besar, oleh karenanya bisa melenyapkan segala kebaikan, dosanya tidak diampuni [kecuali jika ia bertaubat], dan di neraka ia akan kekal dan dikekalkan 2. Syirik menumbuhkan sifat-sifat buruk, seperti : rakus, tamak, kejam, keji, mungkar, dengki, penakut, dan keberanian membikin syari’at sendiri. 3. Haram menikah dengan orang musyrik, baik laki-laki maupun perempuan. 4. Kita diperintahkan mencari titik temu dengan ahli kitab, agar mereka kembali kepada tauhid. 5. Kita diperintahkan aktif menyuarakan tauhid dan membeberkan kesesatan syirik 6. Tuhan yang mereka jadikan sebagai sekutu Allah tidak dapat membela mereka di akhirat 7. Kita diperintah berpaling dari kaum musyrikin, jika mereka tetap membangkang setelah kita peringatkan, dengan tetap mengikuti wahyu Allah.? 8. Orang musyrik dengan kemusyrikannya membikin seribu alasan untuk membenarkan tindakannya. 9. Membunuh anak, adalah kebiasaan orang musyrik dari dahulu sampai sekarang 10. Tauhid mengajarkan kebaikan, kebersihan dan peradaban tinggi 11. Orang musyrik tidak pantas ramaikan masjid 12. Orang musyrik najis, jangan masuk masjid haram 13. Para pendeta dijadikan tuhan dalam masehi 14. Allah akan menangkan tauhid 15. Jangan memohon ampun buat kaum musyrikin 16. Nuh dan kaum musyrikin perlu dibacakan kisahnya 17. Syaitan menguasai penyembahnya 18. Pezina boleh menikah dengan orang musyrik 19. Jika orang tua memaksa syirik, tetap dipergauli dengan baik di dunia, tetapi jangan ditaati ajakannya itu.
Walhamdu lillahi Rabbil ‘alamin
22 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
Daftar Pustaka
1. 2. 3. 4. 5.
Al-Qur’an al-Karim Al-Qur’an Terjemah Depag Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an oleh Ibnu Jarir Ath-Thabari, Al-Ma’rifah, 1990 Tafsir al-Qurthubi oleh Abu Abdillah al-Qurthubi, Dar al-kutub al-Ilmiyah Tafsir al-Qur’an al-‘Adzim (Tafsir Ibnu Katsir) oleh Ibnu Katsir, Dar Ihya at-Turats al-‘Arabi
6. Ar-Rahiq al-Makhtum oleh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Dar as-Salam, Riyadl, 1414 H / 1993 M 7. Kitab at-Tauhid oleh Shalih Fauzan al-Fauzan, Muassasah al-Haramain al-Khairiyyah, Kingdom of Saudi Arabia
[1] Q.s. Luqman: 13
[2] Q.s. An-Nisa: 48
[3] Q.s. Al-Maidah: 72
[4] Q.s. Al-An’am: 88;
[5] Q.s. Az-Zumr: 65
[6] Kitab at-Tauhid oleh Shalih bin Fauzan al-Fauzan, Mu’assasah al-Haramain al-Khairiyah,
23 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
Kingdom of Saudi Arabia, hal 11.
[7] Tafsir at-Tsa’labi, ayat 1-4 surah al-Ikhlash
[8] Ibid.
[9] Q.s. Al-Baqarah: 213
[10] Q.s. Yunus: 71
[11] Q.s. Nuh: 7
[12] Q.s. Al-Baqarah: 96
[13] Q.s. Al-Baqarah: 105
[14] Q.s. Ali ‘Imran: 151
[15] Q.s. Al-An’am: 136, 137, 139, 148
[16] Q.s. Al-Buruj : 4 – 9. Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri dalam kitabnya Ar-Rahiq al-Makhtum [hal. 40] mengatakan, bahwa jumlah orang yang beriman yang dibantai antara 20000 sampai 40000 orang. Mereka dibantai tanpa dibedakan mana laki-laki dan mana perempuan, mana aanak-anak dan mana yang dewasa ; Ali Imran: 186; al-Maidah: 82; Al-An’am: 23
24 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
[17] Q.s. Al-An’am: 137
[18] Q.s. al-An’am: 136
[19] Q.s. Al-Maidah: 72
[20] Q.s. al-An’am : 100
[21] Bandingkan dengan firman Allah: [ﻕُﻝْ ﺃَﻍَﻱْﺭَ اﻠﻞَّﻩِ ﺃَﺕَّﺥِﺫُ ﻭَﻝِﻱًّﺍ ُﻑَاﻂِﺭِ اﻠﺲَّﻡَﻭَاﺖِ ﻭَاﻞْﺃَﺭْﺽِ ﻭَﻩُﻭَ ﻱُﻁْﻉِﻡُ ﻭَﻝَﺍ ﻱُﻁْﻉَﻡ ] (Katakanlah: "Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan ?" ) Q.s. al-An’am: 14.
[22] Al-Jami’ li ahkam al-Qur’an oleh al-Qurthubi, 18/307
[23] Ibid, 18/307
[24] Q.s. Al-A’raf: 65-68
[25] Al-Qurthubi, Op-Cit, 7/235
[26] Ibid, 7/235
[27] Ibid, 7/235
25 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
[28] Q.s. al-An’am: 74
[29] Q.s. Al-A’raf: 138
[30] Q.s. At-Taubah: 30
[31] Lihat Ar-Rahiq al-Makhtum oleh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Dar as-Salam, Riyadl, 1414 H, hal 36-37.
[32] Q.s. Az-Zumr: 3
[33] Q.s. al-Maidah: 3
[34] Q.s. Al-An’am: 121
[35] Q.s. Al-An’am: 136
[36] Q.s. Al-An’am: 138
[37] Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Op-Cit, hal 36-37.
[38] Q.s. Al-Maidah: 103
26 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
[39] Q.s. Al-An’am: 139
[40] Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an oleh Ibnu Jarir ath-Thabari, 16/151
[41] Q.s. Thaha: 87-88
[42] Al-Qurthubi, Op-Cit , 8/116. Al-Qurthubi megatakan: “Telah diriwayatkan bahwa sebab orang Yahudi mengatakan ‘Uzair anak Allah adalah bahwa orang-orang Yahudi telah membunuh para Nabi setelah Musa. Lalu Allah angkat taurat dari mereka dan menghapuskannya dari hati hati mereka. Lalu ‘Uzair keluar berkelana jauh. Jibril mendatanginya dan bertanya: “kemana kau pergi?”. Uzair menjawab: “saya akan mnuntut ilmu”. Lalu Jibril mengajarinya Taurat secara keseluruhan. Lalu ‘Uzair mendatangi Bani Israil dengan membawa hafalan tauratnya dan mengajarkannya kepada mereka. Ada dikatkan bahwa Allah menjadikan ‘Uzair hafal taurat sebagai anugrah dari-Nya. ‘Uzair lalu mengatkan kepada Bani Israil: “Sesungguhnya Allah telah menjadikanku hafal Taurat”. Akhirnya mereka mempelajari taurat dari ‘Uzair. Taurat pada saat itu masih terpendam di tanah. Ulama-ulama Yahudi melakukannya ketika terjadi banyak huru hara, pembantaian yang dilakukan Bukhtanashar [Nabukadnezer]. Lalu Taurat yang terpendam tadi ditemukan dan ternyata apa yang tertulis di Taurat dengan yang diajarkan ‘Uzair tidak ada beda. Dari sinilah mereka akhirnya tersesat, mereka mengatakan: “Tidak mungkin bisa terjadi keluarbiasaan seperti ini jika ‘Uzair bukan anak Allah”. Demikian diriwayatkan oleh Ath-Thabari”. (Penulis telah mencari, ternyata tidak menemukan riwayat tersebut dalam Ath-Thabari).
[43] Q.s. al-Maidah: 73
[44] Q.s. Al-Baqarah: 170; al-Maidah: 104, al-Anbiya:53, asy-Syu’ara: 73, Luqman: 21, az-Zukhruf: 22, 23.
[45] Q.s. Al-A’raf: 28; Tafsir Ibnu Katsir, Dar Ihya at-Turats al-‘Arabi, 3/361
[46] Q.s. Az-Zumr: 3
27 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
[47] Q.s. Al-An’am: 22
[48] Q.s. Al-Qamar: 9-16.
[49] Q.s. Hud: 44
[50] Ath-Thabari, Op-Cit, 27/57
[51] Hud bedo’a buat kehancuran mereka atas permintaan mereka sendiri seperti dalam firman-Nya: [ َﻕَاﻞُوﺎ ﺃَﺝِﺉْﺕَﻥَﺍ ﻝِﻥَﻉْﺏُﺩَ اﻠﻞَّﻩَ ﻭَﺡْﺩَﻩُ ﻭَﻥَﺫَﺭَ ﻡَﺍ ﻙَاﻦ (70)َﻱَﻉْﺏُﺩُ ﺀَاﺐَاﺆُﻥَﺍ ﻑَﺃْﺕِﻥَﺍ ﺏِﻡَﺍ ﺕَﻉِﺩُﻥَﺍ ﺇِﻥْ ﻙُﻥْﺕَ ﻡِﻥَ اﻠﺺَّاﺪِﻕِﻳﻦ ] Q.s. Al-A’raf: 70. (Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? Maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar".]
[52] Ath-Thabari, Op-Cit, 8/152
[53] Q.s. Hud: 67-68
[54] Q.s. Al-Qamar: 16, 18, 21, 30
[55] Q.s. Al-Qamar: 17, 22, 32, 40
[56] Q.s. Al-Baqarah: 135, Ali Imran: 67, 95
28 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
[57] Q.s. Al-An’am: 78 dsb.
[58] Q.s. Ali ‘Imran: 64
[59] Q.s. Al-An’am: 14, 19
[60] Ali Imran: 95
[61] Q.s. Al-Baqarah: 221
[62] Q.s. At-Taubah: 36
[63] Q.s. At-Taubah: 6
[64] Q.s. Al-An’am: 106
[65] Q.s. At-Taubah: 28
[66] Q.s. At-Taubah: 17
[67] Q.s. At-Taubah: 113
29 / 30
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG SYIRIK Ditulis oleh Direktur Kamis, 30 Agustus 2012 22:56 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 30 Agustus 2012 23:36
[68] Q.s. An-Nur: 3
[69] Q.s. Luqman: 15
[70] Q.s. An-Nisa: 48, 116
[71] Q.s. Az-Zumr: 53.
30 / 30