PERSIAPAN HIDUP BERKELUARGA Paroki SP. Maria Regina Purbowardayan, Sabtu, 14 Mei 2016
ALASAN MENIKAH 1. Bukan hanya karena sudah umur, 2. Bukan hanya karena sudah hamil/ seks bebas. 3. Bukan hanya karena cocok, 4. Bukan hanya karena sudah lama pacaran, 5. Bukan hanya karena orangtua ngoyak-oyak, 6. Bukan hanya karena kebelet.
MENGAPA HARUS SIAP ? Menurut data kasus perkawinan di Pengadilan Gereja KAS, penyebab hancurnya perkawinan antara lain ada tiga hal: 1. Ketidak siapan untuk menikah. 2. Pihak ketiga = orangtua, wil atau pil 3. Ekonomi.
KESIAPAN MENIKAH ? 1. Administratif – 3 bulan sebelum hari pernikahan. 2. Calon pasangan: bukan berdasarkan harta, kedudukan, status keluarga, atau fisik semata. 3. Ilmu agama dan managemen hidup berkeluarga
4. Mental dan kedewasaan pribadi 5. Kebutuhan Mendasar Manusia. 6. Fasilitas Pendukung
PIHAK KE-3, ORANGTUA 1. Orangtua mengijinkan/ memberi restu. 2. Relasi baik, seimbang dan bijak terhadap orangtua. 3. Mampu bertanggungjawab atas keluarga anda sendiri.
PIHAK KE-3, PIL / WIL 1. Mengasihi berarti setia (Yoh 14:15. 21.23-24 bdk Rm 13:8-10; Ef 5:28-30). 2. Kenali karakter/sifat pribadi pasangan: buaya atau merpati? 3. Komitmen terhadap janji perkawinan
EKONOMI RUMAH TANGGA 1. Keinginan vs Kebutuhan. 2. Kemapanan: sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan. 3. Managemen keuangan/ budgeting
TUJUANNYA ADALAH Tercapainya sebuah keluarg katolik yang damai sejahtera. 1. Damai – good relationship – dengan Tuhan, diri sendiri, istri/suami dan anak, sesama dan alam. 2. Sejahtera – terpenuhinya kebutuhan hidup keluarga.
GEREJA MEMBIMBING CALON PASANGAN Memberikan pengenalan, pemahaman, pengalaman tentang berbagai seluk beluk hidup perkawinan yang ideal menurut cara padang Gereja Katolik.
BAGAIMANA PANDANGAN GK Kebersamaan seluruh hidup, antara seorang pria dengan seorang wanita, yang secara kodratinya terarah pada kesejahteraan suami-istri, kelahiran dan pendidikan anak.
PERKAWINAN KODRATINYA PERJANJIAN SUCI SEUMUR HIDUP 1. covenant, foedus (bahasa kitab suci) = sebuah persetujuan “agreement” yang menciptakan suatu hubungan yang mengikat takterputuskan, berdasarkan pilihan bebas. 2. Monogam-takterceraikan: hanya satu kali seumur hidup, dipisahkan oleh kematian.
SAHNYA PERKAWINAN 1. Tidak terhalang oleh hukum Gereja. 2. Sungguh (verus), penuh (plenus) dan bebas (liber). 3. Di hadapan seorang pejabat resmi Gereja Katolik (diakon, imam, uskup) dan dua saksi.
HALANGAN PERKAWINAN 1. Usia 2. Impotensi 3. Ligamen 4. Beda agama / Gereja 5. Tahbisan suci 6. Kaul Kemurnian Kekal 7. Penculikan 8. Pembunuhan suami/Istri 9. Hubungan Darah 10. Hubungan Semenda 11. Hubungan Sapi / Kebo 12. Hubungan Adopsi
JANJI NIKAH: saling berhadapan dan berjabat tangan Di hadapan imam dan para saksi, saya, ...(nama lengkap diri)... , memilih engkau, ...(nama lengkap pasangan)... , menjadi istri / suami saya. Saya berjanji untuk setia mengabdikan diri kepadamu dalam untung dan malang, dalam suka dan duka, di waktu sehat dan sakit. Saya mau mengasihi dan menghormati engkau sepanjang hidup saya. Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci.
LITURGI PERKAWIN AN HARUS HAFAL 1. Pernyataan kedua calon mempelai. 2. Janji nikah 3. Kata-kata pemasangan cincin. 4. Penyerahan benda rohani.
BUATLAH PERAYAAN PERKAWINAN YANG INDAH, MENARIK DAN MENGESAN 1. Prinsip: jika hari minggu --> menggunakan rumusan doa dan bacaan liturgi pada hari minggu tersebut. Diluar hari minggu, doa dan bacaan kitab suci, dapat dipilih sendiri! 2. Tata urutan liturgi perkawinan sesuai Buku Tata Perayaan Perkawinan Gereja Katolik. 3. Lagu-lagu perkawinan --> menggunakan lagu-lagu liturgi perkawinan misalnya buku “Berkatilah kami Tuhan” jilid 1 dan 2.
SELAMAT MEMPERSIAPKAN PERMULAAN HARI BAHAGIA ANDA ! “Cinta yang suci, di bawa sampai mati, tumbuh dari hati, berbunga setiap hari, berbuah kebahagiaan yang abadi, bukan menyakiti.” (Romo Krist)