EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan)
Vol.1, No.2, Juli 2016
e-ISSN 2502-4787
PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN INSTRUMEN THREE-TIER MULTIPLE CHOICE BERBANTUAN MICROSOFT OFFICE EXCEL Ahmad Ali Irfan Ardiansyah1, Evi Sapinatul Bahriah1 1
Pendidikan Kimia, FITK UIN Syarif Hidayatullah, Jl. IR Haji Juanda No. 95 Ciputat, Tangerang Selatan, Banten - Indonesia E-mail:
[email protected] m
Abstract: This study aims to determine students' perceptions of the Three-Tier Multiple Choice Microsoft Office Excel instruments-assisted. The method used descriptive method. Three-Tier instrument-assisted Multiple Choice Microsoft Office Excel developed tested to the 23 students of class XI MIA 2 SMA 74 in South Jakarta. The instrument used in the form of student questionnaire responses were compiled using a Likert scale. Data were analyzed descriptively. Based on the results of student questionnaire can be concluded that students 'perceptions of the instruments used is generally good, with the average perception of students during work on the problems amounted to 76.43% (good categories), the average of students' perceptions of the effectiveness of the media amounted to 71.52% (good categories), and the average of students' perceptions of media efficiency by 75% (good categories). Keywords: Perceptions; Three-Tier Multiple Choice; Microsoft Office Excel Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap penggunaan instrumen Three-Tier Multiple Choice berbantuan Microsoft Office Excel. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Instrumen Three-Tier Multiple Choice berbantuan Microsoft Office Excel yang dikembangkan diuji cobakan kepada 23 siswa kelas XI MIA 2 SMA 74 Jakarta Selatan. Instrumen yang digunakan berupa angket respon siswa yang disusun menggunakan skala Likert. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil angket siswa dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap instrumen yang digunakan secara umum adalah baik, dengan rata-rata persepsi siswa selama mengerjakan soal sebesar 76.43% (kategori baik), rata-rata persepsi siswa terhadap efektifitas media sebesar 71.52% (kategori baik), dan rata-rata persepsi siswa terhadap efisiensi media sebesar 75% (kategori baik). Kata Kunci: Persepsi; Three-Tier Multiple Choice; Microsoft Office Excel
204
205 EduChemia,Vol.1, No.2, Juli 2016
Ardiansyah dan Bahriah
PENDAHULUAN Abad
menggunakan laptop. Bahkan yang dulu
21
merupakan
masa
perkembangan teknologi yang membuat hidup manusia menjadi lebih mudah dan
menggunakan
telepon
sekarang
menggunakan smartphone. Gambaran
tersebut
mengingatkan
telah
kita, agar senantiasa belajar sepanjang
informasi,
hayat. Oleh karena perubahan menuntut
kesehatan,
diri kita agar selalu lebih baik dari waktu
termasuk pendidikan (Arifin 2005). Era
ke waktu. Guru juga tidak boleh gagap
globalisasi
teknologi,
instan.
Berbagai
dimanfaatkan
teknologi
dalam
komunikasi,
sains,
mulai
bidang sosial,
merambah
keseluruh
yaitu
tidak
permukaan bumi melalui teknologi, yang
menggunakan
diawali dengan mulai memudarnya batas-
yang
batas sosial seperti keberagaman bahasa
dilahirkan.
Guru
yang
mengambil
manfaat
terabaikan
dengan
penggunaan
teknologi
belum
ada
bahasa-bahasa internasional untuk saling
membelajarkan
berinteraksi, perbedaan budaya di suatu
menjadi orang
daerah akibat masuknya budaya-budaya
sesama manusia.
asing dari daerah lain yang jauh, dan munculnya
ilmu-ilmu pengetahuan baru
terlepas
dari
yang
di
terbaru
zaman
guru
baik
dapat
teknologi
untuk
siswa-siswanya
agar
yang
yang
bermanfaat bagi
Belajar adalah pendidikan sepanjang hayat yang berlandaskan pada empat pilar, yaitu: 1) belajar untuk tahu; 2)
antar disiplin ilmu (Tilaar 1999). Tidak
mampu
kenyataan
Belajar
untuk
melakukan;
3) Belajar
tersebut dunia pendidikan telah sampai
untuk hidup bersama; dan 4) Belajar
pada
untuk
kondisi
dimana
siswa-siswanya
menjadi
(UNESCO
1996).
terlahir di abad 20 dan gurunya terlahir
Pertama,
antara abad 19 dan abad 20. Seiring
untuk mengatahui merupakan upaya yang
perkembangan
perubahan-
dilakukan
pendidikan
mengkombinasikan
perubahan
zaman
dalam
dunia
belajar untuk tahu. Belajar
seseorang pengetahuan
umum
semakin pesat. Dahulu guru mengajar
yang
dengan menggunakan papan hitam dan
untuk
kapur,
sejumlah materi (subjek yang terbatas).
sekarang
menggunakan
papan
cukup
dalam
luas dengan kesempatan
bekerja
agar
lebih
memahami
putih dan spidol. Dahulu menggunakan
Dalam hal ini juga termasuk
dalam
OHP, sekarang menggunakan proyektor
mempelajari
dapat
dan
mengetik
mengambil
sekarang
menempuh
Infokus.
menggunakan
mesin
Dahulu ketik,
pengetahuan, manfaat
dari
pendidikan
agar
kesempatan yang
dapat
e-ISSN 2502-4787
Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan Instrumen 206 dirasakan sepanjang hidup
(UNESCO
1996).
setiap
apa
yang
siswa
kerjakan.
seharusnya
tidak
mengesampingkan
aspek
potensi
seseorang
meliputi:
memori
Pendidikan
Kedua, Belajar
belajar
tidak
untuk
sekedar
mengetahui
melakukan.
hanya
dan
untuk
mendapatkan
yang
(ingatan), memberi pendapat, rasa estetis,
kemampuan dalam bekerja namun juga
kapasitas
lebih
berkomunikasi (UNESCO 1996).
luas
lagi
yaitu
mendapatkan
kompetensi-kompetensi
untuk
fisik,
dan
Pembelajaran
di
kemampuan
sekolah
lebih
menghadapi berbagai macam situasi dan
menekankan kepada penguasaan konsepS
kondisi kerja, dan juga dalam konteks
yang
bekerja
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
dengan banyak
keadaan
informal,
orang dalam
seperti
hasil
dari
telah
Dasar
dirumuskan
(KD)
pada
setiap
jenjang
disesuaikan
dengan
kursus ataupun studi alternatif dan kerja
pendidikan
(UNESCO 1996).
keadaan psikologis kognitif anak. Hal
Ketiga, belajar untuk hidup bersama.
tersebut mengharapkan setiap anak yang
Belajar tidak sekedar hanya memperoleh
telah
ilmu
mampu
pengetahuan
dan
keterampilan
serta
dalam
cukup
kemampuan psikologisnya
mempelajari
konsep
yang
melakukan sesuatu, namun belajar juga
ditawarkan dengan tepat dan benar, serta
berarti
membangun
memberi
orang
lain
dan
pengertian menghargai
saling
kebergantungan
proyek
bersama
memenejemen untuk
saling
keadaan
mengemban
dan
konflik
dengan
belajar
untuk
dalam semangat
menghargai
nilai
dari
Sayangnya
sama.
Hal
lingkungan
Belajar
menjadi
adalah
untuk
membangun
menjadi.
sebutan
karakter
lain atau
tidak
semua
anak
tersebut
disebabkan
oleh
lingkungan yang tidak mendukung anak
lain dan kedamaian (UNESCO 1996). untuk
menunjukkan
memiliki perkembangan psikologis yang
untuk
belajar
dan
aplikasi dari konsep tersebut.
pluralisme, artinya memahami satu sama
Keempat,
contoh
berkembang,
ataupun
keluarga, lingkungan
baik
dalam
teman
bermain,
sekolah
(Slavin
kemampuan
kognisi
2006). Keterbatasan
kepribadian sehingga diharapkan siswa
anak untuk memahami konsep membuat
mampu memberikan keputusan dengan
anak kesulitan menerima konsep baru
kewenangan yang lebih besar. Kebijakan
yang
dan pertanggungjawaban pribadi dalam
kognisinya,
e-ISSN 2502-4787
berada
di maka
atas
kemampuan
seorang
guru
207 EduChemia,Vol.1, No.2, Juli 2016 diharapkan
mentransfer
kognisi yang tinggi untuk memberikan
siswanya
gambaran mengenai definisi dari konsep
namun lebih dari itu, yaitu membangun
tersebut dan menghubungkannya dengan
psikologi kognitif anak yang terhambat
pengetahuan
untuk
sebelumnya
ilmu
bukan
pengetahuan
hanya
Ardiansyah dan Bahriah
kepada
mencapai tingkat kognitif yang
yang untuk
dimiliki
siswa
membentuk
definisi
setara dengan anak-anak seumuran siswa
konsep dalam diri siswa. Materi-materi
tersebut.
kimia
Setiap
anak
mempunyai
cara
yang
sering
miskonsepsi
menimbulkan
yaitu
ikatan
kimia,
memahami konsep yang berbeda-beda
kesetimbangan kimia, dan reaksi reduksi
dalam upaya mengingat definisi konsep
oksidasi
yang benar, sayangnya jika pemahaman
2009).
anak tentang konsep salah namun anak itu
yakin
maka
benar akan pemahamannya anak
miskonsepsi. dari tidak
tersebut
(Barke,
Hazri,
&
Ytibarek
Serapan hasil ujian nasional tahun 2012 jenjang SMA pada mata uji kimia
mengalami
dalam deskripsi kelompok, kemampuan
Miskonsepsi ini berbeda
siswa dalam mendeskripsikan fenomena
memahami konsep.
Tidak
korosi tergolong masih rendah dibanding
memahami konsep berarti siswa tersebut
kemampuan lainnya yang diuji, dengan
tidak
nilai rata-rata nasional sebesar 63,41. Hal
memiliki
pengetahuan
tentang
konsep tersebut, sedangkan miskonsepsi
tersebut
berarti siswa tersebut mengetahui konsep
siswa-siswa
tersebut
konsep-konsep
reduksi oksidasi,
baik
yang menyimpang dari makna konsep
yang
paham
yang
yang sebenarnya.
mengalami
dengan
Pelajaran
meyakini pemahaman
kimia
merupakan
menunjukkan yang
kurang
bahwa terdapat belum
memahami
maupun
miskonsepsi
(Kemendikbud
2012).
merupakan salah satu pelajaran yang
Miskonsepsi yang terjadi pada siswa
memiliki beberapa konsep yang bersifat
merupakan salah satu permasalahan bagi
abstrak,
guru yang harus diatasi dengan cepat.
artinya
tidak
bisa
secara
langsung dilihat oleh kasat mata. Konsep-
Berbagai
konsep
yang
mengatasi miskonsepsi ini, salah satunya
konsep
tentang
tatanama
abstrak
kimia,
ini diantaranya
atom,
ikatan
kimia,
konsentrasi,
dan
cara
ditempuh
guru
untuk
adalah melakukan tes diagnostik, tes ini berfungsi
untuk
melihat
pemahaman
kimia
konsep yang diujikan dalam tes tersebut.
membutuhkan
kemampuan
mengenai
mana
kesetimbangan kimia. Beberapa konsep juga
siswa
sejauh
konsep-
e-ISSN 2502-4787
Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan Instrumen 208 Three-tiers multiple choice merupakan
METODE
salah satu jenis tes diagnostik yang dapat
Penelitian ini dilakukan pada bulan
digunakan untuk mendeteksi miskonsepsi
Juni 2015 di Laboratorium Komputer
siswa. Berdasarkan hasil tes ini guru
SMAN X Jakarta Selatan dengan jumlah
diharapkan
responden sebanyak 23 siswa kelas XI
mana
dapat
saja
mengetahui yang
konsep
menimbulkan
MIA
2.
Penelitian
ini
menggunakan
miskonsepsi pada siswa, dan guru segera
metode
memberikan remedial untuk siswa-siswa
peneliti bermaksud melakukan asesmen,
tersebut (Suwarto 2013).
mendeskripsikan,
Hasil didapat
tes
diagnostik
guru
setelah
jawaban-jawaban
siswa,
dibutuhkan
yang
waktu
menyelesaikan
deskriptif
kualitatif,
dimana
dokumen
atau
umumnya
informasi dari sudut pandang pembuat
mengkoreksi
kebijakan (Andreson & Arsenault, 1998).
sayangnya lama
pengkoreksian
untuk lembar
Instrumen
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah instrumen ThreeTier
Multiple
Choice
Berbantuan
jawaban tersebut secara manual. Hal
Microsoft
tersebut membuat peneliti tergerak untuk
dengan item soal sebanyak 20 butir soal
membantu permasalahan lamanya waktu
materi
untuk mengoreksi lembar jawaban tes
digunakan
diagnostik siswa. Proses pengerjaan tes
persepsi siswa mengenai tes Three-Tier
diagnostik
komputer
Multiple Choice Berbantuan Microsoft
dengan bantuan program Microsoft Excel
Office Excel (TTMC-ME) dengan jumlah
menjadi
memperbaiki
item soal sebanyak 20 butir pertanyaan
efisiensi dari penilaian tes diagnostik ini,
yang disusun dengan menggunakan skala
sehingga diharapkan miskonsepsi siswa
likert.
menggunakan
pilihan
untuk
dapat segera dihilangkan dan digantikan dengan pemahaman konsep yang benar. Berdasarkan uraian di atas, maka peniliti
tertarik
untuk
mengembangkan
Office Excel (TTMC-ME)
koloid
Data
dan
untuk
yang
angket
yang
mengumpulkan
data
diperoleh
kemudian
dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif kuantitatif, telah
didapatkan
yaitu
data
yang
kemudian
ditentukan
datanya
kemudian
instrumen Three-Tier Multiple Choice
kecenderungan
Berbantuan Microsoft Office Excel serta
dilakukan interpretasi terhadap maksud
melihat
jawaban siswa (Creswell 2012). Data
persepsi
instrumen tersebut.
e-ISSN 2502-4787
siswa
terhadap
persentase
rata-rata
persepsi
siswa
dianalisis
dengan
mengkategorikan
209 EduChemia,Vol.1, No.2, Juli 2016 kedalam
lima
kategori,
yaitu:
Ardiansyah dan Bahriah
0-20
rata-rata indikator perasaan siswa adalah
(sangat kurang), 21-40 (kurang), 41-60
sebesar 79,3 dan termasuk dalam kategori
(cukup), 61-80 (baik), 81-100 (sangat
baik (Ridwan & Sunarto 2013). Nilai
baik) (Ridwan & Sunarto 2013).
rata-rata tersebut diperoleh dari angket soal nomor satu dan dua, dari jawaban
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang
diberikan
80.4%
siswa merasa
Berdasarkan hasil uji coba instrumen
tertarik untuk mengerjakan tes dengan
Three-Tier Multiple Choice Berbantuan
program komputer dibandingkan dengan
Microsoft
Office Excel pada materi
tes tertulis dan 78.3% siswa merasa
diperoleh data persepsi siswa
nyaman selama mengerjakan tes dengan
Koloid terhadap
instrumen
yang
digunakan,
program komputer ini.
seperti yang di sajikan pada Gambar 1.
Aspek selanjutnya adalah Pemilihan
Terdapat 6 indikator persepsi siswa yang
program. Pemilihan program terdiri dari
diukur, yaitu: perasaan siswa, pemilihan
dua
program,
efektivitas
kelayakan.
Pada
soal
nomor
enam
media, pemikiran siswa, dan efesiensi
merupakan
pernyataan
negatif,
yaitu
media.
seperti yang telah dijelaskan pada bab
tampilan
soal,
aspek
yaitu,
kesesuaian
dan
sebelumnya. Persepsi siswa terhadap dua indikator tersebut persentase yang paling rendah terdapat pada nomor enam, dari 23 siswa 17 siswa menyatakan bahwa tidak
setuju
menggunakan
bahwa program
evaluasi komputer
membutuhkan biaya lebih tinggi daripada menggunakan tes tertulis. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suwarto (2010) yang menyimpulkan bahwa
Gambar 1. Nilai Rata-rata Persepsi Siswa
program
komputer
yang
dikembangkan
dalam
rangka
untuk
mendiagnosis
kesulitan
belajar
siswa
secara komputerisasi dapat memberikan Berdasarkan data pada Gambar 1 menunjukkan
bahwa
persentase
hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.
nilai
e-ISSN 2502-4787
Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan Instrumen 210 Instrumen ini juga dinilai dari segi tampilannya, program
karena
pada
komputer
yang
dasarnya digunakan
proses pembelajaran selesai. Sebanyak 22 siswa
setuju
diujikan
bahwa
sudah
soal-soal
sesuai dengan
yang materi
adalah Microsoft Office Excel, sehingga
pelajaran yang telah diajarkan. Hal ini
perlu
sejalan
dilakukan
penyesuaian
dengan aspek tampilan soal.
grafik Hal ini
dilakukan
dengan
hasil
oleh
penelitian
yang
(2014)
yang
Lestari
sesuai dengan apa yang telah diungkap
menyimpulkan bahwa kualitas soal tes
oleh Linacre (1999), yaitu program yang
diagnostik two tier multiple choice efektif
dikembangkan secara lokal lebih mudah
sebagai
untuk
sumber data miskonsepsi siswa.
memenuhi kebutuhan lokal dan
sering lebih mudah dari pada sistem yang dikembangkan
secara
professional.
instrumen
untuk
memperoleh
Persepsi mengenai pemikiran siswa terhadap media dan soal yang digunakan
Indikator dalam aspek ini meliputi grafik
dalam
soal yang nyaman dilihat, dan tampilan
dipertimbangkan
yang
media ini nantinya. Persentase tertinggi
sederhana.
meliputi
Serta
kesesuaian
jenis
layout
yang
huruf
dan
berada
instrumen
pada
ini
untuk
soal
pengembangan
nomor
15
sebanyak
Kelima soal dari dua indikator tersebut
bahwa
nilai persentase yang paling kecil adalah
program komputer untuk
soal nomor 11 yang termasuk pernyataan
performa dari program komputer yang
negatif, yaitu sebanyak 12 siswa tidak
digunakan untuk hasil tes yang lebih
setuju
perlu
baik. Persentase terkecil berada pada soal
diperbaiki dari segi pemberian warna
nomor 16 yaitu sebanyak 60.86% dengan
karena membuat mata siswa terganggu.
perbandingan yang cukup kecil yaitu 12
tampilan
soal
Tujuan dibuatnya media ini adalah mempercepat
proses
pengoreksian,
mengurangi
peluang
mencontek,
mengetahui
miskonsepsi
siswa
dan pada
perlu
siswa
yaitu
warna latar belakang yang digunakan.
bahwa
83.69%
perlu
adanya
menyatakan
penyempurnaan memperbaiki
siswa setuju bahwa soal yang diberikan tidak terlalu sulit dan 11 siswa tidak setuju tentang itu. Seberapa cepat waktu pengoreksian
materi koloid, sehingga perlu ditanyakan
menggunakan
efektifitas media ini. Menurut 68,47%
pertimbangan
siswa setuju bahwa program komputer
instrumen ini, sehingga perlu ditanyakan
yang
pula persepsi siswa mengenai hal ini.
digunakan
efektif untuk
menilai
kemampuan pemahaman siswa mengenai
e-ISSN 2502-4787
Efisiensi
media
media dalam
ini
ini
menjadi pembuatan
meliputi
waktu
211 EduChemia,Vol.1, No.2, Juli 2016
Ardiansyah dan Bahriah
pengerjaan soal oleh siswa dan waktu
komputer
yang
tampilan soal, keakuratan, dan keajegan
dibutuhkan
untuk
mengoreksi
jawaban siswa.
Dari kedua indikator
instrumen
tersebut
pengoreksian
dari
waktu
memiliki
Microsoft
tersebut.
instrumen
Office
Excel,
Kemudian
tersebut
efisiensi
dari
waktu
persentase lebih besar daripada waktu
pengoreksian dan waktu yang dibutuhkan
pengerjaan siswa. Artinya berdasarkan
siswa untuk mengerjakan soal mendapat
soal tersebut sebanyak 22 siswa setuju
Rata-rata
bahwa penggunaan program komputer
efisiensi media yaitu 75%. Hal ini sesuai
membuat waktu pemberian nilai setelah
dengan penelitian yang dilakukan oleh
tes menjadi lebih efisien dan siswa dapat
Astuti
mengetahui hasil tes evaluasi lebih cepat
“Pengembangan Tes Diagnostik Berbasis
dengan menggunakan program tersebut.
Komputer Pada Materi Pecahan Untuk
Program
komputer
dapat
bekerja
persepsi
(2012)
Kelas
V
siswa
dengan
SD”,
judul
Hasil
penelitian
tes
diagnostik
secara sistematis, cepat, tepat, dan akurat
menunjukkan
sehingga
segala
berbasis komputer yang dikembangkan
kerumitan dan kesulitan (Suwarto 2009).
peneliti memenuhi aspek valid, praktis,
Penggunaan
dan efektif.
dapat
digunakan
mengatasi
teknologi dalam
informasi
diagnostik
telah
bahwa
terhadap
dalam
bidang pendidikan (Van der Linden 1999 dalam Suwarto 2010). Perlu pemanfaatan
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian persepsi
program komputer di dalam pendidikan
siswa
(Jahya Umar 1999 dalam Suwarto 2010).
three-tier multiple choice pada konsep
Penjabaran di atas telah memberikan gambaran
dengan
program
instrumen
komputer
microsoft office excel dalam kelas X MIA
mengerjakan soal sebesar 76.43% dan
2 SMA Negeri 74 Jakarta, dengan tujuan
menunjukkan bahwa baik efisiensi dan
bagaimana
efektifitas
diagnostik
media tersebut maka dapat disimpulkan
Three-Tier
bahwa: Rata-rata persepsi siswa selama
Multiple Choice Berbantuan Microsoft
mengerjakan soal sebesar 76.43% yang
Office Excel memiliki persentase Rata-
termasuk
rata persepsi siswa terhadap efektifitas
persepsi siswa terhadap efektifitas media
media sebesar 71.52 %, nilai tersebut
sebesar 71.52% yang termasuk kategori
adalah rata-rata dari penggunaan program
Baik, Rata-rata persepsi siswa terhadap
instrumen
siswa
koloid
penggunaan
selama
menggunakan
persepsi
terhadap
tes
program
persepsi
kategori
siswa
Baik,
mengenai
Rata-rata
e-ISSN 2502-4787
Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan Instrumen 212 efisiensi
media
sebesar
75%
yang
termasuk kategori Baik. Penelitian
siswa sebaiknya diberikan angket dengan dilakukan
mengacu pada pedoman penskoran yang
dalam beberapa hal memiliki kekurangan
lebih terpercaya, memilih validator ahli
yang
Oleh
lebih dari satu untuk memastikan hasil
penelitian
validasi dapat lebih baik lagi, memilih
memperhatikan
responden penelitian sebaiknya dilakukan
terjadi
karena yang
yang
melakukan penelitian mengenai persepsi
selama
itu
perlu
serupa
beberapa
telah
penelitian.
dilakukan
dengan
hal,
antara
lain:
dalam
tidak pada saat setelah ujian sekolah.
DAFTAR RUJUKAN Andreson, G., & Arsenault, N. 1998,
Blake,
R.,
&
Fundamentals
of
Educational
Perception
Research
ed.), The Flamer
New York.
(2nd
Press, Pennysylvania.
Diagnostik Berbasis Komputer Pada
United State.
Materi Pecahan Untuk Kelas V SD, Matematika
dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Unesa. Arifin, H., 2005, Filsafat Pendidikan Islam. Bandung, Remaja Rosdakarya Arikunto, S, 2005, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
(Edisi
Revisi),
Bumi
Aksara, Jakarta.
Creswell,
J.
2009, Misconceptions in Chemistry Preconception
in
Chemical
Education,
Spriger,
German.
doi:10.1007/978-3-540-
70989-3 Billo, E. J, 2011, Excel for Chemists A
Companies,
W,
2012,
Education
Evaluation
Quantitative
Qualitative
Research,
and Boston,
Pearson. Dindar, A. C., & Geban, O, 2011, Development of a Three-tier Test to High
School
Students'
Understanding of Acids and Bases. Ebbing, D. D., & Gammon, S, 2007, General
Chemistry
(9th
ed.),
Houghton
Mifflin
Company,
New
York. Fisher, D., & Frey, N. 1965, Checking for Understanding:
Formative
Comprehensive Guide, John Wiley &
Assessment
Sons, New Jersey.
Classroom, Virginia, ASCD.
e-ISSN 2502-4787
Inc.,
research: Planing, Conducting, and
Assess
Barke, D. H., Hazri, A., & Ytibarek, S,
Addressing
2006,
Chang, R, 2007, Chemistry (10th ed.), McGraw-Hill
Fakultas
R,
(5 ed.), McGraw-Hill,
Astuti, R. B., 2012, Pengembangan Tes
Artikel
Sekuler,
Techniques for Your
213 EduChemia,Vol.1, No.2, Juli 2016
Ardiansyah dan Bahriah
Jahya Umar 1999, Item Banking. Dalam Advances
in
Measurement
Educational
in
Research
and
Reactivity, Thomson Brook/ Cole, USA, Lestari,
2014,
Pengembangan
Test
Assessment, Geofferey N. Masters &
Diagnostik Two-tier Multiple Choice
John
untuk
P.
Keeves,
Amsterdam:
Pergamon. Kemendikbud, Ujian
Menganalisis
Miskonsepsi
Siswa Siswa SMA Kelas XI pada L,
2012,
Nasional,
E-Reporting
Retrieved
from
Pusat Penilaian Pendidikan, (online) http://118.98.234.22/sekretariat/hasil un/index.php/serapan_sma. Komputer, T. L, 2013, Modul Microsoft
Materi Asam Basa, Dilihat pada Tanggal
2
November
2015,
(www.respository.upi.edu). Linacre,
J.,
M.
1999,
Individualized
Testing in the Classroom. Dalam Advances
in
Measurement
Excel 2013, (online) Retrieved from
Educational
http://kuliah-fpp.umm.ac.id:
Assessment. Geofferey N. Masters &
http://kuliahfpp.umm.ac.id/pluginfile.
John
php/67/mod_folder/content/2/T%20I
Pergamon
%20K/Modul%20Microsoft%20Exce l%202013.pdf?forcedownload=1. Komputer, T. L, 2013, Modul Microsoft
P.
Research
in
Keeves.
Amsterdam:
Microsoft, 2015, 15 1, Perangkat Lunak Spreadsheet
l
Microsoft
(online)
Retrieved
Excel 2013, (online) Retrieved from
http://products.office.com:
http://kuliah-fpp.umm.ac.id:
http://products.office.com/id-
http://kuliah-
ID/excel
fpp.umm.ac.id/pluginfile.php/67/mod
and
Excel, from
NN, 2001, Assessment in Science A
_folder/content/2/T%20I%20K/Mod
Guide to Professional Development
ul%20Microsoft%20Excel%202013.
and Classroom Practice, (D. P.
pdf?forcedownload=1.
Shepardson,
Kothari, C, 2012, Research Methodology
Ed.) USA,
Springer-
Science-Busness Media.
Methods and Techniques (2nd ed.),
NN, 2015, Januari 1, History of Microsoft
New Delhi, New Age International
Excel. Retrieved from cis.poly.edu:
Publishers.
http://cis.poly.edu/~mleung/CS394/f
Kotz, J. C., Treichel, P. M., & Townsend,
06/week01/Excel_history.html
J. R, 2009, Chemistry and Chemical
e-ISSN 2502-4787
Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan Instrumen 214 Petrucci, R. H, 2011, General Chemistry
Suwarto,
2013,
Pengembangan
Tes
Principles and Modern Applications
Diagnostik, Jurnal Pendidikan, vol.
(9th ed.), Pearson, Canada.
22, no. 2, hh. 187-202.
Ridwan, & Sunarto, 2013, Pengantar
Suwarto, 2010, Pengembangan Tes Two-
statistika untuk peneliti pendidikan
Tier Diagnostik Pada Bidang Biologi
sosial ekoomi komunikasi bisnis,
Secara
Alfabeta, Bandung.
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan,
Russell, K., & Airasian, P. W, 2012, Classroom
Assessment,
McGraw-
Hill, New York. Slavin,
R.
E,
Educational
Psychology theory and
practice,
Pearson, New York.
Graha
Ilmu,
Yogyakarta. S,
e-ISSN 2502-4787
The
Saylor
Fondation,
General
Applications, nn: Saylor Tilaar, H, 1999, Pendidikan, kebudayaan,
PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. UNESCO, 1996, Learning: The Treasure within, UNESCO Publishing, Paris.
2010,
Psikologi
Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
vol. 14, no. 2.
dan masyarakat madani Indonesia,
Sudaryono, 2012, Dasar-dasar Evaluasi
Suryabrata,
Jurnal
Chemistry-Principles, Patterns, and
2006,
Pembelajaran,
Terkomputerisasi,