PERSEPSI ORANGTUA SISWA MUSLIM TERHADAP KEIKUTSERTAAN ANAKNYA BELAJAR DI SEKOLAH DASAR KATOLIK SANTA MARIA PEKANBARU By: Isa Patimah dan Yoskar Kadarisman (
[email protected]) ABSTRACK Pekanbaru is center of education in riau province. Many high education instutute, like academic, high school, private school or civil school and university theres’s so many in pekanbaru. Especially elemantary school. Religion education is one of trade that do with planning and continue to approve their skill to loyal with religion that their believe. But their must still respect to another religion to make peacefull with another people to keep our stability of national. This research do to know about muslim parents perseption who enter their children in catholic elemantary shcool santa maria pekanbaru and what is effect to muslim student who learn about chatolic subjek in santamaria elemantary school. Theory in this research is max weber theory about value orientation and support by perseption theory. And the metodhe is kualitative with deep interview. Research result show that muslim parents perseption about their child learn in chatolic elemantary school santamaria pekanbaru are positive. Muslim parents have a reason to enter their kid in santamaria elemantary because first that dicipline, and their santamaria elemantary school alumnus . muslim student are not influence by chatolic subjek because that is only a subjek in chatolic elemantary school must followed by every student in that school in santamaria pekanbaru chatolic elemantary school. Keyword : Parents Perseption, Education , Religion
1
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea ke-empat menyatakan bahwa tujuan pembentukan Negara Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, salahsatunya melalui pendidikan mencerdaskan kehidupan bangsa berarti memberikan kemampuan kepada warga negara untuk menjadi manausia pembangunan, guna dapat membangun dirinya sendiri, masyarakat dan negara serta kemanusian. Suatu Negara akan dapat berkembang apabila pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas dalam sektor pendidikan. Setiap bangsa, setiap individu pada umumnya menginginkan pendidikan, semakin banyak dan makin tinggi pendidikan maka akan makin baik, bahkan diinginkan agar warga negara melanjutkan pendidikannya sepanjang hidup. Sekolah merupakan sarana yang sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Lembaga pendidikan sekolah merupakan saluran kongkrit gerak sosial yang vertikal, sekolah dianggap sebagai elevator yang bergerak dari kedudukan yang paling tinggi dalam masyarakat (Soerjono Soekanto, 1990:280) Penelitian ini dilatarbelakangi oleh orangtua siswa yang beragama islam mengikutsertakan anaknya belajar disekolah non islam, yaitu Sekolah Dasar Katolik Santa Maria Pekanbaru. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah swasta yang ada di Kota Pekanbaru terletak dijantung Kota dengan posisi yang strategis dalam pengembangan pendidikan. lima agama yang ada di Indonesia ada di Sekolah tersebut, ada 33 siswa muslim yang bersekolah di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, berikut data siswa Sekolah Dasar Katolik Santa Maria Pekanbaru menurut agama. Di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru pendidikan agama katolik diajarkan keseluruh siswa yang bersekolah di sekolah tersebut. Pendidikan agama tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kurikulum Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru sehingga merupakan alat untuk mencapai salah satu aspek tujuan sekolah yang bersangkutan, karena itu mata pelajaran ini diharapkan dapat memberikan keseimbangan dalam kehidupan para siswa, yakni manusia yang memiliki kualifikasi tertentu, tetapi tidak terlepas dari nilai-nilai agama yang dianut para siswa Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru. Berdasarkan fenomena yang terjadi dan permasalahan yang penulis paparkan diatas maka penulis merumuskan sebuah judul yaitu Persepsi Orangtua Siswa Muslim Terhadap Keikutsertaan Anaknya Belajar Di Sekolah Dasar Katolik Santa Maria Pekanbaru. B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui persepsi orangtua siswa muslim terhadap keikutsertaan anaknya belajar di Sekolah Dasar Katolik Santa Maria Pekanbaru. 2. Untuk mengetahui dampak dengan keikutsertaan siswa muslim belajar pendidikan agama Di Sekolah Dasar Katolik Santa Maria Pekanbaru
2
C. Tinjaun Teori Kata persepsi seringkali digunakan dalam kehidupan sehari-hari, namun apa makna sebenarnya dari persepsi itu sendiri. Menurut pengertian dari beberapa ahli yang penulis simpulkan sederhana yaitu setiap individu dalam kehidupan seharihari akan menerima stimulus atau rangsang berupa informasi, peristiwa, objek, dan lainnya yang berasal dari lingkungan sekitar, stimulus atau rangsang tersebut dinamakan persepsi. Untuk memberikan gambaran lebih jelas lagi mengenai pengertian persepsi berikut pengertia yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Rahmat Jalaludin (2001:51) persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Selanjutnya Rahmat menjelaskan yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimulus, tetapi karakteristik orang yang memberi respon terhadap stimulus. Rahmat (2001:55), persepsi merupakan suatu proses internal yang memungkinkan individu untuk memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan dan proses tersebut dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Roucek (dalam Zulfikar 2005:15) persepsi adalah proses menyadari adanya hal-hal itu dan memberikan suatu tanggapan. Kesadaran ini diperoleh berkat pancaindera manusia. Akan tetapi sarana sensorik manusia saja tidak akan menjelaskan proses pemahaman. Panca inderanya hanya merupakan alat fisik yang menerima kesan terhadap objek yang dijumpai manusia dalam kehidupan seharihari. Jadi dalam hal ini yang sangat penting adalah pemahaman. Dengan demikian orang akan mempunyai persepsi yang berbeda terhadap suatu permasalahan Tindakan Sosial Weber Meneurut Max Weber (2003), tindakan sosial dapat digolongkan menjadi empat kelompok (tipe), yaitu tindakan rasional instrumental, tindakan berorientasi nilai, tindakan tradisional, dan tindakan afeksi. 1. Tindakan Sosial Rasionalitas Instrumental (Zwekrationalitat) Rasionalitas merupakan konsep dasar yang digunakan weber dalam klasifikasi mengenai tindakan-tindakan sosial. menurut weber berhubungan dengan pertimbangan yang sadar dan pilihan bahwa tindakan itu dinyatakan. Didalam kedua kategori utama mengenai tindakan rasional dan nonrasional itu, ada dua bagian yang berbeda satu sama lain. 2. Tindakan Sosial Orientasi Nilai (Wertrationalitat) Dalam hal ini dimana seseorang tidak dapat memperhitungkannya secara objektif mengenai tujuan-tujuan mana yang harus dipilih. Lebih lagi komitmen terhadap nilai-nilai ini adalah sedemikian sehingga pertimbangan-pertimbangan rasional mengenal kegunaan (utility), efesiensi dan sebagainya tidak relevan. Juga orang tidak dapat dibandingkan dengan nilai-nilai seperti itu, tetapi nilainilai itu sendiri sudah ada.
3
3. Tindakan Tradisional Tindakan tradisional merupakan tipe tindakan sosial yang bersifat nonrasional, kalau seseorang individu memperlihatkan perilaku karena kebiasaan, tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan, perilaku seperti itu digolongkan sebagai tindakan tradisional, individu itu akan membenarkan atau menjelaskan tindakan itu. 4. Tindakan Afektif Tindakan afektif ditandai oleh dominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan yang sadar. Seseorang yang sedang mengalami perasaan meluap-luap seperti cinta, kemarahan, ketakutan, kegembiraan, dan rasa secara spontan mengungkapkan perasaan itu tanpa refleksi, berarti sedang memperlihatkan tindakan afektif. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru yang beralamat dijalan Ahmad Yani. Dilihat dari letaknya Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru sangat aman dan kondusif yaitu dekat dengan jalan raya dan ditengah kota. Penelitian dilakukan melalui wawancara secara mendalam. Sesuai dengan permasalahan dan tujan yang ingin dijawab, maka dilakukan pengolahan data secara kualitatif dengan diperlukan wawancara secara mendalam. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah orangtua siswa muslim yang menyekolahkan anaknya di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, yaitu sebanyak 33 orang, karena penelitian ini adalah penelitian kualitatif maka diperlukan wawancara secara mendalam, maka peneliti mengambil 5 orang responden orangtua siswa muslim yang subjek penelitian Hasil dan Pembahasan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru berada di Jalan Ahmad Yani. No. 89. Kota Pekanbaru 1. Identitas Responden a. Umur, umur responden berkisar antara 30 tahun sampai 65 tahun, responden yang mempunyai usia tertinggi adalah kakek dari anak terpilih yang bertanggung jawab terhadap pendidikan cucunya, karena orangtuanya sudah meninggal. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 5 orang. Dari 5 orang responden 30 % diantaranya adalah laki-laki, dan 70% adalah perempuan. b. Agama, Agama, responden yang menjadi objek penelitian adalah pemeluk agama islam, karena sesuai dengan tujuan utama penulis adalah meneliti tentang pemeluk agama islam yang mengikutsertaan anaknya di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru. 4
c. Jenis Pekerjaan Responden, Responden bekerja sebagai kotraktor disalah satu perusaan, dan dua responden dalam penelitian ini menggeluti pekerjaan berdagang, yaitu etnis keturunan cina, sedangkan responden yang satunya yaitu pensiunan dari salah satu Universitas di Kota Pekanbaru, dan pekerjaan sampingannya yang sekarang setelah pensiunan yaitu usaha rumah kost. d. Tingkat Pendidikan Responden, Respnden dalam penelitian ini sudah menempuh pendidikan yang tinggi, tiga diantaranya adalah sarjana (S-1) tamatan dari perguruan tinggi (PT) yang ternama di Indonesia. Seperti responden ibu melati ia lulusan dari salah satu Universitas Jakarta, pak JK ia lulusan dari salah satu Universitas Di Kota Pekanbaru dan begitu juga dengan pak JJ ia juga merupakan tamatan strata satu (S-1) Universitas Pekanbaru, dan ibu anggrek dan ibu mawar merupakan tamatan SMA di Kota Pekanbaru juga. e. Pendapatan Orangtua, Rata-rata pendapatan orangtua dalam penelitian ini adalah lebih dari dua juta-sampai dengan tiga juta. Dan dua responden pendapatannya dari empat juta sampai dengan lima juta, yaitu pendapatan dari ibu melati dan pak JK yang pendapatannya lebih dari berkecukupan. Pendapatan tersebut juga terkait dengan jenis pekerjaan yang dilakukan responden. f. Jumlah Tangungan, Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa responden secara keseluruhan berstatus telah menikah dan responden mempunyai anak dua sampai tiga anak, semua anak responden bersekolah, hasil ini menunjukan bahwa sebagian besar mempunyai dua anak atau tiga orang anak. Dengan jumlah tanggungan keluarga yang banyak akan membuat tingkat pengeluaran keluarga orangtua siswa akan menambah, dan orangtuapun lebih giat lagi untuk melakukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. g.
Etnis, Dari hasil penelitian peneliti temukan bahwa Di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, hasil survei peneliti, melihat suku yang manyoritas adalah etnis cina, dan kemudian dikuti, suku batak, suku melayu, dan suku jawa. Dan rata-rata etnis yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah etnis melayu atau suku melayu.
5
2.
Persepsi Orangtua Siswa Muslim Terhadap Keikutsertaan Anaknya Belajar Di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru a. Gambaran Keluarga dan Anak Responden yang Bersekolah di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru Gambaran Keluarga Ibu Melati, Ibu Melati merupakan Ibu Rumah Tangga, sedangkan suaminya adalah bekerja sebagai Kontraktor disalah satu Perusahaan. Suami Ibu Melati sering bekerja Di luar Kota. Dengan kondisi seperti inilah anak-anak cenderung lebih dekat dengan Ibu Melati dibandingkan dengan suami Ibu Melati. Interaksi suami dengan anak-anak biasanya dilakukan pada hari libur kerja. Rian merupakan anak yang cerdas dan pintar di kelas, Selama bersekolah di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru Rian selalu peringkat 3 besar di kelasnya. Gambaran Keluarga Ibu Anggrek, Ibu Anggrek merupakan Ibu Rumah Tangga, sedangkan suami Ibu Anggrek bekerja sebagai Wirausaha rumah makan di Kota Pekanbaru. Ibu Anggrek merupakan alumni dari Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, Zulfhi (nama samaran) adalah merupakan anak pertama Ibu Anggrek, yang saat ini duduk dibangku Kelas Lima Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru. Gambaran Keluarga Ibu mawar, Ibu Mawar mempunyai dua orang anak, yang perempuan namanya Elia (nama samaran) yang laki-laki namanya Putra (nama samaran) yang sama-sama bersekolah di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru. Elia (nama samaran), merupakan siswa yang juga merupakan siswa berprestasi di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru yang sekarang duduk di kelas 5, Semester kemaren elia peringkat 5 besar, kesukaannya terhadap bahasa inggris dibuktikan dengan kesehariannya sms temannya-teman sekolah menggunakan bahasa inggris. Gambaran Keluarga Pak JK, Pak JK merupakan seorang yang ramah dan terbuka, suka bercerita. Pak JK berasal dari suku batak, walaupun umurnya 64 tahun, Pak JK masih terlihat sehat dan bersemangat. Pak JK pensiunan PNS, Sarjana salah satu Universitas Kota Pekanbru. anaknya pintar selalu peringkat tiga besar di kelas. Nopri dan Mario (nama samara) anak yang penurut kepada orang tua, kegiatan Nopri dan Mario di rumah tidak ada selain belajar Gambaran Keluarga Pak JJ, Pekerjaan Pak JJ yaitu seorang wirausaha rumah makan dan minuman di kota Pekanbaru. Dan istri Pak JJ bantu-bantu pak JJ dalam usahanya. Setelah menikah Pak JJ mempunyai dua orang anak, yang sekarang sekolahnya di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, yaitu Lira dan Dewi (Nama Samaran). lira anaknya riang gigih dan
6
bersemangat, ia anaknya aktif dalam belajar sering bertanya kepada guru di sekolah saat proses pembelajaran dimulai. b. Persepsi Orangtua Siswa Muslim Terhadap Keikutsetaan Anaknya Belajar Di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru Persepsi yang dimaksud dalam bab ini adalah persepsi orangtua siswa terhadap keikutsertaan anaknya belajar pendidikan agama di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru. Persepsi Ibu Melati, Berikut ini wawancara peneliti dengan Ibu Melati mengenai persepsi Ibu Melati terhadap keikutsertaan anaknya belajar pendidikan agama di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru Persepsi atau pandangan saya terhadap keikutsertaan anak belajar pendidikan agama di Sekolah Dasar Katolik Santa Maria Pekanbaru, itu baik ya mbak, pendidikan agama manapun akan memberikan pelajaran agama yang baik untuk siswa.
Apabila dikaitkan dengan teori Weber yang Berdasarkan Tindakan Rasional, Ibu Melati dengan secara sadar menyekolahkan anaknya di Sekolah tersebut, Ibu Melati tidak mempermasalahkan anaknya pelajaran pendidikan agama, karena Ibu Melati sengaja memilih Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, Persepsi Ibu Anggrek, Berikut ini wawancara peneliti dengan responden yang pertanyaan mengenai persepsi responden terhadap keikutsertaan anaknya belajar pendidikan agama yang dipelajarinya di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru: Persepsi saya dengan anak belajar pendidikan agama tersebut tidak masalah mbak, baik kalau anak belajar pendidikan agama tersebut, walaupun kemarin anak saya sempat terpengaruh atau ikut-ikutan berdoa seperti agama yang dipelajarinya, tapi itu saat anak saya lagi duduk di kelas satu, itu dimaklumi saja mbak, karena masih anak-anak.
Dari pendapat responden Ibu Anggrek, yaitu tanggapan Ibu Anggrek baik, ia tidak mempermasalahkan anaknya belajar pendidikan agamatersebut, karena Ibu Anggrek ini juga merupakan alumni dari Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru,
7
Persepsi Ibu Mawar, Berikut ini wawancara peneliti dengan responden yang pertanyaan mengenai persepsi responden terhadap keikutsertaan anaknya belajar pendidikan agama di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru. Pandangan saya terhadap keikutsertaan anak saya belajar pendidikan agama disekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru biasa saja mbak, tidak masalah anak belajar pendidikan agama tersebut, Kalau saya tidak sibuk saya yang mengajarkan mereka, tapi sering saya suruh mereka ke mesjid.
Fenomena diatas dapat dijadikan indikasi bahwa responden juga tidak mempermasalahkan anaknya belajar pendidikan agama yang dipelajarinya di sekolah, menurut Ibu Mawar biasa saja kalau anaknya belajar agama yan tidak sesuai dengan keyakinannya. Sikap dari Ibu Mawar juga biasa saja karena anggota keluarganya juga mendukung kalau anak-anaknya sekolah di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, menurut Ibu Mawar, berikut penjelasannya. Keluarga suami saya banyak alumni Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru mbak, yang sangat mendukung anak saya bersekolah disini keluarga besar seperti Oom anak-anak, sudah dua orang yang menjadi alumni Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru.
Dari pernyataan informan diatas dapat lihat sikap dari keluarga besar Ibu mawar sangat mendukung kalau anaknya belajar di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru. Persepsi Pak JK, Berikut persepsi Pak JJ mengenai keikutsertaan anaknya belajar pendidikan agama yang dipelajarinya Persepsi saya, dengan bersekolahnya cucu saya di sekolah ini saya tidak mempermasalahkan cucu saya belajar pendidikan agama tersebut, dalam hal menuntut ilmu, perlu adanya kebersamaan, walaupun berbeda keyakinan (agama, dan suku bangsa). Bagaimana Negara ini akan berkembang dek jika dalam hal menuntut ilmu saja ada perbedaan agama.
Menurut (Roucek 1997:21 dalam Zulfikar 2005:15) persepsi adalah proses menyadari adanya hal-hal itu dan memberikan suatu tanggapan. Kesadaran ini diperoleh berkat pancaindera manusia. Akan tetapi sarana sensorik manusia saja tidak akan menjelaskan proses pemahaman. Jadi dalam hal ini yang sangat penting adalah pemahaman. Dengan demikian, orang akan mempunyai persepsi yang berbeda terhadap suatu permasalahan. Pemahaman pak JK tentang pendidikan, sehingga pak JK tidak mempermasalahkan anaknya belajar agama tersebut, karena dalam hal menuntut ilmu tidak ada perbedaan, baik itu perbedaan agama ataupun suku.
8
Persepsi Pak JJ, Berikut wawancara peneliti mengenai persepsi pak JJ mengenai persepsi keikutsertaan anaknya belajar agama di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru Pandangan saya sebagai orangtua, saya merasa anak lebih bertanggung jawab/disiplin terhadap pelajarannya, karena anak saya bersekolah disini anak saya ada kemajuan. Saya tidak mempermasalahkan anak saya belajar pendidikan agama sesuai dengan roh sekolah, karena saya menyekolahkan anak di sekolah ini bukan melihat agama, tapi karena sekolahnya yang bagus untuk perkembangan pendidikan anak saya.
Ditingkat Sekolah Dasar para orangtua mengharapkan anak-anaknya memahami pelajaran yang diberikan guru dari sekolah, Pak JJ sebagai orangtua mengharapkan anaknya untuk dapat berprestasi dengan baik. Mengenai persepsi pak JJ tentang keikutertaan anak belajar pendidikan agama. 3. Persepsi Orangtua Berdasarkan Alasan Menyekolahkan Anak Di Sekolah Dasar Katolik Santa Maria Pekanbaru Berbagai persepsi muncul seiring dengan persepsi orangtua siswa berdasarkan alasan mengikutsertaan anaknya belajar pendidikan agama di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru. Persepsi Ibu Melati, Berikut ini persepsi Ibu Melati orangtua siswa yang menyekolahkan anaknya di Sekolah Dasar Katolik Santa Maria Pekanbaru: Alasan saya yaitu mbak, saya menyekolahkan anak di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, karena dari dahulu sekolah ini terkenal dengan disiplin sekolahnya, secara umum siswanya mampu berprestasi dengan baik. Dan Saya juga merupakan Alumni Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, jadi saya juga sudah mengetahui bagaimana prestasi dari Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru. Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru menurut saya termasuk sekolah favorit di Kota Pekanbaru, di sekolah tersebut saya lihat siswanya pada pintar-pintar terutama anak orang cina, kebanyakan anak orang cina yang memegang prestasi di sekolah tersebut. Jadi disini saya juga pengen lihat bagaimana kemampuan anak saya dalam belajarnya mbak, apakah dia semakin giat belajar atau termotivasi dengan anak orang cina tersebut yang pintar-pintar atau malah sebaliknya.
Persepsi Ibu Melati berdasarkan alasan menyekolahkan anaknya di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, baik, Ibu Melati yang juga merupakan alumni dari Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, terkait dengan Tindakan Tradisional Weber yang dilakukan orangtua siswa adalah pikiran orangtua siswa yang tradisional, karena menurut Weber Tindakan tradisional merupakan tipe tindakan sosial yang bersifat nonrasional, kalau seseorang individu memperlihatkan perilaku karena kebiasaan, tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan, perilaku seperti itu digolongkan sebagai tindakan tradisional, 9
tindakan tradisional orangtua disini yaitu tindakan orangtua yang berdasarkan orangtua alumni dari Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, sehingga responden juga menyekolahkan anaknya di sekolah yang sama dengan responden. Siswa Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru pernah ke India dan Cina, Sekolah Dasar tersebut juara tiga. Begitu banyak prestasi yang telah diraih Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru. Di kota pekanbaru Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru siswanya sering meraih prestasi, baik itu akademik maupun yang lainnya Persepsi Ibu Anggrek, Berikut persepsi Ibu Anggrek berdasarkan alasan menyekolahkan anak di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru. Alasan saya ya mbak, Agar anak saya setelah keluar di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru ini bisa dipakai, maksud dipakai disini yaitu mbak, kalau anak saya sudah keluar (sudah tamat) dari Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru anak saya bisa melanjutkan sekolah yang favorit, dalam pengamatan saya siswa yang bersekolah di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru itu kalau di sekolah-sekolah atau universitas namanya selalu didepan atau diatas mbak. Alasan utama saya menyekolahkan anak saya ke Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru karena disiplin sekolah yang bagus, Saya juga merupakan alumni Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, makanya saya juga menyekolahkan anak-anak saya di sekolah dasar santa maria pekanbaru. Kemudian di Sekolah Dasar ini ada ekstrakurikuler bahasa mandarin, bahasa inggris yang berguna untuk masa depan anak-anak.
Orangtua cenderung ingin menyekolahkan anaknya di sekolah yang dianggap unggulan. Disiplin yang sudah tertanam dalam diri anak sejak dini akan mendorong anak untuk disiplin melakukan aktifitas tertentu dengan maksud untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Persepsi Ibu Mawar, Berikut persepsi Ibu Mawar berdasarkan alasannya menyekolahkan anaknya di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru. Alasan saya yaitu saya menyekolahkan anak di sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru yaitu, disiplin sekolah yang bagus. Di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru bahasa inggris sangat diutamakan, hari jum’at saja semua siswa yang bersekolah di sekolah dasar santa maria pekanbaru itu setiap jum’atnya wajib berbahasa inggris, disini juga ada ekstrakurikuler bahasa mandarin yang suatu saat untuk terjun ke ruang lingkup yang lebih besar dari Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, Dari dasarlah anak diajarkan dan ditanamkan disiplin yang bagus, maka kalau anak sudah besar anak bisa diterima dimanapun.
Di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, anak memang dididik untuk mandiri, dan berprestasi dengan baik. Pandangan Ibu Mawar terhadap Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru yang lebih kepada disiplin sekolah. 10
Yang telah membuat anak-anak ibu Mawar juga mandiri. Semua orangtua menginginkan anaknya menjadi disiplin, terutama di sekolah dasar disiplin harus ditanamkan pada anak agar anak kelak menjadi disiplin, baik itu dalam pekerjaannya maupun yang lain. Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru yang dikenal disiplin yang menjadikan alasan para orangtua siswa menyekolahkan anaknya. Persepsi Pak JK, Berikut persepsi pak JK mengenai persepsi berdasarkan alasan menyekolahkan anak di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru menjunjung tinggi rasa nasionalisme diantara para siswa, dan juga para orangtua siswa yang menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut, Saya menyekolahkan anak saya disini karena disiplin sekolah, Keamanan yang kondusif, dlihat dari orangtua yang menyekolahkan anaknya disitu, banyak para orangtua yang menitipkan anak mereka ke Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, karena keamanan yang kondusif, para security sekolah yang begitu banyak, yang menjaga keamanan sekolah dan lingkungannya
Pak JK menyekolahkan anaknya ke Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru. Sekolah Dasar Santa Maria yang merupakan berbasis disiplin yang bagus, yang membuat pak JK untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Persepsi Pak JJ, berikut wawancara peneliti dengan pak JJ Di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru terbukti anaknya dirumah disiplin, rajin dan mudah diatur. Di sekolah ini sangat professional sekali. Baik itu kepala sekolah maupun guru-gurunya. saya masukan anak ke sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru karena di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru persaingan antar para siswanya ketat dan persainggan antar siswanya itu nampak. Seperti jika ada anak yang suka nyontek itu orangtua siswa tersebut dipanggil oleh guru sekolah. Makanya anak bisa diajarkan mandiri dalam belajar, dengan tidak dibantu teman lainnya, dan nilainya asli tabah bantuan dari temantemannya.
Pilihan orangtua siswa, atau pak JJ menyekolahkan anaknya ke Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru tidak hanya dilihat aspek luarnya saja, tapi juga dilihat aspek kualitas Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru. Salahsatu upaya yang dilakukan Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru adalah menerapkan kedisiplinan pada sekolah. kedisiplinan tidak hanya ditunjukkan oleh guru dan karyawannya, tapi juga ditunjukkan oleh Kepala Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru dan siswanya.
11
4. Dampak Keikutsertaan Belajar Pendidikan Agama Katolik Terhadap Kepribadian Anak Dampak Terhadap Anak Ibu Melati, Berikut wawancara peneliti dengan ibu Melati mengenai dampak keikutsertaan anaknya belajar pendidikan agama di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru. Keikutsertaan anak saya belajar pendidikan agama di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, itu tidak ada dampaknya mbak, dalam satu minggu anak dua kali belajar agama, baik itu mengaji atau belajar tentang pendidikan agama islam, seperti cara slat yang benar, dan ucapan-ucapan dalam slat. Hari jum’at merupakan hari wajib anakanak belajar mengaji di rumah. yang mengajarkan adalah keluarga saya juga yaitu adek saya, dan saya ya mbak juga ikut mengajarkan anak mengaji di rumah.
Setelah dijelaskan Ibu Melati, ternyata tidak ada dampak terhadap keikutsertaan anaknya belajar pendidikan agama yang dipelajarinya di sekolah. setelah peneliti menanyakan mengenai dampak keikutsertaan anak belajar agama katolik, Dampak Terhadap Anak Ibu anggrek Untuk menelusuri apakah ada dampak terhadap keikutsertaan anak Ibu Anggrek belajar pendidikan agama di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, berikut wawancara dengan ibu anggrek Ibu Anggrek sambil ketawa ketika peneliti menanyakan tentang dampak keikutsertaan anaknya belajar agama di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, “begini mbak, anak saya yaitu anak yang kedua ia memang pernah ikut-ikutan berdoa seperti agama yang dipelajarinya di Sekolah, ia duduk masih kelas 1 Sekolah Dasar di Sekolah tersebut, selalu dan selalu saya ingatkan pada anak saya kalau kita agama islam, lama kelamaan anak saya juga mengerti mbak, dan sekarng anak saya tidak ada lagi ikut-ikutan berdoa seperti agama tersebut. duduk di kelas satu itulah mbak anak saya ikut-ikutannya, selepas itu setelah duduk di kelas dua ia tidak ikut-ikutan lagi.
Dari penjelasan diatas ternyata anak Ibu Anggrek pernah terpengaruh dengan anaknya belajar agama di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, yaitu anak Ibu Anggrek pernah ikut-ikutan berdoa seperti agama katolik, tapi ibu anggrek selalu menegur anak dan mengingatkan anak-anaknya. Dampak Terhadap Anak Ibu Mawar, Berikut wawancara dengan Ibu Mawar mengenai dampak keikutsertaan anaknya belajar pendidikan agama
12
Anak saya tidak ada terpengaruh/berdampak dengan keikutsertaan anak belajar pendidikan agama di Sekolah tersebut, karena pengawasan saya terhadap agama islam anak selalu saya awasi, kalau di rumah selalu saya ajarkan mengenai agama islam, kalau saya sibuk saya juga selalu saya suruh ke mesjid untuk belajar mengaji, selesai mengaji ustad memberikan pengarahan seperti santapan rohani kepada anak-anak, ustadnya omm anak-anak juga mbak, Makanya anak tidak ada terpengaruh atau berdampak pada kepribadian anak-anak saya, karena selalu saya awasi baik itu dirumah atau di sekolah, kalau di sekolah saya selalu nanya kepada para gurunya, bagaimana perkembangan anak saya dalam belajar.
Dari penjelasan diatas dapat dilihat Ibu Anggrek tidak mempermasalahkan anaknya belajar pendidikan agama, walaupun anaknya ada bilang nama tuhan menurut agama tersebut, itu hanya sekedar pelajaran saja, anak Ibu Anggrek tidak mengamalkannya didalam kesehariannya. Dampak Terhadap Anak Pak JK, Berikut ini pernyataan Pak JK mengenai dampak terhadap keikutsertaan anaknya belajar pendidikan agama di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru Dalam masalah keagamaan anak, yang terlibat langsung adalah saya dek, dalam hal ini anak jadi tahu bagaimana pemahaman anak mengenai agamanya, mengenai pendidikannya di sekolah, Sampai mana pengetahuan anak tentang agamanya, jadi dengan saya terlibat langsung mengajar mereka mengenai agama, mengenal tuhan, mengenal para nabi, membaca al-qur’an itu saya yang langsung terlibat mengajarkan anak-anak, setiap sholat magrib, kami membaca al-qur’an, malam jum’at kami baca yasin, saya terlibat langsung disini karena saya tidak seperti orangtua yang lain, kadang-kadang mereka sibuk dengan kerjanya, tapi saya, saya yang langsung terlibat mengajarkan anak-anak,
Orangtua sangat erat hubungannya biasanya mengarahkan dan mendidik anak didalam rumah misalnya tentang agama, etika dan sopan santun, bagaimana anak bisa menjalankan kewajibannya beribadah sesuai dengan agama yang dianutunya. Cara orang lain juga bebeda-beda dalam menerapkan dalam mendidik anak, misalnya dalam mengaji anak didik sama orang lain, biasanya di kota-kota kebanyakan orang tua menyerahkan anaknya didik dengan orang lain, tapi tidak dengan Pak JK, Pak JK tidak menyerahkan anaknya untuk didik sama orang lain.
13
Dampak Terhadap Anak Pak JJ, Berikut kutipan wawancara peneliti dengan pak JJ Sekarang anak-anak saya semenjak Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, yang ada dampak positif dek, tidak ada itu dampakdampak yang terjadi pada anak. Anak saya semenjak Sekolah Di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru mempunyai kepribadian yang teguh dalam agama islam, karena pendidikan agama yang mereka pelajari di sekolah juga mengejarkan yang baik. Yang saya harap dengan anak bersekolah di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbru anak lebih bertanggung jawab dan disiplin dalam pelajarannya. Sejauh ini belum ada dampak yang kelihatan terhadap kepribadian anak-anak saya selama bersekolah di Sekolah Dasar Santa maria Pekanbaru.
Keluarga khusnya orangtua terutama pada masa awal atau kanak-kanak sampai masa remaja orangtua cenderung menggunakan cara yang berbeda dalam membimbing, mendidik dan mendisiplinkan anak-anak mereka yang sesuai dengan ajaran agama. Khusunya mengenai interaksi antara anak dengan orangtua akan menghasilkan karakteristik kepribadian tertentu pada anak, yang selanjutnya akan menjadi sikap perilaku anak- sehari-harinya, baik dalam keluarga atau masyarakat. Kesimpulan 1. Persepsi orangtua terhadap keikutsertaan anaknya belajar di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru adalah positif, karena pelajaran tersebut merupakan sebatas pelajaran yang memang harus diikuti oleh semua siswa. 2. Orangtua siswa menganggap bahwa pelajaran agama yang dipelajari di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru membawa dampak yang positif terhadap kepribadian anak, yaitu anak menjadi disiplin dan mandiri, semenjak anak bersekolah di Sekolah Dasar Santa Maria Pekanbaru, Saran 1. Kepada pihak sekolah dasar katolik santa maria pekanbaru, untuk dapat mempertahankan disiplin sekolah dan profesionalitas tenaga pengajar 2. Kepada pihak sekolah dasar katolik santa maria pekanbaru diharapkan menjalin hubungan yang baik dengan orangtua demi kelancaran proses belajar dan kerukunan antar umat beragama. 3. Kepada orangtua siswa muslim agar dapat mengajarkan anak-anaknya tentang menghargai, saling menghormati dan tidak membeda-bedakan agama, suku, ataupun yang lainnya sehingga anak dapat berinteraksi dengan temannya walaupun berbeda keyakinan.
14
DAFTAR PUSTAKA Jalaludin, rakhmat. 2001. Psikologi komunikasi edisi revisi. Remaja Rosda: Bandung Karya Jhonson, Paul Doyle, 1986, Teori Sosiologi Klasik dan Modern di Indonesiakan oleh Robert. M. Z. Lawang, Gramedia, Jakarta. Sarwono, wirawan sarlito 1978. Psikologi lingkungan, penerbit pt grasindo. Jakarata Sunarto, Kamanto, 2004, Pengantar Sosiologi Edisi ke Tiga, Universitas Indonesia, Jakarta. Soekanto, Soerjono, 1990, Sosiologi Suatu Pengantar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Wahyudin, Dinn. 2007. Jurnal Pengantar Pendidikan. Universitas Terbuka Jakarta Walgito, bimo. 1990. Psikologi sosial. Penerbit Yayasan paramita. Yogyakarta
15