PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KREDIBILITAS VALENTINO ROSSI SEBAGAI ENDORSER IKLAN YAMAHA JUPITER MX DI TELEVISI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Jenjang Pendidikan Strata Satu ( S-1 ) Program Studi Marketing Communication and Advertising
Disusun Oleh: Nama : Ahmad Maulana NIM : 4430401-066
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI MARKETING COMMUNICATION & ADVERTISING UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2009
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI MARKETING COMMUNICATION & ADVERTISING
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
Nama
: Ahmad Maulana
Nim
: 4430401-066
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Marketing Communication & Advertising
Judul Skripsi
: Persepsi Masyarakat Terhadap Kredibilitas Valentino Rossi Sebagai Endorser Iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi
Mengetahui Jakarta,
Pembimbing
( Drs. Akhmad Mulyana. M.Si )
Agustus 2009
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI MARKETING COMMUNICATION & ADVERTISING
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Ahmad Maulana
Nim
: 4430401-066
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Marketing Communication & Advertising
Judul Skripsi
: Persepsi Masyarakat Terhadap Kredibilitas Valentino Rossi Sebagai Endorser Iklan Yamaha Juipter MX di Televisi
Jakarta, 25 Agustus 2009
Ketua Sidang ( Dra. Tri Diah Cahyowati M.Si )
:
(.............................................)
:
(.............................................)
:
(.............................................)
Penguji Ahli ( SM. Niken Restaty M.Si ) Pembimbing ( Drs. Akhmad Mulyana M.Si )
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI MARKETING COMMUNICATION & ADVERTISING
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
Nama
: Ahmad Maulana
Nim
: 4430401-066
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Marketing Communication & Advertising
Judul Skripsi
: Persepsi Masyarakat Terhadap Kredibilitas Valentino Rossi Sebagai Endorser Iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi
Jakarta,
Agustus 2009
Pembimbing
( Drs. Akhmad Mulyana M.Si )
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Ketua Bidang Studi
( Dra. Diah Wardhani, M.Si. )
( Dra. Tri Diah Cahyowati M.Si )
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI MARKETING COMMUNICATION & ADVERTISING ABSTRAKSI Ahmad Maulana (4430401-066) Persepsi Masyarakat Terhadap kredibilitas Valentino Rossi Sebagai Endorser Iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi i - ix + 99 halaman ; 38 tabel ; 9 lampiran Bibliografi: 21 buku ( 1973 – 2008 ) + Modul. Komunikasi merupakan hal yang sangat mendasar dan sangat penting dalam dunia usaha apapun, khususnya dalam dunia periklanan. Periklanan merupakan suatu bidang usaha promosi, untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa yang di publikasikan melalui media massa, cetak ataupun elektronik. Promosi yang dilakukan biasanyadi publikasikan melalui iklan, maka iklan harus di kemas dengan menarik dan salah satu faktor terpenting dalam pembuatan iklan adalah endorser. Endorser merupakan model yang di gunakan dalam pembuatan iklan. Karena pemilihan endorser yang tepat dan mempunyai kredibilitas akan menciptakan kesan atau persepsi yang positif terhadap masyarakat. Dan perumusan masalah yang di kaji dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi masyarakat terhadap kredibilitas Valentino Rossi sebagai endorser iklan Yamaha jupiter MX di Televisi serta tujuan penelitian yang akan dicapai adalah memberi gambaran tentang persepsi masyarakat terhadap endorser iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi. Tinjauan pustaka dari penelitian ini terdiri atas komunikasi dalam periklanan, periklanan dan iklan, definisi endorser, definisi persepsi, definisi khalayak, pengertian televisi. Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan metode penelitian survei. Populasi penelitian ini adalah masyarakat Kota Bambu Utara RT.007 RW.03 Jakarta Barat. Sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 67 orang yang di hitung dengan menggunakan rumus Yamane. Dan mekanisme yang digunakan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Hasil penelitian secara keseluruhan dapat diketahui bahwa persepsi masyarakat terhadap kredibilitas Valentino Rossi sebagai endorser iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi berdasarkan perhitungan dengan rumus Weight Mean Score dengan hasil akhir skor rata-rata adalah 4 yang berarti kredibilitasnya baik atau positif. Kesimpulan yang di peroleh dari hasil penelitian diketahui bahwa persepsi masyarakat terhadap kredibilitas Valentino Rossi sebagai endorser iklan Yamaha Jupiter MX adalah positif. Dan untuk saran, dalam pembuatan iklan Yamaha Jupiter MX juga harus memperhatikan tagline, tidak hanya menggunakan komunikasi verbal saja melainkan non verbal.
i
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, dan Nabi besar Muhammad SAW yang selalu memberikan berkahnya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini sampai selesai. Penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar S1 Program Studi Marketing Communication & Advertising. Penulis sadar, skripsi yang dibuat masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan saran dan kritik terhadap skripsi ini. Penulis yakin selesainya skripsi ini berkat adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada yang telah mensupport saya, diantaranya kepada : 1. Allah SWT dan Nabi Besar Muhammad SAW yang selalu memberikan berkahnya kepada saya. 2. Drs. Akhmad Mulyana. M.Si selaku dosen pembimbing, “Terima kasih atas segala saran, kritik dan bimbingan yang diberikan, penulis tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa bantuan dari Bapak” 3. Kedua orang tua ku yang telah mendidik dan membesarkan ku dengan penuh kasih sayang dan selalu memberikan dukungan moril serta materil. 4. Ibu Dra. Diah Wardhani, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mecu Buana. 5. Dra. Tri Diah Cahyowati M.Si selaku ketua sidang sekaligus ketua jurusan Marketing Communication & Advertising. 6. SM. Niken Restaty M.Si selaku penguji ahli skripsi
ii
7. Seseorang yang aku sayangi Eka Apriyani “makasih ya sayang udah mau direpotin sama aku dalam menyelesaikan skripsi ini Luv U so much..” 8. Adik-adik ku Ari & Kevin “jangan suka berantem ya..” 9. Buat keponakan ku yang makin hari makin nakal Malik “jangan ganguin om nya yang lagi ngetik ya de” 10. Teman-teman marcomm angkatan 2004 aris, enkkoh, ari, anwar, denny, adi, lucky, randy, asmuni “ terima kasih banyak atas pinjeman jasnya sama rekaman iklan “ dan teman-teman dari kaum hawanya gendy, andini, santi, iyos, irni, hesti 11. Seluruh dosen dan staff TU Universitas Mercu Buana 12. Dan untuk orang-orang yang telah membantu penulis yang tidak dapat di sebutkan satu-persatu. Demikianlah hal yang dapat penulis sampaikan, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan penulis berharap di bukakan pintu maaf yang sebesarbesarnya. Dan sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih
Jakarta,
Agustus 2009 Hormat Saya
Ahmad Maulana
iii
DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI ABSTRAKSI………………………………………………………………………..i KATA PENGANTAR……………….…………………………………………..…ii DAFTAR ISI………………………………………..………………………………iv DAFTAR TABEL…………………………………………….……………………vi DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….…ix BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………………………………………...………………...1 1.2 Rumusan Masalah……………………………………...………………...7 1.3 Tujuan Penelitian……………………………………..………………….7 1.4 Manfaat Penelitian…………………………………..…………………...7 Manfaat Akademis……………………………..……………………...7 Manfaat Praktis……………………………..…………………………8 BAB. II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Dalam Periklanan………….…………………..…………..9 2.2 Periklanan dan Iklan………………...………………………………....12 2.2.1 Hirarki Efek………………………………………………….……….18 2.3 Endorser…………………………………………….…………...………….20 2.3.1 Definisi Endorser………………………………….…….…………….20 2.3.2 Penggunaan Selebriti Sebagai Endorser………………………………24 2.4 Persepsi……………………………………………………….…………….27 2.5 Khalayak……………………………………………………..……………..32 2.6 Televisi Sebagai Salah Satu Media Periklanan……………………………..34 2.6.1 Pengertian televisi……………………………………………...……34 BAB. III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian…………………………………………………….…..…...38 3.2 Metode Penelitian…………………………………………….….…..…….39 3.3 Populasi dan Sampel……………………………………………………..…39 3.4 Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep………………………..……42 3.4.1 Definisi Konsep……………………………………….………….….42 3.4.2 Operasionalisasi Konsep………………………………………..……43 3.5 Teknik Pengumpulan Data……………………………………….....……...45 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Primer….………………………….……45 3.5.2 Analisis Data….……………………………………………..………45
iv
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Tentang Yamaha dan Endorserny………………..……..49 4.2 Hasil Penelitian……………………………………………………..………51 4.2.1 Identitas Responden…………………………………………..……..51 4.2.2 Persepsi Khalayak Terhadap Kredibilitas Valentino Sebagai Endorser Iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi………………………….……53 4.2.2.1 Persepsi Khalayak di Lihat Dari Dimensi Attention….……..53 4.2.2.2 Persepsi Khalayak di Lihat Dari Dimensi Interpretation…....53 4.3 Pembahasan….………………………...……………………………………89 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……………………………..…………………………………..96 5.2 Saran…………………………………..……………………………………99 DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR TABEL Tabel 3.1…..…………..............................................................................................43 Operasionalisasi Konsep Tabel 4.1…...………………………………………………………………………...51 Usia Tabel 4.2…..……………………………………….………………………………...52 Pekerjaan Tabel 4.3……..…………………….………………….……………………………..52 Jenis Kelamin Tabel 4.4……..…………………………………..…………………………………..53 Melihat Iklan Yamaha Jupiter MX versi Valentino Rossi Tabel 4.5…..…………………………………..……………………………………..53 Perhatian Khalayak Terhadap Tampilan Motor Yamaha Jupiter MX diawal dan diakhir Scene Iklan Versi Valentino Rossi Tabel 4.6…..………………………..………………………………………………..55 Perhatian Khalayak Terhadap Setiap Adegan di Dalam Iklan Yamaha Jupiter MX Tabel 4.7………..……………………..……………………………………………..56 Perhatian Terhadap Isi Tagline “Asala Jupiter Yang Lain Makin Ketinggalan” Tabel 4.8………..…………………..………………………………………………..57 Perhatian Terhadap Valentino Rossi Dalam Iklan Yamaha Jupiter MX Tabel 4.9..……………..………..……………………………………………………58 Perhatian Terhadap musik Latar (back sound) Dalam Iklan Yamaha Jupiter MX Tabel 4.10.……………………………………………...…………………………....59 Perhatian Terhadap Suara Valentino Suara Dalam Kalimat “Jupiter MX Fantastic, Very Fast” Tabel 4.11……………………………………………………………………..….….60 Perhatian Terhadap Suara Valentino Rossi Dalam Kalimat “I’m Valentino Rossi, Valentino Rossi Tabel 4.12……………………………………………………………………………61 Perhatian Terhadap Suara Valentino Rossi Dalam Kalimat “Makin Ketinggalan” Tabel 4.13……………………………………………………………………………62 Valentino Rossi Memiliki Keahlian di Bidang Balap Motor Tabel 4.14……………………………………………………………………………63 Valentino Rossi Memiliki Pengalaman di Bidang Balap Motor Tabel 4.15……………………………………………………………………………64 Valentino Rossi Memiliki Pengetahuan di Bidang Balap Motor Tabel 4.16……………………………………………………………………………65 Valentino Rossi Jujur Dalam Menyampaikan Pesan Iklan
vi
Tabel 4.17……………………………………………………………………………66 Valentino Rossi Memiliki Integritas Sebagai Bintang Iklan Yamaha Jupiter MX Tabel 4.18……………………………………………………………………………67 Valentino Rossi Dapat di Percaya Penyampaian Isi Pesan Tabel 4.19……………………………………………………………………………68 Khalayak Sesuai Dengan Karakter Endorser (Valentino Rossi) Tabel 4.20……………………………………………………………………………69 Karakter Endorser (Valentino Rossi) sesuai Dengan Karakter Produk Tabel 4.21……………………………………………………………………………70 Citra / Image Endorser (Valentino Rossi) Sesuai Dengan Image Produk Tabel 4.22……………………………………………………………………………71 Responden Memilki Kesamaan Gaya Hidup Dengan Valentino Rossi Tabel 4.23……………………………………………………………………………72 Responden Memiliki Kesamaan Kepribadian Dengan Valentino Rossi Tabel 4.24……………………………………………………………………………73 Responden Memiliki Kecerdasan Sama Dengan Valentino Rossi Tabel 4.25……………………………………………………………………………74 Valentino Rossi Memiliki Kedekatan Dengan Khalayak Tabel 4.26……………………………………………………………………………75 Valentino Rossi Memiliki Keramahan Dengan Khalayak Tabel 4.27……………………………………………………………………………76 Valentino Rossi Memiliki Perilaku Yang Baik dan Menyenangkan Tabel 4.28……………………………………………………………………………77 Valentino Rossi Memiliki Fisik Yang Menarik Sebagai Endorser Motor Yamaha Jupiter MX Tabel 4.29……………………………………………………………………………78 Valentino Rossi Memiliki Kehebatan Dalam Bidang Balap Motor Tabel 4.30……………………………………………………………………………79 Setujukah Responden Valentino Rossi Membintangi Iklan Yamaha Jupiter MX, Mengingat Rossi Belum Pernah Menjadi Endorser Tabel 4.31………………..…….……………………………………………………80 Setujukah Valentino Rossi di Bayar Dengan Biaya Yang Tinggi Tabel 4.32…………………..….…………………………………………………….81 Valentino Rossi Akan Konsisten Dalam Bidang Balap Motor Tabel 4.33…………………….…..………………………………………………….82 Valentino Rossi Akan Menjaga Image / Citra Produk Yamaha Jupiter MX Tabel 4.34…………………...……………………………………………………….83 Valentino Rossi Mudah di Ajak Bekerjasama
vii
Tabel 4.35…………………………...……………………………………………….84 Hasil Penelitian Persepsi Masyarakat Terhadap Kredibilitas Valentino Rossi Sebagai Endorser Iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi di Lihat Dari Dimensi Attention Tabel 4.36……………………...…………………………………………………….85 Hasil Penelitian Persepsi Masyarakat Terhadap Kredibilitas Valentino Rossi Sebagai Endorser Iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi di Lihat Dari Dimensi Interpretation Tabel 4.37……………………………………………………………………...…….87 Hasil Keseluruhan Penelitian Persepsi Masyarakat Terhadap Kredibilitas Valentino Rossi Sebagai Endorser Iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Riwayat Hidup Peneliti 2. Lembar Bimbingan Skripsi Dosen Pembimbing 3. Surat Permohonan Pengumpulan Data Skripsi 4. Surat Izin Penyebaran Kuesioner 5. Surat Keterangan Menyebar Kuesioner 6. Kuesioner 7. Tabel Coding Sheet 8. Hasil SPSS 9. Story Board
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang sangat mendasar dan sangat penting dalam dunia usaha apapun, karena tanpa adanya komunikasi setiap orang tidak akan bisa bertukar informasi atau pesan yang akan disampaikan. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan yang salah satu tujuannya adalah merubah tingkah laku kehidupan manusia dan juga mempengaruhi khalayak dalam kegiatan usaha. Karena komunikasi merupakan modal dasar dari sebuah kesuksesan. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Carl I.Hovland bahwa komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. 1 Kemudian menurut Gerald R. Miller, komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.2 Berdasarkan definisi yang dikemukakan diatas bisa dikatakan bahwa komunikasi merupakan factor penting di dalam suatu dunia usaha untuk menyampaikan
informasi
dan
dalam
pembentukan
sikap
serta
mempengaruhi perilaku setiap individu yang ada di dalam ataupun di luar
1 2
Teguh Meinando, Pengantar Ilmu Komunikasi,Bandung: Amico, hal 11 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi,Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2004, hal 62
1
2
suatu organisasi atau perusahaan. Begitu juga halnya dengan dunia periklanan komunikasi merupakan sarana untuk promosi atau sosialisasi mengenai produknya. Periklanan merupakan suatu bidang usaha promosi, untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa yang biasanya dipublikasikan melalui media massa, cetak ataupun elektronik. Di mana periklanan mengandung unsur persuasive untuk membujuk khalayak untuk melihat produk atau jasa yang ditawarkan, kemudian jika kemasan atau paket dari iklan yang ditawarkan menarik, sehingga dapat membuat khalayak berkeinginan untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan, hal ini merupakan tujuan dari periklanan. Karena dunia periklanan begitu rentan akan persaingan bisnis yang tidak sehat. Maka perusahaan-perusahaan tersebut harus mampu membuat iklan
yang
berkualitas,
mudah
dimengerti
khalayak
dan
bentuk
penyampaian pesannya harus baik tanpa menyinggung pihak-pihak lain. Iklan biasanya disampaikan melalui media cetak dan media elektronik. Iklan sangat penting bagi setiap perusahaan untuk menyampaikan informasi mengenai produk atau jasa kepada sasaran yang dituju. Pada dasarnya membuat suatu iklan bukan perkara mudah dan sederhana karena pengiklan harus merencanakan serta benar-benar memikirkan konsep dari produk atau jasa yang ingin diiklankan yang membutuhkan proses panjang. Hal itu dimaksudkan agar produk atau jasa yang kita iklankan dapat bersaing dalam memikat hati khalayak, mengingat setiap harinya pesan-
3
pesan iklan baik di media elektronik maupun media cetak selalu membanjiri pikiran khalayak. Salah satu tujuan dari periklanan adalah membangun atau meningkatkan citra yakni citra produk, merk maupun citra perusahaan. Karena citra positif merupakan tujuan utama dari setiap perusahaan. Maka untuk membentuk citra yang baik dari suatu produk atau jasa memerlukan sosialisasi yang biasanya dalam bentuk iklan yang tentunya harus menggunakan kata-kata yang baik dan mudah dipahami. Untuk membuat suatu iklan dibutuhkan pemikiran-pemikiran yang matang dan jitu. Karena pada dasarnya membuat suatu iklan bukan perkara mudah dan sederhana, sebab pengiklan harus merencanakan serta benarbenar memikirkan konsep dari produk atau jasa yang ingin di iklankan dengan memperhatikan unsur-unsur iklan tersebut di antaranya adalah storyboard, endorser, script, jingle, slogan, dan tagline. Dan salah satu yang paling penting dalam pembuatan iklan adalah penggunaaan
individu
untuk
memperkenalkan
produk/jasa
yang
ditawarkan, dan biasanya disebut endorser/model iklan. Penggunaan model iklan atau endorser dalam periklanan sudah diterapkan dari beberapa tahun lalu, sejalan dengan perkembangan teknologi. Endorser atau model yang digunakan dalam sebuah iklan, biasanya orang-orang yang dikenal publik atau bisa dikatakan orang-orang yang terkenal dan populer seperti selebritis, tokoh masyarakat, atlet, pengusaha, juga presenter.
4
Menurut definisi selebritas adalah tokoh (aktor, penghibur, atlet) yang dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam bidang-bidang yang berbeda-beda dari golongan produk yang di dukung.3 Tetapi faktor terkenal atau dikenal publik bukan satu-satunya alasan ketika memilih model iklan atau endorser, masih ada faktor lain yang harus di pertimbangkan dalam memilih endorser tersebut, yakni pengiklan harus sangat selektif, guna kesesuaian brand produk yang diiklankan dengan kredibilitas yang di miliki oleh endorser, karena endorser harus mewakili serta menjaga citra dari produk itu sendiri. Senada seperti yang di katakan Sandra Moriarty bahwa penempatan tokoh dan bintang sebagai endorser merupakan salah satu bentuk visual simbolis yang bersifat asosiasi. Fungsi tersebut dirancang untuk menghubungkan (mengasosiasi) produk dengan sifat glamour dan otoritas yang ditampilkan oleh tokoh tenar.4 Penggunaan endorser yang dimaksudkan untuk bersaing dalam merebut perhatian masyarakat dan agar dapat menciptakan image positif bagi produk / jasa yang diiklankan itu. Seperti halnya dalam penelitian Kanungo dan Sam Pang mengenai efek penggunaan model iklan menyimpulkan bahwa alasan utama meningkatnya penggunaan model-model tersebut memberikan suatu
3
Terence. A. Shimp, Periklanan Promosi, aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, jilid ke 5, Erlangga, Jakarta, 2003, hal 460 4 Sandra Moriarty, A. Content Analysis Of Visual Used In Print Media Advertising, Journalism Quartertly 2 & 3, Summer Autumn, 1987, Vol 64 hal 550-554
5
konteks yang lebih bermakna untuk produk-produk dalam iklan sehingga membangkitkan refleksi emosi dan sikap konsumen yang memberikan perhatian lebih besar pada iklan tersebut.5 Pemilihan endorser yang sesuai dengan brand image yang diiklankan dimaksudkan agar endorser dapat mewakili image dari produk yang dibawakan. Dan juga agar masyarakat menjadi tertarik dengan iklan yang ditayangkan, maka endorser bisa menjadi User Imaginary, yakni endorser bisa menjadi penuntun bagi mereka dalam proses pembentukan citra diri dari sisi konsumen. Misalnya, ketika si konsumen membeli sebuah produk cream pemutih wajah, maka konsumen tersebut berharap dirinya akan terlihat cantik dan berkulit putih seperti endorser yang memerankan iklan tersebut. Harapan yang ingin diraih dalam membuat suatu iklan adalah untuk memperluas pasar dan mempengaruhi target audience. Paling tidak untuk menarik minat audience untuk melihat iklan kemudian memahami isi iklan tersebut, dan pada akhirnya menciptakan penilaian atau persepsi yang positif dari audience terhadap produk yang di tawarkan endorser. Penilaian atau persepsi yang positif dari audience merupakan awal dari kesuksesan endorser dalam konsistensinya mempertahankan image yang telah di bangun. Bisa di katakan image merupakan hasil dari persepsi konsumen.
5
Rabrinda Kanungo dan Sam Pang, effect of Human Model On Perceived Quality, journal Of Applied Psycologi, 1973, hal 57
6
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.6 Persepsi merupakan inti dari komunikasi, di mana persepsi positif atau negatif yang muncul merupakan akibat atau efek yang ditimbulkan dari komunikasi yang telah dilakukan. Begitu juga halnya dengan iklan Yamaha Jupiter MX. Dalam iklan ini menggunakan beberapa endorser, di antaranya adalah Komeng, Didi Petet, Ida Kusuma, Deddy Mizwar, bahkan iklan Yamaha jupiter MX yang terbaru di perankan oleh Valentino Rossi, yang di kenal sebagai pembalap Moto GP yang sudah memenangkan kejuaraan Moto GP sebanyak 8 kali pada tahun 2008. Produk dengan slogan ”Yang Lain Makin Ketinggalan” ini mampu merebut perhatian khalayak untuk menyaksikan iklan tersebut. Pemilihan Valentino Rossi sebagai endorser yamaha Jupiter MX sesuai dengan kebutuhan dari produk image yang di tawarkan. Walaupun pastinya PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia tidak sedikit mengeluarkan budget untuk produksi iklan tersebut. Apalagi endorser yang di gunakan adalah pembalap Internasional yang sudah menjuarai 8 kali Moto GP. Tetapi hal tersebut sepadan, karena dengan menggunakan Valentino Rossi sebagai endorser Yamaha Jupiter MX ini dapat mewakili citra dari produk yang di tawarkan. Hal ini menjadi sesuatu yang menarik untuk di perbincangkan, karena iklan yang sebelumnya hanya menggunakan bintang-bintang 6
Jalaluddin Rakhmad, Psikologi Komunikasi,Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2004, hal 51
7
sinetron atau pelawak sebagai endorsernya, tetapi dalam iklan terbarunya Yamaha Jupiter MX berani menggunakan Valentino Rossi sebagai modelnya. Dan pastinya hal tersebut sangat menimbulkan kesan yang mendalam bagi audience yang sudah menyaksikan iklan tersebut.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka penulis merumuskan
masalah
”Bagaimana
persepsi
masyarakat
terhadap
kredibilitas Valentino Rossi sebagai endorser iklan Yamaha jupiter MX di televisi?.
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang akan dicapai adalah memberi gambaran tentang persepsi masyarakat terhadap kredibilitas Valentino Rossi sebagai endorser iklan yamaha Jupiter MX di televisi.
1.4
Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi dalam ilmu pengetahuan komunikasi, khususnya pada bidang periklanan yang dilihat dari penggunaan endorser iklan sebagai salah satu faktor terpenting dalam pembuatan iklan agar iklan yang dihasilkan baik dan berkesan bagi khalayak.
8
2. Manfaat Praktis Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ide bagi perusahaan, khususnya biro iklan atau kreator dalam pemilihan endorser yang sesuai dengan produk yang di tawarkan dan mempunyai kredibilitas untuk mewakili image produk yang di tawarkan sebagai acuan untuk memahami cara pandang masyarakat dalam
proses
komunikasi
produk
yang
akan
dibuat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Dalam Periklanan Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia, sejak lahir dan selama proses kehidupan, manusia akan akan selalu terlibat dalam tindakan-tindakan komunikasi. Tindakan komunikasi dapat terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia, mulai dari kegiatan yang bersifat individual, diantara dua orang atau lebih, kelompok, keluarga, organisasi dalam konteks publik secara lokal, nasional, regional dan global atau melalui media massa. Tindakan komunikasi dapat dilakukan secara verbal, langsung dan tidak langsung. Komunikasi juga merupakan salah satu fungsi dari kehidupan manusia. Fungsi komunikasi dalam kehidupan menyangkut banyak aspek. Melalui komunikasi seseorang menyampaikan apa yang ada dalam benak pikirannya atau perasaan hati nuraninya kepada orang lain baik secara langsung ataupun tidak langsung. Melalui komunikasi seseorang dapat membuat dirinya untuk tidak terasing atau terisolasi dari lingkungan di sekitarnya. Komunikasi juga dapat menambah pengetahuan dan mengubah sikap serta perilaku kebiasaannya.
9
10
Komunikasi bisa dikatakan inti dari semua hubungan sosial, maka komunikasi bisa dikatakan merupakan kebutuhan mutlak setiap manusia. Manusia jika ingin berhubungan dengan orang lain maka akan menggunakan apa yang disebut komunikasi. Peran komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan sosial, karena pada hakekatnya komunikasi merupakan suatu penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk memberikan informasi atau pendapat guna mengubah perilaku sikap, baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi juga sangat penting dalam bidang periklanan, karena iklan merupakan suatu bentuk promosi yang tentunya harus melakukan komunikasi yang baik, mudah dimengerti dan tentunya harus efektif, karena menyangkut banyak pihak. Seperti halnya yang diungkapkan Hovland, Janis & Kelley bahwa komunikasi adalah : ”suatu
proses
melalui
mana
seseorang
(komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lainnya (khalayak)”7 Dari
definisi
tersebut
menjelaskan
bahwa
komunikasi
merupakan suatu proses yang terjadi antara satu orang dengan orangorang lainnya atau suatu perusahaan dengan khalayak umum, yang
7
Djuarsa Sasa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2003, hal 1.10.
11
memberikan penekanan bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan mempunyai tujuan, yakni mengubah dan membentuk perilaku orang lain yang menjadi sasaran komunikasi. Proses komunikasi dalam iklan dimulai dari produsen (source) menggunakan jasa biro iklan (encoder) untuk menyampaikan pesan iklan (message) yang disampaikan melalui berbagai media (channel). Pesan yang disampaikan harus cukup kuat untuk bersaing dalam mengatasi beragam pesan lainnya (noise), sehingga dapat dimengerti (decoded) oleh pemirsa, pendengar, pembaca (receiver). Untuk mengetahui apakah pesan itu berhasil diterima, pengiklan harus mendapatkan informasi kembali (feedback), yaitu bagaimana seseorang bereaksi terhadap pesan tersebut.8 Begitu juga halnya yang di kemukakan oleh David K. Berlo dimana proses komunikasi digambarkan dengan model SMCR kepanjangan dari Source (sumber), yaitu pihak yang menciptakan pesan, Message (pesan), yaitu terjemahaan gagasan ke dalam suatu kode simbolik, seperti bahasa atau isyarat, Channel (saluran), adalah medium yang membawa pesan, Receiver (penerima) adalah orang yang menjadi sasaran komunikasi.9 Jadi bisa di katakan pesan yang di sampaikan oleh produsen melalui biro iklan untuk menyampaikan pesan iklannya bertujuan untuk 8
Sandra E Moriarty, Creative Advertising Theory & Practice, New Jersey USA : Prentice Hall, 1991, hal 5-6 9 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung, Rosdakarya, 2001, hal 150
12
mempengaruhi khalayak agar mengetahui, maka pastinya orang-orang tersebut akan bereaksi terhadap produk yang di tawarkan oleh iklan. Apakah reaksi orang-orang tersebut positif atau negatif tergantung dari kemasan iklan yang di tayangkan. Iklan bisa di katakan sangat mempengaruhi suatu produk / jasa yang di tawarkan.
2.2
Periklanan dan Iklan Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi, jadi bisa dikatakan periklanan merupakan faktor yang mendukung kegiatan pemasaran suatu produk. Periklanan mengandung unsur membujuk atau mempersuasi konsumen agar menerima serta menggunakan produk ataupun jasa yang ditawarkan. Definisi periklanan menurut para praktisi periklanan di Indonesia adalah : ’Periklanan adalah keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan’.10 Dari definisi diatas, menyebutkan bahwa periklanan sebagai suatu proses yang terdiri dari empat macam kegiatan yakni, penyiapan (preparation),
perencanaan
(planning),
pelaksanaan
(execution),
pengawasan (control).
10
Endah Muwarni, Dasar-dasar Periklanan, Jakarta : Wacana Jurnal Ilmiah Komunikasi, 2004, hal 15
13
Definisi lain periklanan dalam buku Kustandi Suhandang, Periklanan adalah: “Suatu proses komunikasi massa yang melibatkan sponsor tertentu, yakni si pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa sebuah media massa atas penyiaran iklannya.11 Dengan melihat beberapa definisi periklanan tersebut bisa di simpulkan bahwa segala suatu hal yang dilakukan melalui media massa bertujuan memberikan informasi kepada khalayak untuk membujuk mereka agar menggunakan produk yang di tawarkan dengan berbagai proses. Adapun fungsi dan peran periklanan yaitu: a. Sumber informasi Iklan dapat membantu masyarakat untuk memilih alternatif produk yang lebih baik atau lebih sesuai dengan kebutuhannya. Yakni iklan dapat memberikan informasi lebih banyak daripada yang lainnya, baik mengenai harga, produk, distribusi atau tempat pembeliannya, serta informasi lain tentang kegunaan bagi masyarakat. b. Kegiatan Ekonomi Periklanan mendorong pertumbuhan perekonomian karena produsen terus didorong tetap memproduksi dan memperdagangkan produk untuk melengkapi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Aktivitas produsen yang memproduksi produk-produk tersebut tentu 11
Kustadi Suhandang, Periklanan Manajemen, Kiat dan Strategi, Bandung, Nuansa, 2005, hal 13
14
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. c. Pembagian Beban Biaya Periklanan membantu terciptanya skala ekonomi yang besar bagi setiap produk, sehingga menurunkan biaya produksi dan distribusi perunit atas produk tersebut, dan pada gilirannya memurahkan harga jualnya kepada masyarakat. d. Sumber Dana Media Periklanan merupakan salah satu sumber dana media yang menunjang media untuk tetap eksis. e. Identitas Produsen Melalui kegiatan periklanan, masyarakat akan mengetahui produsen. Karena biasanya perusahaan menonjolkan citra perusahaannya diiklan. f. Sarana Kontrol Melalui kegiatan periklanan, masyarakat dapat membedakan produk-produk sah dengan tiruan.12 Iklan merupakan bentuk komunikasi yang biasanya berusaha untuk meyakinkan calon pelanggan untuk membeli atau untuk mengkonsumsi produk/jasa yang ditawarkan dari setiap merek tertentu. Banyak iklan yang dirancang untuk meningkatkan konsumsi produk dan jasa yang mereka tawarkan melalui penciptaan dari brand 12
Endah Muwarni, OpCit, hal 24-25
15
image. Untuk tujuan ini, iklan mereka terkadang menanamkan pesan persuasif dengan informasi factual. Definisi iklan dalam kitab Tata Krama dan Tata cara periklanan di Indonesia adalah : ’Iklan yaitu segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan
lewat suatu media dan dibiayai oleh
pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat’13 Dari definisi tersebut terlihat ada empat unsur yang menentukan atau membentuk suatu iklan, yaitu : Pemrakarsa, Pesan, Media, dan Masyarakat. Definisi ini ternyata sejalan dengan model komunikasi Laswell yang menjelaskan bahwa iklan merupakan suatu komunikasi. Dimana produsen dilibatkan sebagai komunikator, fisik iklan itu sendiri sebagai unsur pesan, media sebagai saluran dan khalayak sebagai publik yang ditujunya. Maka model komuniksainya menjadi : Produsen → Iklan → Media → Khalayak → Sasaran Iklan disampaikan melalui media massa yang bertujuan untuk mempengaruhi khalayak agar suka dengan produk atau jasa yang ditawarkan, sehingga menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Dan agar khalayak suka dengan apa yang ditawarkan, maka pihak pengiklan harus mampu memberikan pesan yang menarik dan pastinya
13
Ibid, hal 14
16
mudah dimengerti oleh khalayak, sehingga pastinya akan menimbulkan persepsi dari beragam khalayak luas mengenai produk yang ditawarkan. Selain fungsi dan peran periklanan,pengiklan juga harus menetapkan tujuan-tujuan periklanan.Karena dengan tujuan-tujuan yang cerdas, serta pembuatan iklan terencana sangatlah penting bagi sukses suatu iklan. Tujuan akhir dari periklanan adalah untuk merangsang / mendorong terjadinya penjualan (sales). Tujuan periklanan secara umum adalah : a. Menciptakan pengenalan merk / produk / perusahaan Dengan adanya periklanan khalayak akan mengetahui keberadaan merk, produk maupun perusahaan di pasar. b. Memposisikan Melalui
periklanan
dapat
memposisikan
produk
dengan
membedakannya dengan pesaing, khususnya perusahaaan yang sejenis. c. Mendorong prospek untuk mencoba Dengan menyampaikan pesan-pesan yang persuasive, khalayak didorong untuk mencoba menggunakan produk atau merk yang ditawarkan. d. Mendukung terjadinya penjualan Dengan beriklan diharapkan konsumen tidak hanya tertarik, tapi juga mengambil tindakan untuk membeli produk yang ditawarkan.
17
e. Membina loyalitas Dengan beriklan akan semakin memantapkan keberadaan pelanggan yang loyal. Artinya perusahaan ingin menyampaikan bahwa merk dan produk yang pernah digunakan konsumen masih tetap ada di pasar. f. Mengumumkan cara baru pemanfaatan Inovasi atau cara baru pemanfaatan dapat diketahui khalayak melalui iklan. g. Meningkatkan citra Dengan beriklan akan meningkatkan citra produk, merk maupun perusahaan.14 Dan tujuan utama dari pemasangan iklan adalah : 1. Membentuk
kesadaran
khalayak
untuk
mengetahui
segala
sesuatunya tentang barang atau jasa tertentu (yang ditawarkan). 2. Menciptakan
perasaan
khalayak
sedemikian
rupa
sehingga
menyukai dan memilih barang atau jasa yang ditawarkan tersebut. 3. Mendorong khalayak agar berpikir dan bertindak (membeli) serta menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan itu.15 Jadi bisa di simpulkan bahwa penetapan tujuan yang di lakukan produsen dengan menginformasikan kepada khalayak melalui peran
14
Ibid, hal 21 Kustadi Suhandang, Periklanan Manajemen, Kiat dan Strategi, Bandung, Nuansa, 2005, hal 62 15
18
biro iklan di maksudkan untuk mempersuasi khalayak agar menyukai, menginginkan, dan menggunakan produk yang ditawarkan.
2.2.1
Hierarki Efek Untuk mengetahui tingkat ketertarikan khalayak terhadap suatu produk
yang
ditawarkan
bisa
dilakukan
pengukuran
dengan
mengaplikasikan teori-teori komunikasi, diantaranya, teori Hierarchy Of Effect, AIDA. Hirarki yang dimaksud adalah sikap khalayak yang merupakan rangkaian tingkat kesiapan calon pembeli dari awal mengetahui adanya barang atau jasa yang ditawarkan sampai dengan melakukan tindakan akhir terhadap barang atau jasa tersebut,baik mencoba maupun menggunakan atau memilikinya.16 Adapun hirarki efek dimaksud terdiri atas : Awareness ↓ Interest ↓ Evaluation ↓ Trial ↓ Adoption 1. Awareness (mengetahui / menyadari), yaitu tahap di mana konsumen bisa mengenal dan mengingat barang atau jasa yang ditawarkan, minimal mereknya.
16
Ibid, hal 61
19
2. Interest (perhatian / minat), ialah tahap di mana terjadi peningkatan keinginan konsumen untuk mempelajari beberapa keistimewaan barang atau jasa dari merek yang ditawarkan itu. 3. Evaluation (penilaian), yakni tahap penilaian konsumen terhadap barang atau jasa dari merek yang ditawarkan itu, sesuai dengan perasaan yang diharapkannya. 4. Trial (percobaan), yaitu tahap di mana timbul kesungguhan konsumen untuk mengawali pembelian dalam rangka mencoba memakai barang atau jasa dari merek atau jasa yang ditawarkan tersebut. 5. Adoption (pengadopsian), ialah tahap di mana konsumen merasakan perlunya membeli kembali dan menggunakan atau seterusnya memakai barang atau jasa dari merek tersebut, setelah memperoleh pengalaman yang menyenangkan pada awal pembelian (pecobaan) tadi.17 Dan teori komunikasi yang lainnya adalah AIDA, yakni Attention, Interest, Desire dan Action. Attention merupakan tahapan, dimana khalayak memperhatikan suatu iklan yang menawarkan produk/jasa yang ditawarkan,biasanya hal ini diukur dari intensitas menonton iklan, terpaan iklan serta frekuensi menyaksikan iklan tersebut.
17
Loc Cit
20
Interest merupakan tahapan dimana terjadi peningkatan minat khalayak terhadap produk/jasa yang ditawarkan, dengan memahami produk/jasa tersebut. Desire merupakan tahapan dimana khalayak sudah mempunyai hasrat untuk memiliki produk/jasa yang ditawarkan. Action merupakan tahapan dimana khalayak sudah mengambil keputusan untuk membeli dan menggunakan produk/jasa yang ditawarkan. Dan agar produsen dapat mempengaruhi khalayak, sehingga mereka dapat sampai ketahapan action, maka perlu diperhatikan juga salah satu strategi yang penting dalam periklanan yaitu endorser.
2.3
Endorser
2.3.1
Definisi Endorser Endorser adalah tokoh/model yang di gunakan dalam sebuah iklan. Penggunaan endorser pada sebuah iklan agar produk tersebut bisa langsung di kenal di kalangan masyarakat luas. Apalagi endorser tersebut sudah di kenal di kalangan masyarakat luas seperti tokoh masyarakat, artis, atlet, sehingga memudahkan produsen
dalam
mempromosikan produk tersebut. Endorser atau model merupakan salah satu bagian dari elemenelemen iklan, karena penentuan endorser sangat penting, bisa dikatakan endorser adalah salah satu bagian terpenting dari iklan.
21
Penggunaan endorser dalam sebuah iklan mungkin menjadi pilihan bagi produsen untuk memperkenalkan produknya, agar pesan yang di sampaikan mengenai produk bisa mendapat perhatian oleh masyarakat. Endorser adalah pendukung iklan atau juga yang di kenal bintang iklan yang mendukung produk yang diiklankan. Endorser di bagi menjadi 2 jenis yaitu : 1. Typical Person Endorser Adalah memanfaatkan beberapa orang bukan selebriti untuk menyampaikan pesan mengenai suatu produk. 2. Celebrity Endorser Adalah orang-orang terkenal yang dapat mempengaruhi karena prestasinya.18 Definisi celebrity endorser adalah memanfaatkan seorang artis, entertainer, atlet, dan publik figur yang mana banyak diketahui oleh orang banyak untuk keberhasilan di bidangnya masing-masing dari bidang yang didukung.19 Sekarang ini kebanyakan perusahaan menggunakan selebriti di banding orang biasa untuk mengiklankan produknya, karena selebriti memiliki atribut kesohorannya, kecantikan, keberanian, talenta, kekuatan, keanggunan sehingga sering mewakili daya tarik yang di 18
Terence A. Shimp, Periklanan Promosi, Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid 1, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta, 2003, hal 460 19 Ibid, hal 460
22
inginkan perusahaan iklan. Untuk membuat selebriti efektif sebagai pendukung produk tertentu dalam suatu iklan maka harus memiliki hubungan yang berarti atau kecocokan antara selebriti dengan produknya yang di iklankan oleh selebriti tersebut. Menurut Terence A. Shimp terjemahan Revyani Syahrial dan Dyah Anikasari memberikan penjelasan mengenai atribut (performance) endorser antara lain : -
Attractiveness (daya tarik) Daya tarik tidak hanya berkaitan dengan menarik secara fisik saja, tetapi termasuk karakteristik yang luhur yang di persiapkan oleh konsumen dalam diri endorser seperti, kemampuan intelektual, kepribadian, gaya hidup dan keahlian dalam bidang atletik. Konsep umum kemenarikan ini terdiri atas tiga gagasan yang berhubungan dengan
kesamaan
(similiarity),
keakraban
(familiarity),
dan
perasaan suka (liking). Jadi seorang endorser di anggap atraktif bagi konsumen apabila dapat memberikan kesamaan dan keakraban (sense of simialirity and familiarity), dengan catatan konsumen tersebut benar-benar menyukai endorser tanpa memperhatikan apakah ia dan endorser memiliki kemiripan. Daya tarik yang di temukan oleh konsumen dalam diri endorser merupakan bagian dari proses identifikasi : ialah pada saat konsumen mempersepsikan endorser menarik, konsumen akan memihak pada endorser, tetapi
23
daya tarik tersebut lebih efektif apabila image dari endorser cocok dengan sifat dari produk yang di iklankan. -
Credibility (kredibilitas) Pengertian
yang
mendasar,
kredibilitas
mengarah
pada
kecendrungan untuk meyakini dan untuk mempercayai seseorang. Pada saat sumber informasi, seperti seorang endoser di persiapkan kredibilitasnya. Maka
sumber tersebut mengubah sikap melalui
peroses psikologis yang di namakan internalisasi. Dua hal penting dari kredibilitas endoser : 1. Keahlian (expertise) Keahlian mengarah pada pengetahuan, pengalaman, atau keahlian yang di miliki oleh seorang endorser yang dihubungkan dengan topik yang dikomunikasikan. Keahlian adalah sesuatu yang di persiapkan bukan merupakan fenomena yang absolute, sehingga yang terpenting adalah bagaimana endorser dapat dipersiapan oleh konsumen. 2. Layak dan dipercaya (trust worthiness) Berhubungan dengan kejujuran, integritas, dan kepercayaan atas diri endorser. Layak atau tidaknya endorser untuk dipercaya tergantung pada persepsi konsumen atas motivasi sang endorser. Konsumen
meyakini
jika
endorser
dimotivasikan
oleh
pemenuhan kebutuhan yang sifatnya self-seving, maka akan
24
menjadi kurang persuasif dari pada endorser yang dipersepsikan oleh konsumen.20 Menurut
Sciffmen
dan
kanuk
(2004:340),
dari
semua
karakteristik positif yang dimiliki oleh seorang selebriti yang terpenting dalam program kampanye program periklanan adalah ketenaran, talenta, karisma. Kredibilitas juga merupakan hal yang sangat penting, yang dimaksudkan kredibilitas disini sejauh mana selebriti mengetahui produk atau jasa yang di iklankannya dan kelayakan untuk dipercaya, seberapa jujur yang dikatakan oleh selebritis tersebut mengenai produk yang diiklankan.
2.3.2
Penggunaan Selebriti Sebagai Endorser Penggunaan selebriti sebagai endorser dalam iklan di harapkan dapat memberikan asosiasi positif antara produk dengan endorser. Selebriti digunakan untuk menarik perhatian khalayak dan meningkatkan awareness produk. Produsen mengharapkan persepsi dari konsumen mengenai produk yang di bawakan oleh endorser. Selebriti diasumsikan lebih kredibel dari pada non selebriti, karena tampilan fisik seorang selebriti membuat sebuah iklan lebih menarik dan di sukai oleh konsumen mengenai performa, citra dan kepopuleran selebriti dapat lebih menarik perhatian target audience
20
Ibid, 470
25
untuk menyaksikan iklan sehingga dapat mempengaruhi persepsi mereka untuk membuat keputusan dalam melakukan pembelian. Menurut definisi, selebriti adalah tokoh (actor, penghibur, atau atlet) yang dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam bidangbidang yang berbeda dari golongan produk yang di dukung.21 Tugas utama para endorser ini adalah untuk menciptakan asosiasi yang baik antara endorser dengan produk yang diiklankan sehingga timbul sikap positif dalam diri konsumen, sehingga iklan dapat menciptakan citra yang baik pula di mata konsumen. Iklan merupakan elemen yang penting dan saling berpengaruh dalam menanamkan brand image kepada konsumen seiring dengan ciri fisik dan kualitas produk yang mengikuti suatu brand tertentu. Di tinjau dari sisi branding, selebriti memang dapat menjadi pencerminan personality dari sebuah merek. Selebriti adalah wujud nyata suatu merek. Andai kata suatu merek diasosiasikan sebagai merek yang energik, muda dan penuh stamina, maka selebriti pun harus mewakili semua asosiasi tersebut.22 Seperti halnya David A. Aaker dalam “building strong brand” membenarkan mudahnya produk di terima oleh konsumennya jika iklan yang ditayangkan melalui personafikasi dengan tokoh selebriti,
21
Terence A. Shimp, Periklanan Promosi, Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid 1, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta, 2003, hal 460 22 Royan, Frans M, Marketing Celebrities, Selebriti Dalam Iklan dan Strategi Selebriti memasarkan Diri Sendiri, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005, hal 10
26
pasalnya tokoh atau selebriti ini ditunjuk mewakili karakter dan di sebutkan oleh A. Aaker sebagai makna budaya yang paling diharapkan bisa mendekati target konsumen dengan baik.23 Para produsen juga tidak asal pilih dalam menentukan selebriti sebagai endorser yang akan di gunakan dalam iklannya. Produsen juga harus mempertimbangkan cocok atau tidaknya selebriti tersebut di jadikan model iklan produknya. Menurut Terence A. Shimp menurut tingkat kepentingan, pertimbangan dalam memilih selebriti sebagai endorser adalah : 1. Kredibilitas Selebriti Orang yang dapat dipercaya dan dianggap memiliki wawasan tentang isu tertentu, seperti kehendak merek akan menjadi orang yang paling mampu meyakini orang lain untuk mengambil tindakan. 2. Kecocokan Selebriti Dengan Khalayak Selebriti yang di anggap dapat mewakili karakter tertentu terhadap suatu konsumen tertentu. 3. Kecocokan Selebriti Dengan Merek Citra selebriti, nilai dan perilakunya harus sesuai dengan kesan yang di inginkan oleh merek yang di iklankan. 4. Daya Tarik Selebriti Daya tarik meliputi keramahan, menyenangkan, fisik,dan pekerjaan, sebagai beberapa dimensi penting dalam konsep daya tarik. 23
Ibid, hal 132
27
5. Pertimbangan Faktor-faktor tambahan seperti : a. Biaya untuk memperoleh layanan selebriti b. Besar kecilnya kemungkinan bahwa selebriti akan berada dalam masalah setelah suatu dukungan di lakukan. c. Sulit mudahnya bekerja sama. d. Berapa banyak merek-merek lain yang sedang di dukung oleh si selebriti.24 Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam menentukan selebriti sebagai pendukung iklan membutuhkan beberapa pertimbangan agar persepsi produk/jasa yang dibawakan oleh endoser menimbulkan kesan positif.
2.4
Persepsi Persepsi merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara pandang seseorang dalam menyimpulkan suatu bentuk pesan komunikasi, agar kita bisa memahami apa yang ingin disampaikan oleh seseorang. Persepsi sering kali menjadi penyebab kesalahpahaman antara manusia, karena proses penyampaian pesan diantara manusia berbeda. Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih,
mengorganisasikan,
dan
menafsirkan
rangsangan
lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. 24
OpCit, Terence A. Shimp, hal 465-566
dari
28
Persepsi adalah inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsi adalah dengan mana kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi kita, seperti yang dikemukakan oleh Jalaludin Rakhmat bahwa
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi seperti juga sensasi ditentukan oleh faktor personal dan situasional. Menurut Philiph Goodacre dan Jennifer Follers, dalam buku yang dikutip oleh Deddy Mulyana persepsi adalah proses mental yang digunakan untuk mengenali rangsangan.25 Persepsi manusia sebenarnya terbagi dua, yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) & persepsi terhadap manusia (persepsi sosial). Persepsi terhadap lingkungan fisik berbeda dengan persepsi terhadap lingkungan sosial. Perbedaan tersebut mencakup halhal berikut: 1. Persepsi terhadap objek melalui lambang-lambang fisik, sedangkan persepsi terhadap orang melalui lambang-lambang verbal dan non verbal. Orang lebih aktif daripada kebanyakan objek dan lebih sulit diramalkan. 2. Persepsi terhadap objek menanggapi sifat-sifat luar, sedangkan persepsi terhadap orang menanggapi sifat-sifat luar dan dalam (persiapan, motif, harapan dsb), objek tidak mempersepsi anda 25
Deddy Mulyana, ilmu komunikasi, PT. Remaja Rodakarya, Bandung, 2004, hal 168
29
ketika anda mempersepsi objek-objek itu, tetapi orang mempersepsi anda pada saat anda mempersepsi mereka. 3. Objek tidak bereaksi, sedangkan manusia bereaksi. Yaitu objek bersifat statis, sedangkan manusia bersifat dinamis.26 Persepsi terhadap lingkungan fisik adalah ketika dalam menilai suatu benda indra, kita tidak selalu sepakat, karena dalam mempersepsi lingkungan fisik, kita terkadang melakukan kekeliruan, indra kita kadang menipu kita.27 Persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Menurut R.D.Laing, ”manusia selalu memikirkan orang lain dan apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya, dan apa yang orang lain pikirkan mengenai apa yang ia pikirkan mengenai orang lain itu, dan seterusnya.28 Persepsi meliputi pengindraan (sensasi) melalui alat-alat indra kita (yakni indra peraba, indra penglihat, indra pengecap, dan indra pendengar) atensi dan interpretasi.29 1. Attention Attention adalah tahap awal yang sangat mempengaruhi persepsi Menurut Kenneth E. Anderesen (1972:46) adalah proses mental ketika
26
Ibid hal 171-172 Ibid, hal 172 28 Ibid, hal 176 29 Ibid, hal 168 27
30
stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah.30 Menurut Jalaluddin Rakhmat perhatian di pengaruhi oleh dua faktor yaitu eksternal dan internal. Faktor Eksternal penarik perhatian yaitu stimuli diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol, antara lain : gerakan, intensitas stimuli, kebaruan dan perulangan. Faktor
Internal
pengaruh
perhatian
yaitu
faktor
yang
menunjukan perhatian yang selektif (selective attention). Apa yang menjadi perhatian kita lalu dari perhatian orang lain, atau sebaliknya. Ada kecendrungan kita melihat apa yang ingin kita lihat, kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Perbedaan perhatian yang timbul dari faktor-fator internal dalam diri kita.31 Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih,
mengorganisasikan
dan
menafsirkan
rangsangan
dari
lingkungan kita dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. 32 Atensi tidak terelakan karena sebelum kita merespons atau menafsirkan kejadian atau rangsangan apapun, kita harus terlebih dulu memperhatikan kejadian atau rangsangan tersebut. Dalam banyak kasus rangsangan, yang menarik kita cenderung kita anggap lebih penting dari pada yang tidak menarik perhatian kita.33
30
Jalaluddin rakhmat, Psikologi Komunikasi, PT remaja Rodakarya, Bandung, 2004, hal 52 Ibid, hal 53-54 32 OpCit, hal 167 33 Ibid, hal 169 31
31
2. Interpretasi (penafsiran) Tahap terpenting dalam persepsi adalah interpretasi atas informasi yang kita peroleh melalui salah satu atau lebih indra kita. Kita tidak dapat menginterpretasikan makna setiap objek secara langsung, melainkan menginterpretasikan makna informasi yang anda percayai mewakili objek tersebut34 Penafsiran merupakan proses dimana penerima memberi arti terhadap pesan yang diterimanya, mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya dan mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang di persepsi35 Proses
psikologi
diasosiasikan
dengan
interpretasi
dan
pemberian makna terhadap orang atau objek tertentu disebut persepsi. Menurut Cohen dan Fisher, persepsi adalah interpretasi terhadap berbagai sensasi sebagai representasi dari objek-objek eksternal. Jadi persepsi adalah pengetahuan tentang apa yang dapat ditangkap oleh indera kita. Definisi ini melibatkan sejumlah karakteristik yang mendasari upaya kita untuk memahami proses antar pribadi. Pertama, suatu tindakan persepsi mensyaratkan kehadiran objek eksternal untuk dapat ditangkap oleh indera kita. Kedua, adanya informasi yang
34
Ibid, hal 170 David A. Aaker and Jhon G. Mayer, Advertising Management, Practice Hall, New jersey, 1996, hal 218 35
32
diinterpretasikan.36 Persepsi terletak pada orang mempersepsi, bukan di dalam objek dan selalu merupakan pengetahuan. Dari definisi-definisi dan pernyataan yang dikemukakan para ahli mengenai persepsi, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai definisi persepsi, yakni proses yang terjadi dalam diri seseorang ketika memperoleh stimuli atau rangsangan dari lingkungan yang ditangkap oleh indera, mengenai suatu objek atau orang yang kemudian akan ditafsirkan, sehingga tercipta suatu konsep pemahaman dan penilaian yang akan mempengaruhi perilaku khalayak.
2.5
Khalayak Di dalam pembuatan iklan salah satu hal yang harus di pertimbangkan pengenalan terhadap khalayak sasaran iklan, yaitu meneliti kelompok calon pembeli (produk yang ditawarkan) yang langsung akan dikenai iklan tersebut.37 Khalayak adalah merupakan orang yang sangat penting didalam suatu pemasaran. Keberhasilan atau tidaknya suatu produk yang di pasarkan itu ditentukan oleh khalayak Khalayak juga disebut sebagai komunikan atau yang menerima pesan.
36
Djuarsa Sasa Sendjaja, teori komunikasi, cet 8, 2004, hal 2.13-2.14 Kustadi Suhandang, Periklanan Manajemen, Kiat dan Strategi, Bandung, Nuansa, 2005, hal 58 37
33
Khalayak juga disebut sebagai calon konsumen dalam mempromosikan suatu produk. Keterlibatan khalayak dalam suatu agenda promosi sehingga dapat mempengaruhi keterlibatan dalam pemprosesan informasi dan pada akkhirnya menimbulkan pembuatan keputusan yang kompleks. Kondisi yang mempengaruhi teciptanya citra diri konsumen, daya tarik yang terus menerus dari suatu produk, daya tarik emosional dan simbol-simbol dari daya tarik rujukan. Khalayak dalam pengambilan keputusan bisa mempengaruhi baik atau buruknya citra dari produk itu sendiri. Dalam hal ini khalayak mempunyai peranan penting dalam kegiatan periklanan. Dari definisi tersebut menjelaskan bahwa kita harus bisa menentukan khalayak sebagai target audience dari produk yang akan dijual. Dan jangan sampai salah dalam menentukan target audience itu sendiri. apabila terjadi kesalahan maka pesan yang disampaikan akan menjadi sia-sia. Untuk itu dalam memperkenalkan produknya, pengiklan biasanya menggunakan media cetak ataupun elektronik untuk mensosialisaikan produk atau jasa yang ditawarkan kepada khalayak, salah satunya adalah media televisi yang digunakan sebagai media periklanan.
34
2.6
Televisi Sebagai Salah Satu Media Periklanan
2.6.1
Pengertian Televisi Televisi merupakan salah satu media elektronik yang digunakan sebagai alat komunikasi di dalam suatu iklan dan selalu mencari bahan hiburan. Hampir semua orang dapat memanfaatkan informasi yang di sajikan secara massal oleh televisi Iklan yang ditampilkan melalui televisi menggunakan gambar dan suara secara bersamaan untuk mendemonstrasikan keunggulan dari produk anda sehingga televisi dapat menjadi alat penghubung dengan masyarakat konsumenya. Televisi adalah media audio visual, di samping memuat pesan iklan yang verbal untuk di perdengarkan, juga memuat untuk diperlihatkan kepada khalayak. Karena itu televisi harus memberikan ruang untuk menampilkan gambar, baik gambar produk yang di tawarkan, gambar orang maupun adegan lain. Iklan melalui televisi mempunyai dua segmen dasar yaitu audio dan visual, misalnya kata-kata, musik, atau suara lain. Proses penciptaannya biasa di mulai dengan gambar karena televisi lebih unggul di dalam teknik gambarnya yang dapat bergerak, disamping itu kata-kata dan suara harus di perhatikan. Televisi telah menjadi fenomena tersendiri sekaligus menambah deretan
panjang
daftar
menu
masyarakat
dalam
memenuhi
kebutuhannya. Sebagai motivasi sebagai imbas suguhan iklan tanpa
35
proses
pemaksaan,
telah
mengkondisikan
audiens
untuk
rela
mengeluarkan uangnya hanya sekedar ingin mencoba suatu produk yang di tawarkan melalui iklannya di televisi atau hanya sekedar label atau tuntutan gaya hidup modern. Menurut Effendy bahwa, daya tarik televisi terletak, selain pada unsur kata-kata, musik, dan sound effect juga unsur visual berupa gambar.gambar tersebut bukan gambar mati, melainkan gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam pada penonton. Daya tarik ini selain melebihi radio, juga melebihi film bioskop, sebab segalanya dapat di nikmati di rumah dengan aman dan nyaman. Sifatnya yang audio visual tersebutlah yang menjadi kekuatan utama televisi, di samping keserempakan pesan yang di bawanya.38 Media televisi juga mempunyai kekuatan di dalam suatu kampanye periklanan yaitu : 1. Efesiensi Biaya Salah
satu
kenggulan
televisi
adalah
kemampuan
menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas. Televisi menjangkau khalayak sasaran yang dapat dicapai oleh media lainnya, termasuk khalayak yang tidak terjangkau oleh media cetak.
38
Sumartono, Terperangkap Dalam Iklan, Alfabeta, Bandung, 2002, hal 8
36
2. Dampak Yang Kuat Keunggulan lainnya adalah kemampuannya menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen, dengan tekanan pada sekaligus dua indera, penglihatan dan pendengaran. Sehingga dapat menunjukan sesuatu. 3. Pengaruh Yang kuat Televisi
mempunyai
kemampuan
yang
kuat
untuk
mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Bahkan televisi menjadi sumber informasi terhadap berbagai produk yang di sampaikan produsen. Kadang-kadang perusahaan yang gencar melakukan periklanan di media televisi menggambarkan bonafiditas perusahaan. Selain
kekuatan,
televisi
juga
mempunyai
keunggulan-
keunggulan dan kelemahan-kelemahan dari televisi di antaranya adalah: 1. Keunggulan Media televisi a. Kesan realistik. Karena sifatnya yang audio – visual dan merupakan kombinasi dari warna dan gerakan, maka iklan televisi nampak begitu hidup dan seperti nyata. Kelebihan ini tidak di miliki media lain. b. Perhatian khalayak lebih tinggi. Televisi di siarkan ke rumah-rumah dan di saksikan dalam suasana santai, sehingga khalayak lebih mudah memberikan perhatian.
37
c. Pengulangan / repetisi. Iklan televisi biasanya di tayangkan beberapa kali dalam sehari, sehingga lebih mampu memberikan kesan / impresi yang mendalam pada diri khalayaknya. 2. Kelemahan Media Televisi a. Televisi cendrung menjangkau khalayak secara massal tanpa seleksi. Siapapun dapat menyaksikan acara televisi setiap saat. b. Televisi tidak dapat memberikan data / informasi terperinci mengenai produk, karena pada umumnya spot iklan televisi berdurasi sangat pendek (30 atau 40 detik setiap spot iklan). c. Biaya memasang iklan di televisi sangat mahal di bandingkan dengan media periklanan lainnya.39 Berdasarkan pertimbangan kelebihan spesifik yang di miliki televisi, tidaklah berlebihan jika di katakan bahwa televisi masih di anggap sebagai media yang lebih efisien mempersuasi konsumen di bandingkan dengan media massa lainnya. Karena tidaklah mengherankan jika banyak perusahaan membelanjakan uangnya untuk mengiklankan produknya melalui media televisi.
39
Endah Muwarni, Dasar-dasar Periklanan, Jakarta : Wacana Jurnal Ilmiah Komunikasi, 2004, hal 109 - 110
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variable atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variable satu dengan veriabel yang lain.40
Atau bisa dikatakan
penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Tipe penelitian ini digunakan oleh penulis karena sesuai dengan tema penulis yaitu tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun variabel.41
40 41
Sugiyono. Metodologi Penelitian Administrasi. Alfabeta : Bandung, 2001 hal 11 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Prenada Media, Jakarta, 2005, hal 36
38
39
3.2
Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian survey. Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.42 Metode penelitian survey adalah riset yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta tentang gejala-gejala atas permasalahan yang timbul.43 Survey merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang ditujukan pada sejumlah individu atau kelompok, jumlahnya relative besar, dimana penulis menggambarkan karakteristik tertentu dari suatu populasi, apakah berkenaan dengan sikap, tingkah laku atau aspek social lainnya dengan individu atau kelompok yang diteliti haruslah mewakili populasi.
3.3
Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang cirricirinya akan diduga. Populasi dapat dibedakan pula antara populasi sampling dan populasi sasaran.44 Populasi juga dapat didefinisikan sebagai semua nilai, baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik
42
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta, 1989, hal 152 43 Husein Umar, Metode Riset Komunikasi organisasi, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2002, hal 42 44 Ibid, hal 43
40
kuantitatif maupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas.45 Pada penelitian ini penulis mengambil populasinya warga Kota Bambu Utara Rt. 007 / 03 Jakarta Barat, yang jumlahnya adalah 205 orang. Alasan peneliti memilih warga Kota Bambu Utara RT. 007/03 karena keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti yakni keterbatasan waktu, materi dan tenaga. Serta peneliti memilih warga tersebut sebagai responden factor lainnya karena peneliti melihat sebagian besar dari warga menggunakan motor Yamaha, sehingga peneliti berasumsi bahwa warga tersebut pasti pernah melihat iklan motor Yamaha Jupiter MX, maka memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data.
b. Sampel. Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut teknik sampling.46 Pengambilan sampel ditentukan dari banyaknya populasi. Apabila anggota populasi yang relative besar, maka diperlukan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampling dan apabila anggota relative kecil maka sampel yang diambil adalah seluruh atau total sampling. 45
Husein Usman dan Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial, Bumi aksara, Jakarta, 2008, hal 43 46 Loc Cit
41
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representative dari populasi.47 Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Simple Random Sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis).48 Karena populasi yang diambil oleh peneliti homogen yaitu warga Kota Bambu Utara Pada penelitian kali ini sampel yang diambil adalah hanya 10% dari total sampel. Dan dengan mengambil sampel 10% di harapkan dapat mewakili seluruh populasi tersebut. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode penarikan sampel dengan menggunakan rumus Yamane. Rumus ini digunakan karena jumlah keseluruhan populasi sudah diketahui. Rumus Yamane 49: N n = -------Nd² + 1 Ket : n : ukuran sampel N : ukuran populasi = 205 orang 47
Riduwan, Statistika Untuk Lembaga & Institusi Pemerintah / Swasta, Bandung: Alfabeta Bandung,2004, hal 11 48 Ibid, hal 10 49 Jalaludin Rakhmad, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004 hal 82
42
d² : nilai presisi = 10% 205 n = ----------------(205).(0,1)² + 1 205 = -----3,05
= 67,21 = 67 orang
Sehingga di peroleh jumlah sampel sebanyak 67 orang.
3.4
Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep
3.4.1 Definisi Konsep Konsep yang di definisikan dalam penelitian ini adalah : a. Persepsi adalah memberikan suatu penilaian atau tanggapan mengenai objek yang atau pengalaman yang diberikan, yang kemudian ditafsirkan dengan memberikan suatu kesan terhadap apa yang diterima dari stimuli/rangsangan yang diberikan. b. Khalayak adalah merupakan orang yang sangat penting didalam suatu pemasaran. Keberhasilan atau tidaknya suatu produk yang di pasarkan itu ditentukan oleh khalayak Khalayak juga disebut sebagai komunikan atau yang menerima pesan. c. Endorser adalah tokoh/model yang di gunakan dalam sebuah iklan. Penggunaan endorser pada sebuah iklan agar produk tersebut bisa langsung di kenal di kalangan masyarakat luas. Apalagi endorser tersebut sudah di kenal di kalangan masyarakat luas seperti tokoh
43
masyarakat, artis, atlet, sehingga memudahkan produsen
dalam
mempromosikan produk tersebut. 3.4.2 Operasionalisasi Konsep Dalam penelitian ini, yang di teliti adalah persepsi khalayak terhadap kredibilitas Valentino Rossi sebagai endorser iklan Yamaha Jupiter MX di televisi Variabel
Dimensi
Persepsi a. Attention masyarakat terhadap kredibilitas Valentino Rossi sebagai endorser iklan Yamaha b. Interpretasi Jupiter MX di televisi
Sub Dimensi - Visual (gambar)
Sub-sub dimensi - Produk
Indikator - Perhatian khalayak terhadap produk.
- Endorser
- Perhatian khalayak terhadap endorser
- Audio
- Musik
- perhatian khalayak terhadap sound effect.
- Kredibilitas
- Keahlian
- Keahlian Valentino Rossi dalam bidang balap motor. - Pengalaman Valentino Rossi dalam bidang balap motor. - Pengetahuan Valentino Rossi dalam bidang balap motor.
- Layak dan - Kejujuran Valentino di percaya Rossi. - Integritas Valentino Rossi. - Kepercayaan terhadap Valentino Rossi. - Kecocokan dengan khalayak.
- Karakter khalayak.
- Karakter khalayak sesuai dengan karakter endorser.
44
- Kecocokan dengan merek.
- Karakter produk.
- Karakter endorser sesuai dengan produk. - Citra endorser sesuai dengan produk.
- Daya tarik.
- Kesamaan (similarity).
- Keakraban (familiarity)
- Kesamaan gaya hidup. - Kesamaan kepribadian - Kesamaan kecerdasan. - Kedekatan dengan khalayak. - Keramahan terhadap khalayak.
- Perasaan - Perilaku endorser. suka (liking). - Fisik endorser. - Kehebatan endorser dalam bidang balap motor. - Pertimbangan lain.
- Endorser - Valentino Rossi tidak tidak di banyak membintangi eksposer produk. berlebihan. - Biaya untuk - Valentino Rossi endorser. kompeten sehingga biaya harus sesuai. - Endorser - Valentino Rossi akan akan konsisten dalam mempertaha bidang balap. nkan - Valentino Rossi akan eksistensiny selalu menjaga citra a. produk. - Sulit mudahnya bekerja sama.
- Valentino Rossi mudah di ajak bekerja sama
45
3.5
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan
peneliti
untuk
mengumpulkan
data.
Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data primer.
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti atau dari perorangan yang bersangkutan. Teknik pengumpulan data primer dalam penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket, yakni suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mendapat respon atas daftar pertanyaan tersebut.
3.5.2 Analisis Data Analisis adalah penyederhaaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan, karena metode yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan kuantitatif artinya setelah semua data dihimpun dan disusun secara sistematis, cermat untuk kemudian dipelajari dan dianalisa secara deskriptif. Analisa data proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasikan. Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan analisis statistic deskriptif, yaitu setelah
46
kuesioner dihitung, maka disederhanakan dalam bentuk pembahasan secara deskriptif sehingga mudah dimengerti dan dipahami. Pada penelitian ini, analisa data dapat dilakukan setelah datadata yang dibutuhkan telah selesai terkumpul dan kemudian diolah melalui tahap-tahap : 1. Menyederhanakan data dalam bentuk table terlebih dahulu dengan membuat codeing sheet. 2. Setiap item pertanyaan jumlah skornya dikali dengan jumlah responden yang akan memilih skor tersebut.50 Dalam penelitian ini untuk menghitung presentase persepsi responden menggunakan rumus Weight Mean Score, yaitu :
∑ ni X i -------------- χ 100% NX5 Keterangan : n i = Banyaknya responden yang memberi skor i i = Kategori pesepsi N = Jumlah reponden51 Untuk memberikan penilaian dari jawaban responden, maka peneliti menggunakanskala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Dan untuk mempermudah perhitungan, 50 51
Opcit, hal 28 - 29 Agus, Subandono, Modul Metode Penelitian Sosial
47
peneliti menggunakan program SPSS (Statistical Program For Social Science) dalam menganalisa data, karena SPSS menyediakan cara yang mudah untuk analisis statistic dan system manajemen data dengan menggunakan statistic deskriptif dan kotak dialog untuk mengerjakan sebagian besar perintah.52 Mengenai pertanyaan dimensi Attention yang di jawab oleh responden akan di beri skor, yaitu : Memilih a : diberi skor 5 berarti sangat memperhatikan Memilih b : diberi skor 4 berarti memperhatikan Memilih c : diberi skor 3 berarti ragu-ragu Memilih d : diberi skor 2 berarti tidak memperhatikan Memilih e : diberi skor 1 berarti sangat tidak memperhatikan Mengenai pertanyaan dimensi Interpetation yang di jawab oleh responden akan diberi skor, yaitu : Memilih a : diberi skor 5 berarti sangat setuju Memilih b : diberi skor 4 berarti setuju Memilih c : diberi skor 3 berarti ragu-rau Memilih d : diberi skor 2 berarti tidak setuju Memilih d : diberi skor 1 berarti sangat tidak setuju
52
1
Andi, Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 12, Semarang : Wahana Komputer, 2004, hal
48
Dan kriteria interpretasi skor53 mengenai persepsi masyarakat terhadap kredibilitas Valentino Rossi sebagai endorser iklan Yamaha Jupiter MX di televisi, sebagai berikut : Persepsi sangat positif
= 81 – 100% (skor 5)
Persepsi positif
= 61 – 80%
(skor 4)
Persepsi biasa
= 41 – 60%
(skor 3)
Persepsi negatif
= 21 – 40%
(skor 2)
Persepsi sangat negatif
= 0 – 20%
(skor 1)
Dengan demikian akan diketahui skor persepsi responden terhadap setiap pertanyaan yang diajukan mengenai komponen persepsi atau sikap khalayak dan pertanyaan mengenai kredibilitas endorser dengan penghitungan menggunakan rumus weight mean score dan penggunaan
53
SPSS.
Riduwan, Statistika Untuk Lembaga & Institusi Pemerintah / Swasta, Bandung: Alfabeta Bandung,2004, hal 29
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1
Gambaran Umum Tentang Yamaha dan Endorsernya Di antara beragam alat transportasi, sepeda motor menempati peran utama dalam sendi kehidupan masyarakat. Dan untuk memenuhi kebutuhan saat itu, Yamaha memutuskan untuk beroperasi di Indonesia tanggal 6 juli 1974. Peluang Yamaha untuk mendominasi pasar di masa depan terbentang luas, karena Yamaha mengutamakan kualitas, kesempurnaan produk, inovasi tanpa henti, termasuk aspek pelayanan pada konsumen. Di bantu dengan sistem komputerisasi yang tercanggih, tim profesional Yamaha memastikan setiap jenis sepeda motor yang di hasilkan telah di desain sesuai dengan perkembangan zaman, serta merefleksikan kualitas modern dan dinamis, sejalan dengan keinginan konsumen. Mesin yang handal menjadi jantung setiap sepeda motor Yamaha. Kualitas dan performa setiap mesin di tentukan oleh ketepatanfabrikasi bagian-bagian mesin tersebut dan perakitan oleh teknisi
yang
berpengalaman,
dengan
menggunakan
alat
dan
perlengkapan modern, disertai prosedur pengontrolan kualitas yang ketat pada setiap tahap perakitannya. Dan dalam usaha untuk mempublikasikan setiap motor Yamaha terbarunya, tim selalu mengemas iklan dengan strategi yang matang, 49
50
salah satunya adalah penggunaan endorser dalam iklan. Dan dalam iklan terbarunya untuk memperkenalkan / mempublikasikan produk terbarunya yaitu Jupiter MX 135 LC CW Hand Clutch, Yamaha menunjuk Valentino Rossi sebagai endorsernya. Hal itu pastinya di dasari atas prestasi yang telah di raih Valentino Rossi. Valentino Rossi merupakan putra dari graziano rossi, yang di lahirkan di urbino, Italia pada tanggal 16 Februari 1979. Rossi memulai karir balap tahun 1990 di kompetisi mini-moto sampai akhirnya memenangkan juara dunia Moto GP. Terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang mengambil tema ” persepsi masyarakat terhadap kredibilitas Valentino Rossi sebagai endorser iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi ”, peneliti juga memperhatikan segmentasi, targeting, dan positioning. Segmentasi adalah upaya untuk memilih pasar yang heterogen menjadi (segmen) yang relatif homogen. Segmen dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan karakteristik demografi seperti usia, pekerjaan, dan jenis kelamin. Dan untuk targeting dari penelitian ini adalah warga-warga yang terlihat lebih suka menggunakan sepeda motor. Dan pada iklan Yamaha Jupiter MX ini pengiklan ingin agar konsumen menempatkan Yamaha Jupiter MX bercitra Valentino Rossi.
51
4.2
Hasil Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan menyebar kuesioner di lingkungan RT 007/03 kelurahan Kota Bambu Utara dengan jumlah sampel sebanyak 67 responden. Dan untuk melengkapi dan memperkuat analisis penelitian. Peneliti akan menjabarkan mengenai beberapa item yang termasuk bagian identitas responden. Untuk lebih jelas dapat di lihat di beberapa tabel berikut ini.
4.2.1
Identitas responden Tabel 4.1 Usia No 1 2 3
Usia 17 – 25 tahun 26 – 35 tahun > 35 Jumlah Sumber : Kuisioner I, No 1
N = 67 %
(f) 29 19 19 67
43,2% 28,4% 28,4% 100%
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.1 di atas, menunjukan bahwa usia responden yang paling banyak adalah di usia17-25 tahun, yaitu sebanyak 29 orang (43,2%). Sisanya 19 orang berada di usia 26-35 tahun (28,4%), dan 19 orang lainnya berada di usia > 35 tahun (28,4%).
52
Tabel 4.2 Pekerjaan No 1 2 3
Pekerjaan Pelajar / Mahasiswa Wiraswasta Ibu Rumah Tangga Jumlah Sumber : Kuisioner I, No 2
N = 67 %
(f) 13 47 7 67
19,4% 70,2% 10,4% 100 %
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.2 di atas, menunjukan bahwa pekerjaan responden yang paling banyak adalah Wiraswasta, yaitu sebanyak 47 orang (70,2%). Kemudian Pelajar / Mahasiswa sebanyak 13 orang (19,4%), Dan sisanya Ibu Rumah Tangga sebanyak 7 orang (10,4%). Tabel 4.3 Jenis Kelamin No 1 2
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Sumber : Kuisioner I, No 3
(f) 48 19 67
N = 67 % 71,6% 28,4% 100%
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3 di atas, menunjukan bahwa responden yang berjenis kelaminlaki-laki lebih banyak, yakni berjumlah 48 orang (71,6%), dibandingkan dengan responden yang berjenis kelamin perempuan yang hanya berjumlah 19 orang (28,4%).
53
Tabel 4.4 Melihat iklan Yamaha Jupiter MX versi Valentino Rossi N = 67 No Melihat iklan Yamaha Jupiter (f) % MX versi Valentino Rossi 1 Ya 67 100% 2 Tidak 0 0% Jumlah 67 100% Sumber : Kuisioner I, No 4 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.4 di atas, menunjukan bahwa responden semuanya pernah melihat iklan Yamaha Jupiter MX, dengan persentase terbesar yaitu 100% untuk 67 responden.
4.2.2
Persepsi Khalayak Terhadap Kredibilitas Valentino Rossi Sebagai Endorser Iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi.
4.2.2.1 Persepsi Khalayak di Lihat dari Dimensi Attention Tabel 4.5 No
Perhatian khalayak terhadap tampilan motor Yamaha Jupiter MX diawal dan diakhir scene iklan versi valentino Rossi 1 Sangat Memperhatikan 2 Memperhatikan 3 Ragu-ragu 4 Tidak Memperhatikan 5 Sangat Tidak Memperhatikan Jumlah Sumber : Kuisioner II, No 1
(f)
%
N = 67 Score ∑ni x i
3 60 3 1 0 67
4,5 89,5 4,5 1,5 0 100
15 250 9 2 0 266
Berdasarkan hasil penelitian pada 4.5 menunjukkan bahwa 3 orang (4,5%) sangat memperhatikan tampilan motor Yamaha Jupiter MX diawal dan diakhir scene iklan, 60 orang (89,5%) menyatakan
54
memperhatikan, 3 orang (4,5%) menyatakan ragu-ragu dalam memperhatikan tampilan motor tersebut dalam iklan, dan 1 orang (1,5%) menyatakan tidak memperhatikan. Dari tabel tersebut khalayak menyatakan memperhatikan tampilan motor Yamaha Jupiter MX diawal dan diakhir scene iklan versi Valentino Rossi dengan presentase dominan yaitu 89,5%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {266 : (67 x 5) x 100%} = 79,40% = 79% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap tampilan motor Yamaha Jupiter MX diawal dan diakhir scene iklan versi Valentino Rossi adalah positif.
55
Tabel 4.6 No
Perhatian khalayak terhadap setiap adegan di dalam iklan Yamaha Jupiter MX 1 Sangat Memperhatikan 2 Memperhatikan 3 Ragu-ragu 4 Tidak Memperhatikan 5 Sangat Tidak Memperhatikan Jumlah Sumber : Kuisioner II, No 2
(f)
%
N = 67 Score ∑ni x i
3 62 1 1 0 67
4,5 92,5 1,5 1,5 0 100
15 248 3 2 0 268
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.6 menunjukan bahwa 3 orang (4,5%) sangat memperhatikan setiap adegan di dalam iklan Yamaha Jupiter MX, 62 orang (92,5%) menyatakan memperhatikan, 1 orang (1,5%) menyatakan ragu-ragu dalam memperhatikan setiap adegan iklan Yamaha Jupiter MX, dan 1 orang (1,5%) menyatakan tidak memperhatikan. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan memperhatikan setiap adegan di dalam iklan Yamaha Jupiter MX dengan presentase dominan yaitu 92,5%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {268 : (67 x 5) x 100%} = 80% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap setiap adegan dalam iklan Yamaha Jupiter MX versi Valentino Rossi adalah positif.
56
Tabel 4.7 No
Perhatian terhadap isi tagline ”Asal Jupiter Yang Lain Makin Ketinggalan” 1 Sangat Memperhatikan 2 Memperhatikan 3 Ragu-ragu 4 Tidak Memperhatikan 5 Sangat Tidak Memperhatikan Jumlah Sumber : Kuisioner II, No 3
(f)
%
N = 67 Score ∑ni x i
6 54 6 1 0 67
8,95 80,6 8,95 1,5 0 100
30 108 18 2 0 158
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.7 menunjukan bahwa 6 orang (8,95%) sangat memperhatikan isi tagline ”Asal Jupiter Yang Lain
Makin
Ketinggalan”,
54
orang
(80,6%)
menyatakan
memperhatikan, 6 orang (8,95%) menyatakan ragu-ragu dalam memperhatikan
isi
tagline
”Asal
Jupiter
Yang
Lain
Makin
Ketinggalan”, 1 orang (1,5%) menyatakan tidak memperhatikan. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan memperhatikan isi tagline ”Asal Jupiter Yang Lain Makin Ketinggalan” di dalam iklan Yamaha Jupiter MX dengan presentase dominan yaitu 80,6%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {158 : (67 x 5) x 100%} = 47,16% = 47% (skor 3). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap isi tagline ”Asal Jupiter Yang Lain Makin Ketinggalan” dalam iklan Yamaha Jupiter MX versi Valentino Rossi adalah biasa.
57
Tabel 4.8 No
Perhatian terhadap Valentino Rossi dalam iklan Yamaha Jupiter MX 1 Sangat Memperhatikan 2 Memperhatikan 3 Ragu-ragu 4 Tidak Memperhatikan 5 Sangat Tidak Memperhatikan Jumlah Sumber : Kuisioner II, No 4
(f)
%
14 51 2 0 0 67
20,9 76,1 3 0 0 100
N = 67 Score ∑ni x i 70 204 6 0 0 280
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa 14 orang (20,9%) sangat memperhatikan Valentino Rossi dalam iklan Yamaha Jupiter MX, 51 orang (76,1%) menyatakan memperhatikan , 2 orang (3%) menyatakan ragu-ragu dalam memperhatikan Valentino Rossi dalam iklan Yamaha Jupiter MX. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan memperhatikan Valentino Rossi dalam iklan Yamaha Jupiter MX dengan presentase dominan yaitu 76,1%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {280 : (67 x 5) x 100%} = 83,58% = 84% (skor 5). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap Valentino Rossi dalam iklan Yamaha Jupiter MX versi Valentino Rossi adalah sangat positif.
58
Tabel 4.9 No
Perhatian terhadap musik latar (back sound) dalam iklan Yamaha Jupiter MX 1 Sangat Memperhatikan 2 Memperhatikan 3 Ragu-ragu 4 Tidak Memperhatikan 5 Sangat Tidak Memperhatikan Jumlah Sumber : Kuisioner II, No 5
(f)
%
N = 67 Score ∑ni x i
2 17 20 27 1 67
3 25,4 29,8 40,3 1,5 100
10 68 60 54 1 193
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.9 menunjukan bahwa 2 orang (3%) sangat memperhatikan terhadap musik latar (back sound) iklan
Yamaha
Jupiter
MX,
17
orang
(25,4%)
menyatakan
memperhatikan, 20 orang (29,8%) menyatakan ragu-ragu dalam memperhatikan musik latar (back sound) iklan Yamaha Jupiter MX, dan 27 orang (40,3%) menyatakan tidak memperhatikan, dan 1 orang (1,5%) menyatakan sangat tidak memperhatikan. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan tidak memperhatikan musik latar (back sound) dalam iklan Yamaha Jupiter MX dengan presentase dominan yaitu 40,3%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {193 : (67 x 5) x 100%} = 57,61% = 58% (skor 3). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap musik latar (back sound) dalam iklan Yamaha Jupiter MX versi Valentino Rossi adalah biasa.
59
Tabel 4.10 No
Perhatian terhadap suara Valentino Rossi dalam kalimat ”Jupiter MX Fantastic, Very Fast” 1 Sangat Memperhatikan 2 Memperhatikan 3 Ragu-ragu 4 Tidak Memperhatikan 5 Sangat Tidak Memperhatikan Jumlah Sumber : Kuisioner II, No 6
(f)
%
N = 67 Score ∑ni x i
4 48 8 7 0 67
6 71,6 12 10,4 0 100
20 192 24 14 0 250
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa 4 orang (6%) sangat memperhatikan suara Valentino Rossi dalam kalimat ”Jupiter MX Fantastic, Very Fast” 48 orang (71,6%) menyatakan memperhatikan , 8 orang (12%) menyatakan ragu-ragu dalam memperhatikan suara Valentino Rossi dalam kalimat ”Jupiter MX Fantastic, Very Fast”, 7 orang (10,4%) menyatakan tidak memperhatikan.
Dari
tabel
tersebut,
khalayak
menyatakan
memperhatikan suara Valentino Rossi dalam kalimat ”Jupiter MX Fantastic, Very Fast” dengan presentase dominan yaitu 71,6%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {250 : (67 x 5) x 100%} = 74,62% = 75% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap suara Valentino Rossi dalam kalimat ”Jupiter MX Fantastic, Very Fast” dalam iklan Yamaha Jupiter MX versi Valentino Rossi adalah positif.
60
Tabel 4.11 No
Perhatian terhadap suara Valentino Rossi dalam kalimat ”I’m Valentino Rossi, Valentino Rossi” 1 Sangat Memperhatikan 2 Memperhatikan 3 Ragu-ragu 4 Tidak Memperhatikan 5 Sangat Tidak Memperhatikan Jumlah Sumber : Kuisioner II, No 7
(f)
%
N = 67 Score ∑ni x i
10 49 5 3 0 67
14,9 73,1 7,5 4,5 0 100
50 196 15 6 0 267
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa 10 orang (14,9%) sangat memperhatikan suara Valentino Rossi dalam kalimat ”I’m Valentino Rossi, Valentino Rossi” 49 orang (73,1%) menyatakan memperhatikan , 5 orang (7,5%) menyatakan raguragu dalam memperhatikan suara Valentino Rossi dalam kalimat ” I’m Valentino Rossi, Valentino Rossi”, 3 orang (4,5%) menyatakan tidak memperhatikan.
Dari
tabel
tersebut,
khalayak
menyatakan
memperhatikan suara Valentino Rossi dalam kalimat ” I’m Valentino Rossi, Valentino Rossi” dengan presentase dominan yaitu 73,1%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {267 : (67 x 5) x 100%} = 79,70% = 80% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap suara Valentino Rossi dalam kalimat ” I’m Valentino Rossi, Valentino Rossi” dalam iklan Yamaha Jupiter MX versi Valentino Rossi adalah positif.
61
Tabel 4.12 No
Perhatian terhadap suara Valentino Rossi dalam kalimat ”Makin Ketinggalan” 1 Sangat Memperhatikan 2 Memperhatikan 3 Ragu-ragu 4 Tidak Memperhatikan 5 Sangat Tidak Memperhatikan Jumlah Sumber : Kuisioner II, No 8
(f)
%
N = 67 Score ∑ni x i
7 53 3 4 0 67
10,4 79,1 4,5 6 0 100
35 212 9 8 0 264
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa 7 orang (10,4%) sangat memperhatikan suara Valentino Rossi dalam kalimat ”Makin Ketinggalan”, 53 orang (79,1%) menyatakan memperhatikan , 3 orang (4,5%) menyatakan ragu-ragu dalam memperhatikan suara Valentino Rossi dalam kalimat ” Makin Ketinggalan”, 4 orang (6%) menyatakan tidak memperhatikan. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan memperhatikan suara Valentino Rossi dalam kalimat ” Makin Ketinggalan” dengan presentase dominan yaitu 79,1%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {264 : (67 x 5) x 100%} = 78,80% = 79% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap suara Valentino Rossi dalam kalimat ” Makin Ketinggalan” dalam iklan Yamaha Jupiter MX versi Valentino Rossi adalah positif.
62
4.2.2.2 Persepsi Khalayak di Lihat dari Dimensi Interpretasi Tabel 4.13 No
Valentino Rossi memiliki keahlian di bidang balap motor 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 9
(f)
%
39 27 0 1 0 67
58,2 40,3 0 1,5 0 100
N = 67 Score ∑ni x i 195 108 0 2 0 305
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa 39 orang (10,4%) sangat setuju bahwa Valentino Rossi memiliki keahlian di bidang balap motor, 27 orang (40,3%) menyatakan setuju , 1 orang (1,5%) menyatakan tidak setuju bahwa Valentino Rossi memiliki keahlian di bidang balap motor. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan sangat setuju bahwa Valentino Rossi memiliki keahlian di bidang balap motor dengan presentase dominan yaitu 58,2%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {305 : (67 x 5) x 100%} = 91,04% = 91% (skor 5). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap Valentino Rossi memiliki keahlian di bidang balap motor dalam iklan Yamaha Jupiter MX versi Valentino Rossi adalah sangat positif.
63
Tabel 4.14 No
Valentino Rossi memiliki pengalaman di bidang balap motor 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 10
(f)
%
26 40 0 1 0 67
38,8 59,7 0 1,5 0 100
N = 67 Score ∑ni x i 130 160 0 2 0 292
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa 26 orang (38,8%) sangat setuju bahwa Valentino Rossi memiliki pengalaman di bidang balap motor, 40 orang (59,7%) menyatakan setuju , 1 orang (1,5%) menyatakan tidak setuju bahwa Valentino Rossi memiliki pengalaman di bidang balap motor. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan setuju bahwa Valentino Rossi memiliki pengalaman di bidang balap motor dengan presentase dominan yaitu 59,7%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {292 : (67 x 5) x 100%} = 87,16% = 87% (skor 5). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap Valentino Rossi memiliki pengalaman di bidang balap motor adalah sangat positif.
64
Tabel 4.15 No Valentino Rossi memiliki pengetahuan di bidang balap motor 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 11
(f)
%
19 47 0 1 0 67
28,4 70,1 0 1,5 0 100
N = 67 Score ∑ni x i 95 188 0 2 0 285
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa 19 orang (28,4%) sangat setuju bahwa Valentino Rossi memiliki pengetahuan di bidang balap motor, 47 orang (70,1%) menyatakan setuju , 1 orang (1,5%) menyatakan tidak setuju bahwa Valentino Rossi memiliki pengetahuan di bidang balap motor. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan setuju bahwa Valentino Rossi memiliki pengetahuan di bidang balap motor dengan presentase dominan yaitu 70,1%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {285 : (67 x 5) x 100%} = 85,07% = 85% (skor 5). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap Valentino Rossi memiliki pengetahuan di bidang balap motor adalah sangat positif.
65
Tabel 4.16 No
Valentino Rossi jujur dalam menyampaikan pesan iklan 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 12
(f)
%
2 52 10 2 1 67
3 77,6 14,9 3 1,5 100
N = 67 Score ∑ni x i 10 208 30 4 1 253
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa 2 orang (3%) sangat setuju bahwa Valentino Rossi jujur dalam menyampaikan pesan iklan, 52 orang (77,6%) menyatakan setuju , 10 orang (14,9%) menyatakan ragu-ragu, 2 orang (3%) menyatakan tidak setuju, 1 orang (1,5%) menyatakan sangat tidak setuju bahwa Valentino Rossi memiliki pengetahuan di bidang balap motor. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan setuju bahwa Valentino Rossi jujur dalam menyampaikan pesan iklan dengan presentase dominan yaitu 77,6%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {253: (67 x 5) x 100%} = 75,52% = 76% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap Valentino Rossi jujur dalam menyampaikan pesan iklan ditanggapi positif.
66
Tabel 4.17 No
Valentino Rossi memiliki integritas sebagai bintang iklan Yamaha Jupiter MX 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 13
(f)
%
N = 67 Score ∑ni x i
3 52 9 3 0 67
4,5 77,6 13,4 4,5 0 100
15 208 27 6 0 256
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.17 menunjukkan bahwa 3 orang (4,5%) sangat setuju bahwa Valentino Rossi memiliki integritas sebagai bintang iklan Yamaha Jupiter MX, 52 orang (77,6%) menyatakan setuju , 9 orang (13,4%) menyatakan ragu-ragu, 3 orang (4,5%) menyatakan tidak setuju bahwa Valentino Rossi memiliki integritas sebagai bintang iklan Yamaha Jupiter MX. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan setuju bahwa Valentino Rossi memiliki integritas sebagai bintang iklan Yamaha Jupiter MX dengan presentase dominan yaitu 77,6%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {256: (67 x 5) x 100%} = 76,41% = 76% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap Valentino Rossi memiliki integritas sebagai bintang iklan Yamaha Jupiter MX adalah positif.
67
Tabel 4.18 No
Valentino Rossi dapat di percaya dalam penyampaian isi pesan 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 14
(f)
%
1 51 11 4 0 67
1,5 76,1 16,4 6 0 100
N = 67 Score ∑ni x i 5 204 33 8 0 250
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.18 menunjukkan bahwa 1 orang (1,5%) sangat setuju bahwa Valentino Rossi dapat di percaya dalam penyampaian isi pesan, 51 orang (76,1%) menyatakan setuju , 11 orang (16,4%) menyatakan ragu-ragu, 4 orang (6%) menyatakan tidak setuju bahwa Valentino Rossi dapat di percaya dalam penyampaian isi pesan. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan setuju bahwa Valentino Rossi dapat di percaya dalam penyampaian isi pesan dengan presentase dominan yaitu 76,1%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {250: (67 x 5) x 100%} = 74,62% = 75% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap Valentino Rossi dapat di percaya dalam penyampaian isi pesan adalah positif.
68
Tabel 4.19 No
Khalayak sesuai dengan karakter endorser (Valentino Rossi) 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 15
(f)
%
2 40 15 9 1 67
3 59,7 22,4 13,4 1,5 100
N = 67 Score ∑ni x i 10 160 45 18 1 234
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.19 menunjukkan bahwa 2 orang (3%) sangat setuju bahwa khalayak sesuai dengan karakter endorser (Valentino Rossi), 40 orang (59,7%) menyatakan setuju , 15 orang (22,4%) menyatakan ragu-ragu, 9 orang (13,4%) menyatakan tidak setuju, 1 orang (1,5%) menyatakan sangat tidak setuju bahwa khalayak sesuai dengan karakter endorser (Valentino Rossi). Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan setuju bahwa khalayak sesuai dengan karakter endorser (Valentino Rossi) dengan presentase dominan yaitu 59,7%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {234: (67 x 5) x 100%} = 69,85% = 70% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak sesuai dengan karakter endorser (Valentino Rossi) adalah positif.
69
Tabel 4.20 No
Karakter endorser (Valentino Rossi) sesuai dengan karakter produk 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 16
(f)
%
4 54 7 2 0 67
6 80,6 10,4 3 0 100
N = 67 Score ∑ni x i 20 216 21 4 0 261
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.20 menunjukkan bahwa 4 orang (6%) sangat setuju bahwa karakter endorser (Valentino Rossi) sesuai dengan karakter produk, 54 orang (80,6%) menyatakan setuju , 7 orang (10,4%) menyatakan ragu-ragu, 2 orang (3%) menyatakan tidak setuju bahwa karakter endorser (Valentino Rossi) sesuai dengan karakter produk. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan setuju bahwa karakter endorser (Valentino Rossi) sesuai dengan karakter produk dengan presentase dominan yaitu 80,6%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {261: (67 x 5) x 100%} = 77,91% = 78% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap karakter endorser (Valentino Rossi) sesuai dengan karakter produk adalah positif.
70
Tabel 4.21 No
Citra / image endorser (Valentino Rossi) sesuai dengan image produk 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 17
(f)
%
4 50 11 2 0 67
6 74,6 16,4 3 0 100
N = 67 Score ∑ni x i 20 200 33 4 0 257
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.21 menunjukkan bahwa 4 orang (6%) sangat setuju bahwa citra / image endorser (Valentino Rossi) sesuai dengan image produk, 50 orang (74,6%) menyatakan setuju , 11 orang (16,4%) menyatakan ragu-ragu, 2 orang (3%) menyatakan tidak setuju bahwa Citra / image endorser (Valentino Rossi) sesuai dengan image produk. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan setuju bahwa Citra / image endorser (Valentino Rossi) sesuai dengan image produk dengan presentase dominan yaitu 74,6%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {257: (67 x 5) x 100%} = 76,71% = 77% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap Citra / image endorser (Valentino Rossi) sesuai dengan image produk adalah positif.
71
Tabel 4.22 No
Responden memiliki kesamaan gaya hidup dengan Valentino Rossi 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 18
(f)
%
1 4 7 48 7 67
1,5 6 10,4 71,7 10,4 100
N = 67 Score ∑ni x i 5 16 21 96 7 145
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.22 menunjukkan bahwa 1 orang (1,5%) sangat setuju bahwa responden memiliki kesamaan gaya hidup dengan Valentino Rossi, 4 orang (6%) menyatakan setuju , 7 orang (10,4%) menyatakan ragu-ragu, 48 orang (71,7%) menyatakan tidak setuju, 7 orang (10,4%) menyatakan sangat tidak setuju bahwa responden memiliki kesamaan gaya hidup dengan Valentino Rossi. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan tidak setuju bahwa responden memiliki kesamaan gaya hidup dengan Valentino Rossi dengan presentase dominan yaitu 71,7%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {145: (67 x 5) x 100%} = 43,28% = 43% (skor 3). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap responden memiliki kesamaan gaya hidup dengan Valentino Rossi adalah biasa.
72
Tabel 4.23 No
Responden memiliki kesamaan kepribadian dengan Valentino Rossi 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 19
(f)
%
0 3 9 49 6 67
0 4,5 13,4 73,1 9 100
N = 67 Score ∑ni x i 0 12 27 98 6 143
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.23 menunjukkan bahwa 3 orang (4,5%) setuju bahwa responden memiliki kesamaan kepribadian dengan Valentino Rossi, 9 orang (13,4%) menyatakan raguragu, 49 orang (73,1%) menyatakan tidak setuju, 6 orang (9%) menyatakan sangat tidak setuju bahwa responden memiliki kesamaan kepribadian dengan Valentino Rossi. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan tidak setuju bahwa responden memiliki kesamaan kepribadian dengan Valentino Rossi dengan presentase dominan yaitu 73,1%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {143: (67 x 5) x 100%} = 42,68% = 43% (skor 3). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap responden memiliki kesamaan kepribadian dengan Valentino Rossi dinilai biasa.
73
Tabel 4.24 No
Responden memiliki kecerdasan sama dengan Valentino Rossi 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 20
(f)
%
2 17 8 37 3 67
3 25,4 11,9 55,2 4,5 100
N = 67 Score ∑ni x i 10 68 24 74 3 179
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.24 menunjukkan bahwa 2 orang (3%) sangat setuju bahwa responden memiliki kecerdasan sama dengan Valentino Rossi, 17 orang (25,4%) menyatakan setuju, 8 orang (11,9%) menyatakan ragu-ragu, 37 orang (55,2%) menyatakan tidak setuju, 3 orang (4,5%) menyatakan sangat tidak setuju bahwa responden memiliki kecerdasan sama dengan Valentino Rossi. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan tidak setuju bahwa responden memiliki kecerdasan sama dengan Valentino Rossi dengan presentase dominan yaitu 55,2%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {179: (67 x 5) x 100%} = 53,43% = 53 (skor 3). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap responden memiliki kecerdasan sama dengan Valentino Rossi adalah biasa.
74
Tabel 4.25 No
Valentino Rossi memiliki kedekatan dengan khalayak 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 21
(f)
%
4 37 26 0 0 67
6 55,2 38,8 0 0 100
N = 67 Score ∑ni x i 20 148 78 0 0 246
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.25 menunjukkan bahwa 4 orang (6%) sangat setuju bahwa Valentino Rossi memiliki kedekatan dengan khalayak, 37 orang (55,2%) menyatakan setuju, 26 orang (11,9%) menyatakan ragu-ragu bahwa Valentino Rossi memiliki kedekatan dengan khalayak. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan setuju bahwa Valentino Rossi memiliki kedekatan dengan khalayak dengan presentase dominan yaitu 55,2%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {246: (67 x 5) x 100%} = 73,43% = 73% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap Valentino Rossi memiliki kedekatan dengan khalayak adalah positif.
75
Tabel 4.26 No
Valentino Rossi memiliki keramahan dengan khalayak 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 22
(f)
%
1 44 22 0 0 67
1,5 65,7 32,8 0 0 100
N = 67 Score ∑ni x i 5 176 66 0 0 247
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.26 menunjukkan bahwa 1 orang (1,5%) sangat setuju bahwa Valentino Rossi memiliki keramahan dengan khalayak, 44 orang (65,7,%) menyatakan setuju, 22 orang (32,8%) menyatakan ragu-ragu bahwa Valentino Rossi memiliki keramahan dengan khalayak. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan setuju bahwa Valentino Rossi memiliki keramahan dengan khalayak dengan presentase dominan yaitu 65,7%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {247: (67 x 5) x 100%} = 73,73 = 74% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap Valentino Rossi memiliki keramahan dengan khalayak adalah positif.
76
Tabel 4.27 No
Valentino Rossi memiliki perilaku yang baik dan menyenangkan 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 23
(f)
%
2 40 23 2 0 67
3 59,7 34,3 3 0 100
N = 67 Score ∑ni x i 10 160 69 4 0 243
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.27 menunjukkan bahwa 2 orang (3%) sangat setuju bahwa Valentino Rossi memiliki perilaku yang baik dan menyenangkan, 40 orang (59,7,%) menyatakan setuju, 23 orang (34,3%) menyatakan ragu-ragu, 2 orang (3%) menyatakan tidak setuju bahwa Valentino Rossi memiliki perilaku yang baik dan menyenangkan. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan setuju bahwa Valentino Rossi memiliki perilaku yang baik dan menyenangkan dengan presentase dominan yaitu 59,7%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {243: (67 x 5) x 100%} = 72,53% = 73% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap
Valentino
Rossi
menyenangkan adalah positif.
memiliki
perilaku
yang
baik
dan
77
Tabel 4.28 No
Valentino Rossi memiliki fisik yang menarik sebagai endorser motor Yamaha Jupiter MX 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 24
(f)
%
N = 67 Score ∑ni x i
2 54 7 4 0 67
3 80,6 10,4 6 0 100
10 216 21 8 0 255
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.28 menunjukkan bahwa 2 orang (3%) sangat setuju bahwa Valentino Rossi memiliki fisik yang menarik sebagai endorser motor Yamaha Jupiter MX, 54 orang (80,6%) menyatakan setuju, 7 orang (10,4%) menyatakan ragu-ragu, 4 orang (6%) menyatakan tidak setuju bahwa Valentino Rossi memiliki fisik yang menarik sebagai endorser motor Yamaha Jupiter MX. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan setuju bahwa Valentino Rossi memiliki fisik yang menarik sebagai endorser motor Yamaha Jupiter MX dengan presentase dominan yaitu 80,6%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {255: (67 x 5) x 100%} = 71,83 = 72% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap Valentino Rossi memiliki fisik yang menarik sebagai endorser motor Yamaha adalah positif.
78
Tabel 4.29 No
Valentino Rossi memiliki kehebatan dalam bidang balap motor 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 25
(f)
%
30 36 1 0 0 67
44,8 53,7 1,5 0 0 100
N = 67 Score ∑ni x i 150 144 3 0 0 297
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.29 menunjukkan bahwa 30 orang (44,8%) sangat setuju bahwa Valentino Rossi memiliki kehebatan dalam bidang balap motor, 36 orang (53,7%) menyatakan setuju, 1 orang (1,5%) menyatakan ragu-ragu bahwa Valentino Rossi memiliki kehebatan dalam bidang balap motor. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan setuju bahwa Valentino Rossi memiliki kehebatan dalam bidang balap motor dengan presentase dominan yaitu 53,7%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {297: (67 x 5) x 100%} = 88,65% = 89% (skor 5). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap Valentino Rossi memiliki kehebatan dalam bidang balap motor adalah sangat positif.
79
Tabel 4.30 No
Setujukah responden Valentino Rossi membintangi iklan Yamaha Jupiter MX, mengingat Rossi belum pernah menjadi endorser 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 26
(f)
%
N = 67 Score ∑ni x i
7 52 3 5 0 67
10,4 77,6 4,5 7,5 0 100
35 208 15 10 0 268
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.30 menunjukkan bahwa 7 orang (10,4%) sangat setuju bahwa Valentino Rossi membintangi iklan Yamaha Jupiter MX, 52 orang (77,6%) menyatakan setuju, 3 orang (4,5%) menyatakan ragu-ragu, 5 orang (7,5%) menyatakan tidak setuju bahwa Valentino Rossi membintangi iklan Yamaha Jupiter MX. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan setuju bahwa Valentino Rossi membintangi iklan Yamaha Jupiter MX dengan presentase dominan yaitu 77,6%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {268: (67 x 5) x 100%} = 80% = 80% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap Valentino Rossi membintangi iklan Yamaha Jupiter MX adalah positif.
80
Tabel 4.31 No
Setujukah Valentino Rossi di bayar dengan biaya yang tinggi 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 27
(f)
%
25 27 5 8 2 67
37,3 40,3 7,5 11,9 3 100
N = 67 Score ∑ni x i 125 108 15 16 2 266
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.31 menunjukkan bahwa 25 orang (37,3%) sangat setuju bahwa Valentino Rossi di bayar dengan biaya yang tinggi, 27 orang (40,3%) menyatakan setuju, 5 orang (7,5%) menyatakan ragu-ragu, 8 orang (11,9%) menyatakan tidak setuju, 2 orang (3%) menyatakan sangat tidak setuju bahwa Valentino Rossi di bayar dengan biaya yang tinggi. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan setuju bahwa Valentino Rossi di bayar dengan biaya yang tinggi dengan presentase dominan yaitu 40,3%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {266: (67 x 5) x 100%} = 79,40% = 79% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap Valentino Rossi di bayar dengan biaya yang tinggi adalah positif.
81
Tabel 4.32 No
Valentino Rossi akan konsisten dalam bidang balap motor 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 28
(f)
%
13 35 19 0 0 67
19,4 52,2 28,4 0 0 100
N = 67 Score ∑ni x i 65 140 57 0 0 262
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.32 menunjukkan bahwa 13 orang (19,4%) sangat setuju bahwa Valentino Rossi akan konsisten dalam bidang balap motor, 35 orang (52,2%) menyatakan setuju, 19 orang (28,4%) menyatakan ragu-ragu bahwa Valentino Rossi akan konsisten dalam bidang balap motor. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan setuju bahwa Valentino Rossi akan konsisten dalam bidang balap motor dengan presentase dominan yaitu 52,2%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {262: (67 x 5) x 100%} = 78,20% = 78% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap Valentino Rossi akan konsisten dalam bidang balap motor adalah positif.
82
Tabel 4.33 No
Valentino Rossi akan menjaga image / citra produk Yamaha Jupiter MX 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 29
(f)
%
4 47 15 1 0 67
6 70,1 22,4 1,5 0 100
N = 67 Score ∑ni x i 20 188 45 2 0 255
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.33 menunjukkan bahwa 4 orang (6%) sangat setuju bahwa Valentino Rossi akan menjaga image / citra produk Yamaha Jupiter MX, 47 orang (70,1%) menyatakan setuju, 15 orang (22,4%) menyatakan ragu-ragu, 1 orang (1,5%) menyatakan tidak setuju bahwa Valentino Rossi akan menjaga image / citra produk Yamaha Jupiter MX. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan setuju bahwa Valentino Rossi akan menjaga image / citra produk Yamaha Jupiter MX dengan presentase dominan yaitu 70,1%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {255: (67 x 5) x 100%} = 76,11% = 76% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap Valentino Rossi akan menjaga image / citra produk Yamaha Jupiter MX adalah positif.
83
Tabel 4.34 No
Valentino Rossi mudah di ajak bekerjasama 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Kuisioner III, No 30
(f)
%
2 35 29 1 0 67
3 52,2 43,3 1,5 0 100
N = 67 Score ∑ni x i 10 140 87 2 0 239
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.34 menunjukkan bahwa 2 orang (3%) sangat setuju bahwa Valentino Rossi mudah di ajak bekerjasama, 35 orang (52,2%) menyatakan setuju, 29 orang (22,4%) menyatakan ragu-ragu, 1 orang (1,5%) menyatakan tidak setuju bahwa Valentino Rossi mudah di ajak bekerjasama. Dari tabel tersebut, khalayak menyatakan setuju bahwa Valentino Rossi mudah di ajak bekerjasama dengan presentase dominan yaitu 52,2%. Penilaian tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus Weight Mean Score yaitu {(∑ni x i) : (N x 5) x 100% yaitu {239: (67 x 5) x 100%} = 71,34% = 71% (skor 4). Berdasarkan kriteria persepsi skor Likert, hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi khalayak terhadap Valentino Rossi mudah di ajak bekerjasama adalah positif.
84
Tabel Hasil Penelitian mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Kredibilitas Valentino Rossi Sebagai Endorser Iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi dilihat dari dimensi Attention Tabel 4.35 No 1 a t 2 a -3 r 4 a t5 a 6 p7 e r s
8
r Pertanyaan Penelitian Perhatian khalayak terhadap tampilan motor Yamaha Jupiter MX diawal dan diakhir scene iklan versi valentino Rossi. Perhatian khalayak terhadap setiap adegan di dalam iklan Yamaha Jupiter MX. Perhatian terhadap isi tagline ”Asal Jupiter Yang Lain Makin Ketinggalan” Perhatian terhadap Valentino Rossi dalam iklan Yamaha Jupiter MX Perhatian terhadap musik latar (back sound) dalam iklan Yamaha Jupiter MX Perhatian terhadap suara Valentino Rossi dalam kalimat ”Jupiter MX Fantastic, Very Fast” Perhatian terhadap suara Valentino Rossi dalam kalimat ”I’m Valentino Rossi, Valentino Rossi” Perhatian terhadap suara Valentino Rossi dalam kalimat ”Makin Ketinggalan”
Tabel No Tabel 4.6
% 79
Skor 4
Tabel 4.7
80
4
Tabel 4.8
47
3
Tabel 4.9
84
5
Tabel 4.10
58
3
Tabel 4.11
75
4
Tabel 4.12
80
4
Tabel 4.13
79
4
Jumlah Berdasarkan
31 penelitian
keseluruhan
mengenai
persepsi
masyarakat terhadap kredibilitas Valentino Rossi sebagai endorser iklan Yamaha Jupiter MX di televisi, di lihat dari dimensi Attention, dapat di hitung dengan = Jumlah skor : Jumlah soal = 31 : 8 = 3,87 = 4.
85
Dengan melihat hasil keseluruhan dengan skor 4, maka persepsi berdasarkan Attention yakni responden memperhatikan iklan Yamaha Jupiter MX versi Valentino Rossi, hal itu berarti sikap responden positif.
Tabel Hasil Penelitian mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Kredibilitas Valentino Rossi Sebagai Endorser Iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi dilihat dari dimensi Interpretation Tabel 4.36 No
Tabel No
%
Skor
9
Valentino Rossi memiliki keahlian Tabel 4.14 di bidang balap motor
91
5
10
Valentino Rossi memiliki Tabel 4.15 pengalaman di bidang balap motor Valentino Rossi memiliki Tabel 4.16 pengetahuan di bidang balap motor Valentino Rossi jujur dalam Tabel 4.17 menyampaikan pesan iklan
87
5
85
5
76
4
Valentino Rossi memiliki integritas sebagai bintang iklan Yamaha Jupiter MX Valentino Rossi dapat di percaya dalam penyampaian isi pesan Khalayak sesuai dengan karakter endorser (Valentino Rossi) Karakter endorser (Valentino Rossi) sesuai dengan karakter produk Citra / image endorser (Valentino Rossi) sesuai dengan image produk Responden memiliki kesamaan gaya hidup dengan Valentino Rossi
Tabel 4.18
76
4
Tabel 4.19
75
4
Tabel 4.20
70
4
Tabel 4.21
78
4
Tabel 4.22
77
4
Tabel 4.23
43
3
11
12
13
14 15 16
17
18
Pertanyaan Penelitian
86
19
20 21 n22 t23 u24 k 25 b26 e r27 d28 a29 s 30 a
Responden memiliki kesamaan kepribadian dengan Valentino Rossi Responden memiliki kecerdasan sama dengan Valentino Rossi U Valentino Rossi memiliki kedekatan dengan khalayak Valentino Rossi memiliki keramahan dengan khalayak Valentino Rossi memiliki perilaku yang baik dan menyenangkan Valentino Rossi memiliki fisik yang menarik sebagai endorser motor Yamaha Jupiter MX Valentino Rossi memiliki kehebatan dalam bidang balap motor Setujukah responden Valentino Rossi membintangi iklan Yamaha Jupiter MX, mengingat Rossi belum pernah menjadi endorser Setujukah Valentino Rossi di bayar dengan biaya yang tinggi Valentino Rossi akan konsisten dalam bidang balap motor Valentino Rossi akan menjaga image / citra produk Yamaha Jupiter MX Valentino Rossi mudah di ajak bekerjasama Jumlah
Tabel 4.24
43
3
Tabel 4.25
53
3
Tabel 4.26
73
4
Tabel 4.27
74
4
Tabel 4.28
73
4
Tabel 4.29
72
4
Tabel 4.30
89
5
Tabel 4.31
80
4
Tabel 4.32
79
4
Tabel 4.33
78
4
Tabel 4.34
76
4
Tabel 4.35
71
4 89
Berdasarkan penelitian keseluruhan dari responden yang berjumlah 67 mengenai persepsi masyarakat terhadap kredibilitas Valentino Rossi sebagai endorser iklan Yamaha Jupiter MX di televisi, di lihat dari dimensi Interpretation, dapat di hitung dengan : = Jumlah skor : Jumlah soal = 89 : 22 = 4,04 = 4.
87
Dengan melihat hasil keseluruhan dengan skor 4, maka persepsi berdasarkan Interpetation yakni responden setuju bahwa Valentino Rossi mempunyai kredibilitas sebagai endorser iklan Yamaha Jupiter MX, hal itu berarti sikap responden positif.
Tabel Keseluruhan Hasil Penelitian mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Kredibilitas Valentino Rossi Sebagai Endorser Iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi Tabel 4.37
No 1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11
Pertanyaan Penelitian Perhatian khalayak terhadap tampilan motor Yamaha Jupiter MX diawal dan diakhir scene iklan versi valentino Rossi. Perhatian khalayak terhadap setiap adegan di dalam iklan Yamaha Jupiter MX. Perhatian terhadap isi tagline ”Asal Jupiter Yang Lain Makin Ketinggalan” Perhatian terhadap Valentino Rossi dalam iklan Yamaha Jupiter MX Perhatian terhadap musik latar (back sound) dalam iklan Yamaha Jupiter MX Perhatian terhadap suara Valentino Rossi dalam kalimat ”Jupiter MX Fantastic, Very Fast” Perhatian terhadap suara Valentino Rossi dalam kalimat ”I’m Valentino Rossi, Valentino Rossi” Perhatian terhadap suara Valentino Rossi dalam kalimat ”Makin Ketinggalan”
Tabel No Tabel 4.6
% 79
Skor 4
Tabel 4.7
80
4
Tabel 4.8
47
3
Tabel 4.9
84
5
Tabel 4.10
58
3
Tabel 4.11
75
4
Tabel 4.12
80
4
Tabel 4.13
79
4
Valentino Rossi memiliki keahlian di bidang Tabel 4.14 balap motor Valentino Rossi memiliki pengalaman di Tabel 4.15 bidang balap motor Valentino Rossi memiliki pengetahuan di Tabel 4.16
91
5
87
5
85
5
88
12
13 14
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30
bidang balap motor Valentino Rossi jujur dalam menyampaikan Tabel 4.17 pesan iklan
76
4
Valentino Rossi memiliki integritas sebagai Tabel 4.18 bintang iklan Yamaha Jupiter MX Valentino Rossi dapat di percaya dalam Tabel 4.19 penyampaian isi pesan
76
4
75
4
Khalayak sesuai dengan karakter endorser (Valentino Rossi) Karakter endorser (Valentino Rossi) sesuai dengan karakter produk Citra / image endorser (Valentino Rossi) sesuai dengan image produk Responden memiliki kesamaan gaya hidup dengan Valentino Rossi Responden memiliki kesamaan kepribadian dengan Valentino Rossi Responden memiliki kecerdasan sama dengan Valentino Rossi Valentino Rossi memiliki kedekatan dengan khalayak Valentino Rossi memiliki keramahan dengan khalayak Valentino Rossi memiliki perilaku yang baik dan menyenangkan Valentino Rossi memiliki fisik yang menarik sebagai endorser motor Yamaha Jupiter MX Valentino Rossi memiliki kehebatan dalam bidang balap motor Setujukah responden Valentino Rossi membintangi iklan Yamaha Jupiter MX, mengingat Rossi belum pernah menjadi endorser Setujukah Valentino Rossi di bayar dengan biaya yang tinggi Valentino Rossi akan konsisten dalam bidang balap motor Valentino Rossi akan menjaga image / citra produk Yamaha Jupiter MX Valentino Rossi mudah di ajak bekerjasama
Tabel 4.20
70
4
Tabel 4.21
78
4
Tabel 4.22
77
4
Tabel 4.23
43
3
Tabel 4.24
43
3
Tabel 4.25
53
3
Tabel 4.26
73
4
Tabel 4.27
74
4
Tabel 4.28
73
4
Tabel 4.29
72
4
Tabel 4.30
89
5
Tabel 4.31
80
4
Tabel 4.32
79
4
Tabel 4.33
78
4
Tabel 4.34
76
4
Tabel 4.35
71
4
89
Jumlah
Berdasarkan penelitian keseluruhan dari responden yang berjumlah 67 mengenai persepsi masyarakat terhadap kredibilitas Valentino Rossi sebagai endorser iklan Yamaha Jupiter MX di televisi, dapat di hitung dengan : = Jumlah skor : Jumlah soal = 120 : 30 = 4. Dengan melihat hasil keseluruhan penelitian dengan skor 4, maka persepsi secara keseluruhan responden terhadap iklan Yamaha Jupiter MX adalah positif.
4.3 Pembahasan Seperti yang telah di bahas sebelumnya iklan merupakan bentuk komunikasi yang biasanya berusaha untuk meyakinkan calon pelanggan untuk membeli atau untuk mengkonsusmsi produk / jasa yang di tawarkan dari setiap merek tertentu. Iklan biasanya di sampaaikan melalui media massa yang bertujuan untuk mempengaruhi khalayak agar suka dengan produk / jasa yang di tawarkan melalui penciptaan dari brand image, maka pihak pengiklan harus mampu memberikan pesan yang menarik dan pastinya mudah di mengerti oleh khalayak, sehingga pastinya akan menimbulkan persepsi dari beragam khalayak mengenai produk yang ditawarkan. Selain dari strategi kreatif atau pemilihan media, suksesnya suatu iklan juga di perlukan pemilihan endorser yang
120
90
tepat untuk sebuah produk / jasa yang ingin di iklankan, agar pesan yang ingin di sampaikan dapat di terima oleh calon konsumen. Melalui penelitian yang di lakukan dengan judul ”Persepsi Masyarakat Terhadap Kredibilitas Valentino Rossi Sebagai Endorser Iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi” bertujuan untuk memperoleh persepsi masyarakat terhadap kredibilitas Valentino Rossi sebagai endorser iklan Yamaha Jupiter MX di televisi, apakah persepsi positif / negatif. Penelitian ini di lakukan dengan menyebar kuesioner kepada 67 responden yang merupakan masyarakat RT 007 / 03 Kelurahan Kota Bambu Utara, yang menonton iklan Yamaha Jupiter MX versi Valentino Rossi di televisi. Pembahasan penulis mengenai penelitian ini di bagi menjadi tiga bagian, yaitu : Identitas Responden, Attention (perhatian) terhadap endorser iklan Yamaha Jupiter MX di televisi, dan Interpretation (penafsiran) tehadap endorser iklan Yamaha Jupiter MX di televisi yaitu Valentino Rossi. Pembahasan pertama yaitu mengenai identitas responden. Dalam pembahasan ini, penulis mengajukan tiga pertanyaan dalam kuesioner tersebut, diantaranya usia, pekerjaan dan jenis kelamin. Dan jawaban yang di berikan 67 responden, di peroleh hasil bahwa sebanyak 29 orang (43,2%) responden yang mengisi kuesioner ini berada pada usia 17 – 25 tahun, dan 19 orang (28,4%) lainnya masing-masing berada pada usia 26
91
– 35 tahun, dan > 35%. Di lihat dari data tersebut responden di dominasi oleh berusia 17 – 25 tahun. Berdasarkan pekerjaan, di ketahui bahwa pelajar / mahasiswa berjumlah 13 orang (19,4%), wiraswasta / karyawan 47 orang (70,2%), dan ibu rumah tangga berjumlah 7 orang (10,4%). Dan penulis juga akan menjabarkan mengenai identitas responden berdasarkan jenis kelamin, diketahui dari 67 responden, diperoleh hasil bahwa sebagian besar adalah laki-laki yang berjumlah 48 orang (71,6%), dan perempuan 19 orang (28,4%). Dan setelah membahas mengenai identitas reponden, penulis juga membahas apakah responden pernah melihat atau menonton iklan motor Jupiter MX versi Valentino Rossi atau tidak, pertanyaan ini di ajukan untuk mengantarkan ke pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Diketahu dari 67 responden, 14 orang (20,9%) diantaranya adalah sebagai pengguna motor Yamaha Jupiter MX, dan sisanya yaitu 53 orang (79,1%) bukan pengguna, melainkan hanya yang pernah menonton iklan Yamaha Jupiter MX versi Valentino Rossi saja. Dan dari semua responden yang berjumlah 67 orang (100%) semuanya pernah melihat iklan Yamaha Jupiter MX versi Valentino Rossi. Di lihat dari dimensi perhatian (Attention), dimana masyarakat sebagai audience memperhatikan iklan Yamaha Jupiter MX versi Valentino Rossi, dapat di peroleh hasil, yaitu dengan pertanyaan mengenai perhatian khalayak terhadap tampilan motor Yamaha Jupiter
92
MX di awal dan di akhir scene iklan versi Valentino Rossi di tandai dengan 79% responden menyatakan memperhatikan. Kemudian pada pertanyaan mengenai perhatian khalayak terhadap setiap adegan di dalam iklan Yamaha Jupiter MX versi Valentino Rossi di tandai dengan 80%. Kemudian dalam pertanyaan perhatian terhadap isi tagline ”Asal Jupiter Yang Lain Makin Ketinggalan” hanya ada 47%, kemudian perhatian terhadap Valentino Rossi dalam iklan Yamaha Jupiter MX presentasenya 84%, pertanyaan lainnya yaitu perhatian masyarakat terhadap musik latar (back sound) dalam iklan Yamaha Jupiter MX dan perhatian terhadap suara Valentino Rossi dalam kalimat ”Jupiter MX Fantastic, Very Fast” serta perhatian terhadap suara Valentino Rossi dalam kalimat ”I’m Valentino Rossi, Valentino Rossi”,masing-masing presentasenya adalah 58%, 75%, dan 80%. Dan terakhir pertanyaan pada dimensi attention ini yaitu perhatian terhadap suara Valentino Rossi dalam kalimat ”Makin Ketinggalan”, presentasenya adalah 79%. Selanjutnya penulis juga akan membahas mengenai persepsi masyarakat terhadap kredibilitas Valentino Rossi sebagai endorser iklan Yamaha Jupiter MX di televisi di lihat dari dimensi Interpretation. Pada dimensi interpretation ada 5 sub dimensi. Sub dimensi pertama adalah kredibilitas, dan kredibilitas juga di bagi menjadi 2 sub dimensi, yaitu dimensi keahlian dan layak di percaya. Pertanyaan mengenai Valentino Rossi memiliki keahlian di bidang balap motor dinyatakan oleh 91% responden, kemudian ada 87% responden
93
menyatakan Valentino Rossi pengalaman di bidang balap motor, 85% responden menyatakan Valentino Rossi memiliki pengetahuan di bidang balap motor. Dan 76 % reponden menyatakan Valentino Rossi jujur dalam menyampaikna pesan iklan. Kemudian Valentino Rossi memiliki intergritas sebagai bintang iklan Yamaha Jupiter MX dan Valentino Rossi dapat di percaya dalam penyampaian isi pesan dinyatakan masingmasing 70% dan 75% responden. Sub dimensi kedua adalah kecocokan dengan khalayak, pertanyaan yang diajukan mengenai apakah khalayak sesuai dengan karakter endorser (Valentino Rossi) presentase reponden yang menjawab adalah 70%. Kemudian sub dimensi ketiga adalah kecocokan dengan merek, di tandai dengan pertanyaan apakah karakter endorser (Valentino Rossi) sesuai dengan karakter produk dan jawaban yang di peroleh adalah 78 % menyatakan sesuai. Dan pertanyaan lain yang diajukan pada sub dimensi ini adalah, apakah image / citra endorser (Valentino Rossi) sesuai dengan image produk, responden dengan presentase 77% menjawab sesuai. Untuk sub dimensi keempat adalah daya tarik, yang di bagi menjadi 3 sub-sub dimensi, di antaranya kesamaan (similarity), keakraban(familiarity), dan perasaan suka (liking). Pada sub-sub dimensi kesamaan, pertanyaan yang di ajukan apakah reponden memiliki kesamaan gaya hidup dengan Valentino Rossi, jawabannya adalah 43 %
94
responden menyatakan setuju. Dan apakah responden memiliki kesamaan kepribadian dengan Valentino Rossi, hanya 43% responden yang menyatakan setuju. Kemudian apakah reponden memiliki kecerdasan sama dengan Valentino Rossi jawaban setuju dari responden sebanyak 53%. Pada sub-sub dimensi keakraban, pertanyaan yang di ajukan, apakah Valentino Rossi kedekatan dengan khalayak jawaban setuju yang di berikan responden adalah 73%, kemudian apakah Valentino Rossi memiliki keramahan dengan khalayak, penafsiran responden sebanyak 74%, dan sub-sub dimensi terakhir pada dimensi daya tarik adalah perasaan suka, 73% responden menyatakan Valentino Rossi memiliki perilaku yang baik dan menyenangkan, 72% responden menyatakan Valentino Rossi memiliki fisik yang menarik sebagai endorser motor Yamaha Jupiter MX, dan ada 89% responden menyatakan Valentino Rossi memiliki kehebatan dalam bidang balap motor. Dan sub dimensi terakhir adalah pertimbangan lain, untuk pertanyaan setujukah responden bahwa valentino Rossi membintangi iklan Yamaha jupiter MX, mengingat Valentino Rossi belum pernah menjadi endorser, responden dengan presentase 80% menyatakan setuju. Kemudian 79% responden menyatakan setuju Valentino Rossi di bayar dengan biaya tinggi, 78% menafsirkan bahwa Valentino Rossi akan konsisten dalam bidang balap motor, kemudian ada 76% responden dan 71% responden menafsirkan Valentino Rossi akan menjaga image / citra
95
produk Yamaha Jupiter MX serta Valentino Rossi mudah diajak bekerjasama. Demikin pembahasan secara keseluruhan mengenai ”Persepsi Masyarakat Terhadap Kredibilitas Valentino Rossi Sebagai Endorser Iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi” dan dari pembahasan tersebut persepsi masyarakat positif terhadap kredibilitas Valentino Rossi sebagai endorser
iklan
motor.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai persepsi masyarakat terhadap kredibilitas Valentino Rossi sebagai endorser iklan Yamaha Jupiter MX, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari 67 responden, 43,2% yang mendominasi di antaranya adalah yang berusia 17 – 25 tahun, dari tingkat pekerjaan diketahui bahwa wiraswasta paling banyak dengan presentase 70,2%, responden dengan jenis kelamin Laki-laki dengan presentase 71,6% paling mendominasi. Dan dari semua responden di pastikan pernah melihat iklan Yamaha Jupiter MX versi Valentino Rossi. 2. Hasil penelitian terhadap dimensi perhatian (Attention) dengan menggunakan rumus Weight Mean Score adalah 79% responden memperhatikan tampilan motor Yamaha Jupiter MX diawal dan diakhir scene (skor 4), 80% responden memperhatikan setiap adegan dalam iklan Yamaha Jupiter MX (skor 4), 47% responden menyatakan ragu-ragu memperhatikan tagline ”Asal Jupiter Yang Lain Makin Ketinggalan” (skor 3), 84% responden menyatakan sangat memperhatikan Valentino Rossi dalam iklan Yamaha Jupiter MX (skor 5), 58% responden menyatakan ragu-ragu memperhatikan musik latar (back sound) dalam iklan Yamaha Jupiter MX (skor 3), 96
97
75% responden memperhatikan suara Valentino Rossi dalam kalimat ”Jupiter MX Fantastic, Very Fast” (skor 4), 80% responden memperhatikan suara Valentino Rossi dalam kalimat ”I’m Valentino Rossi,
Valentino
Rossi”
(skor
4),
dan
79%
responden
memperhatikan suara Valentino Rossi dalam kalimat ”Makin Ketinggalan” (skor 4), maka dapat disimpulkan pada dimensi perhatian (Attention) yakni persepsi positif. 3. Hasil penelitian terhadap dimensi penafsiran (Interpretation) dengan menggunakan rumus Weight Mean Score adalah 91% responden sangat setuju bahwa Valentino Rossi memiliki keahlian di bidang balap motor (skor 5), 87% responden sangat setuju Valentino Rossi memiliki pengalaman di bidang balap motor (skor 5), 85% responden sangat setuju Valentino Rossi memiliki pengetahuan di bidang balap motor (skor 5), 76% responden setuju Valentino Rossi memiliki integritas sebagai bintang iklan Yamaha Jupiter MX (skor 4), 75% responden setuju Valentino Rossi dapat di percaya dalam penyampaian isi pesan (skor 4), 70% responden setuju khalayak sesuai dengan karakter endorser (Valentino Rossi) (skor 4), 78% responden setuju karakter endorser (Valentino Rossi) sesuai dengan karakter produk (skor 4), 77% responden setuju citra / image endorser (Valentino Rossi) sesuai dengan image produk (skor 4), 43% responden ragu-ragu memiliki kesamaan kepribadian dengan Valentino Rossi (skor 3), 53% responden ragu-ragu memiliki
98
kecerdasan sama dengan Valentino Rossi (skor 3), 73% responden setuju Valentino Rossi memiliki kedekatan dengan khalayak (skor 4), 74% responden setuju Valentino Rossi memiliki keramahan dengan khalayak (skor 4), 73% responden setuju Valentino Rossi memiliki perilaku yang baik dan menyenangkan (skor 4), 72% responden setuju Valentino Rossi memiliki fisik yang menarik sebagai endorser motor Yamaha Jupiter MX (skor 4), 89% responden setuju Valentino Rossi membintangi iklan Yamaha Jupiter MX, mengingat Rossi belum pernah menjadi endorser (skor 4), 79% responden setuju Valentino Rossi dibayar dengan biaya yang tinggi (skor 4), 78% responden setuju Valentino Rossi akan konsisten dalam bidang balap motor (skor 4), 76% responden setuju Valentino Rossi akan menjaga image / citra produk Yamaha Jupiter MX (skor 4), 71% responden setuju Valentino Rossi mudah diajak bekerjasama (skor 4), maka dapat disimpulkan pada dimensi penafsiran (Interpretation) yakni persepsi positif. 4. Dari hasil penelitian yang di lakukan terhadap masyarakat RT. 007 RW. 03 Kelurahan Kota Bambu Utara, dengan menggunakan rumus Weight Mean Score, kredibilitas Valentino Rossi di bidangnya sebagai pembalap
Moto
GP tidak di
ragukan
lagi, dan
kredibilitasnya sebagai endorser iklan motor Yamaha Jupiter MX di nilai positif oleh responden.
99
5.2
Saran Dari penelitian yang telah dilakukan maka kiranya penulis dapat memberikan saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi biro iklan, pembaca, dan peneliti selanjutnya. Adapun sarannya sebagai berikut : 1. Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menyarankan agar mempertahankan prestasi iklan sudah dibuat, pastinya dengan pemilihan endorser yang tepat dan berkredibilitas agar lebih menarik perhatian audience sehingga membuat audience tidak hanya melihat tapi juga terbujuk sehingga menggunakan produk / jasa yang ditawarkan.
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU Andi, Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 12, Semarang : Wahana Komputer, 2004. Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Prenada Media, Jakarta, 2005 Kanungo, Rabrinda dan Sam Pang, Effect Of Human Model On Perceived Quality, Journal Of Applied Psycologi, 1973 Meinando, Teguh, Pengantar Ilmu Komunikasi,Bandung: Amico Moriarty, Sandra,A, Creative Advertising Theory & Practice, New Jersey USA : Prentice Hall, 1991 ………………….., Content Analysis Of Visual Used In Print Media Advertising, Journalism Quartertly 2 & 3, Summer Autumn, 1987 Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi, PT. Remaja Rodakarya, Bandung, 2004 Muwarni, Endah, Dasar-dasar Periklanan, Jakarta : Wacana Jurnal Ilmiah Komunikasi, 2004. Rakhmad, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004 ………………….., Psikologi Komunikasi, PT Remaja Rodakarya, Bandung, 2004 Riduwan, Statistika Untuk Lembaga & Institusi Pemerintah / Swasta, Bandung: Alfabeta Bandung,2004 Royan, Frans M, Marketing Celebrities, Selebriti Dalam Iklan dan Strategi Selebriti memasarkan Diri Sendiri, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005 Sasa Sendjaja, Djuarsa, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2003 ……………………............., Teori Komunikasi, Universitas Terbuka cet 8, 2004 Shimp, Terence A. Periklanan Promosi, Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid 1, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta, 2003 Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta, 1989
Sugiyono. Metodologi Penelitian Administrasi. Alfabeta : Bandung, 2001 Suhandang, Kustadi, Periklanan Manajemen, Kiat dan Strategi, Bandung, Nuansa, 2005 Sumartono, Terperangkap Dalam Iklan, Alfabeta, Bandung, 2002 Umar, Husein, Metode Riset Komunikasi organisasi, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2002 Usman, Husein dan Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial, Bumi aksara, Jakarta, 2008
B. Sumber Lain
Subandono, Agus, Modul Metode Penelitian Sosial
No. Responden
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI MARKETING COMMUNICATION & ADVERTISING UNIVERSITAS MERCU BUANA ===================================================================== KUISIONER Persepsi Masyarakat RT. 007/03 Kelurahan Kota Bambu Utara Terhadap Kredibilitas Valentino Rossi Sebagai Endorser Iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi. Petunjuk pengisian. 1. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti. 2. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (x). 3. Mohon di isi semua pertanyaan dengan sebaik-baiknya. I. Identitas responden 1. Usia a. 17 – 25 tahun
b. 26 – 35 tahun
c. > 35
2. Pekerjaan a. Pelajar / Mahasiswa. b. Wiraswasta / Karyawan c. Ibu Rumah Tangga 3. Jenis Kelamin a. Laki-laki
b. Perempuan
4. Apakah anda pernah melihat iklan Yamaha Jupiter MX versi Valentino Rossi? a. Ya b. tidak ( BILA JAWABAN TIDAK BERHENTI SAMPAI DISINI )
II. Persepsi masyarakat terhadap kredibilitas Valentino Rossi sebagai endorser iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi dalam dimensi (Attention). 1. Apakah anda memperhatikan tampilan motor Yamaha Jupiter MX di awal dan di akhir scene dalam iklan Yamaha Jupiter MX versi Valentino Rossi? a. Sangat memperhatikan b. Memperhatikan c. Ragu-ragu d. Tidak memperhatikan e. Sangat tidak memperhatikan 2. Apakah anda sangat memperhatikan setiap adegan di dalam iklan Yamaha Jupiter MX? a. Sangat memperhatikan b. Memperhatikan c. Ragu-ragu d. Tidak memperhatikan e. Sangat tidak memperhatikan 3. Apakah anda memperhatikan isi tagline “Asal Jupiter, Yang Lain Makin Ketinggalan”? a. Sangat memperhatikan b. Memperhatikan c. Ragu-ragu d. Tidak memperhatikan e. Sangat tidak memperhatikan 4. Apakah anda memperhatikan Valentino Rossi dalam iklan Yamaha Jupiter MX? a. Sangat memperhatikan b. Memperhatikan c. Ragu-ragu d. Tidak memperhatikan e. Sangat tidak memperhatikan 5. Apakah anda memperhatikan musik latar (back sound) dalam iklan Yamaha Jupiter MX? a. Sangat memperhatikan b. Memperhatikan c. Ragu-ragu d. Tidak memperhatikan e. Sangat tidak memperhatikan
6. Apakah anda memperhatikan suara Valentino Rossi dalam kalimat “Jupiter MX Fantastic, Very Fast”? a. Sangat memperhatikan b. Memperhatikan c. Ragu-ragu d. Tidak memperhatikan e. Sangat tidak memperhatikan 7. Apakah anda memperhatikan suara Valentino Rossi dalam kalimat “I’m Valentino Rossi, Valentino rossi”? a. Sangat memperhatikan b. Memperhatikan c. Ragu-ragu d. Tidak memperhatikan e. Sangat tidak memperhatikan 8. Apakah anda memperhatikan Ketinggalan”? a. Sangat memperhatikan b. Memperhatikan c. Ragu-ragu d. Tidak memperhatikan e. Sangat tidak memperhatikan
suara Valentino
Rossi
dalam
kalimat
“Makin
III. Persepsi Masyarakat terhadap kredibilitas Valentino Rossi sebagai endorser iklan Yamaha Jupiter MX di Televisi dalam dimensi (Interpretasi). 9. Apakah anda setuju bahwa Valentino Rossi memiliki keahlian di bidang balap motor? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 10. Apakah anda setuju bahwa Valentino Rossi memiliki pengalaman di bidang balap motor? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
11. Apakah anda setuju bahwa Valentino Rossi memiliki pengetahuan di bidang balap motor? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 12. Apakah anda setuju bahwa Valentino Rossi jujur dalam menyampaikan pesan iklan? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 13. Apakah anda setuju bahwa Valentino Rossi memiliki integritas sebagai bintang iklan Yamaha Jupiter MX? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 14. Menurut penafsiran anda, apakah Valentino Rossi dapat di percaya dalam penyampaian isi pesan? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 15. Menurut penafsiran anda, apakah khalayak sesuai dengan karakter endorser? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
16. Menurut penafsiran anda, apakah karakter endorser sesuai dengan karakter produk? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 17. Apakah anda setuju bahwa citra / image endorser sesuai dengan image produk? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 18. Setujukah anda, bahwa anda memiliki kesamaan gaya hidup dengan Valentino Rossi? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 19. Setujukah anda, bahwa anda memiliki kesamaan kepribadian dengan Valentino Rossi? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 20. Setujukah anda, bahwa anda memiliki kecerdasan dengan Valentino Rossi? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
21. Apakah anda setuju Valentino Rossi memiliki kedekatan dengan khalayak? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 22. Apakah menurut penafsiran anda Valentino Rossi memiliki keramahan dengan khalayak? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 23. Apakah anda setuju Valentino Rossi memiliki perilaku yang baik dan menyenangkan? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 24. Apakah anda setuju Valentino Rossi memiliki fisik yang menarik sebagai endorser motor Yamaha Jupiter MX? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 25. Apakah anda setuju Valentino Rossi memiliki kehebatan dalam bidang balap motor? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
26. Apakah anda setuju Valentino Rossi membintangi iklan Yamaha Jupiter MX ini, mengingat Rossi belum pernah menjadi endorser iklan sejenis sebelumnya? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 27. Setujukah anda, jika Valentino Rossi di bayar dengan biaya yang tinggi? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 28. Apakah menurut penafsiran anda, Valentino Rossi akan konsisten dalam bidang balap? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 29. Apakah menurut penafsiran anda, Valentino Rossi akan menjaga image / citra produk Yamaha Jupiter MX? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 30. Apakah menurut penafsiran anda, Valentino Rossi adalah orang / individu yang mudah di ajak bekerja sama? a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
CODING SHEET NO RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
USIA 1 3 3 3 2 1 2 1 1 2 2 1 3 3 1 1 3 2 3 1 3 1 1 1 1 1 1 3 2 2 3 3 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 3 3 2 2 3 1 1 1 3 1 2 2 3 3 1 1 1 1 2 2 3 1 3 2 124
IDENTITAS RESPONDEN PEKERJAAN JENIS KELAMIN 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 3 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 3 2 2 2 1 1 1 1 3 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 3 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 3 2 2 1 128 86
PERNAH MELIHAT / TIDAK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 67
CODING SHEET
NO RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66
1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 2 2 4 2 4 2 2 4 2 2 2 4 2 2 3 5 4 2 3 2 4 4 4 2 2 4 3 2 5 3 2 1 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 2 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2
6 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 2 4 4 4 4 2 3 4 2 2 5 4 4 4 4 2 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
7 4 4 4 2 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4 4 4 2 4 5 4 4 5 4 4 5 4 2 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
8 4 4 4 2 4 4 4 5 5 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
9 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5
10 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 2 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5
11 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 2 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4
12 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 3 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
NO KUESIONER 13 14 15 4 3 2 2 2 2 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 2 5 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 3 5 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 2 3 2 4 3 3 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 4 2 2 5 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 4 3 3 1 2 1 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2
19 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 3 2 4 2 2 1 1 4 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
20 4 2 4 4 2 2 2 3 2 4 2 4 4 4 3 2 4 5 4 4 4 4 3 3 2 4 2 2 3 2 2 2 1 4 3 3 4 2 2 2 1 4 2 2 2 2 2 1 2 3 5 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
21 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 5 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
22 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3
23 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 5 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 5 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4
24 4 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5
26 4 2 2 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4
27 4 2 2 2 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 3 4 4 5 3 4 2 1 4 5 5 5 2 1 5 5 4 2 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5
28 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5 5 3 5 3 3 3 5 5 3 5 3 3 4 4 5 3 5 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4
29 4 4 4 3 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 5 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4
113 97 110 98 112 116 112 112 125 118 111 107 117 112 111 102 109 113 119 108 113 123 106 119 115 108 88 112 114 116 106 114 85 121 121 106 116 109 111 115 108 122 111 113 114 114 115 111 126 110 95 112 109 112 111 108 116 116 117 113 111 115 113 114 111 114
67
4 266
4 268
4 266
4 280
4 193
4 250
4 267
4 264
5 305
5 292
4 285
3 253
4 256
4 250
4 234
4 261
4 257
2 145
2 143
2 179
4 246
4 247
4 243
4 255
4 297
4 262
4 266
4 262
4 255
4 239
115