1 | Persepsi Kepala Sekolah ... (Anggita Nilam Sari)
PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA
JURNAL
Disusun Oleh: Anggita Nilam Sari 12416241049
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
2 | Persepsi Kepala Sekolah ... (Anggita Nilam Sari)
PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA PRINCIPALS’ PERCEPTION TO THE PERFORMANCES OF SOCIAL STUDIES TEACHERS IN YOGYAKARTA CITY Oleh: Anggita Nilam Sari dan Suparmini, M. Si,Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja guru IPS SMP di Kota Yogyakarta berdasarkan persepsi dari kepala sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja guru. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru IPS SMP di Kota Yogyakarta yang berjumlah 114 guru dari 48 sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik pengolahan data deskriptif yang dituangkan dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja guru IPS SMP di Kota Yogyakarta menurut persepsi kepala sekolah sebagian besar adalah baik. Hal tersebut tampak dari persentase hasil penelitian dari 114 guru, 44,74% termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata sebesar 86,25. Adapun persentase hasil keseluruhan yaitu sebanyak 42,98% memiliki kinerja amat baik, 44,74% memiliki kinerja baik, 7,89% memiliki kinerja cukup, 3,51% memiliki kinerja sedang, 0,88% memiliki kinerja kurang. Kata kunci: Kinerja Guru, Persepsi Kepala Sekolah Abstract This study aims to investigate the performances of Social Studies teachers at junior high schools (JHSs) in Yogyakarta City based on principals’ perception. This was a quantitative descriptive study. The variable in the study was teachers’ performances. The research population comprised all Social Studies teachers at JHSs in Yogyakarta City with a total of 114 teachers and 48 principals. The data collection techniques were a questionnaire and documentation. The study employed the descriptive data analysis technique using percentages. The results of the study show that the performances of Social Studies teachers at JHSs in Yogyakarta City based on principals’ perception are mostly good. This is indicated by the percentages of the research results from 114 teachers; 44.74% are good with a mean score of 86.25. Regarding the percentages of the results on the whole, 42.98% have very good performances, 44.74% have good performances, 7.89% have adequate performances, 3.51% have moderate performances, and 0.88% have poor performances. Keywords: Teachers’ Performances, Principals’ Perception
3 | Persepsi Kepala Sekolah ... (Anggita Nilam Sari)
dilakukan
PENDAHULUAN Kualitas masyarakat akan sangat
sebagai
mengetahui
dasar
bagaimana
untuk kualitas
berpengaruh pada pembangunan fisik
pengajaran yang dilakukan. Penilaian
maupun non-fisik suatu negara. Kualitas
kinerja guru IPS dilakukan sebagai
masyarakat
tolak
dapat
tercipta
melalui
ukur
pencapaian
tujuan
lembaga pendidikan, seperti sekolah.
pembelajaran IPS. Tujuan IPS pada
Sekolah
tingkat
sebagai
penyelenggara
sekolah
adalah
untuk
pendidikan formal, menjadi penentu
memberikan pengetahuan sosial kepada
keberhasilan pembangunan bangsa. Hal
para siswa, menjadikan para siswa
ini dijelaskan dalam UU No. 20 Tahun
sebagai warga negara yang baik, dan
2003
dapat
tentang
Nasional
yang
Sistem
Pendidikan
menjelaskan
mempelajari
masalah-masalah
bahwa
sosial serta menemukan cara untuk
sekolah merupakan lembaga pendidikan
menyelesaikan permasalahan tersebut
yang berfungsi untuk menghasilkan
(Soemantri,
generasi yang berkualitas.
kinerja tersebut tentunya juga dilakukan
Kualitas pendidikan juga dilihat dari
masyarakatnya
yang
2001:
260).
Penilaian
untuk mengevaluasi kinerja guru.
memiliki
Indonesia terdapat banyak guru
kompetensi yang sesuai. Masyarakat
yang telah tersertifikasi, dan telah
yang berkualitas dapat memberikan
memperoleh tunjangan profesi, tetapi
kontribusi yang tinggi bagi masa depan
mutu pendidikan di Indonesia masih
bangsa. Kualitas pendidikan tidak lepas
tergolong rendah. Guru di Indonesia
dari peran kinerja para guru karena
yang di data Kemendikbud sebanyak
gurulah yang menjadi kreator dalam
3.015.315, hanya sekitar 72.082 guru
proses belajar mengajar. Oleh karena itu
yang belum memiliki sertifikat (Warta
diperlukan upaya untuk mempersiapkan
Kota,
guru yang profesional, berkualitas, dan
Kompetensi Guru (UKG) masih rendah.
memenuhi
Hasil
kompetensi
yang
telah
ditentukan.
2016).
UKG
Namun
Nasional
hasil
Uji
Kompetensi
Pedagogik adalah 48,94, berada di
Peningkatan kualitas guru dapat
bawah standar kompetensi minimal,
dilakukan dengan penilaian kinerja.
yaitu
Penilaian
Kompetensi pedagogik dapat dilihat
kinerja
guru
penting
55
(Kemendikbud,
2016).
4 | Persepsi Kepala Sekolah ... (Anggita Nilam Sari)
dari kemampuan guru dalam mengelola
untuk memenuhi kebutuhan. Penelitian
pembelajaran dari awal perencanaan
yang dilakukan oleh Wiles dalam
sampai dengan evaluasi pembelajaran,
Ahmad Barizi dan Idris (2010: 153)
jika nilai guru berada pada nilai tersebut
menyatakan bahwa guru yang tidak
itu berarti kemampuan guru masih
maksimal
tergolong kurang. Padahal jika guru
bersumber dari gaji yang tidak cukup,
yang
sertifikat
kemudian ia mencari pekerjaan untuk
profesional seharusnya memiliki pula
menutupi kekurangannya. Akibatnya
kompetensi yang sesuai. Fakta ini
etos kerjanya sebagai guru semakin
memperlihatkan
menurun.
telah
memiliki
betapa
rendah
kerjanya
kebanyakan
kompetensi guru di Indonesia padahal
Kota Yogyakarta menduduki nilai
banyak diantara guru tersebut yang
tertinggi dalam hasil Uji Kompetensi
telah
Guru, secara kualitas pendidikan di
memiliki
sertifikat
pendidik
profesional.
DIY, Kota Yogyakarta juga berada pada
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
Tentang
mensyaratkan
Guru beban
dan kerja
Dosen guru
peringkat pertama. Namun Hasil PKG IPS di Kota Yogyakarta hanya 64,76. Tetapi
masih
belum
diketahui
sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka
bagaimana hasil kinerja guru yang ada
dalam satu minggu. Padahal tugas
di Kota Yogyakarta, karena data tentang
seorang guru tidak hanya mengajar.
Penilaian Kinerja Guru hanya dimiliki
Guru juga memiliki tuntutan lain seperti
oleh masing-masing sekolah, sehingga
kualifikasi, kompetensi, dan sertifikat
masih
pendidik yang juga harus terpenuhi
menjelaskan bagaimana kinerja guru
untuk menjadi guru profesional. Beban
yang ada di Kota Yogyakarta.
kerja guru yang berat menjadi penyebab kurangnya kinerja guru.
belum
terdapat
data
yang
Berbagai upaya telah dilakukan untuk
meningkatkan
kualitas
dan
Jumlah GTT dan Naban di Kota
kinerja guru, seperti seminar, penataran,
Yogyakarta sebanyak 522 orang. GTT
dan pelatihan. Segala upaya ini belum
dan Naban tersebut memiliki gaji yang
mampu untuk menunjukan perubahan
rendah. Gaji yang rendah menyebabkan
hasil yang signifikan. Meningkatkan
guru memiliki pekerjaan sampingan
kinerja guru memanglah tidak semudah
5 | Persepsi Kepala Sekolah ... (Anggita Nilam Sari)
membalikan
telapak
tangan.
Berdasarkan
uraian
di
Peningkatkan kinerja guru memerlukan
menunjukan
peran dari berbagai pihak. Salah satu
permasalahan tentang kinerja guru di
pihak yang berperan dalam peningkatan
Kota Yogyakarta, padahal kinerja guru
kinerja guru yaitu kepala sekolah.
merupakan salah satu komponen yang
Peraturan
Menteri
Pendidikan
berperan
bahwa
atas,
terdapat
penting
dalam
sistem
Peran
kepala
sekolah
Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
pendidikan.
Standar Kepala Sekolah/Madrasah juga
sebagai
manajer
menjelaskan kompetensi yang harus
sebagai
penanggung
dimiliki kepala sekolah/madrasah yaitu
kegiatan yang berlangsung di sekolah.
kepala
Sehingga
sekolah
kompetensi
harus
manajerial.
memenuhi
kepala
di
sekolah
yaitu
jawab
segala
sekolah
memiliki
Kompetensi
peranan untuk mengelola sumber daya
manajerial tersebut salah satunya yaitu
manusia di sekolah (guru). Berdasarkan
mengelola guru dan staf dalam rangka
latar belakang tersebut penulis tertarik
pendayagunaan sumber daya manusia
untuk mengadakan penelitian dengan
secara
judul
optimal
dan
melakukan
“Persepsi
Kepala
Sekolah
monitoring, evaluasi, dan pelaporan
Terhadap Kinerja Guru IPS SMP Di
pelaksanaan
kegiatan
Kota Yogyakarta”.
prosedur
METODE PENELITIAN
program
sekolah/madrasah
dengan
yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.
Desain Penelitian Penelitian
Peranan kepala sekolah dapat
penelitian
ini
merupakan
deskriptif
teknik
berpengaruh terhadap kinerja guru. Hal
pengumpulan
ini dapat terjadi karena salah satu fungsi
angket. Penelitian deskriptif merupakan
kepala sekolah adalah mengadakan
penelitian yang mengambarkan secara
evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan
sistematik
sekolah. Evaluasi atau penilaian kepala
kejadian yang terjadi menurut apa
sekolah
adanya pada saat penelitian dilakukan.
terhadap
dilaksanakan
kinerja
guru
sekurang-kurangnya
2
(dua) kali setahun, yaitu pada awal tahun ajaran dan akhir tahun ajaran.
Penelitian
data
dan
suatu
ini
menggunakan
gejala,
bertujuan
peristiwa,
untuk
mengetahui persepsi kepala sekolah
6 | Persepsi Kepala Sekolah ... (Anggita Nilam Sari)
terhadap kinerja guru IPS di SMP di
data agar pekerjaannya lebih mudah dan
Kota Yogyakarta.
hasilnya
Lokasi dan Waktu Penelitian
sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP-SMP yang berada dalam wilayah
lebih
Instrumen
baik,
yang
cermat
digunakan
dan
untuk
mengumpulkan data adalah angket.
Kota Yogyakarta. Waktu penelitian
Persepsi kepala sekolah terhadap
yaitu pada November 2015 sampai
kinerja
dengan Juni 2016.
Yogyakarta dilihat dari 4 kompetensi
Populasi
yaitu
Populasi
adalah
keseluruhan
guru
IPS
SMP
di
kompetensi
kompetensi
pedagogik,
kepribadian,
kompetensi
subyek penelitian (Suharsini Arikunto,
profesional, dan kompetensi sosial.
2006:
Teknik Pengolahan Data
130).
Dalam
penelitian
ini
populasinya adalah guru IPS SMP yang
Data
dalam
penelitian
dianalisis
berjumlah 114 guru.
deskriptif. Tahap-tahap pengolahan data
Teknik Pengumpulan Data
meliputi:
digunakan
yaitu
angket.
Angket
merupakan teknik pengumpulan data
analisis
ini
unit kerjanya di Kota Yogyakarta yang
Teknik pengumpulan data yang
dengan
Kota
statistik
a. Editing, Koding, Tabulasi. b. Skoring c. Menghitung
persentase
dan
di
yang dilakukan dengan cara memberi
konversikan ke skala nilai 1,2,3,atau
seperangkat pertanyaan atau pernyataan
4. Konversi skor 0,1, dan 2 ke dalam
tertulis kepada responden untuk dijawab
nilai indikator sesuai tabel.1
(Sugiyono, 2013: 142). Angket dalam penelitian
ini
berisi
pertanyaan-
pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian. Instrumen Penelitian
Rentang Total Skor X 0% < X ≤ 25% 25% < X ≤ 50% 50% < X ≤ 75% 75% < X ≤ 100%
Nilai Indikator 1 2 3 4
Sumber: Peraturan Menteri Negara
Suharsimi Arikunto (2009: 101), instrumen penelitian merupakan
Tabel. 1 Konversi Skor Ke Nilai Kompetensi
alat
atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam metode pengumpulan
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 d. Nilai
setiap
ditotalkan
indikator dan
kemudian selanjutnya
7 | Persepsi Kepala Sekolah ... (Anggita Nilam Sari)
dikonversikan ke dalam skala nilai dengan rumus:
No
Nilai (skala 100) = e. Membuat
݈ܰ݅ܽ݅ ͲͲͳݔ ݈ܰ݅ܽ݅ܶ݁݅݃݃݊݅ݐݎ
kelas
interval
dan
menyajikan dengan diagram batang. f. Menentukan
Tabel 3. Konversi Nilai Kinerja Hasil Penilaian
kategorisasi
dengan
mengkonversi hasil nilai. Penentuan kategori didasarkan pada Peraturan Menteri
Negara
Aparatur
Negara
Pendayagunaan dan
Reformasi
Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya sebagaimana tercantum dalam tabel berikut: Tabel 2. Konversi Nilai Kinerja Hasil Penilaian Nilai Hasil 91-100 76-90 61-75 51-60 ≤50
Kategori Amat Baik Baik Cukup Sedang Kurang
Sumber: Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 g. Menyajikan dan menggunakan pie chart (diagram lingkaran) h. Melakukan interpretasi dan analisis data yang sudah disajikan. i. Membuat kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Guru IPS Status Kepegawaian
1 2 3
Status Kepegawaian PNS GTY GTT Jumlah
F
%
80 23 11 114
70,18% 20,18% 9,65% 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Pangkat/Golongan Tabel 4. Data Pangkat/Golongan Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta. No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Pangkat/Golongan IID IIIA IIIB IIIC IIID IVA IVB Tidak Memiliki Pangkat/ Golongan Jumlah
F 1 6 10 7 6 49 3 32
% 0,88% 5,26% 8,77% 6,14% 5,26% 42,98% 2,63% 28,07%
114
100
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Pendidikan Terakhir Tabel 5. Data Pendidikan Terakhir Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta. No 1 2 3 4 5 6
Pendidikan Terakhir D1 D2 D3 S1 S2 S3 Jumlah
F 2 1 3 99 9 114
% 1,75% 0,88% 2,63% 86,84 % 7,89% 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Kepemilikan Sertifikat Profesional Tabel 6. Data Kepemilikan Sertifikat Profesional Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta. No
Kepemilikan F % Sertifikat 1 Ya 103 90,35% 2 Tidak 11 9,65% 114 100 Jumlah Sumber: Data primer yang diolah, 2016
8 | Persepsi Kepala Sekolah ... (Anggita Nilam Sari)
Umur Tabel 7. Data Umur Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta. No Umur F % 1 20-29 2 1,75% 2 30-39 10 8,77% 3 40-49 44 38,60% 4 50-59 58 50,88% 114 100 Jumlah Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Lama Bekerja Tabel 8. Data Lama Bekerja Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta. No Lama F % Bekerja 1 <5 6 5,26% 2 6-10 11 9,65% 3 11-15 13 11,40% 4 16-20 28 24,56% 5 21-24 12 10,53% 6 >25 44 38,60% 114 100 Jumlah Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Karakteristik Kepala Sekolah Umur Tabel 9. Data Umur Kepala Sekolah SMP di Kota Yogyakarta No Umur F % 1 30-39 3 6,25% 2 40-49 8 16,67% 3 50-59 37 77,08% 48 100 Jumlah Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Pendidikan Terakhir Tabel 10. Data Pendidikan Terakhir Kepala Sekolah SMP di Kota Yogyakarta. No Pendidikan F % Terakhir 1 S1 32 66,67% 2 S2 16 33,33% 48 100 Jumlah Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Lama Bekerja Tabel 11. Data Lama Bekerja Kepala Sekolah SMP di Kota Yogyakarta No Lama F % Bekerja 1 6-10 2 4,17% 2 11-15 1 2,08% 3 16-20 7 14,58% 4 21-24 9 18,75% 5 >25 29 60,42% 48 100 Jumlah Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Deskripsi Hasil Penelitian Persepsi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta
tentang
Kompetensi
Pedagogik Adapun persepsi kinerja
distribusi
kepala guru
Yogyakarta
sekolah
IPS
SMP
tentang
frekuensi terhadap di
Kota
kompetensi
pedagogik dapat dilihat dalam table berikut ini: Tabel 12. Distribusi Frekuensi Nilai Kinerja Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta tentang Kompetensi Pedagogik. No 1 2 3 4 5 6 7 8
Interval 40-47 48-55 56-63 64-71 72-79 80-87 88-95 96-100 Jumlah
Frekuensi 2 5 3 11 10 20 44 19 114
Persentase 1,75% 4,39% 2,63% 9,65% 8,77% 17,54% 38,60% 16,67% 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Data
tersebut
kemudian
dikelompokan dalam lima kategori, yaitu amat baik, baik, cukup, sedang,
9 | Persepsi Kepala Sekolah ... (Anggita Nilam Sari)
dan kurang. Berdasarkan penentuan
84,25 yang berada pada rentang nilai
ketegori tersebut, frekuensi persepsi
76-90 dalam kategori baik.
kepala sekolah terhadap kinerja guru
Persepsi Kepala Sekolah Terhadap
IPS SMP di Kota Yogyakarta tentang
Kinerja Guru IPS SMP di Kota
kompetensi pedagogik dapat disajikan
Yogyakarta
dalam tabel berikut:
Kepribadian
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Nilai Kinerja Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta tentang Kompetensi Pedagogik. No Nilai 1 91-100 2 76-90 3 61-75 4 51-60 5 ≤50 Jumlah
F 42 46 17 4 5 114
% 36,84% 40,35% 14,91% 3,51% 4,39% 100
Kategori Amat baik Baik Cukup Sedang Kurang
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan
tabel
13
dapat
diketahui nilai kinerja guru IPS SMP di Kota Yogyakarta tentang kompetensi pedagogik dari 114 guru, sebanyak 36,84% guru dalam kategori amat baik, 40,35% guru dalam kategori baik, 14,91% guru dalam kategori cukup,
Adapun
tentang
distribusi
Kompetensi
frekuensi
persepsi kepala sekolah terhadap kinerja guru IPS SMP di Kota Yogyakarta tentang kompetensi kepribadian yaitu Tabel 14. Distribusi Frekuensi Nilai Kinerja Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta tentang Kompetensi Kepribadian. No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Interval 50 – 55 56 – 61 62 – 67 68 – 73 74 – 79 80 – 85 86 – 91 92 – 100 Jumlah
Frekuensi 4 1 2 2 2 7 5 91 114
Persentase 3,51% 0,88% 1,75% 1,75% 1,75% 6,14% 4,39% 79,82% 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Data
tersebut
kemudian
3,51% guru dalam kategori sedang, dan
dikelompokan dalam lima kategori,
4,39% guru dalam kategori kurang.
yaitu amat baik, baik, cukup, sedang,
Perolehan nilai kinerja guru IPS tentang
dan kurang. Berdasarkan penentuan
kompetensi
atas
kategori tersebut, frekuensi persepsi
menunjukan bahwa persepsi kepala
kepala sekolah terhadap kinerja guru
sekolah terhadap kinerja guru IPS SMP
IPS SMP di Kota Yogyakarta tentang
di Kota Yogyakarta tentang kompetensi
kompetensi kepribadian dapat disajikan
pedagogik termasuk dalam kategori
dalam tabel berikut:
pedagogik
di
baik. Hal tersebut juga didukung dengan hasil perhitungan nilai mean sebesar
10 | Persepsi Kepala Sekolah ... (Anggita Nilam Sari)
Tabel 15. Distribusi Frekuensi Nilai Kinerja Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta tentang Kompetensi Kepribadian No 1 2 3 4 5
Nilai 91 – 100 76 – 90 61 – 75 51 – 60 ≤50 Jumlah
F 91 12 6 3 2 114
% 79,82% 10,53% 5,26% 2,63% 1,75% 100
Kategori Amat baik Baik Cukup Sedang Kurang
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan
tabel
15
dapat
diketahui nilai kinerja guru IPS SMP di Kota
Yogyakarta
dari
114
guru,
sebanyak 79,82% guru dalam kategori amat baik, 10,53% guru dalam kategori baik, 5,26% guru dalam kategori cukup,
Adapun
distribusi
frekuensi
persepsi kepala sekolah terhadap kinerja guru IPS SMP di Kota Yogyakarta tentang kompetensi profesional yaitu: Tabel 16. Distribusi Frekuensi Nilai Kinerja Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta tentang Kompetensi Profesional. No 1 2 3 4 5 6 7 8
Interval 35 – 42 43 – 50 51 – 58 59 – 66 67 – 74 75 – 82 83 – 90 91 - 100 Jumlah
Frekuensi 1 5 4 6 2 32 27 37 114
Persentase 0,88% 4,39% 3,51% 5,26% 1,75% 28,07% 23,68% 32,46% 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Data
2,63% guru dalam kategori sedang, dan
tersebut
kemudian
1,75% guru dalam kategori kurang.
dikelompokan dalam lima kategori,
Perolehan nilai kinerja guru IPS tentang
yaitu amat baik, baik, cukup, sedang,
kompetensi
dan kurang. Berdasarkan penentuan
kepribadian
di
atas
menunjukan bahwa persepsi kepala
kategori
sekolah terhadap kinerja guru IPS SMP
sekolah terhadap kinerja guru IPS SMP
di Kota Yogyakarta tentang kompetensi
di Kota Yogyakarta tentang kompetensi
kepribadian termasuk dalam kategori
profesional dapat disajikan dalam tabel
amat baik. Hal tersebut juga didukung
berikut:
dengan hasil perhitungan nilai mean
Tabel 17. Distribusi Frekuensi Nilai Kinerja Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta tentang Kompetensi Profesional.
sebesar 94,43 yang berada pada rentang nilai 91-100 dalam kategori amat baik. Persepsi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta Profesional
tentang
Kompetensi
No 1 2 3 4 5
tersebut,
Nilai 91 – 100 76 – 90 61 – 75 51 – 60 ≤50 Jumlah
F 40 43 19 6 6 114
persepsi
% 35,09% 37,72% 16,67% 5,26% 5,26% 100
kepala
Kategori Amat baik Baik Cukup Sedang Kurang
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
11 | Persepsi Kepala Sekolah ... (Anggita Nilam Sari)
Berdasarkan
tabel
17
dapat
diketahui nilai kinerja guru IPS SMP di Kota Yogyakarta tentang kompetensi profesional dari 114 guru, sebanyak 35,09% guru dalam kategori amat baik, 37,72% guru dalam kategori baik, 16,67% guru dalam kategori cukup,
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Interval 50 – 55 56 – 61 62 – 67 68 – 73 74 – 79 80 – 85 86 – 91 92 – 100 Jumlah
Frekuensi 2 3 2 8 14 15 31 39 114
Persentase 1,75% 2,63% 1,75% 7,02% 12,28% 13,16% 27,19% 34,21% 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Data
5,26% guru dalam kategori sedang, dan
tersebut
kemudian
5,26% guru dalam kategori kurang.
dikelompokan dalam lima kategori,
Perolehan nilai kinerja guru IPS tentang
yaitu amat baik, baik, cukup, sedang,
kompetensi
atas
dan kurang. Berdasarkan penentuan
menunjukan bahwa persepsi kepala
kategori tersebut, frekuensi persepsi
sekolah terhadap kinerja guru IPS SMP
kepala sekolah terhadap kinerja guru
di Kota Yogyakarta tentang kompetensi
IPS SMP di Kota Yogyakarta tentang
profesional termasuk dalam kategori
kompetensi sosial dapat disajikan dalam
baik. Hal tersebut juga didukung dengan
tabel berikut:
hasil perhitungan nilai mean sebesar
Tabel 19. Distribusi Frekuensi Nilai Kinerja Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta tentang Kompetensi Sosial.
profesional
di
83,20 yang berada pada rentang nilai 76-90 dalam kategori baik. Persepsi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta
tentang
Kompetensi
Nilai 91 – 100 76 – 90 61 – 75 51 – 60 ≤50 Jumlah
F 38 47 24 3 2 114
% 33,33% 41,23% 21,05% 2,63% 1,75% 100
Kategori Amat baik Baik Cukup Sedang Kurang
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Sosial Adapun
No 1 2 3 4 5
distribusi
frekuensi
Berdasarkan
tabel
19
dapat
persepsi kepala sekolah terhadap kinerja
diketahui nilai kinerja guru IPS SMP di
guru IPS SMP di Kota Yogyakarta
Kota Yogyakarta tentang kompetensi
tentang kompetensi sosial yaitu:
sosial dari 114 guru, sebanyak 33,33%
Tabel 18. Distribusi Frekuensi Nilai Kinerja Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta tentang Kompetensi Sosial.
guru dalam kategori amat baik, 41,23% guru dalam kategori baik, 21,05% guru dalam kategori cukup, 2,63% guru dalam kategori sedang, dan 1,75% guru
12 | Persepsi Kepala Sekolah ... (Anggita Nilam Sari)
dalam kategori kurang. Perolehan nilai
kepala sekolah terhadap kinerja guru
kinerja guru IPS tentang kompetensi
IPS SMP di Kota Yogyakarta dapat
sosial
disajikan dalam tabel berikut:
di
atas
menunjukan
bahwa
persepsi kepala sekolah terhadap kinerja guru IPS SMP di Kota Yogyakarta tentang kompetensi sosial termasuk dalam kategori baik. Hal tersebut juga didukung dengan hasil perhitungan nilai mean sebesar 86,37 yang berada pada rentang nilai 76-90 dalam kategori baik. Persepsi Kepala Sekolah Terhadap
Tabel 21. Distribusi Frekuensi Nilai Kinerja Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta. No 1 2 3 4 5
Nilai 91 – 100 76 – 90 61 – 75 51 – 60 ≤50 Jumlah
F 49 51 9 4 1 114
% 42,98% 44,74% 7,89% 3,51% 0,88% 100
Kategori Amat baik Baik Cukup Sedang Kurang
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan
tabel
21
dapat
Kinerja Guru IPS SMP di Kota
diketahui bahwa dari 114 guru IPS SMP
Yogyakarta.
di Kota Yogyakarta sebanyak 42,98%
Adapun
frekuensi
guru memiliki kinerja dalam kategori
persepsi kepala sekolah terhadap kinerja
amat baik, 44,74% guru memiliki
Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta
kinerja dalam kategori baik, 7,89% guru
yaitu:
memiliki kinerja dalam kategori cukup,
Tabel 20. Distribusi Frekuensi Nilai Kinerja Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta.
3,51% guru memiliki kinerja dalam
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Interval 50 – 55 56 – 61 62 – 67 68 – 73 74 – 79 80 – 85 86 – 91 92 – 100 Jumlah
distribusi
Frekuensi 4 1 3 5 8 23 24 46 114
Persentase 3,51% 0,88% 2,63% 4,39% 7,02% 20,18% 21,05% 40,35% 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Data
tersebut
kemudian
kategori sedang, dan 0,88% guru yang memiliki kinerja kurang. Perolehan nilai kinerja guru IPS di atas menunjukan bahwa persepsi kepala sekolah terhadap kinerja
guru
IPS
SMP
baik. Hal tersebut juga didukung dengan hasil perhitungan nilai mean sebesar 86,25 yang berada pada rentang nilai 76-90 dalam kategori baik.
yaitu amat baik, baik, cukup, sedang,
KESIMPULAN
kategori tersebut, frekuensi persepsi
Kota
Yogyakarta termasuk dalam kategori
dikelompokan dalam lima kategori,
dan kurang. Berdasarkan penentuan
di
Kinerja guru IPS SMP di Kota Yogyakarta
dapat
dilihat
dari
13 | Persepsi Kepala Sekolah ... (Anggita Nilam Sari)
kompetensi
yang
dimiliki
yaitu
d. Sekolah juga sebaiknya memantau
kompetensi
pedagogik,
kompetensi
dan memberikan penilaian terhadap
kepribadian, kompetensi profesional,
kinerja guru yang dapat dilakukan
dan kompetensi sosial. Hasil penelitian
secara berkala.
menunjukan bahwa persepsi kepala
DAFTAR PUSTAKA
sekolah terhadap kinerja guru IPS
Kemendikbud.2016. 7 Provinsi Raih Nilai Terbaik Uji Kompetensi Guru 2015. Diakses dari http://www.kemdikbud.go.id/main /blog/2016/01/7-provinsi-raihnilai-terbaik-uji-kompetensi-guru2015, pada 20 Juli 2016
berada dalam kategori baik dengan persentase
44,74%,
hal
tersebut
didukung dengan nilai rata-rata kinerja guru sebesar 86,25 yang berada dalam kategori baik, namun masih terdapat 12, 28% guru IPS SMP di Kota Yogyakarta yang
perlu
untuk
ditingkatkan
kinerjanya. Saran a. Guru yang sudah berada dalam kategori
baik
mempertahankan
harus
tetap
kinerjanya,
sedangkan yang masih berada dalam kategori kurang sebaiknya dapat semakin meningkatkan kinerjanya. b. Guru dapat meningkatkan kinerja dengan secara teratur melakukan evaluasi diri dan dapat pula melalui organisasi
perkumpulan
guru
Numan Somantri. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Tahun 2009 Tentang Fungsional Guru dan Kreditnya.
Negara Negara No. 16 Jabatan Angka
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta. ______ 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
(MGMP) c. Sekolah
turut
serta
dalam
peningkatan kinerja guru dengan memberikan dukungan dan fasilitas yang diperlukan.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung: Alfabeta. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
14 | Persepsi Kepala Sekolah ... (Anggita Nilam Sari)
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wartakota. 2016. Tahun 2016, 72.000 Guru Akan Disertifikasi. Diakses dari http://wartakotapada tanggal 22 Juli 2016. Yogyakarta, 22 Juli 2016 Menyetujui Reviewer
Dosen Pembimbing
Supardi, M.Pd.
Suparmini, M. Si.
NIP. 19730315 200312 1 001
NIP. 19541110 198003 2 001