ISSN 2541-2922 (Online) ISSN 2527-8436 (Print)
PENGARUH SUPERVISI PENGAWAS SEKOLAH DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP DI KOTA METRO LAMPUNG Rubiyah Astuti1 dan M. Ihsan Dacholfany2 Pengawas Sekolah SMP pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro 2 Dosen Tetap pada Universitas Muhammadiyah Metro Email:
[email protected] dan
[email protected]
1
Abstract This study aims to analyze: 1) The influence of the regulatory supervision of the school on teacher performance, 2) The influence of school leadership on teacher performance, and 3) the influence of the regulatory supervision and leadership principals together on the performance of teachers, as many as 71 teachers are used as samples are 30 teachers and 30 as a research trial. There is a positive and significant The influence of supervision the supervisor and leadership the principle to teachers performance. The result of this study indicate that better supervision the supervisor and leadership the principle it will be better the contribution to the performance of Junior school teachers Metro City
Keywords: Supervision, Supervisor, Leadership, Teacher, Performance.
melainkan baru akan dapat dinikmati
PENDAHULUAN Menciptakan manusia
yang
sumber
berkualitas
daya
beberapa tahun kemudian, karena hal itu
tidaklah
merupakan suatu proses jangka panjang
semudah membalikkan tangan. Pekerjaan
dimana
tersebut membutuhkan waktu yang cukup
tersebut terdapat banyak rintangan dan
panjang dan keseriusan dalam pembinaan
hambatan baik dari dalam maupun dari
dan
luar.
pelatihan
Pembinaan
secara
dan
berkelanjutan.
pelatihan
secara
selama
Banyak
berjalannya
faktor
proses
yang
berkelanjutan harus selalu ditingkatkan
mempengaruhi kualitas suatu pendidikan,
agar
seperti
kualitas
pembiasaan
kerja
(habbit)
menjadi di
suatu
lingkungan
gaya
kepemimpinan
kepala
sekolah, kualitas guru, siswa, sarana dan
kerjanya. Hasil pembangunan sumber
prasarana,
daya manusia yang berkualitas ini tidak
budaya kerja, kurikulum, dan sebagainya.
akan dapat dinikmati secara instan,
Namun
dari
lingkungan
sekian
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 1. No. 2, Desember 2016
pendidikan,
banyak
faktor
204
ISSN 2541-2922 (Online) ISSN 2527-8436 (Print)
tersebut,
guru
dalam
sebagai
pelaksana
kedudukannya utama
2)
Adakah
Pengaruh
kepemimpinan
proses
kepala sekolah terhadap kinerja guru?
pembelajaran di sekolah memiliki fungsi
3) Adakah Pengaruh supervisi pengawas
yang sangat penting. Pemberdayaan guru
dan kepemimpinan kepala sekolah
merupakan tugas penting bagi kepala
secara bersama-sama terhadap kinerja
sekolah agar guru dapat bekerja produktif
guru?
untuk mendapatkan hasil pembelajaran
2. Tujuan Penelitian
yang berkualitas.
Penelitian ini bertujuan untuk
Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan
oleh
pengawas
satuan
mengetahui:
1)
Pengaruh
supervisi
pengawas sekolah terhadap kinerja guru,
pendidikan dalam rangka membantu
2)
kepala
sekolah terhadap kinerja guru, dan 3)
sekolah,
guru
dan
tenaga
Pengaruh
kepemimpinan
supervisi
kepala
kependidikan lainnya guna meningkatkan
Pengaruh
pengawas
dan
mutu dan efektivitas penyelenggaraan
kepemimpinan kepala sekolah secara
pendidikan dan pembelajaran. Supervisi
bersama-sama terhadap kinerja guru.
ditujukan pada dua aspek, yakni; aspek manajerial Supervisi pada
dan
aspek
manajerial
pengamatan
akademik.
menitikberatkan
pada
berfungsi
sebagai
(supporting),
akademik
pendukung terlaksananya
pembelajaran.
Sementara
menitik
a. Kinerja Guru Menurut
aspek-aspek
pengelolaan dan administrasi sekolah yang
3. Tinjauan Pustaka
supervisi
beratkan
pada
pengamatan supervisor terhadap kegiatan akademik, berupa pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. 1. Rumusan Masalah
pendapat
Agung
(2014: 41) Guru adalah desainer atau perancang
pembelajaran
berkaitan
dengan kompetensi pedagogikny yang harus mampu mendesain dengan baik. Rancangan pembelajaran dimulai dengan memastikan
suatu
rancangan
pembelajaran cocok untuk program atau rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pendapat di atas sesuai dengan
Adapun rumusan dalam penelitian ini
amanat Undang-undang Nomor 20 Tahun
adalah: 1) Adakah Pengaruh supervisi pengawas sekolah terhadap kinerja guru?
2009 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
menyatakan
bahwa
pendidik
merupakan tenaga professional yang
205
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 1. No. 2, Desember 2016
ISSN 2541-2922 (Online) ISSN 2527-8436 (Print)
bertugas
merencanakan
dan
ditunjukkan oleh dimensi: 1) kemampuan
melaksanakan proses pembelajaran serta
menyusun perangkat pembelajaran, 2)
melakukan penelitian dan pengabdian
dimensi
kepada masyarakat, terutama bagi peserta
pembelajaran,
didik dan perguruan tinggi. Hal ini juga
melaksanakan penilaian hasil belajara, 4)
diperkuat
kemampuan
melaksanakan
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
pengayaan,
dan
2005 tentang Guru dan Dosen bahwa
melaksanakan program remedial.
dalam
Undang-undang
kemampuan
melaksanakan
3)
kemampuan
5)
program
kemampuan
guru adalah pendidik professional dengan
Senada dengan hal tersebut
tugas mendidik, mengajar, membimbing,
Kunandar (2015: 1-14) mengungkapkan
mengarahkan,
dan
bahwa kinerja guru adalah pencapaian
melakukan evaluasi peserta didik pada
hasil unjuk kerja/prilaku nyata seorang
anak usia dini pada jalur pendidikan
guru menurut tugas-tugas profesinya
formal, pendidikan dasar, dan menengah.
sesuai dengan keprofesionalan yang akan
melatih,
menilai,
Dari uraian di atas bahwa guru
diamanatkan
kepada
dirinya
dengan tugasnya yang mulia mampu
konteks
memberikan
sebagaimana
ditunjukkan
terhadap peserta didik demi terwujudnya
kemampuannya
yang
generasi
menyusun
pendidikan,
bangsa
yang
bimbingan
cerdas
dan
proses
rencana
dalam
pembelajaran oleh
meliputi;
pembelajaran,
1) 2)
gemilang. Tetapi disisi lain guru juga
melaksanakan program pembelajaran, 3)
dituntut dengan administrasi sebagai
melaksanakan penilaian hasil belajar, dan
bukti penilaian kinerja guru yang telah
4) melaksanakan program tindak lanjut.
melaksanakan program pendidikan di
Berdasarkan
beberapa
tingkat satuan pendidikan. Oleh karena
pendapat diatas bahwa kinerja guru
itu, kinerja guru dapat diukur dari
adalah kemampuan dan kewenangan
penyusunan
guru
hingga
perangkat
proses
pembelajaran
evaluasi
proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Menurut Supardi (2013: 23-
dalam
yang dimilikinya. Indikator kinerja guru dapat
dilihat
perencanaan
keberhasilan guru dalam melaksanakan
melaksanakan
tugas-tugas
melaksanakan
yang
profesi
keguruan dengan segala kemampuan
25), kinerja guru adalah kemampuan dan
pembelajaran
menjalankan
dari;
1)
membuat
pembelajaran, pembelajaran,
2) 3)
evaluasi
pembelajaran,
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 1. No. 2, Desember 2016
206
ISSN 2541-2922 (Online) ISSN 2527-8436 (Print)
dan 4) melaksanakan tindak lanjut hasil
bersifat
konsultasi,
pembinaan
atau
evaluasi belajar.
bahkan tukar pendapat agar pekerjaan
b. Supervisi Pengawas
yang menjadi sasaran supervisi dapat
Supervisi merupakan salah satu
dievaluasi kekurangan dan kelebihannya,
bagian proses atau kegiatan dari fungsi
kemudian secara bersama-sama mencari
pengawasan
solusi
dan
(controlling).
pengendalian
Seiring
dengan
untuk
meningkatkan
kualitas
pekerjaan tersebut.
perkembangan dan paradigma kegiatan
Menurut
Peraturan
Menteri
supervisi adalah kegiatan-kegiatan yang
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
terencana
dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 tahun
seorang
aktivitas
manajer
bimbingan,
melalui
pengarahan,
2010
Tentang
Jabatan
Fungsional
observasi, motivasi dan evaluasi pada
Pengawas Sekolah dan Angka Kredit,
stafnya dalam melaksanakan kegiatan
pengawas sekolah adalah guru pegawai
atau tugas sehari-hari.
negeri sipil yang diberi tugas, tanggung
Pada mulanya semua guru bahkan
jawab dan wewenang secara penuh oleh
kepala sekolah mengalami ketakutan
pejabat
yang
berwenang
untuk
ketika pengawas sekolah hadir di sekolah
melaksanakan pengawasan akademik dan
karena supervisi yang dilakukan oleh
manajerial pada satuan pendidikan.
pengawas waktu itu selalu diartikan
Pengawas sekolah adalah guru
dengan inspeksi atau mengawasi yaitu
pegawai negeri sipil yang diangkat dalam
mencari
jabatan pengawas sekolah (PP No. 74
kesalahan
orang-orang
atau
dalam
kekurangan melaksanakan
tugasnya.
Tahun
2008).
Pengawas
sekolah
memiliki peran yang signifikan dan
Konsep
seperti
ini
selalu
strategis
dalam
proses
dan
hasil
membuat guru atau kepala sekolah
pendidikan bermutu di sekolah. Peran
merasa takut sehingga mereka berusaha
tersebut berkaitan dengan tugas pokok
bekerja
tidak
pengawas dalam melakukan supervisi
dipersalahkan. Kondisi semacam itu saat
manajerial dan akademik, pembinaan,
ini tidak berlaku lagi. Pengawas sekolah
pemantauan
diharapkan
sekolah
pengawas sekolah dalam pembinaan
karena supervisi dalam dunia pendidikan
setidaknya sebagai teladan bagi sekolah
diartikan sebagai suatu pekerjaan yang
dan sebagai rekan kerja yang serasi
207
dengan
baik
kehadirannya
agar
di
dan
penilaian.
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 1. No. 2, Desember 2016
Peran
ISSN 2541-2922 (Online) ISSN 2527-8436 (Print)
dengan pihak sekolah dalam memajukan
secara teratur dan berkelanjutan oleh
sekolah binaannya.
pengawas sekolah demi tercapainya mutu
Menurut Sagala (2009: 200) bahwa
pendidikan khususnya di sekolah binaan,
“Pengawas sekolah di Kabupaten dan
umumnya
Kota adalah pegawai negeri sipil yang
nasional.
diberi
tugas,
tanggung
jawab,
mutu
pendidikan
secara
dan
Menurut permendiknas No. 15
wewenang oleh Bupati atau Walikota
Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan
untuk melakukan pengawasan sekolah.
Minimal,
Menurut Permendiknas No. 12 Tahun
2007,
kompetensi
pengawas
bahwa
Pengawas
Sekolah
berkewajiban mengadakan kunjungan ke satuan pendidikan minimal satu kali
sekolah di antaranya melakukan supervisi
setiap
akademik,
manajerial.
dilakukan 3 jam atau 180 menit untuk
Supervisi akademik yaitu kemampuan
melakukan supervisi dan pembinaan.
yang harus dimiliki pengawas sekolah
Sedangkan
dalam menilai dan membina guru dalam
Pengawas Sekolah yang mengacu pada
rangka meningkatkan kualitas proses
Permen Pan dan RB nomor 21 tahun
pembelajaran yang dilaksanakan agar
2010 disebutkan bahwa beban kerja
berdampak terhadap peningkatan kualitas
pengawas sekolah adalah 37,5 jam kerja
hasil belajar siswa. Supervisi manajerial
(@ 60 menit) per minggu di antaranya
adalah kegiatan pengawas sekolah dalam
sebanyak 16 jam adalah tatap muka atau
rangka membantu kepala sekolah, guru
pembinaan
dan
sebanyak 21,5 jam non tatap muka.
dan
tenaga
supervisi
kependidikan
meningkatkan
mutu
penyelenggaraan
dan
guna
efektivitas
pendidikan
dan
bulan
dan
setiap
menurut
ke
kunjungan
Buku
sekolah,
Kerja
sedangkan
Dengan dasar tersebut di atas, maka begitu penting keberadaan dan
pembelajaran, dengan menitikberatkan
kreativitas
pada
dan
upaya peningkatan kualitas akademik dan
berfungsi
manajerial guru-guru dan kepala sekolah,
terlaksananya
sehingga tercipta guru dan kepala sekolah
aspek-aspek
administrasi sebagai
pengelolaan
sekolah pendukung
yang
pembelajaran.
pengawas
sekolah
dalam
yang lebih berkualitas dalam membuat
Menurut PP No. 19 Tahun 2005
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pasal 57, supervisi akademik maupun
pembelajaran, dan menilai hasil belajar,
supervisi manajerial harus dilakukan
serta lebih berkualitas dalam menangani
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 1. No. 2, Desember 2016
208
ISSN 2541-2922 (Online) ISSN 2527-8436 (Print)
aspek-aspek
pengelolaan
dan
administrasi sekolah. Menurut
pengarahan
dan
pelayanan
untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam
Peraturan
Menteri
proses pembelajaran. Secara konseptual
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
dalam penelitian ini merupakan kegiatan
Reformasi Birokrasi nomor 21 tahun
pembinaan, pendampingan, pengarahan,
2010, tugas pokok Pengawas Sekolah
motivasi,
adalah melaksanakan tugas pengawasan
dilaksanakan pengawas sekolah sesuai
akademik dan manajerial pada satuan
dengan tugas pokok dan fungsi serta
pendidikan yang meliputi penyusunan
kewenangan dan tanggungjawab yang
program
diberikan kepadanya untuk meningkatkan
pengawasan,
pelaksanaan
serta
pelayanan
yang
pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8
kinerja guru.
(delapan) Standar Nasional Pendidikan,
c. Kepemimpinan Kepala Sekolah
penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional
Guru,
hasil
Konopaske (2012: 314) menyatakan
pelaksanaan program pengawasan dan
bahwa kepemimpinan adalah suatu usaha
pelaksanaan
menggunakan
tugas
evaluasi
Gibson, Ivancevich, Donnelly dan
kepengawasan
di
daerah khusus.
memotivasi
Tugas pokok,
kewajiban,
tanggungjawab
serta
pengawas
sekolah
dan
wewenang sebagaimana
pengaruh individu
untuk
menyelesaikan
beberapa tujuan. Sopiah dalam Perilaku Organisasional
mendefinisikan
kepemimpinan manajerial sebagai proses
tercantum dalam Permenpan dan RB
mengarahkan
tersebut hendaknya dapat dilaksanakan
aktivitas yang berkaitan dengan tugas
sehingga dapat meningkatkan kualitas
dari para anggota kelompok.
pendidikan.
dapat
dan
mempengaruhi
Menurut Dacholfany (2013: 24),
Dari pendapat tersebut di atas
bahwa Konsep kepemimpinan mencakup
disimpulkan
sekurang-kurang tiga unsur berikut ini:
bahwa
supervisi
pengawas sekolah yang sesuai dengan
seorang
tugas, fungsi dan wewenangnya akan
mempengaruhi
memberikan kontribusi bagi terciptanya
bimbingan; anggota atau bawahan yang
peningkatan kualitas pendidikan, dimana
dikendalikan;
dan
pengawas sekolah memberi bantuan dan
diperjuangkan
melalui
bimbingan,
kegiatan.
209
memotivasi,
memberikan
pemimpin
yang
dan
memimpin, memberikan
tujuan
yang
serangkaian
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 1. No. 2, Desember 2016
ISSN 2541-2922 (Online) ISSN 2527-8436 (Print)
Kepemimpinan tersebut di atas
menggunakan
teknik
quota
terdapat kesamaan makna yaitu: (a)
sampling.
kepemimpinan merupakan kemampuan
2. Metode Pengumpulan data
memengaruhi
orang
menggunakan kepemimpinan interaksi
lain
dengan
kekuasaannya, adalah
antara
suatu
pemimpin
Pendekatan
yang
random
digunakan
(b)
dalam penelitian ini adalah survai dengan
proses
menggunakan kuesioner, yaitu penelitian
dengan
yang mengambil sampel dari suatu
pengikut, (c) kepemimpinan terjadi pada
populasi
dengan
berbagai tingkat dalam suatu organisasi,
instrument pengumpulan data, untuk
dan (d) kepemimpinan memfokus pada
memperoleh informasi dan fakta secara
penyelesaian tujuan bersama.
faktual
dan
pada
menggunakan
umumnya
unit
analisisnya adalah individu. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian survai, yaitu penelitian yang bertujuan
3. Teknik Analisis Data Pengujian
persyaratan
analisis
untuk menemukan penjelasan tentang
dalam hal ini meliputi uji normalitas dan
hubungan
homogenitas.
fungsional
atau
pengaruh
Pengujian
normalitas
hubungan antara variabel dengan variabel
dilakukan sesuai dengan cara yang
lain, dan melakukan pengujian hipotesis
dikemukakan
(Singarimbun dan Efendi, 1995:28).
(2004) yaitu dengan menggunakan uji
1. Populasi dan sampel
Kolmogorov-Smirnov (uji K-S).
oleh
Singgih
Santoso
Populasi dalam penelitian ini
Pengujian ini bertujuan untuk
adalah seluruh guru Pegawai Negeri Sipil
mengetahui apakah data penelitian untuk
Mata Pelajaran IPS yang bertugas di
variabel (Y) yang diteliti memiliki
Sekolah
(SMP)
sebaran yang normal atau tidak. Setelah
Negeri di Kota Metro. Dari hasil
uji normalitas diteruskan dengan uji
pengumpulan data, maka di ketahui
homogenitas yang menggunakan teknik
bahwa jumlah guru IPS di SMP Negeri
uji Bartlett. Untuk menguji hipotesis
Metro berjumlah 71 orang, penulis
dilakukan
mengambil sampel sebanyak 30 orang
menggunakan program SPSS versi 20.00
guru secara acak dari 10 sekolah dengan
(Santoso, 2001).
Menengah
Pertama
teknik
analisis
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 1. No. 2, Desember 2016
yang
210
ISSN 2541-2922 (Online) ISSN 2527-8436 (Print)
berimplikasi terhadap input siswa yang HASIL DAN PEMBAHASAN
rata-rata
memiliki
kemampuan
a. Gambaran Umum
intelektual sedikit lebih baik dari pada
Pertama, SMP Negeri 1 Metro
sekolah lain di Kota Metro. Kondisi yang
berdiri pada Tanggal 10 Juni tahun 1951.
demikian ini tentu membawa persaingan
SMP Negeri 1 Metro merupakan sekolah
yang cukup kompetitif baik antar siswa
tertua yang berada di Kota Metro
maupun guru. Keberadaan SMP Negeri 1
Propinsi Lampung. Tahun 2005, SMP
Metro yang berada di pusat perkotaan
Negeri 1 Metro ditetapkan sebagai
dan pemerintahan tentunya membawa
Sekolah Standar Nasional (SSN) dan
heterogenitas baik bagi orang tua siswa
pada tahun 2009 memperoleh predikat A
maupun penduduk yang berdomisili di
(amat baik) berdasarkan penilaian Badan
sekitar sekolah. Berbagai etnis dengan
Akreditasi Sekolah.
tingkat ekonomi, sosial, budaya yang
Pada sebagai
tahun
sekolah
Sekolah
2007 persiapan
Bertaraf
berdasarkan
ditetapkan Rintisan
Internasional
Keputusan
Direktorat
beraneka
Jenderal
ini
membawa
karakteristik yang beragam dan kompleks sehingga
menambah
semarak
dan
kekayaan budaya bagi sekolah.
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Direktorat
ragam
Menyandang
gelar
sebagai
Manajemen
sekolah favorit merupakan tantangan
Pendidikan Dasar dan Menengah tahun
yang cukup berat dan perlu kerja keras,
2007 SMP Negeri 1 Metro ditetapkan
hal ini sesuai dengan salah satu misi
sebagai
sekolah yang berupaya menumbuhkan
sekolah
Rintisan
Sekolah
Bertaraf Internasional (RSBI).
semangat
SMP Negeri 1 Metro merupakan
seluruh
bersaing/keunggulan warga
sekolah.
bagi
Sekolah
sekolah favourit di Kota Metro Provinsi
memberdayakan semua komponen yang
Lampung, yang berlokasi di jantung Kota
ada agar memiliki disiplin dan etos kerja
Metro.
unggulan
yang tinggi, kerja keras ini membuahkan
sekaligus kebanggaan masyarakat Kota
berbagai prestasi sekolah. Prestasi yang
Metro, maka animo masyarakat baik dari
dimiliki
dalam maupun luar Kota Metro begitu
kepercayaan bagi kalangan masyarakat
tinggi untuk dapat menyekolahkan anak-
baik
anak mereka di sekolah ini. Hal ini
birokrat untuk menggunakan jasa SMP
211
Sebagai
sekolah
sekolah
eksekutif,
ini
memberikan
legislatif,
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 1. No. 2, Desember 2016
maupun
ISSN 2541-2922 (Online) ISSN 2527-8436 (Print)
Negeri 1 Metro dalam berbagai kegiatan
Indonesia
baik
lembaga pemerintahan maupun
Lampung. SMP Negeri 3 Metro terletak
kegiatan umum Kota Metro. Jasa sekolah
di Kelurahan Metro Kota Metro berdiri
yang selalu dilibatkan dalam berbagai
diatas tanah seluas 4.019 M² dan luas
even di Kota Metro adalah
Bangunan 3.939 M2.
marching
yang
mewakili
Provinsi
band, paduan suara, seni tari dan lain
Ditinjau letaknya SMP Negeri 3
sebagainya. Program peningkatan Mutu
Metro sangat strategis untuk sebuah
merupakan
kegiatan
SMP
sekolah, karena terletak di jalan utama
Negeri
Metro
terus
sehingga kendaraan angkutan kota dapat
ditumbuh kembangkan, secara bertahap,
langsung menuju ke gerbang sekolah
terarah dan terencana sekolah akan
karena telah memiliki jalur sendiri yang
berupaya membenahi diri menuju standar
kondisi jalannya baik. Selain itu lokasi
nasional pendidikan.
SMP Negeri 3 Metro berada di pusat
1
unggulan
yang
akan
Kedua, SMP Negeri 3 Metro mempunyai
fasilitas,
sarana
Kota Metro.
dan
Ketiga, SMP Negeri 4 Metro
prasarana yang cukup untuk menunjang
mempunyai
kelancaran belajar yang berorientasi pada
prasarana yang cukup untuk menunjang
kemajuan teknologi yang berdasarkan
kelancaran belajar yang berorientasi pada
IMTAQ
kemajuan teknologi yang berdasarkan
dan
berwawasan
global,
fasilitas,
IMTAQ
bersaing dalam berkiprah pada event-
sehingga SMP Negeri 4 Metro mampu
event di Kota Metro maupun di luar Kota
bersaing dalam berkiprah pada event-
Metro. Sekaligus menjadi pendukung
event di Kota Metro maupun di luar Kota
pemuda untuk mewujudkan Visi Kota
Metro. Sekaligus menjadi pendukung
Metro menjadi Kota Pendidikan dan
pemuda untuk mewujudkan Visi Kota
Metro Sehat. SMP Negeri 3 Metro
Metro menjadi Kota Pendidikan dan
menjadi rujukan Pemda dalam rangka
Metro Sehat.
sekolah
sekitar
khususnya,
berwawasan
dan
sehingga SMP Negeri 4 Metro mampu
penilaian Adipura serta rujukan bagi
dan
sarana
global,
SMP Negeri 4 Metro menjadi
Provinsi
rujukan Pemda dalam rangka penilaian
umumnya karena SMP Negeri 3 Metro
Adipura serta rujukan bagi sekolah
pada tahun 2007 menjadi Juara Tingkat
sekitar
Nasional dalam lomba Sekolah Sehat se-
umumnyakarena SMP Negeri 4 Metro
khususnya,
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 1. No. 2, Desember 2016
Provinsi
212
ISSN 2541-2922 (Online) ISSN 2527-8436 (Print)
pada tahun 2007 menjadi Juara Tingkat
Kota Metro. SMPN 5 Metro memberikan
Nasional dalam lomba Sekolah Sehat se-
motivasi dan semangat baru bagi seluruh
Indonesia
warga sekolah untuk lebih giat lagi dalam
Lampung.
yang
mewakili
Provinsi
tahun
pelajaran
Pada
upaya
meningkatkan
mutu,
inovasi
2007/2008 SMP Negeri 4 Metro masuk
pembelajaran, dan prestasi sekolah.
kualifikasi Rintisan Sekolah Bertaraf
Secara geografis SMP Negeri 5 Metro
Internasional SK DIRJEN DIKDASMEN
terletak di Desa Rejo Mulyo Kecamatan
NO.
Metro Selatan.
230/C3/KEP/2008,
Tanggal
08
Februari 2008. SMP Negeri 4 Metro
Sejak menjadi penyelenggara SSN, SMP
terletak di Kelurahan Iringmulyo Kota
Negeri 5 Metro melaksanakan penekanan
Metro berdiri diatas tanah seluas 12.680
program kegiatan sekolah yang mengacu
M².
pada Ditinjau letaknya SMP Negeri 4
pemenuhan
sebagaimana
delapan
standar
diamanahkan
oleh
Metro sangat strategis untuk sebuah
Peraturan Pemerintah Nomor : 19 Tahun
sekolah, karena terletak di jalan ke dua
2005
dari jalan lintas kampus (jalan utama)
Pendidikan (SNP), baik standar isi,
sehingga jauh dari keramaian lalu lintas
proses, kompetensi lulusan, pendidik dan
dan kendaraan angkutan kota dapat
tenaga kependidikan, pengelolaan, sarana
langsung menuju ke gerbang sekolah
prasarana, pembiayaan, hingga standar
karena telah memiliki jalur sendiri yang
penilaian.
kondisi jalannya baik. Selain itu lokasi
melihat perkembangan SSN.
tentang
Secara
Standar
Nasional
kuantitatif
untuk
SMP Negeri 4 Metro tidak terlalu dari pusat kota, berjarak kurang lebih 3.000 M ke arah tenggara dari pusat Kota
b. Pembahasan Hasil
uji
sebagai
temuan
penelitian ini dapat dikatakan telah
Metro. Keempat, SMP Negeri 5 Metro pada awalnya merupakan sekolah filial dari SMP Negeri 1 Metro yang menjadi sekolah negeri difinitif dengan Surat Keputusan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan RI. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah unggulan masyarakat
berhasil menjawab ketiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Dengan demikian
secara
teoritik
yang
dikembangkan untuk menjadi landasan deduktif pengajuan hipotesis penelitian ini telah didukung oleh uji hipotesis, peneltian ini tidak diragukan lagi dapat digunakan dalam menyusun kesimpulan
213
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 1. No. 2, Desember 2016
ISSN 2541-2922 (Online) ISSN 2527-8436 (Print)
penelitian. Pembahasan hasil peneltian
sekolah maupun tenaga kependidikan
dapat diuraikan di bawah ini.
lainnya yang diharapkan kehadirannya di
Pertama,
bahwa
terdapat
sekolah
sebagai
konselor
pengaruh positif dan signifikan supervisi
mengatasi
pengawas
dihadapi guru dan tenaga kependidikan
terhadap
kinerja
guru.
Kekuatan pengaruh tersebut sebesar βy1 = 0,715
secara
regresi
diperoleh
berbagai
untuk
masalah
yang
lainnya dalam melaksanakan tugas.
Ŷ=
Supervisi pengawas sekolah yang
108,977 + 1.194X1, dapat digunakan
sesuai
untuk membuat prediksi dalam rangka
wewenangnya
meningkatkan
pengawas
kontribusi bagi terciptanya peningkatan
berpengaruh langsung terhadapa kinerja
kualitas pendidikan, dimana pengawas
guru sebesar 71,5 %. Hal ini sesuai
sekolah memberi bantuan dan bimbingan,
dengan
memotivasi, memberikan pengarahan dan
supervise
Peraturan
Menteri
dengan
tugas,
fungsi
dan
akan
memberikan
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
pelayanan
untuk
Reformasi Birokrasi nomor 21 tahun
kemampuan
guru
2010, Tugas pokok Pengawas Sekolah
pembelajaran. Secara konseptual dalam
adalah melaksanakan tugas pengawasan
penelitian
akademik dan manajerial pada satuan
pembinaan, pendampingan, pengarahan,
pendidikan yang meliputi penyusunan
motivasi,
program
pelaksanaan
dilaksanakan pengawas sekolah sesuai
pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8
dengan tugas pokok dan fungsi serta
(delapan) Standar Nasional Pendidikan,
kewenangan dan tanggungjawab yang
penilaian, pembimbingan dan pelatihan
diberikan kepadanya untuk meningkatkan
profesional
kinerja guru.
pengawasan,
Guru,
evaluasi
hasil
pelaksanaan program pengawasan dan pelaksanaan
tugas
kepengawasan
di
daerah khusus.
ini
meningkatkan dalam
merupakan
serta
pelayanan
proses
kegiatan
yang
Dari uraian di atas dijelaskan bahwa
supervise
pengawas
sangat
berpengaruh terhadap kinerja guru, hal
Hal ini sesui dengan pendapat
ini merupakan hal yang positif untuk
Sagala (2009: 200) yang mengemukan
kemajuan satuan pendidikan yang di
bahwa
sebagai
naungi oleh pendidik. Tugas pengawas
supervisor adalah sosok orang yang dapat
bukan hanya mengawasi pendidik tetapi
berperan sebagai mitra kerja kepala
juga
pengawas
sekolah
membimbing,
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 1. No. 2, Desember 2016
memotivasi,
214
ISSN 2541-2922 (Online) ISSN 2527-8436 (Print)
memberikan solusi setiap permasalahan
professional”. Kepala sekolah sebagai
dan juga memberikan kesempatan untuk
pemimpin
mengembangkan diri.
bijaksana dalam mengambil keputusan
Kedua, bahwa terdapat pengaruh langsung
positif
dan
signifikan
dalam
satuan
pendidikan
dalam tugas-tugas administrasi, sebagai upaya memperkecil resiko atau kerugian
kepemimpinan kepala sekolah terhadap
dalam
kinerja guru. Kekuatan pengaruh tersebut
pendidikan di bawah tanggung jawabnya
sebesar βy2 = 0,868 secara regresi
sebagai pemimpin.
diperoleh Ŷ= 53,467 + 1,177X2, dapat digunakan
untuk
membuat
pelaksanaan
manajemen
Berdasarkan uraian di atas ada
prediksi
hubungan positif antara kepemimpinan
dalam rangka meningkatkan supervisi
kepala sekolah dengan kinerja guru.
pengawas
Dengan
berpengaruh
langsung
asumsi
semakin
terhadapa kinerja guru sebesar 86,8 %.
kepemimpinan kepala
Hal
semakin
ini
sesuai
Wahjosumidjo
dengan
pendapat
(1993:
110)
baik
menjalankan
baik
sekolah maka
kinerja
guru.
Dalam
tugas
dan
fungsi
mengemukakan bahwa “seorang kepala
kepemimpinan kepala
sekolah sebagai pemimpin harus mampu
mempunyai kemampuan menggerakkan,
memberikan
mengarahkan, membimbing, melindungi,
petunjuk
dalam
pengawasan, meningkatkan kemampuan
membina,
guru, membuka komunikasi dua arah dan
dorongan, dan memberi bantuan terhadap
mendelegasikan tugas”. Kepala sekolah
semua sumber daya manusia yang ada di
sebagai
pemimpin
memiliki
dalam satuan pendidikan yang dipimpin
karakter
khusus
mencakup
sehingga tercapai tujuan yang telah
harus yang
kepribadian keahlian dasar, pengalaman dan
pengetahuan
professional,
serta
pengetahuan administrasi pengawas.
member
sekolah harus
teladan,
member
ditetapkan. Ketiga, bahwa terdapat pengaruh langsung positif dan signifikan antara
Pendapat ini juga didukung oleh
supervise pengawas dan kepemimpinan
Sagala (2000: 70) menjelaskan bahwa
kepala sekolah terhadap kinerja guru.
“kebutuhan guru antara lain; 1) Ruang
Kekuatan pengaruh tersebut sebesar βy12
kerja yang diinginkan, 2) kesempatan
= 0,900 secara regresi diperoleh Ŷ =
untuk
52,925 + 0,64X1 + 1,220X2, dapat
ikut
serta
dalam
mengambil
keputusan, 3) Menghilangkan hambatan
215
digunakan
untuk
membuat
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 1. No. 2, Desember 2016
prediksi
ISSN 2541-2922 (Online) ISSN 2527-8436 (Print)
dalam rangka meningkatkan supervisi
kepala sekolah secara bersama-sama
pengawas dan kepemimpinan kepala
terhadap kinerja guru. Tidak dipungkiri
sekolah berpengaruh langsung terhadapa
bahwa yang berperan paling utama dalam
kinerja guru sebesar 90,0%. Hal ini
hal ini adalah pemimpin. Kepemimpinan
sesuai dengan Peraturan Menpan RB
seorang kepala sekolah dilihat dari cara
Nomor 21 Tahun 2010 tentang Tugas
memperlakukan
pengawas sekolah sebagai pembimbing,
dengan bijaksana. Hal ini berdampak
pengarah,
dan
pada hasil kerja yang dicapai oleh guru
dijalankan
atau pendidik yang ada didalam satuan
observasi,
evaluasi
pendidikan
motivasi jika
dengan baik maka kinerja kepala sekolah
sumberdaya
manusia
pendidikan yang dipimpin.
dan tenaga kependidikan lainnya akan maksimal,
karena
tidak
terjadi
kesenjangan antara pengawas sekolah dengan
kepala
kependidikan Sagala
sekolah
lainnya,
(2009:
dan
tenaga pendapat
Berdasarkan kajian teoritik dan simpulan hasil analisis data maka dapat disimpulkan
bahwa:
pelaksanaan
mengungkapkan
supervisi pengawas dan kepemimpinan
bahwa taanggungjawab pengawas adalah
kepala sekolah secara bersama-sama
membina, membimbing, memotivasi, dan
terhadap kinerja guru. Simpulan ini
memberikan pengarahan kepada guru dan
diwujudkan dari temuan hasil analisis
staf sekolah demi tercapai tujuan sekolah.
sebagai berikut:
Sebagai mitra kerja kepala sekolah,
1. Terdapat pengaruh positif supervisi
pengawas
200)
dan
SIMPULAN
sekolah
juga
memberikan
pembinaan kepada kepala sekolah. Sejalan
dengan
hal
tersebut
pengawas sekolah terhadap kinerja guru. Besarnya koefisien pengaruh 0,715,
dapat
disimpulkan
bahwa
Purwanto (2004) mengungkapkan peran
peningkatan supervisi pengawas akan
kepala sekolah sebagai pemimpin adalah
menyebabkan
membina
guru.
para
guru
dan
pengawai
sekolah dalam melakukan perkerjaan mereka secara efektif.
2. Terdapat
peningkatan
kinerja
pengaruh
positif
kepemimpinan
kepala
sekolah
guru.
Besarnya
Dari beberapa pendapat di atas
terhadap
kinerja
bahwa ada hubungan yang positif antara
koefisien
pengaruh
supervisi pengawas dan kepemimpinan
disimpulkan
bahwa
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 1. No. 2, Desember 2016
0,868,
dapat
peningkatan
216
ISSN 2541-2922 (Online) ISSN 2527-8436 (Print)
kepemimpinan kepala sekolah akan menyebabkan
peningkatan
kinerja
guru. 3. Terdapat pengaruh positif supervisi pengawas dan kepemimpinan kepala sekolah
secara
terhadap
kinerja
koifisien
pengaruh
disimpulkan supervisi
bersama-sama guru.
bahwa
Besarnya
0,900,
dapat
peningkatan
pengawas
dan
kepemimpinan kepala sekolah akan menyebabkan
peningkatan
kinerja
guru.
DAFTAR PUSTAKA Amstrong, Hartani. (2011). Kepemimpinan. Jakarta: Grasindo. Arikunto, Suharsimi. (2005). Dasardasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara. Bimo, Walgito. (1997). Psikologi Umum. Yogyakarta:Yayasan Pendidikan Fakultas Psikologi UGM. Dacholfany, M. Ihsan, (2013) Peran Kepemimpinan Perguruan Tinggi Islam dalam Pembagunan
217
Peradaban Islami, STAIN Jurai Siwo, Jurnal Studi Keislaman: Nizham, Vol 2, No 2 . Metro, Lampung Rakhmat, Jalaluddin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sergiovanni, T.J. (1987). The Principalship, a Reflective Practice Perspective. Englewood Cliffs, NJ. Boston: Prentice Hall Inc. Supardi. (2013). Kinerja Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Suryabrata. (1984). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali. Suryosubroto B. (2004). Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta. Thoha. (2010). Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Umar, Husein. (2005). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia dan Jakarta Business Research Center. Wibowo. (2004). Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Press.
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 1. No. 2, Desember 2016