Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Program Otomotif M. Ali Taufiq (10320022-ST) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang ABSTRAK
Latar belakang masalah : kepemimpinan kepala sekolah memiliki posisi strategis, sebab dengan kepemimpinan yang baik, kepala sekolah bisa mengarahkan orang-orang di bawahnya (guru, karyawan, siswa), untuk melaksanakan kebijakan yang ditetapkan. Namun yang terjadi umumnya tidak demikian, kepala sekolah lebih suka dan cenderung mendengarkan masukan-masukan dari guru dan yayasan, hal ini dilakukan sebagai bentuk demokrasi dalam kepemimpinan. Di sisi lain, budaya kerja akan tercipta dengan baik manakala orang-orang yang terlibat di dalamnya memiliki kesadaran untuk berkomunikasi dan berhubungan secara harmonis demi terciptanya budaya dan lingkungan kerja yang nyaman. Tujuan penelitian : (1) untuk mengetahui dan memberikan informasi kepemimpinan kepala sekolah, (2) untuk mengetahui dan memperoleh data kinerja guru program otomotif, dan (3) untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru program otomotif di SMK Pembangunan Mranggen Kabupaten Demak. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan kore-lasional. Populasinya adalah seluruh guru program otomotif berjumlah 12 orang dengan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan : (1) dokumentasi, untuk mengetahui jumlah guru, nama-nama guru, nomor induk kepegawaian, sarana dan prasarana, dan data pendukung lain, (2) angket, diguna-kan untuk memperoleh informasi tentang kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru program otomotif. Adapun analisis data yang digunakan ada dua : (1) analisis deskriptif persentase digunakan unuk mengetahui besarnya skor setiap variabel, dan (2) analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru program otomotif. Hasil penelitian sebagai kesimpulan : (1) kepemimpinan kepala sekolah SMK Pembangunan Mranggen termasuk cukup baik, artinya dalam kepemim-pinan bisa menampung aspirasi bawahan sehingga bawahan mendukungnya, (2) kinerja guru program otomotif termasuk sangat baik, hal ini berakibat prestasi belajar yang dicapai oleh siswa sangat baik pula, dan (3) pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMK Pembangunan Mranggen sangat baik, hal ini dibuktikan hasil hitung 9,999 angka tersebut lebih besar dari tabel 2,201 karena 9,999 > 2,201 maka hipotesis kerja : "Ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala terhadap kinerja guru program otomotif SMK Pembangunan Mranggen Kabu-paten Demak pada semester genap tahun ajaran 2012/2013" diterima. Dengan diterimanya hipotesis kerja, maka memberikan indikasi bahwa semakin baik kepemimpinan kepala sekolah, maka akan semakin baik kinerja yang dimiliki oleh para guru di SMK Pembangunan Mranggen. Kata kunci : Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Guru. PENDAHULUAN SMK adalah bentuk satuan pendidikan menengah yang diseleng-garakan untuk melanjutkan pendidikan dasar. Dalam kurikulum SMK edisi 2006 disebutkan; SMK
sebagai bagian dari
pendidikan menengah kejuruan bertujuan menyiapkan siswa atau tamatannya untuk mandiri dalam bekerja, di samping siap melanjutkan studi ke perguruan tinggi. SMK merupakan salah satu lembaga Gardan. Vol. 3 No. 1, Mei 2013
40
pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan SDM yang memiliki kemampuan, keterampilan dan keahlian, sehingga lulusannya dapat mengembangkan kinerja. Pendidikan SMK itu sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. Lulusan SMK antara lain agar mereka memiliki kemampuan, keterampilan serta ahli di dalam bidang ilmu tertentu, termasuk di dalamnya SMK Pembangunan Mranggen Kabupaten Demak. Setidaknya lulusan pendidikan menengah atas dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sepanjang lulusan tersebut memenuhi per-syaratan, baik nilai maupun program studi atau jurusan sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
KAJIAN PUSTAKA Kepemimpinan Kepala Sekolah Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Namun kenyata-an di lapangan masih banyak kepala sekolah yang tidak menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin pendidikan ini disebabkan karena dalam proses pengangkatannya tidak ada trasnfaransi, rendahnya mental kepala sekolah yang ditandai dengan kurangnya motivasi dan semangat serta kurangnya disiplin dalam melakukan tugas, dan seringnya datang ter-lambat serta banyak faktor penghambat lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang mengimplikasikan rendahnya produktivitas kerja kepala sekolah yang berimplikasi juga pada mutu (input, proses, dan output). Kinerja Guru Kinerja adalah terminologi objektif dan relatif yang dapat diartikan dengan berbagai cara, setiap definisi bisa
didukung oleh argumentasi yang sama baiknya. Secara luas kinerja
dapat
diartikan sebagai agregat karakteristik dari produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggan. Penilaian kinerja guru ini didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Republik Indonesia Nomor: 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pasal 1 disebutkan bahwa: ”Standar proses untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran”.
METODE PENELITIAN Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif, sebab untuk menguji teori, menguji hipotesis, penggunaan alat uji statistik digunakan angka-angka dengan pengolahan data statistik,
Gardan. Vol. 3 No. 1, Mei 2013
41
bahkan mulai dari pengumpulan data, penafsiran data serta penyajiannya dilakukan dalam bentuk dan model angka-angka berdasarkana hasil olahan data statistik pula. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe korelasional. Dengan kata lain penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan kausal atau hubungan sebab-akibat antara variabelvariabel yang digunakan melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini bersifat asosiatif dengan jalur tunggal (one analysis). Analisis ini bertujuan menrangkan akibat langsung dari seperangkat variabel yang digunakan, sebagai variabel penyebab terhadap seperangkat variabel lain yang merupakan variabel terikat. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian mengambil lokasi di SMK Pembangunan Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak . Adapun lama penelitian direncanakan selama 3 (tiga) bulan; mulai bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2013, lama waktu tersebut digunakan untuk menyusun proposal hingga sampai pada laporan hasil penelitian. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitatif dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru program otomotif SMK Pembangunan Mranggen Kabupaten Demak yang berjumlah 12 orang seperti dirinci pada tabel berikut ini. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tujuan penelitian sampel adalah untuk meng-generalisasikan hasil penelitian, yakni mengangkat kesimpulan penelitian sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data, dalam penelitian ini digunakan beberapa metode, di antaranya adalah seperti dikemukakan berikut ini. 1. Observasi Metode observasi adalah tekhnik pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap obek penelitian. Metode observasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah yang berkaitan dengan pelaksanaan proses pembelajaran dan sarana pendukung di seluruh SMK Pembangunan Mranggen Kabupaten Demak. 2. Dokumen Metode dokumen adalah suatu cara pengumpulan data dengan jalan mencatat hasil kegiatan dan dokumen-dokumen lainnya yang dianggap perlu serta ada hubungannya dengan masalah yang
Gardan. Vol. 3 No. 1, Mei 2013
42
diteliti. Data yang akan diperoleh dari dokumentasi adalah; jumlah guru, letak geografis, struktur organisasi, jumlah kelas dan siswa, kurikulum, dan data pendukung lainnya. 3. Kuesioner Kuesioner merupakan daftar pertanyaan tertulis dan dijawab atau dikerjakan tertulis pula oleh
responden
yang diselidiki. Penggunaan kuesioner dalam penelitian ini adalah untuk
mengungkap data tentang kepemimpinan kepala sekolah, budaya organisasi, kepuasan kerja, dan kinerja guru. Pemberian skor angket didasarkan skala likert, mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar, secara jelas pemberian skor tersebut adalah: (1) sangat setuju diberi skor 5, (2) setuju diberi skor 4, (3) kurang setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2, dan (1) sangat tidak setuju diberi skor 1.
HASIL PENELITIAN Analisis Deskriptif Persentase Analisis deskriptif ini digunakan untuk mengungkap peristiwa atau kejadian dan sekaligus menjawab permasalahan yang diajukan, di antaranya adalah kepemimpinan kepala sekolah (variabel X) dan budaya kerja guru (variabel Y), seperti diuraikan berikut ini. a. Kepempinan Kepala Sekolah (Variabel X) Untuk bisa membuktikan besarnya skor kepemimpinan kepala sekolah (variabel X), peneliti melakukan sebaran angket kepada 12 guru sebagai responden yang diungkap dengan 12 item pertanyaan. Dengan demikian proses penyelesaiannya adalah : 1) Menghitung skor maksimal : 12 x 5 = 60 2) Menghitung skor minimal :12 x 1 = 12 3) Menentukan range (r), yakni skor maksimal-skor minimal : 60-12 = 48 4) Menetapkan kriteria, dalam hal ini peneliti tetapkan ada tiga, yakni : sangat baik, cukup baik, dan kurang baik. 5) Menentukan interval, yakni : range/kriteria : 48/3 = 16 6) Memasukkan hasil sebaran angket dengan format seperti pada tabel berikut. Tabel 1. Analisis Deskriptif Kepemimpinan Kepala Sekolah
No Interval
Kriteria
Frekuensi
Persentase
1
49 – 60
Sangat Baik
-
-
2
33 – 48
Cukup Baik
11
91,67
3
16 – 32
Kurang Baik
1
8,33
12
100
Jumlah
Gardan. Vol. 3 No. 1, Mei 2013
43
Berdasar analisis deskriptif yang direkap tabel di atas diketahui bahwa kriteria sangat baik tidak ditemukan dalam jawaban, untuk kriteria cukup baik diperoleh skor 11 dengan persentase 91,67%, dan untuk kriteria kurang baik diperoleh skor 1 dengan persentase 8,33%, sehingga bisa dikemukakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah SMK Pembangunan Mranggen adalah cukup baik. Dengan kepemimpinan kepala sekolah cukup baik hal ini dapat dibuktikan dari berbagai faktor diantaranya, peningkatan sumber daya yang meliputi aspek pengalokasian dana untuk pembangunan fisik sekolahan hal ini dilakukan setiap tahunnya sehingga menjadikan sekolahan dalam kondisi perbaikan secara berkala, kepala sekolah membuat prioritas pengalokasian dana berdasarkan kualitas, kepala sekolah tidak terlalu terpaku dengan birokasi
selama untuk
kepentingan kemajuan sekolah, kepala sekolah juga sudah menerapkan menejemen dan menerima masukan dari bawahan atau guru sehingga terjalin suatu komunitas yang solid untuk mencapai hasil dan tujuan bersama. Faktor yang bersumber dari pertanggungjawaban kepala sekolah meliputi, kepala sekolah sudah melaporkan kemajuan sekolah kepada masyarakat setiap satu semester melalui rapat wali murid saat penerimaan raport sehingga hubungn antara masyarakat dengan sekolah terjalin dengan harmonis, kepala sekolah melaporkan keuangan kepada wali murid selama satu semester tentang penggunaan dana, apalagi berkaitan dana pembangunan uang gedung, kepala sekolah melaporkan kepada dinas pendidikan kabupaten berkaitan dengan kemajuan dan prestasi yang dicapai selama satu semester, kepala sekolah juga melaporkan penggunaan keuangan setiap satu semester kepada dinas pendidikan. Faktor yang berdasarkan dari pelaksanaan kurikulum meliputi, kepala sekolah mengembangkan kurikulum berdasarkan kebutuhan kondisi siswa, penerapan kurikulum juga sudah dilakukan berdasarkan pada pencapaian efektivitas target, kepala sekolah juga melakukan pelaksanaan kurikulum dan mempertimbangkan efisiensi, yaitu kesesuaian dana yang dikeluarkan dengan hasil yang dicapai sesuai dengan target yang diharapakan, kepala sekolah berusaha juga memajukan sekolah berdasarkan pada kondisi riil yang terjadi dalam masyarakat, maka dengan didukung berbagai macam alasan diatas dapat disimpulkan sesuai dengan analisis deskriptif bahwa kepemimpinan kepala sekolah SMK pembangunan Mranggen benar-benar cukup baik. b. Kinerja Guru Program Otomotif (Variabel Y) Untuk bisa membuktikan besarnya skor kinerja guru program otomotif (variabel Y), peneliti juga melakukan sebaran angket kepada 12 guru sebagai responden yang diungkap dengan 20 item pertanyaan. Dengan demikian proses penyelesaiannya adalah : 1) Menghitung skor maksimal : 20 x 5 = 100 2) Menghitung skor minimal : 20 x 1 = 20 3) Menentukan range (r), yakni skor maksimal-skor minimal : 100-20 = 80 Gardan. Vol. 3 No. 1, Mei 2013
44
4) Menetapkan kriteria, dalam hal ini peneliti tetapkan ada tiga, yakni : sangat baik, cukup baik, dan kurang baik. 5) Menentukan interval, yakni : range/kriteria : 80/3 = 26,67 6) Memasukkan hasil sebaran angket dengan format seperti tabel berikut. Tabel 2. Analisis Deskriptif Kinerja Guru Program Otomorif
No
Interval
Kriteria
Frekuensi
Persentase
1
54 – 80
Sangat Baik
11
91,67
2
47 – 53
Cukup Baik
1
8,33
3
20 – 46
Kurang Baik
-
-
12
100
Jumlah
Berdasar analisis deskriptif yang direkap tabel di atas
diketahui kriteria sangat baik
diperoleh skor 11 dengan persentase 91,67% kriteria cukup baik diperoleh skor 1 dengan persentase 8,33% dan untuk kriteria kurang baik tidak ditemukan dalam jawaban, sehingga bisa dikemukakan bahwa kinerja guru program otomotif di SMK Pembangunan Mranggen adalah sangat baik. Dengan kinerja guru program otomotif dinyatakan sangat baik hal ini dapat dilihat dari berbagai faktor perencanaan proses pembelajaran meliputi, guru sudah melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rancangan dan jadwal yang ada sehingga dalam intraksi pembelajaran sudah dalam terkondisikan, guru dalam setiap melakukan pembelajaran sudah berpedoman pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran/RPP sehingga penyampaian materi pelajaran tidak
menyimpang dalam kurikulum, guru mengkomunikasikan setiap materi baru atau materi tambahan dengan siswa. Faktor kinerja guru yang bersumber dari penguasaan karakter anak diantaranya,
guru
berusaha mengenal setiap karakter yang dimiliki oleh anak sehingga hubungan guru dengan peserta didik terjalin dengan baik hal ini memudahkan murid untuk menerima pelajaran, guru sudah menyadari tingkat pemahaman materi
antara siswa satu dengan siswa lain berbeda-beda
sehingga tidak menimbulkan perbedaan yang membuat kesenjangan dalam pembelajaran dikelas, guru juga sudah berusaha mengelola kelas dengan baik. Faktor kinerja guru dari penguasaan teori dan prinsip belajar diantarnya, guru memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya pada materi yang telah disampaikan sehingga diharapkan peserta didik bener-bener paham dan dapat memecahkan problem ketika terjadi maslah dalam belajarnya, dalam proses pengajaran guru juga mengkaitkan materi berikutnya dengan yang telah lalu dan materi yang akan datang hal ini dimaksutkan agar para murid tidak lupa dengan apa yang telah disampaikan pelajaran yang telah lewat, dan guru program otomotif juga memiliki teknik dan strategi untuk mem-berikan motivasi belajar kepada anak. Gardan. Vol. 3 No. 1, Mei 2013
45
Faktor kinerja guru dari pengembangan kurikulum diantaranya, guru menyusun silabus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, guru berusaha merancang rencana pembelajar-an sesuai dengan silabus agar dapat mencapai kompetensi dasar pembelajaran tertentu, Guru berusaha mengikuti urutan materi ajar dengan memperhatikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, guru memberikan materi ajar yang dikaitkan dengan kondisi dan kehidupan sehari-hari pada anak. Faktor kinerja guru yang bersumber dari pengembangan potensi anak diantaranya, guru menganalisis hasil belajar anak untuk mengetahui tingkat kemajuan, guru berusaha memberikan materi pelajaran untuk memunculkan motivasi anak agar menyadari pentingnya belajar, guru berusaha menyampaikan materi bahan ajar untuk memunculkan ide dan kreativitas anak dalam pemecahan masalah, guru memusatkan perhatian pada interaksi
dan mendorong anak untuk
memahami materi bahan ajar yang telah disampaikan oleh guru. Faktor kinerja guru yang bersumber dari penilaian dan evaluasi meliputi, guru menyusun alat penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran hal ini dimaksutkan agar dalam proses penilaian sesuai dengan kemampuan anak, guru melakukan penilaian untuk mengetahui penguasaan anak terhadap topik atau kompetensi dasar dari materi tertentu, dan guru menerima masukan anak guna merefleksikan keberhasilan belajar pada periode berikutnya. Dari hasil analisa deskriptif diatas maka dapat disimpulkan dengan benar bahwa kinerja guru progaram otomotif SMK Pembangunan Mranggen adalah benar -benar sangat baik. Uji Hipotesis Tabel 3. Perhitungan Angka F dengan Standar Deviasi
Sumber Variasi Regresi (reg) Residu (res) Total
Db 1 10 11
JK 41,136 77,531 118,667
RK 41,136 4,114 45,25
F 9,999 9,999
Dari sajian data pada tabel tersebut diketahui bahwa untuk proses perhitungan analisis data diperoleh F hitung atau F regresi sebesar = 9,999 kemudian angka tersebut dikonsultasikan dengan tabel F dengan N (populasi) = 11 yang diperoleh angka 2,201 untuk taraf signifikan 5% atau taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil hitung di atas, maka bisa dibuat persamaan matematika sebagai berikut : 9,999 > 2,201 karena F hitung lebih besar dari F tabel maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi : "Ada
pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala terhadap kinerja guru
program otomotif SMK Pembangunan Mranggen Kabupaten Demak pada semester genap tahun ajaran 2012/2013" diterima.
KESIMPULAN Berdasarkan sajian dan analisis data, maka kesimpulan yang diperoleh dan dapat digunakan sebagai jawaban dari rumusan permasalahan adalah sebagai berikut : Gardan. Vol. 3 No. 1, Mei 2013
46
1. Kepemimpinan kepala sekolah di SMK Pembangunan Mranggen, termasuk cukup baik, artinya dalam kepemimpinan bisa menampung aspirasi bawahan sehingga bawahan mendukungnya. 2. Kinerja guru program otomotif SMK Pembangunan Mranggen termasuk sangat baik, hal ini berakibat pretasi belajar yang dicapai oleh siswa sangat baik pula. 3. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMK Pembangunan Mranggen Kabupaten Demak sangat baik, hal ini dibuktikan dengan hasil hitung sebesar 9,999 angka tersebut lebih besar dari tabel 2,201 karena 9,999 > 2,201 maka hipotesis kerja : "Ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala terhadap kinerja guru program otomotif SMK Pembangunan Mranggen Kabupaten Demak pada semester genap tahun ajaran 2012/2013" diterima. Dengan diterimanya hipotesis kerja, maka memberikan indikasi bahwa semakin baik kepemimpinan kepala sekolah, maka akan semakin baik kinerja yang dimiliki oleh para guru di SMK Pembangunan Mranggen.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S, 2007, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, cetakan Kesepuluh Jakarta: Rineka Cipta As’ad, M. 2000. Manajemen Pendidikan, Wacana, Prosedur, dan Aplikasinya di Sekolah, dalam Burhannudin (Edc), Kepemimpinan Pendidikan: Konsep, Tipe dan Gaya Kepemimpinan di Sekolah, h. 133-143, Malang: Universitas Negeri Malang. Danim, S., 2002, Fungsi Pendidikan Dalam menciptakan Manusia Yang Handal, Kendari: Unhalu. Hadi, S., 2006. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset. Luthan, D. 1995. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicipta Karya Nusa. Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ruky, Ahmad. 2002. Sistem Manajemen Kinerja, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Samsudin. 2006. Psikologi Kerja. Jakarta: Rajawali. Suryabrata, S. 2000. Manajemen SDM, Jakarta: Bumi Aksara. Simanjuntak, J. Payaman. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kerja, Lembaga Jakarta: Penerbit FEUI. Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, Edisi kedua, Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Tarsito. Surya, Moh. 2007. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bayu Indra Grafi. Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali. Ukas, Uzer. M. 2004. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Gardan. Vol. 3 No. 1, Mei 2013
47