“PERSEPSI” KELOMPOK 4 Febrianto Amelia Sheren Shelly Meilisa
Pengamatan Dunia Nyata Persepsi kita terhadap dunia nyata merupakan olahan smua informasi yang di terima oleh inderaindera yang dipengaruhi oleh kondisi psikologis dan pengalaman kita. Gejala-Gejala yang kita lihat selalu melekat pada konteks tersebut menjadi suatu “Totalitas”.
A.Konstansi • Persepsi tidak selalu terjadi di saat objek atau gejala itu langsung ditangkap oleh panca indera • Konstansi ini lebih bersifat psikologis karena arti dari suatu objek atau gejala bagi kita bersifat tetap atau konstan.
Konstansi Tempat atau Lokasi Bila kita naik kereta api, Walaupun letak benda-benda dan hubungan antarbenda akan berubah dalam medan penglihatan,tetapi secara psikologis kita menyadari bahwa keadaan tempat atau lokasi mereka tida berubah
Konstansi warna kalau kita melihat tas berwarna merah,tetapi tiba-tiba lampu padam,maka warna tas tersebut akan terlihat lebih kehitam-hitaman.Mekispun demikian,gambaran psikologis dalam diri kita menyatakan tas tersebut tetap merah
Konstansi bentuk dan ukuran Benda yang jauh akan terlihat lebih kecil,dan benda-benda yang berubah posisinya dalam medan penglihatannya kita akan nampak berbeda bentuknya.
B.Figur dan Latar Belakang • Keberadaan suatu objek pengamatan menggejala sebagai suatu figur yang menonjol di antara objek-objek lain,baik karena sifatnya memang menyolok atau karena dengan sengaja pengamat memusatkan perhatiannya pada objek tertentu.
C. Hukum-hukum Gestalt • Gestalt merupakan suatu totalitas tetapi bukan penjumlahan dari totalitas tersebut.Hukum Gestalt mengatur pola hubungan antar bagian dalam totalitas sehingga tercipta suatu persepsi tertentu.Struktur dan arti ditentukan oleh antar bagian dalam totalitas tersebut.
Hukum Kedekatan (Proximity) • Objek yang berdekatan akan diamati sebagai suatu kesatuan
Garis akan dipersepsikan secara berpasangan dan tanda X akan dipersepsikan secara vertikal
Hukum Kesamaan (Similarity) • Objek yang cirinya sama cenderung diamati sebagai satu totalitas
Tanda O dan X akan dipersepsikan secara horizontal karena terpengaruh oleh kesamaan ciri dari objek
Hukum Bentuk Tertutup (Closure) • Bentuk yang sudah kita kenal,walau nampak sebagai suatu yang tidak sempurana cenderung dipersepsikan secara sempurna.
Gambar lingkaran yang tidak tertutup akan dipersepsikan tertutup dengan sempurna
• Hukum Kesinambungan (Continuity) Pola yang sama dan berkesinambungan walau ditutup dengan pola lain tetap diamati sebagai satu kesatuan.
• Hukum Gerak Bersama (Common Fate) Unsur yang bergerak dengan cara dan arah yang sama dilihat sebagai suatu kesatuan
D.Persepsi Kedalaman ( Depth Perception ) • Persepsi kedalaman merupakan kemampuan indera penglihatan untuk mengindera ruang. Akan tetapi ruang berdimensi tiga, sedang kan penginderaan visual kita hanya berdimensi dua. Maka itu, penginderaan ruang merupakan penghayatan yang menyeluruh, bukan sekedar penginderaan visual saja.
Patokan yang digunakan manusia dalam persepsi kedalaman : • • • • • •
Perspektif atmosferik ; semakin jauh objek, semakin kabur. Perspektif linear ; semakin jauh, garis- garis akan semakin menyatu menjadi satu titik ( konvergensi ) Kualitas permukaan ( texture gradient ), berkurangnya ketajaman kualitas tekstur karena jarak makin jauh. Posisi relatif, objek yang jauh akan ditutupi atau kualitasnya menurun karena bayangan objek-objek yang lebih dekat. Sinar dan bayangan, bagian permukaan yang lebih jauh dari sumber cahaya akan lebih gelap dibanding yang lebih dekat. Patokan yang sudah dikenal, benda-benda yang sudah kita kenal ukurannya akan lebih kelihatan lebih kecil di kejauhan.
Patokan-patokan di atas sering dipakai oleh para seniman ( pelukis ) untuk membuat efek-efek tertentu dalam lukisannya.
E. Persepsi gerak Untuk mengamati gerak dibutuhkan ‘Patokan’ . Dengan demikian, gerakan adalah sesuatu yang berpindah posisinya dari patokan. Kalau patokannya kabur, maka kita bisa memperoleh informasi gerakan semu. Gerakan semu terjadi bila ada dua rangsang yang berbeda muncul hampir bersamaan waktunya.
2 MACAM GERAK SEMU • Efek otokinetik Bila kita memandang setitik cahaya dalam keadaan gelap gulita,cahaya tersebut akan nampak bergerak ke atas, ke bawah, ke samping kiri, ke samping kanan.
• Gerakan stroboskopik Terjadi karena ada dua rangsang yang berbeda yang muncul hampir bersamaan. Dalam gerakan stroboskopik ini ada gejala yang disebut phi-penomenon. Gejala ini terjadi bila ada dua rangsang atau lebih yang muncul dalam waktu yang amat pendek dan diamati sebagai gerakan dari satu rangsang saja. Contohnya seperti lampu-lampu iklan di toko atau jalan besar, demikian juga dalam pemutaran film menggunakan teknik ini.
Bila garis yang ditunjukkan, lalu hilangkan dari medan penglihatan tetapi dengan cepat di ganti dengan garis B, maka akan diamati , gerakan garis A roboh.
F. ILUSI Ilusi adalah kesalahan dalam persepsi, yaitu memperoleh kesan yang salah terhadap fakta-fakta objektif yang d sajikan alat-alat indra kita
Ilusi disebabkan oleh faktorfaktor eksternal Gambar atau bayangan di cermin kelihatannya terletak di belakang cermin)
Ilusi disebabkan kebiasaan Rangsang-rangsang yang disajikan sesuai dengan kebiasaan kita dalam mengenali rangsang akan dengan mudah menimbulkan ilusi.
Ilusi karena kesiapan mental atau harap tertentu Kita akan sering melihat sesuatu yang mirip dengan barang yang hilang yang sangat kita harapkan untuk kembali.
Ilusi karena kondisi rangsang terlalu kompleks Bila rangsang yang diamati terlalu kompleks, maka rangsang tersebut dapat menutup-nutupi atau menyamarkan fakta-fakta objektif.
G. Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap persepsi • Perhatian yang selektif: pemusatan perhatian pada rangsang-rangsang tertentu saja. • Ciri-ciri rangsang: rangsang yang bergerak di antara rangsang-rangsang yang diam akan lebih menarik perhatian. • Nilai-nilai dan kebutuhan individu: seorang seniman mempunyai pengamatan yang berbeda dengan yang bukan seorang seniman dalam mengamati objek tertentu. • Pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsi dunianya.
Stimuli : Penglihatan Suara Bau Rasa Tekstur
Pemberian Arti
SENSASI
Indera penerima
Perhatian
Interpretasi
Tanggapan
PERSEPSI