PENGARUH LAYANAN INFORMASI DENGAN MEDIA FILM TERHADAP PENYESUAIAN DIRI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM : 12500017 ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh layanan informasi dengan media film terhadap penyesuaian diri dalam lingkungan sekolah pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015 / 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII B SMP Negeri 17 Surakarta tahun 2015/2016. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh populasi atau sampel total dari kelas VIII B SMP Negeri 17 Surakarta yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Sanpling Jenuh atau sampel total Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara dan dokumentasi. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang penyesuaian diri dalam lingkungan sekolah, sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang sekolah dan nama responden. Teknik analisis data dengan t-tes. Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh layanan informasi dengan media film terhadap penyesuaian diri pada siswa Kelas VIII B SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 9,302. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N – 1) = (30 – 1) = 29 pada taraf signifikansi 5% = 2,045 dan 1% = 2,756. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 9,302 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,045 dan 1% = 2,756. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis menyatakan bahwa: “Ada Pengaruh Layanan informasi dengan media film terhadap penyesuaian diri pada siswa Kelas VIII B SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016” terbukti kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Kata Kunci: layanan informasi, media film, penyesuaian diri 1
2
perkembangan
PENDAHULUAN Pendidikan berperang penting
dan
memiliki kebutuhan
dinamika
dalam
interaksinya
dalam menjamin kelangsungan hidup
dengan lingkungan. Manusia sebagai
bangsa dan Negara, karena pendidikan
pribadi yang unik memiliki perbedaan
merupakan wahana meningkatkan dan
karakteristik antara individu yang satu
mengembangkan kualitas sumber daya
dengan
individu
manusia.
konseli
memasuki
Semua
pendidikan
orang
dan
mengenal
yang
lain.
masa
Saat
remaja,
melaksanakan
terkadang konseli mengalami berbagai
pendidikan tanpa mengenal usia dan
masalah yang ada karena terjadi
tempat,
karena
perubahan fisik., psikis dan juga
memang pendidikan tidak bisa lepas
lingkungan sosial. Masa transisi ini
dari
Sekolah
sangat banyak menimbulkan kesultan
merupakan sarana pendidikan formal
–kesulitan dalam penyesuaian dirinya
agar manusia bisa mengembangkan
terhadap
potensi
dirinya
baru.perkembangan
seorang
pembimbing
sepanjang
kehidupan
hayat
manusia.
dengan
bantuan
yang
akan
remaja
pada
diri yaitu usaha secara aktif mengatasi
Makhluk sosial, manusia selalu interaksi
yang
hakekatnya adalah usaha penyesuaian
membimbing dan mengarahkan.
mengadakan
lingkungan
tekanan-tekanan dan mencoba mencari
dengan
jalan keluar dari berbagai masalah
lingkungan untuk memenuhi berbagai
yang
kebutuhannya.
selalu
individu mengatasi masalah yang ada
berusaha mencapai hubungan yang
tersebut tergantung dari bagaimana
harmonis
seorang
Individu
dengan
lingkungannya.
dihadapinya.
remaja
mempergunakan
Manusia juga dituntun untuk mampu
pengalaman
mengatasi segala masalah yang timbul
lingkungan
sebagai akibat dari interaksi dengan
kemampuan menyelesaikan masalah
lingkungan sosial dan harus mampu
tersebut akan dapat membentuk sikap
menampilkan
pribadi yang optimis dan dewasa.
diri
sesuai
dengan
norma atau aturan yang berlaku.
yang
Kemampuan
dan
diperoleh
dari
selanjutnya
Undang-undang Pasal 1 ayat
Konseli sebagai individu yang
(1)
dinamis dan berada dalam proses
Nomor
2
Tahun
2003
menyebutkan pendidikan adalah usaha 3
sadar
dan
terencana
mewujudkan
suasana
untuk
belajar
mampu menyesuaikan diri dengan
dan
baik, dapat hidup dan bergaul
baik
proses pembelajaran agar peserta didik
pula dalam lingkungan di sekolahnya
secara aktif mengembangkan potensi
dan siswa tersebut akan berkembang
dirinya
dengan
untuk
spiritual
memiliki
keagamaan,
kekuatan
pengendalian
optimal
tersebut
mulia
permasalahan
diperlukan
ketrampilan dirinya,
dengan
penyesuaian diri yang baik siswa
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak serta
karena
yang
masyarakat,
akan
mampu sosial
mengatasi
yang
sering
terjadi pada siswa. maka dari itu perlu
bangsa, dan Negara. Maka inti dari
penanganan
kegiatan belajar / pendidikan adalah
mengatasi
mewujudkan
penyesuaian diri bagi siswa tersebut.
suasana
belajar
dan
proses pembelajaran agar peserta didik
yang
tepat
kurangnya
Dalam
dalam
kemampuan
menjalani
suatu
secara aktif mengembangkan potensi
hubungan dengan yang lainnya siswa
dirinya
harus
sehingga
tercapai
melakukan
interaksi
atau
keseimbangan antara kecerdasan otak
komunikasi dengan lingkungan secara
dengan kecerdasan hati agar peka
baik,
terhadap kondisi lingkungan.
siswa dapat menjalin hubungan sosial
Proses
belajar
dijadikan
sebagai
situasi perangsang
maka
diperlukan
karena
dengan
berinteraksi,
dengan mudah. Namun yang terjadi di
sosial,
lapangan, terdapat siswa yang tidak
kemampuan
melakukan interaksi atau komunikasi
menyesuaikan diri, siswa diharapkan
dengan lingkungannya secara baik
bisa mencapai tujuan dalam bidang
sehingga siswa sulit menyesuaikan diri
sosial maupun akademik yang disebut
dengan lingkungannya, seperti siswa
juga dengan “tri sukses“ yaitu sukses
malu untuk bergaul, tertutup, selalu
akademik, sukses hubungan sosial,
menyendiri bahkan saat pada di dalam
dan sukses persiapan karir.
kelas
Penyesuaian
diri
memiliki
cenderung
pelajaran
selesai.
diam Untuk
sampai dapat
peran yang sangat penting dalam
melakukan hubungan sosial yang baik
kehidupan siswa khususnya didalam
dengan teman sebayanya, siswa harus
lingkungan yang baru. siswa yang 4
mempunyai kemampuan diri dengan
mampu, dan individu seperti ini akan
lingkugannya.
sulit untuk mengungkapkan pendapat
Peneliti
menemukan
bahwa
didepan umum.
siswa kelas VIII SMP Negeri 17
Tujuan penelitian ini adalah:
Surakarta yang mengalami kesulitan
“Untuk
dalam menyesuaikan dirinya dengan
pengaruh layanan informasi dengan
lingkungan
oleh
media film terhadap penyesuaian diri
kurangnya sikap percaya diri siswa,
dalam lingkungan sekolah pada Siswa
sehingga timbul perasaan rendah diri
Kelas
terhadap temannya yang mempunyai
Surakarta Tahun Pelajaran 2015 /
kelebihan,
2016”.
disebabkan
merasa
tidak
memiliki
mengetahui
VIII
B
ada
SMP
tidaknya
Negeri
17
kemampuan
seperti
teman-teman
lainnya
merasa
sulit
untuk
dengan
teman
Penelitian ini dilaksanakan di
sebayanya. Hal ini dapat menyebabkan
SMP N 17 Surakarta. Penelitian
pontensi
dilaksanakan pada bulan Februari
dan
menyesuaikan
diri
yang
dimiliki
METODE PENELITIAN
akan
terpendam.
2016 sampai dengan bulan April 2016.
Dari keadaan seperti itu maka akan berdampak pada hasil
Dalam penelitian skripsi ini
belajar
menggunakan penelitian eksperimen.
siswa. Mereka cenderung menjadi
Penelitian eksperimen adalah suatu
pendiam,
dan
cara untuk mencari hubungan sebab
penyendiri memiliki kesulitan dalam
akibat (hubungan kausal) antara dua
menyesuaikan
belajar
faktor yang sengaja ditimbulkan oleh
memiliki
peneliti dengan mengeliminasi atau
sepadan
mengurangi atau menyisihkan faktor-
padahal
pemalu,
diri
mereka
kemampuan,
tetutup,
dalam yang
tetapi tidak
dengan hasil yang didapatakan, karena
faktor
kurangnya rasa percaya diri tersebut,
(Suharsimi Arikunto, 2013: 9).
selain itu juga mereka akan kehilangan
lain
Jenis
mengganggu
penelitian
motivasi keberanian untuk melakukan
digunakan
hal-hal yang baru atau tantangan
eksperimental
karena selalu dihantui rasa tidak
eksperimental 5
yang
adalah
yang
penelitian design.
design
pre Pre
seringkali
dipandang sebagai eksperimen yang
menjadi
anggota
belum sungguh-sungguh. Oleh karena
seluruh
siswa
itu
dengan istilah
berjumlah 221 siswa, yang terdiri dari
nondesign. Pre-experimental design
kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D,
(nondesign)
merupakan
VIII E, VIII F, VIII G, VIII H SMP
eksperimen sungguh- sungguh karena
Negeri 17 Surakarta tahun pelajaran
masih terdapat variabel luar yang ikut
2015/2016.
sering disebut
belum
berpengaruh
populasi kelas
adalah
VIII
yang
terhadap terbentuknya
Sampel adalah bagian dari
variabel dependen. Pada paradikma
jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
ini terdapat pretest sebelum diberi
populasi tersebut (Sugiyono, 2013:
perlakuan sehingga hasil perlakuan
120). Sampel yang digunakan dalam
dapat diketahui lebih akurat, karena
penelitian ini adalah kelas VIII B SMP
dapat
dengan
Negeri 17 Surakarta yang berjumlah
keadaan sebelum diberi perlakuan.
30 siswa. Teknik pengambilan sampel
Penelitian eksperimen dilakukan untuk
dalam penelitian ini menggunakan
meneliti pengaruh dari perlakuan yang
teknik purposive random samping.
diberikan, dalam hal ini responden
Purposive
random
yang digunakan adalah siswa dalam
merupakan
tehnik
satu
sampel
membandingkan
kelas
eksperimen
penelitiannya
dilakukan
yang dengan
memperhatikan yang
Dalam penelitian ini terdapat
adalah
yang
obyek/subyek
dengan
dibuat oleh peneliti.
yang sedang diamati.
generalisasi
pengambilan
pertimbangan-pertimbangan
memberikan perlakukan pada individu
Populasi
sampling
wilayah
terdiri
atas:
bebas dan
variabel
akibat
atau
mempunyai
variabel terikat. Variabel bebas adalah
kualitas dan karakteristik tertentu yang
variabel yang mempengaruhi atau
ditetapkan dipelajari
yang
dua variabel penyebab atau variabel
oleh dan
peneliti
untuk
yang diselidiki pengaruhnya terhadap
kemudian
ditarik
variabel dependen (variabel terikat).
kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 119).
Dalam
penelitian
Berdasarkan pengertian populasi di
variabel
bebas
atas, maka dalam penelitian ini yang
informasi. 6
ini adalah
Variabel terikat
sebagai layanan adalah
variabel yang dipengaruhi atau yang
dilakukan. Observasi dalam penelitian
timbul sebagai akibat dari adanya
ini digunakan untuk mengetahui data
variabel
penyesuaian diri pada siswa setelah
bebas.
Sebagai
variabel
terikat adalah penyesuaian diri siswa. Pengumpulan
data
pemberian
sangat
layanan
bimbingan
kelompok menggunakan media film.
penting dalam suatu penelitian, data
Wawancara
yang diperoleh akan digunakan untuk
Dalam Buku Metode Penelitian
membuat kesimpulan dalam penelitian
Kombinasi (Sugiyono, 2014: 188)
tersebut. Dalam penelitian ini untuk
menyatakan
mendapatkan data yang lebih tepat
merupakan teknik pengumpulan data
digunakan suatu alat pengumpulan
dimana pewawancara (peneliti atau
data sebagai berikut:
yang
Metode Angket
pengumpulan
Angket
merupakan
diberi
tugas
data
pengumpulan data yang dilakukan
pertanyaan
kepada
dengan cara memberi seperangkat
diwawancarai.
pertanyaan atau pernyataan tertulis
penelitian
kepada responden untuk dijawabnya
menggali
(Sugiyono,
penyesuaian diri siswa.
193).
Dalam
penelitian ini angket penyesuaian diri
sebelum
penyesuaian mendapat
melakukan
ini
dalam mengajukan yang
Wawancara
dalam
dibutuhkan
untuk
informasi
mengenai
Dokumentasi
dugunakan untuk mengukur tinggi rendahnya
wawancara
data)
mengumpulkan
2014:
teknik
bahwa
Dokumentasi merupakan petunjuk
diri
sisa
untuk memperoleh data yang langsung
layanan
dan
dari tempat penelitian, meliputi buku-
sesudah mendapat layanan informasi
buku
dengan media film.
peraturan, laporan kegiatan, foto-foto,
Observasi
film documenter, data yang relevan
Observasi
merupakan
yang
relevan,
peraturan-
teknik
penelitian.
pengumpulan data, dimana peneliti
penelitian
melakukan
secara
mendapatkan bukti-bukti tentang suatu
langsung ke objek penelitian untuk
peristiwa yang pernah terjadi dimana
melihat dari dekat kegiatan yang
catatan tersebut digunakan sebagai
pengamatan
7
Dokumentasi ini
digunakan
dalam untuk
pertimbangan
hal-hal
yang
akan
dianalisis
datang.
rumus
Spearman Brown diperoleh nilai 0,989
Sebelum kepada
menggunakan
angket
siswa,
pengukuran
disebarkan
perlu
masuk kategori antara 0,800-1,00 atau
dilakukan
validitas
mempunyai reliabilitas sangat tinggi.
dan
Analisis
data
adalah
proses
rehabilitasnya setiap item angket dan
penyederhanaan data kedalam bentuk
reliabel untuk digunakan. Uji coba
yang
instrumen
diinterprestasikan
dilakukan
dalam untuk
penelitian menguji
ini
tingkat
lebih
50).
mudah
Untuk
dibaca
dan
(Samsudi,
2009:
menganalisis
data
validitas dan reliabilitas dari angket
digunakan metode statistik yaitu cara-
penyesuaian diri. Uji coba instrumen
cara ilmiah yang dipersiapkan untuk
(try out penelitian) dilaksanakan pada
mengumpulkan,
Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 17
menyajikan dan menganalisis data
Surakarta yang berjumlah 30 siswa.
penyelidikan yang berwujud angka-
Berdasarkan
uji
coba
menyusun,
angket
angka. Analisis yang digunakan adalah
penyesuaian diri yang terdiri dari 40
t-tes yang mana untuk mengetahui
item pernyataan dan diujicobakan
pengaruh
pada 30 responden yaitu siswa Kelas
kelompok dengan media film terhadap
VIII F SMP Negeri 17 Surakarta
penyesuaian diri siswa, adapun rumus
ditemukan
item
t-test yang menggunakan one group
pernyataan yang tidak valid antara lain
pre-test and post-test (desain 2).
item nomor 27, 31, 38 dan 40. Dari 6
Analisis
item angket yang dinyatakan tidak
analisis
valid, selanjutnya tidak disertakan
mengklasifikasi data berdasarkan hasil
dalan angket pada penelitian ini,
observasi,
karena 8 item pernyataan tersebut
dokumentasi mengenai penyesuaian
memiliki r hitung < r tabel. Uraian
diri
hasil uji voba dapat dilihat pada
pemberian
lampiran.
kelompok dengan media film.
sebanyakan
4
Berdasarkan hasil uji reliabilitas try out angket penyesuaian diri yang 8
layanan
kualitatif
siswa
data
bimbingan
adalah
teknik
dengan
cara
wawancara
sebelum layanan
dan
dan
setelah
bimbingan
HASIL PENELITIAN DAN
Pengujian Hipotesis
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data
Hasil Penelitian Deskripsi
Data
secara Hasil
statistik
tentang
pengaruh
Angket
layanan informasi dengan media film
Penyesuaian Diri Sebelum Layanan
terhadap penyesuaian diri pada siswa
Informasi Dengan Media Film Berdasarkan
hasil
Kelas angket
Negeri
17
Selanjutnya nilai t hitung tersebut
pada siswa Kelas VIII B SMP Negeri tahun
SMP
diperoleh t hitung sebesar 9,081.
layanan informasi dengan media film Surakarta
B
Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016
penyesuaian diri sebelum pemberian
17
VIII
dikonsultasikan dengan
pelajaran
t tabel
2015/2016 diperoleh nilai tertinggi
dengan db = (N – 1) = (30 – 1) = 29
125 dan terendah 101. Adapun dari
pada taraf signifikansi 5% = 2,045.
analisis data diperoleh nilai mean =
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t
116,167, median = 113,625 modus =
hitung = 9,081 lebih besar dari t tabel
108,541 dan standar deviasi = 6,382.
pada taraf signifikansi 5% = 2,045. Berdasarkan hasil analisis data
Deskripsi
Data
Hasil
di atas, maka hipotesis menyatakan
Angket
Penyesuaian Diri Setelah Layanan
bahwa:
“Ada
Pengaruh
Layanan
Informasi Dengan Media Film
informasi dengan media film terhadap angket
penyesuaian diri pada siswa Kelas
penyesuaian diri setelah pemberian
VIII B SMP Negeri 17 Surakarta
layanan informasi dengan media film
Tahun Pelajaran 2015/2016” terbukti
pada siswa Kelas VIII B SMP Negeri
kebenarannya
17
signifikansi 5%.
Berdasarkan
Surakarta
hasil
tahun
pelajaran
baik
pada
taraf
2015/2016 diperoleh nilai tertinggi Pembahasan
137 dan terendah 113. Adapun dari
Berdasarkan hasil penelitian
analisis data diperoleh nilai mean =
diketahui
124, median = 123,5 modus = 122,5
bahwa penyesuaian diri
siswa Kelas VIII B setelah diberikan
dan standar deviasi = 5,538.
layanan informasi dengan media film mengalami
9
peningkatan.
Hal
ini
dibuktikan dengan penyesuaian diri
untuk dapat menetukan arah hidup
siswa pada pre-test nilai rata-rata
adalah apabila ia mengetahui apa
sebesar
sedangkan
(infromasi) yang harus dilakukan serta
penyesuaian diri siswa pada post-test
bagaimana bertindak secara kreatif
nilai rata-rata sebesar 124. Hasil
dan
penelitian juga menunjukkan bahwa
informasi-informasi
layanan informasi dengan media film
Setiap individu adalah unik, Keunikan
berpengaruh
itu
116,167
terhadap
penyesuaian
dinamis
akan
berdasarkan yang
atas
ada
membawakan
itu.
pola-pola
diri, hal ini dibuktikan dengan nilai
pengambilan keputusan dan bertindak
t hitung = 9,081 lebih besar dari t tabel
yang berbeda-beda disesuaikan dengan
pada taraf signifikansi 5% = 2,045.
aspek-aspek
Berdasarkan
masing individu.
hasil
observasi
dan
wawancara dengan guru BK dapat
kepribadian
Hasil
penelitian
ini
juga
penelitian
yang
dijelaskan bahwa penyesuaian diri
mendukung
siswa mengalami peningkatan yang
dilakukan oleh Eka Paksi Diyah
lebih
Prasetyaningsih
baik
dibandingkan
penyesuaian
diri
pemberian
layanan
dengan
siswa
hasil
masing-
yang
berjudul
sebelum
Layanan Informasi Pribadi Sosial
bimbingan
Untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri
kelompok dengan media film.
Siswa Dalam Sekolah Siswa Kelas
Hasil penelitian ini mendukung
VIII
SMP
Negeri
Gemolong
teori yang dikemukakan oleh Prayitno
Kabupaten
Sragen,
dan Erman Amti (2009:260-261) yang
penelitian
menunjukan
menyatakan bahwa tujuan pemberian
penyesuaian diri dalam pergaulan di
layanan
sekolah sebelum pemberian layanan
informasi
adalah
untuk
membekali individu dengan berbagai
informasi
macam
mendapat
pengetahuan
tentang
84,13%
dimana
hasil
rata-rata
dan
setelah
layanan informasi hasil
lingkungan yang diperlukan untuk
yang
memecahakan masalah yang dihadapi
penyesuian diri pergaulan di sekolah
berkenaan dengan lingkungan sekitar,
Smp Negeri 1 Gemolong mengalami
pendidikan, jabatan, maupun sosial
penigkatan
budaya.
layanan informasi pribadi-sosial.
dapat
Memungkinkan menentukan
arah
individu hidupnya
diperoleh
7,44%
Hasil
“kemana dia ingin pergi”. Syarat dasar
konsisten 10
91,57%,
setelah
penelitian
dengan
artinya
deberi
ini
juga
penelitian
yang
dilakukan oleh Achlis Nurfuad yang
kelemahaman pada alat ukur sehingga
berjudul Meningkatkan Penyesuaian
mempengaruhi hasil penelitian serta
Diri Terhadap Lingkungan Sekolah
terbatasnya jumlah sampel penelitian.
Melalui Bimbingan Kelompok Pada
2) Dimungkinkan adanya hasil yang
Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 2
berbeda jika diteliti pada sampel yang
Juwana
lebih besar.
sebelum
layanan
menggunakan
kelompok
menunjukkan
pre-test
prosentase
sebesar
KESIMPULAN DAN SARAN
60,96% dan masuk dalam kategori penyesuaian
diri
sedang.
mendapat
layanan
Berdasarkan hasil analisis data
Setelah
secara
statistik
tentang
pengaruh
bimbingan
layanan informasi dengan media film
kelompok post-test penyesuaian diri
terhadap penyesuaian diri pada siswa
positif
Kelas
menunjukkan
prosentase
VIII
B
SMP
Negeri
17
sebesar 72,28% dan masuk dalam
Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016
kategori
diri
diperoleh t hitung sebesar 9,302.
positif mengalami peningkatan sebesar
Selanjutnya nilai t hitung tersebut
11,32%,
diri
dikonsultasikan dengan t tabel dengan
positif tersebut beberapa aspek juga
db = (N – 1) = (30 – 1) = 29 pada taraf
mengalami peningkatan diantaranya
signifikansi 5% = 2,045 dan 1% =
tidak menunjukkan adanya ketegangan
2,756. Jadi dapat disimpulkan bahwa
emosional, tidak menunjukkan adanya
hasil t hitung = 9,302 lebih besar dari t
frustasi
tabel pada taraf signifikansi 5% =
tinggi. dalam
Penyesuaian penyesuaian
dalam
pertimbangan
diri,
yang
memiliki
rasional
dan
2,045 dan 1% = 2,756. Berdasarkan
pengarah diri, mampu dalam belajar,
hasil analisis data di atas, maka
menghargai
hipotesis menyatakan bahwa: “Ada
pengalaman,
mampu
bersikap realistik dan objektif.
Pengaruh Layanan informasi dengan media film terhadap penyesuaian diri pada siswa Kelas VIII B SMP Negeri
Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini penulis
17
Surakarta
Tahun
merasa masih banyak kekurangan
2015/2016”
terbukti
karena
baik
taraf
terbatasnya
kemampuan
peneliti, adapun kekurangan tersebut
pada
maupun 1%.
antara lain : 1) Dimungkinkan adanya 11
Pelajaran
kebenarannya
signifikansi
5%
DAFTAR PUSTAKA Prayitno & Amti Erman, 2009. DasarDasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT, Rineka Cipta.
Asri Awaliyah, 2010. Penyesuaian Diri Dalam pemilihan Karier Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas XI SMA NegeriSemarang Tahun Ajaran 2009/2010.
Samsudi , 2009. Desain Penelitian Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS
Eka Paksi Diyah Prasetyaningsih, 2009. Layanan Informasi Pribadi Sosial Kelas VIII SMP Negeri Gemolong Kabupaten Sragen.
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta
Nurfuad Achlis, 2012. Meningkatkan Penyesuaian Diri Terhadap Lingkungan Sekolah Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 2 Juwana.
Suharsimi Arikunto, 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
______, 2013. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Prayitno, 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. (tanpa penerbit)
12