AKTIVITAS JUAL BELI DI PINGGIR JALAN MENURUT UNDANGUNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DAN MENURUT PERATURAN DAERAH PROPINSI DKI JAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG KETERTIBAN UMUM
DIAH RATUSARI
Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum UPN “ Veteran “ Jakarta Jl. RS Fatmawati Pondok Labu Jakarta Selatan , Telp 021 7656971 Ext. 165
Abstrak
We sometimes see sellers sell their goods along the street so that they cause traffic jam. Actually, this is for bidden because street may only be used for transportation. No one has rights to allow them sell along the street. In this case Pemerintah Daerah may warn the sellers twice not to do this activity. Unless they disobey these warning, Pemerintah Daerah instruct Satpol PP to stop this activity. There are several problems in solving this. The problems are the lack of knowledge about law of the sellers and buyers, the lack of quantity of Police officers and Satpol PP and the law enforcement has not been serious yet.
Key Words : sell and buy, law enforcement, street transportation
69
Perpustakaan UPN "Veteran" Jakarta
undang Dasar 1945. Sebagaimana diatur
Pendahuluan
dalam Undang-undang nomor 12 tahun Dalam sebuah negara hukum
2011 tentang Pembentukan Peraturan
semestinya selalu ada perangkat hukum
Perundang-undangan,
sebagai solusi bagi tiap masalah yang
peraturan
terjadi. Hukum dibuat pada umumnya
tata
urutan
perundang-undangan
di
Indonesia adalah :
untuk mengatur masyarakat. 1. Undang-undang Dasar 1945 Menurut Trubus Rahardiansah P
2. TAP MPR RI
dan Endar Pulungan : “Pada prinsipnya
3.Undang-undang/ Peraturan Pemerintah
hukum dibuat untuk dilaksanakan. Sebab
pengganti Undang-undang
kalau tidak, peraturan hukum itu hanya
4. Peraturan Pemerintah
merupakan susunan kata-kata yang tidak mempunyai
makna
dalam
5. Peraturan Presiden
kehidupan
6. Peraturan Daerah Propinsi
masyarakat.” 1
7. Peraturan Daerah Kabupaten Dalam kehidupan sehari-hari ada saja
Di antara pakar hukum memang memberi pendapat yang berbeda tentang
warga
untuk apa hukum diciptakan. Menurut L.J.
hukum. Dalam tulisan ini, yang menjadi
Apeldoorn: tujuan hukum adalah untuk
kajian adalah Undang-undang nomor 22
mengatur tata tertib dalam masyarakat
tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan
secara
Menurut
Jalan dan Peraturan Daerah Propinsi DKI
Aristoteles : tujuan hukum adalah untuk
Jakarta nomor 8 tahun 2007 tentang
mencapai
Ketertiban Umum. Dalam kedua peraturan
damai
dan
keadilan.
adil.
Menurut
Jeremy
masyarakat
yang
melanggar
tersebut diatur tentang fungsi jalan.
Bentham, tujuan hukum adalah untuk
Menurut Pasal 1 butir 12 Undang-
mewujudkan apa yang berfaedah bagi orang. 2
undang Lalu Lintas Angkutan Jalan : Jalan adalah seluruh bagian jalan termasuk Di
Indonesia,
yang
menjadi
bangunan pelengkap dan perlengkapannya
sumber hukum tertinggi adalah Undang-
yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum yang berada pada permukaan tanah, di
1
Trubus Rahardiansah P dan Endar Pulungan , Pengantar Sosiologi Hukum, (Jakata :Penerbit Universitas Trisakti, 2005), hal. 247. 2 R. Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 1993), hal. 57-58.
atas
permukaan
tanah,
di
bawah
permukaan tanah dan/atau air, serta di atas
70
Perpustakaan UPN "Veteran" Jakarta
permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan
kendaraannya
sembarangan. Aktivitas
kabel.
berjualan ini ada yang berlangsung hanya
Menurut Pasal 1 butir 8 Peraturan Daerah
pada hari dan jam tertentu, ada juga yang
Propinsi DKI Jakarta tentang Ketertiban
setiap hari.
Umum: Permasalahan Jalan
adalah
prasarana
Berdasarkan hal-hal yang telah
transportasi darat yang meliputi segala
yang disampaikan diatas, berikut adalah
bagian
permasalahan ingin dijawab dalam tulisan
jalan,
termasuk
bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang
ini :
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
1. Apa fungsi jalan menurut Undang-
berada pada permukaan tanah, diatas
undang Lalu Lintas angkutan Jalan
permukaan tanah, di bawah permukaan
dan Peraturan Daerah Propinsi DKI
tanah
Jakarta tentang Ketertiban Umum ?
dan
/atau
air,
serta
di
atas
permukaan air, kecuali jalan kereta api,
2. Siapa yang memberi ijin kepada
jalan lori, dan jalan kabel.
pedagang untuk berjualan di pinggir
Bila diperhatikan, pada tempat-
jalan ?
tempat tertentu di pinggir jalan baik yang
3. Apa tindakan yang dilakukan oleh
berupa trotoar maupun bukan terkadang
Pemerintah
dimanfaatkan oleh
menanggulangi masalah perdagangan
untuk berjualan. diperjual
warga
masyarakat
Barang-barang
belikan
yang
Daerah
dalam
di pinggir jalan dan apa kendalanya ?
bermacam-macam,
mulai dari makanan, pakaian, mainan
Metode Penelitian
anak-anak sampai motor. Bahkan pada tempat
tertentu
ada
yang
1. Tipe Penelitian
berjualan
sayuran, ayam, ikan sebagaimana di pasar
Penelitian
tradisional. Aktivitas yang dilakukan oleh
yuridis normatif, artinya penelitian
penjual
yang
dan
pembeli
ini
sering
ini
menggunakan
difokuskan
untuk
tipe
mengkaji
mengakibatkan lalu lintas macet apalagi
penerapan kaidah-kaidah atau norma-
pada jam-jam sibuk lalu lintas. Hal ini
norma dalam hokum positif. 3
terjadi
selain
karena
2. Pendekatan Masalah
barang-barang
dagangan itu sendiri, juga disebabkan oleh para
pembeli
yang
3
Johnny Ibrahim, Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif, (Malang : Bayumedia Publishing, 2005), hal. 240.
memarkir
71
Perpustakaan UPN "Veteran" Jakarta
Oleh karena tipe penelitian yang
menarik
digunakan adalah yuridis normative,
permasalahan yang bersifat umum
maka pendekatan yang digunakan
terhadap
adalah
pendekatan
perundang-
dihadapi.
undangan. Pendekatan tersebut adalah dengan
melakukan
kesimpulan
dari
permasalahan 5
suatu
konkrit
Bahan hukum tersebut
kemudian dianalisis secara kualitatif.
pengkajian
peraturan perundang-undangan yang PEMBAHASAN
berhubungan dengan tema sentral penelitian. 4
Fungsi Jalan menurut Undang-undang
Bahan hukum yang digunakan dalam
Lalu
penelitian ini adalah : a.
Bahan
hukum
Undang-undang Lintas
primer
yaitu
tentang
Lalu
Angkutan
Jalan
Lintas
Angkutan
Jalan
dan
menurut Peraturan Daerah Propinsi DKI
Jakarta
tentang
Ketertiban
Umum
dan
Peraturan Daerah Propinsi DKI
Fungsi jalan menurut Undang-
Jakarta tentang Ketertiban Umum
undang Lalu Lintas dan Angkutan jalan
b. Bahan hukum sekunder yaitu buku-
sebagaimana telah dikemukakan pada
buku dan artikel
bagian Latar Belakang adalah sebagai Prosedur Pengumpulan B sarana lalu lintas sedangkan fungsi jalan
Dalam mengumpulkan bahan hukum,
menurut Peraturan Daerah Propinsi DKI
Penulis melakukan studi kepustakaan
Jakarta tentang Ketertiban Umum adalah
yaitu dengan mencari bahan-bahan
sebagai prasarana transportasi darat.
pustaka
untuk
sekunder.
memperoleh
Selain
itu,
data Pada
untuk
bagian
ini
juga
mendapatkan data primer, Penulis
dikemukakan peraturan yang berkaitan
melakukan studi lapangan berupa
dengan aktivitas berdagang di pinggir
wawancara dengan Polisi Lalu Lintas
jalan.
Sektor Pasar Minggu dan Camat Pasar Menurut Peraturan Daerah Propinsi
Minggu. Pengolahan dan Analisis
DKI Jakarta tentang Ketertiban Umum
Bahan hukum yang telah diperoleh, diolah 4
secara
deduktif
,
:
artinya
5
Ibid. hal.241.
Ibid. hal. 339.
72
Perpustakaan UPN "Veteran" Jakarta
-
Pasal 25 ayat (1) : Gubernur menunjuk / menempatkan
bagian-bagian
jalan
agi
/
pedagang
yang
melanggar
trotoar dan tempat- tempat kepentingan
larangan berdagang di trotoar, halte
umum lainnya sebagai tempat usaha
dan tempat umum sebagai pedagang
pedagang kaki lima.
kaki lima diancam sanksi penjara minimal 10 hari dan maksimal 60 hari
Pasal 25 ayat (2) : Setiap orang atau
serta denda minimal Rp 100.000,- dan
badan dilarang berdagang, berusaha di
maksimal Rp 2.000.000,-
bagian jalan / trotoar, halte, jembatan
-
penyeberangan orang dan tempat-tempat
agi pembeli yang melanggar larangan
untuk kepentingan umum lainnya di luar
membeli barang di pedagang kaki
ketentuan sebagaimana dimaksud pada
lima di tempat umum diancam sanksi
ayat (1).
penjara minimal 10 hari dan maksimal 60 hari serta denda minimal Rp
Pasal 25 ayat (3) : Setiap orang dilarang
100.000,-
membeli barang dagangan pedagang kaki
yang
Rp
Menurut Undang-undang Lalu Lintas
Pasal 1 butir 14 : pedagang kaki lima seseorang
maksimal
2.000.000,-
lima sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
adalah
dan
dan Angkutan Jalan :
melakukan
Pasal 28 ayat (1) : Setiap orang dilarang
kegiatan usaha perdagangan dan jasa yang
melakukan perbuatan yang mengakibatkan
menempati tempat-tempat prasarana kota
kerusakan dan/atau gangguan fungsi jalan.
dan fasilitas umum baik yang mendapat
Pasal 127 ayat (1) : Penggunaan jalan
izin dari Pemerintah Daerah maupun yang
untuk penyelenggaraan kegiatan di luar
tidak mendapat izin Pemerintah Daerah
fungsinya dapat dilakukan pada jalan
antara lain badan jalan, trotoar, saluran air,
nasional,
jalur hijau, taman, bawah jembatan,
jalan
provinsi,
jalan
kabupaten/kota, dan jalan desa.
jembatan penyeberangan .
Pasal 127 ayat (2) : Penggunaan jalan Penjelasan Peraturan Daerah Propinsi
nasional dan jalan provinsi sebagaimana
DKI Jakarta tentang Ketertiban Umum
dimaksud pada ayat (1) dapat diizinkan
:
unutuk kepentingan umum yang bersifat nasional.
73
Perpustakaan UPN "Veteran" Jakarta
Dari
Pasal 127 ayat (3) : Penggunaan jalan
hasil wawancara dengan
desa
Bapak Aroman, Sekretaris Camat Pasar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Minggu , Penulis memperoleh keterangan
dapat diizinkan untuk kepentingan umum
bahwa sebenarnya Pemerintah Daerah
yang bersifat nasional, daerah dan/atau
DKI Jakarta khususnya Dinas Usaha Kecil
kepentingan pribadi.
Menengah telah menyediakan tempat
Pasal 128 ayat (1) : Penggunaan jalan
khsus untuk para pedagang kaki lima agar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 127
tidak berjualan di pinggir jalan namun
ayat (1) yang mengakibatkan penutupan
karena ada sebagian dari pedagang yang
Jalan dapat diizinkan jika ada jalan
tidak mau menempati tempat yang telah
alternatif.
disediakan tersebut, maka diikuti oleh
Pasal 128 ayat (2) : Pengalihan arus Lalu
pedagang yang lain yang pada akhirnya
Lintas ke jalan alternatif sebagaimana
tak seorang pedagang pun yang mau
dimaksud pada ayat (1) harus dinyatakan
berjualan di tempat yang telah disediakan
dengan Rambu Lalu Lintas sementara.
malahan mereka berjualan di pinggir jalan
Pasal 128 ayat (3) : Izin penggunaan
agar lebih banyak pembeli yang mau
Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
membeli
127 ayat (2) dan ayat (3) diberikan oleh
dimana para pembeli sendiri juga lebih
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
senang bertransaksi di tempat yang lebih
Pasal 129 ayat (1) : Pengguna Jalan di
mudah dicapai yaitu di pinggir jalan
luar fungsi Jalan bertanggung jawab atas
ketimbang
semua akibat yang ditimbulkan.
khusus yang telah disediakan. 6
kabupaten/kota
dan
jalan
barang
dagangan
harus
mereka,
mendatangi
tempat
Pasal 129 ayat (2) : Pejabat yang Narasumber lain yang Penulis
memberikan izin sebagaimana dimaksud
wawancara
dalam Pasal 128 ayat (3) bertanggung
untuk
menjaga
Lantas
Endang
Polsek
Pasar
Minggu)
juga
mengatakan hal yang sama bahwa jalan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. melihat
Tri
Kepolisian Sektor Pasar Minggu (Kanit
keamanan,
keselamatan, ketertiban dan kelancaran
Jika
AKP
Sulistiorini , Kepala Unit Lalu Lintas
jawab menempatkan petugas pada ruas Jalan
yaitu
sebagai
ketentuan-
sarana
umum
tidak
boleh
ketentuan diatas, maka tampak bahwa 6
Hasil wawancara dengan Bapak Aroman ,Sekretaris Camat Pasar Minggu, tanggal 10 Mei 2011.
tidak satu pasalpun yang membenarkan pedagang berjualan di pinggir jalan. 74
Perpustakaan UPN "Veteran" Jakarta
digunakan sebagai tempat berjualan oleh
apakah hal ini memang diperbolehkan dan
para
adakah
pedagang,
jalan
hanya
digunakan untuk sarana lalu lintas.
boleh 7
fihak
yang
memberi
ijin.
Pertanyaan-pertanyaan ini timbul karena sebagaimana telah dikemukakan pada
Memang dalam Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
bagian sebelumnya, fungsi jalan adalah
ada
sebagai sarana lalu lintas umum dan
ketentuan yang mengatakan bahwa jalan
transportasi darat.
boleh digunakan untuk menyelenggarakan Menurut
kegiatan di luar fungsinya namun ada pembatasannya
dan
Bapak
Aroman,
Sekretaris Camat Pasar Minggu, fihak
persyaratannya
sebagaimana diatur dalam Pasal 127, 128
Pemerintah
Daerah
tidak
pernah
dan 129.
memberikan ijin berjualan kepada para pedagang untuk berdagang di pinggir jalan
Sehubungan
dengan
upaya
namun beliau juga menjelaskan bahwa
menanggulangi masalah pedagang kaki
untuk pedagang yang berjualan di wilayah
lima ini, menurut Penulis, sebaiknya
pemukiman
dilakukan sosialisasi Undang-undang Lalu
masih
diberi
toleransi
sepanjang tidak menimbulkan kemacetan
Lintas dan Angkutan Jalan dan Peraturan
dan tidak mengganggu ketertiban warga. 8
Daerah Provinsi DKI Jakarta tentang Ketertiban Umum agar warga masyarakat memahami
fungsi
jalan
Bapak Aroman juga mengatakan
karena
bahwa
para
pedagang
tersebut
sebagaimana dikatakan pada Pasal 28 ayat
kebanyakan bukan warga DKI Jakarta
(1) Undang-undang Lalu Lintas dan
melainkan datang dari daerah lain di
Angkutan Jalan : Setiap orang dilarang
sekitar
melakukan perbuatan yang mengakibatkan
berdagang dan setelah itu mereka pulang
gangguan fungsi jalan.
ke daerah asalnya. Karena mereka bukan
DKI
Jakarta
hanya
untuk
warga setempat maka rasa ikut memiliki Ijin Berdagang Di Pinggir Jalan
(sense
of
belonging)
dan
menjaga
Adanya aktivitas jual beli di
ketertiban serta keindahan kota sangat
pinggir jalan menimbulkan pertanyaan
kurang. Selain itu tentu kesadaran hukum mereka juga sangat rendah. 9
7
Hasil wawancara dengan AKP Tri Endang Sulistiorini , Kanit Lantas Polsek Pasar Minggu, tanggal 10 Mei 2011.
8
Aroman, OpCit.
75
Perpustakaan UPN "Veteran" Jakarta
Penulis berpendapat bahwa sikap
peringatan
kedua
ini
tidak
juga
para pedagang ini menunjukkan mereka
diindahkan, maka Pemerintah Daerah
tidak menyukai ketertiban. Sebagaimana
memerintahkan kepada Satuan Kepolisian
dikatakan oleh Skolnick :
Pamong
Praja
(Satpol
PP)
untuk
menyuruh para pedagang pergi secara Dalam kerangka bekerjanya hukum dalam masyarakat,
ada
pertentangan
paksa. Satpol PP ini adalah organ yang
antara
merupakan bagian dari Pemerintah Daerah
hukum dan ketertiban. Berlakunya hukum
yang ada mulai dari tingkat Propinsi,
berlangsung di dalam suatu tatanan sosial
Kota, Kecamatan sampai Kelurahan. 11
tertentu. Dalam keadaan tersebut, maka hukum tidak hanya merupakan alat dari
Keterangan
yang
sama
juga
ketertiban melainkan hukum lebih sering
disampaikan oleh Kanit Lantas Polsek
bertentangan dengan ketertiban. 10
Pasar Minggu ketika Penulis menanyakan tindakan yang dilakukan Polisi dalam
Tindakan
yang
Pemerintah
Dilakukan Daerah
oleh
menanggulangi masalah ini. Karena fihak
dalam
Polisi
Menanggulangi Masalah Perdagangan
Pemerintah
yang
Daerah
dilakukan adalah
tidak
berwenang
Lintas berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah. Bagi fihak Polisi Lalu Lintas,
Dalam menanggulangi masalah tindakan
Lintas
mengambil tindakan maka Polisi Lalu
Di Pinggir Jalan dan Kendalanya
ini,
Lalu
yang menjadi tujuan dan fokus utama
oleh
dalam
memberi
mengambil
tindakan
adalah
peringatan pertama kepada para pedagang
kelancaran lalu lintas yang terganggu
agar tidak berjualan di pinggir jalan.
akibat aktivitas para pedagang yang
Peringatan pertama ini berlaku untuk 7 x
terkadang tidak hanya menempati bagian
24 jam. Jika peringatan pertama ini tidak
pinggir jalan tapi juga pada sebagian
diindahkan, maka setelah lewat 7 x 24
jalan.12
jam, Pemerintah Daerah mengeluarkan
Menurut hemat Penulis, sebaiknya
peringatan kedua yang berlaku selama 3 x
fihak
24 jam. Jika setelah lewat 3 x 24 jam
Polisi
Lalu
Lintas
berwenang
mengambil tindakan sendiri tanpa harus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah
9
Ibid. 10 Jerome. H. Skolnick, Justice without Trial – Law Enforcement in Democratic Society, (New York : John Wiley & Sons, 1966), hal. 7 – 9.
11 12
Aroman, OpCit. Tri Endang Sulistiorini, OpCit.
76
Perpustakaan UPN "Veteran" Jakarta
karena menjaga kelancaran lalu lintas
kemacetan lalu lintas dan mengganggu
adalah bagian dari tugas Polisi Lalu
ketertiban. 14
Lintas. Selain itu, Jika dilihat dari dasar Kurangnya
hukum yang menjadi pegangan Polisi Lalu
beberapa sebab mengapa orang mematuhi
tinggi daripada Peraturan Daerah yang pegangan
bagi
hukum :
Pemerintah
Daerah.
1. arena orang takut akan akibatnya yaitu
Adapun yang menjadi kendala
berupa suatu penderitaan jika norma
dalam menanggulangi masalah pedagang
tersebut dilanggar.
di pinggir jalan ini menurut Pemerintah 2.
Daerah adalah kurangnya personil Satpol
ntuk menjaga hubungan baik dengan
PP yang akan diterjunkan ke lapangan jika ada
hukum,
berkaitan dengan kepatuhan hukum. Ada
Lintas yaitu Undang-undang adalah lebih
menjadi
kesadaran
laporan
keberatan
dari
warga masyarakat lain.
warga 3.
masyarakat. 13
gar kepentingannya dilindungi hukum. 4.
Hal senada juga dikemukakan oleh fihak Polisi Lalu Lintas bahwa yang
arena hukum yang ditaatinya sesuai
menjadi
dengan nilai yang dianutnya.
kendala
adalah
keterbatasan
waktu yang dimiliki Polisi Lalu Lintas Dalam masyarakat yang heterogen dan
jika harus terus menerus mengawasi para
majemuk seperti di Indonesia, kepatuhan
pedagang ini. Tugas utama Polisi Lalu
terhadap hukum harus dibangun dengan
Lintas adalah menjaga kelancaran arus
menerapkan sanksi yang tegas. Selain itu,
lalu lintas maka aparat polisi harus
aparat
berpatroli di berbagai tempat. Selain itu yang
juga
menjadi
kendala
telah
juga
harus
serta memiliki integritas dan komitmen tinggi untuk menerapkan aturan secara
pedagang itu sendiri bahwa apa yang lakukan
hukum
berperilaku disiplin, bersih dan berwibawa
adalah
kurangnya kesadaran hukum dari para
mereka
penegak
menyeluruh.
menyebabkan
Dalam
prakteknya,
kepatuhan terhadap hokum juga harus diimbangi dengan otoritas penguasa yang
13
14
Aroman, OpCit.
Tri Endang Sulistiorini, OpCit.
77
Perpustakaan UPN "Veteran" Jakarta
dapat
memaksakan
kepada
warga
masyarakat
masyarakat yang melanggar hukum. 15
untuk
memahami
peraturan baru yang dibuat. 16 Studi lain dari Soerjono Soekanto penting
Kiranya
hal
diatas
perlu
juga
diperhatikan dalam mengatasi aktivitas
dalam
rangka
menanggulangi masalah para pedagang di
para pedagang yang berjualan di pinggir jalan. Selain itu,
dipertimbangkan
atas yaitu bahwa ada beberapa faktor yang
studi yang dilakukan
mempengaruhi penegakan hukum yaitu :
oleh Soerjono Soekanto di bawah ini juga
1.
perlu mendapat perhatian. Studi tersebut
ukumnya sendiri
menyimpulkan bahwa agar penegakan
2.
hukum terlaksana dengan baik maka
embentuk
faktor-faktor berikut harus benar-benar
hukum
dan
yang
menerapkan hukum
difungsikan :
3. arana yangP mendukung penegakan
1.
hukum
emberian teladan kepatuhan hukum 4.
oleh para penegak hukum
asyarakat S
2. 5.
ikap yang lugas dari para penegak
ebudayaan 17
hukum 3.
P Menurut Theo Huijbers : “Fungsi
enyesuaian peraturan yang berlaku dengan
perkembangan
hukum adalah memelihara kepentingan
teknologi
umum dalam masyarakat, menjaga hak-
mutakhir
hak manusia, mewujudkan keadilan dalam P
4. enerapan dan penyuluhan mengenai
hidup bersama.“ 18 Jadi sesungguhnya
peraturan
dibuatnya ketentuan-ketentuan baik dalam
yang
berlaku
terhadap
Undang-undang
masyarakat 5.
Lalu
Lintas
dan
M emberi
waktu
yang
cukup
bagi
16
Ibid. hal. 247.
17
Ibid. hal.252-253
18
Theo Huijbers, Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1982) hal. 289.
15
Rahardiansyah P dan Endar Pulungan , OpCit, hal. 270-272.
78
Perpustakaan UPN "Veteran" Jakarta
Angkutan Jalan maupun dalam Peraturan
Ketertiban Umum adalah sebagai
Daerah Propinsi DKI Jakarta tentang
prasarana transportasi darat.
Ketertiban
Umum
yang
menetapkan
2. Tidak seorangpun dan tidak satu
fungsi jalan dan larangan berjualan di
instansipun yang berwenang memberi
pinggir jalan adalah untuk memelihara
ijin
kepentingan umum.
memanfaatkan jalan sebagai tempat
kepada
pedagang
untuk
berjualan. Dalam penegakan hukum yang penting
3. Polisi Lalu Lintas tidak berwenang
tentu hukumnya. Hukum dapat digunakan
mengambil tindakan untuk mengatasi
untuk mengubah masyarakat sebagaimana
masalah pedagang ini tapi harus
dikatakan oleh Roscoe Pound bahwa Hukum
berfungsi
sebagai
berkoordinasi
social
kepada pedagang dan jika tidak
pedagang yang berjualan di pinggir jalan, dengan
teori
ini
akan
memberi peringatan sebanyak dua kali
yang dihadapi dalam mengatasi masalah
sesuai
Pemerintah
Daerah . Pemerintah Daerah
engineering. 19 Berkaitan dengan kendala
maka
dengan
diindahkan
jika
juga
maka
langkah
terakhir adalah menugaskan Satpol PP
penegakan hokum lebih serius dan sanksi
untuk membubarkan aktivitas jual beli
yang telah disediakan dalam ketentuan
di pinggir jalan ini.
yang ada diterapkan bagi pelaku., maka
Kendala
semestinya perilaku buruk masyarakat
yang
dihadapi
dalam
menanggulang masalah ini adalah
berupa kurangnya kesadaran hukum dapat
minimnya kesadaran hukum para
diubah.
pedagang
dan
juga
pembelinya,
keterbatasan waktu Polisi Lalu Lintas
PENUTUP
dan keterbatasan personil Satpol PP Kesimpulan
dalam mengatasi masalah pedagang kaki lima serta penegakan hukum
1. Fungsi jalan menurut Undang-undang
yang kurang tegas.
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah sebagai sarana lalu lintas . Fungsi
jalan
menurut
Saran
Peraturan
1. Dalam
Daerah Provinsi DKI Jakarta tentang
Lintas
Undang-undang Angkutan
Jalan
Lalu dan
Peraturan Daerah Propinsi DKI
19
H. Zainudin Ali, Sosiologi Hukum, (Jakarta : Sinar Grafika, 2006), hal. 24.
Jakarta tentang Ketertiban Umum 79
Perpustakaan UPN "Veteran" Jakarta
jelas
Huijbers, Theo, Filsafat Hukum dalam
tentang larangan melakukan jual
Lintasan Sejarah, Yogyakarta,
beli di pinggir jalan.
Penerbit Kanisius, 1982
sebaiknya
diatur
lebih
Ibrahim, Johnny, Teori dan Metode
2. Sebaiknya pemerintah melakukan sosialisasi
tentang
Penelitian
larangan
melakukan jual beli di pinggir
Malang
jalan agar tidak ada fihak-fihak
Publishing, 2005
yang berani memberi ijin kepada
P, Trubus Rahardiansah
pedagang
untuk
berjualan
Memberi
Hukum,
kewenangan
,
Normatif, Bayumedia
dan Endar
Pulungan , Pengantar Sosiologi
di
pinggir jalan. 3.
Hukum
Jakarta
,Penerbit
Universitas Trisakti, 2005
kepada
Polisi Lalu Lintas untuk melarang
Skolnick , Jerome.H, Justice without
aktivitas jual beli di pinggir jalan
Trial – Law Enforcement in
karena mengakibatkan kemacetan
Democratic Society, New York,
lalu lintas dan karena kedudukan
John Wiley & Sons, 1966
undang-undang
adalah
Soeroso, R., Pengantar Ilmu Hukum,
lebih
Jakarta, Sinar Grafika, 1993
tinggi dibanding peraturan daerah. Jadi jangan Daerah
fihak Pemerintah
saja
yang
Peraturan
diberi
Indonesia, Undang-undang nomor 22
kewenangan.
tahun 2009 tentang Lalu lintas
Jumlah Polisi Lalu Lintas dan
dan Angkutan Jalan
petugas Satpol PP seharusnya ditambah
untuk
________, Peraturan Daerah Propinsi
membantu
DKI Jakarta nomor 8 tahun
mengatasi masalah ini dan agar bersikap
lebih
tegas
2007 tentang Ketertiban Umum
dalam
mengambil tindakan.
DAFTAR PUSTAKA Buku Ali, H. Zainudin , Sosiologi Hukum, Jakarta , Sinar Grafika, 2006
80
Perpustakaan UPN "Veteran" Jakarta