PERKEMBANGAN REMAJA Oleh: Resnia Novitasari, S.Psi., M.A. Tim Pengajar Psikologi Perkembangan Prodi Psikologi – FPSB Universitas Islam Indonesia
SIAPAKAH REMAJA ITU? • Masa remaja adalah periode transisi dari masa kanak-kanak dan masa dewasa dalam perkembangan manusia • Tanda awal memasuki masa remaja dimulai dari fase pubertas hingga sekitar usia 20 tahun • Perkembangan remaja melingkupi semua aspek: fisik, kognitif, sosioemosional, kepribadian, dan spiritual
TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA • mampu menjalin persahabatan dengan teman sebaya • mampu beradaptasi dengan peran jenis kelamin • mampu menerima kondisi fisik dan menggunakannya secara efektif • mampu mencapai kemandirian emosional • mampu mengembangkan pemahaman awal tentang konsep pernikahan dan keluarga • mampu memilih dan mempersiapkan diri dalam hal pekerjaan • mampu mempersiapkan standard moral pribadi • mampu menerima aturan dan tanggung jawab sosial
PERKEMBANGAN FISIK
PUBERTAS
MASA PUBERTAS
• Adalah istilah teknis untuk proses biologis yang mengubah anakanak menjadi orang dewasa (Turner & Helms, 1990) • Kunci perubahan pada fase pubertas adalah kematangan di sistem reproduksi, baik sistem reproduksi primer maupun sekunder
• Adalah sebuah periode dimana terjadi kematangan fisik secara cepat yang meliputi perubahan hormonal dan perubahan proporsi tubuh yang terjadi selama masa remaja awal (Santrock, 2002)
ASPEK-ASPEK FISIK PUBERTAS
SISTEM REPRODUKSI ENDOKRIN PENGENDALI PUBERTAS Pituitary Gland
Hypothalamus
Thyroid Gland
Adrenal Glands
Gonads (sex glands)
SISTEM ENDOKRIN • Hipotalamus melepaskan hormon-hormon untuk bersirkulasi dalam jumlah besar. • Antara umur 6 - 10 tahun, kelenjar adrenal sedikit demi sedikit meningkatkan hormon androgens yang kemudian dilepas ke seluruh tubuh. • Kelenjar pituitary melepas LH (Luteinizing Hormone) and FSH (Follicle-Stimulating Hormone) yang menstimulasi kelenjar sex (ovarium atau testes) agar matang dan memproduksi hormon gonadarchy • kelenjar pituitary berinteraksi dengan kelenjar tiroid, yang kemudian menyebabkan pertumbuhan fisik yang sangat cepat • Waktu terjadinya proses ini sangat dipengaruhi oleh kandungan lemak dalam tubuh (lemak : 17% dari berat tubuh).
FAKTOR PENENTU MASA PUBERTAS
Herediter Hormon Berat (lemak tubuh) Kesehatan
WAKTU TERJADINYA PUBERTAS • Di Amerika, umur rata-rata dari menarche menurun 4 bulan per dekade (1 tahun per 30 tahun) – Meningkatnya kesehatan dan gizi
MULAI MASA PUBERTAS Precocious puberty (Pubertas Dini)
Hasil penelitian pada 17.000 remaja putri menunjukkan bahwa remaja yang mengalami pubertas dini adalah mereka yang mengalami pertumbuhan payudara pada umur 6-7.
Delayed puberty (Pubertas Tertunda)
Remaja putri : pubertas tidak terjadi sampai umur 13 tahun Remaja putra : pubertas tidak terjadi sampai umur 13 ½ tahun SECARA PSIKOLOGIS, REMAJA PEREMPUAN YANG MENGALAMI PUBERTAS DINI LEBIH BERMASALAH (MISAL: RISIKO MASALAH AKADEMIS) DIBANDINGKAN REMAJA LAKI-LAKI
PERUBAHAN FISIK • Pertumbuhan Fisik Dramatis (Growth Spurt) – Perempuan 2 tahun lebih cepat dibandingkan lakilaki
• Tinggi & Berat Badan – Tinggi dan Berat Badan tetap sama ketika dibandingkan dengan teman sebayanya.
– Pada usia yang sama, perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
• Perubahan fisik yang menyertai berfungsinya sistem reproduksi (Karakteristik Seks Sekunder)
KARAKTERISTIK SEKS PRIMER • Terjadi kematangan sistem reproduksi yang ditandai dengan diproduksinya sperma dan ovum. – Putri mengalami menarche : • Periode menstruasi pertama kali
– Putra mengalami spermarche : • Periode pertama kali remaja putra mengalami “ejaculation of semen” atau mimpi basah
KARAKTERISTIK SEKS SEKUNDER • REMAJA PUTRA – Tumbuhnya rambut dada, perut dan di bagian tubuh yang lain – Tumbuhnya rambut pada wajah (kumis, jenggot) – Tangan dan kaki lebih besar – Dada dan pundak yang bidang – Struktur kerangka dan tulang lebih berat – Tumbuh jakun dan perubahan suara. – Lemak disimpan disekitar perut dan pinggang – Tekstur kulit kasar
KARAKTERISTIK SEKS SEKUNDER • REMAJA PUTRI – Pembesaran payudara – Tinggi badan bertambah – Panggul lebih lebar daripada pundak – Berfungsinya kelenjar mamae – Produksi kelenjar minyak lebih aktif – Lemak lebih banyak disimpan di sekitar pantat, paha dan pinggul. – Tekstur kulit menjadi lebih halus
ASPEK-ASPEK PSIKOLOGIS PUBERTAS
BODY IMAGE • Adalah gambaran subjektif seseorang tentang tubuhnya • Remaja sangat memperhatikan bentuk tubuhnya • Remaja putri lebih tidak puas dengan bentuk tubuhnya daripada remaja putra
PERMASALAHAN TERKAIT FISIK PADA REMAJA
PENYALAHGUNAAN OBAT • Tingginya angka kematian di usia 15-24 tahun akibat kecelakaan kendaraan bermotor • Penyalahgunaan alkohol – Kebanyakan, kebiasaan minum alkohol dimulai di usia SMA dan perguruan tinggi
• Merokok – Biasanya dimulai di masa kanak-kanak dan remaja
• Napza – Penyalahgunaan zat adiktif di usia remaja
GANGGUAN MAKAN • Obesitas – Biasanya terjadi pada usia 12–19 – Intervensi : Diet seimbang, olahraga, terapi perilaku
• Anorexia Nervosa – Gangguan makan, tak kenal lelah untuk menjadi kurus melalui kelaparan dan kekurangan; dapat menyebabkan kematian – Karakteristik utama • • • •
Kehilangan berat badan 85% dari berat normal Memiliki ketakutan yang intens terhadap penambahan berat badan Mengalami distorsi terhadap bentuk badan Dimulai pada tahun-tahun remaja
– Biasanya remaja putri • Tidak dapat memenuhi harapan yang tinggi • Dipengaruhi oleh industri fashion dan media
GANGGUAN MAKAN • Bulimia Nervosa – Gangguan makan dengan pola makan “makan dan muntahkan”, penggunaan obat pencahar – Seperti penderita anoreksia: sibuk dengan makanan, takut kelebihan berat badan, depresi atau cemas – 90% adalah perempuan – Dimulai pada akhir masa remaja, dewasa awal – Sekitar 70% akhirnya sembuh
PERKEMBANGAN KOGNITIF
Perkembangan kognitif remaja (tahap operasional formal) • Lebih mampu berpikir abstrak • Lebih mampu berpikir idealistik – Remaja mulai berpikir mengenai karakteristik ideal (diri sendiri maupun orang lain) – Remaja mulai membandingkan dirinya dengan orang lain – Fantasy flight • Lebih mampu berpikir logis • Remaja telah mampu berpikir seperti ilmuwan (hypothetical deductive reasoning)
ADOLESCENT EGOCENTRISM • Definisi – Kegagalan membedakan antara sudut pandang dirinya dan sudut pandang orang lain (Piaget)
– keyakinan bahwa seperti dirinya, orang lain memiliki ketertarikan yang sama terhadap diri
mereka dan keyakinan bahwa mereka merupakan pribadi yang unik -- terjadi karena meningkatnya kesadaran diri remaja (Flavell). 24
ADOLESCENT EGOCENTRISM • Terbagi menjadi 2 tipe social thinking (David Elkind): – Imaginary Audience : remaja merasa semua orang memperhatikan dirinya – Personal Fables : adanya keyakinan yang tinggi bahwa remaja itu unik dan berbeda
• Manifestasi 2 tipe di atas, muncul: – Pseudostupidity: pola pikir yang mengilmiahkan sesuatu yang tidak penting – Apparent Hypocrisy: proses berpikir di mana remaja merasa tidak perlu mentaati aturan di masyarakat 25
PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN REMAJA
Tim Pengajar Psikologi Perkembangan Prodi Psikologi FPSB Universitas Islam Indonesia
SELF (KE-DIRI-AN) • Penilaian dengan perasaan (sense) tentang siapa diri dan apa yang membuat diri berbeda dari orang lain. • Eksplorasi tentang diri (self) memberikan informasi dalam proses memahami diri (self-understanding) yang kemudian membentuk gambaran secara umum tentang diri (self concept)
PERKEMBANGAN SELF • Perkembangan ke-diri-an remaja dilandasi oleh: – Perkembangan Kognitif • Remaja mampu melakukan refleksi diri untuk hal-hal yang terkait dengan emosi dan hubungan antar manusia. – Pengalaman dengan teman sebaya dan keluarga • Terjadinya perubahan peran dan harapan dan tanggung jawab saat memasuki masa remaja. – Budaya • Perubahan harapan masyarakat terhadap tingkat kemandirian dan interdependence remaja dalam bersosialisasi
PERUBAHAN SELF PADA REMAJA • Menurut Marcia, perkembangan “ke-diri-an” (Self) pada remaja terjadi dalam 3 fase, yaitu: – Fase awal, dengan fungsi utama adalah remaja melakukan deconstruction pada ke-diri-an yang sudah terbentuk sejak masa kanak-kanak. – Fase Pertengahan yaitu remaja melakukan reconstruction, yaitu membangun ulang atau menyusun kembali ke-diri-an nya yang baru – Fase Akhir , yaitu remaja melakukan consolidation yaitu berproses menjadikan ke-diri-an yang sudah dibangunnya menjadi lebih kokoh dan solid • Ke-diri-an yang akan menjadi ciri khas remaja, identitas yang baru -- dikenal dengan Identitas Diri.
IDENTITAS (IDENTITY) • Merupakan sebuah potret diri yang terbangun dari bagian-bagian atau unsur pembangunnya. • Bagian atau unsur tersebut diantaranya – – – – – – – – –
Vocational Political Religious Relationship Achievement/intellectual Sexual Cultural/ethnic Interest Physical
PEMBENTUKAN IDENTITAS DIRI REMAJA ERIKSON: Tahap ke-5 perkembangan psikososial: Identity Acievement vs Identity confusion Remaja mulai mengevaluasi dirinya terkait dengan: Siapa diri mereka Apa yang mereka pedulikan Ke mana tujuan mereka dalam hidup ini Terjadi Psychosocial moratorium Yaitu gap (jarak) antara rasa aman masa kanakkanak dan kemandirian masa dewasa yang merupakan hasil proses eksplorasi identitas diri
PEMBENTUKAN STATUS IDENTITAS Dalam menyelesaikan krisis identitas dan membangun status identitas-nya, maka ada 2 proses yang terlibat, yaitu: 1.Crisis adanya berbagai alternatif penting dan bermakna yang dapat memperkuat ke-diri-annya 2.Commitment Periode di mana remaja sudah membuat keputusan secara sadar apa diinginkan dan akan dilakukannya dalam mengisi kehidupannya. Penelitian Marcia menunjukkan bahwa tidak semua remaja mengalami periode krisis dan atau membuat komitmen untuk dirinya. Hasil capaian remaja saat melakukan rekontruksi dan konsolidasi adalah STATUS IDENTITAS
JENIS STATUS IDENTITAS 1. IDENTITY DIFFUSED Tidak membuat komitment maupun terlibat dalam proses eksplorasi nyata Mungkin melakukan eksplorasi tapi tanpa tujuan yang jelas. Melakukan proses rutin dan tidak didorong oleh tujuan yang jelas. 2. IDENTITY FORECLOSED Memilih satu identitas (melakukan komitmen) tanpa proses eksplorasi yang menyeluruh Fokus pada tujuan yang sudah ditentukan secara jelas Perilakunya sesuai dengan harapan figur otoritas Kurang mampu bersikap fleksibel dan defensif Mengadopsi nilai, kayakinan, standar dari figur otoritas
JENIS STATUS IDENTITAS 3. IDENTITY MORATORIUM Terlibat penuh dalam eksplolasi berbagai peran, nilai. Beredar/bergerak antara konformitas dan pemberontakan Rasa ingin tahu yang paling kuat (dibandingkan status lain) 4. IDENTITY ACHIEVED Berhasil menemukan jawaban atas pertanyaan tentang nilai, peran, norma dirinya. Penuh pertimbangan dan mampu melakukan instrospeksi diri. Bisa menjelaskan proses eksplorasi yang dilaluinya serta pilihannya. Bisa mempertahankan kinerjanya dalam situasi menekan Mampu menyelesaikan dilemma moral pada level penalaran moral yang tinggi.
PERKEMBANGAN SOSIAL Remaja dengan Keluarga dan Teman Sebaya
SUMBER DUKUNGAN BAGI REMAJA
KARAKTERISTIK HUBUNGAN ORANGTUAREMAJA Remaja dihadapkan pada 2 tugas yang saling bertolak belakang Membangun otonomi dan mempertahankan “ikatan” atau kedekatan dengan keluarga.
Konflik dengan orangtua meningkat tetapi tingkat kelekatan masih kuat Terbangunnya kelekatan aman yang kuat dengan orangtua sangat penting! Sense of well-being remaja berkorelasi lebih kuat dengan tingkat kelekatan dengan orang orangtua dibandingkan dengan teman sebaya.
PERSAHABATAN (FRIENDSHIPS) REMAJA Tingkat kedekatan lebih tinggi Lebih stabil dibandingkan persahabatan masa kanakkanak. Berbagi minat dan aktivitas yang dianggap penting oleh remaja. Dibutuhkan berbagai bentuk keterampilan interpersonal untuk mempertahankan hubungan persahabatan Ada ketergantungan dengan media komunikasi berbasis elektronik Perbedaan individu (Individual differences) berpengaruh pada pola interaksi
PERMASALAHAN SOSIOEMOSIONAL DI USIA REMAJA
BERBAGAI JENIS PERMASALAHAN
PENYALAH GUNAAN MEDIA DAN ALAT TEKNOLOGI INFORMASI
KENAKALAN REMAJA PERILAKU REMAJA YANG MELANGGAR HUKUM DAN BERBUAT KRIMINAL
DEPRESI DAN BUNUH DIRI
BULLYING