PERKEMBANGAN LOI RI-NORWAY
DINAS KEHUTANAN PROVINSI RIAU PEKANBARU, JULI 2010
Kawasan Hutan Provinsi Riau berdasarkan TGHK SK Menhut No. 173/Kpts-II/1986, 6 Juni 1986 No
PERUNTUKAN
LUAS (Ha)
(%)
1. Hutan Lindung
228.793,82
2,66
2. Hutan Suaka Alam & Hutan Wisata
531.852,65
6,19
3. Hutan Produksi 1. Tetap 2. Terbatas
1.605.762,78 1.815.949,74
18,67 21,12
4. Hutan Konversi/APL
4.277.964,39
49,75
138.433,62
1,61
8.598.757,00
100
5. Hutan Mangrove/Bakau
Jumlah
Peta Tata Guna Hutan Kesepakatan Provinsi Riau
Kawasan Hutan Prov. Riau berdasarkan RTRWP Riau PERDA Riau No.10 Th 1994, 19 Agustus 1994 No
PERUNTUKAN
1. Arahan Pengembangan Kawasan Kehutanan
LUAS (Ha)
(%)
2.872.491
33,41
2. Hutan Lindung
161.823
1,88
3. Kawasan Lindung Gambut
830.235
9,66
4. Cagar Alam / SA/SM
570.412
6,63
20.024
0,23
6. Kawasan Pengembangan Perkebunan, Transmigrasi, Pemungkiman dan Penggunaan Lain (Non Kehutanan)
4.143.772
48,19
Jumlah
8.598.757
100
5. Kaw. Sekitar Waduk / Danau
Luas Kawasan Hutan Provinsi Riau Berdasarkan Fungsi Kawasan No
Fungsi Kawasan
A. KAWASAN KONSERVASI
Jumlah (Unit)
Luas (Ha)
18
617.010,73
1. Cagar Alam
2
12.289,60
2. Suaka Alam (PLG)
1
5.828,80
3. Hutan Wisata
2
5.607,70
4. Taman Hutan Raya
1
6.130,84
5. Suaka Margasatwa
10
401.843,25
6. Taman Nasional
2
185.310,54
B. HUTAN LINDUNG
13
228.793,82
C. HUTAN PRODUKSI
165
3.522.069,67
1. Hutan Produksi Tetap
20
1.654.014,44
2. Hutan Produksi Terbatas
35
1.729.621,61
3. HPT. Bakau / Mangrove
110
138.433,62
D. HUTAN PRODUKSI KONVERSI
-
2.481.026,15
E. AREAL PENGGUNAAN LAIN
-
1.749.856,63
Jumlah
196
8.598.757,00
KONDISI PENUTUPAN LAHAN TAHUN 2008 DI PROVINSI RIAU No
PENUTUPAN LAHAN
HUTAN TETAP (Ha)
HPK (Ha)
JUMLAH (Ha)
1.
BERHUTAN
2.620.942
383.499
3.004.441
2.
TIDAK BERHUTAN
1.700.736
3.893.579
5.594.315
4.321.678
4.277.078
8.548.756
Jumlah
Sumber : Dinas Kehutanan 2009
PERMASALAHAN KEHUTANAN A. Deforestasi Uraian
RePProT 85 Dephut 97
Thn 03
Thn 04
Thn 05
Thn 06
Thn 07
Thn 08
Luas Daratan 9,002,297.00 8,804,414.00 8,598,757.00 8,598,757.00 8,598,757.00 8,598,757.00 8,598,757.00
8,598,757.00
Berhutan *) 5,936,500.00 5,071,891.00 2,546,723.31 2,331,880.17 2,300,661.98 2,257,894.38 2,152,094.10
2,043,876.12
Persentase
65.94
57.61
29.62
27.12
26.76
26.26
25.03
23.77
Perkiraan Laju Deforestasi Pada Kawasan Hutan Tetap di Provinsi Riau s.d Tahun 2008
7.000,00
6.000,00
Luas berhutan (x1000 Ha)
5.000,00
4.000,00 Laju Deforestasi 3.000,00
2.000,00
1.000,00
0,00 RePProT Dephut Thn 03 Thn 04 Thn 05 Thn 06 Thn 07 Thn 08 85 97
B. Degradasi Kegiatan umum Penyebab degradasi diantaranya (GofcGold, 2008 dalam Brief 2008) : 1. 2. 3. 4.
Penebangan Selektif Kebakaran hutan Pengambilan Kayu bakar Pengambilan Kayu Bakau (Untuk Arang dan Cerucuk), 5. Dan lain lain Menurut Marklund and Schoene tahun 2006 dalam Brief 2008 degradasi di Indonesia sekitar 6 % dari total deforestasi
AREAL PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DI PROVINSI RIAU No
1.
2.
SISTEM SILVIKULTUR
Pemanfaatan Hutan Alam (10 Unit)
LUAS AREAL KONSESI (Ha)
FUNGSI KONSERVASI (Ha)
(%)
647.357,00
647.357,00
100,00
Hutan Tanaman (64 Unit)
1.670.097,00
280.073,12
16,77
a. Diterbitkan Menhut (24 Unit)
1.254.573,00
927.430,12
40,02
b. Pencadangan Gubri (3 Unit) c. Diterbitkan Bupati (37 Unit) Jumlah
26.990,00 388.534,00 2.317.454,00
REKAPITULASI LUAS KEBAKARAN BERDASARKAN AREAL DI PROVINSI RIAU TAHUN 1997 S/D 2009
No.
Tahun
1
1997
2
1998
3
LUAS AREAL KEBAKARAN (Ha) Kebun
HTI
Eks HPH
APL
Jumlah
2,561.00
1,169.00
3,803.85
26,153.46
5,080.00
1,420.00
3,196.25
5,189.00
14,885.25
1999
1,650.00
377.00
1,616.50
2,301.00
5,944.50
4
2000
2,250.00
563.00
356.00
132.00
3,301.00
5
2001
222.41
311.68
992.70
39.94
1,566.73
6
2002
268.00
2,113.50
85.00
7,775.55
10,242.05
7
2003
3,504.00
3,302.00
802.80
1,651.75
9,260.55
8
2004
6,677.01
6.00
4.00
811.00
7,498.01
9
2005
5,287.25
5,276.50
3.25
31,633.00
42,200.00
10
2006
2,000.00
1,000.00
-
3,786.25
6,786.25
11
2007
305.00
337.46
-
713.20
1,355.66
12
2008
0,25
13
2009
322,00
Jumlah
18,619.61
45,863.28
1.578,25 350,0 17,268.14
970,25 645,00 8,225.50
4.690,85 9.822,00 57,836.54
7,239.60 11,139.00 147,572.06
C. Kerusakan lahan gambut (1) Kebakaran gambut (2) Kebakaran biomassa tanaman
100-200 t C/ha 100~200 t C/ha
~40 t C/ha
3. Subsidence/penurunan permukaan air 300-600 t/ m depth/ha 400-700 t C/ha/m (4) Pelapukan/ dekomposisi gambut
POTENSI GAMBUT DI PROVINSI RIAU
No.
Kabupaten
Luas Gambut Hidrologis KHG (Ha)
KLG (Ha)
1.
Bengkalis
1.240.,122
474,383
2.
Indragiri Hilir
1.267,237
222,706
3.
Indragiri Hulu
225,635
107,938
4.
Rokan Hilir
734,050
263,032
5.
Rokan Hulu
117,,645
19,607
6.
Siak
735,835
231,990
7.
Pelalawan
904,461
234,088
8.
Dumai
298,521
123,317
9.
Kampar
153,811
15,924
42,266
0
5.719.583
1.692.985
10.
Pekanbaru Jumlah
LATAR BELAKANG REDD • Pentingnya peran hutan untuk stabilisasi gas rumah kaca di atmosfir dan tingginya laju kehilangan hutan secara global REDD • Konvensi Perubahan Iklim (UNFCCC) : semua negara berkewajiban mengurangi dampak negatif perubahan iklim atas dasar common but differentiated responsibilities tidak ada target kuantitatif pengurangan emisi, • Bali Action Plan (Keputusan COP-13) belum eksplisit ada target kuantitatif , tetapi semua negara baik negara maju maupun negara berkembang sepakat untuk meningkatkan upaya dalam mengurangi dampak negatif perubahan iklim.
MENGAPA HUTAN PENTING?
PENYERAPAN KARBON (carbon sequestration)
PENINGKATAN CARBON STOCKS
mis. restorasi
PENCEGAHAN/PENGURANGAN EMISI
mencegah
Pengertian REDD Mekanisme internasional yang dimaksudkan untuk memberikan insentif positif bagi negara berkembang yang berhasil mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan. REDD Permenhut No. P.30/MENHUT-II/2009 Semua upaya pengelolaan hutan dalam rangka pencegahan dan atau pengurangan penurunan kuantitas tutupan hutan dan stok karbon yang dilakukan melalui berbagai kegiatan untuk mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan
MATERI L O I Phase I
Phase II
PERSIAPAN (Juli –Des 2010)
TRANSFORMASI
• RAN/REDD+ Strategy • Lembaga khusus Koordinasi REDD+ • Institusi lembaga MRV • Instrumen Pembiayaan • Pilot project tingkat provinsi
Phase III PEMBAYARAN KONTRIBUSI
(Jan 2011- Des 2013) • Moratorium izin baru konversi Hutan Alam Primer & Gambut • Database hutan rusak untuk investasi • GAKUM illegal logging, Timber Trade • Konflik lahan/Tenur
(Jan 2014) VER tingkat nasional Kontribusi Norway Detail dokumen Joint Consultation Grup • Independent MRV
• • • •
POKJA LOI RI-NORWAY POKJA I • National REDD+ Strategy • Penanggung jawab Ketua Bappenas
POKJA II
• Bidang Kelembagaan • Payment Mechanism dan MRV • Penangung jawab UKP4
POKJA III
• Bidang pemilihan lokasi REDD • Penanggungjawab Kementrian Kehutanan
PROPOSAL AREAL REDD+ INDONESIA
SEBELUM REDD
SETELAH REDD
LOKASI POTENSI REDD N0
LOKASI
LUAS (Ha)
1.
SEMENANJUNG KAMPAR
700.000
2.
Cagar Biosfer
401.148
3.
Taman Nasional Zamrud
30.195
4.
Kolaborasi Konservasi Harimau
96.111
5.
Hutan Adat Rumbio
1.000
6.
Hutan Wisata Buluh Cina
1.000
JUMLAH TOTAL
1.229.454
KAWASAN SEMENANJUNG KAMPAR
27 Augst 2009 - P. Kerinci Riau
24
SEKIAN & TERIMA KASIH