Perkembangan Kognitif Lev Vygotsky
Wahyu Rahardjo
Lev Vygotsky
• Seorang jenius dari Rusia • Lahir tahun 1896 di Orsha, Rusia
• Masuk Moscow State University karena seorang anak Yahudi yang berasal dari kota terpencil maka ia diharuskan mengkuti seleksi masuk yang sangat ketat quotanya hanya 3 % • Tidak full psikologi tetapi juga ada filsafat S1 Hukum kemudian mempelajari Psikologi Klinis dan Psikologi Perkembangan
• Meninggal tahun 1934 karena TBC pada usia 37 tahun • Disebut oleh orang-orang Rusia sebagai The Mozart of Psychology • Terkenal karena melakukan kritik terhadap teori Piaget • Perbedaan dengan Piaget: Piaget perkembangan mempersiapkan belajar Vigotsky belajar mempersiapkan perkembangan
• Seorang kontekstualist perilaku seseorang ada karena situasi tertentu atau konteks-konteks keseluruhan yang ada pada saat perilaku terjadi • Kenapa harus sesuai konteks? Karena tidak mungkin seseorang bereaksi atau berperilaku terlepas dari konteks pengetahuan yang ada dalam otak kita berasal dari luar atau dari orang lain
• Yang menjadi konteks: Mikro anak – orang tua Makro unit di luar orang tua Ekso lingkungan sekolah dan kerja Meso bangsa dan negara
• Bagaimana kultur berpengaruh terhadap tingkah laku? Dengan mempengaruhi: a. Apa yang kita pikirkan b. Apa yang kita cari c. Bagaimana kita mencari informasi d. Siapa yang berperan dalam suatu aktivitas
Perkembangan Berpikir dan Internalisasi Bahasa • Outer speech bahasa yang didengar anak • Inner speech bahasa yang dipikirkan anak • Sumber berpikir ada dalam perkembangan biologis sedangkan sumber bicara ada pada lingkungan sosial • Berbeda asal tetapi sifatnya dwitunggal sebagai realisasi maka setiap objek memiliki nama
Interaksionis-Interaksionis Sosial • Kebutuhan untuk berkomunikasi dengan orang lain merupakan suatu kecenderungan alamiah pada anakanak • Penelitian Susan Goldin-Meadow (1982) anak-anak tuli memiliki kebutuhan berkomunikasi yang sangat kuat sehingga kemudian mengembangkan bahasa syarat dari diri mereka sendiri semenjak dini
• Awalnya hanya gerakan-gerakan khusus sederhana seperti tandatanda untuk makan • Setelah 4 tahun mengembangkan pola gerak isyarat yang kompleks sehingga paralel dengan pola-pola kata pada anak-anak yang tidak tuli unik dan tidak meniru ibunya
Perkembangan Keterampilan Memperoleh Informasi
The Sensory Register • Stase pertama pemerolehan informasi • Jika orang dewasa mengingat hal lebih banyak dari anak itu karena orang dewasa melakukan strategi khusus sedangkan anak tidak
Perhatian Selektif • Anak-anak kurang dapat mengontrol perhatian mereka mudah kacau dan kurang fleksibel dalam menentukan mana informasi yang relevan dan tidak
Perhatian terhadap Wajah • Ada kecenderungan pemberian makna yang meningkat pada bagian wajah yang dilihat bayi seiring dengan perkembangan kognitif anak mulai dari bagian tertentu saja kemudian mata (ibu) memiliki posisi yang lebih bermakna (mata = nilai sosial penting dalam interaksi sosial)
Short-Term Memory (Working Memory)
Rehearsal • Semakin tua usia anak maka ia akan semakin menunjukkan primary effect (efek item urutan pertama) anak yang lebih tua dapat mengingat lebih baik dibandingkan anak yang lebih muda (eksperimen daftar kata-kata item awal diingat lebih sering dibanding item ditengah) • Strategi mengingat anak-anak akan semakin membaik dan terorganisir seiring dengan pertambahan usia
Organisasi • Keberadaan faktor lain selain rehearsal dalam usaha perkembangan keterampilan memori mengingat item-item kata yang berhubungan lebih baik daripada yang tidak berhubungan (mulai memanfaatkan sifat kategori stimuli)
Kognisi “Higher-Order” pada Anak-Anak
Struktur Pengetahuan dan Memori • Penelitian Mandler tata bahasa (grammar) cerita memiliki “suatu struktur yang mendasari penyusunan bahwa komponen setting, di mana pelaku utama dan latar belakang diperkenalkan diikuti oleh suatu episode yang memiliki kerangka plot cerita” setiap episode memiliki beberapa jenis permulaan, kejadian di mana pelaku utama memberikan reaksi • Anak-anak pada usia yang sangat muda dapat menemukan skema cerita dengan cukup baik
Pembentukan Prototipe pada Anak-Anak
Karena keterbatasan sistem gudang memori maka manusia menyimpan segala konsep dalam bentuk prototype (bentuk dasar) eksperimen Ross (1980) menjelaskan bahwa bayi sudah dapat membedakan mainan antara mebel dan apel dengan perbandingan “baru” dan “lama”