PERKEMBANGAN KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DESA BUALEMO KECAMATAN BUALEMO KABUPATEN BANGGAI SULAWESI TENGAH (Studi Kasus di Desa Bualemo Kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai Sulawesi Tenggah)
ISYANTO TUMAJI Pembimbing : Dra. Hj. Trisnowaty Tuahunse, M.Pd *, Drs. Surya Kobi. M.Pd ** Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK ISYANTO TUAMAJI. NIM: 231408 057. Perkembangan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Desa Bualemo Kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah(Studi Kasus di Desa Bualemo Kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai Sulawesi Tenggah) skripsi. Gorontalo, Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo,2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) mengetahui perkembangan kehidupan sosial budaya pada masyarakat desa Bualemo Kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah, (2) faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perkembangan kehidupan sosial budaya pada masyarakat desa Bualemo Kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah itu sendiri. Penelitian ini, megunakan pendekatan metodologi kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. kemudian peneliti, melakukan analisis data melalui reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan sehingga data yang dikumpulkan benarbenar akurat sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menyimpulkan yang pertama perkembangan kehidupan sosial budaya masyarakat desa Bualemo kecamatan bualemo kabupaten banggai sulawesi tengah telah membawa dampak positif bagi masyarakat desa itu sendiri. kemudian kedua adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya terjadinya perkembangan kehidupan sosial budaya masyarakat desa bualemo kecamatan bualemo kabupaten banggai sulawesi tengah antara lain, (a) dinamika kehidupan masyarakat, (b) faktor penemuan baru, (c) faktor pertumbuhan penduduk, (d) faktor ekonomi dan mata pencaharian, (e) faktor teknologi modern, (f) faktor sikap, dan (f) faktor pendidikan. Kata Kunci : Sosial, Budaya, Masyarakat dan sosial budaya
PENDAHULUAN Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif. Manusia tidak sekedar mengandalkan hidup mereka pada kemurahan lingkungan hidupnya seperti ketika Adam dan Hawa hidup di Taman Firdaus. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mengelola lingkungan dan mengolah sumberdaya secara aktif sesuai dengan seleranya. Karena itulah manusia mengembangkan kebiasaan yang melembaga dalam struktur sosial dan kebudayaan mereka. Karena kemampuannya beradaptasi secara aktif itu pula, manusia berhasil menempatkan diri sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya di muka bumi dan paling luas persebarannya memenuhi dunia. Ada sejumlah kekuatan yang mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia. Secara kategorikal ada 2 kekuatan yang memicu perubahan sosial, Petama, adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal factor), seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa setempat. Kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat (external factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara langsung maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata kembali kehidupan mereka. Ketimpangan sosial-budaya antar penduduk pedesaan dan perkotaan ini pada gilirannya juga menjadi salah satu pemicu perkembangan norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya yang befungsi sebagai pedoman dan kerangka acuan penduduk perdesaan yang harus nmampu memperluas jaringan sosial secara menguntungkan. Apa yang seringkali dilupakan orang adalah lumpuhnya pranata sosial lama sehingga penduduk seolah-olah kehilangan pedoman dalam melakukan kegiatan. Kalaupun pranata sosial itu masih ada, namun tidak berfungsi lagi dalam menata kehidupan penduduk sehari-hari. Di Sulawesi Tengah di berbagai pedesaan seperti di Kecamatan Bualemo mendapat pengaruh langsung modernisasi daerah perkotaan.
Masyarakat Desa Bualemo yang telah lama mempertahankan nilai ini ternyata tidak bisa menghindari perkembangan zaman sehingga nilai budaya lokalnya perlahan-lahan akan mulai menghilang. Seperti nilai gotong royong, upacara-upacara adat,yang telah lama hidup dan menjadi panutan dalam setiap pekerjaan utamanya pekerjaan yang memerlukan tenaga yang besar, misalnya: aktifitas gotong royong/tolong menolong dalam aktifitas pertanian, tolong menolong dalam aktifitas sekitar rumah tangga/kemasyarakatan, tolong menlong dalam aktifitas pesta dan upacara serta tolong menolong dalam peristiwa kecelakaan bencana dan kematian. Penelitian ini diperlukan pendekatan yang relevan untuk membantu mempermudah usaha dalam mendekati realitas masa lampau. Guna mempertajam analisa dalam permasalahan ini digunakan pendekatan sosiologi yaitu konsep sosial, konsep budaya, konsep masyarakat. Pertama, konsep sosial terhadap masyarakat sangatlah banyak. Seperti telah dibahas pada konsep dasar ilmu sosial, bahwa kehidupan manusia berada dalam masyarakat. Karena setiap individu tidak dapat hidup sendiri, manusia membutuhkan orang lain. Oleh karena itu manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Tiap-tiap sistem sosial secara terus-menerus mengikuti perubahan, oleh karena lingkungan selalu mengalami perubahan terus menerus. perubahan pada umumnya adalah sebuah perubahan, pengaruh tersebut dapat berasal dari fisik atau lingkungan. Seperti misalnya perbedaan di dalam musim pertumbuhan (Agus Sjafari dan Kandung Sapto Nugroho 2011:8) Dari penjelasan diatas bahwa
Ilmu Sosial merupakan suatu hubungan
timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Hubungan ini dapat diwujudkan kenyataan sosial dan kenyataan sosial inilah yang menjadi titik perhatiannya. Dengan demikian Ilmu Sosial Dasar memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran kita dalam menghadapi lingkungan sosial. Ilmu sosial bukanlah suatu bidang keahlian ilmu-ilmu sosial tertentu, seperti politik, antropologi dan sebagainya, tetapi
menggunakan pengertian-pengertian berasal dari berbagai bidang ilmu sosial seperti ilmu politik, sosiologi, sejarah dan sebagainya. Kedua, Konsep Budaya Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Pola kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dapat berfungsi sebagai pengtur, pengawas dan dapat memberikan arah kelakuan serta perbuatan manusia sesuai dengan kehendak umum. Wujud kebudayaan yang pertama tadi nampak mirip dengan pengertian yang perna di kemukakan oleh Paul B.Harton dan Robert L Hunt (Abdul Syani 1995 : 55) Bertran (Abdul Syani 1995 : 57) memandang kebudayaan sebagai semua cara hidup yang dipelajari dan diharapkan, yang sama-sama diikuti oleh para anggota dari satu kelompok masyarakat tertentu. Kebudayaan ini meliputi semua bangunan, perkakas, dan benda-benda fisik lainya maupun teknik-teknik, lembaaga-lembaga sosial, sikap-sikap nilai yang dikenal oleh kelompok tersebut. Dari definisi ini, orang dapat melihat bahwa kebudayaan tidak saja meliputi cara-cara berfikir dan berbuat yang benar-benar oleh suatu kelompok masyaraka,melainkan juga meliputi hasil-hasil daya usaha yang bisa disaksikan dengan mata dan dapat diraba. Dari penjelasan di atas, Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Ketiga, konsep masyarakat dilihat dari beberapa sudut pandang, yaitu: (a) masyarakat dapat dilihat sebagai penduduk yang menghuni suatu daerah tertentu, (b) masyarakat dapat dilihat sebagai kesatuan dari beberapa orang, (c) masyarakat dapat dilihat sebagai corak-corak perhubungan yang terjadi antar warganya
(masyarakat), (d) dari corak hubungan yang terjadi terdapat nilai-nilai budaya dan norma-norma aturan kaidah yang berfungsi mengatur hubungan antar warga masyarakat tersebut. Menurut Roucek dan warren , (Abdul Syaini 1995:84),“masyarakat adalah sekelompok manusia yang memiliki rasa kesadaran bersama dimana mereka berdiam pada daerah yang sama, yang sebagian besar atau seluruh warganya memperlihatkan adanya adat kebiasaan dan aktifitas yang sama.” Definisi masyarakat di atas, maka dapat diuraikan bahwa masyarakat bukan sekedar sekumpulan manusia semata-mata tanpa ikatan, akan tetapi terdapat hubungan fungsional antara satu sama lainya. Setiap individu dalam masyarakat mempunyai kesadaran akan keberadaanya di tengah-tengah individu lainya sehingga dapat membentuk kepribadian dari setiap individu yang didasarkan atas kebiasaan yang hidup dalam masyarakat itu sendiri. METODOLOGI PENULISAN Sesuai dengan permasalahan yang dibahas, maka metode yang digunakan adalah
penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yaitu suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan membuat suatu rekomendasi sosial selanjutnya menggambarkan secara sistematis, objek penelitian. Penelitian ini dapat memperoleh data yang valid, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Bogdan dan Taylor (dalam Lexy Maleong, 1995:4), mendefenisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati. Selanjutnya Lexy Maleong (1995:4), dalam metode deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan anggkaangka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian tentang Perkembangan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Desa Bualemo Kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah, adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan strategi deskriptif. Pada dasarnya penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid, apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Selain itu juga untuk lebih menjamin tingkat kevalitan data digunakan tehnik triangulasi. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perkembangan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Desa Bualemo Kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah Perkembangan masyarakt bualemo dapat di artikan sebagai keadaan tertentu didalamnya terkandung suatu dorongan kepentingan yang menghendaki kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Dalam hal ini unsur manusia dengan segenap kemmpuan dan pengalaman yang sangat menentukan, terutama sehubungan dengan keberhasilan proses penyebaran imformasi tentang adanya kehidupan baru. Orang-orng yang cenderung lebih mudah menyebarkan informasi tentang berbagai kemajuan kehidupan, atau orang-orang yang lebih terbuka dan mudah menerima inovasi adalah orang-orang yang memiliki orientasi lebih banyak tentang lingkungan dan perkembangan, termasuk ilmu pengetahuan dan tehnologi, disamping memahami nilai-nilai kehidupan lama termasuk tradisi.
Pada saat ini, segala konsekwensi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada masyarakat desa bualemo, tidak sedikit unsurunsur nilai baru di paksakan masuk kedalam kehidupan masyarakat sehingga dapat mendorong terciptanya suatu gejala kearah perubahan. Perubahan biasanya diawali dengan adanya gejala pertentngan atau penolakan masyarakat terhadap unsur-unsur baru itu,apabila terjadi proses persesuaian, maka berarti terjadi perubahan kearah suatu kemajuan. Sebaliknya jika pertentangan tidak menemukan suatu penyelesaian, maka
keseimbangan
masyarakat
akan
terganggu
yang
selanjutny
akan
mengakibatkan kemunduran. Namun
yang
di
takutkan
dari
kemajuan
teknologi
ini,
timbul
penyimpangan-penyimpangan sosial, pelanggaran terhadap norma-norma hokum sehingga nilai-nilai moralitas akan semkin dipertanyakan. Perkembangan kehidupan sosial pada masyarakat desa Bualemo dapat dilihat dengan adanya pembangunan jalan-jalan penghubung serta adanya alat transportasi yang memudahkan masyarakat desa bualemo untuk mengadakan
pergerakan
keluar
daerah
begitu
pula
sebaliknya.
Pembangunan saluran irigasi dan kehadiran teknologi pertanian yang baru, pabrik, dan pergeseran kesempatan kerja dari sektor pertanian ke sektor yang lain, serta sumbangan sektor non pertanian yang semakin besar terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat desa bualemo. Berikut dibawah ini beberapa perkembangan kehidupan sosial budaya yang terjadi di Desa Bualemo Kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. B. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Proses Terjadinya Perkembangan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Desa Bualemo Kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa faktor-faktor yang mendorong proses Perkembangan Kehidupan Sosial Budaya pada masyarakat Desa Bualemo Kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai Sulewesi Tengah antara lain sebagai berikut: 1. Dinamika Kehidupan Masyarakat Perjalanan hidup manusia dari masa kemasa, pasti terjadi perubahanperubahan ataupun pergeseran nilai budaya yang ada di lingkungan masyarakat yang dapat berpengaruh pada penerapan dan pelestarian budaya, termasuk mendorong terjadinya perkembangan kehidupan sosial budaya pada masyarakat desa
yang ada di desa Bualemo kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai
Sulawesi Tengah. 2. Faktor Penemuan Baru
Faktor penemuan baru adalah hasil gagasan baru yang merupakan rangkaian pencipta individu-individu dalam masyarakat dengan bersandar pada kehendakkehendak tertentu. Oleh karenanya manusia secara alami mempunyai dorongan untuk hidup lebih layak, maka dinamika daya cipta pun menjadi suatu ketetapan dan diakui sebagai unsur pengubah yang sangat besar pengaruhnya terhadap masyarakat. Menurut Adrian Tahawali (55 tahun) wawancara 11 juni “dalam perkembangan kehidupan sosial budaya masyarakat desa bualemo terjadi suatu penemuan-penemuan baru atau inovasi-inovasi yang di ciptakan oleh individu atau kelompok orang kemudian inovasi tersebut terterima, sesuai dengan keadaan kondisi sekitar sehingga menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti, transportasi, telepon genggam, televisi (Tv), alat teknologi pertanian, dan lain-lain”. Sejalan
dengan
hal
tersebut,
maka
Soerjono
Soekanto
mengemukakan beberapa faktor pendorong terhadap individu dalam usaha mencapai penemuan baru, yaitu : 1.
Kesadaran dari orang perorang akan kekurangan dalam kebudayaan.
2.
Kualitas dari ahli-ahli dalam suatu kebudayaan
3.
Adanya perangsangan dari aktifitas-aktifitas pencipta dalam masyarakat. Berdasrkan penjelasan di atas ide-ide, keyakinan dan hasil-hasil karya yang bersifat fisik dalam pengertian penemuan baru, semuanya merupakan faktor pendorong kearah perubahan kehidupan masyarakat, dalam bentuk apapun penemuan
baru itu senantiasa akan membawa
perubahan bagi kehidupan masyarakat baik secara cepat atau lambat. 3. Faktor pertumbuhan penduduk (population) Faktor perubahan penduduk yaitu perubahan masyarakat yang disebabkan oleh pertambahan penduduk dan berkurangnya penduduk daerah tertentu. Pertambahan penduduk disebabkan oleh datangya penduduk baru dari daerah lain atau karena kelahiran yang meningkat atau dapat pula terjadi karena adanya daerah pilihan yang dapat merangsang penduduk daerah lain untuk memadatinya.
Datangnya penduduk baru berarti hadirnya sekelompok orang dari daerah lain yang menempati suatu daerah tertentu dengan maksud usaha, tugas atau dalam rangka memperbaiki atau mengembangkan taraf kehidupanya. Faktor penduduk menurut pengertian sosiologi lebih banyak ditekankan pada karakteristik manusia berkaitan erat dengan hubunganhubungan sosial, masalah-masalah sosial, perencanaan dan perubahan sosial. Peralihan bentuk dan hubungan masyarakat dalam proses perubahan tersebut biasanya sekaligus menyangkut perubahan pula pada bidang-bidang sosial budaya, adat istiadat, sikap dan prilaku. 4. Faktor Ekonomi dan Mata Pencaharian Kerjasama di bidang ekonomi merupakan salah satu bentuk kerja sama yang terdapat dalam kelompok manusia. Hal tersebut merupakan suatu kewajaran yang ditemui dalam sekelompok manusia. Kerja sama ini muncul akibat dari kesadaran manusia sebagai individu yang memiliki keterbatasan secara fisik maupun nonfisik sementara ia harus memenuhi segala kebutuhan guna menjamim kelangsungan hidupnya. Memenuhi kebutuhan hidupnya, seorang manusia membutuhkan manusia sama di bidang ekonomi lebih dititikberatkan pada upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Sebagai contoh seorang produsen tidak dapat berbuat banyak tanpa ada konsumen yang membutuhkan produknya, sebaliknya istilah konsumen mungkin tidak ada tanpa ada produsen yang memproduksi sesuatu yang dibutuhkannya. Oleh sebab itu hubungan baik akan dapat tercapai. Sistem perkonomian masyarakat desa Bualemo sudah bisa dikatakan maju dan berkembang dengan baik sebab mata pencaharian masyarakat beraneka ragam. Di sana nampak para pedagang, petani, pegawai negri, nelayan, Jasa, buruh dan sebagainya yang sudah bisa dikatan maju dilihat dari sisi ekonomi, dan mata pencaharian. Berdasarakan keadaan dan kondisi ekonomi masyarakat desa Bualemo Kecamatan Bualemo kabupaten Banggai Sulawesi Tengah, yang cukup berkembang dengan baik dan bisa dikatakan maju, tentunya dengan
kemajuan ini ada beberapa masyarakat yang sudah gengsi memintah bantuan kepada orang lain secara Cuma-Cuma tanpa memberikan upah kepada orang yang memberikan bantuan, hal ini Nampak jelas bahwa dari interaksi tersebut tidak ada timbal balik saling tolong menolong secara fisik ataupun tenaga melainkan hanya dibalas dengan upah. 5. Faktor Teknologi Modern. Seiring dengan perkembangan jaman dan arus globalisasi yang begitu cepat dan sudah membumi di seluruh dunia, tentunya mambawa perubahan pada pola hidup manusia dalam segalah bidang, misalnya dalam bidang Agama, dengan adanya budaya-budaya asing yang masuk melalui mediamedia masa dan elektronik seperti internet dan sebagainya, hal ini tentunya bisa membawa pengaruh terhadap pola hidup masyarakat terutama pada generasi Mudah. Kemudian dilihat dari bidang ekonomi, dengan adanya perkembagan alat-alat teknologi tentunya dapat mempengaruhi perubahan pada masyarakat untuk melakukan aktifitas yang berhubungan dengan kebutuhan hidup dan mata pencaharian untuk melangsungkan kehidupanya. 6. Faktor Sikap Manusia pada umumnya memilki karakteristik yang berbeda-beda dan sikap kepribadian yang berbeda, serta masing memiliki kepentingan yang berbeda juga. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi proses transformasi ataupun perubahan budaya, terutama budaya yang ada pada masyarakat Desa Bualemo Kecamatan Bualemo kabupaten Banggai (Sulawesi tengan). Surato Bunggalo (47 tahun) wawancara tanggal 23 Juni 2013 “hal ini di sebabkan oleh belum adanya kesadaran masyarakat untuk melestariakan dan mempertahankan budaya yang ada sejak nenek moyang kita, sebahagian orang merasa enggan dan malu dalam melakukan hal-hal yang bersifat tradisional; seperti mangunakan bahasa daerah pada keseharian mereka. Ada sebagian warga masyarakat yang sudah gengsi melaksanakan Budaya tersebut, karena sebagian masyarakat tersebut memiliki pemikiran bahwa budaya nenek moyang adalah budaya yang sudah Kuno, sehingga tidak perlu untuk di tiru terutama anak anak mudah
yang sangat rentan dan mudah terpengaruh dengan berbagai perkembangan teknologi yang begitu cepat”. 7. Faktor Pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk menuju pada kesuksesan dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karenanya banyak orang yang berlombah-lombah mengenyam pendidikan. Pendidikan merupakan modal yang utama dalam pencapain taraf hidup yang terarah, teratur, dan sesuai dengan cita-cita luhur baangsa. Oleh karena itu setaiap orang harus dan wajip memperoleh pendidikan dan layak, mulai dari desa, dusun, hingga ke kota-kota besar. Berdasarkan hasil penelitian pada masyarakat desa yang ada di desa Bualemo kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah, sebagian masyarakat sudah memiliki tingkat pendidikan yang cukup memadai dan meiliki pekerjaan tetap yang bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga, namun ada juga masyarakat yang memiliki pendidikan yang masih relatif rendah. Dengan melihat tingkat pendidikan tersebut tentunya hal ini dapat membawa pengaruh pada proses perkembangan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa Bualemo Kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah atau perubahan terhadap budaya-budaya yang ada pada masyarakat Desa Bualemo Kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1.
Perkembangan kehidupan sosial budaya masyarakat desa bualemo kecamatan bualemo kabupaten banggai sulawesi tengah memberikan begitu banyak dampak positif terhadap kelangsungan pembangunan desa bualemo itu
sendiri, walaupun ada pula sedikit dampak negatif seperti terkikisnya budayabudaya tradisional sebagai warisan leluhur. 1
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perkembangan kehidupan sosial budaya masyarakat desa bualemo kecamatan Bualemo kabupaten banggai Sulawesi tengah antara lain: •
Dinamika Kehidupan Masyarakat Kehidupan manusia pada hakikatnya selalu mengalami dinamika atau perubahan dalam berbagai bentuk dan tidak statis, hal ini terjadi pada masyarakat desa Bualemo.
•
Faktor Penemuan Baru Faktor
penemuan
baru
juga
sangat
berperan
dalam
proses
perkembangan yang terjadi pada masyarakat desa Bualemo. Karena adanya inovasi-inovasi terhadap berbagai sektor kehidupan masyarakat desa bualemo, seperti alat-alat teknologi baru yang lebih menunjang berbagai sektor kehidupan masyarakat desa Bualemo. •
Faktor pertumbuhan penduduk ( population ) Faktor ini juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan kehidupan sosial yang terjadi pada masyarakat desa Bualemo. Pertumbuhan penduduk yaitu adanya perubahan masyarakat yang disebabkan oleh pertambahan
penduduk
dan
berkurangnya
penduduk
daerah.
Pertumbuhan penduduk disebabkn oleh datangnya penduduk baru dari daerah lain atau karena kelahiran yang meningkat. Bertambahnya jumlah penduduk dari proses kelahiran dan pertambahan penduduk baru dari daerah lain secara di sadari ataupun tidak
memberikan
dorongan
persaingan
dalam
upaya
proses
kesejahteraan warga masyarakat desa Bualemo itu sendiri. •
Faktor Ekonomi dan Mata Pencaharian Faktor ekonomi dan mata pencaharian merupakan sektor paling utama karena dengan ini masyarakat desa bualemo dapat dengan muda bersentuhan dengan orang yang berbeda kebudayaan sehingga terjadi
secara berulang. Contohnya pada proses jual beli yang melibatkan kedua belah pihak atau lebih mengadakan kontak secara lansung. •
Faktor Teknologi Modern Faktor
teknologi
modern
sangant
besar
peranannya
dalam
perkembangan kehidupan sosial budaya pada masyarakat desa Bualemo. Yang secara sadar ataupun tidak merubah pola kehidupan masyarakat dari pola-pola yang sederhana atau tradisional menjadi serba praktis dan modern. •
Faktor Sikap Masyarakat desa Bualemo dalam hal ini sebagai objek utama dalam upaya terjadinya perkembangan kehidupan sosial tentunya memiliki sikap dan karakter yang berbeda-beda. Dari perbedaan inilah terjadinya perubahan-perubahan pada msyarakat desa Bualemo.
•
Faktor Pendidikan Faktor pendidikan ini merupakan faktor terpenting dalam kehidupan masyarakat. Sebab, dengan adanya kualitas pendidikan maka kemampuan, kreativitas, keuletan, dan daya kritis akan mewujudkan suatu kemajuan. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas maka perlu ditingkatkan mutu pendidikan. Usaha peningkatan mutu pendidikan tersebut nampak dalam kehidupan masyarakat desa Bualemo mengalami perkembangan dan dengan saling bantu membantu maka nampaklah keserasian dan keseragaman serta keakraban dalam masyarakat.
Saran Berdasarkan penelitian dan kesimpulan di atas penulis mengemukakan saran sebagai berikut: 1. Perkkembangan kehidupan sosial budaya yang terjadi pada masyarakat desa Bualemo harus didukung oleh seluruh warga masyarakat serta tokoh masyarakat dalam hal ini pemerintah desa Bualemo kecamatan Bualemo kabupaten banggai Sulawesi tengah tetapi dengan tidak meninggalkan
budaya-budaya tradisional yang menjadi ciri khas masyarakat desa Bualemo itu sendiri. 2. Diharapkan kepada tokoh masyarakat/agama agar turut memberikan pembinaan kepada generasi muda agar menjaga dan melestarikan budayabudaya daerah serta dijadikan cerminan untuk kehidupan mendatang khususnya dalam perkembangan kehidupan sosial yang bergerak secara aktif. 3. Kepada generasi muda diharapkan dapat selalu menjaga stabilitas sosial dan budaya serta turut membantu dalam hal memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Syani. 1995. Sosiologi dan perubahan masyarakat. PT. Dunia Pustaka
Jaya: Jakarta.
Agus Sjafari dan Kandung Sapto Nugroho.2011 PERUBAHAN SOSIAL Sebuah Bunga Rampai : Penerbit: FISIP Untirta Alim S.Niode. 2007. Gorontalo, perubahan nilai-nilai budaya dan pranata Sisial. PT. Pustaka Indonesia Press: Jakarta. Harsojo. 1999. Pengatar Antropologi. PT. Putra A Bardin: bandung. Jakobus Ranjabar. 2013. Sistem Sosial Budaya Indonesia Suatu pengantar. Bandung Alfa Beta Koentjatraningrat. 1974. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Lexi J. Maleong, 1990. Metodologi Penelitia Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung M. Munandar Soelaeman. 2001. Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengatar. Bandung: PT. Refika Aditama. Rafael Raga Maran. 2000. Manusia dan Kebudayaan dalam perspektif Ilmu Budaya Dasar.PT. Rineka Cipta: Jakarta
Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. PT. Raja Grafindo Persada: jakarta. Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa
Beta
. 1993. Sosiologi Suatu Pengantar. PT. Raja Grafindo Persada: jakarta.