PERKEBUNAN RAKYAT SEBAGAI LOKOMOTIF PENGENTASAN KEMISKINAN DI PEDESAAN H.M. Romahurmuziy, ST., MT Ketua Komisi IV DPR RI PENDAHULUAN Perkebunan di Indonesia
Perkebunan merupakan salah satu subsektor strategis yang secara ekonomis, ekologis dan sosial budaya memainkan peranan penting dalam pembangunan nasional Sesuai Undang-Undang Nomor 18/2004 tentang Perkebunan, perkebunan berfungsi meningkatkan kemakmuran & kesejahteraan rakyat serta penguatan struktur ekonomi wilayah & nasional Luas areal perkebunan mencapai 19,53 juta hektar : o perkebunan rakyat (±74%), o perkebunan besar negara (±6%) dan o perkebunan besar swasta (±20%) Rata-rata laju pertumbuhan mencapai 3,67% per tahun
Perkembangan PDB Sub-Sektor Perkebunan 2005-2010
18
PDB nominal atas dasar harga berlaku sub-sektor perkebunan mengalami peningkatan, yaitu dari Rp.56,43 trilyun pada tahun 2005 menjadi Rp.195,05 trilyun pada tahun 2010 atau tumbuh rata-rata per tahunnya sebesar 23,52%. Angka ini lebih besar dari rata-rata laju pertumbuhan PDB Pertanian (23,30%) maupun PDB nasional (17,94%).
PROSIDING SEMINAR NASIONAL INOVASI PERKEBUNAN 2011
Perkembangan Angkatan Kerja Sub Sektor Perkebunan
Perkembangan Angkatan Kerja Sub Sektor Perkebunan
Dari 116 juta tenaga kerja nasional pada tahun 2010, sebesar 19,28 juta orang (16,6%) diantaranya merupakan tenaga kerja pada sub sektor perkebunan, Atau jika dikalkulasi di sektor pertanian dapat menyerap 42,83 juta orang, yang 45% nya bekerja di sub-sektor perkebunan
Perkebunan Rakyat
Perkebunan Rakyat
Luas areal perkebunan rakyat adalah 14.452.200 Ha atau 74% dari 19,53 juta hektar Serapan tenaga kerja 14.578.000 jiwa NTP pekebun 108,10 % tertinggi dibanding petani sub-sektor lainnya (BPS, Sep 2011) NTP merupakan Indikator yang biasa dipergunakan untuk mengukur kesejahteraan petani artinya Perkebunan Rakyat mampu meningkatkan kesejahteraan petani (pekebun)
PROSIDING SEMINAR NASIONAL INOVASI PERKEBUNAN 2011
19
PERMASALAHAN MENDASAR DI SEKTOR PERKEBUNAN RAKYAT Perda vs Kebijakan Nasional
Peraturan daerah soal lahan antara lain perda mengenai padu serasi tata ruang. Perda Jateng Nomor 6/2010 tentang Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW) Jateng 2010-2029. Tidak memuat Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), dgn adanya perubahan fungsi kawasan Pegunungan Kendeng dari lahan pertanian menjadi penambangan dan perindustrian
Perkebunan Rakyat Vs Korporasi SDM dan kelembagaan/organisasi perkebunan kapasitas SDM yang rendah sehingga sulit bersaing dengan perkebunan besar Ketidakmampuan pekebun untuk mengadopsi teknologi pengolahan pasca panen sehingga komoditas yang jual tidak memiliki nilai tambah Produktivitas dan mutu tanaman yang rendah akibat tanaman yang sudah tua, rendahnya kualitas dan kuantitas saprodi, rendahnya pemanfaatan Iptek yang pada gilirannya menyebabkan terbatasnya kegiatan intensifikasi, peremajaan maupun rehabilitasi tanaman Pekebun (plasma) tidak memiliki bargain position ketika berhadapan dengan Inti, misalnya: Inti menunggak pembayaran kepada Plasma Penetapan harga komoditas plasma ditentukan secara sepihak, terkadang dibawah harga pasar Masalah Permodalan
20
Permodalan yang seadanya, dan tidak disiplin dalam pemanfaatan dana kredit yang terkadang suka digunakan untuk kepentingan pribadi, sehingga petani pada ahirnya tidak dapat memanfaatkan hasil kebunnya Sulitnya akses terhadap permodalan. Minimnya pemberian kredit dari bank kepada pekebun Inti berperan sebagai avalis bagi pekebun. Namun banyak terjadi kredit Inti hanya untuk ekspansi bagi pihak korporasi. Sehingga, ketika pekebun butuh, tidak dapat dikabulkan karena Inti sebagai avalis telah melampaui batas kredit.
PROSIDING SEMINAR NASIONAL INOVASI PERKEBUNAN 2011
Langkah Strategis dan Dukungan Anggaran
PROSIDING SEMINAR NASIONAL INOVASI PERKEBUNAN 2011
21
KESIMPULAN
22
Perkebunan rakyat terbukti dapat meningkatkan kesejahteraan petani pengelola terlihat dari indeks NTP. Dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani, perlu dibuat aturan main yang menjembatani petani perkebunan rakyat sebagai produsen dengan perusahaan swasta sebagai end user. Komisi IV DPR RI mendukung program peningkatan produktivitas tanaman perkebunan dengan mengutamakan perkebunan rakyat Dapat dikembangkan sistem kemitraan antara petani dan perusahaan melalui pola ”PIR Plus”, dimana petani ikut sebagai pemegang saham perusahaan yang menjadi mitranya dan tetap memiliki kebun beserta tanamannya. Peningkatan daya saing perkebunan rakyat agar ditingkatkan dengan penekanan pada efisiensi usaha, peningkatan kualitas dan produktivitas. Optimalisasi kegiatan pada setiap subsistem agribisnis perkebunan rakyat perlu didorong dan ditingkatkan agar pengembangannya menjadi lebih kuat dan terarah.
PROSIDING SEMINAR NASIONAL INOVASI PERKEBUNAN 2011