PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA MEDAN SENEMBAH KABUPATEN DELISERDANG DAN DI KELURAHAN ASAM KUMBANG KOTA MEDAN TAHUN 2007
SKRIPSI
OLEH:
LASMA ROHANI NIM :051000535
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA MEDAN SENEMBAH KABUPATEN DELISERDANG DAN DI KELURAHAN ASAM KUMBANG KOTA MEDAN TAHUN 2007
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
OLEH:
LASMA ROHANI NIM :051000535
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
HALAMAN PENGESAHAN Skripsi Dengan Judul PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA MEDAN SENEMBAH KABUPATEN DELISERDANG DAN DI KELURAHAN ASAM KUMBANG KOTA MEDAN TAHUN 2007 Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :
LASMA ROHANI NIM :051000535 Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Pada Tanggal 22 September 2007 Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Tim Penguji Ketua Penguji
Penguji I
(Drs.Alam Bakti Keloko Mkes) NIP : 131996172
Penguji II
(Ir. Indra Chahaya S.MSi) NIP : 132 058731
Penguji III
(Drs. Eddy Syahrial, MS) NIP : 131674466
(Drs.Tukiman, MKM) NIP : 131918719
Medan, September 2007 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Dekan
(dr. Ria Masniari Lubis, Msi) NIP : 131 124 053
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
ABSTRAK Dalam program pembangunan kesehatan salah satunya adalah program lingkungan sehat yang bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang sehat serta melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan. Masalah sampah di Indonesia adalah masalah yang rumit karena kurangnya pengertian masyarakat terhadap akibat yang ditimbulkan sampah serta kurangnya biaya pemerintah untuk mengusahakan pembuangan sampah yang baik dan memenuhi syarat. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk memberikan gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat dalam pengelolaan sampah di Medan Senembah dan di Asam Kumbang . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang ada di Dusun VI Medan Senembah dan di Lingkungan VI Asam Kumbang. Sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus dari Lemeshow dengan jumlah sampel 96 orang di Medan Senembah dan 96 orang di Asam Kumbang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan diolah secara manual dan disajikan dalam tabel distribusi frekwensi. Dari hasil penelitian diketahui pengetahuan responden tentang pengelolaan sampah berada pada kategori baik di Medan Senembah 59,37% dan di Asam Kumbang 86,46%, Sikap responden terhadap pengelolaan sampah berada pada kategori sedang di Medan Senembah 100% dan di Asam Kumbang 100%, sedangkan Tindakan responden dalam pengelolaan sampah berada pada kategori sedang di Medan Senembah 85,42% dan di Asam Kumbang 84,36%. Untuk meningkatkan perilaku pengelolaan sampah yang lebih baik diharapkan pemberian informasi oleh petugas kesehatan lingkungan melalui penyuluhan secara teratur dan berkesinambungan serta mensosialisasikan cara pembuangan sampah yang baik dan benar kepada masing-masing daerah, baik di desa maupun di kota oleh instansi terkait.
Kata Kunci : Pengelolaan Sampah, Perilaku.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama
: Lasma Rohani
Tempat/Tanggal Lahir
: Balige / 05 Juli 1974
Agama
: Kristen Protestan
Status Perkawinan
: Kawin
Jumlah Anak
: 2 (Dua) orang
Alamat Rumah
: Jln.Tembakau XIV No.14 Perum Simalingkar Medan
Alamat Kantor
: Rumah Sakit Umum Tanjung Pinang Kepri
Riwayat Pendidikan
:
1. Tahun 1981 –1987
: SD Negeri No 173524 Balige Tobasa
2. Tahun 1987 – 1990
: SMP Negeri 2 Balige Tobasa
3. Tahun 1990 – 1993
: SMA Negeri I Balige Tobasa
4. Tahun 1993 – 1996
: Akademi Perawatan Darmo Medan
5. Tahun 2005 – 2007
: FKM USU Medan
Riwayat Pekerjaan 1. Tahun 1998 – 2004
: : Pelaksana Perawatan Di Rumah Sakit Umum Tanjung Pinang KEPRI
2. Tahun 2005 – Sekarang : Mahasiswa Tugas Belajar di USU Medan
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang berjudul “Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah di Desa Medan Senembah dan Kelurahan Asam Kumbang Tahun 2007”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasi yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, Msi, Selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumetera Utara. 2. Bapak Drs. Tukiman MKM, selaku Kepala Departemen Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumetera Utara. 3. Bapak Drs. Alam Bakti Keloko, MKes selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. Ir Indra Chahaya, S. MSi selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu dan membimbing penuli dalan penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Drs. Eddy Syahrial, MS dan Bapak Drs. Tukiman MKM yang telah meluangkan waktu sebagai dosen penguji pada waktu penulis menjalani ujian skripsi.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
6. Bapak Jasri selaku kepala Desa Medan Senembah Kecamatan tanjung Morawa 7. Bapak Joni Sebayang selaku Lurah Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang. 8. Suami dan Anak- anakku yang kusayangi yang telah banyak memberikan semangat dan dukungan doa dalam penyelesaian skripsi ini 9. Rekan- rekan mahasiswa/I Peminatan PKIP yang telah memberikan dorongan dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih belum sempurna, tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati kita semua.
Medan, Sepember 2007
Penulis
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ..................................................................................... Abstrak ............................................................................................................ Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... Kata Pengantar ................................................................................................ Daftar Isi ...................................................................................................... Daftar Tabel ................................................................................................... Daftar Lampiran ............................................................................................
Halaman i ii iii iv vi viii xii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................... 1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1.2 Perumusan Masalah .............................................................................. 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 1.3.1 Tujuan Umum .............................................................................. 1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................. 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................
1 1 4 4 4 4 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 6 2.1 Pengertian Sampah............................................................................. 6 2.2 Sumber Dan Jenis Sampah................................................................. 7 2.3 Jenis Sampah...................................................................................... 8 2.4 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Sampah.................................... 10 2.5 Elemen Fungsional Pengelolaan Sampah .......................................... 11 2.6 Cara- Cara Pengelolaan Sampah........................................................ 11 2.7 Hubungan Sampah Dengan Manusia Dan Lingkungan ..................... 13 2.8 Hambatan Dalam Pengelolaan Sampah ............................................. 14 2.9 Teori Perilaku..................................................................................... 15 2.10 Perilaku Manusia................................................................................ 17 2.10.1 Konsep Perilaku ..................................................................... 17 2.10.2 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku ....................... 24 2.10.3 Cara Pembentukan Perilaku ................................................... 25 2.10.4 Proses Perubahan Perilaku ..................................................... 25 2.10.5 Perilaku Kesehatan................................................................. 26 2.10.6 Model Kepercayaan Terhadap Kesehatan.............................. 26 2.10.7 Kerangka Konsep ................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 28 3.1 Jenis Penelitian.................................................................................... 28 3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................................. 28 3.2.1 Lokasi Penelitian...................................................................... 28 3.2.2 Waktu Penelitian ...................................................................... 29
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
3.3 3.4 3.5 3.6
Populasi Dan Sampel .......................................................................... 29 Pengumpulan Data .............................................................................. 30 Defenisi Operasional........................................................................... 30 Aspek Pengukuran Dan Instrumen Penelitian .................................... 31 3.6.1 Aspek Pengukuran ................................................................... 31 3.6.2 Instrumen Penelitian ................................................................ 34 3.7 Teknik Analisa Dan PengolahanData ................................................ 34 3.7.1 Teknik Analisa Data................................................................ 34 3.7.2 Teknik Pengolahan Data ......................................................... 34 BAB IV
HASIL PENELITIAN............................................................................ 35 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 35 4.1.1 Gambaran Umum Desa Medan Senembah .............................. 35 4.1.2 Gambaran Umum Kelurahan Asam Kumbang ....................... 37 4.2 Data Umum Responden .................................................................... 40 4.3 Data Khusus Responden ................................................................... 42 4.3.1 Pengetahuan Responden ......................................................... 42 4.3.2 Sikap Responden..................................................................... 54 4.3.3 Tindakan Responden............................................................... 68
BAB V
PEMBAHASAN ...................................................................................... 78 5.1 Karakteristik responden .................................................................... 78 5.2 Pengetahuan Responden ................................................................... 79 5.3 Sikap Responden............................................................................... 83 5.4 Tindakan Responden......................................................................... 85
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 90 5.5 Kesimpulan ....................................................................................... 90 5.6 Saran.................................................................................................. 91
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18
Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Di Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2006............................................... Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Di Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2006............................................... Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan KepalaKeluarga Di Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2006................. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Di Asam Kumbang Kecamatan Medan SelayangTahun 2006................................................. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Di Asam Kumbang Kecamatam Medan Selayang................................................................... Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Kepala Keluarga Di Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang...................................... Distribusi Responden Menurut Umur Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.............................................................................. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007......................................... Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu Sehari- hari Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.............................. Distribusi Responden Berdasarkan Penghasilan Keluarga Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.......................................... Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Sampah Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.............................. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Jenis Sampah Menurut Sifatnya Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.......... Disrtibusi Pengetahuan Responden Tentang Contoh SampahYang Mudah Membusuk Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007....................................................................................................... Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Contoh Sampah Yang Tidak Mudah Membusuk Di Medan Senembah dan Asam Kumbang Tahun 2007............................................................................................ Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Sampah Beracun Dan Berbahaya Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007....... Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Penyakit Yang Ditimbulkan Sampah Di Medan Senembah Dan Asam KumbangTahun 2007.......................................................................................................... Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Yang Baik Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.... Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tempat Sampah Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007..............................................................................
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
35 36 36 38 38 39 40 40 41 41 42 43 43 44 45 46 46 47
Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23 Tabel 4.24 Tabel 4.25 Tabel 4.26
Tabel 4.27
Tabel 4.28 Tabel 4.29 Tabel 4.30 Tabel 4.31 Tabel 4.32
Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Cara Penyimpanan Sampah Sementara Di Rumah Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.............................. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Pengelolaan Sampah Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007........... Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007........... Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Responden Tentang PengelolaanSampah Menurut Umur Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007........................................................................... Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Di Medan Senembah Dan Kumbang Tahun 2007......................................................................................................... Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Pekerjaan Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.............................................................................................. Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Penghasilan Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007............................................................................. Disribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Sampah Adalah Sesuatu Yang Tidak Tidak Berguna, Harus Dibuang Dan Berasal Dari Kegiatan Manusia Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.......................................................................................................... Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Jenis Sampah Adalah Mudah Membusuk, Tidak Mudah Membusuk, Mudah Terbakar Dan tidak Mudah Terbakar Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.............................................................................. Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Sisa Makanan Adalah Sampah Yang Mudah Membusuk Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007................................................................... Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Kertas, Plastik Dan Gelas Adalah Sampah Yang Tidak Dapat Membusuk Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.......................................... Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Sampah Beracun Dan Berbahaya Apabila Tidak Diolah Dengan Baik Dapat Merusak Lingkungan Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.... Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Sampah Yang Diolah Dengan Baik Dapat Mencegah Penyakit Disentry Di Bedan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.......................................... Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Pengelolaan Sampah Yang Baik Adalah Sampah Tersebut Tidak Menjadi Tempat Berkembang Biaknya Vektor Dan Bibit Penyakit Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007...........................................................
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
48 49 49 50 51 52 53
54
54 55 56 56 57
57
Tabel 4.33 Tabel 4.34
Tabel 4.35 Tabel 4.36 Tabel 4.37 Tabel 4.38 Tabel 4.39
Tabel 4.40 Tabel 4.41 Tabel 4.42 Tabel 4.43 Tabel 4.44 Tabel 4.45 Tabel 4.46 Tabel 4.47 Tabel 4.48
Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Tempat Sampah Dirumah Harus Memenuhi Syarat Kesehatan Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007......................................................... Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyatan Dalam Penyimpanan Sampah Di Rumah Dipisahkan Sampah Basah Dan Sampah Kering Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007...................................................................................................... Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Sampah Rumah Tangga Yang Diolah Dengan Baik Dapt Mencegah Penyakit PES Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007........................... Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Air Limbah Dan Kotoran Manusia Termasuk Jenis Sampah Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007................................................................ Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Semua Sampah Tidak Dapat Membusuk Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007........................................................................................... Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Sisa Makanan Tidak Dapat Diolah Menjadi Makanan Ternak Di Medan Senembah DanAsamKumbangTahun2007............................................................ Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Pengelolaan Sampah Yang Tidak Mudah Membusuk Harus Lebih Cepat Dari Sampah Yang Mudah Membusuk Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007......................................................................................................... Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Sampah Beracun Dan Berbahaya Tidak Dapat Menyebabkan Gangguan Kesehatan Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007........................... Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Penyakit Disentry merupakan penyakit yang tidak terkait dengan sampah....................... Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Pengelolaan Sampah Tidak Perlu Memperhatikan Unsur Keindahan....................................... Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Tempat pembuangan sampah di Rumah Tidak Harus Memenuhi Syarat Kesehatan.............................................................................................. Distribusi Sikap responden Terhadap Pernyataan Penyimpanan Sampah dirumah Tidak Perlu Memisahkan Sampah Basah Dan Sampah Kering......................................................................................... Distribusi Sikap responden Terhadap Pernyataan Pengelolaan Sampah Yang Tidak Baik Tidak dapat Menyebabkan Kerusakan Lingkungan........................................................................................... Distribusi Tindakan Anggota Keluarga Responden Dalam Membuang Sampah Ke Tempat Sampah.................................................................... Distribusi Tindakan Responden Dalam Pemisahan sampah Basah Dan Sampah Kering........................................................................................ Distribusi Tindakan responden dalam Keseringan Membuang Sampah Basah Daripada Sampah Kering..............................................................
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
58
58 59 60 60 61
61 62 62 63 63 64 64 65 65 66
Tabel 4.49 Tabel 4.50 Tabel 4.51 Tabel 4.52 Tabel 4.53 Tabel 4.54 Tabel 4.55 Tabel 4.56 Tabel 4.57 Tabel 4.58 Tabel 4.59 Tabel 4.60 Tabel 4.61 Tabel 4.62 Tabel 4.63 Tabel 4.64 Tabel 4.65 Tabel 4.66 Tabel 4.67
Distribusi Tindakan responden dalam Menjadikan Sisa Makanan Menjadi Makanan Ternak........................................................................ Distribusi Tindakan respondenTentang Kebersihan tempat Sampah...... Distribusi Tindakan responden dalam Pemilikan Tempat Sampah Yang Bertutup....................................................................................... Distribusi Tindakan responden dalam Penggunaan Tempat Sampah Yang Mudah Dibuka............................................................................. Distribusi Tindakan responden dalamPenggunaan Tempat Sampah Yang Mudah dibersihkan...................................................................... Distribusi Tindakan responden dalam Penggunaan Tempat Sampah Yang MUdah diangkat oleh Satu Orang............................................... Distribusi Tindakan Responden Tentang Kebersihan Tempat Sampah.................................................................................................. Distribusi Tindakan Responden Dalam pemilikan Tempat Sampah................................................................................................... Distribusi Tindakan Responden Dalam Penggunaan Tempat Sampah.................................................................................................. Distribusi Tindakan Responden Dalam Penggunaan Tempat Sampah Yang Mudah Dibersihkan..................................................................... Distribusi Tindakan Responden Dalam Penggunaan Tempat Sampah Yang .................................................................................................... Distribusi Tindakan Responden Dalam Membuang Sampah 2-3 Kali Seminggu............................................................................................... Distribusi Tindakan Responden Tentang Pengangkutan Sampah Oleh petugas .................................................................................................. Distribusi Tindakan Responden Dalam Pembayaran Restribusi Sampah.................................................................................................. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tingkat tindakan responden tentang pengelolaan sampah dengan kategori seperti tabel dibawah ini........................................................................................................... Tabulasi Silang Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Umur...................................................................................... Tabulasi Silang Tingkat Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Pendidikan................................................................ Tabulasi Silang Tindakan Responden Tentang Pengelolaa Sampah Menurut Pekerjaan................................................................................ Tabulasi Silang Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Penghasilan.............................................................................
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
67 67 68 68 69 69 70 70 71 71 72 72 73 73 74 74 75 76 76
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Kuisioner
Lampiran 2
Master Data
Lampiran 3
Surat Izin Penelitian
Lampiran 4
Surat keterangan selesai penelitian
Lampiran 5
Peraturan Daerah Tentang Persampahan di Kabupaten Deli Serdang
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Dalam Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat ditetapkan enam Program Pembangunan Kesehatan, salah satunya adalah Program Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat yang bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang sehat yang mendukung tumbuh kembang anak dan remaja, memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup sehat, dan memungkinkan interaksi sosial serta melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan (Indonesia Sehat 2010). Pesatnya pertambahan penduduk, penggunaan lahan yang semakin meningkat akibat desakan pembangunan akan mempunyai implikasi yang mempengaruhi sumber-sumber alam dan kualitas lingkungan. Sejak tahun 1986, pemerintah telah memperlihatkan prioritas pentingnya sanitasi lingkungan dengan menciptakan sistim kompetisi antar daerah dalam meningkatkan dan menjaga kebersihan (Slamet, 2000). Masalah sampah di Indonesia merupakan masalah yang rumit karena kurangnya pengertian masyarakat terhadap akibat-akibat yang dapat ditimbulkan oleh sampah, kurangnya biaya pemerintah untuk mengusahakan pembuangan sampah yang baik dan memenuhi syarat. Faktor lain yang menyebabkan permasalahan sampah di Indonesia semakin rumit adalah meningkatnya taraf hidup masyarakat, yang tidak disertai dengan
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
keselarasan pengetahuan tentang persampahan dan juga partisipasi masyarakat yang kurang untuk memelihara kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya (Slamet, 2000). Sampah adalah sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia tetapi bukan biologis karena kotoran manusia tidak termasuk didalamnya dan umumnya bersifat padat (air bekas tidak termasuk didalamnya) (Azwar, 2002). Produksi sampah perorangan maupun rumah tangga setiap harinya tidak dapat dipisahkan dari setiap kegiatan kehidupan manusia itu sendiri. Khususnya sampah rumah tangga, berkaitan juga dengan tingkat pendapatann, tingkat pendidikan dan besarnya keluarga (Dainur, 1995). Bersamaan dengan kenaikan jumlah penduduk, pendapatan juga mengalami kenaikan. Kenaikan pendapatan menyebabkan pola hidup komsuntif sehingga tingkat komsumsi kita meningkat, mulai dari makanan dan kemasannya. Limbah yang dihasilkan perorang makin besar padahal jumlah penduduk juga bertambah. Sementara itu pendapatan kita untuk menangani sampah masih terbatas. Akibatnya, di daerah pedesaan banyak sampah yang tertumpuk atau berserakan. Di perkotaan lebih lagi hanya sebagian sampah yang terangkut oleh dinas kebersihan kota. Sampah yang tidak terangkut menumpuk atau berserakan dan menjadi masalah kesehatan. Banyak juga penduduk yang berusaha memusnahkan sampah dengan membakarnya yang akan menghasilkan zat-zat pencemar yang berbahaya (Soemarwoto, 2001). Pengelolaan sampah di pedesaan umumnya dilakukan dengan cara membakar, menanam dalam lubang, dan tidak jarang dibuang kedalam selokan,
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
sungai dan bahkan menumpuk dipekarangan atau kebun. Sungguh pun para ahli telah menemukan berbagai cara penanggulangan sampah, termasuk cara pendaur-ulangan, namun cara-cara tersebut masih belum memecahkan masalah sampah yang semakin meningkat jumlah dan jenisnya, baik di pedesaan maupun daerah kumuh diperkotaan (Dainur, 1995). Dari survei awal yang dilakukan oleh peneliti di desa Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa sebagian besar masyarakat mengelola sampah dengan membakar atau membuang ke lahan kosong milik orang lain di dusun tersebut. Hanya sedikit masyarakat yang mengelola sampah menjadi kompos. Sehingga permasalahan timbul terutama pada musim hujan, dimana sampah-sampah tidak dapat dibakar sehingga oleh masyarakat sampah tersebut dibiarkan berserakan disekitar rumah, selain dapat menimbulkan penyakit maka sampah-sampah ini juga menutupi parit yang ada sehingga pada musim hujan air masuk kedalam rumah (banjir). Demikian juga dengan survei awal yang dilakukan oleh di Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang tidak semua keluarga sampahnya diangkut oleh petugas sebagian ada yang mengolah sampah dengan membakar dan cara-cara lainnya padahal lingkungan ini merupakan daerah perkotaan yang seharusnya sampahnya diangkut oleh petugas kebersihan.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
1.2. Perumusan Masalah Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan maka penulis merumuskan masalah yaitu bagaimana gambaran perilaku masyarakat dalam mengolah sampah domestik pada dua daerah yang berbeda yaitu Desa Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa yang merupakan gambaran perilaku masyarakat desa dan Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang yang merupakan gambaran perilaku masyarakat perkotaan.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk
mendapatkan
gambaran
tentang
perilaku
masyarakat
dalam
pengelolaan sampah. 1.3.2. Tujuan Khusus 1 Untuk mengetahui karakteristik masyarakat dari segi umur, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. 2 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah. 3 Untuk mengetahui bagaimana sikap masyarakat terhadap pengelolaan sampah. 4 Untuk mengetahui bagaimana tindakan masyarakat dalam pengelolaan sampah. .
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
1.4. Manfaat Penelitian. 1. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan bagi masyarakat Desa Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang dan Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang. 2. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa/I FKM USU Medan khususnys dalam pengelolaan sampah domestik. 3. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pihak pemerintah, sebagai bahan masukan dalam program kesehatan lingkungan.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Sampah. Menurut Azwar (2002) yang dimaksud dengan sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri) tetapi bukan biologis karena kotoran manusia (human waste) tidak termasuk kedalamnya dan umumnya bersifat padat (karena air bekas tidak termasuk didalamnya). Manik (2003) mendefinisikan sampah sebagai suatu benda yang tidak digunakan atau tidak dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh kegiatan manusia. Dari batasan ini jelas bahwa sampah adalah hasil kegiatan manusia yang dibuang karena sudah tidak berguna dan dibuang disebut sampah.Dengan demikian sampah mengandung prinsip sebagai berikut : 1. Adanya sesuatu benda atau bahan padat. 2. Adanya hubungan langsung atau tidak langsung dengan manusia 3. Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
2.2. Sumber dan Jenis Sampah. 1. Sumber-Sumber Sampah. a. Sampah buangan rumah tangga, termasuk sisa bahan makanan, sisa pembungkus makanan dan pembungkus perabotan rumah tangga sampai sisa tumbuhan kebun dan sebagainya. b. Sampah buangan pasar dan tempat tempat umum (warung, toko dan sebagainya)
termasuk sisa makanan, sampah pembungkus makanan, dan
pembungkus lainnya, sisa bangunan, sampah tanaman dan sebagainya c. Sampah buangan jalanan termasuk diantaranya sampah berupa debu jalan, sampah sisa tumbuhan taman,sampah pembungkus bahan makanan dan bahan lainnya, sampah sisa makanan, sampah berupa kotoran serta bangkai hewan. d. Sampah industri termasuk diantaranya air limbah industri, debu industri. Sisa bahan baku dan bahan jadi dan sebagainya (Dainur, 1995).
2. Sampah Berdasarkan Zat Pembentuknya a. Sampah organik termasuk diantaranya sisa bahan makanan serta sisa makanan, sisa pembungkus dan sebagainya. b. Sampah anorganik termasuk diantaranya berbagai jenis sisa gelas, logam, plastik dan sebagainya (Manik, 2003) 3. Menurut Sifat Fisiknya. a. Sampah kering yaitu sampah yang dapat dimusnahkan dengan dibakar, diantaranya kertas, sisa tanaman yang dapat dikeringkan
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
b. Sampah basah yaitu sampah yang karena sifat fisiknya sukar dikeringkan untuk dibakar (Dainur, 1995)
2.3. Jenis Sampah. a. Sampah Basah (Garbage). Adalah jenis sampah yang terdiri dari sisa sisa potongan hewan atau sayur sayuran hasil dari pengolahan, pembuatan dan penyediaan makanan yang sebagian besar terdiri dari zat zat yang mudah membusuk. b. Sampah Kering (Rubbish). Adalah jenis sampah yang dapat terbakar dan tidak dapat terbakar yang berasal dari rumah-rumah, pusat pusat perdagangan,kantor-kantor. Sampah yang mudah terbakar umumnya terdiri dari zat-zat organik seperti kertas, karbon, kardus, plastik dan lain lain.sedangkan sampah yang tidak dapat/sukar terbakar sebagian besar mengandung zat-zat inorganik seperti logam-logam, kaleng-kaleng dan sisa pembakaran. c. Abu (Ashes). Sampah jenis ini adalah sampah yang berasal dari sisa pembakaran dari zat yang mudah terbakar seperti dirumah, kantor maupun di pabrik pabrik industri. d. Sampah Jalanan. Sampah jenis ini berasal dari pembersihan jalan dan trotoar baik dengan tenaga manusia maupun dengan tenaga mesin yang terdiri dari kertas kertas, daun daunan dan lain lain.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
e. Bangkai Binatang. Sampah jenis ini berupa sampah sampah biologis yang berasal dari bangkai binatang yang mati karena alam, penyakit atau kecelakaan. f. Sampah Rumah Tangga. Sampah jenis ini merupakan jenis sampah campuran yang terdiri dari rubbish, garbage, ashes yang berasal dari daerah perumahan. g. Bangkai Kendaraan. Adalah sampah yang berasal dari bangkai bangkai mobil, truk, kereta api. h. Sampah Industri. Merupakan sampah padat yang berasal dari industri-industri pengolahan hasil bumi/tumbuh tumbuhan dan industri lain. i. Sampah Perumahan. Sampah yang berasal dari sisa pembangunan gedung, perbaikan dan pembaharuan gedung gedung, sampah dari daerah ini berasal dari batu batuan, mengandung tanah, potongan kayu, alat perekat dan lain lain. j. Sampah Padat. Sampah yang terdiri dari benda benda kasar yang umumnya zat organik hasil saringan pada pintu masuk suatu pengolahan air buangan. k. Sampah Khusus. Jenis sampah yang memerlukan penanganan khusus misalnya kaleng cat, film bekas, zat radioaktif dan lain lain (Kusnoputranto, 1986).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
2.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kuantitas dan Kualitas Sampah. Sampah baik kualitas maupun kuantitasnya sangat dipengaruhi oleh berbagai kegiatan dan taraf hidup masyarakat. Beberapa faktor yang penting antara lain : a. Jumlah Penduduk. Semakin banyak penduduk semakin banyak pula sampahnya b. Keadaan Sosial Ekonomi. Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi masyarakat, semakin banyak jumlah perkapita sampah yang dibuang. c. Kemajuan Tehnologi Kemajuan tehnologi akan menambah jumlah maupun kualitas sampah, karena pemakaian bahan baku yang semakin beragam, cara pengepakan dan produk manufaktur yang semakin beragam pula ( Slamet, 2000).
2.5. Elemen Fungsional Pengelolaan Sampah Konsep pengolahan sampah di Indonesia yang masih banyak dilakukan sampai dengan saat ini adalah baru pada tahap pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir (3P). Sedangkan penanganan sampah melalui pengolahan masih belum populer. Bila konsep pengelolaan dengan 3P masih dipertahankan pada tahuntahun mendatang, maka akan memperberat tugas pemerintah daerah karena penambahan sarana dan prasarana pengelolaan sampah tidak secepat pertambahan jumlah timbulan sampah yang harus ditangani.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Teknik pengelolaan sampah dapat dimulai dari sumber sampah sampai pada tempat pembuangan akhir sampah. Usaha pertama adalah mengurangi sumber sampah baik dari segi kuantitas maupun kualitas dengan cara : -
Meningkatkan pemeliharaan dan kualitas barang sehingga tidak cepat menjadi sampah.
-
Meningkatkan penggunaan bahan yang dapat terurai secara alamiah, misalnya pembungkus plastik diganti dengan pembungkus kertas. Semua usaha ini memerlukan kesadaran dan peran serta masyarakat.
Selanjutnya, pengelolaan ditujukan pada pengumpulan sampah mulai dari produsen sampai pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan membuat tempat pembuangan sampah sementara (TPS), transportasi yang sesuai lingkungan, dan pengelolaan pada TPA. Sebelum dimusnahkan sampah dapat juga diolah dulu baik untuk memperkecil volume, untuk daur ulang atau dimanfaatkan kembali. Pengolahan dapat sangat sederhana seperti pemilahan, sampai pada pembakaran atau Insenerasi (Slemet, 2000).
2.6. Cara -cara Pengelolaan Sampah 1. Hog Feeding. Yaitu penggunaan sampah garbage untuk makanan ternak. 2. Insenaration (Pembakaran). Yaitu dengan pembuangan sampah di TPA, kemudian dibakar. Pembakaran sampah dilakukan ditempat tertutup dengan mesin dan peralatan khusus yang
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
dirancang untuk pembakaran sampah. Sistim ini memerlukan biaya besar untuk pembangunan, operasional dan pemeliharaan mesin dan peralatan lain. 3. Sanitary Landfill. Yaitu pembuangan sampah dengan cara menimbun sampah dengan tanah yang dilakukan lapis demi lapis, sedemikian rupa sehingga sampah tidak berada dialam terbuka, jadi tidak sampai menimbulkan bau serta tidak menjadi tempat binatang bersarang. Cara ini tentu amat bermanfaat jika sekaligus bertujuan untuk meninggikan tanah yang rendah seperti rawa-rawa, genangan air dan sebagainya. 4. Composting (Pengomposan). Merupakan pemanfaatan sampah organik menjadi bahan kompos. Untuk tujuan pengomposan sampah harus dipilah-pilah sehingga sampah organik dan anorganik terpisah. 5. Discharge To Seweres. Disini sampah harus dihaluskan dahulu dan kemudian dibuang kedalam saluran pembuangan air bekas. Cara ini dapat dilakukan pada rumah tangga atau dikelola secara terpusat di kota-kota. Cara ini membutuhkan biaya yang besar serta tidak mungkin dilakukan jika sistim pembuangan air kotor tidak baik. 6. Dumping (Penumpukan). Yaitu pembuangan sampah dengan penumpukan diatas tanah terbuka. Dengan cara ini TPA memerlukan tanah yang luas dan sampah ditumpuk begitu saja tanpa adanya perlakuan. Sistim dumping memang dapat menekan biaya, tetapi sudah jarang dilakukan karena masyarakat sekitarnya sangat terganggu. Cara ini
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
berpengaruh buruk terhadap lingkungan, berupa sumber penyakit, tempat binatang bersarang 7. Individual Inceneration. Ialah pembakaran sampah yang dilakukan secara perorangan dirumah tangga. Pembakaran haruslah dilakukan dengan baik, jika tidak asapnya akan mengotori udara serta dapat menimbulkan bahaya kebakaran. 8. Recycling. Ialah menghancurkan sampah menjadi jumlah yang lebih kecil dan hasilnya dimanfaatkan misalnya kaleng, kaca dan sebagainya. Cara ini berbahaya untuk kesehatan, terutama jika tidak mengindahkan segi kebersihan. 9. Reduction. Ialah menghancurkan sampah menjadi jumlah yang lebih kecil dan hasilnya dimanfaatkan, misalnya garbage reduction yang dapat menghasilkan lemak. Hanya saja biayanya sangat mahal tidak sebanding dengan hasilnya (Azwar, 2002).
2.7. Hubungan Sampah Dengan Manusia Dan Lingkungan. Sampah berhubungan erat dengan manusia dan lingkungan karena dapat menimbulkan dampak positip dan dampak negatif terhadap manusia dan lingkungan, baik
atau
buruknya
dampak
tersebut
tergantung
kepada
kita
bagaimana
mengelolanya.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Pengelolaan sampah yang baik akan memberikan dampak menguntungkan dan pengelolaan sampah yang kurang baik akan memberikan dampak yang merugikan. Untuk mengetahui dampak tersebut lebih jelas dapat dilihat seperti : a. Dampak terhadap manusia 1. Dampak menguntungkan - Dapat digunakan sebagai makanan ternak - Dapat berperan sebagai sumber energi - Benda yang dibuang dapat diambil kembali untuk dimanfaatkan 2. Dampak merugikan - Dapat berperan sebagai sumber penyakit - Dapat menimbulkan bahaya kebakaran. b. Dampak Terhadap Lingkungan 1. Dampak menguntungkan - Dapat dipakai sebagai penyubur tanah. - Dapat dipakai sebagai penimbun tanah. - Dapat memperbanyak sumber daya alam melalui proses daur ulang. 2. Dampak merugikan - Dapat menimbulkan bau yang tidak enak. - Dapat menimbulkan pencemaran udara, tanah dan air. - Dapat menimbulkan banjir.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
2.8. Hambatan Dalam Pengelolaan Sampah Masalah pengelolaan sampah di Indonesia merupakan masalah yang rumit karena : -
Cepatnya perkembangan teknologi, lebih cepat daripada kemampuan masyarakat untuk mengelola dan memahami persoalan sampah.
-
Meningkatnya taraf hidup masyarakat, yang tidak disertai dengan keselarasan pengetahuan tentang persampahan.
-
Kebiasaan pengolahan sampah yang tidak efisien menimbulkan pencemaran udara, tanah dan air, gangguan estetika dan memperbanyak populasi lalat dan tikus.
-
Kurangnya pengawasan dan pelaksanaan peraturan.
-
Kurangnya partisipasi masyarakat untuk memelihara kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya (Slamet, 2002). Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa faktor yang lebih dominan
menimbulkan hambatan dalam pengolahan sampah adalah kurangnya pengetahuan tentang pengolahan sampah, kebiasaan pengolahan sampah yang kurang baik dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam memelihara kebersihan. Keselurahan dari faktor-faktor diatas merupakan bagian dari perilaku, baik perilaku individu, kelompok maupun masyarakat.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
2.9. Teori Perilaku Ada beberapa teori yang dapat dikemukakan yaitu : 1. Teori Naluri (Instinct Theory) Teori ini dikemukakan oleh MC Dougaal sebagai pelopor dari psikologi sosial. Menurut beliau perilaku itu disebabkan naluri. Naluri merupakan perilaku yang innate, perilaku yang bawaan dan naluri akan mengalami perubahan karena pengalaman 2. Teori Dorongan (Drive Theory) Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu mempunyai dorongan-dorongan atau drive tertentu. Dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan organisme yang mendorong organisme berperilaku. Bila organisme mempunyai kebutuhan, dan organisme ingin memenuhi kebutuhannya maka akan terjadi ketegangan dalam diri organisme itu. Bila organisme berperilaku dan dapat memenuhi kebutuhannya, maka akan terjadi pengurangan atau reduksi dari dorongan-dorongan tersebut 3. Teori Insentif (Insentive Theori) Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa perilaku organisme itu disebabkan karena adanya insentif. Dengan insentif akan mendorong organisme berbuat atau berperilaku 4. Teori Atribusi Teori ini menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku orang. Apakah perilaku itu disebabkan oleh disposisi internal ataukah oleh keadaan eksternal. Teori ini dikemukakan oleh Fritz Heider dan teori ini menyangkut lapangan psikologi
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
sosial. Pada dasarnya perilaku manusia itu dapat atribusi internal, tetapi juga dapat atribusi eksternal ( Machfoedz, Suryani, 2006).
2.10. Perilaku Manusia 2.10.1. Konsep Perilaku Perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas diamati langsung maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar. Menurut Skinner (1938) yang dikutip oleh Notoatmojo (2003) menegaskan bahwa perilaku itu merupakan respon atau reaksi orang terhadap rangsangan atau stimulus dari luar. Oleh karena itu teori Skinner ini disebut teori S-O-R atau Stimulus -Organisme-Respon. Skinner membedakan adanya dua respon; 1. Respondent responds atau reflexise respons, yaitu respon yang ditimbulkan oleh stimulus tertentu misalnya cahaya menyilaukan menyebabkan mata tertutup. 2. Operant respons atau instrumental respons yakni timbulnya respon diikuti oleh stimulus atau perangsanga tertentu. Misalnya seorang staf mengerjakan pekerjaannya dengan baik maka sebagai imbalannya petugas itu mendapatkan reward atau hadiah. Maka petugas tadi akan lebih baik lagi ketika melaksanakan tugas berikutnya. Sebagian besar perilaku manusia adalah operant response. Oleh sebab itu untuk membentuk jenis respon atau perilaku perlu diciptakan adanya suatu kondisi tertentu yang disebut operant conditioning. Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan organisme dipengaruhi oleh faktor genetika (keturunan) dan lingkungan. Secara umum dapat
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
dikatakan bahwa faktor genetika dan lingkungan ini merupakan faktor penentu daripada perilaku mahluk hidup itu untuk selanjutnya. Sedangkan lingkungan merupakan kondisi atau lahan untuk perkembangan perilaku tersebut. Suatu mekanisme pertemuan antara kedua faktor tersebut dalam rangka terbentuknya perilaku disebut proses belajar (learning process). Blum (1908), seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku manusia itu kedalam 3 kawasan yakni. Kognitif, Afektif dan Psikomotor. Komponen Kognitif terdiri dari seluruh kognisi yang dimiliki seseorang mengenai objek tertentu seperti pengetahuan dan keyakinan tentang objek. Komponen Afektif terdiri dari penilaian dan komponen Psikomotor terdiri dari kesiapan seseorang untuk bereaksi atau kecenderungan untuk bertindak terhadap objek (Notoatmodjo, 2002) Dalam perkembangannya, teori Blum ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan yakni : a. Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan marupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan. Pengetahuan atau Kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Tingkatan Pengetahuan didalam domain kognitif : 1. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam tingkatan ini adalah mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
2. Memahami. Memahami dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, yang dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3. Aplikasi. Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. 4. Analisis. Analisis atau kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis. Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintasis adalah suatu kemampuan untuk menyusun suatu formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. 6. Evaluasi. Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan austifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditemukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang ada ( Notoatmodjo, 2003).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
b. Sikap Sikap merupaan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap merupakan kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok yaitu : 1. Kepercayaan (Keyakinan.), ide dan konsep terhadap suatu objek. 2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek. 3. Kecenderungan untuk bertindak Ketiga komponen ini bersama-sama membentuk sikap yang utuh. Berbagai tingkatan sikap yaitu : 1. Menerima, diartikan subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek 2. Merespon, memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap 3. Menghargai, Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. 4. Bertanggung jawab, bertanggun jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi ( Notoatmodjo, 2003)
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
c. Ciri-ciri dan Fungsi Sikap a. Ciri- ciri Sikap Sikap menentukan jenis tabiat tingkah laku dalam hubungannya dengan perangsangan yang relevan, orang-orang atau kejadian-kejadian. Dapatlah dikatakan bahwa sikap itu faktor internal, tetapi tidak semua factor internal adalah sikap. Adapun ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut: 1. Sikap itu dipelajari Sikap merupakan hasil belajar ini perlu dibedakan dengan motif-motif psikologi lainnya yang tidak dipelajari misalnya lapar, haus adalah motif psikologi yang tidak dipelajari sedangkan pilihan ke makanan Eropa adalah sikap. Beberapa sikap dipelajari tidak sengaja atau tanpa kesadaran sebagian individu. Barangkali yang terjadi adalah mempelajari sikap dengan sengaja bila individu mengerti bahwa hal ini akan membawa lebih baik untuk dirinya sendiri, membantu tujuan kelompok, atau memperoleh sesuatu nilai yang sifatnya perseorangan. 2. Memiliki kestabilan ( Stability) Sikap bermula dari dipelajari, kemudian menjadi lebih kuat, tetap dan stabil melalui pengalaman 3. Personal societal significance Sikap melibatkan hubungan antara seseorang dan orang lain dan juga antara orang dan barang atau situasi.Jika seseorang merasa bahwa orang lain menyenangkan, terbuka serta hangat maka ini akan sangat berarti bagi dirinya, ia merasa bebas dan favorable.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
4. Berisi cognity dan affecti Komponen cognity dari pada sikap adalah berisi informasi yang factual. Misalnya objek itu dirasakan menyenangkan atau tidak menyenangkan 5. Approach avoidance directionality Bila seseorang memiliki sikap yang favorable terhadap sesuatu objek, mereka akan mendekati dan membantunya, sebaliknya bila seseorang memiliki sikap yang anfavorable, mereka akan menghindarinya ( Ahmadi, 1999). d. Fungsi Sikap Fungsi sikap dapat dibedakan menjadi empat golongan yaitu : 1. Sikap berfungsi sebagai alat untuk menyesuaikan diri. Bahwa sikap adalah sesuatu yang bersifat communicable artinya sesuatu yang mudah dipelajari sehingga mudah pula menjadi milik bersama. justru karena itu sesuatu golongan yang mendasarkan atas kepentingan bersama biasanya ditandai oleh adanya sikap anggotanya yang sama terhadap sesuatu objek sehingga dengan demikian sikap bisa menjadi rantai penghubung antara orang dengan kelompoknya atau dengan anggota kelompok yang lain. Oleh karena itu anggota kelompok yang mengambil sikap yang sama terhadap objek tertentu
dapat
meramalkan tingkah laku anggota-anggota lainnya. 2. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur tingkah laku Kita tahu bahwa tingkah laku anak kecil dan binatang pada umumnya merupakan aksi-aksi yang spontan terhadap sekitarnya. Antara perangsangan dan reaksi tidak ada pertimbangan, tetapi pada anak dewasa yang sudah lanjut usia perangsangan itu pada umumnya tidak diberi reaksi secara spontan akan tetapi terdapat adanya
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
proses secara sadar untuk menilai perangsangan-perangsangan itu. Jadi antara perangsangan dan reaksi terdapat suatu yang disisipkan yaitu sesuatu yang berwujud pertimbangan-pertimbangan terhadap perangsangan itu. 3. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur pengalaman- pengalaman Dalam hal ini perlu dikemukakan bahwa manusia dalam menerima pengalamanpengalaman dari luar sikapnya tidak pasif tetapi diterima secara aktif artinya semua pengalaman yang berasal dari dunia luar itu tidak semuanya dilayani oleh manusia, tetapi manusia memilih-milih mana yang perlu dan mana yang tidak perlu dilayani. Jadi semua pengalaman itu diberi nilai lalu dipilih. 4. Sikap berfungsi sebagai pernyataan kepribadian Sikap sering mencerminkan pribadi seseorang. Ini sebabnya karena sikap tidak pernah terpisah dari pribadi yang mendukungnya. Oleh karena itu dengan melihat sikap-sikap pada objek-objek tertentu sedikit banyak orang bisa mengetahui pribadi orang tersebut . Jadi sikap sebagai pernyataan pribadi ( Ahmadi, 1999). e. Praktek Atau Tindakan Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Disamping itu juga diperlukan faktor dukungan dari pihak luar.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Praktek ini mempunyai beberapa tingkatan yaitu : 1. Persepsi Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama. 2. Respon terpimpin. Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar atau sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat kedua. 3. Mekanisme Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia telah mencapai praktek tingkat tiga. 4. Adaptasi Suatu
praktek
atau
tindakan
yang
sudah
berkembang
dengan
baik
( Notoatmodjo, 2003).
2.10.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Green (1980), mengembangkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku adalah sebagai berikut: a. Faktor predisposisi (Predisposing factor) seperti kebiasaan, tradisi, sikap, kepercayaan, pengetahuan dan lain-lain. b. Faktor yang memudahkan (Enebling factor), seperti ketersediaan fasilitas dan lain sebagainya
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
c. Faktor yang memperkuat (Reinfocing faktor), seperti sikap dan perilaku petugas kesehatan. (Notoatmodjo, 2003).
2.10.3. Cara Pembentukan Perilaku a. Pembentukan perilaku dengan kebiasaan yaitu dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang diharapkan, akhirnya akan terbentuklah perilaku tersebut. b. Pembentukan perilaku dengan pengertian yaitu pembentukan perilaku yang ditempuh dengan pengertian atau insight. Cara ini berdasarkan atas teori belajar kognitif, yaitu belajar dengan disertai adanya pengertian. c.
Pembentukan perilaku dengan menggunakan model yaitu pemimpin dijadikan model atau contoh oleh yang dipimpinnya. Cara ini didasarkan atas teori belajar sosial ( Sosial learning theory) ( Suryani, 2003).
2.10.4. Proses Perubahan Perilaku 1. Perubahan alamiah Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan, maka kita sering mengikuti perubahan itu tanpa banyak pikiran inilah yang disebut dengan perubahan alamiah. 2. Perubahan terencana Perubahan ini terjadi karena memang direncanakan sendiri. 3. Kesediaan berubah. Sebagian orang sangat cepat untuk menerima suatu perubahan, tetapi sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima perubahan ( Notoatmodjo, 2003).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
2.10.5. Perilaku Kesehatan Berdasarkan batasan perilaku dari Skinner maka perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistim pelayanan, makanan dan minuman, serta lingkungan. Dari batasan ini perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok: 1
Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance) Yaitu usaha usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit.
2
Perilaku pencarian dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan. Perilaku ini menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit atau kecelakaan.
3. Perilaku kesehatan lingkungan. Yaitu bagaimana seseorang merespon lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial budaya dan sebagainya.( Notoatmodjo, 2003)
2.10.6 Model ” Kepercayaan Terhadap Kesehatan” Dari Rosenstock Healht Belief Model ( HBM) seringkali dipertimbangkan sebagai kerangka utama dalam perilaku yang berkaitan dengan kesehatan manusia dan telah mendorong penelitian perilaku kesehatan sejak tahun 1950-an. Menurut HBM, kemungkinan individu akan melakukan tindakan pencegahan tergantung secara langsung pada dua hasil dari dua keyakinan atau penilaian kesehatan ( Health beliefs) yaitu ancaman yang dirasakan dari sakit atau luka dan pertimbangan tentang keuntungan dan kerugian ( Benefits costs).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Penilaian pertama adalah ancaman yang dirasakan terhadap resiko yang akan muncul hal ini mengacu pada sejauh mana seseorang berpikir penyakit atau kesakitan betul- betul merupakan ancaman kepada dirinya. Asumsinya adalah bahwa bila ancaman yang dirasakan tersebut meningkat maka perilaku pencegahan juga akan meningkat. Penilaian yang kedua yang dibuat adalah perbandingan antara keuntungan dan kerugian dari perilaku dalam usaha untuk memutuskan melakukan tindakan pencegahan atau tidak ( Machfoedz, Suryani, 2005).
2.10.7. Kerangka Konsep
Karakteristik Responden 1. Umur 2. Pendidikan 3. Pekerjaan
Pengetahuan
Sikap
Tindakan dalam pengelolaan sampah
4.Penghasilan
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Survei yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah Desa Medan Senembah yang terdiri dari 9 dusun dan Kelurahan Asam Kumbang yang terdiri dari 10 Lingkungan. Tetapi karena keterbatasan tenaga, waktu dan kemampuan peneliti maka peneliti hanya mengambil satu dusun untuk Desa Medan Senembah yaitu Dusun VI dan satu Lingkungan untuk Kelurahan Asam Kumbang yaitu Lingkungan VI. Penentuan lokasi penelitian ditetapkan secara purfosif. Adapun alasan pemilihan lokasi tersebut adalah : -
Karena setelah dilakukan observasi ternyata masih banyak sampah yang berserakan disekitar rumah penduduk apalagi selama musim hujan karena sampah tidak bisa dibakar, sehingga menjadi tempat berkembang biaknya lalat dan tikus yang akan dapat memyebabkan penyakit seperti Diare.
-
Karena di daerah tersebut belum pernah dilakukan penelitian yang sama.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
3.2.2. Waktu penelitian Waktu penelitian adalah mulai bulan Juni 2007 sampai dengan Juli 2007. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang ada di dusun VI Desa Medan Senembah yaitu sebanyak 120 KK dan seluruh rumah tangga yang ada di Lingkungan VI Kelurahan Asam Kumbang yaitu sebanyak 150 KK. Maka jumlah seluruh populasi adalah 270 KK. 3.3.2. Sampel Jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus dari Lemeshow yaitu : 2
Z α .P.q d2 1,96 2.0,5.0,5 N1 = N 2 = 0,12 (3,84).(0,25) N1 = N 2 = 0,01 N1 = N 2 = 96 sampel
N1 = N 2 =
Dimana : Zα = Nilai baku normal dari tabel Z (1,96) α = Kesalahan tipe I ( Kesalahan atas penolakan hipotesis yang benar) ( 5%) P = Proporsi dari suatu kejadian yang diharapkan terjadi ( 0,5) q = Proporsi kejadian yang bukan diharapkan ( 1-P = 0,5) d = Presisi ( Tingkat ketepatan) = 0,1 Tehnik pengambilan sampel dengan simple random sampling.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
3.4. Pengumulan Data
Dalam penelitian ini alat untuk pengumpulan data adalah kuisioner dan cara pengumpulan data diperoleh dengan : 3.4.1. Data primer
Data primer diperoleh dengan cara wawancara dengan menggunakan kuisioner kepada responden. 3.4.2. Data sekunder.
Data sekunder diperoleh dari kantor Kelurahan Asam Kumbang dan dari Kantor Kepala Desa Medan Senembah.
3.5. Defenisi Operasional 1. Pendidikan
Pendidikan formal terakhir responden. Pendidikan rendah tidak sekolah/tidak tamat SD/tamat SD/tidak tamat SLTP. Pendidikan sedang tamat SLTP/SMP. Pendidikan tinggi tamat SLTA /SMU dan Akademi/Universitas 2. Umur
Umur adalah lamanya hidup responden dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan hingga saat ulang tahun terakhir. 3. Pekerjaan
Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan responden untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. 4. Penghasilan Keluarga
.
Adalah pendapatan keluarga dalam satu bulan
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
5. Sampah
Sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi dan harus dibuang yang berasal dari kegiatan manusia. 6
Perilaku
Adalah segala segala aktifitas manusia yang dapat diamati secara langsung maupun tidak dalam hal pengelolaan sampah rumah tangga. 7 Pengetahuan
Adalah kemampuan responden dalam hal pemahamam terhadap hal pembuangan sampah rumah tangga dan penyakit yang berhubungan dengan sampah tersebut. 8. Sikap
Adalah tanggapan responden terhadap sampah rumah tangga. 9. Tindakan
Adalah bentuk perbuatan/aktivitas nyata dari responden terhadap sampah rumah tangga.
3.6. Aspek pengukuran Dan Instrumen Penelitian 3.6.1. Aspek Pengukuran
Dalam mengukur aspek perilaku ada 3 (Tiga) jenis variabel yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. Menurut Pratomo (1986) memberikan gambaran untuk mengklasifikasikan dengan perhitungan sebagai berikut : -
Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku baik jika total skor > 75%
-
Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku sedang jika total skor 40% - 75%
-
Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku kurang jika total skor < 40%
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
1. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan responden dalam penelitian ini diukur dengan metode skoring terhadap kuisioner yang telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan ada 10 buah, nilai tertinggi adalah 20. Jawaban yang terdiri dari 3 pilihan maka -
Jawaban yang paling benar nilainya 2
-
Jawaban yang kurang nilainya 1
-
Jawaban yang salah nilainya 0
Jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan kedalam 3 (Tiga) ketegori yaitu a. Pengetahuan baik apabila jumlah nilai responden > 15 (75%) b. Pengetahuan sedang apabila jumlah nilai responden 8- 15 (40%- 75%) c. Pengetahuan kurang apabila jumlah nilai responden < 8 (< 40%) 2. Sikap
Sikap responden dalam penelitian ini diukur melalui kuisioner yang telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan 20 buah.nilai tertinggi adalah 60. Jawaban yang tersedia terdiri dari 4 yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Untuk pertanyaan nomor 1 sampai 10 maka -
Nilai 3 untuk jawaban sangat setuju
-
Nilai 2 untuk jawaban setuju
-
Nilai 1 untuk jawaban tidak setuju
-
Nilai 0 untuk jawaban sangat tidak setuju
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Untuk pertanyaan nomor 11 sampai 20 maka -
Nilai 3 untuk jawaban sangat tidak setuju
-
Nilai 2 untuk jawaban tidak setuju
-
Nilai 1 untuk jawaban setuju
-
Nilai 0 untuk jawaban sangat setuju
Berdasarkan jumlah nilai yang ada dapat di klasifikasikan dalam 3 (Tiga) kategori yaitu : a. Sikap baik apabila jumlah nilai reponden > 45 (>75%) b. Sikap sedang apabila jumlah nilai responden 24- 45 (40%- 75%) c. Sikap kurang apabila jumlah nilai responden < 24 (< 40%)
3. Tindakan
Tindakan responden dalam penelitian ini diukur melalui kuisioner yang telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan ada 12 buah dan nilai tertinggi adalah 24. Jawaban yang tersedia terdiri dari 3 yaitu Ya , Kadang-kadang dan tidak -
Nilai 2 untuk jawaban Ya
-
Nilai 1 untuk jawaban Kadang-kadang
-
Nilai 0 untuk jawaban Tidak
Berdasarkan jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 (Tiga ) kategori yaitu : a. Tindakan baik apabila jumlah nilai responden > 18 (>75%) b. Tindakan sedang apabila jumlah nilai responden 10-18 (40%-75%) c. Tindakan kurang apabila jumlah nilai responden < 10 (<40%)
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
.3.6.2 Instrumen Penelitian Instrumen yang dipakai untuk pengumpulan data adalah kuisioner yang berisi pertanyaan tentang pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat dalam pengelolaan sampah.
3.7. Teknik Analisa dan Pengolahan Data 3.7.1. Teknik Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis yang bersifat deskriptif untuk mengetahui gambaran perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah di Medan Senembah dan Asam Kumbang
3.7.2. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan secara manual dan disajikan dalam bentuk tebel distribusi frekwensi untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat dalam pengelolaan sampah di desa Medan Sinembah dan di kelurahan Asam Kumbang.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Desa Medan Senembah
Desa Medan Senembah terletak di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang yang terdiri dari 9 Dusun. Luas Desa Medan Senembah adalah 350 Ha dengan batas wilayah sebagai berikut: - Sebelah Utara
: Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa
- Sebelah Timur
: Desa Bandar Labuhan Kecamatan Tanjung Morawa
- Sebelah Barat
: Desa Patumbak Kecamatan Sigara-gara
- Sebelah Selatan
: Kecamatan STM Hilir
Jumlah penduduk Desa Medan Senembah sebanyak 5224 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 1317 jiwa sedangkan jumlah penduduk Dusun VI 442 Jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 120 Jiwa. 4.1.1.1. Data Kependudukan Desa Medan Senembah Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Di Desa Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2006 No Umur ( Tahun ) Jumlah % 1 0–6 761 14,57 2 7 – 15 1118 21,40 3 16 – 18 391 7,48 4 19 – 24 583 11,16 5 25 – 55 2091 40,03 6 56 – 79 264 5,05 7 > 81 16 0,31 Jumlah 5224 100 Sumber: Data Potensi Desa Medan Senembah 2006
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk terbanyak di Desa Medan Senembah terbanyak pada kelompok umur 25-55 tahun sebanyak 2091 orang ( 40,03%). Tabel 4.2 Distribui Penduduk Berdasarkan Pendidikan Di Senembah Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2006 No Tingkat Pendidikan Jumlah 1 Tidak/ Belum Sekolah 53 2 Tidak Tamat SD 1370 3 SD 1369 4 SMP 910 5 SMA 1079 6 SMK 264 7 Pesantren 60 8 D3 22 9 SI 96 10 S2 1 Jumlah 5224
Desa Medan
% 1,01 26,23 26,21 17,42 20,65 5,05 1,15 0,42 1,84 0,02 100
Sumber: Data Potensi Desa Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2006
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan penduduk mayoritas adalah tidak tamat SD yaitu sebanyak 1370 responden (26,23%). Tabel 4.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Kepala Keluarga di Desa Medan Senembah Tahun 2006. No Jenis Pekerjaan Jumlah KK % 1 Petani 56 4,25 2 Penambang 2 0,15 3 Peternak 8 0,60 4 Pedagang 189 14,36 5 PNS 55 4,18 6 BUMN 15 1,14 7 ABRI/POLRI 17 1,29 8 Medis 3 0,23 9 Buruh 819 62,19 10 Pengrajin 74 5,62 11 Pengusaha 7 0,53 12 Penjahit 68 5,61 13 Supir 68 5,16 Jumlah 1317 100 Sumber: Data Potensi Desa Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2006
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pekerjaan kepala keluarga mayoritas adalah buruh yaitu sebanyak 819 jiwa ( 62,19%).
4.1.2. Gambaran Umum Kelurahan Asam Kumbang
Kelurahan Asam Kumbang terletak di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan yang terdiri dari 10 Lingkungan. Jumlah penduduk Asam Kumbang sebanyak 10864 jiwa dengan jumlah keluarga 2487 jiwa, sedangkan Lingkungan VI mempunyai jumlah penduduk 774 jiwa dan terdapat 150 kepala keluarga. Luas Kelurahan Asam Kumbang adalah 400 Ha dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : -
Sebelah Utara
: Sunggal
-
Sebelah Timur
: Kelurahan Tanjung Sari
-
Sebelah Barat
: Sungai Belawan Kabupaten Deliserdang
-
Sebelah Selatan
: Tanjung Selamat.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
4.1.2.1 Data Kependudukan Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Selayang Tahun 2006
Medan
Tabel 4.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Di Kelurahan Asam Kumbang Kecamaan Medan Selayang Tahun 2006 No Kelompok Umur (Tahun) Jumlah % 1 0-12 Bulan 343 3,16 2 13 Bln- 4 Thn 370 3,41 3 5-6 910 8,38 4 7-12 1021 9,40 5 13-15 825 7,59 6 16-18 685 6,31 7 19-25 841 7,74 8 26-35 1952 17,96 9 36-45 1900 17,49 10 46-50 761 7,00 11 51-60 600 5,52 12 61-75 555 5,11 13 >76 101 0,92 Jumlah 10864 100 % Sumber : Profil Kelurahan Asam Kumbang Tahun 2006.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa golongan umur yang terbanyak adalah 26-35 tahun sebanyak 1952 jiwa (17,96%).
Tabel 4.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Di Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2006 No Pendidikan Jumlah % 1 Belum Selolah 1209 11,13 2 Tidak tamat SD 357 3,29 3 SD/Sederajat 1591 14,64 4 SLTP Sederajat 2142 19,71 5 SLTA/Sederajat 4285 39,44 6 DI 219 2,02 7 D2 216 1,99 8 D3 457 4,21 9 SI 383 3,52 10 S2 5 0,05 Jumlah 10864 100 Sumber: Profil Kelurahan Asam Kumbang Tahun 2006.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pendidikan terakhir penduduk yang paling banyak adalah tamat SLTA yaitu sebanyak 4285 jiwa ( 39,44%). Tabel 4.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Kepala Keluarga Di Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2006. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Perkerjaan KK Buruh PNS Pengrajin Pedagang Penjahit Tukang Batu Tukang Kayu Peternak Montir Dokter Supir Tukang Becak TNI/POLRI Pengusaha Jumlah
Jumlah 360 417 5 260 30 65 20 55 123 56 257 85 700 54 2487
% 14,48 16,77 0,20 10,45 1,21 2,61 0,80 2,21 4,95 2,25 10,33 3,42 28,15 2,17 100
Sumber: Profil Keluraha Asam Kumbang Tahun 2006
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penduduk Asam Kumbang menurut pekerjaan yang terbanyak adalah TNI/POLRI sebanyak 700 responden (28,15%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
4.2. Data Umum Responden 4.2.1. Umur Tabel 4.7. Distribusi Responden Menurut Umur
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Umur (Tahun) 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 Jumlah
Medan Senembah 2 8 25 20 10 14 10 4 3 96
Desa / Kelurahan % Asam Kumbang 2,08 10 8,33 19 26,04 17 20,83 23 10,42 9 14,58 7 10,43 4 4,17 3 3,12 4 100 96
% 10,42 19,79 17,71 23,96 9,37 7,29 4,17 3,12 4,17 100
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa data umur terendah adalah 20 tahun dan tertinggi adalah 64 tahun. Data dikelompokan berdasarkan interval. umur terbanyak di desa Medan Senembah kelompok umur 30-34 tahun sebanyak 25 responden (26,04%). Sedangkan di kelurahan Asam Kumbang kelompok umur terbanyak adalah umur 35-39 sebanyak 23 responden (23,96%). 4.2.2 Pendidikan Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Desa / Kelurahan No 1 2 3 4
Pendidikan Terakhir SD SLTP SLTA Akademi/ PT Jumlah
Medan Senembah 53 22 16 5 96
%
Asam Kumbang
%
55,21 22,92 16,66 5,21 100
40 24 22 10 96
41,67 25 22,91 10,42 100
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa secara umum pendidikan responden adalah tamat SD, untuk desa Medan Senembah 53 responden (55,21%) dan kelurahan Asam Kumbang 40 responden (41,67%).
4.2.2
Pekerjaan Responden
Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu Sehari- hari
No
Pekerjaan Ibu Sehari-hari
1 2 3 4
Ibu Rumah Tangga Wiraswasta/Pedagang Buruh PNS Jumlah
Medan Senembah 66 8 20 2 96
Desa/ Kelurahan % Asam Kumbang 68,75 82 8,33 6 20,83 7 2,09 1 100 96
% 85,42 6,25 7,29 1,04 100
Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa secara umum pekerjaan responden adalah ibu rumah tangga, yaitu desa Medan Senembah sebanyak 66 responden (68,75%) dan kelurahan Asam Kumbang 82 responden ( 85,42 %). 4.2.3
Penghasilan Keluarga
Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Penghasilan Keluarga
No 1 2 3
Penghasilan/Bulan (Rp) < 738.000 738.000-1.500.000 > 1.500.000 Jumlah
Desa/ Kelurahan Asam Medan % Kumbang Senembah 26 27,08 21 55 57,29 65 15 15,63 10 96 100 96
% 21,87 67,71 10,42 100
Dari tabel 4.10 terlihat bahwa penghasilan keluarga responden umumnya adalah antara Rp. 738.000-Rp.1.500.000 yaitu desa Medan Senembah sebanyak 55
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
responden (57,29%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 65 responden (67,70%). 4.3. Data Khusus Responden. 4.3.1. Pengetahuan Responden.
Pertanyaan pengetahuan responden tentang pengelolaan sampah terdiri dari 10 pertanyaan. 4.3.1.1. Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Sampah Tabel 4.11 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Pengertian Sampah
No 1 2
3
Pengertian Sampah Sesuatu yang tidak dipakai Sesuatu yang tidak dipakai dan tidak disenangi dan harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan manusia Sesuatu yang berasal dari kegiatan manusia termasuk kotoran Jumlah
Medan Senembah 21
Desa/ Kelurahan Asam % Kumbang 21,88 15
% 15,62
72
75
76
79,17
3
3,12
5
5,21
96
100
96
100
Dari tabel 4.11 terlihat bahwa secara umum pengetahuan responden tentang pengertian sampah adalah sesuatu yang tidak dipakai dan tidak disenangi dan harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan manusia yaitu di desa Medan Senembah sebanyak 72 responden (75%) dan di kelurahan Asam Kumbang sebanyak 76 responden (79,17%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
4.3.1.2. Pengetahuan Responden Tentang Jenis Sampah. Tabel 4.12 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Jenis Sampah Menurut Sifatnya.
No 1 2 3
Jenis Sampah Menurut Sifatnya
Medan Senembah
Mudah membusuk, tidak mudah membusuk, mudah terbakar dan tidak mudah terbakar Mudah membusuk dan tidak mudah membusuk Tidak tahu Jumlah
Desa/ Kelurahan Asam % Kumbang
73
76,04
60
14
14,58
29
9 96
9,38 100
7 96
% 62,5 0 30,2 1 7,29 100
Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab jenis sampah menurut sifatnya adalah mudah membusuk, tidak mudah membusuk, mudah terbakar dan tidak mudah terbakar yaitu di desa Medan Senembah sebanyak 73 responden (76,04%) dan di kelurahan Asam Kumbang sebanyak 60 responden (62,50%).).
4.3.1.3 Pengetahuan Responden Tentang Contoh Sampah Yang Mudah Membusuk Tabel 4.13 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Contoh Sampah yang Mudah Membusuk.
No 1 2 3
Contoh Sampah Yang Mudah Membusuk Sisa makanan dan daun-daunan Kertas, Plastik dan gelas Sisa Makanan Jumlah
Medan Senembah 33
Desa/ Kelurahan Asam % Kumbang 34,38 50
3
3,12
4
60
62,50
42
96
100
96
% 52,08 4,17 43,75 100
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa pada umumnya responden di desa Medan Senembah menyatakan contoh sampah yang mudah membusuk adalah sisa makanan sebanyak 60 responden (62,50%) sedangkan di kelurahan Asam Kumbang mayoritas menjawab sisa makanan dan daun-daunan sebanyak 50 responden (52,08%).
4.3.1.4 Pengetahuan Responden Tentang Contoh Sampah Yang Tidak Mudah Membusuk Tabel 4.14 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Contoh Sampah yang Tidak Mudah Membusuk
No 1 2 3
Contoh Sampah yang Tidak Mudah Membusuk Sisa Makanan Kertas, Plastik dan Gelas Kertas dan Plastik Jumlah
Medan Senembah 2 73 21 96
Desa/ Kelurahan % Asam Kumbang 2,08 2 76,04 81 21,88 13 100 96
% 2,08 84,38 13,54 100
Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa pada umumnya pengetahuan responden tentang contoh sampah yang tidak mudah membusuk mayoritas menjawab kertas, plastik dan gelas yaitu di desa Medan Senembah sebanyak 73 responden (76,04%) dan di kelurahan Asam Kumbang sebanyak 81 responden (84,38%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
4.3.1.5
Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Sampah Beracun Dan Berbahaya
Tabel 4.15 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Pengertian Sampah berbahaya dan beracun.
No 1
2
3
Pengertian Sampah Berbahaya dan Beracun Semua sampah yang berasal dari rumah tangga Sampah yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kerusakan lingkungan dan merupakan buangan industri Sampah yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan Ju mlah
Medan Senembah
Desa/ Kelurahan Asam % Kumbang
%
8
8,33
3
3,12
74
77,09
83
86,46
14
14,58
10
10,42
96
100
96
100
Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa umumnya responden menjawab pengertian sampah berbahaya dan beracun adalah sampah yang menimbulkan gangguan kesehatan dan kerusakan lingkungan dan merupakan buangan industri yaitu di desa Medan Senembah menjawab sebanyak 74 responden (77,09%) dan di kelurahan Asam Kumbang sebanyak 83 responden (86,46%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Tabel 4.16 Distribusi Pengetahuan Ditimbulkan Sampah
Penyakit yang ditimbulkan oleh sampah
No 1 2 3
Disentry dan Typus TBC dan Campak Disentry, Typus, Pes dan Leptospirosis (Penyakit yang disebabkan kotoran tikus) Jumlah
Responden
Tentang
Penyakit
Desa/ Kelurahan Asam Medan % Kumbang Sienembah 29 30,21 25 20 20,83 13 47 48,96 58
96
100
96
Yang
% 26,04 13,54 60,42
100
Dari tabel 4.16 dapat dilihat bahwa secara umum pengetahuan responden tentang penyakit yang ditimbulkan oleh sampah mayoritas menjawab Disentry, Typus, Pes dan Leptospirosis sebanyak yaitu di desa Medan Senembah sebanyak 47 responden (48,96%) dan di kelurahan Asam Kumbang sebanyak 58 responden ( 60,42%). 4.3.1.7 Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Yang Baik. Tabel 4.17 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Yang Baik
No 1
2 3
Pengelolaan Sampah Yang Baik Sampah tersebut tidak menjadi tempat berkembang biaknya bibit penyakit Sampah tersebut tidak menjadi tempat berkembang biaknya bibit penyakit, tidak menimbulkan baud an tidak mencemari lingkungan Sampah tersebut dibuang sembarangan Jumlah
Desa/ Kelurahan Asam Medan % Kumbang Senembah
%
25
26,04
16
16,67
66
68,75
77
80,21
5
5,21
3
3,12
96
100
96
100
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Dari tabel 4.17 dapat dilihat bahwa secara umum pengetahuan responden tentang pengelolaan sampah yang baik mayoritas menjawab apabila sampah tersebut tidak menjadi tempat berkembang biaknya bibit penyakit, tidak menimbulkan baudan tidak mencemari lingkungan yaitu di desa Medan Senembah sebanyak 66 responden (68,75%) dan di kelurahan Asam Kumbang sebanyak 77 responden ( 80,21%).
4.3.1.8
Pengetahuan Responden Tentang Tempat Sampah Yang Memenuhi Syarat Kesehatan.
Tabel 4.18. Disrtibusi Pengetahuan Responden tentang Tempat Sampah Yang Memenuhi Syarat Kesehatan.
No
1 2 3
Tempat Sampah Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Bertutup, mudah dibuka konstruksinya kuat, mudah dibersihkan dan mudah diangkat oleh satu orang Terbuka dan ukurannya besar Mempunyai tutup dan mudah diangkat Jumlah
Medan Senembah
Desa/ Kelurahan Asam % Kumbang
%
81
84,38
76
79,17
3
3,12
4
4,16
12
12,50
16
16,67
96
100
96
100
Dari tabel 4.18 terlihat bahwa secara umum pengetahuan responden tentang tempat sampah yang memenuhi syarat kesehatan adalah bertutup, mudah dibuka, mudah dibersihkan dan mudah diangkat oleh satu orang yaitu di desa Medan Senembah sebanyak 81 responden
(84,38%) dan di kelurahan Asam Kumbang
sebanyak 76 responden (79,17%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
4.3.1.9 Pengetahuan Resonden Tentang Cara Penyimpanan Sampah Sementara Dirumah. Tabel 4.19 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang cara Penyimpanan Sampah Sementara Dirumah Yang Memenuhi Syarat Kesehatan.
No 1
Cara Penyimpanan Sampah Sementara Dirumah Memisahkan sampah basah dan sampah kering
2
Medan Senembah
Desa/ Kelurahan Asam % Kumbang
%
67
69,79
85
88,54
24
25
4
4,17
5
5,21
7
7,29
96
100
96
100
Tidak perlu memisahkan sampah basah dan sampah kering
3
Tidak tahu Jumlah
Dari tabel 4.19 terlihat bahwa pengetahuan responden tentang cara penyimpanan sampah sementara dirumah yang baik adalah memisahkan sampah basah dan sampah kering yaitu di desa Medan Senembah 67 responden (69,79%) dan di kelurahan Asam Kumbang sebanyak 85 responden (88,54%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
4.3.1.10 Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Pengelolaan Sampah. Tabel 4.20 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Pengelolaan Sampah
No
Manfaat pengelolaan sampah
1
Mencegah terjadinya penyakit, kelestarian sumber daya alam dan mencegah gangguan keindahan Mencegah terjadinya penyakit Mencegah terjadinya kelestarian lingkungan Jumlah
2 3
Medan Senembah
Desa/ Kelurahan Asam % Kumbang
%
70
72,92
72
75
16
16,67
17
17,71
10
10,41
7
7,29
96
100
96
100
Dari tabel 4.20 dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang manfaat pengelolaan sampah adalah mencegah terjadinya penyakit, kelestarian sumber daya alam dan mencegah gangguan keindahan yaitu di desa Medan Senembah sebanyak 70 responden (72,92%) dan di kelurahan Asam Kumbang 72 responden (75%).
4.3.1.11. Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah
Dari hasil penelitian diketahui tingkat pengetahuan responden tentang pengelolaan sampah dengan kategori seperti tabel dibawah ini Tabel 4.21 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.
No 1 2 3
Tingkat Pengetahuan Baik Sedang Kurang Jumlah
Medan Senembah 69 18 9 96
Desa/ Kelurahan Asam % Kumbang 71,87 83 18,75 13 9,38 0 100 96
% 86,46 13,54 0 100
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Dari tabel 4.21 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden tentang pengelolaan sampah kategori baik di desa Medan senembah 69 responden (71,87%), sedang, 18 responden (18,75%) dan kurang, 9 responden (9,38%) Sedangkan untuk kelurahan Asam Kumbang kategori baik 83 responden (86,46%), kategori sedang 13 responden (13,54%). 4.3.1.12.
Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Umur
Tabel 4.22 Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Umur di Desa Medan Senembah Dan Di Kelurahan Asam Kumbang Tahun 2007. No
Umur
1
Medan Senembah
Asam Kumbang
Baik
%
Sdg
%
Krg
%
n
Baik
%
Sdg
%
Krg
%
n
20-24
1
50
1
50
-
-
2
8
80
2
20
-
-
10
2
25-29
6
75
2
25
-
-
8
18
94,74
1
5,26
-
-
19
3
30-34
18
72
7
28
-
-
25
16
94,12
1
5,88
-
-
17
4
35-39
17
85
3
15
-
-
20
22
95,65
1
4,34
-
-
23
5
40-44
8
80
1
10
1
10
10
7
77,78
2
22,22
-
-
9
6
45-49
11
78,57
2
14,29
1
7,14
14
6
85,71
1
14,29
-
-
7
7
50-54
7
70
1
10
2
20
10
2
50
2
50
-
-
4
8
55-59
1
25
1
25
2
50
4
2
66,67
1
33,33
-
-
3
9
60-64
-
-
-
-
3
100
3
2
50
2
50
-
-
4
Dari tabel 4.22 dapat diketahui bahwa secara umum tingkat pengetahuan responden pada kategori baik yaitu desa Medan Senembah mayoritas pada kelompok umur 30-34 tahun sebanyak 18 responden (72%) dan responden kelurahan Asam Kumbang pada kategori baik mayoritas pada kelompok umur 35-39 tahun sebanyak 22 responden (95,65%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
4.3.1.13
Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Pendidikan.
Tabel 4.23 Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Pendidikan Di Desa Medan Senembah Dan Di Kelurahan Asam Kumbang Tahun 2007 No
Pddk
1
Desa Medan Senembah
Kelurahan Asam Kumbang
Baik
%
Sdg
%
Krg
%
n
Baik
%
Sdg
%
Krg
%
n
SD
35
66,04
11
20,75
7
13,21
53
33
82,50
7
17,50
0
2,5
40
2
SLTP
17
77,27
3
13,64
2
9,09
22
20
83,33
4
16,67
0
0
24
3
SLTA
12
75
4
25
0
0
16
20
90,90
2
9,10
0
0
22
5
100
0
0
0
0
5
10
100
0
0
0
0
10
Akad 4
emi/ PT
Dari tabel 4.23 dapat diketahui bahwa responden desa Medan Senembah dengan kategori pengetahuan baik SD sebanyak 35 responden (66,04%), SLTP 17 responden (77,27%), SLTA 12 responden (75%) dan Akademi/PT 5 responden (100%) sedangkan Kelurahan Asam Kumbang kategori pengetahuan baik untuk tingkat pendidikan SD 33 responden (82,50%), SLTP 20 responden (83,33%), SLTA 20 responden (90,90%) dan Akademi/ PT 10 responden (100%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
4.3.1.14
Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Pekerjaan
Tabel 4.24 Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Pekerjaan Di Desa Medan Senembah Dan Di Kelurahan Asam Kumbang Tahun 2007 No
Pekerjaan
Desa Medan Senembah
Kelurahan Asam Kumbang
Baik
%
Sdg
%
Krg
%
n
Baik
%
Sdg
%
Krg
%
n
1
PNS
1
50
1
50
-
-
2
1
100
-
-
-
-
1
2
Wiraswasta/
5
62,50
3
37,5
-
-
8
2
33,33
4
66,67
-
-
6
Pedagang 3
Buruh
8
40
10
50
2
10
20
5
71,43
2
28,57
-
-
7
4
IRT
55
83,33
4
5,33
7
9,34
66
75
91,46
7
8,54
-
-
82
Dari tabel 4.24 dapat diketahui bahwa responden dengan tingkat pengetahuan baik di desa Medan Senembah terdiri dari PNS 1 responden (50%), Wiraswasta/ Pedagang 5 responden (62,50%), Buruh 8 responden (40%) dan IRT 55 responden (83,33%). Sedangkan untuk kelurahan Asam Kumbang dengan kategori pengetahuan baik terdiri dari PNS 1 responden (100 %), Wiraswasta/ Pedagang 2 responden (33,33%), buruh 5 responden ( 71,43%) dan IRT 75 responden ( 91,46%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
4.3.1.15 Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Penghasilan.
Tabel 4.25 Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Pengelolaan Sampah Menurut Penghasilan No
Desa Medan Senembah
Penghasilan
Responden
Tentang
Kelurahan Asam Kumbang
Kel/Bln
Baik
%
Sdg
%
Krg
%
n
Baik
%
Sdg
%
Krg
%
n
1
<738000
8
30,77
10
38,46
8
30,77
26
15
71,42
6
28,58
-
-
21
2
738000-
48
87,27
6
10,91
1
1,82-
55
58
89,23
7
10,77
-
-
65
13
86,67
2
13,33
-
15
10
100
-
-
-
-
10
1500000 3
> 1500 000
-
Dari tabel 4.25 dapat diketahui bahwa responden dengan kategori pengetahuan baik untuk desa Medan senembah dengan pendapatan < Rp 738 000, 8 responden (30,77%), Rp 738.000-Rp 1500.000, 48responden (87,27%) dan pendapatan > Rp.1.500.000 13 responden (86,67%). Sedangkan untuk kelurahan Asam Kumbang kategori pengetahuan baik dengan pendapatan < Rp738.000 15 responden (71,42%), Rp. 738.000-1.500.000 58 responden (89,23%) dan > 1.500.000 sebanyak 10 reponden (100%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
4.3.2.1 Sikap Responden Terhadap Pengertian Sampah. Tabel 4.26 Distribusi Sikap Responden Tentang Sampah Adalah Sesuatu Yang Tidak Berguna, Harus Dibuang Dan Berasal Dari Kegiatan Manusia.
1
Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna harus dibuang dan berasal dari kegiatan manusia Sangat Setuju
2
Setuju
33
34,37
46
47,92
3
Tidak Setuju
6
6,25
16
16,66
96
100
96
100
No
Jumlah
Desa Medan Senembah
%
Kelurahan Asam Kumbang
%
57
59,38
34
35,42
Dari tabel 4.26 dapat dilihat bahwa secara sikap responden terhadap pernyataan diatas untuk desa Medan Senembah mayoritas sangat setuju sebanyak 57 responden (59,38%) dan kelurahan Asan Kumbang
adalah setuju sebanyak 46
responden (47,92%).
4.3.2.2 Sikap Responden Tentang Jenis Sampah. Tabel 4.27 Distribusi Sikap Responden Tentang Jenis Sampah Adalah Mudah Membusuk, Tidak Mudah Membusuk, Mudah Terbakar Dan Tidak Mudah Terbakar.
No 1 2 3 4
Jenis sampah adalah mudan membusuk, tidak mudah membusuk, mudah terbakar dan tidak mudah terbakar Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Desa/ Kelurahan Medan Senembah
%
Asam Kumbang
%
38 54 2 2 96
39,58 56,26 2,08 2,08 100
50 30 15 1 96
52,08 31,25 15,63 1,04 100
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Dari tabel 4.27 terlihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas untuk desa Medan Senembah mayoritas menjawab setuju sebanyak 54 responden (56,26%) sedangkan kelurahan Asam Kumbang mayoritas menjawab sangat setuju sebanyak 50 responden (52,08%). 4.3.2.3 Sikap Responden Tentang Sisa Makanan Adalah Sampah Yang Mudah Membusuk. Tabel 4.28 Distribusi Sikap responden Tentang Sisa Makanan Adalah Sampah Yang Mudah Membusuk.
No
Sisa makanan adalah sampah yan mudah membusuk
1
Sangat Setuju
2 3 4
Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Desa/ Kelurahan Asam Medan % Kumbang Senembah 38 39,58 38 53 3 2 96
55,21 3,13 2,08 100
53 4 1 96
% 39,58 55,21 4,17 1,04 100
Dari tabel 4.28 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas secara umum adalah setuju yaitu desa Medan Senembah sebanyak 53 responden (55,21%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 53 responden (55,21%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
4.3.2.4
Sikap Responden Tentang Sampah Yang Tidak Dapat Membusuk.
Tabel 4.29 Distibusi Sikap Responden Tentang Kertas, Plastik Dan Gelas Adalah Sampah Yang Tidak Dapat Membusuk.
No 1 2 3 4
Kertas, plastik dan gelas adalah sampah yang tidak dapat membusuk Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Medan Senembah 56 31 8 1 96
Desa/ Kelurahan % Asam Kumbang 58,33 36 32,29 53 8,34 6 1,04 1 100 96
% 37,50 55,21 6,25 1,04 100
Dari tabel 4.29 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas untuk desa Medan Senembah mayoritas sangat setuju sebanyak 56 responden ( 58,33%) dan kelurahan Asan Kumbang mayoritas setuju sebanyak 53 reponden (55,21%). 4.3.2.5 Sikap Responden Tentang Sampah Beracun Dan Berbahaya. Tabel 4.30 Distribusi Sikap Responden Tentang Sampah Beracun Dan Berbahaya Apabila Tidak Diolah Dengan Baik Dapat Merusak Lingkungan.
No 1 2 3 4
Sampah Beracun Dan Berbahaya Apabila Tidak Diolah Dengan Baik Dapat Merusak Lingkungan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Medan Senembah 60 25 10 1 96
Desa/ Kelurahan Asam % Kumbang 62,50 45 26,04 46 10,42 4 1,04 1 100 96
% 46,88 47,92 4,16 1,04 100
Dari tabel 4.30 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas untuk desa Medan Senembah mayoritas sangat setuju sebanyak 60 responden
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
(62,50%) sedangkan kelurahan Asam Kumbang mayoritas setuju sebanyak 46 responden (47,92%).
4.3.2.6
Sikap Responden Tentang Sampah Yang Diolah Dengan Baik.
Tabel 4.31 Distribusi Sikap Responden Tentang Sampah Yang Diolah Dengan Baik Dapat Mencegah Penyakit Disentry
No 1 2 3 4
Sampah yang diolah dengan baik dapat mencegah penyakit disentry Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Desa/ Kelurahan Asam Medan % Kumban Senembah g 33 34,38 44 41 42,71 27 17 17,70 22 5 5,21 3 96 100 96
% 45,83 28,12 22,93 3,12 100
Dari tabel 4.31 dapat diketahui bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas untuk desa Medan Senembah mayoritas setuju sebanyak 41 responden (42,71%) sedangkan kelurahan Asam Kumbang mayoritas sangat setuju sebanyak 44 responden (45,83%).
4.3.2.7 Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Yang Baik Tabel 4.32 Distribusi Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Yang Baik Apabila Sampah Tersebut Tidak Menjadi Tempat Berkembang Biaknya Vektor Dan Bibit Penyakit. Pengelolaan sampah yang baik Desa/ Kelurahan apabila sampah tersebut tidak No menjadi tempat berkembang Asam Medan % % biaknya vector dan bibit Kumbang Senembah penyakit 1 Sangat Setuju 52 54,17 56 58,33 2 Setuju 33 34,38 32 33,33 3 Tidak Setuju 6 6,25 4 4,17 4 Sangat Tidak Setuju 5 5,20 4 4,17 Jumlah 96 100 96 100
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Dari tabel 4.32 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas yaitu desa Medan Senembah sebanyak 52 responden (54,17%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 56 responden (58,33%).
4.3.2.8
Sikap Responden Tentang Tempat Sampah Yang Memenuhi Syarat Kesehatan
Tabel 4.33 Distribusi Sikap Responden Tentang Tempat Pembuangan Sampah Dirumah Harus Memenuhi Syarat Kesehatan
Tempat Pembuangan Sampah No Dirumah Harus Memenuhi Syarat Kesehatan 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Tidak Setuju 4 Sangat Tidak Setuju Jumlah
Medan Senembah 42 40 8 6 96
Desa/ Kelurahan Asam % Kumbang 43,75 55 41,67 35 8,33 3 6,25 3 100 96
% 57,29 36,47 3,12 3,12 100
Dari tabel 4.33 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas secara umum sangat setuju yaitu desa Medan Senembah sebanyak 42 responden (43,75%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 55 resoponden (57,29%).
4.3.2.9 Sikap Responden Tentang Penyimpanan Sampah. Tabel 4.34 Distribusi Sikap Responden Tentang Dalam Penyimpanan Sampah Dirumah Dipisahkan Sampah Basah Dan Sampah Kering Desa/ Kelurahan Dalam penyimpanan sampah No dirumah dipisahkan sampah Asam Medan % % basah dan sampah kering Kumbang Senembah 1 Sangat Setuju 49 51,04 31 32,29 2 Setuju 36 37,50 56 58,34 3 Tidak Setuju 7 7,29 7 7,29 4 Sangat Tidak Setuju 4 4,17 2 2,08 Jumlah 96 100 96 100
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Dari tabel 4.34 dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas adalah desa Medan Senembah mayoritas menjawab sangat setuju sebanyak 49 responden (51,04%) sedangkan responden kelurahan Asam Kumbang mayoritas menjawab setuju sebanyak 56 responden (58,34%). 4.3.2.10 Sikap Responden Tentang Sampah Rumah Tangga Yang Diolah Dengan Baik Tabel 4.35 Distribusi Sikap Responden Tentang Sampah Rumah Tangga Yang Diolah Dengan Baik Dapat Mencegah Penyakit Pes.
Sampa rumah tangga yang diolah No dengan baik dapat mencegah penyakit Pes 1 Sangat Setuju
Desa/ Kelurahan Asam Medan % Kumbang Senembah 51 53,12 20
% 20,83
2
Setuju
27
28,12
59
61,46
3
Tidak Setuju
10
10,42
16
16,67
4
Sangat Tidak Setuju
8
8,34
1
1,04
96
100
96
100
Jumlah
Dari tabel 4.35 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas untuk desa Medan Senembah mayoritas sangat setuju sebanyak 51 responden (53,12%) sedangkan responden kelurahan Asam Kumbang mayoritas setuju sebanyak 59 responden (61,46%)
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
4.3.2.11 Sikap Responden Tentang Air Limbah Dan Kotoran Manusia. Tabel 4.36 Distribusi Sikap Responden Tentang Air Limbah Dan Kotoran Manusia Termasuk Jenis Sampah.
Desa/ Kelurahan Air limbah dan kotoran manusia termasuk jeni sampah
No 1 2 3 4
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Medan Senembah
%
Asam Kumbang
%
19 23 47 7 96
19,80 23,96 48,96 7,28 100
21 29 44 2 96
21,88 30,20 45,84 2,08 100
Dari tabel 4.36 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas untuk desa Medan Senembah mayoritas tidak setuju sebanyak 47 responden ( 48,96%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 44 responden (45,84%).
4.3.2.12 Sikap Responden Tentang Sampah Yang Tidak Dapat Membusuk. Tabel 4.37 Distribusi Sikap Responden Tentang Semua Sampah Tidak Dapat Membusuk.
No 1 2 3 4
Semua sampah tidak dapat membusuk Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Medan Senembah 27 7 49 13 96
Desa/ Kelurahan Asam % Kumbang 28,12 10 7,30 14 51,04 68 13,54 4 100 96
% 10,42 14,58 70,84 4,16 100
Dari tabel 4.37 terlihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas secara umum tidak setuju yaitu desa Medan responden sebanyak 49 responden (51,04%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 68 responden (70,84%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
4.3.2.13 Sikap Responden Tentang Sisa Makanan Tidak
Dapat Dijadikan
Makanan Ternak Tabel 4.38 Distribusi Sikap Responden Tentang Sisa Makanan Tidak Dapat Dijadikan Makanan Ternak
No 1 2 3 4
Sisa makanan tidak dapat diolah menjadi makanan ternak Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Desa/ Kelurahan Asam Medan % Kumbang Senembah 15 15,62 10 8 8,34 18 62 64,58 64 11 11,46 4 96 100 96
% 10,42 18,76 66,66 4,16 100
Dari tabel 4.38 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas secara umum tidak setuju yaitu desa Medan senembah sebanyak 62 responden (64,58%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 64 responden (66,66%). 4.3.2.14
Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Yang Tidak Mudah Membusuk
Tabel 4.39 Distribusi Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Yang Tidak Mudah Membusuk Harus Lebih Cepat Dari Sampah Yang Mudah Membusuk.
Pengelolaan sampah yang tidak No mudah membusuk harus lebih cepat dari sampah yang mudah membusuk 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Tidak Setuju 4 Sangat Tidak Setuju Jumlah
Desa/ Kelurahan Asam Medan % Kumbang Senembah 23 23,95 15 14 14,58 32 46 47,92 46 13 13,55 3 96 100 96
% 15,62 33,34 47,92 3,12 100
Dari tabel 4.39 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas secara umum adalah tidak setuju yaitu desa Medan Senembah sebanyak 46 responden (47,92%) dankelurahan Asan Kumbang sebanyak 46 responden (47,92%)
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
4.3.2.15 Sikap Responden Tentang Sampah Beracun Dan Berbahaya Tabel 4.40 Distribusi Sikap Responden Tentang Sampah Beracun Dan Berbahaya Tidak Dapat Menyebabkan Gangguan Kesehatan.
No 1 2 3 4
Sampah beracun dan berbahaya tidak dapat menyebabkan gangguan kesehatan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Medan Senembah 24 16 46 10 96
Desa/ Kelurahan Asam % Kumbang 25 14 16,66 20 47,92 59 10,42 3 100 96
% 14,58 20,84 61,46 3,12 100
Dari tabel 4.40 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas secara umum menyatakan tidak setuju yaitu desa Medan Senembah sebanyak 46 responden (47,92%) dan responden kelurahan Asam Kumbang sebanyak 59 responden (61,46%). 4.3.2.16 Sikap Responden Tentang Penyakit Disentry Tabel 4.41 Distribusi Sikap Responden Tentang Penyakit Disentry merupakan Penyakit yang tidak Terkait Dengan sampah. Desa/ Kelurahan Penyakit Disentry merupakan
No penyakit yang tidak terkait dengan sampah 1 2 3 4
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Medan Senembah 35 8 37 16 96
% 36,46 8,34 38,54 16,66 100
Asam Kumbang 10 10 67 9 96
% 10,42 10,42 69,78 9,38 100
Dari tabel 4.41 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas secara umum mnyatakan tidak setuju yaitu desa Medan Senembah sebanyak 37
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
responden (38,54%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 67 responden (69,78%).
4.3.2.17 Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah. Tabel 4.42 Distribusi Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Tidak Perlu Memperhatikan Unsur Keindahan.
Pengelolaan sampah tidak perlu No memperhatikan unsur keindahan 1 2 3 4
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Desa/ Kelurahan Asam Medan % Kumbang Senembah 24 25 6 10 10,42 17 50 52,08 69 12 12,50 4 96 100 96
% 6,26 17,70 71,88 4,16 100
Dari tabel 4.42 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas secara umum adalah tidak setuju yaitu desa Medan Senembah sebanyak 50 responden
(52,08%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 69 responden
(71,88%). 4.3.2.18 Sikap Responden Tentang Tempat Pembuangan Sampah Dirumah Tabel 4.43 Distribusi Sikap Responden Tentang Tempat Pembuangan Sampah Dirumah Tidak Harus Memenuhi Syarat Kesehatan.
Tempat pembuangan sampah No dirumah tidak harus memenuhi syarat kesehatan 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Tidak Setuju 4 Sangat Tidak Setuju J umlah
Desa/ Kelurahan Asam Medan % Kumbang Senembah 30 31,26 8 5 5,20 6 44 45,84 68 17 17,70 14 96 100 96
% 8,34 6,24 70,84 14,58 100
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Dari tabel 4.43 diatas dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas secara umum adalah tidak setuju yaitu desa Medan Senembah sebanyak 44 responden (45,84%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 68 responden (70,84%). 4.3.2.19 Sikap Responden Tentang Penyimpanan Sampah Dirumah. Tabel 4.44 Distribusi Sikap Responden Tentang Penyimpanan Sampah Dirumah Tidak Perlu Memisahkan Sampah Basah Dan Sampah Kering.
Penyimpanan sampah dirumah No tidak perlu memisahkan smpah basah dan sampah kering 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Tidak Setuju 4 Sangat Tidak Setuju Jumlah
Desa/ Kelurahan Asam Medan % Kumbang Senembah 27 28,12 8 17 17,70 11 42 43,76 61 10 10,42 16 96 100 96
% 8,34 11,46 63,54 16,66 100
Dari tabel 4.44 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas mayoritas menjawab tidak yaitu desa Medan Senembah 42 responden (43,76%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 61 responden (63,54%). 4.3.2.20 Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Yang Tidak Baik. Tabel 4.45 Distribusi Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Yang Tidak Baik Tidak Dapat Menyebabkan Kerusakan Lingkungan.
Pengelolaan sampah yang tidak No baik tidak dapat menyebabkan kerusakan lingkungan 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Tidak Setuju 4 Sangat Tidak Setuju Jumlah
Desa/ Kelurahan Asam Medan % Kumbang Senembah 21 21,88 10 5 5,20 7 57 59,38 66 13 13,54 13 96 100 96
% 10,42 7,30 68,74 13,54 100
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Dari tabel 4.45 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas mayoritas adalah tidak setuju yaitu desa Medan Senembah sebanyak 57 responden (59,38%) dan responden kelurahan Asam Kumbang sebanyak 66 responden (68,74%). 4.3.2.21
Tingkat Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah
Tabel 4.46 Dari Hasil Penelitian Diketahui Bahwa Tingkat Sikap responden Tentang Pengelolaan Sampah Dengan Kategori Seperti Tabel Dibawah Ini Desa/Kelurahan No Kategori Sikap Asam Medan % % Kumbang Senembah 1 Baik 12 12,50 6 6,25 2 Sedang 83 86,46 89 92,71 3 Kurang 1 1,04 1 1,04 Jumlah 96 100 96 100
Dari tabel 4.46 dapat diketahui bahwa sikap responden tentang pengelolaan sampah secara umum pada ketegori sikap sedang yaitu desa Medan Senembah 83 responden (86,46%) dan kelurahan asam Kumbang 89 responden (92,71%).
4.3.2.22 Tingkat Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Umur Tabel 4.47 No
Umur
1 2
20-24 25-29
3 4 5 6 7 8 9
30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64
Baik 2 1 2 2 1 1 1 1 1
% 100 12,5 0 8 10 10 7,14 10 25 33,3 3
Tabulasi silang Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Umur Desa Medan Senembah Sdg % Krg -
% -
n 2
Baik 1
Kelurahan Asam Kumbang % Sdg % Krg % 10 9 90 -
n 10
7
87,50
-
-
8
1
5,26
18
94,74
-
-
19
23 18 9 13 8 3
92 90 90 92,86 80 75
1 -
10 -
25 20 10 14 10 4
2 1 1 -
11,76 4,35 11,11 -
15 22 8 6 4 3
88,24 95,65 88,89 85,71 100 100
1 -
14,29 -
17 23 9 7 4 3
2
66,67
-
-
3
-
-
4
100
-
-
4
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Dari tabel 4.47 dapat dilihat bahwa responden dengan kategori sikap sedang mayoritas di desa Medan Senembah adalah kelompok umur 30-34 tahun sebanyak 23 responden (92%) dan di kelurahan Asam Kumbang adalah kelompok umur 35-39 tahun sebanyak 22responden (95,65%)
4.3.2.22 Tingkat Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Pendidikan Tabel 4.48 Tabulasi Silang Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Pendidikan No
Pddk
1 2 3 4
SD SLTP SLTA Akademi/ PT
Baik 1 2 4
% 1,89 9,09 25
5
100
Desa Medan Senembah Sdg % Krg 51 96,22 1 20 90,91 12 75 -
-
-
% 1,89 -
n 53 22 16
Baik 1 1 2
-
5
3
Kelurahan Asam Kumbang % Sdg % Krg % 2,50 34 85 5 12,50 4,17 21 87,50 2 8,33 9,09 19 86,36 1 4,55 30
7
70
-
Dari tabel 4.48 dapat diketahui bahwa responden dengan kategori sikap sedang mayoritas di desa Medan Senembah adalah dengan tingkat pendidikan SD sebanyak 51 responden (96,22%) dan di kelurahan Asam Kumbang adalah dengan pendidikan SD sebanyak 34 responden (85%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
-
n 40 24 22 10
4.3.2.23
Tingkat Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Pekerjaan
Tabel 4.49
No
Pkrjaan
1
PNS
2
Wiraswasta/
Tabulasi silang Tingkat Sikap Responden Tentang Pengelolaan sampah Menurut Pekerjaan Desa Medan Senembah
KelurahanAsam Kumbang
Baik
%
Sdg
%
Krg
%
n
Baik
%
Sdg
%
Krg
%
n
2
100
-
-
-
-
2
-
-
1
100
-
-
1
1
12,50
7
87,50
-
-
8
1
16,67
5
83,33
-
6
80
-
-
20
1
14,29
6
85,71
-
7
90,91
1
1,51
66
4
4,88
77
93,90
1
Pedagang 3
Buruh
4
20
4
IRT
5
7,58
16 60
1,22
82
Dari tabel 4.49 dapat diketahui bahwa kategori sikap sedang di desa Medan Senembah mayoritas adalah yang bekerja sebagai IRT sebanyak 60 responden (90,91%) dan untuk kelurahan Asam Kumbang mayoritas adalah yang bekerja sebagai IRT sebanyak 77responden (93,90%).
4.3.2.23 Tingkat Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Penghasilan Tabel 4.50 Tabulasi silang Tingkat Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Penghasilan NO 1 2 3
Pengha silan < 738.000 738.0001500.000 > 1.500.000
Baik 2 6 4
% 7,69 10,9 1 26,6 7
Desa Medan Senembah Sdg % Krg 23 88,46 1
% 3,85
n 26
Baik 1
Kelurahan Asam Kumbang % Sdg % Krg % 4,76 18 85,72 2 9,52
n 21
49
89,09
-
-
55
4
6,15
57
87,69
4
6,15
65
11
73,33
-
-
15
2
20
6
60
2
20
10
Dari tabel 4.50 dapat diketahui bahwa sikap sedang responden tentang pengelolaan sampah menurut penghasilan di desa Medan Senembah adalah dengan penghasilan antara Rp 738.000- 1500.000 sebanyak 49 responden (89,09%) dan di
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
kelurahan Asam Kumbang dengan penghasilan Rp 738.000- 1500.000 sebanyak 57 responden (87,69%)
4.3.3 Tindakan 4.3.3.1 Tindakan Responden Membuang Sampah Ketempat Sampah Tabel 4.51 Distribusi Tindakan Anggota Keluarga Membuang Sampah Ketempat sampah
No 1 2 3
Semua Anggota keluarga membuang sampah ketempat sampah Ya Kadang-kadang Tidak Jumlah
Medan Senembah 73 14 9 96
Responden
Desa/Kelurahan Asam % Kumbang 76,04 73 14,58 20 9,38 3 100 96
Dalam
% 76,04 20,84 3,12 100
Dari tabel 4.51 dapat dilihat bahwa secara umum anggota keluarga responden membuang sampah ke tempat sampah yaitu desa Medan Senembah sebanyak 73 responden ( 76,04%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 73 responden (76,04%)
4.3.3.2 Tindakan Responden Memisahkan Sampah Basah Dan Sampah Kering Tabel 4.52 Distribusi Tindakan Responden Dalam Pemisahan Sampah Basah Dan Sampah Kering
No 1 2 3
Memisahkan Sampah basah dan sampah kering Ya Kadang-kadang Tidak Jumlah
Desa/Kelurahan Asam Medan % Kumbang Senembah 25 26,04 47 43 44,80 33 28 29,16 16 96 100 96
% 48,96 34,38 16,66 100
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Dari tabel 4.52 diatas dapat dilihat bahwa untuk desa Medan senembah mayoritas kadang-kadang memisahkan sampah basah dan sampah kering sebanyak 43 responden (44,80%) sedangkan responde kelurahan Asam Kumbang mayoritas memisahkan sampah basah dan sampah kering sebanyak 47 responden (48,96%).
4.3.3.3
Tindakan Responden Tentang Membuang Sampah Basah Dan Sampah Kering.
Tabel 4 53 Distribusi Tindakan Responden Dalam Keseringan Membuang Sampah Basah Dari pada Sampah Kering
Lebih sering membuang sampah basah daripada sampah kering
No 1 2 3
Ya Kadang-kadang Tidak Jumlah
Desa/Kelurahan Asam Medan % Kumbang Senembah 73 76,04 76 16 16,66 7 7 7,30 13 96 100 96
% 79,16 7,30 13,54 100
Dari tabel 4.53 dapat dilihat bahwa mayoritas responden lebih sering membuang sampah basah daripada sampah kering yaitu desa Medan Senembah sebanyak 73 responden (76,04%) dan responden kelurahan Asam Kumbang sebanyak 76 responden (79,16%)
4.3.3.4
Tindakan Responden Menjadikan Sisa Makanan Menjadi Makanan Ternak
Tabel 4.54 Distribusi Tindakan Responden Menjadikan Sisa Makanan Menjadi Makanan Ternak Desa/Kelurahan Responden menjadikan sisa No makanan menjadi makanan Asam Medan % % ternak Kumbang Senembah 1 Ya 43 44,80 48 50 2 Kadang-kadang 42 43,76 14 14,58 3 Tidak 11 11,44 34 35,42 Jumlah 96 100 96 100
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Dari tabel 4.54 dapat dilihat bahwa secara umum responden menjadikan sisa makanan menjadi makanan ternak yaitu desa Medan Senembah sebanyak 43 responden (44,80%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 48 responden (50%).
4.3.3.5
Tindakan Responden Tentang Kebersihan tempat Sampah
Tabel 4.55 Distribusi Tindakan Responden Tentang Kebersihan Tempat Sampah
No
Responden membersihkan tempat sampah
1 2 3
Ya Kadang- kadang Tidak Jumlah
Desa/ Kelurahan Asam Medan % Kumbang Senembah 53 55,20 71 24 25 17 19 19,80 8 96 100 96
% 73,96 17,70 8,34 100
Dari tabel 4.55 dapat diketahui bahwa secara umum responden membersihkan tempat sampah yaitu desa Medan Senembah sebanyak 53 responden (55,20%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 71 responden (73,96%).
4.3.3.6 Tindakan Responden Dalam Pemilikan Tempat Sampah Yang Bertutup. Tabel 4.56 Distribusi Tindakan Responden Dalam pemilikan Tempat Sampah Yang Bertutup
No 1 2
Responden memiliki tempat sampah bertutup Ya Tidak Jumlah
Medan Senembah 42 54 96
Desa/ Kelurahan Asam % Kumbang 43,75 27 56,25 69 100 96
% 28,12 71,88 100
Dari tabel 4.56 dapat diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai tempat sampah yang tidak bertutup yaitu desa Medan Senembah sebanyak 54
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
responden (56,25%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 69 responden (71,88%).
4.3.3.7
Tindakan Responden Dalam Penggunaan Tempat sampah Yang Mudah Dibuka
Tabel 4.57 Distribusi Tindakan Responden Dalam Penggunaan Tempat Sampah Yang Mudah Dibuka
No 1
Penggunaan tempat sampah yang mudah dibuka Ya Jumlah
Desa/ Kelurahan Asam Medan % Kumbang Senembah 42 100 27 42 100 27
% 100 100
Dari tabel 4.57 dapat diketahui bahwa dari 69 responden yang mempunyai tempat sampah tertutup maka seluruhnya adalah tempat sampah yang mudah dibuka.
4.3.3.8 Tindakan Responden Dalam Penggunaan Tempat Sampah Yang Mudah Dibersihkan Tabel 4.58 Distribusi Tindakan Responden Dalam Penggunaan Tempat Sampah Yang Mudah Dibersihkan
No 1 2
Menggunakan tempat sampah yang mudah dibersihkan Ya Tidak Jumlah
Medan Senembah 76 20 96
Desa/ Kelurahan Asam % Kumbang 79,16 75 20,84 21 100 96
% 78,12 21,88 100
Dari tabel 4.58 dapat diketahui bahwa mayoritas tempat sampah responden mudah dibersihkan yaitu desa Medan Senembah 76 rsponden (79,16%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 75 responden (78,12%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
4.3.3.9
Tindakan Responden Dalam Penggunaan Tempat sampah Yang Mudah Diangkat Oleh Satu Orang
Tabel 4.59 Distribusi Tindakan Responden Dalam Penggunaan Tempat Sampah Yang Mudah Diangkat Oleh Satu Orang
No
Tempat sampah mudah diangkat oleh satu orang
1 2
Ya Tidak Jumlah
Desa/ Kelurahan Asam Medan % Kumbang Senembah 79 82,30 70 17 17,70 26 96 100 96
% 72,92 27,08 100
Dari tabel 4.58 dapat diketahui bahwa secara umum tempat sampah yang digunakan responden mudah diangkat oleh satu orang yaitu desa Medan Senembah 79 responden (82,30%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 70 responden ( 72,92%).
4.3.3.10 Tindakan Responden Dalam Membuang Sampah. Tabel 4.60 Distribusi Tindakan Responden Dalam Membuang Sampah 2-3 Kali Seminggu
No 1 2 3
Membuang Sampah 2-3 kali seminggu Ya Kadang- kadang Tidak Jumlah
Medan Senembah 35 29 32 96
Desa/ Kelurahan Asam % Kumbang 36,46 40 30,20 11 33,34 45 100 96
% 41,66 11,46 46,88 100
Dari tabel 4.60 dapat diketahui bahwa untuk desa Medan Senembah mayoritas membuang sampah 2-3 kali seminggu sebanyak 35 responden (36,46%) sedangkan kelurahan Asam Kumbang mayoritas responden tidak membuang sampah 2-3 kali seminggu sebanyak 45 responden (46,88%)
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
4.3.3.11 Tindakan Responden Dalam Pengangkutan Sampah Oleh Kebersihan
Petugas
Tabel 4.61 Distribusi Tindakan Responden Tentang Pengangkutan Sampah Oleh Petugas Kebersihan
Pengangkutan sampah oleh No petugas kebersihan 1 Ya 2 Tidak Jumlah
Desa/ Kelurahan Asam Medan % Kumbang Senembah 16 96 100 80 96 100 96
% 16,66 83,34 100
Dari tabel 4.61 dapat diketahui bahwa secara umum sampah responden tidak diangkut oleh petugas kebersihan yaitu desa Medan Senembah sebanyak 96 responden (100%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 80 responden (83,34%).
4.3.3.12 Tindakan Responden Dalam Pembayaran Restribusi Sampah Tabel 4.62 Distribusi Tindakan Responden Dalam Pembayaran Restribusi Sampah
No 1 2
Pembayaran restribusi sampah Ya Tidak Jumlah
Medan Senembah 96 96
Desa/ Kelurahan Asam % Kumbang 16 100 80 100 96
% 16,66 83,34 100
Dari tabel 4.62 dapat diketahui bahwa secara umum responden tidak membayar restribusi sampah setiap bulannya yaitu desa Medan Senembah sebanyak 96 responden (100%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 80 responden (83,34%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
4.3.3.13 Tingkat Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah. Tabel 4.63 Dari hasil penelitian diketahui bahwa tingkat tindakan responden tentang pengelolaan sampah dengan kategori seperti tabel dibawah ini
Desa/ Kelurahan No
Kategori Tindakan
1 2 3
Medan Senembah
%
12 76 8 96
12,50 79,17 8,33 100
Baik Sedang Kurang Jumlah
Asam Kumbang 41 52 3 96
% 42,71 54,17 3,12 100
Dari tabel 4.63 dapat diketahui bahwa tindakan responden dalam pengelolaan sampah pada kategori baik untuk desa Medan Senembah 12 responden (12,50%) dan kelurahan Asam Kumbang 41 responden (42,71%). Sedangkan pada kategori sedang untuk desa Medan Senembah 76 responden (79,17%), responden dan kelurahan Asam Kumbang 52 responden (54,17%). Sedangkan pada kategori tindakan kurang untuk desa Medan Senembah 8 responden
(8,33%) dan kelurahan Asam Kumbang 3
responden (3,12%). 4.3.3.14 Tingkat Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut umur Tabel 4.64 Tabulasi Silang Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Umur No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Umur 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64
Baik 2 8 1 1 -
% 8 40 10 7,14 -
Medan Senembah Sdg % Krg 2 100 8 100 23 92 11 55 1 8 80 1 12 85,72 1 9 90 1 2 50 2 1 33,33 2
% 15 10 7,14 10 50 66,67
n 2 8 25 20 10 14 10 4 3
Baik 6 13 10 10 2 -
% 60 68,42 58,82 43,48 22,22 -
Asam Kumbang Sdg % Krg 4 40 6 31,58 7 41,18 13 56,52 7 77,78 6 85,71 1 4 100 3 100 2 50 2
% 14,29 50-
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
n 10 19 17 23 9 7 4 3 4
Dari tabel 4.64 dapat diketahui bahwa tindakan responden dengan kategori tindakan sedang untuk desa Medan Senembah mayoritas pada kelompok umur 30-34 tahun, 23 responden (92%), Sedangkan untuk kelurahan Asam Kumbang responden dengan kategori tindakan sedang pada kelompok umur 35-39,13 reponden (56,52%),
4.3.3.15
Tingkat Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Pendidikan
Tabel 4.65 Tabulasi Silang Tingkat Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Pendidikan Desa Medan Senembah Sdg % Krg
No
Pddk
Baik
%
1
SD
1
1,89
48
90,57
2 1 4
SLTP SLTA Akademi/ PT
2 4
9,09 28,57
17 11
5
100
-
Kelurahan Asam Kumbang Sdg % Krg
%
n
Baik
%
4
7,54
53
8
20
30
75
77,27 68,75
3 1
13,64 6,25
22 16
9 14
37,50 63,64
14 8
58,33 36,36
-
-
-
5
10
100
-
%
n
2
5
40
1 -
4,17 -
-
-
24 22 10
Dari tabel 4.65 dapat dketahui bahwa responden dengan kategori tindakan baik untuk desa Medan senembah tingkat pendidikan SD (1,89%), SLTP (9,09%), SLTA (25%) dan Akademi/ PT (100%). Dan untuk kelurahan Asam Kumbang tingkat pendidikan SD (20%), SLTP (37,50%), SLTA (63,64%) Akademi/PT 100%. Dan tindakan responden dalam ketegori sedang menurut pendidikan di desa Medan Senembah SD (90,57%), SLTP (77,27%), SLTA (68,75%),. Sedangkan untuk kelurahan Asam Kumbang kategori tindakan sedang tingkat pendidikan SD (75%), SLTP (58,33%), SLTA (36,36%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
4.3.3.16 Tingkat Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Pekerjaan. Tabel 4.66 Tabulasi Silang Tindakan Responden Tentang Pengelolaa Sampah Menurut Pekerjaan No
Pddk
1
PNS
2
Wiraswasta/
Medan Senembah
Asam Kumbang
Baik
%
Sdg
%
Krg
%
n
Baik
%
Sdg
%
Krg
%
n
1
50
1
50
-
-
2
-
-
1
100
-
-
1
2
12,50
5
75
1
12,50
8
2
33,33
4
66,67
-
-
6
14
70
3
15
20
3
42,86
3
42,86
1
14,28
7
84,85
4
6,06
66
36
43,90
44
53,66
2
2,44
82
Pedagang 3
Buruh
3
15
4
IRT
6
9,09
56
Dari tabel 4.66 dapat diketahui bahwa tindakan responden dalam kategori sedang menurut pekerjaan di desa Medan Senembah PNS 1 responden (50%), Wiraswasta/Pedagang 5 responden (75%), Buruh 14 responden (70%), IRT 56 responden (84,85%). Sedangkan kelurahan Asam Kumbang tindakan responden dalam kategori sedang PNS 1 responden (100%), Wiraswasta/ Pedagang 4 responden (66,67%), Buruh 3 responden (42,86%), IRT 44 responden (53,66%).
4.3.3.13 Tingkat Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Penghasilan Tabel 4.67 Tabulasi Silang Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Penghasilan NO 1 2 3
Pengha silan < 738.000 738.0001500.000 > 1.500.000
Desa Medan Senembah Sdg % Krg % 20 76,92 5 19,23
Baik 1
% 3,85
5
9,09
47
85,45
3
6
40
9
60
-
Kelurahan Asam Kumbang % Sdg % Krg % 23,81 13 61,90 3 14,2 9
n 26
Baik 5
5,46
55
26
40
39
60
-
-
65
-
15
10
100
-
-
-
-
10
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
n 21
Dari tabel 4.67 dapat diketahui bahwa tindakan responden dalam kategori baik di desa Medan senembah dengan penghasilan >1500.000 sebanyak 6 responden (40%). Sedangkan untuk kelurahan Asam Kumbang sebanyak 10 responden (100%)
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden
Dari hasil penelitian diketahui bahwa karakteristik responden bervariasi mulai dari umur, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan keluarga. Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa golongan umur yang terbanyak di desa Medan Senembah adalah 30-34 tahun yaitu sebesar (26,04%) sedangkan untuk kelurahan Asam Kumbang golongan umur terbanyak adalah 35-39 yaitu sebesar (23,96 %). Dalam hal ini responden rata-rata berada pada tingkat usia produktif. Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan responden yang paling tinggi adalah Akademi/PT yaitu (5,21%) responden desa Medan Senembah dan (10,42%) responden kelurahan Asam kumbang sedangkan tingkat pendidikan yang paling rendah adalah SD terdiri dari (55,21%) desa Medan Senembah dan (41,67%) kelurahan Asam Kumbang. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa mayoritas pendidikan responden di desa Medan Senembah dan di kelurahan Asam Kumbang adalah tingkat pendidikan rendah. Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa mayoritas responden bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga yang terdiri dari responden desa Medan Senembah (68,75%) dan kelurahan Asam Kumbang (85,42%) Dari tabel 4.10 dapat diketahui bahwa penghasilan keluarga
responden
perbulan yang paling rendah < Rp.738.000 yang terdiri dari desa Medan Senembah 27,08% dan kelurahan Asam Kumbang (21,87%).Yang tertinggi > Rp.1500.000 yang
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
terdiri dari desa Medan Senembah 15,63% dan kelurahan Asam Kumbang 10,42%. Sedangkan penghasilan responden yang paling banyak adalah antara Rp.738.000Rp.1500.000 terdiri dari desa Medan Senembah 57,29% dan kelurahanAsam Kumbang 67,71%. Dalam hal ini penghasilan keluarga responden secara umum sudah diatas Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku saat ini di Sumatera Utara.( Rp.738 000)
5.2 Pengetahuan Responden
Pengetahuan responden tentang pengelolaan sampah adalah sejauh mana responden tahu akan manfaat pengelolaan sampah dan dampak yang ditimbulkan oleh sampah terhadap diri serta lingkungannya. Pada tabel 4.21 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan reponden tentang pengelolaan sampah pada kategori baik di desa Medan Senembah sebanyak 69 responden (71,87%) dan di kelurahan Asam Kumbang sebanyak 83 responden (86,46%) dan pada kategori sedang di desa Medan Senembah sebanyak 18 responden (18,75%) dan di kelurahan Asam Kumbang sebanyak 13 responden (13,54%) dan pengetahuan kurang di desa Medan Senembah 9 responden (9,38%) dan Asam Kumbang tidak ada. Secara umum dapat dikatakan bahwa pengetahuan responden dianggap baik karena hanya 9,38% responden desa Medan Senembah dan hanya 1,04% responden kelurahan Asam Kumbang dengan pengetahuan kurang. Tingkat pengetahuan responden tentang pengelolaan sampah adalah pada tingkat tahu (Know). Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang sesuatu adalah menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan menyatakan ( Notoatmodjo, 2003).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Dari segi umur dapat diketahui seperti pada tabel 4.22 bahwa responden dengan pengetahuan baik di desa Medan Senembah ada pada kelompok umur 30-34 tahun sebanyak 18 responden (75%) dan di kelurahan Asam Kumbang pada kelompok umur 35-39 tahun sebanyak 22 responden (94%). Disini dapat dilihat bahwa umur responden dengan pengetahuan baik adalah kelompok umur yang masih produktif hal ini bisa dipengaruhi usia produktif ini banyak melakukan interaksi dengan lingkungannya sehingga responden bisa melihat dan mendengar informasi dari lingkungan seperti yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu objek dan sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan sedang di desa Medan Senembah ada pada kelompok umur 30-34 tahun sebanyak 7 responden (28%) dan di kelurahan Asam Kumbang juga pada kelompok umur 20-24 tahun sebanyak 2 responden (20%). Pengetahuan dengan kategori kurang di desa Medan Senembah ada pada kelompok umur 60-64 tahun sebanyak 3 responden (100%) dan di kelurahan Asam Kumbang juga pada kelompok umur 60-64 tahun sebanyak 2 responden (50%),Sehingga dapat kita ketahui bahwa kategori pengetahuan kurang umumnya ada pada kelompok usia tua karena semakin lanjut usia maka daya ingat juga mengalami penurunan. Dari tingkat pendidikan seperti pada tabel 4.23 dapat diketahui bahwa pengetahuan responden pada kategori baik adalah responden dengan pendidikan tinggi yaitu di desa Medan Senembah Akademi/ PT sebanyak 5 responden (100%), SLTA sebanyak 16 responden (75%) dan di kelurahan Asam Kumbang Pengetahuan
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
baik untuk Akademi/PT sebanyak 10 responden (100%), SLTA sebanyak 22 responden (90,90%). Hal ini sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (2003) bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka tingkat pengetahuannya juga akan semakin baik karena semakin banyak materi yang diserap dan pendidikan yang tinggi akan menambah wawasan seseorang juga. Untuk pengetahuan dengan kategori sedang di desa Medan Senembah sebagian besar adalah dengan pendidikan SD sebanyak 11 responden (20,75%) dan di kelurahan Asam Kumbang adalah SD sebanyak 7 responden (17,50%), dalam hal ini tingkat pendidikan rendah dengan kategori pengetahuan sedang bisa disebakan responden mendapatkan informasi dari media elektronik seperti televisi. Untuk tingkat pengetahuan kurang di desa Medan Senembah umumnya adalah dengan pendidikan SD sebanyak 7 responden (13,21%) dan di kelurahan Asam Kumbang tidak ada responden dengan pengetahuan kurang. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pendidikan yang rendah menyebabkan tingkat pengetahuan yang rendah juga karena pendidikan mempengaruhi seseorang dalam menerima ide/informasi baru. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin cepat menerima informasi baru sebaliknya pendidikan yang rendah membuat seseorang lambat dalam menerima ide/ informasi baru. Hal ini sesuai dengan teori Inovasi yang dikemukakan oleh Rogers (1993) yang menyatakan bahwa golongan yang paling cepat menerima ide/informasi baru adalah golongan pelopor yang biasanya terdiri dari kelompok yang terpelajar, berpikiran maju, penghasilan lebih baik sehingga keinginan untuk mencari informasi lebih tinggi. Dari tingkat pekerjaan responden dapat diketahui pada tabel 4.24 bahwa responden dengan pengetahuan baik untuk desa Medan Senembah adalah yang
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 55 responden (83,33%), buruh 8 responden (40%)sedangkan di kelurahan Asam Kumbang adalah yang bekerja sebagai IRT sebanyak 75 responden (91,46%). Dari sini dapat kita ketahui bahwa pekerjaan tidak mempengaruhi pengetahuan responden tentang pengelolaan sampah. Hal ini dapat kita lihat dari persentase responden yang berpengetahuan baik antara yang bekerja didalam dan diluar rumah tidak jauh berbeda. Pengetahuan responden dengan kategori sedang di desa Medan Senembah umumnya yang bekerja sebagai buruh sebanyak 10 resonden (50%) sedangkan di kelurahan Asam Kumbang umumnya yang bekerja sebagai wiraswasta/ pedagang sebanyak 4 responden (66,67%), sehingga dapat diketahui bahwa kategori pengetahuan sedang seluruhnya adalah responden yang bekerja diluar rumah sehingga memungkinkan responden untuk berinteraksi dengan banyak orang yang dapat menambah pengetahuan responden. Sedangkan untuk kategori pengetahuan kurang di desa Medan Senembah umumnya yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 7 responden (9,34%) hal ini bisa diakibatkan karena kurangnya interaksi dengan lingkungan diluar rumah sehingga pengetahuan responden kurang. Dari tingkat penghasilan keluarga seperti pada tabel 4.25 dapat diketahui bahwa responden dengan pengetahuan baik untuk desa Medan Senembah adalah dengan penghasilan antara Rp.738.000-Rp.1500.000 perbulan sebanyak 48 responden (87,27%) Demikian juga untuk kelurahan Asam Kumbang responden dengan pengetahuan baik adalah dengan penghasilan Rp 738.000-1500.000 sebanyak 58 responden (89,23%). Hal ini sesuai dengan teori innovation Decision process yang dikembangkan oleh Rogers dalam Sarwono (1993) bahwa golongan yang paling
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
cepat menerima ide/informasi baru adalah golongan pelopor yang biasanya terdiri dari kelompok yang terpelajar, berpikiran maju, terbuka, penghasilan lebih baik sehingga keinginan mencari informasi lebih tinggi. Untuk tingkat pengetahuan sedang di desa Medan Senembah
sebagian besar adalah dengan penghasilan
< RP 738.000 sebanyak 10 responden (38,46%) dan di kelurahan Asam Kumbang dengan penghasilan Rp 738.000-1500.000 sebanyak 7 responden(10,77%) hal ini bisa terjadi karena orang yang
lebih cepat menerima informasi tidak hanya dengan
penghasilan yang baik tetapi juga ditentukan oleh pendidikan serta keterbukaan seseorang untuk memerima informasi. Untuk pengetahuan kurang umumnya adalah dengan penghasilan < Rp 738.000 di desa Medan Senembah sebanyak 8 responden (30,77%). Sehingga dapat dikatakan bahwa penghasilan juga mempengaruhi pengetahuan, jika penghasilan kurang maka keinginan mencari informasi juga akan kurang. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa Kategori pengetahuan responden di desa Medan Senembah dan di kelurahan Asam Kumbang adalah sama-sama dalam kategori baik. Hal ini bisa terjadi karena karakteristik responden seperti umur, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan di desa Medan Senembah dan di kelurahan Asam Kumbang secara umum tidak jauh berbeda.
5.3 Sikap Responden
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa mayoritas sikap responden dalam kategori sikap sedang baik di desa Medan Senembah (86,46%) maupun di Kelurahan Asam Kumbang (92,71%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Pada tabel 4.47 diketahui bahwa kategori sikap baik umumnya ada pada kelompok umur yang masih produktif yaitu desa Medan Senembah pada kelompok umur 20-24 tahun dan kelurahan Asam Kumbang pada kelompok umur 35-39 tahun. Hal ini bias dipengaruhi oleh kelompok umur yang masih produktif ini lebih banyak mendapatkan informasi dari lingkungan tentang akibat-akibat yang ditimbulkan oleh sampah yang tidak dikelola dengan baik sehingga responden dengan usia yang masih produktif ini mempunyai sikap yang lebih baik. Dari tabel 4.48 dapat diketahui bahwa semakin tinggi pendidikan maka sikap responden tentang pengelolaan sampah semakin baik. Hal ini dikarenakan oleh semakin tinggi pendidikan seseorang maka pengetahuannya akan menjadi lebih baik dan pengetahuan ini memegang peranan penting dalam menentukan suatu sikap. Hal ini sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (2003) bahwa dalam penentuan sikap yang utuh pengetahuan, berpikir, keyakinan dan emosi memegang peranan penting. Dari tabel 4.50 dapat diketahui bahwa sikap baik di desa Medan senembah dan di kelurahan Asam Kumbang adalah dengan penghasilan > Rp 1500.000 sedangkan sikap sedang responden di desa Medan senembah dan di kelurahan asam Kumbang adalah dengan penghasilan Rp 738.000- 1500.000 dan sikap kurang di desa Medan Senembah dan di kelurahan Asam Kumbang adalah dengan penghasilan < Rp 738.000. Sehingga dalam penelitian ini penghasilan dapat mempengaruhi seseorang dalam menentukan sikapnya karena sikap merupakan kesiapan untuk bertindak sehingga penghasilan menjadi suatu pertimbangan dalam menentukan sikap seseorang.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Kalau dikaitkan dengan pengetahuan, umumnya pengetahuan responden dalam kategori baik sedangkan sikap dalam kategori sedang padahal menurut Notoatmodjo (2003) dalam penentuan sikap pengetahuan, berpikir, keyakinan dan emosi memegang peranan penting sehingga dapat dikatakan dalam penelitian ini pengetahuan responden kurang berpengaruh dalam menentukan sikapnya. Dengan demikian dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa sikap responden pada tingkat menerima dan merespon. Menerima diartikan bahwa responden mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan dan merespon artinya memberi jawaban apabila ditanya ( Notoatmodjo, 2003).
5.4 Tindakan Responden
Tindakan responden adalah tindakan yang dilakukan oleh responden dalam pengelolaan sampah. Dari tabel 4.58 diketahui bahwa tindakan responden di Medan Senembah pada kategori baik sebanyak 12 reponden (12,50%), sedang 76 responden (79,17%) dan kurang 8 responden (8,33%) sedangkan di Asam Kumbang kategori baik sebanyak 41 responden (42,71%) sedang sebanyak 52 responden (54,17%) dan kurang sebanyak 3 responden (3,12%). Pada tabel 4.64 dapat dilihat tindakan responden menurut
umur di desa
Medan Senembah tindakan Baik pada kelompok umur 35-39 tahun sebanyak 8 responden (40%) sedangkan untuk kelurahan Asam Kumbang tindakan baik ada pada kelompok umur 25-29 tahun sebanyak 13 reaponden (68,42%). Dari tabel ini dapat kita ketahui bahwa tindakan baik umumnya dilakukan oleh responden dengan usia yang masih produktif. Untuk tindakan kategori sedang di desa Medan Senembah
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
adalah kelompok umur 30-34 tahun sebanyak 23 responden (92%) sedangkan di kelurahan Asam Kumbang adalah kelompok umur 35-39 tahun sebanyak 13 responden (56,52%). Sedangkan untuk pengetahuan kurang di desa Medan Senembah umumnya pada kelompok umur 60-64 tahun sebanyak 2 responden (66,67%). Sedangkan di kelurahan Asam Kumbang pada kelompok umur60-64 tahun sebanyak 2 responden (50%). Secara umum, tindakan responden dalam penelitian ini di Medan Senembah dan di Asam Kumbang sama-sama dalam kategori sedang . Pada tabel 4.60 dapat dilihat menurut pendidikan, tindakan baik responden untuk Medan Senembah adalah dengan tingkat pendidikan Akademi/ PT sebanyak 5 responden (100%), SLTA 4 responden (28,57%), SLTP 2 responden (9,09%) dan SD 1 responden (1,89%) dan Asam Kumbang Akademi/ PT sebanyak 10 responden (100%), SLTA 14 responden (63,64%), SLTP 9 responden (37,50%) dan SD 8 responden (20%). Dari sini dapat kita lihat bahwa semakin tinggi pendidikan responden maka akan lebih cenderung untuk bertindak lebih baik karena pengalaman dan wawasan yang sudah lebih luas. Tindakan sedang di desa Medan Senembah umumnya adalah dengan pendidikan SD sebanyak 48 responden (90,57%) sedangkan di kelurahan Asam Kumbang adalah pendidikan SD sebanyak 2 responden (5%). Tindakan sedang ini umumnya ada pada tingkat pendidikan. Tindakan kurang di desa Medan Senembah umumnya adalah dengan pendidikan SD sebanyak 4 responden (7,54%) dan di kelurahan Asam Kumbang juga SD sebanyak 2 responden (5%) sesuai dengan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa tindakan seseorang dipengaruhi juga oleh pendidikannya karena dengan pendidikan yang rendah tindakannya cenderung kurang.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
Pada tabel 4.62 dapat dilihat bahwa tindakan baik responden di desa Medan Senembah menurut penghasilan umumnya adalah penghasilan > Rp.1500.000 sebanyak 6 responden (40%) dan di kelurahan Asam Kumbang umumnya adalah penghasilan Rp 738. 000-Rp1500.000 sebanyak26 responden (40%). Pada tingkat penghasilan tinggi dapat menjadi faktor pendorong untuk melakukan tindakan yang lebih baik. Sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo 2003 bahwa pengaruh sumbersumber daya seperti uang terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun negatif. Jika tingkat penghasilan yang baik didukung oleh tindakan yang baik maka diharapkan dapat terhindar dari permasalahan sampah. Tindakan sedang di desa Medan Senembah umumnya adalah dengan penghasilan, Rp 738.000-Rp1500. 000 sebanyak 47 responden (85,45%) dan di kelurahan Asam Kumbang dengan penghasilan Rp.738.000- Rp1500.000 sebanyak 39 responden (60%). Sedangkan tindakan kurang di desa Medan Senembah umumnya adalah dengan penghasilan < Rp 738.000 sebanyak 5 responden (19,23%) dan di kelurahan Asam Kumbang juga dengan penghasilan < Rp 738.000 sebanyak 3 responden (14,29%). Dalam hal ini dapat dilihat bahwa penghasilan yang baik tidak selalu diikuti dengan tindakan yang baik karena responden ini mungkin menganggap bahwa permasalahan sampah ini bukan merupakan permasalahan yang serius. Sesuai dengan teori Health Belife Model yang menyatakan bahwa individu akan melakukan tindakan apabila mereka merasa dirinya rentan terhadap suatu masalah dan menganggap masalah ini adalah masalah yang serius ( Machfoedz, Suryani, 2006). Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pengetahuan responden di desa Medan Senembah dan di kelurahan Asam Kumbang dalam kategori baik sedangkan
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
sikap dan tindakan dalam kategori sedang atau dalam arti pengetahuan yang baik tidak diikuti dengan sikap dan tindakan yang baik juga. Hal ini terjadi karena perilaku yang baik tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan yang baik saja tetapi ada faktor lain juga yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang seperti kebiasaan/ tradisi, sikap dan perilaku tokoh masyarakat. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Green (1980) yang menyatakan bahwa ada 3 tiga faktor yang mempengaruhi perilaku yaitu Faktor Predisposisi seperti kebiasaan, tradisi, sikap, pengetahuan. Faktor Yang memudahkan (Enebling factor) seperti ketersediaan fasilitas. Faktor yang memperkuat (Reinfocing factor) seperti sikap dan perilaku petugas kesehatan. (Notoatmodjo, 2003) Selain karena karakteristik responden di desa Medan Senembah dan di kelurahan Asam Kumbang yang tidak jauh berbeda, Persamaan hasil penelitian di di desa Medan Senembah dan di kelurahan Asam Kumbang juga bisa disebabkan oleh pengaruh geografis karena daerah kelurahan Asam Kumbang khususnya lingkungan VI merupakan daerah pinggiran kota Medan sehingga masih ada ruang bagi masyarakat untuk mengelola sampahnya sendiri dengan cara membakar, menanam dalam lobang, membiarkan sampah menumpuk di pekarangan / kebun dan ada juga yang membuang sampah kedalam selokan dan hanya sebagian kecil masyarakat yang sampahnya diangkut oleh petugas kebersihan sehingga perilaku seperti ini tidak jauh berbeda dengan perilaku masyarakat desa seperti desa Medan Senembah, karena di desa Medan Senembah pengelolaan sampah juga dilakukan dengan membakar, membiarkan sampah menumpuk di pekarangan/kebun, dan membuang sampah kedalam selokan, sehingga dapat dikatakan bahwa persamaan pengetahuan, sikap dan
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
tindakan masyarakat dalam pengelolaan sampah di Medan Senembah dan di kelurahan Asam Kumbang juga karena keadaan geografis kedua daerah tidak jauh berbeda mengingat bahwa daerah kelurahan Asam Kumbang merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan daerah geografis pedesaan (berkecenderungan sebagai daerah pinggiran).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang perilaku masyarakat terhadap pengelolaan sampah di desa Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa dan di kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang tahun 2006 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Karakteristik responden menurut umur mayoritas responden adalah usia produktip dan pendidikan responden umumnya adalah pendidikan rendah ( SD) terdiri dari desa Medan Senembah 55,21% dan kelurahan Asam Kumbang 41,67%. Responden pada umumnya bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga terdiri dari desa Medan Senembah 68,75% dan kelurahan Asam Kumbang 85,42% dan penghasilan responden umumnya adalah Rp738.000- Rp1500.000 terdiri dari responden Medan Senembah 57,29% dan Asam Kumbang 67,71%. Dalam penelitian ini karakteristik responden dikedua daerah menurut umur, pendidikan, pekerjaan dan pengasilan adalah sama. 2. Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan baik tentang pengelolaan sampah yang terdiri dari desa Medan Senembah 71,87% dan Asam Kumbang 86,46% dan pengetahuan sedang Di desa Medan Senembah 18,75% dan kelurahan Asam Kumbang 13,54% sedangkan pengetahuan kurang Di Medan Senembah 9,38% dan Di Asam Kumbangtidak ada. Sehingga dapat kita
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008
simpulkan bahwa tingkat pengetahuan responden kedua daerah ini adalah samasama pada kategori baik. 3. Sikap responden secara umum adalah kategori sikap sedang yaiti desa Medan Senembah sebanyak 86,46% dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 92,71% 4. Sebagian besar responden mempunyai tindakan sedang dalam pengelolaan sampah terdiri dari responden desa Medan Senembah 79,17% dan keluraha Asam Kumbang 54,71% dan tindakan baik responden Medan Senembah 12,50% dan kelurahan Asam Kumbang 42,71%. Tindakan kurang responden desa Medan Senembah 8,33% dan kelurahan Asam Kumbang 3,12%. Dapat kita simpulkan bahwa tindakan responden dikedua daerah ini sama-sama pada kategori tindakan sedang.
6.2 Saran
1. Untuk lebih meningkatkan perilaku pengelolaan sampah yang lebih baik maka diharapkan adanya peran serta dinas kebersihan kota untuk menyediakan sarana pembuangan sampah yang memenuhi syarat dan sesering mungkin mengangkut sampah dari tempat pembuangan sampah sementara di masyarakat 2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan program kebersihan ditiap lingkungan 3. Cara pembuangan sampah yang baik dan benar di sosialisasikan kepada masing-masing daerah, baik di desa maupun di kota oleh instansi terkait.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007 USU e-Repository © 2008