Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
Perilaku Masyarakat Dalam Menggunakan Air Sungai Untuk Kebutuhan Rumah Tangga
(Studi Di Desa Semelagi Besar Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas)
HIDAYATI NIM. E11108070 Program Studi : Ilmu Sosiatri Universitas Tanjungpura ABSTRAK Air merupakan salah satu sumber kebutuhan bagi manusia dan makhluk hidu lainnya. Air sungai selain mudah didapat dan biayanya relatif murah juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Salah satu manfaat air sungai yang penting, namun kurang atau tidak dihargai adalah kemampuannya untuk menghancurkan dan menghanyutkan bermacam-macam kotoran termasuk kotoran manusia, sampah dan limbah lainnya. Hal ini disebabkan sungai masih digunakan sebagai tempat pembuangan bermacam-macam limbah dan sampah termasuk kegiatan Mandi Cuci Kakus (MCK) sehari-hari oleh penduduk yang tinggal di pinggiran sungai di desa Semelagi Besar. Penduduk yang tinggal di pinggiran sungai sering melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi, cuci pakaian, cuci alat-alat dapur, cuci perabot rumah tangga, buang air besar semuanya ke sungai, sehingga bahan buangan dekat air cucian itu berupa limbah deterjen langsung masuk ke sungai. Sebagai akibatnya kualitas air sungai itu dipengaruhi langsung oleh cara hidup dan kegiatan (perilaku) manusia, sehingga kasus-kasus pencemaran air tidak dapat terelakan lagi. Dampak dari pencemaran air sangat mempengaruhi kehidupan manusia secara langsung maupun tidak langsung seperti menimbulkan berbagai macam penyakit. Oleh karena itu langkah-langkah penerapan cara penanggulangan dampak air itu perlu dilaksanakan untuk data mengelola kelestarian kualitas maupun kuantitas sumber daya air. Kata kunci: perilaku, masyarakat, pencemaran air.
ABSTRACK Water is one of the sources of the need for human and other living beings. River water in addition to readily available and relatively cheap, can also be used for various purposes. One of the benefits of river water is important, but less or not appreciated is the ability to destroy and wash away dirt assortment including manusi dirt, garbage and other waste. This is due to the river was used as a disposal an assortment of waste and rubbish including activities of Shower Wash latrine (toilet) daily by people living on the edge of the river in the village of GreatSemelagi.People who live along the banks are doing daily activities such as bathing, washing clothes, washing kitchen appliances, washing furniture,
1
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
defecating them into the river, so the water near the waste material in the form of laundry detergent waste directly into the river . As a result, the quality of river water is directly influenced by the way of life and activity (behavior) of humans, so that cases of water pollution can no longer inevitable. The impact of water pollution greatly affect people's lives directly or indirectly as cause various diseases. Therefore, measures the impact of the application of methods of controlling the water needs to be undertaken to manage the preservation of water resaources. Key words: behavior, society, water pollution. Desa
Pendahuluan Kondisi
lingkungan
alam
Semelagi
merupakan
salah
satu
Besar desa
di
memang sangat mempengaruhi pola
Kecamatan Selakau yang terletak
perilaku
dalam
disebelah selatan yang berbatasan
Lingkungan
dengan Kelurahan Semelagi Kecil
masyarakat
kehidupan
sosialnya.
alam dan masyarakat adalah dua hal
Kecamatan
yang tidak bisa dipisahkan, keduanya
Secara geografis desa ini memiliki
saling mempengaruhi dalam pola
sungai
pemanfaatannya maupun dalam sisi
dengan jalan desa. Jarak rumah
pemberdayaan
dengan sungai sangat dekat sehingga
lingkungannya.
Masyarakat
adalah
subyek
paling
dominan
yang untuk
Singkawang
yang
sama
Utara.
panjangnya
memudahkan
penduduk
yang
bermukim
pinggiran
sungai
di
maupun
menggunakan air sungai ini untuk
Akan
keperluan rumah tangga atau MCK.
tetapi, semua yang dilakukan oleh
Namun, air sungai di desa ini telah
masyarakat dalam pemanfaatan alam
terkontaminasi kotoran baik oleh
selalu
konsekuensi
limbah rumah tangga maupun limbah
logis terhadap kehidupan sosialnya.
industri. Hal ini akibat kelalaian
Seperti
penduduk
memanfaatkan, memberdayakan
merusak, alamnya.
menimbulkan pencemaran
lingkungan,
yang
kurang
timbulnya penyakit dan masalah-
memperhatikan cara hidup bersih dan
masalah
sehat.
lainnya.
Hal
ini
Air sungai di desa ini oleh
sebagaimana yang terjadi di Desa Semelagi Besar Kecamatan Selakau.
penduduk tidak hanya digunakan untuk
kebutuhan
rumah
tangga
2
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
(MCK) tetapi juga digunakan sebagai
jumlah penduduk laki-laki sebanyak
sarana
2744
penunjang
kegiatan
maupun
memenuhi
transportasi
jiwa
sedangkan
penduduk
perempuan 2714 jiwa.
kebutuhan hidup sehari-hari terutama
Diantara
1340
KK
yang
dalam menangkap ikan. Seyogyanya
memiliki WC dalam rumah sebanyak
air sungai ini perlu dijaga dan
900 KK sedangkan
dilestarikan baik kualitas maupun
memiliki WC dalam rumah tangga
kuantitasnya.
sebanyak 440 KK. Meskipun mereka
Kegiatan masyarakat yang menggunakan
air
memiliki
sarana
tersebut,
untuk
namun sebagian besar masyarakat
kegiatan sehari-hari sudah menjadi
masih menggunakan sungai sebagai
kebiasaan
sarana tempat Mandi Cuci Kakus
yang
dihilangkan.
sungai
telah
yang tidak
sulit
Sehingga
untuk hal
ini
(MCK)
dan
tempat
membuang
menyebabkan kebutuhan akan air
sampah. Suatu perilaku yang tidak
meningkat
itu
sehat ketika menjadi suatu kebiasaan
pengetahuan masyarakat mengenai
tentunya akan menjadi budaya yang
pentingnya menjaga air itu masih
tidak sehat. Disinilah sebenarnya
rendah. Oleh karena itu diharapkan
letak permasalahan yang menarik,
adanya kepedulian dan kesadaran
masyarakat telah memiliki fasilitas
masyarakat untuk berperilaku hidup
untuk
sehat
masyarakat masih berperilaku tidak
sementara
dan
memperhatikan
bersama-sama akan
pentingnya
pemeliharaan keadaan lingkungan dan kesehatan. Penduduk
MCK
tetapi
kenapa
sehat seperti mencuci, mandi bahkan ada yang buang air besar di sungai. Untuk memperoleh gambaran
Semelagi
Besar
yang
jelas
dalam
pembahasan
yang bermukim di pinggiran sungai
masalah pada penelitian ini, maka
sebagian besar tidak memiliki WC.
perlu adanya perumusan masalah
Menurut data dari kantor Kepala
sebagai
Desa (2012), memiliki penduduk
perilaku
sebanyak 5458 jiwa, yang terdiri atas
menggunakan
1340 Kepala Keluarga (KK), dengan
kebutuhan rumah tangga di Desa
berikut:
Bagaimanakah
masyarakat air
sungai
dalam untuk
3
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
Semelagi Besar Kecamatan Selakau
Semelagi Besar Kecamatan Selakau
Kabupaten Sambas?
Kabupaten Sambas. Data yang dkumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan
adalah
mengetahui
primer dikumpulkan langsung dari lapangan
berupa
data
kebiasaan
pengetahuan
masyarakat
dalam
masyarakat dalam menggunakan air
menggunakan
air
untuk
sungai
Mandi,
Cuci,
menggali
sungai Kakus
serta
(MCK),
menggambarkan
untuk
tangga,
kebutuhan
penggunaan
air
rumah sungai
sebagai sumber air bersih untuk
faktor-faktor
apa
saja
yang
kebutuhan rumah tangga, air yang
mempengaruhi
masyarakat
dalam
digunakan informan untuk kebutuhan
menggunakan
air
untuk
rumah tangga sehari-hari. Sedangkan
kebutuhan rumah tangga. Selain itu,
data sekunder diperoleh dari instansi
penelitian
terkait berupa data gambaran umum
ini
sungai adalah
untuk
mengetahui penggunaan air sungai
Desa Semelagi Besar.
sebagai sumber air bersih untuk
Tinjauan Literatur
kebutuhan rumah tangga.
1. Perilaku Masyarakat Terhadap
Metode Penelitian
Air Sungai
Penelitian dilakukan di Desa
Menurut
Notoatmodjo
Semelagi Besar Kecamatan Selakau
(2010:20)
Kabupaten Sambas. Jenis penelitian
kegiatan atau aktivitas organisme
yang digunakan adalah penelitian
atau
deskriptif dengan pendekatan
bersangkutan. Oleh sebab itu dari
kualitatif. Sedangkan metode
sudut
pengumpulan data yang digunakan
makhluk hidup mulai dari tumbuh-
adalah observasi dan wawancara.
tumbuhan, binatang sampai dengan
Teknik pengambilan sampel dengan
manusia
purposive sampling, jumlah informan
mereka mempunyai aktivitas masing-
sebanyak 25 orang berasal dari Desa
masing. Sehingga yang di maksud dengan
perilaku
makhluk pandang
itu
adalah hidup
biologis
berperilaku,
perilaku
manusia
suatu yang semua
karena
pada
4
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
hakikatnya adalah tindakan atau
Menurut
Kwick
(dalam
2007:
138)
aktivitas dari manusia itu sendiri
Notoadmodjo,
yang mempunyai bentangan yang
menyatakan bahwa perilaku adalah
sangat luas antara lain: berjalan,
tindakan
berbicara,
tertawa,
organisme yang dapat diamati dan
bekerja, kuliah, menulis, membaca,
bahkan dapat dipelajari. Perilaku
dan sebagainya. Dari uraian ini dapat
tidak sama dengan sikap. Sikap
disimpulkan bahwa yang dimaksud
adalah hanya suatu kecenderungan
perilaku (manusia) adalah semua
untuk mengadakan tindakan terhadap
kegiatan atau aktivitas manusia, baik
suatu objek, dengan suatu cara yang
yang
menyatakan
menangis,
dapat
diamati
langsung,
atau
perbuatan
adanya
suatu
tanda-tanda
maupun yang tidak dapat diamati
untuk
oleh pihak luar.
menyenangi objek tersebut. Sikap
Perilaku (dalam
menurut
Notoatmodjo,
Skiner
hanyalah
atau
sebagian
dari
tidak perilaku
20)
manusia. Selanjutnya Notoadmodjo
adalah respon atau reaksi seseorang
juga menjelaskan perilaku diartikan
terhadap stimulus (rangsangan dari
sebagai
luar). Selajutnya Menurut Sarwono
organisme terhadap lingkungannya.
(1991:3)
2010:
menyenangi
perilaku
merupakan
suatu
aksi
Perilaku
dan
atau
reaksi
kebiasaan
perbuatan manusia, baik terbuka
merupakan salah satu faktor yang
(open behavior) maupun yang tidak
penting dalam terciptanya masalah
terbuka (covert behavior). Perilaku
kesehatan.
terbuka merupakan tingkah laku
beberapa pendapat tentang perilaku
yang dapat ditangkap langsung oleh
dapat disimpulkan bahwa perilaku
indra misalnya, menyapu, membuang
merupakan suatu tanggapan atau
sampah,
membangun
rumah.
reaksi individu yang terwujud dalam
Sedangkan
perilaku
tidak
gerakan-gerakan atau sikap yang
terbuka adalah tingkah laku yang
disengaja maupun tidak disengaja.
tidak dapat ditangkap langsung oleh
Perilaku
penduduk
indra,
kesehatan
masih
misalnya
minat, dan emosi.
yang
motivasi,
sikap,
Berdasarkan
perlu
dari
terhadap dibina,
diarahkan dan dimantapkan agar
5
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
kesehatan dapat semakin meningkat.
Sedangkan menurut Soekanto
Masalah perilaku penduduk dalam
(dalam Maryati dan Suryati, 2001:
kesehatan juga merupakan hal yang
174) masyarakat diartikan sebagai
mendapat
suatu
sorotan
dalam
sistem
sosial
yang
pembangunan di samping masalah-
menghasilkan
masalah lainnya seperti pendidikan,
Selanjutnya
Suryadi
lapangan pekerjaan, ekonomi dan
mengatakan
bahwa
sebagainya.
merupakan the changing pattern of
2. Pengertian Masyarakat
social relationship, suatu sistem
Masyarakat dalam istilah bahasa Inggris
society.
disebut
kebudayaan. (2007:28) masyarakat
kebiasaan, adat dan aturan-aturan,
Dalam
sistem kekuasaan dan kerjasama,
bahasa Latin, socius yang berarti
sistem pengelompokkan orang-orang
kawan. Istilah ini paling lazim
dan golongan-golongannya, sistem
dipakai dalam tulisan-tulisan ilmiah
tentang pengawasan terhadap tingkah
maupun dalam bahasa sehari-hari
laku
untuk menyebut kesatuan-kesatuan
kebebasannya.
hidup manusia. Sedangkan dari akar
manusia
serta
segala
Koentjaraningrat
(dalam
kata bahasa Arab, ada kata syaraka,
Maryati dan Suryati, 2001: 174)
yang artinya ikut serta, berperan serta
mendefinisikan masyarakat sebagai
(Koentjaraningrat, 2005: 119).
kesatuan
Menurut
manusia
yang
(dalam
menempati suatu wilayah yang nyata
Maryati dan Suryawati, 2001: 174)
dan berinteraksi secara terus menerus
mengatakan
sesuai dengan suatu sistem adat
adalah
Soekanto
hidup
bahwa
kelompok
masyarakat
manusia
yang
istiadat tertentu dan terikat oleh rasa
secara nisbi mampu menghidupi
identitas
kelompoknya
menurut
sendiri,
bersifat
komunitas.
Kemudian
Poerwadarminta
(dalam
independen, mendiami suatu wilayah
Hariyono, 2007: 155) mengatakan
tertentu, dan memiliki kebudayaan,
bahwa masyarakat adalah pergaulan
serta sebagian besar kegiatannya
hidup manusia (sehimpunan orang
berlangsung didalam kelompok itu
yang hidup bersama dalam suatu
sendiri.
tempat
dengan
ikatan-ikatan
6
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
tertentu).
Sedangkan
menurut
masyarakat
adalah
kelompok
Widjaya (dalam Hariyono, 2007:
individu yang diorganisasikan dan
155) masyarakat adalah sekelompok
mengikuti satu cara hidup tertentu.
orang yang mempunyai identitas
Kemudian menurut Linton dalam
tertentu, dapat dibedakan dengan
Ahmadi (2003: 106) masyarakat
kelompok lain dan hidup diam dalam
adalah setiap kelompok manusia
wilayah atau daerah tertentu secara
yang telah cukup lama hidup dan
tersendiri.
bekerjasama, sehingga mereka itu
Menurut
Hariyono
dapat mengorganisasikan dirinya dan
adalah
berpikir tentang dirinya sebagai satu
sekelompok orang yang memiliki
kesatuan sosial dengan batas-batas
kebiasaan-kebiasaan tertentu (norma,
tertentu.
peraturan, ketentuan, ikatan) dan
(dalam
identitas tertentu yang tinggal di
mengatakan
suatu
adalah
(2007:155)
masyarakat
kawasan
tertentu.
kebiasaan-kebiasaan tertentu,
Dari
dan
identitas
masyarakat
dapat
dikategorikan
dalam
kelompok,
misalnya
berdasarkan
tempat
Shadily
(1989:
47)
2003:
bahwa
kelompok
Steinmetz 106)
masyarakat
manusia
yang
yang
meliputi
pengelompokkan-pengelompokkan
berbagai
manusia yang lebih kecil, yang
kelompok
mempunyai perhubungan yang erat
tinggal,
Sedangkan
Ahmadi,
terbesar,
dan teratur.
pekerjaan, status sosial, dan status ekonomi.
Selanjutnya
Berdasarkan definisi-definisi
menurut
masyarakat tersebut diatas, maka
masyarakat
dapat diambil kesimpulan bahwa
adalah golongan besar atau kecil
masyarakat
terdiri dari beberapa manusia, yang
dari individu-individu yang tidak
dengan
dapat hidup sendiri dalam suatu
atau
bertalian
karena
secara
sendirinya
golongan
dan
merupakan
kumpulan
wilayah yang berinteraksi bersama
pengaruh mempengaruhi satu sama
dengan
lain.
Masyarakat akrab dengan lingkungan Herskovist (dalam Ahmadi,
2003:
106)
menulis
bahwa
tujuan
yang
sama.
tempat tinggalnya. Biasanya dari lingkungan itulah masyarakat bisa
7
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
belajar baik atau buruknya terutama ada
masalah
kemiskinan,
sosial
seperti
kebersihan
c. Air hujan yaitu air yang jatuh langsung dari ruang angkasa.
dan
Untuk pencegahan jenis air
sebagainya.
permukaan, bila air dipermukaan ini
3. Air dan Penggunaannya
jenis air sungai yang dimanfaatkan
Air adalah sangat penting
untuk kebutuhan sehari-hari harus
bagi kehidupan manusia. Manusia
dijaga
akan lebih cepat meninggal karena
pencemaran. Menurut Hermawan
kekurangan air daripada kekurangan
(1988 : 42) menjelaskan cara untuk
makanan. Di dalam tubuh manusia
menjaga air sungai ialah :
itu sendiri sebagian besar terdiri dari
a. Jangan membuang sampah ke
air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-
kebersihannya
dari
sungai.
60 % berat badan terdiri dari air,
b. Jangan mengadakan penebangan
untuk anak-anak sekitar 65 %, dan
pohon –pohon yang berada di
untuk
hulu sungai dan di samping
bayi
sekitar
80
%
(Prawirodihardjo, 1987: 11).
sungai sepanjang sungai itu.
Menurut Hermawan (1988 : 41)
air
yang
memenuhi
syarat
kesehatan air yang bersih, jernih tidak berasa, tidak berbau dan tidak
c. Jangan membunag air limbah yang mengakibatkan rusaknya air sungai. Menurut
asalnya
sebagian
mengandung kuman atau bahan lain
dari air sungai dari air hujan yang
yang berbahaya bagi kesehatan. Cara
mengalir melalui saluran-saluran ke
untuk mendapatkan air yang bersih
dalam sungai. Air ini sering juga
dapat dibagi menjadi 3 macam:
disebut air permukaan. Oleh karena
a. Air tanah misalnya: mata air,
air sungai ini sudah terkontaminasi
sumur gali, sumur bor.
atau tercemar oleh berbagai macam
b. Air permukaan misalnya: air
kotoran, maka bila akan dijadikan air
sungai, danau, laut, air yang
minum harus diolah terlebih dahulu
diolah secara ilmiah seperti air
(Entjang, 1998:74).
kali yang dibersihkan menjadi air minum.
Hasil dan Pembahasan
8
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
A. Identitas Informan Pada penelitian
Mengenai
umur
informan
ini dilakukan
keadaannya sangat bervariasai yaitu
pengelompokan berdasarkan umur,
dari umur 25-50 tahun ketas. Untuk
tingkat pendidikan, pekerjaan, dan
lebih jelasnya dapat dilihat pada
lamanya informan tinggal di Desa
tabel berikut ini.
Semelagi Besar. 1.
Umur Informan
Tabel 1 Subjek Menurut Kelompok Umur No Kelompok Umur (tahun) Banyaknya (orang) Persentase (%) 1 25-29 6 24 2 30-34 8 32 3 35-39 5 20 4 40-44 2 8 5 45-49 3 12 6 50 tahun keatas 1 4 Jumlah 25 100 Sumber: Hasil Wawancara, Mei 2012 Menurut
tabel
1
menunjukkan bahwa subyek dalam penelitian
ini
kelompok
usia
jika
dilihat
masih
dari
termasuk
kelompok usia produktif dan relatif potensial
sebagai
pembangunan
di
penggerak wilayahnya,
terutama dalam membangun diri sendiri dan keluarga serta masyarakat di bidang peningkatan kesehatan serta
menjadi
pelopor
dalam
menggunakan
air
sungai
untuk
kebutuhan rumah tangga. 2.
Tingkat Pendidikan Informan Subjek
selain
dibedakan
menurut kelompok usia, dapat juga dibedakan Untuk
tingkat
mengetahui
mengenai
identitas
pendidikannya. lebih
jelas
subjek
dari
tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel berikut.
merubah perilaku masyarakat dalam TABEL 2 Tingkat Pendidikan Subjek
9
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
No 1 2 3 4
Tingkat Pendidikan SD/Sederajat SLTP/Sederajat SMU/Sederajat Akademi/Sederajat Jumlah Sumber : Hasil wawancara, Mei 2012
Banyaknya (orang) 10 8 5 2 25
Persentase (%) 40 32 20 8 100
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa subjek memiliki tingkat pendidikan yang bervariasi
dapat
mulai
penelitian
dari
tingkat
pendidikan
dijadikan
sebagai
guna
sasaran
memperoleh
Sekolah Dasar sampai Perguruan
informasi yang berkaitan dengan
Tinggi. Meskipun sebagian besar
masalah yang penulis angkat.
subjek hanya berada pada tingkat Sekolah Dasar saja yaitu sebesar 40 %. Menurut penulis ini dirasa cukup karena semua subjek sudah dapat membaca
dan
menulis
sehingga
3. Pekerjaan Informan Berikut ini akan dikemukakan mengenai pekerjaan tiap-tiap informan pada tabel 3, yaitu:
Tabel 3 Pekerjaan Informan No Jenis Pekerjaan Banyaknya (orang) 1 Pegawai Negeri 2 2 Petani 10 3 Pedagang 5 4 Buruh Bangunan 8 Jumlah 25 Sumber: Hasil Wawancara, Mei 2012
Persentase (%) 8 40 20 32 100
Berdasarkan tabel 3 tersebut
jumlahnya lebih banyak (40 %)
menunjukkan bahwa terdapat empat
pekerjaan informan sebagai petani.
jenis
Sedangkan
pekerjaan
informan
dan
pekerjaan
informan
10
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
sebagai pegawai negeri jumlahnya
menggunakan sungai sebagai tempat
paling sedikit yaitu (8 %).
membuang sampah dan Mandi Cuci Kakus (MCK) di sungai sudah
4. Lamanya Informan Tinggal yang
Sebagian
besar
bertemat
tinggal
penduduk di
Desa
Semelagi Besar beranggapan bahwa perilaku
masyarakat
berlangsung
lama.
menyebabkan
Keadaan
sulitnya
ini
mereka
menghilangkan kebiasaan tersebut.
dalam Tabel 4
Lamanya Informan Bertempat Tinggal Di Lokasi Penelitian No
Jawaban Informan
Banyaknya (orang)
Persentase (%)
1
1 sampai 5 tahun
5
20
2
5 sampai 10 tahun
8
32
3
Sejak lahir sampai saat ini
12
48
25
100
Jumlah
Sumber : Hasil Wawancara, Mei 2012 Berdasarkan penelitian yang dilakukan
menunjukkan
bahwa
mereka bertempat tinggal dilokasi ini
mengenai kesehatan maka kegiatan
dari 1 sampai 5 tahun sebanyak 5
informan untuk membuang sampah
orang informan (20 %). Antara 5
dan mandi, mencuci dan buang air
sampai
8
besar di sungai cukup tinggi karena
informan (32 %), dan mereka yang
merupakan faktor kebiasaan yang di
bertempat tinggal sejak lahir hingga
lakukan dari orang tua mereka
sekarang ini sebanyak 12 orang
sendiri
informan (48 %).
Sehingga perilaku masyarakat di
10
tahun
sebanyak
secara
turun
temurun.
Hal ini menunjukkan bahwa
Desa Semelagi Besar ini tidak dapat
semakin lama mereka tinggal di Desa
dihilangkan secara langsung tetapi
Semelagi Besar tanpa mempunyai
dengan cara memberitahukan secara
pengetahuan
yang
cukup
luas 11
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
perlahan-lahan
tentang
kesehatan
lingkungan.
Secara penggunaan
keseluruhan air
sungai
sikap untuk
kebutuhan hidup sehari-hari oleh ibu B. Pengetahuan Dalam
Masyarakat
Menggunakan
Air
rumah
tangga
dan
masyarakat
setempat termasuk buruk walaupun
Sungai Untuk Mandi Cuci
pengetahuan
Kakus (MCK)
baik. Hal tersebut karena ada faktor
Pengetahuan
tentang
dan
kebiasaan, turun temurun, dan tidak
penggunaan air sungai masih buruk
tersedianya air ledeng.
diakibatkan
1.
karena
lama tinggal
didekat sungai, kebiasaan yang turun temurun,
tidak
pendidikannya
Kesadaran Tentang Pentingnya MCK
mengalami
Pengetahuan
masyarakat
perubahan-perubahan. Karena tidak
sendiri tentang MCK di sungai
ada gejala penyakit yang berarti
sebenarnya
mereka
sudah
tahu
dalam
bahwa
tersebut
tidak
baik.
diri
ibu
rumah
tangga.
hal
Walaupun ada ibu rumah tangga
Konsep ini benar-benar dipahami
yang mencapai pendidikan sampai
oleh penduduk Desa Semelagi Besar
sekolah tingkat lanjutan. Dalam hal
seperti diungkapkan oleh Ibu Nana
ini apabila usia seseorang bertambah
yang
tingkat
pengetahuan
pengetahuannya
juga
menyatakan
bahwa,
masyarakat
sendiri
bertambah. Dari pengalaman yang
tentang MCK di sungai sebenarnya
dilihat setiap hari atau dikerjakan
sudah tahu kalau itu tidak baik tapi
dapat meningkatkan pengetahuan.
tetap saja mereka lakukan karena
Faktor usia dan faktor pendidikan
sudah biasa di sungai.
berhubungan berpendidikan
apabila rendah
seseorang
Pernyataan Ibu Nana sama
akan
dengan pengakuan Ibu Liza yang
berpengaruh
terhadap
tingkat
menyatakan
bahwa,
sebenarnya
pengetahuan
seseorang
dalam
pengetahuan
masyarakat
sendiri
mempergunakan air sungai sebagai
tentang masalah ini mereka sudah
kebutuhan sehari-hari.
paham tidak boleh mandi di sungai tapi untuk cari praktisnya. Kalau di
12
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
sungai bisa sambil ngobrol dan juga
sanitasi lingkungan yang kurang
cepat bersihnya, kalau di rumah
layak meliputi:
airnya banyak tapi tidak cepat bersih.
a. Waterborn
disease
(penyakit
Pendapat yang sama pun
yang ditularkan langsung melalui
dikemukakan oleh Ibu Noma yang
air) seperti diare, typhus, disentri,
menyatakan,
hepatitis
sebenarnya
pengetahuan
masyarakat
A
dan
E
(diare
sendiri
merupakan penyebab kematian
tentang MCK di sungai sudah tahu
kedua pada balita di Indonesia
kalau di sungai itu tidak bersih. Tapi
setelah ISPA);
mereka tetap saja melakukan hal
b. Water washed disease ( penyakit
tersebut karena sudah biasa di sungai
yang
jadi sulit untuk merubah kebiasaan
kekurangan air untuk keperluan
itu.
sehari-hari) Berdasarkan
masyarakat
diatas
bahwa
sebenarnya
tersebut
sudah
masih
berkaitan
dengan
seperti
scabies,
pernyataan
infeksi kulit dan selaput lendir,
menunjukkan
trakhoma, lepra, frambosia, dan
masyarakat
menyadari
menggunakan
air
tetapi sungai
lainnya; c. Water based disease (penyakit yang
bibitnya
sebagian
dari
sebagai sumber air bersih. Penduduk
siklus
yang melakukan aktivitas MCK di
berhubungan dengan air) antara
sungai adalah mereka yang memiliki
lain schistomasis;
pengetahuan kesehatan lingkungan
kehidupannya
d. Water related vectors (penyakit
yang rendah. Beberapa penduduk
yang
sudah punya kamar mandi dan WC
penyakit
meskipun
seluruh perindukannya berada di
mereka
hanya
ditularkan
oleh
vektor
yang sebagian
menggunakannya saat hujan atau ada
air)
tamu.
berdarah, filariasis, dan lainnya;
2.
penyakit
tradisional
malaria,
demam
e. Water related disease (penyakit
Resiko Penyakit Di Indonesia masih terdapat
37
seperti
atau
yang
berhubungan dengan air minum dan
yang ditularkan oleh vektor yang sebagian
atau
seluruh
kehidupannya berkaitan dengan
13
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
sampah)
seperti
diare
dan
lainnya.
keruh membuat baju atau cucian tidak bersih. Dampaknya tidak begitu
Konsep tersebut juga sudah
dirasakan karena sudah terbiasa dan
dipahami oleh masyarakat terutama
masyarakat cuek akan dampaknya
mengenai dampak MCK di sungai
tersebut. Terkait masalah kesehatan,
seperti yang dikemukakan oleh Ibu
saya mendengar memang ada yang
Nana bahwa, dampaknya biasanya
terkena penyakit karena MCK di
gatal-gatal dan kakinya kelihatan
sungai, dan mungkin itu hanya
kusam. Berkaitan dengan masalah
terkena demam kalau anak-anak.
kesehatan, biasanya terjadi pada
Tapi kadang mereka tidak dibawa ke
anak-anak yang sering mengalami
puskesmas
demam.
hanya
Pendapat yang sama dengan
atau
dibelikan
Masyarakat
dokter biasanya obat
ada
warung.
juga
yang
Ibu Nana juga dikemukakan oleh Ibu
mengalami gatal-gatal akan tetapi
Liza
mereka cuek tidak begitu khawatir
bahwa,
dengan
dampaknya
masalah
terkait
kesehatan,
dan hanya diberi salep gatal.
masyarakat yang terkena penyakit
Dari
tiga
pendapat
karena mereka MCK di sungai
dikemukakan
sepertinya tidak juga membahayakan
disimpulkan
kecuali bagi yang kulitnya peka.
masyarakat menganggap tidak begitu
Kalau untuk anak kecil kadang
mengkhawatirkan masalah penyakit
demam, pilek itupun karena terlalu
tersebut. Masih dalam pendapat yang
lama mandinya bukan karena airnya
sama dikemukakan oleh Ibu Rusmini
yang
bahwa,
menyebabkan
gatal.
Hal
diatas
yang
bahwa
menurut
dapat sebagian
pengetahuannya
tersebut karena sudah terbiasa dan
paling penyakitnya seperti gatal-gatal
kebal sehingga dianggap gatal biasa.
dan demam. Tidak ada penyakit-
Adapun pendapat dari Yuni yang
mengemukakan
bahwa,
penyakit yang berbahaya, yang ada juga kalau penyakit-penyakit yang
dampaknya seperti gatal pada kaki
bahaya
atau
karena terlalu lama terkena air
ditindaklanjuti.
menular
baru
sungai, dan kadang kalau airnya lagi
14
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
Yang
Desa Semelagi Besar menggunakan
Masyarakat
air sungai untuk kebutuhan rumah
Desa Semelagi Besar Dalam
tangga seperti untuk mandi, mencuci
Menggunakan
C. Faktor-Faktor Mempengaruhi
Untuk
Air
Sungai
dan lain sebagainya. Permasalahan
Kebutuhan
Rumah
pokok ini berawal pada kebiasaan penduduk yang didapat secara turun
Tangga Banyak menentukan
faktor
sehingga
yang
masyarakat
temurun sampai sekarang sehingga menjadi
tersendiri sehingga faktor kebiasaan
sungai
yang paling dominan di masyarakat
tangga.
Desa
Semelagi
Besar
geografis
penduduk
letak
yang
rumah
menunjang
dalam
kebutuhan
rumah
Menggunakan Air Sungai
berpinggiran
lingkungan
pilihan
1. Kebiasaan Penduduk Dalam Untuk Mandi.
langsung dengan sungai sehingga faktor
untuk
dan
untuk
menggunakan air sungai, selain itu secara
pola pikir
juga
Kebiasaan untuk mandi bagi
sangat
penduduk Desa Semelagi Besar ini
mempengaruhi
dapat digambarkan pada tabel 5
masyarakat dalam menggunakan air
sebagai berikut:
Tabel 5 Tempat Mandi Bagi Informan No Jawaban Informan Banyaknya (orang) Persentase (%) 1 Mandi di sungai 16 64 2 Di rumah masing-masing 9 36 Jawaban 25 100 Sumber: Hasil wawancara, Mei 2012 Kebiasaan untuk mandi bagi mandi di rumah masing-masing penduduk
Desa
Besar
hanya sedikit dan air yang digunakan
informan
juga air yang di ambil dari air sungai.
ternyata sebagian besar penduduk
Ada beberapa motivasi yang
Desa Semelagi Besar (64 %) yang
mendorong masyarakat untuk mandi
menyatakan mandi di sungai dan
di sungai, diantaranya : air sungai
sisanya ( 36 %) mandi di rumah
terasa
masing-masing.
kepuasan tersendiri selain jumlah
berdasarkan
Semelagi
jawaban
Penduduk
yang
menyegarkan,
adanya
15
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
airnya banyak juga lebih praktis
Secara umum penduduk yang
karena tidak perlu mengangkut air
menggunakan air sungai untuk mandi
lagi dan lebih ekonomis. Persediaan
adalah
air dalam drum berasal dari air hujan
tinggalnya
hanya digunakan untuk air minum
sehingga rumah mereka berada pada
dan
lingkungan sungai. Disisi lain air
memasak
agar
menghemat
masyarakat di
yang
tempat
pinggiran
sungai
penyediaan air bersih.
sungai lebih menyegarkan, efisien .
Disisi lain menggunakan air sungai
disaat sebelum mereka mandi dan
sangat menghemat biaya, tetapi disisi
meyelesaikan cucian diantara mereka
lain ada fakta lain gambaran negatif
saling
terhadap
hubungan sosial yang akrab. Satu hal
kesehatan,
walaupun
komunikasi
yang
rumah tangganya demi kelangsungan
penduduk ini yaitu jika air asin di
hidupnya.
musim
Kebiasaan Penduduk Dalam Menggunakan
Air
Sungai
Untuk Mencuci Kebiasaan
mandi
bagi
penduduk desa Semelagi Besar juga ada kesamaan dengan mencuci di sungai. Melihat jawaban informan ternyata
hampir
sebagian
besar
penduduk (60 %) mencuci di sungai dan sebagian (40 %)
penduduk
mencuci di rumah masing-masing. Pada
umumnya
penduduk
yang
mencuci adalah perempuan, maka
mengubah
terjalin
mereka hanya mencukupi kebutuhan
2.
dapat
dan
kemarau
yang
kegiatan dialami
masyarakat desa Semelagi Besar ini. Untuk
mengetahui
alasan
informan sehingga memilih untuk mencuci disungai adalah dengan mencuci di sungai hasil cucian dapat lebih
bersih
karena
dapat
menggunakan air yang lebih banyak dan dapat menjalin hubungan sosial yang
akrab
karena
sebelum
menyelesaikan
cucian
biasanya
diantara
mereka
saling
berkomunikasi serta lebih praktis dan ekonomis.
Tabel 6 Tempat Mencuci Bagi Informan
16
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
No
Jawaban Informan
Banyaknya (orang)
Persentase (%)
1
Di sungai
15
60
2
Di rumah masing-masing
10
40
25
100
Jumlah Sumber: Hasil wawancara, Mei 2012
3.
Kebiasaan Penduduk Menggunakan Air Sungai Untuk Buang Air Besar dan Sampah Kebiasaan
untuk
melakukan
buang air besar dan sampah bagi
masyarakat desa Semelagi Besar ini dapat dilihat pada tabel :
Tabel 7 Tempat Buang Air Besar Bagi Informan No.
Jawaban Informan
Banyaknya (orang)
Persentase (%)
1
Di sungai
14
56
2
Di rumah masing-masing
11
44
25
100
Jumlah Sumber: Hasil wawancara, Mei 2012 Berdasarkan
jawaban
buang air besar di sungai. Hal itu
informan seperti yang tergambar
menunjukkan
pada tabel 7 ternyata sebagian besar
banyaknya
penduduk Desa Semelagi Besar (56
melakukan kegiatan buang air besar
%) melakukan buang air besar di
dan sampah di sungai. Dari hasil
sungai. Apabila jawaban tersebut
tersebut dapat dilihat bahwa air yang
dikaitkan dengan beberapa kegiatan
digunakan masyarakat desa Semelagi
lainnya,
Besar cukup tercemar oleh kotoran-
terbukti
bahwa
sungai
merupakan tempat pembangunan air besar dan sampah. Terkadang pada saat yang bersamaan ada juga warga yang mencuci peralatan dapur dan
bahwa
masih
masyarakat
yang
koran manusia ataupun sampah. D.
Penggunaan
Air
Sungai
Sebagai Sumber Air Bersih
17
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
Untuk
Kebutuhan
Rumah
juga
semakin
besar
jumlahnya.
Tangga Perlunya
bersih
air
bersih
bagi
Keberadaan air bersih yang
masyarakat dianggap perlu karena
jumlahnya
penyediaan akan air bersih sangat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
tidak
sesuai
seimbang
dengan
jumlah
relatif
terbatas
dengan
kebutuhan
perlu dan
penduduk yang lebih besar. Besarnya
keperluan masing-masing. Sumber-
jumlah penduduk akan mendorong
sumber
jumlah air yang digunakan semakin
informan untuk berbagai keperluan
banyak. Dengan dirasakan semakin
rumah tangga tidak hanya berasal
penting
penggunaan
air
bersih
dari satu sumber saja. Akan tetapi
sehingga
sebagai
usaha
yang
air
yang
dipergunakan
berasal dari berbagai sumber.
dilakukan oleh masyarakat adalah
Berkaitan
dengan
hal
itu
dengan jalan mendapatkan air bersih
untuk mengetahui jenis-jenis sumber
dari
sumbernya.
terpenuhi
dengan
Hal
ini
tidak
air yang digunakan informan untuk
jumlah
yang
kebutuhan rumah tangga sehari-hari
semakin hari semakin berkurang,
berikut
apabila dengan jumlah penduduk
wawancara penulis dengan informan
sekitar 5458 jiwa, dengan 2744 jiwa
yang menjelaskan bahwa:
penduduk laki-laki dan 2714 jumlah
adalah
Sumber-sumber
rangkuman
air
yang
penduduk perempuan. Dari jumlah
dipergunakan oleh informan dalam
tersebut terdiri dari 15 RT dan 7 RW,
rumah tangga dapat dilihat pada tabel
melihat jumlah yang begitu besar
8.
maka tentunya keperluan akan air Tabel 8 Air yang Di gunakan Informan Untuk Kebutuhan Rumah Tangga Sehari-hari No
Pernyataan Informan
Banyaknya (orang)
Persentase (%)
1
Air pam dan air sungai
8
32
2
Air hujan dan air sungai
17
68
18
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
Jumlah
25
100
Sumbers Hasil wawancara, Mei 2012 Berdasarkan tabel 8 diatas
dipergunakan dalam rumah tangga
maka dapat diketahui bahwa yang
selain bersumber dari air sungai, juga
menggunakan air hujan dan air
bersumber dari air hujan dan air pam.
sungai cukup besar yaitu sebanyak
Hal ini dikarenakan belum tersedinya
(68
%).
Sumber
air
yang
air
hujan
yang
untuk menghemat pembayaran dan
digunakan untuk keperluan sehari-
karena informan tidak mempunyai
hari, masyarakat juga menggunakan
sumur dan kurangnya biaya yang
air sungai sebagai keperluan sehari-
diperlukan oleh informan sehingga
hari. Karena mereka menganggap
mereka menggunakan air sungai.
Selain
air
minum
(leding).
bahwa air sungai lebih ekonomis dalam menunjang kebutuhan akan air. Sedangkan penggunaan air pam
Kesimpulan Berdasarkan analisa data diatas,
sangat sedikit penggunanya. Hal demikian disebabkan biaya yang
maka
cukup besar dalam penggunaannya.
kesimpulan yaitu:
Keberadaan air bersih yang
1.
dapat
ditarik
beberapa
Pengetahuan masyarakat Desa
jumlahnya relatif terbatas maka perlu
Semelagi
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
penggunaan air sungai masih
sesuai
dan
rendah. Tebukti bahwa sebagian
keperluan masing-masing. Karena
besar masyarakat di desa ini
untuk menghemat jumlah pemakaian
masih menggunakan air sungai
air
untuk
dengan
bersih.
kebutuhan
Berdasarkan
hasil
Besar
keperluan
terhadap
sehari-hari.
wawancara dengan informan dalam
Walaupun mereka menyadari
memanfaatkan
bahwa air sungai tersebut kotor.
air
bersih
untuk
keperluan sehari-hari dapat diketahui
2.
Pada aspek faktor-faktor yang
bahwa yang menjadi alasan informan
mempengaruhi
tidak menggunakan air ledeng adalah
mempergunakan
masyarakat air
sungai
19
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
dapat
dijelaskan
sebagian
besar
faktor
mempengaruhi adalah
bahwa,
kebiasaan-kebiasaan
mandi,
yang
mencuci, buang air besar dan
masyarakat
sampah di sungai, menunjukkan
kebiasaan
dan
bahwa sebagian besar penduduk
lingkungan. Ditinjau pada faktor
masih
melakukan
kebiasaan perilaku penduduk di
kebiasaan
kebiasaan-
mandi,
mencuci,
Desa Semelagi Besar melakukan 3. 4.
5.
buang air besar dan sampah.
rumah
penduduk
yang
Pada faktor lingkungan, letak
berpinggiran
diatas sungai membuat berbagai
Berdasarkan kesimpulan yang
langsung
kemudahan menggunakan air
telah
sungai untuk kebutuhan rumah
permasalahan
tangga sehari-hari.
kebiasaan-kebiasaan
penduduk
terhadap
kesehatan
Pada
aspek
penggunaan
air
diungkapkan
dan
terhadap
perilaku tingkat
atau
sungai sebagai sumber air bersih
masyarakat yang terdapat di Desa
untuk
Semelagi Besar, maka penulis
mandi,
mencuci,
dan
keperluan
lainnya
dapat
dijelaskan
bahwa
selain
mengemukakan saran sebagai
menggunakan berbagai sumber
berikut:
air seperti air pam dan air hujan,
1.
Perlu adanya kebijaksanaan dari
sebagian besar penduduk di
pemerintah atau instansi yang
Desa Semelagi Besar
terkait
masih
dalam
rangka
menggunakan air sungai untuk
meningkatkan
kebutuhan rumah tangga sehari-
dan
hari. Selain untuk menghemat
bagaimanapun keadaan seperti
biaya, hal ini dilakukan karena
ini sangat erat kaitannya dengan
sangat
tinggi
mudah,
efisien
dan
perekonomian
pendidikan
rendahnya
karena
perilaku
praktisnya untuk mendapatkan
penduduk dalam pembangunan
air sungai tersebut.
khususnya dibidang kesehatan.
Saran
Demikian juga halnya dengan keadaan
lingkungan
fisik
20
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
maupun
sosial
yang
erat
2.
Terpadu. Jakarta: Erlangga.
hubungannya dengan perilaku penduduk,
perlu
kiranya
3.
Dengan
pembinaan tentang pentingnya
Lingkungannya.
Jakarta:
memelihara
Erlangga.
penyuluhan
dan
keadaan
lingkungan.
4.
Bandung: Alumni.
untuk
sehat
berperilaku
sesuai
dengan
5.
Masyarakat.
Hariyono,
Paulus.
2007.
Sosiologi Kota Untuk Arsitek.
pokok
Perlu bantuan tempat mandi,
Ilmu
1998.
penduduk
pengelolaan lingkungan hidup.
Jakarta: PT Bumi Aksara. 6.
Hermawan,
Rachman.
1988.
cuci dan kakus (MCK) umum
Mengenai Kependudukan dan
yang sesuai dengan
lingkungan Hidup.
daerah
lingkungan
kondisi setempat
oleh pemerintah daerah atau swasta
yang
Perlu
7.
jumlahnya kerjasama
antara instansi terkait dalam penanggulangan
Kartini.
1996.
Pengantar
Metodologi
Riset
sampah
Maju. 8.
agar dan
terciptanya kesehatan
yang baik bagi masyarakat desa. Daftar Pustaka Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Koentjaraningrat. 2005. Buku Pengantar
dan
sarana serta fasilitas umum bagi kesejahteraan
Kartono,
Sosial. Bandung: CV. Mandar
ditingkatkan
penduduk
Bandung:
Angkasa Bandung.
memadai.
1.
Indan.
Kesehatan
ketentuan-ketentuan
4.
Entjang,
Diharapkan adanya kepedulian hidup
3.
Dwidjoseputro. 1990. Ekologi Manusia
diadakan
2.
Budi SuListyo, Hasan. 2006. IPS
Antropologi
I.
Jakarta: Rineka Cipta. 9.
Maleong,
J.
Lexy.
Metodologi Kualitatif.
2000.
Penelitian Bandung:
Remaja
Rosdakarya. 10. Maryati, Kun Suryawati, Juju. 2001. Sosiologi 2. Jakarta: Esis. 11. Nawawi, Hadari. 2007. Metode Penelitian
Bidang
Sosial.
21
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
Yogyakarta:
Gadjah
Mada
University Press. 12. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: rineka Cipta. 13. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu
Perilaku
Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta. 14. Prawirodihardjo. Sekitar
Alam
1987.
Lingkungan
Hidup
Manusia. Jakarta: Balai Pustaka. 15. Sarwono. Psikologi
1991.
Teori-teori
Sosial.
Jakarta:
Rajawali Pers. 16. Shadily, Hasan. 1989. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Bina Aksara 17. Supardi,
Imam.
Lingkungan
1994.
Hidup
Kelestariannya.
Dan
Bandung:
Alumni. 18. Suryadi, Budi. 2007. Sosiologi Politik (Sejarah, Definisi dan Perkembangan
Konsep).
Jogjakarta: IRCiSoD. 19. http://www.scribd.com/doc/5410 1946/kesehatan-lingkungan, diakses rabu 27/10/2011, 15.12 20. http://id.wikipedia.org/wiki/Sun
gai. Diakses pada selasa 13 Desember 2011 jam 09.16
22
Sociodev, Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 Nomor 1, Desember 2012
http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri
23