PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) SERTA HIDUP BERSIH DAN SEHAT IBU KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI DAN KESEHATAN BALITA DI DESA CIKARAWANG BOGOR
ANGELICA GABRIEL
PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
ABSTRACT ANGELICA GABRIEL. Family Nutritional Awareness (Kadarzi) and Mother’s Clean and Healthy Behavior (PHBS) In Related to Nutritional and Health Status of Under Five Years Old Children at Cikarawang village Bogor. Under direction of Prof. Dr. drh. Clara M Kusharto, MSc and Katrin Roosita, SP, MSi. Mother’s behavior have a big role on nutritional and health status of under five years old children. If in the early age, things that being received by children are unhealthy condition and bad nutritional behavior, those children will not develop and grow properly and will decrease the nutritional and health status. Therefore, the aim of this study is to know the relation between mother’s behavior (Kadarzi and PHBS) and nutritional/health status of under five years old children. This study was located at Kampung Carang Pulang Cikarawang Village, Bogor and consists of two step, i.e. observational step and milk formula intervention step. The purpose of milk intervention step was to see the change of bodyweight and height after three months intervention. The sample of this study is 56 under five years old children which 48 of it was choosed randomly and the 8 was choosed purposively. The data was analyzed descriptively, meanwhile the categorical data was analyzed statistically using Rank Spearman Correlation Test. The result shown that there was a strong correlation between consumption level and Kadarzi behavior, which is mother habits to serve vegetables and fruits for the family. Besides that there was a correlation between children nutritional status and Kadarzi behavior. It means that the better nutritional behavior of the mother, the better nutritional status of their children. Mostly, under five years old intervention children had body weight higher in the end of intervention period than before. Moreover, nutritional status of half intervention children are also better after this period than before. Keywords : Family nutritional awarreness (Kadarzi), Clean and Healthy Behavior (PHBS), Nutritional status, Health
ABSTRACT ANGELICA GABRIEL. Family Nutritional Awareness (Kadarzi) and Mother’s Clean and Healthy Behavior (PHBS) In Related to Nutritional and Health Status of Under Five Years Old Children at Cikarawang village Bogor. Under direction of Prof. Dr. drh. Clara M Kusharto, MSc and Katrin Roosita, SP, MSi. Mother’s behavior have a big role on nutritional and health status of under five years old children. If in the early age, things that being received by children are unhealthy condition and bad nutritional behavior, those children will not develop and grow properly and will decrease the nutritional and health status. Therefore, the aim of this study is to know the relation between mother’s behavior (Kadarzi and PHBS) and nutritional/health status of under five years old children. This study was located at Kampung Carang Pulang Cikarawang Village, Bogor and consists of two step, i.e. observational step and milk formula intervention step. The purpose of milk intervention step was to see the change of bodyweight and height after three months intervention. The sample of this study is 56 under five years old children which 48 of it was choosed randomly and the 8 was choosed purposively. The data was analyzed descriptively, meanwhile the categorical data was analyzed statistically using Rank Spearman Correlation Test. The result shown that there was a strong correlation between consumption level and Kadarzi behavior, which is mother habits to serve vegetables and fruits for the family. Besides that there was a correlation between children nutritional status and Kadarzi behavior. It means that the better nutritional behavior of the mother, the better nutritional status of their children. Mostly, under five years old intervention children had body weight higher in the end of intervention period than before. Moreover, nutritional status of half intervention children are also better after this period than before.
Keywords : Family nutritional awarreness (Kadarzi), Clean and Healthy Behavior (PHBS), Nutritional status, Health
RINGKASAN ANGELICA GABRIEL. A54104020. Perilaku Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi), Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu Kaitannya dengan Status Gizi dan Kesehatan Balita Di Desa Cikarawang Bogor. Dibawah bimbingan Prof. Dr. drh. Clara M Kusharto, MSc dan Katrin Roosita, SP, MSi. Perkembangan setiap anak pada awal kehidupannya sangat tergantung pada orang tua terutama ibu, yang melahirkan dan yang pertama membantu segala keperluannya. Jika pada usia awal, yang diterima anak adalah suasana kotor dan tidak menunjukkan perilaku yang sadar akan pentingnya gizi, maka akan dapat menurunkan kesehatannya. Oleh karena itu, ibu memiliki peranan yang besar terhadap keadaan gizi dan kesehatan balita. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mempelajari kaitan antara perilaku Kadarzi dan PHBS ibu dengan status gizi dan kesehatan balita. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk (1) mengamati karakteristik keluarga dan karakteristik contoh, (2) mempelajari pengetahuan gizi, perilaku Kadarzi, serta PHBS ibu, (3) mempelajari tingkat konsumsi, status gizi dan kondisi kesehatan contoh, (4) menganalisis kaitan pengetahuan gizi dengan perilaku Kadarzi ibu, (5) menganalisis kaitan perilaku Kadarzi ibu dengan tingkat konsumsi contoh, (6) menganalisis kaitan perilaku Kadarzi dan PHBS ibu dengan status gizi dan kejadian sakit contoh dan, (7) mengamati lebih lanjut perubahan berat badan dan tinggi badan balita yang memperoleh susu formula. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2007-April 2008 di Kampung Carang Pulang Desa Cikarawang Bogor. Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama dilakukan dengan disain cross sectional study dan tahap kedua merupakan tahap intervensi serta pengamatan terhadap perubahan berat badan dan tinggi badan balita penerima susu formula. Kriteria contoh adalah anak laki-laki dan perempuan berusia 0-60 bulan (balita) di Kampung Carang Pulang Desa Cikarawang. Responden adalah ibu dari balita yang terpilih sebagai contoh penelitian. Jumlah minimal contoh yang diperlukan dalam penelitian ini, diperoleh dengan menggunakan metode acak sederhana, yaitu 52 balita, dan jumlah seluruh contoh dalam penelitian ini adalah 56 balita. Kampung Carang Pulang terdiri dari 5 RW dan setiap RW memiliki satu Posyandu. Oleh karena itu, setiap Posyandu dari masing-masing RW dipilih secara acak 9-12 contoh. 8 balita dari 56 contoh penelitian dipilih secara purposive untuk selanjutnya mengikuti tahap intervensi dengan kriteria BBLR, berstatus gizi kurang serta belum menerima bantuan susu dari Posyandu. Data primer terdiri atas karakteristik keluarga (umur, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan keluarga dan besar keluarga), karakteristik contoh (jenis kelamin, umur), pengetahuan gizi ibu, perilaku Kadarzi ibu, PHBS ibu, tingkat konsumsi, status gizi dan kesehatan balita. Data sekunder berupa keadaan daerah yang diperoleh dari data dasar profil desa/kelurahan. Data berat badan dan tinggi badan balita pada tahap intervensi dikumpulkan melalui pengukuran dan penimbangan yang dilakukan setiap dua minggu sekali. Hubungan antara variabel kategorik akan dianalisis secara statistik dengan menggunakan Rank Spearman Correlation Test. Sebagian besar responden tergolong dewasa madya dengan rata-rata usia 27,3 tahun dan sebanyak 44,6 persen contoh tergolong keluarga sedang. Lebih dari separuh contoh (60,7%) tergolong miskin dengan tingkat pendidikan ayah dan ibu memiliki proporsi terbesar pada tingkat SD atau sederajat. Sebanyak 30,4 persen ayah bekerja sebagai karyawan baik pegawai
negri maupun pegawai swasta. Sebagian besar responden dalam penelitian ini (78,6%) merupakan ibu rumah tangga yang menggunakan waktunya di rumah untuk mengasuh dan merawat anak-anak. Lebih dari separuh jumlah contoh merupakan balita perempuan. Proporsi terbesar (37,5%) usia contoh ada pada kisaran usia 24-36 bulan dengan usia minimum 10 bulan sedangkan usia maksimum 58 bulan. Rata-rata usia contoh 29,6 bulan. Separuh jumlah responden memiliki pengetahuan gizi yang termasuk pada kategori sedang. Perilaku Kadarzi dan PHBS resonden memiliki proporsi terbesar pada kategori baik. Bahkan tidak ada contoh yang termasuk dalam kategori rendah. Rata-rata konsumsi dan tingkat konsumsi energi, protein, vitamin A, vitamin C dan zat besi contoh lebih rendah dibandingkan dengan AKG balita. Rata-rata nilai MAR (Mean Adequacy Ratio) contoh adalah 48,0 persen dengan standar deviasi 25,1 persen. Status gizi contoh yang diukur berdasarkan indeks BB/TB dan BB/U menunjukkan bahwa pada umumnya contoh berstatus gizi normal. Namun apabila diukur berdasarkan indeks TB/U ditemukan bahwa proporsi terbesar contoh berstatus gizi kurang atau stunted. Sebagian besar contoh (91,1%) pernah mengalami sakit dalam tiga bulan terakhir. Contoh yang tidak pernah mengalami sakit tercatat hanya 8,9 persen. Hampir seluruh contoh yang pernah sakit, frekuensi sakitnya masih tergolong rendah, yaitu mengalami sakit sebanyak 1-3 kali dalam tiga bulan sebelumnya. Tidak ada korelasi yang signifikan antara pengetahuan gizi dan perilaku Kadarzi. Perilaku Kadarzi responden berkorelasi signifikan dengan tingkat konsumsi energi dan protein contoh. Selain itu, ada korelasi antara tingkat konsumsi contoh dengan kebiasaan ibu untuk menyediakan sayuran dan buahbuahan di rumah setiap hari (p<0,05). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perilaku hidup bersih sehat responden tidak berkorelasi dengan status gizi balita. Korelasi yang positif dan nyata (p<0,05) terlihat pada hubungan antara perilaku Kadarzi responden dengan status gizi balita. Hal ini sesuai dengan tujuan diselenggarakannya program Kadarzi, yaitu adalah agar keluarga dapat mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Perilaku ibu memiliki peran yang sangat penting terhadap keadaan gizi anaknya, terutama balita. Balita belum mampu untuk mengurus dirinya sendiri dengan baik (Sediaoetama 2006). Oleh karena itu, perilaku gizi ibu sangat dibutuhkan untuk dapat mencegah serta mengatasi masalah gizi anak balitanya. Ada korelasi yang signifikan negatif (p<0,05) antara perilaku Kadarzi ibu dengan kejadian sakit contoh. Artinya, walaupun perilaku Kadarzi ibu baik, anak balitanya pernah mengalami penyakit. Sebagian besar balita tahap intervensi (87,5%) mengalami peningkatan berat badan pada akhir periode pemberian susu dibandingkan dengan berat badan awalnya. Seluruh balita pada kelompok intervensi tercatat pernah mengalami sakit selama tiga bulan sebelumnya. Kondisi ini dapat menggambarkan bahwa balita merupakan golongan yang rentan terhadap penyakit. Rata-rata status gizi pada akhir periode intervensi lebih tinggi dibandingkan dengan awal intervensi. Pada akhir periode pemberian susu, sebanyak 50,0 persen balita tahap intervensi mengalami peningkatan status gizi.
PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) SERTA HIDUP BERSIH DAN SEHAT IBU KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI DAN KESEHATAN BALITA DI DESA CIKARAWANG BOGOR
ANGELICA GABRIEL
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga
PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul Skripsi
: Perilaku Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) serta Hidup Bersih dan Sehat Ibu Kaitannya dengan Status Gizi dan Kesehatan Balita Di Desa Cikarawang Bogor
Nama
: Angelica Gabriel
NIM
: A 54104020
Disetujui
Dosen pembimbing I
Dosen pembimbing II
Prof. Dr. drh. Clara M Kusharto, M.Sc NIP : 131 414 958
Katrin Roosita, SP, M.Si NIP : 132 232 457
Diketahui Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP : 131 124 019
Tanggal lulus :
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Perilaku Kadarzi serta Hidup Bersih dan Sehat Ibu Kaitannya dengan Status Gizi dan Kesehatan Balita di Desa Cikarawang Bogor. Penulis juga tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini tanpa bantuan dari pihak-pihak lain. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada: 1. Prof. Dr. drh. Clara M Kusharto, MSc selaku dosen pembimbing akademik sekaligus pembimbing skripsi yang telah dengan sabar membimbing, memberikan ide, dorongan, dan semangat sejak awal penyusunan hingga terselesainya skripsi ini. 2. Katrin Roosita, SP, MSi selaku dosen pembimbing skripsi yang juga dengan sabar mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih banyak atas pelajarannya sehingga penulis dapat mengerti pentingnya kegigihan untuk mendapatkan sesuatu. 3. Dr. Ir. Siti Madanijah, MS selaku dosen pemandu seminar sekaligus dosen penguji atas arahan dan saran yang diberikan serta kepercayaan sehingga penulis mendapatkan kesempatan dan pengalaman sebagai seorang asisten. 4. Kader-kader
Posyandu
dan
warga
Kampung
Carang
Pulang
Desa
Cikarawang Bogor atas penerimaan dan kerjasamanya yang sangat baik saat pengambilan data. 5. Alm. Papa, yang walaupun hanya sebentar kukenal tapi sudah memberikan inspirasi sehingga aku bisa menyelesaikan studiku. Mamaku dan kak Anggi, yang selalu memberikan kasih, doa dan semangat yang tak putus-putusnya kepada penulis. 6. Ua-ua ku, tulang, abang, kakak, sepupu serta saudara-saudaraku yang lain karena telah mendoakan serta memberikan semangat kepada penulis. 7. Sahabat dan teman seperjuanganku, Ima Maryana Ulfah, atas kerja sama dan kesabarannya selama ini. 8. Sahabat-sahabatku, Venny, Any, Nanad, Devi P, Ratna (‘Jeki’), Ira, Rizka, Devit, Eka, Nining, Ida, Mei, Yessa, Mb’ Anna dan teman-teman GMSK 41 lainnya atas bantuan, semangat, serta keceriaan yang kita rasakan bersama. 9. Sahabat-sahabatku di komkes 41, Didit, Pretty, Sonti, Yohan, Tri, Azis, dan teman-teman komkes angkatan 41, 40, 39 lainnya yang telah membantu
penulis untuk bertumbuh dalam iman dan semakin mengerti arti dari melayani sesama. 10. PKK dan saudara Kelompok Kecilku, K’Deborah, Nuri, dan Juni, Adik-adik Kelompok Kecilku, Ani, Dum-dum, dan Anyes, atas bantuan serta doanya yang telah diberikan. 11. Teman-teman KKP, Hendy, Ade, Ratna, Lela, dan Ambar, serta warga Desa Sokatengah Tegal yang telah memberikan semangat serta dorongan kepada penulis. 12. Semua teman-teman Wisma Anggraeni atas keceriaan dan perhatiannya selama ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, Juni 2008
Angelica Gabriel
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 28 Agustus 1986 dari ayah alm. Pardamean Silalahi dan ibu Till Pardede, dan memiliki seorang kakak perempuan, Anggia Dewi Elizabeth. Penulis menyelesaikan pendidikan di SDK Pamardi Yuwana Bhakti Bekasi pada tahun 1998. Tahun 2001 penulis menyelesaikan pendidikan tingkat menengah di SLTPK Pamardi Yuwana Bhakti Bekasi. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 48 Jakarta Timur dan lulus tahun 2004. Penulis melanjutkan studi ke IPB pada tahun 2004 melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB dan berhasil masuk pada Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian. Selama kuliah, penulis aktif dalam organisasi kemahasiswaan seperti GMSK English Club, dan Persekutuan Mahasiswa Kristen Komisi Kesenian IPB. Selain itu, penulis juga berhasil menjadi peringkat I mahasiswa berprestasi tingkat departemen. Selain itu, karya tulis ilmiah yang disusun oleh penulis dan Ima Maryana Ulfah berhasil didanai oleh DIKTI dalam rangka kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Ilmiah bidang Kesehatan IPB. Penulis juga mendapat kesempatan untuk menjadi asisten untuk mata kuliah Pendidikan Gizi dan Metode Penelitian Gizi pada tahun ajaran 2007/2008.