PENDAHULUAN Dalam mengambil keputusan, seorang manajer harus mengetahui tentang perilaku biaya. Apabila manajer mengetahui konsep biaya maka akan mampu mengoptimalkan serta meningkatkan efisiensi biaya dalam pengelolaan sumber daya perusahaan (Persada, 2006). Berdasarkan perilakunya biaya terdiri dari biaya variabel, biaya tetap dan biaya semi-variabel. Biaya variabel merupakan biaya yang totalnya berhubungan dengan perubahan input atau output secara proporsional, sedangkan total biaya tetap tidak dipengaruhi oleh perubahan input atau output dan biaya semi-variabel merupakan biaya yang totalnya dipengaruhi oleh volume sumber daya tapi tidak proporsional (Windyastuti dan Biyanto, 2005). Namun terdapat temuan bahwa biaya meningkat lebih tinggi saat volume aktivitas meningkat dibanding penurunan biaya saat aktivitas menurun, perilaku tersebut disebut perilaku Sticky cost (Cooper dan Kaplan, 1998). Biaya disebut sticky ketika kenaikan biaya yang disebabkan oleh penambahan volume lebih besar dibandingkan penurunan biaya yang disebabkan penurunan volume (Windyastuti dan Biyanto, 2005). Anderson et al. (2003) menguatkan hal yang sama bahwa sticky cost adalah peningkatan biaya lebih tinggi ketika penjualan naik daripada penurunan biaya saat penjualan turun. Beberapa penelitian membuktikan adanya sticky cost di beberapa negara. Porporato dan Werbin (2010) meneliti adanya indikasi perilaku sticky cost pada bank-bank di Amerika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi sticky cost
1
pada bank di Argentina, Brazil dan Canada. Dan menghasilkan kesimpulan biaya penjualan, administrasi dan umum meningkat sebesar 0,60 persen di Argentina, 0,82 persen di Brazil, dan 0,94 persen di Canada setiap satu persen kenaikan volume aktivitas dan menurun sebesar 0,38 persen di Argentina, 0,48 persen di Brazil dan 0,94 persen di Canada setiap satu persen penurunan volume aktivitas hal ini mengindikasikan adanya perilaku sticky cost pada bank-bank di Amerika. Medeiros dan Costa (2005) menemukan indikasi adanya sticky cost pada perusahaan-perusahaan di Brazil dan menemukan bahwa pada biaya penjualan, administrasi dan umum meningkat 0,5 persen per kenaikan satu persen dalam penjualan, namun menurun hanya 0,32 persen per penurunan satu persen dalam penjualan. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat perilaku sticky cost pada perusahaan-perusahaan di Brazil. Teruya et al. (2010) menemukan adanya indikasi perilaku sticky cost pada biaya penjualan, administrasi dan umum pada perusahan-perusahan di Jepang. Penelitian ini menggunakan sampel semua perusahaan yang terdaftar pada Tokyo Stock Exchange dari tahun 1975-2000. Pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Thailand Pichetkun dan Panmanee (2012) melakukan penelitian tentang determinan dari perilaku sticky cost dengan menggunakan adjustment cost theory, agency cost theory, political cost theory dan corporate governance. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio-rasio pada adjustment cost theory yaitu asset intensity, employee intensity, stock intensity, equity intensity dan capital intensity dan rasio-rasio pada agency
2
cost theory yaitu risk (BETA), concentration /rate (COMPETE), tax ratio secara bersamaan berhubungan secara positif dengan tingkat sticky cost, sedangkan political cost theory dan corporate governance berhubungan secara negatif dengan tingkat sticky cost. Windyastuti dan Biyanto (2005) menganalisis stickiness pada biaya penjualan, administrasi dan umum pada penjualan bersih dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dari tahun 1998-2004. Penelitian ini menemukan bahwa biaya pemasaran, administrasi dan umum naik sebesar 0,68 persen per satu persen kenaikan volume, tetapi menurun hanya 0,08 persen per satu persen penurunan volume. Selain itu juga menemukan bahwa tingkat sticky cost meningkat sesuai dengan peningkatan asset intensity tetapi menurun bersamaan dengan employee intensity. Penelitian yang dilakukan oleh Pitchekun dan Panmanee (2012), Anderson et al. (2003), Calleja et al. (2005), Weiss (2010), Yasukata dan Kajiwara (2011) mengunakan pendekatan adjustment cost theory untuk melihat perilaku sticky cost. Teori ini menyatakan bila manajer melakukan adjustment cost sesegera mungkin setelah terjadinya ketidaksesuaian antara rencana dan aktualisasi, maka sticky cost tidak akan terjadi. Sebagai ilustrasi setiap tahun manajer membuat anggaran, yaitu anggaran penjualan dan anggaran produksi, lalu anggaran dilihat berjalan atau tidak. Apabila dalam realisasinya tidak sesuai dengan yang dianggarkan manajer akan mengambil keputusan. Jika manajer optimis, manajer akan mempertahankan utilization maka biaya akan membengkak dan sticky cost terjadi, sedangkan jika manajer pesimis manajer akan menyesuaikan utilization 3
sehingga biaya dapat disesuaikan dan sticky cost tidak terjadi. Sehingga penelitian ini akan mencoba melihat pengaruh dari asset intensity dan employee intensity terhadap sticky cost pada sektor manufaktur di Indonesia. Alasan pemilihan sektor manufakturdi Indonesia karena Hidayatullah et al (2011), Windyastuti dan Biyanto (2005) menemukan adanya indikasi perilaku sticky cost pada sektor manufaktur di Indonesia. Selain itu dikarenakan pemilihan periode 2009-2012 untuk mendapatkan data terbaru. Penelitian ini akan mencoba menjawab rumusan masalah apakah asset intensity dan employee intensity mempengaruhi sticky cost? Manfaat penelitian ini adalah bisa menjadi saran bagi perusahaan yang memiliki kondisi-kondisi tertentu yang mengakibatkan sticky cost menjadi tinggi, sebab sticky cost memberikan dampak negatif bagi perusahaan yaitu mengurangi laba (Anderson et al, 2006 dan Weiss, 2010) dan menjadikan pertimbangan bagi investor untuk memilih perusahaan yang tidak beresiko memiliki tingkat sticky cost yang tinggi melihat dari rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian.
4
TINJAUAN PUSTAKA Sticky Cost Sticky cost pertama kali ditemukan oleh Malcolm pada tahun 1991. Beberapa biaya cenderung mempunyai karakter tidak sebanding dengan perubahan aktivitasnya. Jadi biaya ini cenderung kaku dan melekat karena adanya fix cost yang terlalu tinggi, bahkan jika aktivitas menurun, oleh karena itu biaya tersebut diberi label “sticky cost”. Penelitian Anderson et al. (2003) menemukan sticky cost adalah biaya yang meningkat lebih tinggi ketika volume penjualan naik daripada saat volume penjualan turun pada proporsi yang sama. Sticky cost terjadi karena ketidakseimbangan penyesuaian sumberdaya yaitu lebih lambat dalam proses penyesuaian yang menurun dibanding proses penyesuaian yang meningkat. Selain itu manajer cenderung memilih tetap mempertahankan sumberdaya yang tidak terpakai daripada melakukan pengurangan sumberdaya ketika penjualan menurun. Alasan utama bagi keberadaan sticky cost adalah ketidakpastian tentang permintaan masa depan dari produk yang dijual oleh perusahaan yang mengakibatkan manajer cenderung memilih tetap mempertahankan sumberdaya yang tidak terpakai daripada melakukan pengurangan sumberdaya ketika penjualan
menurun.
Namun
sebaliknya,
jika
manajer
memilih
untuk
menyesuaikan biaya maka sticky cost tidak akan terjadi (Anderson et al., 2003). Keputusan manajer tersebut adalah keputusan yang disengaja berdasarkan alasan yang subjektif yaitu prospek peningkatan penjualan di masa mendatang, hal ini
5
menyebabkan sticky cost. Ini dibuktikan oleh Yasukata dan Kajiwara (2011) dengan menggunakan menggunakan The Deliberate Decision Theory dan Cost Adjustment Delay Theory. The Deliberate Decision Theory menyebutkan bahwa sticky cost terjadi akibat keputusan yang disengaja oleh manajer, sedangkan Cost Adjustment Delay Theory menjelaskan bahwa perilaku sticky cost terjadi akibat keputusan manajer yang menunda penyesuaian biaya. Ada beberapa penelitian yang menguji apa saja yang mempengaruhi perilaku sticky cost. Canon (2011) menyatakan bahwa sticky cost muncul karena marginal cost penambahan kapasitas saat permintaan meningkat lebih besar dari marginal benefit dari pengurangan kapasitas saat permintaan menurun. Pichetkun dan Panmanee (2012) menyatakan bahwa rasio-rasio pada adjustment cost theory dan agency cost theory mempengaruhi tingkat sticky cost. Adjustment CostTheory Adjutment cost theory diperkenalkan oleh Lucas (1967). Ketika terjadi keadaan yang tidak terduga, perusahaan tidak dapat mengubah tingkat faktor produksi secara tiba-tiba tanpa adanya penyesuaian biaya (cost of adjustment). Maka dari itu mengubah level produksi memerlukan biaya. Adjustment cost terjadi karena ketidaksesuaian antara biaya yang direncanakan dengan biaya yang terjadi akibat perubahan volume. Banyak penelitian yang diadaptasi dari konsep ini seperti mengubah investment atau capital (Mortensen, 1973; Epstien & Denny, 1986; Cooper & Haltiwanger, 2006; Groth & Khan, 2010), mengubah tenaga
6
kerja (Leitao, 2011; Nakamura, 1993) dan mengubah tingkat inventories (Danziger, 2008). Adjustment cost disajikan secara implisit pada laporan keuangan, ini berarti adjustment cost tidak dilaporkan dan diukur pada akun pendapatan maupun beban (Hamermesh & Pfann, 1996). Jika manajer ingin menaikkan atau menurunkan utilization, adjustment cost akan terjadi. Penelitian sebelumnya pada cost on stickiness(Anderson et al., 2003; Subramaniam & Weidenmier, 2003; Medeiros & Costa, 2004; Yang et al., 2005; Anderson, Chen, & Young, 2005) menggunakan intensity of total assets dan intensity of employees sebagai proxy dari adjustment cost. Untuk mendukung ini, penelitian-penelitian tersebut mengindikasikan bahwa sticky cost dipengaruhi oleh intensity of asset dan intensity of employees. Sticky Cost Pada Biaya Penjualan, Administrasi dan Umum Banyak penelitian terdahulu yang menggunakan penjualan bersih sebagai proxy dari volume penjualan, karena volume penjualan tidak dapat diamati secara langsung. Perilaku biaya pada biaya penjualan, administrasi dan umum dapat dipelajari dengan menghubungkan aktivitas penjualan karena volume penjualan mempengaruhi beberapa komponen biaya administrasi dan umum (Cooper dan Kaplan, 1998). Biaya penjualan, administrasi dan umum memiliki komponen fix dan komponen variabel maka biaya ini memiliki sifat semi variabel. Biaya administrasi dan umum menjadi sticky ketika besarnya biaya administrasi dan 7
umum meningkat lebih tinggi ketika volume penjualan naik dibandingkan besarnya biaya administrasi dan umum yang menurun ketika volume penjualan menurun (Windyastuti dan Biyanto, 2005). Stickiness pada biaya penjualan, administrasi dan umum terjadi jika manajer memutuskan untuk menahan sumberdaya yang tidak terpakai daripada melakukan adjustment cost ketika volume mengalami penurunan oleh karena itu manager mugkin ragu untuk mengurangi utilization ketika penjualan menurun maka biaya penjualan, administrasi dan umum akan naik karena tidak segera disesuaikan (Anderson et al. 2003). H1 : Peningkatan biaya penjualan, administrasi dan umum lebih tinggi pada saat penjualan naik dibandingkan penurunan biaya pada saat penjualan menurun. Sticky Cost dan Asset Intensity Asset intensity adalah rasio total aset terhadap penjualan bersih. Asset intensity diukur dari total aset/penjualan (Pichetkun dan Panmanee, 2012). Gambaran logis tentang indikasi sticky cost pada asset intensity, ketika penjualan mengalami peningkatan, maka perusahaan harus membeli sebuah mesin lagi untuk menyesuaikan peningkatan penjualan tersebut (Windyastuti dan Biyanto 2005). Misalnya perusahaan mempunyai sebuah mesin dengan kapasitas produksi sebesar 250.000 unit setiap satu periode dengan biaya perawatan dan depresiasi sebesar Rp.2.000.000,00. Pada saat penjualan mengalami peningkatan sebesar 50 persen atau sebesar 125.000 unit, perusahaan akan membeli satu buah mesin lagi. Sehingga biaya perawatan dan depresiasi akan ikut meningkat menjadi
8
Rp.4.000.000. Namun saat penjualan menurun sebesar 50 persen atau 125.000 unit, perusahaan tidak akan mengurangi mesin karena manajer berpikir pada periode yang akan datang akan terjadi peningkatan penjualan, sehingga perusahaan tidak harus membeli mesin lagi karena biaya pengadaan mesin ini mahal.
Maka,
walaupun
terjadi
penurunan
penjualan
manajer
akan
mempertahankan mesin tersebut dan tetap menanggung biaya perawatan dan depresiasi sebesar Rp 4.000.000,00 dengan kapasitas yang belum tentu digunakan. Ini menunjukkan adanya indikasi sticky cost, ketika penjualan naik biaya perawatan dan depresiasi akan meningkat, sedangkan saat penjualan menurun biaya tersebut tidak ikut menurun (Windyastuti dan Biyanto, 2005). Karena biaya perawatan dan depresiasi termasuk dalam komponen biaya penjualan, administrasi dan umum, maka semakin tinggi asset intensity maka sticky cost juga akan tinggi. Sehingga peningkatan biaya penjualan, administrasi dan umum sesuai dengan peningkatan asset intensity (Nugroho dan Endarwati, 2013). H2a : Peningkatan stickiness pada biaya penjualan, administrasi dan umum sesuai dengan peningkatan asset intensity perusahaan. Sticky Cost dan Employee Intensity Employee intensity adalah rasio jumlah karyawan terhadap penjualan bersih. Employee intensity diukur dari jumlah karyawan/penjualan (Pichetkun dan Panmanee, 2012). Biaya gaji dan upah termasuk dalam komponen biaya penjualan, administrasi dan umum, sehingga penjualan mempengaruhi biaya gaji.
9
Ketika penjualan menurun, perusahaan harus tetap menanggung biaya gaji. Menghentikan tenaga kerja adalah mahal karena perusahaan harus membayar biaya pesangon. Perusahaan akan kehilangan investasi yang spesifik ketika pekerja diberhentikan saat penjualan menurun dan menambah karyawan saat penjualan meningkat. Sehingga biaya gaji bersifat sticky (Windyastuti dan Biyanto, 2005). Namun bila manajer mengambil keputusan untuk melakukan adjustment terhadap biaya gaji dengan kata lain manajer melakukan pemutusan hubungan kerja maka sticky cost tidak terjadi (Anderson et al, 2003). H2b : Peningkatan stickiness pada biaya penjualan, administrasi dan umum sesuai dengan peningkatan employee intensity perusahaan.
10
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan adalah perusahaanperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20092012. Data yang diambil adalah data sekunder yang diperoleh dari website resmi Indonesia Derivatif Exchange. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah biaya penjualan, administrasi dan umum, pendapatan penjualan bersih, aset bersih dan jumlah tenaga kerja yang diambil dari laporan keuangan dan laporan tahunan (annual report). Pengambilan data dengan metode purposive sampling yaitu dengan kriteria perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2012 dan biaya penjualan,administrasi dan umum tidak melebihi penjualan bersih . Metode Analisis Model untuk melihat sticky cost pada biaya penjualan, administrasi dan umum pertama kali diciptakan oleh Anderson et al. (2003). Model ini digunakan pula oleh Windyastuti dan Biyanto (2005), Hidayatullah et al.(2011), Subramanian dan Weidenmier (2003) dan menemukan indikasi adanya sticky cost. Oleh sebab itu peneliti menggunakan model yang sama dengan Anderson et al.(2003). Interaksi antara variabel Decreased Dummy (DECRDUM) mengambil nilai 1 jika penjualan menurun antara periode t-1 dan t, dan 0 jika sebaliknya
11
(Hidayatullah et al. 2011). Dikarenakan model diuji dengan regresi berganda sehingga harus memenuhi uji asumsi klasik. Pengujian Hipotesis 1 : Log[PA&Ui,t/PA&Ui,t1]=β0+β1[Salesi,t/Salesi,t1]+β2*DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Sal esi,t-1]+ε i,t model dimana: PA&Ui,t = Biaya Pemasaran, Administrasi dan Umum perusahaan i pada periode t-1 PA&Ui,t-1 = Biaya Pemasaran, Administrasi dan Umum perusahaan i pada periode t-1 Salesi,t
= Penjualan bersih pada periode t
Salesi,t-1
= Penjualan bersih pada periode t-1
DECRDUMi,t = Variabel Dummy bernilai 1 jika penjulan bersih turun antara periode t dan t-1, serta 0 jika sebaliknya. ε i,t
= Residual Koefisien β1 mengukur presentase kenaikan biaya penjualan, administrasi
dan umum akibat kenaikan penjualan bersih sebesar satu persen karena variabel dummy yang bernilai nol pada saat penjualan bersih tidak menurun. Presentase penurunan biaya penjualan administrasi dan umum akibat penurunan penjualan
12
bersih sebesar satu persen diukur oleh penjumlahan dari koefisien β1+ β2. Apabila biaya penjualan, administrasi dan umum bersifat sticky, maka variasi peningkatan biaya administrasi dan penjualan bersih harus lebih besar dibandingkan saat penurunan penjualan bersih. Asumsi β1 >0, β2<0 yang menjadi dasar hipotesis 1, yaitu peningkatan biaya penjualan, administrasi dan umum lebih tinggi pada saat penjualan naik dibandingkan penurunan
biaya pada saat penjualan menurun
(Anderson et al. 2003). Pengujian Hipotesis 2 : Log[A&Ui,t/A&Ui,t1]=β0+β1*log[Salesi,t/Salesi,t1]+β2*DECRDUMi,t*log[Sales i,t/Salesi,t1]+β3*DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Salesi,t1]*log[TotalAsseti,t/Salesi,t1]β4
*DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Salesi,t-1] *log[Number of employeei,t/Salesi,t-1]+εi,t dimana: Total Asset/Sales
= Asset Intensity
Number of employe/Sales
= Employee Intensity
Asset Intensity dan employee intensity berpengaruh jika signifikansi secara statistik dengan nilai α (alpha) sebesar 0,05. Alasan penentuan nilai α (alpha) sebesar 0,05 karena sesuai dengan penelitian terdahulu yaitu Windyastuti dan Biyanto (2005), Anderson et al. (2003), Nugrohodan Endarwati (2013). Dengan signifikannya variabel-variabel tersebut maka analisis kondisi dan situasi yang mempengaruhi derajat stickiness biaya penjualan, administrasi, dan umum dapat dilakukan.
13
Pengaruh asset intensity dan employee intensity terhadap derajat stickiness biaya penjualan, administrasi dan umum terlihat dari β3 dan β4yang bertanda negatif dan signifikan. Ini berarti bila asset intensity dan employee intensity naik, maka variasi penurunan biaya penjualan, administrasi dan umum akibat penurunan penjualan bersih akan lebih kecil dibandingka ketika asset intensity dan employee intensity tidak mengalami kenaikan.
14
PEMBAHASAN Gambaran Umum Objek Penelitian Sampel yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Penelitian ini menggunakan data sekunder, data yang digunakan adalah biaya penjualan, administrasi dan umum, pendapatan penjualan bersih, aset bersih dan jumlah tenaga kerja yang diambil dari laporan keuangan dan laporan tahunan (annual report). Pengambilan data
menggunakan
teknik
purposive
sampling
dengan
kriteria
biaya
penjualan,administrasi dan umum tidak melebihi penjualan bersih. Dalam penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 117 perusahaan dari total 138 perusahaan terbentuk sampel 351 kemudian dihilangkan 7 outlier hingga menjadi 344 data. Outlier dihilangkan karena melebihi batas Z score. Batas nilai Z score adalah -2,5 sampai +2,5. Tabel 1 Hasil Pemilihan Sampel Sektor
Emiten
Manufaktur
138
Sampel yang tidak terpilih -21
Sampel Emiten
Sampel Data
Outlier
117
351
7
Total Sampel Data 344
Deskriptif Statistik Di bawah ini adalah tabel statistik deskriptif untuk perubahan pada Biaya Penjualan, Administrasi dan Umum; Penjualan, Aset, serta Karyawan perusahaan manufaktur pada tahun 2009-2010, 2010-2011 dan 2011- 2012.
15
Tabel 2 Deskriptif Statistik Perusahaan Manufaktur Rata-rata Dalam (Rp), (jumlah karyawan)
Sampel Mengalami Penurunan
Sampel Mengalami Peningkatan
Rp. 158.877.687.576
27
90
Rp. 126.705.085.894
28
89
Rp. 186.492.249.418
21
96
Perubahan Penjualan Tahun 2010/2009
Rp. 623.762.334.968
28
89
Perubahan Penjualan Tahun 2011/2010
Rp. 1.053.334.520.714
16
101
Perubahan Penjualan Tahun 2012/2011
Rp. 818.486.473.954
30
87
Perubahan Aset Tahun 2010/2009
Rp. 492.886.901.209
29
88
Perubahan Aset Tahun 2011/2010
Rp. 1.017.070.393.042
27
90
Perubahan Aset Tahun 2012/2011
Rp. 789.431.285.190
22
95
Perubahan Karyawan Tahun 2010/2009
(25)
47
70
Perubahan Karyawan Tahun 2011/2010
208
54
63
Perubahan Karyawan Tahun 2012/2011
307
42
75
Perubahan Biaya Penjualan, Administrasi & Umum Tahun 2010/2009 Perubahan Biaya Penjualan, Administrasi & Umum Tahun 2011/2010 Perubahan Biaya Penjualan, Administrasi & Umum Tahun 2012/2011
16
Dapat dilihat pada tabel di atas pada periode 2009-2010 biaya penjualan, administrasi dan umum mengalami peningkatan sebesar 77 persen yang dialami 90 perusahaan. Rata-rata perubahannya adalah Rp. 158.877.687.576. Penjualan pada periode tersebut juga mengalami peningkatan sebesar 76 persen yang dialami 89 perusahaan. Rata-rata perubahannya adalah Rp. 623.762.334.968. Aset pada periode tersebut juga mengalami peningkatan sebesar 75 persen yang dialami 88 perusahaan. Rata-rata perubahannya adalah Rp. 492.886.901.209. Jumlah karyawan pada periode tersebut juga mengalami penurunan sebesar 60 persen yang dialami 47 perusahaan. Perubahannya adalah -25. Ini menunjukkan bahwa ketika penjualan meningkat maka biaya penjualan, administrasi dan umum serta aset mengalami peningkatan. Akan tetapi karyawan mengalami penurunan. Pada periode 2010-2011 terjadi peningkatan biaya penjualan, administrasi dan umum sebasar 76 persen yang dialami oleh 89 perusahaan. Rata-rata perubahannya adalah Rp. 126.705.085.894. Pada penjualan juga mengalami peningkatan sebesar 86 persen yang dialami oleh 101 perusahaan, dengan rata-rata perubahannya adalah Rp. 1.053.334.520.714. Aset pada periode tersebut sebesar 77 persen yang dialami oleh 90 perusahaan dengan rata-rata perubahannya Rp. 1.017.070.393.042. Karyawan pada periode ini juga mengalami peningkatan sebesar 54 persen yang dialami oleh 63 perusahaan dengan rata-rata perubahan menjadi 208 orang. Ini menunjukkan saat penjualan meningkat, biaya penjualan, administrasi dan umum, aset serta karyawan juga mengalami peningkatan. Pada periode 2011-2012 biaya penjualan, administrasi dan umum mengalami peningkatan sebesar 86 persen yang dialami oleh 96 perusahaan. Rata17
rata perubahannya adalah Rp. 186.492.249.418. Penjualan pada periode tersebut juga mengalami peningkata sebesar 74 persen yang dialami oleh 87 perusahaan dengan rata-rata perubahannya menjadi Rp. 818.486.473.954. Aset pada periode ini mengalami peningkatan sebesar 81 persen yang dialami oleh 95 perusahaan dengan rata-rata perubahannya menjadi Rp. 789.431.285.190. Karyawan pada periode ini juga mengalami peningkatan sebesar 64 persen yang dialami oleh 75 perusahaan dengan rata-rata perubahan menjadi 307 orang. Ini menunjukkan pada saat penjualan meningat, biaya penjualan, administrasi dan umum, aset dan karyawan juga meningkat. Pengujian Hipotesis Sebelum melakukan pengujian sticky cost pada sektor manufaktur, terlebih dahulu penulis melakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas dan normalitas. Uji asumsi klasik dilakukan untuk memperoleh hasil model yang baik. Hasil uji asumsi klasik dapat dilihat pada lampiran 3.
18
Hasil Pengujian Hipotesis 1 Tabel 3 Hasil Uji Regresi Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
.017
.006
Penjualan
.475
.058
-.066
.128
Periode
Hasil pengujian hipotesis 1 dapat dilihat dari tabel diatas bahwa nilai β1 sebesar 0,475 ini berarti pada saat penjualan meningkat sebesar 1 persen maka biaya penjualan, administrasi dan umum meningkat sebesar 0,475 persen. Sedangkan nilai β2 sebesar -0,066 sehingga nilai β1+ β2 menjadi 0,409 yang berarti pada saat penjualan menurun sebesar 1 persen maka biaya penjualan, administrasi dan umum akan menurun sebesar 0,409 persen. Temuan ini mendukung hipotesis 1 yaitu peningkatan biaya penjualan, administrasi dan umum lebih tinggi pada saat penjualan naik dibandingkan penuruna biaya pada saat penjualan menurun. Hal ini mengindikasikan adanya sticky cost pada biaya penjualan, administrasi dan umum pada perusahaan manufaktur di Indonesia, sehingga hipotesis 1 diterima.Stickiness pada biaya penjualan, administrasi dan umum terjadi jika manajer memutuskan untuk menahan sumberdaya yang tidak terpakai daripada melakukan adjustment cost ketika volume mengalami penurunan oleh karena itu manager mugkin ragu untuk
19
mengurangi utilization ketika penjualan menurun
maka biaya penjualan,
administrasi dan umum akan naik karena tidak segera disesuaikan (Anderson , et al, 2003). Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa peneleitian sebelumnya oleh Windiyastuti dan Biyanto (2005), Hidayatullah et al. (2011), Dewi (2012). Hasil Pengujian Hipotesis 2 Tabel 4 Hasil Uji Regresi Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
t
Sig.
(Constant)
.027
.005
5.358
.000
Penjualan
.290
.049
5.898
.000
6.793
1.850
3.672
.000
-1.566
.135
-11.556
.000
.697
.203
3.441
.001
Periode Asset Karyawan
Hasil Pengujian Hipotesi 2a Dari hasil pengujian di atas terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05. Ini berarti asset intensity berpengaruh terhadap tingkat sticky cost pada biaya penjualan, administrasi dan umum. Pengaruh asset intensity terhadap sticky cost terlihat ada nilai β3yaitu 1,566. Nilai β3 yang negatif berarti apabila asset intensity naik, maka variasi penurunan biaya penjualan, administrasi dan umum akibat penurunan penjualan bersih akan lebih kecil dibandingkan asset intensity tidak mengalami kenaikan. Dengan kata lain semakin tinggi asset intensity maka semakin tinggi pula sticy cost. 20
Hal ini dibuktikan dengan data aset pada Tabel 2 pada periode 20092010hingga
periode
2010-2011
terjadi
peningkatan
aset
sebesar
Rp.
524.183.491.833 begitu pula dengan penjualan yang mengalami peningkatan pada periode 2009-2010 hingga periode 2010-2011 sebesar Rp. 429.572.185.746. Ini memungkinkan bahwa perusahaan berinvestasi pada aset dan operasi perusahaan bergantung pada aset. Ketika aset meningkat sebesar 1 persen maka biaya akan meningkat sebesar 0,0000000001447 persen dan penjualan meningkat sebesar 0,000000000134 persen, ini mengindikasikan adanya pengaruh dari asset intensity terhadap sticky cost. Tingkat
sticky
cost
akan
lebih
tinggi
pada
perusahaan
yang
mempergunakan aset untuk menjalankan kegiatan operasionalnya (Rahmadi, 2012 dan Dewi, 2012). Sticky cost terjadi karena manager tidak segera menyesuaikan biaya (Anderson et al. 2003). Tindakan untuk menjual aset ketika penjualan bersih menurun sangat beresiko karena perusahaan akan kehilangan investasi yang spesifik (Anderson et al. 2003). Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya oleh Windyastuti dan Biyanto (2005), Rahmadi (2012), Nugroho dan Endarwati (2013). Dengan demikian temuan ini mendukung hipotesis 2a bahwa peningkatan stickiness pada biaya penjualan, administrasi dan umum sesuai dengan peningkatan asset intensity perusahaan.
21
Hasil Pengujian Hipotesis 2b Dari hasil pengujian di atas terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,001 <0,05. Ini berarti employee berpengaruh terhadap tingkat sticky cost pada biaya penjualan, administrasi dan umum. Pengaruh employee intensity terhadap sticky cost terlihat ada nilai β4 yaitu 0,697. Nilai β4 yang positif berlawanan dengan kerangka teori. Ini berarti apabila employee intensity naik, maka variasi penurunan biaya penjualan, administrasi dan umum akibat penurunan penjualan bersih akan lebih besar dibandingkan employee intensity tidak mengalami kenaikan. Dengan kata lain semakin tinggi empoyee intensity maka sticy cost semakin kecil. Dengan demikian hipotesis 2b yang menyatakan peningkatan stickiness pada biaya penjualan, administrasi dan umum sesuai dengan peningkatan employee intensity perusahaan tidak didukung. Ini dikarenakan adanya efisiensi pada perusahaan tersebut. Ini dibuktikan dengan data, ketika karyawan menurun 1 persen maka biaya akan menurun sebesar 4%. Sedangkan pada saat karyawan meningkat 1 persen maka biaya akan meningkat sebesar 0,194% dan penjualan meningkat sebesar 0,4 %. Efisisensi biaya terjadi karena manajer mampu menyesuaikan biaya dengan baik berdasarkan pergerakan penjualan. Hal ini mengakibatkan tingkat sticky cost menjadi lebih rendah (Anderson et al, 2006). Anderson et al. (2006) menambahkan biaya yang mengikuti pergerakan penjualan secara proporsional memberikan sinyal bahwa terjadi efisiensi biaya.
22
PENUTUP Kesimpulan Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, ditemukan adanya indikasi perilaku sticky cost pada biaya penjualan, administrasi dan umum pada perusahaan manufaktur di Indonesia periode 2009-2012. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan pada biaya penjualan, administrasi dan umum yang lebih tinggi ketika penjualan bersih meningkat dibandingkan dengan penurunan biaya biaya penjualan, administrasi dan umum pada saat penjualan bersih menurun. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 2a dapat disimpulkan bahwa besarnya sticky cost dipengaruhi oleh asset intensity. Ini berarti peningkatan stickiness pada biaya penjualan, administrasi dan umum sesuai dengan peningkatan asset intensity perusahaan. Dengan kata lain saat asset intensity meningkat, sticky cost juga akan meningkat. Sedangkan pada hasil pengujian hipotesis 2b dapat disimpulkan bahwa besarnya sticky cost dipengaruhi oleh employee intensity, namun dengan arah yang berbeda. Ini berarti peningkatan employee intensity tidak sesuai dengan peningkatan sticky cost. Dengan kata lain saat employee intensity meningkat, sticky cost akan menurun.
23
Implikasi Dari hasil penelitian yang menemukan adanya indikasi sticky cost pada biaya penjualan administrasi dan umum pada perusahaan manufaktur di Indonesia, maka manajer harus mengenali dan mengendalikan sticky cost. Karena sticky cost berdampak buruk yaitu dapat mengurangi laba (Anderson et al, 2006 dan Weiss, 2010). Selain itu dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh dari asset intensity yang meningkat seiring peningkatan sticky cost, manajer harus mengambil keputusan untuk menahan sumberdaya ketika penjualan menurun atau melakukan penyesuaian. Keterbatasan dan Saran Pada penelitian ini pengukuran rasio employee intensity menggunakan perbandingan antara jumlah karyawan dengan penjualan bersih. Hal ini kurang relevan karena satuan ukurnya berbeda. Untuk itu pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan rasio dengan perbandingan total biaya gaji dengan total penjualan bersih.
24
DAFTAR PUSTAKA Anderson, M. C., Banker, R. D. and Jankiraman, S. N. (2003). Are Selling, General, AndAdministrative Costs “Sticky”?. Journal Of Accounting Research. Anderson, MC., Banker, RD., and Janakiraman, SN., Huang, R. (2006). Cost Behavior and Fundamental Analysis of SG&A Costs”. AAA 2007 Management Accounting Section (MAS) Meeting Paper. Anderson, W. S., Chen, C. X., and Young, S. M. (2005). Sticky Cost as Competitive Response:Evidence on Strategic Cost Management at Southwest Airlines. Working Paper. Rive University. Calleja, Kenneth., Steliaros,M., and Thomas, D.C. (2005). Further Evidence on The Sticky Behaviour of Costs". Cass Business School Research Paper, Working Paper. SSRN Canon, Jim (2011). Determinants of "Sticky Costs:" An Analysis of Cost Behavior using United States Air Transportation Data. Iowa State University. Cooper, R., And R. Kaplan (1998). The Design Of Cost Management Systems: Text, Cases And Readings. Upper Saddle River, Nj: Prentice Hall.
25
Danizger, L.(2008). Adjustment Costs, Inventories and Output. The Scandinavian Journal of Economic. De Medeiros, Otavio Ribeiro and Costa, Patricia De Souza. (2004). Cost Stickiness in Brazilian Firm. Paper presented at the 4th USP Congress of Managerial Control and Accounting. SSRN. Dewi, A.A.K. (2012). Apakah Kelengketan Biaya Terjadi Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Working Paper. Universitas kristen Satya Wacana. Salatiga. Epstein, L. G., and Denny, M.G.S. (1986). The Multivariate Flexible Accelerator Model: Its Empirical Restrictions and an Application to U.S. Manufacturing". Econometrica Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hamermesh, D. S., and Pfann, G. A. (1996). Adjustment Costs in Factor Demand. Journal of Economic literature.
26
Hidayatullah, I. J, Utami, W., Herliansyah, Y., (2011). Analisis Perilaku Sticky Cost Terhadap Prediksi Laba Menggunakan Model Cost Variability dan Cost Stickiness (CVCS) Pada Emiten di BEI untuk Industri Manufaktur. Universitas Mercu Buana. Kama, I., Weiss D. (2010). Do Managers' Deliberate Decisions Induce Sticky Costs?. SSRN. Lucas, R.E. (1967). Adjustment Cost and Theory of Supply. The Journal of Political Economy. Malcom, Robert E. (1991). Overhead Control Implications of Activity Costing. Accounting Horizons. Mortensen, D. T. (1973). Generalized Costs of Adjustment and Dynamic factor Demand Theory. Econometrica. Nakamura, S. (1993). An Adjustment Cost model of Long-term Employment in Japan. Journal of Applied Econometrics. Noviyanti, Astri and Setyono, P. (2008). Analysis of Selling, General and Administrative Cost Stickiness on Net Sales at Different Economic Condition
27
Nugroho, P.I., Endarwati, W. (2013). Do the Cost Stickiness in The Selling, General and Administrative Cost Occur in Manufacturing Companies in Indonesia?. SNA 16. Manado. Persada I. (2006). Cost Behavior Analysis: The Stickiness of Selling, General, and Administrative Cost. Department of Accounting International Program Faculty of Economics Indonesia Islamic University Yogyakarta. Pervan Maja, Pervan. I. (2012). Analysis of sticky cost: Croatian Evidence. University of Split. Pichetkun, N., & P. Panmanee. (2012). The Determinants of Sticky Cost Behavior A StructuralEquation Modeling Aproach. Rajamangala University of Technology. Thanyaburi. Porporato, Marcela., Werbin, E. (2010). Active Cost Management in Banks: Evidence of sticky cost in Argentina, Brazil and Canada. York University. Canada. Rahmadi, W.A. (2012). Apakah Biaya Operasional Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sticky?. Working Paper. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga.
28
Teruya, Jenny., Shimizu, T., and He, D. (2010). Sticky Selling, General, and Administrative Cost Behavior and It's Changes in Japan. Global Journal of Business Research. Walpole, Ronald E dan Myers, R.H. (1986). Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuan. ITB. Bandung. Weidenmier, M.L., Subramaniam, C. (2003). Additional Evidence on Sticky Behavior of Costs. TCU Working Paper. Texas University. Windyastuti dan Biyanto, F. (2005). Analisis Perilaku Kos: Stickiness Kos Pemasaran, Administrasi & Umum Pada Penjualan Bersih (Studi Empiris Perusahaan yang Terdaftar di BEJ. SNA VIII. Solo. Yang, D. H., Lee, Y. T., and Park, K. H. (2005). Sticky Cost Behavior Analysis of General Hospitals in Korea. Korean Journal of Health Policy and Administration. Yasukata, K., Kajiwara, T. (2011). Are Sticky Cost The Result of Deliberate Decision of Managers?. Working Paper. SSRN
29
Lampiran 1 Daftar Nama Perusahaan Kode BUDI TRST ULTJ SAIP IPOL CTBN UNIC AMFG TFCO DAVO AISA INRU FPNI TSPC MASA POLY FASW ADMG MYOR INDR RMBA CPIN AUTO KLBF JPFA TPIA UNVR SMCB GJTL IMAS ICBP INTP BRPT SMGR
Emiten PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Trias Sentosa Tbk PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk PT. Indopoly Swakarsa Industry Tbk PT. Citra Turbindo Tbk PT. Unggul Indah Cahaya Tbk PT. Asahimas Flat Glass Tbk PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk PT. Davomas Abdi Tbk PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk PT. Toba Pulp Lestari Tbk PT. Titan Kimia Nusantara Tbk PT. tempo Scan Pasific PT. Multistrada Arah Sarana Tbk PT. Asia Pasific Fibers Tbk PT. Fajar Surya Wisesa Tbk PT. Polychem Indonesia Tbk PT. Mayora Indah Tbk PT. Indo Rama Synthetic Tbk PT. Bentoel International Investama Tbk PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT. Astra Auto Part Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk PT. Holcim Indonesia Tbk PT. Gajah Tunggal Tbk PT. Indomobil Sukses International Tbk PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk PT. Barito Pasific Tbk PT. Semen Indonesia Tbk 30
KRAS HMSP GGRM INDF ASII IKAI BRNA JECC TIRT ESTI LMPI RICY STAR AKPI ROTI DLTA INDS CEKA KBLI KBRI SSTM ARNA NIKL DVLA GDST TCID HDTX MLBI GDYR SMSM TOTO MAIN SCCO PBRX ALMI TBMS VOKS SPMA ARGO
PT. Krakatau Steel Tbk PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk PT. Astra International Tbk PT. Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk PT. Berlina Tbk PT. Jembo Cable Company Tbk PT. Tirta Mahakam Resources Tbk PT. Ever Shine Tex Tbk PT. Langgeng Makmur Industry Tbk PT. Ricky Putra Globalindo Tbk PT. Star Petrochem Tbk PT. Argha Karya Prima Industry Tbk PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk PT. Delta Djakarta Tbk PT. Indospring Tbk PT. Cahaya Kalbar Tbk PT. KMI Wire and Cable Tbk PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk PT. Arwana Citra Mulia Tbk PT. Pelat Timah Nusantara Tbk PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk PT. Mandom Indonesia Tbk PT. Panasia Indo Resources Tbk PT. Multi Bintang Indonesia Tbk PT. Goodyear Indonesia Tbk PT. Selamat Sempurna Tbk PT. Surya Toto Indonesia Tbk PT. Malindo Feedmill Tbk PT. Surpreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk PT. Pan Brothers Tbk PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk PT. Voksel Electric Tbk PT. Suparma Tbk PT. Agro Pantes Tbk
31
KIAS BRAM SULI KAEF MYTX
PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk PT. Indo Kordsa Tbk PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk PT. Kimia Farma Tbk PT. Apac Citra Centertex Tbk
32
AKKU KICI BIMA LMSH BTON PYFA ERTX INCI EKAD LPIN UNTX SIAP ALKA KARW SKLT YPAS NIPS SCPI ADES IGAR UNIT CNTX APLI JPRS LION SQBI SRSN MRAT MBTO PSDN BATA INAI MERK PRAS KBLM ETWA KDSI PICO IKBI
PT. Alam Karya Unggul Tbk PT. Kedaung Indah Can Tbk PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk PT. Lionmesh Prima Tbk PT. Beton Jaya Manunggal Tbk PT. Pyridam Farma Tbk PT. Eratex Djaya Tbk PT. Intan Wijaya International PT. Ekadharma International Tbk PT. Multi Prima Sejahtera Tbk PT. Unitex Tbk PT. Sekawan Intipratama Tbk PT. Alaska Industrindo Tbk PT. ICTSI Jaya Prima Tbk PT. Sekar Laut Tbk PT. Yana Prima Hasta Persada Tbk PT. Nipress Tbk PT. Schering Plough Indonesia Tbk PT. Akasha Wira International Tbk PT. Champion Pasific Indonesia Tbk PT. Nuasantara Inti Corpora Tbk PT. Century Textile Industry Tbk PT. Asiaplast Industries Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Lion Metal Works Tbk PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk PT. Indo Acitama Tbk PT. Mustika Ratu Tbk PT. Martina Berto Tbk PT. Prashida Aneka Niaga Tbk PT. Sepatu Bata Tbk PT. Indal Aluminium Industry Tbk PT. Merck Tbk PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk PT. Kabelindo Murni Tbk PT. Eterindo Wahanatama Tbk PT. Kedawung Setia Industrial Tbk PT. Pelangi Indah Canindo Tbk PT. Sumi Indo Kabel Tbk
33
Lampiran 2 Sampel Data
KODE
AKKU KICI BIMA LMSH BTON PYFA ERTX INCI EKAD LPIN UNTX SIAP ALKA KARW SKLT YPAS NIPS SCPI ADES IGAR UNIT CNTX APLI JPRS LION SQBI SRSN MRAT SULI MBTO PSDN
Log[PA&Ui,t/PA&Ui,t-1] 2009/2010 2010/2011 2011/2012 -0,22148193 0,00037197 0,06970228 0,04632874 -0,00307285 0,03605926 -0,13784660 0,30550499 0,06977540 0,06085922 0,00938974 0,09839407 0,02121608 -0,34765489 0,04573663 0,04942548 0,09435193 0,06321851 0,07656894 0,10825896 -0,18121577 -0,04198474 0,12772163 0,05932509 0,00228697 -0,33550184 -0,00869647 0,04365068 0,00441918 0,01695470 0,08909406
0,03222857 -0,63436775 0,06948476 0,04846731 0,00855739 0,05095386 -0,02093499 -0,36797898 0,09460424 0,13912688 0,07787762 0,17992745 0,08795585 -0,15037073 0,05134113 0,05193499 0,09813341 0,01434006 0,22780878 -0,11201068 -0,35892941 0,06241008 0,14737233 0,00275696 0,07930914 0,11113241 0,03518497 0,04581217 -0,22524851 0,07851295 0,10004956
0,03381942 0,65107803 0,05553187 0,02768706 -0,01470321 0,05263836 -0,02457412 -0,03775030 0,08000598 -0,01005101 -0,11071157 -0,01235954 0,17854346 0,18980655 0,08929208 0,02862435 0,12786267 0,12330243 0,32303365 0,02946066 -0,04417230 0,00740962 0,08016615 0,02734545 0,07925065 0,09069876 0,02351533 0,05231025 0,01836827 0,03107214 0,09783571
34
log [Salesi,t/Salesi,t-1] 2009/2010
2010/2011
2011/2012
0,06107856 -0,01177928 0,12289206 0,11060549 -0,01727940 0,02820717 -0,02532082 -0,15849946 0,09308933 0,01056977 0,05327939 0,02876249 0,04573141 -0,25499617 0,05573133 0,09661710 0,15598222 0,32573809 0,21142205 0,02935166 -0,04155483 -0,01271246 -0,00122179 0,14997922 0,02212936 -0,13827590 -0,01208288 0,02891362 -0,05182494 0,04004150 0,19521000
-0,06005703 0,03473859 -0,24138575 0,11020799 0,07958826 0,03046566 0,04324368 0,01604565 0,11117692 0,02439310 0,11211940 0,08490090 0,01413347 -0,17932668 0,03997706 0,02973722 0,15981675 0,65622665 0,13632076 -0,01937306 -0,04064391 0,17017741 0,03624257 0,17587883 0,11109191 0,04913322 0,05297853 0,04140669 -0,16165259 0,05886697 0,12782485
-0,20477479 0,03465562 0,12082361 0,03139345 0,00382597 0,06806414 0,25901105 0,10904509 0,06902034 0,03813687 -0,15954203 0,01774951 -0,01835943 0,06929399 0,06681981 0,04504900 0,08393498 0,04454087 0,20192381 0,03549677 -0,06701408 -0,12728342 0,04698919 -0,14329310 0,10257358 0,05452047 -0,00361267 0,05218887 -0,12931991 0,04417002 0,02002999
BATA INAI MERK PRAS KBLM ETWA KDSI PICO IKBI IKAI BRNA JECC TIRT ESTI LMPI RICY STAR AKPI ROTI DLTA INDS CEKA KBLI KBRI SSTM ARNA NIKL DVLA GDST TCID HDTX MLBI GDYR SMSM TOTO MAIN SCCO PBRX ALMI
0,03795882 0,02361532 0,08650049 -0,03006781 0,06632166 0,10623139
0,01709142 0,02719870 -0,00710278 0,01220803 0,12113198 -0,07362781
0,04167536 0,02301857 -0,00146378 -0,00735262 0,05418446 0,12028525
0,03197364 -0,00859998 0,02487030 0,25081607 0,25545091 0,02503949
0,02259501 0,08088863 0,06235126 0,06091648 0,20239754 0,04733635
0,04429127 0,02042470 0,00533091 -0,02742596 0,07179220 0,04468638
0,05645125
0,04016371
0,03474375
0,06820286
0,02166910
0,04232007
-0,08666585
0,00503987
0,01098925
-0,01517780
0,02512191
-0,02000482
0,06165238 0,16350255 0,04303821 -0,02544979 -0,03174972 0,07148795 0,11028149 0,10557373 -1,34789679 -0,00438555 0,08660694 0,00498203 0,10911374 -0,08578948 0,15026730 -0,15344317 0,06327315 0,13098167 0,09372277 0,03387734 0,02529373 0,05818519 -0,14242379 0,08848898 0,06982359 0,04700597 0,02736190 0,10663626 0,00953575 -0,05318454 0,09380074
0,12098382 -0,15015097 0,03429008 0,14210234 -0,06659379 -0,06276657 0,05058788 0,02152977 0,59333349 -0,00158778 0,15412824 0,02546756 0,01259641 0,14575792 0,00764242 0,17151501 -0,07036806 0,06747558 -0,03217638 -0,04353381 0,09557913 0,04269111 0,00840459 -0,01328192 0,04172116 0,09068938 0,04125120 0,09946084 0,11800910 0,18567010 0,00726963
0,08365237 0,05015184 0,02039207 -0,01012171 0,07364391 0,05643811 0,07293542 0,09953845 -0,00208071 -0,00206884 0,20130221 0,08946812 0,01568805 0,12522902 0,09746259 0,03098835 -0,05599894 0,03648629 -0,06219970 0,05611611 -0,17616741 0,06285924 0,04699037 -0,04793942 0,10554847 0,02410597 0,03617842 0,08832238 0,06255098 0,05173658 0,00079564
0,15303355 0,00550512 0,02450980 0,03694535 -0,00328193 0,05668364 0,02270218 0,05784443 -1,03895784 0,13654761 0,10032327 -0,13099603 0,15415087 -0,22095372 0,17421472 -0,15477389 0,01931321 0,06543814 0,06216110 0,02900246 0,01777408 0,02379583 -0,15109073 0,04438052 0,16556919 0,05542915 0,05842805 0,03736843 0,16310869 -0,04762434 0,23579360
0,07752268 -0,03507780 0,07748498 0,18346364 -0,03023218 0,07857594 0,09707803 0,02618955 0,29787827 0,00000000 0,12338534 0,01268353 0,08004079 0,23653159 0,17604434 -0,47859084 -0,04444230 0,04587907 -0,03225682 -0,01404272 0,08785268 0,05229971 0,18641733 0,01632816 0,03415897 0,12286041 0,07793000 0,11180326 0,18471482 0,18184555 0,07709178
0,07759346 -0,02058476 0,09063425 -0,01131353 0,05404973 -0,00453092 0,07602450 0,08518658 -0,03188820 0,00104464 0,16557503 0,10598491 0,07771474 -0,04219926 0,09136180 0,24590936 0,13837852 -0,90943196 0,03444843 0,08231637 -0,10394402 0,04873059 -0,07218435 -0,07415642 0,02029068 0,01874339 0,07003761 0,10429693 0,02253617 0,09457031 -0,04888869
35
TBMS VOKS SPMA ARGO KIAS BRAM KAEF MYTX BUDI TRST ULTJ SAIP IPOL CTBN UNIC AMFG TFCO DAVO AISA INRU FPNI TSPC MASA POLY FASW ADMG MYOR INDR RMBA CPIN AUTO KLBF JPFA TPIA UNVR SMCB GJTL IMAS ICBP
0,07423973 1,34331422 0,06266840 -0,20954634 0,00241766 0,03468092 0,04970290
0,09847060 -1,29754762 0,05006952 0,00185701 0,17585331 0,02891815 0,03184359
0,06759786 0,08196245 0,05206115 0,17038491 0,04673196 0,01746506 0,04858358
0,19718171 -0,12069461 0,05695037 -0,05558612 0,20890907 0,08028740 0,04748703
0,16672704 0,18706177 0,00993353 0,10620672 0,04813510 0,03740124 0,03877501
0,02818666 0,09099116 0,03007237 0,07208767 0,07894595 -0,06764948 0,03047757
0,06284893
-0,08285698
-0,09246222
0,06394743
0,05507072
-0,11002396
0,00260085
0,10259590
-0,07095918
0,07629254
0,07139914
-0,03777904
0,06055102 0,13966796 -0,02176556 0,00711921 0,08915141 0,04139908 0,01494962 -0,26423212 -0,26740674 0,05712073 -0,03181114 -0,05992175 0,02514184 0,10679412 0,07125180 0,07893572 0,08306783 0,25340274 0,10470105 0,03120413 0,08188203 0,03991316 0,05448376 0,05536996 0,05781333 0,06933214 0,03169768 -0,01654571 0,10935307 0,04562237
-0,04647637 0,03762829 0,19010225 0,07676489 0,03533887 0,05740824 0,06170583 0,02901228 0,05528186 0,29965914 0,04011242 -0,02363548 0,07310008 0,13408208 -0,03257292 0,12655469 0,00392935 -0,01540533 -0,01524117 0,06399341 -0,02397286 0,09309482 0,03111544 -0,00594371 0,51728319 0,06331185 -0,15653306 0,00553312 0,00000000 0,00800754
0,03180050 0,00531313 0,00967551 0,04562606 0,23512906 0,04257181 0,03571389 0,01936514 0,00974455 0,19477050 0,07983888 0,01620499 0,06385049 0,12137347 0,02040458 -0,02415103 -0,02650290 0,12070228 0,05206427 0,06277384 0,06468695 0,08869171 0,08274533 0,01823198 0,05892045 0,05493334 0,04423849 0,06142081 0,11172533 0,08996890
0,04560517 0,06636874 -0,09287442 0,12091005 -0,10354475 0,08632413 0,10320825 0,04255650 0,59845828 0,12143895 0,07644491 -0,02358694 0,05746355 0,07424717 0,10339802 0,09299623 0,06222931 0,17961647 0,08077139 0,08895598 0,01490091 0,07477069 0,05130216 -0,01180305 0,03826753 0,03306256 0,00121907 0,09398303 0,15918080 0,03894235
0,06468835 0,04845910 -0,01007520 0,06324196 -0,02085752 0,11245254 0,02943452 0,12883524 -0,08633098 0,39540835 -0,02838591 0,10206153 0,05150139 0,16818566 0,11175927 0,08560647 0,14048718 0,11682179 0,10586592 0,05342416 0,07591868 0,07085879 0,02815949 0,04928973 0,58542031 0,07624763 0,10115753 0,07979458 0,00317673 0,03275659
-0,01676496 0,12597135 -0,16216132 0,06783936 0,02170961 0,02663010 0,04160734 -0,00702396 -0,03763483 0,19522428 0,10198297 0,05369171 0,05958882 0,02107268 0,00244886 -0,01455851 -0,02631012 0,04601913 0,00767786 -0,00960035 0,07434501 0,05080473 0,09680111 0,05717294 0,04490547 0,06571569 0,07832994 0,02622926 0,09505508 0,04688079
36
INTP BRPT SMGR KRAS HMSP GGRM INDF ASII
0,03125540 0,02119034 -0,02019714 0,02981784 -0,00203993 0,18627500 0,02360693
0,12078258 0,09249345 0,05743614 -0,08228504 0,06465531 0,03905345 0,00922167
0,08183651 0,06012618 0,08046834 0,01426102 0,05169670 -0,01520398 0,06561766
0,00000000 0,07139878 -0,00131991 -0,05632794 0,04655138 0,05808963 0,01152875
0,11829615 0,07178484 0,05760592 0,09371082 0,08579396 0,04580265 0,07203811
0,09516713 0,04486898 0,07793533 0,07915986 0,10054443 0,06839854 0,04307854
0,08388958
0,06780898
0,06063668
0,12036243
0,09711109
0,06325589
37
DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Salesi,t-1] KODE
AKKU KICI BIMA LMSH BTON PYFA ERTX INCI EKAD LPIN UNTX SIAP ALKA KARW SKLT YPAS NIPS SCPI ADES IGAR UNIT CNTX APLI JPRS LION SQBI SRSN MRAT SULI MBTO PSDN BATA INAI MERK PRAS KBLM ETWA
2009/2010 0,06107856 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,01727940 0,00000000 -0,02532082 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,25499617 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,04155483 -0,01271246 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,13827590 -0,01208288 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,25081607 0,00000000 0,00000000
2010/2011 0,00000000 0,03473859 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,04324368 0,01604565 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,17932668 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,01937306 -0,04064391 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,16165259 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,06235126 0,00000000 0,00000000 0,04733635
38
2011/2012 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00382597 0,00000000 0,25901105 0,10904509 0,00000000 0,03813687 -0,15954203 0,01774951 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,06701408 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00533091 -0,02742596 0,00000000 0,00000000
KDSI PICO IKBI IKAI BRNA JECC TIRT ESTI LMPI RICY STAR AKPI ROTI DLTA INDS CEKA KBLI KBRI SSTM ARNA NIKL DVLA GDST TCID HDTX MLBI GDYR SMSM TOTO MAIN SCCO PBRX ALMI TBMS VOKS SPMA ARGO KIAS BRAM
0,00000000
0,00000000
0,00000000
-0,01517780
0,00000000
0,00000000
0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,03694535 -0,00328193 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -1,03895784 0,13654761 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,22095372 0,00000000 -0,15477389 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,15109073 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,04762434 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,05558612 0,00000000 0,00000000
0,00000000 -0,03507780 0,00000000 0,00000000 -0,03023218 0,07857594 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,04444230 0,00000000 -0,03225682 -0,01404272 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,01632816 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,18706177 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000
0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,01131353 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,03188820 0,00104464 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,13837852 0,00000000 0,03444843 0,00000000 -0,10394402 0,00000000 0,00000000 -0,07415642 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000
39
KAEF MYTX BUDI TRST ULTJ SAIP IPOL CTBN UNIC AMFG TFCO DAVO AISA INRU FPNI TSPC MASA POLY FASW ADMG MYOR INDR RMBA CPIN AUTO KLBF JPFA TPIA UNVR SMCB GJTL IMAS ICBP INTP BRPT SMGR KRAS HMSP GGRM
0,00000000
0,00000000
0,00000000
0,00000000
0,05507072
-0,11002396
0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,09287442 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,04255650 0,59845828 0,00000000 0,07644491 -0,02358694 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,09398303 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,00131991 0,00000000 0,04655138 0,00000000
0,00000000 0,06468835 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,10206153 0,00000000 0,00000000 0,11175927 0,00000000 0,00000000 0,11682179 0,10586592 0,00000000 0,07591868 0,00000000 0,00000000 0,04928973 0,00000000 0,00000000 0,10115753 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,09371082 0,00000000 0,00000000
-0,03777904 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,01455851 -0,02631012 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,06839854
40
INDF ASII
0,00000000
0,00000000
0,00000000
0,00000000
0,00000000
0,00000000
DECRDUM i,t*log[Salesi,t/Salesi,t-1] *log[Total Asseti,t/Salesi,t-1 KODE
AKKU KICI BIMA LMSH BTON PYFA ERTX INCI EKAD LPIN UNTX SIAP ALKA KARW SKLT YPAS NIPS SCPI ADES IGAR UNIT CNTX APLI JPRS LION SQBI SRSN MRAT SULI MBTO PSDN BATA INAI
2009/2010 0,06379216 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00295167 0,00000000 0,00672741 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,11784130 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,01641752 -0,00159654 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,01628224 -0,00016788 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000
2010/2011 0,00000000 0,00118982 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,01167623 0,00820885 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,14029221 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00345541 -0,01746001 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,07382330 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 41
2011/2012 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,00009509 0,00000000 -0,07493570 0,05832044 0,00000000 0,01779589 0,03223072 0,00748116 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,03792191 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000
MERK PRAS KBLM ETWA KDSI PICO IKBI IKAI BRNA JECC TIRT ESTI LMPI RICY STAR AKPI ROTI DLTA INDS CEKA KBLI KBRI SSTM ARNA NIKL DVLA GDST TCID HDTX MLBI GDYR SMSM TOTO MAIN SCCO PBRX ALMI TBMS VOKS
0,00000000 0,11468408 0,00000000 0,00000000 0,00000000
-0,00835766 0,00000000 0,00000000 -0,00549372 0,00000000
-0,00110698 -0,00664634 0,00000000 0,00000000 0,00000000
0,00041225
0,00000000
0,00000000
0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,00490544 0,00010595 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,42141417 0,00984377 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,03260020 0,00000000 -0,13284732 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,00517095 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,01211169 0,00000000 0,00000000 0,00000000
0,00000000 -0,01333331 0,00000000 0,00000000 -0,00148507 0,00704347 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,01227125 0,00000000 0,00547574 0,00004117 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,00271445 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,01489212
0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00285442 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,01699562 0,00005899 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,04194697 0,00000000 -0,00250245 0,00000000 0,02649949 0,00000000 0,00000000 0,01540603 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000
42
SPMA ARGO KIAS BRAM KAEF MYTX BUDI TRST ULTJ SAIP IPOL CTBN UNIC AMFG TFCO DAVO AISA INRU FPNI TSPC MASA POLY FASW ADMG MYOR INDR RMBA CPIN AUTO KLBF JPFA TPIA UNVR SMCB GJTL IMAS ICBP INTP BRPT
0,00000000 -0,01593902 0,00000000 0,00000000 0,00000000
0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000
0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000
0,00000000
0,00166682
0,00390861
0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,06398698 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,00594871 0,50710259 0,00000000 0,04193904 0,00333613 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,01092262 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000
0,00000000 0,00490709 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,01101418 0,00000000 0,00000000 -0,00398216 0,00000000 0,00000000 -0,00458571 0,00451231 0,00000000 -0,03493649 0,00000000 0,00000000 -0,01121032 0,00000000 0,00000000 0,02672024 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000
0,00139653 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,00191029 -0,00164914 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000
43
SMGR KRAS HMSP GGRM INDF ASII
-0,00004501 0,00000000 -0,01296312 0,00000000 0,00000000
0,00000000 0,01550619 0,00000000 0,00000000 0,00000000
0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,00026717 0,00000000
0,00000000
0,00000000
0,00000000
DECRDUMi,t*log[Salesi,t/Salesi,t-1] *log[Number of employeei,t/Salesi,t1] KODE
AKKU KICI BIMA LMSH BTON PYFA ERTX INCI EKAD LPIN UNTX SIAP ALKA KARW SKLT YPAS NIPS SCPI ADES IGAR UNIT CNTX APLI JPRS LION SQBI SRSN MRAT SULI
2009/2010
2010/2011
-0,46650152 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,16598068 0,00000000 0,20250464 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 2,05180421 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,34420179 0,11168334 0,00000000 0,00000000 0,00000000 1,32275128 0,10879891 0,00000000 0,00000000
0,00000000 -0,27482678 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,34537112 -0,14204935 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 1,67904569 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,17621403 0,33488635 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 1,37490771 44
2011/2012 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,03709343 0,00000000 -2,06976103 -0,96310218 0,00000000 -0,33556830 1,33605099 -0,16040474 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,55443618 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000
MBTO PSDN BATA INAI MERK PRAS KBLM ETWA KDSI PICO IKBI IKAI BRNA JECC TIRT ESTI LMPI RICY STAR AKPI ROTI DLTA INDS CEKA KBLI KBRI SSTM ARNA NIKL DVLA GDST TCID HDTX MLBI GDYR SMSM TOTO MAIN SCCO
0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -2,07637106 0,00000000 0,00000000 0,00000000
0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,55934158 0,00000000 0,00000000 -0,40764275 0,00000000
0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,04828368 0,23602278 0,00000000 0,00000000 0,00000000
0,13278578
0,00000000
0,00000000
0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,33599365 0,02847839 0,00000000 0,00000000 0,00000000 9,64296972 -1,24912980 0,00000000 0,00000000 0,00000000 2,09073142 0,00000000 1,34302659 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 1,31972489 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000
0,00000000 0,29937231 0,00000000 0,00000000 0,26359949 -0,65414707 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,37076702 0,00000000 0,30649418 0,12575048 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,15838684 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000
0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,10587024 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,27136646 -0,00953602 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -1,14674554 0,00000000 -0,32790386 0,00000000 1,00341620 0,00000000 0,00000000 0,72183316 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000
45
PBRX ALMI TBMS VOKS SPMA ARGO KIAS BRAM KAEF MYTX BUDI TRST ULTJ SAIP IPOL CTBN UNIC AMFG TFCO DAVO AISA INRU FPNI TSPC MASA POLY FASW ADMG MYOR INDR RMBA CPIN AUTO KLBF JPFA TPIA UNVR SMCB GJTL
0,38834811 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,46115361 0,00000000 0,00000000 0,00000000
0,00000000 0,00000000 0,00000000 -1,73537633 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000
0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000
0,00000000
-0,46572534
0,94235000
0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,79787778 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,40134556 -5,40819818 0,00000000 -0,68014507 0,23093919 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,82992177
0,00000000 -0,59870047 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -1,02706273 0,00000000 0,00000000 -1,01944321 0,00000000 0,00000000 -1,05167187 -0,94334062 0,00000000 -0,72584437 0,00000000 0,00000000 -0,44407711 0,00000000 0,00000000 -0,94438634 0,00000000
0,33547732 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,13408057 0,24709128 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000
46
IMAS ICBP INTP BRPT SMGR KRAS HMSP GGRM INDF ASII
0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,01237490 0,00000000 -0,42593794 0,00000000 0,00000000
0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,86825402 0,00000000 0,00000000 0,00000000
0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 -0,61427945 0,00000000
0,00000000
0,00000000
0,00000000
47
Lampiran 3 Uji Asumsi Klasik Hpotesis 1 1. Uji Multikolinearitas Tujuan dari uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika antar variabel independen tidak terjadi korelasi, maka dapat dikatakan bahwa model regresi tersebut baik (Ghozali, 2007). Untuk menentukan apakah suatu model terjadi
multikolinearitas dengan melihat dari nilai VIF (Value Inflation
Factor). Jika nilai VIF > 10 maka dapat diindikasikan terjadi multikolinearitas. Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant)
Penjualan
.798
1.253
Periode
.798
1.253
Dapat dilihat dari output diatas semua variabel memiliki nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa model ini tidak terjadi multikolinearitas.
48
2. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri (Ghozali, 2007). Untuk menentukan apakah suatu model terdapat autokorelasi adalah dengan melihat dari nilai D-W berada diantara -2 dan 2.
Model
R
R Square
1
.437a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.191
.186
Durbin-Watson
.09095379
1.911
Dapat dilihat dari output di atas nilai dari Durbin-Watson barada diantara -2 dan 2 yaitu sebesar 1,911. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menentukan apakah model
terbebas
dari
masalah
heterosedastisitas
atau
tidak.
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda (Ghozali, 2007). Untuk menentukan apakah suatu model terdapat masalah heteroskedastisitas adalah dengan melihat dari signifikansi yang nilainya > 0,05. Penulis menggunakan uji glejser.
49
Dari hasil dibawah dapat dilihat bahwa signifikansi > 0,05 ini berarti tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.
Model 1
t
Sig.
(Constant)
12.241
.000
Penjualan
.586
.558
-.327
.744
Periode
4. Uji Normalitas
Biaya N Normal Parametersa
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Penjualan
Periode
344
344
344
.0425711
.0532683
.0002065
.10080144
.09516063 .04298409
Absolute
.134
.110
.403
Positive
.127
.110
.403
Negative
-.134
-.099
-.391
2.488
2.040
7.476
.000
.000
.000
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak (Priyatno, 2009). Dari hasil diatas dapat dilihat asym.sig. (2-tailed) pada variabel biaya, penjualan dan periode bernilai <0,05 hal ini berarti data berdistribusi tidak normal. Tetapi berdasarkan teori pusat yang menyatakan bahwa untuk penarikan sampel dalam jumlah besar yang merepresentasikan populasi, 50
distribusi akan mendekati distribusi normal (Walpole dan Myers, 1986). Dalam penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 117 perusahaan dari total 138 perusahaan terbentuk sampel 351 kemudian dihilangkan 7 outlier hingga menjadi 344 data. Jumlah sampel tersebut adalah 83 persen dari populasi sehingga data dianggap normal.
51
Hipotesis 2 1. Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Model
Tolerance
1
VIF
(Constant)
Penjualan
.579
1.727
Periode
.590
1.887
Asset
.738
1.355
Karyawan
.625
1.572
2. Uji Autokorelasi
Model 1
R .722a
R Square .521
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate .515
52
.08039059
Durbin-Watson 1.954
3. Uji Heteroskedastisitas
Model 1
t
Sig.
(Constant)
13.936
.000
Penjualan
-1.069
.286
Periode
-.823
.411
Asset
1.170
.243
-1.126
.261
Karyawan
4. Uji Normalitas
Biaya N Normal Parametersa
Penjualan 339
Mean
.0343601
339
Periode 339
339
.0449099 -1.6082713E-3 .0026211
.0140341
.0375695 .11547005
.11683307
.07466598
Deviation
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Karyawan
339
Std.
Most Extreme Differences Absolute
Asset
.68189993 0
.184
.151
.402
.432
.402
Positive
.139
.134
.394
.432
.402
Negative
-.184
-.151
-.402
-.381
-.394
3.395
2.781
7.409
7.959
7.402
.000
.000
.000
.000
.000
53
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama
: Yuniasih Wahyuningtyas
NIM
: 232010200
Alamat
: RT 01/ RW 05 Kedungjati, Kab. Grobogan, Jawa Tengah
Judul skripsi : Pengaruh Asset Intensity dan Empoyee Intensity terhadap Sticky Cost Pada Biaya Penjualan, Administrasi dan Umum
Pendidikan Formal •
1998-2004 SD Negeri 2 Kedungjati
•
2004-2007 SMP Negeri 1 Kedungjati
•
2007-2010 Jurusan IPA SMA Negeri 1 Gubug
•
2010-2014 Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana
Pendidikan Non Formal •
Kursus Bahasa Inggris di Kota Bahasa Salatiga tahun 2011
•
Kursus Brevet Pajak A dan B tahun 2013 di FEB UKSW Salatiga
Seminar yang Pernah Diikuti •
National Seminar on Accounting 2011 “Penyusunan Laporan Keuangan Bebasis SAK 2010”
•
National Seminar on Accounting 2011 “Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP”
•
Seminar Nasional Kewirausahaan “Great Man Have Great Minds”
•
Seminar Nasional “ Emerging Risks in Information Systems from The Audit Perspective”
54
55