PERHITUNGAN BIAYA BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SATU SELISIH, DUA SELISIH, DAN TIGA SELISIH PADA RUMAH MAKAN BUNGA CEMPAKA
Nama NPM Jurusan Dosen pembimbing
: Ade Candra Warman : 24209631 : Akuntansi : Syntha Noviyana, SE,MMSI
Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia usaha saat ini, yang dirasakan semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Persaingan usaha yang pesat tentu berpengaruh terhadap perusahaan itu sendiri Pada umumnya tujuan perusahaan didirikan adalah untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dan memaksimalkan laba demi kelangsungan hidup perusahaan. Tujuan pengendalian biaya yaitu memaksimalkan laba atau keuntungan dengan meminimalisir biaya yang bisa ditekan bahkan menghilangkan biaya yang dianggap tidak diperlukan. Rumusan dan Batasan masalah • Bagaimana prosedur penetapan biaya standar pada perusahaan rumah makan padang bunga cempaka? • Bagaimana perhitungan dan analisis biaya bahan baku dengan dua selisih,dan tiga selisih? Tujuan Penelitian • Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : • Untuk mengetahui prosedur penetapan biaya standar pada perusahaan rumah makan padang bunga cempaka. • Untuk mengetahi perhitungan dan analisis biaya bahan baku dengan model dua selisih,dan tiga selisih
Untuk menentukan kuantias standar bahan baku : • Perusahaan melakukan perhitungan rata-rata pemakaian bahan baku untuk suatu produk pada periode tertentu sebelumya. • Parusahaan menghitung pemakaian bahan baku yang buruk pada periode tertentu sebelumya. Untuk menentukan harga sebagai standar • Untuk menentukan harga standar bahan baku, perusahaan memperkirakan harga bahan baku yang terjadi saat ini. • Perusahaan juga memperkirakan harga yang berlaku di masa yang akan datang.
KSt No
Bahan Baku
HSt
KS
HS
Total Selisih Kg
Kg
1
Daging
Rp 65.000
Rp 65.000
300
300
Rp
2
Santan
Rp 10.000
Rp 9.000
148
150
Rp 130.000
3
Cabe giling
Rp 18.500
Rp 20.000
18
15
Rp 33.000
4
Jahe
Rp 5.000
Rp 6.500
10
9
Rp (8.500)
5
Laos
Rp 5.000
Rp 6.500
10
9
Rp (8.500)
6
Bawang putih
Rp 11.000
Rp 12.500
15
12
Rp 15.000
7
Bawang merah
Rp 9.000
Rp 9.000
15
15
Rp
0
8
Minyak goreng
Rp 13.000
Rp 14.500
15
13
Rp
6.500
9
Bumbu masak
Rp 11.000
Rp 10.000
4
3
Total
Hasil analisis perhitungan selisih biaya dengan model satu selisih •Dalam perhitungsn yang telah dilakukan, terdapat selisih biaya menguntungkan sebessar Rp 198.500 dan • selisih rugi sebesar Rp 17.000 Dari hasil perhitungan tersebut total keuntungan yang diperoleh perusahaan adalah sebesar Rp 181.500.
0
Rp 14.000 Rp 181.500
No
Bahan Baku
HSt
KSt
KS
Kg
Kg
SK
HS SH
1
Daging
Rp 65.000
Rp 65.000
300
300
Rp
2
Santan
Rp 10.000
Rp 9.000
148
150
Rp(20.000)
Rp150.000
3
Cabe giling
Rp 18.500
Rp 20.000
18
15
Rp 55.000
Rp(22.500)
4
Jahe
Rp 5.000
Rp 6.500
10
9
Rp 5.000
Rp(13.500)
5
Laos
Rp 5.000
Rp 6.500
10
9
Rp 5.000
Rp(13.500)
6
Bawang putih
Rp 11.000
Rp 12.500
15
12
Rp 33.000
Rp(12.000)
7
Bawang merah
Rp 9.000
Rp 9.000
15
15
Rp
Rp
8
Minyak goreng
Rp 13.000
Rp 14.500
15
13
Rp 26.000
Rp(19.500)
9
Bumbu masak
Rp 11.000
Rp 10.000
4
3
Rp 11.000
Rp 3.000
Rp115.000
Rp 72.000
Total
0
0
Hasil analisis perhitungan selisih biaya dengan model dua selisih Terjadi selisih menguntungkan pada selisih kuantitas sebesar RP 135.000 dan selisih rugi sebesar RP 20.000. Dari hasil perhitungan tersebut perusahaan menerima total keuntungan selisih kuantitas sebesar RP 115.000. Pada selisih harga terdapat selisih harga yangmenguntungkan sebesar Rp153.000 dan selisih yang merugikan sebesar Rp 81.000. sehingga total selisih sebesar Rp 72.000.
Rp
0
0
No
Bahan Baku
HSt
KSt
KS
Kg
Kg
SH
HS
1
Daging
Rp 65.000
Rp 65.000
300
300
Rp
2
Santan
Rp 10.000
Rp 9.000
148
150
3
Cabe giling
Rp 18.500
Rp 20.000
18
4
Jahe
Rp 5.000
Rp 6.500
5
Laos
Rp 5.000
6
Bawang putih
7
SK
0
0
Rp
0
Rp148.000
Rp(18.000)
Rp
0
15
Rp(22.500)
Rp 55.500
Rp
0
10
9
Rp(13.500)
Rp 13.000
Rp
0
Rp 6.500
10
9
Rp(13.500)
Rp 13.000
Rp
0
Rp 11.000
Rp 12.500
15
12
Rp(18.000)
Rp 33.000
Rp
0
Bawang merah
Rp 9.000
Rp 9.000
15
15
Rp
Rp
0
Rp
0
8
Minyak goreng
Rp 13.000
Rp 14.500
15
13
Rp(19.500)
Rp 26.000
Rp
0
9
Bumbu masak
Rp 11.000
Rp 10.000
4
3
Rp 33.000
Rp 10.000
Rp 1.000
Laba
Rp 181.000
Rp150.500
Rp 1.000
Rugi
Rp 87.000
Rp 18.000
-
Selisih
Rp 94.000
Rp132.500
Rp 1.000
0
Rp
SHK
Hasil analisis perhitungan selisih biaya dengan Model Tiga Selisih •Pada selisih harga terdapat selisih menguntungkan sebesar Rp 181.000, selisih rugi sebesar Rp 87.000. Sehingga total selisih sebesar Rp 94.000 •Pada selisih kuantitas, selisih yang menguntungkan sebesar RP 150.500, selisih yang merugikan sebesar RP 18.000. Jadi total selisih laba yang dihasilkan adalah sebesar RP 132.500 •Pada selisih harga/kuantitas juga terdapat selisih menguntungkan sebesar Rp 1.000, selisih merugikan sebesar Rp 0. Jadi total laba yang diperoleh adalah sebesar Rp 1.000.
Kesimpulan • Dalam melakukan pengendalian biaya, perusahaan rumah makan bunga cempaka menggunakan sistem biaya standar. Pada realisasinya, biaya bahan baku yang distandarkan oleh perusahaan tidak selalu sama dengan biaya bahan baku yang terjadi sesungguhnya. Meskipun perusahaan telah menetapkan standarisasi biaya produksi, khususnya pada biaya bahan baku, perusahaan juga harus dapat mengendalikan biaya produksi agar tidak terjadi pemborosan dalam pemakaian bahan baku pada saat melakukan aktifitas produksi pada periode berjalan. • Dari pembahasan yang penulis lakukan untuk menghitung analisis selisih biaya bahan baku dengan menggunakan model satu selisih, dua selisih dan tiga selisih, dimana penerappan perhitungan model tiga selisih lebih baik, lebih teliti dan lebih akurat dalam mengetahui analisis biaya standar. Hal ini merupakan tujuan utama dari kegiatan perusahan untuk memperoleh laba optimum dengan jumlah pemakaian bahan baku yang ekonomis.
Saran Dalam perhitungan menggunakan model satu selisih terdapat selisih biaya yang merugikan dikarenakan harga yang distandarkan lebih rendah dari harga sesungguhnya dan kuantitas sesungguhnya lebih besar dari kuantitas yang distandarkan. Oleh karena itu disarankan perusahaan menggunakan perhitungan model tiga selisih agar perusahaan dapat teliti dan akurat dalam mengetahui selisih dari masing-masing selisih harga, selisih kuantitas, dan selisih harga/kuantitas agar memperoleh laba yang optimum.