JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5
1
PERENCANAAN RUTE BUS PENUMPANG DARI BANDARA JUANDA MENUJU BEBERAPA KOTA DI SEKITAR SURABAYA Gina Adzani, Ir. Wahju Herijanto, MT. Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 e-mail:
[email protected] Abstrak - Bandar udara Internasional Juanda merupakan bandar udara utama bagi sebagian besar wilayah di Jawa Timur termasuk beberapa kota di sekitar Surabaya seperti Malang, Gresik, Lamongan, dan lain-lain. Namun untuk saat ini belum tersedia angkutan umum yang dapat mengakomodasi penumpang dari luar kota Surabaya yang menuju atau pergi dari Bandara Juanda. Karena itulah dalam Tugas Akhir ini akan direncanakan transportasi umum yang mempermudah akses Bandar Udara Juanda dengan wilayah di sekitar Surabaya. Tempat-tempat tujuan dari bus yang akan beroperasi ditentukan berdasarkan hasil survey yang dilakukan di Bandar Udara Juanda. Untuk mencari jumlah penumpang terbanyak dalam satu jam dilakukan survey counting para penumpang bus DAMRI tujuan Juanda-Purabaya. Peramalan bangkitan jumlah penumpang untuk 5 tahun kedepan dianalisa menggunakan analisa regresi linear terhadap jumlah penumpang tahunan di Bandar Udara Juanda. Dari hasil survey yang dilakukan ditetapkan dua rute dengan lima kota tujuan. Rute 1 bertujuan ke Malang dan Rute 2 bertujuan ke Mojokerto, Jombang, Kediri, dan Tulung Agung. Didapatkan jumlah bangkitan penumpang untuk Rute 1 sebanyak 9318 penumpang/hari dan untuk Rute 2 sebanyak 6972 penumpang/hari. Armada yang digunakan direncanakan menggunakan bus besar dengan kapasitas 55 penumpang.Kebutuhan armada untuk Rute 1 adalah sebanyak 7 bus dan Rute 2 sebanyak 14 bus. Dari hasil peramalan bangkitan penumpang untuk tahun 2018 menggunakan analisis regresi linier, didapatkan bangkitan penumpang untuk Rute 1 sebanyak 13194 penumpang/hari dan Rute 2 sebanyak 9872 penumpang/hari. Kata kunci: bangkitan, juanda, rute
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar udara Juanda merupakan salah satu bandara Internasional yang besar di Indonesia dan merupakan bandar udara utama bagi kota Surabaya dan sebagian besar wilayah di Jawa Timur. Seiring dengan semakin berkembangnya wilayah Jawa Timur, bandar udara Juanda mengalami peningkatan jumlah penumpang dari tahun ke tahun.Peningkatan jumlah pengguna bandar udara Juanda ini sebaiknya diiringi dengan fasilitas pendukung bandar udara tersebut, baik fasilitas yang berada di dalam bandara maupun
fasilitas penunjang lainnya, misalnya lahan parkir yang tersedia di bandara atau fasilitas transportasi umum yang tersedia di bandar udara tersebut. Saat ini, fasilitas transportasi umum yang tersedia di bandar udara Juanda untuk menuju ke kota-kota lain di Surabaya, belum ada fasilitas transportasi resmi yang dapat digunakan. Para penumpang yang akan menuju luar kota, misalnya Malang, Gresik, Lamongan, dan lainnya, biasanya memilih untuk menggunakan taksi gelap atau taksi pribadi yang memang banyak tersedia di bandara Juanda. Namun, transportasi jenis ini tidak memiliki patokan harga yang jelas dan tidak ada jaminan keamanan perjalanan karena kendaraan-kendaraan ini merupakan kepemilikan pribadi dan tidak ada perusahaan tertentu yang bertanggung jawab. Selain menggunakan taksi pribadi, penumpang dari bandar udara Juanda yang akan menuju kota lain di sekitar Surabaya juga dapat menggunakan bus Damri yang melakukan perjalanan dari bandar udara Juanda menuju terminal Bungurasih. Dari terminal ini penumpang dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus lain yang tersedia tergantung kota tujuannya. Namun hal ini juga dirasa kurang praktis karena penumpang harus melakukan transfer kendaraan. Mengingat Bandar Udara Juanda merupakan satusatunya bandara besar dan utama bagi wilayah Jawa Timur, maka dapat dipastikan pengguna transportasi udara dari seluruh Jawa Timur akan menuju Bandar Udara Juanda untuk melakukan perjalanannya. Karena itulah dibutuhkan suatu moda transportasi umum yang mampu mengakomodasi kebutuhan penumpang di Bandar Udara Juanda dengan tarif yang tidak terlalu tinggi dan kenyamanan yang mencukupi untuk mempermudah akses menuju bandar udara Juanda terutama bagi penumpang dari luar kota. Pada tugas akhir ini akan dibuat perencanaan rute bus penumpang akses bandar udara Juanda dari beberapa kota di sekitar Surabaya.
1.2 Permasalahan 1. Bagaimana analisa bangkitan pergerakan penumpang yang terjadi? 2. Bagaimana perencanaan rute yang akan digunakan?
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 3. Berapa jumlah dan jenis kendaraan yang akan digunakan? 4. Bagaimana analisa bangkitan pergerakan untuk 5 tahun kedepan?
1.3 Tujuan 1. Mendapatkan perencanaan rute yang akan digunakan. 2. Mendapatkan analisa bangkitan pergerakan penumpang 3. Mengetahui jumlah dan jenis kendaraan yang akan digunakan. 4. Mendapatkan analisa bangkitan pergerakan untuk 5 tahun kedepan.
2 Juanda. Untuk perhitungan jumlah sammpel digunakan persamaan Slovin, sehingga didapatkan jumlah sampel: n= N 1+Ne2 n= 41.806 1 + (41.806 x 0,12) n = 99,761 ≈ 100 orang
Dari survey yang dilakukan terhadap 100 responden yang berasal atau bertujuan ke luar Kota Surabaya, didapatkan data asal dan tujuan penumpang seperti pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Data Asal-Tujuan Penumpang Bandara Juanda Jumlah Persentase No. Kota Asal/Tujuan (org) (%)
II. METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.
1
Malang
30
30
2
Gresik
14
14
3
Mojokerto
8
8
4
Kediri
7
7
5
Lumajang
7
7
6
Tulung Agung
5
5
7
Blitar
4
4
8
Jombang
3
3
9
Madura
3
3
10
Madiun
2
2
11
Tuban
2
2
12
Lamongan
2
2
13
Bojonegoro
2
2
14
Trenggalek
2
2
15
Banyuwangi
1
1
16
Bondowoso
1
1
17
Ponorogo
1
1
18
Pacitan
1
1
19
Jawa Tengah
5
5
100
100
Jumlah
Gambar 2.1 Metodologi Penelitian
III. PEMBAHASAN 3.1 Pengumpulan Data Jumlah bangkitan penumpang didapatkan dari survey yang dilakukan terhadap penumpang di Bandar Udara
Selain survey asal-tujuan terhadap penumpang di Bandar Udara Juanda, dilakukan juga survey counting untuk mengetahui jumlah penumpang harian yang menggunakan Bus DAMRI dari Bandar Udara Juanda menuju ke Terminal Purabaya.Hasil survey ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2 berikut.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5
3 Tabel 3.2 Kesediaan Penumpang Rute 1 untuk Berpindah Moda Pilihan
Poin
Jumlah
Pasti tidak mau
0
0
0
Kira2 tidak mau
0,25
1
0,25
50/50
0,5
0
0
Kira2 mau
0,75
2
1,5
Pasti mau
1
27
27
Σ Ratarata
Gambar 3.1 Grafik Jumlah Penumpang Bus Damri dari Terminal Purabaya Menuju Bandara Juanda
Total
28,75 0,95833
2. Rute 2 merupakan rute bus penumpang yang melalui beberapa kota dari Bandar Udara Juanda, yaitu Mojokerto, Jombang, Kediri, dan terakhir Tulung Agung. Dari 100 responden yang diwawancarai dan bertujuan ke luar Kota Surabaya, 8 orang diantaranya bertujuan ke Mojokerto, 3 orang ke Jombang, 7 orang ke Kediri, dan 5 orang ke Tulung Agung, sehingga responden pada Rute 2 ini berjumlah 23 orang. Kesediaan penumpang untuk berpindah moda ke bus penumpang dapat dilihat pada Tabel 5.3 berikut. Tabel 3.3 Kesediaan Penumpang Rute 2 untuk Berpindah Moda Gambar 3.2 Grafik Jumlah Penumpang Bus Damri dari Bandara Juanda Menuju Terminal Purabaya Dari hasil survey terhadap jumlah penumpang harian Bus DAMRI, diketahui jumlah penumpang per jam terbanyak adalah sebanyak 105 penumpang/jam. Jumlah ini nantinya akan digunakan dalam perhitungan perencanaan operasional kendaraan. 3.2 Penentuan Rute Dari hasil survey didapatkan dua jumlah penumpang terbanyak adalah menuju Malang dan Gresik.Namun, karena bus penumpang yang langsung menuju Gresik dari Bandara Juanda telah tersedia, maka bus ke Gresik tidak termasuk dalam perencanaan dalam Tugas Akhir ini. Berdasarkan hasil survey tersebut, maka ditetakan dua rute yang akan direncanakan, yaitu: 1. Rute 1 yaitu bus penumpang yang menghubungkan Bandar Udara Juanda dengan Kota Malang. Dari 100 orang responden yang diwawancarai dan bertujuan ke luar Kota Surabaya, 30 orang diantaranya bertujuan ke Malang.Kesediaan penumpang untuk berpindah moda ke bus penumpang dapat dilihat pada Tabel 5.2 berikut.
Pilihan
Poin
Jumlah
Total
Pasti tidak mau
0
0
0
Kira2 tidak mau
0,25
0
0
50/50
0,5
0
0
Kira2 mau
0,75
6
4,5
Pasti mau
1
17
17
Σ Rata-rata
21,5 0,9347 8
Didapatkan jumlah penumpang harian di Bandar Udara Juanda adalah 41.806 orang.Dengan jumlah sampel dan angka kesediaan yang didapatkan maka dapat dihitung bangkitan penumpang untuk setiap rute sebagai berikut. 1. Rute 1 Tujuan: Malang Bangkitan=30 x 41.806 x 0,95833 129 = 9317,23 ≈ 9318 penumpang/hari 2. Rute 2 • Tujuan: Mojokerto Bangkitan = 8 x41.806x 0,93478 129
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 = 2423,53 ≈ 2424 penumpang/hari • Tujuan: Jombang Bangkitan= 3 x 41.806 x 0,93478 129 = 909,82 ≈ 910 penumpang/hari • Tujuan: Kediri Bangkitan= 7 x 41.806 x 0,93478 129 = 2120,59 ≈2122 penumpang/hari • Tujuan: Tulung Agung Bangkitan= 5 x 41.806 x 0,93478 129 = 1515,71 ≈ 1516 penumpang/hari Total bangkitan penumpang rute 2 = 6972 penumpang/hari 3.3 Perencanaan Operasional • Rute 1 Lokasi pemberhentian: Terminal Arjosari, Malang Jarak perjalanan: 88,7 km Kecepatan rencana: 40 km/jam Waktu tempuh= jarak/kecepatan = 88,7 / 40 = 133 menit Direncanakan menggunakan bus besar dengan kapasitas 40 penumpang dan headway 20 menit. Didapatkan kapasitas jalur: Co = 40 x 3600 = 120 penumpang (20 x 60) Dari hasil survey penumpang harian Bus DAMRI didapatkan jumlah penumpang terbanyak dalam 1 jam adalah 105 penumpang sehingga didapat nilai load factor: LF = 105 = 0,875 < 1 120 Jumlah Armada: (2 x 133) + (2 x 10) = 14,305 ≈ 15 bus 20 Frekuensi = 60/20 = 3 kendaraan/jam • Rute 2 Lokasi pemberhentian: - Terminal Mojokerto - Terminal Kepuhsari Jombang - Terminal Tamanan Kediri - Terminal Tulung Agung Jarak total perjalanan: 162,5 km Kecepatan rencana: 40 km/jam Waktu tempuh = 162,5 / 40 = 243,75 menit
4 Direncanakan menggunakan bus besar dengan kapasitas 40 penumpang dan headway 20 menit. Didapatkan kapasitas jalur: Co = 40 x 3600 = 120 penumpang (20 x 60) Dari hasil survey penumpang harian Bus DAMRI didapatkan jumlah penumpang terbanyak dalam 1 jam adalah 105 penumpang sehingga didapat nilai load factor: LF = 105 = 0,875 < 1 120 Jumlah Armada: (2 x 243,75) + (2 x 40) = 28,375 ≈ 29 bus 20 Frekuensi = 60/20 = 3 kendaraan/jam Tabel 3.4 Pembebanan Rute untuk Rute 2 Rute
Jarak (km)
Jumlah Penumpang (org)
A-B
52,5
6972
B-C
26,1
4548
C-D
50,6
3638
D-E
33,3
1516
LF rata-rata = Σ (Pi x Si Co x L Dimana: Pi = Jumlah penumpang terbanyak dalam satu jam antar titik pemberhentian Si = Jarak antar titik pemberhentian Co = Kapasitas jalur L = Jarak total rute Sehingga didapat nilai load factor rata-rata: LF rata-rata = 10832,807 120 x 162,5 = 0,555 3.4 Peramalan Jumlah Bangkitan Penumpang Peramalan jumlah bangkitan pada tahun 2018 dihitung dengan analisis regresi linier terhadap nilai PDRB, jumlah penduduk, dan pendapatan perkapitan tiap wilayah. Pada Tabel 3.5 berikut adalah data penumpang tahunan Bandara Juanda. Nilai R2 terbaik didaptkan dari grafik hubungan antara PDRB dan bangkitan penumpang sehinggan persamaannya digunakan untuk peramalan bangkitan penumpang tahun 2018. Grafik hubungan tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5
5 4. Jumlah bangkitan penumpang untuk tiap kota tujuan pada tahun 2018: a. Rute 1: Malang = 13285 penumpang/hari b. Rute 2: Mojokerto = 4050 penumpang/hari Jombang = 2000 penumpang/hari Kediri = 3626 penumpang/hari Tulung Agung =4306 penumpang/hari
DAFTAR PUSTAKA Gambar 3.3 Grafik Hubungan PDRB dan Bangkitan Penumpang 2013 Tabel 3.5 Bangkitan Penumpang pada Tahun 2018 Bangkitan Rute Kota Penumpang/hari Rute 1:
Malang
13285
Rute 2:
Mojokerto
4050
Jombang
2000
Kediri
3626
T. Agung
4306 13982
IV. KESIMPULAN Dari hasil survey dan analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan: 1. Berdasarkan hasil survey dan mengambil jumlah penumpang terbanyak, maka direncanakan akan dibuat 2 rute: a. Rute 1: Bandara Juanda – Terminal Arjosari Malang b. Rute 2: Bandara Juanda – Terminal Mojokerto – Terminal Kepuhsari Jombang – Terminal Tamanan Kediri – Terminal Tulung Agung 2. Jumlah bangkitan penumpang untuk tiap kota tujuan pada tahun 2013: a. Rute 1: Malang = 9318 penumpang/hari b. Rute 2: Mojokerto = 2424 penumpang/hari Jombang = 910 penumpang/hari Kediri = 2122 penumpang/hari Tulung Agung =1516 penumpang/hari 3. Perencanaan operasional untuk kedua rute menggunakan bus besar dengan kapasitas 40 penumpang. Headway masing-masing kendaraan selama 20 menit dengan waktu henti 10 menit. Jumlah armada yang dibutuhkan untuk Rute 1 adalah sebanyak 15 bus dan untuk Rute 2 sebanyak 29 bus.
[1]
.1992. Undang-undang Negara Republik Indonesia nomor 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. [2] .1996.Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum. Departemen Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. [3] Bruton, Michael J. 1975. Introduction To Transportation Planning. London: Hutchinson & Co. [4] Consuello G. Sevilla dkk. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Depok: Universitas Indonesia Press. [5] Harries, S. 1976. State-of-the-art Review of Urban Transportation Concepts and Public Attitudes. Washington: US Department of Transportation. [6] Miro, Fidel. 1997. Sistem Transportasi Kota. Bandung: Penerbit Tarsito. [7] Morlok, E.K. 1981. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta: Erlangga. [8] Pearmain, D dan E. Kroes. 1990. Stated Preference: A Guide To Practice. Amsterdam: Steer Davies & Glaeave Ltd. [9] Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung: Penerbit ITB. [10] Vuchic, V.R. 1981. Urban Public Transportation. New Jersey: Prentice Hall. [11] Warpani, Suwardjoko. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung: Penerbit ITB. [12] Wikipedia. 2012. Juanda International Airport,
.