PERSEPSI TERHADAP TRAFFICl(ING
(PERDAGANGAN PEREMPUAN) DENGAN MOTIVASI UNTUK MENJADI TKW KE LUAR NE:GERI
SKRIPSI
Oleh SITI MAERAH NIM: 101070023044
Skripsi ini diajukan untuk memenuhl sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATUllAH JAKARTA
1428 H / 2008 M
PERSEPSI TERHADAP TRAFFICKING (PERDAGANGAN PEREMPUAN) DENGAN MOTIVASI
UNTUK MENJAOI CALON TKW KE LUIAR. NEGER.I Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (Si) Pada Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh SITI MAERAH
101070023044 DI Bawah Bimbingan
Pembimbing II '~ <--
-----~~
Yasun M. Si
~lkhwan Lutfi, M. Si
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1429 H I 2008 M
PENGESAHAN PANITIA U,Jl1!\N Skripsi
yang
berjudul
PERSEPSI
TERHADAP
TRAFFICKING
(PERDAGANGAN PEREMPUAN) DENGAN MOTIVASI UNTUK MENJADI TKW KE LUAR NEGERI telah diujikan dalam munaqasyah Fal
06 Pebruari 2008. skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gel9r Sarjana Psikologi Program Strata Satu ( S 1). Jakarta, 6 Pebruari, 2008 Sidang Munaqasyah,
Ketua M r~mgkap Anggota,
I
..
Sekretaris
eta gkap Anggota,
M. Si.
M. Si.
Pembimbing II, '\
~y~
~n Lutfi. M. Si NIP: 150 388 809
ABSTRAK (A) (B) (C) (D)
Fakultas Psikologi Pebruari2008 Siti Maerah Hubungan Persepsi terhadap Trafficking (perdagangan perempuan) Dengan Motivasi untuk Menjadi TKW ke Luar Negeri (E) Halaman : IX + 64 (F) Meskipun mendatangkan devisa bagi Negara serta meningkatnya kondisi ekonomi keluaragnya, pengirirnan TKW ke luar negeri dapat rnenimbulkan kekhawatiran, karena dari sifat pekerjaannya dan posisi tawar mereka yang lemah, tiadanya izin kerja yang legal menyebabkan mereka makin rentan terhadap perdagangan, bahkan bila mereka menjadi TKW secara legalpun, buruh migran masih saja rentan karena mereka seringkali kurang diberi perlindungan dinegara tujuan daripada pekerja lain, terutama bila rnereka bekerja di sektor informal. Semua perdagangan manusia tidak legal, namun semua migrasi illegal belum tentu merupakan perdagangan manusia, dalam Protokol PBB tahun 2000 Trafficking di pahami sebagai perekrutan, pengiriman, penempatan, dan pemulangan seseorang dengan menggunaan a11caman, kekerasan, pemaksaan lain, penipuan, penculikan, kecurangan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, atau mernberi atau menerima bayaran atau manfaat untuk memperoleh ijin dari orang yang mempunyai wewenang atas orang lain untuk tujuan el<sploitasi (Rossenberg, 2003) Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara persepsi terhadap Trafficking dengan rnotivasi untuk menjadi TKW ke luar negeri di PT Dwi Guna Jaya Abadi yang berlokasi di JI. Halim Perdana kusurna Jaktim. Responden yang di jadikan sample berjumlah 40 orang calon TKW yang sudah pernah menjadi TKW. Pendekatan yang di gunakan adalah kuantitatif sedangkan metodenya korelasional, pengumpulan data menggunakan skala model liker!, yang berupa kuisioner skala persepsi yang terdiri dari 74 item, dan skala motivasi 71 item. Pengolahan data dan semua perhitungannya menggunakan rumus statistic didapatkan realibilitas pada skala persepsi sebesar 0,8565 dan motivasi 0,8318 dari hasil uji hipotesa didapatkan hasil r hitung sebesar 0,520 yang nilainyalebih pada r table sebesar 0,312 pada taraf signifikansi 5%. Maka Ha diterima yang artinya ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap trafficking dan motivasi untuk menjadi TKW. (F) Bahan Bacaan: 31 ( 1988-2007)
KATA PENGANTAR
3ismillahirohmanirrahim ~lhamdulillahirabbil'alamin,
segala puji syukur tak henti-hentinya penulis
Jcapkan bagi allah SWT, Sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ni dan mudah-mudahan mendapat Ridho-Nya. Shalawat dan salam tetap ercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabat dan para lengikutnya yang tetap istiqomah di jalan-Nya. <esederhanaan karya ini dapat selesai dengan penuh perjuangan serta )engorbanan, tidak lepas dari bantuan serta dukungan baik secara materil naupun imaterial dari berbagai pihak, pemberian saran, kritil< yang tak henti1entinya dan memotivasi agar karya ini terselesaikan. Untuk ilu, penulis ingin T\enyampaikan rasa terima kasih secara langsung semua pihak yang telah Tiembantu, yaitu:
1.
Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, lbu Ora. Netty Hartati, M.Si terima kasih dengan setulus hati atas ilmu serta wejangannya yang sangat berharga kepada penulis
2.
Pembantu Oekan Bidang Akademik, lbu Ora. Zahrotun Nihayah, M.Si atas ilmu serta dukungannya kepada penulis selama penulis menimba ilmu di Fakultas Psikologi tercinta
3.
Oosen pembimbing 1, Bapak Prof. Hamdan Yasun, M.si yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
4.
Dosen Pembimbing 2, Bapak lkhwan Lutfi, M.si yang telah memberikan motivasi dan masukan-masukannya yang sangat berharga kepada penulis.
5.
Teruntuk separuh jiwaku: Ayah, lbu, curahan kasih sayang dan tetesan keringat akan menjadi mutiara di akhir kelal<. Kakak, adik-adik dan keponakan yang telah memberikan motivasi, serta doa yang telah kalian panjatkan untuk penulis.
5.
Direktur PT. Dwiguna Jaya Abadi, Bapak Yusuf Besar Jauhari, Bapak Adi, Uni Winda, Mas hadi dan para calon TKW yang telah bersedia menjadi responden yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
7.
Ka Thebe (terima kasih atas kesabaran serta motivasinya), Nufus, Husna, Eva dan seluruh teman-teman yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu
l\khirnya penulis hanya berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu penulis di catat oleh Allah SWT sebagai amal saleh yang penuh keiklasan dan di balas pahala yang berlimpah ganda amien ..... .
Jakarta, Pebruari 2008
DAFTAR ISi
HALAMAN JUDUL. .............................................................................. HALAllllAN PERSETUJUAN ............................................................... . HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. . ABSTRAK .............................................................................................. KATA PENGANTAR............................................................................ DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. DAFTAR TABEL .................................................................................. DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
Bab 1 PENDAHULUAN.......................................................................
1-12
1.1. Latar Belakang Masalah ... ... .... .... ... .. ..... .... .... ... .... .... ..... .... ... ..
1
1.2. ldentifikasi Masalah.................................................................
10
1.3. Pembatasan Masalah..............................................................
10
1.4. Perumusan Masalah................................................................
11
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................
11
1.5.1. Tujuan Penelitian..........................................................
11
1.5.2. Manfaat Penelitian........................................................
11
1.6. Sistematika Penulisan............................................................
12
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian Persepsi ... ........ ....... ... .... .... .......... ..... ...... .... ...
13
2.1.2 Proses terjadinya Persepsi ..... ........ .. .... .... ..... .... .. ..... .....
15
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ...............
16
2.2. Trafficking (Perdagangan Perempuan) ....................................
17
2.2.1. Pengertian Trafficking...................................................
17
2.2.2. Faktor-faktor penyebab trafficking..................................
18
2.2.3. Unsur- Unsur Trafficking................................................
21
2.2.4. Kerentanan Dalarn Pengerahan TKW............................
22
2.3. Motivasi .....................................................................................
28
2.3.1. Pengertian Motivasi ... ................................. ... .... ...........
28
2.3.2. Macarn- Macarn Motivasi .. .... ...... .... .. ..... ... .. ...... .... ........
28
2.3.3. Fungsi-Fungsi Motivasi .......................... .... ....................
30
2.3.4. Faktor-Faktor Yang Memotivasi Menjadi TKW ..............
31
2.4. TKW...........................................................................................
33
2.4.1. Pengertian TKW .............................................................
33
2.4.2. Syarat-Syarat Menjadi TKW ...........................................
34
2.4.3. Prosedur Bekerja Ke Luar Negeri ... ... ..... .. .... .. ... ..... .. ... .
35
2.5. Kerangka Berpikir ......................................................................
37
2.6. Hipotesa Penelitian ...................................................................
Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN..................................................... 3.1. Jenis Penelitian .................................................... ....................
39
40-48 40
3.1.2. Devinisi variabel dan Oprasional variabel .. ...................
40
3.2 Populasi, Sampel, dan Pengambilan Sampel.............................
42
3.2.1. Populasi.. ... .... ... ... .... ...... .... .. .... .... .... ............ .. .... .... .. .. .. ..
42
3.2.2 Sampel dan teknik penarikan Sampel............ ............... ..
42
3.3 Pengumpulan Data.....................................................................
43
3.3.1. Metode Pengumpulan Data ...........................................
43
3.3.2. lnstrumen Pengumpulan Data .......................................
43
3.4. Teknik Analisa Data ..................................................................
45
3.5. Prosedur Penelitian ..................................................................
47
Bab 4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA ...................................... 4.1. Gambaran Um um Responden... ....... .... ... .... . .... .... ........... .... .....
49
4.2. Presentasi Data.........................................................................
51
4.2.1 Uji Persyaratan ................................................................
51
4.2.1. Distribusi Penyebaran Skor Responden ... .. .. .... ... .... .... ..
54
4.2.3. Uji Hipotesis ....................................................................
56
Bab 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN ................................
59-64
5.1. Kesimpulan .... ... .... ... .... ... .... ... ... .... ......... ... ............ ... .... .. .... .... ...
59
5.2. Diskusi ......................................................................................
59
5.3. Saran ..... .... ... ... ..... ...... .... ... ........ ... ... .. .. ............... ................... ...
64
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ a
49-58
A.,.,., _ _ _ D. &
I
A 111"11_8_ A
D.8
DAFTAR TABEL
3.1. Bobot Nilai .. ..................................................................................
43
3.2. Blue Print Skala Persepsi Terhadap Trafficking..........................
44
3.3. Blue Print Skala Motivasi .............................................................
45
3.4. Kaidah Reliabilitas Guilford ""'"'"'"·""'·'"""""'""'"' ............. "..
47
4.1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Status Pernikahan
49
4.2. Scatterplot Skala Persepsi Terhadap Trafficking.........................
52
4.3. Scatterplot Skala Motivasi .. ..... .............. .... ....... .............. ..............
53
4.4. Uji Homogenitas .. ... ... ... .. .. .... ... .... ... .... .... ... ........... .... .... ...... ..... .....
54
4.5. Deskriptif Statistik ........................................................................
55
4.6. Skor Responden Secara Keseluruhan .........................................
56
4.7. Uji Korelasi ...................................................................................
57
I
BABI PENDAHUlUAN
1.1. Latar belakang Masalah Salah satu masalah mendasar yang dihadapi bangsa Indonesia di sepanjang perjalanannya sebagai bangsa merdeka adalah pengangguran. Menurut menakertrans (dalam majalah nakertrans, 2004) menyebutkan lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan pertambahan angkatan kerja, akibatnya pengangguran menjadi fenomena mengemuka sekaligus menjadi salah satu masalah serius dalam lingkaran persoalan nasional yang benama kemiskinan.
Pada saat pemerintah belum sepenuhnya berhasil mencari jalan keluar atas persoalan pengangguran dan kemiskinan, fenomena buruh migran atau lebih dikenal dengan Tenaga Kerja Indonesia (TKI} mengemuka, lni mulai berlangsung dari tahun 1980-an sampai sekarang (Susilo, 2003). Indonesia merupakan negara pengirim TKW terbesar di Asia Tenggara setelah Filipina, Kepergian TKI ke luar negeri dilandasi oleh keinginan mencari pekerjaan dengan penghasilan yang dapat digunakan untuk membantu perekonomian keluarganya(dalam Wawa, 2005).
2
Dari tahun 1980 jumlah TKI yang diproses oleh DepnakEir berjumlah 10.378 orang, pada tahun 1995 berjumlah 120.603 orang,tahun 1996 berjumlah 220.162 orang, tahun 1997 berjumlah 276.352 orang, tahun 1998 berjumlah 380.173 orang, sedangkan pada tahun :2005 jumlah tersebut meningkat menjadi 474.310 orang (Hugo dalam Rossenberg, 2003)
Alasan-alasan seseorang untuk mencari pekerjaan dan memutuskan untuk bekerja di luar negeri,antara lain: 1). Dilihat dari kondisi individu dan rumah tangga buruh migran adalah: umur relatif muda, umumnya berpendidikan rendah, keinginan untuk memperoleh penghasilan tinggi, harapan untuk menunaikan ibadah haji untuk yang ke arab Saudi, dukungan dan izin dari keluarga, terbatasnya pemilikan lahan; 2).Dilihat dari kondisi desa asal: terbatasnya kesempatan kerja dan potensi SDA, serta norma dan ikatan sosial yang tidak menghambat Proses Migrasi TKW ke luar negeri;3). Dilihat dari kondisi negara tujuan: tingkat upah lebih tinggi, adanya persamaan agama untuk yang ke Timur Tengah, adanya kerabat atau teman sekampung yang sudah terlebih dahulu menjadi TKW ke luar negeri; 4). Faktor-faktor lainnya: pemgaruh keberhasilan teman sekampung, ada lembaga yang membantu proses pemberangkatan ke luar negeri (Sanggar Kanto, 1998)
3
Apalagi upah TKW di luar negeri sangat menggiurkan, menurut peraturan resmi keimigrasian berbeda disetiap negara tujuan misalnya: di Hongkong upah TKW adalah HKD 3670/bulan (sekitar 4 juta), di Singapura sebesar $D 330 (sekitar 1,5 juta), di Timur Tengah sekitar SR 600(sekitar 1,4 juta), dan di Malaysia RM 300-400 (sekitar 680-900 ribu) nilai rupiah tergantung fluktuasi kurs. Menurut Menakertrans Errnan Suparno menyebutkan penghasilan/remitansi dari buruh migran memberikan kontribusi yang berarti kepada ekonomi nasional yaitu sekitar US$ 2,5 milyar/tahun, pada tahun 2001 remitansi yang masuk sekitar US$ 1, 1 milyar, ditahun 2002 meningkat menjadi US$ 2,93 milyar, sampai akhir 2005 mencapai jumlah US$ 3, 1 milyar, sedangkan untuk tahun 2006 mencapai US$ 3,5-4 milyar Maka dari itu kalau berbicara tentang remitansi maka tidaklah berlebihan kalau TKW disebut pahlawan devisa negara, mengingat jumlah remitansi yang berhasil dikirim ke Indonesia cukup besar.(Susilo, 2003)
Akan tetapi meskipun banyak mendatangkan devisa bagi Negara serta meningkatnya kondisi ekonomi keluaragnya, pengiriman TKW ke luar negeri dapat menimbulkan kekhawatiran, karena dari sifat pekerjaannya dan posisi tawar mereka yang lemah, tiadanya izin kerja yang sah atau tidak resmi menyebabkan mereka makin rentan terhadap perdagangan, bahkan bila mereka menjadi TKW secara resmipun, buruh migrant masih
4
dinegara tujuan daripada pekerja lain, terutama bila mereka bekerja di sektor informal.
Memang, menjadi TKW bisa disebut gampang-gampan~1 susah, Gampangnya tidak memerlukan pendidikan tinggi asalkan berminat dan berbadan sehat bisa menjadi TKW, Apalagi banyak kisah sukses para TKW yang rnemberikan kontribusi positif mereka terhadap keluarganya, daerahnya, dan bangsanya (yang setidaknya berupa aliran devisa), akan tetapi banyak pula yang gagal dan mengalami tindak kekerasan. Sebut saja Marni (16 tahun), karena tergiur melihat tetangga yang sukses menjadi TKW, akhirnya iapun dengan bantuan sponsor mendaftarkan pada PJTKI yang resmi dam tanpa dipungut bayaran, tetapi marni harus menyetujui bahwa gajinya akan dipotong 7 bulan gaji. Semuanya berjalan cukup cepat, tidak kurang dari 1 bulan akhirnya Marni diberangkatkan, paspor marni dikeluarkan oleh kantor imigrasi Soekarno Hatta, alamat dalam paspor dipalsukan, dan ia dijanjikan mendapat gaji us$ 240 perbulan. Setibanya di Negara tujuan ia dipekerjakan pada sepasang suami isteri yang sama- sama pelaku bisnis. Majikan perempuan sangat kejam, setiap hari marni disiksa dengan tendangan, cakaran dan pukulan, bahkan pernah pula menusuknusuk tangan kanan mami dengan pisau. Setiap kali kedua majikannya ribut maka Marni selalu menjadi sasaran. Selama 10 bulan bekerja tidal<
·-·-
'-------
--'-'--
-•••----' _,_._ ___ ,,. ____ _
5
hari ia hanya makan sekali itupun nasi yang sudah basi bahkan sering hanya diberi sekerat roti. pekerjaan yang harus dikerjakan Marni selain melakukan sernua pekerjaan kerumah tanggaan (masak, mencuci, mernbersihkan rumah) juga mengasuh tiga orang anak majikan masingmasing berumur satu tahun, dua tahun dan tiga tahun. Marni sudah tidak tahan dengan siksaan yang setiap hari dirasakan tapi tidak ada kesempatan untuk lari. Suatu saat, Marni dipukuli oleh majikan perernpuan. Karena majikannya marah besar, pintu lupa di kunci. Kesempatan itu dipergunakan oleh marni untuk melarikan diri dengan dibantu oleh satpam yang memanggilkan taksi, Marni mengadu ke KBRI dan tinggal disana selama 2 hari kemudian dijemput oleh agen dan rninta segera dipulangkan sementara kondisi tubuh sEimakin lemah. ltu adalah salah satu kasus yang di tangani oleh solidaritas perempuan (2002), yang bisa dikategorilcan trafficking. Adapun definisi trafficking menurut protokol PBB adalah: Perekrutan, pengiriman, penempatan, dan pemulangan seseorang dengan atau tanpa persetujuan korban atau dengan persetujuan dari mereka yang diperoleh melalui: penggunaan ancaman/kekerasan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penyekapan, penjeratan utang, kebohongan, kecurangan, bujuk rayu atau memberi atau menerima bayaran atau manfaat untuk memperoleh ijin dari orang yang mempunyai wewenang atas oran~J lain untuk tujuan: eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi (Rossenberg, 2003)
6
Trafficking atau perdagangan perempuan dirasakan semakin marak, narnun karena merupakan perbuatan yang terselubung dan illegal, datanya secara kuantitatif sangat sulit diperoleh, Pihak kepilisian hanya mencatat kasus-kasus perdagangan orang yang dilaporl
Sedangkan modus operandi trafficking berkaitan erat dengan pekerjaa11 yang banyak dijadikan sebagai tujuan perdagangan perempuan yaitu: TKW-PRT, PSK, pekerja jermal, Peodefol dan perbudakan yang berkedok pengantin pesanan atau kawin kontrak. Dalam penelitian ini penulis hanya membahas bentuk kejahatan terhadap TKW-PRT. Menjadi TKW rentan terhadap trafficking, jika salah satu dari Proses: yang indikatomya perekrutan, pengiriman, penempatan, pemulangan. Dengan rnenggunakan jalan/ cara mengendalika korban dengan: ancaman/ kekerasan fisik dan seksual, penyalahgunaan kekuasaan/ posisi rentan, penyekapan dan penipuan/ penjeratan utang, untuk Tujuan: eksploitasi kerja yang tercanturn dalam protoc:ol PBB terpenuhi, akibatnya terjadilah perdagangan. Persetujuan dari korban tidak lagi
7
anak yang berusia di bawah 18 tahun persetujuan menjadi tidak reteven, baik dengan memakai atau tidak dengan cara diatas(Hossenberg,2003)
Dari identifikasi modus trafficking diatas, hampir semuanya memiliki pola yang sama, sebagaimana yang tercantum dalam protokol PBB terbagi dalam 4 tahap, diantaranya: (1). Pola perekrutan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi/ budaya dengan daerah asal diantaranya:diimingiming kerja enak dan gaji besar, terjerat utang, dll. (2). Pola pengiriman Trafficking membutuhkan tempat persinggahan sementara, dalam pengiriman TKW misalnya dipenampungan PJTKI bentuk kerentanannya antara lain: Pemalsuan identitas, menunggu terlalu lama,diperlakukan tidak manusiawi,dll (3). Pola penempatan/ di tempat kerja bentuk kerentanannya antara lain: kerja tidak sesuai kontrak kerja, paspor ditahan, penganiayaan/ pelecehan seksual, PHK sepihak, dll.(4). Pola pemulangan bentuk kerentanannya antara lain: pengelabuan, pemerasan, dll (Lembar Suara Apik, 2006)
Adapun penyebab terjadinya trafficking yaitu: kemiskinan, karena ketiadaan akte kelahiran, kurangnya pendidikan dan
ket1~rampilan,
kurangnya akses, kesempatan dan informasi serta nilai sosial dan
8
Begitu banyak faktor-faktor yang menyebabkan perdagangan perempuan, sehingga dapat menimbulkan persepsi yan!~ berbeda oleh setiap orang tergantung sudut pandangnya. Persepsi m1:1rupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan dan menafsirkan (Rahrnat, 2004 ). ,Persepsi tentang Trafficking setiap orang berbeda-beda ada yang memberikan persepsi negatif karena memang dari faktor-faktor tersebut dapat rnenyebabkan mereka rentan terjebak dalam perdagangan yang menempatkan perempuan pada posisi yang beresiko khususnya kesehatannya baik fisik maupun mental spiritual, dan juga rawan terhadap tindak kekerasan, kehamilan yang tidal< dikehendaki, dan penyakit seksual menular termasuk HIV/AID. Sebaliknya, ada pula yang memberikan persepsi yang biasa/ wajar tentang trafficking yang umumnya karena tidal< memahami akan hak- hak serta lemahnya perangkat hukum di Indonesia untuk menjaring orang yang melakukan pelanggaran terhadap anak menjadi faktor meningkatnya perdagangan.
Di satu sisi Jika persepsi yang terbentuk adalah negatif, akan memandang trafficking merupakan satu bentuk pelanggaran hukum yang melecehkan martabat manusia, manusia mempunyai martabat dan hak asasi yang sangat tinggi sehingga sangat tidak manusiawi memperdagangkan manusia untuk kepentingan apapun, ini satu
9
perbuatan jahiliyah yang menjadikan manusia sebagai budak, karena manusia bukanlah untuk diperdagangkan.
Di sisi lain, ada juga yang memandang trafficking suatu hal yang biasa dan wajar, hal ini disebabkan adanya kultur dimana perempuan harus membantu keluarga, dalam hal ini menambah penghasilan, praktel< lain yang umum diterima adalah menuntut perempuan untuk membayar hutang, dan jika mereka terbukti tidak bersedia melunasinya maka perusahaan akan menuntut mereka melalui jalur hukum, apalagi dipicu kurangnya pendidikan sehingga tidak memahami akan hak-hak mereka,
Akan tetapi menjadi TKW yang rentan terhadap trafficking tidak banyak mempengaruhi kejiwaan seseorang, bahkan motivasi m13njadi TKW semakin kuat, apalagi melihat orang lain yang berhasil merubah kehidupan dirinya, dan l<0nsep tentang pekerjaan yang tidak memerlukan pendidikan tinggi, mudah didapat serta gaji yang tinggi menjadi daya tarik mereka untuk kemudian berbondong··bondong menjadiTKW Hal ini menjadi panting dan menarik bagi penulis untuk rnelihat apakah benar persepsi seseorang tentang trafficking dapat mengurangi minat rnenjadi TKW ke luar negeri. Untuk itu penulis akan rnelakukan penelitian dengan judul "Persepsi terhadap trafficking de•ngan motivasi ______ : __ J: .,..1#1.Af 1-- 1 - - - -
---·--:11
10
1.2 ldentifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut , maka masalah yang hendak diteliti dapat di ldentifikasikan sebagai berikut : 1.
Seperti apa kerentanan TKW-PRT yang masuk l
2.
Bagaimanakah persepsi terhadap trafficking?
3.
Bagaimana tingkat motivasi untuk menjadi TKW ke luar negeri?
4.
Apakah ada hubungan antara persepsi TKW tentang Trafficking dengan motivasi untuk menjadi TKW ke luar negeri?
1.3 Pembatasan Masalah Agar Penelitian ini lebih terfokus pada masalah yang akan diungkap, maka permasalahan dalam penelitian ini di batasi sebagai berikut :
Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah calon TKW yang ada di PJTKI PT Dwi Guna Jaya Abadi yang terletak di JI. Komodor Halim Perdana Kusuma Jaktim yang akan diberangkatkan ke luar negeri di kawasan timur tengah, memiliki latar belakang pendidikan minimal SD sebelumnya sudah berpengalaman menjadi TKW, hal ini untuk mengetahui bagaimana persepsi tentang trafficking, dimana menjadi TKW merupakan pekerjaan yang rentan terhadap trafficl
11
Yang dirnaksud persepsi tentang trafficking adalah skor yang diperoleh melalui penyebaran skala yang diberikan l<epada responden mengenai unsur-unsur trafficking yang tercantum dalam protokol PBB tahun 2000, Sedangkan untuk motivasi menjadi TKW ke luar negeri adalah skor yang diperoleh melalui penyebaran skala yang mencakup motivasi instrinsik dan ekstrinsik.
1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah terdapat hubungan antara persepsi tentang trafficking dengan motivasi untuk menj;~di TKW ke luar negeri?
1.5 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah "Mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi terhadap motivasi"
1.5.2. Manfaat Penelitian Diharapkan dalam penelitian ini mempunyai manfaat : a). Manfaat Teoritis Secara teoritis memberikan sumbangan dan ilmu pengetahuan
12
seseorang terhadap motivasi yang dimunculkan, khu~;us.nya persepsi tentang trafficking dengan motivasi untuk menjadi TKW ke luar negeri, dan sebagai panduan bagi penelitian lanjutan yang terkait dengan permasalahan ini b). Manfaat Praktis Secara praktis dapat memberikan informasi tentang kerentanan TKW supaya lebih memahami sehingga tidak menjadi korban trafficking
1.6. Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari 5 Bab, masing-masing berisi uraian sebagai berikut: Bab 1 : Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, ldentifikasi masalah, pembatasan masalah penelitian, Perurnusan Masalah, tujuan dan rnanfaat penelitian, sistematika penulisan. Bab 2 : Kajian Pustaka rneliputi teori-teori yang berhubungan den~1an masalah yang akan diteliti yaitu: persepsi, motivasi, TKW, Trafficking, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian Bab 3 : Metodologi penelitian pada bagian ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan berupa: jenis penelitian,pemdekatan dan metode penelitian, dan pernbahasan hasil penelitian. Bab 4 : Analisis hasil penelitian hasil penelitian ini terdiri dari gambaran urnurn subyek penelitian, deskripsi data penelitian, dan pernbahasan has ii.
13
BAB2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 . PERSEPSI 2.1:1. Pengertian Persepsi Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubunganhubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan atau dengan kata lain persepsi ialah memberikan makna pada situasi inderawi (Desiderarto, dalam Rakhmat, 2004)
Persepsi sebagai proses bagaimana seseorang menjadi sadar adanya sifat atau hubungan melalui panca indera, apa yang dihayati akan terpengaruh oleh pengalaman dan pengetahuan masa lalu sehingga persepsi bukan sekedar perekam pasif dan stimulus yang mengenai panca indera (Atkinson, 1999)
Persepsi adalah fungsi yang penting dalam kehidupan, yang dengannya makhluk hidup mengerti apa yang akan menyakitinya, hingga dengannya ia pun segera menjauh, disamping itu juga mengerti apa manfaatnya dan · karenanya maka ia al
14
dan diinterpretasikan, sehingga individu menyadari tentang apa yang di inderakannya itu (Davidoff, 1988)
Persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterpretasikan terhadap stimulus yang diterima sehingga merupakan aktivitas psikologis dalam diri individu, pada hakikatnya adalah proses kognitif yan9 dialami oleh setiap orang dalam menilai informasi tentang lingkungan, baik lewat penglihatan, pendengaran dan penghayatan perasaan (dalam Walgito, 1999)
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Persepsi merupakan pandangan seseorang tentang suatu hal berdasarkan informasi yang ia peroleh baik dari pengalaman, penglihatan, pendengaran atau stimulus inderawi lainnya. Sedangkan Persepsi menurut penulis adalah suatu proses seseorang dalam melihat, mengamati, dan menafsirkan suatu objek, kejadian atau peristiwa yang terlihat oleh panca indra kemudian di masukan ke dalam memori kita sehingga akan membentuk suatu kesan atau pemahaman yang baru bagi individu tersebut.
15
2.1.2 Proses terjadinya persepsi Mempersepsikan sesuatu tidak terjadi begitu saja, tetapi ada unsur yang dapat menciptakan sebuah persepsi atau suatu proses yang dapat memubuat terjadinya suatu persepsi (walgito, 1999) Persepsi bermula dari pengindraan, hal ini berarti bahwa terjadinya proses ini dirangsang kehadiran sesuatu/ sekumpulan objek yang tertangkap oleh alat-alat indra manusia, informasi yang disalurkan kedalam alat pikiran, kemudian mengalami beberapa tahapan pengolahan; mulai dari seleksi dan organisasi dari rangsang-rangsang atau stimuli yang diterima dan berakhir pada penafsiran (interpretasi) mengenai keseluruhannya.
Ketiga tahapan proses tersebut dalam kenyataannya terjadi secara kurang lebih serentak dan tumpang tindih, karena pada dasarnya keseluruhan proses ini berjalan dalam waktu yang relatif amat sangat dan segera (wibowo, dalam Hasbi 2007) Persepsi harus dibedakan dari proses indrawi, proses indrawi adalah proses kerja indra kita, dan proses persepsi adalah cara kita memproses data indrawi tadi menjadi informasi agar dapat kita artikan.
16
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi Persepsi setiap orang dalam memandang suatu objek akan berbecfa satu sama lain, karena persepsi lebih bersifat psikologis daripada proses penginderaan. Adapun yang mempengaruhi perbedaan Persepsi menurut Sarwono (2000) adalah sebagai berikut :
1.
Motif adalah faktor internal yang dapat merangsan~1 perhatian dan dapat menyebabkan munculnya keinginan individu untuk melakukan sesuatu dan sebaliknya.
2.
Kesediaan dan harapan, hal ini akan menentukan pesan mana yang akan dipilih itu akan di tata dan di interpretasikan
3.
Kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan pula perbedaan persepsi, misalnya Adan B berjalan-jalan dipusat pertokoan.A, yang kebetulan sedang lapar mempersepsikan kompleks itu restoran yang berisi makanan lezat, sedangkan B yang sedang ingin membeli sebuah arloji mengamati komplek itu sebagai deretan toko kelontong.
4.
Pengulangan, suatu rangsang yang muncul atau terjadi secara berulang-ulang akan menarik perhatian sebelum mencapai titik jenuh.
5.
Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula terhadap persepsi
17
2.2. TRAFFICKING (Perdagangan Perempuan) 2.2.1 Pengertian Trafficking Kata Trafficking merupakan kata adopsi dari bahasa inggris yang artinya perdagangan orang, meskipun demikian, belum ada kesepakatan bulat bahwa kata "perdagangan" layak diperuntukan bagi "rnanusia" karena, yang pantas diperdagangkan hanyalah benda. Hal yang mendasar dalam perbuatan trafficking terdapat prinsip jual beli.
Devinisi trafficking menurut Protokol PBB tahun 2000 untuk mencegah, memberantas dan menghukum perdagangan manusia, khususnya kekerasan terhadap perempuan, memasukan devinisi trafficking di pahami sebagai: Perekrutan, pengiriman, penempatan, dan pemulangan seseorang dengan atau tanpa persetujuan korban atau dengan persetujuan dari mereka yang diperoleh melalui: penggunaan ancaman/kekerasan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penyekapan, penjeratan utang, kebohongan, kecurangan, bujuk rayu atau memberi atau menerima bayaran atau rnanfaat untuk memperoleh ijin dari orang yang mempunyai wewenang atas orang lain untuk tujuan: eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi (Rossenberg,2003) Devinisi yang lainnya mengenai trafficking, Wijers dan lap-chew tahun 1999 yang di kutip oleh Steve Cook (2005) sebagai berikut: Seluruh tindakan yang dilakukan dalam rangka pen3krutan dan/
18
untuk pekerjaan atau jasa, dengan menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi dominan, penjeratan utang, penipuan atau bentuk-bentuk pemaksaan lain untuk tujuan eksploitasi.
Berdasarkan devinisi tersebut secara umum trafficking adalah perbuatan seseorang/ sekelompok orang dengan tanpa persetujuan korban yang diperoleh melalui kecurangan atau bujuk rayu demi keuntungan si pelaku, dengan menyerahkan, menjual dan memanfaatkan perempuan untuk dijadikan TKW atau pekerjaan lainnya.
2.2.2 Faktor-Faktor Penyebab Trafficking Kemiskinan seringkali dijadikan alasan utama penyebab trafficking, ini didasarkan bahwa daerah asal memiliki masalah kemiskinan, asumsi tersebut kemudian dibantah dengan memperhatikan, misalnya, Indonesia ternyata juga menjadi daerah tujuan, maka kemiskinan sebenamya bukan satu-satunya penyebab, karena itu bEirsifat kompleks dan saling terkait satu sama lainnya Adapun penyebab Trafficking menurut Rosenberg (2003) adalah: 1.
Ketiadaan akte kelahiran Rendahnya registrasi kelahiran khususnya dikalangan masyarakat desa, memfasilitasi perdagangan manusia. Karena, usia dapat
19
dipalsukan untuk memperoleh dokumen perlengkapan pemberangkatan bermigrasi 2.
Tingkat pendidikan yang rendah Mempengaruhi kecenderungan orang memilih kerja disektor informal atau menikah bagi perempuan, suatu pilihan yang dianggap tidak memerlukan klasifikasi prasyarat administratif dan disertai dengan iming-iming materi yang dimanfaatl
3.
Kontel<s budaya Indonesia merupal
l/~l~t----·-":---
..t, _ _ ._ _
_. _ _
·------·-·----
---·-
20
perempuan yang dianggap sebagai kehormatan dan kesucian yang mempunyai arti sangat penting. d). Kemiskinan, lebih cepat anak menikah maka beban tanggung jawab secara ekonomi akan berkurang 4.
Dampak korupsi terhadap perdagangan Mekanisme prosedur untuk memperoleh paspor sangat berkelit ini disebabkan adanya pungutan liar dari oknum yang mengurusi dokumen irnigrasi apabila ada TKW yang hendak bekelja diluar negeri, Keadaan ini sering mengakibatkan terjadinya pemalsuan dokumen sehingga pemberangkatan buruh migran melalui jalur yang tidak resrni.
Menurut Soedijar (2004) faktor penarik teljadinya traflicking adalah: 1) Pengaruh secara langsung karena pengaruh teman, tetangga yang telah berhasil merubah kehidupan dirinya, konsep tentang pekerjaan yang tidak memerlukan pendidikan tinggi, mudah didapat serta gaji yang tinggi 2) Pengaruh secara tidal< langsung melalui media/elektronik terutama TV yang menghadirkan tayangan sinetron, pentas musik dengan menampilkan gaya hidup modem dan berlebihan,sehingga dapat menimbulkan kecemburuan sosial bagi perempuan pedesaan.
\' J i
21
Kontrol sosial yang menurun, sumber kebahagiaan di ukur dari kepemilikan materi saja dan toleransi terhadap penyimpangan sosial merupakan stimulus terjadinya traffciking.
2.2.3 Unsur-unsur trafficking Berdasarkan definisi dari protokol PBB tahun 2000 dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur dari trafficking memuat 3 elemen berbeda yan~1 saling berkaitan(Rossenberg, 2003) yaitu:1) Proses meliputi perekrutan, pengiriman, penempatan, dan pemulangan. 2)Sarana (cara) mengendalikan korban meliputi penggunaan ancaman/ kekerasan fisik dan seksual, penipuan, penjeratan utang dan. 3)Tujuan: eksploitasi kerja
Ada banyak situasi dimana TKW beresiko menjadi korban trafficking, karena itu harus diperhartikan dengan cara apa pelaku rnemfasilitasi dan menciptakan situasi perdagangan (Rossenberg, 2003), rnisalnya: ..
Ketika seorang perempuan secara sadar memilih untuk bekerja ke luar negeri sebagai TKW dan menernukan kondisi kerja yang dijanjikan sesuai dengan yang diterimanya.
lni bukanlah perdagangan untuk tujuan eksp/oitasi kE1rja ..
Ketika seorang perempuan dengan sukarela memilih untuk bermigrasi sebagai TKW dan menemukan bahwa kondisi kerja dan tinggal (yaitu upah, kebebasan bergerak, dsb)yang dijanjikan
22
lni adalah kasus perdagangan untuk tujuan eksploitasi kerja karena ia ditipu mengenai kondisi kerja dan tinggalnya •
Ketika seorang perempuan berumur 16 tahun didorong oleh keluarganya untuk menjadi TKW dan ia melakukannya dengan sukarela /ni adalah perdagangan, menurut definisi yang digunakan, seorang anak yang berumur dibawah 18 tahun tidak dapat memberikan persetujuannya untuk menjadi TKW ke luar negeri
•
Ketika seorang perempuan, terpaksa menjadi TKVV ke luar negeri karena penjeratan utang,dapat mengundurkan diri setelah melunasi utangnya namun dan memilih untuk memperpanjang kontrak menjadi TKW. Meski kasusnya ketika pertama kali ia menjadi TKW merupakan perdagangan, keputusannya untuk menambah kontrak menjadi TKW setelah utangnya tunas bukanlah kasus perdagangan
2.2.4. Kerentanan dalam pengerahan TKW ke l..mu nc~geri Adapun menurut Nur wahyuni (2002) dampak penyimpangan yang menimpa TKW di Saudi Arabia adalah sebagai berikut: 1. Dampak penyimpangan yang disebabl
23
menurut Depnaker itu menjadi tanggung jawab PJTl<:t, padahal penyelenggara BLK adalah depnaker, jadi depnaker menjadi penentu terakhir layak atau tidak untuk bekerja di luar negeri, sehingga kalau terjadi kasus dan kemudian pemerintah cuci tangan maka penyelesaiannya semakin tidak jelas siapa yang bertanggung jawab. b). Pemerintah dalam hal ini depnaker jika menerimai aduan dari TKW hanya akan berusaha menjadi mediator antara TKW dengan majikan atau PJTKI c). Depnaker tidak banyak membela kepentingan TKW hanya menyediakan tempat penampungan bagi TKW yang bermasalah, tapi adapula PJTKI yang bertanggungjawab walau jumlahnya tidak banyak, padahal seharusnya pemerintah mengambil tindakan seperti memberi sangsi bagi perusahan yang tidak bertanggung jawab, masalah tanggung jawab sering dikeluhkan PJTKI sEibab sudah diwajibkan membayar uang jaminan ke asosiasi PJTKI tetapi ketika ada masalah masih saja diwajibkan bertanggung jawab. d). Banyak para calo yang mengatas namakan pegawai depnaker atau oknum pegawai depnaker menjadi calo, dengan mencari calon TKW, kemudian untuk memprosesnya oknum tersebut bekerja sama dengan PJTKI mana saja sebab oknum tersebut memiliki posisi tawar lebih tinggi di banding PJTKI dengan keadaan seperti ini tentu saja mempunyai dampak melemahkan posisi pemerintah dalam £_. _ _ _ ! ____
--•----! ------------
24
e). Tidak ada sangsi bagi PJTKI illegal paling hanya membubarkan saja, padahal PJTKI yang illegal jumlahnya banyak tetpi tidak terdetaksi oleh pemerintah. 2. Penyimpangan yang disebabkan oleh PJTKI yaitu: a) Pungutan terhadap gaji TKW secara sepihak yang dilakukan oleh PJTKI dengan dalih sebagai ganti biaya administrasi, padahal seorang TKW sudah dibiayai oleh majikan yang akan memperkerjakannya, warga arab Saudi yang akan memperkerjakan orang asing mengeluarkan uang senilai SR 7200(sekitar 7,2 juta)uang tersebut untuk tiket dan persiapan yang harus dilakukan di Indonesia (komite nasional pengerahan tenaga kerja arab Saudi 14 nov 1997)artinya ada pengeluaran atau biaya ganda dari pengguna TKW itu sendiri, hal ini tidak mungkin tanpa sepengetahuan pemerintah. b) Dengan alasan birokrasi berbelit-belit PJTKI tidak jarang mengambil jalan pintas contohnya adalah memalsukan identitas TKW, sehingga jika TKW yang bersangkutan tertimpa kasusakan sulit di atasi c) PJTKI membuatkan KTP dengan dengan alamat baru dimana TKW itu sendiri tidak mengetahuinya dan akan berdampak sama yakni akan menyulitkan TKW, jika yang bersangkutan terkena kasus 3. Dampak penyimpangan yang dlsebabkan oleh majikan meliputi:
25
a) Majikan tidak bertanggung jawab seperti tidak membayar gaji sesuai dengan perjanjian, dan perusahaan pengirim tidak bisa berbuat banyak mengingat berbagai alas an dan yang sering adalah pekerja yang bersangkutan kurang memuaskan padahal majikan sudah mengeluarkan biaya besar untuk TKW tersebut b) Majikan mengidap penyakit seperti kelainan jiwa, sehingga tingkah lakunya sering menyimpang dan membuat TKW ketakutan kemudian melarikan diri, perbuatan tersebut selain merugikan majikan, PJTKI juga TKW itu sendiri c) Perbuatan majikan yang kurang etis terhadap TKW, karena sudah rnengeluarkan biaya besar dan merasa berkuasa sehingga berprilaku seenaknya ditambah dengan perbedaan kelas , budaya, bahasa, dan adap istiadat, kesadaran akan rasa belas kasihan dan tanggung jawab rnenjadi tidak ada, yang ada hanya rasional yakni hokum jual beli serta adanya ketergantungan d) Jam bekerja yang tidak jelas dan cenderung kepada kemauan rnajikan. 4 Dampak penyirnpangan yang disebabkan oleh TKVV dan tindak kriminal meliputi: a).Cek kesehatan yang tidak diteliti, sehingga penyakit yang di idap TKW baru diketahui setelah berada di arab Saudi sehingga yang bersangkutan dipulangkan kembali f-\
,,.._:!
-f:L.-•••-
-'-1-~
l.,. _ _ J. •• 1- .J. •• _ _ :
-~•-!----
__ _: __
f.L:•----·
l.O._.J.:.- . .
27
secepatnya untuk menutupi biaya pemberangkatan padahal TKW baru bekerja beberapa bulan.
2.2.5. Dampak resiko terhadap korban perdagangan perempuan Menurut Saman (2005) faktor resiko terhadap trafficking adalah cacat fisik cacat mental, terjangkit penyakit menular dan beresiko tinggi tertular penyakit HIV/AIDS, gangguan masalah reproduksi, aborsi yang tidak aman, penyakit menular seksual, dan bahkan kekerasan seksual.
Adapun upaya yang diperlukan untuk mencegah terjadinya trafficking (dalam lembar info APIK, 2006) adalah: Pemberian hukuman yang seberat-beratnya kepada sindikat trafficking Pemberian pendidikan dasar dan pelatihan yang releven dan berkualitas kepada perempuan untuk memperoleh pekerjaan yang menguntungkan pemberian penyuluhan dan penyebarluasan informasi melalui media cetak dan elektronik pada setiap kasus selain itu pandangan masyarakat yang mengobjekan perempuan (yang berasal dari budaya patriarki) juga harus pelan-pelan di berantas.
;_~'
28
2.3. MOTIVASI 2.3.1. Pengertian Motivasi lstilah Motivasi secara estimologis berasal dari bahasa latin yaitu movere, yang berarti to move (mendorong atau menggerakan). Secara terminologis motivasi adalah suatu kondisi yang menggerakan manusia kearah suatu tujuan tertentu (Stanford dalarn Hasbi, 2007)
Begitu juga halnya dengan Hasibuan (2000) yang mengartikan motivasi kerja sebagai hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung prilaku manusia agar mau bekerja giat, dan antusias rnencapai hasil yang optimal.
Berdasarkan pengertian Motivasi kerja diatas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi dalam bekerja tidak terjadi begitu saja, walaupun sudah memiliki komitmen dan persepsi yang baik terhadap suatu pekerjaan tetapi pada dasamya ada tiga unsur mendasar yang melahirkan suatu motivasi yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan (dalam Munandar, 2001)
2.3.2 Macam- Macam Motivasi Motivasi memiliki berbagai macam pendapat dari para ahli, di antaranya: 1) Kebutuhan-Kebutuhan organis yaitu motivasi yang bcerkaitan dengan kebutuhan dalam seperti makan dan minum
26
c).Fasilitas yang kurang memadai setiba ditanah air sehingga TKW memilih alternative sendiri untuk kembali ke kampung halamannya dan itu potensial untuk terjadinya tindak kriminal d).Karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman TKW dalam perjalanan pulang berpotensi untuk tindakan pelecehan. 5. Selain menghadapi berbagai penyimpangan tersebut kesulitan yang dihadapi para TKW yang dilakukan oleh sponsor meliputi; a) Para calon TKW diberitahu dengan pasti kapan berangkat dan diiming-iming gaji besar b) Seringkall perusahaan tenaga kerja Saudi Arabia memberi panggilan visa untuk bekerja disana sesuai dengan yang diperlukan, tetapi oleh PJTKI diisi oleh TKW tidak sesuai yang dibutuhkan, PJTKI memalsukan identitas yang dikirim sehingga sampai disana mengalami kesulitan c) PJTKI seringkali menawarkan jaminan-jaminan atas nama depnaker misalnya uang ganti rugi jika tidal< jadi bekerja, uang kesehatan, dan tabungan, tetapi jika dituntut TKW seiringkali menemui jalan buntu d)
Calon TKW setelah mendaftar kepada PJTKI maka aturan-aturan
PJTKI lebih banyak berperan bukan aturan dari depnaker e)
Bagi calon TKW yang tidak mempunyai modal atau uang muka,
PJTKI menanggulangi dengan jaminan pemotongan gaji selama L-l...-----
L.. •• 1 - - .1.-.A.--! l""t l-V-1,1 - - - : - -
-----.!.--- ---··'----·-.-J--
29
2) Motivasi darurat yang mencakup dorongan untuk menyelamatkan diri contohnya dorongan untuk berusaha, dalam hal ini motivasi timbul atas keinginan seseorang tetapi karena pengaruh dari luar 3) Motivasi objektif, yaitu motivasi yang di arahkan kepada objek atau tujuan tertentu di sekitarnya. Motiv ini mencakup kebutuhankebutuhan untuk menaruh minat, motivasi ini timbul karena dorongan untuk menghadapi dunla secara nyata (Woolfolk dalam Hasbi, 2007)
Muhibbin Syah ( 1999) mengelompokan motivasi ke dalam 2 kategori yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik adalah sebagai berikut: 1. Motivasi instrinsik ( faktor internal) Adalah motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri tanpa paksan dari luar dirinya, karena dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu, motivasi instrinsik dapat menjadikan seseorang tidak merasa terpaksa dalam mengikuti suatu aktivitas Sama halnya dengan motivasi individu menjadi TKW yang didasari atas keinginan sendiri misalnya: keinginan memperbaiki ekonomi/ gaji besar dan mencari pengalaman
2. Motivasi ekstrinsik Adalah motivasi yang muncul apabila ada rangsangan dari luar, pada motivasi ini seseorang melakukan aktivitas atas dasar nilai yang
30
tertentu. Karena itu, motivasi eksentik di katakana sebagai bentuk motivasi yang di dalam aktivitasnya di mulai dan di teruskan berdasarkan dorongan dari luar yang secara tidak mutlak berkaitan dengan al
Melihat kajian tentang manusia, manusia terbagi dari 2 unsur, yaitu; fisik dan psikis, maka pembagian motivasi cukup ada 2 yaitu motivasi fisiologis dan motivasi psikis. Adapun motivasi menjadi TKW bisa di golongkan dalam motivasi fisiologis, karena keinginan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi atau materi dan keinginan untuk memperbaiki clan meningkatkan taraf hidup.
2.3.3. F1.mgsi-f1.mgsi Motivasi Menurut Alisuf Sobri (1996) fungsi motivasi aclalah; 1) Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan yang ingin di capai 2) Penentu arah perbuatan, yakni kearah yang hendak di capai 3) Penyeleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang akan dicapai.
\ •
31
2.3.4. Faktor-faktor yang memotivasi menjadi TKW Menurut Depnakertrans (2004) negara-negara yang menjadi tujuan migrasi sebagian besar perempuan mereka memerlukan banyak pembantu rumah tangga yang tidak terampil, dengan demikian merel
Adapun yang menjadi penyebab meningkatnya migrasi perempuan ke luar negeri menurut Rossenberg (2003) adalah : 1) Perkembangan ekonomi yang pesat di Negara-negara tujuan dan meningl
32
6) Meningkatnya ketergantungan keluarga pada perempuan, khususnya di dalam rumah tangga yang kurang mampu.
Adapun menurut Adum Dasuki (1999) dari seluruh data yang dikumpulkan dalam penelitian yang dilaksanakan di tulung agung jawa timur setelah melalui proses analisis dan pembahasan dalam penelitian tersebut menghasilan beberapa temuan antara lain: a) Kondisi ekonomi keluarga atau rumah tangga yan!J serba kekurangan, gaji (penghasilan) yang sangat tinggi sebagai TKW dan keinginan untuk mencari serta mengumpulkan modal kerja, merupakan faktor dominan yang memotivasi wanita rnenjadi TKW ke luar negeri apalagi gaji di luar negeri lebih besar untuk ukuran buruh migran. b) Keinginan untuk terus memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup dan ekonomi keluarga menjadi sasaran paling utama dan esensial dari wanita untuk menjadi TKW ke luar negeri, sebagian besar menyatakan bahwa tujuan tersebut mencapai sasaran yang diingikan, sehingga taraf hidup dan ekonomi mereka meningkat c) Terjadi dampak sosial ekonomi yang cukup berarti (positif)terhadap kehidupan keluarga serta TKW, karena sekembalinya dari luar negeri mantan TKW dan keluarganya memiliki usaha mandiri dan produktif.
33
Untuk mewujudkan niat bekerja di luar negeri, tidak jarang wanita dan keluarganya merelakan harta seperti rumah, tanah, temak hewan, ataupun barang berharga lain di jual atau dijadikan jaminan kepada sponsor penyalur tenaga kerja.
Dengan jaminan itu segala keperluan dan biaya keberangkatan di tanggung pihak pengerah, dan setelah TKW bersangkutan bekerja maka ia harus mengembalikan segala biaya dengan cara mencicil yang tentunya harus ditambah dengan bunga serta pungutan lain yang cukup tinggi dan sering sangat membebani serta merugikan TKW sendiri
2.4. TENAGA KERJA WANITA (TKW) 2.4.1 Pengertian TKW Dalam Undang-Undang Penempatan dan Pemulangan TKl(UUPPTKI) No 39 tahun 2004 yang dimaksud dengan tenaga kerja indonesia adalah setiap warga Negara Indonesia yang rnemenuhi syarat untuk bekerja diluar negeri dalam jangka waktu tertentu dengan rnenerirna upah yang telah disepakati kedua belah pihak. Adapun definisi resmi TKI rnenurut pernerintah adalah SE~tiap warga Negara Indonesia yang mernenuhi syarat sebagai pencari kerja yang akan bekerja di luar negeri dan terdaftar di instansi pemtirintah kabupaten/ kota yang bertanggung jawab di bidang ketenaga
34
Sari (2004) menyebutkan Buruh migran adalah TKI baik laki-laki dan perempuan yang bekerja di luar negeri sebagai pembantu rumah tangga, sopir, baby sister, buruh bangunan (konstruksi), buruh perkebunan, perawat, restoran, pramuniaga dan sebagainya. lstilah yang popular adalah TKI/ TKW. Jadi TKW adalah wanita yang bekerja di luar negeri seperti ke Arab saudi dan wilayahTimur tengah lainnya atau wilayah Asia fasifik seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, dll. adapun TKW sendiri terbagi dua yaitu: TKW yang bekerja disektor formal dan informal. Dalam penelitian ini TKW yang dimaksud oleh penulis adalah calon TKW yang bekerja di sektor informal sebagai pembantu rumah tangga.
2.4.2. Syarat-Syarat menjadi TKW Menurut Solidaritas Perempuan (2002) banyak masyarakat yang berminat menjadi TKW kurang memahami bagaimana syarat-syarat untuk bekerja di luar negeri, akibatnya Indonesia ternyata menjadi Negara terbesar dalam kepemilikan buruh migran illegal, di sisi lain merekalah yang harus menanggung resikonya, terutama resiko yang melekat pada posisi ilegalnya.
Adapun syarat-syarat menjadi TKW menurut Sari (2004) adalah:
2) Mempunyai KTP, ljazah, dan akte kelahiran 3) Surat izin orang tua/ suami bagi yang sudah berkeluarga dan diketahui kepala desa setempat 4) Surat keterangan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dan Psikologi 5) Memiliki paspor dan visa kerja 6) Memiliki keterampilan dan keahlian yang dibuktikan dengan sertifikat keterampilan yang dikeluarkan oleh lembaga pelatihan yang diakreditasi oleh instansi yang berwenang.
2.4.3 Prosedur Bekerja Ke Luar Negeri Dalam keputusan Menakertrans(2002) tentang penempatan TKW ke luar negeri, menganut prinsip rekrutmen dilakukan setelah adanya job order. Prakteknya justru terbalik, karena sebelum PJTKI mempunyai order, perekrutan melalui calo liar berjalan terus tanpa putus sehingga stok manusia tersedia dalam penampungan hingga berbulan-·bulan tanpa tahu kapan diberangkatkan. Adapun prosedur bekerja di luar negeri menurut Edi Purwanto (2003) adalah sebagai berikut: A.Sebelum perekrutan Di luar negeri 1) Diluar negeri terdapat kantor perwakilan PJTKI yang disebut agency yang berbadan hukum harus terdaftar di KBRI/ Konjen RI.
36
2) TKl/TKW didatangkan ke agency setelah dipesan oleh calon majikan yang telah menyetorkan sejumlah uang yang nantinya untuk biaya perekrutan dan pemberangkatan TKW yang dibutuhkan. 3) PJTKI membuat daftar permintaan (job order) setelah agency memperoleh pesanan dari calon majikan. 4) KBRll KonJen RI mensyahkan daftar permintaan yang dibuat agency (job order) 5) PJTKI di Indonesia menerima job order beserta sejumlah uang dari para majikan 6) PJTKI yang memiliki job order berhak untuk melakukan perekrutan berdasarkan permintaan nyata dari Agency/ perwakilan luar negeri. B. Prosedur di PJTKI 1) PJTKI yang telah memiliki job order datang ke BP2TKI untuk mendapat pengesahan tentang ijin rekrut 2) Berbekal job order bersama dinas tenaga kerja kabupaten/ kota melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentan!! adanya lowongan kerja, persyaratan administrasi TKW, dan syarat kerja (gaji, situasi kondisi kerja, jam kerja, jaminan sosial, budaya Negara tujuan) 3) Pendaftaran, seleksi administrasi, medical eek up, pelatihan di BLK, pengurusan visa, pembekalan akhir pemberangkatan (PAP),
---L.-----•--JI.-- _. __
-----~--&--
37
2.5 KERANGKA BERPIKIR
Trafficking (Perdagangan perempuan) merupakan perbuatan yang melanggar hukum dengan memenfaatkan dan menguasai kelemahan posisi seseorang guna keuntungan si pelaku, dalam hal ini penulis mengambil pada TKW karena TKW sebagaimana penelitiannya Rossenberg (2003) termasuk salah satu pekerjaan yang rentan terhadap
trafficking.
Pandangan masing-masing orang tidak terlepas dari pengalaman dan faktor budaya yang ada dalam dirinya (Azwer, 2003), sama halnya dengan penilaian individu tentang trafficking mempunyai arti yang berbeda bagi setiap orang tergantung sudut pandang pribadinya. Jika seseorang pernah mengalami ataupun belum pernah mengalami akan tetapi pemah mendengar berita yang buruk seputar pengalaman menjadi TKW yang rentan terhadap unsur-unsur trafficking, karena mereka seringkali kurang diberi perlindungan di Negara tujuan dari pada pekerja lain terutama bila mereka bekerja di sektor informal, Praktek-praktek perdagangan dan eksploitasi yang dihadapi TKW selama berbagai tahap migrasi dalam tahap perekrutan misalnya harus mengeluarkan biaya yang tinggi sampai dengan tahap pemulangan yang juga tak luput dari penderitaan.
38
Seharusnya menjadi TKW yang rentan terhadap trafficking dapat menimbulkan kecemasan pada calon TKW yang akan berangkat ke luar negeri, namun hal itu tidak banyak rnempengaruhi kejiwaan TKW, bahkan motivasi menjadi TKW semakin kuat, Hal ini sebagai mana penelitian Rossenberg (2003) yang berpendapat rnereka mungkin kurang mernaharni dan rnenganggap sebagian unsur-unsur trafficking merupakan praktek yang di terlma dalam masyarakat, sc~hingga mereka tidak dianggap eksploitatif apalagi dipandang sebagai tindak perdagangan, akan tetapi mereka rnenjadikan pelajaran dan pengalaman yang berharga, sehingga mereka lebih berhati-hati dengan membekali dirinya dengan inforrnasi yang dapat di percaya misalnya dalam tahap perekrutan mereka bersedia menjadi TKW melalui jasa TKI yang dapat dipercaya dengan melihat mantan TKW yang sudah sukses rnenjadi TKW, dan yang rnenjadi faktor utarna kepergian mereka karena ingin rnemperoleh penghasilan yang besar. Tingginya minat wanlta menjadi TKW karena berbagai faktor yaitu faktor dari luar (Motivasi ekstrinsik) misainya mengangkat status sosial, adanya dukungan keluarga dan ajakan teman, sedangkan faktor dari dalam misalnya keinginan memperbaiki ekonomi clan mencari pengalaman. Hal ini di buktikan dengan banyaknya pengiriman TKW oleh jasa TKI (PJTKI) terus berlangsung dan mereka sudah siap menghadapi resiko apapun, sehingga semakin baik persepsi terhadap trafficking maka semakin baik
39
2.6 Hipotesis Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: Ha= Terdapat hubungan signifikan antara persepsi terhadap trafficking dengan Motivasi untuk menjadi TKW Ho= Tidak terdapat hubungan signifikan antara persepsi terhadap trafficking dengan motivasi untuk menjadi TKW
40
BAB3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni data yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa angka-angka yang datanya berwujud bilangan yang dianalisa dengan menggunakan data statistic, untuk menjawab pertanyaan atau hipotesa penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variable tertentu mempengaruhi variable yang lain (Arikunto, 1998)
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional, penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan dari variable-variabel penelitian yang dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.
3.1.2 Devinisi variabel dan oprasional variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau juga bias dikatakan variable adalah factorfaktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan di teliti (Azwar, 2003), adapun variable yang menjadi objek dalam penelitian ini
41
Vanabel Persepsi terhadap Trafficking .. Devinisi variable (independent variabel): definisi Trafficking menurut Protocol PBB tahun 2000 dipahami sebagai: Perekrutan, pengiriman, penempatan dan pemulangan seseorang dengan atau tanpa persetujuan korban atau dengan persetujuan korban atau dengan persetujuan dari mereka yang di peroleh melalui:
Pen~1gunaan
ancaman/kekerasan, penyalah gunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau penipuan dengan kebohongan atau kecurangan/ bujuk rayu atau memberi/ menerima bayaran atau manfaat untuk memperoleh izin dari orang yang mempunyai wewenang atas orang lain untuk tujuan: eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi (Rissenberg, 2003) " Oprasional variable adalah pandangan individu terhadap unsur trafficking, yang tercantum dalam protocol PBB yang memuat unsure berbeda yang saling berkaitan yaitu: perbuatan, sarana (cara) mengendalikan korban, dan tujuan eksploitasi. Variabel Motivasi menjadi TKW ke luar negeri • Devinisi variable (dependen variable): Motivasi adalah dorongan individu untuk mencapai sesuatu yang di inginkan yaitu: motivasi lnstrinsik yang berasal dari diri sendiri dan motivasi ekstinsik yang muncul karena pengaruh dari orang lain (Muhibin Syah, 1999) "Oprasional variable adalah motivasi untuk menjadi TKJN, Yaitu memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup,mencari pengalaman, status social, dukungan keluarga dan ajakan teman.
42
3.2 Populasi, Sampel, dan Pengambilan sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yaitu objek yang akan diteliti,(Arikunto, 1998)populasi dalam penelitian ini adalah calon TKW yang ada di PT. Dwi Guna Jaya Abadi yang berlokasi di JI. Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur berjumlah 150 orang sedangkan jumlah sample yang di gunakan 40 orang.
3.2.2 Sampel dan teknik penarikan sample Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili kriteria sesuai dengan ciri-ciri yang dimiliki populasi (Azwar, 2003) Teknik yang digunakan dalam penarikan sample adalah Purposive sample, dimana pengambilan subyek didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 1998) adapun karekteristik Subyek adalah: 1. Subyek adalah wanita yang akan bekerja dalam sektor informal sebagai PRT (Penata Rumah Tangga) 2. Subyek berada di penampungan untuk mengikuti pelatihan yang akan diberangkatkan ke luar negeri di PT. Dwi Guna Jaya Abadi yang merupakan PT.Jasa TKI Resmi 3. Subyek sudah berpengalaman menjadi TKW dan pemah diperlakukan semena-mena yang masuk unsure trafficking karena
43
3.3 Pengumpulan data 3.3.1 Metode pengumpulan data Untuk memperoleh data yang dapat mengungkap masalah dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik angket dalarn bentuk skala model liker yang di kembangkan sendiri untuk masing-masing variable. Skala Likert adalah suatu himpunan butir pernyataan sikap yang kesemuanya dipandang kira-kira sama dengan "nilai sikap", subjek menanggapi setiap butir dengan menggunakan taraf setuju (Favoreble) atau tidak setuju (Unfavorable) terhadapnya. Skor untuk butir-butir yang terdapat dalam skala dijumlahkan atau dijumlah rata-rata untuk mendapatkan skor sikap individu (Kerlinger, 2003)
Tabel 3.1 Bobot Nilai Respon
Favorabel
Unfavorabel
Sangat Setuju (SS)
5
1
Setuju (S)
4
2
Ragu-Ragu (R)
3
3
Tidak Setuju (TS)
2
4
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
5
3.3.2 lnstrumen Pengumpulan Data Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 2 skala, yaitu: 1. Skala Persepsi terhadap trafficking Dalam penyusunan angket pada skala persepsi terhadap trafficking, penulis berpedoman pada definisi perdaQanr:ian dalam Protokol PBB
44
berbeda yang saling berkaitan(Rossenberg, 2003) yait1u:1) aspek Proses indikatomya perekrutan, pengiriman, penempatan, dan pemulangan. 2) aspek sarana(cara) rnengendalikan korban indikatomya penggunaan ancarnan/ kekerasan,
penya~ahgunaan
kekuasaan/ posisi rentan, penyekapan, dan penipuan/' penjeratan utang. 3) aspek tujuan indikatomya eksploitasi kerja.
Tabel 3.2 Blue Print Persepsi terhadap Trafficking Aspek
lm:likator
Favorable
Unfavorable jml
Proses
Perekrutan
1,3
2,4
- Pengiriman
Saran a
12, 18
• Penempatan
23,25
22
Pemulangan
27,31
28,32,
Penggunaan ancaman/
35,39
38,40
43,47
44,48
13
kekerasan fisik dan seksual -Penyalahgunaan
1
kekuasaan/ Posisi rentan - Penipuan/ penjeratan
51,63
56,60
67,71,73
68,70
5
16
14
30
utang Tujuan
Total
- Eksploitasi kerja
2. Skala Motivasi menjadi TKW ke luar Negeri Dalam penyusunan angket pada skala Motivasi menjadi TKW, Penulis berpedoman pada teori Muhibin Syah(1999) yaitu 1).aspek motivasi
45
pengalaman. 2) aspek motivasi ekstrinsik indikatornya status sosial, dukungan keluarga dan ajakan teman.
Tabel 3.3 Blue Print Skala Motivasi Aspek
lndikator
Unfavorable
Favorable
Jml
Motivasi
-Status social
1,5,11,17
4,6, 10
21
19,23,25
20,24,28
37,39,41,43
32,36,40,42
45,49
46,50,54
57,63
58,64
15
15
ekstrinsik -Dukungan keluarga
-Ajakan ternan
Motivasi
- Mernperbaiki
instrinsik
danMeningkat
9
kan taraf hidup
-Mencari pengalarnan
Jumlah
30
3.4 Teknik Analisa Data Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisa statistik, sebagai cara untuk mengetahui hubungan antara independen variabel yaitu persepsi terhadap trafficking dan dependent variabel yaitu motivasi
46
Validitas menurut Az:wer (2003) adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, suatu instrumen dikatakan valid apabila validitas tinggi, tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauhmana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Uji validitas skala di lakukan dengan mengkorelasikan antara skor masing-masing item dengan skor total, adapun rumus yang digunakan adalah produk moment dari Speannan, untuk menghitungnya menggunakan program spss, adapun rumusnya sebagai berikut: /
fxy
ITY - (:EX) (:EY) In
=
:EX2 -
1
(:EX)2
c
:EY2 -
.. .
c
(:EY)2 -
Keterangan : rxy
: Koefisien korelasi product moment
N
: Jumlah subjek
:Ly
: Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
2:X
: Jumlah seluruh skor X
2:Y
: Jumlah seluruh skor Y
Reliabilitas adalah keajegan, konsistensi atau keperrayaan hasil ukur yang mengandung makna kecerrnatan pengukuran,untuk menghitungnya digunakan teknik Alpha-Cronbach, dengan penghitungannya menggunakan program SPSS. Adapun rumusnya
47
a=
[_!5_] [1- l:Sj2] k-1 Sx 2
Keterangan :
a
Koefisien reliabilitas
Sj 2
Varians belahan ; j
=1, 2, .... , k
K: Jumlah belahan tes Sx: Varians skor tes
Untuk menentukan koefisien reliabilitas alpha cronbac:h (Guilford dalam Hasbi, 2007)sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kaidah Reliabilitas Guilford Besarnya r
lnterpretasi
0,0-0,20
Sangat reliable
0,20-0.40
Rend ah
0,40-0,70
Sedang atau Cukup
0,70-0,90
Tinggi
0,90-1,00
Sangat Tinggi
3.5.
Prosedur Penelitian
Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam 3 (tiga} tahapan, yaitu : Persiapan Penelitian Dimulai dengan perumusan masalah, Menentukan variabel yang akan diteliti, Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan garnbaran dan landasan
48
dan menyiapkan alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, Menentukan lokasi dan rnenyelesaikan administrasi perizinan. Pengambilan Data Dalam tahap ini penulis menentukan sarnpel penelitian, meminta kesediaan responden untuk mengisi skala penelitian, se1rta melakukan pengambilan data dengan memberikan alat ukur penelitian kepada respond en Tahap pengolahan data Pada tahapan ini penulis mengumpulkan data yang diterima responden dan rnenskoring data hasil penelitian kemudian rnentabulasikan dan melakukan analisa data, yaitu analisa validitas dan realibilitas, dan korelasi dari kedua variabel penelitian Tahap Pembahasan Pada tahap ini hasil olah data di interpretasikan, serta rnerurnuskan hasil penelitian yang diperoleh dibahas berdasarkan data dan teori yang ada.
49
BAB4 PRESENTASI DAN ANALISIS
0)~TA
4.1 Gambaran Umum Responden Gambaran umum subjek penlitan ini diuraikan secara rinci di bawah ini berdasarkan pengalaman, status pernikahan, pendidikan dan rentang usia. penelitian dilaksanakan di PT. Dwi Guna Jaya Ab~tdi yang terletak di JI. Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur
Tabel 4.1.Gambaran Umum Responden Berdasarkan pengalaman, Status Pernikahan, pendidikan clan usia
Data
Frekuensi
Prosentase
Pengalaman sudah pengalaman
31
77,5%
Belum pengalaman
9
22,5%
Status
Sudah menikah
15
37,5%
pernikahan
Belum menikah
25
62,5%
Pendidikan
SD
24
62,5%
SMP
10
25%
SMU
6
12,5%
20-25tahun
18
45%
26-30 tahun
13
35%
31-45 tahun
9
20%
Usia
50
Dari hasil persentase data di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini terdiri dari 31 orang (77,5%) sudah berpengalaman dan 9 orang (22,5%) belum berpengalaman menjadi TKW.
Berdasarkan status pernikahan, responden pada penelitian ini terdiri dari 15 orang berstatus sudah menikah dengan prosentase ~17,5%, dan 25 orang berstatus belum menikah dengan prosentase 62,5%. Dalam penelitian ini, responden yang digunakan didominasi oleh yang berstatus belum menikah.
Berdasarkan pendidikan, responden dalam penelitian ini yang memiliki pendidikan SD (Sekolah Dasar) sebanyak 24 orang dengan prosentase 62,5%, berpendidikan SMP (Sekolah Menengah Pertama )sebanyak 10 orang dengan prosentase 25%,dan sisanya responden clengan pendidikan SMA (Sekolah Menengah Atas ) sebanyak 6 orang dengan prosentase 12,5%.
Berdasarkan usia, responden yang berusia 20 - 25 tahun sebanyak 18 orang dengan prosentase 45%, reponden yang berusia 26 - 30 tahun sebanyak 13 orang dengan prosentase 35%, clan sisanya responden yang berusia 31- 45 tahun sebanyak 9 orang dengan prosentase 20%. Dalam penelitian ini, didominasi oleh responden dengan rentang usia 20
51
4.2 Presentasi data 4.2.1 Uji Persyaratan Penelitian ini menyajikan uji persyaratan dalam uji hipotesisnya, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Arikunto (1998) menyatakan bahwa pengujian normalitas sample itu harus dilakukan dengan teknik-teknik tertentu, persyaratan normal tersebut harus lebih dulu diperiksa apakah betul sudah memenuhi persyaratan yang dimaksud. Diantara persyaratan tersebut, disamping normal juga harus homogen.
1.Uji normalitas Uji normalitas merupakan salah satu syarat menentukan dan melakukan analisis lebih lanjut suatu data, uji normalitas dilakukan untuk mengetahui suatu data berdistribusi normal atau tidak (Priyatno dalam Hasbi, 2008)
Dengan adanya uji persyaratan normalitas rnaka dapat dilanjutkan penyajiannya dalam bentuk membedakan, mencari hubungan dan meramalkan. Pada penelitian ini uji normalitas menggunakan
Kolmogrov-Smimiov
Hasil uji normalitas data pada skala persepsi terhadap trafficking diperoleh angka probabilitas sebesar 0,779 dengan menggunakan taraf
52
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, dengan mean sebesar 96,6000 dan standar deviasi (Std) sebesar 15.87903. Berikut ini adalah gambar diagram scatterplot keluaran SPSS versi 11.5.
Gambar 4.1 : Scatterplot Skala Persepsi tentan~1 Trafflking Nonn11l Q.Q Plot of Motlvaol Menjadi TKI ko Luar Negert
0
•w
0
i~ ·~ •~
0
0
0
J'
0
110
~
w
•oo ro+~,.__,-~~-~ fl()
100
\10
>W
1~
HO
ObmHv4d V11h1n
Dari gambar di atas, dapat terlihat bahwa sebaran data variabel persepsi tentang traffiking berada di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas. Dengan demikian, data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal. Sedangkan hasil uji normalitas data pada skala motivasi menjadi TKW angka probabilitas sebesar 0,326 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5%, maka diketahui bahwa nilai probabilitas 0,326 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, dengan mean sebesar 114,4250 dan standar deviasi (Std) sebesar 11,25209. Berikut ini adalah gambar diagram scatterplot keluaran SPSS
53
Gambar 4.2 : Scatterplot Motlvasi Menjacli TKW KE! Luar Negeri
Normal Q.Q Plot of Persepni Tentang Trafflklng ·~,...-----
i
0
i
0
! ;j!
•w
..
J
100
I~ .l!
0 0
o°'
00
-··-·-··--,----,----~·-~--·
00
oo
00
100
1m
M
Observod V11luo
Dari gambar di atas, dapat terlihat bahwa sebaran data variabel reinforcement berada di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas. Dengan demikian, data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal.
2. Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui variabilitas mean dari data dalam suatu kelompok. Dalam penelitian ini, uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan rumus One-Way Anova. Adapun hipotesis yang dapat diajukan adalah :
Ho = Varians data bersifat homogen H1
= Varians data bersifat tidak homogen
Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan menggunakan 2 cara, yaitu menggunakan probabilitas dan membandingkan uji F hitung
54
maka kesimpulan yang dapat diambil adalah probabilitas > 0,05, maka
Ho diterima. Sedangkan, probabilitas < 0,05, maka Ho cfitolak. Jika pengambilan keputusan menggunakan perbandingan F hitung dan
F tabel, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah F hitung < F tabel, maka Ho diterima. Tetapi, jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak. Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan melalui program SPSS versi 13.0 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.3 Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic Mobvas1 Menjaa1 TKI ke Luar Negeri Persepsi Tentang Traffiking
df2
df1
..§lg.;.._
.000
1
38
.998
1.241
1
38
.272
·-
Pengambilan keputusan untuk data penelitian ini menggunakan Probabilitas. Dari tabel nilai uji homogenitas di atas sebagaimana yang terdapat dalam lampiran Test of Homogenity of Variances pada Levene Statistic, dapat diketahui bahwa persepsi tentang traffiking memiliki nilai Signifikansi sebesar 0,272 (sig <0,05) sehingga Ho diterima, artinya varians data bersifat homogen. Pada skala motivasi menjadi TKW ke luar negeri memiliki nilai signifikansi 0,998 (sig>0,05), maka Ho diterima dan artinya varians data bersifat homogen.
4.2.2 Distribusi penyebaran skor responden Berdasarkan perhitungan analisis statistik yang dilakukan dengan
55
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics Ranoe Minimum iilaximum
N
Su m
Mean
'td. Deviatio Variance
Motivasi Menja TKI ke luar Ne
40
45.00
95.00
140.00 4577 .0 0 14.4250
11.25209 126.610
Persepsi Tenta Traffiking
40
67.00
65.00
132.00 3864.0() 96.6000
15.87903 252.144
Valid N (listwist
40
Skala Persepsi terhadap Trafficking Rentangan penyebaran skor skala persepsi terhadap trafficking adalah 1 - 5, karena dalam penelitian ini penulis menggunakan lima pilihan jawaban, yaitu skor terendah 1 x 30 = 30 dan skor tertinggi 5 x 30 = 150, mean dari skala persepsi terhadap trafficking sebesar 96.6000 dengan standar deviasi 15.87903 dan varians sebesar 252.144 nilai maksimum 132.00 nilai minimum 65.00 dan range sebesar 67.00. Skala Motivasi Menjadi TKW Rentangan penyebaran skor skala motivasi menjadi TKVV adalah 1 - 5, karena dalam penelitian ini penulis menggunakan lima pUihan jawaban, yaitu skor terendah 1 x 30
=30 dan skor tertinggi 5 x
30 = 150, mean
dari sl
lr.r:rffirlrinn
n~n rnntht~ci mi:=ani!:llrli
Tk'\/\/
,,.~itl
I tinnni c.::.rl!3nrt n~n
56
rendah. Skala persepsi terhadap trafficking dan motiva\>i menjadi TKW ini terdiri dari 30 item, dengan setiap itemnya diberi skor 1 untuk jawaban STS, 2 untuk jawaban ST, 3 untuk jawaban R, 4 untuk jawaban S dan 5 untuk jawaban SS. Dengan luas jarak seberannya adalah 150 - 30
=
120 dengan demikian setiap satuan deviasi standarnya bernilai a= 120/6
=20 dan Mean teoritisnya adalah µ =(30 x 2) + (30 x 3) / 2 =75.
Untuk mengetahui tingkat persepsi terhadap trafficking dan motivasi menjadi TKW dapat dilihat pada tebal berikut :
Tabel 4.5 Skor Responden Secara Keseluruhan \lariabel
Kategori
Interval Skor
Jumlah
Persentase
Persepsi
Negatif
X>55
23
57,7%
terhadap
Biasa
X<95
17
42,3%
trafficking
Total
40
100%
Motivasi
Tinggi
X>55
39
97,5%
menjadi
Rend ah
X<95
1
2,5%
TKW
Total
40
100%
4.2.3 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu dengan mengkorelasikan jumlah .... 1...........-.-:.-t....-1 _..._ _ _ _ _ : ... __.__ .... __
'---13::-1-:.-~.
- ' - - - · - - -1·-·· ----!-1- - ' ·-- _,._,_ ·- - '
57
untuk menjadi TKW ke luar negeri. Rumus korelasi Product Moment ini digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan antar dua variabeluntuk penghitungannya dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 13.0. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Korelasi persepsi tentang trafflking dengan motivasi menjadi TKW ke luar negeri Correlations
Motivasi Menjadi TKI ke Luar Neaeri Motlvasl Menjadi TKI ke Luar Negert Persepsi Tentang Traffiking
rrearson L:orrelation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-talled) N
1
Persepsi Tentang Traffikina
.s20.001
40 .520~
.001 40
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-taited).
40
1 40
·-
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai korelasi (r hitung) antara persepsi tentang traffiking dan motivasi menjadi TKW ke luar negeri menunjukkan angka 0,520 dengan r tabel pada taraf signifikan 1% sebesar 0,312 yang berarti ada hubungan yang cukup erat antara persepsi terhadap trafficking dengan motivasi untuk menjadi TKW ke luar negeri, maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis aktif (Ha) yang menyatakan " Ada hubungan yang negatif dan signifikan antara persepsi terhadap trafficking dengan motivasi untuk menjadi TKW ke luar negeri
58
"diterima. Dengan demikian jika pandangan seseorang tentang trafficking adalah negatif maka semakin tinggi pula motivasi untuk menjadi TKW ke luar negeri
59
BABS KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan interpretasi data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap trafficking dengan motivasi menjadi TKW ke luar negeri.
5.2 Diskusi Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan terhadap 40 subyek responden TKW di PT. Dwi Guna Jaya Abadi Jaktim, Penulis menemukan bahwa adanya korelasi yang signifikan anta1ra persepsi tentang trafficking dengan motivasi menjadi TKW ke luar negeri. terdapatnya hubungan ini berdasarkan hasil yang diperoleh ternyata r hitung (0,520) lebih besar dari r tabel yaitu 3, 12. lni berarti hipotesis altematif yang menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap trafficking dengan motivasi untuk menjadi TKW ke luar negeri diterima. Dengan demikian hipotesis null yang menyatakan tidal< ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap trafficking dengan motivasi untuk menjadi TKW ke luar negeri ditolak.
60
Melihat dari hasil jawaban responden mengenai persepsi terhadap
trafficking, terlihat bahwa distribusi sebagian besar responden pada penelitian ini cukup baik sebesar 57,7% responden tergolong dalam kategori negatif, tidak semua responden dalam hal ini TKW memandang biasa terhadap trafficking, hal ini tergantung dari individu karena semua responden dalam penelitian ini sudah berpengalaman menjadi TKW.
Berdasarkan penelitian Rossenberg (2003) yang menyatakan menjadi TKW karena dari sifat pekerjaannya dan posisi tawar meireka yang lemah terutama bila bekerja di sektor informal menjadikan mereka rentan terhadap trafficking, Adapun yang yang termasuk unsur-unsur
trafficking adalah mencakup 3 unsur: 1). Proses indikatornya: perekrutan, pengiriman, penempatan, pemulangan. 2). Cara mengendalikan korban: penggunaan ancaman kekerasan fisik dan seksual, penyalahgunaan kekuasaan, kecurangan/ penjeratan utang dan bujuk rayu dan 3). Tujuan untuk eksploitasi kerja. Sebagaimana definisi protokol PBB tahun 2000 yaitu: Perekrutan, pengiriman, penempatan, dan pemulangan seseorang dengan atau tanpa persetujuan korban atau dengan persetujuan dari mereka yang diperoleh melalui: penggunaan ancaman/kekerasan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penyekapan, penjeratan utang, kebohongan, kecurangan, bujuk rayu atau memberi atau menerima bayaran atau manfaat untuk memperoleh
61
ijin dari orang yang mempunyai wewenang atas orang lain untuk tujuan: eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi
Dari hasil jawaban responden mengenai motivasi untuk rnenjadi TKW ke luar negeri juga terlihat bahwa distribusi responden dalarn penelitian ini sangat baik dengan motivasi untuk menjadi TKW sebesar 97,5% tergolong dalam kategori motivasi tinggi, Hal ini membuktikan teori yang dikemukakan oleh Muhibin Syah (1999) bahwa seseorang akan termotivasi karena 2 hal yaitu: 1).Motivasi intrinsik yang loerasal dari dalam diri sendiri mencakup: memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup, dan mencari pengalaman. 2). Motivasi ekstrinsik irang berasal dari luar mencakup: status sosial,dukungan keluarga, dan ajakan teman. Selain itu persepsi TKW yang negatif terhadap traffickina tidak mengurangi motivasi untuk menjadi TKW dikarenakan sebelum TKW diberangkatkan keluar negeri mereka harus ditempatkan di Balai Latihan Kerja (BLK), di BLK mereka dibekali keterampilan dan pengetahuan tentang pekerjaan di luar negeri, selain itu di BLK para TKW diterapkan kedisiplinan yang tinggi supaya mereka terbiasa sukses di negara tempatnya bekerja. Dengan melalui pelatihan para TKW sudah dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan, sehingga para TKW sudah merasa siap untuk bekerja ke luar negeri, selain itu untuk masuk kedalam pelatihan mereka harus membayar sejumlah uang sehingga
62
mereka mundur, mereka harus membayar sejumlah uang yang telah dikeluarkan oleh PJTKI selama mereka berada dipenampungan.
Berdasarkan kedua teori tersebut, seharusnya persepsi TKW yang negatif terhadap trafficking dapat mengurangi motivasi untuk menjadi TKW ke luar negeri, akan tetapi hal itu tidak banyak mernpengaruhi apalagi mengubah niat dan minat bekerja ke luar negeri, bahkan sebagian besar cenderung mempunyai motivasi yang tinggi, mereka mengganggap bahwa penganiayaan terhadap TKW dapat dijadikan pelajaran dan pengalaman yang berharga untuk mereka dan dijadikan sebagai cermin agar mereka tidak mengalami trafficking., mereka membekali dirinya dengan keterampilan, melengkapi semua persyaratan administrasi yang diperlukan, dan juga pemahaman budaya setempat agar di negara tujuan yang berbeda kultur budaya tidak mengalami trafficking. tingginya minat wanita untuk menjadi TKW dibuktikan dengan banyaknya pengiriman TKW oleh Jasa TKI (PJTKl)terus berlangsung bahkan cenderung meningkat. Sehingga semakin baik persepsi terhadap trafficking maka akan semakin baik pula motivasi untuk menjadi TKW ke luar negeri.
T erdapatnya korelasi antara persepsi tentang traffciking dengan motivasi rnenjadi TKW ke luar negeri, tidak mengurangi motivasi untuk menjadi
63
terhadap trafficking dapat menimbulkan kecemasan pada calon TKW yang akan berangkat ke luar negeri, namun hal itu tidak banyak mempengaruhi kejiwaan TKW, bahkan motivasi menjadi TKW semakin kuat, Hal ini sebagai mana penelitian Rossenberg (2003) yang berpendapat mereka mungkin kurang memahami dan menganggap sebagian unsur-unsur trafficking merupakan praktek yang di terima dalam masyarakat, sehingga mereka tidak dianggap eks1ploitatif apalagi dipandang sebagai tindak perdagangan, akan tetapi mereka menjadikan pelajaran dan pengalaman yang berharga, sehingga rnereka lebih berhati-hati dengan membekali dirinya dengan informasi yang dapat di percaya misalnya dalam tahap perekrutan mereka bersedia menjadi TKW melalui jasa TKI yang dapat dipercaya dengan melihat mantan TKW yang sudah sukses menjadi TKW, dan yang menjadi faktor utama kepergian mereka karena ingin memperoleh penghasilan yang besar. Tingginya minat wanita menjadi TKW karena berbagai faktor yaitu faktor dari luar (Motivasi ekstrinsik) misalnya mengangkat status sosial, adanya dukungan keluarga dan ajakan teman, sedangkan faktor dari dalam misalnya keinginan memperbaiki ekonomi dan mencari pengalaman. Hal ini di buktikan dengan banyaknya pengiriman TKW oleh jasa TKI (PJTKI) terus berlangsung dan mereka sudah siap menghadapi resiko apapun, sehingga semakin baik persepsi terhadap trafficking maka semakin baik pula motivasi untuk menjadi TKW ke luar negeri.
64
5.3 Saran Penelitian ini masih banyak memiliki kekurangan dan masih dalam lingkup yang terbatas, oleh karena itu peneliti memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya yaitu: 1) Untuk para TKW agar lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya 2) Perusahaan PJTKI diwajibkan mengikuti program pelatihan dan penyuluhan 3) Untuk pemerintah untuk pencegahan trafficking ( perdagangan manusia) diupayakan melalui peningkatan pendidikan masyaral
Majalah
Markito. (2004). Permasa/ahan Ketenaga kerjaan ditangani bersama. Majalah Nakertrans edisi 01-th-xxiv-Pebruari 2004 Baratamurni, R. (2006). Pentingnya Peraturan Tentang Perdagangan (trafficking) Perempuan dan Anak. Brosur Lembar Suara Apik edisi
31-th-2006
Susilo. W. (2003). Buruh Migran Pekerja Rumah Tangga Indonesia
TKW-PRT. Jakarta: Komnas Perempuan Sarwono,
s. W. (2000). Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: PT. Bulan
Bintang Sobri, A. (1996). Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan. Jakarta: Pedoman llmu Jaya
Soedijar, A. (2004). Faktor Pendukung Terjadinya Traffiking Di Daerah
Asal (Study Kasus Di Daerah lndramayu). Jakarta: Departemen Sosial
Purwanto, E. (2003). Menangani Sendiri Kasusu-Kasus Buruh Migran. Jakarta: Pustaka Migran Utama
Parjoko, M. (2006). Penghapusan Perdagangan Orang di Indonesia. Jakarta: Kementerian Koordinator bidang
Wawa, J.
E. (2005). Nasib lrois TKI Pahlawan Devisa Ner,.1ara. Jakarta:
Penerbit: Kompas Gramedia
Walgito, B. (1999). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset
Wahyuni, N. (2002). Pengiriman TKW ke Saudi Arabia. Tesis: Universitas Indonesia FISIF
Skripsi lhda Mukhlishah Hasbi. ( 2007). Hubungan Antara Persepsi Terhadap
Wanita Berjilbab Dengan Motivasi Menggunakan .Jilbab Pada Remaja. Jakarta: Skripsi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
lrwanto, et, al.(1991) Psikologi Umum Buku Panduan Mahasisiwa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Undang Undang Penempatan dan Pemulangan TKI No. 39 Tahun 2004 Jakarta: CV Eka Jaya Percetakan Kiwi Mitra Utama.
Kanto, S. (1998). Migrasi lnternasional TKW Dan Pengaruhnya Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi RT Dan Masyarakat Di Pedesaan. Malang: Laporan Penelitian Fak Pertanian Univ Brawijaya
Munandar, A. (2001). Psiko/ogi lndustri Dan Organisasi. Jakarta: Ul-Press
Muhibin Syah. (1999). Psikotogi Be/ajar. Jakarta: Penerbit PT. Logos Wacana llmu
Muhamad Usman Najati. (2001). Alquran Dan llmu Jiwa. Bandung: Penerbit Pustaka
Rahmat, J. (2004). Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosda Karya
Rossenberg, R. (2003). Perdagangan Perempuan dan Anak. Jakarta: lnternasional Catholic Migration Commision (ICMC)
Saman,
s. (2005). Perdagangan Perempuan Dan Permasatahannya
(Kasus Daerah Ka/bar). Pontianak: Laporan Penelitian.
Sari (2004). Bagaimana menjadi TKll TKW Yanga Berhasil?. Surakarta: Sosial Analisis and Research lnstitut
DAFTAR PUSTAKA
Adum Dasuki. (1999). Faktor-Faktor Yang Memotivasi 1'1/anita Menjadi TKW di Indonesia Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Keluarga (Study di daerah kantong Pengirirnan TKW di Jawa Timur). Malang: Laporan Penelitian Universitas Brawijaya
Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Azmar, S. ( 2003). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyal<arta: Pustaka Pelajar
Cook, S. (2005). Pedoman untuk Penyidikan dan Penuntutan Tindal< Pidana Traffiking dan Perlindungan terhadap Korban Se/ama Proses Penegakan Hukum. Jakarta: IOM
Damar Dwi Nugroho (2003). Jurnal Demokrasi. Volume 1 no-4 September 2003
Davidoff, L. L. (1988). Psikologi Suatu Pengantar Edisi 2 Ji/id Ke- 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
Fred N. Kerlinger. (2003). Asas-Asas Peneli!ian Behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Hardijanto, P. (2004). Penghapusan Trafficking di Indonesia Tahun 20032004. Jakarta: Kementrian Kesra
Hasibuan, M. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
PIRAN nu'alaikum Wr. Wb 1ahasiswa dari fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang melakukan an mengenai Persepsi Terhadap Trafficking Dengan Motivasi Untuk Menjadi TKW ke geri, dalam rangka menyelesaikan pendidikan saya. :u perkenankan saya memohon kesediaan anda untuk melakukan sedikit waktu guna ,i pernyataan yang saya sertakan ini.
pernyataan yang saya maksudkan, semata-mata di gunakan untuk kepentingan ilmiah iamin kerahasiaannya, dan jawaban yang anda berikan akan sangat berguna bagi 3lam menyusun skripsi ini.
nda ketahui bahwa pengisian daftar pernyataan ini tidak ada jawaban yang di anggap Jawaban yang paling benar adalah jawaban yang sesuai dengan keadaan, perasaan ndapat anda.Atas segala kerjasama dan partisipasinya, saya ucapkan terima kasih.
t Saya,
ierah)
,RESPONDEN .
······························~···············
likan
: 1). SD
3). SMU
2). SMP ah ini adalah pernyataan mengenai pendapat anda terhadap trafficking, Bacalah setiap taan dengan cermat, kemudian pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan >at anda, berilah tanda silang (X) pada kolom jawa~an yang di pilih. Jawaban yang idalah yang menggambark:an diri anda yang sejujur - jujurnya, rahasia anda terjamin
Skala Persepsi Trafficking
PERNYATAAN
SS
s
R
TS STS .
)aya merasa berkewajiban melengkapi semua persyaratan 1dministrasi yang di butuhkan ~uat
saya, biaya dalam pengurusan dokumen sangat mahal
>aya berhak memperoleh kebebasan dalam memilih jenis >ekerjaan di luar negeri )aya tidak mengetahui secara pasti tentang kebenaran job 1rder dari pihak aparat setempat )aya merasa berhak memperoleh pelayanan yang baik 1elama proses rekrutmen )aya tidak mengerti tentang prosedur penempatan TKW di uar negeri Jlenjadi TKW berhak memperoleh perlakuan yang sama 1elama proses rekrutmen laya sudah siap bekerja ke luar negeri walaupun umur saya nasih 15 tahun )aya akan mentaati semua prosedur yang telah di tentukan 1leh pihak berwenang Cadang-kadang calo tidak memberikan akses informasi yang 1enar lika PJTKI gagal memberangkatkan, saya akan meminta :embali uang yang telah dibayarkan )aya tidak memahami isi perjanjian kerja dengan majikan laya akan menolak permintaan PJTKI untuk bekerja di :ebuah rumah, meskipun dengan dalih praktek kerja lelama di penampungan saya tidak diberi pengetahuan entang system hokum yang berlaku di Negara tujuan >aya akan meminta nama dan alamat sesuai dengan yang di
:>aya merasa kurang nyaman dengan fasilitas sehari-hari rang kurang memadai rKW berhak memperoleh pelatihan, bahasa dan budaya di ~egara
tujuan
)aya merasa jenuh menunggu informasi keberangkatan rang tanpa kepastian lika majikan menahan dokumen asli, saya akan merninta •artu identitas pengganti untuk disimpan )aya tidak memahami adat istiadat di Negara tujuan )aya merasa berhak memperoleh surat perjanjian kerja yang lSJi
>aya masih bingung menggunakan peralatan kerja yang baik )aya akan mencatat alamat dan no. telp kedutaan atau >rganisasi yang bekerja dibidang pertolongan bagi TKW )aya kurang mernahami bahan dan menu makanan keluarga najikan )aya aletiap TKW berhak mendapatkan pelayanan yang baik dan nenyenangkan selama pengurusan dokumen kepulangan iaya tidak berani menolak, jika di titipi barang oleh orang 'ang tidak saya kenal iaya akan menjaga barang bawaan sebaik mungkin >aya merasa tertekan jika tidak mendapat jaminan :eselamatan dan keamanan hingga tiba di rumah
I
lika perjanjian kerja telah berakhir, saya berhak nendapatkan semua biaya kepulangan yang di tanggung >leh majikan fika kontarak kerja belum berakhir, saya tidak berani neminta perwakilan pemerintah Indonesia untuk nemfasilitasi proses kepulangan :>aya akan berpakaian yang sopan untuk menghindari lelecehan seksual )aya merasa ketakutan, jika diancam akan dideportasi lika majikan melakukan penganiayaan, saya akan meminta olong kepada pihak kepolisian :>aya lidak berani melawan jika majikan melakukan Jemukulan )aya tidak suka kepada petugas yang selalu berbicara tidak 1enonoh ~aya merasa cemas jika mendapatkan majikan yang kejam
lika saya diancam akan diPHK secara sepihak, saya berhak 1tas gaji dan imbalan lain lika mengalami perkosaan, akan merasa kehilangan harga liri lika diperlakukan semena-mena, saya akan membela diri )aya hanya bisa menggerutu, jika mendapat perintah dalam 1atu waktu secara bersamaan 3aya akan menolak, jika dipekerjakan lebih dari satu majikan
rang tidak sesuai kontrak kerja )aya merasa tertekan, jika kewarganegaraan saya lirendahkan lika sakit saya akan meminta waktu untuk istirahat dan >erobat )aya akan beribadah secara sembunyi-sembunyi jika najikan melarang untuk beribadah
-
lika gaji tidak dibayarkan, saya akan meminta dengan sopan lan mencari bantuan kepada pihak kepolisian )aya merasa tetekan dengan jam kerja yang panjang dan anpa hari libur )aya akan meloloskan diri jika pintu selalu di kunci dari luar )aya merasa tertekan jika gerak-gerik saya selalu berada lalam pengawasan ~aya
merasa kesal Jika majikan metarang kontak dengan
>rang lain :>aya merasa tertekan jika di tahan di dalam rumah )aya akan meloloskan diri, jika dikirim pada waktu dini hari lan secara sembunyi-sembunyi )aya akan menurut jika tidak diperkenankan unluk neninggalkan tempat kerja )aya akan mencari bantuan jika disekap dalam rumah )aya merasa tertekan jika majikan tidak memberikan makan Ian kamar yang layak )aya akan bersikap hati-hati, jika bertemu orang yang belum 'enal menawarkan pekerjaan )aya tertarik menjadi TKW karena sponsor menjanjikan gaji inggi dan kerja yang gampang Nalaupun saya membutuhkan biaya, saya tidak akan erjebak oleh praktek lintah darat ;aya terpaksa terjerat utang yang nantinya di potong 3 bulan 1aji laya tidak akan percaya pada bujuk rayu calo atau pihak •ang tidak bertanggung jawab >aya terpaksa bekerja ke luar negeri karena terbebani ikonomi keluarga laya tidak akan percaya kepada orang yang tidak saya kenal Inti 1k
moni~rli
Tk"\J\/
hi~c~n\/!:11 e:nnncnl" mo.mi 1nn11t hi!!l\t!!'I
''
rang tinggi laya akan memberitahu pihak kepolisian, jika saya lipekerjakan di rumah pelacuran lika dipaksa untuk memperpanjang kontar lebih baik saya nenurut lika gaji tidak di bayar, saya akan meminta hak saya dengan :opan laya tidak berani menolak, jika dipaksa kerja lebih dari satu najikan lekerja menjadi TKW berhak bebas dari perbudakan lika pembayaran gaji ditunda-tunda, saya tidak berani untuk nemintanya laya yakin dengan daftar di PT. Jasa TKI yang resmi ~eselamatan
saya lebih terjamin
liasanya calon TKW diharuskan kerja di luar jam belajar anpa dibayar untuk melatih keterampilan
Skala Motivasi Menjadi TKW
PERNYATAAN Saya berniat bekerja ke luar negeri karena gajinya besar Saya merasa cemas memikirkan jika gaji tidak di bayar Dengan mempunyai gaji besar saya akan menabung untuk modal usaha Apabila menerima gaji saya akan berfoya-foya Saya akan mempergunakan gaji saya hanya untuk keprluan mendesak Saya akan mempergunakan gaji saya untuk membeli motor KAtik::ii ntll::\nn kP
lnrlnnP.~i;:::i,
s.:::iv::.l ak;:in mP-mh::nM:.=t 11:::Jnn
SS
s
R
TS STS
secukupnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan Dengan menjadi TKW saya dapat membangun rumah Saya akan mempergunakan gaji saya untuk membeli I menggadai sawah Saya akan menyimpan gaji saya dan tidak akan mengirim ke kampung karena takut habis Dengan mempunyai gaji besar saya dapat membentu menyekolahklan anak/ adik Saya akan mempergunakan gaji saya hanya untuk kebutuhan sendiri Dengan menjadi TKW saya dapat menyekolahkan anak I adik Dengan menjadi TKW akan lebih dihargai di lingkungan saya Dengan menjadi TKW dapat membantu perekonomian keluarga Berita TKW yang tidak di gaji membuat saya cemas Majikan yang membayar gaji TKW membuat saya bersemangat bekerja di luar negeri Saya terpaksa menjadi TKW karena kondisi ekonomi yang kekurangan Keluarga saya mendukung dengan keputusan menjadi TKW Saya menjadi TKW karena tekanan keluarga Selama di penampungan orang tua I suami selalu membesuk sehingga bersemangat Saya tidak tenang apabila anak saya diasuh oleh orang lain/ suami Saya bersemangant menjadi TKW karena keluarga mendukung Saya cemas jika tidak sukses menjadi TKW Saya merasa tenang jika anak di asuh oleh orang tua untuk
Saya menjadi TKW karena kecewa terhadap suami Saya menjadi TKW karena di lilit utang Saya kecewa terhadap pacar sehingga memutuskan menjadiTKW Keluarga saya lebih mendukung menjadi TKW dari pada PRT di dalam negeri Saya tertarik menjadi TKW karena tetangga saya banyak yangjadiTKW Saya menjadi TKW karena keinginan sendiri untuk merubah nasib Saya menjadi TKW ke Saudi karena banyak tetangga saya disana Keberhasilan TKW pemula telah mendorong saya menjadi TKW Saya menjadi TKW karena ikut-ikutan tetangga saya tertarik menjadi TKW karena tetangga saya setelah jadi TKW bisa bangun rumah Saya tertarik menjadi TKW karena ada yang mengajak Saya bertanggung jawab atas pekerjaan yang saya kerjakan Saya merasa iri melihat tetangga yang sukses menjadi TKW Kasus penganiayaan TKW tidak akan mempengaruhi saya untuk menjadi TKW Saya merasa cemas bekerja di luar negeri menjadi TKW Menurut saya, berita kesuksesan TKW di luar negeri dapat menambah semangat kerja Saya merasa ragu dengan keputusan menjadi TKW TKW yang sukses adalah TKW yang pulang karena habis masa kontrak dan putang dengan menbawa hasil Bekerja sebagai pembantu sangat merendahkan harga diri untuk memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup tidak
''
Saya akan bekerja apa saja asalkan mempunyai pendapatan Saya bangga dengan sebutan pahlawan devisa Negara Saya terpaksa menjadi TKW karena di Indonesia susah mendapatkan pekerjaan Saya merasa tenang menjadi TKW karena mempunyai tabungan Bekerja menjadi TKW walaupun rajin , kadang-kadang majikan selalu mencari alasan untuk mencari kesalahan Walaupun banyak kasus penganiayaan terhadap TKW saya yakin nasib saya berbeda dengan mereka Menurut saya bekerja dengan baik akan membuat majikan merasa puas Apapun yang di bicarakan orang tentang TKW, saya tetap bertekad menjadi TKW Pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan saya, akan lebih membuat saya produktif Saya merasa terpaksa dengan keputusan menjadi
TKW
Saya sering melakukan pekerjaan dengan seadanya Saya akan mengerahkan kemampuan saya agar hasil pekerjaannya baik dan memuaskan Selama ini, saya cukup dapat melakukan semua tugas saya dengan baik Saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki Kemiskinan merupakan salah satu penyebab meningkatnya TKW ke luar LN Dengan menjadi TKW saya merasa lebih percaya diri Saya merasa rendah diri karena menjadi TKW Dengan menjadi TKW yang sukses dapat mengangkat status social dan harkat martabat keluarga Saya menjadl TKW bukan karena tldak cukup uang untuk
Dengan menjadi TKW dapat menambah wawasan Saya jenuh tinggal di rumah maka dari itu saya menjadi
TKW untuk mencari pengalaman Dengan menjadi TKW dapat mengurangi pengangguran Saya cemas memikirkan apabila gagal menjadi TKW Dengan menjadi TKW dapat melatih hidup mandiri Saya menjadi TKW karena ingin mempunyai pendapatan sendiri Dengan menjadi TKW saya jadi punya banyak teman dari rnana-rnana
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Jabatan Ala mat
: Yusuf Besar Jauhari : Direktur Utama PT. Dwiguna Jaya Abadi :JI. Komodor Halim Perdana Kusuma No. 19A Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur
Dengan ini menerangkan bahwa : Nama Nim Fakultas Judul Skripsi
: Siti Maerah : 101070023044 : Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Hubungan persepsi terhadap Trafficking (perdagangan perempuan) dengan motivasi untuk menjadi calon TKI di luar negeri
Benar telah melakukan penelitian pada tanggal 24 september-24 november di PT. Dwiguna Jaya Abadi dalam rangka penyelesaian skripsi.
JI. Komodor Hal!m Perdanakusuma No. 19A Halim Perdonakusuma JAKARTA - TIMUR 13610
1 2
3 4 5
6 7
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
20 21
22 23 24 25 25 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 4 5 5 5
5 4 4 5 5 4
5 5 3 5 5 5 4 4 4 5 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 2 3 2 2 2
3 2 4 3
3 2 1
3 1 1 3
4 2 4
5 5 1 4 3
5 3 5
5 2 4 2 2 4 5
5 1 2 2 4 4 2 2 1 4 1 4 1
4
2
4
4
4
3 1 4 2 5 4
2 3 5
3 4
1
3
2
4
5
4 3 2
4 4 5 5 5 5 4
4
4 5 4 3
3 4
2 5
2 4 4 1 4 1 4 2 4 4 4 3
4
4 2 2 5 4 2 5 3 5 5 3 114 164 134 113 3
5 5
3 4
5
5
1 2 2 1 1 1 4 3 1 1 2 1 4 2 4 1 4 1 1 3 2 1 4 1 2 3 1 1 4 5 1 2 2 2 4 3 3 3 2 1 1 2 4 2 5 3 2 4 5 2 3 3 2 1 4 3 5 2 1 1 2 4 2 2 4 3 5 1
2
2
5
5
2 4 5 4 1
4 2 4 2 5 4 4 3 5 5 5 2
2 4 1 4 5 4 4 5 1 1 4 5 2 5 5 2 3 5 1 5 4 4 4
2 4 2 1
5 2 4 4 3
8 9 10 11 12 13 1415 16 17 18 19 20 21 22 23
2
2
2 2 4
7 4 1
2 5 1
3
2
6 1 2
2
4 4 4 2 4 4 2
5 5 4 5 5 5 5 5 189
4
4
5 1 4 4 4 4 2 2 2
4
2 5 3 4
5
5
3 5 1 4 4
5 5 4 5 5 5 142
4 4 3 2 4 4 4 4 3 1 5
4 5
5
4 3 4 3 3 5 4 5 5 4 5 5 5 1 5 148 121
4 3 1 2 3 3
87
1 2 2 4 1 2 2 1 1 3 2 5 2 1 4 5
5 1 1
1 1 4 1
2 5 1 1 1 5 1
1 2 4 5 5 2 1 1 5
4 4
3 2 2 1
2 4 2 2 1 1
2 1
2 2 4 2
2 2 2 2 2 3 2
2 2 4 5 1 4 2 4 4 3
2 21 2 5
1 2 2 3 1 5 1 1 2 1 5 1 2 1 4
1 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 4 1 1 1
5
2
4
4
5 1 4 4 5 2 4, 1 1
2 1 1 2 5 2 4 1
2
4
z
1 1 5 5 5 5 5 5 5
4
2
5
1
1 5 4
3 3
2 1 1 2 2 4 1 2 1 2 1 3 1 2 5 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 4 4 4 2 2 4 1
2 3 1 2 1 1 2 1 1 1 1,
2 1 1 4 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 3 2 2 1 1 2 2 1 1
2
3 2
2 4
4 2 2 2 2 1
2
5 4 5 3 5 5 99 101 123 103
1 3 2 2 1 3 4 4 2 2 5 5 1 4 4 4 4 4
1 3 2 4
5
4 5
4
2
2 4 1
4 5 5
5
5
2
5 4 1 3 1 5 5 3 5 4 4 2 4 4
4 4 4 4 5
1 4 4 2
2
4
4 4 1
4
5 5 5 4 5 2 4 5 2 1
4
4
5 2 5 4 4 4
5 5 4 5 5 4
2 5 2 2 3 1 2 5 41 5 4
3
1 4 4 3 4 5 3 4 5 95 76 125
2 4
2 4 5 4 5 5
4 5
2 5 4
5 5
2 2 1 4 2 3 4
4 3 5 4 5
2 2
5 2 2 2 4 4 2 4 4 2
2 2
4 2 4 4 1 4 2 4 4 1
5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 2 4 5 4 4 5 2 4 5 5 4 2 5 5 4 3
4 5 5 4 5 5 4
5 4 4 4 4
4 4 4 5 2 4 4 4 1 4 5 4 4
4
3
5 4
3 3 2 4 3 3 2
4 2 2 1 3 2
4 3 4
2 4
5 2 4
4 4 4 2 4 3 2 2 5 4 4 1 4 5 5 5 1 3 1 4 2 4 2 4 5 5 2 4 4 5 4 5 2 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 3 4 5 5 3 4 4 5 4 5 3 4 2 5 4 5 2 2 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 141 167 171 124 152 168 132
24 25 25 27 28 29 30 2 4 2 2 4 2 4 3 5 4 1 3 2 4 2 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 1 5 4 2 1 4 2 2 5 4 5 3 2 1 2 4 2 2 2 2 2 4 4 4 2 4 4 4 3 5 4 2 2 3 3 2 4 5 2 1 2 1 1 5 3 3 4 2 5 4 5 2 4 3 3 4 5 5 2 2 3 3 2 2 5 2 1 1 1 4 3 4 5 2 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 1 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 2 2 2 2 1 4 4 2 2 4 4 2 4 2 2 2 2 2 4 5 4 4 4 4 2 5 3 5 4 5 5 1 3 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 5 1 5 2 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 2 4 4 2 3 2 2 3 4 1 4 4 5 4 3 4 2 2 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 2 3 4 4 4 5 5 2 4 4 4 5 5 4 3 2 4 4 4 4 5 3 3 5 4 3 2 5 3 2 2 4 2 4 5 2 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 124 178 135 113 132 134 129
Kataaorl 80 Biasa 82 Biasa 86 Biasa 99 neQatif 82 Biasa 96 n=iatif 74 Blasa 100 neaatlf 91 Biasa 81 Biase
93 Blasa 105 n...,..atif 00 Biase 78 Biasa 111 ni:
88 Biasa 114 n !if 93 76 103 100 83 118 107 123 115
112 102
108 107 135 129
Biasa Biiasa neaatlf neaatif Slasa NRnatif Neru:itJf NeaaUf "f N N "f N tif NerrnriT Ni:>natif Neoa1if N=--atif
11 ZI 31
1
2 3 4 5
s 7
a 9 lO
11 12 i3 14 15 16
n
1s 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
41 51 51 71 81 91 101 111 121 131 141 151 161 1T( 181 191 201 211 221 231 241 251 251 271 281 291 30 51 1I 21 11 41 21 41 21 $1 51 11 51 51 21 51 11 51 21 5 I 51 11 ii SI SI 51 41 11 51 SI 11 51 11 41 11 51 41 21 41 31 51 41 SI 21 11 51 41 51 31 5 I 51 41 41 41 51 51 41 31 51 41 41 51 41 41 41 51 4! SI 41 51 51 41 SI 41 31 SI 11 41 41 s I 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 21 41 21 41 41 41 21 41 41 41 21 41 21 41 41 41 21 4 I sl 21 2.r SI 51 41 41 41 41 41 31 51 21 41 21 41 2l 41 41 41 51 41 41 21 41 11 21 11 41 2 I SI 11 21 . 31 51 SI 31 41 41 21 21 SI 11 SI 21 41 31 31 31 SI 51 41 51 41 21 31 11 41 51 s I sl 11 11 . 41 41 41 21 41 41 21 21 41 21 21 21 41 2l 21 21 41 51 11 41 41 21 51 21 51 31 4 I 41 41 41 41 41 41 21 41 41 41 41 41 21 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 21 41 41 41 21 4 I SI ff 21- 41 41 41 41 41 SI 41 41 41 21 41 1l 51 21 41 31 51 51 41 21 51 11 41 SI 51 21 s I SI 41 51 . SI 41 41 21 41 SI 41 21 51 21 21 21 41 41 21 31 41 51 41 1I 41 21 41 41 51 31 5 I 51 SI 21 51 51 41 41 41 51 41 51 SI 21 41 21 51 41 51 51 41 51 21 41 51 21 41 41 41 21 4 I 51 21 51 51 51 SI 51 51 51 41 41 SI 41 41 31 SI Sl 51 41 51 51 51 SI 51 41 SI 51 51 41 S 1 s1 n 3r 51 s1 51 11 51 sl 41 -41414f2141 4f4r 41 2rs1 51 21 41 51~ 51 21 41 31 2 I SI 21 41 . SI SI 41 41 41 41 21 SI 51 21 41 21 41 41 41 31 41 51 41 SI SI 41 51 41 41 31 s I 41 51 $1 41 41 41 51 41 41 51 51 41 SI 51 51 41 SI 41 SI 41 41 51 41 41 21 41 51 41 51 4 I 41 41 41 41 51 41 41 31 41 41 41 51 41 41 41 51 41 41 41 41 51 41 41 51 31 51 41 41 41 4 1 41 :lT sr 41 31 41 :i1 31 41 31 31 41 21 31 31 41 31 21 21 41 31 31 41 21 :>1 41 31 41 21 4 I sl 21 41. 41 41 sl 4\ 41 41 41. 41_41_ 41 41 .. 4\ 4\ . :l! 4\ 3\-41 41 41 3\ 4T3f 4\ 4\ 41 2\ 4 I 51-41---;jl 41 51 41 41-41 41 21 41 sr 'SI . 41 21 51 51 41 51 51 51 51 41 41 . 31 41 41 5l :31 ·- s I 5\ ·21-41- 41 41 41 41 ·41 41 21 41 41 21 41 31 41 41 31 21 31 41 51 41 31 31 41 41 41 31 3 I 41 21 zr 41 41 41 21 41 41 21 41 41 21 21 21 41 21 41 41 41 41 41 21 41 21 41 21 41 21 4 I 51 41 fl 41 SI 41 41 21 41 41 41 41 41 41 21 41 41 41 41 41 51 41 41 41 21 41 41 41 21 4 I 51 41 SI 51 51 41 21 41 51 51 41 51 31 41 41 51 41 31 41 51 SI 41 41 41 31 51 41 41 41 4 I 11
I 51 11 2l 51 51 51 21 41 51 21 51
Katagori
103ltinaal 106ltinaai 127ltinaal 108ltinaai 102ltinoQi 103ltinaoi 92lrendah 112ltinocil 109ltinaol 109ltinool 118ltinaai 13Sltinaai 110ltinaoi 120ltinaai 131 ltinoai 124ltlnaal 96ltlnoai 112\tinaai 126ltinaai 107ltinaal 96ltlnaai 112ltinaal 126ltinaal 99ltinaal 1131tinaal 122ltinaai 110ltinaal 111 ltinaol 110ltlnaai 116ltinaai 139ltinaai 99ltinaai 12SHirii:Kli
107ltinaai 100ltinaai 118ltinoai 123ltinaai 124ltin®I 125ltinaal 126ltinaai
Validity Skala Persepsi terhadap Trafficking ****** Method 1 {space saver} will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
S C: A L E (ALPHA)
N of Statistics for SCALE
Mean
Variance
Std Dev
Variables
231.5610
248.5024
15.7640
74
Item-total Statistics Scale Mean if Item Deleted VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034
228 .1707 228.5610 226.8293 229.3171 228.5122 228.7073 228.6829 227.6585 228.0000 227.6829 228.6098 228.1707 228.7805 229.8537 227.9756 227.8537 227.1951 228.5122 228.4878 229.3659 229.1220 229.0488 227.2195 227.3902 228.5366 229.0488 228.5854 229.2927 228.9268 22 9 .14 63 227.0732 229.6341 228.4146 228.9024
Scale
Variance if Item Deleted 240.9951 239.0524 244.2451 244. 7720 241. 6061 236.2622 259. 0720 244.9805 241. 2500 235.2220 240.5439 239.8951 232.5256 251. 4780 221.5244 238.5780 249.8610 248.3061 224.2061 236.9378 225.1098 238.7976 251.9256 240.3439 218.2049 248.5476 255.9988 251.4622 232.2195 235. 4280 245.5195 235.8378 232.7488 261. 8902
Corrected ItemTotal Correlation .1509 .2007 .3557 .1171 .1726 .3154 . 2949 .1033 .1249 .3190 .1228 .3376 • 34 34 .1749 .5468 .3314 .0836 .0299 . 4948 .3136 .4194 .3504 . 1710 .1716 .5308 .0347 .2737 .14 91 .3438 .3827 .1719 . 4118 .3318 .3884
Alpha if Item Deleted .6361 .6330 .6355 • 6382 . 6352 .6272 .6627 .6387 .6378 . 6262 .6381 .6331 .6233 . 6469 . 6061 .6319 .6450 . 6458 .6106 . 6278 .6144 .6310 . 6482 .6349 .6033 . 6456 .6556 . 6476 .6231 . 6248 . 6375 . 6247 . 6239 .6654
VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060 VAR00061 VAR00062 VAR00063 VAR00064 VAR00065 VAR00066 VAR00067 VAR00068 VAR00069 VAR00070 VAR00071 VAR00072 VAR00073 VAR00074
228.0244 229.7561 228.5610 227.8780 229.1707 228.5854 227.3902 228.8293 227.8537 228.2683 227 .2683 228.4390 227.7561 229.6829 227.3659 229.1463 227.3659 227.9024 227.5854 228.5122 228.0732 228.7073 228.2439 229.5610 228.4146 229.5366 227.1220 228.9024 228.4634 228.1707 229.6341 228.7073 228.2195 228.7805 228.1951 228.5366 228.7073 228.4878 228.2927 228.5854
Reliability Coefficients N of Cases 40.0 Alpha .6409
235.5244 248.6390 250.7024 240.5098 241.6451 251.4988 235.8439 247.6951 242.9280 245.7012 233.1012 236.4524 238.6890 253.4220 246.0878 243.8280 240.1378 242.9402 243.9488 262.8561 248.5195 252 .1622 239.5890 248.9524 228.6488 252.7549 244.2098 254.7902 24L 6049 240.1451 246.3378 236.6122 232.0256 261. 8756 231.9110 250.0049 255.0622 244.9561 236.4122 269.4988
• 3614 .0326 . 0980 .2031 .1411 .1213 .4048 .0199 .1231 .0373 .3855 .3914 .3403 .1750 .0996 .0948 .3201 .1813 .1781 .4171 .0324 .1437 .3348 .0455 .4203 .1759 .3322 .2258 .1683 . 3341 .0442 .3385 . 4512 .4592 .5013 .0793 .2200 . 0646 .3936 .5336 N of Items
.6286 . 6443 . 64 91 .6335 . 6367 .6502 .6248 . 6463 . 6377 . 6426 .6225 .6280 .6312 .6531 . 6390 .6392 .6306
.6355 . 6362 .6666 . 6451 . 6507 .6323 . 6455 . 6174 .6506 . 6357 . 6543 .6353 .6326 . 6413 . 6269 .6199 .6636 . 6189 . 6472 .6555 . 6408 . 6279 • 6763 74
Reliability Skala Trafficking ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis R E L I A B I L I T Y
S C A L E
A N A L Y S I S
*'I'****
(ALPHA)
N of Statistics for SCALE
Mean
Variance
Std Dev
Variables
59.3171
158.5720
12.5925
30
Item-total Statistics Scale
Mean
VAR00003 VAR00006 VAROOOlO VAR00012 VAR00013 VAR00015 VAR00016 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00025 VAR00029 VAR00030 VAR00032 VAR00033 VAR00035 VAR00041 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00051 VAR00057 VAR00059 VAR00061 VAR00064 VAR00066 VAR00067 VAR00069 VAR00073
Scale
Variance
if Item Deleted
if Item Deleted
55.8293 56.4634 55.4390 56 .1707 56.5366 55.7317 57.8537 56.2439 57.1220 56,8780 57.0488 56. 2927 56.6829 56.9024 57.3902 56.1707 54.0244 55.1463 55.0244 54.4390 55.7561 55.1220 56.2439 56.1707 55.1220 53.1707 56.4634 55.9756 55.9512 56.2927
144.2451 147.9549 147.6024 148.8951 146.4549 134.7012 144.5780 133.8890 148.0598 141.5098 138. 7976 131.9622 140.1220 148.4402 148. 9439 142.0951 135. 5244 149.6780 144. 7744 136.4524 145.6890 152.9098 139.5890 135.6951 144.2098 140.1451 143.9049 142.1744 144.7476 136.4122
Reliability Coefficients N of Cases 40.0 Alpha .8565
Corrected ItemTotal Correlation.
Alpha if Item Deleted
. 3557 . 3396 .3239 .3376 .3147 .6129 .3314 .6515 .3566 • 3672 .3504 .5903 .5092 .3640 .3848 .4468 .3614 .3455 .4331 .3914 .3403 .2613 .3348 .6378 .3322 .3341 .5455 .5734 .5216 .3936
N of Items
.6355 .8540 .8548 . 6331 .8559 .8419 . 6319 .8399 .8533 .8553 . 6310 .8432 .8472 .8531 .8525 .8500 .6286 .8537 .8505 .6280 . 6312 .8560 .6323 .8410 . 6357 . 6326 .8468 .8453 .8477 . 6279
30
Reliability Skala Motivasi ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
S C A L E
.;.·*"'.***
(ALPHA)
N of Statistics for SCALE
Mean 59.3659
Variance 65.8878
Std Dev
Variables
8.1171
30
Item-total Statistics Scale Mean if Item Deleted VAR00003 55.6098 VAR00004 54. 9268 VAR00012 55.9024 VAR00015 56.8780 VAR00017 54.9268 VAR00019 56.6707 55.7805 VAR00020 VAR00021 55.6415 VAR00023 56.9024 VAR00026 55.6829 VAR00028 55.3659 VAR00031 55.0000 VAR00032 56.3171 VAR00034 55.7317 VAR00036 56.4634 VAR00037 55.0488 55.7073 VAR00038 VAR00039 55.6341 VAR00040 56.1951 VAR00041 55.9512 VAR00043 55.6585 VAR00044 55.7805 VAR00045 56.4146 VAR00051 55.2927 VAR00056 56.6098 VAR00057 55.0000 VAR00062 55.8049 VAR00065 55.0976 VAR00068 56.4634 VAR00071 55.1463 Reliability coefficients N of Cases 40.0 Alpha .8318
Scale
Variance if Item
Deleted 65.7939 60.1695 53. 6402 66.8598 63. 7195 65.5451 54.0756 56.5805 55.3402 56. 5720 54.6378 63.8500 57 .1720 56.5012 57.7549 62.6976 56. 9622 59.0378 59.2110 65.7476 65.0805 55. 97 56 63.8988 6L1122 60.0439 63.5500 55. 6110 65.0902 62.5049 65.6280
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item
Deleted
.3310 .5401 .6109 .3530 .3325 . 3797 .6126 .3503 .3503 • 5293 .3771 .1658 .3894 .5803 . 4187 .2918 .5491 .4397 .3831 .3697 .3595 .4811 .3442 . 2921 .3150 .3850 .5549 .3344 .3462 .3332 N of Items
.6366 .8203 .8108 . 6371 .8326 .6359 .8108 .6342 .6368 .8170 .6325 .8345 .6306 .8142 .8244 .8299 .8161 .8227 . 8261 .6363 .6356 .8206 .6362 .8306 .8303 . 6332 .8151 . 6364 .6335 .6357 30
VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060 VAR00061 VAR00062 VAR00063 VAR00064 VAR00065 VAR00066 VAR00067 VAR00068 VAR00069 VAR00070 VAR00071
242.3415 240.9268 241. 5854 241.5122 242.0732 240.9512 241. 9268 240.6585 241.6585 241.4146 242.6341 241.4146 243.0000 241. 0976 242 .1951 241.1707 243.4878 241. 0000 243.2195 242.6829 242. 4878 241. 0000 243.3171 240.9512 243.1463 241.6341 241. 6829 241.3171 243.0488 241. 0976 243.2439 241.1220 242.4634 241. 2195 243.5854 241.1463
Reliability Coefficients N of Cases 40.0 Alpha .6441
159.6805 164.2695 156.8988 159.2061 161.3195 165.7476 168.5695 165.0805 156.9805 163.8988 164.0378 168.8988 166.7500 167.1402 168. 0110 159.2951 172. 6061 166.6500 172.5756 189. 0720 160.8561 163.5500 171. 6220 167.3976 173.6280 170.8378 156 .1720 165.8720 169.2976 165.0902 173.3390 166.2598 162.5049 164.6756 172.5988 164.6280
.3416 .3613 .5156 . 4552 .3249 .3697 .0320 .3595 .4019 .3442 .1562 .0108 .1088 .1160 .0227 . 4617 .1441 .1871 .1437 .7353 .3347 .3850 .0897 .1492 .1629 . 0596 .4712 .1416 .0007 .3344 .1520 .1798 .3462 .1900 .1484 .3332
N 0£ Items
.6272 .6329 .6186 . 6235 . 6296 . 6363 . 6460 . 6356 . 6219 . 6362 . 6390 . 6477 .6418 . 6414 . 6485 . 6236 .6526 . 6388 .6525 .6861 . 6287 .6332 . 6525 . 6403 .6574 . 6516 .6186 .6400 . 6481 .6364 . 6569 . 6387 .6335 .6373 .6523 .6357
71
Validity Skala Motivasi ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y Statistics for
SCALE
Mean 245.2439
A NA L Y S I S
Variance 170.2890
S G A L E
Std Dev
N of Variables
13.0495
71
(ALPHA)
Item-total Statistics
Scale
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035
Scale
Mean if Item Deleted
Variance
241.1463 242.6585 240.6098 240.8049 241. 5854 242.3902 241.2195 243.5610 241.1220 242.5854 240.6341 241. 7805 240.9268 242.4634 240.8780 242.3415 240.8049 243.1707 241. 7707 241.6585 241. 6415 242.0488 240.9024 242.3171 240.8293 241.5610 242.0976 241. 3659 241. 4634 242.7073 240.8780 242.3171 241. 3415 241.6098 241. 3659
166.6780 177.3305 165.7939 163.7110 173. 7988 164.7939 170. 7256 171. 7024 172. 4098 165,3988 168.0878 151. 7756 166.9195 167.6549 166.8598 175.1805 164.9610 170.1451 165.5451 153.4805 156.5805 163.9476 155.3402 162.1720 166.6451 159.8524 171. 7902 154.6378 168.9049 166. 7122 164.7598 161.1720 169.3805 159.8939 177.4378
if Item Deleted
Corrected
ItemTotal Correlation
.1362 .2475 .3310 . 3804 .1746 .1250 .0602 .1047 .1449 . 0992 .1528 .5740 .1206 .0549 .3530 .1958 .3558 .0163 .3797 .5372 .3503 . l.716 .3503 .2005 .1296 .3577 .0948 .3771 .0236 .1088 .3216 .3894 .0193 .3862 .3729
Alpha if Item Deleted
. 6404 . 6692 .6366 .6318 .6571 .6413 .6539 .6501 .6515 . 6433 . 6408 • 6088 .6411
. 6452 . 6371 .6635 .6341 . 6464 . 6359 .6126 .6342 .6380 .6368 . 6358 . 6407 . 6268 .6538 .6325 .6461 . 6418 .6342 .6306 .6455 .6261 . 6626
LAMPI RAN Uji Normalitas Skala Motivasi Menjadi TKI ke Luar Negeri Ono-Sample Kolmogorov-Smimov Test
N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences
Motivasi Menjadi Tl
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smimov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Normal Q-Q Plot of Motlvasl Menjadl TKI ke Luar Negel'i 140~------------~
130 ~ ~
;\\!
;;
e
0 00
120
0
z0
",!! 0
0
0 110
!l. ill 100
90 90
100
110
120
Observed Value
130
140
Skala Persepsi Tentang Traffiking One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters•,b
Most Extreme Differences
Persepsi Tentang Traffikinq 40 96.6000 15.87903 .104 .104 -.083 .659 .779
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smimov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Normal Q-0 Plot of Persepsl Tentang Trafllking 140~---------------,
0
!!! ~
l
0
..,"' !l
!l. ill
120
100
00 0 60
0 0
"'
0 00
60
100
Observed Value
120
140
Uji Homogenitas Skala Motivasi Menjadi TKW dan Skala Persepsi Terhadap Traffiking Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic MO!i\/!!Si Menjadi TKI ke Luar Negeri Persepsi Tentang Traffiking
dl2
df1
Siq.
.000
1
38
.998
1.241
1
38
.272
Ooscrlptives ..
95% Confidence Interval for
Mean
N Motlvasl Menjadl TKI Im Luar Negerl Persepsi Tentang T.-Jng
Sudah Men!kall
Befum Menlkllh Total
Sudah Merul
Total
20 20 40 20 20 40
Std. Devlation
113.6000
11.65016 11.07807 11.25209 1122685 16.98110 15.07003
1152500 114.4250 89.6000
103.6000 96.6000
Std. Error 2.60506
Mean Lower Bound Upper Bound 119.0524 108.1476
2.47113 1.77911 2.51040 3.79709
2.61610
110.0653 110.8264 84..3457 95.6526 91.5216
111.5474
Minimum 95.00 98.00 95.00 74.00 65.00
Maximum 140.00 139.00 140.00 109.00 13200
101.6784
65.00
132.0o
120.4347 116.0236
94.8543
Deskripsi Statistik Descriptive Statlstlc:s
Ranne
Minimum
Maximum
40
45.00
95.00
140.00
4577.00
114 .4250
1125209
126.610
40
67.00
65.00
132.00
3864.00
96 .6000
15.87903
252.144
N
Motivasi Menjaa1 TKI ke Luar Negerl
Persepsi Tentang Traffiking Valid N (lislwlse)
Sum
Mean
Std. Deviation
40
Uji Korelasi Skala Motivasi Menjadi TKW dengan Skala Persepsi Terhaolap Trafficking Correlations Motivasi Menjadi
TKI ke Luar
Neoeri Motivasi Meojadi TKI ke Luar Negeli Persepsl Tentang Traffiklng
Pearson Correlation Sig. (2-iailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 40 .s20· .001 40
••• Corralatlon Is significant at the 0.01 level (2-talled).
Persepsl Tentang Ttaffiklrtd .520*
.001 40 1 40
Variance
Uji T (T"test) Motivasi Menjadi TKW dengan Persepsi Tentang Traffciking dilihat dari Status Pemikahan Independent samples Test
Lavena's Test for E"' "'K'" of Variances
Sin.
F Molivafii Menjadi
TKI ke Luar Negeri
Perseps! Tentang Traffiking
r::qual variances assumed Equal variances not assumod Equal variances
.000
1.241
assumed
t-test for E,...,..,r,,,, of Means
I
.998
.272
Equal variances not assumed
df
Sia. 12-talledl
Mean Difference
S!d. Error Difference
95% Confidence lnlwml of the Difference Lower U"""'
·.459
38
.049
-1.65000
3.59479
-8.92727
5.62727
-.459
37.904
.649
-1.65000
3.59479
..S.92787
5.62787
-3.076
38
.004
-14.00000
4.55192
-23.21489
-4.76511
-3.076
32.946
.004
-14.00000
4.55192
-23.26154
-4.73646
Motivasi Menjadi TKW dengan Persepsi Tentang Traffciking dilihat dari Usia TKW lndap:ondont Samples Test
Lavena's Test for t-test for E'"" m'i'" of Means
E"• '"'ilv Of Variances
Slo.
F IVIOlivasl Menjadl
TKl ke luar Negeri
Pcrsepsl Tentang Trafflldng 1------
-----
e;qual variances assumed Equal variances not assumed Equal variances
3.000
.016
'"'""""' Equal variances
I
091
.899
nQt_ i\S.'lumed
df
Sio. 12-tailadl
Mean Dilfenmce
Std. Error Difference
95% COnfldenee lnt~l\'el of the Oiffetenco Lower
""""'
-2.677
38
.011
-8.05000
3.30651
-15.54369
-2.15631
-2-677
34.484
.011
-8.65000
3.30651
-15.56617
-2.13383
-3.021
38
.004
-13.80000
4.56797
-23.04736
-4.55264
..J.021
37.409
.005
-13.80000
4.56797
-23.05217
-4.54783
....
..
..
...
..
Motivasi Menjadi TKw dengan Persepsi Tentang Trafficking dari Pendidikan Descriptives
N
Motivasi Menjm11 TKI ke Luar Negari
SD SMP SMA Total
Persepsi Tentang
Traffildng
SD SMP SMA Total
10 13 17 40 10 13 17 40
Mean 112.1000
Stet Deviation 10.53513
Std.
Enur
3.33150
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound Urumr Bound 119.6364 104.5636
Minimum 97.00
Maximum 126.00
168.1538
8:74496
2.42542
102.8693
113.4384
9$.00
12t.oo
120.5882 114.4250 89.7000 96.3077 100.8824 96.6000
10.63637 11.25209 11.05592 16.17294 17.33091 15.87903
2.57970 1.77911 3.49619
115.1195 110.8264 81.7911 86.5345 91.9716 91.5216
126.0570 118.0236 97.6089 106.0809 109.7931 101.6784
99.00 95.00 78.00 65.00 75.00 65.00
140.00 140.00 109.00 118.00 132.00 132.00
4.48557 4.20336 2.51070
Al\IOVA
Sum of Sau ares Motivasi Menjadi TKI ke Luar l\legeri
tsetween Groups Within Groups Total
Persepsi Tentang Traffiking
Between Groups Within Groups Total
1211.065 3726.710 4937.775 788.966 9044.634 9833.600
df
Mean Sauare
2 37 39 2 37 39
F
Sia.
605.53:3 100.722
6.012
.005
394.48:l 244.450
1.614
.213
liditas Skala Persepsi Terhadap Trafficking
Correlations
~rrelations
Correlations
Correlations
AR00001
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
tal skor
Pearson Correlation
VAR00001 1 40 .205 .000 40
Sig. (2-tailed) N
total skor .205 .000 40
1
VAR00005
total skor
40
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 40
Coirrolations
Correlations
al skor
40 .205 .000 40
total skor .205 .000 40
Correlations
rrelatlons
\R00002
VAR00005 1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00002 1 40 .226 .000 40
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
total skor .226 .000 40
1
VAR00006
total skor
40
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00006 1 40
total skor
.51511' .000 40
Pearson Correlation
.515'
1
Sig. (2-tailed) N
.000 40
40
-. CoITelatlon is significant at the O.o1 level (2-tailed).
Correlations
rrelations
Correlations
Correlations
IR00003
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-lailed) N
VAR00003 1
total skor .338' .002 40 1
40 .338. al skor .002 40 40 """. Correlation 1s significant at the 0.01 Jevel (2-talled).
VAR00007
total skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-talled) N
VAR00007 1 40 .196 .083 40
total skor .196 .083 40
1 40
Correlations
rrelations
Correlations Correlations
R00004
Pearson Correlation
VAR00004 1
ii skor
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
40 .205 .000 40
·-·-·
.,._,
.205 .000 40 1 40
VAR00008
total skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAROOOOB 1 40 .205 .000 40
total skor .205 .000 40
1 40
Correlations
1rrelations
Co·rrelations
Correlations VAR00009 AR00009
Pearson Correlation
ital skor
N Pearson Correlation
1
total skor .205
40
.000 40
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-lailed)
N
.205 .000
1
40
40
VAR00013 VAR00013
Pearson Correlation
total skor
N Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) 40
Sig. (2-tailed)
N
totat skor .312• .005 40
.312'
1
.005 40
40
-. Correlation is s19n1ficant at the 0.01 level (24ailed).
1rrelations
Correlations Correlations
l\R00010
Pearson Correlation
Correlations
VAR00010 1
Sig. (2-lailed)
tal skor
total skor
.s10·
VAR00014
Sig. (2-tailed)
.000
N Pearson Correlation
40 .510·
Sig. (2-lailed)
.000 40
N
N
40 1
VAR00014 1
Pearson Correlation
total skor
40 .226 .000 40
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
40
total skor .226 .000 40 1 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
rrelations
Correlations Correlations
Co1Telations
VAR00011 \R00011
Pearson Correlation
:al skor
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.000
1
205
40
.000 40
.205
1
Sig. (2-tailed)
N
total skor VAR00015
Pearson Correlation
total skor
N Pearson Correlation
VAR00015 1
Sig. (2-tailed)
.000
Sig. (2-tailed) 40
40
total skor .449"'
N
40
40
.449"
1
.000 40
40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
rrelations Correlations
Correlations 1R00012
Pearson Correlation
VAR00012 1
Sig. (2-tailed)
al skor
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
40 .510' .000
Correlations
.s10· .000 40 1
40
*". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
VAR00016
VAR00016 1
Sig. (2-lailed)
total skor 40
Pearson Correlation
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
40 .505' .000 40
total skor .505 .000 40
1 40
~. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
i'2
Correlations
•rrelations
Con'Olations
Correlations AR00017
VAR00017 1
Pearson Correlation
total skor .282
Sig. (2-tailed)
ital skor
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
40
.000 40
.282
1
Pearson Correlation
VAR00021 1
Sig. (2-tailed) N
total skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.000 40
N
VAR00021
N
40
total skor
40 .484•
.484' .000 40 1
.000 40
40
". Correlat1on 1s significant at the 0.01 level (2-talled).
Correlations
1rrelations
Correlations Correlations ~R00018
Pearson Correlation
VAR00018 1
Sig. (2·tailed) N
tal skor
40 .026 .000 40
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
total skor .026 .000 40 1
VAR00022
Pearson Correlation
YAR00022 1
Sig. (2-lailed)
N total skor
40 .389' .000 40
Pearson Correlatlon Sig. (2-tailed)
N 40
Correlations Correlations
Correlations
\R00019
Pearson Correlation
ta! skor
N Pearson Correlation
YAR00019 1
Sig. (2-tailed)
total skor .462*'
YAR00023 VARD0023
N
40
40
.462' .000 40
1
Pearson Correlation
1
total skor
Pearson Correlation
023
Sig. (2-tailed)
.000 40
40
40
N 40
-. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
rrelations
YAR00024 Correlations
YAR00024
Pearson Correlation
total skor
N Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
YAR00020 1
Sig. (2-tailed)
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
total skor .023 .000 40 1
Sig. (2-tailed) N
.000
Sig. (2-tailed)
alskor
40
".Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tailed).
rrelations
lR00020
total skor .389' .000 40 1
40 .462*
total skor .462' .000 40
.000 40
""*- Correlation is s1grnficant at the 0.01 level (2-talled).
1 40
Sig. (2-lailed)
N
40 .09B .000 40
total skor .098 .000 40 1 40
Correlations
1rrelations Correlations ~R00025
Pearson Correlation
Coll\9fations
VAROD025 1
Sig. (2-tailed)
tal skor
40 .432* .000 40
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
total skor .432· .ODO 40 1
VAR00029
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
total skor
N Pearson Correlation N
40
.341.
.341"' .002 40
40
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
rrelations
Corrolations
Correlations Pearson Correlation
VAR00026 1
Sig. (2-tailed) N al skor
total skor .002 40 1
40
Sig. (2-tailed)
-. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
\R00026
VAR00029 1
40 026 .ODO 40
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
total skor .026 .ODO 40 1
VAR00030
Pearson Correlation
VAR00030 1
Sig. (2-tailed) N
total skor
40 .461·
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.000 40
N
40
total skor .461* .DOD 40
1 40
-. Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-talled).
rrelations
Correlations Correlations
.R00027 Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
al skor
Correlations
VAR00027 1
N Pearson Correlation
40 024 .000 40
Sig. (2-tailed)
N
total skor .024 .000 40 1
VAR00031
Pearson Correlation
total skor
N Pearson Correlation
VAR00031 1
Sig. (2-tailed) 40 .060 .000 40
Sig. (2-tailed) 40
N
total skor .060 .000 40 1 40
rrelatlons Correlations
Correlations
R00028
Pearson Correlation
VAR00028 1
Sig. (2-tailed)
dskor
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
40 .071 .000 40
total skor .071 .000 40 1 40
Correlations
VAR00032 VAR00032
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
total skor
N Pearson Correlation
40 .461"
Sig. (2-tailed)
.000
N
40
total skor .461*' .000 40 1 40
**.Correlation is significant at the 0.01 level {2~tmled).
Correlations
1rrelations Correlations ~R00033
tal skor
Pearson Correlation Sin. 12-tailed\ N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Correlations
VAR00033 1 40 .403' .000 40
total skor .403"' .000 40 1
VAR00037 1
VAR00037
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
total skor
Pearson Correlation
.068
Sig. (2-tailed)
.000
N
40
40
N
40
total skor .068 .000 40 1
40
-. Correlation is significant at the O.Q1 level (2-teiled).
Correlations
,rrelations
Correlations
corrolallons VAR00034 \R00034
!al skor
Pearson Correlation Sig. (2-talled) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 40 .102 .000 40
total skor .102 .000 40 1
VAR00038 VAR00038
N
•R00035 Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
40
Correlations
1
N Pearson Correlation
40 .403' .000 40
Sig. (2-talled)
total skor .403' .000 40 1
VAR00039
total skor
N 40 **.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlalion Sig. (2-tailed)
VAR00039 1 40 .057 .617 40
N
total skor .057 .617 40 1 40
Correlations
rrelations
Correlations
Correlations
,R00036 Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
skor
total skor .024 .000 40 1
Correlations VAR00035
~I
40 .024 .000 40
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Correlations
al skor
1
N total sl
40
rrelations
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
VAR00036 1 40 .071 .000
total skor .071 .000 40 1
VAR00040
total skor
Pearson Corre lation Sig. (2-tailed)
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
VAR00040 1 40 .Q15 .000 40
total skor .015 .000 40 1 40
Correlations
1rrelations
Corrolations
Correlations ~R00041
Pearson Correlation
VAR00041 1
Sig. (2-tailed)
N
tal skor
40 .425.
Pearson Correlation Sig. (2-talled)
total skor .425~
.000 40 1
.000 40
N
VAR00045
total skor
N Pearson Correlation Sig. (2-ta iled) N
.000
40
40
.389~
1
.000 40
40
Correlations Correlations
Pearson Correlation
CotTOlations
VAR00042 1
Sig. (2-tailed) alskor
total skor .389"
•"'. Correlation is S1gn1ficant at the 0.01 level (2-tailed).
rrelations
\R00042
VAR00045 1
Sig. (2-tailed)
40
'". Correlation Is significant at the 0.01 level (2-tarled).
Pearson Correlation
N Pearson Correlation
40 .250
Sig. (2-talled)
.ODO
N
40
total skor 250 .000 40 1
VAR00046 VAR00046
Pearson CorrE~lation
total skor
.402-
1
Sig. (2-talled) N
total skor
40
.000 40
40
Pearson Correlation
.402*
1
Sig. (2-talled)
.000
N
-
40
40
... Correlation rs significant at the 0.01 level (2-tailed).
rrelations
Correlations Correlations
.R00043
Pearson Correlation
Correlations
VAR00043 1
Sig. (2-tailed)
:ti skor
N Pearson Correlation
40 205 .000 40
Sig. (2-talled)
N
total skor .205 .000
VAR00047 VAR00047
Pearson Correlation
40 1
N
total skor 40
Pearson Correlation
40 ,334•
Sig. (2-tailed)
.000
1 40
40
Correlations
Correlations Pearson Correlation
VAR00044 1
Sig. (2-tailed) 40 .160
Sig. (2-tailed)
.000 40
Correlations
total skor .160 .000
N Pearson Correlation N
.000 40
**. Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tailed).
•relations
11 skor
.334·
Sig. (2-tailed)
N
R00044
total skor
1
VAR00048
40 1
VAR00048
total skor
1
.185
Sig. (2-tailed)
total skor 40
Pearson Correlation
.000
o
N Pearson Correlation
.185
Sig. (2-tailed)
.000
N
40
40 1 40
Correlations
•rrelations
Correlations
Correlations AR00049
Pearson Correlation
VAR00049 1
tota1 skor .205
.ODO
Sig. (2-tailed)
N ital skor
VAR00053 VAR00053
Pearson Correlation
40 205
Sig. (2-tailed)
.ODO
N
40 1
40
N total skor
40
40
.113
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
Pearson Correlation
Pearson Correlation
40 .265
Sig. (2-tailed)
.000
N
total skor
265 .ODO 40 f
40
VAR00051 1
.DOD
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
total skor
40 .502" .000
40 1
40
40
40
.205
1
Sig. (2-tailed)
.000
1
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
N
40
40
VAR00055
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
VAR00055 1
total skor
Sig. (2-tailed)
N
-
.160
.ODO 40
40
.160
1
.000 40
40
Correlations
VAR00052
Pearson Correlation
.ODO
Correlations
total sl
Correlations
EllSkor
.205
40
rrelations
N
total skor
N Pearson Correlation N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
total skor .502"
Sig. (2-tailed)
H00052
40
Correlations
Correlations Pearson Correlation
VAR00054 VAR00054
40
rrelations
al skor
40
Correlations
VAR00050 1
N
\R00051
.113 .000
Correlations
Sig. (2-tailed)
tat skor
total skor
Pearson Con-elation
Correlations l\R00050
1
Sig. (2-tailed)
40
1rrelations
Pearson Correlation
40 .203 .000 40
total skor
.
Correlations
.203 .000 40
VAR00056
VAR00056 1
Sig. (2-tailed)
1 40
Pearson c'Orre!ation
total skor
total skor .134 .000
N Pearson Correlation
40
40
.134
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
40
40
Correlations
~rrelations
Cci1rralations
Correlations AR00057
tal skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00057 1 40 .410'· .000 40
total skor
.410' .000 40
1
VAR00061
total skor
40
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
**.Correlation 1s s1gmficant at the 0.01 level (2Rtailed).
\R00056
Pearson Correlation
1
tal skor
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
40 .106 .000 40
total skor .106 .000 40 1
VAR00062
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
total skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
N
40
rrelations
-
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
40
VAR00062 1 40 203 .000
total skor .203 .000 40 1
40
40
Correlations
VAR00059 1 40 .389.000 40
total skor .389' .000 40
1
VAR00063 VAR00063
total skor
40
...... Correlation 1s s1gmficant at the 0.01 level (2Rta1led).
~relations
VAR00060 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 40 .106 .000 40
total skor .106 .000 40 1 40
Correlations
Correlations
"'
.000 40
Correlations Correlations
11 skor
40 1
Correlations
VAR00058
R00060
40 .325~
Correlations Correlations
al skor
total skor .325' .000
**. Correlation 1s s1grnficant at the 0.01 level {2Rta1ted).
,rrelations
H00059
VAR00061 1
1 40 .067 .000 AO
total skor .067 .000 40 1
Correlations
·.
VAR00064
total skor AO
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00064 1
total skor
40 .479' .000 40
"". Correlation 1s s1gmficant at the 0.01 level (2~ta1led).
.479~·
.000 40 1 40
Correlations
•rrelations
Correlations
Corrolations AR00065
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
VAR00065 1
N 1ial skor
40 .124 .000 40
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
total skor 124 .000 40 1
40
Correlations ~R00066
tat skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00066 1 40 .032 .000 40
total skor .032 .000 40 1 40
rrelations
:al skor
Pearson Correlation Sig. (2-lailed)
total skor
Pearson Com~lation
VAR00069 1
N
40
total skor .420· .000 40
.420~
1
Sig. (2-tailed) N
.000 40 40 ".Correlation 1s s1gn1ficant at the 0,01 level (2~ta1led).
Correlations Correlations VAR00070
Pearson Correlation
VAR00070 1
total skor
Sig. (2-tailed) N Pearson Com~lation Sig. (2-tailed) N
40 .198 .000 40
tota!skor .198 .000 40
1 40
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
\R00067
VAR00069
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00067 1 40 .322• .000 40
total skor .322· .000 40 1 40
Co1TOlations
VAR00071
total skor
Pearson cOIT'Clation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-talled)
-.
-. Correlation 1s s1gn1ficant at the 0.01 level (2-talled).
VAR00071
total skor
1
248
40 .248 .000
.000 40
1
·-
·-
VAR00072
total skat
rrelations Correlations
'R00068
al skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Correlations
VAR00068 1 40 .106 .000 40
total skor .106 .000 40 1
40
Correlations
VAR00072
total skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Correlations
1 40 .203 .000 40
203 .000 40 1 40
1ttelations Correlations VAR00074 AR00074
Pearson correrauon
tal skor
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
total skor
1
.201
...... 40
.000 40 1
.201 .000 40
40
VAR00073
total skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00073 1 40 .479...000 40
total skor .479* .000 40
.._Correlation IS s1gnificant at the O.o1 level (2-taITed).
1 40
liditas Skala Motivasi
1rrelations
Correlations Correlations
AR00001
Pearson Correlation Sig. (2•tailed)
·!al skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
. Correlation$
VAR00001 1
N
40 205 .000 40
total skor .205 .000 40
1
VAR00005 VAR00005
total skor
40
1rretations
Pearson Correlation Sig. (2•tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
!al skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00002 1 40 .226 .000 40
total skor .226 .000 40 1
VAR00006
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
total skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
40
40
···~
.........4!L .015 .000 40
total skor .Q15 .000 ~·~-
·····
Correlations Correlations
VAR00003 Pearson Correlation Sig. (2-lalled)
1
N Pearson Correlation
40 .438' .002 40
Sig. (2-tailed)
N
total skor .438'"' .002 40
1
VAR00007
lotal skor
40
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-talled) N
VAR00007 1
total skor
.196
.196
.083 40 1
.083 40
40
40
Correlations
rrelations
Correlations Correlations
R00004
VAROOOOO 1
N
Correlations
al skor
1
Correlations
rrelations
IR00003
40 .205 .000 40
total skor .205 .000 40
cor1relations Correlations
\R00002
1
Pearson Correlation Sig. (2-lailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00004 1
total skor .338· .002 40 1
40 11 skor .338· .002 40 40 "". Correlation is slgnificalit at the 0.01 level (2-tailed).
VAROOOOB
Pearson Correlation
total skor
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-lailed) N
VAROOOOB 1
205
total skor .205 .000 40 1
.000 40
40
40
1rrelations
Correlations Co1rrelations
Correlations
'AR00009
Pearson Correlation Sig_ (2-tailed) N
1ial skor
Pearson Correlation
VAR00009 1 40 .205
total skor ,205 .000 40 1
VAR00013
total skor
_ooo
Sig. (2-tailed) N
40
tal skor
Pearson Correlation Sig_ (2-tailed) N Pearson Correlation Sig, (2-tailed) N
VAR00010 1 40 .010
total skor .010 .000 40 1
VAR00014
total skor
_ooo 40
40
VAR00014 1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
40 .226 .000 40
total skor .226 .000 40 1 40
Correlations Correlations
al skor
40
Correlations
rrelations
lR00011
totat skor .012 .005 40 1
Correlations Correlations
l\R00010
40 .ll12 .005 40
-
40
1rrelations
VAR00013 1
Pearson Com~lation Sig. (2-tailed) N Pearson Com~lation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Co1refatlons
VAR00011 1 40 .205
total skor .205 .000 40 1
_ooo 40
40
VAR00015
total skor
VAR00015 1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
40
total skor
.349"' .000 40
.349*
1
.000 40 40 .._Correlation Is signi!iearit at the 0.01 level (2-tailed).
rrelations Correlations
Correlations
R00012
11 skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00012 1 40 _510• .000 40
"
Correlations .510' .000 40 1
'*.Correlation is significant at the 0.01 level (2~talled}.
40
V!\R00016. VAR00016 Pearson Correlation Sig. (2-taiied) N total skor Pearson Correlation Sig_ (2-tailecl) N
1 40 .005 .000 40
totalskoL .005 .000 40 1 40
rrelations
Correlations Correlations
Correlations
VAR00022 \R00022
Pearson Correlation
1
Sig. (2-talled) N
al skor
total skor .282 .000
40 .282
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
Pearson Correlation
total skor
.ooo·
N PearsOri Correlation
40 .384' .000 40
40
VAR00017 1
total skor
Sig. (2-tailed) 40
total skor
.384*
1
Sig. (2-tailed)
40
.000 40
N
VAR00021 VAR00021
N
1
40 .. -. Correlation is s1gn1t1cant at the 0.01 level (2-tailed) .
Correlations
rrelations
Correlations Correlations VAR00018 R00018
Pearson Correlation
31 skor
N Pearson Correlation
1 40 .206 .000 40
Sig. (2-tailed)
VAR00017 Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.206 .000 40
Sig. (2-tailed)
N
total skor
total skor
1
N Pearson Correlation
40 .389•
Sig. (2-tailed)
.DOD
N 40
Correrations
VAR00019
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N
40 .362' .000
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
total skor .362. .000 40
VAR00023
Pearson Correlation
VAR00023 1
Sig. (2-tailed)
total skor
1
N Pearson Co1relation
40
423
Sig. (2-tailed)
40
.423" .000 40
1
40
Correlations Correlations
-
VAR00024
Correlations
Pearson Correlation
VAR00024 1
Sig. (2-tailed) VAR00020
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
total skor .46c .000
N Pearson Correlation
40 .462•
Sig. (2-tailed)
.000
N
total skor
**. CorrelaUon 1s s1grnfic ant at the 0.01 level (2-taded).
·relations
I skor
~
.000 40
N
40
•. Correlation is significant at the 0.01 level (2-talled).
<00020
40
40
Correlations Correlations
11 skor
1
... Correlation 1s s1gmfican1 at the 0.01 level (2-tailed).
·relations
R00019
.389.000 40
40
*.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
40 1 40
total skor
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
total skor .198
.ODO 40 .198 .000 40
40 1 40
Correlations
1rrelations Correlations
AR00025
ital skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Correlations
VAR00025 1 40 .032 .000 40
total skor .32 .000 40
1 40
VAR00029 Pearson Correlation Sig. (2-taited) N total skor Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00029 1 40 .041 .002 40
total skor .041 .002 40
1 40
Correlations
~rrelations
Correlations
Correlations VAR00026 "1l00026 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlatfon tat skor Sig. (2-tailed) N
1 40
426 *
!-Ota! Skar .426* .000 40 1
VAR00030
Pearson Correlation Sig. (2-taited)
total skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
N
.000 40 40 -. Correlation is significant at the 0.01 levet (2-talled).
,rrelations
VAR00030 1 40 .061 .000 40
total skor .061 .000 40 1 40
Cor relations Correlations
\R00027
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
al skor
Pearson Correlation Sig. (2-lailed) N
correlations
VAR00027 1
N
40 124 .000 40
total skor .124 .ODO 40
1 40
VAR00031
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
VAR00031 1
N
total skor .360" .000 40 1
40 .360* .000 N 40 40 **. Correlation 1s significant at the 0.01 level (2·tailed).
total skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
rrelations Correlations
Correlations
'R00028 Pearson Correlation Sig. (2-talled) N el skor Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00028 1 40 ,371• .000 40
total skor .371 .ODO 40 1 40
""*.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Corrolations
VAR00032 VAR00032
total skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1 40 .461* .000 40
total skor .461. .000 40 1
N 40 """. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
1rrelations Correlations AR00033
Pearson Correlation
tal skor
N Pearson Correlation
Correlations
VAR00033 1
Sia. (2-tailed\ 40 .003 .000 40
Sig. (2-tailed)
N
total skor .003 .000 40
1
VAR00037
Pearson Correlation
total skor
N Pearson Correlation
VAR00037 1
Sig. (2-tailed) 40 .366' .000 40
Sig. (2-tailed)
N
40
total skor .368· .000 40
1 40
-. Correlation is significant at the O.G1 level (2-tailed).
Correlations
1rrelations Correlations ~R00034
Pearson Correlation
VAR00034 1
Sig. (2-tailed) lal skor
.432~·
N Pearson Correlation
40 .432..
.000 40 1
Sig. (2-tailed)
.000 40
40
N
Correlations
total skor
VAR00038 VAR00038
Pearson Correlation Sig. (2-talled) N
total skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
-. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
N ... Correlation is significant
rrelations VAR00039
Pearson correlation
al skor
N Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
40 .362' .000 40
Sig. (2~ailed)
at the O.G1
total skor .362*' .000 40 1
N 40 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
rrelations VAR00036 1
Sig. (2-tailed)
:i:I skor
N Pearson Correlation
40 .371•
Sig. (2-tailed)
.000
~*.Correlation
.000 40 1
.000 40
40
level (2-tailed).
VAR00035
Pearson Correlation
VAR00035 1
Sig. (2-tailc>d)
total skor
N Pearson Correlation
40 .057 .617 40
Sig. (2-tailod)
total skor .057 .617 40 1 40
Correlations
Correlations Pearson Correlation
40 .424.
Correlations
N
.R00036
total skor .424"'
Correlations
Correlations IR00039
1
Correlations
total skor .371" .000 40 1
is significant at the 0.01 level (2-talled).
VAR00040
VAR00040 1
total skor
N Pearson Correlation
40 .415'
40
Sig. (2-tailed) N
.000
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
total skor
.415' .000
40
"". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1 40
rrelations
Correlations Correlations
\R00041
Pearson Correlation
Correlations
VAR00041 1
total skor .405'
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
total skor
N Pearson Correlation
.389~
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N :al skor
VAR00045 VAROD045
40
40
Pearson Correlation
.4!l5·
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
N
49 .. 1
40
40
Correlations Correlations
Correlations
VAR00042
Pearson Correlation
1
total skor 050
Sig. (2-tailed)
al skor
.000 40
""', Correlation 1s s1gn1ficant at the 0.01 level (2Mta1led).
rrelations
IR00042
tota\ skor .389*"'
Sig. (2-tailed)
40
40
-. Correlation is significant at the 0.01 level (2.otailed).
1
.000
N Pearson Correlation
40 .050
Sig. (2-tailed)
.ODO
N
40 1
VAR00046 VAR00046
rrelations
1
Sig. (2-tailed) total skor
40
40
Pearson C'.orrelation
total skor .040 .000
N Pearson Correlation
40
40
.040
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
40
40
Correlations Correlations
Correlations 1R00043
al skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00043 1
Pearson Correlation
40 325.
Sig. (2-tailed)
.000
N
total skor .325"' .ODO 40
VAR00047 VAR00047
total skor 40
Pearson Correlation Sig. (2-lalled)
N
ll skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N u.
.133 .000
40
40
.133
1
Sig. (2-tailed)
.000 40
40
Correlations
Correlations R00044
total skor
N Pearson Correlatlon N
"*. Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-talled)
rrelations
1
Sig. (2-lailed)
1
40
Pearson Correlation
VAR00044 1
Correlations
total skor .36o·
40 .360' .ODO 40
Correlation is significant at the 0.01 level (2-talfed)
.000 40 1
VAR00048
VARD0048 1
Sig. (2-tailed)
total skor 40
Pearson C=lation
total skor .085 .000
N Pearson Correlation
0
40
.085
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
40
40
Correlations
1rrelations
Correlations
Correlations VAR00049 AR00049
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
.020
40
Pearson Correlation
020
Sig. (2-tailed)
.000
N
40 1
1rrelations
Pearson Con-elation
40
4Q_
.013
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
Pearson Correlation
total skor .165 .000
N Pearson Correlation
40
40
.165
1
Sig. (2-tailed)
.ODO
VAR00051 1
Sig. (2-tailed) .
-
..
tal skor
total skor
1
.105
Sig. (2-tailed) N
total skor
.000 40
40
Pearson Correlation
.105
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
40
40
Correlations
total skor .402"' .000
N Pearson Correlation
40
40
.402"
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
Pearson Correlation
Correlations
Correlations
Pearson Correlation
VAR00054 VAR00054
40
40
rrelations
.
40
Correlations
VAR00050 1
N
\R00051
40
Correlations
Sig. (2-tailed)
tal skor
.013 .000
- -- ____ ,,_ ·Pearson Correlation
---- - N total skor
Correlations ~R00050
1
Sig. (2·tailed)
40
40
total skor
VAR00053 VAR00053
.000
N tal skor
total skor
Pearson Correlation
1
.060
Sig. (2-tailed) N
total skor 40
40
total skor
VAR00055 VAR00055
*"". Correlation is significant at the 0.01 level (2wtailed).
.000 40
40
Pearson Correlation
.060
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
40
40
rrelations Correlations
Correlations VAR00052 1
total skor .103 .000
IR00052
Pearson Correlation
40
40
al skor
N Pearson Correlation
.103
1
Sig. (2-tailed)
.000
Sig. (2-tailed)
N
40
Correlations VAR00056 VAR00056
Pearson Correlation
I
40
I
Sig. (2-tailed)
N 40
1
total skor
Pearson Correlation
_434•
Sig. (2-tailed)
.000
N
t< :al skor .434*'
40
... ~·.. correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.000 40 1 40
Correlations
~rrelations
Correlations
Correlations
AR00057
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
lal skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
VAR00057 1 40 .340' .000 40
N
N
total skor .340• .000 40 1
VAR00061
total skor
40
Pearson Correlation Sig, (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00061
Iota\ skor
1
.125 .000 40
40 .125 .000 40
1 40
-. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1rrelations
Correlations Correlations
~R00058
lal skor
Pearson Correlation Sig. (2"tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Comtlations
VAR00058 1 40 .106 .000 40
total skor .106 .000 40 1
VAR00062 VAR00062
total skor
40
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
total skor .423~·
1
.000 40 1
40 .423" .OUf.I ,.~o
40
.,~,
** Correlation is significant at the 0.01 levei (24a11ed).
rrelations
Correlations Correlations
lR00059
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
."!.... . al skor
Correlations
VAR00059 1 4()
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.189 .000 40
N
total skor .189 .000 4!L 1
:ti skor
"'
1
Sig. (2-tailed)
total skor
40 .106 .000 40
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
total skor .106 .000 40 1 40
Correlations
Correlations
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
N
40
rrelations
.R00060
VARCiJ063 VAR00063
VAR00060 1 40 .167 .000 AO
total skor .167 .000 40 1
Correlations VAR00064
total skor AO
Pearson Correlation Sig. (2-tailc>d) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.YAIW0064 1
_JQt~J-~_~()_r,_
40
.179 .000 40
.179
1
.000 40
40
Correlations
rrelations
CoJTOlations
Correlations \R00069
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
al skor
Pearson Correlation
VAR00069 1
N
40 .024 .000 40
Sig. (2-tailed) N
total skor 024 .000 40 1
VAR00065
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
total skor
Pearson Correlaiion
VAR00065 1
N Sig. (2-tailed) N
40
40 .410* .000 40
total skor .410*' .000 40 1 40
-. Correlation is significant at the O.o1 level (2-tailed).
Correlations
\R00066
lal skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00066 1 40 .132 .000 40
total skor .132 .000 40 1
40
Correlations Correlations VAR00070
total skor
rrelations
tal skor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-taited) N
VAR00067 1 40 .122 .000 40
total skor .122 .000 40 1 40
.198 .000 40
40 .198 .000 40
1 40
VAR00071
total skor
Pearson tX>rrelation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
VAR00071 1
total skor
40 .348" .000 40
"'*. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
'rrelations Correlations
tal skor
rota! skor
Correlations
N
~R00068
VAR00070 1
Correlations
Correlations ~R00067
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2·tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00068 1 40 .316* .000 40
total skor
.316*' .000 40 1
- .. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
40
.348"' .000 40 1 40