PERBEDAAN TEKANAN DARAH MAHASISWA PENDERITA PRE-HIPERTENSI SEBELUM DAN SESUDAH OLAHRAGA BASKET DI UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA
ABSTRAK
Penulisan skripsi ini dilatar belakangi oleh pengamatan peneliti mengenai tekanan darah mahasiswa yang ada di Universitas Advent Indonesia cenderung mengalami pre-hipertensi dan kurangnya memamfaatkan fasilitas untuk berolahraga basket. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan olahraga basket di Universitas Advent Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode true eksperiment. Rancangan penelitian yang digunakan adalah pre-and post- test design.Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Advent Indonesia berusia 18-40 tahun penderita pre-hipertensi dengan sampel 20 mahasiswa penderita prehipertensi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur tekanan darah spigmomanometer air raksa, stetoskop, dan lembar dokumentasi untuk mencatat hasil tekanan darah responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan tekanan darah sistolik sebelum dan susudah melakukan olahraga basket yaitu 8,5 mmHg dan diastolik 3 mmHg. Saran untuk Kepala Asrama Putra Universitas Advent Indonesia sebagai bahan informasi bagi mahasiswa agar dapat menggunakan waktu luang dengan melakukan olahraga basket guna untuk menjaga kesehatan dan mempertahankan tekanan darah dalam batas normal. Untuk mahasiswa di Universitas Advent Indonesia agar mengenal manfaat melakukan olahraga basket bagi kesehatan sehingga dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam mempertahankan tekanan darah dalam batas normal. dan bagi bidang penelitian, sebagai bahan untuk dikembangkan pada penelitian selanjutnya mengenai pengaruh olahraga basket terhadap kadar oksigen dalam darah. Kata kunci: Hipertensi, Basket Writing this essay background by observation of blood pressure undergraduate researcher at the University of Advent Indonesia tend to pre-hypertension and lack of facilities to exercise leverage on the basketball court. The general aim of this study was to identify differences in blood pressure before and after athletic basketball at Adventist University of Indonesia. The method used is the method of the experiment is true. The experiment used are pre-and post-test design.Populasi in this study is Indonesian Adventist University students 18-40 years old patients with pre-hypertension with a sample of 20 students pre-hypertensive patients. The instrument used in this study were blood pressure measuring devices
spigmomanometer mercury, stethoscope, and pieces of documentation to record the blood pressure of the respondents. The results of this study indicate that the decrease in systolic blood pressure before and susudah exercise basketball is 8.5 mmHg and diastolic 3 mmHg. Advice to Head of House Adventist University Putra Indonesia as information material for students to be able to use the free time to do the sport of basketball in order to maintain health and maintain blood pressure within normal limits. For students at the Adventist University of Indonesia in order to know the benefits of exercise for health basket so that it can be used in everyday life, especially in maintaining blood pressure within normal limits. and for the field of research, as a material to be developed in future studies on the effect of basketball on oxygen levels in the blood. Key Word: Hypertention, Basket Ball PENDAHULUAN Berolahraga secara teratur dapat meningkatkan kebugaran dan kesehatan bagi tubuh. Olahraga juga dapat mengurangi stress, menurunkan berat badan, membantu metabolisme, dan meningkatkan energi (Admin, 2013). Selain itu, berolahraga juga dapat menurunkan tekanan darah karena dapat merilekskan pembuluh darah (Prasetyo, 2010). Hipertensi dapat disebabkan oleh usia, faktor keturunan, stress, merokok, alkohol, gaya hidup, dan asupan garam yang berlebihan (Harjana, 2010). Jika hipertensi dibiarkan, maka akan menyebabkan berbagai komplikasi penyakit seperti, kerusakan ginjal, serangan jantung, stroke, glaukoma dan disfungsi ereksi (Lingga, 2012). Latar Belakang Syatria dan Rachmatullah (2006) melakukan penelitian tentang pengaruh olahraga terprogram terhadap tekanan darah pada mahasiswa yang mengikuti ekstrakurikuler basket. Responden yang digunakan adalah sebanyak 40 orang mahasiswa di Universitas Diponegoro Semarang. Responden melakukan olahraga basket sebanyak 7 hari selama 60 menit perharinya dan dilakukan 3 hari perminggunya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan olahraga basket secara teratur terhadap perubahan tekanan darah. Hasilnya terdapat penurunan tekanan darah sistolik sebanyak 0.75 mmHg dan tekanan darah diastolik sebanyak 0.61 mmHg. Basket merupakan salah satu jenis olahraga yang berkembang dan diminati di dalam masyarakat. Sebagai salah satu olahraga yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas fisik, meningkatkan dan mempertahankan daya tahan jantung, paru-paru, peredaran darah, otot-otot dan sendi. Dengan semakin banyaknya jenis olahraga yang ditawarkan, makan semakin mudah juga bagi masyarakat untuk memilih dan melakukan olahraga yang disenangi. Namun, dangat disayangkan karena hanya 26,2% dari masyarakat Indonesia yang berusia 10-30 tahun yang melakukan olahraga, sisanya tidak melakukan olahraga.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian mengenai perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan olahraga basket, disertai dengan melakukan pemanasan sebelum melakukan olahraga basket, kemudian melakukan basket selama 30 menit, dan diakhiri dengan pendinginan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul: “PERBEDAAN TEKANAN DARAH MAHASISWA PENDERITA PREHIPERTENSI SEBELUM DAN SESUDAH OLAHRAGA BASKET DI UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA”.
Tujuan Penelitian Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan olahraga basket pada mahasiswa di Universitas Advent Indonesia. Sementara tujuan khusus penelitian ini adalah mengidentifikasi tekanan darah mahasiswa penderita pre-hipertensi sebelum dan sesudah olahraga basket di Universitas Advent Indonesia dan mengindentifikasi perbedaan tekanan darah mahasiswa penderita pre-hipertensi sebelum dan sesudah olahraga basket di Universitas Advent Indonesia. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Kepala Asrama Putra Universitas Advent Indonesia sebagai bahan informasi agar dapat digunakan dalam penyuluhan kepada mahasiswa mengenai manfaat berolahraga basket pada penderita pre-hipertensi, bagi mahasiswa agar mengenal manfaat melakukan olahraga basket bagi kesehatan sehingga dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam mempertahankan tekanan darah dalam batas normal, dan bagi bidang penelitian, sebagai bahan untuk dikembangkan pada penelitian selanjutnya. Tinjauan Pustaka Santoso (2014) mengatakan olahraga basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri dari dua tim yang masing-masing tim beranggotakan lima orang pemain yang saling bertanding untuk mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Sedangkan FIBA (2010:15) mengatakan bahwa bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri atas lima pemain. Setiap regu berusaha mencetak angka ke keranjang lawan dan mencegah regu lain mencetak angka. Bola boleh dioper, digelindingkan, atau dipantulkan ke segala arah, sesuai dengan peraturan. Fitrah (2013) mengatakan bahwa selama melakukan latihan terjadi peningkatan aliran darah pada otot yang disebabkan oleh peningkatan tekanan darah arterial dan adanya peningkatan metabolisme pada otot. Konsumsi oksigen akan meningkat, kemudian terjadinya dilatasi pembuluh darah otot yang mengakibatkan meningkatnya aliran balik pada vena sehingga meningkatkan curah jantung setelah melakukan olahraga basket.kemudian curah jantung akan kembali normal setelah 30-120 menit. Sedangkan Eddy (2013) mengatakan
tekanan darah adalah kekuatan darah yang menekan terhadap dinding arteri. Jantung akan bekerja memompa darah ke seluruh tubuh menuju arteri dan kemudian dari arteri akan dialirkan lagi menuju kapiler. Tekanan darah yang tinggi diakibatkan pembuluh darah arteri menyempit dan kaku akibat tidak adanya efisiensi kerja jantung. Satria (2006) mengatakan bahwa latihan fisik akan memberikan pengaruh yang baik terhadap sistem kardiovaskular, dimana dengan latihan fisik yang benar dan teratur akan menimbulkan efisiensi kerja jantung. Kemampuan jantung akan meningkat sesuai dengan perubahan yang terjadi. Saat olahraga basket maka tekanan darah akan naik cukup tinggi akibat dari latihan fisik yang terjadi pada sistem kardiovaskular, sehingga jantung bekerja keras untuk memompa darah keseluruh tubuh,kemudia saat selesai olahraga basket maka tekanan darah akan turun dan berlangsung selama 30-120 menit. Saat curah jantung meningkat, maka darah yang mengalir melewati arteri juga meningkat, sehingga terjadi pelebaran di dalam pembuluh darah arteri. Begitu juga sebaliknya pada orang yang jarang olahraga, makan otot jantung dalam memompa darah tidak terlatih, dan tidak maksimalnya jantung dalam memompa darah, sehingga terjadi kekakuan dan penyempitan pada pembuluh arteri akibat tidak adanya efisiensi kerja jantung. Agar darah dapat mengalir dan mencapai seluruh bagian tubuh, maka diperlukan adanya tekanan darah minimum yang disebut juga critical clossing pressureyield pressure. Tekanan darah minimal ini diperlukan untuk membuka rongga pembuluh darah kecil (kapiler) yaitu sebesar mmHg. Sebaliknya jika tidak melakukan olahraga maka arteri akan kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa melalui pembuluh yang sempit dan menyebabkan naiknya tekanan darah (Martha, 2012:16). Lingga (2012:11) faktor yang menyebabkan terjadinya hipertensi adalah faktor genetik, obesitas, gaya hidup, kebiasaan minum minuman alkohol, kebiasaan merokok, kebiasaan mengkonsumsi garam berlebihan, stres dan penyebab hipertensi terbagi atas dua jenis yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Menurut Asih dan Effendy (2004:155) pada hipertensi, arteri pulmonaris kecil (arteriol) menjadi sempit atau mengalami obliterasi sebagai akibat hipertrofi (pembesaran) otot polos dalam dinding pembuluh dan pembentukan lesi fibrosa sekitar pembuluh. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan one group pre-and -post test design. Metode eksperimen adalah suatu cara yang dilakukan untuk mencari suatu hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor pengganggu (Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Universitas Advent Indonesia tahun 2014. Dan Sampel adalah sebagian atau waktu populasi yang diteliti (Sugiyono, 2008:62). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 mahasiswa yang akan melakukan olahraga basket selama lima hari secara rutin.
Menurut Notoatmodjo (2012:87) instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dapat berupa formulir observasi, formulir yang berhubungan dengan pencatatan data, kuisoner dan sebagainya. Dalam penelitian ini instrumen penelitian dibagi dalam dua kelompok yaitu alat penelitian dan bahan penelitian. Alat-alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah spigmomanometer air raksa sebagai alat untuk mengukur tekanan darah dan lembar catatan dan alat tulis. Lembar catatan dan alat tulis digunakan untuk tempat dan alat untuk mencatat hasil. Penelitian ini menggunakan rumus t- test.
Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Sistol_Sebelum
130.00
20
3.627
.811
Sistol_Sesudah
121.25
20
5.590
1.250
Paired Samples Correlations N Pair 1
Correlation
Sistol_Sebelum &
20
Sistol_Sesudah
Sig.
.649
.002
Paired Samples Test
Paired Differences 95% Confidence Interval of the
Mean Pair
Sistol_Sebelum -
1
Sistol_Sesudah
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
8.750
4.253
Difference Lower
.951
6.759
Sig. (2-
Upper 10.741
t 9.200
Paired Samples Statistics Mean Pair 1
Diastol_Sebelum
84.50
N
Std. Deviation 20
4.560
Std. Error Mean 1.020
df
tailed) 19
.000
Paired Samples Statistics
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval
Mean
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
Mean Pair 1
N
of the Difference Lower
Upper
Std. Deviation
t
Std. Error Mean
Diastol_Sebelum
84.50
20
4.560
1.020
Diastol_Sesudah
81.50
20
4.007
.896
Paired Samples Correlations N Pair 1
Sig. (2-
Diastol_Sebelum & Diastol_Sesudah
Correlation 20
.043
Sig. .856
df
tailed)
Pair 1 Diastol_Sebelum Diastol_Sesudah
3.000
5.938
1.328
.221
5.779
2.259
19
.036