KISWANDINI, KARINI, AGUSTIN / PERBEDAAN PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI TINGKAT
Perbedaan Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Tingkat Aktualisasi Diri pada Mahasiswa Program Studi Psikologi FK UNS Angkatan 2010 dan 2011 The Difference Between Academic Procrastination Observed from Levels of Self-actualization On Student of Department of Psychology Medical Faculty Sebelas Maret University Year of 2010 and 2011 Pravesti Sukma Kiswandini, Suci Murti Karini, Rin Widya Agustin Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret
ABSTRAK
Mahasiswa dalam menjalani perkuliahan akan dihadapkan oleh masalah akademik dan non akademik. Permasalahan tersebut dapat membuat mahasiswa melakukan prokrastinasi akademik. Dengan adanya aktualisasi diri, seseorang selalu memotivasi dirinya untuk mencapai suatu prestasi. Seseorang yang mempunyai aktualisasi diri tinggi akan mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan yang dilakukan. Sehingga orang yang mempunyai aktualisasi diri tinggi tidak mempunyai kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi akademik. Sebaliknya orang yang mempunyai aktualisasi diri rendah mempunyai kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi akademik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prokrastinasi akademik ditinjau dari tingkat aktualisasi diri. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan subjek penelitian sebanyak 61 mahasiswa Psikologi UNS yang sedang menempuh semester empat dan semester enam. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan Skala Prokrastinasi Akademik yang dimodifikasi dari skala Khamidah (2009), dengan nilai validitas bergerak antara 0,261 sampai dengan 0,661 dan nilai reliabilitas (α) 0,911, dan Skala Aktualisasi Diri yang dibuat sendiri oleh peneliti, dengan nilai validitas yang bergerak dari 0,264 sampai dengan 0,642 dan nilai reliabilitas (α) 0,834. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik dengan uji Kruskal-Wallis serta bantuan program SPSS for windows versi 20.0. Berdasarkan uji hipotesis dengan uji Kruskal-Wallis didapatkan nilai X2hitung <X2tabel yaitu 34,443 < 42,557 dan phitung >pvalue yaitu 0,223 > 0,05 dengan taraf signifikansi 5% (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara prokrastinasi akademik ditinjau dari tingkat aktualisasi diri. Berdasarkan nilai koefisien determinasi R 2 menunjukkan peran tingkat aktualisasi diri terhadap prokrastinasi akademik adalah sebesar 12,2%, sedangkan 87,8% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Hal ini menunjukkan masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi prokrastinasi akademik. Kata kunci: (prokrastinasi akademik, aktualisasi diri, mahasiswa) PENDAHULUAN
mahasiswa akan dihadapkan dengan tugas-tugas
Mahasiswa merupakan peserta didik akademik yang harus diselesaikan. Tugas-tugas yang mengikuti proses belajar mengajar di tersebut Perguruan
Tinggi.
perkuliahan
di
Selama
Perguruan
Tinggi
mengikuti membaca
misalnya buku
mengerjakan yang
berkaitan
makalah, dengan
seorang perkuliahan dan belajar untuk ujian. Tugas 239
KISWANDINI, KARINI, AGUSTIN / PERBEDAAN PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI TINGKAT
akademik yang dihadapi mahasiswa setiap
Prokrastinasi
semesternya akan semakin berat, begitu juga untuk
menunda
adalah
dalam
kecenderungan
memulai
maupun
dengan banyaknya permasalahan akademik menyelesaikan pekerjaan secara keseluruhan yang harus dihadapi. Semakin beratnya tugas untuk melakukan aktivitas lain yang tidak akademik dan permasalahan akademik yang berguna, sehingga pekerjaan menjadi terhambat dialami
oleh
berpengaruh
seorang terhadap
mahasiswa prestasi
akan (Solomon dan Rothblum, 1984). Penelitian seorang mengenai prokrastinasi telah banyak dilakukan
mahasiswa. Penurunan prestasi mahasiswa salah baik satunya
dapat
disebabkan
karena
luar
negeri
maupun
adanya Penelitian-penelitian
di
tersebut
Indonesia. diantaranya
penundaan dalam pengerjaan dan penyelesaian meneliti kaitan antara prokrastinasi dengan suatu tugas.
perfeksionisme, efikasi diri, regulasi diri, locus
Mahasiswa
diharapkan
dapat of control
dan manajemen waktu. Penelitian
menyelesaikan masa studinya selama delapan yang meneliti antara prokrastinasi akademik semester. Hal ini berdasarkan pada Keputusan dengan aktualisasi diri masih jarang dilakukan, Menteri
Pendidikan
232/U/2000
tentang
Nasional Pedoman
Nomor sehingga
Penyusunan Menurut
penulis van
tertarik Eerde
untuk
(2003)
meneliti. fenomena
Kurikulum Perguruan Tinggi dan Penilaian prokrastinasi menarik perhatian karena adanya Hasil Belajar Mahasiswa bab III pasal 5 ayat 1 konsekuensi-konsekuensi yang
menyatakan
bahwa
Sistem
Kredit mengikutinya.
negatif
Konsekuensi
tersebut
yang dapat
Semester untuk pendidikan S-1 dijadwalkan dilihat pada bidang akademik ataupun dalam delapan semester (Hayyinah, 2004).
bidang kesehatan fisik maupun psikis.
Data mengenai tingkat kelulusan yang penulis
peroleh
menyebutkan
Prokrastinasi akademik banyak berakibat
mahasiswa negatif dan merupakan kebiasaan yang kurang
Program Studi Psikologi Universitas Sebelas baik. Prokrastinasi bukan hanya gambaran dari Maret Surakarta paling cepat lulus dalam waktu rendahnya
kebiasaan
belajar
atau
3 tahun 8 bulan dan paling lama menyelesaikan ketidakmampuan dalam manajemen waktu. studinya dalam waktu 7 tahun 6 bulan. Solomon dan Rothblum (1984) menemukan Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas bahwa prokrastinator Sebelas Maret Surakarta yang lulus dalam mereka
untuk
jangka waktu empat tahun sebanyak 15 orang. akademik,
yakin kecenderungan
melakukan
secara
signifikan
prokrastinasi mengganggu
Tingkat kelulusan rata-rata dari 169 mahasiswa pencapaian akademik, dan kecakapan untuk yaitu antara 4,5 sampai 5 tahun. Berdasarkan menguasai pelajaran. data di atas menunjukkan adanya prokrastinasi
Senecal, dkk. (1995) mengungkapkan
akademik pada mahasiswa Program Studi seorang prokrastinator gagal untuk memotivasi Psikologi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
dirinya untuk melakukan aktivitas tertentu
240
KISWANDINI, KARINI, AGUSTIN / PERBEDAAN PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI TINGKAT
dalam
jangka
Mahasiswa
waktu
yang
prokrastinator
memotivasi
dirinya,
diinginkan. menyebutkan sulit
sehingga
seorang
prokrastinator
akan
untuk mengalami kecemasan, terlebih lagi ketika
tugas
yang mendekati deadline.
seharusnya dapat diselesaikan dengan cepat menjadi terlambat penyelesaiannya.
Prokrastinasi dilakukan
dalam
akademik
banyak
lingkungan
kampus.
Salah satu faktor kepribadian dasar yang Penundaan terhadap penyelesaian tugas tersebut memotivasi
seseorang
untuk
dapat
selalu berakibat negatif dalam penyelesaian studi dan
mengembangkan dirinya menjadi manusia yang dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan lebih baik adalah aktualisasi diri. Aktualisasi karena diri
dapat
kebutuhan
terwujud dasar
apabila
manusia
prokrastinasi
akademik
dapat
kebutuhan- mengganggu kualitas hidup seseorang. Untuk
telah
terpenuhi meningkatkan
(Goble, 1987). Motivasi dari dalam diri individu mengembangkan
kualitas potensi
hidup yang
dan dimiliki,
untuk terus mengembangkan potensi dirinya seseorang harus memiliki aktualisasi diri. dapat membuat individu mencapai aktualisasi Seseorang yang memiliki aktualisasi diri tinggi diri. Salah satu karakteristik orang yang selalu terdorong untuk berprestasi. Seseorang memiliki aktualisasi diri tinggi adalah berfokus yang
memiliki
pada masalah yang terjadi pada dirinya. Orang cenderung
akan
aktualisasi
diri
rendah
melakukan
prokrastinasi
yang memiliki aktualisasi diri tinggi memiliki akademik. Sebaliknya seseorang yang memiliki dedikasi pekerjaan yang tinggi, sehingga akan aktualisasi mengerahkan
segala
menyelesaikan
suatu
upayanya tugas.
tinggi
tidak
akan
melakukan
dalam prokrastinasi akademik. Hal ini dapat dilihat
Karakteristik dari hasil penelitian Flett dkk.(2009) yang
tersebut bertolak belakang dengan karakteristik meneliti antara mahasiswa yang lulus tepat prokrastinasi
akademik
yaitu
penundaan waktu dan mahasiswa yang terlambat lulus
terhadap pengerjaan dan penyelesaian suatu membuktikan bahwa aktualisasi diri yang tugas.
rendah menjadi faktor yang mempengaruhi Goldstein (dalam Suryabrata, 2011) prokrastinasi.
mengungkapkan
kecenderungan
seseorang
Berdasarkan penelitian dan uraian di atas
untuk aktualisasi diri akan tercapai apabila peneliti tertarik untuk mengetahui perbedaan individu dapat melewati konflik yang terjadi prokrastinasi jika ditinjau dari aktualisasi diri pada hidupnya, seseorang yang mempunyai seseorang pada mahasiswa program studi aktualisasi diri tinggi hidupnya akan terlepas Psikologi FK UNS angkatan 2010 dan 2011. dari tekanan, rasa terkejut (shock)
dan
kecemasan. Hal ini bertolak belakang dengan salah
satu
menurut
faktor
Burka
penyebab
dan
Yuen
prokrastinasi (2008)
yang
241
KISWANDINI, KARINI, AGUSTIN / PERBEDAAN PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI TINGKAT
DASAR TEORI
penundaan dalam memulai dan menyelesaikan
1. Prokrastinasi Akademik
tugas, adanya keterlambatan dalam mengerjakan
Menurut Boice (1996) prokrastinasi tugas, adanya kesenjangan antara rencana dan mempunyai 2 pengertian yaitu:
kinerja aktual dalam mengerjakan tugas dan
a. Prokrastinasi dapat berarti menunda sebuah adanya
kecenderungan
untuk
melakukan
tugas yang penting dan sulit daripada tugas aktivitas lain yang lebih menyenangkan. yang lebih mudah, lebih cepat diselesaikan, dan menimbulkan lebih sedikit kecemasan.
Bernard (1991) menyebutkan sepuluh faktor yang dapat mempengaruhi prokrastinasi
b. Prokrastinasi dapat berarti juga menunggu akademik.
Faktor-faktor
tersebut
adalah
waktu yang tepat untuk bertindak agar hasil kecemasan, pencelaan diri, marah terhadap lebih
maksimal
dibandingkan
dan
apabila
resiko
minimal orang lain, stres dan kelelahan, kesulitan untuk
dilakukan
atau menolak
permintaan
orang
lain,
diselesaikan seperti biasa, pada waktu yang ketidakmampuan mengatur waktu, lingkungan telah ditetapkan. Steel
yang (2003)
tidak
terorganisasi
dengan
baik,
mendefinisikan mempunyai toleransi akan stres yang rendah,
prokrastinasi sebagai perilaku sukarela untuk kurangnya
pengetahuan
akan
tugas
dan
menunda suatu tindakan yang sudah diinginkan, kencerungan untuk mencari kenyamanan. sekalipun sudah dapat memprediksi bahwa 2. Aktualisasi Diri penundaan
akan
memperburuk
keadaan.
Menurut Maslow (1970) aktualisasi diri
Menurut van Eerde (2003) prokrastinasi dapat adalah hasrat yang dimiliki individu untuk digolongkan sebagai perilaku penghindaran menjadi diri sendiri berdasarkan kemampuan (avoidance behavior) dan terlihat sebagai yang dimilikinya. Menurut Goldstein aktualisasi menghindari
penuntasan
tindakan
yang diri adalah motif pokok yang mendorong
diinginkan
tingkah laku individu. Tujuan akhir dari
Berdasarkan pengertian di atas dapat aktualisasi diri tergantung pada potensi bawaan disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik yang mempengaruhi perkembangan seseorang merupakan penundaan untuk memulai dan dan berdasarkan perbedaan lingkungan dan menyelesaikan secara tepat waktu terhadap kebudayaan seseorang (Suryabrata, 2011). tugas-tugas
akademik
(misalnya
terlambat
Rogers
(dalam
Schultz
1991)
mengumpulkan tugas, belajar untuk ujian) yang menyatakan aktualisasi diri sebagai proses dilakukan dengan sengaja dan dilakukan secara menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifatberulang-ulang.
sifat serta potensi-potensi psikologisnya yang
Aspek-aspek dalam prokrastinasi akademik unik. salah satunya dikemukakan oleh Schouwenburg
Berdasarkan pengertian dari beberapa
(dalam Ferrari, dkk.,1995) yang meliputi adanya ahli di atas dapat disimpulkan bahwa aktualisasi
242
KISWANDINI, KARINI, AGUSTIN / PERBEDAAN PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI TINGKAT
diri adalah proses dalam diri individu yang eksistensial, kepercayaan terhadap pengalaman menyebabkan terjadinya perkembangan ke arah organismik, perasaan bebas, dan kreativitas. yang lebih baik dan membuat individu dapat menyadari potensi dirinya. Rogers
Schultz (1991) mengemukakan faktorfaktor yang mempengaruhi aktualisasi diri yaitu:
(dalam
Baihaqi,
2008) a. Pengalaman masa lampau
menyebutkan ciri-ciri aktualisasi diri, yaitu
Pengalaman
sebagai berikut:
menyenangkan, diasuh dengan adanya rasa
a. Aktualisasi diri berlangsung terus-menerus
aman
Tujuan dari aktualisasi diri yaitu orientasi ke masa
depan
yang
masa
akan
kanak-kanak
mendorong
individu
yang
untuk
mempunyai aktualisasi diri tinggi.
selanjutnya b. Tipe pekerjaan
mendiferensikan dan mengembangkan segala
Tipe pekerjaan yang membantu aktualisasi
segi dari “diri”
diri yaitu pekerjaan yang menuntut orang
b. Aktualisasi diri merupakan proses yang sukar
untuk berpikir kreatif. Tipe pekerjaan yang
Aktualisasi diri merupakan suatu ujian,
membebaskan
rintangan
yang
pekerjaan menurut caranya sendiri akan
terhadap
semua
muncul
terus
kemampuan
menerus seseorang.
Aktualisasi diri merupakan keberanian untuk
membantu
seseorang
orang
melakukan
tersebut
untuk
mengaktualisasikan dirinya.
ada. Orang-orang yang mengaktualisasikan c. Kondisi ekonomi diri menjalani kehidupan yang kaya, berilmu,
Kondisi
menantang dan berarti.
seseorang dapat mengaktualisasikan dirinya.
c. Aktualisasi diri menjadikan orang menjadi
ekonomi
yang
baik
membuat
Kondisi ekonomi yang baik berarti seseorang
diri mereka sendiri
mempunyai kesempatan untuk mendapatkan
Orang yang mengaktualisasikan dirinya tidak
sarana
bersembunyi
aktualisasi diri yang lebih baik.
di
menyembunyikan
balik
topeng
sebagian
diri
atau
penunjang
untuk
pencapaian
mereka.
Mereka hidup dengan caranya sendiri, bebas dari harapan dan rintangan yang diletakkan oleh masyarakat dan lingkungan. Rogers menyebutkan
(dalam individu
1. Variabel Penelitian
Schultz, yang
METODE PENELITIAN
1991)
Variabel dalam penelitian ini adalah
mempunyai prokrastinasi
akademik
sebagai
variabel
aktualisasi diri tinggi sebagai pribadi yang tergantung dan aktualisasi diri sebagai variabel berfungsi utuh (fully functioning person). bebas. Definisi operasional dari masing-masing Rogers
menyebutkan
beberapa
aspek variabel adalah sebagai berikut:
kepribadian orang yang fully functioning yaitu: terbuka
terhadap
pengalaman,
kehidupan
243
KISWANDINI, KARINI, AGUSTIN / PERBEDAAN PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI TINGKAT
a. Prokrastinasi Akademik Prokrastinasi
dengan akademik
menggunakan
teknik
purposive
adalah sampling.
penundaan untuk memulai dan menyelesaikan secara
tepat
waktu
terhadap
tugas-tugas 3. Alat ukur
akademik (misalnya terlambat mengumpulkan
Alat
ukur
yang
digunakan
dalam
tugas, belajar untuk ujian) yang dilakukan penelitian ini adalah skala psikologi yang terdiri dengan sengaja dan dilakukan secara berulang- dari skala prokrastinasi akademik dan skala ulang.
aktualisasi diri. Skala penelitian menggunakan
Untuk mengungkap prokrastinasi akademik skala model Likert, yang terdiri atas pernyataandigunakan skala prokrastinasi akademik diambil pernyataan dengan menggunakan empat pilihan dari skala yang disusun oleh Khamidah (2009) jawaban. Aitem yang bersifat favorable, untuk yang telah dimodifikasi peneliti.
jawaban Sangat Sesuai (SS) dinilai 4, Sesuai (S)
b. Aktualisasi Diri
dinilai 3, Tidak Sesuai (TS) dinilai 2, dan
Aktualisasi diri adalah proses dalam diri Sangat Tidak Sesuai dinilai 1. Aitem yang individu
yang
menyebabkan
terjadinya bersifat unfavorable, untuk jawaban Sangat
perkembangan ke arah yang lebih baik dan Sesuai (SS) dinilai 1, Sesuai (S) dinilai 2, Tidak membuat individu dapat menyadari potensi Sesuai (TS) dinilai 3, dan Sangat Tidak Sesuai dirinya.
(STS) dinilai 4.
Untuk mengungkap aktualisasi diri,
Uji
validitas
digunakan skala yang digunakan dibuat sendiri menggunakan
dalam
korelasi
penelitian
product
ini
moment,
oleh peneliti. Skala aktualisasi diri disusun sedangkan uji reliabilitas dalam penelitian ini berdasarkan aspek-aspek aktualisasi diri dari menggunakan formula Alpha Cronbach, yang Rogers (dalam Schultz, 1991).
akan diolah menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20.0 for Windows.
2. Populasi, Sampel dan Sampling Populasi dalam penelitian ini adalah 157 orang
mahasiswa Program Studi Psikologi UNS 4. Teknik Analisis Data semester empat dan semester enam dan masih aktif
mengikuti
perkuliahan.
Teknik analisis data yang digunakan
Berdasarkan dalam penelitian ini adalah analisis uji Kruskal-
karakteristik di atas sampel dalam penelitian ini Wallis. Penghitungan data dilakukan dengan adalah mahasiswa psikologi UNS angkatan menggunakan program Statistical Product and 2010 kelas A yang berjumlah 35 orang dan Service Solution (SPSS) versi 20.0 for Windows. 2011 kelas B yang berjumlah 44 orang yang sedang menempuh semester empat dan semester enam. Teknik pengambilan sampel dilakukan
244
KISWANDINI, KARINI, AGUSTIN / PERBEDAAN PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI TINGKAT
Berdasarkan nilai R2 yang diperoleh
HASIL- HASIL 1. Uji Asumsi Dasar
dengan
a. Uji normalitas
menghasilkan angka R2 sebesar 0,122. Hasil ini
Uji
normalitas
pada
penelitian
menggunakan
perhitungan
SPSS,
ini menunjukkan peran tingkat aktualisasi diri
menggunakan One Sample Kolmogorov- terhadap prokrastinasi akademik adalah sebesar Smirnov dengan bantuan SPSS for Windows 12,2%. versi 20.0. PEMBAHASAN
Uji normalitas sebaran dengan teknik
Berdasarkan
One Kolmogorov Smirnov Test (ks-z) ini
hasil
uji
hipotesis
dikatakan normal jika p > 0,05. Berdasarkan menggunakan uji Kruskal-Wallis menunjukkan data menunjukkan angka signifikansi 0,518 bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi, ada pada variabel prokrastinasi akademik dan perbedaan prokrastinasi akademik ditinjau dari 0,389 pada variabel aktualisasi diri. Sehingga tingkat aktualisasi diri, ditolak. Meskipun berdasarkan uji stastistik tidak
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
terdapat perbedaan yang signifikan antara
normal.
prokrastinasi akademik apabila ditinjau dari
b. Uji homogenitas
Berdasarkan data diperoleh signifikansi tingkat aktualisasi diri, berdasarkan perbedaan 0,034. Karena signifikansi yang diperoleh lebih rata-rata nilai menunjukkan terdapat perbedaan kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa antara kedua variabel. Hal ini dapat diartikan prokrastinasi akademik berdasarkan aktualisasi dengan diri tidak mempunyai varians yang sama.
mengembangkan
aktualisasi
diri,
kecenderungan prokrastinasi akademik akan berkurang. Berdasarkan teori yang telah dijelaskan
2. Uji Hipotesis Untuk
menguji
hipotesis
dalam pada bab sebelumnya, dapat dilihat bahwa
penelitian ini akan menggunakan uji non karakteristik parametrik
Kruskal-Wallis.
seseorang
yang
mempunyai
Berdasarkan aktualisasi diri tinggi dengan karakteristik
perhitungan statistik, diketahui bahwa nilai seseorang yang mempunyai kecenderungan X2hitung = 34,443 dan p (sig.) = 0,223, karena prokrastinasi akademik tidak sama. Senecal, Asymp (sig.) (0,223) > pvalue (0,05) dan X2tabel > dkk.
(1995)
yang
menyebutkan
gagalnya
X2hitung yaitu 42,557 > 34,443 maka Ha ditolak seseorang dalam memotivasi dirinya akan dan Ho diterima. Dapat diartikan bahwa tingkat membuat seseorang melakukan prokrastinasi. aktualisasi diri yang dimiliki seseorang tidak Seseorang yang mempunyai aktualisasi diri memiliki perbedaan yang signifikan terhadap tinggi akan selalu memotivasi dirinya untuk kecenderungan prokrastinasi akademik pada mencapai hasil yang maksimal. Sedangkan taraf kepercayaan 95%.
seseorang yang mempunyai aktualisasi diri rendah kurang dapat dalam memotivasi dirinya 245
KISWANDINI, KARINI, AGUSTIN / PERBEDAAN PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI TINGKAT
untuk
membawanya
kepada
keberhasilan. dan tinggi masih melakukan prokrastinasi
Aktualisasi diri akan mendorong seseorang akademik.
Pertama,
karena
prokrastinasi
untuk selalu memotivasi dirinya untuk menjadi akademik sudah menjadi sebuah trait, sehingga lebih baik, sehingga orang yang mempunyai walaupun subjek mempunyai aktualisasi diri aktualisasi
diri
tinggi
tidak
mempunyai yang sedang ke tinggi, prokrastinasi masih
kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi dilakukan. Hal ini sesuai dengan pengertian akademik. Sebaliknya orang yang mempunyai prokrastinasi menurut Schouwenburg (dalam aktualisasi
diri
rendah
mempunyai Ferrari, dkk.1995) yang berpendapat bahwa
kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi prokrastinasi sebagai suatu trait kepribadian, akademik.
dalam pengertian ini prokrastinasi tidak hanya
Aktualisasi
diri
seorang
mahasiswa sebuah perilaku penundaan saja, akan tetapi
dapat dilihat dari prestasi yang didapatkan prokrastinasi
merupakan
suatu
trait
(Indeks Prestasi). Menurut Rogers (dalam melibatkan
komponen-komponen
yang
perilaku
Alwisol, 2010), manusia mempunyai banyak maupun struktur mental lain yang saling terkait kebutuhan, tetapi semua kebutuhan tersebut yang dapat diketahui secara langsung maupun akan mengarahkan seseorang untuk mencapai tidak langsung. aktualisasi
diri.
kebutuhan
pemeliharaan,
penerimaan
Kebutuhan
positif
dari
tersebut
yaitu
Kedua, daya juang yang dimiliki oleh
peningkatan
diri, subjek. Daya juang yang dimiliki seseorang
orang
dan akan
lain
mengarahkan
orang
tersebut
untuk
penerimaan positif dari diri sendiri. Semua mengelola dorongan untuk mencapai tujuan tingkah laku manusia diarahkan atau bertujuan (aktualisasi diri) tanpa dipengaruhi faktor-faktor meningkatkan kompetensinya, mengaktualisasikan sumbangan
tingkah
yang berarti lain di luar permasalahan akademik, selain itu
dirinya.
Besarnya daya
laku
juang
juga
berkaitan
dengan
cara
terhadap seseorang mengatasi hambatan-hambatan yang
kecenderungan aktualisasi diri dapat dinilai dari terjadi dalam kehidupannya. proses penilaian organisme. Pengalaman yang
Hal lain yang mempengaruhi adalah
dapat meningkatkan aktualisasi diri dinilai adanya positif,
sedangkan
pengalaman
yang kehidupan
menghalangi aktualisasi diri dinilai negatif. Hasil menunjukkan
penelitian subjek
secara
prioritas
sehari-hari
Manusia
memiliki
dalam
kehidupan
personal yang kompleks. Berdasarkan teori
keseluruhan perkembangan
memiliki
subjek.
Hurlock
(1999),
mahasiswa
tingkat termasuk dalam masa dewasa dini. Tugas
aktualisasi diri sedang ke tinggi dan memiliki perkembangan pada masa dewasa dini berkaitan kecenderungan prokrastinasi akademik yang dengan penyesuaian diri dalam pekerjaan, sedang. Banyak faktor yang mengarahkan menemukan kelompok sosial yang cocok dan individu dengan aktualisasi diri yang sedang menyesuaikan diri dengan perubahan yang
246
KISWANDINI, KARINI, AGUSTIN / PERBEDAAN PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI TINGKAT
diperlukan dalam pola hidup orang dewasa. 2. Saran Dengan banyaknya tugas perkembangan yang a. Bagi Mahasiswa harus
dicapai,
dapat
membuat
seorang
Diharapkan
agar
mahasiswa
dapat
mahasiswa menggunakan energi dan waktunya
mempunyai daya juang yang tinggi agar
untuk hal lain yang tidak ada kaitannya dengan
dapat
hal akademis. Sehingga energi mereka tidak
diharapkan berhati-hati dalam mengarahkan
digunakan seluruhnya untuk mengaktualisasikan
energi yang mereka miliki untuk mencapai
dirinya dalam hal akademis. Mahasiswa lebih
tujuan dan diharapkan dapat mengatasi
senang melakukan aktivitas lain yang lebih
hambatan-hambatan yang dimilikinya.
mencapai
kesuksesan.
Mahasiswa
menyenangkan daripada menyelesaikan tugas b. Bagi Program studi akademiknya. Hal ini sesuai dengan salah satu
Diharapkan untuk membantu mahasiswa
aspek
prokrastinasi
dikemukakan
oleh
akademik
yang
dalam mengelola dorongan-dorongan yang
Schouwenburg
(dalam
dimiliki mahasiswa dan membantu dalam
Ferrari, dkk; 1995). Secara
mengatasi hambatan yang dialami oleh
umum,
hasil
penelitian
mahasiswa, terutama dalam permasalahan
menunjukkan ditolaknya hipotesis, karena tidak
akademik.
adanya
mencapai kesuksesan.
perbedaan
yang
signifikan
antara
Sehingga
mahasiswa
dapat
prokrastinasi akademik ditinjau dari tingkat c. Bagi peneliti lain aktualisasi diri. Penelitian-penelitian selanjutnya
Untuk peneliti lain yang tertarik untuk
diharapkan mampu menggunakan lebih banyak
mengadakan penelitian dengan tema yang
data dan melakukan analisis mengenai berbagai
sama atau serupa diharapkan penelitian ini
faktor yang mempengaruhi variabel-variabel
dapat digunakan sebagai informasi dan bahan
lain terkait dengan prokrastinasi akademik.
acuan dalam penelitian. Disarankan
bagi
peneliti
lain
untuk
meningkatkan kualitas penelitian lebih lanjut PENUTUP
dengan
dan
penyempurnaan
dalam teknik pengukuran, pemakaian alat
1. Kesimpulan Berdasarkan
perubahan
hasil
penelitian
dapat
ukur,
prosedur
penelitian,
disarankan
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
mengetahui kondisi di lapangan sebelum
yang signifikan prokrastinasi akademik ditinjau
memulai
dari tingkat aktualisasi diri.
mahasiswa angkatan yang lain misalnya
penelitian,
menggunakan
2009, 2012 sebagai subjek sehingga hasil penelitian
yang
dilakukan
lebih
komprehensif.
247
KISWANDINI, KARINI, AGUSTIN / PERBEDAAN PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI TINGKAT
DAFTAR PUSTAKA Alwisol. 2010. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
(Tidak diterbitkan). Surakarta: Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Maslow, A. H. 1970. Motivation and Baihaqi, M. I. F. 2008. Psikologi Pertumbuhan: Personality. New York: Harper& Row. Kepribadian Sehat untuk Mengembangkan Optimisme. Bandung: Schultz, D. 1991. Psikologi Pertumbuhan: PT Remaja Rosda Karya. Model-model Kepribadian Sehat. Jogjakarta: Kanisius. Bernard, M. E. 1991. Procrastinate Later: How to Motivate Yourself to Do It Now. Senecal, C., Koestner, R., Vallerand, R. J. 1995. Melbourne: Schwartz & Wilkinson. Self Regulation and Academic Procrastination. The Journal of Social Boice, R. 1996. Procrastination and Blocking: Psychology 135 (5), 607-619. A Novel, Practical and Approach. Westport: Praeger. Solomon, L.J, Rothblum, E. D. 1984. Academic Procrastination: Frequency and Burka, J.B., & Yuen, L.M. 2008. Cognitive-Behavioral Correlates. Procrastination: Why You Do It: What Journal of Counseling Psychology. To Do About It Now. Cambridge: Da Vol. 31, No. 4, 503-509. Capo Press. Ferrari, J. R., Johnson, J. L., & McCown, W. G. 1995. Procrastination and task avoidance: Theory, research, and treatment. New York: Plenum Press. Flett, G. L., Stainton, M., Hewitt, P. L., Sherry, S. B., Lay, C. 2009. Procrastination Automatic Thoughts as Personality Construct: An Analysis of the Proscrastinatory Cognitions Inventory. Journal of Rational-Emotion Cognitive Behaviour Therapy.
Steel, P. 2003. The Nature of Procrastination. Unpublished article. Calgary, Alberta: University of Calgary. Suryabrata, S. 2011. Psikologi kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada . van Eerde, W. 2003. A Meta-analiticaly Derived Nomological Network of Procrastination. Personality and Individually Differences 1401-1418.
van Wyk, L. 2004. The Relationship Between Procrastination and Stress in The Life Goble, F. G. 1987. Mahzab Ketiga Psikologi of The High School Teacher. Humanistik Abraham Maslow. University of Pretoria. Jogjakarta: Kanisius. Hayyinah. 2004. Religiusitas dan Prokrastinasi Akademik Mahaasiswa. Jurnal Psikologika Nomor 17 Tahun IX. Hurlock, E. B. 1999. Psikologi Perkembangan: Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Khamidah, I. K. 2009. Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dan Kepercayaan Diri dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa FISIP UNS. Skripsi 248