PERBEDAAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI Astin Wahyuni, Maria Ulfah, Warneri Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Pontianak
[email protected]
Abstract: Differences The Implementation Of Portfolio-Based Learning Model with Conventional Model Learning Against Learning Outcomes Economic. This study aimed to determine whether there are differences in learning outcomes of students who are taught using a model-based learning portfolio with Conventional Model Learning Against Learning Outcomes Economic. This research shaped experimental research the type of experiments conducted was quasi-experimental. Based on calculations satistik of the average post-test results of the control class 72.09 and the average post-test results of experimental class 73.86 obtainable Ztabel (-1,96) < -Zhitung (-0,533) < Ztabel (1,96) calculations manually and -Ztabel (-1,96) < -Zhitung (-0,536) < Ztabel (1,96) calculations using SPSS with significance> α or 0,592 > 0,05 then Ho is accepted. This shall mean teaching and learning process by providing treatment form of portfolio-based learning does not provide a significant difference in student learning outcomes. Keywords: Portfolio-Based Learning Model, Learning Outcomes. Absrak: Perbedaan Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan pembelajaran berbasis portofolio dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar ekonomi. Penelitian ini berbentuk penelitian eksperimen dengan jenis eksperimen yang dilakukan adalah eksperimen semu (Quasy Experiment Reasearch). Berdasarkan hasil perhitungan satistik dari rata-rata hasil post-test kelas kontrol 72,09 dan rata-rata hasil post-test kelas eksperimen 73,86 diperoleh -Ztabe (-1,96 ) < -Zhitung (-0,533) < Ztabel (1,96) perhitungan secara manual dan -Ztabe (-1,96 ) < -Zhitung (-0,536) < Ztabel (1,96) perhitungan menggunakan program SPSS dengan signifikansi > α atau 0,592 > 0,05 maka Ho diterima. Hal ini bearti proses belajar mengajar dengan memberikan perlakuan berupa pemberian pembelajaran berbasis portofolio tidak memberikan perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar siswa. Kata Kunci: Model Pembelajaran Berbasis Portofolio, Hasil Belajar.
1
P
endidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi suksesnya pembangunan suatu Negara. Melalui pendidikan akan diperoleh sumber daya manusia yang sangat berpotensi dan berkualitas dalam bidang ilmu dan teknologi. Oleh sebab itu, untuk mencapai kemajuan dapat dilakukan melalui kegiatan pendidikan, baik pendidikan formal, pendidikan nonformal maupun pendidikan informal. Sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi tempat terjadinya interaksi komponen-komponen pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang bertugas menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pengajaran. Kegiatan pembelajaran memiliki peran yang sangat penting bagi pendidikan. Agar pendidikan dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan kegiatan pembelajaran yang menerapkan strategi dan metode pembelajaran yang menyenagkan, kontektual efektif, efisien dan bermakna. Salah satu usaha untuk meningkatkan mutu kehidupan peserta didik adalah dengan cara memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar. Proses belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi antara guru dan siswa dalam situasi kegiatan pendidikan. Salah satu metode pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi aktif adalah metode pembelajaran berbasis portofolio yang berdasar atas teori belajar konstruktivisme. Pembelajaran berbasis portofolio memberi keragaman sumber belajar, dan memberikan keleluasaan kepada siswa untuk memilih sumber belajar yang sesuai dengan landasan untuk menyusun (constructifism) fenomena alam/masyarakat/negara/dunia pada masing-masing siswa. Salah satu problem yang sejak dulu muncul dalam proses pembelajaran adalah berkenaan dengan model pembelajaran atau secara lebih spesific berkenaan dengan metode mengajar, dimana salah satunya adalah bahwa proses pembelajaran didominasi oleh model pembelajaran konvensional atau tradisional dengan metode ceramah sebagai metode andalannya. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti ldengan guru ekonomi dan juga melakukan observasi dikelas XI IPS 1, XI IPS 2 SMAN 5 Pontianak sebagai sampel untuk observasi maka peneliti simpulkan bahwa metode yang digunakan oleh guru ekonomi pada saat mengajar menggunakan metode pembelajaran biasa atau konvensional dimana metode tersebut kurang menarik dan bahkan membosankan bagi siswa, kurang memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dan mengembangkan keterampilan serta kurang mewujudkan interaksi antar siswa dan belum mampu menumbuhkan budaya belajar di kalangan siswa. Selain itu nilai ulangan kedua kelas tersebut secara keseluruhan 2 tidak tuntas atau tidak mencapai KKM. Hal ini juga yang mendorong peneliti ingin menggunakan kedua kelas tersebut untuk menjadi sampel dalam penelitian ini, karena dibandingkan kelas yang lain hanya kedua kelas ini yang seluruh siswanya tidak tuntas dalam ulangan harian mata pelajaran ekonomi. Berdasarkan uraian di atas, mendorong peneliti untuk meneliti “perbedaan penerapan model pembelajaran berbasis portofolio dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Pontianak”.
2
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui seberapa tinggi hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio, (2) Untuk mengetahui seberapa tinggi hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional? (3) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan pembelajaran berbasis portofolio dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 5 Pontianak. Menurut Yager, dalam Arnie Fajar (2001: 43) penerapan konstruktivisme dalam pembelajaran, berarti menempatkan siswa pada posisi sentral dalam keseluruhan program pembelajaran. Model pembelajaran berbasis portofolio menerapkan / melakukan apa yang dijelaskan dalam kontruktivisme sosial tersebut. Portofolio sebagai model pembelajaran diadaptasi dari model “We the People.... Project Citizen” yang dikembangkan oleh Center Civic Education (CCE) yang dikembangkan di Calabas, Amerika Serikat. Pada dasarnya portofolio sebagai model pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan guru agar siswa memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun kelompok Strategi intruksional yang digunakan dalam model ini, pada dasarnya bertolak dari strategi “inquiry learning, discovery learning, problem sloving learning, research-oriental learning” yang dikemukakan dalam model “Project” oleh Jhon Dewey (Arnie Fajar, 2002: 48). Dophan dalam Indriyani,dkk (2006: 5) mengemukakan, ciri-ciri portofolio: (1) Adanya keterlibatan langsung hasil/karya siswa secara nyata, (2) Mengumpulkan hasil kerja/karya yang terbaik, (3) Mengumpulkan dan menyimpulkan hasil kerja siswa, (4) Memilih kriteria untuk menilai portofolio hasil kerja, (5) Mengharuskan siswa untuk menilai dirinya secara terus-menerus berdasarkan hasil portofolionya. (6) Menentukan waktu untuk membahas portofolio, (7) Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses penilaian portofolio. Selain itu, ciri-ciri portofolio juga tercermin dalam langkahlangkahnya yaitu: (1) Mengidentifikasi masalah yang ada di masyarakat, (2) Memilih suatu masalah untuk dikaji di kelas, (3) Mengumpulkan informasi yang terkait dengan masalah yang dikaji, (4) Membuat portofolio kelas, (5) Menyajikan portofolio/dengar pendapat (show case), (5) Melakukan refleksi pengalaman belajar. Seorang guru mata pelajaran ekonomi yang profesional, dalam melaksanakan tugas pembelajaran dituntut menguasai kompetensi atau kemampuan dasar pembelajaran dan aspek keilmuan. Salah satu kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh guru adalah keterampilan mengembangkan model pembelajaran, yaitu keterampilan yang berhubungan dengan upaya untuk mengembangkan model pembelajaran di kelas yang dapat memotivasi dan menggairahkan semangat belajar siswa. variasai dan miskin improvisasi. Mata pelajaran ekonomi bukan sekedar pelajaran hapalan. Setiap siswa harus diajak untuk berekonomi dengan cara mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa ekonomi. Model pembelajaran berbasis portofolio adalah model inovatif yang mampu menempatkan siswa sebagai subjek belajar, peristiwa ekonomi dan
3
masalah ekonomi sebagai sumber belajar, sedangkan guru bertindak sebagai director of learning, yaitu pihak yang memotivasi siswa untuk belajar. Djamarah (1996), menyatakan bahwa, Metode pembelajaran konvensional : “adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran”.http://furahasekai.wordpress.com/2011/09/06/pembelajarankonvensional. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1991: 523) konvensional artinya: “berdasarkan kebiasaan atau tradisional. Jadi, pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru”. http://furahasekai. wordpress.com/2011/09/06/pembelajaran-konvensional. Metode pembelajaran konvensional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang lebih terpusat pada guru dan biasanya dilakukan dalam satu pertemuan proses pembelajaran. Menurut Purwanto (2010: 45) hasil belajar merupakan merupakan perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran (ends are being attained). Jadi yang dimaksud dengan hasil belajar dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh siswa setelah mempelajari materi ekonomi yang diberikan dengan pembelajaran konvensional dan diberikan dengan model pembelajaran berbasis portofolio sesuai dengan kriteria ketuntasan. Metode Metode penelitian secara umum menurut Sugiyono (2011: 3) “diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasy Experiment Research), dengan maksud agar diperoleh keterangan secara optimal mengenai cara membuat dan melaksanakan guna menjawab masalah penelitian. Rancangan eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah nonequivalent control group design (Sugiyono, 2011: 116). Menurut Sugiyono (2011: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas kelas XI IPS SMA Negeri 5 Pontianak, yaitu kelas XI IPS 1, XI IPS 2 dan XI IPS 3 yang berjumlah 108 orang. Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. (Hadari Nawawi, 2003: 144). Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 , dimana kelas XI IPS 1 berjumlah 36 orang sebagai kelas kontrol yang diberi pengajaran pembelajaran konvensional dan kelas XI IPS 1 yang berjumlah 37 orang. Sebagai kelas eksperimen yang diberi pengajaran pembelajaran berbasis portofolio. Untuk teknik sampeling yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Dalam teknik ini random untuk mendapatkan sampel langsung dilakukan pada unit sampling. Dengan demikian setiap unit sampling sebagai
4
unsur populasi yang terkecil, memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili populasi. (Hadari Nawawi, 2003: 144). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pengukuran (measurement). Teknik pengukuran dalam penelitian ini adalah pengukuran tes hasil belajar dengan memberikan skor pada pre-test dan post-test. Adapun alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar. Menurut Purwanto (2010: 66) ”tes hasil belajar merupakan tes penugasan”. Karena tes ini mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru atau dipelajari oleh siswa. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berupa tes esai (uraian). Menurut Nurkancana dan Sumartana (dalam Purwanto 2010:70) test essay adalah : “suatu bentuk tes yang terdiri dari pertanyaan atau suruhan yang menghendaki jawaban yang berupa uraian-uraian yang relative panjang”. Tes dirancang untuk mengukur hasil belajar dimana unsur-unsur yang diperlukan untuk menjawab soal dicari, diciptakan dan disusun sendiri oleh siswa. Selanjutnya untuk soal tes yang disusun oleh peneliti sebelum digunakan dilakukan validasi dan uji coba terlebih dahulu untuk kelayakan pemakaiannya di lapangan. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka data yang diperoleh dari tes hasil belajar selanjutnya di olah dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Memberikan hasil skor pre-test dan post-test siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen, (2) Mengetahui normalitas distribusi post-test masing-masing kelas dengan menggunakan program SPSS. Dengan kriteria pengujian (Imam Ghozali, 2011: 32), sebagai berikut: (a) Menentukan hipotesis: Ho = data normal dan H1 = data tidak normal, (b) Membandingkan pobabilitas dengan signifikansi: Terima Ho jika Probabilitas > 0,05 dan Tolak Ho jika Probabilitas < 0,05. Karena salah satu datanya tidak terdistribusi secara normal maka yang digunakan adalah uji statistik non parametrik yaitu uji U-Mann Whitney menggunakan program SPSS dengan prosedur pengujian hipotesis (Wahana Komputer, 2011: 107): (a) Terima Ho jika signifikansi > α, (b) Tolak Ho jika signifikansi < α dan secara manual dengan menggunakan pendekatan kurva normal dengan rumus rumus Z (Sugiyono, 2010:63):
Zhitung =
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran berbasis portofolio dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 5 Pontianak. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 73 orang dengan rincian 37 orang dikelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan 36 orang dikelas XI IPS 1 sebagai kelas kontrol. Dari sampel tersebut diperoleh data skor pre-test
5
dan post-test siswa yang meliputi: (1) Skor hasil tes siswa pada kelas eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran berbasis portofolio, (2) Skor hasil tes siswa pada kelas kontrol yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Adapun data skor pre-test dan post-tes siswa yang telah diolah dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1. Hasil Pengolahan Data Pre-Test dan Post-Test Siswa Keterangan
Kelas Eksperimrn Pre-Test Post-Test
Kelas Kontrol Pre-Test Post-Test
Nilai Terendah Nilai Tertinggi
20 70
15 70
Ketuntasan (%) Rata-Rata ( ) Uji Normalitas (Signifikansi) Uji Hipotesis (Z) Signifikansi
0 47,6
40 90
40 98
62,85 0 54,28 73,86 50,42 72,09 0,021 0,096 -0,536 (SPSS) / -0,533 (Manual) 0,592
Pembahasan Pada penelitian ini, yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas XI IPS 2, dengan jumlah 37 siswa, tetapi data yang telah diolah sebanyak 35 siswa karena 2 orang siswa tidak hadir sehingga tidak mengikuti post-test. Agar lebih mudah dalam mengolah dan menganalisis data maka peneliti menggantikan nama siswa menjadi kode siswa, dimana kode K untuk kelas kontrol dan kode E untuk kelas eksperimen. Tahap perlakuan awal pada kelas eksperimen yaitu dimulai dengan memberikan pre-test yang dilaksanakan pada hari Rabu, 09 Januari 2013 untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada materi pasar modal sebelum diberikan perlakuan dengan model pembelajaran berbasisi portofolio. Tahap selanjutnya adalah memberikan perlakuan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio sebanyak 5 kali pertemuan 6 x 45 menit dan 2 x 45 menit, dimana ada 1 pertemuan menggunakan jam pelajaran lain yang pada saat itu kebetulan gurunya tidak masuk. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di dalam buku teori menggunakan 6 x 45 menit, berhubung waktunya tidak mencukupi maka peneliti menggunakan waktu 8 x 45 menit. Setelah diberikan perlakuan, selanjutnya siswa diberikan post-test pada hari Jumat, 18 Januari 2013. Post-test ini diberikan dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasisi portofolio. Dari tabel diatas dapat diketahui pada kelas eksperimen skor pre-test terendah 20 dan skor tertinggi 70, dengan rata-rata 47,6. Sedangkan skor post-test terendah adalah 40 dan skor tertinggi 98 dengan rata-rata 73,85. Pada pre-test 100% siswa tidak tuntas atau tidak mencapai KKM karena siswa belum memahami materi kurang mengerti dan belum diberikan perlakuan. Sedangkan
6
pada post-test 62, 85% siswa tuntas dan mencapai nilai ≥ 75 karena sudah diberikan perlakuan. Pada kelas kontrol skor pre-test terendah 15 dan skor tertinggi 70, dengan rata-rata 50,42. Sedangkan skor post-test terendah adalah 40 dan skor post-test tertinggi 90 dengan rata-rata72,08. Pada pre-test, 100% siswa tidak tuntas dikarenakan siswa belum memahami materi dan KKM disekolah ini pun tinggi yaitu 75 untuk mata pelajaran ekonomi. Sedangkan pada post-test 54,28% siswa tuntas dan mencapai nilai ≥ 75. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dan model pembelajaran berbasisi portofolio, maka untuk pertama dilakukan uji normalitas data hasil belajar yaitu post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan program SPSS dan hasilnya dapat kita lihat dari tabel di atas. Berdasarkan diatas signifikansi untuk post-test kelas eksperimen diperoleh 0,021 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan data tidak terdistribusi secara normal dan signifikansi untuk post-test kelas kontrol diperoleh 0,096 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data terdistribusi secara normal. Karena salah satu data post-test berdistribusi tidak terdistribusi secara normal, maka dilanjutkan dengan uji statistik non parametrik yaitu uji U-Mann Whitney secara manual dengan taraf α = 5% atau 0,05. Dari hasil perhitungan uji U Mann-Whitney diperoleh -Ztabel < -Zhitung < Ztabel atau -1,96 < -0,533 < 1,96 untuk perhitungan aecara manual, sedangkan perhitungan menggunakan program SPSS diperoleh -Ztabel < -Zhitung < Ztabel atau 1,96 < -0,536 < 1,96 dengan signifikansi > α atau 0,592 > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian disimpulkan proses belajar mengajar dengan memberikan perlakuan berupa pemberian pembelajaran berbasis portofolio tidak memberikan perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar siswa. Hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yuni Indriayani (2006) mengenai penerapan model pembelajaran berbasis portofolio pada mata pelajaran ekonomi, memiliki thitung yaitu 7,50 lebih besar dari ttabel yaitu 2,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga model pembelajaran berbasis portofolio memberikan perbedaan yang tinggi terhadap hasil belajar siswa pada kelas eksperimen. Hasil penelitian Alisa Rizca Puspita (2007) mengenai peningkatan prestasi belajar IPS Sejarah melalui model pembelajaran berbasis portofolio pada siswa kelas VII SMP negeri 1 Doro Kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2006/2007. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran berbasis portofolio, kemampuan siswa dalam menyampaikan materi di depan kelas dan belajar mandiri di rumah dapat ditingkatkan. Variasi penerapan model pembelajaran ini dapat juga menghindari kebosanan siswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah sehingga prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari 66% menjadi 85,5%. Berdasarkan penelitian bahwa prestasi belajar IPS Sejarah yang diperoleh siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Doro Kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2006/2007 nilai rata-ratanya meningkat pada siklus I yaitu 69 menjadi bekisar 85,5 pada siklus II, karena itu peneliti
7
menyarankan agar model pembelajaran berbasis portofoli disosialisasikan dan digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran sejarah di sekolah. Sedangkan hasil penelitian Neni Hasnunidah (2006) mengenai implementasi model pembelajaran berbasis portofolio untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar biologi menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis portofolio dapat memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar siswa di kelas X2 SMA YP Unila Bandar lampung. Kualitas proses dan hasil belajar siswa berupa rataan nilai siswa dari empat indikator yang meliputi hasil tes formatif, nilai tugas terstruktur, nilai aktivitas harian dan nilai kegiatan di luar sekolah meningkat dari siklus ke siklus. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan 2 siklus yaitu siklus I terdiri atas 7 pertemuan dan siklus II terdiri dari 6 pertemuan. Dilihat dari pernyataan di atas, telah jelas bahwa pembelajaran berbasis portofolio ini memerlukan waktu yang relatif banyak dan lama. Dalam penelitian ini, yang melakukan percobaan adalah peneliti, sehingga kemampuan dalam mengatur waktu pembelajaran kurang dan waktu yang digunakan pun relatif sedikit sehingga berdampak pada proses pembelajaran yang diterapkan kurang efektif, serta rendahnya ketuntasan belajar siswa yang mencapai KKM, yaitu sebesar 63%. Adapun penyebab rendahnya pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis portofolio terhadap hasil belajar siswa adalah: (1) Yang melakukan penerapan model pembelajaran ini adalah peneliti sendiri yang masih kurang mampu memahami karakter siswa dan kurang dalam kemampuan mengajar serta mengelola kelas, (2) Tahap –tahap pembelajaran ini sudah dilaksanakan sesuai dengan sintaks, tetapi penerapan pada tiap tahap terdapat beberapa kekurangan yaitu, (3) Pada tahap penyusunan portofolio dokumentasi dan tayangan, siswa kurang paham dengan prosedur penyusunannya, sehingga guru perlu berulangulang dalam menjelaskan prosedur tersebut, (4) Sulit membagi kelompok siswa dalam bentuk heterogen karena guru belum mengetahui kemampuan awal siswa yang sebenarnya dan hanya melihat dari tes awal yang dilakukan sebelum diterapkan model pembelajaran yang akan diuji cobakan, (5) Pada dasarnya, mengumpulkan informasi tersebut memerlukan waktu yang relatif banyak, sehingga siswa benar-benar mendapatkan informasi yang relefan dan mendukung masalah yang akan dikaji. Pada penelitian ini, peneliti tidak menerapkan pencarian informasi dari pakar atau lembaga terkait sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada model pembelajaran ini karena akan menggunakan waktu yang cukup lama. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data hasil belajar siswa, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diajar dengan model pembelajaran konvensional menunjukkan skor pre-test terendah 15 dan skor tertinggi 70, dengan rata-rata 50,42. Sedangkan skor posttest terendah adalah 40 dan skor tertinggi 90 dengan rata-rata 72,08. Pada pretest, 100% siswa tidak tuntas. Sedangkan pada post-test 54,28% siswa tuntas dan mencapai nilai ≥ 75, (2) Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diajar
8
dengan model pembelajaran berbasis portofolio menunjukkan skor pre-test terendah 20 dan skor tertinggi 70, dengan rata-rata 46,7. Sedangkan skor post-test terendah adalah 40 dan skor tertinggi 98 dengan rata-rata 73,85. Pada pre-test, 100% siswa tidak. Sedangkan pada post-test 62, 85% siswa tuntas dan mencapai nilai ≥ 75, (3) Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional dan yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan uji statistik U-Mann Whitney secara manual diperoleh -Ztabel < Zhitung < Ztabel atau -1,96 < -0,533 < 1,96, sedangkan perhitungan munggunakan program SPSS diperoleh-Ztabel < -Zhitung < Ztabel atau -1,96 < -0,533 < 1,96 dengan signifikansi > α atau 0,592 > 0,05, maka Ho diterima Ha ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test kelas kontrol dan pre-test kelas eksperimen, (4) Terdapat beberapa masalah dalam menerapkan model pembelajaran berbasis portofolio, yaitu sebagai berikut: (a) Tidak semua siswa memiliki kemampuan akademik yang tinggi untuk menjelaskan masalah yang dikaji di kelas, (b) Pada saat guru menjelaskan prosedur penyusunan portofolio, siswa kurang mengerti tentang prosedur penyusunan tersebut, sehingga guru harus menjelaskan berulang kali dan membutuhkan waktu yang cukup banyak, (c) Kesulitan dalam mengontrol siswa karena kelas yang luas dan jumlah siswa yang cukup banyak, (d) Model pembelajaran berbasis portofolio membutuhkan waktu yang relatif banyak dan lama. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang dapat peneliti berikan, yaitu: (1) Bagi guru yang ingin menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio materi yang akan digunakan untuk menerapkan model pembelajaran ini harus sesuai serta melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan dan sebaiknya memberikan informasi terlebih dahulu mengenai model pembelajaran berbasis portofolio agar siswa mengerti dan mengetahui apa yang harus mereka lakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung, (2) Bagi siswa, diharapkan menyadari bahwa pelajaran ekonomi sangatlah penting untuk dipelajari karena pelajaran ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kebutuhan sehari-hari, selain itu hendaknya siswa harus aktif dalam kegiatan proses pembelajaran di kelas seperti menyampaikan ide pada saat diskusi, bertanya kepada guru apabila ada kesulitan atau kurang mengerti dalam materi yang diajarkan guru dan menjawab pertanyaan dari guru maupun siswa lainnya, (3) Bagi peneliti yang ingin menerapkan model pembelajaran berbasis portofolio, dapat menggunakan materi yang berbeda dan melakukan perbaikan dari penelitian sebelumnya dan sebaiknya mengujicobakan terlebih dahulu metode pembelajaran ini agar siswa tidak merasa kaget serta lebih terbiasa dalam mengikuti proses pembelajaran ini, (4) Penerapan model pembelajaran berbasis portofolio memiliki pengaruh yang sangat kecil dalam hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Namun bukan berarti model pembelajaran ini tidak dapat diterapkan, model pembelajaran ini dapat diterapkan dengan baik asalkan harus sesuai dengan langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran.
9
DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta. _________________ (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara. Fajar, Arnie. (2002). Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Edisi Revisi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. FKIP UNTAN Pontianak. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Pontianak : Edukasi Press. Furha. (2011). Pembelajaran Konvensional. (Online). (http://furahasekai.wordpress.com/2011/09/06/pembelajarankonvensional, diakses 2 Agustus 2012). Ghozali Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Hadari, Nawawi. (2003). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakata : Gajah Mada University Press. Indrayani, Dahlan, Piyani. (2006). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis (online). Portofolio Pada Mata Pelajaran Ekonomi. (Jurnal_Ekop_Vol_1_No_2,_Juli_2006(2).pdf, dikakses 22 Mei 2012) Kholik. (2011). Metode Pembelajaran Konvensional. (Online). (http://muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/evaluasipembelajaran/http://furahasekai.wordpress.com/2011/09/06/pembelajarankonvensional, diakses 2 Agustus 2012). Hasnunidah, Neni. (2006). Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Dan Hasil Belajar Biologi. (Online). sediaskripsiptk.wordpress.com/2012/10/29/ptk-smasejarah, diakses 19 febuari 2013). Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. ________(2010). Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Puspita Alisa Rizca. (2007). Peningkatan Prestasi Belajar IPS Sejarah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas VIIISMP Negeri 1 Doro Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2006/2007. (Online). sediaskripsiptk.wordpress.com/2012/10/29/ptk-sma-sejarah, diakses 19 febuari 2013). Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung : Alfabeta. ________ (2010). Statistik Non Parametrik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. ________ ((2010). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Wahana Komputer. Mengolah Data Statistik Penelitian dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
10