PERBEDAAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS SECARA KELOMPOK DAN INDIVIDUAL KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika
Disusun Oleh DWI YUSTIANI SANJAYA 202009045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013
i
ii
iii
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Tak ada yang tak mungkin di dunia ini Terus berusaha dan berdoa serta yakin bahwa Allah selalu ada dalam setiap langkah kita Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan hambanya
“ Ridho Allah tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka Allah tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua”(HR : Bukhori, Ibnu Hibban, Tirmidzi, Hakim) Berbaktilah kepada orang tua Niscaya dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami
Skripsi ini saya persembahkan sebagai bukti cintaku kepada : Allah SWT yang selaku ada dalam setiap hembusan nafasku. Bapak dan Ibu tercinta, yang telah berjuang karena demi membahagikanku. Semua orang yang saya sayangi, yang selalu mendukung dan mendoakanku. Semoga kebaikan kalian semua akan dibalas oleh Allah SWT.
v
KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat, rahmat, dan tuntunan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Kelompok dan Individual Kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga.” Penulisan ini digunakan untuk memenuhi syarat akademik dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Imu Pengetahuan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Pada kesempatan kali ini, perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu penyusunan skripsi ini, yaitu kepada: 1. Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya 2. Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd., selaku Dekan FKIP UKSW yang telah memberi izin pelaksanaan program ini. 3. Kriswandani, S.Si., M.Pd., selaku Kaprogdi S1 Pendidikan Matematika FKIP UKSW yang telah memberi izin dan pengarahan sehingga dapat melaksanakan program ini. 4. Novisita Ratu, S.Si., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan memberi pengarahan sampai dengan selesainya skripsi ini. 5. Tri Nova Hasti Yunanta, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dan memberi pengarahan sampai dengan selesainya skripsi ini. 6. Edi
Waspodo, S.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 7 Salatiga, yang telah
mamberikan ijin untuk penelitian. 7. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan, baik moral maupun material serta selalu mendoakan penulis. Semoga apa yang penulis lakukan dapat memberikan kebahagianan untuk mereka. 8. Mas Deni, Mbak Anis dan Adek Zeefara yang selalu membantu dan memberi dukungan kepada penulis. 9. Staf Tata Usaha SMP Negeri 7 Salatiga yang telah membantu perijinan penulis untuk melakukan penelitian. 10. Sri Mulyani, S.Pd., selaku guru matematika SMP Negeri 7 Salatiga yang telah membantu pelaksanaan penelitian. 11. Para dosen pengampu mata kuliah yang telah membekali penulis dalam ilmu pengetahuan dan ketrampilan selama menuntut ilmu di program S1 Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
vi
12. Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2009 ( Pinda, Arina, Mardiyah, Nining, Meylane, Septi, Novi dan Sidrotul dan lain-lain yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu) terima kasih untuk semangat, kebersamaannya selama kita kuliah. Semoga silaturrahmi kita tidak akan terputus untuk selamanya. 13. Siswa-siswi SMP Negeri 7 Salatiga terima kasih atas kerjasamanya. 14. Semua pihak yang telah memberi bantuan, dukungan dan motivasi kepada penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih semuanya. Semoga Allah SWT membalas dengan kebaikan juga.
Salatiga, 27 Juni 2013
Dwi Yustiani Sanjaya
vii
ABSTRAK SANJAYA, Y. D. 2013. PERBEDAAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS SECARA KELOMPOK DAN INDIVIDUAL KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA. Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Kemandirian belajar matematika merupakan sikap yang tidak tergantung pada orang lain, bebas menentukan keputusan, penilaian, pendapat dan dapat bertanggung jawab atas keputusannya dan mampu menganalisis permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas secara kelompok dan individual, pemberian tugas bertujuan untuk mengasah kemandirian dapat melalui pemberian tugas kelompok dan individual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemandirian Siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga. Jenis penelitian adalah eksperimen semu. Subjek yang dilibatkan sebanyak 56 siswa, yang terdiri dari 30 siswa kelas VII E dan 26 siswa kelas VII F. Kelas VII E dengan menggunakan perlakuan pemberian tugas secara kelompok dan kelas VII F dengan perlakuan pemberian tugas secara individual. Data penelitian berupa kemandirian belajar dari angket kemandirian Siswa dalam belajar matematika. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji beda rata-rata. Berdasarkan hasil analisis data, nilai siginfikan sebesar 0,018 < 0,05, maka H 0 ditolak yang artinya ada perbedaan kemandirian Siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual. Persentase kemandirian siswa belajar matematika siswa melalui pemberian tugas secara individual lebih baik sebesar 58% yang termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan pemberian tugas secara kelompok sebesar 77% dengan kategori sedang. Rata- rata skor kemandirian siswa dalam belajar matematika di kelas VII F dengan pemberian tugas secara individual adalah 99,54, dan kelas VII E yang mendapat tugas secara kelompok memperoleh skor rata-rata kemandirian siswa dalam belajar matematika 96,30. Oleh karena itu siswa yang diberi tugas secara individual mempunyai kemandirian belajar matematika lebih baik dibandingkan siswa yang diberi tugas secara kelompok.
Kata kunci : Kemandirian Belajar Matematika, Pemberian Tugas, Individual
viii
Kelompok,
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. iii PERNYATAAN ............................................................................................................iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................................... v KATA PENGANTAR.....................................................................................................vi ABSTRAK ................................................................................................................. viii DAFTAR ISI ................................................................................................................ix DAFTAR TABEL ..........................................................................................................xi DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian............................................................................................................. 3 D. Manfaat Penelitian.......................................................................................................... 3
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Hakekat Kemandirian Belajar Matematika ......................................................... 5 1. Kemandirian ..................................................................................................... 5 2. Belajar .............................................................................................................. 5 3. Kemandirian Belajar Matematika .................................................................... 6 4. Aspek-aspek Kemandirian Belajar ................................................................... 6 5. Ciri-ciri Kemadirian Belajar .............................................................................. 7 6. Faktor-faktor Kemandirian Belajar .................................................................. 7 B. Hakekat Pemberian Tugas................................................................................... 8 1. Pemberian Tugas secara Kelompok ................................................................. 9 2. Kelebihan dan Kelemahan secara Kelompok ................................................ 10 3. Pemberian Tugas secara Individual ............................................................... 10 4. Kelebihan dan Kelemahan secara Idividual .................................................. 10 C. Penelitian yang Berhubungan dengan Pemberian Tugas secara Kelompok dan Individual ................................................................................................... 11 D. Kerangka Berfikir ............................................................................................... 12 E. Hipotesis Penelitian .......................................................................................... 15 ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Peelitian .................................................................................................... 15 B. Desein Penelitian............................................................................................... 15 C. Waktu dan Lokasi .............................................................................................. 16 D. Subjek Penelitian............................................................................................... 15 E. Definisi Operasional Variabel ............................................................................ 16 F. Identifikasi Variabel Penelitian .......................................................................... 17 G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 17 H. UjI Validitas Instrumen ..................................................................................... 19 I. Uji Realibilitas ................................................................................................... 20 J. Teknik Analisis Data........................................................................................... 21 1.Uji Prasyaratan............................................................................................... 21 2.Uji Hipotesis ................................................................................................... 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian ............................................................................. 23 B. Proses Pembelajaran ......................................................................................... 23 1. Proses Pembelajaran Siswa Melalui Pemberian Tugas Individual ................ 23 2. Proses Pembelajaran Siswa Melalui Pemberian Tugas Individual ................ 25 C. Hasil Observasi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Individual dan Kelompok ........................................... 26 D. Deskripsi Data ................................................................................................... 28 1. Deskripsi Hasil Pengukuran Variabel Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika ................................................................................................... 28 2. Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Kelompok dan Individual Sebelum Dilakukan Perlakuan .............................. 29 E. Hasil Observasi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Siswa ............. 33 1. Hasil Observasi Kemandirian dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Individual ........................................................................... 33 2. Hasil Observasi Kemandirian dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Kelompok .......................................................................... 35 F. Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Kelompok dan Individual Sesudah Perlakuan ................................................. 36 G. Pengujian Analisis Data ..................................................................................... 38 1. Uji Normalitas ............................................................................................... 38 2. Uji Homogenitas ........................................................................................... 40 3. Uji Beda Kemandirian Belajar Matematika .................................................. 40 H. Pembahasan...................................................................................................... 42 x
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................................ 45 B. Saran.................................................................................................................. 45 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 46
xi
DAFTAR TABEL Tabel 1. Langkah-langkah Pemberian Tugas .......................................................... 8 Tabel 2. Skema Desein Penelitian ........................................................................ 15 Tabel 3. Skoring Item Favourable dan Unfavourable Berdasarkan Kategori Jawaban Skala Likert .......................................... 17 Tabel 4. Angket Kemandirian Belajar Matematika.............................................. 18 Tabel 5. Aspek dan Nomor Item yang Valid dan Gugur Angket Kemadirian Siswa dalam Belajar Matematika ................ 19 Tabel 6. Standar Realibilitas ................................................................................ 20 Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas Angket Kemandirian Belajar.................................. 20 Tabel 8. Jumlah Sampel Penelitian ..................................................................... 23 Tabel 9. Hasil Observasi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Individual ......................................... 25 Tabel 10. Hasil Analisis Deskriptif Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Kelompok dan Individual Sebelum Perlakuan........................................................ 29 Tabel 11. Distribusi Kemadirian Belajar Matematika yang Diberi Tugas Secara Kelompok dan Idividual Sebelum Perlakuan ............................. 30 Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Sebelum Perlakuan .............................................. 31 Tabel 13. Hasil Uji Homogenitas Sebelum Perlakuan .......................................... 32 Tabel 14. Hasil Observasi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Kelompok ......................................... 33 Tabel 15. Hasil Observasi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Individual ........................................ 34 Tabel 16. Hasil Analaisis Desriptif Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Kelompok dan Individual ............................................................................................... 36 Tabel 17. Distribusi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Kelompok dan Individual ................. 37 Tabel 18. Uji Normalitas ........................................................................................ 38 Tabel 19. Hasil Uji Homogenitas ........................................................................... 39 Tabel 20. Uji Beda Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika ...................... 41
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Berpikir ................................................................................ 13 Gambar 2. Grafik Distribusi Normal Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Pada Kelas Kontrol Sebelum Perlakuan .......................... 31 Gambar 3. Grafik Distribusi Normal Kemandirian Belajar Siswa dalam Belajar Matematika Pada Kelas Eksperimen Sebelum Perlakuan .................. 32 Gambar 4. Pie Chart Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Pada Kelas Kontrol ....................................................................................... 37 Gambar 5. Pie Chart Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Pada Kelas Eksperimen ................................................................................ 38 Gambar 6. Grafik Distribusi Normal Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melaui Pemberian Tugas Secara Kelompok ................... 39 Gambar 7. Grafik Distribusi Normal Kemadirian Belajar Matematika Melaui Pemberian Tugas Secara Kelompok .................................................... 40
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Angket Kemandirian Siswa Dalam Beljar Matematika ..................... 50 Lampiran 2. Tabulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen ........................................... 53 Lampiran 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 60 Lampiran 4. Tabulasi Data Hasil Penelitian Sebelum Perlakuan .......................... 62 Lampiran 5. Distribusi Frekuensi Sebelum Diberi Perlakuan ............................... 65 Lampiran 6. Tabulasi Data Hasil Penelitian Sesudah Perlakuan .......................... 68 Lampiran 7. Distribusi Frekuensi Sesudah Diberi Perlakuan ................................ 72 Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol Kelas VIIE ......... 74 Lampiran 9. Lembar Kerja Pemberian Tugas Secara Kelompok........................... 86 Lampiran 10.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen Kelas VIIF .......................................................................................... 92 Lampiran 11.Lembar Kerja Pemberian Secara Individual ................................... 103 Lampiran 12.Kunci Jawaban Pemberian Tugas Secara Kelompok dan Individual ................................................................................ 109 Lampiran 13.Lembar Observasi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Sebelum Perlakuan ....................................... 112 Lampiran 14.Lembar Observasi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Kelompok ............................................................................ 115 Lampiran 15.Lembar Observasi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Individual............................................................................. 119 Lampiran 16. Rekapitulasi Pemberian Tugas Secara Kelompok dan Individual ................................................................................ 123 Lampiran 17. Dokumentasi ................................................................................. 125 Lampiran 18. Surat Bukti Penelitian .................................................................... 128
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan matematika merupakan salah satu bidang studi yang diberikan kepada siswa semenjak duduk di pendidikan Sekolah Dasar (SD). Pendidikan matematika pada jenjang dasar mengutamakan keterampilan berhitung dan hafalan, sedangkan pendidikan pada jenjang menengah ditekankan pada penalaran, pemikiran logis, dan rasional (Harefa, 2005). Siswa beranggapan bahwa mata pelajaran matematika menimbulkan kesan tersendiri di kalangan masyarakat khususnya bagi para siswa, siswa menganggap bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit (Ladyasa, 2012). Pandangan seperti itu akan berdampak kepada siswa, siswa dalam mengerjakan tugas sekolah cendrung tidak percaya diri, sehingga akan mencontek pekerjaan dari teman dan tergantung kepada orang lain, hal ini menunjukan bahwa kurangnya sikap mandiri dalam belajar matematika (Febrianto, 2012). Kemandirian belajar matematika menurut Novitasari dalam Arfiano (2008), merupakan proses menggerakan kekuatan atau dorongan dari dalam diri individu. Menurut Sulo (2005), kemandirian dalam belajar lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggungjawab sendiri. Belajar mandiri dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya yang lebih baik. Menurut Sumarno (2006), dengan kemandirian siswa cendrung belajar lebih baik, mampu memantau dan megevaluasi. Siswa dapat mengatur belajar secara efektif, menghemat waktu secara efisien, mampu mengarahkan diri sendiri, serta tidak bergantung pada orang lain secara emosional. Siswa yang mempunyai kemandirian belajar mampu menganalisis permasalahan yang dihadapi, dalam melaksanakan tugas secara kelompok dan individual, pemberian tugas bertujuan untuk mengasah kemandirian belajar dapat melalui pemberian tugas kelompok dan individual (Holstein, 1990). Tugas kelompok merupakan metode pembelajaran yang tidak meninggalkan peranan dari masing-masing siswa. Siswa masih memegang peranan secara individu tetapi dikelompokan sebagai tugas bersama (Saroni, 2006). Menurut Nasution (1987) tugas kelompok adalah tugas yang dikerjakan secara bersamasama, sehingga siswa akan berperan aktif saling mendukung antara individu satu dengan individu lain. Menurut Hudoyono (1990), menyatakan bahwa pemberian tugas secara individual membuat siwa lebih terlibat aktif dalam menemukan prinsip
1
2 dasar. Pemberian tugas secara individual diharapkan dapat membangkitkan kepercayaan terhadap kemampuan yang dimiliki siswa dan berperan aktif dalam pembelajaran (Saroni, 2006). Pemberian tugas kelompok maupun individual dapat menambah pegetahuan siswa, kreativitas siswa, tanggungjawab, sikap mandiri dan mengaktifkan siswa dalam pembelajaran matematika (Slameto, 2010). Siswa harus dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Menurut Sudjatmoko (2003), kegiatan pembelajaran memungkinkan siswa untuk bersosialisasi dengan cara menghargai perbedaan pendapat, sikap, dan mampu mengkomunikasikan gagasan, kepada guru serta antar siswa lain. Hal ini berarti pemberian tugas yang diberikan guru secara kelompok dan individual dapat mengaktifkan dan mengembangkan dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian Purnawati (2011), menunjukan bahwa adanya kualitas sikap mandiri siswa melalui implementasi metode pemberian tugas kelompok secara signifikan, hal ini terbukti bahwa siswa mengalami peningkatan pada penelitian sikap mandiri. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ernawati (2005) bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara penerapan metode pemberian tugas individu dengan kemandirian belajar siswa. Selain itu penelitian yang telah dilakukan Dela (2012) bahwa ada perbedaan kemandirian belajar pada pelajaran matematika dengan mengguakan metode pemberian tugas secara individu dan kelompok. Berbeda dengan penelitian, Berbeda penelitian yang telah dilakukan (Eka) 2011, tidak adanya perbedaan kemandirian belajar matematika siswa yang diberikan metode pemberian tugas individu dan kelompok. Hal ini dapat dilihat dari besarnya signifikan 0,44 > 0,05, maka Ho diterima dan berarti Ha ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan kemandirian belajar antara siswa kelas VII SMP Al-Hikmah Surabaya. Berdasarkan observasi di kelas VII E dan VII F di SMP Negeri 7 Salatiga yang dilaksanakan tanggal 6 Maret 2013, pada saat pembelajaran berlangsung sebagian siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Siswa juga tidak membaca buku dan tidak mencatat materi yang sudah dijelaskan oleh guru, jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas, siswa tidak berani mengemukakan pertanyaan. Pada saat guru memberikan tugas, siswa kurang mandiri dalam mengerjakan tugas, banyak siswa yang mencontek dalam mengerjakan tugas. Disaat mengerjakan tugas banyak siswa yang tergantung dengan siswa yang pintar tidak semua siswa mengerjakan dan hanya
3 mengandalkan pekerjaan dari temannya. Kondisi demikian dikarenakan kurangnya kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas matematika. Berdasarkan uraian tersebut dan penelitian-penelitian di atas memberikan pemikiran kepada penulis untuk memahami berbagai hal. Pemikiran dari hasil penelitian sebelumnya dapat mendorong penulis untuk melakukan kembali penelitian yang serupa dengan penelitian tersebut. Penelitian yang dilakukan penulis nantinya, diharapkan dapat membuktikan ada tidaknya “Perbedaan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga.” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: Apakah ada perbedaan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga ? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu manfaat praktis dan manfaat teoritis. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis : a. Bagi Guru Informasi bagi guru untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga. b. Bagi siswa Meningkatkan semangat siswa dalam belajar matematika supaya siswa lebih giat
dalam belajar matematika. Diharapkan kedepannya siswa tidak ada rasa
bosan pada waktu belajar matematika dan melatih siswa agar membiasakan diri untuk belajar mandiri.
4 c. Bagi Sekolah Meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kegiatan belajar mengajar. 2. Manfaat Teoritis: a. Bagi Mahasiswa: Apabila penelitian ini menghasilkan adanya perbedaan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga. Penelitian ini dapat membantu melakukan telaah secara lebih intensif tentang solusi dan cara untuk mengidentifikasi
faktor
yang
bisa
menimbulkan
matematika, dan meningkatkan nilai tugas matematika.
kemandirian
belajar
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Hakekat Kemandirian Belajar Matematika 1. Pengertian Kemandirian Menurut Holstein (1990) kemandirian adalah sikap yang tidak tergantung pada orang lain, bebas menentukan keputusan, penilaian, pendapat dan dapat bertanggungjawab atas keputusannya. Kemandirian merupakan suatu sikap individu, dimana individu terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi situasi di lingkungan (Mu’tadin, 2002), sehingga individu mampu berfikir dan bertindak sendiri. Menurut Santrock dalam (Sawitri, 2007), seseorang yang mempunyai kemandirian menunjukan karakteristik yang dapat mengatur tujuan untuk mengembangkan pengetahuan, memeriksa strategi yang didasarkan pada kemajuan yang akan dicapai dan meningkatkan motivasi. Kemandirian merupakan salah satu aspek terpenting yang harus dimiliki setiap individu, karena dapat mempengaruhi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah, juga berfungsi untuk mencapai prestasi, kesuksesan serta memperoleh penghargaan. Tanpa didukung oleh sifat mandiri, maka idividu akan sulit untuk mencapai sesuatu secara maksimal, dan sulit untuk meraih kesuksesan (Asrori, 2008). Berdasarkan uraian tersebut peneliti mengacu pada penelitian menurut Mu’tadin (2002), yang menyatakan bahwa kemandirian merupakan suatu sikap individu, dimana individu terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi situasi di lingkungannya. 2. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru, sebagai hasil pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Sudjana, 2004). Menurut Setiawati (2002) belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individual sendiri. Berkat adanya interaksi antar individu dengan lingkungan, sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Senada dengan pendapat Slameto (2010), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Belajar
dapat dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental dan psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya, yang menghasilkan
5
6 perubahan-perubahan dalam pengetahuan dan nilai sikap (Winkel, 2004). Senada dengan Logan dalam (Sia, 2001), belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan latihan. Pengertian belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli tersebut, maka peneliti mengacu pada penelitian menurut Sudjana (2004), belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 3. Pengertian Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Sulo (2005), menyatakan bahwa kemandirian siswa dalam belajar matematika adalah aktivitas belajar yang berlangsung lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan bertanggungjawab. Menurut Arcer dalam Sumarno (2002) kemandirian belajar matematika merupakan kemampuan yang dimiliki setiap individu untuk mengatur secara aktif proses belajar matematika, yang dimiliki dan dilaksanakan oleh individu yang sedang belajar. Menurut Hargis dalam Listiyani (2000), menyatakan bahwa kemandirian siswa dalam belajar matematika sebagai kemampuan memantau perilaku sendiri, dan tidak tergantung pada orang lain, memiliki kemampuan sendiri dalam menyelesaikan masalah. Pengembangan kemandirian belajar matematika pada individu yang memiliki kemandirian belajar yang tinggi cendrung belajar lebih baik, mampu memantau, mengevaluasi, dan mengatur belajarnya secara efektif, mampu menghemat waktu dalam menyelesaikan tugasnya, mengatur belajar dan waktu secara efisien (Archer dalam Sumarno, 2002). Berdasarkan pengertian kemandirian siswa dalam belajar matematika mengacu pada penelitian menurut Hargis dalam Listiyani (2000), menyatakan bahwa kemandirian belajar matematika sebagai kemampuan memantau perilaku sendiri, tidak tergantung pada orang lain dan memiliki kemampuan sendiri dalam menghadapi tugas matematika yang diberikan oleh guru. 4. Aspek-aspek Kemandirian Belajar Siswa dalam keseharian dihadapkan pada permasalahan yang menuntut siswa untuk mandiri. Menurut Mu’tadin (2002), terdapat tiga aspek penting dalam kemandirian belajar yaitu:
7 a. Aspek intelektual, aspek yang mencakup pada kemampuan berfikir, menalar, memahami beragram kondisi, situasi dan gejala-gejala masalah sebagai dasar usaha mengatasi masalah. b. Aspek sosial, berkenaan dengan kemampuan untuk berani secara aktif membina relasi sosial, namun tidak tergantung pada kehadiran orang lain disekitarnya. c. Aspek emosi, mencakup kemampuan individu untuk mengelola serta mengendalikan emosi dan reaksi dengan tidak bergantung secara emosi pada orang lain. 5. Ciri-ciri Kemandirian Belajar Menurut Ara (dalam Budinurani, 1998), ciri-ciri individu yang memiliki kemandirian belajar adalah: a. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan tanpa adanya pengaruh dari orang lain. b. Memiliki hubungan yang baik dengan orang lain. c. Memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai dengan apa yang diyakini. d. Memiliki disiplin dan rasa ingin tahu yang tinggi. e. Kreatif dan berani dalam mencari dan menyampaikan ide-idenya. f.
Memiliki kebebasan untuk bertingkah laku.
g. Mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah tanpa harus mendapat bimbingan dari orang lain. h. Menunjukan tanggungjawab terhadap diri sendiri dan orang lain. i.
Individu dapat memilih apa yang seharusnya dilakukan serta apa yang seharusnya tidak dilakukan.
j.
Memiliki inisiatif untuk belajar
6. Faktor-faktor Kemandirian Belajar Menurut Sutisna (2008), kemandirian belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: a. Faktor Internal Faktor internal adalah semua pengaruh yang bersumber dari dalam dirinya sendiri. Faktor internal disebabkan keturunan segala sesuatu yang dibawa sejak lahir yang merupakan bekal dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan individu selanjutnya. Bermacam-macam sifat dasar dari ayah dan ibu yang didapatkan di dalam diri seseorang, seperti bakat, potensi pertumbuhan tubuh.
8 b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah semua keadaan atau pengaruh yang berasal dari luar dirinya. Faktor eksternal sering pula dinamakan dengan faktor lingkungan. Lingkungan keluarga dan masyarakat yang baik terutama dalam bidang nilai kebiasaan-kebiasaan hidup akan membentuk kepribadian, termasuk pula dalam hal kemandirian. B. Hakekat Pemberian Tugas Pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar. Hal ini ditandai dengan pemberian tugas dari guru untuk dikerjakan siswa di sekolah atau di rumah secara individu atau kelompok (Mulyani, 1999). Pemberian tugas adalah aktivitas belajar individu dan kelompok mengembangkan kemandirian belajar di luar pengawasan pengajar, mimbina tanggungjawab dan mengembangkan kreativitas siswa (Djamarah 2002). Pemberian tugas menurut pengertian di atas adalah pemberian tugas kepada siswa untuk menyelesaikan masalah dalam matematika, cara tersebut dapat mengaktifkan siswa dalam belajar baik di sekolah maupun di rumah. Hal itu dapat dipertanggungjawabkan kepada guru. Sejalan dengan hal tersebut maka langkahlangkah atau fase-fase yang perlu diperhatikan dalam memberikan tugas menurut Sudjana (2004), langkah-langkah pemberian tugas dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Langkah-lagkah Pemberian Tugas No.
Fase Pemberian Tugas
1
Guru harus tegas serta jelas dalam memberikan tugas kepada siswa, misalnya tugas itu akan dikerjakan individu atau kelompok. Guru harus mempertimbangkan tugas tersebut, dipahami serta Dikerjakan oleh setiap individual atau kelompok.
2.
3.
Guru memberikan tugas dengan mempertimbangkan minat, kemampuan dan kecerdasan.
Fase Pelaksanaan Tugas Siswa menerima tugas yang diberikan oleh guru.
Fase Mempertanggungjawabkan
Siswa menerima sumber data yang kaitannya dengan tugas.
Tanya jawab dan diskusi di kelas.
Siswa menyusun dan merencanakan tugas.
Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes.
Laporan siswa baik lisan atau tertulis yang dikerjakan siswa.
9 Berdasarkan pengertian metode pemberian tugas, yang menyatakan metode pemberian tugas merupakan aktivitas belajar individual dan kelompok untuk mengembangkan kemandirian belajar di luar pengawasan pengajar, mimbina tanggungjawab dan mengembangkan kreativitas siswa penelitian ini mengacu pada penelitian (Djamarah, 2002). 1. Pemberian Tugas Secara Kelompok Pengertian Pemberian Tugas Secara Kelompok Tugas kelompok merupakan metode pembelajaran yang tidak meninggalkan peranan dari masing-masing siswa, siswa memegang peranan secara individu tetapi dikelompokan sebagai tugas bersama untuk bertanggungjawab berinisiatif dan memiliki kreativitas dalam menghadapi masalah (Saroni, 2006). Menurut Nasution (1987), tugas kelompok merupakan tugas yang dikerjakan secara bersama-sama dalam menyelesaikan tugas.
Menurut Roestiyah (1991) metode tugas secara
kelompok adalah cara mengajar dimana siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari lima atau enam siswa, siswa bekerja sama dalam memecahkan masalah. Langkah-langkah guru
dalam pemberian tugas secara
kelompok menurut Roestiyah (1991), antara lain: a) menjelaskan tugas pada siswa; b) menjelaskan apa tujuan kerja kelompok; c) membagi kelas menjadi beberapa kelompok; d) setiap kelompok menunjuk seseorang pencatat yang akan membuat laporan tentang kemajuan dan hasil kerja kelompok tersebut; e) guru berkeliling selama kerja kelompok berlangsung, bila perlu memberi sasaran atau pernyataan; f)
guru membantu menyimpulkan tujuan dan menerima hasil kerja kelompok. Pengertian pemberian tugas secara kelompok menurut para ahli, peneliti
mengacu pada teori yang berdasarkan teori tugas kelompok merupakan metode pembelajaran yang tidak meninggalkan peranan dari masing-masing siswa, siswa memegang peranan secara individu tetapi dikelompokan sebagai tugas bersama untuk bertanggungjawab berinisiatif dan memiliki kreativitas dalam menghadapi masalah (Saroni, 2006) 2. Kelebihan dan Kelemahan Pemberian Tugas Secara Kelompok Kelebihan pemberian tugas secara kelompok menurut Ibrahim (2012), dapat sebagai berikut: a) Kelebihan memberikan tugas secara kelompok antara lain:
10 1) siswa merasa tenang dalam meyelesaikan tugas; 2) siswa terlatih untuk megerjakan tugas secara team; 3) siswa dapat berlatih berani mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat. b) Kelemahan memberikan tugas secara kelompok antara lain: 1) kurang terlihat kemampuan perorangan; 2) rendahnya tanggungjawab pribadi; 3) memerlukan waktu yang lama. 3. Pemberian Tugas Secara Individual Pengertian Pemberian Tugas Secara Individual Menurut Hudoyono (1990), pemberian tugas secara individual membuat siwa lebih terlibat aktif dalam menemukan prinsip dasar sendiri dalam mempelajari matematika untuk meningkatkan rasa ingin tahu. Pemberian tugas individual diharapkan dapat membangkitkan kepercayaan terhadap kemamapuan yang dimiliki dan berperan aktif dalam pembelajaran (Saroni, 2006).
Menurut
Sudirman (1991), tugas mandiri adalah sesuatu yang wajib dikerjakan oleh siswa tidak tergantung pada orang lain. Menurut Roestiyah (1991), tugas individual adalah tugas yang diberikan kepada siswa untuk dipertanggungjawabkan secara individual dan tidak tergantung pada orang lain. Berdasarkan pengertian dari pemberian tugas secara individual menurut para ahli, peniliti mengacu pada teori yang telah dikemukakan oleh Roestiyah (1991), yang menyatakan bahwa tugas individual adalah tugas yang diberikan kepada siswa untuk dipertanggungjawabkan secara individual dan tidak tergantung pada orang lain. 4. Kelebihan dan Kelemahan Pemberian Tugas Secara Individual Kelebihan dan kelemahan pemberian tugas secara individual menurut Roestiyah (1991) sebagai berikut: Kelebihan memberikan tugas secara individual antara lain: a. melatih siswa untuk belajar sendiri; b. melatih siswa untuk disiplin dan tidak cepat putus asa; c. melatih siswa percaya diri. Kelemahan memberikan tugas secara individual antara lain: a. terkadang siswa hanya menyalin pekerjaan dari temannya; b. siswa yang kurang mengerti dapat menghambat belajar dan sering tidak dapat mengerjakan hal ini menyebabkan siswa rendah diri.
11 C. Penelitian yang Berhubungan dengan Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Kelompok dan Individual Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ernawati (2005), terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara penerapan metode pemberian tugas individu dengan kemandirian belajar siswa. Penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik diskriptif. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi. Pengujian hipotesis penelitian menunjukan bahwa tingkat penerapan metode pemberian tugas individu bidang studi agama Islam kelas II di SMAN 16 Semarang dapat dikategorikan cukup. Hal ini dibuktikan dengan nilai hasil angket tentang metode pemberian tugas individu dengan mean 20,47 yang berada di interval 1623. Kemandirian belajar siswa di SMAN 16 Semarang berada pada tingkat yang cukup. Hal ini dibutkikan dengan nilai hasil angket tentang kemandirian belajar siswa dengan mean 34,21 yang berada di interval 26-28 dan terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan metode pemberian tugas individu dengan kemandirian belajar siswa ditunjukan oleh regresi 172,817, residu 16,213 dan freg 10,625. Signifikan ditunjukan oleh freg > Ft 0,01 dan Ft 0,05. Dimana freg 10,659 sedangkan Ft 0,01 (1,70) = 7,01 dan Ft 0,05 = 3,98, ini berarti 10,659 > 7,01 dan 10,659 > 3,98. Koefisien korelasi ry = 0,368 dan koefisien determinasi r 2 y = 0,135. Hal ini menunjukkan bahwa 13,5% kemandirian belajar siswa dipengaruhi oleh metode pemberian tugas individu dalam pembelajaran pendidikan agama Islam melalui persamaan garis regresi Y1 = 23,472 + 0,528 X. Purnawati (2011) penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan sikap mandiri siswa SD Kumara Sari III Denpasar sebagai hasil penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitias sikap mandiri siswa mengalami peningkatan. Pada awal penelitian sikap mandiri siswa mendapatkan nilai rata-rata sebesar 45,920 dengan klasifikasi cukup sedangkan akhir siklus 1 68,145 dengan klasifikasi baik, dan akhir siklus II meningkat 80,00 dengan klasifikasi sangat baik. Kesimpulnya terjadi peningkatan kualitas sikap mandiri siswa setelah diimplementasikan metode pemberian tugas kelompok pada siswa SD Kumara Sari III Denpasar secara signifikan. Hasil penelitian (Dela) 2012, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemandirian belajar matematika siswa menggunakan metode pemberian tugas secara kelompok dan individu, terbukti dari hasil paired samples t-test yang menunjukkan nilai signifikansi 0,002 < 0,005. Kemadirian belajar yang diberi tugas
12 individu lebih baik daripada siswa yang diberi tugas kelompok. Perbedaan rata-rata pada kedua kelas 10,23. Berbeda penelitian yang telah dilakukan (Eka) 2011, tidak adanya perbedaan kemandirian belajar matematika siswa yang diberikan metode pemberian tugas individu dan kelompok. Hal ini dapat dilihat dari besarnya signifikan 0,444 > 0,05, maka Ho diterima dan berarti Ha ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan kemandirian belajar antara siswa kelas VII SMP AlHikmah Surabaya.
D. Kerangka Berpikir Pemberian tugas merupakan salah satu bagian dari metode mengajar yang dilakukan dengan cara menugaskan siswa untuk mempelajari kembali materi pelajaran yang telah disampaikan oleh pengajar yang kemudian harus dipertanggung jawabkan. Tugas ini dapat dimaksudkan untuk memperdalam maupun pengembangan materi yang telah dipelajari. Pemberian tugas adalah memberikan tugas kepada siswa untuk menyelesaikan masalah dalam matematika. Suatu cara untuk mengaktifkan siswa dalam belajar baik di sekolah maupun di rumah untuk dipertanggungjawabkan kepada guru, pelaksanaan tugas dapat dikerjakan secara kelompok dan individual. Tugas ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemandirian belajar matematika. Pemberian tugas kelompok memungkinkan siswa untuk bersosialisasi dengan menghargai perbedaan, bertanggungjawab untuk mengambil suatu keputusan untuk berpartisipasi dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Siswa yang tidak menguasai materi akan tergantung kepada siswa yang dapat menguasai materi, tidak mempunyai inisiatif untuk mengerjakan tugas kelompok dan mendiskusikan soal yang telah diberikan oleh guru, hanya menunggu jawaban dari siswa lain. Hal ini dikarenakan kurangnya kemandirian belajar matematika siswa. Berbeda dengan tugas yang dikerjakan secara individual, siswa akan memperoleh pengalaman sendiri dan menemukan penyelesaian soal-soal matematika yang diberikan oleh guru secara mandiri. Pemberian tugas secara kelompok dan individual dapat terlaksana apabila ditunjang oleh kemandirian belajar matematika siswa, karena kemandirian belajar merupakan aktifitas belajar yang didorong oleh kemauan sendiri dan tanggungjawab sendiri. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas maka dapat disusun kerangka pemikiran bahwa pemberian tugas secara individual dan
13 kelompok akan menyebabkan perbedaan kemandirian belajar matematika siswa. Kerangka berpikir dapat dilihat pada Gambar 1.
Pembelajaran Konvensional
Pemberian Tugas
Pemberian Tugas Secara Kelompok
Pemberian Tugas Secara Individual
Siswa terlatih dalam mengerjakan tugas dalam team. Bersosialisasi dengan menghargai perbedaan. Berpartisiasi dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.
Melatih siswa belajar sendiri. Melatih siswa untuk disiplin Melatih siswa percaya diri Siswa memperoleh pengalaman sendiri dalam menyelesaikan soal.
Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika
Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika
Tergantung kepada teman yang menguasai materi. Kurang inisiatif dalam menyelesaikan tugas matematika
Mempunyai inisiatif dalam menyelesaikan soal matematika. Memecahkan tugas matematika tanpa tergantung pada teman.
Gambar 1. Kerangka Berpikir
14 E. Hipotesis Penelitian Berdasarkan pada kajian teori di atas dan hasil penelitian yang relevan maka penulis merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut ini bahwa pada penelitian ini ada perbedaan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual
kelas VII
SMP Negeri 7 Salatiga
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengenai perbedaan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual di SMP Negeri 7 Salatiga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen yaitu eksperimen semu dimana penelitian ini menggunakan rancangan penelitian yang tidak dapat mengontrol secara penuh terhadap ciri-ciri dan karakteristik sampel yang diteliti (Sugiyono, 2011). B. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan quasi experimental design. Desein ini terdapat yang dua kelas yang diberi perlakuan, secara berbeda. Kelas eksperimen perlakuan dengan pemberian tugas secara individual dan kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan pemberian tugas secara kelompok. Perlakuan dengan pemberian tugas secara kelompok di kelas VII E dan perlakuan dengan pemberian tugas secara individual di kelas VII F. Hasil dari angket kemandirian belajar matematika dianalisis dengan statistik untuk mengetahui perbedaan perlakuan yang diberikan. Desain penelitian ini Pretest-Postest Control Group penelitian yang digunakan adalah desain dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Skema Desain Penelitian KE
O1
X1
O2
KK
O1
X2
O2
Keterangan : KE : Kelompok Eksperimen sebagai pemberian tugas secara individual KK : Kelompok Kontrol sebagai pemberian tugas secara kelompok X1
:Perlakuan 1 dengan pemberian tugas secara individual di kelas VII F
X 2 : Perlakuan 2 dengan pemberian tugas secara kelompok di kelas VII E O 1 : Angket kemandirian Siswa dalam belajar matematika dengan pemberian tugas secara Individual Sebelum Diberi Perlakuan O 2 : Angket kemandirian Siswa dalam belajar matematika dengan pemberian tugas secara kelompok Sesudah diberi Perlakuan
15
16 C.
Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal bulan Maret sampai selesai. Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 7 Salatiga terletak di jalan Setiaki N0. 15 Salatiga, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. D. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII E dan siswa kelas VII F di SMP Negeri 7 Salatiga. Jumlah siswa kelas VII E terdiri dari 30 siswa dan jumlah siswa kelas VII F terdiri dari 26 siswa. Siswa kelas VII E dengan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan kelas VII F dengan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara individual. E. Definisi Operasional Variabel Definisi variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Kemandirian siswa dalam belajar matematika Kemandirian siswa dalam belajar matematika sebagai kemampuan memantau perilaku sendiri, tidak tergantung pada orang lain dan memiliki kemampuan sendiri dalam menghadapi tugas matematika yang diberikan oleh guru. Kemandirian belajar matematika siswa SMP Negeri 7 Salatiga kelas VII E dan VII F. Pengukuran kemandirian siswa dalam belajar matematika ini dilaksanakan dengan menggunakan angket kemandirian belajar terhadap pelajaran matematika yang disusun oleh penulis berdasarkan aspek-aspek kemandirian belajar yaitu aspek intelektual, aspek sosial dan aspek emosi. Kemandirian belajar dalam penelitian ini dapat diketahui dari skor yang diperoleh, sehingga bila skor yang diperoleh tinggi, maka kemandirian belajar terhadap pelajaran matematika pada siswa juga tinggi, sebaliknya jika skor yang diperoleh rendah maka kemandirian belajar terhadap pelajaran matematika rendah. 2. Pemberian Tugas Secara Kelompok Pemberian tugas secara kelompok adalah pemberian tugas dimana siswa diberi tugas di kelas dan dibagi menjadi kelompok, setiap kelompok terdiri dari lima atau enam siswa, mereka bekerjasama dalam melaksanakan tugas dan memecahakan masalah yang diberikan oleh guru, berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan oleh guru. Pemberian tugas secara kelompok merupakan metode pembelajaran yang tidak meninggalkan peranan dari masing-masing siswa, siswa memegang peranan secara individu tetapi
17 dikelompokan sebagai tugas bersama untuk bertanggungjawab berinisiatif dan memiliki kreativitas dalam menghadapi masalah. 3. Pemberian Tugas Secara Individual Pemberian Tugas Secara Individual Pemberian tugas secara individual pemberian tugas dimana siswa diberi tugas di kelas dan siswa melaksanakan tugas secara mandiri dalam menyelesaikan tugas matematika yang diberikan oleh guru. Tugas individual adalah tugas yang diberikan kepada siswa untuk dipertanggungjawabkan secara individual dan tidak tergantung pada orang lain. F. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian berfungsi untuk menentukan kerangka penelitian yang akan dipakai, kemudian menentukan variabel-variabel yang digunakan variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemandirian belajar matematika siswa. Varibel bebas adalah pemberian tugas secara kelompok dan pemberian tugas secara individual. Pemberian tugas secara individual adalah siswa kelas VII F dan siswa yang diberi tugas secara kelompok adalah siswa kelas VII E. G. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah kuesioner angket tertutup. Angket disusun berdasarkan skala Likert dimana pernyataan pendapat disajikan kepada responden, yang memberikan tanggapan setuju atau tidak setuju Hadi (2000). Skala ini berbentuk tertutup dan menggunakan empat kategori jawaban, yaitu: (SS) Sangat Sesuai, (S) Sesuai, (TS) Tidak Sesuai, (STS) Sangat Tidak Sesuai. Indikator yang digunakan dibuat pertanyaan-pertanyaan dalam dua bentuk yaitu bentuk favourable dan unfavourable. Item pernyataan yang favourable adalah item yang mendukung dan berbentuk pernyataan positif. Item yang unfavourable adalah item pernyataan yang tidak mendukung, dan berbentuk pernyataan negatif. Skoring untuk item yang favourable dan item yang unfavourable dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Skoring Item Favourable dan Unfavourable Berdasarkan Kategori Jawaban Skala Likert Kategori Jawaban SS S
Skoring Favourable 4 3
Unfavourable 1 2
18 Kategori Jawaban TS STS
Skoring Favourable 2 1
Unfavourable 3 4
Angket ini dapat dilihat bahwa subyek yang memiliki skor yang tinggi memiliki kemandirian belajar matematika yang tinggi, dan subyek yang memiliki skor yang rendah, memiliki kemandirian belajar matematika yang rendah. Sebaran item angket pernyataan mengenai kemandirian belajar matematika dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Angket Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika No
1.
2.
Aspek Indikator Kemandirian Belajar Intelektual a) Mengerjakan sendiri tugas. tugasnya dalam belajar b) Memiliki keterampilan belajar secara mandiri. c) Penuh ketekunan dalam mengerjakan tugas. Sosial
3.
Emosi
a) Mempunyai kesedian untuk membantu teman dalam belajar. b) Memiliki hubungan yang baik dengan teman. c) Memungkinkan untuk bertindak bebas dan eksploratif a) Memiliki motivasi yang tinggi bertanggung jawab terhadap perannya sebagai pelajar. b) Mampu menyikapi masalah belajarnya secara positif. c) Tidak mudah Putus asa terhadap kesulitan belajar yang muncul.
Favourable
Unfavourable
Jumlah
2, 4, 5
1, 3, 6
6
8, 9, 11, 12, 13
7, 10
7
14, 17, 18, 19
15, 16
6
23, 25
24
3
26, 27
28
3
29, 32, 33, 34
30,31
6
35, 36, 38, 39
37, 40 ,41
7
42
43
2
44, 45, 47
46
4
19 Kisi-kisi angket kemandirian siswa dalam belajar matematika kemudian dikembangkan dalam bentuk angket. Langkah selanjutnya, angket tersebut diuji cobakan guna mengetahui validitas dan reliabilitas angket yang digunakan dalam melakukan penelitian. 3. Observasi Observasi dilakukan untuk mengamati kemandirian siswa dalam matematika. Kemandirian belajar matematika siswa yang diberi tugas kelompok dan kemandirian siswa dalam belajar matematika yang diberi tugas individual di kelas VII E dan VII F di SMP Negeri 7 Salatiga. 4. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah suatu metode penelitian yang bersumber pada tulisan atau barang-barang tertulis. Data yang diperoleh dari metode dokumentasi adalah foto selama kegiatan pembelajaran berlangsung. H. Uji Validitas Instrumen Instrumen dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrument tersebut menjalankan fungsi ukurnya, dan memberikan hasil ukur dengan maksud dilakukan dalam pengukuran (Sugiyono, 2011). Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Validitas dari hasil instrument kemandirian belajar matematika siswa, peneliti menggunakan program SPSS versi 17.0 for Windows. Berikut ini adalah uji validitas instrumen kemandirian belajar seperti pada Tabel 5. Tabel 5 Aspek dan Nomor Item yang Valid dan Gugur Angket Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika No 1.
Aspek Kemandirian Belajar Intelektual
2.
Sosial
3.
Emosi Total
Favourable
Unfavourable
Total
2, 4, 5, 8, 9, 11*, 12, 13, 14, 17 18, 19,20, 22 23*, 25, 26, 27*, 29*, 32*, 33, 34
1, 3, 6*, 7, 10, 15, 16*, 21*
19
24, 28, 30*, 31*
6
35*, 36, 38, 39, 42, 44, 45, 47* 23
37*, 40, 41, 43, 46* 10
8 33
Keterangan : yang diberi tanda (*) menunjukan item yang tidak valid (gugur).
20 Berdasarkan program SPSS, dapat diketahui bahwa pada angket kemandirian belajar, jumlah item pernyataan yang semula 47 soal, item yang dinyatakan valid yaitu berjumlah 33 soal, item pernyataan tersebut yaitu item 1, item 2, item 3, item 4, item 5, item 7, item 8, item 9, item 10, item 12, item 13, item 14, item 15, item 17, item 18, item 19, item 20, item 22, item 24, item 25, item 26, item 28, item 33, item 34, item 36, item 38, item 39, item 40, item 41, item 42, item 43, item 44, item 45 yang terbukti berupa item pernyataan valid, sehingga 33 item pernyataan inilah dipakai peneliti dalam melakukan penelitian. I. Uji Realibilitas Pengukuran reliabilitas instrumen menggunakan uji reliabilitas alpha dengan menggunakan program SPSS 17.00 for Window’ s Evaluation Version dengan teknik Alpha Cronbach. Standar realibilitas yang dikemukakan Sugiyono (2011), dapat dilihat pada Tabel 6 Tabel 6 Standar Realibilitas Interval
< 0,7 0,7 < 0.8 0,8 < 0,9 >0,9
Kategori Tidak dapat diterima Dapat diterima Reliabilitas bagus Reliabilitas memuaskan
Hasil perhitungan reliabilitas angket kemandirian belajar matematika dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Hasil Uji Reliabilitas Angket Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Cronbachs Alpha .914
N of Items 33
Berdasarkan Tabel 7, dapat dilihat bahwa nilai Alpha sebesar 0,914. Hal ini menunjukan bahwa angket kemandirian belajar mempunyai reliabilitas memuaskan sesuai dengan pedoman (Sugiyono, 2011).
21 J. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari teknik analisis deskriptif, dan teknik analisis inferensial. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan hasil pengukuran variabel terikat dan variabel
bebas.
Pendeskripsian hasil pengukuran meliputi mean, median, standar deviasi, serta nilai maksimum dan minimum. Analisis inferensial dalam penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga. Penggunaan statistik data yang diperoleh berupa skor kemandirian siswa dalam belajar matematika dan teknik analisis data. Teknik yang digunakan adalah analisis uji beda rata-rata untuk menguji signifikan perbedaan mean antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. 1. Uji prasyarat a) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data betul-betul berasal dari sampel yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data diukur dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test, jika hasilnya kurang dari 0,05 data dikatakan tidak signifikan atau tidak normal, apabila hasinya lebih dari 0,05 maka data dikatakan signifikan atau normal. a) Uji Homogenitas Uji homogenitas ditujukan untuk menentukan asumsi yang berlaku dalam penggunaan uji beda (uji t) yaitu data yang digunakan memiliki varians yang sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Pengujian dengan menggunakan uji F dikatakan homogen jika F > 0,05. 2. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk melihat perbedaan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga . Uji hipotesis ini untuk mengetahui apakah hipotesis dalam penelitian ini di tolak atau diterima. H0 : µ1 = µ2
(tidak ada perbedaan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga).
H1 : µ1 ≠ µ2
(ada perbedaan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga).
22 Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji banding independent t test dengan taraf signifikan 5%. Cara menguji hipotesis yaitu dengan melihat nilai signifikan, apabila nilai signifikan < 5% maka H0 ditolak, yang berarti bahwa ada perbedaan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga dan jika nilai signifikan > 5% maka H0 diterima, yang bermakna tidak ada perbedaan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga.
23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian SMP Negeri 7 Salatiga terletak di jalan Setiaki N0. 15 Salatiga, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. SMP Negeri 7 Salatiga pada tahun ajaran 2012/2013, jumlah kelas VII, VIII, dan IX. Keseluruhan siswa SMP Negeri 7 Salatiga terdiri dari 24 kelas yang meliputi kelas VII, VIII, dan kelas IX yang masing-masing terdiri dari 8 kelas yaitu kelas A, B, C, D, E, F, G dan H. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 siswa kelas VII E yang terdiri dari 20 siswa laki-laki, dan 10 siswa perempuan. Siswa kelas VII F yang terdiri dari 15 siswa laki-laki, dan 11 siswa perempuan. Keseluruhan sampel dalam penelitian adalah 56 siswa kelas VII E dan kelas VII F. Gambaran lebih jelas tentang sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Jumlah Sampel Penelitian Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total
Siswa kelas VII E 20 10 30
Siswa kelas VII F 15 11 26
Total 35 21 56
B. Proses Pembelajaran 1. Proses Pembelajaran Siswa Melalui Pemberian Tugas Secara Individual a. Pertemuan Pertama Proses pembelajaran yang dilakukan di kelas VII F pada pemberian tugas secara individual. Metode dalam proses pembelajaran ini menggunakan metode konvensional yaitu guru menyampaikan pengertian-pengertian materi kepada siswa dengan menerangkan dan penuturan secara lisan. Pada pertemuan pertama yang dilakukan pada tanggal 20 Maret 2013, pada pukul 08.30 sampai 09.50. Pada kegiatan awal guru mengingatkan kembali tentang pengertian garis, mengaitkan materi tentang garis dan sudut dalam kehidupan sehari-hari. Pada kegiatan inti, guru melibatkan siswa dapat menjelaskan materi tentang kedudukan garis dan memberi kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya, membahas tentang jenis-jenis sudut dan mengukur besar sudut. Setelah
24 siswa sudah paham materi yang telah diberikan oleh guru, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan latihan soal. Perwakilan kelas maju di depan kelas untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Siswa sudah paham tentang materi yang telah disampaikan oleh guru, guru menjelaskan tugas individual kepada siswa dan siswa mengerjakan tugas secara individual. Disaat siswa mengerjakan tugas individual, guru mengawasi siswa mengerjakan tugas secara individual. Pada kegiatan akhir guru memberikan motivasi terhadap siswa dan menyampaikan rencana pembelajaran pada materi berikutnya tentang menentukan besar sudut berpenyiku dan berpelurus. b.
Pertemuan Kedua Pada pertemuan kedua yang dilakukan pada tanggal 21 Maret 2013,
pada pukul 08.30 sampai 09.50. Pada kegiatan awal guru mengingatkan kembali tentang pengertian sudut berpelurus dan sudut siku-siku. Pada kegiatan inti guru melibatkan siswa dapat menjelaskan materi menentukan besar sudut berpenyiku dan berpelurus. Setelah siswa sudah paham materi yang telah diberikan oleh guru. Guru memberikan tugas dan menjelaskan tugas secara individual kepada siswa. Siswa mengerjakan tugas secara individual, setelah siswa selesai mengerjakan tugas secara individual, guru menjawab pertanyaan kepada siswa yang menghadapi kesulitan terhadap materi yang belum jelas dan bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman. Pada kegiatan akhir guru memberikan motivasi terhadap siswa dan menyampaikan rencana pembelajaran pada materi berikutnya tentang menemukan sifat-sifat sudut dan garis. c.
Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga yang dilakukan pada tanggal 27 Maret 2013, pada
pukul 08.30 sampai 09.50. Pada kegiatan awal guru mengecek kesiapan siswa tentang materi sifat-sifat sudut. Pada kegiatan inti guru dan siswa mendiskusikan tentang sifat sudut jika dua garis berpotongan dengan garis lain dan menggunakan sifat-sifat sudut dalam pemecahan masalah. Setelah siswa sudah paham tentang materi tersebut. Guru memberikan tugas individual dan siswa mengerjakan tugas individual. Pada kegiatan terakhir guru memberikan motivasi kepada siswa karena mengikuti pembelajaran dengan baik.
25
2. Proses Pembelajaran Siswa Melalui Pemberian Tugas Secara Kelompok a. Pertemuan Pertama Proses pembelajaran yang dilakukan di kelas VII E pada pemberian tugas secara kelompok, metode yang diberikan dengan menggunakan metode konvensional yaitu guru menyampaikan pengertian-pengertian materi kepada siswa dengan menerangkan dan penuturan secara lisan. Pada pertemuan pertama yang dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2013, pada pukul 07.10 sampai 08.30. Pada kegiatan awal guru mengingatkan kembali tentang pengertian garis dan mengaitkan materi tentang garis dan sudut dalam kehidupan sehari-hari. Pada kegiatan inti guru melibatkan siswa dapat menjelaskan materi tentang kedudukan garis, jenis-jenis sudut dan mengukur besar sudut. Setelah siswa sudah paham materi yang telah diberikan oleh guru, guru membagi kelompok secara heterogen dengan cara berhitung satu sampai lima, setiap anggota kelompok terdiri dari lima sampai enam anggota kelompok. Siswa duduk secara berkelompok. Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru secara individual terlebih dahulu. Setelah diberi waktu lima belas menit, siswa disuruh mendiskusikan pekerjaan mereka kepada setiap anggota kelompok untuk bertukar pikiran untuk menginformasikan jawaban kepada semua anggota kelompok. Pada kegiatan akhir, guru memberikan
motivasi
terhadap
siswa
dan
menyampaikan
rencana
pembelajaran pada materi berikutnya tentang menentukan besar sudut berpenyiku dan berpelurus. b. Pertemuan Kedua Pada pertemuan kedua yang dilakukan pada tanggal 21 Maret 2013, pada pukul 07.10 sampai 08.30. Pada kegiatan awal guru mengingatkan kembali tentang pengertian sudut berpelurus dan sudut siku-siku. Pada kegiatan inti
guru melibatkan siswa dapat menjelaskan materi tentang
menentukan besar sudut berpenyiku dan berpelurus. Setelah siswa sudah paham materi yang telah diberikan oleh guru, guru membagi kelompok sesuai dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya, setiap anggota kelompok terdiri dari lima sampai enam anggota kelompok. Kemudian siswa duduk secara berkelompok. Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru secara individual terlebih dahulu, setelah diberi waktu lima belas menit, siswa
26 disuruh mendiskusikan pekerjaan mereka kepada setiap anggota kelompok untuk bertukar pikiran menginformasikan jawaban kepada semua anggota kelompok. Pada kegiatan akhir guru memberikan motivasi. c. Pertemuan Ketiga Pada pertemuan ketiga yang dilakukan pada tanggal 27 Maret 2013, pukul 07.10 sampai 08.30. Pada kegiatan awal guru mengecek kesiapan siswa, sudah mempelajari materi tentang sifat-sifat sudut. Pada kegiatan inti
guru
melibatkan siswa dapat menjelaskan materi tentang sifat sudut jika dua garis berpotongan garis lain, serta menggunakan sifat-sifat garis dan sudut dalam pemecahan masalah. Setelah siswa sudah paham materi yang telah diberikan oleh guru, guru membagi kelompok sesuai dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya, setiap anggota kelompok terdiri dari lima sampai enam anggota kelompok. Kemudian siswa duduk secara berkelompok untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan guru. Siswa mengerjakan secara individual terlebih dahulu. Setelah diberi waktu lima belas menit, siswa disuruh mendiskusikan pekerjaan mereka kepada setiap anggota kelompok untuk bertukar pikiran menginformasikan jawaban kepada semua anggota kelompok, setelah selesai mengerjakan tugas kelompok guru bertanyajawab tentang hal-hal yang belum diketahui tentang materi yang sudah disampaikan. Pada kegiatan akhir guru memberikan motivasi. C. Hasil Observasi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Siswa Sebelum Pemberian Tugas Secara Kelompok dan Individual Observasi kemandirian siswa dalam belajar matematika sebelum pemberian tugas secara kelompok dan individual. Bertujuan untuk mengetahui kemandirian belajar matematika sebelum perlakuan pemberian tugas secara kelompok dan individual. Observasi ini dilakukan, untuk mengetahui, apakah kondisi kedua kelas VII E dan VII F setara. Hasil observasi kemandirian belajar matematika siswa sebelum pemberian tugas secara kelompok dan individual, dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil Observasi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Sebelum Pemberian Tugas Secara Kelompok dan Individual No 1.
Aspek yang diamati Mempunyai inisiatif dalam mengIkuti
Kelas VII E 1
Kelas VII F 2
27
No
Aspek yang diamati pembelajaran matematika Mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah tanpa tergantung pada orang lain Menunjukkan tanggungjawab terhadap tugas matematika yang diberikan oleh guru Memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai keyakinan sendiri Tidak mencontek teman Tidak mudah putus asa dalam mengerjakan tugas matematika Memiliki kemampuan berpikir kritis dalam menguasai materi Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan Mempunyai keterampilan belajar matematika Mempunyai sikap positif terhadap hasil pekerjaannya Rata-rata skor Kategori
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kelas VII E
Kelas VII F
1
2
1
1
2
2
1 1
1 1
2
2
2
2
2 2
2 2
2 Cukup
2 Cukup
Catatan skor: 1(Kurang), 2(Cukup) dan 3(Baik) Berdasarkan hasil observasi kemandirian siswa dalam belajar matematika, sebelum diberi perlakuan di kelas VII E memiliki kategori cukup. Siswa di kelas VII E dalam mengikuti pembelajaran matematika, tidak memiliki inisiatif dalam pembelajaran matematika dikarenakan pada saat guru menerangkan materi, siswa sibuk sendiri. Pada waktu guru memberikan pertanyaan kepada siswa, siswa masih kurang percaya diri bahkan bertanya kepada teman lain, untuk membantu menyelesaikan pertanyaan yang diberikan oleh guru. Disaat guru memberikan tugas kepada siswa, siswa masih tergantung kepada orang lain untuk menyelesaikan tugas tersebut dan mencontek pekerjaan dari teman karena siswa kurang berlatih mengerjakan soal-soal yang ada di LKS atau buku paket. Siswa kelas VII F dalam mengikuti pembelajaran matematika, kurang mempunyai inisiatif, karena pada saat pembelajaran berlangsung sebagian siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Disaat guru memberikan catatan kepada siswa, sebagian siswa tidak mencatatnya. Jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum dipahami. Siswa kurang berani dalam mengemukakan pendapat. Pada waktu
28 guru memberikan tugas kepada siswa, siswa masih tergantung kepada siswa lain, karena siswa mudah putus asa dalam mengerjakan tugas matematika. Siswa
kurang
mempunyai
rasa
tanggungjawab,
karena
pada
saat
mengumpulkan tugas tidak tepat waktu. Berdasarkan hasil observasi di kelas VII F memiliki kategori cukup. D. Deskripsi Data Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas, yaitu pemberian tugas secara kelompok, dan pemberian tugas secara individual dan variabel yang terikat yaitu kemandirian belajar matematika. Diskripsi data berikut ini disajikan informasi data meliputi mean, median, modus dan standar deviasi masing-masing variabel penelitian. Deskripsi data juga menyajikan distribusi frekuensi masing-masing variabel. Deskripsi data masing-masing variabel secara rinci dapat dilihat sebagai berikut ini: 1. Deskripsi Hasil Pengukuran Variabel Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika `
Perolehan skor penelitian variabel kemandirian siswa dalam belajar
matematika yang diberi tugas secara kelompok dan individual, dikelompokan dalam 3 kategori (Tinggi, sedang dan rendah). Berdasarkan banyaknya kategori tersebut penentuan lebar interval masing-masing kategori dihitung berdasarkan kemungkinan skor tertinggi dikurangi skor terendah, yang diperoleh siswa dibagi dengan banyaknya kategori. Variabel kemandirian belajar matematika memiliki jumlah item 33 item, skor terendah 1 dan skor tertinggi adalah 4, maka kemungkinan skor tertinggi yang diperoleh adalah (4 x 33 = 132), dan kemungkinan skor terendah yang diperoleh adalah (1 x 33 = 33). Jadi lebar interval yang diperoleh adalah sebagai berikut: interval =
132 33 = 33 3
Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dapat ditentukan kategori sebagai berikut: 99 x < 132 : Tinggi 66 x < 99 : Sedang
29 33 x < 66 : Rendah x = jumlah skor total 2. Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Kelompok dan Individual Sebelum dilakukan perlakuan 1) Deskripsi kemandirian siswa dalam belajar matematika bertujuan untuk mengetahui kemandirian siswa sebelum diberi perlakuan sehingga diperoleh data pada Tabel 10. Tabel 10 Hasil Analisis Deskriptif Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Kelompok dan Individual Sebelum Perlakuan Kelas
Mean
Kelas Kontrol (Tugas Kelompok) Kelas Eksperimen (Tugas Individual)
92,8
Standar Deviasi 5,06
92.9
5,63
N
Modus
30 26
Mak
Min
90
Medi an 91
100
84
90
95
107
80
Berdasarkan data kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual, diperoleh dari angket kemandirian siswa dalam belajar matematika dengan 33 butir pernyataan. Jumlah responden sebanyak sebanyak 30 siswa di kelas VII E sebagai kelas kontrol, dan 26 siswa di kelas VII F sebagai kelas eksperimen penggunaan skala pilihan jawaban skala empat opsion. Data skor penelitian dapat dilihat pada lampiran 4. Berdasarkan Tabel 10, rata-rata kemandirian siswa dalam belajar matematika pada kelas kontrol dengan pemberian tugas secara kelompok di kelas VII E adalah 92,8 dan pada kelas eksperimen dengan pemberian tugas secara individual di kelas VII F adalah 92,9. Perbedaan skor rata-rata kemandirian siswa dalam belajar matematika pada kedua kelas sama. Nilai standar deviasi dengan pemberian tugas secara kelompok di kelas VII E adalah 5,06 dan nilai standar deviasi dengan pemberian tugas secara Individual adalah 5,63. Hasil angket kemandirian
siswa dalam belajar matematika dibuat dengan 3 kategori
(Tinggi, sedang dan rendah) seperti pada Tabel 11.
30
Tabel 11. Distribusi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Kelompok dan Individual Sebelum Perlakuan Interval
Kategori
Tinggi 99 x < 132 66 x < 99 Sedang 33 x < 66 Rendah Jumlah
Kelas Kontrol (Tugas Kelompok) 1 29 30
Persentase
3 97 100
Kelas Eksperime n (Tugas Individual) 4 22 26
Persentase
15 85 100
Pada Tabel 11, kelas kontrol dengan pemberian tugas secara kelompok. Siswa yang mempunyai kemandirian siswa dalam belajar matematika tinggi yaitu 1 siswa, dan sebagian besar siswa memilki kemandirian dalam belajar matematika sedang yaitu 29 siswa dengan persentase 97%. Pada kelas eksperimen dengan pemberian tugas secara individual, siswa yang memiliki kemandirian belajar sedang yaitu 22 siswa dan siswa yang memilki kemandirian belajar tinggi 4 siswa dengan persentase 85%. Berdasarkan Tabel 11, sebagian besar siswa memiliki kemandirian belajar siswa dalam belajar matematika sedang. 2) Uji Normalitas Uji normalitas merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji beda rata-rata yang bertujuan untuk mengetahui apakah data pada variabel kontrol dan eksperimen berdistribusi normal. Uji Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji normalitas data menggunakan SPSS 17.0 for windows. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov > 0,05, sedangkan data dikatakan berdistribusi tidak normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov < 0,05. Hasil olah data uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 12.
31
Tabel 12. Uji Normalitas Sebelum Perlakuan
Pemberian Tugas Kelompok (Kelas Kontrol) N
Pemberian Tugas Individual (Kelas Eksperimen)
30
26
Normal a,,b Parameters
Mean
92.8000
92.9615
Std. Deviation
5.06101
5.63191
Most Extreme Differences
Absolute
.110
.124
Positive
.110
.124
Negative
-.103
-.107
Kolmogorov-Smirnov Z
.605
.630
Asymp. Sig. (2-tailed)
.858
.822
Analisis Tabel 12. menunjukkan bahwa terdapat 30 siswa di kelas kontrol, dengan pemberian tugas secara kelompok dengan rata-rata 92,8. Analisis data Kolmogorov Smirnov dengan nilai signifikan adalah 0,858( p 0,05 ). Hasil yang diperoleh berdistribusi normal, diagram kenormalan dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Grafik Distribusi Normal Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Pada Kelas Kontrol Sebelum Perlakuan Analisis Tabel 12. menunjukkan bahwa terdapat 26 siswa di kelas eksperimen, dengan pemberian tugas secara individual dengan rata-rata 92,9.
32 Analisis data Kolmogorov Smirnov dengan nilai signifikan adalah 0,822 ( p 0,05 ). Hasil yang diperoleh berdistribusi normal, diagram kenormalan dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Grafik Distribusi Normal Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Pada Kelas Eksperimen Sebelum Perlakuan 3) Uji Homogenitas Berdasarkan data diskripsi di atas, untuk menguatkan data ini maka berikut ini adalah homogenitas dari data kedua kelompok, untuk menunjukan bahwa kedua kelompok mempunyai varian yang sama, sehingga kedua varian sama, dan kedua kelompok dinyatakan setara. Hasil uji homogenitas dapat di lihat pada Tabel 13. Tabel 13. Homogenitas Sebelum Perlakuan Levene Statistic .269
df1
Df2 1
Sig. 54
.606
Berdasarkan Tabel 13, diketahui F hitung leave statistic 0,269 dengan signifikan probabilitas 0,606 > 0,05, maka dapat disimpulkan kedua kelas memiliki varians yang sama sehingga kedua kelas homogen.
33 E. Hasil Observasi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika 1. Hasil Observasi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Kelompok Hasil observasi kemandirian siswa dalam belajar matematika pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga, diperoleh dari hasil penilaian yang dilakukan oleh observer selaku peneliti, dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Hasil Observasi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Kelompok No
Aspek yang diamati
1.
Mempunyai inisiatif mengerjakan sendiri dalam tugas kelompok Siswa bekerjasama memecahkan masalah bersama anggota kelompok Menunjukkan tanggungjawab terhadap pekerjaan kelompok Kemampuan menyampaikan idenya dalam kelompok Mementingkan diri sendiri Menghargai pendapat teman Semua anggota menguasai materi Siswa aktif bertanya jika belum memahami materi Mempunyai ketrampilan belajar secara kelompok Bertukar pikiran untuk menginformasikan jawaban kepada semua anggota Rata-rata skor Kategori
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10
1
Pertemuan 2
3
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2 2 2
3 2 2
3 2 2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2 Cukup
2 Cukup
2 Cukup
Berdasarkan hasil observasi kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok, pada pertemuan pertama yang dilakukan pada tanggal 20 Maret 2013, pukul 07.10 sampai 08.30. Kerjasama anggota kelompok dalam memecahkan masalah masih kurang. Hal ini terlihat dari siswa belum menyampaikan idenya dan belum bertukar pikiran dalam menginformasikan jawaban kesemua anggota kelompok. Siswa masih mementingkan diri sendiri dalam mengerjakan tugas kelompok, sehingga tampak semua anggota kelompok belum menguasai materi. Di saat mengerjakan tugas kelompok, ada salah satu anggota kelompok yang menyampaikan materi dan dalam mengerjakan tugas kelompok. Siswa kurang mempunyai keterampilan belajar secara kelompok, dikarenakan siswa
34 kurang terlatih dalam mengerjakan soal-soal matematika. Hal ini dapat dilihat pada pertemuan pertama memiliki kategori cukup. Hasil observasi kemandirian siswa dalam belajar matematika pada pertemuan kedua, dilakukan pada tanggal 21 Maret 2013, pukul 07.10 sampai 08.30. Siswa dalam mengerjakan tugas kelompok, sudah mempunyai keterampilan belajar secara kelompok, tidak mementingkan diri sendiri, aktif bertanya kepada guru tentang materi
yang
belum
dimengerti.
Siswa
mulai
bertukar
pikiran
untuk
menginformasikan jawaban ke semua anggota kelompok, masih ada beberapa siswa yang tergantung kepada teman yang menguasai materi, karena tidak semua anggota kelompok menguasai materi dan siswa kurang memiliki inisiatif untuk mengerjakan sendiri tugas kelompok dan menggantungkan jawaban kepada teman yang pintar dan menguasai materi. Hal ini dapat dilihat pada pertemuan kedua memiliki kategori cukup. Pada pertemuan ketiga, yang dilakukan pada tanggal 27 Maret 2013, pukul 07.10 sampai 08.30. Berdasarkan dari hasil observasi pada pertemuan ketiga, siswa sudah menghargai pendapat teman, aktif bertanya jika belum memahami materi yang belum jelas, mempunyai keterampilan belajar dan siswa sudah dapat menginformasikan jawaban kepada semua anggota kelompok. Namun Siswa belum mempunyai inisiatif mengerjakan tugas sendiri dalam tugas kelompok, belum menunjukan tanggungjawab dalam memecahkan masalah yang dihadapi dan kurangya kemampuan menyampaikan ide dalam kelompok, kondisi ini, sama halnya dengan kondisi pada pertemuan pertama dan kedua. Hal ini dapat dilihat dari skor penilaian dengan kategori cukup. 2. Hasil Observasi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Individual Hasil observasi kemandirian siswa dalam belajar matematika pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga, diperoleh dari hasil penilaian yang dilakukan oleh observer selaku peneliti, dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Hasil Observasi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Individual No 2.
3.
Aspek yang diamati Mempunyai kmampuan untuk memecahkan masalah tanpa tergantung kepada oranglain Menunjukkan tanggungjawab terhadap
1
Pertemuan 2
3
2
2
3
3
3
3
35
No 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Aspek yang diamati pekerjaannya secara individual Memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai keyakinan sendiri Tidak mencontek teman Tidak mudah putus asa dalam mengerjakan tugas Memiliki kemampuan berpikir kritis dalam menguasai materi Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan Mempunyai ketrampilan belajar secara individual Mempunyai sikap positif terhadap hasil pekerjaannya Rata-rata Skor Kriteria penilaian
1
Pertemuan 2
3
2
3
3
2
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
2 Cukup
3 Baik
3 Baik
Catatan skor: 1(Kurang), 2(Cukup) dan 3(Baik) Berdasarkan pada Tabel 15, pada pertemuan pertama dari observasi kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara individual di kelas VII F dilakukan pada tanggal 20 Maret 2013, pukul 08.30 sampai 09.50. Pada pertemuan pertama, kriteria cukup. Hal ini berarti pada pertemuan pertama, siswa sudah mempunyai inisiatif dalam mengerjakan tugas. Siswa berani bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan dipahami,
pada materi yang belum
siswa menunjukan tanggungjawab dalam menyelesaikan tugas
individual. Namun ada beberapa siswa yang masih kurang mandiri dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara individual. Beberapa siswa, kurang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah dan masih tergantung kepada oranglain, akan menyebabkan siswa mencontek pekerjaan dari teman. Karena siswa belum menguasai materi, mudah putus asa dan kurangnya ketrampilan individual dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Hasil observasi pada pertemuan kedua yang dilakukan pada tanggal 21 Maret 2013, pukul 08.10 sampai 09.50, siswa sudah mempunyai inisiatif untuk mengerjakan tugas secara individual, memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai keyakinan sendiri. Siswa sudah yakin kepada kemampuan sendiri, tidak mudah putus asa, mengerjakan tugas individual secara sungguh-sungguh dan mempunyai sikap positif terhadap hasil pekerjaannya.
36 Namun pada pertemuan kedua, ada beberapa siswa masih tergantung kepada teman akibatnya siswa akan mencontek teman lain. Hal ini dapat dilihat pada pertemuan kedua memiliki kriteria baik. Berdasarkan kekurangan pada pertemuan pertama dan kedua, siswa yang sebelumnya masih bergantung kepada orang lain, pada pertemuan ketiga yang dilakukan pada tanggal 27 Maret 2013, pada pukul 08.10 sampai 09.50, siswa sudah mampu memecahkan masalah secara mandiri. Hal ini terlihat dari beberapa siswa yang sebelumnya mencontek teman. Pada pertemuan ketiga siswa, siswa tidak mencontek teman, siswa sudah yakin akan keterampilan belajarnya sendiri, mempunyai inisiatif untuk mengerjakan soal-soal latihan, tanpa disuruh oleh guru dan mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah tanpa tergantung kepada oranglain. Oleh karena itu pada pertemuan kedua memilki kriteria baik. F. Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Kelompok dan Individual Sesudah Perlakuan Analisis perhitungan statistik, diolah menggunakan program SPSS versi 17.0 for Windows. Di kelas VII E sebagai kelas kontrol diperoleh skor tertinggi dari angket dengan jumlah responden 30 siswa di kelas VII E sebesar 117 dan skor terendah 84. Nilai rata-rata kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas kelompok sesudah perlakuan adalah 96,3, median sebesar 95,5, modus sebesar 90, dan standar deviasi 7,78. Di kelas VII F sebagai kelas eksperimen diperoleh skor tertinggi dari angket kemandirian siswa dalam belajar matematika dengan jumlah responden 26 siswa sebesar 119 dan skor terendah 87. Nilai ratarata kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara individual sesudah perlakuan adalah 99,5, median sebesar 99, modus sebesar 100, dan standar deviasi 8,35. Analaisis deskriptif kemadirian siswa dalam belajar yang diberi tugas secara kelompok dan individual dapat dilihat dalam Tabel 16. Tabel 16 Hasil Analisis Deskriptif Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Kelompok dan Individual Kelas Kelas Kontrol (Tugas Kelompok) Kelas Eksperimen (Tugas Individual)
Mean 96,3 99,5
Standar Deviasi 7,78 8,35
N
Modus
30 26
Mak
90
Medi an 95
Min
117
84
100
99
119
87
37
Data skor kemandirian siswa dalam belajar matematika yang diberi tugas secara kelompok, dikelompokan ke dalam 3 kategori (Tinggi, sedang dan rendah) seperti pada Tabel 17. Tabel 17. Distribusi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Kelompok dan Individual Interval
Kategori
Tinggi 99 x < 132 Sedang 66 x < 99 Rendah 33 x < 66 Jumlah
Kelas Kontrol (Tugas Kelompok 7 23 30
Persentase
23 77 100
Kelas Eksperimen (Tugas Individual) 15 11 26
Persentase
58 42 100
Berdasarkan Tabel 17, dapat diketahui pemberian tugas secara kelompok, 7 siswa (23%) memiliki kemandirian belajar tinggi, 23 siswa (77%) memiliki kemandirian belajar matematika yang sedang. Tampak bahwa siswa di kelas VII E yang diberi tugas kelompok memiliki kemandirian yang sedang. Data pada Tabel 18, dapat disajikan dalam bentuk pie chart, seperti pada Gambar 4.
23%
77%
Tinggi
Sedang
Gambar 4. Pie Chart Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Pada Kelas Kontrol Berdasarkan pada Tabel 17, dari data kemandirian siswa dalam belajar matematika yang diberi tugas individual sebagai kelas eksperimen, diketahui bahwa 15 siswa (58%) memiliki kemandirian belajar yang tinggi, 11 siswa (42%) memiliki kemandirian belajar matematika yang sedang, sehingga dapat disimpulkan siswa di kelas VII F yang diberi tugas secara individual memiliki kemandirian belajar matematika tinggi. Data pada Tabel 18, dapat disajikan dalam bentuk pie chart, seperti pada Gambar 5.
38
42% 58%
Tinggi
Sedang
Gambar 5. Pie Chart Tentang Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Pada Kelas Eksperimen Berdasarkan Tabel 17, jelas terlihat kelas VII E dengan pemberian tugas secara kelompok sebagai kelas kontrol, terdapat 23 siswa yang memiliki kemandirian belajar matematika yang sedang. Pada kelas VII F dengan pemberian tugas secara individual sebagai kelas eksperimen terdapat 15 siswa, memiliki kemandirian belajar matematika yang tinggi. G. Pengujian Analisis Data 1. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas Kolmogorov-Smirnow dengan menggunakan program SPSS for Windows Version 17.00. Kaidah yang digunakan yaitu P > 0,05 maka sebaran data tersebut normal, sedangakan jika P < 0,05 maka sebaran tersebut tidak normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 18.
39
Tabel 12. Uji Normalitas Sesudah Perlakuan
Pemberian Tugas Kelompok (Kelas Kontrol) N
Pemberian Tugas Individual (Kelas Eksperimen)
30
26
99.54
96.30
Std. Deviation
.161
.115
Absolute
8.353
7.782
Positive
.161
.115
Negative
-119
-.076
Kolmogorov-Smirnov Z
.832
.632
Asymp. Sig. (2-tailed)
.508
.819
Normal a,,b Parameters
Mean
Most Extreme Differences
Analisis Tabel 18. menunjukkan bahwa terdapat 30 siswa di kelas VII E dengan rata-rata 96,30. Analisis data Kolmogorov Smirnov dengan nilai signifikan adalah 0,819 ( p 0,05 ). Hasil yang diperoleh berdistribusi normal, diagram kenormalan dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Grafik Distribusi Normal Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Kelompok Analisis Tabel 18, menunjukkan bahwa terdapat 26 siswa di kelas VII F dengan rata-rata 99,54. Analisis data Kolmogorov Smirnov dengan nilai signifikan adalah 0,508 (P > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi pengukuran kemandirian
40 belajar matematika pada kelas VII F adalah normal, diagram kenormalan dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Grafik Distribusi Normal Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Individual 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas ditujukan untuk menentukan asumsi yang berlaku dalam penggunaan uji beda (uji t), yaitu data yang digunakan memiliki varians yang sama atau tidak. Hasil uji homogenitas dapat dilihat di Tabel 19. Tabel 19 Hasil Uji Homogenitas Levene Statistic .399
df1
df2 1
Sig. 54
.530
Berdasarkan Tabel 19, hasil uji homogenitas diperoleh nilai F sebesar 0,399 (P > 0,05), dengan demikian data yang diperoleh adalah homogen sehingga hasil uji hipotesis yang dipakai sesuai dengan hasil dari equal varians assumed. 3. Uji Beda Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Analisis uji beda rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemandirian siswa dalam belajar matematika pada kedua kelas. Data dari kedua kelas dikatakan memiliki rataan sama jika signifikan > 0,05, sedangkan data dari kedua kelas dikatakan memiliki rataan yang berbeda jika nilai signifikan < 0,05. Hasil olah data uji beda rata-rata kemandirian siswa dalam belajar matematika dapat dilihat pada Tabel 20.
41 Tabel 20 Uji Beda Rata-Rata Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Levene’s Test for quality of Variance F
Sig
t-test for Equality of Means t
Df
Sig.(2-
Mean
Std.
tailed)
Difference
Difference
Error
95%
Confidence
Interval
of
the
Difference
Equal variance Assmud Equal varianco not assumed
.399
.530
Lower
Upper
-2.44
54
.018
-5.17
2.111
-.9405
-.938
-2.42
50.6
.019
-5.17
2.129
-9.44
-.8966
Berdasarkan Tabel 20. terlihat bahwa hasil F hitung 0,399 dengan probabilitas 0,530 > 0,05, hal ini berarti kedua kelas homogen. Kedua kelas yaitu kelas VII E dan kelas VII F mempunyai varian sama (homogen). Informasi tentang homogenitas digunakan untuk melakukan uji lanjut yaitu uji banding t, dengan demikian analisis uji beda t-test menggunakan Equal variance assumed dan Equal variances not assumed. Berdasarkan uji homogenitas di atas, maka dalam uji beda ttest harus menggunakan Equal variance assumed. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows Versions 17.00, diperoleh nilai t hitung sebesar -2,449 dengan probabilitas sebesar 0,018 < 0,05, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan kemandirian belajar siswa melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual di SMP Negeri 7 Salatiga. Skor rata-rata kemandirian siswa dalam belajar matematika pada kelas kontrol yang diberi tugas secara kelompok di kelas VII E yaitu 96.30, kemandirian belajar matematika lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen di kelas VII F yaitu dengan nilai 99.54. Hal ini menunjukkan bahwa kemandirian belajar matematika kelas di kelas VII F dengan pemberian tugas secara individual lebih baik, dibandingkan kemandirian belajar matematika di kelas VII E, dengan pemberian tugas secara kelompok. H. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual
42 kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji skor total kemandirian belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan pemberian tugas secara idividual. Hasil uji skor total kemandirian belajar matematika antara pemberian tugas secara kelompok dan individual dengan menggunakan uji statistik Independent Sampel T test. Hasil analisis sebelum diberi perlakuan, didapat nilai signifikan untuk kemandirian belajar matematika siswa melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual adalah 0,606 > 0,05 yang artinya rataan kedua kelas sama. Berdasarkan Tabel 10, diperoleh rata-rata skor kemandirian siswa dalam belajar matematika, pada kelas VII E pada kelas kontrol yaitu 92,8 dan kelas VII F pada kelas eksperimen yaitu 92,9. Hal ini berarti kemandirian siswa dalam belajar matematika siswa pada kelas VII E dan VII F, memiliki kemandirian belajar matematika yang sama. Hal ini didukung dengan hasil observasi yang dilakukan, sebelum perlakuan bahwa kemandirian siswa dalam belajar matematika, siswa memilki kemandirian yang cukup karena siswa belum mempunyai inisiatif mengerjakan tugas sendiri dalam tugas, belum menunjukan tanggungjawab dalam memecahkan masalah yang dihadapi dan kurangya kemampuan menyampaikan ide. Berdasarkan hasil penelitian dengan uji beda rata-rata, diperoleh dengan uji t sebesar
0,018 (< 0,05) menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan
kemandirian siswa dalam belajar matematika
melalui pemberian tugas secara
kelompok dan Individual. Dilihat dari rata-rata skor kemandirian belajar matematika di kelas VII F dengan pemberian tugas secara individual memperoleh rata-rata skor kemandirian siswa dalam belajar matematika yaitu 99,5, dan kelas VII E yang mendapat tugas secara kelompok memperoleh rata-rata skor kemandirian siswa dalam belajar matematika yaitu 96,3. Berdasarkan nilai rata-rata skor kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara individual mempunyai kemandirian belajar matematika yang lebih baik dibandingkan siswa yang diberi tugas secara kelompok. Hal ini juga didukung dengan hasil angket dan observasi kemandirian belajar matematika yang diberi tugas secara kelompok dan individual. Berdasarkan distribusi dari angket kemandirian siswa dalam belajar matematika yang diberi tugas secara kelompok berada pada kategori cukup yaitu 77% dari 30 siswa dengan persentase 100%. Hal ini juga didukung dengan hasil observasi pemberian tugas secara kelompok, yang dilakukan di kelas VII E. Siswa tidak nampak kemandirian belajar matematika. Karena dalam pemberian tugas secara kelompok, masih tergantung kepada orang lain, belum mempunyai inisiatif
43 mengerjakan tugas sendiri dalam mengerjakan tugas kelompok, belum menunjukan tanggungjawab dalam memecahkan masalah yang dihadapi dan kurangya kemampuan menyampaikan ide dalam kelompok. Kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok berdasarkan hasil observasi untuk aspek sosial memiliki kategori baik, namun untuk aspek intelektual dan emosi memiliki kategori cukup. Kemandirian siswa dalam belajar matematika yang diberi tugas secara individual berada pada kategori tinggi yaitu 58% dari 26 siswa dengan persentase 100%. Hal ini juga didukung dengan hasil observasi pemberian tugas secara individual di kelas VII F, kemandirian siswa dalam belajar matematika siswa lebih tinggi dibandingkan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok. Hal ini karena siswa sudah yakin akan keterampilan belajarnya sendiri, dan mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah tanpa tergantung kepada oranglain. Kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara individual berdasarkan hasil observasi untuk aspek sosial, intelektual dan emosi memiliki kategori baik.
Hal ini senada dengan Roestiyah (1991) tugas
individual adalah tugas yang diberikan kepada siswa untuk dipertanggungjawabkan secara individu dan tidak tergantung pada orang lain. Kemandirian dalam mengerjakan tugas kelompok dan individual akan membentuk siswa bertanggungjawab, tekun, memiliki keterampilan mampu menyikapi masalah dengan baik, tidak tergantung kepada orang lain. Jika semua dijalankan dengan penuh ketaatan maka akan meraih keberhasilan dalam mengerjakan tugas kelompok dan individual. Mengacu dari hasil penelitian, maka kemandirian belajar matematika dapat memantau perilaku sendiri, tidak tergantung pada oranglain dan memiliki kemampuan mengerjakan tugas matematika yang diberikan oleh guru (Hargis dalam Listiyani, 2000). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kemandirian belajar matematika siswa melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual di SMP Negeri 7 Salatiga. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dela (2012) bahwa ada perbedaan kemandirian belajar pada pelajaran matematika dengan mengguakan metode pemberian tugas secara individu dan kelompok. Berbeda penelitian yang telah dilakukan (Eka) 2011,
tidak adanya
perbedaan kemandirian belajar matematika siswa yang diberi metode pemberian tugas individu dan kelompok. Hal ini dapat dilihat dari besarnya signifikan 0,444 > 0,05.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan ada perbedaan yang sigifikan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pemberian tugas secara kelompok dan individual kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga. Kemandirian siswa dalam belajar matematika di kelas VII F melalui pemberian tugas secara individual memperoleh skor rata-rata kemandirian belajar matematika yaitu 99,54 dan kelas VII E melalui pemberian tugas secara kelompok memperoleh skor rata-rata kemandirian belajar matematika yaitu 96,30. Berdasarkan skor rata-rata kemadirian siswa dalam belajar matematika kedua kelas dapat diketahui bahwa siswa yang diberi tugas secara individual mempunyai kemandirian belajar matematika yang lebih baik dibandingkan siswa yang diberi tugas secara kelompok. B. Saran 1. Bagi Siswa Siswa hendaknya berusaha untuk meningkatkan kemandirian belajar matematika, karena dengan meningkatkan kemandirian belajar matematika, akan mempunyai inisiatif, tanggungjawab, tidak tergantung dengan orang lain dan dapat menghadapi tugas matematika yang diberikan oleh guru baik secara kelompok maupun individual. 2. Bagi Guru Guru sebaiknya memberikan bimbingan dan arahan untuk menumbuhkan kemandirian belajar matematika dalam mengerjakan tugas secara kelompok dan individual. Tindakan yang dilakukan disaat siswa mengerjakan tugas individual adalah dengan mengontrol setiap tugas yang diberikan untuk melihat apakah siswa benar-benar mengerjakan tugas dengan baik dan mandiri. Tindakan yang dilakukan disaat siswa mengerjakan tugas kelompok dan berdiskusi, guru harus lebih memperhatikan kegiatan pada saat berdiskusi, supaya siswa dapat berperan aktif dan fokus terhadap tugas yang diberikan kepada siswa. 3. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini hanya meninjau sebagian perbedaan saja, sehingga penelitian ini masih terdapat kekurangan, untuk peneliti selanjutnya dapat memperluas populasi dan memperbanyak sampel dan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar matematIka.
44
DAFTAR PUSTAKA Ardika, R. 2002. Pendekatan Sosiokultural untuk Meningkatkan Kemandirian pada Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP Negeri 5 Seleman. Skripsi. UNY. Arfianto, H. M. 2008. Pengaruh Kemandirian Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran di UAN kan Bagi Siswa Kelas VI SD Duren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Skripsi. UKSW. Asrori, M. 2008. Psikologi Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima. Budinurani, A. 2000. Kemandirian Pada Remaja Putra Yang Menikah Muda. Jurnal. Universitas Gunadarma. Dela, Z. 2012. Perbedaan Kemadirian Belajar Matematika dengan Pemberian Tugas Secara Kelompok dan Individu. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Djamarah, B. S. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Eka, M. 2011. Perbedaan Kemandirian Belajar Matematika Antara Siwa Yang diberi Metode Tugas Individual dan Kelompok. Skripsi. IAIN Sunan Ampel. Ernawati. 2005. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Penerapan Metode Pemberian Tugas Individu Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas II Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 16 Semarang. Skripsi. IAIN Walisongo. Febrianto. 2012. Kualitas Pendidikan di Indonesia. (Online), http://febriantoari.com/2012/kualitas-pendidikan-di-indonesia.html/diakses 22 Januari 2013. Harefa, A. 2005. Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. Holestein, H. 1990. Murid Belajar Mandiri. Bandung: CV Remadja Karya. Hudoyono, H. 1990. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Malang : IKIP Malang. Ibrahim. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Rhineka Cipta. Khusumasari, P. 2010. Perbedaan Kemandirian Belajar Siswa Ditinjau dari Pola Asuh Orang Tua Siswa Kelas V Gugus Diponegoro. Skripsi. UKSW.
45
46
Kurniawati, D. 2008. Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Cooperative Learning Tipe Kepala Bernomer Terstruktur pada Siswa SMP N Sewon. Skripsi. UNY. Ladyasa.
2012. Pengertian Pembelajaran Matematika. (Online), (http://www.ladyasa.com/2012/12/3-pengertian-pembelajaranmatematika.htm/ diakses 22 Januari 2013).
Listiyani. 2000. Penerapan Model SELF-DIRECT LEARNING untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemandirian Belajar Mahasiswa. Jurnal. Universitas Pendidikan Ganesha. Mu’tadin. Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologis Remaja, (Online), (http: //0248. Multiply.com/Journal/Item/17/ Kemandirian-Sebagai-KebutuhanPsikologis-Remaja.htm/ diakses 25 Januari 2013). Mulyani.
1999. Strategi Belajar Mengajar. JATENG: DEPDIKBUD Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Nasution. 1987. Berbagi Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bina Aksara. Purnawati, Sri. W. 2011. Implementasi Metode Pemberian Tugas Kelompok untuk Meningkatkan Sikap Mandiri pada SD Kumara II Denpasar. Jurnal.UNDIKSA. Roestiyah. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Bina Aksara. Sari. 2010. Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Strategi think-talk-write dalam Pembelajaran Matematika di SMP Negeri 3 Depok. Skripsi.UNY. Saroni, M. 2006. Manajemen Sekolah. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. Sawitri. 2007. Hubungan Antara Self Regulated Learning (SRL) dengan Kemandirian pada Siswa SMA N 1 Purworejo. Jurnal. UNDIP. Setiawati. 2002. Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sia, T. 2001. Hubungan Antara IQ, EQ dan QA dengan Prestasi Studi pada Siswa SMU. Medan: UNIMED.
47 Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudirman. 1999. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudjana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengaja . Bandung: Sinar Baru. Sudjatmiko. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukardi.2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sulo, L. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sumarno. 2002. Kemandirian Belajar: Apa, Mengapa, Dikembangkan pada Peserta Didik. Jurnal. UPI.
Dan
Bagaimana
Hadi, S. 2000. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Yogyakarta. Susilowati. 2002. Hubungan Antara Pemberian Tugas PR secara Kelompok dengan Kemandirian Belajar Bahasa di SMA Negeri 1 Weru Sukoharjo. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sutisna. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar. (Online), (http://sutisna.com/artikel/artikel-kependidikan/faktor-faktor-yangmempengaruhi-kemandirian-belajar. htm/ diakses 18 Januari 2013. Winkel, W. S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogakarta: Media Abadi.
LAMPIRAN
49
50
Lampiran 1 ANGKET KEMANDIRIAN SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA Petujuk Pingisian: 1. Tulislah identitas yang telah disediakan terlebih dahulu. 2. Anda diminta untuk menjawab semua pernyataan dalam angket ini tanpa ada yang terlewati. 3. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan kondisi Anda saat ini, dengan memberikan tanda centang (√) pada salah satu kotak yang tersedia. Pilihan jawaban terdiri dari : SS :Bila jawaban Anda sangat sesuai dengan pernyataan. S : Bila jawaban Anda sesuai dengan pernyataan. TS : Bila jawaban Anda tidak sesuai dengan pernyataan. STS : Bila jawaban Anda Sangat tidak sesuai dengan peryataan. Contoh:
No
ITEM PERNYATAAN
1.
Saya sangat menyukai pelajaran matematika
PILIHAN JAWABAN YA TIDAK SS S TS STS √
51
No
ITEM PERNYATAAN
1.
Saya suka meniru PR/Tugas matemarika milik teman. Saya yakin bisa mengerjakan soal matematika yang diberikan oleh guru Jika jawaban berbeda dengan teman lain, maka saya akan menggantinya. Saya mencari jawaban matematika sendiri. Saya mengerjakan tugas matematika sendiri diperintah tampa bimbingan guru. Saya tidak suka menyelesaikan soal matematika karena saya taku gagal. Saya mengaitkan materi matematika yang saya pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Saya berusaha mencari buku tambahan bila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas matematika. Ketika mengerjakan tugas matematika saya tidak pernah mengerjakan dengan cara/ buatan saya sendiri. Saya terbiasa membuat dan melaksanakan jadwal belajar saya dalam kegiatan seharihari. Saya mengerjakan soal latihan agar saya terampil dalam menyelesaikan soal ulangan. Saya selalu mencatat tanpa diperintah oleh guru. Saya berusaha menyelesaikan tugas matematika walaupun sulit. Saya suka menunda waktu dalam mengerjakan tugas karena tidak bisa mengerjakan tugas matematika yang diberikan oleh guru. Saya mengerjakan tugas matematika tanpa diperintah. Saya selalu berusaha dengan berbagai cara agar dapat memahami pelajaran matematika. Saya selalu berlatih mengerjakan soal matematika agar dapat mengerjakan tugas matematika yang diberikan oleh guru dengan benar. Saya akan berusaha mencapai target nilai di atas 70 untuk pelajaran matematika.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9.
10.
11. 12. 13. 14.
15. 16. 17.
18.
PILIHAN JAWABAN YA TIDAK SS S TS STS
52 19. 20. 21 21.
23.
24.
25. 26. 27. 28. 29.
30.
31.
32. 33.
Saya mencermati kenaikan dan penurunan hasil belajar matematika yang saya peroleh. Saya lebih senang jika tugas matematika saya, dikerjakan oleh orang lain. Jika teman saya mengalami kesulitan dalam belajar maka saya akan membantunya. Jika ada teman saya yang tidak bisa mengerjakan tugas matematika maka saya akan berusaha untuk mengajarkan materi yang belum dipahami oleh teman saya. Saya selalu mengerjakan tugas matematika saya, tetapi kalau ada teman saya yang bersedia mengerjakan tugas saya, saya akan menerimanya dengan senang hati. Jika bapak/ibu guru memberikan kesempatan untuk bertanya materi matematika yang belum saya pahami maka kesempatan itu saya manfaatkan untuk bertanya. Saya selalu mempunyai ide kreatif dalam mengerjakan tugas matematika. Saya selalu bertekad untuk mendapatkan nilai matematika yang terbaik di kelas. Saya selalu mengerjakan tugas matematika sebelum waktunya. Saya selalu menunggu jawaban dari tugas matematika yang diberikan oleh guru. Jika ada tugas matematika maka saya akan datang lebih awal di sekolah untuk menyontek pekerjaan dari teman. Saya merasa puas apabila nilai matematika saya bagus karena saya sudah belajar sungguh-sungguh. Saya merasa ragu untuk mengerjakan tugas matematika apabila tugas yang diberikan oleh guru sulit. Saya mengerjakan tugas matematika secara sungguh-sungguh walaupun sulit. Bila saya menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas matematika saya berusaha mencobanya kembali sampai berhasil.
53
Lampiran 2
TABULASI DATA HASIL UJI COBA INSTRUMEN
54
ITEM
ITEM 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
38
1
3
3
2
2
1
1
4
2
4
4
3
3
4
4
4
1
2
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
2
3
3
2
1
4
4
2
3
3
3
4
3
3
3
4
4
2
3
4
4
3
3
2
2
4
4
4
3
4
2
4
3
4
3
3
2
3
3
3
4
4
1
4
4
3
2
3
3
3
1
2
2
4
3
2
3
4
3
4
2
2
3
4
4
4
2
3
4
3
4
2
2
1
3
4
2
3
4
2
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
2
3
3
3
3
2
4
4
4
4
4
3
3
3
2
2
4
4
4
4
4
1
5
2
3
2
3
1
3
3
3
2
2
3
3
3
2
1
2
2
3
2
3
2
2
4
2
3
3
3
1
3
3
2
3
3
2
4
2
1
6
2
2
3
2
2
2
3
1
2
3
4
3
2
3
2
1
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
4
4
2
3
3
3
7
2
3
3
1
1
2
2
2
4
4
4
3
3
3
2
1
1
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
2
3
4
1
2
3
4
8
2
3
3
4
3
3
3
4
4
4
3
4
3
4
2
2
3
3
4
4
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
3
2
4
3
9
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
10
3
2
2
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
1
3
3
2
3
4
2
3
4
3
11
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
12
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
4
3
4
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
13
2
3
3
3
4
1
3
4
1
3
4
3
4
3
2
3
3
3
3
3
2
4
4
4
4
4
3
4
3
4
1
3
4
4
4
4
3
14
2
3
2
3
1
2
3
1
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
1
3
4
3
3
2
3
3
3
2
3
3
4
3
3
1
2
2
2
15
1
2
2
2
3
2
2
2
3
1
4
3
3
4
1
2
3
4
3
4
3
4
3
2
2
3
3
2
2
2
1
3
2
3
3
3
2
16
3
4
2
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
2
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
2
4
3
17
2
2
3
2
2
2
3
2
2
3
4
3
3
3
2
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
18
3
4
2
4
3
3
3
4
3
2
4
4
3
4
3
2
2
4
4
4
3
4
2
4
3
4
3
3
2
3
3
4
4
3
1
4
4
19
3
3
3
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
1
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
2
3
3
4
3
2
4
3
20
2
3
3
4
3
2
3
3
4
3
4
4
3
3
3
2
3
3
4
4
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
4
4
21
2
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
2
2
3
3
3
4
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
22
2
3
2
3
1
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
2
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
2
23
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
3
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
24
2
3
3
4
2
2
3
2
4
2
3
4
4
4
3
2
3
4
3
4
2
3
4
4
3
3
3
3
2
1
2
3
3
2
4
4
2
25
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
4
3
3
1
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
26
2
4
2
4
3
3
4
1
3
3
3
3
4
4
3
3
2
3
3
4
3
3
4
4
4
2
4
2
2
2
2
3
4
2
3
4
4
55 27
2
3
3
4
3
1
2
4
4
1
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4
2
3
3
3
2
1
3
4
3
3
4
4
28
1
3
4
3
1
2
3
2
4
3
4
2
3
2
2
2
2
4
2
4
3
3
4
3
4
4
2
2
4
2
2
3
3
4
2
4
4
29
2
3
2
3
2
3
3
2
2
3
2
3
2
3
2
1
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
3
2
2
4
3
30
2
4
4
4
3
3
4
2
3
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
4
4
2
4
4
3
2
2
4
3
3
2
3
2
3
3
3
4
31
2
3
3
3
4
2
2
3
4
1
4
3
4
2
4
4
2
3
3
4
3
3
4
4
4
2
4
2
3
3
2
3
3
4
3
4
4
32
3
4
4
4
2
3
4
2
4
3
4
4
3
3
3
2
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
1
2
4
3
1
4
3
3
2
4
1
33
3
3
3
3
2
3
3
2
3
4
3
3
3
4
4
3
3
3
2
4
2
3
4
3
2
2
2
4
3
3
3
2
2
2
3
3
3
34
2
3
2
3
3
2
3
2
4
2
3
3
3
4
2
2
3
4
3
3
2
4
4
1
3
4
3
2
3
4
1
4
3
3
3
3
4
35
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
2
3
4
3
1
4
4
36
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
1
2
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
1
3
3
4
2
4
4
37
3
4
3
4
2
2
3
4
3
3
4
3
4
3
3
2
3
4
3
4
2
3
4
3
4
3
4
3
3
4
1
3
4
3
3
4
4
38
1
3
3
3
2
2
3
4
3
3
4
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
1
39
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
4
1
3
2
3
3
3
3
4
3
4
2
3
2
2
4
4
3
40
2
4
4
4
4
1
4
4
3
4
4
3
4
4
4
1
4
3
4
4
1
4
4
4
3
4
4
4
3
4
2
4
3
4
3
4
4
41
1
3
4
4
2
1
2
4
4
2
4
3
3
3
1
3
1
3
4
3
1
3
4
4
2
3
2
3
2
3
1
3
4
2
4
4
3
42
1
3
2
4
3
2
4
3
2
2
4
3
3
2
3
4
3
2
2
2
2
3
3
3
3
4
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
2
43
2
3
3
3
2
3
3
2
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
2
3
4
3
44
2
3
1
3
3
2
3
3
4
3
4
3
2
3
2
1
3
4
3
4
2
3
4
4
3
4
3
4
3
2
2
4
4
2
1
3
3
45
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
4
3
2
3
4
46
2
4
3
3
3
2
3
4
4
2
4
3
4
3
1
4
3
4
4
4
3
3
1
2
4
3
3
1
3
2
1
3
4
3
4
3
1
47
1
4
2
2
2
2
3
3
4
3
2
3
1
4
4
4
2
4
4
4
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
48
3
4
2
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
4
4
3
4
4
3
3
3
3
4
3
2
3
4
3
3
3
3
49
3
4
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
2
3
3
50
2
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
2
4
4
4
1
2
4
2
4
4
3
51
2
2
3
3
2
3
2
3
4
3
2
3
3
3
3
2
3
4
3
4
2
3
3
3
3
3
3
2
3
4
2
3
3
2
2
4
3
56
No
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
1 2
4
3
3
4
4
3
4
3
3
3
4
146
4
3
3
4
3
3
4
3
4
2
4
152
3
3
3
2
3
2
2
3
4
4
3
4
138
4
1
2
3
3
4
4
4
4
4
3
1
158
5
1
3
4
1
1
2
2
1
1
4
1
111
6
3
3
1
3
2
2
3
2
2
2
3
125
7
4
2
2
3
2
2
3
3
3
1
4
123
8
3
2
2
3
3
2
3
3
4
3
4
141
9
3
2
2
2
3
2
3
3
2
2
3
134
10
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
130
11
3
2
2
2
2
3
3
2
3
3
3
114
12
3
2
2
2
3
2
3
2
3
3
4
134
13
3
3
3
1
2
3
4
4
4
4
4
149
14
2
1
2
1
1
2
2
2
3
3
4
114
15
2
3
2
2
2
2
2
3
3
3
4
120
16
3
3
3
3
3
1
4
4
4
4
4
162
17
3
2
1
2
3
3
3
3
2
2
3
127
18
4
3
3
4
3
2
3
4
4
2
4
151
19
3
2
3
3
4
3
4
4
4
4
4
164
20
4
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
140
21
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
4
143
22
2
2
2
2
2
2
4
3
3
3
3
124
23
3
2
3
3
2
2
3
2
3
2
3
113
24
2
2
2
3
2
2
3
4
4
3
4
138
57
Lampiran 3: HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Case Processing Summary
Cases
N
%
51
72.9
Excluded
19
27.1
Total
70
100.0
Valid a
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.879
47
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
ITEM1
135.6275
168.518
.380
.877
ITEM2
134.7451
166.514
.556
.874
ITEM3
135.0784
168.154
.378
.877
58
ITEM4
134.7059
163.812
.565
.873
ITEM5
135.2745
160.563
.624
.872
ITEM6
135.5294
175.534
-.022
.883
ITEM7
134.8824
166.546
.505
.875
ITEM8
135.0196
164.900
.435
.875
ITEM9
134.6471
168.073
.332
.877
ITEM10
135.0196
167.900
.321
.878
ITEM11
134.4510
171.213
.227
.879
ITEM12
134.6667
166.347
.626
.874
ITEM13
134.6667
164.467
.609
.873
ITEM14
134.6471
169.193
.366
.877
ITEM15
135.1373
162.881
.533
.873
ITEM16
135.5686
177.330
-.107
.886
ITEM17
135.1765
169.268
.368
.877
ITEM18
134.5882
170.087
.334
.877
ITEM19
134.7451
165.714
.500
.875
ITEM20
134.2549
168.954
.426
.876
ITEM21
135.1373
174.281
.038
.882
ITEM22
134.6471
171.153
.329
.877
ITEM23
134.5294
172.654
.119
.881
ITEM24
134.6471
164.033
.598
.873
ITEM25
134.6667
165.747
.591
.874
ITEM26
134.7843
168.733
.366
.877
ITEM27
134.9608
172.398
.174
.879
ITEM28
135.0588
166.816
.390
.876
ITEM29
134.8627
172.721
.197
.879
ITEM30
134.9412
170.096
.251
.879
ITEM31
135.7647
178.704
-.188
.885
ITEM32
134.8431
174.415
.066
.880
ITEM33
134.5686
167.930
.400
.876
59
ITEM34
135.1569
165.575
.483
.875
ITEM35
135.1176
179.306
-.187
.887
ITEM36
134.3529
166.033
.583
.874
ITEM37
134.8235
169.268
.235
.879
ITEM38
135.2941
170.572
.293
.878
ITEM39
135.2941
168.692
.337
.877
ITEM40
135.2549
165.034
.450
.875
ITEM41
135.1373
163.041
.526
.874
ITEM42
135.1569
163.975
.567
.873
ITEM43
134.7059
164.052
.688
.872
ITEM44
134.7059
164.012
.600
.873
ITEM45
134.6471
165.593
.491
.875
ITEM46
134.9608
173.918
.068
.881
ITEM47
134.3333
172.427
.146
.880
60
VALIDITAS DAN RELIABILITAS ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SETELAH ITEM GUGUR DIBUANG Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .914
33
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
ITEM1
95.6471
142.793
.373
.912
ITEM2
94.7647
141.104
.537
.910
ITEM3
95.0980
142.330
.378
.912
ITEM4
94.7255
138.243
.570
.910
ITEM5
95.2941
135.572
.613
.909
ITEM7
94.9020
141.130
.488
.911
ITEM8
95.0392
138.438
.479
.911
ITEM9
94.6667
141.787
.357
.913
ITEM10
95.0392
142.398
.305
.914
ITEM12
94.6863
140.300
.656
.909
ITEM13
94.6863
139.140
.597
.909
ITEM14
94.6667
143.307
.365
.913
ITEM15
95.1569
138.295
.492
.911
ITEM17
95.1961
143.281
.374
.912
ITEM18
94.6078
143.643
.368
.912
ITEM19
94.7647
139.144
.557
.910
ITEM20
94.2745
143.203
.417
.912
61
ITEM22
94.6667
144.867
.350
.913
ITEM24
94.6667
138.667
.592
.909
ITEM25
94.6863
140.820
.543
.910
ITEM26
94.8039
142.401
.396
.912
ITEM28
95.0784
141.274
.381
.913
ITEM33
94.5882
142.127
.400
.912
ITEM34
95.1765
139.828
.491
.911
ITEM36
94.3725
140.278
.592
.910
ITEM38
95.3137
144.860
.273
.914
ITEM39
95.3137
142.900
.333
.913
ITEM40
95.2745
138.563
.496
.911
ITEM41
95.1569
136.815
.567
.910
ITEM42
95.1765
138.908
.543
.910
ITEM43
94.7255
138.923
.665
.909
ITEM44
94.7255
138.483
.603
.909
ITEM45
94.6667
139.667
.509
.911
62
LAMPIRAN 4
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN SEBELUM DIBERI PERLAKUAN
63 Item No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Jml
1
2
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
4
2
3
3
3
2
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
90
2
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
4
4
3
4
4
4
4
3
97
3
1
3
3
3
3
1
2
2
3
1
2
3
3
2
3
2
4
4
4
4
4
4
2
2
3
3
3
3
3
3
2
4
4
93
4
2
3
3
2
2
4
4
4
1
3
4
2
3
1
3
3
3
2
2
2
3
2
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
96
5
2
3
2
2
3
3
3
2
3
2
3
4
3
2
2
4
4
4
4
4
3
3
3
3
2
4
3
3
2
4
2
2
4
97
6
3
3
3
4
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
95
7
2
2
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
2
3
3
4
4
4
4
90
8
2
3
3
4
3
3
2
2
3
2
3
2
3
2
2
2
1
1
2
1
1
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
2
3
86
9
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
4
2
3
2
2
2
3
2
3
2
3
2
1
1
1
1
1
3
4
3
2
4
85
10
3
3
2
3
3
3
2
3
2
4
2
3
3
3
2
2
2
4
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
4
3
3
86
11
3
2
3
3
2
1
1
2
2
2
3
2
3
3
2
3
2
4
4
3
3
3
3
4
2
4
2
4
4
4
2
3
4
92
12
3
2
3
2
3
2
3
2
3
3
4
3
4
4
3
4
4
2
2
2
2
4
1
2
2
2
2
2
2
4
2
3
4
98
13
3
4
2
4
2
4
2
3
4
2
3
3
4
3
1
4
2
3
1
3
3
3
3
4
3
2
1
2
3
4
2
1
3
91
14
3
3
3
4
2
4
3
3
4
3
2
3
3
3
2
4
3
1
2
3
3
2
4
2
3
4
2
3
4
3
2
3
3
96
15
2
3
2
3
3
2
2
2
3
2
3
4
3
2
3
3
4
4
3
3
4
3
2
4
2
3
2
2
2
3
3
2
3
91
16
2
4
3
3
3
2
2
2
3
2
4
3
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
84
17
3
4
2
4
2
4
2
3
4
2
3
3
4
3
1
4
2
3
1
3
3
4
4
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
91
18
2
4
3
2
2
1
3
2
3
3
2
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
4
100
19
3
3
3
4
2
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
3
1
4
2
3
2
2
3
3
1
4
4
96
20
3
3
3
3
2
4
4
3
1
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
2
2
3
2
3
3
3
98
21
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
3
2
93
22
2
3
2
3
1
3
3
4
3
3
3
4
3
1
2
4
3
4
1
4
4
4
2
4
3
3
3
2
2
3
3
5
4
95
23
2
3
2
3
3
2
2
2
3
2
3
4
3
2
3
3
4
4
3
3
4
3
2
4
2
4
2
4
3
4
4
4
4
98
24
2
3
4
3
2
2
1
3
2
3
3
3
2
4
3
2
2
4
3
2
2
4
4
3
1
3
4
3
3
4
2
4
4
90
25
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
2
3
2
3
2
1
3
3
2
4
3
93
26
3
4
2
4
2
4
2
3
4
2
3
3
4
3
1
4
2
3
1
3
3
3
3
4
3
2
1
1
3
4
1
1
3
91
27
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
1
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
1
2
3
3
98
64 28
3
3
3
3
4
2
2
2
2
2
2
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
85
29
2
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
4
2
3
3
3
2
2
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
3
86
30
3
3
1
3
4
4
2
2
2
2
3
2
3
2
2
3
2
3
3
4
3
3
4
3
4
1
2
3
3
3
1
4
3
90
31
3
2
2
3
2
3
3
3
2
4
3
3
3
2
3
3
4
2
3
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
4
2
3
4
96
32
2
4
3
3
2
3
3
3
3
4
2
3
3
2
2
3
2
2
4
2
3
3
2
3
2
3
2
2
3
4
2
3
3
90
33
3
3
2
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
2
3
4
100
34
3
3
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
2
3
3
4
3
4
4
97
35
2
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
2
3
3
93
36
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
2
4
2
2
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
95
37
2
4
3
2
2
1
3
2
3
3
2
3
3
4
2
3
2
3
3
2
2
2
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
4
87
38
2
3
3
4
3
3
2
2
4
3
3
4
3
2
3
3
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
3
86
39
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
4
3
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
85
40
4
4
3
3
2
3
3
3
1
4
3
3
2
3
2
3
3
2
4
4
3
3
4
3
3
3
2
4
2
4
2
4
4
100
41
2
3
3
4
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
3
3
4
4
3
4
3
4
3
1
3
4
2
2
4
2
3
3
92
42
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
4
3
4
4
90
43
3
2
1
1
1
1
2
3
1
4
3
3
4
2
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
4
3
3
4
4
3
4
4
101
44
2
3
2
3
2
3
2
3
2
2
2
4
3
2
2
4
3
4
3
4
2
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
4
4
96
45
3
3
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
107
46
3
3
2
2
3
3
4
4
4
3
3
4
2
2
2
2
2
3
3
3
2
3
4
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
94
47
2
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
2
3
3
85
48
3
3
2
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
4
3
4
4
2
3
4
3
3
2
4
3
2
2
2
3
3
4
98
49
2
2
2
4
2
3
4
3
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
2
2
2
2
2
4
3
4
2
4
3
80
50
3
4
4
3
3
4
3
3
2
2
4
4
3
2
2
4
2
4
4
2
4
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
98
51
3
2
2
2
1
4
3
4
4
2
2
2
2
2
2
3
3
3
4
4
2
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
4
3
90
52
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
4
3
2
3
3
4
4
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
95
53
1
3
2
3
1
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
3
98
54
2
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
1
3
4
2
2
3
3
4
4
4
4
2
3
2
3
2
4
2
3
3
90
55
3
4
4
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
4
4
3
4
93
56
2
4
3
2
2
1
3
2
3
3
2
3
3
4
2
3
2
3
3
2
2
2
3
2
4
2
2
3
4
3
4
3
4
90
65
LAMPIRAN 5
DISTRIBUSI FREKUENSI SEBELUM DIBERI PERLAKUAN
66
Statistics Kelas Kelas Kontrol Eksperimaen N
Valid
30
26
Missing
27
31
Mean
92.8000
92.9615
Median
92.5000
93.0000
Std. Deviation
5.06101
5.63191
Minimum
84.00
80.00
Maximum
100.00
102.00
Test of Homogeneity of Variances Kemandirian Levene Statistic .269
Df1
df2 1
Sig. 54
.606
67
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
F Kemandirian Equal
Sig. .269
t .606
-.113
df
Sig. (2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
Lower
Upper
54
.910
-.16154
1.42893
-3.02638
2.70330
-.112 50.792
.911
-.16154
1.44005
-3.05284
2.72976
variances assumed Equal variances not assumed
68
LAMPIRAN 6
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN SESUDAH DIBERI PERLAKUAN
69
Item No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Jml
1
2
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
4
2
3
3
3
2
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
90
2
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
1
3
4
4
3
2
3
90
3
1
3
3
3
3
1
2
2
3
1
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
3
3
80
4
2
3
3
2
2
4
4
4
1
3
4
2
3
1
3
3
4
3
3
3
3
2
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
100
5
2
3
2
2
3
3
3
2
3
2
3
4
3
2
2
4
3
4
2
4
3
2
3
3
2
4
3
3
2
4
2
2
4
93
6
3
3
3
4
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
100
7
2
2
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
4
4
4
4
95
8
2
3
3
4
3
3
2
2
4
3
3
4
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
2
3
95
9
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
4
2
3
4
4
2
3
4
3
2
3
2
2
3
4
2
3
3
4
3
2
4
100
10
3
3
2
3
3
4
4
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
112
11
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
2
3
2
4
4
3
3
3
3
4
2
4
2
4
4
4
2
3
4
95
12
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
2
4
3
4
4
4
4
118
13
3
4
2
4
2
4
2
3
4
2
3
3
4
3
1
4
2
3
1
3
3
3
3
4
3
2
1
2
3
4
2
1
3
91
14
3
3
3
4
2
4
3
3
4
3
2
3
3
3
2
4
3
1
2
3
3
2
4
2
3
4
2
3
4
3
2
3
3
96
15
2
3
2
3
3
2
2
2
3
2
3
4
3
2
3
3
4
4
3
3
4
3
2
4
2
3
2
2
2
3
3
4
3
93
16
2
4
3
3
3
2
2
2
3
2
4
3
2
2
2
2
2
4
3
2
2
2
2
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
94
17
3
4
2
4
2
4
2
3
4
2
3
3
4
3
1
4
2
3
1
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
99
18
2
4
3
2
2
1
3
2
3
3
2
3
3
4
2
3
2
3
3
2
2
2
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
4
87
19
3
3
3
4
2
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
4
4
2
2
3
4
3
1
4
2
3
2
2
3
3
1
4
4
96
20
3
3
3
3
2
4
4
3
1
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
3
2
3
3
3
91
21
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
3
2
99
22
2
3
2
3
1
3
3
4
3
3
3
4
3
1
2
4
3
4
1
4
4
4
2
4
3
4
3
1
1
4
1
4
4
95
23
2
3
2
3
3
2
2
2
3
2
3
4
3
2
3
3
4
4
3
3
4
3
2
4
2
3
2
2
2
3
2
3
3
91
70 24
2
3
4
3
2
2
1
3
2
3
3
3
2
4
3
2
2
4
3
2
2
4
4
3
1
3
3
2
3
4
2
4
4
92
25
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
2
4
3
94
26
3
4
2
4
2
4
2
3
4
2
3
3
4
3
1
4
2
3
1
3
3
3
3
4
3
2
1
2
3
4
1
1
3
90
27
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
1
3
2
1
1
3
2
3
2
3
3
2
3
2
2
2
3
2
1
2
3
3
80
28
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
3
4
4
4
4
2
3
2
4
117
29
2
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
4
2
3
3
3
2
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
90
30
3
3
1
3
4
4
2
2
2
2
3
2
3
2
2
3
2
3
3
4
3
3
4
3
4
1
4
3
3
3
1
4
3
92
31
3
2
2
3
2
3
3
3
2
4
3
3
3
2
3
3
4
4
3
2
3
3
3
3
2
4
3
3
3
4
2
3
4
97
32
2
4
3
3
2
3
3
3
3
4
2
3
3
2
2
3
3
3
4
2
3
3
2
3
2
3
2
2
3
4
2
3
3
92
33
3
3
2
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
2
3
4
101
34
3
3
2
2
3
3
4
4
4
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
2
3
3
4
3
4
4
111
35
2
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
2
2
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
2
3
3
98
36
3
3
2
2
4
3
4
3
4
4
3
3
3
4
4
3
4
2
4
2
2
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
99
37
2
4
3
2
2
1
3
2
3
3
2
3
3
4
2
3
2
3
3
2
2
2
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
4
87
38
2
3
3
4
3
3
2
2
4
3
3
4
3
2
4
3
3
4
4
3
4
3
4
3
1
3
4
2
2
4
2
3
3
100
39
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
4
3
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
88
40
4
4
3
3
2
3
3
3
1
4
3
3
3
3
2
3
3
2
4
4
3
3
4
3
3
3
2
4
2
4
2
4
4
101
41
2
3
3
4
3
3
2
2
4
3
3
4
3
2
4
3
3
4
4
3
4
3
4
3
1
3
4
2
2
4
2
3
3
100
42
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
4
3
4
4
95
43
3
4
2
3
3
3
3
3
1
4
3
3
4
2
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
2
4
4
107
44
2
3
2
3
2
3
2
3
2
2
2
4
3
2
2
4
3
4
3
4
2
3
3
3
3
4
2
4
4
4
4
4
4
99
45
3
3
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
2
4
4
3
4
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
119
46
3
3
2
2
3
3
4
4
4
3
3
4
3
4
3
3
4
4
3
3
2
3
4
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
102
47
2
4
2
4
2
2
3
4
2
4
3
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
2
3
3
103
48
3
3
2
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
4
3
4
4
2
3
4
3
3
2
4
3
2
2
2
3
3
4
100
49
3
3
2
4
2
3
4
3
1
3
4
1
3
3
1
4
3
2
4
4
4
4
3
3
3
4
2
4
3
4
2
4
3
100
50
3
4
4
3
3
4
3
3
2
2
4
4
3
2
2
4
2
4
4
2
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
3
3
107
51
3
2
2
2
1
4
3
4
4
2
2
2
2
2
2
3
3
3
4
4
2
2
3
2
2
3
3
2
3
2
3
3
3
87
71 52
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
4
3
2
3
3
4
4
3
3
3
3
4
2
3
2
2
2
4
2
3
4
98
53
1
3
2
3
1
2
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
4
2
3
3
3
3
90
54
2
3
3
3
3
2
3
4
4
3
3
4
3
1
3
4
2
2
3
3
4
4
4
4
2
3
2
3
2
4
2
3
3
98
55
3
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
3
4
119
56
2
4
3
2
2
1
3
2
3
3
2
3
3
4
2
3
2
3
3
2
2
2
3
2
4
2
2
3
4
3
4
3
4
90
72
LAMPIRAN 7 DISTRIBUSI FREKUENSI SESUDAH DIBERI PERLAKUAN
Statistics Pemberian
Pemberian
Tugas Kelompok Tugas Individual N
Valid
30
26
Missing
26
30
Mean
96.30
99.54
Std. Error of Mean
1.421
1.638
Median
95.50
99.50
a
100
7.782
8.353
Minimum
84
87
Maximum
117
119
Mode
90
Std. Deviation
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Group Statistics VAR00004 VAR00003
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
KLMPK
30
96.3000
7.78216
1.42082
INDIVIDUAL
26
99.5385
8.35335
1.63823
73
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Std. Error
F
Sig.
Equal variances assumed
.399
T .530
Equal variances not assumed
Test of Homogeneity of Variances VAR00012 Levene Statistic .399
Df1
df2 1
Sig. 54
.530
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Difference
Lower
Upper
-2.449
54
.018
-5.17179
2.11152
-9.40513
-.93846
-2.429
50.609
.019
-5.17179
2.12913
-9.44699
-.89660
74
Lampiran 8
RPP KELAS KONTROL VII E
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Sekolah
: SMP Negeri 07 Salatiga
Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester: VII E / dua Alokasi Waktu : 2X40 Menit (Satu Pertemuan) Standar Kompetensi
: 5.
Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar
: 5.1 Menentukan hubungan antara dua garis, serta besar dan jenis sudut.
A. Indikator 1. Mengetahui
: kedudukan
garis
(sejajar,
berpotongan,
berimpit,
dan
bersilangan). 2. Mengetahui jenis-jenis sudut lancip, siku-siku , refleks dan sudut tumpul. 3. Mengetahui besar sudut lancip, siku-siku, refleks, sudut berpelurus dan sudut tumpul. B. Tujuan Pembelajaran
:
1. Pertemuan Pertama: a.
Siswa dapat mengetahui kedudukan garis (sejajar, berpotongan, berimpit, dan bersilangan).
b. Siswa dapat mengenal mengetahui jenis-jenis sudut lancip, siku-siku , refleks dan sudut tumpul. c. Siswa dapat mengetahui besar sudut lancip, siku-siku, refleks, sudut berpelurus dan sudut tumpul. C. Materi Ajar 1. Kedudukan garis. 2. Jenis-jenis sudut. 3. Mengukur besar sudut. D. Metode Pembelajaran 1. Ceramah, Tanya jawab, diskusi dan pemberian tugas kelompok. E. Karakter yang Diharapakan
76 Disiplin (disiplince), rasa hormat dan perhatian (respect), tekun (diligence), bertanggungjawab (responbility) dan mandiri. F. Langkah-langkah Pembelajaran TAHAPAN
KEGIATAN MEGAJAR
Kegiatan Awal
Apersepsi 1. Mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas. 2. Mengecek kehadiran siswa. 3. Mengingat kembali pengertian garis. Perhatikan gambar berikut: A B Gambar di atas menunjukan garis AB, garis AB dilambangkan dengan AB, artinya panjang garis AB tak terbatas. 4. Mengaitakan materi tentang garis dan sudut dalam kegiatan sehari-hari, contohnya dalam kehidupan seharihari seringkali kita jumpai benda-benda seperti motif pakaian di mana ada yang lurik, garis-garis dan kotak-kotak dan garis-garis pada daun. Garis pada daun disebut garis yang sejajar, sedangkan kotak-kotak saling berpotongan satu sama lain sehingga membentuk sudut.
Kegiatan Inti
ALOKASI WAKTU
10 menit
Eksplorasi 1. Guru melibatkan siswa dapat menjelaskan materi tentang:
a. Kedudukan garis dibagi menjadi 4 bagian yaitu: Dua garis yang sejajar apabila terletak pada satu bidang datar dan tidak berpotongan. Garis berpotongan apabila garis terletak pada bidang datar dan mempunyai satu titik potong. Garis bersilangan jika kedua garis tersebut tidak terletak pada satu bidang datar. Dua garis dikatakan saling berimpit apabila garis tersebut terletak pada satu garis lurus.
b. Jenis-jenis sudut lancip, siku-siku , refleks dan sudut 15 menit tumpul:
Sudut tumpul yaitu sudut yang lebih dari 90 0 Sudut lancip yaitu sudut yang kurang dari 90 0
77 Sudut refleks yaitu sudut yang besarnya antara 0
180 sampai 360
0
0
Sudut berpelurus sudut yang besarnya 180 . c. Mengetahui besar sudut lancip, siku-siku , refleks dan sudut tumpul. Jarum panjang jam bergerak dari angka 2 ke angka 5, 0
besar sudutnya adalah 120 , termasuk sudut tumpul 0
besarnya lebih dari 90 .
1 0 sudut lurus besar sudutnya adalah 45 termasuk 4
sudut lancip. Elaborasi 1.
Siswa menulis materi dan tugas yang telah diberikan oleh guru.
2.
Siswa mengerjakan soal-soal latihan dan perwakilan kelas maju di depan kelas untuk mengerjakan latihan soal tentang kedudukan garis, jenis-jenis sudut dan mengetahui besar sudut.
3.
Setelah siswa sudah paham materi yang telah diberikan oleh guru, guru memabagi kelompok secara heterogen dengan cara berhitung satu sampai lima. setiap anggota kelompok terdiri dari lima sampai enam anggota. Guru menjelaskan tugas kelompok.
4.
Siswa membentuk kelompok masing-masing beranggotakan lima sampai enam anggota kelompok.
5.
Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru secara individual terlebih dahulu.
6.
Setelah diberi waktu lima belas menit, siswa disuruh mendiskusikan pekerjaan mereka, kepada setiap anggota kelompok untuk bertukar pikiran menginformasikan jawaban kepada semua anggota kelompok.
7.
Siswa menyusun rencana dan menyelesaikan tugas kelompok.
8.
Guru memantau siswa selama kerja kelompok.
40 menit
78 10 menit
Konfirmasi
Penutup
1.
Guru menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan tentang materi yang belum jelas.
2.
Bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman/ kesimpulan tentang materi yang sudah diberikan.
1.
Guru memberikan motivasi terhadap siswa karena telah mengikuti pembelajaran dengan baik. Menyampaikan rencana pembelajaran pada materi berikutnya tentang menentukan besar sudut berpenyiku dan berpelurus.
2.
5 menit
G. Alat dan Sumber 1. Papan tulis, penggaris, spidol dan jam dinding. 2. Buku paket yaitu buku matematika Erlangga BSE Kelas VII Semester 2 karangan Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni. LKS Prestasi Pustaka karangan Haryono. H. Penilaian Instrumen Penilaian: 1. Lembar kerja siswa
(terlampir)
2. Kunci jawaban
(terlampir)
Mengetahui, Guru Pamong
Salatiga, 19 Maret 2013 Guru Praktikan
( Sri Mulyani, S.Pd. ) NIP/NIK : 19591102 198003 1005
( Dwi Yustiani Sanjaya ) NIP/NIK : 202009045
79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Sekolah
: SMP Negeri 07 Salatiga
Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester: VII E / Dua Alokasi Waktu : 4X40 Menit (2 pertemuan) Standar Kompetensi
: 5.
Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar
: 5.2 Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika garis berpotongan atau dua garis sejajar berpotongan dengan garis lain.
A. Indikator
:
1. Pertemuan Kedua: a. Menentukan besar sudut berpenyiku . b. Menentukan besar sudut berpelurus. 2. Pertemuan Ketiga: a. Menemukan sifat sudut jika dua garis berpotongan. b. Menemukan sifat sudut jika dua garis berpotongan dengan garis ketiga. c. Menggunakan sifat-sifat sudut dan garis untuk menyelesaikan soal. B. Tujuan Pembelajaran
:
1. Pertemuan Kedua: a. Siswa dapat menentukan besar sudut berpenyiku. b. Siswa dapat menentukan besar sudut berpelurus. 2. Pertemuan Ketiga: a. Siswa dapat menemukan sifat sudut jika dua garis berpotongan b. Siswa dapat menemukan sifat sudut jika dua garis berpotongan dengan garis ketiga. c.Siswa dapat menggunakan sifat-sifat sudut dan garis untuk menyelesaikan soal. C. Materi Ajar 1. Menentukan besar sudut berpenyiku. 2. Menentukan besar sudut berpelurus.
80 3. Menemukan sifat-sifat sudut dan garis. D. Metode Pembelajaran Ceramah, Tanya jawab, diskusi dan pemberian tugas kelompok. E. Karakter yang Diharapakan Disiplin (disiplince), rasa hormat dan perhatian (respect), tekun (diligence), bertanggungjawab (responbility) dan mandiri. F. Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan Kedua TAHAPAN Kegiatan Awal
KEGIATAN MENGAJAR
Apersepsi: 1. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas. 2. Berdoa sebelum membuka pelajaran. 3. Mengecek kehadiran siswa. 4. Mengingat kembali pengertian sudut berpelurus dan sudut siku-siku. Contohnya: Gambar di bawah ini merupakan sudut siku-siku dan sudut berpelurus. sudut siku-siku disebut juga sudut berkomplomen atau berpenyiku .
Sudut berpelurus Sudut Siku-siku Besar sudut siku-siku adalah 90 0 Besar sudut berpelurus adalah 180 0
Kegiatan Inti
Eksplorasi 1. Siswa diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru tentang menentukan besar sudut berpenyiku dan sudut berpelurus. Contohnya:
ALOKASI WAKTU
10 menit
81
Pasangan sudut (berkomplomen) D C
yang
saling
berpenyiku
x0 y0
Nnn
A B 15 menit Jumlah sudut yang saling berpenyiku (berkomplomen) adalah 90 0 . Sudut yang satu merupakan penyiku dari sudut lain. Sudut BAC merupakan penyiku sudut DAC. Jadi DAC + BAC = 90 0 X 0 +Y 0 = 90 0 Jumlah dua sudut yang saling berpelurus (bersuplemen) adalah 180 0
x0
y0
A O C Sudut AOC dan sudut BOC adalah dua sudut yang saling berpelurus. Sudut AOC merupakan pelurus dari sudut BOC atau sudut pelurus dari sudut AOC. Jadi AOC + BOC =180 0 X0 + Y0 = 180 0 2. Siswa dan guru berdiskusi untuk menyelesaikan soal tentang menentukan besar sudut berpenyiku dan berpelurus Contohnya: Tentukan pasangan sudut berpenyiku dan berpelurus dari masing-masing sudut berikut ini! b. 15 0 c. 35 0 Elaborasi 1. Guru menjelaskan tugas kelompok kepada siswa. 2. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan pertemuan sebelumnya, masing-masing kelompok
82 beranggotakan lima sampai enam anggota kelompok. 3. Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru 40 menit secara individual terlebih dahulu. 4. Setelah diberi waktu lima belas menit, siswa disuruh mendiskusikan pekerjaan mereka, kepada setiap anggota kelompok untuk bertukar pikiran menginformasikan jawaban kepada semua anggota kelompok. 5. Setiap kelompok menunjuk seorang pencatat untuk membuat laporan tentang kerja kelompok. 6. Siswa mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru. 7. Guru meminta kepada siswa mempersiapkan diri untuk maju ke dapan untuk mengerjakan di depan kelas. 8. Guru menjelaskan kepada siswa untuk maju di depan kelas mewakili kelompok. Konfirmasi 1. Memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman tentang sudut berpelurus dan berpenyiku. 10 menit 2. Guru menjawab pertanyaan kepada siswa. 3. Memberi acuan agar siswa dapat melakukan pengecekan tugas kelompok yang diberikan oleh guru. 4. Guru menyimpulkan tujuan dan menerima hasil kerja kelompok. Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan motivasi kepada siswa karena mengikuti pembelajaran dengan baik. 2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar.
5 menit
83
Pertemuan Ketiga TAHAPAN
Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
KEGIATAN MENGAJAR Apersepsi: 1. Berdoa sebelum memulai pelajaran. 2. Mengecek kehadiran siswa. 3. Guru mengecek kesiapan siswa, sudah mempelajari materi tentang sifat-sifat sudut
ALOKASI WAKTU 10 menit
Eksplorasi: 1. Guru dan siswa mendiskusikan tentang sifat sudut jika dua garis berpotongan garis lain, serta menggunakan sifat-sifat garis dan sudut dalam pemecahan masalah. A
1
2
3 4 1 2 3
4
B Sudut A1 dan sudut BI sehadap Sudut A3 dan sudut B3 sehadap Sudut A4 dan sudut sudut B1 dalam sepihak Sudut A3 dan sudut B3 dalam sepihak (180 0 ) Sudut A1 dan sudut B4 luar sepihak (180 0 ) Perhatiakan gambar di atas untuk menentukan besar nilai 15 menit a dan b yaitu a + 115 0 = 180 0 (karena sudut berpelurus) a = 180 0 - 115 0 = 65 0 b + 65 0 = 180 0 b = 180 0 - 65 0 = 115 0 .
84
Kegiatan Akhir
Elaborasi 1. Menjelaskan tugas kelompok kepada siswa. 2. Siswa membentuk kelompok, kelompok sesuai dengan pertemuan sebelumya, masing-masing beranggotakan 5-6 anggota kelompok selama diskusi berlangsung guru memantau kerja siswa dari masing-masing anggota. 3. Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru secara individual terlebih dahulu. 4. Setelah diberi waktu lima belas menit, siswa disuruh mendiskusikan pekerjaan mereka, kepada setiap anggota kelompok untuk bertukar pikiran menginformasikan jawaban kepada semua anggota kelompok. 40 menit 5. Setiap kelompok menunjuk seorang pencatat untuk membuat laporan tentang kerja kelompok. 6. Menunjuk seorang pencatat untuk membuat laporan tentang kerja kelompok. 7. Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. 8. Guru memantau Konfirmasi 1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum 10 menit diketahui siswa mengenai sifat-sifat garis dan sudut. 2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman. 5 menit 1. Guru memberikan motivasi kepada siswa karena mengikuti pembelajaran dengan baik. 2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar.
G. Alat dan Sumber 1. Papan tulis, penggaris, spidol. 2. Buku paket yaitu buku matematika Erlangga BSE Kelas VII Semester 2 dan LKS karangan Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni. LKS Prestasi Pustaka karangan Haryono.
85
H. Penilaian Instrumen Penilaian: 1.Lembar kerja siswa
(terlampir)
2.Kunci jawaban
(terlampir)
Mengetahui, Guru Pamong
Salatiga, 20 Maret 2013 Guru Praktikan
( Sri Mulyani, S.Pd. ) NIP/NIK : 19591102 198003 1005
( Dwi Yustiani Sanjaya ) NIP/NIK : 202009045
86
Lampiran 9 Lembar Kerja Pemberian Tugas Secara Kelompok Lembar Kerja Siswa
Pertemuan Pertama Nama kelompok: 1. ………………………(….) 2. ………………………(….) 3. ………………………(….) 4. ………………………(….) 5. ………………………(….) 6. ………………………(….) Petunjuk Kerja a. Bacalah pertanyaan dengan cermat! b. Kerjakan bersama anggota kelompokmu! c. Ketua kelompok memandu anggota lain untuk mengerjakan soal secara bersama-sama! d. Pastikan semua anggota kelompok menguasai jawaban soal yang diberikan!
Kerjakanlah soal-soal berikut ini dengan benar! 1.
K . L
M
N Perhatikan gambar di atas adalah gambar belah ketupat KLMN. Tentukan : a. Garis-garis yang sejajar b. Garis-garis yang berpotongan dengan LM 2.
S
R
O P
Q
Gambar di atas adalah gambar jajargenjang PQRS. Tentukan: a. Garis –garis yang sejajar
87 b. Garis-garis yang berpotongan 3. Nyatakan jenis sudut-sudut di bawah ini lancip, siku-siku, tumpul,lurus atau refleks! a. 121 0 b. 79 0 c. 178 0 d. 62 0 e. 91 0 f. 270 0 g. 180 0 4. Tentukan besar sudut. Jika besar suatu sudut sebagai berikut:
1 pelurusnya 3 1 b. pelurusnya 9 1 c. penyikunya 3 a.
5. Tentukan besar sudut dan jenis sudut jika kedua jarum jam pada pukul 13.30 !
88
Lembar Kerja Siswa Pertemuan Kedua Nama kelompok: 1. ………………………(….) 2. ………………………(….) 3. ………………………(….) 4. ………………………(….) 5. ………………………(….) 6. ………………………(….) Petunjuk Kerja a. Bacalah pertanyaan dengan cermat! b. Kerjakan bersama anggota kelompokmu! c. Ketua kelompok memandu anggota lain untuk mengerjakan soal secara bersama-sama d. Pastikan semua anggota kelompok menguasai jawaban soal yang diberikan!
Kerjakanlah soal-soal berikut ini dengan benar! 1. Perhatikan gambar berikut ini! A D
x0
y0 B
C 0
a. Jika besar sudut x adalah 30 , hitunglah besar sudut y ! 0
b. Jika besar sudut y adalah 65 , hitunglah besar sudut x !
2.
A
D
2a 7a B
C
89 Perhatikan gambar di atas, tentukan! a. nilai a b. Besar sudut ABD c. Besar sudut DBC
3. Tentukan besar sudut x dari gambar berikut ini! a.
x
135
0
b. 72
0
x
55
0
4. Tentukan besar sudut x dari besar masing-masing sudut berikut! a. 2x 3x
b. 5x
7x
5. Tentukan nilai y pada gambar di bawah ini! a.
y
y
3y
b. 30
0
3y
2y
90
Lembar Kerja Siswa Pertemuan Ketiga Nama kelompok: 1. ………………….(….) 2. ………………….(….) 3. ……………….....(….) 4. ………………….(….) 5. ………………….(….) 6. ………………….(….) Petunjuk Kerja a. Bacalah pertanyaan dengan cermat! b. Kerjakan bersama anggota kelompokmu! c. Ketua kelompok memandu anggota lain untuk mengerjakan soal secara bersama-sama! d. Pastikan semua anggota kelompok menguasai jawaban soal yang diberikan!
Kerjakanlah soal-soal berikut ini dengan benar! 1. Perhatikan gambar di bawah ini ! a
b c
d
e g
f h
Tentukan pasangan-pasangan sudut berikut ini! a. Pasangan sudut dalam berseberangan b. Pasangan sudut luar berseberangan c. Pasangan sudut dalam sepihak, d. Pasangan sudut luar sepihak e. Pasangan sudut yang sehadap 2. Perhatikan gambar dibawah ini !. Jika garis AB sejajar garis CD, maka nilai y adalalah B 3y 0 A C
D 120 0
91
3. L2
L3 LI L4
Sebutkan 2 pasangan sudut yang saling bertolak belakang!
4. a 115 0
65 0 b
Perhatikan gambar di atas ! Tentukan nilai a dan b yang memenuhi gambar di atas! 5.
0
Tentukan nilai x 0 dan y , pada gambar di atas!
92
Lampiran 10
RPP KELAS EKSPERIMEN VII F
93 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Sekolah
: SMP Negeri 07 Salatiga
Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester: VII F / dua Alokasi Waktu : 2X40 Menit (1Pertemuan) Standar Kompetensi
: 5.
Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar
: 5.1 Hubungan Menentukan hubungan antara dua garis, serta besar dan jenis sudut.
A. Indikator 1. Mengetahui
: kedudukan
garis
(sejajar,
berpotongan,
berimpit,
dan
bersilangan). 2. Mengetahui jenis-jenis sudut lancip, siku-siku , refleks dan sudut tumpul. 3.
Mengetahui besar sudut lancip, siku-siku, refleks, sudut berpelurus dan sudut tumpul.
B. Tujuan Pembelajaran
:
1. Pertemuan Pertama: a. Siswa dapat mengetahui kedudukan garis (sejajar, berpotongan, berimpit, dan bersilangan). b. Siswa dapat mengenal mengetahui jenis-jenis sudut lancip, siku-siku , refleks dan sudut tumpul. c. Siswa dapat mengetahui besar sudut lancip, siku-siku, refleks, sudut berpelurus dan sudut tumpul. C. Materi Ajar 1. Kedudukan garis. 2. Jenis-jenis sudut. 3. Mengukur besar sudut. D. Metode Pembelajaran Ceramah, Tanya jawab, diskusi dan pemberian tugas individual. E. Karakter yang Diharapakan
94 Disiplin (disiplince), rasa hormat dan perhatian (respect), tekun (diligence), bertanggungjawab (responbility) dan mandiri.
F. Langkah-langkah Pertemuan Pertama TAHAPAN Kegiatan Awal
KEGIATAN MENGAJAR Apersepsi Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas. 1. Mengecek kehadiran siswa. 2. Mengingat kembali pengertian garis. Perhatikan gambar berikut: A B
ALOKASI WAKTU 10 menit
Gambar di atas menunjukan garis AB, garis AB dilambangkan dengan AB, artinya panjang garis AB tak terbatas. 3. Mengaitakan materi tentang garis dan sudut dalam kegiatan sehari-hari, contohnya dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita jumpai benda-benda seperti motif pakaian di mana ada yang lurik, garis-garis dan kotak-kotak dan garisgaris pada daun. Garis pada daun disebut garis yang sejajar, sedangkan kotak-kotak saling berpotongan satu sama lain sehingga membentuk sudut. Eksplorasi Kegiatan Inti
1. Guru berdiskusi dengan siswa untuk mengetahui kedudukan garis yang dibagi menjadi 4 bagian yaitu:
Dua garis yang sejajar apabila terletak pada satu bidang datar dan tidak berpotongan.
Garis berpotongan apabila garis terletak pada bidang datar dan mempunyai satu titik potong.
Garis bersilangan jika kedua garis tersebut tidak terletak pada satu bidang datar.
15 menit
95
Dua garis dikatakan saling berimpit apabila garis tersebut terletak pada satu garis lurus.
2.
Siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya tentang jenis-jenis sudut. Jenis sudut antara lain sudut tumpul, siku-siku, lancip, berpelurus dan sudut refleks, kemudian guru menunjuk salah satu perwakilan kelas untuk menjelaskan apa pengertian dari jenis-jenis sudut tersebut.
3.
Siswa dan guru memanfaatkan jam dinding yang ada di kelas untuk mengetahui besar sudut siku-siku, tumpul, lancip dan pelurus. Siswa mendiskusikan pertanyaan dari guru yaitu jarum panjang jam bergerak dari angka 2 ke angka 5, besar sudutnya adalah 120 0 , termasuk sudut tumpul besarnya lebih dari 90 0 .
Elaborasi
1. Siswa menulis materi dan tugas yang telah diberikan oleh guru.
2.Siswa
mengerjakan soal-soal latihan dan perwakilan kelas maju di depan kelas untuk mengerjakan latihan soal tentang kedudukan garis, jenis-jenis sudut dan mengetahui besar sudut. 35 menit
3.Setelah siswa sudah paham materi yang telah diberikan oleh guru, guru memberikan tugas kepada siswa, dan menjelaskan tugas tersebut dikerjakan secara individual.
4.Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru secara individual.
5.Siswa menyusun rencana dan menyelesaikan tugas individual.
6. Guru mengawasi disaat siswa mengerjakan tugas individual. Konfirmasi
96 1. Guru
menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan tentang materi yang belum jelas.
2. Bersama-sama
dengan siswa membuat rangkuman/ kesimpulan tentang materi yang 10 menit sudah diberikan.
Kegiatan Akhir
1.
Guru memberikan motivasi terhadap siswa karena telah mengikuti pembelajaran dengan baik.
2.
Menyampaikan rencana pembelajaran pada materi berikutnya tentang menentukan besar sudut berpenyiku.
10 menit
G. Alat dan Sumber 1. Papan tulis, penggaris, spidol dan jam dinding. 2. Buku paket yaitu buku matematika Erlangga BSE Kelas VII Semester 2 dan LKS. karangan Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni. LKS Prestasi Pustaka karangan Haryono. H. Penilaian Instrumen Penilaian: 1.Lembar kerja siswa (terlampir 2.Kunci jawaban (terlampir)
Salatiga, 19 Maret 2013 Guru Praktikan Mengetahui, Guru Pamong
Sri Mulyani, S.Pd. NIP/NIK : 1941029 1985012 001
Dwi Yustiani Sanjaya NIP/NIK : 202009045
97 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Sekolah
: SMP Negeri 07 Salatiga
Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester: VII E / Dua Alokasi Waktu : 4X40 Menit (dua pertemuan) Standar Kompetensi
: 5.
Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar
: 5.2
Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika garis berpotongan atau dua garis sejajar berpotongan dengan garis lain.
A. Indikator
:
1. Pertemuan Kedua: c. Menentukan besar sudut berpenyiku . d. Menentukan besar sudut berpelurus. 2. Pertemuan Ketiga: a. Menemukan sifat sudut jika dua garis berpotongan. b. Menemukan sifat sudut jika dua garis berpotongan dengan garis ketiga. c. Menggunakan sifat-sifat sudut dan garis untuk menyelesaikan soal. B. Tujuan Pembelajaran
:
1. Pertemuan Kedua: a. Siswa dapat menentukan besar sudut berpenyiku. b. Siswa dapat menentukan besar sudut berpelurus. 2. Pertemuan Ketiga: a. Siswa dapat menemukan sifat sudut jika dua garis berpotongan b. Siswa dapat menemukan sifat sudut jika dua garis berpotongan dengan garis ketiga. c. Siswa dapat menggunakan sifat-sifat sudut dan garis untuk menyelesaikan soal. C. Materi Ajar 1. Menentukan besar sudut berpenyiku. 2. Menentukan besar sudut berpelurus.
98 3. Menemukan sifat-sifat sudut dan garis. D. Metode Pembelajaran Ceramah, Tanya jawab, diskusi dan pemberian tugas kelompok. E. Karakter yang Diharapakan Disiplin (disiplince), rasa hormat dan perhatian (respect), tekun (diligence), bertanggungjawab (responbility) dan mandiri.
F. Langkah-Langkah Kegiatan Pertemuan Kedua TAHAPAN Kegiatan Awal
KEGIATAN MENGAJAR Apersepsi: 1. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas. 2. Berdoa sebelum membuka pelajaran. 3. Mengecek kehadiran siswa. 4. Mengingat kembali pengertian sudut berpelurus dan sudut siku-siku. Gambar di bawah ini merupakan sudut siku dan sudut berpelurus. sudut siku-siku disebut juga sudut berkomplomen atau berpenyiku besarnya 90 0 . Sudut adalah sudut yang berpelus besarnya 180 0 .
Sudut Siku-siku
ALOKASI WAKTU
10 menit
Berpelurus
Besar sudut siku-siku adalah 90 0 Besar sudut berpelurus adalah 180 0
Kegiatan Inti
Eksplorasi 1. Siswa diberikan stimulus berupa pemberian materi 15 menit oleh guru tentang menentukan besar sudut berpenyiku dan sudut berpelurus. Contohnya:
99
Pasangan sudut (berkomplomen) D C
yang
saling
berpenyiku
x0
y0 A
B
Jumlah sudut yang saling berpenyiku (berkomplomen) adalah 90 0 . Sudut yang satu merupakan penyiku dari sudut lain. Sudut BAC merupakan penyiku sudut DAC. Jadi DAC + BAC = 90 0
x0 + y
0
= 90 0
Pasangan sudut yang saling berpelurus (bersuplemen) Jumlah dua sudut yang saling berpelurus (bersuplemen) adalah 180 0 . Sudut yang satu merupakan pelurus sudut yang lain.
C
x A
0
y
0
O Sudut AOC dan sudut BOC adalah dua sudut yang saling berpelurus. Sudut AOC merupakan pelurus dari sudut BOC atau sudut pelurus dari sudut AOC. Jadi AOC + BOC =180 0 = 180 0 x0+ y0 2. Siswa dan guru berdiskusi untuk menyelesaikan soal tentang menentukan besar sudut berpenyiku dan berpelurus. Contohnya: Tentukan pasangan sudut bersuplemen dan berkomplomen dari masing-masing sudut berikut ini! b. 15 0 c. 35 0 Elaborasi
100 1. Siswa menjawab pertanyaan yang telah diberikan oleh guru tentang pasangan sudut bersuplemen dan berkomplomen. 2. Guru menjelaskan tugas individual kepada siswa. 40 menit 3. Guru membagikan soal kepada siswa. 4. Siswa menerima tugas individual yang telah diberikan oleh guru. 5. Siswa mengerjakan tugas individual. Konfirmasi 1.Guru menjawab pertanyaan dari siswa. 10 menit 2. Siswa bersama guru melakukan refleksi untuk pembelajaran pada hari ini.
Penutup
1. Guru memberikan motivasi kepada siswa karena mengikuti pembelajaran dengan baik. 2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil 5 menit belajar.
Pertemuan Ketiga Tahapan Kegiatan Awal
KEGIATAN MENGAJAR Apersepsi: 1. Berdoa sebelum memulai pelajaran (Disiplin dan religi) 2. Mengecek kehadiran siswa.(Disiplin) 3. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat sudut dari bertolak belakang, sehadap, luar sepihak dalam berseberan Eksplorasi: 1. Guru dan siswa mendiskusikan tentang sifat sudut jika dua garis berpotongan garis lain, serta menggunakan sifat-sifat garis sudut dalam pemecahan masalah.
ALOKASI WAKTU 10 menit
101
A 1 2 3
1
4
2
B 3 4 15 menit Kegiatan Inti Sudut A1 dan sudut BI sehadap Sudut A3 dan sudut B3 sehadap Sudut A4 dan sudut sudut B1 dalam sepihak Sudut A3 dan sudut B3 dalam sepihak (180 0 ) Sudut A1 dan sudut B4 luar sepihak (180 0 ) Perhatiakan gambar di atas untuk menentukan besar nilai a dan b yaitu a + 115 0 = 180 0 (karena sudut berpelurus) a = 180 0 - 115 0 = 65 0 b + 65 0 = 180 0 b = 180 0 - 65 0 = 115 0 Elaborasi 1. Siswa menjawab pertanyaan yang telah diberikan oleh guru tentang pasangan sudut bersuplemen dan berkomplomen. 2. Guru menjelaskan tugas individual kepada siswa. 3. Guru membagikan soal kepada siswa. Siswa menerima tugas individual yang telah diberikan 40 menit oleh guru. 4. Siswa mengerjakan tugas individual. Konfirmasi 1. Guru berkeliling selama saat siswa mengerjakan tugas secara individual. 2. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa mengenai sifat-sifat garis dan sudut. 3. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan 10 menit kesalah pahaman.
102
Penutup
1. Guru memberikan motivasi kepada siswa karena mengikuti pembelajaran dengan baik. 2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar. 5 menit
G. Alat dan Sumber 1. Papan tulis, penggaris, spidol dan jam dinding. 2. Buku paket yaitu buku matematika Erlangga BSE Kelas VII Semester 2 dan LKS. karangan Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni. LKS Prestasi Pustaka karangan Haryono. H. Penilaian Instrumen Penilaian: 3. Lembar kerja siswa
(terlampir)
4. Kunci jawaban
(terlampir)
Mengetahui, Guru Pamong
Salatiga, 20 Maret 2013 Guru Praktikan
Sri Mulyani, S.Pd. NIP/NIK : 1941029 1985012 001
Dwi Yustiani Sanjaya NIP/NIK : 202009045
103
Lampiran 11: LEMBAR KERJA PEMBERIAN TUGAS SECARA INDIVIDUAL Lembar Kerja Siswa Pertemuan Pertama
Nama/ No Absen
:
Kerjakanlah soal-soal berikut ini dengan benar! 1.
K
L
M
N
Perhatikan gambar di atas adalah gambar belah ketupat KLMN. Tentukan : a. Garis-garis yang sejajar b. Garis-garis yang berpotongan dengan LM 2. S R
O P
Q
Gambar di atas adalah gambar jajargenjang PQRS. Tentukan: a. Garis –garis yang sejajar b. Garis-garis yang berpotongan 3. Nyatakan jenis sudut-sudut di bawah ini lancip, siku-siku, tumpul,lurus atau refleks! a. 121 0 b. 79 0 c. 178 0
104 d. 62 0 e. 91 0 f. 270 0 g. 180 0 4. Tentukan besar sudut. Jika besar suatu sudut sebagai berikut:
1 pelurusnya 3 1 b. pelurusnya 9 1 c. penyikunya 3
a.
5. Tentukan besar sudut dan jenis sudut jika kedua jarum jam pada pukul 13.30 !
105 Lembar Kerja Siswa Pertemuan Kedua Nama/ No. Absen: Kerjakanlah soal-soal berikut ini dengan benar! 1. Perhatikan gambar berikut ini! A D
x0
y0 B
C
a. Jika besar sudut x adalah 30 0 , hitunglah besar sudut y ! b. Jika besar sudut y adalah 65 0 , hitunglah besar sudut x ! 2.
A D 2a 7a B
C
Perhatikan gambar di atas, tentukan! a. nilai a b. Besar sudut ABD c. Besar sudut DBC 3. Tentukan besar sudut x dari gambar berikut ! a. x
135 0
106
b. 72 0 x
55 0
4. Tentukan besar sudut x dari besar masing-masing sudut berikut! a. 3x 2x
b. 5x
7x
5. Tentukan nilai y pada gambar di bawah ini! a.
y
y 3y
b. 30 0 3 y
2y
107
Lembar Kerja Siswa Pertemuan Ketiga Nama/ No. Absen: Kerjakanlah soal-soal berikut ini dengan benar! 1. Perhatikan gambar di bawah ini ! a
b c
d
e
f g
h
Tentukan pasangan-pasangan sudut berikut ini! b.
Pasangan sudut dalam berseberangan
c.
Pasangan sudut luar berseberangan
d.
Pasangan sudut dalam sepihak
e. Pasangan sudut luar sepihak f. Pasangan sudut yang sehadap 2. Perhatikan gambar dibawah ini !. Jika garis AB sejajar garis CD, maka nilai y adalah …. B 3y 0 A C
D 120 0
3. L3 L2
LI L4
Sebutkan 2 pasangan sudut yang saling bertolak belakang!
108
4.
a 115 0
65 0 b
Perhatikan gambar di atas ! Tentukan nilai a dan b yang memenuhi gambar di atas! 5.
Tentukan nilai x 0 dan y 0 , pada gambar di atas!
109
Lampiran 12: KUNCI JAWABAN PEMBERIAN TUGAS SECARA KELOMPOK DAN INDIVIDUAL Pertemuan Pertama Jawab : 1. a. Garis yang sejajar adalah KL // MN dan garis LN//KM b. Garis yang berpotongan dengan KN adalah garis LM 2.a. Garis-garis yang sejajar dari jajargenjang PQRS adalah garis PQ // RS dan garis PS //QR b. Garis yang berpotongan adalah garis QS dan garis PR 3. Jenis sudut dibwah ini adalah a. 121 0 jenis sudut tumpul b. 79 0
jenis sudut lancip
c. 178 0 jenis sudut tumpul d. 62 0
jenis sudut lancip
e. 91 0
jenis sudut tumpul
f. 270 0 jenis sudut refleks g. 180 0 jenis sudut berpelurus
1 1 pelurusnya yaitu x180 0 = 60 0 3 3 1 1 b. Besar sudut pelurusnya yaitu x 180 0 = 20 0 9 9 1 1 c. Besar sudut penyikunya yaitu x 90 0 = 30 0 3 3
4. a. Besar sudut
5. Besar sudut dan jenis sudut jika kedua jarum jam pada pukul 13.30 adalah besar sudut 120 0 dan jenis sudut tumpul. Pertemuan Kedua Jawab : 1. a. Jika x = 30 0 , maka nilai y adalah
x+ y
= 90 0
110 30 0 + y = 90 0
y = 90 0 - 30 0 y = 60 0 b. Jika y = 65 0 , hitunglah nilai x !
x y = 90 0 x + 65 0 = 900 = 90 0 - 65 0 = 25 0 2.a. Nilai a adalah 2a + 7a = 90 0 9a = 90 0 a = 90 0 : 9 a = 10 0
x
b. Besar ABD = 2a = 2. 10 0 = 20 0 c. Besar DBC = 7a = 7.10 0 = 70 0 3. Besar sudut x adalah a. x + 135 0 = 180 0 = 180 0 - 135 0 x 0
= 45 0 b. 72 + x + 55 0 = 180 0 127 0 + x = 180 0 = 53 0 x 4. Besar sudut x adalah a. 2 x + 3 x = 180 0 = 180 0 5x = 36 0 x b. 5 x +7 x = 180 0 12 x = 180 0 = 180 0 : 12 x = 15 0 x 5. a. y y 3 y = 90 0 5y
= 90 0
111 = 45 0
y
b. 30 0 +3 y +2 y = 180 0 = 180 0
5y
y Pertemuan Ketiga Jawab:
= 180 0 :5 = 36 0
1. a. Pasangan sudut dalam berseberangan yaitu c dengan f dan d dengan
e . b. Pasangan sudut luar berseberangan yaitu a dengan h dan b dengan g . c. Pasangan sudut dalam sepihak yaitu c dengan e dan d dengan f. d. Pasangan sudut luar sepihak yaitu a dengan g dan b dengan h. e. Pasangan sudut sehadap yaitu a dengan e dan c dengan g
b dengan f dan d dengan h 2. Garis AB sejajar garis CD, maka nilai y adalah 3y 0 + 120 0
= 180 0
3y 0
= 60 0
y0
= 60 0 :3 = 20 0
3. Dua pasangan sudut yang saling bertolak belakang adalah L1 dengan L2 dan
L3 dengan L4 . 4. Nilai a dan b adalah
Nilai a 180 0 -115 0 = 65 0
Nilai b
180 0 - 65 0 = 115 0
5. Nilai x 0 dan y
0
12 x 0 =60 0
x0= 50
60 0 +5 0 +5y 0 = 180 0 65 0 + 5y 0 5y 0
= 180 0 = 11, y 0
= 23 0
112
Lampiran 13
Lembar Observasi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Sebelum Perlakuan
113 HASIL OBSERVASI KELAS VII E Berilah tanda cek list (√) pada kolom sesuai dengan kemandirian belajar matematika siswa No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Keterangan 1 2 3
Aspek yang diamati Mempunyai inisiatif dalam mengikuti pembelajaran matematika Mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah tanpa tergantung kepada orang lain Menunjukkan tanggung jawab terhadap tugas matematika Memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai keyakinan sendiri Tidak mencontek teman Tidak mudah putus asa dalam mengerjakan tugas matematika Memiliki kemampuan berfikir kritis Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan Mempunyai ketrampilan belajar matematika Mempunyai sikap positif terhadap hasil pekerjaannya Total Kategori
1 √
Skor Penilaian 2 3
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 15: 10 = 1,5 (2) Cukup
: : Kurang : Cukup : Baik
Salatiga, 7 Maret 2013 Observer
Dwi Yustiani 202009045
114 HASIL OBSERVASI KELAS VII F Berilah tanda cek list (√) pada kolom sesuai dengan kemandirian belajar matematika siswa No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Aspek yang diamati
Skor Penilaian 1 2 3 √
Mempunyai inisiatif dalam mengikuti pembelajaran matematika Mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah √ tanpa tergantung kepada orang lain Menunjukkan tanggung jawab terhadap tugas √ matematika Memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai √ keyakinan sendiri Tidak mencontek teman √ Tidak mudah putus asa dalam mengerjakan tugas √ matematika Memiliki kemampuan berfikir kritis √ Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan √ Mempunyai ketrampilan belajar matematika √ Mempunyai sikap positif terhadap hasil pekerjaannya √ Total 17:10 = 1,7(2) Kategori Cukup
Keterangan 1 2 3
: : Kurang : Cukup : Baik
Salatiga, 7 Maret 2013 Observer
Dwi Yustiani 202009045
115
Lampiran 14
Lembar Observasi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Kelompok (Kelas Kontrol)
116 Pertemuan 1 Berilah tanda cek list (√) pada kolom sesuai dengan kemandirian belajar matematika siswa No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Aspek yang diamati
Skor penilaian 1 2 3
Mempunyai inisiatif mengerjakan sendiri dalam √ tugas kelompok Siswa bekerjasama memecahkan masalah bersama √ anggota kelompok Menunjukkan tanggung jawab terhadap pekerjaan √ kelompok Kemampuan menyampaikan idenya dalam kelompok √ Mementingkan diri sendiri √ Menghargai pendapat teman √ Semua anggota menguasai materi √ Siswa aktif bertanya jika belum memahami soal √ Mempunyai ketrampilan belajar secara kelompok √ Bertukar pikiran untuk menginformasikan jawaban √ kepada semua anggota Total 17 : 10 = 1,7 ( 2) Kategori Cukup
Keterangan 1 2 3
: : Kurang : Cukup : Baik
Salatiga, 20 Maret 2013 Observer
Dwi Yustiani 202009045
117 Pertemuan 2 Berilah tanda cek list (√) pada kolom sesuai dengan kemandirian belajar matematika siswa No.
Aspek yang diamati
1.
Mempunyai inisiatif mengerjakan sendiri dalam kelompok Siswa bekerjasama memecahkan masalah bersama anggota kelompok Menunjukkan tanggung jawab terhadap pekerjaan kelompok Kemampuan menyampaikan idenya dalam kelompok Mementingkan diri sendiri Menghargai pendapat teman Semua anggota menguasai materi Siswa aktif bertanya jika belum memahami soal Mempunyai ketrampilan belajar secara kelompok Bertukar pikiran untuk menginformasikan jawaban kepada semua anggota Total Kategori
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Keterangan 1 2 3
Skor penilaian 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 24:10= 2,4 (2) Cukup
: : Kurang : Cukup : Baik
Salatiga, 21 Maret 2013 Observer
Dwi Yustiani Sanjaya 202009045
118 Pertemuan 3 Berilah tanda cek list (√) pada kolom sesuai dengan kemandirian belajar matematika siswa No.
Aspek yang diamati
1.
Mempunyai inisiatif mengerjakan sendiri dalam kelompok Siswa bekerjasama memecahkan masalah bersama anggota kelompok Menunjukkan tanggung jawab terhadap pekerjaan kelompok Kemampuan menyampaikan idenya dalam kelompok Mementingkan diri sendiri Menghargai pendapat teman Semua anggota menguasai materi Siswa aktif bertanya jika belum memahami soal Mempunyai ketrampilan belajar secara kelompok Bertukar pikiran untuk menginformasikan jawaban kepada semua anggota Total Kategori
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Keterangan 1 2 3
Skor penilaian 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 24:10= 2,4 (2) Cukup
: : Kurang : Cukup : Baik
Salatiga, 27 Maret 2013 Observer
Dwi Yustiani Sanjaya 202009045
119
Lampiran 15
Lembar Observasi Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika Melalui Pemberian Tugas Secara Individual (Kelas Eksperimen)
120 Pertemuan 1 Berilah tanda cek list (√) pada kolom sesuai dengan kemandirian belajar matematika siswa No.
Aspek yang diamati
1.
Mempunyai inisiatif mengerjakan tugas secara individual Mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah tanpa tergantung pada orang lain Menunjukkan tanggungjawab terhadap pekerjaannya secara individual Memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai keyakinan sendiri Tidak mencontek teman Tidak mudah putus asa dalam mengerjakan tugas Memiliki kemampuan berpikir kritis dalam menguasai materi Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan Mempunyai keterampilan belajar secara individu Mempunyai sikap positif terhadap hasil pekerjaannya Total skor Kategori
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Keterangan 1 2 3
Skor penilaian 1 2 3
: : Kurang : Cukup : Baik
Salatiga, 20 Maret 2013 Observer
Dwi Yustiani Sanjaya 202009045
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 22:10 = 2,2 Cukup
121 Pertemuan 2 Berilah tanda cek list (√) pada kolom sesuai dengan kemandirian belajar matematika siswa No.
Aspek yang diamati
1.
Mempunyai inisiatif mengerjakan tugas secara individual Mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah tanpa tergantung pada orang lain Menunjukkan tanggungjawab terhadap pekerjaannya secara individual Memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai keyakinan sendiri Tidak mencontek teman Tidak mudah putus asa dalam mengerjakan tugas Memiliki kemampuan berpikir kritis dalam menguasai materi Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan Mempunyai keterampilan belajar secara individu Mempunyai sikap positif terhadap hasil pekerjaannya Total skor Kategori
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Keterangan 1 2 3
Skor penilaian 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 27:10 = 2,7 (3) Baik
: : Kurang : Cukup : Baik
Salatiga, 21 Maret 2013 Observer
Dwi Yustiani Sanjaya 202009045
122
Pertemuan 3 Berilah tanda cek list (√) pada kolom sesuai dengan kemandirian belajar matematika siswa Skor penilaian 1 2 3
No.
Aspek yang diamati
1.
Mempunyai inisiatif mengerjakan tugas secara individual Mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah tanpa tergantung pada orang lain Menunjukkan tanggungjawab terhadap pekerjaannya secara individual Memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai keyakinan sendiri Tidak mencontek teman Tidak mudah putus asa dalam mengerjakan tugas Memiliki kemampuan berpikir kritis dalam menguasai materi Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan Mempunyai keterampilan belajar secara individu Mempunyai sikap positif terhadap hasil pekerjaannya Total skor Kategori
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Keterangan 1 2 3
: : Kurang : Cukup : Baik
Salatiga, 27 Maret 2013 Observer
Dwi Yustiani Sanjaya 202009045
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30:10 = 3 Baik
123
Lampiran 16: REKAPITULASI NILAI PEMBERIAN TUGAS SECARA KELOMPOK DAN INDIVIDUAL
Nilai Tugas Secara Kelompok di kelas VII E No AMA AD AK ASM ASS BT CDR CTR DA FRD DS DRS EFD FEN GAS VT IST MWY MEG MPS MR NC NA AW RD REP STR VC VNS VST
Nilai 1 80 53 80 64 64 93 64 86 53 80 86 80 93 80 80 86 80 93 86 80 86 53 80 64 93 64 80 53 93 -
Keterangan : Nilai 1 Nilai 2 Nilai 3
Nilai 2 63 70 100 63 100 100 62 93 100 70 100 63 93 93 63 97 97 93 62 62 97 97 62 62 97 63 70 70 93 70
Nilai 3 40 90 40 90 90 73 80 90 80 90 40 95 80 40 75 75 80 73 70 75 75 73 73 75 40 80 80 80 80
Ratarata 61 62 90 56 85 94 66 86 81 77 92 61 94 84 61 86 84 89 74 71 86 75 72 66 88 56 77 68 89 75
: Pemberian tugas pertama : Pemberian tugas kedua : Pemberian tugas ketiga
124
Nilai Tugas Secara Individual di kelas VIIF Nama ADH AGT AAA AT DAS EDR GU IS I NS K MGW MMR MKM N NM RAN RH SAP SW D VE W WS WRC YDP YMR TW
Nilai 1 60 53 67 73 73 47 67 90 90 73 73 67 73 40 53 73 97 80 93 73 60 53 47 80 73
Keterangan : Nilai 1 Nilai 2 Nilai 3
Nilai 2 89 40 92 86 76 78 52 89 44 79 90 63 91 42 66 95 92 93 85 90 97 73 76 81 64 68
Nilai 3 63 83 96 97 87 89 74 67 64 93 83 100 99 61 98 74 89 73 80 79 93 49 99 79 79 61
Ratarata 71 59 85 85 79 71 64 82 54 87 82 79 86 59 68 74 85 88 82 87 88 61 76 69 74 67
: Pemberian tugas pertama : Pemberian tugas kedua : Pemberian tugas ketiga
125
Lampiran 17
Dokumentasi
126 Pemberian Tugas Secara Kelompok (Kelas Kontrol) Guru Menjelaskan Materi
Pemberian Tugas Secara Kelompok
Siswa Mengerjakan Tugas Kelompok
127
Pemberian Tugas Secara Individual (Kelas Eksperimen) Guru Menjelaskan Materi
Pemberian Tugas Secara Individual
Siswa Mengerjakan Tugas Individual
128
Lampiran 18 Surat Bukti Penelitian