PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN MEDIA MINDMANAGER DAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 MARUSU KABUPATEN MAROS
Firdaus Daud & A. Rahmawati D. Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Makassar Gunung Sari Baru, Jl. A.P.Pettarani Makassar 90222 e-mail:
[email protected]
Abstract: The difference of Student’s Learning Achievement on Ecosystem Subject through the Implementation of MindManager and Powerpoint Media for Students in Grade X SMA Negeri 9 Marusu Maros District. This study is a quasi-experimental research which aims to know the presence or absence of the difference in Student’s Learning achievement on Ecosystem subject through the Implementation of MindManager and Powerpoint Media for Students in Grade X SMA Negeri 9 Marusu Maros District. Independent variables in this research are the implementation of MindManager and Powerpoint as learning media, whereas the dependent variable is the result of science learning achievement on the ecosystem subject matter. The subject of this research are students in Grade X SMA Negeri 9 Marusu who were active during the academic year 2012/2013 which consists of 6 class, and was elected to the class X1 (n=31) as group MindManager and class X2 (n=30) as group Powerpoint. The research data were obtained by providing achievement test on cognitive domain of ecosystem subject which consist of pretest and posttest. The data were analyzed by descriptive and inferential analysis. Inferential analysis which were used consists of three tests, namely normality, homogenity, and hypothesis test. Hypothesis test by using the Anakova test showed that the significance value obtained is 0,035 < α (0.05), then the H0 is rejected and the H1 is accepted. In conclusioan, there are differences of learning achievement on ecosystem subject through the implementation of MindManager Media and Powerpoint Media at Students in Grade X SMA Negeri 9 Marusu Maros district. Abstrak: Perbedaan Hasil Belajar Materi Ekosistem melalui Penerapan Media MindManager dan Media Powerpoint pada Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Marusu Kabupaten Maros. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasy experimental) yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar materi ekosistem melalui penerapan Media MindManager dan Media Powerpoint pada Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Marusu Kabupaten Maros. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan media pembelajaran MindManager dan Powerpoint, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar materi ekosistem. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 9 Marusu yang aktif selama tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri atas 6 kelas, dan terpilih kelas X1 sebanyak 31 siswa sebagai kelompok media MindManager dan kelas X2 sebanyak 30 siswa sebagai kelompok media Powerpoint. Data hasil penelitian diperoleh dengan memberikan tes hasil belajar pada ranah kognitif materi ekosistem berupa pretest dan posttest. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Analisis statistik inferensial yang digunakan ada tiga, yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji Anakova diperoleh nilai signifikansi 0,035 < α (0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar materi ekosistem melalui penerapan media MindManager dan Media Powerpoint pada Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Marusu Kabupaten Maros. Kata kunci: media MindManager, media powerpoint, hasil belajar
A. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan dan membina potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui berbagai kegiatan
belajar mengajar yang diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan di tingkat dasar, menengah dan Perguruan Tinggi. Masalah
80
Daud dan Rachmawati, Perbedaan Hasil Belajar melalui Penerapan Media Mindmanager dan Media Powerpoint
pendidikan tidak akan pernah selesai sebab pada hakekatnya manusia sendiri harus selalu berkembang mengikuti dinamika kehidupan. Dalam keadaan seperti itulah pendidikan tetap memerlukan inovasi yang sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa menurunkan nilai-nilai kemanusiaan. Sehingga untuk menjadi bangsa yang kreatif dan maju, kita harus memacu diri untuk belajar terus-menerus dan mengembangkan sifat tekun, ulet, serta kerja keras yang tinggi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut mendorong berbagai upaya pembaharuan dalam memanfaatkan hasil-hasil teknologi khususnya dalam dunia pendidikan. Para guru dituntut untuk mengembangkan kreativitas agar dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa, hasil-hasil teknologi dapat dimanfaatkan guru untuk menunjang proses pembelajaran. Salah satu penggunaannya adalah sebagai media pembelajaran untuk membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Media merupakan suatu sarana atau alat perantara informasi yang tentunya memiliki pengaruh yang kuat dalam memotivasi peserta didik pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Media pembelajaran yang didesain sedemikian rupa, dengan berbagai model cenderung menarik perhatian siswa, sehingga siswa memiliki kemauan untuk belajar lebih jauh tentang materi yang akan dipaparkan oleh guru. Penggunaan media dalam belajar mengajar sangat menunjang keberhasilan tujuan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu media pengajaran yang digunakan harus dapat meningkatkan prestasi siswa dan memperkecil kesulitan siswa dalam memahami materi yang diajarkan, media yang digunakan harus menarik dan inovatif sehingga dapat menarik minat siswa dalam belajar (Arsyad, 2011). Proses pembelajaran, guru harus dapat menciptakan situasi dan kondisi yang dapat membuat siswa dapat belajar dengan baik. Untuk itu, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang di harapkan maka peran guru itu tidak pernah lepas dalam proses pembelajaran. Peranan guru misalnya dalam memilih strategi pembelajaran, model pembelajaran, dan media-media pembelajaran yang akan di gunakan dalam proses belajar mengajar. Agar proses pembelajaran terjadi secara efektif dan berjalan secara optimal, perlu diperhatikan beberapa prinsip antara lain : Perhatian untuk memusatkan perhatian siswa
81
terhadap pelajaran bisa didasarkan terhadap diri siswa itu sendiri dan terhadap situasi pembelajaran. Penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat merangsang siswa lebih aktif belajar. Umpan balik didalam belajar sangat penting, supaya siswa segera mengetahui benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan. Dengan adanya berbagai strategi pembelajaran yang secara berurutan yang diterapkan dari waktu ke waktu dan diarahkan untuk mencapai suatu hasil belajar siswa yang diinginkan (Trianto, 2007). Menurut Santayasa (2007), karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Dengan kriteria pemilihan media, guru dapat lebih mudah menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu mempermudah tugas-tugasnya sebagai pengajar. Kehadiran media dalam proses pengajaran jangan dipaksakan sehingga mempersulit tugas guru, tapi harus sebaliknya yakni mempermudah guru dalam memperjelaskan bahan pengajaran. Oleh sebab itu media bukan keharusan tetapi sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas belajar dan mengajar (Sudjana, 2009). Sebagian besar media elektronik berupa media berbasis ICT (Information Communication and Technology). ICT (Information Communication and Technology) dapat menghadirkan informasi baru sehingga membantu siswa memahami hal-hal yang belum dipahami, serta mampu mengkombinasikan tulisan, warna, gerak (animasi), suara dan video yang sanggup menyajikan proses interaktif, serta merangsang kreatifitas dan minat siswa dalam proses belajar. Media MindManager merupakan suatu media elektronik yang bersifat multimedia yang mempunyai suatu kelebihan yaitu mengatur informasi dan pola pikir dengan membentuk peta konsep, dapat memuat data berupa gambar, catatan atau teks, animasi, video serta dapat di link ke program web dan powerpoint. Dalam penyampaiannya akan terlihat lebih jelas urutan materi pembelajaran yang terstuktur mulai dari konsep yang paling umum kemudian dijelaskan konsep yang lebih mendetail yang dilengkapi
82 Jurnal Bionature, Volume 14, Nomor 2, Oktober 2013, hlm.80-87 visualisasi yang menarik dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga dapat mempertinggi kualitas belajar mengajar lebih baik yang kemudian dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. MindManager juga dapat membantu siswa dan guru dalam proses pembelajaran di kelas dengan meringkas bahan yang demikian banyak menjadi beberapa lembar ringkasan materi terstruktur yang jauh lebih mudah dapat dipelajari dan diingat oleh siswa (yoga, 2010). Peta konsep merupakan teknik visualisasi verbal. Peta konsep sangat bermanfaat untuk memahami materi, terutama materi yang diberikan secara verbal. Peta konsep bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari (Yoga, 2010). Pembelajaran dengan menggunakan peta konsep mempunyai banyak manfaat diantaranya menurut Ausubel dalam Nasution, et al., (2006) menyatakan dengan jaringan konsep yang digambarkan dalam peta konsep, belajar menjadi bermakna karena pengetahuan/informasi “baru” dengan pengetahuan terstruktur yang telah dimiliki siswa tersambung sehingga menjadi lebih mudah terserap siswa. Menurut Williams dalam Basuki (2000), peta konsep dapat dijadikan sebagai alat untuk mengetahui pemahaman konseptual seseorang. Mengacu pada peta konsep, maka guru dapat membuat suatu program pengajaran yang lebih terarah dan berjenjang, sehingga dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dapat meningkatkan daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan. Selain media MindManager, adapun media elektronik yang juga dianggap mampu memberikan kontribusi bagi guru yaitu media Powerpoint. Powerpoint merupakan salah satu bagian aplikasi Microsoft Office yang dapat digunakan untuk membantu merancang dan menyajikan presentasi. Presentasi yang dibuat dapat berisi tampilan teks maupun grafis yang terbagi dalam slide-slide. Setiap slide dapat berisi penjabaran topik yang divisualisasikan dalam bentuk tulisan, gambar maupun tabel. Dengan adanya animasi dan multimedia yang menyertainya maka penyajian presentasi akan lebih hidup, menarik dan efektif (Isroi, 2008). Secara umum kelebihan presentasi Powerpoint hampir sama dengan kelebihan yang ada pada MindManager, yaitu dapat menyajikan teks, gambar, suara dan video secara jelas kepada
siswa dan materi yang bersifat abstrak dapat diilustrasikan secara lebih menarik kepada siswa dengan berbagai gambar animasi yang dapat merangsang minat belajar siswa (Masrukhan, 2009). Keberadaan media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik melalui media pembelajaran MindManager maupun media pembelajaran Powerpoint. Dalam hal ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi kepada guru dalam menentukan suatu media pembelajaran yang tentunya dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih baik lagi. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merasa perlu untuk mengkaji perbedaan hasil belajar materi ekosistem melalui penerapan media MindManager dan Media Powerpoint pada Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Marusu Kabupaten Maros. Diharapkan kedua media tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana hasil belajar materi Ekosistem melalui penerapan media MindManager pada siswa kelas X SMA Negeri 9 Marusu Kabupaten Maros?. (2) Bagaimana hasil belajar materi Ekosistem melalui penerapan media Powerpoint pada siswa kelas X SMA Negeri 9 Marusu Kabupaten Maros?. (3) Adakah perbedaan hasil belajar materi Ekosistem melalui penerapan media MindManager dan media Powerpoint pada siswa kelas X SMA Negeri 9 Marusu Kabupaten Maros? Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) Untuk mengetahui hasil belajar materi ekosistem melaui penerapan media MindManager pada siswa kelas X SMA Negeri 9 Marusu Kabupaten Maros. (2) Untuk mengetahui hasil belajar materi ekosistem melalui penerapan media Powerpoint pada siswa kelas X SMA Negeri 9 Marusu Kabupaten Maros. (3) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar materi ekosistem melalui penerapan media MindManager dan media Powerpoint pada siswa kelas X SMA Negeri 9 Marusu Kabupaten Maros. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ada perbedaan hasil belajar materi ekosistem melalui penerapan media MindManager dan media Powerpoint pada siswa kelas X SMA Negeri 9 Marusu Kabupaten Maros.
Daud dan Rachmawati, Perbedaan Hasil Belajar melalui Penerapan Media Mindmanager dan Media Powerpoint
83
B. METODE Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimen) dengan desain penelitian yang digunakan yaitu The Static Group Pretest-Posttest Design. Menurut Sukmadinata (2008), pada desain ini melibatkan 2 kelompok yang diberi perlakuan berbeda dalam rumpun yang sejenis, misalnya media pembelajaran yang satu dibandingkan dengan media pembelajaran lainnya. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 9 Marusu yang aktif selama tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah keseluruhan siswa yaitu 227 orang siswa. Untuk penentuan kelompok eksperimen MindManager dan kelompok Eksperimen Powerpoint dilakukan dengan memilih 2 kelas dari 6 kelas yang dianggap memiliki karakteristik yang hampir sama. Atas dasar hasil belajar yang di dapatkan dari semester lalu dan penilaian dari guru mata pelajaran, maka terpilih kelas X1 sebagai kelompok MindManager dengan jumlah siswa sebanyak 31 orang. Dan kelas X2 sebagai kelompok Powerpoint dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang. Kegiatan pembelajaran untuk masingmasing kelas dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu setiap kali pertemuan yaitu 2 x 45 menit. Materi yang diajarkan pada masing-masing kelas pada pertemuan I yaitu komponen ekosistem dan satuan dalam ekosistem, pertemuan II yaitu tipetipe ekosistem, aliran energi, rantai makanan, tingkat trofik dan piramida ekologi, dan pertemuan III yaitu daur biogeokimia dan suksesi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk tes tertulis, khusus ranah kognitif. Tes tertulis yang digunakan berupa pretest dan posttest. Soal dalam pretest dan postest adalah sama. Begitu pula dengan soal pretest-posttest pada kelompok media MindManager dan kelompok media Powerpoint adalah sama. Tes hasil belajar ini berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda, benar salah dan isian singkat. Nilai hasil belajar yang diperoleh ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai =
x 100
Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Pada analisis statistik deskriptif, data hasil belajar dibandingkan dan dikelompokkan berdasarkan pedoman pengaktegorian dari Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS), yaitu sebagai berikut: Tabel
1.
Pengkategorian Tingkat Belajar Biologi Interval nilai Kualifikasi 85-100
Sangat tinggi
65-84
Tinggi
55-64
Sedang
35-54
Rendah
≤ 34
Sangat rendah
Hasil
Sumber: DEPDIKNAS (2006) dalam Upu (2010) Sedangkan teknik analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji analisis Kovarian (Anakova) melalui sistem Statistical Package for Social Sciense (SPSS). Meliputi uji normalitas, dan uji homogenitas dengan taraf signifikansi α = 0,05.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian a. Analisis Statistik Deskriptif Hasil analisis deskriptif menunjukkan deskripsi tentang distribusi nilai hasil belajar sebelum dan sesudah diberikan perlakuan (treatment) pada kelompok media pembelajaran MindManager dan kelompok media pembelajaran Powerpoint. 1). Distribusi nilai Pretest hasil belajar Materi Ekosistem sebelum diberikan Perlakuan Nilai statistik deskriptif pretest yang diajar melalui penerapan media MindManager dan Powerpoint pada siswa kelas X SMA Negeri 9 Marusu Kabupaten Maros dapat dilihat pada Tabel 2. .
84 Jurnal Bionature, Volume 14, Nomor 2, Oktober 2013, hlm.80-87 Tabel 2. Distribusi nilai pretest kelompok MindManager dan Powerpoint Statistik Deskriptif Nilai Statistik Pretest Kelompok Media Kelompok Media MindManager Powerpoint Jumlah sampel 31 30 Nilai terendah 23,33 20,00 Nilai tertinggi 56,67 60,00 Nilai rata-rata 39,35 39,44 Standar deviasi 9,94 10,47 Median 40,00 40,00 Modus 43,33 43,33 Tabel 3. Distribusi frekuensi dan persentase kategori nilai pretest kelompok MindManager dan Powerpoint Nilai Pretest Kelompok MindManager Kelompok Powerpoint Kategori Persentase Persentase Frekuensi Frekuensi (%) (%) Sangat Tinggi 0 0 0 0 Tinggi 0 0 0 0 Sedang 3 9,68 3 10 Rendah 16 51,61 15 50 Sangat Rendah 12 38,71 12 40 Jumlah 31 100,00 30 100,00 Tabel 4. Distribusi nilai posttest kelompok media MindManager dan media Powerpoint Statistik Deskriptif Nilai Statistik Pretest Kelompok Media Kelompok Media MindManager Powerpoint Jumlah sampel 31 30 Nilai terendah 63,33 60,00 Nilai tertinggi 90,00 83,33 Nilai rata-rata 76,12 72,11 Standar deviasi 7,75 7,40 Median 80,00 73,33 Modus 83,33 76,67 Tabel 5. Distribusi frekuensi dan persentase kategori nilai posttest kelompok MindManager dan Powerpoint Nilai Posttest Kelompok MindManager Kelompok Powerpoint Kategori Persentase Persentase Frekuensi Frekuensi (%) (%) Sangat Tinggi 4 12,90 0 0,00 Tinggi 25 80,65 24 80 Sedang 2 6,45 6 20 Rendah 0 0,00 0 0,00 Sangat Rendah 0 0,00 0 0,00 Jumlah 31 100,00 30 100,00
Daud dan Rachmawati, Perbedaan Hasil Belajar melalui Penerapan Media Mindmanager dan Media Powerpoint
Data nilai pretest tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam 5 kategori hasil belajar, yang pengkategoriannya berdasar pada Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS). Pada Tabel 3 disajikan distribusi frekuensi dan persentase kategori nilai pretest kelompok MindManager dan Powerpoint. Berdasarkan pada Tabel 2 dan Tabel 3 di atas dapat digambarkan bahwa dari kedua kelas X SMA Negeri 9 Marusu yang dijadikan subjek penelitian untuk kelompok MindManager dan kelompok Powerpoint, pada umumnya memiliki prestasi belajar Biologi materi ekosistem dalam kategori rendah. Pada kelompok MindManager memperoleh nilai rata-rata 39,35 dan kelompok Powerpoint memperoleh nilai rata-rata 39,44 dari skor ideal 100. Dengan kata lain kemampuan awal siswa pada kedua kelompok tersebut dapat dikatakan sama, sehingga kedua kelompok tersebut dapat digunakan sebagai subjek penelitian. 2). Distribusi nilai Posttest hasil belajar Materi Ekosistem sesudah diberikan Perlakuan Nilai statistik deskriptif posttest yang diajar melalui penerapan media MindManager dan Powerpoint pada siswa kelas X SMA Negeri 9 Marusu Kabupaten Maros dapat dilihat pada Tabel 4. Data nilai posttest tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam 5 kategori hasil belajar, yang pengkategoriannya berdasar pada Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS). Berikut disajikan distribusi frekuensi dan persentase kategori nilai posttest kelompok MindManager dan Powerpoint. Berdasarkan pada tabel 4 dan tabel 5 di atas dapat digambarkan bahwa dari kedua kelas X SMA Negeri 9 Marusu yang dijadikan subjek penelitian untuk kelompok MindManager dan kelompok Powerpoint, pada umumnya memiliki prestasi belajar Biologi materi ekosistem dalam kategori tinggi setelah diberikan perlakuan. Pada kelompok MindManager dengan jumlah 31 siswa kelas X1 memperoleh nilai rata-rata 76,12 dari skor ideal 100. Sedangkan pada kelompok Powerpoint dengan jumlah 30 siswa kelas X2 memperoleh nilai rata-rata 72,11 dari skor ideal 100. b. Analisis Statistik Inferensial Setelah menganalisis data hasil belajar biologi kelompok media MindManager dan kelompok media Powerpoint maka langkah selanjutnya adalah mencari perbedaan kedua
85
hasil belajar tersebut yang diuji dengan melakukan uji hipotesis sebagai berikut : c. Uji Hipotesis Setelah mengetahui bahwa data yang diperoleh terdistribusi normal dan memiliki variansi yang sama (homogen), maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 dengan uji Anakova. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi ≥ α 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Sebaliknya jika nilai signifikansi < α 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dari hasil pengolahan data menunjukkan bahwa diperoleh nilai sig (2-tailed) 0,035 < α 0,05 maka hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis pada penelitian ini diterima yaitu ada perbedaan hasil belajar materi ekosistem melalui penerapan media MindManager dan media Powerpoint pada siswa kelas X SMA Negeri 9 Marusu Kabupaten Maros. 2. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, dimana penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang dilaksanakan dengan menggunakan dua media pembelajaran yang terdiri dari kelompok media MindManager dan kelompok media Powerpoint untuk melihat adanya perbedaan hasil belajar biologi siswa dari segi kognitif, materi yang diberikan pada kedua kelompok adalah materi mengenai Ekosistem. Adapun hasil analisis data yang diperoleh secara deskriptif menunjukkan bahwa hasil belajar materi ekosistem di kelompok media MindManager yang lebih tinggi dibanding kelompok media Powerpoint. Dimana rata-rata hasil belajar siswa kelompok media MindManager adalah 76,12 pada kategori baik, sedangkan hasil belajar siswa kelompok media Powerpoint dengan nilai rata-rata adalah 72,11 pada kategori baik. Walaupun kedua kelompok memiliki nilai rata-rata pada kategori baik, namun nilai kedua kelas tetap berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa pada nilai rata-rata yang diperoleh antara kedua media tersebut tidak jauh beda, karna kedua media ini sama-sama suatu media elektronik dan bersifat multimedia. Berdasarkan kategori hasil belajar, untuk kelompok media MindManager dengan jumlah siswa 31 orang, dimana sebanyak 2 siswa berada pada kategori sedang, 25 siswa yang berada pada
86 Jurnal Bionature, Volume 14, Nomor 2, Oktober 2013, hlm.80-87 kategori tinggi dan 4 siswa berada pada kategori sangat tinggi. Sedangkan untuk kelompok media Powerpoint dengan jumlah siswa 30 orang, dimana sebanyak 6 siswa berada pada kategori sedang dan 24 lainnya memperoleh nilai yang tinggi. Hasil analisis inferensial juga memperlihatkan adanya perbedaan hasil belajar materi ekosistem melalui penerapan media MindManager dan siswa yang diajar melalui penerapan media Powerpoint. Dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,03 < α 0,05, berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi, ada perbedaan hasil belajar materi ekosistem melalui penerapan media MindManager dan media Powerpoint. Adanya perbedaan pada hasil belajar siswa dikarenakan media pembelajaran yang digunakan pada kedua kelas yang berbeda. Pada kelas X1 menggunakan media MindManager sebagai alat bantu dalam memberikan materi ekosistem, sedangkan pada kelas X2 menggunakan media Powerpoint. Penggunaan media yang diterapkan oleh guru dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu komponen penting yang menunjang hasil belajar siswa, terlebih lagi untuk materi-materi tertentu termasuk materi ekosistem. Meskipun kedua media tersebut adalah media pembelajaran yang memiliki sifat yang sama yaitu bersifat multimedia, namun ketertarikan secara visual dari peserta didik adalah faktor awal yang penting untuk menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Jadi dengan melihat perbedaan kedua media secara visual dapat disimpulkan bahwa kemungkinan hasil belajar yang lebih tinggi yang diperoleh pada kelompok media MindManager disebabkan karena siswa lebih tertarik untuk memperhatikan materi pelajaran yang diajarkan dengan menggunakan media tersebut. Sementara lebih rendahnya hasil belajar yang diperoleh pada kelompok media powerpoint disebabkan karena siswa kurang tertarik pada media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Pada kelompok yang diajar dengan menerapkan media powerpoint menunjukkan keaktifan yang lebih rendah dibandingkan siswa pada kelompok media MindManager yang lebih tinggi. Kedua media tersebut sama-sama memiliki kemampuan dalam meningkatkan hasil belajar siswa, karena merupakan multimedia yang tidak hanya memuat gambar atau teks tetapi juga dapat memuat video, animasi, dan dapat disambungkan ke alamat web yang dibutuhkan.
Sebagaimana yang disebutkan Arsyad (2002) bahwa multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi akan lebih mudah dimengerti karena sebanyak mungkin indera, terutama telinga dan mata digunakan untuk menyerap informasi, semakin besar kemungkinan informasi tersebut untuk dimengerti dan dipertahankan dalam ingatan. Menurut Rusman et al. (2012), penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada peserta didik. Media yang baik juga akan mengaktifkan peserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong peserta didik untuk melakukan praktik-praktik dengan benar. Media MindManager dapat meningkatkan hasil belajar pada materi ekosistem dilihat dari nilai seluruh siswa yang tuntas dan berkategori baik. Siswa memiliki keterbatasan waktu dalam penguasaan materi yang begitu banyak khususnya pada materi ekosistem, sehingga media yang baik dan sesuai kebutuhan siswa merupakan salah satu pendukung dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Media MindManager merupakan multimedia presentasi yang mempunyai suatu kelebihan yaitu untuk mengatur informasi dan pola pikir dengan membentuk peta konsep, dapat di link dengan gambar, catatan atau teks, animasi dan video, selain itu, media tersebut membantu guru dalam memberi penjelasan secara terstruktur mulai dari konsep yang paling umum kemudian dijelaskan konsep yang lebih mendetail yang dilengkapi visualisasi yang menarik dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga dapat mempertinggi kualitas belajar mengajar lebih baik yang kemudian dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pemahaman siswa akan materi semakin baik, guru membantu siswa untuk memahami suatu konsep dengan menghubungkannya dengan konsep yang ada sebelumnya sehingga siswa dapat mengingat materi pelajaran dengan baik dan sebisa mungkin kebiasaan siswa untuk belajar menghafal dapat di minimalisir. Hal ini sejalan dengan pendapat Yusuf et. al, (2006) bahwa salah satu manfaat pembelajaran dengan menggunakan peta konsep bagi diri siswa adalah meningkatkan memori atau ingatan, Dahar dalam Yusuf et. al, (2006) yang menyatakan bahwa jika informasi yang dipelajari secara bermakna lebih lama di ingat daripada informasi yang dipelajari secara hafalan.
Daud dan Rachmawati, Perbedaan Hasil Belajar melalui Penerapan Media Mindmanager dan Media Powerpoint
Di samping itu media pembelalajaran yang juga dianggap mampu memberikan hasil belajar yang baik adalah Media Powerpoint yang merupakan salah satu bagian aplikasi Microsft Office, dimana kelebihannya yaitu presentasi yang dibuat dapat berisi tampilan teks maupun grafis yang terbagi dalam slide-slide. Setiap slide dapat berisi penjabaran topik yang divisualisasikan dalam bentuk tulisan, gambar maupun tabel. Dengan adanya animasi dan multimedia yang menyertainya maka penyajian presentasi akan lebih hidup, menarik dan efektif. Menurut Piyanto (2009), bahwa kombinasi teks, gambar, seni grafik, animasi, suara dan video, aneka media tersebut digabungkan menjadi satu kesatuan kerja yang akan menghasilkan suatu informasi yang memiliki nilai komunikasi yang sangat tinggi. Artinya, informasi bahkan tidak hanya dapat dilihat sebagai hasil cetakan, melainkan juga dapat didengar, membentuk simulasi dan animasi yang dapat membangkitkan minat dan memiliki nilai seni grafis yang tinggi dalam penyajiannya. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan belajar siswa, menjadikan pelajaran lebih menarik, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks dan terlalu rumit untuk diamati, objek pengamatan menjadi lebih nyata, membantu keefektifan proses pembelajaran dengan mengarahkan perhatian dan konsentarasi siswa, serta pemahaman siswa lebih mendalam.hal ini sejalan dengan pendapat Arsyad (2011) bahwa media pembelajaran berbasis visual sebagai sebuah bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat kepada penerima yang dituju.
87
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan hasil belajar materi ekosistem melalui penerapan media MindManager dan melalui penerapan media Powerpoint. Pada kedua kelompok tersebut dimana nilai siswa kelompok media MindManager lebih tinggi dibanding nilai siswa pada kelompok media Powerpoint. Akan tetapi peneliti menyadari bahwa bukan hanya satu faktor yang bisa mempengaruhi hasil belajar siswa, melainkan keberhasilan belajar siswa selama proses pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Misalnya, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan waktu. pergaulan siswa, jam belajar siswa di rumah, fasilitas belajar siswa dirumah dan disekolah juga turut mempengaruhi hasil belajar siswa. D. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil belajar materi ekosistem melalui media MindManager berada pada kategori tinggi, dengan nilai rata-rata 76,12 siswa kelas X SMA Negeri 9 Marusu Kabupaten Maros. 2. Hasil belajar materi ekosistem melalui media Powerpoint berada pada kategori tinggi, dengan nilai rata-rata 72,11 siswa kelas X SMA Negeri 9 Marusu Kabupaten Maros. 3. Ada perbedaan hasil belajar materi ekosistem yang diajar melalui penerapan media MindManager dan media Powerpoint pada siswa kelas X SMA Negeri 9 Marusu Kabupaten Maros.
E. DAFTAR PUSTAKA Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Divisi Buku Perguruan Tinggi Rusman et al. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Mengembangkan Profesionalitas Guru). Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Santayasa, I Wayan. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Denpasar: UNDIKSHA Sukmadinata, N. S. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sudjana, Nana, dan Rivai. A. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik Konsep, Landasan Teoritis. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Upu,
H. 2010. Improving Mathematics Students Achievement Through Realistic Mathematics Education Approach at grade VII-7 Public Junior High School 3Sinjai.http://blog.unm.ac.id/hamzahupu/2010/09/2 1/improving-mathematics-students-achievementthrough-realistic-mathematics-education-approachat-grade-vii-7-public-junior-high-school-3-sinjai (diakses 23 Februari 2013) Yoga, Djohan. 2010. Petunjuk Praktis Untuk Menerapkan Kegiatan Belajar Mengajar Berbasis Mind Map. Di Akses pada Tanggal 03 Januari 2013.