PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DAN JIGSAW PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 16 Jakarta Barat)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Oleh: LUTFI AWALIYAH SOLEHA 109016100020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
ABSTRAK Lutfi Awaliyah Soleha (109016100020). Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Sistem Pencernaan (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 16 Jakarta Barat). Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruaan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw pada konsep sistem pencernaan. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 16 Jakarta Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian two group pretests postest design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dan penentuan kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dilakukan dengan cara random. Sampel penelitian berjumlah 35 siswa untuk kelas eksperimen 1 dengan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan 33 siswa untuk kelas eksperimen 1 dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar yang berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya serta non tes yang berupa lembar observasi. Analisis data menggunakan uji t dan diperoleh nilai thitung 3,198 pada taraf signifikan α 0,05 dan diperoleh ttabel sebesar 1,997, maka thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan hipotesis nol ditolak dan Ha diterima, dengan demikian terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw pada konsep sistem pencernaan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Jigsaw lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray.
Kata kunci: metode pembelajaran Two Stay Two Stray, metode pembelajaran Jigsaw, hasil belajar siswa
ABSTRACT Lutfi Awaliyah Soleha (109016100020). The Differences between Students’ Learning Results Using Two Stay Two Stray Method and Jigsaw Method on the Concept of Digestive System (A Quasi-Experimental Study at SMAN 16, West Jakarta). BA Thesis of The Department of Biology Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers’ Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta. This study aimed to know the differences between students’ learning results using Two Stay Two Stray Method and Jigsaw Method on the concept of digestive system. This research was held at SMAN 16 West Jakarta. This study conducted a quasi-experimental study using two-pretests-group-post-test design. The sampling of this study was taken by purposive sampling and the determination of first experimental class and second experimental class were exercised randomly. The subject of the study were 35 students for first experimental class using Two Stay Two Stray Method and 33 students for second experimental class using Jigsaw Method. The instrument of the study was tests of students’ learning results in the form objective tests; those consisted of mutiple choices-which have been tested for validity and reliability-and non test in the form of observation sheet. Analysis of the data used t-test and obtained of tarithmetic 3,198 in significant α 0,05 and obtained of ttable amount 1,997, so tarithmetic>ttable..This indicated that the null hypothesis was rejected and Ha accepted, therefore there was the difference between students’ learning results using Two Stay Two Stray Method and Jigsaw Method on the concept of digestive system. The result of this study also showed that students’ learning results using Jigsaw Method was better than students’ learning results using Two Stay Two Stray Method. Keywords: Two Stay Two Stray Method, Jigsaw Method, Students’ Learning Results
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang Maha pengasih dan Maha penyayang karena berkat kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Sistem Pencernaan”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia kepada jalan kebenaran dan kebaikan. Dalam penyusunan skripsi, penulis mendapatkan bimbingan, dukungan dan pengarahan dari berbagai pihak, sehingga sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan IPA dan Ibu Yanti Herlanti, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan IPA Biologi. 3. Bapak Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd., Dosen pembimbing I dan Ibu Eny .S. Rosyidatun, MA., Dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran, motivasi, pengarahan, dan waktunya kepada penulis dengan penuh kesabaran dalam penulisan skripsi ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Biologi yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas semua ilmu yang telah diberikan. 5. Ibu Dra. Hj. Cedarkuine, M.Pd., Kepala SMA Negeri 16 Jakarta yang telah memberikan izin sepenuhnya untuk dapat melakukan penelitian di sekolah tersebut. 6. Ibu Dra. Farida Obing, guru Biologi SMA Negeri 16 Jakarta yang senantiasa memberikan bimbingan, motivasi, saran selama pelaksanaan penelitian. 7. Kedua Orang tua penulis, Ayahanda Husin dan Ibunda Kholifah S.Pd yang telah memberikan dukungan, motivasi, kasih sayang, doa serta berbagai
i
pelajaran yang berharga diberbagai situasi dan kondisi yang Allah takdirkan. Mudah-mudahan semua perjuangan mereka menjadi amal jariyah di sisi Allah SWT. Adik-adikku tercinta yang telah memberikan semangat dan motivasinya. 8. Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2009. Terima kasih atas keceriaan dan kebersamaannya selama belajar di UIN, semoga semua selalu sukses serta tali silahturahmi kita tetap terjalin. 9. Sahabat-sahabat tercinta, Azizah, Oon Musyaropah, dan Fitria Aniatuzahro yang telah memberikan semangat, doa, cinta, serta motivasi kepada penulis. 10. Teman-teman guru di Al-Ihsan yang memberikan motivasi kepada penulis. 11. Dan semua yang membantu menyemangati penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Akhirnya penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT, semoga segala perhatian, motivasi dan bantuannya dibalas oleh-Nya sebagai amal kebaikan. Saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta,
Februari 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR ..............................................................................................i DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii DAFTAR TABEL .................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................vi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 4 C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 4 D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................................. 5
BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teoretis .......................................................................................... 6 1. Pembelajaran Kooperatif..................................................................... 6 2. Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) ......................... 14 3. Metode Pembelajaran Jigsaw ................................................................ 19 4. Perbedaan dan Persamaan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dan Jigsaw ........................................................................ 25 B. Hasil Belajar ................................................................................................... 27 C. Konsep Sistem Pencernaan Pada Manusia ................................................. 31 D. Kerangka Berpikir......................................................................................... 33
iii
E. Hipotesis Penelitian....................................................................................... 34
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 35 B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................ 35 C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 36 D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 37 E. Instrumen Penelitian ............................................................................... 37 F. Kalibrasi Instrumen ....................................................................................... 39 G. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 44 H. Hipotesis Statistik .......................................................................................... 47
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray ............................. 49 B. Penerapan Metode Pembelajaran Jigsaw.................................................... 51 C. Hasil belajar Siswa ........................................................................................ 53 D. Hasil Penelitian .............................................................................................. 57 E. Pembahasan Hasil Penelitian........................................................................ 62
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................. 65 B. Saran ................................................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 66 LAMPIRAN .......................................................................................................... 70
iv
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ......................................... 12 Tabel 2.2 Tahapan Kegiatan Metode Pembelajaran Jigsaw ................................. 22 Tabel 2.3 Perbedaan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw ....... 26 Tabel 2.4 Persamaan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw ...... 26 Tabel 3.1 Desain Penelitian ................................................................................... 35 Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 37 Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kognitif Pada Sistem Pencernaan ........ 38 Tabel 4.1 Analisis Hasil Belajar Posttest antara Kelas Jigsaw dengan Kelas Two stay Two Stray ................................................................................................ 53 Tabel 4.2 Data (Pretest) Kelas Eksperimen 1 (Kelas Two Stay Two Stray) dan Kelas Eksperimen 2 (Kelas Jigsaw)........................................................ 57 Tabel 4.3 Data (Postest) Kelas Eksperimen 1 (Kelas Two Stay Two Stray) dan Kelas Eksperimen 2 (Kelas Jigsaw)........................................................ 58 Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas .................................................................................... 59 Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas ................................................................................ 60 Tabel 4.6 Hasil Uji-t Data Pretest dan Postest Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2 .......................................................................................... 61 Tabel 4.7 Kategori N-Gain Kelas Eksperimen Jigsaw dan Two Stay Two Stray....................................................................................................... 62
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 2.1 Ilustrasi Kelompok Jigsaw....................................................................23 Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir ....................................................................... 34
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Jigsaw ................... 70 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Two Stay Two Stray ............................................................................................................ 91 Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian .......................................................... 112 Lampiran 4 Rekapitulasi Analisis Butir Soal ........................................................... 129 Lampiran 5 Instrumen Penelitian ........................................................................ 131 Lampiran 6 Pembagian Materi Kelompok Ahli Jigsaw .......................................... 136 Lampiran 7 LKS Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray ............................. 137 Lampiran 8 Perhitungan Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen 2 (Kelas Jigsaw) .................................................................................. 139 Lampiran 9 Perhitungan Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen 1 (Kelas Two Stay Two Stray) ............................................................. 142 Lampiran 10 Perhitungan Uji Normalitas Data Postest Kelas Eksperimen 2 (Kelas Jigsaw) ................................................................................. 145 Lampiran 11 Perhitungan Uji Normalitas Data Postest Kelas Eksperimen 1 (Kelas Two Stay Two Stray) ................................................................. 148 Lampiran 12 Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Eksperimen 1 (Kelas Two Stay Two Stray) dan Kelas Eksperimen 2 (Kelas Jigsaw) .............. 151 Lampiran 13 Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Eksperimen 1 (Kelas Two Stay Two Stray) dan Kelas Eksperimen 2 (Kelas Jigsaw) .............. 153 Lampiran 14 Uji Hipotesis .................................................................................. 155 Lampiran 15 Nilai Normal Gain (N-Gain) Kelas Eksperimen Jigsaw ................ 159 Lampiran 16 Nilai Normal Gain (N-Gain) Kelas Eksperimen Two Stay Two Stray ................................................................................................ 161 Lampiran 17 Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Metode Jigsaw) ...................... 163 Lampiran 18 Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Two Stay Two Stray) ............ 164 Lampiran 19 Hasil Perhitungan Lembar Observasi Aktivitas Siswa vii
(Metode Jigsaw).............................................................................. 165 Lampiran 20 Hasil Perhitungan Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Metode Two Stay Two Stray)......................................................... 166 Lampiran 21 Gambar Dokumentasi ..................................................................... 167
viii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memang sudah menjadi kebutuhan bagi kehidupan manusia, dimana setiap manusia harus bisa bersaing dalam mempertahankan diri, harkat dan martabat bangsa. Pendidikan juga tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, seperti hadits yang berbunyi “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat”. Maksud dari hadits tersebut adalah bahwa pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat, dimana dapat diibaratkan mencari ilmu dapat dimulai dari masih dalam buaian (kandungan) ibu sampai akhir hayat setiap manusia. Pendidikan bukan hanya untuk golongan tertentu saja, tetapi semua manusia mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pendidikan yang layak. Pendidikan berguna untuk kelangsungan hidup manusia dan juga memperbaiki kehidupan manusia menjadi lebih baik. Untuk memperlancar proses pendidikan diperlukan lembaga sekolah sebagai wadah untuk kegiatan belajar mengajar. Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan perubahan dalam pengetahuan dan keterampilannya. Sekolah merupakan sarana untuk peserta didik memperoleh ilmu pengetahuan dan mengembangkan keterampilan dalam kegiatan belajar, selain itu sekolah juga memberikan pendidikan moral dan etika sehingga dapat menghasilkan perubahan tingkah laku yang baik bagi peserta didik. Oleh karena itu sekolah sebagai pusat pendidikan harus bisa melaksanakan fungsinya dengan baik untuk menyiapkan generasi muda yang nantinya dapat membangun bangsa. Aktivitas belajar merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa, dimana siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga akan menghasilkan pengetahuan, pengalaman, pemahaman dan aspek-aspek lain.1 Kenyataannya di dalam kegiatan pembelajaran masih ada juga siswa yang terlihat 1
Purmiati, R. Wakhid Akhdinirwanto, H. Ashari, “Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk Peningkatan Aktivitas Belajar IPA Siswa di SMP Negeri 7 Purworejo,” Jurnal Radiasi, Vol. 1 No. 1, 2011, h. 5. (tersedia online di http://www.ejournal. umpwr.ac.id/index.php/radiasi/article/download/230/259 artikel ini diakses pada 14 Februari 2013)
2
kurang antusias dalam belajar, dan banyak yang asyik mengobrol dengan teman lainnya tanpa menghiraukan penjelasan guru serta siswa merasa bosan. Pastinya seorang guru berharap agar suasana di dalam kelas benar-benar hidup dan semua siswa dapat termotivasi terhadap pelajaran. Guru sebagai pengajar dan pendidik berperan untuk memberikan ilmu yang dimilikinya kepada peserta didik dan memberikan pembinaan yang berhubungan dengan kedisiplinan peserta didik. Di dalam proses pembelajaran guru merupakan penentu keberhasilan belajar peserta didik. Oleh karena itu, guru harus berupaya agar kegiatan di kelas dapat memberikan kesempatan yang luas untuk pengalaman siswa. Guru juga harus bisa memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai, sehingga kegiatan pembelajaran dapat diselenggarakan dengan efektif. Berdasarkan data dari RPP guru Biologi kelas 2 pada materi sistem pencernaan diperoleh bahwa proses pembelajaran yang dilakukan menggunakan metode berkelompok. Tetapi pada proses pembelajarannya
guru tidak
menggunakan variasi lain dari metode berkelompok, hanya sekedar kelompok saja. Oleh karena itu, membuat siswa merasa bosan dalam kegiatan pembelajarannya. Permasalahan seperti inilah yang perlu diperhatikan oleh setiap guru. Guru harus dapat menerapkan berbagai variasi metode berkelompok yang sesuai dengan keadaan kelas dan siswanya. Alternatif yang dapat dipilih untuk membuat pelajaran biologi lebih menarik dan menyenangkan, dapat meningkatkan keaktifan siswa serta pelajaran biologi lebih mudah dipahami, guru dapat menerapkan dan mengembangakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan jigsaw untuk pembelajaran biologi pada materi sistem pencernaan di sekolah. Metode pembelajaran Two Stay Two Stray menurut Huda seperti dikutip Purmiati dkk, yaitu tipe pembelajaran kooperatif dengan masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk membagikan hasil informasi yang telah didiskusikan kepada kelompok lain.2 Metode ini memiliki variasi berkelompok dalam pembelajarannya. Metode Two Stay Two Stray membuat siswa memiliki peran dan tanggung jawab untuk mengerjakan tugas, dimana masing-masing 2
Ibid.
3
kelompok saling beriteraksi mensharing informasi, sehingga pengetahuan dan pemahaman siswa menjadi berkembang. Sedangkan metode pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang juga fleksibel. Pada metode pembelajaran berkelompok ini siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan mengajarkan topik tersebut kepada anggota kelompoknya, sehingga mereka dapat saling berinteraksi dan saling membantu.3 Metode pembelajaran ini juga memiliki variasi metode berkelompok lain, dimana terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli, pada proses pembelajarannya siswa saling membantu di dalam kelompok untuk menguasai dan memahami suatu materi pelajaran. Metode ini membuat siswa bertanggung jawab terhadap dirinya dan juga orang lain dan dapat meningkatkan kerja sama kelompok. Konsep yang digunakan pada penelitian ini adalah sistem pencernaan. Standar Kompetensi (SK) pada materi sistem pencernaan yaitu menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas. Sedangkan Kompetensi Dasar (KD) yaitu menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia). Materi sistem pencernaan ini meliputi makanan dan fungsi bagi manusia, sistem pencernaan manusia, dan penyakit pada sistem pencernaan manusia. Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw dalam menyajikan materi sistem pencernaan manusia, karena dalam materi sistem pencernaan ini terdiri dari beberapa sub bab yang cocok untuk digunakan dengan metode kelompok, pemberian argumen/ide, dan bertukar pengetahuan/sharing sesuai dengan karakteristik
dari
metode-metode
tersebut.
Jadi
untuk
melihat
dan
membandingkan metode pembelajaran yang lebih efektif dalam memahami materi
3
M. A. Hertiavi, H. Langlang dan S. Khanafiyah, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP,” Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Vol. ISSN: 1693-1246 (6), 2010: 53 - 57, h. 54. (tersedia online di http://www.journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPFI/article/download/1104/1015 artikel ini diakses pada 22 Februari 2013)
4
sistem pencernaan, maka penelitian ini menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian di sekolah dengan judul penelitian “Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Sistem Pencernaan.”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat didentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Guru di sekolah hanya menerapkan metode pembelajaran kelompok saja tanpa variasi lain dari metode kooperatif pada materi sistem pencernaan yang di lihat dari RPP guru 2. Siswa merasa bosan hanya dengan menggunakan metode kelompok saja tanpa metode kelompok yang bervariasi
C. Pembatasan Masalah Untuk fokus penelitian ini, maka permasalahan dibatasi hanya pada perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw pada konsep sistem pencernaan manusia, dan juga dibatasi hanya pada aspek kognitif.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang terkait dengan penelitian ini sebagai berikut “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw pada konsep sistem pencernaan?”
5
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw pada konsep sistem pencernaan.
2. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, harapan dan manfaat dari penelitian ini sebagai berikut: a. Membantu guru memberikan informasi dan masukan dalam memilih metode pembelajaran yang tepat, efektif dan menarik sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih inovatif dan membuat siswa aktif. b. Menambah pengetahuan dan melatih keterampilan menulis serta kemampuan menganalisis suatu masalah pendidikan sebagai wujud untuk mengimplementasi ilmu yang telah didapat selama kuliah.
6
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoretis 1. Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran
koopertif
(cooperative
learning)
merupakan
bentuk
pembelajaran yang membuat siswa belajar dan bekerja secara bersama-sama di dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, dengan anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang, sehingga dapat menimbulkan interaksi dan komunikasi yang dilakukan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru (multi way traffic communication).1 Dari pendapat ini menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif dilakukan oleh siswa dengan latar belakang yang heterogen atau beragam, dimana dalam proses pembelajaran dapat menimbulkan banyak lalu lintas komunikasi dalam kelompok dan membuat siswa lebih mudah dalam belajar. Sedangkan menurut Slavin, pembelajaran kooperatif merupakan metode pembelajaran dimana guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil dan kemudian mereka bekerja sama untuk saling membantu mempelajari materi pelajaran.2 Slavin lebih menekankan pada cara atau kegiatan yang meliputi aspek sosial yang harus dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran di dalam kelompok kecil supaya tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Dari definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang menggunakan kelompok atau tim kecil dalam kegiatan pembelajarannya dengan latar belakang dan keahlian siswa yang berbeda, dimana mengutamakan anggota kelompok siswa saling bekerja sama dan 1
Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011), Cet. 4, h. 202 -203. 2 Van Dat Tran, “The Effects of Cooperative Learning on the Academic Achievement and Knowledge Retention,” International Journal of Higher Education, Vol. 3 No. 2, 2014, h. 131.
7
membantu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru sehingga akan mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif berbeda dari belajar dalam bentuk kelompok biasa, karena pembelajaran kooperatif memiliki belajar kelompok yang terstruktur. Ini berarti tidak semua belajar di dalam kelompok merupakan pembelajaran kooperatif.
b. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif berbeda dengan metode pembelajaran lain, karena pada pembelajaran kooperatif memiliki karakteristik atau ciri-ciri, unsur-unsur, dan terdapat proses belajar kelompok yang terarah. Secara umum ciri-ciri dari pembelajaran kooperatif antara lain: 1) Pembelajaran secara tim 2) Berdasarkan pada manejemen kooperatif 3) Membutuhkan kemauan untuk bekerja sama 4) Meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah (proses kelompok).3 Ciri-ciri tersebut menekankan bahwa dalam pembelajaran kooperatif memerlukan kerja sama siswa dalam kelompok. Selain itu juga setiap anggota kelompok siswa bukan saja harus diatur tugas dan tanggung jawab masingmasing, akan tetapi juga ditanamkan perlunya saling membantu, misalnya siswa yang pintar membatu siswa yang kurang pintar. Selain karakteristik diatas, karakteristik pembelajara kooperatif diantaranya sebagai berikut: 1) Siswa bekerja dalam kelompok kooperatif untuk menguasai materi akademis 2) Anggota-anggota dalam kelompok diatur terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan rendah, sedang, dan tinggi
3
Budihartin Dwi Meilawati, Aunillah dan Kusno, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaan Kooperatif Model Jigsaw,” Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo, Vol.1, No.1, April 2013, h. 37.
8
3) Jika memungkinkan, masing-masing anggota kelompok kooperatif berbeda suku, budaya, dan jenis kelamin 4) Sistem penghargaan mengutamakan kepada kelompok daripada individu4 Siswa dalam kelompok pembelajaran kooperatif harus memiliki latar belakang yang heterogen, baik dari kemampuan akademis, jenis kelamin, dan juga suku atau ras, sehingga setiap siswa dapat belajar dari siswa lainnya. Sistem penghargaan juga lebih menekankan kepada kelompok, karena semua proses pembelajaranya adalah kerja sama tim. Terdapat tiga konsep utama karakteristik pembelajaran kooperatif. Tiga konsep yang dimaksud ini adalah seperti berikut: 1) Penghargaan kelompok. 2) Tanggungjawab individu. 3) Kesempatan yang sama untuk berhasil.5 Kelompok
yang
memiliki
kinerja
yang
bagus
dalam
proses
pembelajarannya akan mendapatkan penghargaan kelompok sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh guru. Karena penghargaan yang diberikan berdasarkan kelompok maka setiap siswa bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan untuk saling membantu. Jadi di dalam kelompok setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk memberikan hasil yang terbaik dalam kelompoknya.
c. Unsur-unsur dan Pembelajaran Kooperatif Roger dan David Johnson seperti dikutip Agus Suprijono, mengatakan “bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif”. Terdapat lima unsur untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran kooperatif antara lain: 1) Saling ketergantungan positif (Positive interdependence) 2) Tanggung jawab perseorangan (Personal responsibility) 4
Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009), Cet. 1, h. 233 5 Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. 1, h. 131 – 132.
9
3) Interaksi promotif (Face to face promotive interaction) 4) Komunikasi antaranggota (Interpersonal skill) 5) Pemrosesan kelompok (Group processing).6 Unsur
pertama
dalam
pembelajaran
kooperatif
adalah
saling
ketergantungan positif. Unsur ini membuat siswa saling bekerja sama dalam kelompok
untuk
mencapai
keberhasilan
kelompok.
Siswa
memiliki
pertanggungjawaban kelompok dalam mengerjakan tugas, karena jika terdapat siswa didalam kelompok yang mengalami kesulitan dan tidak sukses maka siswa lainnya juga tidak akan sukses. Jadi dalam unsur ini kerja sama siswa dalam kelompok mempunyai andil dalam suksesnya kelompok. Unsur kedua pembelajaran kooperatif adalah tanggung jawab perseorangan. Dalam unsur ini masing-masing siswa dalam kelompok memiliki tanggung jawab sendiri terhadap tugas yang diberikan guru. Dengan demikian jika terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam kelompok maka siswa lain harus membantu, sehingga semua siswa berkontribusi terhadap kelompoknya masing-masing. Unsur ketiga pembelajaran kooperatif adalah interaksi promotif. Pada unsur ini, setiap siswa harus saling berinteraksi di dalam kelompok maupun dengan siswa di kelompok lain. Interaksi ini dilakukan supaya siswa dapat saling membantu dalam mengerjakan tugas dan siswa juga dapat memberikan ide terhadap tugas yang dikerjakan. Unsur ini dapat meningkatkan interaksi antar siswa. Unsur
keempat
pembelajaran
kooperatif
adalah
keterampilan
berkomunikasi. Keterampilan ini sangat diperlukan dalam proses pembelajaran di kelompok. Proses pembelajaran di dalam kelompok tidak akan berjalan jika komunikasi antar siswa kurang baik dan siswa tidak dapat mengkordinasikan tugas. Jadi siswa harus dapat saling berkomunikasi dengan siswa lainnya di dalam kelompok supaya tidak terjadi miss communication dalam mengerjakan tugas. Unsur kelima pembelajaran kooperatif adalah pemrosesan kelompok. Proses kelompok ini terjadi jika siswa di dalam kelompok dapat berdiskusi dan 6
Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), Cet. IX, h. 58 - 61.
10
berinteraksi dengan baik untuk mengerjakan tugas. Tujuan proses kelompok ini membuat semua siswa memberikan kontribusi yang baik untuk kelompoknya masing-masing. Selain unsur-unsur diatas, ada juga unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif antara lain: 1) Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama. 2) Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri. 3) Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya, memiliki tujuan yang ama. 4) Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya 5) Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah atau penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.7 Dari unsur-unsur di atas menekankan bahwa pembelajaran kooperatif harus memperhatikan aspek sosial dalam proses pembelajarannya supaya tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai dan masing-masing kelompok memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghargaan terbaik.
d. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran antara lain: 1) Hasil akademik 2) Toleransi dan penerimaan terhadap keanekaragaman 3) Pengembangan keterampilan sosial. 8
7
Rusman, op. cit., h. 208. Luh Sri Sudharmini, I Wayan Lasmawan, I Nyoman Natajaya, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar IPS SiswaKelas V Sekolah Dasar Gugus IV Jimbaran, Kuta Selatan,” e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 4, 2014, h. 5. 8
11
Dalam pembelajaran kooperatif meskipun meliputi berbagai tujuan sosial, juga memperbaiki perestasi siswa dalam belajar. Beberapa ahli berpendapat bahwa pembelajaran ini unggul dalam hal membantu siswa memahami konsepkonsep sulit. Tujuan lain pembelajaran kooperatif adalah penerimaan yang luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, suku, budaya, kelas sosial , dan kemampuan. Tujuan pembelajaran kooperatif ini memberikan dampak yang positif bagi siswa-siswa. Proses pembelajaran ini akan mengembangkan keterampilan siswa dalam membangun hubungan yang baik dengan orang lain dan juga nantinya bermanfaat di luar sekolah. Selain itu juga memberikan hasil prestasi akademik siswa. Selain itu, terdapat manfaat pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa, yaitu; 1) Meningkatkan kualitas hasil pembelajaran dan prestasi akademik, 2) Meningkatkan kemampuan mengingat para siswa 3) Meningkatkan kepuasan siswa terhadap pengalaman belajarnya 4) Membantu siswa mengembangkan keterampilan komunikasi dan sosial siswa 5) Memberi motivasi kepada siswa untuk mempelajari bahan pembelajaran dengan lebih baik 6) Meningkatkan rasa percaya diri siswa 7) Membantu meningkatkan hubungan positif antar suku/ ras.9 Dapat dilihat bahwa manfaat pembelajaran kooperatif memberikan pengaruh yang baik untuk proses pembelajaran. Manfaat pembelajaran ini akan memudahkan siswa dalam memahami pelajaran. Pada pembelajaran kooperatif, siswa diajarkan untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran seperti berdiskusi, mengemukakan pendapat, dan bertanya. Kemudian siswa di dalam kelompok 9
Ahmad Tangguh Putra Nursetiaji, Eko Supraptono dan Sugiyarto, “Penerapan Metode Cooperatif Two Stay Two Stray dalam Pembelajaran Merakit Instalansi Komponen PC di SMK,” Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, Vol. 16 No. 3, 2015, h. 52.
12
dapat mengkonstruk pengetahuan bersama-sama dan juga siswa dapat saling berkomunikasi untuk memecahkan masalah dalam mengerjakan tugas.
e. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Terdapat enam langkah utama tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut:10
Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tahap Pembelajaran
Tingkah Laku Guru
Kooperatif Tahap 1
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang
Menyampaikan tujuan dan akan dicapai pada kegiatan pelajaran dan memotivasi siswa
menekankan pentingnya topik yang akan dipelajari dan memotivasi siswa belajar.
Tahap 2
Guru menyajikan informasi atau materi kepada
Menyajikan informasi
siswa melalui demonstrasi atau bacaan.
Tahap 3
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
Mengorganisasikan siswa ke caranya membentuk kelompok belajar dan dalam
kelompok-kelompok membimbing setiap kelompok agar melakukan
belajar
transisi secara efektif dan efisien.
Tahap 4
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
Membimbing
kelompok pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
bekerja dan belajar Tahap 5
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
Evaluasi
yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Tahap 6
Guru memberikan penghargaan hasil belajar
Memberikan penghargaan
baik secara individu dan kelompok.
10
Rusman, op. cit., h. 211.
13
Prosedur pembelajaran kooperatif terdiri atas empat tahap. Empat tahap tersebut antara lain: 1) Penjelasan materi 2) Belajar kelompok 3) Penilaian 4) Pengakuan tim.11 Prosedur pertama ini guru memberikan penjelasan materi secara umum sebelum siswa belajar di dalam kelompoknya masing-masing. Penjelasan ini bertujuan supaya siswa ketika di dalam kelompok sudah mengerti dan memhami materi yang dipelajari. Siswa akan lebih mudah bekerja di dalam kelompok setelah mendengarkan penjelasan guru. Prosedur kedua ini siswa sudah belajar di dalam kelompoknya maisngmasing. Siswa saling bekerja sama dengan siswa lainnya di dalam kelompok untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Masing-masing siswa juga bertanggung jawab terhadap hasil yang dikerjakannya di dalam kelompok Prosedur ketiga ini adalah penilaian, dimana guru memberikan penilaian terhadap tugas yang dikerjakan dalam kelompok. Guru menilai kemampuan individu maupun kelompok ketika mengerjakan tugas. Penilaian juga dapat berupa tes atau kuis. Prosedur
keempat
ini
adalah
pengakuan
tim,
guru
memberikan
penghargaan kepada kelompok yang berhasil mengerjakan tugas dengan baik. Selain penghargaan yang diberikan, guru dapat juga memberikan hadiah kepada kelompok terbaik. Tujuan dari pengakuan tim ini adalah supaya memotivasi siswa untuk belajar lebih rajin lagi.
f. Keunggulan dan kelemahan Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa keunggulan di dalam proses kegiatan pembelajaran, diantaranya sebagai berikut: a) Membantu siswa memperoleh keterampilan pembelajaran b) Meningkatkan kemampuan untuk komunikasi 11
Ibid., h. 212 – 213.
14
c) Meningkatkan kemampuan siswa dalam hal pemahaman pengetahuan d) Membuat siswa memiliki sikap positif terhadap pembelajaran mereka sendiri.12 Pembelajaran kooperatif ini memiliki kelebihan yang sangat bermanfaat bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Hal ini karena dalam kegiatan pembelajarannya menuntut siswa untuk aktif dalam belajar melalui kerja sama di dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif ini juga membuat siswa dapat bersikap positif seperti menghargai, meningkatkan interakasi dan menjaga hubungan baik dengan siswa lain. Selain memiliki kelebihan, pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa kelemahan jika siswa dalam anggota kelompok tidak mengerti pentingnya kerjasama dalam kelompok. Kelemahan yang biasanya terjadi dalam belajar kelompok adalah dapat menjadi tempat mengobrol siswa, selain itu ada beberapa siswa yang hanya mengandalkan teman kelompoknya untuk mengerjakan tugas. Selain itu proses pembelajarannya membutuhkan waktu yang lebih banyak, sementara waktu pelaksanaan metode ini harus disesuaikan dengan beban kurikulum. Kelemahan pembelajaran ini akan memberikan pengaruh terhadap jalannya kegiatan proses pembelajaran. Jadi dalam pembelajaran kooperatif tidak selamanya memiliki keunggulan dalam proses belajarnya.
2. Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray a. Pengertian Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray Metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dikembangkan oleh Spencer Kagan dan disebut juga dengan metode “Dua Tinggal Dua Tamu”. Metode ini dapat digunakan pada semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia peserta didik. Struktur Dua tinggal Dua Tamu memberi kesempatan kepada kelompok untuk sharing dan membagikan hasil informasi yang telah di dapat
12
Van Dat Tran, “The Effects of Jigsaw Learning on Students’ Attitudes in a Vietnamese Higher Education Classroom,” International Journal of Higher Education, Vol.1 No. 2; 2012, h. 9.
15
kepada kelompok lain.13 Pada saat siswa bertamu ke kelompok lain maka terjadilah proses bertukar informasi yang saling melengkapi. Kemudian ketika proses kegiatan belajar berlangsung siswa akan bertatap muka sehingga terjadi komunikasi dan interaksi. Oleh karena itu Pembelajaran seperti ini akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk membagikan hasil diskusi dan informasi tentang suatu materi kepada kelompok lain. Model Ttwo Stay Two Stray menurut indriyani yang dikutip dari Nur Ida Fitriyah dkk adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan
aktivitas
siswa
dan
menciptakan
suasana
belajar
yang
menyenangkan.14 Pembelajaran ini membuat semua siswa di dalam kelompok berperan dalam mengerjakan tugas, karena mereka mempunyai tugas sendirisendiri yang harus dikerjakan. Masing-masing siswa mempunyai tanggung jawab untuk keberhasilan tugas yang dikerjakan, sehingga akan meningkatkan aktivitas siswa dalam kelompok. Metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) merupakan bagian dari metode pembelajaran kooperatif dengan mengelompokkan peserta didik ke dalam kelompok kecil yang beranggotakan 4 orang. Kemudian mereka diberi tugas untuk membahas materi pelajaran bersama dengan teman sekelompoknya, setelah itu mereka akan bertukar anggota sementara untuk saling membagikan hasil diskusi dan kerja kelompok kemudian didiskusikan kembali dengan anggota kelompok lainnya.15 Ciri dari metode pembelajaran ini yaitu adanya dua orang siswa yang berperan sebagai tamu dan siswa lainnya berperan sebagai penerima tamu di 13
Zainuddin, Budiyono, dan Imam Sujadi, “Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan Numbered Heads Together pada Materi Pokok Fungsi Ditinjau dari Kecerdasan Interpersonal Siswa Kelas VIII SMP Negeri Se-Kota Surakarta,” Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, Vol. 2 No. 2, 2014, h. 122. 14 Nur Ida Fitriyah, Eling Purwantoyo, Chasnah, “Efektivitas Kooperatif Two Stay – Two Stray Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa,” Unnes Journal Of Biology Education, Vol 1 No. 2, 2011, h. 33. 15 Uswatun Khasanah, “Keefektifan Penggunaan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) pada Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Jerman di SMA Negeri I Sedayu”, Skripsi pada Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2011, h. 31, tidak dipublikasikan. (tersedia online di http://eprints.uny.ac.id /4332/1/Uswatun%20Khasanah_04203241030.pdf skripsi ini diakses pada 22 September 2013)
16
dalam kelompok. Siswa yang berperan sebagai penerima tamu ini bertugas untuk menyajikan hasil kerja kelompok dan membagi informasi kepada tamu dari kelompok lain sedangkan siswa yang berperan sebagai tamu bertugas mendatangi kelompok lain untuk mensharing hasil informasi tugas. Jadi pembagian informasi pada metode Two Stay Two Stray ini dilakukan dengan saling bertamu antar kelompok. Pada metode TSTS ini semua siswa berperan aktif dalam berdiskusi, memahami materi, dan mencari jawaban sehingga proses pembelajaran berjalan dengan efektif.
b.
Langkah-langkah Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray Menurut buku karangan Agus Suprijono terdapat beberapa langkah metode
pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) antara lain: 1) Pembelajaran dengan metode ini diawali dengan pembagian kelompok. 2) Setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas berupa permasalahanpermasalahan yang harus mereka diskusikan jawabannya bersama. 3) Setelah diskusi intrakelompok selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok yang lain. 4) Anggota kelompok yang tidak mendapat tugas sebagai duta (tamu) mempunyai kewajiban menerima tamu dari suatu kelompok. Tugas mereka adalah menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada tamu tersebut. 5) Dua orang yang bertugas sebagai tamu diwajibkan bertamu kepada semua kelompok. Jika mereka telah meneyelesaikan tugasnya, mereka kembali ke kelompoknya masing-masing. 6) Setelah kembali ke kelompok asal, baik peserta didik yang bertugas bertamu maupun mereka yang bertugas menerima tamu mencocokkan dan membahas hasil kerja yang telah mereka kerjakan.16 Kelompok yang dibentuk dalam metode ini merupakan kelompok heterogen yang bertujuan memberikan kesempatan siswa untuk saling membelajarkan dan mendukung. Pada tahap ini terlihat bahwa semua siswa di 16
Agus Suprijono, op. cit., h. 93 - 94.
17
dalam kelompok berpartisipasi dan mendapatkan tugas masing-masing. Masingmasing kelompok saling berbagi hasil diskusi dan informasi tugas. Sedangkan seperti yang dikutip dijurnal karangan Mimi Handayani, dkk ada beberapa langkah-langkah dalam metode TSTS, yaitu sebagai berikut: 1) Siswa bekerja sama dalam kelompok yang terdiri dari empat orang. 2) Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke kelompok yang lain. 3) Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. 4) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan hasil temuan mereka dari kelompok lain. 5) Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.17 Jadi dari penjelasan di atas bahwa langkah-langkah metode pembelajaran Two Stay Two Stray adalah siswa berkelompok kemudian setiap kelompok diberi permasalahan yang harus didiskusikan jawabannya. Setelah diskusi dalam kelompok, dua dari anggota kelompok bertamu ke kelompok lain untuk mendapatkan informasi dan dua anggota dari kelompok tetap tinggal untuk membagikan informasi kepada tamu yang datang. Setelah semua informasi didapatkan. Mereka kembali ke kelompok masing-masing untuk berdiskusi mengenai informasi yang diperoleh.
c.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray Beberapa kelebihan dari metode pembelajaran Two Stay Two Stray antara
lain: 1) Penerapannya bisa untuk semua kelas/tingkatan 2) Proses belajar siswa menjadi lebih bermakna 3) Berorientasi pada keaktifan siswa Mimi Handayani, Mukhni, Mirna, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TipeTwo Stay Two Stray Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa,” Jurnal Pendidikan Matematika Part 1, Vol. 3 No. 1, 2014, h. 57. 17
18
4) Memunculkan karakter berani pada siswa dalam mengungkapkan pendapatnya 5) Memupuk kekompakan dan rasa percaya diri siswa 6) Peningkatan kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan 7) Meningkatkan minat dan prestasi belajar.18 Melalui penerapan metode pembelajaran ini memberikan banyak hal positif kepada siswa. Hal positif yang dimaksud berupa sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat meningkat. Kemudian juga membangun hubungan dan interaksi yang baik antar siswa. Selain itu artikel karangan Purmiati dkk, menyebutkan kelebihan dari model Two Stay Two Stray adalah siswa cenderung menjadi aktif karena dapat berperan dalam pembelajaran, pemahaman siswa akan senantiasa bertambah karena adanya pertukaran informasi dalam satu kelompok ke kelompok lain, dan pembelajaran di kelas menjadi lebih menyenangkan.19 Proses pembelajarannya membuat siswa tidak dibeda-bedakan dalam kelompok saat pembelajaran, menyelesaikan tugas, latihan yang diberikan oleh guru dengan berkelompok. Sehingga siswa aktif dalam pembelajaran dan memberikan efek positif pada pembelajaran yang sedang berlangsung. Jadi proses pembelajarnnya akan menjadi lebih bermakna. Sedangkan kekurangan lain dari metode pembelajaran Two Stay Two Stray yaitu sebagai berikut: 1) Waktu yang dibutuhkan lama 2) Siswa lebih cenderung tidak mau belajar dalam kelompok 3) Membutuhkan banyak persiapan bagi guru 4) Dalam pengelolaan kelas, guru mengalami kendala-kendala.20
18
Surianto, Muhammad Akhyar, Joko Nurkamto, “Penerapan Model Pembelajaran dengan Metode Two Stay Two Stray (TS-TS) Pada Mata Diklat Teknik Mesin di SMK Muhammadiyah Sumowono,”Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Vol.2 No.2, 2014, h. 206. 19 Purmiati, R. Wakhid Akhdinirwanto, H. Ashari, “Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk Peningkatan Aktivitas Belajar IPA Siswa di SMP Negeri 7 Purworejo,” Jurnal Radiasi, Vol. 1 No. 1, 2011, h. 5. (tersedia online di http://www.ejournal. umpwr. ac. idindex.php/radiasi/article/download/230/259 artikel ini diakses pada 14 Februari 2013) 20 Surianto, Muhammad Akhyar, Joko Nurkamto, loc. cit.
19
Jadi selain mempunyai keunggulan, metode pembelajaran ini juga mempunyai kelemahan dalam proses pembelajarannya. Metode pembelajaran ini membutuhkan
persiapan
yang
matang
karena
proses
pembelajaranya
membutuhkan waktu yang lama dan pengelolaan kelas yang optimal.
3. Metode Pembelajaran Jigsaw a.
Pengertian Metode Pembelajaran Jigsaw Jigsaw dikembangkan oleh Aronson, Jigsaw merupakan salah satu model
kooperatif yang terdiri dari beberapa orang di dalam kelompok yang memiliki masing-masing tugas mempelajari materi tertentu dan saling mengajarkan materi tersebut.21 Pengertian ini menekankan bahwa metode ini menuntut siswa untuk memiliki keterampilan belajar dan sikap sosial. Kegiatan pembelajarannya membuat siswa sangat berperan untuk mengerjakan tugas sehingga cocok digunakan untuk semua kelas. Siswa memiliki tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran dengan metode jigsaw menurut Arends yang dikutip dari Luh Sri Sudharmini dkk adalah siswa belajar dalam kelompok yang anggotanya berkemampuan heterogen dan masing-masing siswa bertanggungjawab atas satu bagian dari materi.22 Siswa di dalam kelompok belajar dengan latar belakang yang berbeda baik kemampuan belajar yang rendah, sedang dan tinggi. Dalam metode ini, setiap siswa dalam suatu kelompok diberikan hanya pada suatu bagian materi. Selanjutnya, masing-masing siswa akan menjelaskan kepada kelompoknya materi yang diperoleh sehingga dalam metode ini setiap siswa akan berusaha memahami bagian materi yang didapatkan. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw juga merupakan strategi pembelajaran yang kooperatif dan fleksibel. Pada metode pembelajaran berkelompok ini siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan mengajarkan topik tersebut kepada 21
Faad Maonde, dkk, “The Discrepancy of Students’ Mathematic Achievement through Cooperative Learning Model, and the ability in mastering Languages and Science,” International Journal of Education and Research, Vol. 3 No. 1 January 2015, h. 145. 22 Luh Sri Sudharmini, I Wayan Lasmawan, I Nyoman Natajaya, loc. cit.
20
anggota kelompoknya, sehingga mereka dapat saling berinteraksi dan saling membantu.23 Metode pembelajaran ini juga memiliki variasi metode berkelompok lain, dimana terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli. Pada proses pembelajarannya siswa saling membantu di dalam kelompok untuk menguasai dan memahami suatu materi pelajaran. Metode ini membuat siswa bertanggung jawab terhadap dirinya dan juga orang lain dan dapat meningkatkan kerja sama kelompok. Menurut Sengul dan Katranci, dalam model pembelajaran Jigsaw semua siswa dalam kelompok Jigsaw mempelajari subjek tertentu bersama-sama dan setelah itu, siswa kembali ke kelompok asal dan membagi pengetahuannya.24 Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Jigsaw adalah metode berkelompok yang membuat semua siswa terlibat secara aktif dan beranggung jawab, dimana masing-masing anggota kelompok siswa bertukar pengetahuan atau mensharing materi tertentu kepada anggota kelompok siswa lain di dalam kelompok ahli dan hasil dari sharing tersebut akan di sampaikan kepada kelompok asal.
b. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Jigsaw Langkah-langkah dalam pelaksanaan metode pembelajaran Jigsaw sebagai berikut: 1) Guru mengenalkan topik atau materi yang akan dipelajari 2) Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil, kelompok ini disebut kelompok asal 3) Setelah kelompok asal terbentuk, guru membagikan materi tekstual kepada setiap kelompok. Setiap orang dalam kelompok menerima materi yang berbeda. 23
M. A. Hertiavi, H. Langlang, dan S. Khanafiyah, op. cit., h. 54 Kiki Riska Ayu Kurniawati, Budiyono, dan Dewi Retno Sari Saputro, “Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Numbered Heads Together Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau dari Kecerdasan Interpersonal Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Kota Madiun,” Jurnal JMEE, Volume IV Nomor 2, 2014, h. 36. 24
21
4) Membentuk expert teams (kelompok ahli). Kelompok ahli ini terdiri dari kelompok asal yang anggotanya mempelajari materi yang sama. 5) Setelah terbentuk kelompok ahli, guru memberikan kesempatan kepada mereka untuk berdiskusi 6) Setelah diskusi kelompok selesai, mereka kembali ke kelompok asal. Kemudian mereka saling mengajarkan dan menyampaikan hasil diskusi kelompok ahli. 7) Guru menutup pembelajaran dengan memberikan review terhadap topik atau materi yang telah dielajari. 25 Pada proses pembelajaran Jigsaw peserta didik dituntut aktif dalam proses belajar mengajar dan guru hanya berperan sebagai fasilitator. Metode ini menarik untuk digunakan karena setiap siswa harus memahami suatu materi dan siswa dapat berbagi pengetahuan dengan siswa lainnya. Dengan ini siswa akan aktif dalam kegiatan pembelajaran dan menambah prestasi belajarnya. Selain itu siswa bisa mengembangkan kemampuannya dengan cara diskusi-diskusi dan latihan soal. Dalam artikel karangan Ary Widi Kristiani, terdapat beberapa tahapan yang dilakukan dalam menggunakan metode Jigsaw adalah sebagai berikut: 1) Siswa dikelompokkan ke dalam 6 anggota tim. 2) Setiap siswa dalam tim diberikan bagian materi yang berbeda. 3) Setiap anggota dalam tim diberikan bagian materi yang ditugaskan 4) Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka. 5) Setelah selesai diskusi, setiap anggota dalam tim ahli kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh. 6) Setiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi 7) Guru memberikan evaluasi. 25
Agus Suprijono, op.cit., h. 89 – 91.
22
8) Penutup.26 Jadi dari langkah-langkah diatas dapat diketahui tahapan metode pembelajaran Jigsaw yaitu sebagai berikut: Tabel 2.2 Tahapan Kegiatan Metode Pembelajaran Jigsaw Tahapan Pertama
Kegiatan
Keterangan
Membentuk kelompok
Guru membagi siswa dalam kelompok yang
besar
heterogen berjumlah 5-6 orang dan disebut kelompok asal
Kedua
Membagikan tugas
Membagi tugas materi yang berbeda pada
materi membentuk untuk setiap siswa dalam tiap kelompok membentuk kelompok ahli
Ketiga
Diskusi kelompok ahli
Siswa berdiskusi dalam kelompok ahli berdasarkan kesamaan materi yang diberikan
Keempat
Diskusi kelompok
Siswa berdiskusi kembali dalam kelompok asalnya
dan
masing-masing
siswa
menjelaskan materi yang sudah didiskusikan dalam kelompok ahli
Keenam
Pemberian penghargaan
Memberikan penghargaan kepada kelompok
Guru memberikan materi yang berbeda kepada setiap siswa di dalam kelompok dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari materinya. Selanjutnya para anggota dari kelompok-kelompok yang berbeda tetapi mempelajari materi yang sama (kelompok ahli) bertemu untuk belajar dan saling 26
Ary Widi Kristiani, “Efektivitas Metode Jigsaw dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Pelajaran Geografi,” Jurnal Pendidikan Penabur, No. 16 tahun ke 10, 2011, h. 58.
23
membantu dalam mempelajari materi tersebut. Kemudian siswa kembali ke kelompok asalnya dan mengajarkan materi yang telah mereka pelajari dalam kelompok ahli kepada temannya di kelompok asal. Setelah pertemuan dan diskusi pada kelompok asal selesai, siswa mengerjakan kuis secara individu tentang berbagai materi yang telah dipelajari. Berikut ini adalah gambaran ilustrasi kelompok Jigsaw: Gambar 2.1 Ilustrasi Kelompok Jigsaw Kelompok asal Klmpk 1
Klmpk 2
Klmpk 3
Klmpk 4
Klmpk 5
Klmpk 6
A B C
A B C
A B C
A B C
A B C
A B C
D
E
D
E
D
E
D
E
D
E
D
Klmpk 1
Klmpk 2
Klmpk 3
Klmpk 4
Klmpk 5
A A A
B B B
C C C
D D D
E E E
A A A
B B B
C C C
D D D
E E E
E
Kelompok Ahli Keterangan: A
: Siswa yang mempelajari topik 1
B
: Siswa yang mempelajari topik 2
C
: Siswa yang mempelajari topik 3
D
: Siswa yang mempelajari topik 4
E
: Siswa yang mempelajari topik 5
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Jigsaw Kelebihan metode pembelajaran jigsaw yaitu sebagai berikut: 1)
Dapat mengembangkan hubungan pribadi yang positif di antara siswa yang memiliki kemampuan belajar yang berbeda
24
2)
Menerapkan bimbingan sesama teman
3)
Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi
4)
Memperbaiki kehadiran
5)
Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar
6)
Sikap apatis berkurang
7)
Pemahaman materi lebih mendalam
8)
Meningkatkan motivasi belajar.27 Metode pembelajaran Jigsaw ini di dalam kelompok yang beragam
akan membangun hubungan sosial antar siswa dan aspek sosial ini terbentuk karena siswa merasa belajar dalam suasana yang nyaman dalam kelompok. Proses belajar juga akan menjadi bermakna dan menyenangkan. Selain itu, metode pembelajaran Jigsaw ini juga memiliki berbagai pengaruh yang bersifat positif terhadap perkembangan anak yaitu sebagai berikut: 1)
Meningkatkan hasil belajar
2)
Meningkatkan daya ingat
3)
Dapat digunakan untuk mencapai tarap penalaran tingkat tinggi
4)
Mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik (kesadaran individu)
5)
Meningkatkan hubungan antarmanusia yang heterogen
6)
Meningkatakan sikap anak yang positif terhadap sekolah
7)
Meningkatakan sikap positif terhadap guru
8)
Meningkatkan harga diri anak
9)
Meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif, dan
10) Meningkatkan keterampilan hidup bergotong-royong.28 Berdasarkan uraian diatas maka kelebihan metode pembelajaran Jigsaw antara lain dapat membuat siswa memusatkan perhatian kepada pembelajaran,
27
Ilham Joko Saputra, “Studi Komparasi Antara Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Metode Ceramah Bervariasi Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Materi Jurnal Penyesuaian Pada Siswa Kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi Tahun Ajaran 2010/2011”, Skripsi pada Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2011, h. 32, tidak dipublikasikan, (tersedia online di http://lib.unnes.ac.id/7739/1/10301.pdf skripsi ini diakses pada 19 September 2013) 28 Rusman, op.cit,. h. 219.
25
sehingga
dapat
meningkatkan
pemahaman
siswa
terhadap
materi
pembelajaran dan juga keterampilan sosial. Hal tersebut terlihat dari adanya kerja sama antar siswa dalam metode ini yang bertujuan untuk memahami materi pelajaran. Kerjasama tersebut melatih keterampilan siswa untuk dapat bersosialisasi dengan siswa lainnya dan juga akan mempengaruhi keaktifan siswa dalam kegiatan belajar. Metode pembelajaran jigsaw juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya yaitu: 1) Jika guru tidak mengingatkan siswa untuk selalu menggunakan keterampilan-keterampilan kooperatif dalam
kelompok masing-
masing, maka dikhawatirkan kelompok akan memiliki kendala dan macet dalam pelaksanaan diskusi. 2) Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan masalah, misalnya
jika
ada
anggota
yang
hanya
membonceng
dan
menyelesaikan tugas-tugas dan pasif dalam diskusi. 3) Membutuhkan waktu yang lebih lama.29 Berdasarkan uraian di atas kekurangan dari pembelajaran kooperatif Jigsaw yaitu, kegiatan belajar-mengajar membutuhkan lebih banyak waktu dibandingkan dengan metode yang lain, bagi guru metode ini memerlukan kemampuan lebih karena setiap kelompok membutuhkan penanganan yang berbeda. Guru harus selalu memberikan bimbingan dalam proses belajarnya supaya diskusi kelompok tidak menjadi kacau.
4. Perbedaan dan Persamaan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dan Jigsaw Metode pembelajaran Jigsaw dan metode pembealajaran Two Stay Two Stray termasuk ke dalam pembelajaran kooperatif. Kedua metode pembealajaran ini memiliki perbedaan dan persamaan. Perbedaan dan persamaan dari metode 29
Ilham Joko Saputra, loc. cit.
26
pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw di uraikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 2.3 Perbedaan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dan Jigsaw Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray
Metode Pembelajaran Jigsaw
a. Biasanya terdiri dari 4 atau 6 orang siswa Biasanya terdiri dari 4 – 6 orang dalam kelompok.
siswa dalam kelompok.
b. Pada metode pembelajaran ini terdapat 2 Pada metode pembelajaran ini orang
siswa
dalam terdapat
yang”tinggal”
kelompok
asal
dan
kelompok sebagai penerima tamu dan kelompok ahli. siswa lainnya bertamu ke kelompok lain.
c. Masing-masing kelompok membagikan Masing-masing anggota kelompok (mensharing)
informasi
hasil
dari bertukar
pengetahuan
atau
bertukar pengetahuan kepada kelompok mensharing materi tertentu kepada lain
dengan
cara
bertamu
atau anggota kelompok lain di dalam
mendatangi kelompok lain.
kelompok ahli dan hasil dari sharing
tersebut
akan
di
sampaikan kepada kelompok asal.
Tabel 2.4 Persamaan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray a. Pembelajaran kooperatif
Metode Pembelajaran Jigsaw Pembelajaran kooperatif
b. Pembelajarannya berpusat pada siswa Pembelajarannya berpusat pada (student center), yaitu dimana siswa siswa
(student
center),
yaitu
berpartisipasi dan berperan aktif di dalam dimana siswa berpartisipasi dan keseluruhan pembelajaran
proses
kegiatan berperan
aktif
keseluruhan pembelajaran
di
proses
dalam kegiatan
27
B. Hasil Belajar Belajar adalah satu kata yang sudah sering kita dengar di lapisan masyarakat dan sekitar kita. Kegiatan belajar tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Belajar adalah usaha mengubah tingkah laku.30 Pernyataan ini berarti bahwa ketika siswa melakukan proses belajar maka yang dihasilkan bukan hanya perubahan pengetahuan dan keterampilan kearah yang lebih baik tetapi juga sikap dan nilai yang positif. Perubahan ini merupakan hasil dari suatu kegiatan yang telah dipelajari. Di dalam buku karangan Sardiman mengatakan bahwa belajar itu senantiasa merupakan serangkaian kegiatan seperti membaca, mengamati mendengarkan, meniru dan lain sebagainya dan dapat membawa perubahan tingkah laku atau penampilan.31 Dari uraian tersebut belajar merupakan sebagai perubahan tingkah laku dari kegiatan yang siswa lakukan dalam belajar. Belajar dapat dikatakan sebagai serangkaian kegiatan yang menuju perkembangan dan peningkatan siswa untuk mencapai keberhasilan. Sedangkan menurut Witig seperti yang dikutip oleh Muhibbin Syah mendefinisikan belajar sebagai: “any relatively permanent change in an organism’s behavioral repertoire that occurs as a result of experience. Belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman”.32 Jika semua siswa melakukan dan menjalankan proses dari kegiatan belajar dengan baik 30
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. 19, h. 21, 2011. 31 ibid., h. 20. 32 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), Cet 15, h. 89.
28
maka akan mendapatkan hasil yang sama. Kemudian hasilnya akan digunakan sebagai pengalaman untuk di masa depan. Seseorang dapat dikatakan belajar jika dapat melakukan segala sesuatu dengan melakukan latihan-latihan sehingga dapat berubah. Secara umum, belajar juga dapat dikatakan sebagai suatu proses interaksi antara manusia dengan lingkungannya.33Di dalam proses belajar siswa harus bisa memiliki kemampuan interaksi Dari pendapat beberapa ahli tentang pengertian belajar yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah kegiatan yang memerlukan proses dan usaha untuk membantu peserta didik dalam membentuk suatu perubahan pengetahuan, kepribadian, kecerdasan, watak dan sikap. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluargannya sendiri. Dalam buku karangan Agus Suprijono ada beberapa prinsip-prinsip belajar yaitu sebagai berikut:34 1)
Prinsip belajar adalah perubahan perilaku
2)
Belajar merupakan proses
3)
Belajar merupakan bentuk pengalaman. Dari uraian diatas bahwa perubahan perilaku sebagai hasil belajar seperti
meliputi pengetahuan, keterampilan dan juga sikap. Proses belajar dilakukan dengan serangkain kegiatan yang harus dilakukan siswa dan belajar terjadi karena adanya kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Siswa dalam belajar akan menghasilkan pengalaman yang bermanfaat untuk masa depan. Pengalaman yang terjadi adalah hasil dari interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Terdapat beberapa prinsip-prinsip belajar lain yang penting untuk diketahui, antara lain:
33 34
Sardiman, op.cit., h. 23. Agus Suprijono, op. cit., h. 4.
29
1) Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya. 2) Belajar memerlukan proses dan tahapan serta kematangan diri para siswa. 3) Belajar akan lebih mantap dan efektif bila didorong dengan motivasi dari dalam diri 4) Belajar merupakan proses percobaan dan pembiasaan. 5) Kemampuan belajar seorang siswa harus diperhitungkan dalam rangka menentukan isi pelajaran. 6) Belajar dapat melakukan tiga cara yaitu, diiajar secara langsung, pengalaman langsung, serta pengenalan atau peniruan. 7) Belajar melalui praktik atau mengalami langsung 8) Perkembangan
pengalaman
peseta
didik
banyak
mempengaruhi
kemampuan belajar yang bersangkutan.35 Prinsip belajar memberikan arah kepada guru tentang apa yang sebaiknya dilakukan dalam proses kegiatan belajar, supaya siswa-siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Prinsip belajar ini membuat proses belajar siswa yang dilakukan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Prinsip belajar menekankan kepada proses pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dan membuat siswa menjadi
termotivasi,
sehingga
nantinya
akan
menghasilkan
perbuatan,
keterampilan, pengetahuan yang baik. Jadi dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa prinsip belajar sebagai pegangan dalam proses belajar yang menghasilkan pencapaian hasil belajar. Prinsip belajar ini akan membantu siswa mencapai hasil belajar yang diinginkan. Hasil belajar adalah suatu proses pembelajaran yang menghasilkan pola perbuatan, tindakan, nilai, sikap, apresiasi dan ketrampilan yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan juga psikomotorik.36 Pernyataan ini berarti bahwa hasil belajar tidak hanya berupa nilai-nilai yang dapat terlihat tetapi juga perubahan dalam perbuatan, sikap, dan keterampilan yang ditunjukan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.
35 36
Sardiman, op. cit., h. 24 – 25. Ilham Joko Saputra, op. cit., h. 19 – 20.
30
Selain itu juga ada pengertian bahwa hasil belajar adalah prestasi peserta didik secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan perilaku. Hasil belajar atau prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar.37 Hasil belajar merupakan peristiwa yang terjadi di dalam diri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan kognitif atau pengetahuan dan kemudian berpengaruh terhadap perilaku. Dengan demikian perilaku belajar seseorang didasarkan kepada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari yang kemudian diketahui melalui tes dan pada akhirnya akan memunculkan hasil belajar dalam bentuk nilai. Jadi hasil belajar adalah suatu perolehan perubahan yang bersifat positif dalam hal tingkah laku, pengetahuan, sikap dan kecerdasan yang dicapai oleh seseorang akibat dari serangkaian proses kegiatan belajar mengajar yang telah dijalaninya. Hasil belajar ini dapat diperoleh melalui evaluasi atau penilaian terhadap perubahan tingkah laku dan pengetahuan tersebut.Hasil dari proses pembelajaran yang dapat dilihat ini merupakan tujuan dari pembelajaran dan dapat digunakan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta didik, diantaranya sebagai berikut:38 1) Faktor Internal 2) Faktor Eksternal Faktor internal ini yang berasal dari dalam diri siswa, misalnya seperti faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis berhubungan dengan keadaan fisik siswa berupa kesehatan. Sedangkan faktor psikologis merupakan keadaan kejiwaan siswa yang mempengaruhi proses belajar, misalnya berupa kecerdasan, sikap, minat dan bakat siswa. 37
Soni Yanu Rinawan dan Krismiyati, “Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran Jigsaw Berbasis Wifi Ad Hoc Dalam Pembelajaran Sistem Basis Data Kelas Xi Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (Studi Kasus SMKN 1 Tengaran)”, Jurnal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 11. No.2, Agustus 2014 : 101 – 202, h. 142 38 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Ciputat: Gaung Persada (GP) Press, 2008), Cet. 1, h. 24 – 32.
31
Faktor eksternal berasal dari luar diri siswa, yang meliputi faktor lingkungan dan faktor instrumental. Faktor lingkungan berhubungan dengan kondisi lingkungan yang mempengaruhi proses belajar misalnya berupa keadaan udara, suhu, dan suara-suara yang menimbulkan keberisikan. Faktor instrumental merupakan alat atau sarana yang digunakan dalam proses belajar dan pembelajaran yang berupa program-program
yang mendukung kegiatan
pembelajaran, guru, sarana perlengkapan sekolah, dan fasilitas sekolah. Menurut Bloom, hasil belajar mencangkup kemampuan kognirif, afektif, dan psikomotorik. Kemampuan kognitif seperti knowledge (pengetahuan, ingatan),
comprehension
(pemahaman,
menjelaskan,
meringkas,
contoh),
application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Kemampuan afektif seperti receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Kemampuan psikomotor seperti initatory preroutine, dan rountinized. Psikomotor juga meliputi keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.39 Jadi faktor-faktor inilah yang mempengaruhi jalannya proses kegiatan pembelajaran. Faktor tersebut dapat menunjang dan mendukung siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran, tetapi faktor itu juga dapat memberikan hambatan bagi siswa. Oleh karena itu faktor-faktor ini harus diperhatikan untuk keberhasilan proses pembelajaran.
C. Konsep Sistem Pencernaan Pada Manusia 1. Makanan bergizi Makanan bergizi terdiri dari beberapa bagian, antara lain: menu seimbang yang mengandung makanan empat sehat lima sempurna berupa nasi, sayur, lauk, buah, dan susu. Kemudian terdapat juga tujuh kelompok bahan pokok, usaha
39
Agus Suprijono, op. cit., h. 6 – 7.
32
perbaikan gizi, status gizi, nilai gizi dan kriteria makanan, kebutuhan energi dan jumlah makanan, BMR dan RMR, serta variasi dan komposisi makanan.40 Makanan bergizi ini akan memenuhi kebutuhan gizi tubuh manusia. Itu berarti makanan bergizi sangat penting untuk tubuh, karena akan membantu tubuh untuk tetap sehat dan juga fit. Selain itu mengkonsumsi makanan yang bergizi juga penting dalam membatu proses pertumbuhan.
2. Zat-zat makanan Zat-zat makanan terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, garam mineral, dan air. Karbohidrat merupakan zat makanan yang banyak menghasilkan energi bagi tubuh, bahan pembentuk protein dan lemak, serta menjaga keseimbangan asam dan basa. Protein berfungsi sebagai zat pembangun, pengganti sel-sel yang rusak, dan sumber energi. Lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, K, pelindung tubuh dari suhu rendah, serta berfungsi menghasilkan energi selain karbohidrat dan protein. Vitamin penting bagi pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan dan reproduksi, sedangkan garam mineral penting untuk pembentukan hormone, tulang, gigi, dan darah.41 Manusia membutuhkan zat-zat makanan untuk mendapatkan energi, pertumbuhn, dan untuk menjaga kesehatan. Oleh karena itu makanan yang akan dikonsumsi harus memiliki kandungan dan kualitas yang baik bagi tubuh. Itu berarti makanan harus memiliki kandungan yang sehat, bergizi dan seimbang. Kelebihan dan kekurangan zat makanan tersebut maka akan memberikan dampak negatif untuk kesehatan tubuh.
3. Saluran pencernaan manusia Saluran pencernaan manusia terdiri dari rongga mulut, tekak (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.42 Proses pencernaan 40
D. A. Pratiwi, dkk. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga. 2012), h. 124-131. Ibid., h. 132 – 138. 42 Suaha Bakhtiar, Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI, (Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2011), h. 130 – 138. (tersedia online di http://bse.kemdikbud.go.id/index.php/download/fullbook/20121505094637 buku ini diakses pada 26 Oktober 2013) 41
33
berawal dari makanan masuk ke dalam tubuh melalui rongga mulut sampai akhirnya dikeluarkan melalui anus.
4. Kelenjar pencernaan manusia Kelenjar pencernaan terdiri dari hati (hepar) dan pankreas. Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar yang memiliki fungsi untuk mengatur keseimbangan kadar gula dalam darah, mensekresikan cairan empedu, dan merombak eritrosit yang sudah tua. Pankreas memiliki dua macam kelenjar, yaitu kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin.43
5. Penyakit pada sistem pencernaan Penyakit pada sistem pencernaan antara lain, gastritis yang merupakan radang selaput lendir pada dinding lambung, sembelit atau konstipasi merupakan sulit buang air besar karena feses terlalu keras karena kurang makanan berserat, apendisitis adalah radang pada apendiks (umbai cacing) yang disebut juga radang usus buntu. Selain itu juga terdapat parotitis, diare, kolik, perotinitis, dan lain sebagainya.44 Penyakit-penyakit ini terjadi karena adanya suatu gangguan pada sistem pencernaan atau alat pencernaan pada tubuh manusia. Jadi dari uraian diatas adalah makanan yang telah dikonsumsi manusia nantinya akan menjadi sumber energi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Sistem pencernaan merupakan suatu sistem yang memproses mengubah makanan yang kita makan menjadi bagian-bagian yang kecil sehingga mudah dicerna oleh tubuh dengan bantuan enzim pencernaan dan kemudian menghasilkan sari-sari makanan yang berupa nutrisi yang dibutuhkan tubuh akan diserap.
D. Kerangka Berpikir Belajar merupakan suatu proses untuk mendapatkan perubahan yang lebih baik dalam hal pengetahuan, kecerdasan, kepribadian, watak dan sikap. Hasil dari proses belajar ini juga sangat tergantung pada sistem pengajaran yang ada di 43 44
Ibid., h. 138 - 140. D. A. Pratiwi, dkk., op.cit., h. 149 – 150.
34
sekolah-sekolah. Metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan metode pembelajaran Jigsaw memberikan kesempatan kepada siswa belajar di dalam kelompok dan siswa dapat berinteraksi satu sama lain dalam mengungkapkan ide atau pendapat pada suatu materi yang dipelajari. Penggunaan metode ini diharapkan supaya siswa dapat melatih keterampilan berkomunikasi dan meningkatkan kepercayaan diri. Selain itu juga siswa menjadi lebih berperan dan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga memudahkan siswa memahami pelajaran. Dengan penggunaan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan metode pembelajaran Jigsaw diharapkan hasil belajar biologi siswa dapat menjadi lebih baik dan meningkat. Adapun skema berpikir sebagai berikut.
Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray
Metode Pembelajaran Kooperatif
Penggunaan Metode Pembelajaran Two Stay Two dan Jigsaw
Metode Pembelajaran Jigsaw
Meningkatkan keterampilan komunikasi, kepercayaan diri, dan keaktifan siswa
Hasil Belajar Biologi Siswa
Gambar 2.2. Skema Kerangka Berpikir
E. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teori dan penyusunan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan hipotesis adalah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw pada konsep sistem pencernaan.
35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 16 Jakarta yang berlokasi di Jalan Belibis Terusan No. 16 Palmerah Jakarta Barat.
B. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah ”Quasi Eksperimen yaitu desain yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen”.1 Pada penelitian ini ingin melihat ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw. Pada penelitian ini subjek peneliti dikelompokkan menjadi dua kelompok eksperimen yaitu kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang belajar dengan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan kelompok kedua adalah kelompok eksperimen yang belajar dengan metode pembelajaran Jigsaw. Desain penelitian yang digunakan adalah Two Group, Pretests Postest Design. Rancangan tersebut berbentuk sebagai berikut. Tabel 3.1 Desain Penelitian2 Kelompok
Pretes
Perlakuan
Posttest
Kelas Two Stay Two Stray
O1
X1
O2
O1
X2
O2
(Eksperimen I) Kelas Jigsaw (Eksperimen II) 1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet. 16, h. 77. 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi 2010, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), Cet. 14, h.124.
36
Keterangan: O1
: Tes awal (pretest)
O2
: Tes akhir (posttest)
X1
: Perlakuan dengan metode pembelajaran Two Stay Two Stray
X2
: Perlakuan dengan metode pembelajaran Jigsaw
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen di wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.3 Jadi, populasi menunjuk pada keseluruhan jumlah orang yang di observasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA Negeri 16 Jakarta, dan yang menjadi populasi terjangkau adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 16 Jakarta yang terdiri dari kelas XI IPA-1, XI IPA-2, XI IPA-3.
2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.4 Sampel penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan atas strata, random atau daerah tetapi berdasarkan tujuan tertentu dan beberapa pertimbangan.5 Pertimbangan yang diberikan dari guru dengan memilih dua kelas yang memiliki kesamaan karakter, baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Sampel kelas yang diperoleh yaitu kelas XI IPA-1 dan kelas XI IPA-3 Kemudian penentuan sampel untuk dijadikan kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dilakukan dengan menggunakan cara random sampling (acak), sehingga terpilih kelas XI IPA-1 sebanyak 35 siswa sebagai kelas ekperimen 1 yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray, 3
Ibid., h. 173. Sugiyono, op. cit., h. 81. 5 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 183.
4
37
sedangkan kelas XI IPA-3 sebanyak 33 siswa sebagai kelas eksperimen 2 yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw.
D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui pretest dan postest dengan bentuk soal pilihan ganda yang berjumlah 25 soal dengan 5 pilihan jawaban. Pretest merupakan tes kemampuan awal yang diberikan sebelum pembelajaran dimulai pada kedua kelas eksperimen sedangkan posttest merupakan tes kemampuan akhir yang diberikan di akhir pembelajaran pada kedua kelas eksperimen. Kemudian hasil tes yang diperoleh dari kedua kelompok perlakuan di nilai, yaitu kelompok atau kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan kelompok atau kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw, untuk selanjutnya data yang telah diperoleh dianalisis dan dipersiapkan untuk membuat laporan penelitian. Selain itu data penunjang penelitian adalah data hasil non tes melalui lembar observasi. Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data Sumber Data
Jenis Data
Teknik Pengumpulan Data
Instrumen Penilaian
Siswa
Hasil belajar
Pemberian pretest dan posttest
Soal Pilihan Ganda
Siswa
Proses pembelajaran
Pengamatan langsung selama kegiatan proses pembelajaran
Lembar observasi
E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Instrument Tes Berupa Tes Objektif Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dilakukan dengan objektif, hal ini bertujuan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tes bentuk esai.6 Tes ini juga untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang telah diberikan. Tes hasil belajar ini berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda 6
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Cet. 1, h. 179.
38
(multiple choice) sebanyak 25 soal dengan 5 pilihan. Tes hasil belajar biologi diberikan sebelum (pretest) dan setelah (posttest) siswa mempelajari materi dengan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw pada kelasnya masing-masing. Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Pada Sistem Pencernaan7 Indikator Pembelajaran
Aspek Kognitif C1
Mengidentifikasi makanan bergizi
C2
3
Mengidentifikasi macam-macam zat
C3
C4
Total C5
C6
1 13
2
6
7
3
makanan dan fungsinya Mengidentifikasi penyakit yang
15,6
2
ditimbulkan akibat kekurangan zat makanan Menjelaskan macam-macam zat
18
11
2
makanan dan fungsinya Mengidentifikasi sistem pencernaan
25
37
makanan manusia yang meliputi
32,
24
31
6
43
organ, enzim, dan kelenjar pencernaan, beserta fungsinya Menjelaskan sistem pencernaan
30,
makanan manusia yang meliputi
40
23,4
34,
22
7
-
2
38
organ, enzim, dan kelenjar pencernaan, beserta fungsinya Mengidentifikasi gangguan penyakit
48
-
-
45
yang ditimbulkan pada sistem pencernaan manusia Mengidentifikasi organ pencernaan
50
1
makanan hewan ruminansia Total Setelah Validasi
7
Lampiran 3, h. 109 - 110
3
6
8
5
1
2
25
39
2. Instrument Non Tes Berupa Lembar Observasi Instrumen non tes pada penelitian ini berupa lembar observasi. Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi sebenarnya maupun buatan untuk mencapai tujuan tertentu.8 Lembar observasi dapat digunakan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik, seperti tingkah laku peserta didik pada waktu belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas dan lain-lain.9 Jadi Lembar observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran yang dilaksanakan yang berkaitan dengan aktivitas atau kegiatan selama pembelajaran. Selain itu, lembar observasi aktivitas siswa ini memuat daftar cek keterlaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan.
F. Kalibrasi Instrumen Instrumen tes perlu di ujicobakan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk mengambil data dengan benar. Tujuan di ujicobakan ini adalah untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran dari butir soal. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahian sesuatu instrument. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.10 Penghitungannnya menggunakan program anates pilihan ganda versi 4.0.9, langkah-langkahnya antara lain: a. Klik start pada komputer, kemudian klik all program dan pilih file anates pilihan ganda.
8
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), cet ke 3, h.
153. 9
Ibid. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi 2010, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), Cet. 14, h. 211 - 212. 10
40
b. Setelah itu akan muncul tampilan gambar anates pilihan ganda yang terdiri dari kolom file, penyekoran dan olah data. Pada tampilan program terdapat kolom file yang terdapat menu “Buat File Baru” untuk analisis baru, “Baca File yang Ada” untuk membuka file tersimpan, “Keluar dari Anates” untuk keluar program. Kita klik menu “Buat File Baru” dan akan tampil dialog box. c. Pada dialog box terdapat menu yang harus di isi seperti subyek jumlah peserta tes, jumlah soal dan jumlah option, lalu klik OK. d. Kemudian muncul tampilan tabel yang berisi menu seperti yang di isi di dialog box. Masukkan kunci jawababn masing-masing nomor soal, nama peserta tes, dan jawaban peserta tes untuk masing-masing soal. Setelah entri data selesai pilih dan klik “kembali ke menu utama” e. Pada kolom penyekoran pilih “olah semua otomatis” dan semua data akan terolah dan teranalisis secara otomatis kemudian dapat kita lihat hasil analisis soal pilihan ganda. f. Kita juga bisa mengklik menu “korelasi skor butir dengan skor total” pada kolom olah data untuk melihat soal mana saja yang valid. g. Kemudian proses analisis selesai, pilih “cetak ke printer”jika langsung di print atau pilih “cetak ke file” jika mau disimpan ke komputer. h. Klik “kembali ke menu sebelumnya” pada kolom file dan pilih “simpan”. Setelah itu klik “keluar dari anates”. Penghitungan
validitas
dalam
penelitian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan program anates. Berdasarkan hasil dari penghitungan anates dari 50 soal yang diberikan terdapat 25 soal yang valid, yaitu pada nomor 1, 3, 6, 7, 11, 13, 15, 16, 18, 22, 23, 24, 25, 30, 31, 32, 34, 37, 38, 40, 41, 43, 45, 48, dan 50.11
2. Uji Reliabilitas Reliabel artinya dapat dipercaya dan dapat diandalkan.Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilkan juga data yang dapat 11
Lampiran 22
41
dipercaya, jika datanya benar dan sesuai dengan kenyataan. 12 Reliabilitas tes berkaitan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah di tetapkan. Tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama jika diteskan pada kelompok yang sama dan pada waktu yang berbeda.13 Uji reliabilitas menggunakan program anates pilihan ganda versi 4.0.9, langkah-langkahnya antara lain: a. Klik start pada komputer, kemudian klik all program dan pilih file anates pilihan ganda. b. Setelah itu akan muncul tampilan gambar anates pilihan ganda yang terdiri dari kolom file, penyekoran dan olah data. Pada tampilan program terdapat kolom file yang terdapat menu “Buat File Baru” untuk analisis baru, “Baca File yang Ada” untuk membuka file tersimpan, “Keluar dari Anates” untuk keluar program. Kita klik menu “Buat File Baru” dan akan tampil dialog box. c. Pada dialog box terdapat menu yang harus di isi seperti subyek jumlah peserta tes, jumlah soal dan jumlah option, lalu klik OK. d. Kemudian muncul tampilan tabel yang berisi menu seperti yang di isi di dialog box. Masukkan kunci jawababn masing-masing nomor soal, nama peserta tes, dan jawaban peserta tes untuk masing-masing soal. Setelah entri data selesai pilih dan klik “kembali ke menu utama” e. Pada kolom penyekoran pilih “olah semua otomatis” dan semua data akan terolah dan teranalisis secara otomatis kemudian dapat kita lihat hasil analisis soal pilihan ganda. f. Kita juga bisa mengklik menu “reliabilitas” pada kolom olah data untuk melihat reliabilitas instrumen tes. g. Kemudian proses analisis selesai, pilih “cetak ke printer”jika langsung di print atau pilih “cetak ke file” jika mau disimpan ke komputer.
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi 2010, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), Cet. 14, h. 221 13 Zainal Arifin, op.cit., h. 258.
42
h. Klik “kembali ke menu sebelumnya” pada kolom file dan pilih “simpan”. Setelah itu klik “keluar dari anates”. Penghitungan dalam penelitian ini menggunakan program anates. Berdasarkan hasil penghitungan, diperoleh reliabilitas tes sebesar 0,76 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen sistem pencernaan adalah reliabel dan termasuk kategori tinggi.
3.
Taraf Kesukaran Taraf kesukaran di gunakan untuk mengetahui soal yang diberikan sukar
atau tidak. Penghitungannnya menggunakan program anates pilihan ganda versi 4.0.9. langkah-langkahnya antara lain: a. Klik start pada komputer, kemudian klik all program dan pilih file anates pilihan ganda. b. Setelah itu akan muncul tampilan gambar anates pilihan ganda yang terdiri dari kolom file, penyekoran dan olah data. Pada tampilan program terdapat kolom file yang terdapat menu “Buat File Baru” untuk analisis baru, “Baca File yang Ada” untuk membuka file tersimpan, “Keluar dari Anates” untuk keluar program. Kita klik menu “Buat File Baru” dan akan tampil dialog box. c. Pada dialog box terdapat menu yang harus di isi seperti subyek jumlah peserta tes, jumlah soal dan jumlah option, lalu klik OK. d. Kemudian muncul tampilan tabel yang berisi menu seperti yang di isi di dialog box. Masukkan kunci jawababn masing-masing nomor soal, nama peserta tes, dan jawaban peserta tes untuk masing-masing soal. Setelah entri data selesai pilih dan klik “kembali ke menu utama” e. Pada kolom penyekoran pilih “olah semua otomatis” dan semua data akan terolah dan teranalisis secara otomatis kemudian dapat kita lihat hasil analisis soal pilihan ganda. f. Kita juga bisa mengklik menu “Tingkat Kesukaran” pada kolom olah data untuk melihat tingkat kesukaran instrumen tes.
43
g. Kemudian proses analisis selesai, pilih “cetak ke printer”jika langsung di print atau pilih “cetak ke file” jika mau disimpan ke komputer. h. Klik “kembali ke menu sebelumnya” pada kolom file dan pilih “simpan”. Setelah itu klik “keluar dari anates”. Berdasarkan hasil penghitungan dengan menggunakan program anates, diperoleh 8 soal yang tergolong mudah, sangat mudah 8 soal, sukar 4 soal, sangat sukar 1 soal dan sedang 29 soal.
4. Daya Pembeda Daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu.14 Penghitungannnya menggunakan program anates pilihan ganda versi 4.0.9. langkah-langkahnya antara lain: a. Klik start pada komputer, kemudian klik all program dan pilih file anates pilihan ganda. b. Setelah itu akan muncul tampilan gambar anates pilihan ganda yang terdiri dari kolom file, penyekoran dan olah data. Pada tampilan program terdapat kolom file yang terdapat menu “Buat File Baru” untuk analisis baru, “Baca File yang Ada” untuk membuka file tersimpan, “Keluar dari Anates” untuk keluar program. Kita klik menu “Buat File Baru” dan akan tampil dialog box. c. Pada dialog box terdapat menu yang harus di isi seperti subyek jumlah peserta tes, jumlah soal dan jumlah option, lalu klik OK. d. Kemudian muncul tampilan tabel yang berisi menu seperti yang di isi di dialog box. Masukkan kunci jawababn masing-masing nomor soal, nama peserta tes, dan jawaban peserta tes untuk masing-masing soal. Setelah entri data selesai pilih dan klik “kembali ke menu utama”
14
Zainal Arifin, op.cit., h. 273.
44
e. Pada kolom penyekoran pilih “olah semua otomatis” dan semua data akan terolah dan teranalisis secara otomatis kemudian dapat kita lihat hasil analisis soal pilihan ganda. f. Kita juga bisa mengklik menu “Daya Pembeda” pada kolom olah data untuk melihat daya pmebeda instrumen tes. g. Kemudian proses analisis selesai, pilih “cetak ke printer”jika langsung di print atau pilih “cetak ke file” jika mau disimpan ke komputer. h. Klik “kembali ke menu sebelumnya” pada kolom file dan pilih “simpan”. Setelah itu klik “keluar dari anates”. Berdasarkan hasil penghitungan dengan menggunakan program anates, diperoleh 15 soal yang tergolong jelek, 14 soal tergolong cukup, 16 soal yang tergolong baik, dan 5 soal yang tergolong baik sekali.
G. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data. Dalam analisis data dilakukan beberapa tahapan yang meliputi: 1. Teknik analisis data instrumen tes Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik analisis dengan uji kesamaan dua rata-rata populasi dengan menggunakan uji-t. Sebelum melakukan uji-t terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu: a. Uji Normalitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan menggunakan uji liliefors. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:15 1) Menentukan taraf signifikansi (α), yaitu misalkan pada α= 5 % dengan hipotesis yang akan diuji: H0 : Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal 15
Supardi U.S, Aplikasi Statistika Dalam Penelitian: Konsep Statistika yang Lebih Komprehensif Edisi Revisi, (Jakarta: Change Publication, 2013), Cet. 1, h. 131 – 132.
45
Dengan kriteria pengujian: Jika L0 = Lhitung < Ltabel, terima H0, dan Jika L0 = Lhitung > Ltabel, tolak H0 2) Melakukan langkah-langkah pengujian normalitas berikut: a) Data pengamatan X1, X2, ..., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ...., Zn dengan menggunakan rumus Z =
,
dimana
dan S masing-masing
merupakan rerata dan simpangan baku sampel. b) Untuk setiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F (Zi) = P (Z < Zi). c) Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ..., Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Zi), maka S (Zi) = S(Zi) =
d) Hitunglah selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya. e) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebagai harga L0 atau Lhitung. 3) Untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H0), dilakukan dengan cara membandingkan L0 ini dengan nilai Lkritis atau Ltabel yang didapat dari tabel Liliefors untuk taraf nyata (signifikansi) yang dipilih, misal α = 0,05.
b. Uji Homogenitas Setelah menghitung uji normalitas dan diperoleh data hasil penelitian berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah populasi kedua kelompok kelas eksperimen ini homogen atau tidak. Pengujian homogenitas ini menggunakan uji Fisher dengan langkah-langkah sebagai berikut:16 1) Tentukan taraf signifikansi (α) untuk menguji hipotesis: H0
16
: σ12 = σ22 (varian 1 sama dengan varians 2 atau homogen)
Ibid., h. 142 – 143.
46
H1
: σ12 ≠ σ22 (varian 1 tidak sama dengan varians 2 atau tidak homogen)
Dengan kriteria pengujian: Terima H0 jika Fhitung < Ftabel, dan Tolak H Jika Fhitung > Ftabel 2) Menghitung varian tiap kelompok data. 3) Tentukan nilai Fhitung, yaitu Fhitung = 4) Tentukan nilai Ftabel untuk taraf signifikansi α, dk1 = dkpembilang = na - 1, dan dk2 = dkpenyebut = nb - 1. Dalam hal ini, na = banyaknya data kelompok varian terbesar (pembilang) dan nb = banyaknya data kelompok varian terkecil (penyebut). 5) Lakukan pengujian dengan cara membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel c. Uji Hipotesis Setelah melakukan uji prasyarat analisis, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stray Two Stay dan Jigsaw. Setelah memperoleh data dari dua kelompok eksperimen ini berdistribusi normal dan homogen, maka perbedaan nilai rata-rata kedua kelompok eksperimen ini kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus uji “t”, yaitu sebagai berikut:17
t =
, dimana Sgab =
Keterangan: xA
: nilai rata-rata skor kelompok eksperimen 1
x₂
: nilai rata-rata skor kelompok eksperimen 2
SA2
: varians data kelompok eksperimen 1
17
Ibid., h. 329 – 330.
47
SB2
: varians data kelompok eksperimen 2
Sgab
: simpangan baku gabungan
nA
: banyaknya sampel kelompok eksperimen 1
nB
: banyaknya sampel kelompok eksperimen 2 Untuk pengujian hipotesis, selanjutnya nilai thitung di atas dibandingkan
dengan nilai dari tabel distribusi t (ttabel). Cara penentuan nilai ttabel didasarkan pada taraf signifikansi tertentu (misal α = 0,05) dan dk = nA + nB – 2. Dengan kriteria hipotesis: Terima H0 jika thitung < ttabel, dan Tolak H0 jika thitung > ttabel 2. Teknik Analisis Data Instrument Non Tes Lembar observasi digunakan untuk mengetahui gambaran proses pembelajaran berlangsung dengan menghitung persentase aspek yang diamati dengan rumus:18
Persentase =
H. Hipotesis Statistik Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: HO : μa = μb Ha : μa ≠ μb Keterangan: HO
: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw pada konsep sistem pencernaan.
18
Lorentya Yulianti Kurnianingtyas dan Mahendra Adhi Nugroho, “Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas X Akuntansi 3 SMK Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012,” Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012, h. 72.
48
Ha
: Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw pada konsep sistem pencernaan. Hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Jigsaw lebih baik daripada siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray.
μa
: Rata-rata hasil belajar biologi siswa yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray
μb
:Rata-rata hasil belajar biologi siswa yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw
Dengan kriteria pengujian: Jika thitung < ttabel maka Ho diterima Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw dalam proses pembelajaran, hasil penelitian, analisis hasil penelitian dari hasil belajar siswa yang akan menunjukkan perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada konsep sistem pencernaan
A. Penerapan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray Pada penelitian ini, metode pembelajaran Two Stay Two Stray menjadi salah satu metode yang digunakan dalam proses pembelajaran pada materi sistem pencernaan. Metode ini digunakan untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa dengan metode Jigsaw. Selain nilai yang didapat siswa ketika pemberian tes, proses pembelajaran siswa saat menggunakan metode pembelajaran ini juga diperhatikan. Berikut ini penjelasan proses pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray. 1.
Kegiatan Awal Pembelajaran Tahap ini merupakan tahapan persiapan sebelum memulai pembelajaran
untuk memotivasi dan menarik perhatian siswa terhadap pelajaran, misalnya guru merangsang keingintahuan siswa melalui pertanyaan berkaitan dengan materi yang dipelajari. Hal ini membuat siswa mengungkapkan pengetahuan yang dimiliki tentang konsep tersebut dengan baik. Selain itu guru juga memberikan games motivasi untuk siswa. Guru harus dapat mengkondisikan suasana kelas yang kondusif di awal pembelajaran untuk menarik perhatian siswa terhadap materi pelajaran. Pada kegiatan awal ini terlihat beberapa siswa memberiakan respon baik terhadap tindakan yang dilakukan guru.
50
2.
Kegiatan Inti Pembelajaran Pada kurikulum KTSP di kegiatan inti pembelajaran terdapat tahapan
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Tahapan-tahapan ini digunakan dalam penelitian. Pada tahap pertama yaitu tahap eksplorasi, guru tidak menjelaskan semua materi yang terdapat dalam suatu pertemuan namun hanya menjelaskan secara garis besarnya saja. Tahap ini untuk mengarahkan fokus siswa sebelum pembelajaran kelas TSTS berlangsung. Pada umumnya siswa antusias melihat dan mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru, tidak sedikit siswa yang bertanya disela waktu pembelajaran. Selanjutnya ada tahap elaborasi, siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelas mendapatkan tugas dari guru untuk mengerjakan dan mendiskusikan tugas tersebut. Pada proses ini guru hanya membimbing jalannya diskusi dan membantu kelompok yang mengalami kesulitan. Terlihat beberapa siswa antusias mengikuti diskusi tetapi ada juga yang tidak bersemangat dan tidak mengeluarkan pendapatnya. Setelah diskusi dalam kelompok, masing-masing dua dari anggota kelompok siswa bertamu ke kelompok lain untuk mendapatkan informasi dan siswa lainnya yang masih tersisah dalam kelompok tetap tinggal untuk membagikan informasi kepada tamu yang datang. Setelah semua informasi didapatkan, mereka kembali ke kelompoknya untuk mendiskusikan temuan informasi. Pada proses ini siswa harus bisa memainkan perannya masing-masing sebagai tamu dan penerima tamu. Pembelajarannya berlangsung kondusif, karena siswa mengerti akan tugasnya dalam kelompok pembelajaran. Setelah semua tugas kelompok dikumpulkan, guru memberikan kuis untuk menilai pemahaman siswa selama proses belajar di kelompok. Beberapa siswa dapat mengerjakan kuis dengan cepat dan ada juga yang lambat menyelesaikannya. Tahap selanjutnya adalah tahap konfirmasi. Guru memberikan penguatan materi kepada siswa dengan menjelaskan materi yang belum dipahami siswa. Kemudian melakukan evaluasi terhadap kerja kelompok siswa. Terdapat beberapa siswa yang bertanya mengenai materi yang belum mereka pahami dan kuasai. Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru dengan seksama.
51
3.
Kegiatan Akhir Pembelajaran Pada kegiatan ini, siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan nilai kelompok terbaik dari hasil tugas dan selama proses diskusi kelompok. Penghargaan ini untuk memotivasi siswa lebih baik lagi dalam belajar.
B. Penerapan Metode Pembelajaran Jigsaw Pada penelitian ini, penerapan metode pembelajaran Jigsaw di kelas eksperimen 2 memiliki hasil yang lebih baik daripada dengan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray di kelas eksperimen 1. Terlihat dari hasil rata-rata yang berbeda antara kelas eksperimen Jigsaw dan kelas Two Stay Two Stray. Selain prestasi hasil belajar, dapat dilihat juga selama proses pembelajaran dikelas berlangsung. Berikut ini penjelasan selama proses pembelajaran berlangsung dapat di lihat sebagai berikut: 1.
Kegiatan Awal Pembelajaran Kegiatan awal pembelajaran adalah tahap awal dari pembelajaran yang
akan dilakukan. Tahap ini merupakan tahapan persiapan sebelum memulai pembelajaran untuk memotivasi dan menarik perhatian siswa terhadap pelajaran. Selain itu juga untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari. Guru berperan dalam memotivasi siswa, misalnya dengan memberikan games atau apersepsi berupa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Pemberian pertanyaan ini berguna sebagai pemacu pengetahuan siswa terhadap materi tersebut. pada proses ini menunjukkan bahwa siswa memberikan respon yang baik terhadap pertanyaan yang diberikan guru.
2.
Kegiatan Inti Pembelajaran Pada kegiatan inti pembelajaran terdapat 3 tahapan yaitu eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahap eksplorasi, guru menjelaskan materi pelajaran tetapi hanya menjelaskan gambaran materi secara umum. Tahap ini memberikan kesempatan pada siswa untuk mengeksplor pengetahuannya terhadap materi tersebut
dengan bertanya
kepada
guru.
Kemudian siswa
juga
52
memperhatikan penjelasan guru dengan seksama. Tahapan ini bertujuan mengarahkan fokus siswa ketika pembelajaran berlangsung. Tahapan selanjutnya adalah tahap elaborasi. Pada tahap ini, guru membentuk kelompok siswa untuk menggunakan metode pembelajaran Jigsaw dalam proses pembelajaran. Guru menjelaskan prosedur metode jigsaw dan membagikan materi yang berbeda pada setiap siswa dalam kelompok. Kelompok yang dibentuk guru ini merupakan kelompok asal. Kemudian setiap siswa yang mendapat
materi
sama
berkumpul
membentuk
kelompok
ahli
untuk
mendiskusikan materi tersebut. Pada proses ini guru berkeliling kelas untuk membimbing siswa dalam berdiskusi supaya diskusi kelompoknya menjadi terarah dan siswa tidak mengalami kesulitan. Pada diskusi kelompok ini terlihat siswa-siswa yang antusias dalam menyampaikan pendapat atau gagasannya di dalam kelompok diskusi. Setelah diskusi selesai, masing-masing siswa kembali ke kelompok asalnya untuk menjelaskan dan mengajarkan materi kepada temannya di dalam kelompok. Pada proses ini akan terlihat peran siswa dalam kelompok, yaitu siswa bertanggung jawab untuk menguasai dan mengajarkan materi yang ditugaskan kepada siswa lain. Setelah semua proses diskusi selesai, guru memberi kesempatan kelompok untuk mempresentasikan hasil kelompoknya di depan kelas dan guru juga memberikan siswa kuis. Beberapa siswa terlihat antusias dalam bertanya dan menjawab pertanyaan. Presentasi kelompok ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil dari diskusi kelompok dan menilai kelompok terbaik, sedangkan kuis digunakan untuk melihat dan mengetahui pemahaman siswa tentang materi pelajaran sebagai hasil pembelajaran secara individu setelah belajar dalam kelompok.
Dalam
mengerjakan kuis ini ada beberapa siswa yang dapat menyelesaikan soal-soal kuis secara cepat, dan siswa lainnya ada yang sedang dan lambat karena lupa terhadap materi yang sebelumnya didapatkan. Pada proses ini diketahui siswa yang telah memahami materi pelajaran dengan baik. Kemudian tahapan berikutnya adalah tahap konfirmasi. Tahapan ini guru memberikan umpan balik atau penguatan kepada siswa terhadap materi yang
53
dipelajari dan juga menjelaskan bagian dari materi yang belum dikuasai oleh siswa. Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru dengan seksama. Setelah itu guru mengevaluasi kinerja kelompok selama proses pembelajaran. Evaluasi ini untuk mengetahui kerja kelompok siswa sudah berjalan dengan baik atau belum dan apa saja kesulitan yang dihadapi siswa selama pembelajaran berlangsung.
3.
Kegiatan Akhir Pembelajaran Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah dipelajari. Beberapa siswa mengajukan pertanyaan terhadap materi yang belum dimengerti dan dipahami setelah mempelajari materi dan menjawab soal-soal. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan materi pelajaran dan memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik. Pemberian penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi guru terhadap kerja siswa dalam kelompok dan juga untuk memotivasi siswa dalam belajar.
C. Hasil belajar Siswa Pada akhir pembelajaran, kedua kelas yang mengunakan metode jigsaw dan Two stay Two Stray diberikan posttest untuk menguji kemampuan siswa. Tujuan pemberian tes tersebut untuk melihat hasil belajar siswa selama menggunakan metode pembelajaran jigsaw dan Two stay Two Stray. Analisis hasil belajar kedua kelas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.1 Analisis Hasil Belajar Posttest antara Kelas Jigsaw dengan Kelas Two stay Two Stray SK
KD
Indikator
No.
Konsep
Soal
Menjelaskan
Menjelaskan
Mengidentifik
struktur dan
keterkaitan
asi makanan
fungsi organ
antara struktur,
bergizi
manusia dan
fungsi,
dan
1
Nilai gizi
Tingkat
Tingkat
Kelas
Kelas
Kognitif
kesukaran
JIGSAW
TSTS
F
%
F
%
C3
Sedang
32
96,97
33
94,29
C1
Sedang
25
75,76
30
85,71
makanan 2
BMR dan RMR
54
hewan
proses
serta
tertentu,
kelainan/penya
asi
kelainan
kit yang dapat
macam
zat
4
dan/atau
terjadi
makanan dan
penyakit
sistem
fungsinya
yang
pencernaan
mungkin
makanan pada
terjadi serta
manusia
yang
implikasinya
hewan
ditimbulkan
pada
(misalnya
akibat
Salingtemas
ruminansia)
kekurangan
pada
dan
Mengidentifik
3
C3
Sedang
26
78,79
18
51,43
protein
C6
Mudah
33
100
34
97,14
5
Lemak
C2
Sedang
30
90,91
23
65,71
Mengidentifik
6
Vitamin
C3
Sedang
32
96,97
27
77,14
asi
7
Vitamin
C3
Mudah
32
96,97
31
88,57
Menjelaskan
8
Vitamin
C4
Sedang
31
93,94
28
80,00
macam-
9
Garam
C2
Sedang
32
96,97
31
88,57
C4
Mudah
32
96,97
34
97,14
C1
Sedang
26
78,79
30
85,71
C6
Sedang
27
81,82
18
51,43
C3
Sedang
30
90,91
33
94,29
C2
Sedang
32
96,97
32
91,43
C3
Mudah
32
96,97
33
94,29
macam-
penyakit
Karbohidr at
zat makanan
macam
zat
mineral
makanan dan fungsinya Mengidentifik asi
10
sistem
Sususan saluran
pencernaan
pencernaa
makanan
n
manusia yang
11
Hubungan
meliputi
antara
organ, enzim,
organ,
dan
enzim,
kelenjar
pencernaan, beserta
dan fungsi 12
fungsinya
Kelenjar pencernaa n pankreas dan hati
13
Mulut (gigi)
14
Perbedaan pencernaa n mekanik dan kimiawi
15
Kerongko ngan
55
Menjelaskan
16
Lambung
C5
Sedang
32
96,97
34
97,14
pencernaan
17
Lambung
C3
Sedang
19
57,58
31
88,57
makanan
18
Usus
C2
Sedang
29
87,88
27
77,14
C4
Mudah
24
72,73
30
85,71
C4
Sedang
32
96,97
34
97,14
C2
Sedang
24
72,73
23
65,71
C3
Sedang
32
96,97
22
62,86
sistem
manusia yang meliputi
halus 19
organ, enzim, dan
kelenjar
halus 20
pencernaan, beserta
Usus
Kelenjar pankreas
21
fungsinya
Kelenjar hati
22
Usus besar
Mengidentifik
23
Gastritis
C4
Sedang
27
81.81
32
91,43
asi gangguan
24
parotitis
C1
Mudah
33
100
33
94,29
25
Sistem
C2
Sedang
31
96,97
20
57,14
penyakit yang ditimbulkan pada
sistem
pencernaan manusia Mengidentifik asi
organ
Pencernaa
pencernaan
n
pada
makanan
hewan
hewan
ruminansi
ruminansia
a
Keterangan: F
: Jumlah siswa yang menjawab benar Tabel 4.1 diatas menunjukkan frekuensi dan persentase siswa yang
menjawab benar pada tiap butir soal. Tabel ini juga menunjukkan kemampuan per indikator siswa pada kelas Jigsaw dan Two Stay Two Stray. Pada persentase tabel diatas terdapat lebih dari setengah jumlah keseluruhan siswa dapat menjawab benar tiap-tiap soal dalam kedua kelas eksperimen. Terlihat dari jumlah persen setiap soal, lebih dari 50% siswa dapat menjawab tiap soal. Hal ini menunjukkan seperti kedua kelas eksperimen memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda. Rata-rata dari kedua kelompok dapat dengan baik menjawab pertanyaan, tetapi terdapat perbedaan nyata pada frekuensi siswa di kelas eksperimen Jigsaw
56
dan kelas eksperimen Two Stay Two Stray untuk soal nomor 3, 12, dan 17. Pada kelas eksperimen Jigsaw terlihat lebih unggul jumlah siswa yaitu 8 pada soal nomor 3 sedangkan soal nomor 12 unggul 9 siswa dari kelas eksperimen Two Stay Two Stray. Siswa dari kelas eksperimen jigsaw dapat menjawabnya dengan baik, karena pada saat pembelajaran pertanyaan ini dibahas dalam presentasi kelompok di depan kelas dan juga pada saat pembelajaran oleh guru. Sehingga siswa telah memahami uji zat bahan makanan pada materi zat makanan dan organ pencernaan juga digambarkan secara lengkap di papan tulis oleh siswa dalam presentasi. Sedangkan pada kelas eksperimen Two Stay Two Stray kurang detail dibahas oleh siswa mengenai pertanyaan uji zat makanan di soal nomor 3 dan siswa hanya sekedar menerangkan saja tanpa memberikan gambaran berkaitan dengan organ kelenjar pencernaan di soal nomor 12. Pada soal nomor 17, siswa dari kelas Two Stay Two Stray unggul 12 siswa dalam menjawab soal. Hal ini dapat saja terjadi karena terdapat kekeliruan diantara siswa yang tidak melihat dengan detail dan teliti soal tersebut dan juga siswa bisa jadi kurang percaya diri dalam memilih jawaban yang tepat. Sedankan pada kelas jigsaw, siswa sudah memahami materi yang berkaitan dengan soal nomor 17 karena sudah dibahas oleh siswa ketika proses bertukar informasi dengan kelompok lain. Meskipun demikian, jumlah persentase hasil belajar kelompok eksperimen Jigsaw mmengungguli 17 soal yang lain. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dan dapat menunjukkan bahwa kelas yang menggunakan metode pembelajaran Jigsaw lebih baik dari kelas yang menggunakan metode Two Stay Two Stray. Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai persentase tertinggi terdapat di kelas eksperimen Jigsaw pada konsep protein dan konsep gangguan pencernaan oleh penyakit parotitis, dimana semua siswa di kelas Jigsaw menjawab benar pada konsep tersebut yaitu dengan nilai persentase 100%. Kemungkinan ini terjadi karena pada konsep tersebut tingkat kesukarannya tergolong mudah, sehingga siswa dapat menjawab dengan mudah. Sedangkan nilai persentase rendah terdapat dikelas eksperimen Two Stay Two Stray pada konsep karbohidrat dan kelenjar pencernaan (hati dan pankreas). Siswa pada kelas TSTS menjawab sekitar 51,43%
57
berarti hanya setengah dari siswa yang menjawab benar tetapi pada kelas Jigsaw banyak siswa yang menjawab benar pada konsep tersebut . Kemungkinan ini juga terjadi karena tingkat kesukaran pada konset tersebut tergolong sedang.
D. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dua kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran yang berbeda, yaitu metode Two Stay Two Stray dan Jigsaw. Hasil penelitian ini berdasarkan pada data hasil pretest dan posttest dari kedua kelas eksperimen. Sebelum diberikan perlakuan metode pembelajaran, kedua kelas eksperimen diberikan pretest untuk mengukur kemampuan awal siswa. Kemudian masing-masing kelas eksperimen diberikan posttest untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan metode pembelajaran. Gambaran umum tentang data-data hasil penelitian yang telah diperoleh dapat dilihat berikut ini. 1.
Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi Pretest, Posttest, Kelas Eksperimen Jigsaw dan Kelas Eksperimen Two Stay Two Stray Berdasarkan data hasil pretest siswa pada konsep sistem pencernaan
manusia, kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 sebelum mendapatkan perlakuan dengan metode yang berbeda, maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.2 Data (Pretest) Kelas Eksperimen 1 (Kelas Two Stay Two Stray) dan Kelas Eksperimen 2 (Kelas Jigsaw) Statistik
Hasil Belajar (Pretest) Kelas Eksperimen 1
Kelas Eksperimen 2
(Metode Two Stay Two Stray)
(Metode Jigsaw)
Nilai terendah
28
40
Nilai tertinggi
68
72
Mean
53
56,485
Simpangan Baku
10,485
13,866
Varians
109,941
192,258
Jumlah sampel
35
33
58
Berdasarkan tabel 4.1, data hasil pretest pada kelas eksperimen 1 dengan metode Two Stay Two Stray diperoleh nilai terendah yaitu 28, sedangkan pada kelas eksperimen 2 dengan metode Jigsaw, diperoleh nilai terendah yaitu 40, ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak jauh pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Begitu juga dengan nilai tertinggi yang terdapat perbedaan antara kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 yaitu sebesar 68 dan 72. Nilai rata-rata (Mean) kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 tidak jauh berbeda yaitu sebesar 53 dan 56,485. Simpangan baku kelas eksperimen 1 yaitu 10,485 sedangkan simpangan baku kelas eksperimen 2 yaitu 13,866, berarti simpangan baku kelas eksperimen 2 lebih beragam daripada kelas eksperimen 1. Varians kelas eksperimen 1 yaitu 109,941 dan kelas eksperimen 2 yaitu 192,258. Jumlah sampel kelas eksperimen 1 yaitu 35 siswa dan kelas eksperimen 2 yaitu 33 siswa. Deskripsi data hasil posttest kelas eksperimen 1 dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray dan kelas eksperimen 2 dengan menggunakan metode Jigsaw, dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini: Tabel 4.3 Data (Postest) Kelas Eksperimen 1 (Kelas Two Stay Two Stray) dan Kelas Eksperimen 2 (Kelas Jigsaw) Statistik
Hasil Belajar (Postest) Kelas E1
Kelas E2
(Metode Two Stay Two Stray)
(Metode Jigsaw)
Nilai terendah
60
60
Nilai tertinggi
92
100
Mean
82,386
89,303
Simpangan Baku
8,202
9,589
Varians
67,281
91,968
Jumlah sampel
35
33
Berdasarkan tabel 4.2, data hasil posttest kelas eksperimen 1 dengan metode Two Stay Two Stray dan kelas eksperimen 2 dengan metode Jigsaw, diperoleh nilai terendah yang sama antara kedua kelas eksperimen yaitu 60. Sedangkan nilai tertinggi pada kelas eksperimen 1 yaitu 92 dan kelas eksperimen
59
2 yaitu 100, berarti terdapat perbedaan nilai tertinggi antara kedua kelas eksperimen. Nilai mean kelas eksperimen 1 yaitu sebesar 82,386 dan sangat berbeda nyata dengan kelas eksperimen 2 yaitu sebesar 89,303. Begitu juga simpangan baku kelas eksperimen 2 lebih beragam yaitu sebesar 9,589, daripada kelas eksperimen 1 yaitu sebesar 8,202. Varians kelas eksperimen 1 yaitu sebesar 67,281 sedangkan kelas eksperimen 2 yaitu sebesar 91,968, berarti terdapat perbedaan yang jauh berbeda antara kedua kelas eksperimen. Jumlah sampel kelas eksperimen 1 yaitu 35 siswa dan kelas eksperimen 2 yaitu 33 siswa. Pada kelas eksperimen 1 dengan metode Two Stay Two Stray dan kelas eksperimen 2 dengan metode Jigsaw, terdapat perbedaan yang nyata dari nilai tertinggi, mean, simpangan baku dan varians.
2.
Analisis Data Tes Hasil Belajar Data dari hasil penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat data
sebelum data dianalisis. Pengujian prasyarat analisis data meliputi: a.
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data hasil penelitian
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji liliefors, dengan ketentuan jika Lo < Lt, maka data berdistribusi normal diukur pada taraf signifikansi 0,05. Hasil perhitungan uji normalitas penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:1 Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Kelas
Lo (Lhitung)
Ltabel
Kesimpulan
Pretest
Posttest
Eksperimen 1
0,0764
0,121
0,1497
Berdistribusi normal
Eksperimen 2
0,1423
0,1314
0,1542
Berdistribusi normal
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas pretest dan posttest pada kedua kelas eksperimen, diperoleh hasil bahwa Lo (Lhitung) pretest kelas eksperimen 1 yaitu sebesar 0,0764 dan Lo (Lhitung) posttest sebesar 0,121. Jumlah 1
Lampiran 8-11, h. 136 – 147.
60
sampel penelitian sebanyak 35 siswa dengan taraf signifikasi 0,05, maka Ltabel yaitu sebesar 0,1497. Hasil uji normalitas kelas eksperimen 1 diketahui bahwa Lo (Lhitung) lebih kecil nilainya daripada Ltabel (Lhitung < Ltabel), yaitu 0,0764 < 0,1497 untuk pretest dan 0,121< 0,1497 untuk posttest, sehingga dapat disimpulkan data pretest dan posttest kelas eksperimen 1 berdistribusi normal. Sedangkan pada kelas eksperimen 2, Lo (Lhitung) pretest yaitu sebesar 0,1423 dan Lo (Lhitung) posttest yaitu sebesar 0,1314. Jumlah sampel sebanyak 33 siswa dan taraf signifikasi 0,05, maka diperoleh Ltabel sebesar 0,1542. Hasil uji normalitas diatas pada kelas eksperimen 2 menunjukkan Lo (Lhitung) lebih kecil daripada Ltabel (Lhitung < Ltabel), yaitu 0,1423 < 0,1542 untuk pretest dan 0,1314 < 0,1542 untuk posttest. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pretest dan posttest kelas eksperimen 2 berdistribusi normal.
b.
Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui data pretest dan posttest dari
kedua kelompok eksperimen memiliki varians yang sama (homogen). Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji Fisher. Hasil perhitungan dari uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:2 Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Keterangan
Kelas
N
Fhitung
Ftabel
Kesimpulan
Pretest
Eksperimen 1
35
1,749
1,80
Homogen
Eksperimen 2
33
Eksperimen 1
35
Eksperimen 2
33
Posttest
(Ho diterima) 1,367
1,80
Homogen (Ho diterima)
Berdasarkan tabel diatas, Fhitung pretest kelas eksperimen 1 dengan kelas eksperimen 2 yaitu sebesar 1,749, sedangkan Fhitung posttest kelas eksperimen 1 dengan kelas eksperimen 2 yaitu sebesar 1,367. Pada taraf signifikan α = 0,05 dengan sampel sebanyak 35 untuk kelas eksperimen 1 dan 33 untuk kelas 2
Lampiran 12-13, h. 148 – 151 .
61
eksperimen 2, maka diperoleh nilai Ftabel yaitu sebesar 1,80. Dengan demikian dapat dilihat, bahwa Fhitung < Ftabel (1,749 < 1,80 dan 1,367 < 1,80), maka hipotesis nol (Ho) diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar kedua kelompok eksperimen mempunyai varians yang sama atau datanya bersifat homogen. Perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 12 dan 13.
c.
Uji Hipotesis Berdasarkan pengujian prasyarat analisis data yang meliputi uji normalitas
dan uji homogenitas, diperoleh data berdistribusi normal dan homogen. Setelah itu dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui apakah ada atau tidak perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakau rumus uji-t dengan taraf signifikan α= 0,05 dan dk = (N1+N2-2). Kriteria uji-t adalah sebagai berikut: thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak Hasil perhitungan nilai pretest dan posttest dengan menggunakan uji t, dapat dilihat pada tabel berikut ini:3 Tabel 4.6 Hasil Uji-t Data Pretest dan Postest Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2
Keterangan
Kelas
N
X
thitung
ttabel
Kesimpulan
Pretest
Eksperimen 1
35
53
1,172
1,997
Ho diterima
Eksperimen 2
33
56,485
Eksperimen 1
35
82,386
3,198
1,997
Ho ditolak
Eksperimen 2
33
89,303
Posttest
Hasil perhitungan uji-t diperoleh thitung pretest sebesar yaitu 1,172, dengan derajat kebebasan yaitu 66 (dk = 35+33-2) dan taraf signifikan yaitu α=0.05, maka diperoleh ttabel yaitu sebesar 1,997. Hal ini menunjukkan bahwa nilai thitung lebih kecil daripada nilai ttabel (thitung
Lampiran 14, h. 152 – 155.
62
Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kedua kelompok eksperimen pada saat pretest. Sedangkan hasil perhitungan uji-t diperoleh thitung posttest yaitu sebesar 3,198, dengan derajat kebebasan yaitu 66 (dk = 35+33-2) dan taraf signifikan yaitu α=0.05, maka diperoleh ttabel yaitu sebesar 1,997. Hal ini menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel (thitung>ttabel) yaitu 3,198>1,997, berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw pada konsep sistem pencernaan.
E. Pembahasan Hasil Penelitian Perbedaan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai posttest yang diperoleh kelas eksperimen 1 (metode Two Stay Two Stray) dan eksperimen 2 (metode Jigsaw). Pada kelas Jigsaw memiliki rata-rata dengan nilai 89,303 dibandingkan kelas Two Stay Two Stray yang memiliki rata-rata 82,386. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw berhasil mencapai nilai rata-rata posttest tertinggi dibandingkan nilai ratarata posttest kelas yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray. Adapun hasil hasil N-Gain yang didapat dari kedua kelas sebagai berikut:4 Tabel 4.7 Kategori N-Gain Kelas Eksperimen Jigsaw dan Two Stay Two Stray Normal Gain Terendah Tertinggi Rata-rata Kategori
Frekuensi Kelas Jigsaw 0,17 1 0,74 Tinggi
Kelas TSTS 0,09 0,85 0,59 Sedang
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh, kedua kelas memiliki rata-rata yang tidak berbeda jauh, walaupun kelas ekspeimen Jigsaw memiliki kategori tinggi sedangkan kelas Two Stay Two Stray memiliki kategori sedang. Hasil data posttest didukung oleh nilai N-Gain kedua kelas eksperimen, maka menunjukkan 4
Lampiran 15
63
kelas eksperimen Jigsaw memiliki hasil positif dari metode pembelajaran yang digunakan. Hal ini dapat dilihat dari uji-t kedua kelas eksperimen. Uji hipotesis data pretest untuk kedua kelas eksperimen menghasilkan hipotesis Ho diterima, yaitu nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel (3,198>1,997) sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw. Dari nilai rata-rata hasil belajar siswa juga kelas Jigsaw lebih tinggi daripada kelas Two Stay Two Stray, sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Jigsaw lebih baik \daripada hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Luh Sri Sudharmini, I Wayan Lasmawan, dan I Nyoman Natajaya yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus IV Jimbaran, Kuta Selatan.” Adapun hasil analisis pada uji t mengungkapkan ada perbedaan hasil belajar IPS siswa antara yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan konvensional. Hal demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model jigsaw dapat membuat perbedaan yang hasil belajar dan motivasi peserta didik dibandingkan pembelajaran konvensional.5 Kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama, akan tetapi setelah diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen 1 yang menggunakan metode Two Stay Two Stray dan kelas eksperimen 2 menggunakan metode Jigsaw, kedua kelas memiliki hasil belajar akhir yang berbeda. Kelas eksperimen 1 mendapatkan rata-rata hasil belajar lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen 2. Pada pembelajaran Jigsaw terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli. Pada proses pembelajarannya siswa saling membantu di dalam kelompok untuk menguasai dan memahami suatu materi pelajaran. Metode ini membuat siswa bertanggung jawab terhadap dirinya dan juga orang lain dan dapat meningkatkan 5
Luh Sri, I Wayan Lasmawan, I Nyoman Natajaya, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus IV Jimbaran, Kuta Selatan,” e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 4, 2014.
64
kerja sama kelompok. Sedangkan metode pembelajaran Two Stay Two Stray ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk membagikan hasil diskusi dan informasi tentang suatu materi kepada kelompok lain, yaitu pada saat siswa bertamu ke kelompok lain maka terjadilah proses bertukar informasi yang saling melengkapi. Perbedaan dari kedua metode ini terlihat dari proses pertukaran pengetahuan, pada kelas eksperimen jigsaw ini siswa bertukar pengetahuan di dalam kelompok ahli kemudian setiap siswa bertanggung jawab menyampaikan dan mengajarkan hasil dari sharing tersebut kepada kelompok asal. Sedangkan pada kelas eksperimen Two Stay Two Stray, siswa membagikan (mensharing) informasi tugas dari hasil diskusi kepada kelompok lain dengan cara bertamu atau mendatangi kelompok lain. Berdasarkan hasil perhitungan statistika pada penelitian ini dapat disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Jigsaw dan Two Stay Two Stray. Kemudian dapat dinyatakan juga bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Jigsaw lebih baik daripada siswa yang menggunakan metode Two Stay Two Stray. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kiki Riska Ayu Kurniawati,
Budiyono,
dan
Dewi
Retno
Sari
Saputro
yang
berjudul
eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Numbered Heads Together pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar ditinjau dari kecerdasan interpersonal siswa kelas VIII SMP Negeri di Kota Madiun, mengatakan bahwa antara siswa yang diberi model pembelajaran Jigsaw lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa yang diberi model pembelajaran NHT maupun model pembelajaran langsung.6
6
Kiki Riska Ayu Kurniawati, Budiyono, dan Dewi Retno Sari Saputro, “Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Numbered Heads Together Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau dari Kecerdasan Interpersonal Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Kota Madiun,” Jurnal JMEE, Volume IV Nomor 2, 2014
65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw pada konsep sistem pencernaan. Ini terlihat dari hasil nilai rata-rata posttest kelas eksperimen Jigsaw yaitu 89,303 dan kelas eksperimen Two Stay Two Stray yaitu 82,386, berarti nilai rata-rata posttest kelas Jigsaw lebih baik daripada kelas eksperimen Two Stay Two Stray,. Uji-t diperoleh thitung lebih besar daripada ttabel (thitung > ttabel), yaitu 3,198 > 1,997 dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan 66, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Jigsaw lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray.
B. Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Guru diharapkan dapat memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik. 2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah penggunaan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw dapat diterapkan, serta memberikan hasil belajar siswa yang lebih baik lagi pada konsep lain.
66
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara, 2012. --------------------------. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi 2010. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010. Bakhtiar, Suaha. BIOLOGI untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2011. (http://bse.kemdikbud.go.id/index.php/download/fullbook/20121505094637) Fitriyah, Nur Ida, Eling Purwantoyo, dan Chasnah. Efektivitas Kooperatif Two Stay – Two Stray Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa. Unnes Journal Of Biology Education. Vol 1 No. 2, 2011. Handayani, Mimi, Mukhni, dan Mirna. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TipeTwo Stay Two Stray Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika Part 1. Vol. 3 No. 1, 2014. Hertiavi, M .A, H. Langlang dan S. Khanafiyah. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 6, 2010. (http://www.journal.unnes.ac.id/nju /index.php /JPFI /article /download / 1104/1015) Khasanah, Uswatun. “Keefektifan Penggunaan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) Pada Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Jerman di SMA Negeri I Sedayu”. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: 2011. Tidak dipublikasikan. (http://eprints .uny.ac.id/4332 /1 /Uswatun%20Khasanah 0420 3241030.pdf) Kristiani, Ary Widi. Efektivitas Metode Jigsaw dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pelajaran Geografi. Jurnal Pendidikan Penabur. 16, 2011. (http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.%205564%20Evektivitas%20Metod e%20Jigsaw. pdf)
67
Kurnianingtyas, Lorentya Yulianti, dan Mahendra Adhi Nugroho. Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas X Akuntansi 3 SMK Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1. 2012. Kurniawati, Kiki Riska Ayu, Budiyono, dan Dewi Retno Sari Saputro. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Numbered Heads Together Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau dari Kecerdasan Interpersonal Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Kota Madiun. Jurnal JMEE, Volume IV Nomor 2, 2014. Maonde, Faad, dkk. The Discrepancy of Students’ Mathematic Achievement through Cooperative Learning Model, and the ability in mastering Languages and Science. International Journal of Education and Research. Vol. 3 No. 1 January 2015, h. 145. Masitoh dan Laksmi Dewi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009. Meilawati, Budihartin Dwi, Aunillah dan Kusno. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaan Kooperatif Model Jigsaw. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo. Vol.1, No.1, April 2013. Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Ciputat: Gaung Persada (GP) Press, 2008. Naomi, Mbacho W. and Bernard Nyingi Githua, Effects of Jigsaw Cooperative Learning Strategy on Student’s Achievement in Secondary School Mathematics in Laikipia East District, Kenya. Asian Journal of Management Sciences and Education. 2, 2013. (http://www.ajmse.leena-luna .co.jp /AJMSEPDFs/Vol.2(3)/AJMSE2013(2.3-18).pdf) Nursetiaji, Ahmad Tangguh Putra, Eko Supraptono dan Sugiyarto. Penerapan Metode Cooperatif Two Stay Two Stray dalam Pembelajaran Merakit Instalansi Komponen PC di SMK. Jurnal Penelitian Tindakan Kelas. Vol. 16 No. 3, 2015. Pradhana, Viryan Gerry dan J.A Pramukantoro. “Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Teknik Digital”. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. 2, 2013.
68
(http://www.journal. unesa.ac.id/mobile/?sess= d93e0e659cf888 4bbdffe 99 53d6677880 ) Pranata, Angga. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta. 2013, h. 42. Pratiwi, D. A, Sri Maryati, Srikini, Suharno, Bambang S. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2012. Purmiati, R. Wakhid Akhdinirwanto, H. Ashari. “Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk Peningkatan Aktivitas Belajar IPA Siswa di SMP Negeri 7 Purworejo”. Jurnal Radiasi. 1, 2011. (http://www.ejournal. umpwr.ac. id/ index. php/ radiasi/ article /download/230/259) Rinawan, Soni Yanu dan Krismiyati. Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran Jigsaw Berbasis Wifi Ad Hoc Dalam Pembelajaran Sistem Basis Data Kelas Xi Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (Studi Kasus SMKN 1 Tengaran). Jurnal Teknologi Informasi-Aiti. Vol. 11. No.2, Agustus 2014 : 101 – 202. Rusman. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011. Saputra, Ilham Joko. “Studi Komparasi Antara Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Metode Ceramah Bervariasi Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Materi Jurnal Penyesuaian Pada Siswa Kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Semarang: 2011. Tidak dipublikasikan. (http://lib. unnes.ac.id /7739 /1/10301.pdf) Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011. Sudharmini, Luh Sri, I Wayan Lasmawan, I Nyoman Natajaya. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar IPS SiswaKelas V Sekolah Dasar Gugus IV Jimbaran, Kuta Selatan. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 4, 2014.
69
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2012. Supardi. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian: Konsep Statistika yang Lebih Komprehensif Edisi Revisi. Jakarta: Change Publication, 2013. Suprijono, Agus. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012. Surianto, Muhammad Akhyar, Joko Nurkamto. Penerapan Model Pembelajaran dengan Metode Two Stay Two Stray (TS-TS) Pada Mata Diklat Teknik Mesin di SMK Muhammadiyah Sumowono. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran. Vol.2 No.2, 2014. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010. Tran, Van Dat. The Effects of Cooperative Learning on the Academic Achievement and Knowledge Retention. International Journal of Higher Education. Vol. 3 No. 2, 2014. Zainuddin, Budiyono, dan Imam Sujadi. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan Numbered Heads Together pada Materi Pokok Fungsi Ditinjau dari Kecerdasan Interpersonal Siswa Kelas VIII SMP Negeri Se-Kota Surakarta. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika. Vol. 2 No. 2, 2014. Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.
70
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Jigsaw Nama Sekolah
: SMA Negeri 16 Jakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI/Genap
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Pertemuan
: 1 dan 2
Standar Kompetensi : 3.
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas
Kompetensi Dasar 3.3 Menjelaskan
: keterkaitan
antara
struktur,
fungsi,
dan
proses
serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia)
A. Indikator Pembelajaran 1. Mengidentifikasi makanan bergizi 2. Mengidentifikasi macam-macam zat makanan dan fungsinya 3. Mengidentifikasi penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan zat makanan 4. Menjelaskan macam-macam zat makanan dan fungsinya 5. Mengidentifikasi sistem pencernaan makanan manusia yang meliputi organ, enzim, dan kelenjar pencernaan beserta fungsinya 6. Menjelaskan sistem pencernaan makanan manusia yang meliputi organ, enzim, dan kelenjar pencernaan beserta fungsinya 7. Mengidentifikasi gangguan penyakit yang ditimbulkan pada sistem pencernaan manusia 8. Mengidentifikasi organ pencernaan makanan hewan ruminansia
71
B. Tujuan Pembelajaran
:
1. Mengidentifikasi makanan bergizi 2. Siswa dapat menyebutkan macam-macam zat makanan (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air, mineral) dan fungsinya serta fungsinya serta penyakit yang di timbulkan jika kekurangan zat makanan 3. Siswa dapat menjelaskan macam-macam zat makanan (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air, mineral) dan fungsinya serta penyakit yang di timbulkan jika kekurangan zat makanan 4. Siswa dapat menyebutkan sistem pencernaan makanan manusia, meliputi organ (mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar), enzim dan kelenjar pencernaan manusia (pankreas dan hati) beserta fungsinya 5. Siswa dapat menjelaskan sistem pencernaan makanan manusia, meliputi organ, enzim dan kelenjar pencernaan manusia beserta fungsinya 6. Siswa dapat menyebutkan gangguan penyakit pada sistem pencernaan manusia 7. Siswa dapat menyebutkan organ pencernaan makanan hewan ruminansia
Karakter siswa yang diharapkan: Cinta ilmu Disiplin Rasa hormat Saling menghargai Rasa ingin tahu Perhatian Kerja sama Tanggung jawab Rajin Komunikatif
72
C. Materi Pembelajaran Peta Konsep Sistem Pencernaan manusia
Membahas tentang
Makanan bergizi
Zat-zat makanan
Menu seimbang Tujuh kelompok bahan pokok makanan Nilai gizi dan kriteria makanan bermutu Usaha perbaikin gizi Status gizi Kebutuhan energi dan jumlah makanan BMR dan RMR Variasi dan komposisi makanan
Saluran pecernaan mulut
karbo hidrat protein
kerongko ngan
lemak
lambung
vitamin
Usus halus
vitamin
Usus besar
Kelenjar pencernaan
penyakit pada sistem pencernaan
pankreas
hati
Gastritis Tukak lambung Apendiditis Parotitis Konstipasi Diare Kolik
Air
D. Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran kooperatif 2. Metode Jigsaw 3. Pendekatan konsep
E.
Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 Kegiatan
Langkah-langkah Guru
Kegiatan
Pendahuluan
Awal
Guru memimpin doa sebelum
Siswa Siswa
berdoa
sebelum
73
(5 menit)
memulai pelajaran Guru
mengecek
mulai pelajaran kehadiran Siswa mendengarkan dan
siswa
merespons panggilan kehadiran guru
Guru
menyampaikan
tujuan Siswa
pembelajaran dan Kompetensi
mendengarkan
penjelasan guru
Dasar yang harus dicapai Kegiatan
Eksplorasi
Inti
Guru
(35 menit)
melakukan
tes
awal Siswa memperhatikan dan
(pretest) kepada siswa-siswa
menjelaskan
untuk mengetahui hasil belajar
guru
siswa
sebelum
penjelasan
dilakukan
treatment Guru memberikan tes awal Siswa (pretest) kepada siswa-siswa
mengerjakan
tes
awal (pretest)
Kegiatan
Penutup
Akhir
Guru menjelaskan tentang tes Siswa memperhatikan dan
(5 menit)
awal (pretest) yang diberikan
mendengarkan penjelasan guru
Guru
siswa Siswa
memberitahu
tentang materi dan metode
mendengarkan
penjelasan guru
yang akan di gunakan untuk pertemuan berikutnya Guru menutup pelajaran
Pertemun 2 Kegiatan
Langkah-langkah Guru
Kegiatan
Pendahuluan
Awal
Guru bersama siswa berdoa Siswa
Siswa
berdoa
sebelum
74
(5 menit)
sebelum memulai pelajaran Guru
mulai pelajaran
kehadiran Siswa mendengarkan dan
mengecek
siswa
merespons panggilan kehadiran guru guru
Guru
tujuan Siswa
menyampaikan
pembelajaran dan Kompetensi
mendengarkan
penjelasan guru
Dasar yang harus dicapai Guru memberikan apersepsi Siswa kepada
siswa
dengan
menjawab
pertanyaan guru
pertanyaan “Kenapa manusia membutuhkan makanan?” Kegiatan
Eksplorasi
Inti
Guru
(35 menit)
menjelaskan
tetang Siswa
metode jigsaw yang digunakan
memperhatikan
penjelasan guru
dalam pembelajaran Guru membagi siswa menjadi Siswa berkumpul dengan beberapa
kelompok
yang
terdiri dari 4 – 5 orang dengan
kelompoknya
masing-
masing
latar belakang dan kemampuan yang berbeda-beda. Kelompok ini disebut kelompok asal Elaborasi Guru menentukan materi pada Siswa menerima materi masing-masing siswa di dalam
yang telah ditentukan guru
kelompok asal Guru
meminta
siswa
dari Siswa dari masing-masing
masing-masing kelompok yang
kelompok yang memiliki
mendapatkan materi yang sama
materi
untuk membentuk tim ahli
berkumpul tim ahli
yang
sama
membentuk
75
Guru
meminta
siswa-siswa Siswa
pada
masing-
pada masing-masing tim ahli
masing tim ahli berdiskusi
untuk berdiskusi bersama
bersama
Setelah
guru Siswa-siswa dari masing-
itu
mengumumkan waktu untuk
masing tim ahli selesai
diskusi selesai
berdiskusi
Guru meminta masing-masing Siswa kembali ke tim siswa di tim ahli untuk kembali
asalnya
dan
berbagi
ke
informasi
hasil
diskusi
tim
asalnya
untuk
memberikan informasi hasil
dari tim ahli
diskusinya dari tim ahli Guru meminta masing-masing Siswa-siswa dari masingkelompok
asal
untuk
mempresentasikan
hasil
kelompoknya di depan kelas
masing
tim
asal
mempresentasikan
hasil
kelompoknya
Guru memberikan kuis kepada Siswa mengerjakan kuis siswa-siswa
dan
dikerjakan
secara
untuk
kuis
ini
individu
memberikan
skor
individual Konfirmasi Guru menjelaskan tentang halhal yang belum diketahui oleh
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
siswa (memberikan feedback atau penguatan) Guru
melakukan
evaluasi
terhadap kinerja kelompok
Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru
Kegiatan
Penutup
Akhir
Guru
(5 menit)
membimbing
siswa Siswa
membuat
76
secara mandiri untuk membuat
rangkuman
rangkuman
pelajaran
kesimpulan
kesimpulan
pelajaran Guru kelompok
mengumumkan Siswa terbaik
untuk
mendengarkan
pengumuman guru
sementara Guru memberikan informasi Siswa untuk pertemuan berikutnya
memperhatikan
penjelasan guru
Guru menutup pelajaran
F.
Alat dan Sumber Belajar 1. Buku sumber: D.
A.
Pratiwi
dkk.
Biologi
untuk
SMA/MA
Kelas
XI.
Jakarta:Erlangga. 2006. Eva Latifa Hanum dkk. BIOLOGI 2 Kelas XI MA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009 Siti Nur Rochma dkk. BIOLOGI SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009 Suaha Bakhtiar. BIOLOGI untuk SMA DAN MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2011. 2. Alat Belajar LCD dan laptop White Board/Papan tulis Spidol
G. Penilaian 1.
Teknik penilaian
: tes tertulis
2.
Instrument penilaian
: pilihan ganda
77
Nilai : Jumlah soal yang betul x 100% 10
Evaluasi (kuis) 1. Makanan yang seimbang adalah makanan yang mengandung …. a. sodium klorida, susu, vitamin, karbohidrat, lemak, protein dan makanan kasar. b. vitamin, minerat, glukosa, lemak, air, dan makanan kasar. c. vitamin, minerak, karbohidrat, makanan tanpa lemak, protein, air, dan makanan kasar d. karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, serat nabati dan air e. karbohidrat, lemak, protein, dan serat nabati 2. Seorang wanita berumur 54 tahun dengan berat badan (BB) 65 kg membutuhkan sejumlah kalori untuk BMR-nya sebanyak… a. 1.404 kalori
d. 1.080 kalori
b. 1.248 kalori
e. 960 kalori
c. 1.200 kalori 3. Sumber makanan yang mengandung karbohidrat berasal dari …. a. telur
d. minyak
b. hati
e. buah-buahan
c. ketela 4. Jenis karbohidrat yang sulit larut dalam air adalah …. a. fruktosa
d. glukosa
b. galaktosa
e. disakarida
c. selulosa 5. Selain merupakan penyusun enzim, protein juga berfungsi dalam…. a. penimbunan lemak b. merusak zat yang merusak racun c. memelihara tekanan osmosis darah d. menjaga keseimbangan energi e. memelihara struktur dan fungsi sel
78
6. Seorang siswa mencampurkan suatu makanan dengan reagen biuret dan hasilnya menunjukkan reaksi warna merah, maka dapat disimpulkan siswa tersebut sedang uji coba makanan jenis ... a. amilum
d. lemak
b. asam amino
e. protein
c. gula 7. Hubungan yang benar antara nama, fungsi vitamin dan penyakit akibat kekurangan vitamin berikut adalah…. Vitamin
Fungsi
Penyakit yang Ditimbulkan
a.
B12
Metabolisme
sel
dan Anemia, kelelahan
pertumbuhan jaringan b.
B6
Mengatur kadar gula darah
Anemia,
peradangan
kulit c.
B3
Pertumbuhan sel
Dermatitis, katarak
d.
B2
Mempengaruhi penyerapan Pellagra, beri-beri lemak di usus
e.
B1
Menjaga nafsu makan
Keilosis, beri-beri
8. Pernyataan berikut yang bukan merupakan fungsi vitamin D bagi tubuh kita adalah. . . . a. membantu proses pembelahan sel b. memengaruhi kerja kelenjar endokrin c. memengaruhi proses penulangan d. mempengaruhi pembentukan tulang dan gigi e. mengatur penyerapan kalsium dan fosfor 9. Untuk mengurangi berat badan, diet kadar rendah yang paling baik adalah terhadap zat makanan…. a. karbohidrat
d. vitamin
b. protein
e. mineral
c. lemak
79
10. Penyakit gondok dan kretinisme disebabkan oleh…. a. kekurangan zat besi b. kekurangan kalsium c. kekurangan iodium d. kekurangan fosfor e. kekurangan fluorin Jawaban 1. D
6. E
2. B
7. A
3. C
8. A
4. C
9. C
5. E
10.C
Jakarta,
Februari 2014
Mengetahui, Guru IPA
(Dra. Farida Obing)
Peneliti
(Lutfi Awaliyah Soleha)
80
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Jigsaw Nama Sekolah
: SMA Negeri 16 Jakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI/Genap
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Pertemuan
: 3 dan 4
Standar Kompetensi : 3.
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas
Kompetensi Dasar 3.3 Menjelaskan
: keterkaitan
antara
struktur,
fungsi,
dan
proses
serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia)
A. Indikator Pembelajaran 1. Mengidentifikasi makanan bergizi 2. Mengidentifikasi macam-macam zat makanan dan fungsinya 3. Mengidentifikasi penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan zat makanan 4. Menjelaskan macam-macam zat makanan dan fungsinya 5. Mengidentifikasi sistem pencernaan makanan manusia yang meliputi organ, enzim, dan kelenjar pencernaan beserta fungsinya 6. Menjelaskan sistem pencernaan makanan manusia yang meliputi organ, enzim, dan kelenjar pencernaan beserta fungsinya 7. Mengidentifikasi gangguan penyakit yang ditimbulkan pada sistem pencernaan manusia 8. Mengidentifikasi organ pencernaan makanan hewan ruminansia
81
B. Tujuan Pembelajaran
:
1. Siswa dapat mengidentifikasi makanan bergizi 2. Siswa dapat menyebutkan macam-macam zat makanan (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air, mineral), fungsinya, dan penyakit yang di timbulkan jika kekurangan zat makanan 3. Siswa dapat menjelaskan macam-macam zat makanan (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air, mineral), fungsinya, dan penyakit yang di timbulkan jika kekurangan zat makanan 4. Siswa dapat menyebutkan sistem pencernaan makanan manusia, meliputi organ (mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar), enzim, dan kelenjar (pankreas dan hati), beserta fungsinya 5. Siswa dapat menjelaskan sistem pencernaan makanan manusia, meliputi organ, enzim, dan kelenjar pencernaan manusia, beserta fungsinya 6. Siswa dapat menyebutkan gangguan penyakit pada sistem pencernaan manusia 7. Siswa dapat menyebutkan organ pencernaan makanan hewan ruminansia
Karakter siswa yang diharapkan: Cinta ilmu Disiplin Rasa hormat Saling menghasrgai Rasa ingin tahu Perhatian Kerja sama Tanggung jawab Rajin Komunikatif
82
C. Materi Pembelajaran Peta Konsep Sistem Pencernaan manusia
Membahas tentang
Zat-zat makanan
Makanan bergizi
Menu seimbang Tujuh kelompok bahan pokok makanan Nilai gizi dan kriteria makanan bermutu Usaha perbaikin gizi Status gizi Kebutuhan energi dan jumlah makanan BMR dan RMR Variasi dan komposisi makanan
Saluran pecernaan mulut
karbo hidrat protein
kerongko ngan
lemak
lambung
vitamin
Usus halus
vitamin
Usus besar
Kelenjar pencernaan nn
penyakit pada sistem pencernaan
pankreas
hati
Gastritis Tukak lambung Apendiditis Parotitis Konstipasi Diare Kolik
Air
D. Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran kooperatif 2. Metode Jigsaw 3. Pendekatan konsep
E. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 3 Kegiatan
Langkah-langkah Guru
Kegiatan
Pendahuluan
Awal
Guru bersama siswa berdoa Siswa
Siswa
berdoa
sebelum
83
(5 menit)
sebelum memulai pelajaran Guru
mulai pelajaran
kehadiran Siswa mendengarkan dan
mengecek
siswa
merespons panggilan kehadiran guru
Guru
tujuan Siswa
menyampaikan
pembelajaran dan Kompetensi
mendengarkan
penjelasan guru
Dasar yang harus dicapai Guru memberikan apersepsi Siswa kepada
siswa
dengan
menjawab
pertanyaan guru
pertanyaan “mengapa makanan yang masuk dalam tubuh kita perlu di cerna?” Kegiatan
Eksplorasi
Inti
Guru
(35 menit)
menjelaskan
tetang Siswa
metode jigsaw yang digunakan
memperhatikan
penjelasan guru
dalam pembelajaran Guru membagi siswa menjadi Siswa berkumpul dengan beberapa
kelompok
yang
terdiri dari 4 – 5 orang dengan
kelompoknya
masing-
masing
latar belakang dan kemampuan yang berbeda-beda. Kelompok ini disebut kelompok asal Elaborasi Guru menentuan materi pada Siswa menerima materi masing-masing siswa di dalam
yang telah ditentukan guru
kelompok asal Guru
meminta
siswa
dari Siswa dari masing-masing
masing-masing kelompok yang
kelompok yang memiliki
mendapatkan materi yang sama
materi
untuk membentuk tim ahli
berkumpul
yang
sama
membentuk
84
tim ahli Guru
meminta
siswa-siswa Siswa
pada
masing-
pada masing-masing tim ahli
masing tim ahli berdiskusi
untuk berdiskusi bersama
bersama
Setelah
guru Siswa-siswa dari masing-
itu
mengumumkan waktu untuk
masing tim ahli selesai
diskusi selesai
berdiskusi
Guru meminta masing-masing Siswa kembali ke tim siswa di tim ahli untuk kembali
asalnya
dan
berbagi
ke
informasi
hasil
diskusi
tim
asalnya
untuk
memberikan informasi hasil
dari tim ahli
diskusinya dari tim ahli Guru meminta masing-masing Siswa-siswa dari masingkelompok
asal
untuk
mempresentasikan
hasil
kelompoknya di depan kelas
masing
tim
mempresentasikan
asal hasil
kelompoknya
Guru memberikan kuis kepada Siswa mengerjakan kuis siswa-siswa
dan
dikerjakan
secara
untuk
kuis
ini
individu
memberikan
skor
individual Konfirmasi Guru menjelaskan tentang halhal yang belum diketahui oleh
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
siswa (memberikan feedback atau penguatan) Guru
melakukan
evaluasi
terhadap kinerja kelompok
Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru
85
Kegiatan
Penutup
Akhir
Guru
(5 menit)
siswa Siswa
membimbing
membuat
secara mandiri untuk membuat
rangkuman
rangkuman
pelajaran
kesimpulan
kesimpulan
pelajaran Guru
mengumumkan Siswa
kelompok terbaik
mendengarkan
pengumuman guru
Guru memberikan informasi Siswa untuk pertemuan berikutnya
memperhatikan
penjelasan guru
Guru menutup pelajaran
Pertemuan 4 Kegiatan
Langkah-langkah Guru
Siswa
Kegiatan
Pendahuluan
Awal
Guru memimpin doa sebelum
(5 menit)
memulai pelajaran Guru
mengecek
Siswa
berdoa
sebelum
mulai pelajaran kehadiran Siswa mendengarkan dan
siswa
merespons panggilan kehadiran guru
Kegiatan
Eksplorasi
Inti
Guru
(35 menit)
melakukan
tes
akhir Siswa
(posttest) kepada siswa-siswa
penjelasan guru
Guru memberikan tes akhir Siswa (posttest) kepada siswa-siswa
memperhatikan
mengerjakan
tes
akhir (posttest)
Kegiatan
Penutup
Akhir
Guru menjelaskan tentang tes Siswa memperhatikan dan
86
(5 menit)
akhir (posttest) yang diberikan
mendengarkan penjelasan guru
Guru menutup pelajaran
F.
Alat dan Sumber Belajar 1. Buku sumber: D.
A.
Pratiwi
dkk.
Biologi
untuk
SMA/MA
Kelas
XI.
Jakarta:Erlangga. 2006. Eva Latifa Hanum dkk. BIOLOGI 2 Kelas XI MA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009 Siti Nur Rochma dkk. BIOLOGI SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009 Suaha Bakhtiar. BIOLOGI untuk SMA DAN MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2011. 2. Alat Belajar LCD dan laptop White Board/Papan tulis Spidol
G. Penilaian 1. Teknik penilaian
: tes tertulis
2. Instrument penilaian
: pilihan ganda
Nilai : Jumlah soal yang betul x 100% 10 Evaluasi (kuis) 1. Susunan saluran pencernaan yang dilalui makanan adalah…. a. mulut, Faring, esophagus, lambung, usus besar, dan usus halus b. mulut, Faring, lambung, esophagus, usus halus, dan usus besar c. mulut, Esophagus, faring, lambung. Usus besar, dan usus halus d. mulut, Esophagus, lambung, usus halus, usus besar,dan faring e. mulut, Faring, esophagus, lambung, usus halus, dan usus besar
87
2. Yang dimaksud dengan pencernaan secara kimiawi adalah . . . . a. pergerakan makanan di dalam usus b. penyerapan makanan oleh epitel usus c. penggunaan enzim pencernaan untuk memecah zat-zat makanan d. pemecahan zat-zat makanan sampai dapat diserap oleh usus e. penghancuran makanan secara mekanik 3. Dalam air liur manusia terdapat enzim ptialin yang bertugas untuk . . . . a. memecahkan protein menjadi peptida b. merombak peptida menjadi asam amino c. menguraikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol d. memecahkan protein menjadi asam amino e. mengubah polisakarida menjadi maltosa 4. Di dalam rongga mulut yang berperan dalam proses pencernaan adalah .. . a. enzim, ludah, dan lidah b. gigi dan lidah c. enzim, air, dan gigi d. kelenjar ludah, lidah, dan enzim e. gigi, lidah, dan kelenjar ludah 5. Bagian lambung yang berhubungan dengan kerongkongan adalah… a. kardia
d. jejunun
b. fundus
e. duodenum
c. pylorus 6. Getah lambung yang mengubah protein menjadi pepton adalah . . . . a. lipase
d. gastrin
b. pepsin
e. asam klorida
c. musin 7. lambung menghasilkan asam lambung yang berfungsi untuk…. a. membantu pencernaan menjadi partikel kecil b. membantu pergerakan makanan melalui lambung c. memecah makanan secara kimiawi d. membunuh bakteri pada makanan
88
e. membantu kerja enzim pada usus halus 8. Struktur usus halus yang membantu dalam perluasan bidang penyerapan adalah adanya…. a. otot
d. vili
b. mukosa
e. sekum
c. submukosa 9. Bagian organ pencernaan yang melakukan proses penyerapan sari-sari makanan ialah….
a. I
b. J
c. K
d. L
e. M
10. Berikut ini sari makanan yang di serap oleh ileum dan masuk pembuluh kapiler darah kecuali…. a. glukosa
d. vitamin
b. asam amino
e. mineral
c. asam lemak 11. Kelenjar pankreas menghasilkan enzim tripsin, yang berfungsi…. a. mengubah disakarida menjadi glukosa b. mengubah pepton menjadi asam amino c. mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol d. mengubah amilum menjadi disakarida e. mengubah protein menjadi pepton 12. Enzim manakah yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol…. a. asam amino
d. protease
b. amilase
e. insulin
c. lipase
89
13. Fungsi hati berikut yang berkaitan dengan fungsi pencernaan makanan adalah…. a. Menetralkan racun b. Menghasilkan empedu c. Menghasilkan sel darah d. Menyimpan zat makanan e. Menghancurkan eritrosit tua 14. Pada sistem pencernaan manusia, zat makanan yang dicerna oleh garam empedu adalah…. a. Asam amino
d. protein
b. Karbohidrat
e. vitamin
c. lemak 15. Manfaat adanya bakteri E. colli dalam usus besar manusia adalah… a. memperlancar proses defekasi b. menguraikan selulosa c. membusukkan sisa-sisa makanan d. membuat vitamin K e. menyerap air 16. Gangguan yang dikenal dengan peradangan mukosa lambung adalah…. a. parotitis
d. apendisitis
b. gastritis
e. konstipasi
c. ulkus peptik 17. Seseorang mengalami gangguan pencernaan makanan dengan gejala sukar buang air besar, Faktor yang menyebabkan gangguan ini adalah…. a. makanannya kurang mengandung serat b. keracunan makanan c. kekurangan vitmin C d. infeksi kuman e. infeksi salaput rongga tubuh 18. Kelainan yang terjadi sebagai akibat proses penyerapan air di usus besar yang sangat berlebihan sehingga feses menjadi sangat padat dan sulit
90
dikeluarkan. Untuk mencegahnya dianjurkan buang air besar secara teratur tiap hari serta banyak makan sayur dan buah-buahan, kelainan pada sistem pencernaan tersebut disebut.. a. diare
b. apendisitis
c. parotitis
d. sembelit
19. Bagian lambung hewan ruminansia yang sama dengan lambung manusia adalah…. a. abomasum
d. omasum
b. rumen
e. ileum
c. retikulum 20. bakteri-bakteri yang bersimbiosis dengan hewan ruminansia yang dapat menghasilkan enzim selulase terdapat dalam bagian lambung bagian…. a. rumen
d. abomasum
b. retikulum
e. ileum
c. omasum
Jawaban 1. E
6. B
11. B
16. B
2. C
7. D
12. C
17. A
3. E
8. D
13. B
18. D
4. E
9. C
14. C
19. A
5. A
10. C
15. C
20. A
Jakarta, Februari 2014 Mengetahui, Guru IPA
(Dra. Farida Obing)
Peneliti
(Lutfi Awaliyah Soleha)
91
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Two Stay Two Stray
Nama Sekolah
: SMA Negeri 16 Jakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI/Genap
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Pertemuan
: 1 dan 2
Standar Kompetensi : 3.
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas
Kompetensi Dasar 3.3 Menjelaskan
: keterkaitan
antara
struktur,
fungsi,
dan
proses
serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia)
A. Indikator Pembelajaran 1. Mengidentifikasi makanan bergizi 2. Mengidentifikasi macam-macam zat makanan dan fungsinya 3. Mengidentifikasi penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan zat makanan 4. Menjelaskan macam-macam zat makanan dan fungsinya 5. Mengidentifikasi sistem pencernaan makanan manusia yang meliputi organ, enzim, dan kelenjar pencernaan, beserta fungsinya 6. Menjelaskan sistem pencernaan makanan manusia yang meliputi organ, enzim, dan kelenjar pencernaan, beserta fungsinya 7. Mengidentifikasi gangguan penyakit yang ditimbulkan pada sistem pencernaan manusia 8. Mengidentifikasi organ pencernaan makanan hewan ruminansia
92
B. Tujuan Pembelajaran
:
1. Siswa dapat mengidentifikasi makanan bergizi 2. Siswa dapat menyebutkan macam-macam zat makanan (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air, mineral), fungsinya, dan penyakit yang di timbulkan jika kekurangan zat makanan 3. Siswa dapat menjelaskan macam-macam zat makanan (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air, mineral), fungsinya, dan penyakit yang di timbulkan jika kekurangan zat makanan 4. Siswa dapat menyebutkan sm pencernaan makanan manusia, meliputi organ (mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar), enzim, dan kelenjar pencernaan manusia (pankreas dan hati), beserta fungsinya 5. Siswa dapat menjelaskan sistem pencernaan makanan manusia, meliputi organ, enzim, dan kelenjar pencernaan manusia, beserta fungsinya 6. Siswa dapat menyebutkan gangguan penyakit pada sistem pencernaan manusia 7. Siswa dapat menyebutkan organ pencernaan makanan hewan ruminansia
Karakter siswa yang diharapkan: Cinta ilmu Disiplin Rasa hormat Saling menghargai Rasa ingin tahu Perhatian Kerja sama Tanggung jawa Rajin Komunikatif
93
C. Materi Pembelajaran Peta Konsep Sistem Pencernaan manusia
Membahas tentang
Makanan bergizi
Zat-zat makanan
Menu seimbang Tujuh kelompok bahan pokok makanan Nilai gizi dan kriteria makanan bermutu Usaha perbaikin gizi Status gizi Kebutuhan energi dan jumlah makanan BMR dan RMR Variasi dan komposisi makanan
Saluran pecernaan
karbo hidrat
mulut
protein
kerongko ngan
lemak
lambung
vitamin
Usus halus
vitamin
Usus besar
Kelenjar pencernaan nnn pankreas
hati
penyakit pada sistem pencernaan
Gastritis Tukak lambung Apendiditis Parotitis Konstipasi Diare Kolik
Air
D. Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran kooperatif 2. Metode Two Stay Two Stray 3. Pendekatan konsep
E.
Langkah-langkah Pembelajaran Langkah-langkah pembelajaran pada metode Two Stay Two Stray dapat dilihat sebagai berikut: Pertemuan 1
94
Kegiatan
Langkah-langkah Guru
Siswa
Kegiatan
Pendahuluan
Awal
Guru memimpin doa sebelum
(5 menit)
memulai pelajaran Guru
mengecek
Siswa
berdoa
sebelum
mulai pelajaran kehadiran Siswa mendengarkan dan
siswa
merespons panggilan kehadiran guru
Guru
menyampaikan
tujuan Siswa
pembelajaran dan Kompetensi
mendengarkan
penjelasan guru
Dasar yang harus dicapai Kegiatan
Eksplorasi
Inti
Guru
(35 menit)
melakukan
tes
awal Siswa memperhatikan dan
(pretest) kepada siswa-siswa
menjelaskan
untuk mengetahui hasil belajar
guru
siswa
sebelum
penjelasan
dilakukan
treatment Guru memberikan tes awal Siswa (pretest) kepada siswa-siswa
mengerjakan
tes
awal (pretest)
Kegiatan
Penutup
Akhir
Guru menjelaskan tentang tes Siswa memperhatikan dan
(5 menit)
awal (pretest) yang diberikan
mendengarkan penjelasan guru
Guru
memberitahu
siswa Siswa
tentang materi dan metode yang akan di gunakan untuk pertemuan berikutnya Guru menutup pelajaran
mendengarkan
penjelasan guru
95
Pertemun 2 Kegiatan
Langkah-langkah Guru
Siswa
Kegiatan
Pendahuluan
Awal
Guru bersama siswa berdoa Siswa
(5 menit)
sebelum memulai pelajaran Guru
mengecek
berdoa
sebelum
mulai pelajaran
kehadiran Siswa mendengarkan dan
siswa
merespons panggilan kehadiran guru
Guru
tujuan Siswa
menyampaikan
pembelajaran dan Kompetensi
mendengarkan
penjelasan guru
Dasar yang harus dicapai Guru memberikan apersepsi Siswa kepada
siswa
dengan
menjawab
pertanyaan guru
pertanyaan “mengapa manusia harus makan?” Kegiatan
Eksplorasi
Inti
Guru
(35 menit)
menjelaskan
materi Siswa memperhatikan dan
secara umum
mendengarkan penjelasan guru
Guru
menjelaskan
tetang Siswa
metode Two Stay Two Stray yang
digunakan
Siswa berkumpul dengan
Guru membagi siswa menjadi kelompok
penjelasan guru
dalam
pembelajaran
beberapa
mendengarkan
yang
kelompoknya
masing-
masing
terdiri dari 4 – 6 orang Elaborasi Guru
memberikan
LKS Siswa menerima LKS dari
mengenai sistem pencernaan
guru
96
manusia pada masing-masing kelompok Guru meminta masing-masing Siswa mengerjakan LKS kelompok mendiskusikan LKS
dengan
anggota
yang telah diberikan Guru
kelompoknya
masing-
masing Guru
membimbing
jalanya
diskusi
dan
membantu
kelompok
yang
mengalami
kesulitan Setelah
guru Siswa-siswa dari masing-
itu
mengumumkan waktu untuk
masing kelompok selesai
diskusi selesai
berdiskusi
Guru meminta 2 anggota dari 2 masing-masing
kelompok
orang
Siswa
dari
masing-masing kelompok
kelompoknya
meninggalkan
dan masing-masing bertamu
kelompoknya
kepada anggota dari kelompok
bertukar informasi dengan
lain. Sedangkan sisanya yang
kelompok lain.
meninggalkan
untuk
tidak meninggalkan kelompok berperan
sebagai
penerima
tamu. Guru meminta siswa untuk Siswa kembali
ke
kelompoknya
masing-masing
dan
kembali
kelompoknya
masing-
masing
dan
mendiskusikan hasil pertukaran
mendiskusikan
informasi
informasi
yang
didapatkan
ke
hasil
yang
dapatkan
kepada kelompoknya
Guru memberikan kuis kepada Siswa mengerjakan kuis siswa-siswa
dan
kuis
ini
di
97
dikerjakan secara individu Konfirmasi
Guru menjelaskan tentang hal- Siswa hal yang belum diketahui oleh
memperhatikan
penjelasan guru
siswa (memberikan feedback atau penguatan) Guru
evaluasi Siswa
melakukan
terhadap kinerja kelompok Kegiatan
Penutup
Akhir
Guru
(5 menit)
membimbing
mendengarkan
penjelasan guru
siswa Sisswa
secara mandiri untuk membuat
rangkuman
rangkuman
pelajaran
kesimpulan
membuat kesimpulan
pelajaran Guru
mengumumkan Siswa
kelompok yang mendapatkan
mendengarkan
pengumuman guru
nilai tinggi dan memberikan penghargaan pada kelompok tersebut Guru memberikan informasi Siswa untuk pertemuan berikutnya
memperhatikan
penjelasan guru
Guru menutup pelajaran
F.
Alat dan Sumber Belajar 1. Buku sumber: D.
A.
Pratiwi
dkk.
Biologi
untuk
SMA/MA
Kelas
XI.
Jakarta:Erlangga. 2006. Eva Latifa Hanum dkk. BIOLOGI 2 Kelas XI MA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009 Siti Nur Rochma dkk. BIOLOGI SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009
98
Suaha Bakhtiar. BIOLOGI untuk SMA DAN MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2011. 2. Alat Belajar LCD dan laptop
Spidol
White Board/Papan tulis
G. Penilaian 1. Teknik penilaian
: tes tertulis
2. Instrument penilaian
: pilihan ganda
Nilai : Jumlah soal yang betul x 100% 10 Evaluasi (kuis) 1. Makanan yang seimbang adalah makanan yang mengandung …. a. sodium klorida, susu, vitamin, karbohidrat, lemak, protein dan makanan kasar. b. vitamin, minerat, glukosa, lemak, air, dan makanan kasar. c. vitamin, minerak, karbohidrat, makanan tanpa lemak, protein, air, dan makanan kasar d. karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, serat nabati dan air e. karbohidrat, lemak, protein, dan serat nabati 2. Seorang wanita berumur 54 tahun dengan berat badan (BB) 65 kg membutuhkan sejumlah kalori untuk BMR-nya sebanyak… d. 1.404 kalori
d. 1.080 kalori
e. 1.248 kalori
e. 960 kalori
f. 1.200 kalori 3. Sumber makanan yang mengandung karbohidrat berasal dari …. a. telur
d. minyak
b. hati
e. buah-buahan
99
c. ketela 4. Jenis karbohidrat yang sulit larut dalam air adalah …. a. fruktosa
d. glukosa
b. galaktosa
e. disakarida
c. selulosa 5. Selain merupakan penyusun enzim, protein juga berfungsi dalam…. a. penimbunan lemak b. merusak zat yang merusak racun c. memelihara tekanan osmosis darah d. menjaga keseimbangan energi e. memelihara struktur dan fungsi sel 6. Seorang siswa mencampurkan suatu makanan dengan reagen biuret dan hasilnya menunjukkan reaksi warna merah, maka dapat disimpulkan siswa tersebut sedang uji coba makanan jenis ... a. amilum
d. lemak
b. asam amino
e. protein
c. gula 7. Hubungan yang benar antara nama, fungsi vitamin dan penyakit akibat kekurangan vitamin berikut adalah…. Vitamin
Fungsi
Penyakit yang Ditimbulkan
a.
B12
Metabolisme
sel
dan Anemia, kelelahan
pertumbuhan jaringan b.
B6
Mengatur kadar gula darah
Anemia,
peradangan
kulit c.
B3
Pertumbuhan sel
Dermatitis, katarak
d.
B2
Mempengaruhi penyerapan Pellagra, beri-beri lemak di usus
e.
B1
Menjaga nafsu makan
Keilosis, beri-beri
8. Pernyataan berikut yang bukan merupakan fungsi vitamin D bagi tubuh
100
kita adalah. . . . a. membantu proses pembelahan sel b. memengaruhi kerja kelenjar endokrin c. memengaruhi proses penulangan d. mempengaruhi pembentukan tulang dan gigi e. mengatur penyerapan kalsium dan fosfor 9. Untuk mengurangi berat badan, diet kadar rendah yang paling baik adalah terhadap zat makanan…. a. karbohidrat
d. vitamin
b. protein
e. mineral
c. lemak 10. Penyakit gondok dan kretinisme disebabkan oleh…. a. kekurangan zat besi
d. kekurangan fosfor
b. kekurangan kalsium
e. kekurangan florin
c. kekurangan iodium Jawaban 6. D
6. E
7. B
7. A
8. C
8. A
9. C
9. C
10. E
10.C
Jakarta, Februari 2014 Mengetahui, Guru IPA
(Dra. Farida Obing)
Peneliti
(Lutfi Awaliyah Soleha)
101
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Two Stay Two Stray
Nama Sekolah
: SMA Negeri 16 Jakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI/Genap
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Pertemuan
: 3 dan 4
Standar Kompetensi : 3.
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas
Kompetensi Dasar 3.3 Menjelaskan
: keterkaitan
antara
struktur,
fungsi,
dan
proses
serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia)
A. Indikator Pembelajaran 1. Mengidentifikasi makanan bergizi 2. Mengidentifikasi macam-macam zat makanan dan fungsinya 3. Mengidentifikasi penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan zat makanan 4. Menjelaskan macam-macam zat makana dan fungsinya 5. Mengidentifikasi sistem pencernaan makanan manusia yang meliputi organ saluran, enzim, dan kelenjar pencernaan beserta fungsinya 6. Menjelaskan sistem pencernaan makanan manusia yang meliputi organ, enzim, dan kelenjar pencernaan beserta fungsinya 7. Mengidentifikasi gangguan penyakit yang ditimbulkan pada sistem pencernaan manusia 8. Mengidentifikasi organ pencernaan makanan hewan ruminansia
102
B. Tujuan Pembelajaran
:
1. Siswa dapat mengidentifikasi makanan bergizi 2. Siswa dapat menyebutkan macam-macam zat makanan (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air, mineral), fungsinya, dan penyakit yang di timbulkan jika kekurangan zat makanan 3. Siswa dapat menjelaskan macam-macam zat makanan (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air, mineral), fungsinya, dan menyebutkan penyakit yang di timbulkan jika kekurangan zat makanan 4. Siswa dapat menyebutkan sistem pencernaan makanan manusia, meliputi organ (mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar), enzim, dan kelenjar pencernaan manusia (pankreas dan hati), beserta fungsinya 5. Siswa dapat menjelaskan sistem pencernaan makanan manusia, meliputi organ, enzim, dan kelenjar pencernaan manusia, beserta fungsinya 6. Siswa dapat menyebutkan gangguan penyakit pada sistem pencernaan manusia 7. Siswa dapat menyebutkan organ pencernaan makanan hewan ruminansia
Karakter siswa yang diharapkan: Cinta ilmu Disiplin Rasa hormat Saling menghargai Rasa ingin tahu Perhatian Kerja sama Tanggung jawab Rajin Komunikatif
103
C. Materi Pembelajaran Peta Konsep Sistem Pencernaan manusia
Membahas tentang
Makanan bergizi
Menu seimbang Tujuh kelompok bahan pokok makanan Nilai gizi dan kriteria makanan bermutu Usaha perbaikin gizi Status gizi Kebutuhan energi dan jumlah makanan BMR dan RMR Variasi dan komposisi makanan
Zat-zat makanan
Saluran pecernaan mulut
karbo hidrat protein
kerongko ngan
lemak
lambung
vitamin
Usus halus
vitamin
Usus besar
Kelenjar pencernaan nnn
penyakit pada sistem pencernaan
pankreas
hati
Gastritis Tukak lambung Apendiditis Parotitis Konstipasi Diare Kolik
Air
D. Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran kooperatif 2. Metode Two Stay Two Stray 3. Pendekatan konsep
E. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan
Langkah-langkah Guru
Siswa
Kegiatan
Pendahuluan
Awal
Guru bersama siswa berdoa Siswa
(5 menit)
sebelum memulai pelajaran
berdoa
mulai pelajaran
sebelum
104
Guru
kehadiran Siswa mendengarkan dan
mengecek
siswa
merespons panggilan kehadiran guru
Guru
tujuan Siswa
menyampaikan
pembelajaran dan Kompetensi
mendengarkan
penjelasan guru
Dasar yang harus dicapai Guru memberikan apersepsi Siswa kepada siswa
Kegiatan
Eksplorasi
Inti
Guru
(35 menit)
pertanyaan guru
menjelaskan
materi Siswa
secara umum Guru
memperhatikan
penjelasan guru
menjelaskan
tetang Siswa
metode Two Stay Two Stray yang
menjawab
digunakan
mendengarkan
penjelasan guru
dalam
pembelajaran Guru membagi siswa menjadi Siswa berkumpul dengan beberapa
kelompok
yang
terdiri dari 4 – 6 orang
kelompoknya
masing-
masing
Elaborasi Guru
LKS Siswa menerima LKS dari
memberikan
mengenai sistem pencernaan
guru
manusia pada masing-masing kelompok Guru meminta masing-masing Siswa mengerjakan LKS kelompok mendiskusikan LKS
dengan
anggota
yang telah diberikan Guru
kelompoknya
masing-
masing Guru diskusi
membimbing dan
jalanya
membantu
105
kelompok
yang
mengalami
kesulitan Setelah
guru Siswa-siswa dari masing-
itu
mengumumkan waktu untuk
masing kelompok selesai
diskusi selesai
berdiskusi
Guru meminta 2 anggota dari 2 masing-masing meninggalkan
kelompok
orang
Siswa
dari
masing-masing kelompok
kelompoknya
meninggalkan
dan masing-masing bertamu
kelompoknya
kepada anggota dari kelompok
bertukar informasi dengan
lain. Sedangkan sisanya yang
kelompok lain.
untuk
tidak meninggalkan kelompok berperan
sebagai
penerima
tamu. Guru meminta siswa untuk Siswa kembali
ke
kelompoknya
masing-masing
dan
kembali
kelompoknya
masing-
masing
dan
mendiskusikan hasil pertukaran
mendiskusikan
informasi
informasi
yang
didapatkan
kepada kelompoknya
ke
hasil
yang
di
dapatkan
Guru memberikan kuis kepada Siswa mengerjakan kuis siswa-siswa
dan
kuis
ini
dikerjakan secara individu
Konfirmasi
Guru menjelaskan tentang hal- Siswa hal yang belum diketahui oleh siswa (memberikan feedback atau penguatan)
memperhatikan
penjelasan guru
106
Guru
evaluasi Siswa memperhatikan dan
melakukan
terhadap kinerja kelompok
mendengarkan penjelasan guru
Kegiatan
Penutup
Akhir
Guru
(5 menit)
siswa Siswa
membimbing
membuat
secara mandiri untuk membuat
rangkuman
rangkuman
pelajaran
kesimpulan
kesimpulan
pelajaran Guru
mengumumkan Siswa
kelompok yang mendapatkan
mendengarkan
pengumuman guru
nilai tinggi dan memberikan pengharggaan pada kelompok tersebut Guru memberikan informasi Siswa untuk pertemuan berikutnya
memperhatikan
penjelasan guru
Guru menutup pelajaran
Pertemuan 4 Kegiatan
Langkah-langkah Guru
Siswa
Kegiatan
Pendahuluan
Awal
Guru memimpin doa sebelum
(5 menit)
memulai pelajaran Guru
mengecek
Siswa
berdoa
sebelum
mulai pelajaran kehadiran Siswa mendengarkan dan
siswa
merespons panggilan kehadiran guru guru
Kegiatan
Eksplorasi
Inti
Guru
(35 menit)
melakukan
tes
akhir Siswa
(posttest) kepada siswa-siswa
memperhatikan
penjelasan guru
107
Guru memberikan tes akhir Siswa (posttest) kepada siswa-siswa
mengerjakan
tes
akhir (posttest)
Kegiatan
Penutup
Akhir
Guru menjelaskan tentang tes Siswa memperhatikan dan
(5 menit)
akhir (posttest) yang diberikan
mendengarkan penjelasan guru
Guru menutup pelajaran
F.
Alat dan Sumber Belajar 1. Buku sumber: D.
A.
Pratiwi
dkk.
Biologi
untuk
SMA/MA
Kelas
XI.
Jakarta:Erlangga. 2006. Eva Latifa Hanum dkk. BIOLOGI 2 Kelas XI MA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009 Siti Nur Rochma dkk. BIOLOGI SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009 Suaha Bakhtiar. BIOLOGI untuk SMA DAN MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2011. 2. Alat Belajar LCD dan laptop White Board/Papan tulis Spidol
G. Penilaian 1. Teknik penilaian
: tes tertulis
2. Instrument penilaian
: pilihan ganda
Nilai : Jumlah soal yang betul x 100% 10
108
Evaluasi (kuis) 1. Susunan saluran pencernaan yang dilalui makanan adalah…. a. mulut, Faring, esophagus, lambung, usus besar, dan usus halus b. mulut, Faring, lambung, esophagus, usus halus, dan usus besar c. mulut, Esophagus, faring, lambung. Usus besar, dan usus halus d. mulut, Esophagus, lambung, usus halus, usus besar,dan faring e. mulut, Faring, esophagus, lambung, usus halus, dan usus besar 2. Yang dimaksud dengan pencernaan secara kimiawi adalah . . . . a. pergerakan makanan di dalam usus b. penyerapan makanan oleh epitel usus c. penggunaan enzim pencernaan untuk memecah zat-zat makanan d. pemecahan zat-zat makanan sampai dapat diserap oleh usus e. penghancuran makanan secara mekanik 3. Dalam air liur manusia terdapat enzim ptialin yang bertugas untuk . . . . a. memecahkan protein menjadi peptida b. merombak peptida menjadi asam amino c. menguraikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol d. memecahkan protein menjadi asam amino e. mengubah polisakarida menjadi maltosa 4. Di dalam rongga mulut yang berperan dalam proses pencernaan adalah .. . a. enzim, ludah, dan lidah b. gigi dan lidah c. enzim, air, dan gigi d. kelenjar ludah, lidah, dan enzim e. gigi, lidah, dan kelenjar ludah 5. Bagian lambung yang berhubungan dengan kerongkongan adalah… a. Kardia
d. jejunun
b. Fundus
e. duodenum
c. Pylorus 6. Getah lambung yang mengubah protein menjadi pepton adalah . . . . a. lipase
d. gastrin
109
b. pepsin
e. asam klorida
c. musin 7. lambung menghasilkan asam lambung yang berfungsi untuk…. a. membantu pencernaan menjadi partikel kecil b. membantu pergerakan makanan melalui lambung c. memecah makanan secara kimiawi d. membunuh bakteri pada makanan e. membantu kerja enzim pada usus halus 8. Struktur usus halus yang membantu dalam perluasan bidang penyerapan adalah adanya…. a. otot
d. vili
b. mukosa
e. sekum
c. submukosa 9. Bagian organ pencernaan yang melakukan proses penyerapan sari-sari makanan ialah….
a. I
b. J
c. K
d. L
e. M
10. Berikut ini sari makanan yang di serap oleh ileum dan masuk pembuluh kapiler drah kecuali…. a. glukosa
d. vitamin
b. asam amino
e. mineral
c. asam lemak 11. Kelenjar pankreas menghasilkan enzim tripsin, yang berfungsi…. a. mengubah disakarida menjadi glukosa b. mengubah pepton menjadi asam amino c. mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
110
d. mengubah amilum menjadi disakarida e. mengubah protein menjadi pepton 12. Enzim manakah yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol…. a. asam amino
d. protease
b. amilase
e. insulin
c. lipase 13. Fungsi hati berikut yang berkaitan dengan fungsi pencernaan makanan adalah…. a. menetralkan racun
d. menyimpan zat makanan
b. menghasilkan empedu
e. menghancurkan eritrosit tua
c. menghasilkan sel darah 14. Pada sistem pencernaan manusia, zat makanan yang dicerna oleh garam empedu adalah…. a. asam amino
d. protein
b. karbohidrat
e. vitamin
c. lemak 15. Manfaat adanya bakteri E. colli dalam usus besar manusia adalah… a. memperlancar proses defekasi
d. membuat vitamin K
b. menguraikan selulosa
e. menyerap air
c. membusukkan sisa-sisa makanan 16. Gangguan yang dikenal dengan peradangan mukosa lambung adalah…. a. parotitis
d. apendisitis
b. gastritis
e. konstipasi
c. ulkus peptik 17. Seseorang mengalami gangguan pencernaan makanan dengan gejala sukar buang air besar, Faktor yang menyebabkan gangguan ini adalah…. a. makanannya kurang mengandung serat b. keracunan makanan c. kekurangan vitmin C d. infeksi kuman
111
e. infeksi salaput rongga tubuh 18. Kelainan yang terjadi sebagai akibat proses penyerapan air di usus besar yang sangat berlebihan sehingga feses menjadi sangat padat dan sulit dikeluarkan. Untuk mencegahnya dianjurkan buang air besar secara teratur tiap hari serta banyak makan sayur dan buah-buahan, kelainan pada sistem pencernaan tersebut disebut.. a. diare
b. apendisitis
c. parotitis
d. sembelit
e. maag
19. Bagian lambung hewan ruminansia yang sama dengan lambung manusia adalah…. a. abomasum
d. omasum
b. rumen
e. ileum
c. retikulum 20. bakteri-bakteri yang bersimbiosis dengan hewan ruminansia yang dapat menghasilkan enzim selulase terdapat dalam bagian lambung bagian…. a. rumen
d. abomasum
b. retikulum
e. ileum
c. omasum
Jawaban 1. E
6. B
11. B
16. B
2. C
7. D
12. C
17. A
3. E
8. D
13. B
18. D
4. E
9. C
14. C
19. A
5. A
10. C
15. C
20. A
Jakarta, Februari 2014 Mengetahui, Guru IPA
(Dra. Farida Obing)
Peneliti
(Lutfi Awaliyah Soleha)
112
Lampiran 3
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Jenjang Sekolah
: SMA Negeri 16 Jakarta
Kelas/Semester
: XI /Genap
Mata Pelajaran
: Biologi
Jumlah Soal
: 50 soal
Bentuk Soal
: Tes Objektif Pilihan Ganda
Standar Kompetesni : Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas Kompetensi Dasar
: Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia)
Indikator Pembelajaran
Aspek Kognitif
Jumlah
C1
C2
C3
C4
C5
C6
Soal
Mengidentifikasi makanan bergizi
3*
2
1*
-
-
4
4
Mengidentifikasi macam-macam zat makanan dan
10
5,13*
6*
-
20
7*
6
19
-
15*,16*
9,12
-
17
6
fungsinya Mengidentifikasi penyakit yang ditimbulkan akibat
113
kekurangan zat makanan Menjelaskan macam-macam zat makanan dan fungsinya
-
14,18*
8
11*
-
-
4
Mengidentifikasi sistem pencernaan makanan manusia
25*,28,35,
33,37*
32*,36,
24*
-
31*
12
yang meliputi organ, enzim, dan kelenjar pencernaan,
44
34*,38*
22*
-
12
39,43*
beserta fungsinya Menjelaskan sistem pencernaan makanan manusia yang
27
meliputi organ, enzim, dan kelenjar pencernaan, beserta
21,26,30*, 23*,29,41* 40*,42
fungsinya Mengidentifikasi gangguan penyakit yang ditimbulkan
48*
-
-
45*,46
-
47
4
49
50*
-
-
-
-
2
10
13
12
8
2
5
50
pada sistem pencernaan manusia Mengidentifikasi organ pencernaan makanan hewan ruminansia Total
Keterangan : * = Soal yang valid
114
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Jenjang Sekolah
: SMA Negeri 16 Jakarta
Kelas/Semester
: XI (Sebelas)/Genap
Mata Pelajaran
: Biologi
Jumlah Soal
: 50 soal
Bentuk Soal
: Tes Objektif Pilihan Ganda
Standar Kompetensi : Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas Kompetensi Dasar
: Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia)
Indikator Pembelajaran Mengidentifikasi makanan bergizi
Indikator Soal
Soal
1. Menentukan ciri-ciri Nilai gizi suatu makanan dideskripsikan dari hal-hal di bawah makanan yang ini, kecuali…. mengandung nilai gizi a. kandungan protein, lemak, dan karbohidrat b. kandungan vitamin dan mineral c. kandungan serat nabati d. mudah dicerna dan mudah diolah e. kandungan zat aditif
Kunci Ranah Jawaban Kognitif E
C3
115 2. Menjelaskan cara menjaga Cara untuk menjaga kesehatan tubuh melalui makanan yaitu…. kesehatan tubuh melalui a. banyak mengkonsumsi makanan yang enak makanan b. makan-makanan cepat saji atau fast food c. makan secara terarur dengan gizi yang seimbang d. selalu makan-makanan yang mengandung lemak e. makan-makanan yang mengandung bahan pengawet
C
C2
3. Menyebutkan definisi dari Energi yang diperlukan seseorang untuk tiap meter persegi nilai metabolisme basal permukaan tubuh dalam keadaan istirahat total disebut…. (BMR) a. metabolisme basal b. tingkat metabolisme istirahat c. Basal Metabolic Rate (BMR) d. Resting Metabolic Basal (RME) e. Indeks Masa Tubuh (IMT) 4. Menilai perolehan kalori Seorang laki-laki muda dewasa dengan berat badan 50 kg untuk BMR seorang laki- membutuhkan sejumlah kalori untuk Basal Metabolic Rate laki (BMR) sebanyak…. a. 1. 404 kalori d. 960 kalori b. 1.200 kalori e. 675 kalori c. 1.080 kalori
C
C1
C
C6
5. Memberi contoh jenis Jenis karbohidrat yang sulit larut dalam air adalah…. karbohidrat yang tidak a. fruktosa macam-macam zat larut dalam air b. galaktosa c. selulosa makanan dan fungsinya d. glukosa e. disakarida Mengidentifikasi 6. Menentukan bahan Di antara bahan makanan di bawah ini yang akan mengubah macam-macam zat makanan yang warna larutan iodin menjadi biru kehitam-hitaman dan makanan dan fungsinya mengandung amilum (zat menunjukkan adanya amilum yaitu…. tepung) melalui pengujian
C
C2
C
C3
Mengidentifikasi makanan bergizi
Mengidentifikasi makanan bergizi
Mengidentifikasi makanan bergizi
Mengidentifikasi
116 makanan
a. telur b. gula pasir c. jagung d. minyak ikan
e. tomat
Mengidentifikasi 7. Menyimpulkan makanan Perhatikan tabel di bawah ini! macam-macam zat yang mengandung protein Makanan Reagen makanan dan fungsinya dari pengujian makanan Lugol Fehling Benedict Biuret Jagung + + Sawo + + + Pisang + + + Kedelai + Beras + Putih telur + Kesimpulan dari pengujian makanan di atas, makanan yang mengandung protein adalah…. a. jagung dan sawo d. kedelai dan putih telur b. pisang dan beras e. pisang dan jagung c. beras dan jagung Menjelaskan macam- 8. Mengaitkan penyakit Berikut ini beberapa fungsi protein. macam zat makanan dan busung lapar dengan 1. Menjaga keseimbangan tekanan osmotik darah fungsinya 2. Sebagai zat pembangun tubuh fungsi protein 3. Merupakan penyusun enzim 4. Merupakan penyusun hormon 5. Merupakan penyusun antibodi Fungsi protein yang berkaitan dengan penyakit busung lapar adalah nomor…. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 Mengidentifikasi 9. Mendiagnosa penyakit Uji biuret pada suatu produk makanan menunjukkan hasil penyakit yang yang ditimbulkan dari negatif (tidak timbul warna merah atau ungu). Bila produk ditimbulkan akibat kekurangan protein makanan tersebut dijadikan sumber makanan satu-satunya, kekurangan zat makanan berdasarkan uji biuret maka akan menimbulkan…. a. penyakit kwashiorkor b. gangguan penyerapan kalsium
D
C6
B
C3
A
C4
117 c. gangguan transportasi vitamin A, D, E, dan K d. rasa cepat lapar e. ph darah tidak stabil Mengidentifikasi macam-macam zat makanan dan fungsinya
Menjelaskan macammacam zat makanan dan fungsinya
Mengidentifikasi penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan zat makanan Mengidentifikasi macam-macam zat makanan dan fungsinya
10. Menyebutkan zat makanan Di antara zat makanan berikut yang menghasilkan energi paling yang menghasilkan energi tinggi dengan satuan berat yang sama adalah…. paling tinggi a. karbohidrat d. vitamin b. protein e. serat c. lemak 11. Menganalisis dengan tepat Makanan sehari-hari yang tidak mengandung lemak tetapi dapat karakteristik makanan menambah timbunan lemak dalam jaringan tubuh. Dari yang mengandung lemak pernyataan berikut, jawaban yang secara tepat menjelaskan hal tersebut adalah…. a. lemak merupakan bahan cadangan yang paling berguna karena 1 gram lemak menghasilkan lebih banyak energi daripada 1 gram karbohidrat b. lemak merupakan bahan cadangan yang berguna karena melalui hidrolisis lemak diuraikan menjadi gliserol dan asam lemak c. karbohidrat diuraikan menjadi gula dan melalui proses tertentu kelebihan gula diubah menjadi lemak d. hanya sedikit karbohidrat disimpan sebagai glikogen e. amilum dapat berubah menjadi lemak 12. Mendiagnosa penyakit Jika penyumbatan terjadi pada pembuluh darah di otak stroek yang disebabkan menyebabkan penyakit…. oleh penyumbatan a. ateriosklerosis d. stroke pembuluh darah karena b. jantung koroner e. kwashiorkor kadar kolesterol tinggi c. konstipasi 13. Memberi contoh vitamin Vitamin yang tidak larut dalam lemak adalah…. yang tidak larut dalam a. vitamin A d. vitamin E lemak b. vitamin C e. vitamin K c. vitamin D
C
C1
C
C4
D
C4
B
C2
118 Menjelaskan macammacam zat makanan dan fungsinya
Mengidentifikasi penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan zat makanan
Mengidentifikasi penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan zat makanan
Mengidentifikasi penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan zat makanan
14. Menjelaskan fungsi dari Dari pernyataan dibawah ini, yang merupakan fungsi vitamin D vitamin D adalah…. a. memelihara kesehatan mata dan kulit b. absorbsi fosfor dan kalsium c. pembekuan darah d. pembentukan eritrosit e. metabolisme sel 15. Menentukan penyakit Seseorang yang kekurangan vitamin B1 di dalam tubuhnya yang ditimbulkan karena maka akan menyebabkan…. kekurangan vitamin B1 a. penyakit beri-beri dan edema b. penyakit katarak dan keilosis c. penyakit pelagra d. penyakit rabun senja e. penyakit skorbut 16. Menghubungkan peristiwa Andi terluka ketika terjatuh dari sepedanya. Luka yang dialami dengan kelainan zat Andi cukup parah. Selain memar, darah ditangannya terus makanan yang disebabkan keluar dan sukar membeku, sehingga ia harus di bawa ke rumah oleh kurangnya konsumsi sakit. Dari peristiwa di atas, yang menyebabkan darah Andi vitamin K sukar membeku adalah karena kekurangan…. a. vitamin B d. vitamin E b. vitamin C e. vitamin K c. vitamin D 17. Menyimpulkan pernyataan Pada tabel berikut tercantum vitamin dan penyakit akibat yang benar tentang kekurangan vitamin tersebut. Manakah pernyataan yang benar! vitamin dan penyakit Pada tabel berikut tercantum vitamin dan penyakit akibat kekurangan vitamin tersebut. Manakah pernyataan yang benar! akibat kekurangan vitamin Nama Vitamin Penyakit yang Ditimbulkan a. B1 rakhitis, diare b. B6 anemia, pelagra c. C kemandulan, keguguran d. D beri-beri, skorbut e. E pertumbuhan terhenti, beri-beri
B
C2
A
C3
E
C3
B
C6
119 Menjelaskan macammacam zat makanan dan fungsinya
18. Menjelaskan karakteristik Garam mineral tidak perlu dicernakan oleh tubuh manusia dari garam mineral karena…. a. bukan bahan makanan b. tidak dapat dicerna c. dapat larut dan langsung diserap oleh jonjot usus d. tidak bereaksi dengan enzim e. dapat larut bersama lemak 19. Menyebutkan penyebab Osteoporosis merupakan penyakit pengeroposan tulang yang gangguan penyakit disebabkan.… osteoporosis a. kekurangan natrium c. kelebihan zat besi b. kelebihan kalsium d. kekurangan zat besi c. kekurangan kalsium
C
C2
C
C1
Mengidentifikasi macam-macam zat makanan dan fungsinya
20. Mengkategorikan 1. Sebagai pelarut zat-zat tertentu beberapa pernyataan 2. mengangkut nutrisi ke berbagai jaringan sebagai fungsi dari air 3. mengangkut sisa-sisa metablisme dari jaringan ke luar tubuh 4. sebagai media berbagai reaksi kimia dalam tubuh Beberapa pernyataan diatas, merupakan fungsi dari…. a. mineral b. air c. lemak d. vitamin e. protein
B
C5
Menjelaskan sistem pencernaan makanan manusia yang meliputi organ, enzim, dan kelenjar pencernaan beserta fungsinya
21. Menjelaskan pengertian Pencernaan makanan adalah.... pencernaan makanan a. pergerakan makanan di dalam usus b. penghancuran makanan secara mekanik c. penyerapan makanan oleh jonjot usus d. pemecahan makanan hingga dapat diserap usus e. penghancuran makanan dengan bantuan enzim
D
C2
Menjelaskan sistem pencernaan makanan manusia yang meliputi organ, enzim, dan kelenjar pencernaan
22. Menyusun urutan organ Susunan saluran pencernaan yang dilalui makanan adalah…. saluran pencernaan a. mulut, faring, esophagus, lambung, usus besar, dan usus manusia yang benar halus b. mulut, faring, lambung, esophagus, usus halus, dan usus besar
E
C5
Mengidentifikasi penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan zat makanan
120 beserta fungsinya
Menjelaskan sistem pencernaan makanan manusia yang meliputi organ, enzim, dan kelenjar pencernaan beserta fungsinya
Mengidentifikasi sistem pencernaan makanan manusia yang meliputi organ, enzim, dan kelenjar pencernaan beserta fungsinya
c. mulut, esophagus, faring, lambung. Usus besar, dan usus halus d. mulut, esophagus, lambung, usus halus, usus besar,dan faring e. mulut, faring, esophagus, lambung, usus halus, dan usus besar 23. Mengaitkan hubungan Hubungan yang benar antara organ, enzim, serta fungsinya dari antara organ, enzim, dan pencernaan di bawah ini adalah…. fungsinya dari pencernaan Organ Enzim yang Fungsi mengubah manusia dihasilkan a. mulut Ptialin Amilum → pepton b. lambung Pepsin Protein → pepton c. pankreas Lipase Gliserol → asam lemak d. usus 12 jari Sukrase Sukrosa → asam amino e. usus halus Erepsin Tripsinogen → tripsin 24. Menganalisis bagian- Perhatikan gambar alat pencernaan makanan pada manusia di bagian kelenjar bawah ini! Organ kelenjar pencernaan manusia ditunjukkan pencernaan pada organ oleh nomor…. tubuh manusia
a. E dan F d. J dan K b. G dan A e. L dan D c. B dan H Mengidentifikasi sistem 25. Menyebutkan jenis lapisan Pada mahkota gigi terdapat lapisan paling luar, paling keras dan pencernaan makanan pada gigi manusia paling banyak mengandung kalsium. Lapisan itu adalah…. manusia yang meliputi
B
C3
C
C4
A
C1
121 organ, enzim, dan kelenjar pencernaan beserta fungsinya Menjelaskan sistem 26. Menjelaskan fungsi dari pencernaan makanan enzim ptialin dalam manusia yang meliputi kelenjar ludah manusia organ, enzim, dan kelenjar pencernaan beserta fungsinya
Menjelaskan sistem 27. Menyebutkan bagianpencernaan makanan bagian rongga mulut manusia yang meliputi manusia yang berperan organ, enzim, dan dalam proses pencernaan kelenjar pencernaan beserta fungsinya Mengidentifikasi sistem 28. Menyebutkan jenis pencernaan makanan kelenjar ludah yang manusia yang meliputi berada didekat telinga organ, enzim, dan kelenjar pencernaan beserta fungsinya
a. email d. pulpa b. leher gigi e. semen c. dentin Pernyataan di bawah ini yang tidak berkaitan dengan fungsi kelenjar saliva di dalam mulut adalah…. a. mengandung amilase untuk mencerna karbohidrat b. mengandung lendir untuk memudahkan proses penelanan c. mengandung asam klorida untuk membunuh kuman d. membantu untuk membentuk bola-bola asam sebelum di telan e. mengandung amilase untuk mengubah pati menjadi maltosa Di dalam rongga mulut yang berperan dalam proses pencernaan adalah .. . a. enzim, ludah, dan lidah b. gigi dan lidah c. enzim, air, dan gigi d. kelenjar ludah, lidah, dan enzim e. gigi, lidah, dan kelenjar ludah Kelenjar ludah di dekat telinga disebut…. a. glandula sublingualis b. glandula submandibularis c. glandula maksilaris d. glandula submaksilaris e. glandula parotis
Menjelaskan sistem 29. Menentukan rasa yang Perhatikan gambar dibawah ini! Rasa yang ditunjukkan oleh pencernaan makanan terdapat pada indera nomor 1. 2. 3. 4 adalah.... manusia yang meliputi pengecap manusia organ, enzim, dan kelenjar pencernaan beserta fungsinya
C
C2
E
C3
D
C1
D
C3
122
a. manis, pahit, pedas, dan asin b. manis, pahit, asin, dan asam c. manis, asin, pahit, dan asam d. manis, asin, asam, dan pahit e. manis, asam, pedas, dan pahit Menjelaskan sistem 30. Membedakan percenaan Yang membedakan pencernaan mekanik dengan pencernaan pencernaan makanan mekanis dan kimiawi kimiawi adalah.… manusia yang meliputi a. pencernaan mekanik dibantu oleh zat-zat kimia berupa enzim organ, enzim, dan atau getah, sedangkan pencernaan kimiawi dibantu usus dan kelenjar pencernaan gigi beserta fungsinya b. pencernaan mekanik dibantu oleh gigi, lidah dan enzim pencernaan, sedangkan pencernaan kimiawi dibantu oleh lambung dan usus c. pencernaan mekanik dibantu oleh lidah dan gigi, sedangkan pencernaan kimiawi dibantu oleh enzim pencernaan d. pencernaan mekanik dibantu oleh enzim pencernaan, sedangkan pencernaan kimiawi dibantu zat-zat kimia e. pencernaan mekanik dibantu oleh lambung dan enzim pencernaan sedangkan pencernaan kimiawi dibantu zat-zat kimia Mengidentifikasi proses 31. Menafsirkan gambar dari Perhatikan gambar berikut: sistem pencernaan peristiwa gerakan makanan manusia yang peristaltik meliputi organ, enzim,
C
C2
C
C6
123 dan kelenjar pencernaan beserta fungsinya
kerongkongan Otot berkontraksi makanan Otot relaksasi Menuju lambung
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa proses pergerakan makanan dari kerongkongan hingga ke lambung tersebut melalui satu peristiwa, yaitu… a. proses kimiawi d. kontraksinya otot kerongkongan b. proses mekanik e. kontraksinya otot lambung c. gerakan peristaltik Mengidentifikasi sistem 32. Menghubungkan hasil pencernaan makanan sekresi kelenjar getah manusia yang meliputi lambung berdasarkan organ, enzim, dan fungsinya membunuh kelenjar pencernaan kuman yang masuk ke beserta fungsinya lambung Mengidentifikasi sistem 33. Memberi contoh zat pencernaan makanan makanan yang di cerna di manusia yang meliputi dalam lambung dengan organ, enzim, dan bantuan enzim pepsin kelenjar pencernaan beserta fungsinya
Supaya kuman yang masuk bersama makanan mati, maka kelenjar lambung akan mensekresikan getah lambung yang mengandung…. a. pepsin d. musin b. amilase e. renin c. HCl Zat makanan yang di cerna di dalam lambung dengan bantuan enzim pepsin adalah…. a. vitamin b. lemak c. protein d. karbohidrat e. mineral
C
C3
C
C2
124 Menjelaskan sistem 34. Menganalisis penyebab pencernaan makanan terjadinya rasa lapar pada manusia yang meliputi manusia organ, enzim, dan kelenjar pencernaan beserta fungsinya Mengidentifikasi sistem 35. Menyebutkan organ pencernaan makanan pencernaan yang menjadi manusia yang meliputi tempat proses pencernaan organ, enzim, dan kimiawi kelenjar pencernaan beserta fungsinya Mengidentifikasi sistem 36. Menentukan bagian organ pencernaan makanan pencernaan yang manusia yang meliputi menyerap sari-sari organ, enzim, dan makanan kelenjar pencernaan beserta fungsinya
Penyebab kita merasa lapar adalah…. a. kadar gula darah menurun b. gerak peristaltik usus meningkat c. produksi getah lambung meningkat d. rongga usus dalam keadaan kosong e. protein dalam darah menurun Sebagian besar proses pencernaan kimiawi pada manusia terjadi di dalam organ…. a. mulut d. usus besar b. lambung e. esofagus c. usus halus
A
C4
B
C1
D
C3
B
C2
1 2 3 5 4
Bagian organ pencernaan yang melakukan proses penyerapan sari-sari makanan ditunjukkan oleh nomor…. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 Mengidentifikasi sistem 37. Memberi contoh sari-sari Walaupun pencernaan makanan berakhir di usus, tidak semua pencernaan makanan makanan yang diserap sari makanan diserap oleh darah yang mengalir dalam manusia yang meliputi melalui pembeluh getah venaporta hepatica atau pembuluh darah hati, di antaranya ada organ, enzim, dan bening yang diserap melalui pembuluh getah bening. Sari makanan itu
125 kelenjar pencernaan beserta fungsinya
adalah.... a. glukosa d. vitamin b. asam lemak dan gliserol e. garam mineral c. asam amino Menjelaskan sistem 38. Menganalisis proses Agar protein dapat diserap oleh usus, maka.... pencernaan makanan penyerapan protein oleh a. harus dicerna lebih dahulu menjadi asam lemak dan gliserol manusia yang meliputi usus b. harus dicerna lebih dahulu menjadi asam amino oleh enzim organ, enzim, dan c. tetap dalam bentuk protein asalkan cair kelenjar pencernaan d. tetap dalam bentuk protein asalkan halus beserta fungsinya e. harus dicerna lebih dahulu menjadi monosakarida Mengidentifikasi sistem 39. Menentukan enzim yang pencernaan makanan disekresikan oleh kelenjar manusia yang meliputi pankreas organ, enzim, dan kelenjar pencernaan beserta fungsinya
Menjelaskan sistem 40. Menjelaskan fungsi enzim pencernaan makanan lipase manusia yang meliputi organ, enzim, dan kelenjar pencernaan beserta fungsinya Menjelaskan sistem 41. Menghubungkan peran pencernaan makanan hati yang berkaitan manusia yang meliputi dengan sistem pencernaan organ, enzim, dan manusia
1. Enzim renin 2. Enzim erepsin 3. Enzim amilase 4. Enzim lipase 5. Enzim sukrase Berdasarkan pernyataan di atas! Enzim yang disekresikan oleh getah pankreas ditunjukkan oleh nomor…. a. 1 dan 4 d. 5 dan1 b. 2 dan 3 e. 2 dan 5 c. 3 dan 4 Kelenjar pankreas menghasilkan enzim lipase, yang berfungsi…. a. mengubah disakarida menjadi glukosa b. mengubah pepton menjadi asam amino c. mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol d. mengubah amilum menjadi disakarida e. mengubah protein menjadi pepton Hati berperan penting dalam sistem pencernaan makanan, yaitu untuk…. a. menghasilkan empedu untuk pencernaan lemak b. mengubah kelebihan asam amino menjadi urea
B
C4
C
C3
C
C2
A
C3
126 kelenjar pencernaan beserta fungsinya Menjelaskan sistem 42. Menjelaskan fungsi pencernaan makanan garam-garam empedu manusia yang meliputi organ, enzim, dan kelenjar pencernaan beserta fungsinya
Mengidentifikasi sistem 43. Menentukan bagian organ pencernaan makanan pencernaan yang manusia yang meliputi melakukan proses organ, enzim, dan reabsorpsi air kelenjar pencernaan beserta fungsinya Mengidentifikasi sistem 44. Menyebutkan bakteri di pencernaan makanan dalam usus besar yang manusia yang meliputi berperan dalam proses organ, enzim, dan pembusukan makanan kelenjar pencernaan beserta fungsinya Mengidentifikasi 45. Mendiagnosis kelainan gangguan penyakit yang dan penyakit pada sistem ditimbulkan pada sistem pencernaan manusia pencernaan manusia
c. menghasilkan sel darah d. menawarkan racun dan zat yang berbahaya lainnya e. menghancurkan sel-sel darah merah (eritrosit) tua Garam empedu bekerja dalam usus halus sebagai pencerna zatzat makanan, garam ini penting dalam…. a. Merombak putih telur menjadi asam amino b. Merombak hidrat arang menjadi glukosa c. Mengemulsikan lemak agar menjadi butir-butir yang mudah dicerna d. Merombak lemak menjadi asam lemak e. Mengubah makanan dalam lambung hingga berbentuk seperti bubur Bagian organ pencernaan manusia yang berperan dalam proses reabsorpsi air yaitu…. a. usus besar b. mikrovili c. sekum d. klep ileosekum e. umbai cacing Bakteri yang berperan dalam proses pembusukan sisa makanan di dalam usus besar adalah…. a. Salmonela b. E. coli c. Chyptopaga d. Bacterium e. Cypromonas subtitis
C
C2
A
C3
B
C1
C
C4
127
Mengidentifikasi 46. Mendiagnosis penyakit gangguan penyakit yang usus buntu pada manusia ditimbulkan pada sistem pencernaan manusia
Mengidentifikasi 47. Menyimpulkan faktor gangguan penyakit yang yang menyebabkan ditimbulkan pada sistem penyakit sembelit pencernaan manusia (konstipasi)
Jika organ yang ditunjukkan oleh huruf X mengalami gangguan yang disebabkan karena produksi HCl berlebih sehingga bila terkena gesekan menimbulkan rasa nyeri, maka kelainan pada sistem pencernaan tersebut adalah…. a. kolik d. malabsorpsi b. peritonitis e. apendisitis c. gastritis Seorang siswa didiagnosis dokter mengalami penyakit dengan ciri-ciri sakit di bagian ulu hati, perut, kadang-kadang disertai muntah, panas, sukar buang air besar, dapat membuat usus bengkak, membusuk, dan pecah. Oleh karena itu perlu dilakukan operasi pengangkatan sebelum menjadi parah, karena umbai cacing atau apendiks mengalami peradangan akibat infeksi oleh bakteri. Kemungkinan yang terjadi pada siswa itu mengalami penyakit…. a. tukak lambung d. sembelit b. usus buntu e. maag c. gastritis Seseorang mengalami gangguan pencernaan makanan dengan gejala sukar buang air besar, faktor yang menyebabkan gangguan ini adalah…. a. makanannya kurang mengandung serat b. keracunan makanan c. kekurangan vitmin C
B
C4
A
C6
128 d. infeksi kuman e. radang pada dinding lambung Mengidentifikasi 48. Menyebutkan nama lain gangguan penyakit yang dari penyakit gondong ditimbulkan pada sistem pencernaan manusia Mengidentifikasi organ 49. Menyebutkan bagian pencernaan makanan lambung hewan hewan ruminansia ruminansia yang berperan mencerna makanan yang sesungguhnya
Mengidentifikasi organ pencernaan makanan hewan ruminansia
50. Menjelaskan peran bakteri dan hewan Ciliata dalam lambung hewan ruminansia
Gangguan sistem pencernaan yang dikenal dengan penyakit gondong adalah.… a. parotitis d. peritonitis b. gastritis e. konstipasi c. apendisitis Pada hewan-hewan ruminansia, organ pencernaan makanan yang sesungguhnya dengan enzim-enzim pencernaan berlangsung di dalam…. a. esofagus d. omasum b. rumen e. abomasum c. retikulum
A
C1
E
C1
Peranan bakteri dan hewan Ciliata yang terdapat dalam lambung hewan ruminansia adalah…. a. mencerna selulosa dan menghasilkan vitamin b. mencerna selulosa dan menghasilkan asam laktat c. membusukkan makanan dan menghasilkan asam amino d. menghasilkan asam amino dan vitamin e. membusukkan makanan dan menghasilkan vitamin
B
C2
129
Lampiran 4
Rekapitulasi Analisis Butir Soal Reliabilitas soal: 0,76 No.
Tingkat Kesukaran
Daya Beda
Validitas
Keterangan
Soal
Indeks
Kategori
Indeks
Kategori
Indeks
Kategori
1
59.46
Sedang
40
Baik
0.316
Valid
2
97.3
Sangat Mudah
0
Buruk
0.073
In Valid
3
43.24
Sedang
40
Baik
0.362
Valid
4
29.73
Sukar
20
Cukup
0.246
In Valid
5
35.14
Sedang
40
Baik
0.255
In Valid
Digunakan Tidak digunakan Tidak digunakan
6
59.46
Sedang
60
Baik
0.392
Valid
DIgunakan
7
81.08
Mudah
30
Cukup
0.308
Valid
8
56.76
Sedang
0
Buruk
-0.013
In Valid
9
56.76
Sedang
20
Cukup
0.053
In Valid
10
27.03
Sukar
20
Cukup
0.196
In Valid
Digunakan Tidak digunakan Tidak digunakan Tidak digunakan
11
35.14
Sedang
40
Baik
0.284
Valid
12
83.78
Mudah
20
Cukup
0.143
In Valid
13
40.54
Sedang
50
Baik
0.333
Valid
14
59.46
Sedang
0
Buruk
0.011
In Valid
Digunakan Tidak digunakan
15
72.97
Mudah
30
Cukup
0.289
Valid
Digunakan
16
40.54
Sedang
40
Baik
0.275
Valid
17
75.68
Mudah
0
Buruk
0.086
In Valid
Digunakan Tidak digunakan
18
56.76
Sedang
30
Cukup
0.346
Valid
19
70.27
Sangat Mudah
-20
Buruk
-0.144
In Valid
20
56.76
Sedang
30
Cukup
0.261
In Valid
21
51.35
Sedang
-10
Buruk
0.026
In Valid
Digunakan Tidak digunakan Tidak digunakan Tidak digunakan
22
70.27
Sangat Mudah
40
Baik
0.348
Valid
Digunakan
23
62.16
Sedang
60
Baik
0.401
Valid
Digunakan
24
48.65
Sedang
60
Baik
0.452
Valid
Digunakan
25
67.57
Sedang
30
Cukup
0.285
Valid
26
27.03
Sukar
30
Cukup
0.207
In Valid
Digunakan Tidak digunakan
Digunakan Tidak digunakan
Digunakan Tidak digunakan
130
27
37.84
Sedang
0
Buruk
0.13
In Valid
28
16.22
Sukar
10
Buruk
0.124
In Valid
29
91.89
Sangat Mudah
-10
Buruk
-0.024
In Valid
Tidak digunakan Tidak digunakan Tidak digunakan
30
67.57
Sedang
50
0.445
Valid
Digunakan
31
72.97
Mudah
70
Baik Baik Sekali
0.595
Valid
Digunakan
32
67.57
Sedang
60
Baik
0.605
Valid
33
67.57
Sedang
20
Cukup
0.195
In Valid
Digunakan Tidak digunakan
34
40.54
Sedang
30
Cukup
0.314
Valid
35
83.78
Mudah
0
Buruk
0.13
In Valid
36
86.49
Sangat Mudah
-30
Buruk
-0.264
In Valid
Digunakan Tidak digunakan Tidak digunakan
37
54.05
Sedang
60
Baik
0.5
Valid
Digunakan
38
78.38
Mudah
50
Baik
0.436
Valid
39
43.24
Sedang
30
Cukup
0.126
In Valid
Digunakan Tidak digunakan
40
62.16
Sedang
40
0.343
Valid
Digunakan
41
56.76
Sedang
70
Baik Baik Sekali
0.394
Valid
42
56.76
Sedang
20
0.129
In Valid
43
56.76
Sedang
80
Cukup Baik Sekali
Digunakan Tidak digunakan
0.583
Valid
44
86.49
Sangat Mudah
0
Buruk
0.092
In Valid
45
64.86
Sedang
40
Baik
0.294
Valid
46
81.08
Mudah
0
Buruk
0.009
In Valid
47
86.49
Sangat Mudah
10
0.188
In Valid
48
70.27
Sangat Mudah
70
Buruk Baik Sekali
0.594
Valid
49
5.41
Sangat Sukar
-10
-0.084
In Valid
50
54.05
Sedang
80
Buruk Baik Sekali
Digunakan Tidak digunakan
0.612
Valid
Digunakan
Digunakan Tidak digunakan Digunakan Tidak digunakan Tidak digunakan
131
Lampiran 5
Instrumen Penelitian
Nama :
Kelas
:
Berilah Tanda Silang (X) Pada Salah Satu Jawaban yang Benar! 1. Nilai gizi suatu makanan dideskripsikan dari hal-hal di bawah ini, kecuali…. a. kandungan protein, lemak, dan karbohidrat d. mudah dicerna dan mudah diolah b. kandungan vitamin dan mineral e. kandungan zat aditif c. kandungan serat nabati 2. Energi yang diperlukan seseorang untuk tiap meter persegi permukaan tubuh dalam keadaan istirahat total disebut…. a. metabolisme basal d. Resting Metabolic Basal (RME) b. tingkat metabolisme istirahat e. Indeks Masa Tubuh (IMT) c. Basal Metabolic Rate (BMR) 3. Di antara bahan makanan di bawah ini yang akan mengubah warna larutan iodin menjadi biru kehitam-hitaman dan menunjukkan adanya amilum yaitu…. a. telur b. gula pasir c. jagung d. minyak ikan e. tomat 4. Perhatikan tabel di bawah ini! Makanan
Reagen Lugol Fehling Benedict Biuret Jagung + + Sawo + + + Pisang + + + Kedelai + Beras + Putih telur + Kesimpulan dari pengujian makanan di atas, makanan yang mengandung protein adalah…. a. jagung dan sawo d. kedelai dan putih telur b. pisang dan beras e. pisang dan beras c. beras dan jagung 5. Makanan sehari-hari yang tidak mengandung lemak tetapi dapat menambahtimbunan lemak dalam jaringan tubuh. Dari pernyataan berikut, jawaban yang secara tepat menjelaskan hal tersebut adalah….
132
a. lemak merupakan bahan cadangan yang paling berguna karena 1 gram lemak menghasilkan lebih banyak energi daripada 1 gram karbohidrat b. lemak merupakan bahan cadangan yang berguna karena melalui hidrolisis lemak diuraikan menjadi gliserol dan asam lemak c. karbohidrat diuraikan menjadi gula dan melalui proses tertentu kelebihan gula diubah menjadi lemak d. hanya sedikit karbohidrat disimpan sebagai glikogen e. amilum dapat berubah menjadi lemak 6. Seseorang yang kekurangan vitamin B1 di dalam tubuhnya maka akan menyebabkan…. a. penyakit beri-beri dan edema d. penyakit rabun senja b. penyakit katarak dan keilosis e. penyakir skorbut c. penyakit pellagra 7. Andi terluka ketika terjatuh dari sepedanya. Luka yang dialami Andi cukup parah. Selain memar, darah ditangannya terus keluar dan sukar membeku, sehingga ia harus dibawa ke rumah sakit. Dari peristiwa di atas, yang menyebabkan darah Andi sukar membeku adalah karena kekurangan…. a. vitamin B d. vitamin K b. vitamin E e. vitamin D c. vitamin C 8. Vitamin yang tidak larut dalam lemak adalah…. a. vitamin A b. vitamin C c. vitamin D
d. vitamin E e. vitamin K
9. Garam mineral tidak perlu dicernakan oleh tubuh manusia karena…. a. bukan bahan makanan d. tidak bereaksi dengan enzim b. tidak dapat dicerna e. dapat larut bersama lemak c. dapat larut dan langsung diserap oleh jonjot usus 10. Susunan saluran pencernaan manusia yang dilalui makanan adalah…. a. mulut → faring → esophagus → lambung → usus besar → usus halus b. mulut → faring → lambung → esophagus → usus halus → usus besar c. mulut → esophagus → faring → lambung → usus besar → usus halus d. mulut → esophagus → lambung → usus halus → usus besar → faring e. mulut → faring → esophagus → lambung → usus halus → usus besar 11. Hubungan yang benar antara organ, enzim, serta fungsinya dari pencernaan di bawah ini adalah….
133
Organ
Enzim
Fungsi mengubah
a. mulut
Ptialin
Amilum menjadi pepton
b. lambung
Pepsin
Protein menjadi pepton
c. pankreas
Lipase
Gliserol menjadi asam lemak
d. usus 12 jari
Sukrase
Sukrosa menjadi asam amino
e. usus halus
Erepsin
Tripsinogen menjadi tripsin
12. Perhatikan gambar alat pencernaan makanan pada manusia di bawah ini! Organ kelenjar pencernaan manusia ditunjukkan oleh nomor….
a. E dan F b. G dan A c. H dan B
c. J dan K d. L dan D
13. Pada mahkota gigi terdapat lapisan paling luar, paling keras dan paling banyak mengandung kalsium. Lapisan itu adalah…. a. email d. pulpa b. leher gigi e. semen c. dentin 14. Yang membedakan pencernaan mekanik dengan pencernaan kimiawi adalah.… a. pencernaan mekanik dibantu oleh zat-zat kimia berupa enzim atau getah, sedangkan pencernaan kimiawi dibantuusus dan gigi b. pencernaan mekanik dibantu oleh gigi, lidah dan enzim pencernaan, sedangkan pencernaan kimiawi dibantu oleh lambung dan usus c. pencernaan mekanik dibantu oleh lidah dan gigi, sedangkan pencernaan kimiawi dibantu oleh enzim pencernaan d. pencernaan mekanik dibantu oleh enzim pencernaan, sedangkan pencernaan kimiawi dibantu zat-zat kimia e. pencernaan mekanik dibantu oleh lambung dan enzim pencernaan sedangkan pencernaan kimiawi dibantu zat-zat kimia
134
15. Perhatikan gambar berikut: kerongkongan Otot berkontraksi makanan
Otot relaksasi Menuju lambung
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa proses pergerakan makanan dari kerongkongan hingga ke lambung tersebut melalui satu peristiwa, yaitu… a. proses kimiawi d. kontraksinya otot kerongkongan b. proses mekanik e. kontraksinya otot lambung c. gerakan peristaltik 16. Supaya kuman yang masuk bersama makanan mati, maka kelenjar lambung akan mensekresikan getah lambung yang mengandung…. a. pepsin b. amilase c. HCl d. musin e. renin 17. Penyebab kita merasa lapar adalah…. a. kadar gula darah menurun b. gerak peristaltik usus meningkat c. produksi getah lambung meningkat
c. rongga usus dalam keadaan kosong d. protein dalam darah menurun
18. Walaupun pencernaan makanan berakhir di usus, tidak semua sari makanan diserap oleh darah yang mengalir dalam venaporta hepatica atau pembuluh darah hati, di antaranya ada yang diserap melalui pembuluh getah bening. Sari makanan itu adalah.... a. glukosa d. vitamin b. asam lemak dan gliserol e. garam mineral c. asam amino 19. Agar protein dapat diserap oleh usus, maka.... a. harus dicerna lebih dahulu menjadi asam lemak dan glisero b. harus dicerna lebih dahulu menjadi asam amino oleh enzim c. tetap dalam bentuk protein asalkan cair d. tetap dalam bentuk protein asalkan halus e. harus dicerna lebih dahulu menjadi monosakarida 20. Kelenjar pankreas menghasilkan enzim lipase, yang berfungsi…. a. mengubah disakarida menjadi glukosa
135
b. c. d. e.
mengubah pepton menjadi asam amino mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol mengubah amilum menjadi disakarida mengubah protein menjadi pepton
21. Hati berperan penting dalam sistem pencernaan makanan, yaitu untuk…. a. menghasilkan empedu untuk pencernaan lemak b. mengubah kelebihan asam amino menjadi urea c. menghasilkan sel darah d. menawarkan racun dan zat yang berbahaya lainnya e. menghancurkan sel-sel darah merah (eritrosit) tua 22. Bagian organ pencernaan manusia yang berperan dalam proses reabsorpsi air yaitu…. a. usus besar d. klep ileosekum b. mikrovili e. umbai cacing c. sekum 23. Perhatikan gambar berikut ini!
Jika organ yang ditunjukkan oleh huruf X mengalami gangguan yang disebabkan karena produksi HCl berlebih sehingga bila terkena gesekan menimbulkan rasa nyeri, maka kelainan pada sistem pencernaan tersebut adalah…. a. kolik d. apendisitis b. peritonitis e. parotitis c. gastritis 24. Gangguan sistem pencernaan yang dikenal dengan penyakit gondong adalah.… a. parotitis d. konstipasi b. peritonitis e. apendisitis c. gastritis 25. Peranan bakteri dan hewan Ciliata yang terdapat dalam lambung hewan ruminansia adalah…. a. mencerna selulosa dan menghasilkan vitamin b. mencerna selulosa dan menghasilkan asam laktat c. membusukkan makanan dan menghasilkan asam amino d. menghasilkan asam amino dan vitamin e. membusukkan makanan dan menghasilkan vitamin
136
Lampiran 6
Pembagian Materi Kelompok Ahli Jigsaw
Pertemuan 1 dan 2 Kelompok Ahli
Materi Kelompok Ahli
Kelompok ahli 1
Karbohidrat
Kelompok ahli 2
Protein
Kelompok ahli 3
Lemak
Kelompok ahli 4
Vitamin dan air
Kelompok ahli 5
Mineral dan zat aditif
Pertemuan 3 dan 4 Kelompok Ahli
Materi Kelompok Ahli
Kelompok ahli 1
Mulut
Kelompok ahli 2
Kerongkungan
Kelompok ahli 3
Lambung
Kelompok ahli 4
Usus halus
Kelompok ahli 5
Usus besar
Kelompok ahli 6
Gangguan pada sistem pencernaan manusia dan sistem pencernaan hewan ruminansia
137
Lampiran 7 Pertemuan 3 dan 4
LKS Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray
Nama kelompok
Selamat mengerjakan
SEMANGAT!
Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan Benar! 1. Apa yang dimaksud dengan makanan yang bergizi! 2. Sebutkan zat makanan yang berperan sebagai sumber energi utama? Bagaimana cara pemenuhan energi bila di dalam tubuh zat tersebut tidak mencukupi? 3. Sebutkan sumber makanan dan fungsi dari: a. Karbohidrat b. Lemak 4. Jelaskan pencernaan protein hingga dapat diserap usus! 5. Apa yang akan terjadi jika tubuh kita kekurangan protein dan vitamin? Jelaskan! 6. Lengkapilah tabel di bawah ini dengan benar! Macam
Fungsi
Akibat Kekurangan
Vitamin D Pembekuan darah
Darah sukar membeku
Pembentukan protombin
Pendarahan
dalam hati Yodium (I) Kalsium (Ca)
Osteoporosis Karies
7. Apa yang dimaksud dengan zat aditif? Mengapa penggunaan zat aditif buatan dapat membahayakan kesehatan tubuh?
138
LKS Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray
Nama kelompok
Selamat mengerjakan SEMANGAT!
Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan Benar!
1. Sebutkan organ-organ yang terlibat dalam sistem pencernaan, baik yang berperan dalam saluran pencernaan maupun yang berperan dalam menghasilkan getah pencernaan! 2. Jelaskan apa yang terjadi pada makanan ketika memasuki mulut! 3. Apakah yang dimaksud dengan gerak peristaltik? apakah gerak tersebut hanya berlangsung di kerongkongan saja? 4. Perhatikan tabel di bawah ini! Organ
Enzim
Fungsi
Enzim Pepsin Lambung
Mengasamkan semua makanan dan membunuh bakteri Enzim lipase Mencerna protein menjadi asam amino
5. Jelaskan proses penyerapan sari makanan yang terjadi di usus halus! 6. Empedu penting pada pencernaan makanan, apakah fungsi empedu tersebut dan Di manakah produksinya? 7. Sebutkan gangguan saluran pencernaan yang berkaitan dengan usus besar! 8. Sebutkan macam-macam lambung pada hewan ruminansia! dari ketiga lambung tersebut manakah yang merupakan lambung sebenarnya pada hewan ruminansia?
139
Lampiran 8
Perhitungan Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen 2 (Kelas Jigsaw) A. Perolehan Data 40
40
40
44
48
48
48
48
48
48
52
52
52
56
60
60
60
60
64
64
64
64
64
68
68
68
68
68
68
68
68
72
72
B. Distribusi Frekuensi 1. Menentukan skor terbesar dan terkecil Skor terbesar = 72 Skor terkecil = 40 2. Menentukan rentangan ( R ) R = Skor terbesar – skor terkecil = 72 – 40 = 32 3. Menentukan jumlah interval kelas (K) K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 33 = 1 + 3,3 . 1,5185 = 1 + 5,0111 = 6,0111 = 6 (dibulatkan)
4. Menentukan panjang kelas interval (i) i
=
140
= = 5,333 = 6 (dibulatkan)
5. Menentukan distribusi frekuensi Interval Kelas 40 – 45 46 - 51 52 - 57 58 - 63 64 - 69 70 - 75 Total
f 4 6 4 4 12 2 N = 33
xi 42,5 48,5 54,4 60,5 66,5 72,5
f. xi 170 291 218 242 798 145 ∑fx = 1864
6. Menentukan rata-rata (mean) x
=∑
=
= 56,485
7. Menentukan varians (Si2) Si2 =
∑
∑
= = =
192,258
8. Menentukan simpangan baku (standar deviasi) SD = √ =√
∑
= 13,866
xi2 1806,25 2352,25 2970,25 3660,25 4422,25 5256,25 20467,5
f. xi2 7225 14113,5 11881 14641 53067 10512,5 111440
141
Tabel Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen 2 (Kelas Jigsaw)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ∑
Zi
Skor (xi) 40 44 48 52 56 60 64 68 72
f Zn Zi 3 3 -1,19 1 4 -0,90 6 10 -0,61 3 13 -0,32 1 14 -0,03 4 18 0,25 5 23 0,54 8 31 0,83 2 33 1,12 33
Luas Zi 0,3830 0,3159 0,2291 0,1255 0,0120 0,0987 0,2054 0,2967 0,3686
F(Zi) 0,117 0,1841 0,2709 0,3745 0,488 0,5987 0,7054 0,7967 0,8686
S(Zi) 0,090 0,121 0,303 0,393 0,424 0,545 0,696 0,939 1
F(Zi) - S(Zi) 0,027 0,0631 -0,0321 -0,0185 0,064 0,0537 0,0094 -0,1423 -0,1314 Lo= 0,1423
=
F(Zi) = 0,5 S(Zi) =
luas Zi , n = jumlah siswa
Ltabel (Lt), karena n > 33, maka Ltabel (Lt) =
√
= 0,1542
Lo < Lt (0,1423 < 0,1542) sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sampel berdistribusi normal
142
Lampiran 9
Perhitungan Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen 1 (Kelas Two Stay Two Stray) A. Perolehan Data 28
32
40
40
44
48
48
48
48
48
48
52
52
52
52
52
52
52
56
56
56
56
60
60
60
60
64
64
64
64
64
68
68
68
68
B. Distribusi Frekuensi 1. Menentukan skor terbesar dan terkecil Skor terbesar = 68 Skor terkecil = 28
2. Menentukan rentangan (R) R = Skor terbesar – Skor terkecil = 68 – 28 = 40
3. Menentukan jumlah interval kelas (K) K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 35 = 1 + 5,0954 = 6,0954 = 6 (dibulatkan)
4. Menentukan panjang kelas interval (i) i =
143
= = 6,667 = 7 (dibulatkan)
5. Menentukan distribusi frekuensi Interval Kelas 28 - 34 35 - 41 42 - 48 49 - 55 56 - 62 63 - 69 Total
f 2 3 7 7 8 8 N = 35
xi 31 38 45 52 59 66 291
f. xi 62 114 315 364 472 528 ∑fx = 1855
6. Menentukan rata-rata (mean) x
=∑
=
= 53
7. Menentukan varians (Si2) Si2 =
∑
∑
= = =
109,941
8. Menentukan simpangan baku (standar deviasi) SD = √ =√
∑
= 10,485
xi2 961 1444 2025 2704 3481 4356 14971
f. xi2 1922 4332 14175 18928 27848 34848 102053
144
Tabel Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen 1 (Kelas Two Stay Two Stray)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ∑
Zi
Skor (xi) 28 32 40 44 48 52 56 60 64 68
f Zn 1 1 1 2 2 4 1 5 6 11 7 18 4 22 4 26 5 31 4 35 35
Zi 2,38 2,00 1,24 0,86 0,48 0,09 0,29 0,67 1,05 1,43
Luas Zi 0,4913 0,4772 0,3925 0,3051 0,1844 0,0359 0,1141 0,2486 0,3531 0,4236
F(Zi) 0,0087 0,0228 0,1075 0,1949 0,3156 0,4641 0,6141 0,7486 0,8531 0,9236
S(Zi) 0,028 0,057 0,114 0,142 0,314 0,514 0,628 0,742 0,885 1
F(Zi) - S(Zi) -0,0193 -0,0342 -0,0065 0,0529 0,0016 -0,0499 -0,0139 0,0066 -0,0319 -0,0764 Lo = 0,0764
=
F(Zi) = 0,5 S(Zi) =
luas Zi , n = jumlah siswa
Ltabel (Lt), karena n > 35, maka Ltabel (Lt) =
√
= 0,1497
Lo < Lt (0,0764 < 0,1497) sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sampel berdistribusi normal
145
Lampiran 10
Perhitungan Uji Normalitas Data Postest Kelas Eksperimen 2 (Kelas Jigsaw) A. Perolehan Data 60
64
72
76
80
84
84
84
88
88
88
88
88
88
88
88
92
92
92
92
92
92
92
96
96
96
96
96
100
100
100
100
100
B. Distribusi Frekuensi 1. Menentukan skor terbesar dan terkecil Skor terbesar = 100 Skor terkecil = 60
2. Menentukan rentangan ( R ) R = Skor terbesar – skor terkecil = 100 – 60 = 40
3. Menentukan jumlah interval kelas (K) K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 33 = 1 + 3,3 . 1,5185 = 1 + 5,0111 = 6,0111 = 6 (dibulatkan)
146
4. Menentukan panjang kelas interval (i) i
=
= = 6,666 = 7 (dibulatkan)
5. Menentukan distribusi frekuensi Interval Kelas 60 - 66 67 - 73 74 - 80 81 - 87 88 - 94 95 - 101 Total
f 2 1 2 3 15 10 N = 33
6. Menentukan rata-rata (mean) x
=∑
=
= 89,303
7. Menentukan varians (Si2) Si2 =
∑
∑
= = =
91,968
xi 63 70 77 84 91 98
f. xi 126 70 154 252 1365 980 ∑fx = 2947
xi2 3969 4900 5929 7056 8281 9604
f. xi2 7938 4900 11858 21168 124215 96040 266119
147
8. Menentukan simpangan baku (standar deviasi) ∑
SD = √ =√
= 9,589
Tabel Uji Normalitas Data Prestest Kelas Eksperimen 2 (Kelas Jigsaw)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ∑
Zi
Skor (xi) 60 64 72 76 80 84 88 92 96 100
f Zn Zi 1 1 -3,06 1 2 -2,64 1 3 -1,80 1 4 -1,39 1 5 -0,97 3 8 -0,55 8 16 -0,14 7 23 0,28 5 28 0,70 5 33 1,12 33
Luas Zi 0,4989 0,4959 0,4641 0,4177 0,3340 0,2088 0,0557 0,1103 0,2580 0,3686
F(Zi) 0,0011 0,0041 0,0359 0,0823 0,166 0,2912 0,4443 0,6103 0,758 0,8686
S(Zi) 0,030 0,060 0,090 0,121 0,151 0,242 0,484 0,696 0,848 1
F(Zi) - S(Zi) -0,0289 -0,0559 -0,0541 -0,0387 0,015 0,0492 -0,0397 -0,0857 -0,09 -0,1314 Lo= 0,1314
=
F(Zi) = 0,5 S(Zi) =
luas Zi , n = jumlah siswa
Ltabel (Lt), karena n > 33, maka Ltabel (Lt) =
√
= 0,1542
Lo < Lt (0,1314 < 0,1542) sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sampel berdistribusi normal
148
Lampiran 11
Perhitungan Uji Normalitas Data Postest Kelas Eksperimen 1 (Kelas Two Stay Two Stray) A. Perolehan Data 60
64
68
68
72
76
76
76
76
80
80
80
80
80
84
84
84
84
84
84
84
84
84
88
88
88
88
88
88
88
92
92
92
92
92
B. Distribusi Frekuensi 1. Menentukan skor terbesar dan terkecil Skor terbesar = 92 Skor terkecil = 60
2. Menentukan rentangan (R) R = Skor terbesar – Skor terkecil = 92 – 60 = 32 3. Menentukan jumlah interval kelas (K) K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 35 = 1 + 5,0954 = 6,0954 = 6 (dibulatkan)
4. Menentukan panjang kelas interval (i) i =
=
149
= 5,333 = 6 (dibulatkan)
5. Menentukan distribusi frekuensi Interval Kelas 60 - 65 66 - 71 72 - 77 78 - 83 84 - 89 90 - 95 Total
f 2 2 5 5 16 5 N = 35
xi 62.5 68,5 74,5 80,5 86,5 92,5 465
f. xi 125 137 372,5 402,5 1384 462,5 ∑fx =2883,5
6. Menentukan rata-rata (mean) x
=∑
=
= 82,386
7. Menentukan varians (Si2) Si2 =
∑
∑
= = =
67,281
8. Menentukan simpangan baku (standar deviasi) SD = √ =√
∑
= 8,202
xi2 3906,25 4692,25 5550,25 6480,25 7482,25 8556,25 36667,5
f. xi2 7812,5 9384,5 27751,25 32401,25 119716 42781,25 239846,75
150
Tabel Uji Normalitas Data Postest Kelas Eksperimen 1 (Kelas Two Stay Two Stray)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ∑
Zi
Skor (xi) 60 64 68 72 76 80 84 88 92
f Zn Zi 1 1 -2,37 1 2 -2,24 2 4 -1,75 1 5 -1,27 4 9 -0,78 5 14 -0,29 9 23 0,19 7 30 0,68 5 35 1,17 35
Luas Zi 0,4968 0,4875 0,4599 0,3980 0,2823 0,1141 0,0753 0,2517 0,3790
F(Zi) 0,0032 0,0125 0,0401 0,102 0,2177 0,3859 0,5753 0,7517 0,879
S(Zi) 0,028 0,057 0,114 0,147 0,257 0,4 0,657 0,857 1
F(Zi) - S(Zi) -0,0248 -0,0445 -0,0739 -0,045 -0,0393 -0,0141 -0,0817 -0,1053 -0,121 Lo = 0,121
=
F(Zi) = 0,5 S(Zi) =
luas Zi , n = jumlah siswa
Ltabel (Lt), karena n > 35, maka Ltabel (Lt) =
√
= 0,1497
Lo < Lt (0,121 < 0,1497) sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sampel berdistribusi normal
151
Lampiran 12
Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Eksperimen 1 (Kelas Two Stay Two Stray) dan Kelas Eksperimen 2 (Kelas Jigsaw)
1.
Kelas Jigsaw
Kelas Two Stay Two Stray
N
33
35
X
56,485
53
SD
13,866
10,485
Varians
192,258
109,941
Menentukan hipotesis Ho = data memiliki varians yang homogen Ha = data tidak memiliki varians yang homogen
2.
Menentukan kriteria pengujian Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima, berarti kedua data homogen Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, berarti kedua data tidak homogen
3.
Menentukan nilai Fhitung Fhitung =
= = = 1,749
4.
Menentukan Ftabel dari db (derajat bebas) db pembilang (varians terbesar) = n-1 = 33-1 = 32
152
db penyebut (varians terkecil)
= n-1 = 35-1 = 34
Ftabel adalah 1,80 Fhitung < Ftabel (1,749 < 1,80) maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua kelas memiliki varians yang homogen.
153
Lampiran 13
Uji Homogenitas Data Posttest Kelas Eksperimen 1 (Kelas Two Stay Two Stray) dan Kelas Eksperimen 2 (Kelas Jigsaw)
1.
Kelas Jigsaw
Kelas Two Stay Two Stray
N
33
35
X
89,303
82,386
SD
9,589
8,202
Varians
91,968
67,281
Menentukan hipotesis Ho = data memiliki varians yang homogen Ha = data tidak memiliki varians yang homogen
2.
Menentukan kriteria pengujian Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima, berarti kedua data homogen Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, berarti kedua data tidak homogen
3.
Menentukan nilai Fhitung Fhitung =
= = = 1,367
4.
Menentukan Ftabel dari db (derajat bebas) db pembilang (varians terbesar) = n-1 = 33-1 = 32
154
db penyebut (varians terkecil)
= n-1 = 35-1 = 34
Ftabel adalah 1,80 Fhitung < Ftabel (1,367 < 1,80) maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua kelas memiliki varians yang homogen.
155
Lampiran 14
Uji Hipotesis Rumus uji t t
, dimana Sgab = √
=
(
)
(
√
Keterangan: x
: nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen
x
: nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol
S12
: varians data kelompok eksperimen
S22
: varians data kelompok kontrol
Sgab
: Nilai standar deviasi gabungan kedua kelompok
n
: jumlah siswa pada kelompok eksperimen
n
: jumlah siswa pada kelompok kontrol
Dengan kriteria hipotesis: Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima Data Pretest 1. Menentukan thitung Sgab = √ =√
(
=√ =√
(
)
)
(
)
(
)
)
156
=√ =√ = 12,241
t
= √
= √
=
√
=
(
)
= = 1,172
2. Menentukan ttabel dk = n + n - 2 = 33 + 35 – 2 = 66 ttabel pada taraf signifikan α – 0,05 adalah 1,997 thitung < ttabel (1,172 < 1,997), sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa sebelum pembelajaran atau dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kedua kelompok eksperimen pada saat pretest.
157
Data Postest 1. Menentukan thitung Sgab = √ =√
(
)
(
(
)
(
=√ =√ =√ =√ = 8,902
t
= √
= √
= =
√ (
= = 3,198
2. Menentukan ttabel dk = n + n - 2 = 33 + 35 – 2 = 66
)
)
)
158
ttabel pada taraf signifikan α – 0,05 adalah 1,997 thitung > ttabel (3,198 > 1,997), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw pada konsep sistem pencernaan.
159
Lampiran 15
Nilai Normal Gain (N-Gain) Kelas Eksperimen Jigsaw
Rumus nilai N-gain adalah sebagai berikut:
N-gain =
Sedangkan kategorisasi nilai N-gain adalah sebagai berikut: g-tinggi
: nilai G ≥ 0,7
g-sedang
: nilai 0,30 ≤ G ≤ 0,70
g-rendah
: nilai G < 0,30
Nilai N-gain hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen Jigsaw adalah sebagai berikut: No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Nama Siswa B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18
Nilai Pretest Posttest 48 88 64 92 52 60 60 84 60 72 40 64 52 84 48 96 48 92 72 96 56 88 48 96 40 76 68 100 68 84 60 88 64 100 44 92
Gain (G) 0,77 0,78 0,17 0,6 0,3 0,4 0,67 0,92 0,85 0,86 0,73 0,92 0,6 1 0,5 0,7 1 0,86
Kategori Tinggi Tinggi Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi
160
19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31 B32 B33 Rata-rata
68 68 52 48 68 72 40 64 68 68 64 68 48 60 64 57,94
88 92 92 92 96 100 88 88 100 88 88 92 96 80 100 88,85
0,63 0,75 0,83 0,85 0,88 1 0,8 0,67 1 0,63 0,67 0,75 0,92 0,5 1 0,74
Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi
161
Lampiran 16
Nilai Normal Gain (N-Gain) Kelas Eksperimen Two Stay Two Stray
Rumus nilai N-gain adalah sebagai berikut:
N-gain =
Sedangkan kategorisasi nilai N-gain adalah sebagai berikut: g-tinggi
: nilai G ≥ 0,7
g-sedang
: nilai 0,30 ≤ G ≤ 0,70
g-rendah
: nilai G < 0,30
Nilai N-gain hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen Two Stay Two Stray adalah sebagai berikut: No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Nama Siswa E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17
Nilai Pretest Posttest 52 84 40 80 56 88 64 84 68 92 52 88 60 84 48 80 28 76 44 80 64 92 52 84 40 76 68 88 48 68 48 88 56 88
Gain (G)
Kategori
0,67 0,67 0,73 0,56 0,75 0,75 0,6 0,62 0,67 0,64 0,78 0,67 0,6 0,63 0,38 0,77 0,73
Sedang Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi
162
18. E18 19. E19 20. E20 21. E21 22. E22 23. E23 24. E24 25. E25 26. E26 27. E27 28. E28 29. E29 30. E30 31. E31 32. E32 33. E33 34. E34 35. E35 Rata-rata
60 52 64 48 64 56 60 32 60 48 68 68 56 68 52 48 52 52 54,17
84 84 80 92 68 60 76 88 64 92 80 92 76 84 84 84 88 72 81,94
0,6 0,67 0,44 0,85 0,11 0,09 0,4 0,82 0,1 0,85 0,38 0,75 0,45 0,5 0,67 0,69 0,75 0,42 0,59
Sedang Sedang Sedang Tinggi Rendah Rendah Sedang Tinggi Rendah Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang
I
163
Lampiran
17
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Metode P€mbelajaran Jigs aw
Hari/Tanggal
\
:
'
Berilah penilaian anda dengan memberikan
Sekolah : SMA Negeri 16 Jakarta tanda cek (0 pada kolom yang sesuai! Penilaian
Aspek yang Diamati
No
I
2
Kehadiran siswa dalam proses pembelajaran 2.
Kesiapan siswa dalam proses pembelajaran
3.
Siswa membentuk dan berkumpul dengan kelompoknya dengan teratur
4.
Siswa melakukan pembagian tugas di dalam kelompok
5.
Siswa berinteraksi dan bekerjasama dalam berdiskusi
kelompok 6.
Siswa aktif dalam berdiskusi
7.
Siswa melakukan aktivitas bertanya
8.
Siswa antusias dalam menjawab pertanyaan
9.
Siswa memperhatikan proses pembelajaran
10.
Kemampuan siswa dalam berkomunikasi
Penjelasan peningkatan tingkatan skor:
Skor
I
(kurang baik;
:
Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25yo
bgik): Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% - 50% Skor 3 (baik): Banyak siswa yang melakukan aktivitas 5l% - 75% Skor 2 (cukup
Skor 4 (sangat baik)
:
Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75%
Kriteria: 25o/o
< persentase < 43,75o/o adalah pembelajaran kurang baik
43,750 < persentase < 62,5Yo adalah pembelajaran cukup baik 62,5yo < persentase SBl,26Yo adalah pembelajaran baik Persentase
-, ,T
a'
> 8l,26yo adalah pembelajaran sangat baik
3
4
r-
LEMBAR OBSERVASI AKTTVITAS SIS1VA Metode Pembelajaran Ji gsaw
Haritlanggal
:
Berilah penilaian
Sekolah : SMA Negeri 16 Jakarta anda dengari memberikan tanda cek ($ paila kolom yang sesuai!
No
Aspekyang Diamati
Penilaian 2
1
I
Kehadiran siswa dalam proses pembelajaran
2.
Kesiapan siswa dalam proses pernbelajaran
3.
Siswa membentnk dan berkumpul dengan kAompokrya
3
4
dengan teratur 4. Siswa berinteraksi dan bekerjasamidatam berAiSt<usi
5.
kelompok 6.
Siswa aktif dalam berdiskusi
7.
Siswa melakukan alilivitas bertanya
8.
Siswa antusias dalam menjawab pertanyaan
9.
Siswa mernperhatikan proses panbelajaran
10.
Kemarnpuan siswa dalam berkomunikasi
Keterangan:
Skor
I
(kurang
baik;:
skor 2 (eukup baik) Skor 3 (baik) Skor 4
:
:
Banyak sisrva yang melakulian aktivitas Banyak siswa yang melakukan akrivitas
<
zso
25a/o
*
-
50o/o
Baryak siswa yang melakukan aktivitas sro/o- 75%
(sangattaik): Banyak
siswa yang merakukan aktivitas > Tsyo
Jakarta,
Maret 2014
Observer
\\-4"1 ( Dra. Farida obrlg
", ,J .
: t64
Lampiran
18
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Metode Pembeldjaran Two Stay Two Stray
Hari/Tanggal
;
:
Berilah penilaian anda dengan memberikan
Sekolah : SMA Negeri 16 Jakarta tanda cek ({) pada kolom yang sesuai!
Aspek yang Diamati
No
Penilaian
I
2
Kehadiran siswa dalam proses pembelajaran 2.
Kesiapan siswa dalam proses pembelajaran
3.
Siswa membentuk dan berkumpul dengan kelompoknya dengan teratur
4.
Siswa melakukan pembagian tugas di dalam kelompok
5.
Siswa berinteraksi dan bekerjasama dalam berdiskusi
kelompok 6.
Siswa aktif dalam berdiskusi
7.
Siswa melakukan aktivitas bertanya
8.
Siswa antusias dalam menjawab pertanyaan
9.
Siswa memperhatikan proses pembelajaran
10.
Kemampuan siswa dalam berkomunikasi
Penjelasan peningkatan tingkatan skor:
: Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25oh Skor 2 (cukup baik) : Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% - 50% Skor I (kurang baik)
Skor 3
(baik):
Banyak siswa yang melakukan aktivitas 5l% - 75%
Skor 4 (sangat baik)
:
Banyak siswa yang melakukan aktivitas >
Kriteria: 25yo < persentase < 43,75oh adalah pembelajaran kurang baik
43,750 < persentase < 62,50/o adalah pembelajaran cukup baik 62,syo < persentase<81,26Yo adalah pembelajaran baik Persentase
"e
?
,,
>
81,26%0 adalah pembelajaran sangat
baik
75o/o
3
4
LEMBAR OBSERVASI AKTTYITAS SISWA Metode Pembelajaran Ji gsaw
Hari/Tanggal
:
Berilah penilaian
Sekolah :SMANegeri lilakarta anda dengan rremberikan tanda cek ({) pana mtom yang sesuai!
No
Aspekyang Diamati
Penilaian
I 1.
Kehadiran siswa dalam proses pembelajaran
2.
Kesiapan siswa dalam proses pembelajaran
3.
Siswa membenttrk dan berkumpnl dengan kelompoknya
2
3
4
dengan teratur 4.
Siswa melakukan pembagian tugas di dalamkelompok
5.
Siswa berinteraksi dan bekerjasama dalam berdiskusi
kelompok 6.
Siswa aktif dalam berdiskusi
7.
Siswa melaln*an aktivitas bertarrya
8.
Siswa antusias dalam menjawab p€rtanyaan
9.
Siswa mernperhatikan proses pernbelajarau
10.
Kemarnpuan siswa dalam berkomurnikasi
Keterangan: Skor 1 (kurang baik) Skor 2 (cukup Skor 3 (baik)
baik):
:
Skor 4 (sangat
:
Banyak siswa yang melakukan aktivitas <2SoA Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25%
-
SO%
Banyak siswa ymg melakukm aktivitas slyo - 75yo
Uiitl :
Banyak siswa yang melakukan aktivitas
>
TSyo
Jakarta,
Maret 2014
Observer
th^{q1 (Dra.FariJa CU;r5)
a-
LEMBAR OBSERVASI AKTTVITAS SISWA Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray
HarilTanggal
:
Sekolah :SMANegeri llJalwta
Berilah penilaian anda dengagmemberftan tanda No
cit
("rll pada kolom yang sesuai!
Aspekyang Diamati
Pcnilaian
I I
Kehadiran siswa dalam proses pembelajaran
2.
Kesiapan siswa dalam proses pembelajaran
3.
Siswa membentuk dan berkumpul dengan kelompoklrva
2
3
4
dengan teratur 4.
Siswa melakukan pernbagian hrgas di dalam kelompok
5.
Siswa bekerjasama dan saling membantu dalarn
berdislarsi kelompok 6.
Siswa aktif dalam berdiskusi
7.
Siswa melakukan aktivitas bertanya
8.
Siswa antusias dalam menjawab pertanyaan
9.
Siswa mernperhatikan proses pernbelajaran
10.
Kemampuan siswa dalam berkornunikasi
Keterangan:
Skor
I
(kurang
skor 2 (ctrlarp Skor 3 (bait{) : Skor 4 (sangat
baik;:
baik):
Banyak siswa yang melakukan aktivitas <25yo Banyati siswz yang melakukan aktivitas zs%
Banyak siswa yang melal:ukan altivitas slyo
baik;:
- sa%
- 75%
Banyak siswa yang rnelakukan aktivitas > Tsyo
Jakarta, Muet2014 Observer
N@ (Dco.Farida ou,y)
l"" I ,,
T
LEMBAR OBSERYASI AKTTYITAS SISWA Ir4etode Pembelajaran Two Stay Two Stray
HarilTanggal
:
Sekolah. : SMANegeri
Berilah penilaian anda dengan tiremberikan tanda c"k No
({ pada kolom yang sesuai!
Aspekyang Diamati
Penilaian
I 1.
Kehadiran siswa dalam proses pembelajaran
2.
Kesiapan siswa dalam proses pembelajaran
a
Siswa membenhrk dan berkumpul dengan kelompoknya
-).
16 Jakarta
2
3
4
denganteratur 4.
Siswa melakukan pernbagian tugas di dalam kelompok
5.
Siswa bekerjasama da1 saling membantu dalam
berdiskusi kelompok 6.
Siswa aktif dalam berdiskusi
7.
Siswa melakukan akrivitas bertanya
8.
Siswa antusias dalam menjawab pertanyaan
9.
Siswa mernperhatikan proses panbelajaran
10.
Kemampuan siswa dalam berkomtrnikasi
Keterangan:
: Banyak siswa yang melakukan aktivitas < Z5o/o Skor 2 (cukup baikl : Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% - 50% Skor 1 (
Skor 3
(baik):
B,an),'ak siswa yang melalarkan
aktivitas Slo/o -
75o/o
Skor4 (sangat baik): Banyak siswa yang melakukan aktivitas >
TSyo
Jakarta,
Maret2014
Observer
\\,'+1 1Dro.FariJ",0 bi13
.a a
,l
165
,l :
l
Lampiran
.l I
19
Hasil Perhitungan Lembar Observasi Aktivitas Siswa
i
(Metode Jigsaw)
I I
al
I
persentase: ,skotto'll , xloo% sKor maKslmal
Pertemuan
I
dan 2
skortotal
=3+2+3+2+3+l+2+2+3+2 i
:23 Skor
maksimal
persentase
.
,.1,
= 40
=ftx =
rcO%
57,5Yo
Persentase aktivitas siswa dalam metode pembelajaran Jigsaw sebesar 57,5oh maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran dapat be{alan cukup baik.
Pertemuan 3 dan 4 Skor total
= 3+3+4+2+4+3+2+3+4+3
:31 Skor maksimal Persentase
/
=40
=axl00% 40 :77,5o/o
Persentase aktivitas siswa dalam metode pembelajaran Jigsaw sebesar 77,5Yo maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran dapat berjalan baik.
I
I
a I
I L
f
I I
tt L
I
[.1 I
1,,
r
F il H
t
166
I I
[. Ir i I
i
i f
Lampiran 20 i
Hasil Perhitungan Lembar Observasi Aktivitas Siswa
I t,
(Metode Two Stry Two Stray) ;
Persentase: .skot:otl . xl00% sKor maKslmal Pertemuan
t
Skor
I
dan 2
total
= 3+2+2*2*2+l+2+1'+3+2
:20
'
Skor
maksimal "
= 40
:!xlO1o/o
"
40
.
= 50Yo
Persentase aktivitas siswa dalam metode pembelajaran Two Stay Two Stray sebesar 509/o malra dapat dikalakan bahwa pembelajaran dapat berjalan cukup
'\
baik.
Pertemuan 3 dan 4
Skortotal ' Skor
=3+2+2+2+3+2+2+2+4+2
/
=24
maksimal :40
Persentase
:! x lO0% 40 :
600/o
Persentase aklivitas siswa dalam metode pembelajaran Two Stay Two Stray sebesar 60Yo maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran dapat be{alan cukup baik.
, ;
,,
l
167
Lampiran 2l Gambar Dokumentasi
Siswa mengerj akan pretest
Siswa memperhatikan dan mendengarkan penj elasan guru
Metode Jigsaw
168
Metode Two Stay Two Stray
VALIDASI UPI.
SKOR DATA OTBOBOT ==
txt
======= ==:=====
lumlah subyek = 37 Butir soal50 = jwban benar = i" Popot utk jwban sal ah = O .Bobot. utk
t{ama NO
berkas: o:\vatroasr
Urt L 2
NO
Subyek
3
4 5
6 7
8
9
10 1L
t2 13 1,4
15
16 L7 18 19
20 2L 22 23
24 25
26 27 28 29
30 31 32 33
34 35
36 37
Upr-ANA
Kode/Nama
L a'l frea 2 Rndri 3 Edwin 4 Meidina 5 Anqraeni 6 r_ulfi a 7 Lukluk 8 ttur 9 tti sa 10 yohannes 11 yoel LZ Ivana 13 enisa L4 Anne 15 Li sa 16 s-i nti a 17 Nyimas L8 Garv 19 rmiiia 20 eka 2L Nadva 22 ttu ri anah 23 Bambano 24 astrid25 R'idhwan 26 Risnia 27 Ramadhon-i 28 Harvs 29 oayintha 30 seViana 31 r\4i a 32 ptaheza 33 charl es 34 Syaeful 35 rrtarCi ana 36 Rriansyah 37 Made ',
Benar i- salah
24 27 24 34 33 38 41 32 36 29 19 36 35 2L 27 30 23 34 39 27 23 ZL 31 33 27 35 27 35 22 23 33 35 29 33 31 20 26
26
Kosong 0 0
23
26 16
skr .nsl i 'skr eobot 24 27 24 34
0
9
0 0 0 0
1_8
0
17 L2 14
31 L4 1s 29
33 32 36 29 19
36
0 0
L9 17 23 15 23 15 28 27 L7 15
27 31 33
27 35
27 35
22 z3 33 35
0
2L
0 0
L7
19 30 24
29 33
0
31 20 26
0
0
19 36 27 30 23 34 39
23
0
-29
27 30 23
0
32
36
35
34 39 27
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 27 29
41
35
2t
0 0
20 27 16 11
33 38
4L
0
23
?4 34
38
0 0 0 0 0
21
24 27
2t
z7 23
2i 31 33
27 35
27 35
22 23 33 35
29 33
31 zo 26
RELTABTLITAS TES ====:===========
RErta2= 29.54 Simpang gaku= 5.g5 tcorel asixv= 0. 6L Rel i abilitas Tes= 0.76 Nama berkas : o: \vRttonsr upr. nlta
urut No. subyek tcode,/ttama subyek Skor L1 A frea 2Z andri 33 Edwi n 4q rqei di na r 55 Angraeni 6s Luttl a 7Z Lukl uk .88 Nur
No.
I
Rage 1 .s a'
Ganj i
1
L2 l_5
10 77 13
19'2L
t7
Skor
Genap
skcr" Total
L2
27 24 34
t2
t4 t7
-2019 -20 15
24
33
38
4L 32
9 Nisa 10 yohannes 11 yoel L2 fvana 13 enisa L4 Anne 15 tisa 16 sintia L7 ttvimas 18 Girv 19 emi'li a 20 Eka 2L Nadva 22 Hurianah 23 sambano 24 lstrid25 nidhwan 26 Risnia 27 Ramadhoni 28 Harvs 29 oayintha 30 seliana 31 tqi a 32 ytaheza 33 Charles 34 Syaeful 35 Mardiana 36 Rriansvah 37 Made
9 10
11
t2 13
L4 15
L6 L7 18 19 2A
2L 22 23
24 25
26 27 28 29 30 31 32 33
34 35
36 37
KELOMPOK UNGGUL
&
.r'ALTDASI
UPi.tXt 15 15 12 18
,. .10 -16 ;1g
16 1L 16 L8
2A
36 29 19 36 35 2L 27 30 23 34 39 ?7 23 21 31 33 27
L4 7 18 19 10 11
tz
13 14 11
11 77 L7 L4 18 13
19
11 11 18
L7 L3
L7 15 9
10
18 2L 13 L2 10 L4 16 13 L7 L4 16
35
27 35
t1
22 23 33
16 16' 16
29
L2 15 18
35 33
31 20 26
1_1
16
ASOR
:=====================
relompok unggul nama berkas: D:\vAlronsr Upr.ANA No.
Urut
Ho
1 2 3
4 5
6
-
7 8
9 10
No.
urut 1 2 3
4
'6
5
7 8
9
10
subyek
Kode/Nama
7 r_ukl uk Subyek skor 4L 19 emilia 39 6 Lutfia 38 9 Nisa 36 tZ rvana t6 13 Anisa 35 26 Risnia 3i 28 Harys 35 32 Mahbza it 4 ueidina 14
:ml :wb Benar No
subyek rodq/r.tama subyek skor 7 Lukluk 4L 1-9 emitia 30
6 Lutfia 9 Hisa L2 rvana L3 lni sa 26 Risnia 28 Harys 32 Maheza 4 luei di na :ml :wb Benar
3a
36 36 35
35 35 35
r
Rage 2
"a
34
)234s67 L234567 11 1, 111-1-_11 r_11-111 ;1-1-LL 1_1L1L -11-11L 11-11i1 111_-1i1 11L-11I
11-r. 810746910
ii
1_i
q910L1t213L4 891011L21iiq 1 1 1 1 1 1-1 1-.=_1t1 -1 111 -1111_1 111111_ 1L-1111 111-11_ -L1-_L 6 7 4 610
7 i
UPr.tXt subyek skor 1I1qL71.81e202L 1s 16 17 18 1e ao 17
VALTDAST
No.urut 1
xo subyek
7
3
4 5
6 7
8
No.
Urut 1
r-ukl
uk
19 emi t_ia G r_utfia
2
9 10
rodq:,/ruama
:ml :wb
4L 30
9 Nisa LZ rvana 13 Anisa 26 Risnia 2g Harys 32 Maheza . 4 ueidina
.
14
Benar
t'to Subyek fode/ttama Subvek
Skor
7 Lukluk 19 emilia 6 r_utfia 9 Nisa !2 Ivana 13 lnisa ?6 nisnia 28 Harys 32 Maheza 4 ruei di na
2 3
4 5
6 7
8
9 10
i8 t6 i6 ii i5 3i 3i
1 1 L _-i-1 1 1L-111_ 11-1_11 11111:_
:111-11 111111: 1111 1-1-11_ 111-1i 111 8888674 22 22
4L1 39 1 38 1 36 1 36 1 35 1 35 1 35 1 35 1 34 1 10
No.
urut 1 2
No subyek rode/Hama Subyek skor ' 7 r_ukl uk 4L
3
4
.6 "7
5
8 9
10
No.
urut 1 2 3
4 5
6 7
I
9 1-0
No.
urut
:ml :wb ruo
L9 Emilia 6 uutfia 9 r.ri sa L? Ivana 13 ani sa 26 Risnia 28 Harys 32 Maheza 4 rriei di na
l5 3i 35
34
19 emilia 6 lutfi a 9 tti sa LZ Ivana 13 Anisa 26 Risnia 28 Harys 32 rqah6za 4 ruei di na
39 38
gO
36 35
ii
35
3t 1+
:ml :wb Benar
ruo subyek 7
19
3
6 9 12 13
6
35
subyek rode/r.tama subyek Skor ' 7 lukl uk 4L
2
5
j8
36 36
Benar
1 4
39
fode,/Hama Subvek Lukl uk
"P jr
4L 39
rmilia
Lutfi a Nisa
38
I
36 36
Trrahl 4 V qi tu
Ani sa
eage
a'
Skor
35 3
1
24 2s 26 ?) 23 24 25 26 27 27 111-11 -L1-1 -11-1 1111 111 11-1 111 111 111 1111898442
28
28
1
31 32 33 34 3s ?9 30 l0 3L 2e 32 33 1q ii 111-1-1i 1L1L11i Ll-1L_l_i 11111_i 111-L -L1L1L 11_111-1 1-111_i 1-1_l__1i 11111-i 9 81010 6 5 8 37 38 39 40 4L lq 36 37 38 39 40 4i -1_-L11 111111i 1t-1L111 r. 1L-1L_ -L1L111 1-_11 -11-11 1L1L111 1-1-11i 1L1111_ 6 8 9 6 810 43 44 45 46 47 43 44 45 46 47 111L11 111-1_1 111-11 -L1L11 1-11l-1 l_1LL11_
48 48
42 41
7
49
^'-
-
7 8
9 10
No.
urut 1 2 3
:ml :wb
Benar
VALTDASI
Risnia ltarys laaheza r',teidina
5
6 7
I
:ml :wb
UPI.tXt 35 35 35
34
tto Subyek fode/Nama subyek 7 t-ukl uk :' L9 emilia
4
9 10
26 28 32 4
11-111 111 1 -L11. 11 11-111 8 9 8 7 910
0
50
Skor 50
4L1 39 1 38 1 36 1 36 1 35 35 1 35 1 35 34 1
6 Lutfia 9 Nisa L2 Ivana 13 lnisa 26 nisnia 28 Harys 32 Maheza 4 ruei di na
Benar
8
Kelomook asor ttama berkas: D:\vALrDASr upr.ANA No.
Urut
1
No subyek kode/r.rama Subyek
1 Alfrea 3 Edwin L7 Nyimas 2L Hadya 30 Seviana 29 oayintha L4 Anne 22 Hurjanah 36 Rriansyah l-l- Yoel
Skor
Ho subyek rode/ttama subyek
Skor
2 3
4 5
6 7
I
9
10
No.
Urut L
:ml :wb
2 3
4 5
6 7 8
9 10
No.
urut 1 2 3
4 5
6 7 8
9
10
:ml :wb
24 24 23 23
23 22 ZL
2L 20 19
Benar
1 Rlfrea 3 Edw'in L7 Hyimas 2L n4dya 30 s€viana 29 oayintha L4 Anne 22 Hurjanah 36 ariansyah 11 yoel
24 24 23 23 23 22
2t 2L 20 19
Benar
8 910 8 910 -1 111 1L-
Skor
l_
1_L 1_1_
1_
1 1
1-
i1i -1
652
16 L7 r-6 L7 24 111 24 1 '1-1L 23 1 23 1 -1 23 -1 22 11_ ,2LL -11 2L1 -LL 2A i
t'to Subyek rode/ruama subyek
1 alfrea 3 Edwin 17 nyimas 2L ttadya 30 Seviana 29 oayintha L4 Anne 22 tturjanah 36 Ariansyah 11 Yoel
12345 12345 -1-1 -1-t 1i 11 -11 -t-1 -11 1111--L -1 4l-0322
15 l-5
i 2
18
18
1-
1-9
eage 4
1
67 67 -1_ -1 -1 -L 1_1 11 -1 L37
t2 l_3 t4 L2 13 1,4 L 1 1
1: 11 1 11 1 82
: 1 1 1 1 1 1 1 7
19 20 2L 1_9 20 21 1-1 -1 1 1-1 11 11L 1-1 -ii 1-1
.
JmI :wb Benar NO.UrUt
r'ro
1 4 5
6 7 8
22 r.rurjanah. 36 Rrilnsyah -
9
urut
r,ro
L 3
4 6 7 8
9
10 lm
Ho subyek
1 2
"4 3 5
6 7
I
No.
Urut 1 2 3
4 5
6 7 8
9
L0
No.
urut 1 2 3
I?$F{l*"
subyek
24 24 23 23 23 22
_
19
x?$i{}"r" 3 edwin 17 ruyimas Zl tradya 30 Seviana 29 oayintha t4 Anne ZZ Nurianah 36 Rrilnsvah i.1 yoel
,, :
3i i;1 iE ,ri ig
1 1
1 1 1-
r. 11 1-1
1033
1
32 33 34 35 32 33 34 35 1 -1 -1 -1 -1 11 -1 1 -1 11 -1 11 -1 -1 28
i:
ii
iX XZ XE Xi iB 1 1 i 1 1 1 1 i i - 11 1 1_ i 1 1 i 1 1 i _ L 11 i: 1 1 1 1 1 - - 1 0947831
skgr X3
l Rlfrea 3 Edw.i" L7 r.ryi.mas 2L rylgyl-_ 3oseviana ze oayintha L4 Anne zz Nurjanah 3O Rriansyah voel :ml ,*u ,"n"11 3 Ed.,v.in L7 Nyimas
31 31
1
36 37 lq 3e 40 41. 42 37 38 39 40 47 42 ?4 1L 1-1 24 1 1-1 23 l1-1-1 23 1 1 23 1 -1-11 22 1__ -1-lL 21 1 1 2tL 1 20 -.1 19 L1 11_ 92 4343s
No subvek xode/Nama Subyek
K - L o?fi{I"*"
_
1
1 1
Skor 36
subyek
Jml Jwb Benar
No subyek
29 30 29 30 t11 1 L1
2L 2L 20
subYqk .
eage
ta?
Skor
_I Jwb Benar
urut
9
subyek
3 edwin Ll Nyimas ZL Nadya 30 seviana 29 oayintha L4 anhe ZZ trurianah 36 eriinsvah 11 yoel
2
10
,ri
skgf -: 11 -: 24
2i _ : aO 1 19
11 YoeI
10
No.
1 Rlfrea
txt
.?i r i 1 1 Zi Nl.qyl-_ :. r. i _i1 1 130 seviana , i Z1 1 29 oayintha ?1 L4 Anne 1 _ 1L l!:
3
,5
uPr.
subyek rode/Nama subyek
edwi" Lt3 Hyimas zL
2
No.
.r'ALiDASr
1+':'i_ ?! Zi -_ Z1_ 1j _ a1 Z1 _ ZI i6 _ i0 -
tn:[ ;8 . .2q il 5
_
Xg
1
-
4 5
6 7
8
9
10
'r'ALrDAsr uPr'txt ?L ryl.qy? 30 seviana 23 29 oayintha , 22 L4 Anne iiiiijanarr. il : Zz ariinsiih 36 zo 11 yoe] vE I . eena*i 19 :ml :wb r
o
DAYA
PEMBEDA
:umlah Subyek=
3Z
[,][t i.33{fawa[(n)=
Hama
No
10
berkas: o:\veLrDASr upr.ANA
Butir Baru
1
ruo
z
gutir
O = Bar -Bb
o,rx^,
esri rer. Atas rer. gawah geda .^tndeks Dp c%) 1 I j ---i:r8i.t, 4o.oo 2
rc
19 d_,,,.
6
q
o
10
a
)
i1-i1*.n-00,, 556iit8:88'ar 66oId60.00
7110i-i3o.oor 8 ,'' e0Tiizo.oo
L0104,i2o.oo 111i6ZA4o.oo/ L2 1? 13iitliso.oo 1-4
M ls 15 161684i40.00r L7 i 18 18
ii 21 22
}fl zl zi
7 I I 8
g 4 rd
i I q j
o ; d ;
q _i i Ai q
23ai8Zd60.00 24z4oj660.00l 2s256l;3o.ooJ 26i,ii4:.iro.ooJ 27zi440o.oo 28 lqIir.o.oo9 ze zi ro _i 30:oBiiso.oo 31 gi ro 1 i.6 ji 32 10 33 4 ii 6 34 !2 ii l+ 5 3s rs g o e 36 3o 6 37 i -i'6 I 38ras4;so.oo/ z 'i 3et561;3o.oo 40 40 I q 4 4i ql ro i 42qi7,i2o.oo I 43l 806ao.oo 4444e96o.oo 45
46 ' '47 48
45 46 47 48
8 i 9 ro
eage
"*
a'
jl
6
4 4 t_ o q i I i
S
o.oo
o.oo 2o.oo 0.00
3o.oo o.oo 3o.oo _?ooo
_,
..r: _,
i3:3g r 4o.oo
_Lo.oo
zo.oo 60.00
2o.oo i. ,r ro.oo 0.00
_3o.oo 60.00
4nn^
.r
4o.oo
.J
,o.oo
o.oo r.o.oo 7o.oo
,-
49 50
lrAl Tnlc? IAL^UAJI-
.49
UTl
. LJ( L
o
50
8
1-1 08
-10.00 80.00
TINGKAT KESUIGRAN
:umlah subyek= 37 Buti r SoaI= 50 xama berkas: o:\vRLrDAsr upr.ANA No Butir Baru No Butir asli :ml eetul
11 22 33 44 55 66 7t 8g 99 10 11
12 13
L4 .1515 16 L7 18 L9 20 2L ZZ 23 24 "2525 '2626 27 28 29 30 31 32 33 34 J5 36 37 38 39 40 4L 42 43 44 45 46 47 48 49 50
22
10 11 Lz 13
L4 16 L7 18 19 20 21 22 23
24
rkt.
36 16 11 13 22 30 2L 2L Lo L3 31 15
22 27 15 28
2L 26 21-
L9 26 23 1-8 1_0
zB
29
30 3r32 33
34 35 36 37 38 39 40 4L 42 43 44
45. 46 47 48 49 50
L4 6
34 25
27 25
31 32
20 29 16
't
Sukar
27.O3 37.84 L6.22 9r.. 89 67.57 72.97
Sukar sedang Sukar
23
2L 2L
2t 32
24 30 32
26 2
20
7
Sangat
t'tudah
Sedang Mudah
.57 67.57 40.54 83.78 86.49
sedang sedang Sedang
54. 05
Sedaho
78.38 43.24 62.16 56.76 56.76 56.76 86.49 64.86 81.08 86.49 70.27 5.41 54.05
59::: 1==:5::=::IIl=3!=lI3l=I3I1:
I"a ,J
27.O3
67
25 15
eage
tafsi ran 59.46 Sedang 97.30 sangat Mudah 41.24 sedang 29.73 Sukar 35.14 sedang 59-46 Sedano 81.08 uudah56.76 sedang 56.76 Sedang
35.14 Sedano 83.78 uudah" 4A-54 Sedano 59.46 sedan6 72.97 Mudah 40.54 Sedang 75.68 tr4udah 56,76 sedang 7CI.27 sangat t{udah 56.76 sedano 5r_.35 sedan! 74.27 sangat uudah 62.L6 sedang 48.65 Sedang 67 .57 Sedang
25
2z
resukaran(D
ptudah
Sangat
wtudah
tvtudah"
sedang sedang Sedang Sedanct
Sedan!
sangat
tuudah
Sedano
Mudah"
Sangat uudah Sangat lrudah Sangat Sukar sedang
VALTDAST
UPI.IXt
Jumlah subyek= 37
Butir Soal=
ttama
5O
berkas: o:\VaLTDASI UPI.ANA
No Buti
r Baru No Buti r lsli 1 2 3
4 5
6 7
I
9
10 1L
t2 13
L4 15
16 77 18
19 20 21 22 23
24 25
26 27 28
.32 "33
29 30 31 34 35
36 37 38
39 40 4L 42 43 44 45 46 47 48 49 50
+ _2 3
ts 6 7 8 9 10 11 12 13 L4 15 16 L7 18 19 20 2L 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 13 34 35 36 37 18 39 40 4L 42 43 44 45 46 47 48 49 50
rorelasi
si gni fi kansi si gni fi kan
0.316 0.o?1 0.362 0.246 0.255 0.392 0.308 -0.013 0.053 0.196 0.284 0.143 0.333 0.011 0.289 0.275 0.086 0.346 -o.L44 0.26L 0.026 0.348 0.401 0.452 0.285
i"ng". signifikan !?ns?!. si sni st gnt tr l(an
signi fi kan
fi kan si gni fi kan si gni fi kan n", fi kan st gnt
:, si gni
0.u9
fi
kan
tt
kan
sangat signifikan si sni fi kan !+ns?!. st gn't
0.130
0.583 0.092 0.294 0.009 0.188 0.594 -0.084 0.612
kan
:
o.2ol
0.L24 -0.024 0.445 0.595 0.605 0.19s 0.314 0.130 -0.264 0.500 0.436 0.126 0.343 0.394
fi
sangat s'i gni fi kan sangat signifikan sangat si gni fi kan
ii
gni
fi
kan
sangat signifikan sangat signifikan
ii gnt fi kan
sangat Signifikan sangat signifikan si gni fi kan
sangat Signifikan
!"ng". signifikan
cataran: Batas signifikansi koefisien kore-lasi sebagaai berikut: df (N-2) ?=0,05 p=0,01 df (N-2) p=0,05 P=0,01
1q
lt ?q ?l 30 "*
0,576 0,768 0,482 0,ooo 0,423 0, s+g 0,381 c;4e6 0, 349 0',449
60 70 g0 g0 100 eage I ,
0,250 0,233 0,2L7 0,205 0,195
0,325
0, 302 0, 293
0,267 0,254
-
40 50
'
0,304 0,273
,
txt 12s >150
!,ALTDASI UPI.
9,191 0,354
o,L74 0,15d
0,229 0,209
eila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitund. KUALITAS
PENGECOH
=======-========
:umlah subyek= 37
Butir soal= 50
berkas: o:geLrDASr upr.ANA, No Buti r Baru tto guti r asl i
Nama
L
2 3
4 5
6 7 8 9
10
11 L2 13
L4 15
16 17 18
19 20
2t 22 23
,'26
24 25
27 28 29 30 3L 3? 33
34 35
36 37 38
39
40 4L 42 43
44 45
46 47 48
49 50
a
0-- 7-- 7-_ 22**e 0-- 36** 0-_ 1--0-- 16** 2L4--- 11** 1g-__ 3_ 3t7--- 13** 2_ 34++ 22** Z+ 11+ 3o-2L** 1-- 3O** 2_ 8-5++ 9--Zo-7++ 10** 0-t7--- 13** 0-o__ o-1+ 0-3-15** Z- 31** 5++ 15--22** 3++ O-18--- 2++ 0-o-0-- L-15** 28** 1- t7--_ 5--_ 2++ 1-- 2L** g__ 4++ 2+ 26** 4+ 5-2L** 1-O-1-g-- 1--- 1g** 9-6--- 3++ O-- 26** 23** 65+ 2+ 3+ 1g:!* g_ 22+ 8--2+ 16--- l_0** O-1__ 6++ 3+ Z- t7--10+ 2- 6** 14** 7++ 2--1+ 34** 0-7--- 25** 5_ 0-L- 27** 4_ 11- 25** Z+ 0-5- 25*"" Z+ 0-2- 13--7+ 0-31** 3-1+ 0-0-23--20** 4++ 32** 1-729** 1- 2++ 0-z- 16** L__ 3+ 3++ 23** 64++ 0-- L-- 13--_ 22- 21** 5++ 5++ 5++ 4++ 5++ 232** 2- 1++ 0-L- 24** 3++ 3++ 30** 0-1+ 2++ 1++ 1++ 1++ 25-- 3++ O-3++ 46+ L9--2'** 20** 11--- 1-2-
11_ 2 0__ 3 1-4 6++ 526 8__73_ 8 5++ g 2L** 10 20___ 1L l++ L2 2+ 13 0__ L4 11___ ,' 15 27** l-6 4+ t7 1_ 18 3+ l-9 0__ 20 L+--2L 0__ 22 Z+ 23 1_ 24 6+ 25 25** 26 4+ 27 1___ 28 t2_ 29 0__ 30 0-31 432 9_-_ 33 5_ 34 15** 35 Z+ 36 0-37 5++ 38 5___ 39 15--40 L_ 4L 2L** 42 4++ 43 2L** 44 2_ 45 6__ 46 4--47 32** 48 26"""* 49 6+ 50 3+
I
Kete ranoan
** : ruici : Jawaban Rage 9
I"a ,l
* 0 0 0 0 o o o 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 o 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
VALIDAST
++: sangat Baik
+:
UPI.txt
sai k
rurang eaik guruk sangat guruk
REKAP ANALISTS BUTIR
=====================
Ritir2= 29.54
simpang saku= 5.g5
rorelaiixy= 0.61 neliabilitas Tes= 0.76
Buti r soal= 50 :umlah Subyek= 37 Hama berkaS: o:\vauroasr upr.ANA
Btr Baru gtr asli 1
l-
2 3
2
4
4
5
5
6
6
7
7 8
9
9
I
10 11
10 11
L2
17
13
L4 15 1_6
15
16 l_8
20 2L
20 2L
22
22
23 24
24
25
L7 19
23 25
26
27 28 29 30
27 28
31
3t
32 33
32 33
34
29 30
34
35
35
36
36
37
37 38 39
38 39
40
4L
40 4L
42 43
42 43
44 45
44 45
46
46
47 48
47 48
.+a
50
J
L3
t4
L7 18 19
26
ft*
3
nv 50
o.pembeda(%)
40.00
T.
Kesukaran
Sedang
0.00 sanqat
40.0O sedino
uudah
20.00 sukar40.00 Sedano 60.00 Sedand 30.00 r'4udah0.00 Sedano 20.00 Sedand 20.00 Sukar" 40.00 Sedano 20. 00 ruudah" 50.00 Sedano
. O'2-{Q,.-..'O-255;:, --
g:192 Sangat..signifikan 0.308 siqhifikafr
-0.013 0.053 0.196
0.284 Si qnifi kan 0.333 Si qni fi kan 0.011_ 0.289 siqnifikan 0.143
0.00 sedand 00 rvrudah40.00 Sedano 0.00 Mudah30.
O.275 Siqnifikan
J0.00 sedang -20.00 sanqat Mudah 30.00 Sedino -10.00 sedan! 40.00 sangat rrludah 60.00 sedinq 60.00 sedan6 10.00 sedanfi 30.00 sukar0.00 sedang L0.00 Sukar
-1_0.00 sangat
,50.00 sedino
prudah
70.00 rrludah" 60.00 Sedano 20.0O sedan6 30.00 sedand 0.00 Mudah-30.00 sanqat Mudah 60.00 sedino 50. 00 prudah30.00 Sedano 40.00 sedand 70.00 sedand 20.00 sedand 80.00 sedan! 0.00 Sangat Mudah 40.00 sedino 0.00 uudah10.00 Sangat trludah 70.
- 10
.
00 sanfat CC saiiqa t
80.00
seding eage
Korelasi Sign. rorelasi O. 31.6 si qni fi kan 0.073 g.16? sangat signifikan
rvrudah
Sukar 1_0
0. 085 0. 346 Si qn'i fi kan
-o.L44 0.261
0. 026 0. 348 Si qni f-i kan
q.{q1 saigat si gn-i fi kan v.452 Sangat Signifikan o. 285 si qfri fi kai
o.207 0. 130 o.L24
-0.024
q.J{I 9.)?I u.bU5 0. r-9s
sangat signifikan sangat signifikan Sangat Signifikan
0.314 Siqnifikan 0.130
-o.264
500
sangat siqnifikan q.1lq sanlat siSnifiidii 0.
0. L26
0.343 si qni fi kan saigat signifikan 9.194 0. 129
q. I83 sangat si gn-ifi kan 0.092
0.294 Siqnifikan
0.009 0. L88 0. 594 Sangat si gni
-0.084
fi
kan
0.6L2 sangat signifikan
: I
il
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. lr. H. Juada No 95 Cipdat 15412 lndonesia
: Terbit : Revisi: :
No. Dokumen Tgl. No.
01
Hal
1t1
FITK-FR-AKD-082
1 Maret 2010
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nornor : Un.01/F.1/KM.01 .3t2?3U2014 Lamp. : Outline/Proposal : Permohonan lzin Penelitian
2014
Jakarta,
Hal
Kepada
Yth.
;
Kepala SMAN 16 Jakarta di Tempat Assal am u' al aiku m wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama
: LutfiAwaliyah Soleha
NIM
:'109016100020
Jurusan : Pendidikan Biologi Semester : X (Sepuluh) Judul Skripsi : Peerbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jgsaur Pada Konsep Sistem Pencernaan adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset)
di
instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk
itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan
mahasiswa tersebut
melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassal am u' al ai ku m wr.wb.
a.n. Dekan
ti, M.Sc
32001 Tembusan: Dekan FITK Pembantu Dekan Bidang Akademik
1. 2.
", '
r t
ll PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN
I
I
SMA NEGERI 16 JAKARTA
I
i
;
SURAT KE,TERANGAN NO. s49 / -1.851.6s
Kepala SMA Negeri 16 Jakarta dengan ini menerangkan bahwa
:
Nama
Lutfi Awaliyah Soleha
NIM
109016100020
Jurusan
Pendidikan IPA / Pendidikan Biologi
Semester
X (Sepuluh)
Judul Skripsi
Perbedaan
HAsil Belajar Antara Siswa yang
Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Sistem Pencerrnaan.
Telah melakukan Riset (Penelitian) di SMA Negeri s.d. Maret 2014.
l6
Jakarta Barat sejak Bulan Februari
Demikian Suratr Keterangan ini diberikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
'
P ,
.1
'"-t.r
. .-..:r 1.,.- - -
ri :;. jt:1.{-IP. I
960092
6 19
84032002