PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 𝐕𝐈𝐈𝐈𝟏 MTs NEGERI ENOK Habibullaha, Hj. Zetriuslitab, Abdurrahmanc a
Alumni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR email:
[email protected] b,c Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR email:
[email protected] email:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang ditinjau dari aktivitas guru dan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan penerapan pembelajaran kooperatif teknik TSTS terhadap siswa kelas VIII1 MTs Negeri Enok tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 28 orang siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan dengan kemampuan heterogen. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan teknik pengamatan dan teknik tes. Teknik pengamatan dilakukan dengan lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa yang dianalisis secara deskriptif kualitatif, sedangkan teknik tes dilakukan melalui ulangan harian pada setiap siklus yang dianalisis secara kuantitatif dengan analisis ketuntasan belajar dan analisis rata-rata dengan membandingkan skor sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VIII1 MTs Negeri Enok. Hal ini terlihat dari jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat dari 15 siswa (53,57%) pada skor dasar menjadi 18 siswa (64,29%) pada ulangan harian I kemudian meningkat menjadi 20 siswa (71,43%) pada ulangan harian II. Selain itu, nilai rata-rata siswa pada skor dasar yaitu 68,21 meningkat pada ulangan harian I menjadi 70,96 kemudian meningkat pada ulangan harian II menjadi 76,36. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif teknik TSTS dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII1 MTs Negeri Enok tahun pelajaran 2012/2013. Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif, TSTS, Hasil Belajar Matematika
Pendahuluan Dengan
perkembangan
ilmu
namun menuntut adanya pemahaman
pengetahuan dan teknologi menuntut
kepada peserta didik. Salah satu mata
adanya sumber daya manusia yang
pelajaran yang menuntut pemahaman
berkualitas.
peserta
Kualitas
sumber
daya
didik
yaitu
matematika.
manusia ini hanya dapat diperoleh dari
Pemahaman yang dimaksud bukanlah
proses belajar yaitu melalui pendidikan.
pemahaman dalam arti sempit yaitu
Pendidikan saat ini bukan hanya untuk
menghafal
memenuhi
pemahaman dalam arti luas yaitu lebih
target
kurikulum
semata,
materi
pelajaran,
namun
AKSIOMATIK
166
cenderung menekankan pada kegiatan
banyak yang belum mencapai KKM yang
proses
ditetapkan
pembelajaran
yang
meliputi
sekolah
untuk
pelajaran
menemukan konsep, menafsirkan dan
matematika yaitu 75. Hal ini dapat dilihat
lain
dari hasil ulangan harian siswa
sebagainya
serta
peserta
didik
pada
dituntut untuk dapat mengaplikasikannya
materi pokok Faktorisasi Suku Aljabar
dalam kehidupan sehari-hari.
yang mencapai KKM hanya 64,29% atau
Matematika
merupakan
ilmu
sekitar 18 orang siswa; (2) Pada saat
universal yang mendasari perkembangan
proses pembelajaran di dalam kelas
teknologi modern, mempunyai peran
hanya sebagian siswa yang terlibat aktif
penting dalam berbagai disiplin ilmu dan
dan memberikan respon positif jika guru
memajukan daya pikir manusia. Mata
memberikan
pelajaran matematika perlu diberikan
banyak siswa yang takut untuk bertanya
kepada semua peserta didik mulai dari
apabila mereka mengalami kesulitan
sekolah dasar untuk membekali peserta
dalam belajar.
pertanyaan;
(3)
Masih
didik dengan kemampuan berpikir logis,
Berdasarkan hasil pengamatan di
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif,
kelas VIII1 MTs Negeri Enok terhadap
serta
proses pembelajaran pada materi pokok
kemampuan
bekerjasama
(Permendiknas Nomor 20, 2007: 108). Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika
yang
termuat
dalam
Faktorisasi Suku Aljabar masih terpusat pada guru. Dari awal hingga akhir pertemuan
guru
menjelaskan
materi
Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007
pelajaran kepada siswa, selanjutnya guru
menyatakan bahwa pelajaran matematika
bertanya kepada siswa seputar materi
merupakan hal yang sangat penting untuk
yang telah dijelaskannya. Aktivitas siswa
dikuasai oleh peserta didik. Maka sudah
hanya mengikuti alur pembelajaran yang
seharusnya
matematika
dilakukan oleh guru, sehingga siswa
mendapat perhatian yang serius agar
menjadi tidak aktif dalam mengikuti
kualitas pembelajaran matematika dapat
proses pembelajaran dan siswa kurang
meningkat.
memperhatikan
pembelajaran
Namun,
yang
kenyataannya
diberikan oleh guru serta hanya sebagian
berdasarkan hasil wawancara peneliti
siswa mengerjakan tugas yang diberikan
dengan guru matematika MTs Negeri
oleh guru. Sedangkan siswa yang lain
Enok pada bulan Agustus 2012 diperoleh
hanya menunggu jawaban dari temannya.
informasi
bahwa:
pada
penjelasan
(1)
Hasil
belajar
matematika siswa di kelas VIII1 masih
Kemudian
dalam
pelaksanaan
pembelajaran masih ada siswa yang AKSIOMATIK
167
berpindah-pindah ke tempat temannya
kelompok
pada
kemampuannya
saat
proses
pembelajaran
kecil
yang
tingkat
berbeda.
Dalam
berlangsung. Namun guru juga tidak
menyelesaikan
tinggal diam sehingga yang dilakukan
setiap anggota kelompok harus saling
guru yaitu memberikan arahan supaya
bekerja sama dan saling membantu untuk
siswa duduk dibangkunya masing-masing
memahami materi pelajaran. Sementara
agar proses pembelajaran berlangsung
itu,
baik. Dengan adanya gejala tersebut
(2008:61) mengatakan bahwa struktur
maka
bisa
TSTS memberikan kesempatan kepada
proses
kelompok untuk membagikan hasil dan
pembelajaran yaitu dengan menggunakan
informasi dengan kelompok lain. Hal ini
model dan teknik yang tepat agar proses
dilakukan karena banyak kegiatan belajar
perpindahan siswa berdampak positif
mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-
yaitu untuk memperoleh informasi dari
kegiatan individu. Siswa bekarja sendiri
teman-temannya.
dan
seorang
memfasilitasi
guru siswa
harus dalam
Sehubungan dengan hal di atas, maka
proses
tidak
kelompoknya,
Kagan
dalam
diperbolehkan
Anita
melihat
pekerjaan siswa yang lain.
yang
Diharapkan dengan siswa mencari
diharapkan adalah pembelajaran yang
informasi dari kelompok lain, maka akan
dapat membuat siswa lebih aktif secara
memperoleh
banyak
manfaat
keseluruhan
membantu
siswa
berkomunikasi,
pendapat
pembelajaran
Spencer
tugas
dalam serta
mengemukakan
dan
mengkomunikasikan
mencerna, serta memecahkan masalah
pemikirannya baik dengan guru, teman,
yang dihadapi oleh siswa dalam belajar
maupun terhadap materi matematika itu
matematika. Dengan adanya perbaikan
sendiri. Salah satu alternatif pembelajaran
proses
tersebut adalah pembelajaran kooperatif
diharapkan
teknik Two Stay Two Stray (TSTS).
meningkatkan hasil belajar matematika
Sebagaimana Hamdani
(2011:
yang 30)
dikatakan
pembelajaran pada
tersebut akhirnya
maka dapat
siswa.
pembelajaran
Tujuan yang ingin dicapai pada
kooperatif adalah rangkaian kegiatan
penelitian ini adalah untuk memperbaiki
belajar siswa dalam kelompok tertentu
proses pembelajaran dan meningkatkan
untuk mencapai tujuan pembelajaran
hasil belajar matematika siswa kelas VIII1
yang dirumuskan. Dalam pembelajaran
MTs Negeri Enok pada semester genap
kooperatif diterapkan strategi belajar
T.P
2012/2013
melalui
penerapan
dengan sejumlah siswa sebagai anggota AKSIOMATIK
168
pembelajaran kooperatif teknik TSTS
teknik TSTS, konfirmasi: bertanya jawab
pada materi pokok lingkaran.
tentang hal-hal yang belum diketahui serta memberikan motivasi kepada yang kurang atau belum berpartisipasi aktif; (c)
Metode Penelitian Bentuk
penelitian
Penelitian
ini
Tindakan
adalah
akhir,
yaitu
menyimpulkan
atau
materi, memberikan penghargaan, tes
Subjek
pemahaman individu, pekerjaan rumah,
penelitian ini adalah siswa kelas VIII1
dan miminta untuk mempelajari materi
MTs
selanjutnya; (3) Pengamatan, dilakukan
Classroom
Action
Negeri
Kelas
kegiatan
Research.
Enok
tahun
pelajaran
2012/2013 dengan jumlah siswa 28 yang
terhadap
terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 21 siswa
interaksi dan kemajuan siswa selama
perempuan
proses
yang
berkemampuan
aktivitas
pembelajaran
Pengamatan
heterogen. Penelitian ini dilaksanakan dalam
guru
ini
dan
siswa,
berlangsung.
bertujuan
untuk
mengamati pelaksanaan tindakan berupa
dua siklus dan masing-masing siklus
penerapan
terdiri
pelaksanaan
teknik TSTS; (4) Refleksi, yaitu kegiatan
pembelajaran dan satu kali pelaksanaan
dimana guru dan peneliti merenungkan
ulangan harian. Setiap siklus memiliki 4
atas dampak terhadap apa yang dilakukan
tahap yaitu: (1) Perencanaan, yaitu
sehingga
menyusun silabus, rencana pelaksanaan
pencerminan terhadap kegiatan yang
pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa
telah
(LKS), mempersiapkan tes hasil belajar
bertujuan untuk mengkaji, melihat atas
dan lembar pengamatan aktivitas guru
hasil atau dampak dari suatu tindakan
dan
sehingga
dari
tiga
siswa;
(2)
kali
Pelaksanaan,
yaitu
pembelajaran
dapat
dilakukan.
digunakan
pelaksanaan
sesuai dengan RPP yang terdiri dari: (a)
selanjutnya
sebagai
Tahapan
sangat
dilakukan oleh guru secara terstruktur
kooperatif
ini
juga
penting
siklus
atau
untuk tahapan
Analisis data tentang aktivitas
kegiatan awal, yaitu mengucapkan salam, tujuan
guru dan siswa dianalisis secara deskriptif
serta
kualitatif, yakni dengan menjelaskan
memotivasi siswa; (b) kegiatan inti, yaitu
aktivitas yang sudah sesuai maupun yang
terdiri dari ekplorasi: menyampaikan
belum
informasi dan bertanya jawab seputar
pembelajaran.
materi
belajar
menyampaikan
judul
pembelajaran,
dan
yang
penerapan
materi, apersepsi
dipelajari,
pembelajaran
elaborasi:
sesuai
selama
Sedangkan
matematika
siswa
proses ketuntasan dianalisis
kooperatif AKSIOMATIK
169
dengan menghitung ketuntasan individu
agar tenang dan siap untuk mengikuti
dan persentase ketuntasan klasikal.
pelajaran.
𝑆𝑆
KI =
𝑆𝑀
KK =
x 100
(Sri, 2009: 5)
pada
pertemuan
pertama guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi. Akan tetapi
𝐽𝑆𝑇
x 100% 𝐽𝑆 Keterangan: KI = Ketuntasan Indvidu SS = Skor Siswa SM = Skor Maksimal KK = Persentase Ketuntasan klasikal JST = Jumlah siswa yang tuntas JS = Jumlah siswa seluruhnya Peningkatan hasil belajar siswa pada penelitian ini dilihat juga dari ratarata. Adapun rumus yang digunakan
pada dua pertemuan selanjutnya guru sudah
menyampaikan
tujuan
pembelajaran dan apersepsi terhadap materi yang akan dipelajari walaupun dalam optimal.
penyampaiannya Artinya
guru
guru
belum
belum
bisa
menyampaikan secara jelas kepada siswa tentang
keterkaitan
antara
materi
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Kemudian guru memberikan
untuk menghitung rata-rata adalah:
̅ X =
Namun
motivasi
∑ 𝑥𝑖
(Sudjana, 2001: 67) 𝑛 Keterangan: ̅ = Rata-rata X ∑ xi = Jumlah tiap data n = Banyak data
dengan
mengaitkan
materi
pelajaran dengan kehidupan sehari-hari seperti
permukaan
bulan
dan
jam
dinding. Selanjutnya pada kegiatan inti guru menjelaskan materi pelajaran secara garis besar. Hal ini karena pembelajaran
Hasil dan Pembahasan Data penelitian
yang ini
yang dilaksanakan adalah pembelajaran
dianalisis
adalah
data
pada hasil
pengamatan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung serta data keberhasilan tindakan dalam dua
siklus
selama
penerapan
pembelajaran kooperatif teknik TSTS. Hasil analisis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
pada pertemuan pertama siswa masih bingung
dalam
melakukan
perpindahan ke kelompok lain akibatnya terjadi kegaduhan di dalam kelas. Hal ini disebabkan
karena
menyampaikan
guru
tidak
langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
antara
Pada kegiatan awal guru memulai pembelajaran
dalam
Selanjutnya ketika siswa mencocokkan
Siklus I
proses
kooperatif teknik TSTS. Akan tetapi,
dengan
mengkondisikan siswa terlebih dahulu
hasil
temuan
mereka
dari
kelompok lain dengan hasil diskusi mereka di dalam kelompoknya sendiri, pada pertemuan pertama guru hanya AKSIOMATIK
170
mengamati tetapi tidak membimbing
tujuan pembelajaran dan apersepsi, guru
siswa
ada
sudah bisa menyampaikannya sesuai
beberapa siswa yang tidak terlibat aktif
dengan yang di harapkan, yaitu dengan
dalam bekerja sama, namun pada dua
menjelaskan keterkaitan antara materi
pertemuan
selanjutnya
yang telah dipelajari dengan materi yang
melakukan
perbaikan
mengamati
dan
membimbing
setiap
pertemuan kelima untuk membangkitkan
kelompok
secara
bergantian
ketika
motivasi belajar siswa guru memberikan
diskusinya.
hadiah kepada siswa dan kelompok yang
Kemudian pada saat kegiatan penyajian
mendapatkan nilai tertinggi, hal ini
hasil kerja kelompok, pada pertemuan
menyebabkan dari pertemuan kelima
pertama dan kedua siswa masih terlihat
sampai ketujuh siswa terlihat berlomba-
takut dan malu-malu ketika diminta oleh
lomba untuk menjadi kelompok terbaik.
guru untuk maju menjadi perwakilan
Selanjutnya
kelompoknya. Sedangkan pada kegiatan
dipertemuan kelima sampai ketujuh guru
akhir guru bersama-sama dengan siswa
dan
menyimpulkan
pembelajaran kooperatif teknik TSTS
sehingga
mereka
masih
membahas
dipelajari,
terlihat
guru yaitu
hasil
materi
namun
yang
pada
sudah dengan
telah
pertemuan
akan
dipelajari.
Kemudian
pada
siswa
sudah
sehingga
pada
kegiatan
terbiasa
siswa
inti
terhadap
sudah
bisa
pertama guru tidak memberikan tes
mengkondisikan diri mereka agar tidak
pemahaman
pada
terjadi kegaduhan lagi di dalam kelas.
pertemuan kedua guru sudah memberikan
Kemudian pada pertemuan kelima ketika
PR berupa soal-soal yang ada di dalam
siswa berdiskusi di dalam kelompok
LKS siswa, sedangkan pada pertemuan
gabungan terlihat masih ada siswa yang
ketiga guru sudah bisa memberikan tes
bercerita
pemahaman dan memberikan beberapa
temannya
soal untuk dijadikan PR. Kemudian guru
pertemuan selanjutnya guru memperbaiki
meminta siswa untuk mempelajari materi
hal tersebut
selanjutnya.
dengan tegas kepada semua siswa agar
Siklus II
menjalankan
dan
Pada
PR.
kegiatan
pembelajaran
dimulai
Tetapi
awal
dengan
hanya
bekerja,
diam
tetapi
melihat
pada
dua
dengan mengingatkan
tugasnya
baik.
masing-masing
Kemudian
pada
saat
guru
kegiatan penyajian hasil kerja kelompok,
mengkondisikan siswa terlebih dahulu
siswa terlihat bersemangat dan berlomba-
agar siap untuk mengikuti pelajaran.
lomba
Kemudian
perwakilan
pada
saat
dengan
proses
dan
menyampaikan
untuk
dapat
maju
kelompoknya.
menjadi
Sedangkan
AKSIOMATIK
171
pada kegiatan akhir guru bersama-sama
meminta siswa untuk mempelajari materi
dengan siswa menyimpulkan materi yang
selanjutnya.
telah dipelajari, namun pada pertemuan kelima
guru
tidak
tes
diketahui bahwa aktivitas guru dan siswa
pemahaman karena kekurangan waktu
cenderung mengalami peningkatan pada
dalam proses pembelajaran. Akan tetapi
setiap pertemuan. Proses pembelajaran
pada dua pertemuan selanjutnya guru
pada
sudah memberikan tes pemahaman yang
dibandingkan
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
pembelajaran pada siklus I. Sedangkan
pemahaman siswa terhadap materi yang
analisis keberhasilan tindakan pada siklus
telah
I dan II dalam penelitian ini dianalisis
dipelajari
beberapa Sebelum
soal
memberikan
Berdasarkan uraian di atas, dapat
serta untuk
menutup
memberikan dijadikan
pelajaran
PR. guru
dengan
siklus
II
lebih
baik
jika
dengan
melihat
proses
ketuntasan
belajar
matematika siswa.
Tabel 1. Ketuntasan Belajar Matematika Siswa Hasil Belajar Matematika Siswa Jumlah siswa yang tuntas % Jumlah siswa yang tuntas
Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat
Skor Dasar 15 53,57
Ulangan Harian I 18 64,29
Ulangan Harian II 20 71,43
siswa atau sekitar 7,14%. Peningkatan
dilihat bahwa jumlah siswa yang tuntas
jumlah
siswa
selalu meningkat pada setiap siklusnya.
menunjukkan terjadinya perubahan yang
Dari skor dasar ke ulangan harian I
baik
terjadi peningkatan sebanyak 3 orang
dilaksanakan. Selain itu, peningkatan
siswa atau sekitar 10,71%, sedangkan
hasil belajar siswa juga dapat dilihat
dari ulangan harian I ke ulangan harian II
dengan menggunakan analisis rata-rata
terjadi peningkatan sebanyak 2 orang
hasil
pada
yang
setiap
belajar
tuntas
evaluasi
matematika
ini
yang
siswa.
Tabel 2. Rata-rata Hasil Belajar Matematika Siswa pada skor Dasar, Ulangan Harian I, dan Ulangan Harian II Nilai Rata-rata
Skor Dasar 68,21
Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat
Ulangan Harian I 70,96
Ulangan Harian II 76,36
belajar siswa dari skor dasar ke ulangan
dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar
harian
I
yaitu
2,75
sedangkan
siswa mengalami peningkatan dari skor
peningkatan rata-rata hasil belajar siswa
dasar ke ulangan harian I dan ulangan
dari ulangan harian I ke ulangan harian II
harian II. Peningkatan rata-rata hasil
yaitu 5,4. Dengan demikian terjadi AKSIOMATIK
172
peningkatan terhadap hasil belajar siswa
nilai
perkembangan
dan
kriteria
pada setiap evaluasi yang dilaksanakan.
penghargaan kelompok yang diperoleh
Kemudian, peningkatan hasil belajar
siswa dari hasil evaluasi pada setiap
matematika siswa juga dapat dilihat dari
siklusnya.
Tabel 3. Nilai Perkembangan Siswa pada Siklus I dan Siklus II Nilai perkembangan 5 10 20 30
Siklus I Jumlah siswa Persentase (%) 6 21,43 6 21,43 14 50 2 7,14
Siklus II Jumlah siswa Persentase (%) 7 25 4 14,29 5 17,86 12 42,86
Tabel 4. Penghargaan Kelompok pada Siklus I dan Siklus II Kelompok I II III IV V VI VII
Dengan
Siklus I Skor Penghargaan Kelompok Kelompok 10 BAIK 22,5 HEBAT 13,75 BAIK 16,25 HEBAT 20 HEBAT 16,25 HEBAT 8,75 BAIK
adanya
perbaikan-
perbaikan yang terjadi dari aktivitas guru dan siswa maupun peningkatan hasil
Siklus II Skor Penghargaan Kelompok Kelompok 23,75 HEBAT 10 BAIK 20 HEBAT 21,25 HEBAT 27,5 SUPER 12,5 BAIK 18,75 HEBAT
pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Berdasarkan
pembahasan
hasil
belajar siswa sehingga dapat dikatakan
penelitian di atas, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran kooperatif teknik
bahwa
TSTS merupakan salah satu alternatif
kooperatif
untuk menciptakan lingkungan belajar
memperbaiki proses pembelajaran dan
yang
membangun
meningkatkan hasil belajar matematika
komunikasi dan interaksi yang baik
siswa. Jadi, analisis ini mendukung
antara guru dan
hipotesis tindakan yang diajukan yaitu
kondusif
dengan
siswa sehingga dapat
penerapan teknik
pembelajaran TSTS
pembelajaran
dapat
meningkatkan hasil belajar matematika
penerapan
kooperatif
siswa. Johnson & Johnson (1994) dalam
teknik TSTS dapat memperbaiki proses
Trianto (2010: 57) mengatakan bahwa
pembelajaran dan meningkatkan hasil
tujuan pokok pembelajaran kooperatif
belajar matematika siswa kelas VIII1
adalah memaksimalkan belajar siswa
MTs Negeri Enok pada materi pokok
untuk peningkatan prestasi akademik dan
lingkaran.
AKSIOMATIK
173
Dalam pelaksanaan tindakan pada
pembelajaran kooperatif teknik TSTS
penelitian ini juga terdapat beberapa
dapat memperbaiki proses pembelajaran
kelemahan-kelemahan baik yang dialami
dan
oleh
matematika siswa kelas VIII1 MTs
guru,
siswa,
peneliti/pengamat
maupun
sendiri.
Pada
meningkatkan
hasil
belajar
Negeri Enok.
pelaksanaan tindakan guru belum bisa mengatur waktu dengan baik sehingga
Daftar Pustaka
terkadang tidak semua kegiatan yang ada
Anita Lie. (2008). Cooperative learning. Jakarta: Grasindo.
di
RPP
dapat
terlaksana.
Hal
ini
menyebabkan proses pembelajaran belum
BSNP.
berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian jika dilihat dari sisi siswa, mereka belum bisa mengkondisikan diri dengan
baik
sehingga
pada
saat
melakukan perpindahan baik ke dalam kelompok
asal
maupun
ke
dan keributan di dalam kelas. Sedangkan dari peneliti/pengamat sendiri mengalami dalam
menguraikan
Hamdani. (2011). Strategi mengajar. Bandung: Setia.
belajar Pustaka
dalam
kelompok gabungan terjadi kegaduhan
kesulitan
(2007). Peraturan menteri pendidikan nasional republik indonesia nomor 20 tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan. Jakarta: BSNP.
hasil
pengamatan pada lembar pengamatan.
Kesimpulan
Sri Rezeki. (2009). Analisis data dalam penelitian tindakan kelas. Makalah, disajikan dalam Seminar Pendidikan Matematika Guru SD/SMP/SMA se-Riau. Diselenggarakan Universitas Islam Riau, Pekanbaru, Tanggal 7 November tahun 2009. Sudjana.
(2001). Metoda statistika. Bandung: PT. Tarsito
Trianto.
(2010). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam dua siklus maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
AKSIOMATIK
174