PERBEDAAN EFEK ANTARA CORE STABILITY EXERCISE DENGAN WILLIAM’S FLEXION EXERCISE TERHADAP DISABILITAS DAN KEKUATAN OTOT PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK Rahma Aulia1, Sugijanto2 Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul, Jakarta, Indonesia
[email protected] Abstrak Tujuan untuk mengetahui perbedaan efek antara Core Stability Exercise dengan William’s Flexion Exercise terhadap disabilitas dan kekuatan otot pada Low Back Pain Miogenik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan pretest-post test group design, dilakukan di RSUD Solok. Sampel terdiri dari 14 orang perempuan dan 6 orang laki-laki. Sampel dikelompokkan menjadi kelompok perlakuan I terdiri dari 10 orang, dengan intervensi Core Stability Exercise dan kelompok perlakuan II yang terdiri dari 10 orang, dengan intervensi William’s Felxion Exercise. Hasil uji normalitas didapatkan nilai p>α(0,05). Uji Homogenitas nilai p>α(0,05). Hasil uji hipotesis pada kelompok perlakuan I dan II didapatkan nilai p=0,001 pada Oswestry Disability Index dan Sphygmomanometer yang berarti ada penurunan disabilitas dan peningkatan kekuatan otot dengan pemberian intervensi tersebut. Pada hasil Independent Sample T-Test didapatkan nilai p=0,033 pada ODI dan p=0,001 pada Sphygmomanometer yang berarti ada perbedaan efek antara Core Stability Exercise dengan William’s Flexion Exercise terhadap disabilitas dan kekuatan otot pada Low Back Pain Miogenik. Kata Kunci : Core Stability Exercise, William’s Flexion Exercise, Disabilitas, Kekuatan otot.
DIFFERENCES EFFECT BETWEEN OF CORE STABILITY EXERCISE WITH WILLIAM’S FLEXION EXERCISE FOR DISABILITY AND MUSCLE STRENGTH IN LOW BACK PAIN MIOGENIK Rahma Aulia1, Sugijanto2 Faculty of Physioterapi, Esa Unggul University, Jakarta Indonesia
[email protected] Abstract The purpose to determine the difference effect of Core Stability Exercise with William’s Flexion Exercise for Disability and muscle strength in Low Back Pain Miogenic. This study is an experimental study using pretest-posttest group design, was conducted in Solok hospitals. The sample consisted of 14 women and 6 men, were selected based on purposive sampling technique. The first treatment group consists of 10 people with Core Stability Exercise and the second treatment group consisted of 10 people with a given intervention is William's Flexion Exercise. Results normality p>α (0.05). Homogeneity test p> α (0.05). Hypothesis test group I and II p=0.001 at Oswestry Disability Index and p=0.001 at sphygmomanometer which means there is a decrease disability and increase muscle strength by giving the intervention. On the results of the Independent Sample T-Test p=0.033 at Oswestry Disability Index and p=0.001 at sphygmomanometer which means there is no difference between the effect of Core Stability Exercise with William's Flexion Exercise of the disability and muscle strength in Low Back Pain Miogenik Keywords : Core Stability Exercise, William’s Flexion Exercise, Disability, Kekuatan otot.
PENDAHULUAN Low back pain (LBP) adalah salah satu dari dua tipe yang paling umum untuk disabilitas yang mempengaruhi individu di negaranegara Barat (yang lainnya adalah penyakit mental), kehilangan pekerjaan dan menciptakan beban sosial ekonomi yang besar di negara berkembang. Penilaian disabilitas Low Back Pain merupakan tantangan yang signifikan. Antara 60% dan 80% orang terpengaruh dengan Low Back Pain selama masa hidup mereka. Prevalensi LBP diperkirakan 6,8% di North Amerika, 12% di Swedia, 13,7% di Denmark, 14% di Inggris, 28,4% di Kanada, dan 33% di Belgia. Sedangkan ukuran perbedaan prevalensi Low Back Pain antara Amerika Utara yang diperkirakan oleh Deyo dan Tsui-Wu di tahun 2005 adalah 6,8% dan Kanada 28,4%. Prevalensi penyakit muskuloskeletal di Indonesia berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan yaitu 11,9% dan berdasarkan diagnosis atau gejala yaitu 24,7%, sedangkan di provinsi Lampung angka prevalensi penyakit musculoskeletal berdasarkan diagnosis dan gejala yaitu 18,9 persen (Riskesdas, 2013). Prevalensi penyakit muskuloskeletal tertinggi berdasarkan pekerjaan adalah pada petani, nelayan atau buruh yaitu 31,2%. Lebih dari 80% populasi dunia pernah mengalami LBP pada beberapa waktu selama hidup. Untuk sebagian besar, perjalanan klinis bersifat ringan, 95% dari mereka yang menderita LBP dapat pulih dalam waktu beberapa bulan. Namun beberapa, tidak akan pulih
dan akan berkembang menjadi LBP kronis (yaitu, rasa sakit yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih). Kekambuhan dari LBP juga umum dengan persentase 20-44 % dalam waktu 1 tahun untuk populasi yang bekerja. Low Back Pain miogenik terjadi akibat direct muscle problem dan indirect muscle problem. Direct muscle problem, disebabkan oleh anatomi itu sendiri, seperti muscle, facet dan nerve yaitu masalah otot yang secara langsung menyebabkan nyeri pinggang, sedangkan indirect muscle problem disebabkan oleh function seperti bad posture yang berakibat pada anatomi, seperti thightness dan weakness pada otototot tertentu. Hasil dan Pembahasan Sampel pada penelitian ini adalah pasien yang mengalami gangguan disabilitas dan kekuatan otot yang berusia 26-35 tahun. Penelitian ini dilakukan selama 4 minggu pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2016 yang dilakukan di RSUD Solok. Sampel diperoleh dari hasil kuesioner, wawancara dan pemeriksaan berdasarkan pengkajian fisioterapi yang telah ditentukan sebelumnya dengan pembagian kriteria inklusif, ekslusif dan drop out. Dalam penelitian ini jumlah keseluruhan sampel adalah 20 orang yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II dengan teknik pengambilan sampel secara acak. Kelompok perlakuan I berjumlah 10 orang dengan pemberian Core Stability Exercise. Kelompok perlakuan II berjumlah 10 orang dengan pemberian William’s Flexion Exercise.
Pengukuran disabilitas menggunakan Modified Oswestry Disability Index dan kekuatan otot menggunakan Sphygmomanometer yang dilakukan sebelum latihan pertama dan setelah latihan terakhir. Frekuensi latihan sampel penelitian ini untuk masing-masing kelompok adalah 3 kali dalam seminggu selama 1 bulan. Uji Persyaratan Analisis Tabel 1 Uji Normalitas Nilai Modified Oswestry Disability Index
Tabel 2 Uji Normalitas Nilai Sphygmomanometer
Tabel 3 Uji Homogenitas Kelompok Perakuan I dan II
Pengujian Hipotesa Tabel 4 Uji Hipotesa 1
Berdasarkan hasil uji statistik parametrik pada kelompok perlakuan Ididapatkan nilai p = 0,001 dimana p < (0,05), hal ini disimpulkan bahwa
ada efek Core Stability Exercise terhadap disabilitas dan kekuatan otot pada kondisi Low Back Pain Miogenik. Pemberian Core Stability Exercise pada Low Back Pain miogenik berhubungan dengan gangguan pada otot-otot punggung yang dapat timbul karena aktivitas sehari-hari secara berlebih terutama aktivitas duduk lama seperti sampel yang terdapat pada penelitian ini banyak yang mengalami injury karena duduk lama sehingga menimbulkan disabilitas. Pemberian core stability exercise akan mengatasi masalah imbalance muscle yang terjadi pada otot-otot core yang merupakan salah satu penyebab terjadinya nyeri punggung bawah miogenik. Pemberian core stability exercise dalam intervensi pada kasus nyeri punggung bawah miogenik dengan target mengaktivasi m. Transversus abdominis dan m. Lumbar multifidus yang mana kedua otot tersebut merupakan sebagai stabilisator utama pada lumbal, sehingga dengan teraktivasinya otototot stabilisator lumbal maka kontraksi otot dan kerja otot agonis dan antagonis akan seimbang. Dengan tercapainya keseimbangan, kontraksi otot abdominal dan kerja otot-otot lumbal ketika melakukan aktivitas fungsional pada lumbal maka akan meningkatkan body awarness dan memfasilitasi kontrol gerakan lumbal sehingga postur terkoreksi dengan baik dan disability pada penderita nyeri punggung bawah miogenik akan menurun. Dengan berkurangnya disability pada punggung bawah maka aktivitas fungsional terutama aktivitas duduk lama serta aktivitas lainnya seperti melakukan aktivitas lifting, berjalan, berdiri, tidur, rekreasi, aktivitas
personal care (mencuci, berpakaian, dan lain sebagainya), kehidupan sosial, traveling tidak mengalami gangguan. Tabel 5 Hipotesis 2
Berdasarkan hasil uji statistik parametrik pada kelompok perlakuan II didapatkan nilai p = 0,001 dimana p<(0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada efek William’s Flexion Exercise terhadap disabilitas dan kekuatan otot pada kondisi Low Back Pain Miogenik. William’s Flexion Exercise adalah sebuah program latihan dengan tujuan untuk mengurangi tekanan oleh beban tubuh pada sendi facet dan meregangkan otot dan fascia di daerah dorsolumbal, serta bermanfaat mengkoreksi postur tubuh yang salah. Latihan ini juga dapat meningkatkan stabilitas lumbal karena secara aktif melatih otot-otot abdominal, gluteus maksimus dan hamstring. Disamping itu juga dapat meningkatkan tekanan abdominal yang mendorong kolumna vertebralis ke arah belakang, dengan demikian akan membantu mengurangi hiperlordosis lumbal dan mengurangi tekanan pada diskus intervertebralis. Secara teoritis, William’s flexion exercise dapat mengurangi nyeri dengan cara mengurangi gaya kompresi pada sendi facet dan meregangkan fleksor hip dan ekstensor lumbal. William’s flexion exercise merupakan suatu latihan dengan tujuan untuk mengulur otot-otot yang memendek terutama otot ekstensor punggung, hamstring dan quadratus lumborum dan juga meningkatkan kekuatan otot abdominal dan gluteus. Saat balance otot bekerja tidak
seimbang, maka akan terjadi imbalance yang mengakibatkan disabilitas. Imbalance itu terjadi karena ada otot yang thightness. Dengan terulurnya golgi tendon dan muscle spindel maka diharapkan terjadi efek rileksasi. Penguluran pada fleksor hip yang disebabkan oleh iliopsoas thightness akan membuat fleksibilitas lumbal meningkat, serta untuk megembalikan atau menyempurnakan keseimbangan kerja/ balancing antara group otot postural fleksor dan ekstensor, dengan panjang otot yang seimbang akan punya kontraksi yang sama dan bekerja seimbang. Ketika seseorang duduk lama ditentukan oleh stability, yang menimmbulkan injury lebih banyak pada saat duduk lama karena data pada penelitian ini menunjukkan bahwa sampel banyak yang mengalami disabilitas akibat duduk lama. Dengan seimbangnya kerja otot maka disabilitas menurun. Tabel 6 Hipotesis 3
Berdasarkan hasil uji didapatkan nilai p = 0,033 dimana p < (0,05) pada skor ODI dan p = 0,001 dimana p < (0,05) pada skor Sphygmo, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ada perbedaan efek Core Stability Exercise dan William’s Flexion Exercise terhadap disabilitas dan kekuatan otot pada kasus Low Back Pain Miogenik.. Hasil analisis di atas sesuai dengan teori bahwa prinsip latihan Core Stability Exercise adalah mengaktifkan kerja dari pada core muscle yang merupakan deep muscle yang pada pasien NPB miogenik mengalami kelemahan.
Teraktifasinya core muscle ini akan meningkatkan stabilitas tulang belakang, karena core muscle yang aktif akan meningkatkan tekanan intra abdominal dan hal tersebut akan membentuk abdominal brace yang akan meningkatkan stabilitas dari tulang belakang. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan ada efek Core Stabilty Exercise dan William’s Flexion Exercise terhadap penurunan disabillitas dan peningkatan kekuatan otot pada kondisi Low Back Pain Miogeni,. serta ada perbedaan efek antara Core Stabilty Exercise dan William’s Flexion Exercise terhadap penurunan disabilitas dan peningkatan kekuatan otot pada kondisi Low Back Pain Miogenik. Daftar Pustaka Akuthota V, Nadler SF. 2004. Core strengthening. Avaible at http://www.ncbi.nlm.nih.gov/p ubmed/15034861. Agur, Anne M.R, Arthur F Dalley. 2009. Grant's Atlas of Anatomy. Canada. Lippincott Williams & Wilkins. Cho et all. 2011. Effects of the CORE Exercise Program on Pain and Active Range of Motion in Patients with Chronic Low Back Pain. Avaible at http://www.ncbi.nlm.nih.gov/p mc/articles/PMC4155227/. Fairbank, J.C Pynsent P.B. 2000. The Oswestry Disability Index. Spine, 25: 2940-2950. Freberger, Janet K et all. The Rising Prevalence of Chronic Low Back Pain. 2009. Avaible at http://www.ncbi.nlm.nih.gov/p ubmed.com.
Fritz JM, Irrgang JJ. 2001. A comparison of a modified Oswestry NPB Disability Questionnaire and the Quebec Back Pain Disability Scale. Phys Ther .81:776 –788. Hills, E.C. 2006. Mechanical low back pain. Available at http://www.emedicine.com. Hooper, P. 1999. Whatever Happened to Williams' Flexion Exercises?. Johnson, Joshua. 2012. Functional Rehabilitation of Low Back Pain With Core Stabilization Exercises: Suggestions for Exercises and Progressions in Athletes. Kapandji. 2010. The Physiology of The Joint. Volume Two. Churchill Living Company. USA. Kemenkes RI. 2015. PMK No. 65 Tahun 2015. Standar Pelayanan Fisioterapi. Kemenkes. Jakarta. Kent et all. 2005. The Epidemiology of Low Back Pain in Primary Care. Avaible at http://www.ncbi.nlm.nih.gov/p mc/articles/. Khalid et all. 2013. Effectiveness of William's flexion exercises in management of low back pain. Pakistan Journal of Medicine and Dentistry, Vol. 1 (01): 2133. Kibler, B.W., Press, J., and Sciascia, A. 2006 . The Role of Core Stability in Athletic Function. Sports Medicine, 36 (3), 189198. Avaible at http://www.researchgate.net/pu blication/7251191_The_Role_ of_Core_Stability in_Athletic_Function. Kisner, C. 2011. Therapeutic Exercise Foundation and
Techniques. Sixth edition. Philadelphia: F.A Davis Company. Knudsen, H.A. 2003. William’s Flexion versus Mc. Kenzie Extension for LBP. PT Doctor Information products inc. Avaible at http://homeexerciseprogram. Koumantakis, G.A., Watson, P. J., Oldham, J. A. 2005. Trunk Muscle Stabilization Training Plus General Exercise Versus General Exercise Only: Randomized Controlled Trial of Patients with Recurrent Low Back Pain. London : Phys Ther. vol. 85. Hal 209 – 225. Lesmana, Syahmirza Indra. 2012. Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Beban Terhadap Kekuatan Dan Daya Tahan Otot Biceps Brachialis Ditinjau Dari Perbedaan Gender (Studi Komparasi Perbedaan Latihan Beban Metode Delorme dan Metode Oxford Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fisioterapi. Available at http.//www.esaunggul.ac.id/arti cle/ /. Lim et all. 2011. Effects of PilatesBased Exercises on Pain and Disability in Individuals With Persistent Nonspecific Low Back Pain: A Systematic Review With Meta-analysis. Avaible at http://www.ncbi.nlm.nih.gov/p ubmed/20972339. Magee, D.J. 2013. Orthopedic Physical Assessment. Sixth Edition, W.B. Saunders Company. Philadelphia. Marques et all. 2010. Segmental stabilization and muscular strengthening in chronic low
back pain - a comparative study. Brazil. Avaible at http://www.ncbi.nlm.nih.gov/p mc/articles/. McGill, Stuart M. 2002. Low Back Disorders: Evidence based prevention and rehabilitation. Human Kinetics publishers. Champaign, Illinois. Moore, K. L., dan Dalley, A. F. 2004. Clinical Oriented Anatomy. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia. Panjabi, M.M. 2013. The Stabilizing system of the Spine. Part II. Neutral Zone and Instability Hypothesis. Journal of Spinal Disorder. Pocock, J. Stuart. 2008. Clinical Trials: A Practical Approach. Chichester: John Wiley & Sons.p. The Society of Obstetricians and Ginaecologist of Canada. Putz, R., dan Pabst, R. 2006. Atlas Anatomi Manusia Sobotta. Jakarta : Buku Kedokteran, EGC. Richardson, C. A. (2002). The Relation Between Transversus abdominis muscles, sacroiliac joint mechanics, and low back pain. Spine. The spine journal, hal 399-405. Sapsford, R. 2011. The Pelvic Floor and Related Organ. In: Sapsford, et all. Woman’s Health A Textbook for Physitherapist. 2nd edition. W. B. Saunders. London. Wang, et all. 2012. A Meta-Analysis of Core Stability Exercise versus General Exercise for Chronic Low Back Pain. Avaible at http://www.ncbi.nlm.nih.gov/p ubmed.com.