PERBANYAKAN BAHAN TANAM LADA DENGAN CARA STEK ( Piper ningrum L. )
Oleh Murhawi ( Pengawas Benih Tanaman Ahli Madya ) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya
A.
Pendahuluan Tanaman
lada
merupakan
tanaman rempah yang berasal dari
daerah
meningkatkan kualitas
India.
Untuk
kuantitas
produksi
dan
lada,
dapat
bersaing di tingkat dunia, maka dilakukan sitem budidaya yang baik
dan
benar
dengan
mempertimbangkan meningkatkan
strategi
dan potensi
sumber daya alam, lingkungan dan
sosial
ekonomi.
Dengan
sistem tersebut diharapkan Mampu menghasilkan lada berkualitas tinggi ( bebas dari senyawa/polutan an organik racun ), melalui penggunaan varietas unggul, sehat, tahan hama penyakit, memaksimalkan penggunaan pupuk organik, menggunakan pestisida nabati dan penggunaan agensia hayati,
( Sulkani, 2013).
1
Syarat – syarat tumbuh untuk tanaman lada adalah iklim tropis, tinggi tempat 0 s/d 1.000 meter dari peremukaan laut, namun idealnya 0 s/d 600 m dpl, kisaran relatif udara yang optimal antara 80 % - 90 %, curah hujan tahunan yang optimal antara 2.000 – 2.500 mm/tahun, struktur tanah gembur, tekstur tanah lempung gembur, lempung berpasir, lempung liat berdebu, tebal solum mencapai kedalaman 50 cm, pH tanah 6 – 7, drainase dan kelembaban tanah baik. Pentingnya penggunaan benih bermutu merupakan salah satu unsur panca usaha pertanian yang utama dalam upaya meningkatkan produksi, penggunaan benih unggul dalam proses budidaya tanaman dapat meningkatkan kuantitas produksi juga dapat memperbaiki kualitasnya untuk memperoleh calon benih yang bermutu tinggi. Perbanyakan vegetatif terbagi dua cara yaitu perbanyakan dengan menggunakan teknologi tinggi seperti kultur jaringan, pembiakan vegetatif jenis ini membutuhkan biaya tinggi dan sumber daya manusia yang terdidik. Sedangkan untuk jangka pendek dimana kemampuan biaya terbatas maka solusinya adalah dengan perbanyakan vegetatif makro, perbanyakan makro seperti stek, sambungan dan cangkok muda dipelajari dan tidak begitu membutuhkan teknologi yang canggih. Cara ini dapat diterapkan dengan mudah dalam pemeliharaannya dan memenuhi kaidah perbanyakan vegetatif secara standar. ( Pudjiono, 2000 )
B.
Bahan Tanam Bahan tanam ( varietas ) lada yang dianjurkan adalah berasal dari
benih bina yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian. Varietas lada yang telah dilepas adalah : Natar 1, Natar 2, Petaling 1, Petaling 2, Lampung daun kecil, Bengkayang dan Chunuk.
2
Tabel : Varietas dan deskripsi lada yang telah dilepas No 1.
Varietas Narar 1
Deskripsi - Umur mulai berbunga 10 bulan - Bentuk buah bulat - Warna buah muda hijau - Warna buah masak merah jingga - Mulai berbunga s/d buah masak 8 bulan - Rata – rata buah pertandan 57,3 butir - Persentase buah sempurna ± 66,7 % - Produktivitas 4.00 ton/ha ( ± 2.5 kg/pohon) lada hitam kering - Agak peka terhadap penyakit kuning - Medium sampai agak peka terhadap busuk pangkal batang
2.
Natar 2
- Umur mulai berbunga ± 10 bulan - Bentuk buah bulat hingga lonjong - Warna buah muda hijau muda - Warna buah masak merah jingga - Mulai berbunga s/d buah masak ± 7 bulan - Rata – rata buah pertandan 56 butir - Persentase buah sempurna 60 % - Produktivitas 3.53 ton/ha (± 2.5 kg/pohon) lada hitam kering - Agak peka terhadap penyakit kuning - Rentan sampai peka terhadap busuk pangkal batang
3
No 3.
Varietas Petaling 1
Deskripsi - Umur mulai berbunga ± 10 bulan - Bentuk buah bulat - Warna buah masak merah jingga - Mulai berbunga s/d buah masak ± 9 bulan - Rata – rata buah pertandan ± 60 butir - Persentase buah sempurna ± 64,8 % - Produktivitas 4.48 ton/ha (± 2.8 kg/pohon) lada putih kering - Agak tahan penyakit kuning - Peka terhadap busuk pangkal batang
4.
Petaling 2
- Umur mulai berbunga 11 bulan - Bentuk buah bulat besar - Warna buah muda hijau - Warna buah masak merah jingga - Mulai berbunga s/d buah masak ± 8 bulan - Rata – rata buah pertandan ± 80 butir - Persentase buah sempurna ±48,46 % - Produktivitas 4.80 ton/ha (± 3.0 kg/pohon) lada putih kering - Agak tahan penyakit kuning - Agak peka terhadap busuk pangkal batang
4
5.
Lampung
- Umur mulai berbunga 7 bulan
daun kecil
- Bentuk buah lonjong - Warna buah muda hijau tua - Warna buah masak kuning kemerahan - Mulai berbubunga s/d masak 196 hari - Rata – rata buah pertandan 73,52 butir - Persentase buah sempurna ± 43.39 % - Produktivitas 3.865 ton/ha - Peka terhadap penyakit kuning - Toleran terhadap busuk pangkal batang
6.
Bengkayang
- Umur mulai berbunga ± 10 bulan - Bentuk buah bulat - Warna buah muda hijau - Warna buah masak kuning kemerahan - Mulai berbubga s/d buah masak 189 hari - Rata – rata pertandan 85,22 butir - Persentase buah sempurna 68,30 % - Produktivitas 4.669 ton/ha - Toleran terhadap penyakit kuning - Toleran terhadap busuk pangkal batang - Dapat dianjurkan untuk ditanam di daerah yang kurang subur
5
7.
Chunuk
- Umur mulai berbunga 8 bulan - Bentuk buah bulat - Warna buah muda hijau - Warna buah masak kuning kemerehan - Mulai berbunga s/d buah masak 225 hari - Rata – rata buah pertandan 57,3 butir - Persentase buah sempurna ± 66,7 % - Produktivitas 4.80 ton/ha (± 3.0 kg/pohon) - Agak tahan penyakit kuning - Agak peka terhadap busuk pangkal batang
( Ditjenbun, 2014 ) Perbanyakan tanaman lada dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu perbanyakan secara generatif dan perbanyakan secara vegetatif 1. Perbanyakan secara generatif Perbanyakan tanaman lada berasal dari biji tidak dianjurkan karena lada relatif cepat berkurang daya tumbuhnya serta hasil semaian beraneka ragam bentuk dan sifat 2. Perbanyakan secara vegetatif Perbanyakan vegetatif dengan menggunakan stek batang atau sulur panjat merupakan metode yang direkomendasikan karena efisien dalam menggunakan stek dan menghasilkan benih yang baik dan seragam.
C. Teknologi Pemilihan Benih Stek lada diambil dari sulur panjat yang sudah berkayu tetapi tidak terlalu tua berasal dari pohon induk varietas unggul belum/tidak berproduksi, sehat, tanpa gejala serangan hama dan penyakit, kemudian dicuci dengan air mengalir. Untuk memperbanyak lada dapat menggunakan stek 5 – 7 atau 1 buku, penentuan jumlah stek yang akan digunakan disesuaikan dengan
6
ketersediaan sulur panjat untuk benih, jika sulur panjat tersedia cukup banyak maka dianjurkan menggunakan stek 5 – 7 buku. Namun jika ketersediaannya terbatas dapat menggunakan stek 1 buku yang dapat dipelihara terlebih dahulu di persemaian. 1. Cara membuat stek 5 – 7 buku a. Sulur panjat dipotong – potong menjadi stek 5 – 7 buku b. Stek dicelupkan kedalam larutan fungisida sekitar 2 g/l air selama kurang 5 menit untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi penyakit c. Stek 5 – 7 buku dapat langsung ditanam di lapangan
2. Cara membuat stek 1 buku a. Penggunaan stek satu buku berdaun tunggal harus disemaikan terlebih dahulu pada polibag berukuran 12 x 15 cm sampai tumbuh menjadi 5 – 7 buku. b. Setek panjang dipotong menjadi stek satu buku berdaun tunggal. c. Kemudian direndam dalam larutan gula ( 1 - 2 % atau 10 – 20 g/l air ) selama 1/2 - 1 jam. d. Stek disemai dalam polibag berukuran 12 x 15 cm yang berisi media tanam campuran tanah atas (top soil) dengan pupuk kandang dan pasir kasar atau sekam padi dengan perbandingan 2:1:1 atau 1:1:1 e. Benih yang sudah ditanam dalam polibag disimpam ditempat persemaian yang ternaungi (intensitas sinar matahari 50 – 75 %) f. Naungan persemaian dapat terbuat dari daun kelapa, alang – alang atau paranet. g. Untuk mempertahankan kelembaban lingkungan maka diperlukan sungkup plastik dengan keran gka bambu setinggi lebih kurang 1 m. Penyinaran
dilakukan
2
hari
sekali
dengan
menggunakan
ember/gembor. Sungkup dibuka setiap pagi ( jam 09,00 – 10.00 ) selama 1 jam.
7
h. Apabila telah tumbuh 2 – 3 daun baru, setiap benih harus diberi tegakan dari bambu agar tumbuh akar lekat disetiap bukunya, sungkup plastik kemudian dibuka. i. Benih siap ditanam apabila stek telah mencapai 5 -7 buku.
Gambar 1 : bahan tanam untuk stek
Gambar 2 : pembibitan lada
8
Gambar 3 : stek 1 buku
Gambar 2 : stek 5 – 7 buku 3. Pengemasan dan pengangkutan Stek 5 – 7 buku yang akan diangkut atau dibawa ke lokasi tanam dengan menggunakan koran basah ataupun gedebog/kulit batang pohon pisang dan dimasukkan ke dalam kotak kardus dan kuat, berventelasi dengan isi maksimal 200 benih per kardus, daya simpan benih lada seperti ini maksimal 3 hari. Benih 5 – 7 buku yang menggunakan media tanam berupa tanah dalam polibag, pengemasan dapat menngunakankotak kayu atau kardus berventelasi, daya simpan benih lada dalam polibag maksimal 1 bulan.
9
4. Sertifikasi Untuk menjaga kemurnian dan kualitas benih lada siap tanam, maka benih yang dihasilkan harus disertifikasi terlebih dahulu sebelum dibawa ke lokasi.
D. Pemupukan Pemupukan tanaman brerumur < 12 bulan, pupuk 200 g NPKMg (3:7)/tahun/tanaman pemberian pupuk displit 2 kali/tahun
Waktu pemberian
Dosis (gr)
Pemangkasan tajar
6 bulan
60
Disisakan 2-3 cabang
12 bulan
140 + pupuk kandang 5 kg
Dipangkas semua
18 bulan
120
Disisakan 2-3 cabang
24 bulan
280 + pupuk kandang 5 kg
Dipangkas semua
( Ditjenbun, 2014 ) Pemupukan tanaman berumur 13 – 24 bulan, pupuk 400 g NPKMg, sedangkan tanaman produktif ( 4 tahun keatas) pupuk 1:600g NPKMg (12:12:17:12)/tahun/tanaman
Keterangan
I
II
III
IV
Waktu
Awal
40-45 hari
40-45 hari
40-45 hari
pemberian
musim
dan I
dan I
dan III
480
320
160 + pupuk
hujan Dosis (g)
640
kandang 5 kg Pemangkasan
Dipangkas
Dipangkas
Dipangkas
Dipangkas
tajar
semua
ringan
ringan
ringan
( Ditjenbun, 2014 )
10
E.
Penutup
Tanaman lada berasal dari daerah India, di Indonesia jenis tanaman ini sudah tidak asing lagi, hampir diseluruh kepulauan nusantara terdapat tanaman lada. Beberapa manfaat yang dapat diambil dari tanaman lada ini banyak sekali, sebagaian besar penduduk di Indonesia sampai sekarang mempergunakan tanaman lada ini sebagai bumbu masakan, untuk keperluan bahan obat – obatan maupun bahan kosmetika. Tanaman Perkebunan selama ini merupakan andalan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat, berkontribusi dalam pembentukan PDB (Product Domestik Bruto) penerimaan devisa negara, penyediaan lapangan kerja, penyediaan bahan pangan dan sumber bahan baku. Tanaman Perkebunan juga memunyai fungsi ekologis, kaarena tanaman dapat berfungsi sebagai konservasi tanah dan air, menyerap karbon, penyedia oksigen serta membantu perbaikan lahan kritis dan pelestarian lingkungan hidup.
11
DAFTAR PUSTAKA
Sulkani. 2013. http://ditjenbun.pertanian.go.id. /tanregar/berita-261perbanyakan-bahan-tanaman-lada. Diakses pada tanggal 10 Maret 2013.
Anonim. 2013. http://bpkliori.blogspot.com/2013/03/perbanyakan-tanamanlada-dengan-stek-satu-ruas. Diakses pada tanggal 19 Maret 2013.
Sulkani. 2013. http://ditjenbun.deptan.go.id. /tanregar/halkomentar-230mengenal jenis-jenis varietas lad. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2013.
Anonim. 2013. http://www.mitrabibit.com/2013/12/pembudidayaan-tanamanlada-dengan-cara-stek--pendek-satu-ruas. Diakses pada tanggal 12 Nopember 2013.
Anonim. 2013. http://slutra,litbang.deptango.id/tehnologi-pembibitan-ladasatu-ruas. Diakses pada tanggal 2 Desember 2013.
Sulkani. 2013. http://ditjenbun.pertanian.go.id. /tanregar/berita-250-teknisbudidaya-tanaman-lada-yang-baik-dan-ramah-lingkungan. Diakses pada tanggal 31 Desember 2013
Ditjenbun. 2008. Profil Tanaman Lada (Piper Ningrum L.), Kementrian Pertanian, Direktorat Jenderal Perkebunan
12