PERBANDINGAN SITUS MASSIVELY OPEN ONLINE COURSE INDONESIA MENGGUNAKAN METODE CRITERIA TO ASSURE DESIGN QUALITY OF MOOCS
MUCHAMAD AANG SOPIAN
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Perbandingan Situs Massively Open Online Course (MOOC) Indonesia Menggunakan Metode Criteria to Assure Design Quality of MOOCs adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Januari 2017 Muchamad Aang Sopian NIM G64144033
ABSTRAK MUCHAMAD AANG SOPIAN. Perbandingan Situs Massively Open Online Course Indonesia Menggunakan Metode Criteria to Assure Design Quality of MOOCs. Dibimbing oleh AUZI ASFARIAN. Massively Open Online Course (MOOC) memungkinkan akses pendidikan yang lebih terbuka. Platform ini cocok untuk diterapkan di Indonesia yang memiliki wilayah yang luas dan jumlah pengajar yang terbatas. Hingga saat ini belum ada standar aspek teknis dari MOOC yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kedewasaan suatu MOOC. Penelitian ini melihat perkembangan MOOC Indonesia berdasarkan sifat massive, open, course dan juga berdasarkan aspek teknis. Parameter aspek teknis mengacu pada metode criteria to assure design quality of moocs. Jumlah MOOC Indonesia masih sedikit seperti Dicoding, IndonesiaX, MOOCs UT, Sekolah Pintar, dan XL E-Learning. Jumlah kursus pada MOOC Indonesia masih sedikit yaitu paling banyak 57 kursus, sedangkan MOOC luar negeri memiliki jumlah kursus paling banyak 2173 kursus. Aspek teknis MOOC Indonesia memiliki penilaian kurang, sehingga perlu diperbaiki dan ditambahkan. Sebagai upaya dalam mengurangi tingkat drop out yang tinggi pada MOOC Indonesia, pemberian sertifikat gratis dapat menjadi salah satu faktor peserta untuk menyelesaikan kursus sampai selesai. Kata kunci: Aspek teknis, Kursus, MOOC
ABSTRACT MUCHAMAD AANG SOPIAN. Comparison of Massively Open Online Course (MOOC) in Indonesia Using Criteria to Assure Design Quality of MOOC. Supervised by AUZI ASFARIAN. Massively Open Online Course (MOOC) websites allow open access to education. This platform is suitable for application in Indonesia which has a vast territory and limited number of teachers. However, there has been no standard technical aspect of MOOC that can be used to measure MOOC maturity level. This study analyzed the development of MOOC in Indonesia from the massive, open, course, and also technical aspects. Technical aspect parameter refers to the method for quality assurance criteria for MOOC. The number of MOOC in Indonesia is still limited, for example Dicoding, IndonesiaX, MOOCs UT, Sekolah Pintar, and XL E-Learning to name a few. The number of courses in Indonesian MOOC is still low, which is at most 57 courses, while foreign MOOC has much larger number of courses (2173 courses at most). Indonesian MOOCs have low technical aspect score, which need improvement and addition. To reduce the high rate of drop out in Indonesian MOOC, granting free certificate can be one of the factors that contribute to participant's course completion.
Keywords: courses, MOOC, technical aspects
PERBANDINGAN SITUS MASSIVELY OPEN ONLINE COURSE INDONESIA MENGGUNAKAN CRITERIA TO ASSURE DESIGN QUALITY OF MOOCS
MUCHAMAD AANG SOPIAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017
Penguji: 1 Dr Yani Nurhadriani, S Si MT 2 Firman Ardiansyah S Kom M.Si
Judul Skripsi : Perbandingan Situs Massively Open Online Course Indonesia Menggunakan Metode Criteria to Assure Design Quality of MOOCs Nama : Muchamad Aang Sopian NIM : G64144033
Disetujui oleh
Auzi Asfarian, S Komp MKom Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Agustus 2016 yaitu Perbandingan Situs Massively Open Online Course (MOOC) Indonesia Menggunakan Metode Criteria to Assure Design Quality of MOOCs. Penghargaan serta terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Mochamad Yahya Samsudin, Ibu Ijoh, dan keluarga yang tidak henti memberi semangat dan doa terbaik kepada penulis. Serta kepada Bapak Auzi Asfarian, S Komp, MKom selaku dosen pembimbing yang telah banyak membimbing dan memberi masukan. Di samping itu, penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan Alih Jenis Ilmu Komputer angkatan 9 untuk dukungannya selama ini. Semoga penelitian ini bermanfaat.
Bogor, Januari 2017 Muchamad Aang Sopian
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
2
TINJAUAN PUSTAKA
3
Massively Open Online Course (MOOC)
3
Metode Criteria to Assure Design Quality of MOOCs
4
METODE
5
Pemilihan Situs MOOC Indonesia
5
Evaluasi Situs dengan Metode Criteria to Assure Design Quality of MOOCs
6
Evaluasi Penggunaan Fasilitas MOOC dan Motivasi Belajar
9
HASIL DAN PEMBAHASAN Pemilihan Situs MOOC Indonesia
9 9
Evaluasi Situs dengan Metode Criteria to Assure Design Quality of MOOCs 13 Hasil Evaluasi Penggunaan Fasilitas MOOC dan Motivasi Belajar SIMPULAN DAN SARAN
18 22
Simpulan
22
Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
23
LAMPIRAN
25
RIWAYAT HIDUP
37
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kriteria antarmuka pengguna Kriteria sarana pembelajaran dan sosial Kriteria analisis pembelajaran Rentang dan deskripsi nilai parameter Daftar situs pembelajaran online Situs MOOC Indonesia Situs MOOC luar negeri Perbandingan MOOC Indonesia dan MOOC luar negeri Hasil evaluasi kriteria antarmuka pengguna Hasil evaluasi kriteria sarana pembelajaran dan sosial Hasil evaluasi kriteria analisis pembelajaran
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 17
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7
Kriteria penilaian MOOC Ilustrasi teacher view dan slide view Hasil evaluasi aspek teknis Penyampaian pembelajaran Pemilihan teacher view dan slide view Bertanya pada forum ketika memiliki kesulitan Penyelesaian kursus dengan adanya sertifikat gratis
4 15 18 19 19 20 22
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5
Daftar situs pembelajaran online Indonesia Situs MOOC Indonesia MOOC luar negeri Hasil wawancara Pertanyaan kuesioner
25 27 28 29 30
PENDAHULUAN Latar Belakang Massively Open Online Course (MOOC) menjadi sebuah inovasi baru dalam dunia pendidikan. Dengan adanya MOOC dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas, seseorang tidak lagi perlu pergi ke sekolah untuk melakukan proses belajar mengajar secara langsung. Menurut peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia nomor 109 tahun 2013, MOOC dapat dikategorikan sebagai pendidikan jarak jauh yaitu proses belajar-mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi. MOOC mempunyai karakteristik bersifat terbuka, belajar mandiri, belajar tuntas, menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, menggunakan teknologi pendidikan lainnya, dan/atau berbentuk pembelajaran terpadu perguruan tinggi. Tujuan utama dari MOOC adalah untuk memberikan peluang baru untuk mengikuti kursus online gratis kepada peserta didik dalam jumlah yang besar dari berbagai daerah di seluruh dunia (Yousef et al. 2015). MOOC memungkinkan akses pendidikan yang lebih terbuka. Platform ini tepat jika diterapkan di Indonesia yang memiliki wilayah yang luas dan jumlah pengajar yang terbatas. Platform ini juga dapat digunakan untuk mendokumentasikan dan menyebarkan kearifan-kearifan lokal, tidak terbatas pada pendidikan formal. Indonesia telah memiliki beberapa MOOC seperti situs Dicoding, IndonesiaX, MOOCs Universitas Terbuka, dan lainnya yang menyediakan kursus online secara gratis dan terbuka, kurikulum yang dibagikan secara publik, dan hasil terbuka. Tetapi hingga saat ini belum ada standar aspek teknis dari MOOC yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kedewasaan suatu MOOC. Walaupun MOOC menjadi model pembelajaran baru yang berpotensi tetapi terdapat permasalahan seperti sedikitnya peserta yang menyelesaikan kursus yang diikuti sampai selesai, kurangnya interaksi manusia, masalah penilaian, masalah pedagogi, dan kurangnya umpan balik dari peserta kursus (Conole 2013). Sekitar 10% dari sejumlah besar peserta yang mendaftar telah menyelesaikan semua pembelajaran dan tugas yang disediakan oleh MOOC (Liyanagunawardena et al 2013). Contohnya dari 50 000 siswa yang mengambil kursus Rekayasa Perangkat Lunak pada platform Coursera yang ditawarkan oleh University of California Berkeley hanya 7% yang menyelesaikan sampai akhir (Yuan dan Powell 2013 dalam Liyanagunawardena et al 2013). Ada berbagai alasan yang menjadi faktor tidak terselesaikannya kursus yang diikuti peserta seperti tidak adanya niat sungguh-sungguh dalam menyelesaikan kursus, tidak tersedianya waktu dalam menyelesaikan kursus, sulitnya kursus yang diikuti dan kurangnya bantuan untuk menyelesaikan kursus, kurangnya keterampilan digital atau keterampilan belajar, pengalaman buruk, harapan peserta, telat dalam memulai kursus, dan peer review (Onah 2014). Dari beberapa alasan dropout tersebut terdapat faktor teknis dan motivasi belajar yang menjadi kendala, maka diperlukan evaluasi untuk mengetahui motivasi belajar pengguna MOOC, seberapa berpengaruh aspek teknis dalam memotivasi pengguna dalam menyelesaikan kursus. Tahun 2015 Yousef et al. mengkaji sebuah metode pembelajaran lain yaitu blended MOOCs (bMOOCs), pembelajaran dilakukan di ruang kelas. Siswa dan
2 pengajar melakukan interaksi secara langsung. Proses pembelajaran yang dilakukan secara online. Penelitian ini menghasilkan desain, implementasi, dan rincian evaluasi kursus bMOOC yang dilakukan di Fayoum University Mesir bekerjasama dengan RWTH Aachen University Jerman menggunakan platform bMOOC L2PbMOOC. Tetapi pada tahun sebelumnya penelitian mengenai kriteria kualitas MOOC telah dilakukan oleh Yousef et al. (2014) yang membahas kriteria-kriteria khusus yang perlu dipertimbangkan dalam merancang sebuah MOOC dengan menggunakan 74 indikator yang diklasifikasikan menjadi dua dimensi utama yaitu aspek pedagogi dan aspek teknis. Penelitian ini akan mengevaluasi MOOC dari kriteria-kriteria kualitas MOOC berdasarkan aspek teknis. Kriteria tersebut didapat dari penelitian Yousef et al. (2014) kemudian akan digunakan untuk mengukur kedewasaan MOOC yang ada di Indonesia. Untuk mendapatkan perbandingan sifat massive, open, dan courses, beberapa MOOC yang telah matang seperti EdX, Coursera, dan Udacity juga akan dinilai. Hasil dari pengukuran ini dapat digunakan sebagai panduan untuk pengembangan platform MOOC yang lebih baik di Indonesia. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1 Bagaimana perkembangan MOOC Indonesia melihat dari sifat massive, open dan course? 2 Bagaimana membandingkan MOOC Indonesia dengan MOOC luar negeri berdasarkan aspek teknis criteria to assure design quality of moocs? 3 Bagaimana melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana fasilitas MOOC membantu dan melihat motivasi belajar peserta MOOC? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1 Melihat perkembangan MOOC Indonesia berdasarkan sifat massive, open, dan course. 2 Membandingkan MOOC Indonesia dengan MOOC luar negeri berdasarkan aspek teknis criteria to assure design quality of moocs. 3 Melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana fasilitas MOOC membantu dan melihat motivasi belajar peserta MOOC.
Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup penelitian ini yaitu aspek kriteria penelitian ini adalah aspek teknis.
yang
dikaji
dalam
3
TINJAUAN PUSTAKA Massively Open Online Course (MOOC) Massively Open Online Course (MOOC) adalah pembelajaran berupa kursus online yang bersifat terbuka dengan potensi jumlah peserta yang besar. Kata massive berarti potensi pendaftaran yang sangat besar, ribuan peserta mendaftar dari seluruh dunia. Open memiliki beberapa makna, seperti membuka pendaftaran untuk siapa pun yang memiliki akses internet tanpa memperhatikan bidang keilmuan peserta sebelumnya. Hal ini juga dapat berarti di awal, bebas mendaftar program pembelajaran berdasarkan ketertarikan peserta. Beberapa pendapat mengartikan Open harus mengacu pada konten akses terbuka yang berarti bahwa konten tidak hanya gratis dan tersedia tetapi harus mempunyai status lisensi Creative Commons sehingga konten dapat diunduh, disimpan, dan bahkan diadaptasi untuk bahan pengembangan seseorang (dengan penyertaan rujukan). Online berarti penyampaian pembelajaran dilakukan secara Online. Sementara itu, sifat Course menunjukkan bahwa terdapat beberapa ketentuan mengenai kursus beroperasi, seperti adanya pendaftaran, tanggal awal dan tanggal akhir pembelajaran, konten pengajaran, dan sarana penilaian (Decker 2014 dalam Krause dan Lowe 2014). Istilah MOOC diperkenalkan pada tahun 2008 oleh Dave Cormier dari University of Prince Edward Island setelah mengikuti kursus Connectivism and Connective Knowledge (CCK08). Kursus CCK08 bisa disebut MOOC pertama yang dipimpin oleh George Siemens dari Universitas Athabasca dan Stephen Downes dari National Research Council, kursus tersebut awalnya diikuti oleh 24 siswa dari Universitas Manitoba yang sebelumnya telah membayar untuk mengikuti kursus. Kursus ini kemudian ditawarkan secara gratis sebagai kursus online terbuka yang kemudian diikuti lebih dari 2200 siswa dari masyarakat. Silabus kursus diterjemahkan menjadi enam bahasa yang berbeda diantaranta Spanyol, Portugis, Italia, Hungaria, Cina dan Jerman. Kursus ini pertama kali ditawarkan pada bulan September sampai November 2008. MOOC sampai saat ini memiliki beberapa jenis diantaranya dapat diklasifikasikan sebagai Extension Massively Open Online Course (xMOOC), connectivism Massively Open Online Course (cMOOC), dan quasi-MOOC. xMOOC berasal dari program kuliah universitas biasa seperti Stanford (Coursera), Massachusetts Institute of Technology (MIT), Harvard (edX), dan Udacity. xMOOC dimulai pada musim gugur 2011 pada kursus yang dilakukan di Stanford University pada kursus kecerdasan buatan. Bentuk pedagogi yang mendukung program ini yaitu guru sebagai pengajar dan pelajar sebagai konsumen pengetahuan. Proses pembelajaran mingguan dilakukan melalui ceramah berkisar antara 3 sampai 30 menit. Coursera yang bergabung dengan universitas sebagai anggota, menawarkan video pembelajaran yang biasanya berkisar antara 15 dan 30 menit. cMOOC didasarkan pada model pedagogi connectivist yang diawali dengan gagasan berupa sumber daya online yang tersedia seperti teks atau video. Para peserta dapat menentukan sendiri bagaimana dan dengan cara apa mereka terlibat. Hal yang paling penting di cMOOC adalah pandangan pengetahuan sebagai
4 generatif dan pentingnya penciptaan artefak sebagai sarana berbagi pengetahuan kepada orang lain untuk saling berhubungan. Berbeda dengan xMOOC, cMOOC sebagian besar terbuka dalam hal kegiatan peserta didik. Apabila mereka aktif, mereka dapat membuat materi tambahan, seperti dalam bentuk posting blog, tweets, video, atau podcast. Dengan cara ini, terbentuk sebuah kerterkaitan silang antara peserta didik dan isinya, sebagaimana disebar luaskan dalam kontek sebuah connectivism. Awalan “c” pada cMOOC diambil dari pendekatan berdasarkan connectivism. Sementara itu, quasi-MOOC memberikan tutorial berbasis web sebagai dokumen dan media yang dapat diakses secara bebas dan terbuka yang bermanfaat untuk belajar, mengajar dan penelitian. Contoh quasi-MOOC adalah Khan Akademi dan MIT OpenCourseWare (OCW). Model pembelajaran ini dimaksudkan untuk mendukung tugas-tugas belajar spesifik seperti operasi dalam aljabar, atau mereka diperlakukan sebagai sumber asynchronous pembelajaran yang tidak menawarkan interaksi sosial seperti pada cMOOC (McGreal et al 2013). SOOC kepanjangan dari Small, Sort, Supported and Social Open Online Course adalah model pembelajaran yang telah berintegrasi dengan teknologi yang menggunakan Universal Design for Learning (UDL) sebagai guidelines pembelajarannya. UDL adalah suatu kerangka kerja untuk mendukung dan meningkatkan pengajaran dan pembelajaran melalui desain kurikulum yang inovatif, bukan melalui penyesuaian retroaktif dan akomodasi (Rose dan Meyer 2016 dalam Dalton et al. 2016). Tujuan dari SOOC adalah menjamin konten, sumber daya, dan interaksi yang dapat diakses oleh semua peserta. Model pembelajaran ini mendukung peran ganda pengajar dan peserta dalam lingkungan konstruktivis (Dalton et al. 2016). Pada dasarnya model pembelajaran SOOC organisasi, lembaga bahkan siapa pun dapat membuat kursus berdasarkan keahlian yang dimilikinya tanpa melihat latar belakang penyedia kursus tersebut. Metode Criteria to Assure Design Quality of MOOCs Metode criteria to assure design quality of moocs digunakan pertama kali pada pertengahan tahun 2014 oleh Yousef et al. pada penelitiannya yang menilai kedewasaan MOOC berdasarkan aspek pedagogi dan aspek teknis. Secara keseluruhan penelitian Yousef et al. menggunakan 74 indikator penilaian yang mencangkup aspek pedagogi dan aspek teknis. Skema penilaian aspek pedagogi dan aspek teknis dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Kriteria penilaian MOOC
5 Aspek pedagogi terdiri atas kriteria model pembelajaran serta kriteria penilaian. Pada kriteria model pembelajaran dibagi menjadi 2 kategori utama yaitu kategori struktur pembelajaran dan budaya. Sementara itu, kriteria penilaian dibagi menjadi 2 kategori utama yaitu E-Assesment dan Peer-Assessment. Penilaian pada aspek teknis dibagi menjadi empat kriteria yaitu antarmuka pengguna, konten video, sarana pembelajaran & sosial, dan analisis pembelajaran.
METODE Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu pemilihan situs MOOC Indonesia, evaluasi situs dengan metode criteria to assure design quality of moocs, dan evaluasi penggunaan fasilitas MOOC dan motivasi belajar. Penelitian ini mengikuti metode yang dilakukan oleh Yousef et al. (2014) yang menggunakan metode criteria to assure design quality of moocs dengan melakukan evaluasi aspek teknis pada sebuah MOOC. Kuesioner akan dilakukan untuk mengetahui seberapa berguna sarana yang disediakan MOOC dan mengetahui motivasi belajar dari peserta MOOC. Pemilihan Situs MOOC Indonesia Pemilihan situs MOOC Indonesia berupa pengumpulan situs pembelajaran online Indonesia dengan menggunakan bantuan mesin pencari Google. Situs pembelajaran online Indonesia didefinisikan sebagai situs pembelajaran yang penyampaian pendidikan atau pelatihan dilakukan melalui intranet atau internet (Cashion dan Palmieri 2002) yang dibuat di Indonesia. Dalam menentukan situs tersebut merupakan MOOC ataupun bukan, penelitian ini menggunakan definisi dari MOOC itu sendiri berdasarkan Decker (yang diacu dalam Krause dan Lowe 2014): Massive: Jumlah pendaftar kursus tidak dibatasi, pendaftar bisa dari berbagai daerah. Open: Siapapun bisa mendaftar dalam kursus, tidak dipungut biaya dalam mengikuti kursus, konten pembelajaran dapat diunduh dan disimpan oleh peserta. Online: Penyampaian pembelajaran dilakukan secara online, terdapat pemberiatahuan pembelajaran melalui email, bahkan adanya forum untuk peserta. Course: Adanya ketentuan pendaftaran, tanggal awal dan tanggal berakhirnya pembelajaran, dan adanya saranan penilaian. Setelah mendapatkan situs MOOC Indonesia yang sesuai kriteria, penelitian ini membutuhkan MOOC luar negeri untuk bahan perbandingan dengan MOOC Indonesia. Penentuan situs MOOC luar negeri didapat dari penilaian yang telah dilakukan oleh situs MOOCLab. MOOCLab adalah situs komunitas yang menyediakan forum untuk saling berhubungan yang membicarakan mengenai pembelajaran online, menawarkan saran, bantuan, ulasan serta memberikan petunjuk mengenai situs pembelajaran online. Dalam tahap menentukan MOOC luar negeri diambil tiga MOOC yang memiliki penilaian paling yang didapat dari
6 tabel MOOC Platform League yaitu, EdX, Coursera, dan Udacity. Sementara itu, Khan Academy diambil dari tabel Online Course Provider Comparison. Khan Academy dikaji karena masuk dalam quasi-MOOC. Evaluasi Situs dengan Metode Criteria to Assure Design Quality of MOOCs Penelitian ini menggunakan aspek teknis untuk mengkaji MOOC. Kriteria konten video tidak dievaluasi karena ada atau tidaknya parameter konten video tergantung pihak penyedia kursus atau pengajarnya. Setiap parameter akan diberikan kode parameter yang bertujuan agar memudahkan dalam proses evaluasi. Tabel 1 menunjukkan parameter penilaian aspek teknis kriteria antarmuka pengguna serta tata laksana penilaian tiap parameter. Penilaian antarmuka pengguna bertujuan untuk melihat apakah tata letak atribut yang dimiliki situs MOOC mempengaruhi proses belajar. Tabel 1 Kriteria antarmuka pengguna Kode AP1
AP2 AP3.1 AP3.2
AP4
AP5
Parameter Penilaian Terdapat fitur pengaturan video, misalnya mulai, ulangi, layar penuh, slowdown, berhenti dan pause. Menyediakan kotak pencarian yang berfungsi untuk membantu peserta mencari materi. Terdapat judul pada video pembelajaran. Pengkategorian pada video pembelajaran agar memudahkan peserta didik dalam pencarian video terkait. Peserta dapat mengunduh video pembelajaran agar dapat disimpan dan diakses pada perangkat mereka sendiri. Petunjuk dari sistem untuk mengurangi kesalahan pada pengguna.
AP6
Menyediakan fitur video encoded (merubah kualitas video) untuk kecepatan koneksi yang berbeda.
AP7
Framing: mengatur objek/grafis mencocokkan rasio layar.
AP8
Format video standar yang diberikan harus kompatibel untuk HTML5.
AP9
Menyediakan video yang berkaitan.
AP10.1
Terdapat fitur slide view.
AP10.2
Terdapat fitur teacher-view
untuk
Tata Laksana Sudah jelas
Sudah jelas Melihat judul video pada bagian atas atau bawah Tag video berisi halaman berisi video yang telah dikumpulkan berdasarkan kategori Sudah jelas
Pada awal pembelajaran memberikan informasi mengenai hal yang dibutuhkan peserta untuk mengikuti kursus atau terdapat halaman berisikan petunjuk (help). Terdapat sarana mengubah kualitas atau resolusi video. Misalnya mengubah ukuran video dari 360p menjadi 720p Terdapat tombol untuk menutup list bab pembelajaran, dan menampilkan video secara utuh kemudian tampilan video menyesuaikan ukuran layar Video yang sudah kompetibel HTML 5 dapat diputar pada Google Chrome, Microsoft Internet Explorer, Firefox, Opera, Apple Safari. Terdapat video yang berkaitan pada halaman pembelajaran. Terdapat tampilan yang berisi materi pembelajaran Terdapat tampilan pengajar yang sedang menjelaskan materi pembelajaran
7 Kode AP11.1
AP12
Parameter Penilaian Peserta dapat beralih dari tampilan slide view ke tampilan penuh slide view. Peserta dapat beralih dari tampilan teacher view ke tampilan penuh teacher view. Resolusi video minimum 320x240 pixel.
AP13.1
Video harus ditampilkan dengan thumbnail.
AP13.2 AP13.3
Video memiliki judul yang telah dipersingkat. Video menyertakan informasi mengenai tanggal upload Video menyertakan informasi mengenai jumlah suka dan tidak suka Video menyertakan informasi mengenai berapa kali video telah putar
AP11.2
AP13.4 AP13.5
Tata Laksana Sudah jelas Sudah jelas Melihat resolusi video pembelajaran yang sudah diunduh Terdapat thumbnail (gambar untuk halaman depan) video Judul singkat Sudah jelas Sudah jelas Sudah jelas
Tabel 2 menunjukkan parameter penilaian aspek teknis kriteria sarana pembelajaran dan sosial serta tata laksana penilaian tiap parameter. Penilaian kriteria sarana pembelajaran dan sosial bertujuan untuk mengetahui apakah sarana jejaring sosial mempengaruhi proses belajar. Sarana diskusi bersama, adanya notifikasi, dan video conference adalah sarana yang diidentifikasi sebagai cara yang paling penting untuk mencapai kolaborasi di MOOC. Tabel 2 Kriteria sarana pembelajaran dan sosial Kode SPS1 SPS2
Parameter Penilaian Menyediakan sarana diskusi bersama. Menyediakan pemberitahuan melalui email.
SPS3.1
Memberikan pemberitahuan untuk berita terbaru. Memberikan pemberitahuan untuk deadline.
SPS3.2 SPS4
SPS5.1 SPS5.2 SPS6
SPS7
Terdapat sarana video conference untuk memungkinkan peserta didik yang berbeda lokasi untuk berkomunikasi dengan pengajar. Menawarkan sarana berlangganan untuk mendapatkan video terbaru. Menawarkan sarana berlangganan untuk diskusi terbaru. Menampilkan daftar peserta yang sedang online untuk membantu peserta didik yang lain dalam melakukan diskusi online. Menyediakan sarana anotasi video.
SPS8.1
Pada menit terakhir terdapat sarana berisi ringkasan dari diskusi.
SPS8.2
Pada menit terakhir terdapat sarana berisi anotasi video yang direkomendasi untuk peserta.
Tata Laksana Sudah jelas Pemberitahuan dikirim melalui email pendaftar. Buka akun email pendaftar atau notifikasi pada sistem Buka akun email pendaftar atau notifikasi pada sistem Sudah jelas
Sudah jelas Buka halaman diskusi Lihat daftar peserta yang online atau lihat halaman diskusi atau halaman lain Lihat pengaturan video untuk menampilkan anotasi pada video pembelajaran Lihat pada video pembelajaran dimenit akhir atau keterangan dibawah video pembelajaran Lihat pada video pembelajaran dimenit akhir
8 Kode SPS9
Parameter Penilaian Menghubungkan dengan jaringan sosial seperti Facebook dan Twitter.
SPS10
Menyediakan sarana pemberian peringkat seperti like & dislike pada video.
Tata Laksana Pada saat melakukan login atau register terdapat atau tidak untuk terhubung atau menggunakan akun media media sosial Lihat dibawah video pembelajaran atau pada kontrol video pembelajaran
Tabel 3 menunjukkan parameter penilaian aspek teknis kriteria analisis pembelajaran serta tata laksana penilaian tiap parameter. Analisis pembelajaran bertujuan untuk mengetahui sekaligus memantau pembelajaran, mengidentifikasi kesulitan, menemukan pola belajar, memberikan umpan balik bagi peserta, dan dukungan peserta didik dalam merefleksikan pengalaman belajar mereka sendiri. Tabel 3 Kriteria analisis pembelajaran Kode AB1
Parameter Penilaian Memberikan rekomendasi dan umpan balik bagi peserta didik untuk meningkatkan kinerja mereka.
AB2
Memberikan laporan kinerja untuk peserta didik.
AB3
Pelajar disediakan sarana analisis untuk evaluasi pembelajaran. Menyediakan statistik pada aktivitas pembelajaran. Memprediksi kinerja peserta didik.
AB4 AB5
AB6.1 AB6.2 AB7
Analisis data hasil pembelajaran. Visualisasi data hasil pembelajaran. Menerapkan teknik analisis jejaring sosial untuk mengidentifikasi/memvisualisasikan hubungan antar peserta.
AB8
Menyediakan sarana untuk berdiskusi/bertanya kepada pengajar.
Tata Laksana Pada kuis setelah di jawab peserta, diberikan jawaban yang benar jika peserta salah menjawab Lihat pada grade atau hasil pembelajaran atau perserntase progres pembelajaran Sudah jelas Sudah jelas Lihat pada hasil pembelajaran, jika terselesaikan 100% terkadang terdapat pemberitahuan "no problem" jika tidak hanya persentase yang menunjukkan tidak 100% Sudah jelas Sudah jelas Semakin banyak pertemanannya menunjukkan hubungan antar pesertanya atau pada diskusi yang sering ditanyakan atau dijawab oleh beberapa orang yang sama Sudah jelas
Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap situs MOOC dengan cara mengunjungi tiap situs dan melihat apakah parameter memenuhi. Jika situs memenuhi parameter maka diberikan nilai 1, dan jika tidak maka diberikan nilai 0. Tahap ini hanya dilakukan oleh satu orang. Dalam mendapatkan nilai parameter dilakukan dengan cara membagi antara jumlah parameter yang terpenuhi dengan total seluruh parameter pada setiap kriteria kemudian dikali 5. Berikut adalah perhitungan mendapatkan nilai parameter (Atmaja 2015).
9 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑥5 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎
Setelah itu, nilai tersebut mendapatkan deskripsi sesuai rentang nilai. Nilai nol diberikan kepada situs web yang tidak memenuhi parameter. Berikut adalah rentang nilai parameter beserta deskripsinya pada Tabel 4. Tabel 4 Rentang dan deskripsi nilai parameter Rentang Nilai >= 4.5 >= 3.5 dan < 4.5 >= 2.5 dan < 3.5 >= 1.5 dan < 2.5 > 0 dan < 1.5 =0
Deskripsi Penilaian Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Buruk Tidak Tersedia
Evaluasi Penggunaan Fasilitas MOOC dan Motivasi Belajar Dalam melakukan evaluasi penggunaan fasilitas MOOC dan motivasi belajar diperlukan pengambilan data melalui kuesioner dengan kriteria responden adalah sebagai pengguna MOOC. Kuesioner berujuan untuk melihat sejauh mana sarana yang disediakan oleh MOOC berguna bagi peserta, melihat pengelolaan pembelajaran, dan motivasi belajar peserta untuk menyelesaikan kursus sampai selesai. Kuesioner berguna untuk mempelajari bagaimana pengguna MOOC menggunakan sistem dan fitur yang mereka sukai, tetapi membutuhkan keahlian untuk merancang pertanyaan yang dapat mencangkup apa yang dinginkan (Holzinger 2005). Kuesioner dibuat dengan bantuan Google Form kemudian disebarkan ke forum MOOC Indonesia, forum diskusi situs pembelajaran online, dan jejaring sosial. Di awal kuesioner, responden akan mengisi data diri mengenai responden. Target dari kuesioner ini minimal 30 responden sesuai dengan pernyataan dari Holzinger (2005) untuk mengurangi rendahnya validitas sehingga membutuhkan responden yang signifikan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pemilihan Situs MOOC Indonesia Pada tahap pemilihan situs MOOC Indonesia dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2016. Jumlah situs MOOC Indonesia yang telah terkumpul didapat dari 17 situs pembelajaran online Indonesia yang diseleksi apakah situs pembelajaran tersebut termasuk ke dalam sebuah MOOC dengan menggunakan definisi MOOC dari Decker (yang diacu dalam Krause dan Lowe 2014). Daftar situs pembelajaran online yang diseleksi menjadi sebuah MOOC serta alasan termasuk dalam MOOC atau bukan dapat dilihat pada Tabel 5.
10 Tabel 5 Daftar situs pembelajaran online Nama Situs
Alasan MOOC atau Bukan
MOOC Indonesia?
CREATE CyberSchool Dicoding IndonesiaX MOOCs Universitas Terbuka Sekolah Pintar Pembelajaran Daring Indonesia Terpadu (PDITT)
Memenuhi prinsip MOOC Memenuhi prinsip MOOC Memenuhi prinsip MOOC Memenuhi prinsip MOOC Memenuhi prinsip MOOC
Ya Ya Ya Ya Ya
Memenuhi prinsip MOOC
Ya
XL E-Learning Binus University Online Learning
Memenuhi prinsip MOOC
Ya
Tidak memenuhi syarat open
Tidak
Brainly
Hanya sekedar situs tanya jawab, tidak ada proses kursus
Tidak
HarukaEdu
Kursus online berbayar, tidak ada fasilitas kursus yang gratis
Tidak
Kelase
Setiap lembaga bisa membuat kelas tanpa melihat background-nya. Kelase bisa dimasukan dalam kategori Social Open Online Course (SOOC). Tidak memenuhi syarat Open (tidak semua orang bisa mendapatkan kelas yang sama)
Tidak
KelasKita
Setiap orang bisa membuat kelas tanpa melihat background-nya. KelasKita bisa dimasukan dalam kategori Social Open Online Course (SOOC).
Tidak
Sibejo
Tidak ada proses kursus (pendaftaran kursus, kuis yang di kerjakan murid), hanya video pembelajaran
Tidak
Unikom Kuliah Online
Tidak memenuhi syarat open
Tidak
Quipper Video
Bukan merupakan kursus, tidak open (berbayar)
Tidak
Zenius
Tidak ada proses kursus (pendaftaran kursus)
Tidak
Pada situs Zenius, Quipper Video, dan Sibejo materi pembelajaran dibagi berdasarkan jenjang pendidikan seperti untuk SD, SMP, SMA, bahkan Universitas. Dalam mengikuti pembelajaran, pengguna khususnya masyarakat Indonesia akan dipermudah dengan penyampaian menggunakan bahasa Indonesia pada setiap kursus. Terdapat dua situs yang memenuhi definisi dari MOOC tetapi tidak termasuk ke dalam sebuah MOOC yaitu Kelase dan Kelas Kita. Kedua situs tersebut masuk ke dalam kategori SOOC, karena peserta memiliki peran ganda, dapat menjadi peserta dan dapat membuat kursus (Dalton et al. 2016). Salah satu ciri dari MOOC adalah kelas atau kursus dibuat oleh praktisi profesional atau institusi resmi, ada proses kursus seperti adanya waktu mulai dan berakhir. Untuk data lebih lengkap situs pembelajaran online Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 1. Dari 17 situs pembelajaran online Indonesia terdapat 7 situs yang memenuhi persyaratan dari sebuah MOOC yaitu XL E-Learning, CREATE CyberSchool,
11 MOOCs Universitas Terbuka, IndonesiaX, Dicoding, Pembelajaran Daring Indonesia Terpadu (PDITT), dan Sekolah Pintar. Penjelasan singkat mengenai situs MOOC Indonesia dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Situs MOOC Indonesia Open Situs MOOC Indonesia
CREATE CyberSchool *
Massive Jumlah Peserta
Institusi yang Bekerja sama
Tahun Release
Gratis
Berbayar
Jumlah Kursus
Ya
-
-
-
-
N/A
Pihak IT
2014
Dicoding
Ya
Tidak
7 Kursus
9714 partisipan lulus 1198 partisipan
IndonesiaX
Ya
Tidak
15 Kursus
N/A
5 Universitas, 7 Lembaga
2014
MOOCs Universitas Terbuka
Ya
Tidak
7 Kursus
N/A
-
2015
Sekolah Pintar
Ya
Ya
57 Kursus
-
2014
Pembelajaran Daring Indonesia Terpadu (PDITT)
Ya
Tidak
32 Kursus
N/A
9 Universitas
2014
XL E-Learning
Ya
Tidak
6 Kursus
5929 partisipan
-
2012
15129 partisipan
Pada sifat course, semua MOOC Indonesia melakukan pembelajaran melalui media internet dan terdapat penilaian pada setiap pembelajaran yang diselenggarakan. Pada sifat open situs MOOC Indonesia menyediakan kursus gratis dan terdapat kursus yang berbayar. Sekolah Pintar adalah satu-satunya MOOC Indonesia yang memiliki kursus berbayar, tentunya dengan materi pembelajaran yang lebih bagus dibanding materi kursus yang gratis. Biaya untuk mengikuti kursus berbayar pada Sekolah Pintar berkisar 250 ribu sampai 500 ribu rupiah. Pada sifat massive MOOC Indonesia jumlah kursus yang tersedia terbilang masih sedikit, situs sekolah pintar memiliki jumlah kursus yang paling banyak sejumlah 57 kursus dan paling sedikit dimiliki oleh situs XL E-Learning sebanyak 6 kursus. Jumlah peserta pada situs MOOC Indonesia sudah banyak, situs Sekolah Pintar memiliki jumlah peserta sebanyak 15 129 peserta. Permasalahan jumlah peserta yang tidak menyelesaikan kursus sampai akhir pembelajaran dapat dilihat pada situs Dicoding yang memiliki 9 714 peserta per bulan Desember 2016. Jumlah tersebut diambil dari 7 kursus yang diselenggarakan dan hanya 12% peserta yaitu sebanyak 1 198 yang sudah lulus. Situs Dicoding adalah satu-satunya MOOC yang bertemakan teknologi, semua materi pembelajaran mengenai kode program untuk membuat sebuah aplikasi. Bahasa Indonesia digunakan dalam penyampaian pembelajaran. Penyampaian pembelajaran dilakukan melalui sebuah video, pada situs Dicoding pembelajaran disampaikan berupa teks bacaan. Pada situs IndonesiaX video pembelajaran sudah dapat diunduh oleh peserta dan video sudah dilengkapi teks percakapan dalam bahasa Indonesia. Semua situs MOOC Indonesia telah
12 memberikan sertifikat jika peserta telah menyelesaikan pembelajaran. Sertifikat bisa didapat secara gratis, tetapi pada situs IndonesiaX jika peserta ingin mendapatkan sertifikat peserta dikenakan biaya sebesar Rp. 250.000. Sertifikat yang telah diverifikasi dapat dilihat dengan adanya tanda tangan dari pihak penyedia pembelajaran, pihak MOOC dan nomor sertifikat terdapat pada situs MOOCs Universitas Terbuka, IndonesiaX, Sekolah Pintar, dan PDITT. Situs Dicoding, IndonesiaX, dan PDITT telah melakukan kerja sama dengan beberapa institusi dalam menyelenggarakan pembelajaran. Tetapi pada situs MOOCs Universitas Terbuka dan XL E-Learning membuka kursus dari pihak sendiri, belum melakukan kerja sama dengan institusi lain dalam memberikan pembelajaran. Platform yang digunakan pada MOOC Indonesia berbasis web, hanya IndonesiaX yang sudah menyediakan aplikasi android dan ios dalam penyelenggaraan pembelajaran. Rincian lebih lengkap mengenai situs MOOC Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 2. Daftar situs MOOC luar negeri yang akan dikaji dapat dilihat pada Tabel 7. Penjelasan lebih lengkap mengenai situs MOOC Luar Negeri dapat dilihat pada Lampiran 3. Pada MOOC yang ada di luar negeri pembelajaran dilakukan melalui media internet dan terdapat penilaian, waktu pendaftaran, dan waktu berakhirnya kursus. Coursera memiliki jumlah terbanyak institusi yang melakukan kerja sama, yaitu 146 universitas dan lembaga yang berada pada 28 negara yang berbeda. Udacity telah melakukan kerja sama dengan perusahaan besar dunia yang bergerak di bidang teknologi. Pada situs EdX, Coursera, dan Udacity jika peserta ingin mendapatkan sertifikat, di awal masuk pembelajaran diberikan dua pilihan yaitu berbayar dan jika sudah lulus mendapatkan sertifikat dan masuk pembelajaran dengan gratis tanpa mendapatkan sertifikat jika sudah lulus. Pada sifat Open situs MOOC luar negeri juga telah menyediakan kursus gratis dan berbayar. EdX dan Udacity menyediakan kursus berbayar, sedangkan Coursera dan Khan Academy hanya menyediakan kursus gratis. Pada sifat massive MOOC luar negeri memiliki jumlah kursus yang sangat banyak, per bulan Desember 2016 situs Coursera memiliki jumlah kursus sebanyak 2173, EdX memiliki kursus sebanyak 1354 dan Udacity memiliki jumlah kursus yang sedikit yaitu sebanyak 171. Pada Khan Academy memiliki jumlah kursus lebih dari 500 yang terdiri atas 8 subjek kursus. Tabel 7 Situs MOOC luar negeri Open
Massive
Situs MOOC Luar Negeri
Gratis
Berbayar
EdX
Ya
Ya
1123 Kursus
N/A
Coursera
Ya
Tidak
2173 Kursus
N/A
Udacity
Ya
Ya
152 Kursus
N/A
Tidak
8 subjek pembelajaran, lebih dari 500 Kursus
N/A
Khan Academy
Ya
Jumlah Kursus
Jumlah Peserta
Institusi yang Bekerjasama
Tahun Release
48 Universitas 146 Universitas dan Lembaga dan 28 Negara. Telah bekerja sama dengan perusahaan IT di seluruh dunia seperti Google, Amazon, AT&T, Whatapps dan lainnya
2001
N/A
2006
2012
2012
13 Perbandingan MOOC Indonesia dan luar negeri dapat dilihat pada Tabel 8. Perbandingan MOOC luar negeri dan MOOC Indonesia dapat dilihat pada jumlah kursus yang tersedia. MOOC luar negeri mempunyai jumlah kursus ribuan, MOOC Indonesia paling banyak 57 kursus. Peserta MOOC luar negeri dari berbagai negara, MOOC Indonesia hanya dari masyarakat Indonesia. Penyelenggara pembelajaran pada MOOC luar negeri dari berbagai institusi yang telah bekerja sama. Dua dari MOOC yang ada di Indonesia, penyelenggara pembelajaran masih dilakukan oleh pihak MOOC itu sendiri belum bekerja sama dengan institusi pendidikan lain. Tabel 8 Perbandingan MOOC Indonesia dan MOOC luar negeri No. 1
Parameter Open
MOOC Indonesia Menyediakan kursus gratis dan berbayar Jumlah Kursus terbanyak 57 kursus, paling sedikit 6 kursus
2
Massive
3
Course
Kursus dilakukan melalui website
4
Institusi Kerja sama
5
Sertifikat
Tidak semua MOOC melakukan kerja sama dengan universitas atau institusi pendidikan Tidak semua terverivikasi
6
Bahasa
Hanya bahasa Indonesia
MOOC Luar Negeri Menyediakan kursus gratis dan berbayar Jumlah Kursus terbanyak 2173 kursus, paling sedikit 152 kursus Kursus dilakukan melalui website, dibantu dengan aplikasi berbasis mobile Telah melakukan kerja sama dengan universitas atau institusi pendidikan dari seluruh dunia Sudah terverifikasi Menggunakan bahasa Inggrisdalam kursus serta tersedia subtitle dalam berbagai bahasa
Evaluasi Situs dengan Metode Criteria to Assure Design Quality of MOOCs MOOC yang dievaluasi didapat dari hasil tahapan pencarian dan penentuan situs MOOC Indonesia yaitu empat dari luar negeri dan enam MOOC Indonesia. Situs PDITT dan Create CyberSchool termasuk dalam situs MOOC Indonesia tetapi tidak dievaluasi karena pada saat evaluasi mengalami kendala. Situs PDITT tidak dievaluasi karena pada saat pendaftaran kursus harus menunggu persetujuan dari pihak PDITT dan sampai batas waktu berakhirnya evaluasi masih tidak mendapatkan persetujuan. Situs Create CyberSchool pada saat login tidak bisa masuk ke halaman dashboard peserta walaupun sudah menggunakan username dan password yang benar. Evaluasi dilakukan pada bulan September sampai Oktober 2016. Pada Tabel 9 menunjukkan hasil dari penilaian kriteria antarmuka pengguna dari MOOC luar negeri dan MOOC Indonesia.
14 Tabel 9 Hasil evaluasi kriteria antarmuka pengguna Penilaian MOOC Luar Negeri
Rataan
XL ELearning
Sekolah Pintar
MOOCs UT
IndonesiaX
Dicoding
Khan Academy
Udacity
Coursera
EdX
Parameter Penilaian
MOOC Indonesia
AP1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
AP2
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0.77
AP3.1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0.77
AP3.2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
AP4
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0.55
AP5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
AP6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
AP7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
AP8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
AP9
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0.11
AP10.1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0.88
AP10.2
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0.77
AP11.1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
AP11.2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
AP12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
AP13.1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0.55
AP13.2
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0.88
Ap13.3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
AP13.4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ap13.5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
10
10
9
6
9
11
7
8
8.88
2.50
2.50
2.50
2.25
1.50
2.25
2.75
1.75
2
2.22
Cukup Baik
Cukup Baik
Cukup Baik
Kurang
Kurang
Kurang
Cukup Baik
Kurang
Kurang
Kurang
Parameter Terpenuhi Nilai Parameter Deskripsi
Catatan: 1 menunjukkan parameter terpenuhi, 0 menunjukkan parameter tidak ditemukan
Pada parameter AP2 hanya Udacity dan Khan Academy yang menyediakan kotak pencarian yang berfungsi untuk mencari materi, sedangkan MOOC yang lain berupa pencarian kursus sesuai keinginan peserta. Parameter AP3.1 untuk tag video yang berkaitan pada semua MOOC yang dievaluasi belum tersedia, tetapi pada AP3.1 hampir semua MOOC telah memberikan judul pada setiap video pembelajarannya agar memudahkan peserta untuk mencari video yang berkaitan. Pada AP4 MOOC luar negeri video pembelajaran dapat diunduh oleh peserta, sedangkan pada MOOC Indonesia hanya IndonesiaX dan MOOC UT peserta dapat mengunduh video pembelajaran.
15
Gambar 2 Ilustrasi teacher view dan slide view Pada parameter AP11 mengenai ketersediaannya teacher view dan slide view tidak yang dapat beralih ke tampilan penuh tidak ditemukan pada semua MOOC yang telah dievaluasi. Ilustrasi video pembelajaran yang memiliki slide view sekaligus memiliki teacher view dapat dilihat pada Gambar 2. Pada video pembelajaran biasanya teacher view berada pada bagian bawah, sedangkan tampilan utama menunjukkan slide view yang berisi materi pembelajaran. Teacher view menampilkan pengajar yang sedang menjelaskan materi. Pada saat ini MOOC yang telah dievaluasi melakukan pergantian tampilan Teacher View dan Slide View pada saat mengajar. Kriteria antarmuka pengguna menunjukkan situs yang paling banyak memenuhi parameter kriteria antarmuka pengguna adalah EdX, Coursera, dan Udacity dari luar negeri dan di Indonesia adalah MOOCs UT. Nilai rata-rata penilaian antarmuka pengguna MOOC luar negeri adalah 2.44 dengan deskrispi penilaian kurang. MOOC Indonesia juga memiliki nilai rata-rata 2.05 dengan deskripsi penilaian kurang. Selanjutnya evaluasi terhadap kriteria sarana pembelajaran dan sosial yang dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Hasil evaluasi kriteria sarana pembelajaran dan sosial Penilaian MOOC Indonesia XL ELearning
MOOCs UT
Sekolah Pintar
Indonesia X
Dicoding
Khan Academy
Udacity
Coursera
EdX
Rataan
MOOC Luar Negeri Parameter Penilaian
SPS1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0.88
SPS2
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0.88
SPS3.1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0.77
SPS3.2
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0.33
SPS4
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0.33
SPS5.1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0.44
SPS5.2
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0.55
SPS6
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0.11
SPS7
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0.33
16 Penilaian MOOC Indonesia XL ELearning
Sekolah Pintar
MOOCs UT
IndonesiaX
Dicoding
Khan Academy
Udacity
Coursera
EdX
Rataan
MOOC Luar Negeri Parameter Penilaian
SPS8.1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0.44
SPS8.2
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0.33
SPS9
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0.88
SPS10
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0.22
Parameter Terpenuhi
6
11
8
5
8
7
7
4
3
6.55
Nilai Parameter
2.31
4.23
3.08
1.92
3.08
2.69
2.69
1.54
1.15
2.47
Deskripsi
Kurang
Baik
Cukup Baik
Kurang
Cukup Baik
Cukup Baik
Cukup Baik
Kurang
Buruk
Kurang
Catatan: 1 menunjukkan parameter terpenuhi, 0 menunjukkan parameter tidak ditemukan
Seperti tema yang diusung oleh model pembelajaran MOOC yang menyediakan sarana untuk berdiskusi, hampir semua MOOC yang dievaluasi memenuhi parameter SPS1 hanya situs XL E-Learning yang tidak menyediakan sarana diskusi bersama. SPS4 berupa menyediakan sarana video conference pada beberapa kursus yang diselenggarakan hanya tersedia pada MOOC luar negeri, MOOC yang ada di Indonesia belum menyediakan sarana video conference. IndonesiaX telah mengusung video conference melalui aplikasi berbasis mobile Skype yang disampaikan melalui portal berita Kompasiana, tetapi pada pengamatan yang telah dilakukan masih belum menemukan sarana video conference pada kursus yang diselenggarakan. SPS6 adalah parameter yang menampilkan daftar peserta yang sedang online untuk membantu peserta didik yang lain dalam melakukan diskusi online. Sekolah pintar adalah satu-satunya MOOC Indonesia yang memenuhi parameter ini sedangkan MOOC luar negeri tidak ada yang memenuhi parameter ini. Pada SPS10 hanya situs Coursera dan MOOCs UT yang menyediakan pemberian peringkat suka dan tidak suka langsung pada halaman kursus, pada situs lain pemberian suka dan tidak suka ataupun informasi mengenai video dapat dilihat ketika pengguna menekan tombol Youtube pada video dan beralih pada halaman Youtube. EdX merupakan situs MOOC luar negeri terbaik, sedangkan di Indonesia Xl E-Learning mempunyai penilaian paling rendah pada kriteria sarana pembelajaran dan sosial. MOOC luar negeri memiliki nilai rata-rata 2.88 dengan deksripsi penilaian cukup baik sedangkan MOOC Indonesia memiliki penilaian kurang dalam kriteria ini dengan memiliki nilai rata-rata 2.23. Selanjutnya dilakukan penilaian terhadap kriteria analisis pembelajaran yang dapat dilihat pada Tabel 11.
17 Tabel 11 Hasil evaluasi kriteria analisis pembelajaran Penilaian MOOC Luar Negeri
Rataan
XL ELearning
Sekolah Pintar
MOOCs UT
IndonesiaX
Dicoding
Khan Academy
Udacity
Coursera
EdX
Parameter Penilaian
MOOC Indonesia
AB1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0,66
AB2
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0,77
AB3
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0,66
AB4
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0,77
AB5
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0,33
AB6.1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0,55
AB6.2
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0,33
AB7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
AB8
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0,22
6
7
2
6
4
8
2
1
3
4,33
3.33
3.89
1.11
3.33
2.22
4.44
1.11
0.56
1.67
2,4
Cukup Baik
Baik
Buruk
Cukup Baik
Kurang
Baik
Buruk
Buruk
Kurang
Kurang
Parameter Terpenuhi Nilai Parameter Deskripsi
Catatan: 1 menunjukkan parameter terpenuhi, 0 menunjukkan parameter tidak ditemukan
Pada parameter AB7 semua MOOC yang dievaluasi tidak ditemukan penerapan teknik analisis jejaring sosial untuk mengidentifikasi atau memvisualisasikan hubungan antar peserta. Pada AB8 MOOC luar negeri tidak ada sarana untuk bertanya kepada pengajar tetapi pada MOOC Indonesia, situs IndonesiaX dan Sekolah pintar menyediakan sarana bertanya kepada pengajar. Situs IndonesiaX menyediakan kotak pertanyaan kepada pengajar tetapi yang terjadi saat ini adalah orang yang menjawab pertanyaan adalah dari staf IndonesiaX. Pada situs Sekolah Pintar untuk bertanya kepada pengajar, peserta dapat bertanya pada menu Konsultasi. Penilaian kriteria analisis pembelajaran pada MOOC luar negeri rata-rata memiliki penialaian cukup baik, sedangkan di Indonesia memiliki penilaian kurang. EdX memiliki deskripsi penilaian baik, sedangkan pada MOOC Indonesia MOOCs UT dan Sekolah Pintar memiliki penilaian buruk.
18
Gambar 3 Hasil evaluasi aspek teknis Dapat dilihat pada Gambar 3 menunjukkan hasil perbandingan MOOC Indonesia dengan MOOC luar negeri. Kriteria aspek teknis pada MOOC luar negeri pada kriteria antarmuka pengguna memiliki penilaian kurang sedangkan pada sarana pembelajaran dan sosial dan analisis pembelajaran memiliki penilaian cukup baik. Sedangkan aspek teknis pada MOOC Indonesia dari semua kriteria yang dievaluasi memiliki penilaian kurang. Sehingga perlu ditambahkan dan diperbaiki pada aspek teknis. Hasil Evaluasi Penggunaan Fasilitas MOOC dan Motivasi Belajar Sebelum kuesioner disebarkan dilakukan validasi terlebih dahulu untuk memastikan kuesioner benar dan mudah dipahami responden. Setelah dilakukan wawancara kemudian melakukan penulisan ulang pertanyaan kuesioner yang menurut narasumber membingungkan. Hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran 5. Data kuesioner diambil dari hasil survei yang dilakukan pada tanggal 7-20 November 2016 dengan jumlah 31 responden. Kuesioner disebarkan di forum diskusi MOOC yang ada di Indonesia seperti IDCourserian, forum diskusi situs IndonesiaX, Sekolah Pintar, Kelase, KelasKita, grup diskusi peserta Indonesia Android Kejar (IAK) yang menggunakan Udacity sebagai media penyampaian pembelajaran. Dari hasil kuesioner didapat bahwa platform MOOC yang diikuti responden sangat bervariatif, 38.7% mengikuti MOOC dari Indonesia, 25.8% dari luar negeri sedangkan sebanyak 35.5% mengikuti MOOC yang ada di Indonesia dan luar negeri. MOOC luar negeri yang paling banyak diikuti adalah Coursera, EdX, dan Udacity sedangkan dari Indonesia adalah IndonesiaX dan Dicoding. Uniknya sebanyak 64.5% masyarakat Indonesia tidak mengetahui perbedaan MOOC dan ELearning. Dari jawaban yang mengetahui perbedaannya terletak pada jumlah peserta, ketersediaannya sertifikat dan materi yang didapat secara gratis dari Universitas ternama. Setelah didapat mengenai data pengguna, pertanyaan dibagi menjadi 6 bagian pertanyaan yaitu: 1
Kualitas Informasi Pada bagian kualitas informasi pertanyaan dibagi menjadi pertanyaan berbentuk skala Likert dan pilihan ganda. Sebanyak 35.5% peserta memilih netral bahwa MOOC membantu dalam memperoleh pembelajaran yang diperlukan. MOOC mempunyai keragaman bahasa, sejauh ini MOOC luar negeri
19 menyampaikan pembelajaran menggunakan bahasa Inggris dan efektivitas diseminasi pada pembelajaran masih dapat diperoleh oleh peserta kursus (Gaebel 2013). Dapat dilihat pada hasil kuesioner, dalam memahami materi yang diberikan sebanyak 48.4% memilih setuju telah memahami materi walaupun tidak semua MOOC luar negeri memberikan transkrip percakapan dalam bahasa Indonesia. Pembelajaran MOOC dipandang bermanfaat yang dapat ditunjukkan bahwa 38.7% menyatakan setuju bahwa MOOC menyediakan kursus yang bermanfaat. Pembelajaran melalui MOOC juga dapat membantu dalam meningkatkan dan mengembangkan kemampuan peserta.
Gambar 4 Penyampaian pembelajaran Peserta MOOC lebih tertarik jika penyampaian pembelajaran disampaikan melalui video pembelajaran dan terdapat teks pembelajarannya, dapat dilihat dari Gambar 4 yang menunjukkan 61% responden memilih lebih tertarik jika disampaikan melalui video pembelajaran serta terdapat teks penjelasan dari pembelajaran.
Gambar 5 Pemilihan teacher view dan slide view Pada Gambar 5 menunjukkan sebanyak 52% peserta MOOC memilih lebih nyaman jika pada video pembelajaran menampilkan pengajar yang sedang menjelaskan materi pembelajaran dan menampilkan secara bergantian tampilan slide yang berisi materi. 2
Umpan Balik dan Penilaian Dalam melakukan pendaftaran kursus yang disediakan MOOC terbilang sangat mudah dan cepat, dapat dilihat dari hasil survei yang menunjukkan bahwa 32.3% memilih netral, 29% memilih setuju, dan 29% sangat setuju. Kelebihan dari sistem penilaian MOOC mempermudah dalam evaluasi hasil pembelajaran,
20 sebanyak 45.2% memilih setuju. Ketika peserta diberikan tugas atau kuis yang diberikan sebanyak 35.5% peserta memilih netral, dan 35.5% juga memilih setuju bahwa pemberian tugas atau kuis pada MOOC mudah dipahami. Pada metode pengujian pada kuis atau tugas yang diberikan sebanyak 45.2% memilih setuju bahwa metode pengujian pada MOOC bersifat adil, serta hasil pengujian pun diberitahu kepada peserta secara cepat. Penilaian pada pembelajaran online penting bagi peserta. Peserta menginginkan penilaian yang lebih cepat di bandingkan penilaian yang dilakukan oleh pengajar secara manual (Cashion dan Palmieri 2002). 3
Network Learning Pada bagian network learning bertujuan untuk melihat bagaimana interaksi peserta dengan peserta lain. Sebuah MOOC memiliki sarana berdiskusi, bahkan pada beberapa MOOC dijumpai terdapat sarana bertanya kepada pengajar. Sebanyak 35.5% memilih netral, dan 35.5% juga memilih setuju bahwa responden dapat berinteraksi dengan peserta lain melalui forum diskusi. Sebanyak 32.3% menyatakan netral, dan 32.3% menyatakan setuju jika sarana diskusi seperti adanya forum diskusi meningkatkan interaksi peserta. Ketika peserta mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas atau kuis yang diberikan, sebanyak 38.7% responden setuju jika sarana diskusi dapat membantu dalam menyelesaikan pembelajaran yang diikuti. 4
Self Organized Learning Pada bagian ini responden diberikan pertanyaan mengenai pengelolaan pembelajaran peserta pada sebuah MOOC. Sebanyak 35.5% responden menyatakan setuju jika tidak diberikan tenggat waktu maka akan menyelesaikan pembelajaran, dan belajar sesuai keinginan peserta masing-masing. Peserta berpendapat netral sebanyak 32.3%, 25.8% yang memilih setuju, dan 19.4% memilih sangat setuju akan menentukan seberapa sering belajar pada MOOC dalam jangka waktu tertentu.
Gambar 6 Bertanya pada forum ketika memiliki kesulitan Dapat dilihat pada Gambar 6 menunjukkan hasil yang bervariatif dalam bertanya kepada peserta lain ketika memiliki kesulitan dalam memahami materi. Sebanyak 22.6% menyatakan tidak setuju, dan sebanyak 25.5% menyatakan sangat setuju akan berdiskusi dengan peserta lain jika mengalami kesulitan. Hal ini menunjukkan sebagian masyarakat Indonesia masih enggan untuk bertanya ke forum diskusi ketika memiliki kendala.
21 5
Learning Analitycs Pada sarana learning analitycs terdapat hasil analisis mengenai kegiatan belajar peserta, baik progres dari tiap kursus maupun hasil dari kuis yang telah diikuti. Course analytics memungkinkan peserta untuk merepresentasikan kegiatan belajar peserta dalam kursus yang diikuti. Pertanyaan kuesioner pada bagian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Yousef et al. (2015). Sebanyak 41.9% setuju jika sarana course analytics dapat membantu dalam proses belajar. Sebanyak 48.4% memilih setuju jika hasil analisis belajar yang diberikan MOOC dipandang membantu dalam memantau pembelajaran yang diikuti. Sarana news feed dapat membantu dalam memantau kegiatan pembelajaran yang diikuti seperti pemberian suka, komentar, pemberitahuan mengenai video dan diskusi terbaru yang dapat dibuktikan dengan 45.2% responden memilih setuju. Berdasarkan survei terdapat 9.7% responden yang tidak setuju mengenai hasil analisis belajar yang tersedia pada MOOC merefleksi kinerja belajar. Untuk responden yang netral dan setuju memiliki jumlah yang sama yaitu sebanyak 38.7%, dan responden yang sangat setuju sebanyak 12.9%. Sistem pemberian peringkat seperti menampilkan jumlah suka, jumlah peserta yang telah mendaftar, dan jumlah peminat dalam kursus dapat membantu pengguna dalam menentukan kursus yang akan dikuti terdapat 16.1% responden tidak setuju. Selain itu 25.8% responden netral, 38.7% responden setuju, dan 19.4% responden sangat tidak setuju. Dokumentasi atau sumber yang direkomendasikan dalam pembelajaran dipandang dapat membantu dalam proses belajar, responden yang memilih setuju mencapai 51.6%, 12.9% memilih sangat setuju. 6
Motivasi Belajar Pada bagian motivasi belajar akan ditanyai beberapa faktor yang mempengaruhi peserta tidak menyelesaikan kursus yang diikuti berdasarkan Onah (2014). Hasil survei mengenai motivasi belajar, pengguna merasa malas untuk menyelesaikan kursus sampai selesai terdapat 51.6% responden memilih netral. Mengenai pengguna yang tidak memiliki motivasi untuk melanjutkan pembelajaran sampai selesai ketika mempelajari MOOC terdapat responden yang sangat tidak setuju sebanyak 6.5%, dan responden yang tidak setuju sebanyak 22.6%. Selain itu terdapat 45.2% responden netral, 22.6% responden setuju, dan 3.2% responden sangat setuju. Hampir semua MOOC memiliki tenggat waktu dalam kursus yang diselenggarakannya. Masalah tenggat waktu pun penjadi salah satu faktor penyebab peserta tidak menyelesaikan kursus. Berdasarkan hasil survei yang didapat sebanyak 35.5% memilih netral, 38.7 memilih setuju bahwa peserta tidak punya cukup waktu untuk mengikuti tenggat waktu yang diberikan pada kursus yang diikuti. Kemudian terdapat pernyataan kuesioner mengenai jika tidak ada tenggat waktu yang diberikan pada kursus yang diikuti peserta akan menyelesaikan, didapat sebanyak 38.7% menyatakan setuju. Faktor sulitnya dalam memahami materi yang diberikan menjadi salah satu faktor juga dalam penyebab peserta tidak menyelesaikan kursus sampai selesai. Terdapat 51.6% memilih netral, 16.1% memilih setuju bahwa peserta mempunyai kesulitan dalam mempelajari dan memahami materi yang disampaikan, sehingga tidak menyelesaikan pembelajaran sampai selesai. Kendala dalam mengerjakan kuis yang diberikan tidak menjadi masalah untuk tidak menyelesaikan kursus, hal
22 ini dapat dibuktikan bahwa 25.8% responden memilih tidak setuju, 48.4% memilih netral, dan 19.4% memilih setuju. Peserta akan menyelesaikan kursus sampai selesai jika mendapat bantuan ketika menemukan kendala, sebanyak 45.2% memilih netral, 35.5% memilih setuju, dan sebanyak 6.5% memilih sangat setuju. Hal ini dapat diartikan bahwa bantuan yang diberikan oleh peserta lain atau sistem MOOC sangat penting bagi peserta dalam menyelesaikan kursus.
Gambar 7 Penyelesaian kursus dengan adanya sertifikat gratis Dapat dilihat pada Gambar 7 mengenai penyelesaian kursus sampai selesai jika mendapat sertifikat secara gratis, responden memilih 35.5% sangat setuju, 29% memilih netral, dan 22.6% memilih setuju jika pada kursus terdapat sertifikat gratis. Hal ini menunjukkan bahwa sertifikat gratis pada kursus yang diselenggarakan menjadi daya tarik dalam menyelesaikan kursus yang diikuti.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari penelitian ini diperoleh bahwa terdapat 7 situs MOOC Indonesia. Pada sifat massive MOOC Indonesia jumlah kursus terbanyak ada 57 kursus dan paling sedikit 6 kursus. Jumlah peserta pada situs MOOC Indonesia sudah banyak, situs Sekolah Pintar memiliki jumlah peserta sebanyak 15 129 peserta. Sifat open MOOC Indonesia menyediakan kursus gratis dan berbayar. Sifat course, semua MOOC Indonesia melakukan pembelajaran melalui media internet dan terdapat penilaian pada setiap pembelajaran yang diselenggarakan. Dari hasil evaluasi menggunakan metode criteria to assure design quality of moocs, didapat bahwa aspek teknis MOOC Indonesia memiliki penilaian kurang, sehingga perlu diperbaiki dan ditambahkan lagi. Permasalahan jumlah peserta yang tidak menyelesaikan kursus sampai akhir dapat dilihat pada kursus yang diselenggarakan oleh Dicoding yang memiliki peserta yang sudah lulus sekitar 12% dari total semua peserta yang telah mendaftar. Penilaian MOOC bersifat adil serta hasil diberitahukan kepada peserta dengan cepat. Sarana course analytics dan news feed dipandang dapat membantu peserta dalam proses pemantauan kegiatan
23 pembelajaran. Sertifikat gratis pada kursus yang diselenggarakan menjadi daya tarik untuk menyelesaikan kursus sampai selesai. Saran Pada tahap pemilihan situs MOOC Indonesia serta evaluasi situs dilakukan oleh satu orang. Pada proses evaluasi aspek teknis, tidak ditemukan penjelasan lebih mendalam untuk setiap parameter sehingga pada penelitian selanjutnya diharapkan agar menggunakan rujukan mengenai parameter yang akan dievaluasi. Pada penelitian ini hanya melakukan evaluasi pada aspek teknis, belum adanya penilaian terhadap aspek pedagogi MOOC. MOOC yang dikaji masih bersifat umum, belum bersifat spesifik yang membahas satu persatu MOOC yang ada di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Atmaja FD. 2015. Perincian parameter usability tipe pengguna browser dan evaluator pada situs web e-commerce indonesia [skripsi]. Bogor (ID): Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Cashion J, Palmieri P. 2002. The Secret Is the Teacher: The Learner's View of Online Learning. Leabrook (ID): NCVER. Conole G. 2013. Moocs as Disruptive Technologies: Strategies for Enhancing the Learner Experience and Quality of MOOCS. Red. (50): doi:10.6018/red/50/2. Dalton EM, Pérez L, Grant K. 2016. SOOC: addressing varied learning needs through online professional learning and UDL. Di dalam: Journal on Technology and Persons with Disabilities; 2014 Okt 20; New Orleans, LA. Northridge (US): Association for the Advancement of Computing in Education (AACE). hlm 14. Gaebel M. 2013. Moocs massive open online courses. EUA Occasional Papers. 1:12. Holzinger A. 2005. Usability Engineering Methods for Software Developers. Di dalam: Communications of the ACM - Interaction design and children. Volume 48, Number 1. hlm 74 Krause, DS dan Lowe, eds. 2014. Invasion of the MOOCs The Promise and Perils of Massive Open Online Courses. English. Anderson South Carolina (US): Parlor Press. Chap. MOOCology, p. 3. 254 pp. ISBN: 9781602355347. DOI: 1602355339. United States of America. Liyanagunawardena TR, Parslow P , Williams SA. 2014. Dropout: MOOC Participants’ Perspective. Di dalam: Cress U, Kloos CD, editor. Proceedings of the European MOOC Stakeholder Summit 2014. McGreal R, Kinuthia W, Marshall S. 2013. Open Educational Resources: Innovation, Research and Practice. Vancouver (CA): Commonwealth of Learning and Athabasca University. hlm 7-9 Onah D.F.O, Sinclair J, Boyatt R. 2014. Dropout Rates Of Massive Open Online Courses: Behavioural Patterns. Di dalam: EDULEARN14 Proceedings. The University of Warwick (ENG).
24 Sunar AS, Abdullah NA, White S, C. Davis H. 2015. Personalisation of moocs the state of the art. Di dalam: Proceedings of the 7th International Conference on Computer Supported Education. Yousef AMF, Chatti MA, Schroeder U, Wosnitza M. 2014. What Drives a Successful MOOC? an Empirical Examination of Criteria to Assure Design Quality of MOOCS. Di dalam: 2014 IEEE 14th International Conference on Advanced Learning Technologies. Institute of Electrical & Electronics Engineers (IEEE). Yousef AMF, Chatti MA, Schroeder U, Wosnitza M. 2015. A Usability Evaluation of a Blended MOOC Environment: An Experimental Case Study. Di dalam: 2015 International Review of Research in Open and Distributed Learning. Volume 16, Number 2. Yousef AMF, Chatti MA, Ahmad I, Schroeder U, Wosnitza M. 2015. An evaluation of learning analytics in a blended MOOC environment. Di dalam: Proceedings of the European MOOC Stakeholder Summit 2015; 2015 Mei 18-20; Mons (BE): Université catholique de Louvain. hlm 125.
LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar situs pembelajaran online indonesia Open
MOOC Indonesia?
No.
Nama Situs
Kursus Gratis
Kursus Bebayar
Course
Massive
Bahasa
Alasan MOOC atau Bukan
1 2 3 4 5
CREATE CyberSchool Dicoding IndonesiaX MOOCs Universitas Terbuka Sekolah Pintar Pembelajaran Daring Indonesia Terpadu (PDITT)
Ya Ya Ya Ya Ya
TIdak Tidak Tidak Ya
Ya Ya Ya Ya Ya
Ya Ya Ya Ya Ya
Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia
Memenuhi prinsip MOOC Memenuhi prinsip MOOC Memenuhi prinsip MOOC Memenuhi prinsip MOOC Memenuhi prinsip MOOC
Ya Ya Ya Ya Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Indonesia
Memenuhi prinsip MOOC
Ya
7
XL E-Learning
Ya
Tidak
Ya
Ya
Indonesia
Memenuhi prinsip MOOC
Ya
8
Binus University Online Learning
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Indonesia
Tidak memenuhi syarat Open
Tidak
9
Brainly
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Indonesia
10
HarukaEdu
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Indonesia
6
11
Kelase
Ya
Ya
Ya
Indonesia
Hanya sekedar situs tanya jawab, tidak ada proses pendaftaran kursus Kursus Online berbayar, tidak ada pasilitas kursus yang gratis Setiap Lembaga bisa membuat kelas tanpa melihat background nya. Kelase bisa di masukan dalam kategori SOOC (Social Open Online Course) dan DOCC (Distributed Open Collaborative Course). Tidak memenuhi syarat Open (tidak semua orang bisa mendapatkan kelas yang sama)
Tidak Tidak
Tidak
26 Lanjutan daftar No
situs pembelajaran online Indonesia
Nama Situs
Open Kursus Kursus Gratis Bebayar
Course
Massive
Bahasa
12
KelasKita
Ya
Ya
Ya
Ya
Indonesia
13
Ruang Guru
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Indonesia
14
Sibejo
Ya
Tidak
Ya
Ya
Indonesia
15
Unikom Kuliah Online
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Indonesia
16
Quipper Video
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Indonesia
17
Zenius
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Indonesia
Alasan MOOC atau Bukan Setiap orang bisa membuat kelas tanpa melihat background nya. KelasKita bisa di masukan dalam kategori SOOC (Social Open Online Course) dan DOCC (Distributed Open Collaborative Course). Situs pencarian guru dan ketika sudah ketemu dengan guru proses belajar dilakukan face to face dgn murid, tidak ada proses Kursus Tidak ada proses Kursus (pendaftaran kursus, test yang di kerjakan murid), hanya video pembelajaran Tidak memenuhi syarat Open Bukan merupakan kursus, tidak open (berbayar) Tidak ada proses Kursus (pendaftaran kursus)
MOOC Indonesia?
Tidak
Tidak
Tidak Tidak Tidak Tidak
27 Lampiran 2 Situs MOOC Indonesia Open No.
Massive
Situs MOOC Indonesia Gratis
Berbayar
Jumlah Kursus
Jumlah Peserta
-
-
Jenis Pembelajaran
1
CREATE CyberSchool *
Ya
-
2
Dicoding
Ya
Tidak
7 Kursus
9714 partisipan lulus 1198 partisipan
Teknologi (Pengembang Aplikasi)
Indonesia
3
IndonesiaX
Ya
Tidak
15 Kursus
N/A
Profesional dan Akademik
4
MOOCs Terbuka
Ya
Tidak
7 Kursus
N/A
5
Sekolah Pintar
Ya
Ya
58 Kursus
6
Pembelajaran Indonesia (PDITT)
Ya
Tidak
7
XL E-Learning
Ya
Tidak
Universitas
Daring Terpadu
-
Bahasa
-
Sertifikat
Institusi yang Bekerja sama
-
Aplikasi Mobile
-
Tidak
Sertifikat Tidak Diverifikasi
Pihak IT
Tidak
Indonesia
Sertifikat Terverifikasi
5 Universitas, 7 Lembaga
Android dan Ios
Profesional
Indonesia
Sertifikat Terverifikasi
-
Tidak
15129 partisipan
Profesional dan Akademik
Indonesia
Sertifikat Terverifikasi
-
Tidak
32 Kursus
N/A
Akademik
Indonesia
Sertifikat Terverifikasi
9 Universitas
Tidak
6 Kursus
5929 partisipan
Profesional
Indonesia
Sertifikat Tidak Diverifikasi
-
Tidak
Catatan: * CREATE CyberSchool masuk dalam situs MOOC Indonesia, tetapi pada penelitian ini situs tersebut tidak akan diteliti, karena pada saat Login tidak bisa masuk ke halaman dashboard peserta walau pun sudah menggunakan username dan password yang benar.
28 Lampiran 3 MOOC Luar Negeri No
1
2
3
4
Open
Situs MOOC Luar Negeri
Gratis
Berbayar
EdX
Ya
Ya
Coursera
Udacity
Khan Academy
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Massive Jumlah Kursus 1123 Kursus
2173 Kursus
152 Kursus
8 subjek pembelajaran, lebih dari 500 Kursus
Jumlah Peserta N/A
N/A
N/A
N/A
Jenis Pembelajaran
Bahasa
Sertifikat
Institusi yang Bekerjasama
Penilaian MOOC (MOOCLab)
Aplikasi Mobile
Professional dan Akademik
Kebanyakan Bahasa Inggris
Sertifikat Terverifikasi
48 Universitas
4.63
Android dan Ios
4.56
Android dan Ios
4.31
Android dan Ios
4.54
Android dan Ios
Professional dan Akademik
Banyak Bahasa
Sertifikat Terverifikasi
Professional dan Akademik
Bahasa Inggris. Beberapa kursus memiliki transkrip percakapan dari beberapa negara
Sertifikat Terverifikasi
Umum dan Akademik
Bahasa situs dapat diubah menjadi 10 bahasa. pembelajaran diterjemahkan ke dalam 40 bahasa yang berbeda
Tidak
146 Universitas dan Lembaga dan 28 Negara. Telah bekerja sama dengan perusahaan IT di seluruh dunia seperti Google, Amazon, AT&T, Whatapps dan lainnya
N/A
Lampiran 4 Hasil Wawancara I.
II.
III.
DOKUMEN HASIL WAWANCARA Keterangan Wawancara Topik : Perbandingan Situs Massively Open Online Course Indonesia dengan MOOC Luar Negeri Pewawancara : Muchamad Aang Sopian Hari / Tanggal : Sabtu, 05 November 2016 Tempat : Kampus Ilmu Komputer Ekstensi Baranangsiang Waktu : 14.00 WIB Biodata Narasumber Nama : Deni Suswanto Pekerjaan : Data Engineer Tempat Tanggal Lahir: Bogor, 07-11-1991 Agama : Islam Email :
[email protected] No. Hp : 085710366555 Alamat : Desa Mekarwangi Rt 003/013 Bogor Hasil Wawancara Narasumber menemukan tampilan teacher-view dan slide view yang ditampilkan secara bersamaan pada kursus yang di ikuti yaitu kursus machine learning pada Coursea. Pada halaman pembelajaran terdapat slide view sedangkan pada pojok bawah terdapat teacher-view. Menurut narasumber, nyaman untuk belajar yang memiliki tampilan teacher-view dan slide view yang ditampilkan secara bersamaan. Tetapi ada atau tidaknya tergantung pada penyedia kursus, tidak semua kursus pada Coursera menyediakan tampilan tersebut. Belum pernah ada pembelajaran yang terselesaikan pada beberapa kursus yang telah diikuti, dengan alasan karena faktor motivasi belajar dan tenggat waktu yang diberikan oleh Coursera. Tiap minggu harus menyelesaikan pembelajaran dan menyelesaikan kuis yang diberikan. Jika narasumber menyelesaikan kuis minimal berapa soal dan memiliki nilai yang cukup, maka narasumber berhak melanjutkan pembelajaran pada tahap selanjutnya. Untuk menyelesaikan hal tersebut narasumber membutuhkan usaha dan waktu yang lebih. Narasumber belum pernah mendapatkan sertifikat karena belum pernah menyelesaikan kursus sampai selesai dan untuk mendapatkan sertifikat harus membayar biaya masuk kursus. Dalam mengungkapkan perbedaan MOOC dan elerning dianggap sudah memahami perbedaan keduanya, tetapi masih ragu. Pada pembelajaran yang diberikan pada MOOC luar negeri transkrip percakapan dianggap penting dan membantu dalam memahami pembelajaran. Walaupun tidak semua video pembelajaran dilengkapi transkrip percakapan dalam bahasa Indonesia.
30 Lampiran 5 Pertanyaan kuesioner DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER A. Profil Responden 1. Saya seorang i. Laki-laki ii. Perempuan 2. Usia saya sekarang … 3. Pekerjaan saya i. Pelajar / Mahasiswa ii. Bekerja iii. Lainnya 4. Pendidikan terakhir saya ... i. SD/SMP/SMA ii. D1/D3 iii. S1/S2/S3 iv. Lainnya 5. Pengalaman saya belajar di MOOC ... i. Tidak ada ii. Saya telah mendaftar beberapa kursus, tetapi saya tidak menyelesaikan kursus sampai selesai iii. Saya telah menyelesaikan setidaknya satu kursus sampai selesai 6. Saya mengikuti kursus di MOOC … i. Indonesia (misalnya : Dicoding, IndonesiaX, MOOCs UT, Sekolah Pintar, XL E-Learning, dan lainnya) ii. Luar Negeri (misalnya : Edx, Coursera, Udacity, Khan Academy, dan lainnya) iii. Keduanya (MOOC Indonesia dan luar negeri) 7. Nama MOOC yang saya ikuti adalah ... 8. Dari mana Anda mengetahui MOOC tersebut? i. Internet (Jejaring sosial, Situs MOOC, dan lainnya) ii. Teman atau kelompok iii. Acara pelatihan iv. Lainnya 9. Apakah Anda mengetahui perbedaan MOOC dan e-learning i. Tahu ii. Tidak Tahu 10. Jika tahu, perbedaan MOOC dan e-learning adalah ... B. Kualitas Informasi Isilah pernyataan di bawah ini dengan memilih salah satu nomor 1, 2, 3, 4, atau 5 yang sesuai dengan pendapat Anda, angka 1= sangat tidak setuju (STS); 2 = tidak setuju (TS); 3= netral; 4 = setuju (S); 5= sangat setuju (SS);
No. Pernyataan STS TS N 1. MOOC membantu saya dalam memperoleh 1 2 3 pembelajaran yang saya perlukan 2. Saya dapat memahami tentang materi yang 1 2 3 diajarkan 3. MOOC menyediakan 1 2 3 kursus yang bermanfaat 4. Kursus yang ikuti, membantu dalam mengembangkan dan 1 2 3 meningkatkan kemampuan saya 5. Saya mengikuti pembelajaran MOOC 1 2 3 sesuai keahlian saya Saya lebih tertarik jika materi pembelajaran disampaikan melalui ... i. Video ii. Teks iii. Keduanya
S
31 SS
4
5
4
5
4
5
4
5
4
5
Saya lebih tertarik jika melihat video pembelajaran dengan memperlihatkan ... i. Hanya menampilkan pengajar yang sedang menjelaskan ii. Hanya menampilkan slide yang berisi materi pembelajaran iii. Menampilkan pengajar yang sedang menjelaskan materi pembelajaran dan tampilan slide yang berisi materi secara bergantian di tampilkan iv. Menampilkan slide pembelajaran disertai tampilan pengajar yang sedang menjelaskan secara bersamaan C. Umpan balik dan penilaian Isilah pernyataan di bawah ini dengan memilih salah satu nomor 1, 2, 3, 4, atau 5 yang sesuai dengan pendapat Anda, angka 1= sangat tidak setuju (STS); 2 = tidak setuju (TS); 3= netral; 4 = setuju (S); 5= sangat setuju (SS); No. Pernyataan STS TS N S SS 1. Proses mendaftar kursus yang saya ikuti mudah 1 2 3 4 5 dan cepat 2. Sistem MOOC mempermudah dalam 1 2 3 4 5 evaluasi hasil pembelajaran 3. Metode pengujian seperti pemberian tugas atau kuis pada MOOC 1 2 3 4 5 mudah dipahami
32 No. Pernyataan 4. Metode pengujian seperti pemberian tugas atau kuis pada MOOC bersifat fair/adil 5. Metode pengujian tersebut memberi tahu hasil dengan cepat
STS
TS
N
S
SS
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
D. Network Learning Isilah pernyataan di bawah ini dengan memilih salah satu nomor 1, 2, 3, 4, atau 5 yang sesuai dengan pendapat Anda, angka 1= sangat tidak setuju (STS); 2 = tidak setuju (TS); 3= netral; 4 = setuju (S); 5= sangat setuju (SS); No. Pernyataan STS TS N S SS 1. Saya dapat berinteraksi dengan peserta lain bahkan saya dapat 1 2 3 4 5 bertanya kepada pengajar 2. Saya dapat membuat dan mengelola grup 1 2 3 4 5 diskusi saya sendiri 3. Saya dapat membagikan pembelajaran yang saya 1 2 3 4 5 ikuti melalui media sosial 4. Sarana diskusi meningkatkan interaksi 1 2 3 4 5 dengan peserta lain 5. Sarana diskusi membantu saya dalam menyelesaikan 1 2 3 4 5 pembelajaran yang saya ikuti E. Self Organized Learning Isilah pernyataan di bawah ini dengan memilih salah satu nomor 1, 2, 3, 4, atau 5 yang sesuai dengan pendapat Anda, angka 1= sangat tidak setuju (STS); 2 = tidak setuju (TS); 3= netral; 4 = setuju (S); 5= sangat setuju (SS); No. Pernyataan STS TS N S SS 1. Saya akan menyelesaikan pembelajaran pada MOOC sesuai keinginan saya, tanpa 1 2 3 4 5 dipengaruhi tenggat waktu yang diberikan pada MOOC
No. Pernyataan 2. Saya akan menentukan seberapa sering saya belajar di MOOC dalam jangka waktu tertentu 3. Saya akan meneruskan pembelajaran ketika saya ingin belajar 4. Saya akan berdiskusi dengan peserta lain jika saya memiliki kesulitan dalam memahami materi 5. Saya dapat mengatur kegiatan belajar saya sendiri 6. Saya dapat belajar secara mandiri dari apa yang telah dipelajari pada pembelajaran MOOC 7. saya dapat memantau semua kegiatan saya pada MOOC dengan mudah
STS
TS
N
S
33 SS
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
F. Learning Analitycs Isilah pernyataan di bawah ini dengan memilih salah satu nomor 1, 2, 3, 4, atau 5 yang sesuai dengan pendapat Anda, angka 1= sangat tidak setuju (STS); 2 = tidak setuju (TS); 3= netral; 4 = setuju (S); 5= sangat setuju (SS); No. Pernyataan STS TS N S SS 1. Sarana course analytics pada MOOC sangat 1 2 3 4 5 membantu dalam kegiatan pembelajaran 2. Hasil analisis belajar yang diberikan MOOC membantu saya dalam 1 2 3 4 5 memantau pembelajaran yang saya ikuti 3. Sarana news feed membantu saya dalam memantau kegiatan pembelajaran yang saya ikuti (seperti suka, 1 2 3 4 5 komentar, video dan diskusi terbaru)
34 No. Pernyataan 4. Sarana news feed membantu saya dalam meningkatkan kolaborasi belajar dengan peserta lain 5. Sarana course analytics membantu saya untuk membandingkan kegiatan belajar saya dengan peserta lain 6. Hasil analisis belajar merefleksikan kinerja belajar saya 7. Sistem pemberian peringkat (seperti menampilkan jumlah suka, jumlah peserta, jumlah peminat dalam kursus) membantu saya dalam menentukan kursus yang akan saya ikuti 8. Sumber yang direkomendasikan dalam pembelajaran membantu saya agar lebih memahami materi yang diberikan 9. Saya merasa kursus yang direkomendasikan bagi saya sangat berguna
STS
TS
N
S
SS
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
G. Motivasi Belajar (Faktor Drop Out) Isilah pernyataan di bawah ini dengan memilih salah satu nomor 1, 2, 3, 4, atau 5 yang sesuai dengan pendapat Anda, angka 1= sangat tidak setuju (STS); 2 = tidak setuju (TS); 3= netral; 4 = setuju (S); 5= sangat setuju (SS); No. Pernyataan STS TS N S SS 1. Saya merasa malas untuk menyelesaikan 1 2 3 4 5 kursus sampai selesai 2. Saya tidak memiliki motivasi untuk melanjutkan pembelajaran sampai 1 2 3 4 5 selesai
No. Pernyataan 3. Saya tidak punya cukup waktu untuk mengikuti tenggat waktu yang diberikan pada kursus yang saya ikuti 4. Saya akan menyelesaikan kursus jika tidak ada tenggat waktu yang diberikan pada kursus yang saya ikuti 5. Saya sulit mempelajari dan memahami materi yang disampaikan, sehingga saya tidak menyelesaikan pembelajaran sampai selesai 6. Saya mempunyai kendala dalam mengerjakan kuis yang diberikan oleh pihak MOOC sehingga saya tidak menyelesaikan pembelajaran sampai selesai 7. Saya akan menyelesaikan kursus sampai selesai jika saya mendapatkan bantuan ketika menemukan kendala dalam mengerjakan kuis yang diberikan 8. Saya memiliki pengalaman buruk saat belajar di MOOC (seperti menemukan perilaku yang tidak pantas dari peserta lain pada forum, bahan pembelajaran yang salah, dan kualitas pelajaran yang buruk ) sehingga saya tidak melanjutkan pembelajaran sampai selesai
STS
TS
N
S
35 SS
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
36 No. Pernyataan 9. Saya akan menyelesaikan kursus sampai selesai jika kursus tersebut menyediakan sertifikat walaupun berbayar 10. Saya akan menyelesaikan kursus sampai selesai jika mendapat sertifikat secara gratis
STS
TS
N
S
SS
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
37
RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Purwakarta pada 28 Desember 1992 dari pasangan M Yahya Samsudi dan Ijoh. Penulis adalah anak kelima dari lima bersaudara. Sebelumnya penulis menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Jatiluhur pada tahun 2008 hingga 2011. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi Universitas Padjadjaran pada tahun 2011 hingga 2014 untuk menempuh pendidikan diploma III jurusan Manajemen Informatika. Setelah lulus dari Universitas Padjadjaran, penulis melanjutkan pendidikan ke alih jenis sarjana di Institut Pertanian Bogor jurusan Ilmu Komputer fakultas MIPA pada tahun 2014 hingga 2017.