Seminar Nasional Teknologi dan Sains (SNTS) II 2016 Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Berkelanjutan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Jakarta, 23-24 Agustus 2016
Perbandingan Prediksi Durasi Proyek Antara Pendekatan Matematis dan Kumulatif Rizka Chairunnisa1, Roy Handyawan2, Adi Kurniawan Parjono3 dan Basuki Anondho4 1
Alumni Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Let. Jend S. Parman No.1 Jakarta 11440 Email:
[email protected] 2 Alumni Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Let. Jend S. Parman No.1 Jakarta 11440 Email:
[email protected] 3 Alumni Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Let. Jend S. Parman No.1 Jakarta 11440 Email:
[email protected]@gmail.com 4 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Let. Jend S. Parman No.1 Jakarta 11440 Email:
[email protected] ABSTRAK Pengendalian proyek pada setiap proses proyek konstruksi adalah salah satu indikator keberhasilan dari suatu proyek konstruksi. Prediksi durasi ataupun biaya dalam proyek konstruksi adalah salah satu bentuk pengendalian proyek yang diyakini dapat meminimalkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dalam suatu proyek konstruksi. Prediksi durasi dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan matematis dan pendekatan kumulatif. Kurva S adalah salah satu metode yang dikenal luas dan diterapkan hampir pada setiap proyek konstruksi. Pada kurva S, dapat terlihat grafik yang merepresentasikan kumulatif prestasi kerja proyek dari tahap awal hingga tahap penyelesaian proyek (Chao et al, 2009). Tetapi karena proyek konstruksi terdiri dari banyak kegiatan dan biaya yang bervariasi, memungkinkan penggambaran keadaan yang sebenarnya terjadi tidak akurat atau tidak bisa didapatkan dengan hanya 1 model saja. (Cheng et al, 2011). Setelah itu metode earned value mulai dikembangkan sebagai salah satu usaha perbaikan kurva S. Pada dasarnya pendekatan matematis tidak mempertimbangkan kegiatan predecessor suatu proyek konstruksi. Sedangkan pendekatan kumulatif mempertimbangkan kegiatan predecessor suatu proyek konstruksi. Dengan melakukan perbandingan antara hasil prediksi durasi menggunakan kedua pendekatan tersebut, diharapkan dapat diketahui perbedaan hasil prediksi durasi proyek dengan pendekatan matematis dan pendekatan kumulatif. Pendekatan matematis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan EVM yang telah dimodifikasi dengan analisis regresi, metode ini menghasilkan suatu model prediksi durasi akhir proyek. Sedangkan pendekatan kumulatif yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan EVM (Earned Value Method) konvensional yang menghasilkan prediksi durasi akhir proyek konstruksi. Kata Kunci: Earned Value Method, Pendekatan Kumulatif, Pendekatan Matematis, Analisis Regresi, Prediksi Durasi Proyek.
1. PENDAHULUAN Konstruksi adalah kegiatan yang terus berkembang seiring berjalannya waktu. Setiap proyek konstruksi yang ada, diharapkan dapat memenuhi sasaran dan tujuannya. Proyek konstruksi juga diharapkan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan, karena itu proyek konstruksi memerlukan kegiatan pengendalian proyek (project controlling). Salah satunya adalah prediksi biaya ataupun durasi proyek konstruksi yang dilakukan sebagai bentuk monitoring dan controlling proyek [1]. Manajer proyek bidang konstruksi juga merasakan bahwa kemampuan memprediksi waktu dan biaya akhir adalah utilitas yang paling penting dari teknik pengendalian proyek [2]. Prediksi menggunakan metode earned value (EV) adalah salah satu cara yang dilakukan untuk perencanaan dan pengendalian proyek. Meskipun banyak dilakukan prediksi biaya atau durasi
TS-103
Seminar Nasional Teknologi dan Sains (SNTS) II 2016 Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Berkelanjutan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Jakarta, 23-24 Agustus 2016
akhir proyek dengan metode EV, kebanyakan studi lebih fokus pada prediksi biaya akhir. Selain metode earned value, S-Curve juga dapat dipakai sebagai metode monitoring dan controlling proyek konstruksi. Dalam kurva S, tim manajemen proyek dapat secara langsung melihat grafik yang merepresentasikan kumulatif prestasi kerja proyek (projectβs progress) dari tahap awal hingga tahap penyelesaian proyek [3]. Tetapi S-Curve juga memiliki kekurangan dalam metodenya, yaitu kurangnya kejelasan akan keterkaitan antar kegiatan. EVM dianggap sebagai teknik yang dapat diterima secara luas untuk prediksi dalam proyek konstruksi [4]. Dalam beberapa penelitian terdahulu EVM biasa dipakai untuk prediksi biaya dan durasi proyek konstruksi [5][6]. Secara konseptual, teknik EVM mengintegrasikan tiga elemen penting manajemen proyek yaitu biaya, jadwal, dan ruang lingkup. Teknik EVM dianggap memberikan metodologi yang efektif untuk memperoleh prediksi. EVM memiliki keunggulan yaitu dapat melaporkan prestasi kerja proyek dalam bentuk biaya dan durasi pelaksanaan dalam waktu yang bersamaan [7]. Tetapi metode EVM juga dikatakan memiliki kelemahan pada prediksinya terhadap durasi proyek karena kurangnya indikator yang dapat merepresentasikan keadaan durasi proyek yang sebenarnya [8]. Dengan permasalahan yang biasa ditemukan pada EVM, pada penelitian kali ini metode earned value konvensional akan didukung dengan metode analisis regresi. Analisis regresi adalah metode yang sangat umum digunakan pada berbagai bidang. Regresi dapat menyatakan suatu keterkaitan atau hubungan antara variabel-variabel. Regresi menyatakan keterkaitan atau hubungan antara 2 variabel, 1 variabel sebagai variabel terikat (respon) dan 1 variabel lainnya sebagai variabel bebas (prediktor). Penelitian ini menggunakan analisis regresi polinomial dengan 1 variabel bebas β orde dua. Variabel terikat pada penelitian ini adalah progres proyek konstruksi, sedangkan variabel bebas yang ditentukan adalah bobot durasi/m2 pada proyek konstruksi. Objek penelitian pada penelitian ini adalah proyek konstruksi pada gedung bertingkat di Jakarta. 2. DASAR TEORI Earned value method atau biasa disingkat EVM adalah salah satu metode yang dipakai untuk prediksi biaya ataupun durasi akhir dari suatu proyek konstruksi. Dalam EVM terdapat tiga komponen utama yaitu BCWS (budgeted cost of work scheduled), BCWP (budgeted cost of work performed), BCWP (Budgeted Cost of Work Performed) dan ACWP (actual cost of work performed). Dengan ketiga komponen tersebut, manajer proyek dapat menilai status dari proyek yang sedang mereka kerjakan dalam bentuk waktu dan juga biaya (Wauters et al, 2015). Penjelasan lebih rinci mengenai komponen-komponen dalam metode earned value yang digunakan pada penelitian dapat dilihat dibawah ini: BCWS (Budgeted Cost of Work Scheduled) BCWS adalah biaya sesuai jadwal untuk pekerjaan yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu. Rumus yang dapat dipakai untuk menghitung nilai BCWS adalah sebagai berikut: π΅πΆππ = πππππ ππππ‘πππ ππππ¦ππ Γ π΅ππππ‘ πππππππ ππ’ππ’πππ‘ππ ππππ π‘ππ‘ππ ππππππππ‘ππ π ππ π’ππ πππ‘π
TS-104
(1)
Seminar Nasional Teknologi dan Sains (SNTS) II 2016 Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Berkelanjutan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Jakarta, 23-24 Agustus 2016
BCWP (Budgeted Cost of Work Performed) BCWP adalah biaya rencana untuk semua pekerjaan yang dilakukan sampai dengan titik pengamatan. Rumus yang dapat dipakai untuk menghitung nilai BCWP adalah sebagai berikut: π΅πΆππ = πππππ ππππ‘πππ ππππ¦ππ Γ π΅ππππ‘ πππ‘π’ππ ππ’ππ’πππ‘ππ ππππ π‘ππ‘ππ ππππππππ‘ππ π ππ π’ππ πππ‘π (2) SPI (Schedule Performance Index) SPI adalah perbandingan BCWP terhadap BCWS yang menunjukan indikasi bahwa kontraktor sebagai pelaksana mampu atau tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan bobotnya dan juga waktu yang telah diberikan sesuai jadwal rencana. Nilai SPI dapat dihitung menggunakan rumus berikut: πππΌ =
π΅πΆππ π΅πΆππ
(3)
EAC (Estimate At Completion) EAC adalah prediksi durasi akhir proyek konstruksi. Nilai EAC dapat dihitung dengan rumus dibawah ini: πΈπ΄πΆ = π·π’πππ π πππ‘π’ππ ππππ¦ππ + (πππ π ππππ‘π’βπππΌ
(4)
Gambar 1. Grafik Earned Value Management Analisis Regresi Analisis regresi diperlukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh di antara variabel prediktor dan variabel respon yang telah ditetapkan. Terdapat banyak jenis analisis regresi, contohnya: analisis regresi linier sederhana, analisis regresi berganda, analisis regresi polinomial dll. Analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi polinomial. Regresi polinomial dipilih karena dianggap dapat merepresentasikan bentuk dari kurva S. Penelitian ini menggunakan analisis regresi polinomial dengan 1 variabel bebas β orde dua. Maka persamaan yang dipakai pada analisis regresi polinomial kuadratik adalah: ππ = π½0 + π½1 π₯π + π½2 π₯π2 + ππ
TS-105
(5)
Seminar Nasional Teknologi dan Sains (SNTS) II 2016 Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Berkelanjutan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Jakarta, 23-24 Agustus 2016
Keterangan: Y = Variabel terikat (variabel respon) Ξ² = koefisien yang tidak diketahui Μ
xi = X - X X = variabel bebas (variabel prediktor) Μ
= rata-rata dari nilai X X Ξ΅i = random error, variabel acak yang menggambarkan variasi di sekitar Y. 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode earned value konvensional dan analisis regresi. Earned value konvensional digunakan sebagai bentuk pendekatan kumulatif pada prediksi durasi akhir proyek. Dan penggunaan analisis regresi pada EVM sebagai bentuk pendekatan matematis pada prediksi durasi akhir proyek. Tahap pertama adalah melakukan pengumpulan data proyek berupa kurva s rencana, kurva s aktual, nilai kontrak proyek konstruksi, durasi rencana proyek, durasi aktual proyek dan luas lantai proyek konstruksi. Tahap kedua adalah pemukhtahiran kurva s dengan cara mengurangi bobot rencana dan bobot aktual proyek konstruksi dengan bobot pekerjaan sub-structure yang telah dikerjakan sebelumnya. Tahap ketiga adalah perhitungan BCWS (budgeted cost of work scheduled), BCWP (budgeted cost of work performed), SPI (Scheduled Performance Index), dan EAC (Estimate At Completion). Tahap keempat adalah uji validitas data untuk memastikan bahwa data yang digunakan dapat merepresentasikan keadaan yang sebenarnya. Uji validitas yang dilakukan pada penelitian ini meliputi uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan uji korelasi Pearson. Tahap kelima adalah penerapan analisis regresi pada metode earned value. Regresi yang dicari antara bobot durasi/m2 dan progres proyek konstruksi. Tahap keenam akan diperolah model regresi dari hasil analisis data. Tahapan terakhir adalah penarikan kesimpulan, kesimpulan yang akan ditarik adalah perbandingan hasil prediksi durasi akhir proyek menggunakan pendekatan matematis dan pendekatan kumulatif. 4. ANALISIS DATA Pemukhtahiran Kurva S Data proyek berupa kurva s yang berhasil dikumpulkan, selanjutnya akan melalui proses pemukhtahiran kurva s, yaitu dengan cara mengurangi total bobot rencana dan total bobot aktual proyek konstruksi pada titik pengamatan dengan bobot pekerjaan sub-structure. Pekerjaan substructure meliputi pekerjaan yang terdapat di bawah level permukaan tanah misalnya: pekerjaan pondasi dan basement. Tujuan dari pemukhtahiran kurva s adalah agar data yang dibandingkan bersifat homogen. Cara tersebut diaplikasikan ke semua proyek yang digunakan untuk penelitian. Pendekatan Kumulatif Perhitungan BCWS, BCWP, SPI, Sisa Waktu Konstruksi dan EAC Perhitungan BCWS, BCWP dan SPI dapat dihitung menggunakan persamaan (1), (2), dan (3), maka didapatkan hasil perhitungan dari ketiga nilai tersebut untuk semua proyek konstruksi yang digunakan pada penelitian ini. Berikut adalah tabel hasil perhitungannya:
TS-106
Seminar Nasional Teknologi dan Sains (SNTS) II 2016 Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Berkelanjutan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Jakarta, 23-24 Agustus 2016
Tabel 2. Perhitungan BCWS, BCWP dan SPI
Tahapan selanjutnya menghitung sisa waktu konstruksi dan EAC (Estimate at Completion). 1. Perhitungan Sisa Waktu Proyek Konstruksi πππ π ππππ‘π’ = π·π’πππ π π
πππππ ππππ¦ππ β π·π’πππ π π΄ππ‘π’ππ ππππ¦ππ
(7)
2. Perhitungan EAC (Estimate at Completion) dihitung menggunakan persamaan (4) Dengan menggunakan rumus diatas yang berbasiskan metode earned value, maka didapatkan hasil perhitungan dari nilai sisa waktu konstruksi dan prediksi durasi akhir proyek untuk semua proyek konstruksi yang digunakan pada penelitian ini. Berikut adalah tabel hasil perhitungannya: Tabel 3. Tabel Perhitungan Sisa Waktu Konstruksi dan EAC (Estimate At Completion)
EAC atau perkiraan waktu selesai proyek yang dapat dilihat pada tabel 3 merepresentasikan hasil prediksi durasi akhir proyek dengan pendekatan kumulatif. Selanjutnya analisis regresi diterapkan pada EVM sebagai bentuk prediksi durasi proyek dengan pendekatan matematis. Pendekatan Matematis Langkah-langkah prediksi durasi akhir dengan pendeketan matematis: 1. Mencari durasi/m2 2. Mencari bobot durasi/m2 Berikut adalah tabel data yang akan dianalisis menggunakan analisis regresi:
TS-107
Seminar Nasional Teknologi dan Sains (SNTS) II 2016 Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Berkelanjutan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Jakarta, 23-24 Agustus 2016
Tabel 4. Data Yang Akan Dicari Regresinya
Analisis Regresi Setelah data telah dinyatakan valid karena telah melalui serangkaian uji validitas, tahapan selanjutnya adalah melakukan regresi antara bobot durasi/m2 dengan hasil EAC atau perkiraan durasi akhir proyek yang sebelumnya telah diperoleh dari perhitungannya menggunakan metode earned value. Berikut adalah hasil analisis regresi yang dilakukan pada penelitian ini: Tabel 5. Model Summary of Polynomial Regression
Tabel 6. Coefficients Regresi Polinomial
Dari hasil regresi polinomial didapatkan koefisien korelasi (R) sebesar 0,817 yang menyatakan bahwa bobot durasi/m2 mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan progres proyek konstruksi. Sementara nilai koefisien determinasi (R2) yang didapat sebesar 0,668 atau dengan kata lain bobot durasi/m2 berpengaruh sebanyak 66,8 % terhadap progres durasi akhir proyek konstruksi. Tabel 7. Interpretasi Tingkat Hubungan
TS-108
Seminar Nasional Teknologi dan Sains (SNTS) II 2016 Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Berkelanjutan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Jakarta, 23-24 Agustus 2016
Sehingga didapatkan model regresi antara bobot durasi/m2 dan progres proyek konstruksi. π = β2570,305 + 4082,221π + 507,003π 2 5. KESIMPULAN Pada prediksi durasi proyek dengan pendekatan kumulatif menghasilkan prediksi durasi akhir proyek konstruksi. Sedangkan dengan pendekatan matematis diperoleh model regresi Y = -2570,305 + 4082,221X +507,003X2 yang merepresentasikan bobot durasi/m2 dan progres proyek konstruksi. 6. DAFTAR PUSTAKA A Guide for Project Management Book of Knowledge 3rd Edition. 2004. Yong-Woo, Kim dan Ballard, Glenn. Is The Earned Value Method an Enemy of Work Flow?. Proceedings Eighth Annual Conference of the International Group for Lean Construction, IGLC-6, Brighton, UK, July 17-19, 2000. Chao, Li Chung dan Chien, Ching Fa. Estimating Project S-Curves Using Polynomial Function and Neural Networks. Journal of Construction Engineering and Management: ASCE, 2009. Batselier, Jordy and Vanhoucke, Mario. Empirical Evaluation of Earned Value Management Forecasting Accuracy for Time and Cost. Journal of Construction Engineering and Management: ASCE, 2015. McConell, Daniel R. Earned Value Technique for Performance Measurement. Journal of Management in Engineering: ASCE, 1985. Prasanth, Anthony M A dan Raja, K Tirumalai. Project Performance Evaluation By Earned Value Method. International Journal of Engineering and Innovative RTechnology (IJEIT). Volume 3 Issue 1. February 2014. Mubarak, Saleh A. Constrution Project Scheduling and Control 2nd Edition. New Jersey: John Wiley & Sons, 2010. Moselhi, Osama. The Use of Earned Value in Forecasting Project Duration. Proceedings of the 28th ISARC, Seoul, Korea, 2011.
TS-109