PERBANDINGAN PELAYANAN PUSKESMAS SEBELUM DAN SESUDAH BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (Studi Pada Puskesmas BLUD Kawal Kabupaten Bintan Tahun 2013-2015)
NASKAH PUBLIKASI
Oleh
SUCI NUANI NASUTION NIM. 120565201013
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut dibawah ini : Nama
: SUCI NUANI NASUTION
NIM
: 120565201013
Jurusan/Prodi
: Ilmu Pemerintahan
Alamat
: Kelurahan Tanjung Riau RT/RW 006/001
Nomor TELP
: 085264090237
Email
:
[email protected]
Judul Naskah
: PERBANDINGAN PELAYANAN PUSKESMAS SEBELUM DAN SESUDAH BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (Studi Pada Puskesmas BLUD Kawal Kabupaten Bintan Tahun 2013-2015)
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan. Tanjungpinang, 9 Februari 2017 Yang menyatakan, Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Yudhanto Satyagraha Adiputra, M.A NIDN. 1015068301
Nazaki, S.Sos.,M.Si NIP. 198311032012121001
1
PERBANDINGAN PELAYANAN PUSKESMAS SEBELUM DAN SESUDAH BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (Studi Pada Puskesmas BLUD Kawal Kabupaten Bintan Tahun 2013-2015) Suci Nuani Nasution,
[email protected] ABSTRAK Puskesmas merupakan institusi pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama. Semakin tingginya tuntutan bagi Puskesmas untuk meningkatkan pelayanannya sehingga permasalahan yang muncul terkait dengan terbatasnya anggaran, alur birokrasi, aturan pengelolaan keuangan dapat teratasi. Melalui penetapan Puskesmas Kawal sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) berdasarkan Peraturan Bupati Bintan Provinsi Kepulauan Riau Nomor 51 Tahun 2014. Puskesmas diberikan kebebasan dan dituntut untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kualitas pelayanan Puskesmas sebelum dan sesudah BLUD di Puskesmas Kawal Kabupaten Bintan khususnya pasien rawat inap. Dalam hal ini diukur dengan lima dimensi yaitu ; tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik Sampling yang digunakan adalah Sampling Jenuh. Adapun responden adalah pasien yang mendapatkan/merasakan pelayanan pengobatan rawat inap di Puskesmas Kawal sebelum berstatus BLUD dan sesudah berstatus BLUD. Untuk memperoleh data yang akurat dan lengkap penulis melakukan observasi, dokumentasi, dan kuisioner yang disebar kepada 41 responden. Data kemudian dianalisis menggunakan rumus indeks yaitu hitung jumlah skor maksimal dan skor minimal, hitung rentang skor, kemudian ditentukan tingkat kategori. Dari hasil analisa kualitas layanan Puskesmas Kawal saat sebelum BLUD dan sesudah BLUD secara keseluruhan dapat dilihat dari masing-masing dimensi yaitu : tangibles, sebelum BLUD cukup baik (skor 17 berada pada rentang skor 13–17) dan sesudah BLUD baik (skor 20 berada pada rentang skor 17–21); reliability, sebelum dan sesudah BLUD baik (skor 24 berada pada rentang skor 20,4–25,2); responsiveness, sebelum BLUD baik (skor 18 berada pada rentang skor 17–21) dan sesudah BLUD baik (skor 19 berada pada rentang skor 17– 21); assurance, sebelum dan sesudah BLUD baik (skor 22 berada pada rentang skor 20,4–25,5); empathy, sebelum BLUD cukup baik (skor 13 berada pada rentang skor 10,4–13,6) dan sesudah BLUD baik (skor 14 berada pada rentang skor 13,6–16,8). Berdasarkan rekapitulasi skor keseluruhan saat sebelum BLUD baik (skor 3661 berada pada rentang skor 3624.4-4477.2) dan sesudah BLUD baik (skor 4027 berada pada rentang skor 3624.4-4477.2). Berdasarkan variabel diatas dapat disimpulkan penetapan status Puskesmas Kawal menjadi BLUD tidak memberikan perubahan yang signifikan terhadap kualitas pelayanan meskipun, tetap dikatakan baik. Masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan kembali agar kualitas pelayanan yang diberikan menjadi semakin lebih baik.
Kata Kunci :Perbandingan, Pelayanan Puskesmas
2
PERBANDINGAN PELAYANAN PUSKESMAS SEBELUM DAN SESUDAH BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (Studi Pada Puskesmas BLUD Kawal Kabupaten Bintan Tahun 2013-2015) Suci Nuani Nasution,
[email protected] ABSTRACT
Primary Health Care (Puskesmas) is the first level of health care institutions. The high demand for Primary Health Care to increase its service creates problem about the limited budget, flow of bureaucracy, financial rules management can be resolved. Through the establishment of Kawal Primary Health Care, as a Public Service Agency (BadanLayananUmum Daerah / BLUD) based on the Regulation of Bintan Regent Riau Archipelago Province Number 51/2014. Primary Health Care is given the freedom and required to improve its service to the community maximally. The purpose of this research is to compare the service quality of Primary Health Care before and after BLUD at Kawal Primary Health Care Bintan Regency especially for inpatients. In this case, measured with five dimensions : tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy. The research method use is descriptive with quantitative approach. Sampling technic used is Saturated Sampling (Sampling Jenuh). Respondents was from the patient who get the inpatients service at Kawal Primary Health Care before known as the BLUD and after known as BLUD. To reach the accuracy and complete data, writer was done through observation, documentation and questionnaire to the 41 respondents. Then data was analyzed using index formula, that calculate with the total score maximum and minimum score, calculate the range of score then determine the category level. Based on analyzed of the service quality Kawal Primary Health Care before as the BLUD and after as the BLUD overall it can be seen from each dimensions : tangibles, before BLUDs is good enough (score 17 it is based on range of scores that are at 13–17) and after BLUD is good (score 20 it is based on range of scores that are at 17–21); reliability, before and after BLUD is good (score 24 it is based on range of scoresthat are at 20,4-25,2); responsiveness, before BLUD is good (score 18 it is based on range of scores that are at 17–21) and after BLUD is good (score 19 it is based on range of scores that are at 17– 21); assurance, before and after BLUD is good (score 22 it is based on range of scores that are at 20,4–25,5); empathy, before BLUD is good enough (score 13 it is based on range of scores that are at 10,4–13,6) and after BLUD is good (score 14 it is based on range of scores that are at 13,6–16,8). Based on recapitulation, overall score when before BLUD is good (score 3661 it is based on range of scores that are at 3624.24477.2), and after BLUD is good (score 4027 it is based on range of scores that are at 3624.2-4477.2). Based on variable above, it can be concluded that the establishment of status of Primary Health Care become the BLUD has not bring the significant change to the service quality, eventhough it still be said good. But there is something which can be improve so that the service quality provided can become much better. Keyword : Comparative, Service of Primary Health Care
3
Dengan ditetapkannya Kebijakan
1. PENDAHULUAN Pelayanan
A. Latar Belakang Salah
Badan
Layanan Umum Daerah oleh Pemerintah
menyelenggarakan
Kabupaten Bintan diharapkan Puskesmas
kesehatan kepada masyarakat maka di setiap
dapat meningkatkan tanggung jawab seluruh
kecamatan dibangun instansi pemerintah
jajaran
sebagai
menyajikan
dalam
unit
kesehatan
bentuk
menjadi
upaya
pemerintah
satu
Puskesmas
penyelenggara
masyarakat,
pelayanan
yakni
Pusat
Puskesmas layanan
menjadi hak
dalam
kesehatan
yang
peserta Program Jaminan
Kesehatan Masyarakat atau yang biasa
Kesehatan. Sementara itu, Menteri/pimpinan
disebut Puskesmas.
lembaga induk bertanggung jawab atas
Secara kesehatan
umum,
yang
pelayanan oleh
Perubahan ini penting dalam rangka proses
kuratif
pembelajaran yang lebih rasional untuk
(pengobatan), preventif (upaya pencegahan),
mempergunakan sumber daya yang dimiliki,
promotif
dan
mengingat tingkat kebutuhan dana yang
rehabilitasi (pemulihan kesehatan). Untuk
semakin tinggi sementara sumber dana yang
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
tersedia tetap terbatas.
Puskesmas
diselenggarakan
kebijakan layanan yang hendak dihasilkan.
meliputi
pelayanan
(peningkatan
kesehatan)
setinggi-tingginya melalui upaya kesehatan
Berdasarkan
Peraturan
Bupati
seperti yang dicanangkan dalam Peraturan
Bintan No. 51 Tahun 2014 ada sebanyak 5
Menteri
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat
wilayah
Kabupaten
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) perlu
dipersiapkan. Kelima Puskesmas tersebut
adanya pelayanan kesehatan yang baik dan
adalah Puskesmas Teluk Sebong, Puskesmas
berkualitas oleh penyelenggara kesehatan,
Tanjunguban, Puskesmas Kijang, Puskesmas
oleh sebab itu dituntut kinerja yang tinggi
Kawal dan Puskesmas Teluk sasah. Dengan
dari penyelenggara kesehatan itu sendiri.
status
Badan
Layanan
Bintan
Umum
telah
Daerah
Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) memungkinkan Puskesmas untuk
atau disingkat BLUD adalah Satuan Kerja
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja
masyarakat, baik pelayanan rawat jalan
pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di
maupun rawat inap. Hal ini dikarenakan
lingkungan Pemerintah
Daerah di
Puskesmas dengan status Badan Layanan
Indonesia yang dibentuk untuk memberikan
Umum Daerah (BLUD) dapat mengelola
pelayanan
keuangannya tanpa terbentur alur birokrasi
kepada
masyarakat
berupa
penyediaan barang/jasa yang dijual tanpa mengutamakan
mencari keuntungan,
yang rumit.
dan
Dengan
ditetapkannya
lima
dalam melakukan kegiatannya didasarkan
Puskesmas tersebut, sebagai Badan Layanan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
Umum Daerah, peneliti memilih Puskesmas
4
Kawal sebagai Lokasi Penelitian
dipertahankan.
Dengan
memperhatikan
dikarenakan Puskesmas Kawal merupakan
kondisi lapangan serta dukungan informasi
salah satu Puskesmas Rawat Inap dimana
yang
Puskesmas Rawat Inap memiliki Income
menyingkapi kenyataan tersebut peneliti
lebih besar dari pada Puskesmas Rawat
tertarik mengangkat permasalahan ini ke
Jalan
untuk
dalam penelitian ilmiah. Adapun judul yang
mengetahui kualitas pelayanan yang ada
diangkat adalah : Perbandingan Kualitas
dipuskesmas, dan merupakan satu-satunya
Pelayanan Puskesmas Rawat Inap Kawal
Puskesmas yang telah mencapai akreditasi
Sebelum dan Sesudah menjadi Badan
sertifikat ISO 9001-2008, dengan adanya
Layanan Umum Daerah (BLUD).
akreditasi ISO memastikan bahwa instansi
B. Rumusan Masalah
yang
merupakan
acuan
peneliti
tersebut menawarkan produk-produk yang berkualitas
sekaligus
mendorong
dapatkan,
Rumusan
maka
Masalah
untuk
yang
dan
dirumuskan dalam penelitian ini adalah
bertindak atas permintaan pengguna jasa
Bagaimana Kualitas Pelayanan Puskesmas
pelayanan.
Rawat Inap Kawal sebelum dan sesudah
Puskesmas
Kawal
setelah
menjadi Badan Layanan Umum Daerah ?
ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum,
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
diberikan kebebasan dan dituntut untuk memberikan
Adapun tujuan dan kegunaan dari
peningkatan pelayanannya
penelitian ini adalah :
kepada masyarakat yang secara langsung
1. Tujuan
menggunakan barang/jasa layanan sehingga
Sesuai dengan rumusan masalah yang
dapat bertanggungjawab terhadap hasil yang
telah dijelaskan di atas, maka tujuan
diberikan.
Puskesmas
penelitian ini adalah Untuk mengetahui
mengelola
sendiri
tersebut
akan
keuangannya,
tanpa
Perbandingan
Kualitas
Pelayanan
memiliki ketergantungan kepada Pemerintah
Puskesmas Rawat Inap Kawal Sebelum dan
Daerah seperti yang terjadi selama ini.
Sesudah menjadi Badan Layanan Umum
Perubahan status dinilai akan mempermudah
Daerah.
untuk
Puskesmas
2. Kegunaan
masyarakat
a. Kegunaan Teoritis dari hasil penelitian
utamanya
mengembangkan dalam
melayani
secara maksimal.
ini :
Berdasarkan penelitian
terhadap
kualitas
pengamatan,
Sebagai sumbangan pemikiran dalam
pelayanan
pengembangan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
kesehatan Puskesmas di Puskesmas Kawal
terutama
perlu dilakukan, agar pelayanan yang kurang
pendalaman dan penerapan Studi Ilmu
optimal dapat diperbaiki dan pelayanan
Pemerintahan.
dengan
nilai
mutu
terbaik
dapat
5
Ilmu
Pemerintahan,
serta
b.
Kegunaan praktis dari hasil penelitian
perusahaan dalam rangka meraih
ini :
keunggulan
yang
Sebagai bahan dan informasi bagi para
berkesinambungan, baik sebagai
peneliti yang akan melakukan penelitian
pemimpin pasar ataupun sebagai
masalah yang sama, serta sebagai bahan dan
strategi
informasi bagi masyarakat.
Keunggulan suatu produk layanan
D. Konsep Teoritis
adalah tergantung dari keunikan
1. Studi Perbandingan
serta kualitas yang diperlihatkan
Studi perbandingan atau studi komparatif
umum
dipergunakan
untuk
terus
tumbuh.
oleh layanan tersebut, apakah
oleh
sudah sesuai dengan harapan dan
peneliti sosial dalam menyusun penelitian
keinginan pelanggan, klien atau
ilmiah dengan generalisasi penelitian yang
kosumen
lintas batas dan tidak cenderung pada etnik
tersebut….”
budaya sosial suatu masyarakat tertentu
layanan
E. Konsep Operasional
(Bahry) dalam Kinanti (2013).
Dalam
mengkaji
Kualitas
pelayanan ini penulis menggunakan teori
2. Pelayanan Pelayanan Publik adalah berbagai aktivitas
pengguna
yang
bertujuan
yang berpijak pada penelitian ini adalah
memenuhi
menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry
kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa
dalam Napitupulu (2007:172) menjelaskan :
(Napitupulu,
“Terdapat lima dimensi utama yang disusun
2007
:
165).
Sedangkan
pengertian pelayanan publik yang lainnya
sesuai
adalah
relatifnya. Kelima dimensi karakteristik
pemberian
layanan
(melayani)
urutan
tingkatan
kepentingan
keperluan orang atau masyarakat yang
kualitas pelayanan tersebut adalah :
mempunyai kepentingan pada organisasi itu
1. Bukti Fisik / Langsung (Tangibles),
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara
berkenaan dengan daya tarik fasilitas
yang telah ditetapkan. (Kurniawan, 2005 :
fisik, perlengkapan, dan material yang
4).
digunakan perusahaan, serta penampilan
3. Kualitas Pelayanan
karyawan. Kualitas Pelayanan berupa
Surjadi
(2009)
menyatakan
fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai,
bahwa:
dan sarana komunikasi, ruang tunggu, “…Kualitas adalah sebuah kata
tempat informasi, yang dimaksud bahwa
yang
jasa
penampilan fisik Puskesmas dan keadaan
merupakan sesuatu yang harus
lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata
dikerjakan dengan baik. Aplikasi
dan pelayanan yang diberikan. Hal ini
dari kualitas sebagai sifat dari
dapat dilihat dari pengukuran sebagai
penampilan produk atau kinerja
berikut :
bagi
penyedia
merupakan bagian utama strategi
6
a. Ketersediaan dan Penampilan Pegawai
dan
kemampuan
para
staf
untuk
Pegawai atau Sumber Daya Manusia
membantu para pelanggan/ masyarakat
merupakan salah satu yang mempengaruhi
dan merespon permintaan mereka, serta
kelancaran kinerja pelayanan.
menginformasikan
b. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
diberikan dan kemudian memberikan
Tersedianya
sarana
dan
prasarana
kapan
jasa
akan
jasa secara cepat. Hal ini dapat dilihat
merupakan daya tarik bagi pemakai /
dari pengukuran sebagai berikut :
pengguna Puskesmas, selain itu juga faktor
a. Ketanggapan melayani dan memberi
pendukung kelancaran kerja bagi para
informasi
pegawai sebagai pemberi pelayanan.
Daya tanggap staf / pegawai dalam
2. Kehandalan
(Reliability),
berkaitan
melayani
para
pengguna
Puskesmas
dengan kemampuan dan kehandalan
merupakan salah satu indikator kualitas
untuk
pelayanan pada suatu instansi.
memberikan
layanan
yang
terpercaya (pelayanan yang dijanjikan dengan
segera
dan
b. Ketanggapan menghadapi komplain dan
memuaskan).
masalah.
Kemampuan untuk menyelenggarakan
Keluhan dan masalah yang dihadapi para
pelayanan yang dijanjikan secara akurat
pengguna Puskesmas merupakan salah satu
dan terpercaya sejak pertama kali tanpa
ungkapan penilaian akan kualitas yang
membuat
diperoleh pengguna jasa.
kesalahan
apapun
dan
menyampaikan jasanya sesuai dengan
4. Jaminan (assurance), yakni perilaku
waktu yang disepakati. Hal ini dapat
para karyawan mampu menumbuhkan
dilihat dari pengukuran sebagai berikut :
kepercayaan
a. Kemudahan Prosedur Pelayanan Merupakan salah satu komitmen dalam menjalankan
profesionalisme
dan
pelanggan
terhadap
perusahaan
dan
perusahaan
bisa
menciptakan
rasa
aman
para
pelanggannya.
Hal
ini
bagi
mencakup
meningkatkan pelayanan yang dijanjikan
kemampuan, keramahan, kesopanan dan
Puskesmas kepada pengguna Puskesmas.
sifat dapat dipercaya yang dimiliki staf
b. Jadwal Pelayanan
atau karyawan,
Puskesmas dapat memenuhi pelayanan
resiko, atau keraguan.
yang dijanjikan kepada masyarakat serta Puskemas
memberikan pelayanan
bebas dari bahaya,
a. Kompetensi
yang
Dokter
dan
Pegawai
Puskesmas
cepat dan tidak berbelit-belit dan Puskesmas
Dengan kompetensi yang dimiliki akan
memberikan informasi pelayanan kesehatan
menimbulkan rasa percaya dari setiap para
terhadap masyarakat
pengguna Puskesmas.
3. Daya
Tanggap
b. Keramahan dan Kesopanan Petugas
(responssiveness),
berkenaan dengan kesediaan, keinginan
7
Dalam
memberikan
pelayanan
kepada
jaminan para
atas
bersedia
pengguna
menghibur
dan
memberikan
dorongan semangat kepada pasien.
Puskesmas, hal yang tidak kalah penting F. Metode Penelitian
yaitu sikap petugas dalam memberikan pelayanan
sehingga
memberi
1. Jenis Penelitian
penilaian
Dalam penelitian ini, jenis metode
terhadap suatu kualitas pelayanan itu sendiri.
yang digunakan penulis adalah metode
5. Empati (emphaty), adalah sikap tegas tapi
penuh
perhatian
konsumen/masyarakat memudahkan
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif
terhadap
artinya penelitian yang dilakukan adalah
sehingga
hubungan
menekankan
komunikasi
metode
masyarakat pengguna Puskesmas, Hal ini
untuk
(Sugiyono,2005:21).
Masyarakat pengguna Puskesmas akan
2. Lokasi Penelitian
merasa demikian apabila semua kepentingan diutamakan
dan
dokter
kebutuhan selalu
permasalah/keluhan selalu
ingat
pasien
Sesuai dengan rumusan masalah,
terpenuhi,
sasaran dan objek penelitian dan agar lebih
terhadap
terarah dalam mengumpulkan data-data
sebelumnya,
menanyakan
kabar
penelitian maka peneliti menetapkan lokasi
dan
penelitian ini adalah pada Puskesmas yang
keadaan pasien, dokter dapat mengenal
ada di Kabupaten Bintan yaitu Puskesmas
setiap pasien yang datang berobat dan
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
memberikan kemudahan penanganan dan
Kawal yang mana lokasi tersebut penulis
pengobatan kepada pasien tanpa pilih-pilih. b. Komunikasi
kepada
jadikan pertimbangan karena ingin melihat
Pengguna
perbandingan kualitas pelayanan Puskesmas
Puskesmas
sebelum
Komunikasi merupakan hal yang penting
terjadi
instansi pendaftaran
perubahan tersebut,
menjadi
Badan
3.1 Populasi
dalam
Menurut
misalnya
Puskesmas
sesudah
3. Populasi dan Sampel
dimaksudkan untuk memberikan informasi jika
dan
Layanan Umum Daerah.
dalam suatu hubungan. Komunikasi ini
Petugas
digunakan
membuat kesimpulan yang lebih luas”
a. Perhatian kepada pengguna Puskesmas
pelayanan
yang
penelitian tetapi tidak digunakan untuk
berikut :
terbaru
data-data
menggambarkan menganalisis suatu hasil
dapat dilihat dari pengukuran sebagai
dokter
pada
numeric (angka). “Metode deskriptif adalah
yang baik dan memahami kebutuhan
misalnya
analisanya
Sugiyono
(2014:80)
“Populasi adalah wilayah yang terdiri atas:
selalu
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
menanyakan kabar dari setiap pasien yang
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
datang, Petugas puskesmas dapat mengenal
peneliti untuk dipelajari dan kemudian
pasien dengan baik serta dokter dan perawat
ditarik
8
kesimpulannya.”
Sehingga yang menjadi populasi adalah
masyarakat
yang
Data penelitian dikumpulkan baik
melakukan
lewat
instrumen
pengumpulan
data
pengobatan rawat inap di Puskesmas BLUD
observasi maupun lewat data dokumentasi.
Kawal yaitu seluruh pasien rawat inap yang
Data yang diharus dikumpulkan berupa data
ada sebanyak 808 pasien pada Puskesmas
primer, data sekunder atau keduanya, yaitu
Kawal pada periode tahun 2013-2015 yaitu
sebagai berikut (Wirartha,2006;245) :
pada saat Puskesmas sebelum dan sesudah
a. Data Primer
menjadi Badan Layanan Umum Daerah.
Data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya melalui
3.2 Sampel Menurut
Sugiyono
(2014:81),
prosedur dan teknik pengambilan data yang
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan
dapat wawancara, penyebaran kuisioner,
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
observasi maupun penggunaan instrument
tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh
pengukuran yang khusus dirancang sesuai
dari Puskesmas BLUD
tujuannya.
Kawal jumlah
kunjungan pasien rawat inap pertahun dari
b. Data Sekunder
Tahun 2013-2015 terdapat 880 orang pasien
Data sekunder diperoleh dari sumber
yang berkunjung ke Puskesmas Kawal
tidak langsung yang biasanya tersusun
dengan pengobatan rawat inap. Dari jumlah
dalam bentuk dokumen-dokumen dan arsip-
pasien rawat inap tahun 2013-2015 didapat
arsip resmi.
populasi sebanyak 880 orang pasien, dengan
5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
kondisi diatas dapat di ketahui bahwa 41 orang yang
mendapatkan /
Teknik dan Alat Pengumpulan
merasakan
Data
yang
dipergunakan
untuk
pelayanan pengobatan rawat inap dalam
mengumpulkan data dalam penelitian ini
kurun waktu 2013-2015 yaitu sebelum
adalah :
Puskesmas berstatus Badan Layanan Umum
5.1 Kuisioner
Daerah dan sesudah Puskesmas berstatus
Kuisioner
Sesuai
dengan
Badan Layanan Umum Daerah (merasakan
pendapat Arikunto (2006:151) “kuesioner
Pelayanan Puskesmas pada kedua masa
adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
tersebut). Dalam penelitian ini, peneliti
digunakan untuk memperoleh informasi dari
menggunakan Teknik Sampling Jenuh atau
responden
Sensus, sehingga diambil secara keseluruhan
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.
dari
menjadi
Kuisioner akan diberi nilai sesuai dengan
yaitu
bobot butir isian dalam kuisioner tersebut
semua
anggota
populasi
responden dalam penelitian ini sebanyak 41 responden.
dalam
arti
laporan
dengan menggunakan Skala Likert.
4. Jenis dan Sumber Data
9
tentang
a. Observasi
d. Analisis Data
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan
terhadap
gejala-gejala
Kegiatan
yang
analisis
sebagai
pembuatan dasar
Analisis
bagi data
analisispenarikan
diteliti. Peneliti melakukan observasi untuk
kesimpulan.
merupakan
melihat perbandingan kualitas pelayanan di
kegiatan setelah data dari seluruh responden
Puskesmas Rawat Inap Kawal sebelum dan
atau sumber data lain terkumpul.
sesudah menjadi BLUD.
6. Teknik Analisa Data Teknik analisis data yang peneliti
b. Dokumentasi Dokumentasi
Menurut
Arikunto
gunakan
dilakukan
secara
deskritif
(2006:231), dokumentasi adalah mencari
kuantitatif, Pengelolaan data menggunakan
data mengenai hal-hal atau variabel yang
cara mengedit dan mengkode data dengan
berupa literatur, catatan, transkip, buku,
skala
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
agenda, dan sebagainya.
dan persepsi seseorang tentang suatu objek
c. Alat Pengolahan Data
atau fenomena tertentu (Sugiyono, 2014:93)
a. Mengedit Data (editing)
diberi
Likert
skor
yaitu
skala
1,2,3,4,5
yang
dengan
dapat
bentuk
Dalam editing, yang dilakukan
penilaian terdiri dari Sangat Tidak Baik
adalah meneliti: lengkap atau tidaknya
(STB), Tidak Baik (TB), Cukup Baik (CB),
kuesioner yang akan diisi, keterbacaan
Baik (B), Sangat Baik (SB).
tulisan,
kejelasan
makna
jawaban,
kesesuaian atau keajekan antara pertanyaan
2. LANDASAN TEORI
yang satu dengan pertanyaan yang lainnya,
A. Kualitas
relevansi
jawaban,
dan
keseragaman
Menurut Tjiptono dan Fandy (2011:172)
kesatuan data.
hal yang berkaitan dengan kualitas yaitu :
b. Mengkode Data (coding)
“kualitas berkaitan erat dengan kepuasan
Proses
coding
ialah
pelanggan. Kualitas memberikan dorongan
jawaban
responden
khusus bagi para pelanggan untuk menjalin
macam-macamnya,
kemudian
ikatan relasi yang saling menguntungkan
mengklasifikasikan menurut
untuk memperjelas melihat katagori atau
dalam
klasifikasi data tersebut, di buat tabel
perusahaan. Dimana ikatan semacam ini
frekuensinya.
memungkinkan
c. Tabulasi Data
memahami dengan seksama apa
Proses
Pengelompokan
(jawaban-jawaban)
yang
serupa
(pembuatan
tabel-tabel
panjang
dalam
perusahaan
sebuah
untuk yang
data
menjadi harapan dan kebutuhan spesifik
dan
pelanggan”.
menjumlahkan dengan cara yang teliti dan teratur
jangka
yang
berguna).
10
tepi pantai. Kecamatan Gunung Kijang
B. Pelayanan Pada dasarnya pelayanan adalah
terbagi dalam 1 Kelurahan dan 3 Desa,
suatu kegiatan untuk melayani, menyikapi,
yaitu: Kelurahan Kawal yang terdiri dari 20
mengurus
dan
keperluan
RT dan 5 RW, Desa Gunung Kijang terdiri
kebutuhan
seseorang
sekelompok
dari 10 RT dan 4 RW, Desa Teluk Bakau
orang. Dapat dikatakan bahwa pelayanan
berjumlah 4 RT dan 2 RW dan Desa Malang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
Rapat terdiri dari 8 RT dan 3 RW.
membantu atau
manusia.
UPTD
Puskesmas
Kawal
Kurniawan (2005:6) berpendapat
Kecamatan Gunung Kijang terletak di Jl.
bahwa : “pelayanan publik adalah pemberian
Wisata Bahari KM. 26 Kelurahan Kawal
kepentingan pada organisasi itu sesuai
Kecamatan
dengan
letaknya yang strategis karena berdekatan
aturan pokok dan tata cara yang
Gunung
Kijang,
dimana
telah di tetapkan”.
dengan instansi pemerintahan yaitu Kantor
c. Kualitas Pelayanan
Kecamatan
Pelayanan
Kijang,
Kantor
dikatakan
Kepolisian Sektor Gunung Kijang dan juga
berkualitas apabila pelayanan itu sendiri
berdekatan dengan Unit Pelaksana Teknis
telah sesuai dengan keinginan pemakainya
(UPTD) Pelayanan Administrasi Umum
baik itu berupa barang atau jasa. Kualitas
Sekolah Kecamatan Gunung Kijang. UPTD
jasa
Puskesmas Kawal juga berdekatan dengan
menurut
dapat
Gunung
Wyckof
dalam
Hardiati
(2010:10) adalah tingkat keunggulan yang
pemukiman masyarakat sekitar.
diharapkan dan pengendalian atas tingkat
Berdasarkan Standar Pelayanan
keunggulan untuk memenuhi keinginan
Minimal yang ditetapkan, Puskesmas Kawal
pelanggan. Apabila jasa yang di terima
melayani
sesuai dengan yang diharapkan,
pelayanan rawat jalan dan rawat inap,
kualitas
jasa
dipersepsikan
baik
maka dan
meliputi
memuaskan.
dengan
masyarakat
upaya
umum
kesehatan
pendekatan
dalam
perorangan
pelayanan
medis,
tindakan medis dan keperawatan, pelayanan 3.
GAMBARAN
UMUM
LOKASI
penunjang medik, dan pelayanan rujukan.
PENELITIAN
Adapun jenis pelayanan yang ada di
A. Gambaran Umum Puskesmas BLUD
puskesmas Kawal adalah sebagai berikut :
Kawal
a. Pelayanan Poli Umum Luas Daerah Kecamatan Gunung
b. Pelayanan Poli Spesialis Anak
Kijang secara keseluruhan adalah 376 KM2
c. Pelayanan Poli KIA / KB
yang secara umum terdiri dari daerah
d. Pelayanan Gawat Darurat
daratan dan sebagian besar desa terletak di
e. Pelayanan Rawat Inap
11
f. Pelayanan Poli Gigi
masyarakat berupa penyediaan barang atau
g. Pelayanan Laboratorium
jasa
h. Pelayanan Farmasi
mencari keuntungan dan dalam melakukan
i. Pelayanan Pojok TB
kegiatannya
j. Pelayanan Kamar Bersalin
efisiensi dan produktifitas.
k. Pelayanan Pendaftaran / Rekam Medis
1. Persyaratan untuk menjadi BLU/D
yang dijual tanpa
didasarkan
mengutamakan
pada
prinsip
berstatus
Untuk ditetapkan sebagai satker
Badan Layanan Umum Daerah mengalami
BLU/D, instansi atau unit oraganisasi yang
pemambahan jenis pelayanan di Puskesmas
mengelola
Kawal yaitu :
memenuhi persyaratan subtanfif, teknis dan
1. Pelayanan IVA
administratif. Dalam menjalankan aktivitas
2. Pelayanan Manajemen Terpadu Balita
pelayanan umum kepada masyarakat, BLUD
Kemudian
setelah
PNBP
sebelumnya
harus
harus memperhatikan prinsip-prinsip tata
Sakit
kelola yang mencerminkan beragam aspek.
3. Pelayanan HIV untuk Calon Pengantin
BLUD dijalankan oleh pejabat pengelola dengan berdasarkan pada kompetensi dan
B. Badan Layanan Umum (BLU) /
kebutuhan praktik bisnis yang sehat. BLUD
Daerah mulai maksud ke ranah publik sejak
diperkenankan untuk mempekerjakan tenaga
kelahiran Undang-Undang No.1 Tahun 2004
nonpegawai
Tentang pembendaharaan Negara, terutama
professional dibidangnya sesuai kebutuhan
pada
masing-masing
Badan
Bab
Layananan
XII
Pasal
Umum
68-69
Tentang
negeri
yang
berasal
BLUD.
Dalam
dari
hal
pengelolaan keuangan pada Badan Layanan
pengangkatan dan pemberhentian pegawai
Umum.
dalam
BLUD nonpegawai negeri harus dilakukan
penerapan pengelolaan keuangan Badan
dengan prinsip efisiensi, ekonomis, dan
Layanan Umum bagi Satuan Kerja atau
produktif
Kantor Pemerintah Pusat
dan Daerah,
meningkatkan pelayanan BLUD. Diluar gaji
Peraturan
pokok sebagai pegawai negeri, pegawai
Pemerintah No.23 Tahunn 2005 Tentang
BLUD-SKPD atau BLUD-Unit Kerja juga
Pengelolaan
berhak mendapatkan remunerasi berupa
Sebagai
Pemerintah
tindak
lanjut
menerbitkan
Keuangan
Badan
Layanan
semata-mata
tambahan
Peraturan
insentif, bonus atas prestasi, pesangon dan/
Layanan
Umum
tersebut adalah
Badan
atau
instansi
pensiun.
tetap,
untuk
Umum. (Lukman, 2015:19). Berdasarkan Pemerintah
tunjangan
hanya
Besaran
honorarium,
remunerasi
dilingkungan pemerintah yang dibentuk
berdasarkan tingkat tanggungjawab dan
untuk
tuntutan profesionalisme.
memberikan
pelayanan
kepada
12
Berkenaan dengan pendapatan,
UMUM
DAERAH
(Studi
Pada
BLUD menerima pendapatan dari beberapa
Puskesmas BLUD Kawal Kabupaten
sumber sebagai berikut :
Bintan Tahun 2013-2015)
a. Jasa Layanan, merupakan imbalan yang
Pada tahap ini dilakukan analisis
diperoleh dari jasa layanan yang diberikan.
sebaran
frekuensi
persentase
b. Hibah, baik dalam bentuk terikat ataupun
kualitas
pelayanan,
tidak terikat. Untuk hibah terikat tidak dapat
Tangibles,
digunakan secara langsung oleh BLUD,
Assurance, dan Empathy. Untuk lebih
kecuali ditentukan lain oleh pemberi hibah
memperjelas deskriptif variabel penelitian
terikat.
berdasarkan
c. Hasil kerja sama dengan pihak lain, yaitu
dilihat pada :
pendapatan yang diperoleh dari kerja sama
1. Variabel Tangibles
operasional, sewa menyewa, dan usaha
Berdasarkan
yang
Reliability,
jawaban
variabel
terdiri
dari
Responsiveness,
responden,
hasil
dapat
penelitian
lainnya yang mendukung fungsi dan tugas
terhadap 41 responden maka diperoleh
BLUD
distribusi jawaban responden berdasarkan
d. APBD, yakni berupa pendapatan yang
variabel tangibles yang terdiri atas lima item
berasal
anggaran
pertanyaan didapat hasil menunjukkan skor
pemerintah daerah yang bukan dari kegiatan
keseluruhan pada dimensi tangibles yang di
pembiayaan APBD
peroleh pada saat
e. APBN, pendapatan yang diterima BLUD
BLUD adalah sejumlah 17 maka dapat
dari pemerintah (Pusat)
dalam rangka
dikategorikan cukup baik karena berada
pelaksanaan dekonsentrasi dan/atau tugas
pada rentang skor 13–17 dan skor yang
pembantuan dan lain-lain.
diperoleh pada saat Puskesmas sesudah
f. Lain-lain pendapatan BLUD yang sah
BLUD
seperti hasil penjualan kekayaan yang tidak
dikategorikan baik karena berada pada
dipisahkan, hasil pemanfaatan kekayaan,
rentang skor yaitu 17–21 .
dari
otorisasi
kredit
adalah
Puskesmas sebelum
sejumlah
20
maka
jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan
Berdasarkan data yang diperoleh
selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang
maka hal ini berarti bahwa terjadi perubahan
asing, komisi (potongan ataupun bentuk lain
yang signifikan dari pendapat responden
sebagai
dan
terhadap dimensi tangibles yaitu mengalami
penggandaan barang dan/atau jasa oleh
peningkatan dari cukup baik menjadi baik
BLUD, dan hasil investasi.
pada saat puskesmas berstatus BLUD. Jadi
akibat
dari
penjualan
dengan adanya perubahan status BLUD pada 4.
Puskesmas Kawal memberikan perubahan
PEMBAHASAN
A. PERBANDINGAN PUSKESMAS SESUDAH
SEBELUM BADAN
yang signifikan mengenai dimensi tangibles.
PELAYANAN DAN
2. Variabel Reliability
LAYANAN
13
Berdasarkan
hasil
penelitian
berada pada rentang skor yang sama yaitu
terhadap 41 responden maka diperoleh
17–21.
distribusi jawaban responden berdasarkan
Berdasarkan data yang diperoleh
variabel Reliability yang terdiri dari enam
maka hal ini berarti bahwa tidak terjadi
item
skor
perubahan yang signifikan dari pendapat
keseluruhan pada dimensi reliability yang
responden terhadap dimensi responsiveness
di peroleh pada saat Puskesmas sebelum
yaitu tetap berada pada kategori baik pada
BLUD adalah sejumlah 24 maka dapat
saat
dikategorikan baik karena berada pada
dengan adanya perubahan status BLUD pada
rentang skor 20,4–25,2 dan skor yang
Puskesmas
Kawal
diperoleh pada saat Puskesmas sesudah
perubahan
yang
BLUD adalah sejumlah 24 maka tetap
dimensi responsiveness.
dikategorikan baik karena berada pada
4. Variabel Assurance
pertanyaan
menunjukkan
puskesmas
rentang skor yang sama yaitu 20,4–25,2 .
berstatus BLUD.
tidak
memberikan
signifikan
Berdasarkan
Jadi
hasil
mengenai
penelitian
Berdasarkan data yang diperoleh
terhadap 41 responden maka diperoleh
maka hal ini berarti bahwa tidak terjadi
distribusi jawaban responden berdasarkan
perubahan yang signifikan dari pendapat
variabel Assurance yang terdiri dari enam
responden terhadap dimensi reliability yaitu
item
tetap berada pada kategori baik pada saat
keseluruhan pada dimensi Assurance yang
puskesmas berstatus BLUD. Jadi dengan
di peroleh pada saat Puskesmas sebelum
adanya
pada
BLUD adalah sejumlah 22 maka dapat
memberikan
dikategorikan baik karena berada pada
mengenai
rentang skor 20,4–25,2 dan skor yang
perubahan
Puskesmas
Kawal
perubahan
yang
status
BLUD
tidak signifikan
pertanyaan
menunjukkan
skor
dimensi reliability.
diperoleh pada saat Puskesmas sesudah
3. Variabel Responsiveness
BLUD adalah sejumlah 22 maka tetap
Berdasarkan
hasil
penelitian
dikategorikan baik karena berada pada
terhadap 41 responden maka diperoleh
rentang skor yang sama yaitu 20,4–25,2 .
distribusi jawaban responden berdasarkan
Berdasarkan data yang diperoleh
variabel responsiveness yang terdiri dari
maka hal ini berarti bahwa tidak terjadi
lima item pertanyaan menunjukkan skor
perubahan yang signifikan dari pendapat
keseluruhan pada dimensi responsiveness
responden terhadap dimensi Assurance yaitu
yang di peroleh pada saat Puskesmas
tetap berada pada kategori baik pada saat
sebelum BLUD adalah sejumlah 18 maka
puskesmas berstatus BLUD. Jadi dengan
dapat dikategorikan baik karena berada pada
adanya
rentang skor 17–21 dan skor yang diperoleh
Puskesmas
Kawal
pada saat Puskesmas sesudah BLUD adalah
perubahan
yang
sejumlah 19 maka dikategorikan baik karena
dimensi assurance.
14
perubahan
status
BLUD
tidak signifikan
pada
memberikan mengenai
5. Variabel Empathy Berdasarkan
penelitian
yaitu didapatkan jumlah skor sebesar 3661
terhadap 41 responden maka diperoleh
untuk Pelayanan Puskesmas saat sebelum
distribusi jawaban responden berdasarkan
berstatus BLUD dengan kategori baik
variabel Empathy yang terdiri dari empat
karena berada pada rentang skor 3624.4 –
item
4477.2.
pertanyaan
hasil
menunjukkan
skor
keseluruhan pada dimensi reliability yang
Kemudian
berdasarkan
tabel
di peroleh pada saat Puskesmas sebelum
rekapitulasi didapatkan jawaban hasil dari
BLUD adalah sejumlah 13 maka dapat
keseluruhan
dikategorikan cukup baik karena berada
Pelayanan Puskesmas saat sesudah Badan
pada rentang skor 10,4–13,6 dan skor yang
Layanan Umum Daerah, yaitu didapatkan
diperoleh pada saat Puskesmas sesudah
jumlah skor sebesar 4027 untuk Pelayanan
BLUD
maka
Puskesmas saat sesudah berstatus BLUD
dikategorikan baik karena berada pada
dengan kategori baik karena berada pada
rentang skor yaitu 13,6–16,8.
rentang skor 3624.4 – 4477.2
adalah
sejumlah
14
kuisioner
untuk
mengukur
Berdasarkan data yang diperoleh
Jadi, dengan adanya perubahan
maka hal ini berarti bahwa terjadi perubahan
status Puskesmas menjadi Badan Layanan
dari pendapat responden terhadap dimensi
Umum Daerah pada Puskesmas Kawal dapat
empathy yaitu pada saat sebelum dan
dilihat bahwa tidak membawa perubahan
sesudah BLUD dari cukup baik menjadi
yang signifikan terhadap kualitas pelayanan
baik. Jadi dengan adanya perubahan status
yang
BLUD
pasien/masyarakat
pada
Puskesmas
Kawal
sudah
diberikan
Puskesmas
kepada
meskipun
kualitas
menunjukan peningkatan pelayanan yang
pelayanan yang diberikan Puskesmas pada
baik berkenaan dengan dimensi empathy.
saat sebelum berstatus Badan Layanan Umum Daerah dan sesudah berstatus Badan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
maka
didapat
jawaban
Layanan Umum Daerah sudah termasuk
dari
pada kategori baik.
responden tentang Pelayanan Puskesmas saat sebelum berstatus BLUD (2013-2014) dan
Pelayanan
Puskesmas
saat
5. PENUTUP
sudah
A. Kesimpulan
berstatus BLUD (2014-2015). Maka peneliti melakukan
perhitungan
Dari hasil analisa kualitas
rekapitulasi.
Berdasarkan tabel rekapitulasi didapatkan
layanan
jawaban hasil dari keseluruhan kuisioner
sebelum BLUD dan sesudah BLUD
untuk mengukur Pelayanan Puskesmas saat
secara keseluruhan dapat dilihat dari
sebelum Badan Layanan Umum Daerah,
Puskesmas
masing-masing
15
Kawal
dimensi
saat
yaitu
:
tangibles, sebelum BLUD
pelayanan meskipun, tetap dikatakan
cukup baik (skor 17 berada pada
baik.
rentang skor 13–17) dan sesudah B. Saran
BLUD baik (skor 20 berada pada rentang skor 17–21);
Berdasarkan kesimpulan diatas,
reliability,
maka dapat dikemukakan beberapa saran
sebelum dan sesudah BLUD baik
yang kiranya dapat bermanfaat, yaitu :
(skor 24 berada pada rentang skor
1. Diharapkan
20,4–25,2); responsiveness, sebelum
Puskesmas
terus
meningkatkan pelayanan kepada
BLUD baik (skor 18 berada pada
masyarakat pengguna puskesmas
rentang skor 17–21) dan sesudah
dengan memenuhi jumlah fasilitas
BLUD baik (skor 19 berada pada
sarana dan prasarana penunjang kesehatan di puskesmas terutama
rentang skor 17–21); assurance,
fasilitas-fasilitas untuk pasien rawat
sebelum dan sesudah BLUD baik
inap di puskesmas.
(skor 22 berada pada rentang skor 20,4–25,5);
empathy,
2. Kepada dokter dan perawat di
sebelum
puskesmas
terus
BLUD cukup baik (skor 13 berada
kehandalan
dalam
memberikan
pelayanan
kepada
masyarakat
pengguna
layanan
kesehatan
puskesmas
sehingga
Puskesmas
pada rentang skor 10,4–13,6) dan sesudah BLUD baik (skor 14 berada pada
rentang
skor
Berdasarkan
13,6–16,8).
rekapitulasi
Kawal
skor
dapat
meningkatkan
mempertahankan
status penerapan Badan Layanan
keseluruhan saat sebelum BLUD
Umum
baik (skor 3661 berada pada rentang
berkelanjutan serta meningkatkan
3. Diharapkan
BLUD baik (skor 4027 berada pada skor
(BLUD)
yang
pelayanan menjadi lebih baik.
skor 3624.4-4477.2) dan sesudah
rentang
Daerah
puskesmas
3624.4-4477.2).
kepada
pegawai
khususnya
petugas
apotek agar tetap mempertahankan
Berdasarkan variabel diatas dapat
dan
disimpulkan
tanggap yang cepat dan baik dalam
penetapan
status
daya
apotek serta memberikan informasi
tidak memberikan perubahan yang terhadap
meningkatkan
hal pemberian pelayanan obat di
Puskesmas Kawal menjadi BLUD
signifikan
lebih
tentang
kualitas
pasien.
16
obat
yang
dibutuhkan
Hendrayady, Agus, dkk, 2011, “Pedoman Teknik Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi serta Ujian Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik” TanjungPinang:Universitas Maritim Raja Ali Haji
4. Disarankan kepada puskesmas agar menyediakan pelayanan gizi yang baik seperti penyediaan dapur gizi, penyediaan makanan yang sesuai dengan
penyakit
pemberian
pasien
makanan
serta
yang
di
Husaini, Usman, 2009. “Manajemen Teori, Praktik & Riset Pendidikan”, Jakarta: Bumi Aksara
konversikan dalam makanan diet pasien ( pagi, siang, malam, dan
Kemendagri, 2011, Himpunan Produk Hukum Standar Pelayanan Minimal (SPM), Buku II, Jakarta
selingan) khususnya untuk pasien rawat
inap
yang
berada
di
puskesmas.
5. Disarankan
kepada
pihak
puskesmas
untuk
lebih
meningkatkan kepedulian setiap
pasien
pengguna
Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik” Yogyakarta: Pembaharuan
kepada
atau
masyarakat
pelayanan
puskesmas
Lukman
Lukman, Mediya 2015. Badan Layanan Umum Dari Birokrasi Menuju Korporasi, Jakarta : PT.Bumi Aksara
dengan selalu berusaha bersikap peduli kepada pasien misalnya dengan memberikan salam dan
Moenir, H.A.S. 2006, Manajemen Pelayanan Publik, Jakarta: Bumi Aksara
dokter atau perawat bisa mengenal pasiennya dengan baik.
. DAFTAR PUSTAKA
Bagong,
2015, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara
Napitupulu, Paimin. 2007. Pelayanan Publik dan Costomer Satisfaction. Bandung:Alumni
Buku. Arikunto,
Sampera. 2003, Manajemen Kualitas Pelayanan. Jakarta:STIA-LAN pres
Suharsimi, 2006. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”, Jakarta:PT. Rineka Cipta
Ratmiko, Atik Septi W, 2014. “Manajemen Pelayanan” Yogyakarta: Pustaka Belajar
Suyanto,dkk. 2008. “Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta:Kencana
Sinambela, Lijin Poltak, 2011, Reformasi Pelayanan Publik, Jakarta: Bumi Aksara Sugiyono, 2005, “Metode Penelitian Administrasi”. Bandung:ALFABETA
Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, 2014. “Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014”, Kabupaten Bintan
Sugiyono,
17
2014, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:ALFABETA
Surjadi,
2009, Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. Bandung: PT. Rafika Aditama.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Standar Pelayanan Publik
Syafiie, Inu K, 2009. “Ilmu Administrasi Publik” Jakarta: PT.Rineka Cipta Peraturan Menteri Dalam Negeri No 61 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
Tjiptono, Fandy, 2011. “Service, Quality & Satisfaction (Edisi 3)”, Yogyakarta: Andi Offset. Wijaya, Tony.2011, “Manajemen Kualitas Jasa”, Jakarta: PT. Indeks Wirartha,
Yunus,
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
I Made, 2006. “Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi”, Yogyakarta: ANDI Hadi S, 2010. Penelitian Kontemporer”, Pustaka Pelajar
Peraturan Bupati Kabupaten Bintan No 51 Tahun 2014 tentang Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Kabupaten Bintan.
“Metodologi Wilayah Yogyakarta:
Dokumen Puskesmas Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Kawal Kecamatan Gunung Kijang Tahun 2013-2015
Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 terkait Pelayanan Publik
Data
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Pengunjung Rawat Inap UPTD Puskesmas Kawal Kecamatan Gunung Kijang Tahun 2013-2015
Keputusan Menteri Kesehatan No. 128 Tahun 2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
Profil Kabupaten Bintan 2015
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (KEMENPAN) Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat
Jurnal
Rencana Strategis (RENSTRA) Puskesmas Kawal Tahun 2014-2018
Jurnal
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (KEMENPAN) Nomor 16 Tahun 2014, tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Umrah, Muhammad Ariansyah tentang Kualitas Pelayanan Pengurusan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) atau Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I TanjungPinang tahun 2015.
Skripsi Universitas Hasanudin, Musdalifah tentang Analisis Perbandingan Kualitas Pelayanan Berdasarkan Persepsi Pasien JKN dan Pasien Umum di Instalasi Rawat Inap RSUD Prof. Dr. Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng tahun 2015.
Keputusan Menteri Kesehatan No 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)
18
Skripsi Universitas Diponegoro, Hardiati tentang Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen menggunakan Jasa Penginapan (Villa) Agrowisata Kebun Teh Pangilaran Tahun 2010. Tesis
Universitas Gajah Mada, Betty Andiyarti tentang Perbandingan Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kinerja Pegawai Sebelum dan Sesudah Penetapan Badan Layanan Umum (BLU) Di Poltekes Kemenkes Bengkulu Tahun 2015.
Tesis
Universitas Padjajaran, Kanaidi tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan (service quality) terhadap loyalitas pengguna jasa express mail service di wilayah pos Bandung raya dengan pendekatan Quality Function Deployment/QFD Tahun 2007.
Website Kbbi.web.id/ diakses Pada 17 Januari 2017 http://bintankab.go.id/ diakses Pada Tanggal 12 Januari 2016 http://dinkes.pemalangkab.go.id/ Pada Tanggal 12 Januari 2016
diakses
http://fellinkinanti-fisip10.web.unair.ac.id/ diakses pada tanggal 12 Januari 2016 http://www.bankdata.depkes.go.id/ Pada 12 Januari 2016
diakses
http://www.wikiapbn.org/badan-layananumum/ Kinanti. 2013. “Studi Perbandingan”.
19